ANALISIS KOMPONEN UTAMA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KOMPONEN UTAMA"

Transkripsi

1 ANALISIS KOMPONEN UTAMA Dajukan Untuk Memenuh Salah Satu Tugas Mata Kulah Analss Multvarat Dsusun oleh: Novtr Smanjuntak (05583) Dw Melan P. (05559) Nurul Kurnawat (0448) Dena Rahayu (0555) Naom Nessyana (055589) Jurusan Penddkan Matematka Fakultas Penddkan Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Unverstas Penddkan Indonesa 009

2 KATA PENGANTAR Segala uj bag Allah SWT yang telah memberkan rahmat, rdho serta kash sayangnya terhada umat-nya sehngga makalah yang berjudul ANALISIS KOMPONEN UTAMA daat terselesakan teat ada waktunya. Makalah n dsusun sebaga salah satu tugas untuk mata kulah Metode Statstka Multvarat. Penuls menyadar betul bahwa mash banyak terdaat kekurangan dalam bentuk enulsan makalah n. Untuk tu adanya saran dan endaat serta masukan-masukan yang membangun dem erbakan makalah n sangat enuls harakan. Pada kesematan n enuls menghaturkan terma kash keada Baak Drs. Jarnaw M.kes yang telah membantu dan mendukung dalam embuatan makalah n. Akhr kata, enuls berhara kranya makalah n daat bermanfaat bag erkembangan Ilmu Pengetahuan Matematka khusunya bdang Statstka sekarang dan ada masa yang akan datang. Bandung, Jun 009 Penuls

3 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya analss komonen utama bertujuan menerangkan struktur varans-kovarans melalu kombnas lnear dar varabel-varabel. Secara umum analss komonen utama bertujuan untuk mereduks data dan mengnterretaskannya. Meskun dar buah varabel dasar daat dturunkan buah komonen utama untuk menerangkan keragaman total sstem, namun serngkal keragaman total tu daat dterangkan secara memuaskan oleh sejumlah kecl komonen utama, katakanlah oleh k buah komonen utama, dmana k <. jka demkan halnya, maka kta akan memeroleh bagan terbesar nformas tentang struktur varans-kovarans dar buah varabel asal tu dalam k buah komonen utama. Dalam hal n k buah komonen utama daat menggant buah varabel asal serta kumulan data asl dalam bentuk matrks berukuran n x daat dreduks ke dalam matrks berukuran lebh kecl yang mengandung n engukuran ada k buah komonen utama ( matrks berukuran n x k, dmana k < ). Analss komonen utama serng kal dlakukan tdak saja meruakan akhr dar suatu ekerjaan engolahan data teta juga meruakan taha (langkah) antara dalam kebanyakan eneltan yang bersfat lebh besar (luas). Analss komonen utama meruakan taha antara karena komonen utama dergunakan sebaga nut dalam membangun analss regres, demkan ula dalam analss

4 gerombol (cluster analyss) komonen utama dergunakan sebaga nut untuk melakukan engelomokan.. Rumusan Masalah Untuk memudahkan dalam mengemukakan ermasalahan dan mengarahkan embahasan, maka enuls merumuskan masalahnya sebaga berkut :. Bagamana komonen utama untuk oulas?. Bagamana varas samel dengan menggunakan komonen utama? 3. Bagamana mengnterretaskan komonen utama dalam suatu grafk? 4. Bagamana analss komonen utama d dalam samel ukuran besar?.3 Batasan Masalah Dalam makalah n, enuls akan membatas masalah ada analss komonen utama saja..4 Tujuan Peneltan Tujuan dar eneltan n secara umum adalah untuk memerkenalkan dan mengkaj tentang metode Komonen Utama yang d urakan sebaga berkut:. Untuk mengetahu komonen utama ada oulas.. Untuk mengetahu nla varas samel dengan menggunakan komonen utama. 3. Untuk mengetahu nterretas komonen utama dalam suatu grafk. 4. Untuk mengetahu analss komonen utama dalam samel ukuran besar.

5 .5 Sstematka Penulsan Sstematka enulsan dalam makalah n adalah sebaga berkut : BAB I : Meruakan endahuluan mencaku latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan eneltan, serta sstematka enulsan. BAB II : Mengemukakan BAB III : Kesmulan dan saran..6 Daftar Pustaka Johnson, Rchard A. Aled Multvarate Statstcal Analyss. Prentce Hall.

6 BAB II ISI Novtr Smanjuntak Komonen Utama Poulas Secara aljabar, komonen utama adalah kombnas lnear khusus dar varabel acak X, X,..., X. Secara geometrs, kombnas lnear n menggambarkan emlhan dar sstem koordnat yang deroleh dengan merotaskan sstem awal dengan X, X,..., X sebaga sumbu koordnat. Seert yang kta lhat, komonen utama semata-mata bergantung ada matrks kovarans Σ ( atau matrks korelas ρ ) dar X, X,..., X. dalam erkembangannya tdak membutuhkan asums multvarat normal. D ss lan, komonen utama yang berasal dar oulas multvarate normal memunya nterretas yang berguna dalam keadatan ellsod konstan. Msalkan vektor acak X ' = X, X,..., X memlk matrks kovarans Σ dengan nla egen λ λ... λ 0. Perhatkan kombnas lnear Y = l ' X = l X + l X l X Y = l ' X = l X + l X l X (8-)....

7 .. Y = l ' X = l X + l X l X Dengan menggunakan -45, Var Y = l Σl (8-) ( ) ' Cov( Y, Y ) = l' Σl (8-3) k k komonen utama adalah kombnas lnear Y, Y,..., Y dmana varans ada (8-) sebesar mungkn. Komonen utama ertama adalah kombnas lnear dengan varans maksmum. Yang memaksmumkan Var( Y ) = l' Σl. Jelas Var( Y ) = l' Σl daat menngkat dengan mengalkan l dengan konstanta. Berdasarkan kenyataan d atas, maka daat dbuat ernyataan umum yang berkatan dengan konse analss komonen utama, sebaga berkut: Komonen utama ke- = kombnas lnear l ' X yang memaksmumkan Var( l ' X ) serta l' l dan = Cov( l' X, l ' X ) = 0 untuk k < Result 8.. Msalkan Σ matrks kovaran yang bersesuaan dengan vektor acak X ' = X, X,..., X. Msalkan Σ memlk asangan nla egen- vektor k ( λ e ),( λ e ),...,( λ e ) dmana λ λ... λ 0. Komonen uama ke-i egen,,, dberkan oleh Y = e' X = e X + e X e X, =,,, (8-4) Dengan,

8 Var( Y ) = e' Σ e = λ =,,..., Cov( Y, Y ) = e' Σ e = 0 k (8-5) k k Jka beberaa λ sama, dengan vektor koefsen e yang bersesuaan, maka Y tdak tunggal. Bukt. Kta tahu dar (-5) bahwa B = Σ, l ' Σ l max = λ l 0 l ' l ( deroleh ketka l = e ) e' e = karena vektor egen dnormalkan. Dengan demkan l ' Σ l e' Σe max = λ = = e ' Σ e = Var( Y ) l 0 l ' l e' e Dengan cara yang sama, menggunakan (-45) max l e, e,..., ek l ' Σ l = l ' l λ k + k =,,, Untuk l = e k +, dengan e' k+ e = 0, untuk =,,,k dan k =,,..,, e ' e' Σe e k + k + k + k + = e ' Σ e = Var( Y ) k + k + k + e' ( Σ e ) = λ e' e = λ maka Var( Yk + ) = λk +.tnggal Karena k + k+ k+ k+ k+ k + menunjukkan bahwa e tegak lurus terhada e ( e' e = 0, k ) memberkan k k Cov( Y, Y ) = 0. Vektor egen dar Σ orthogonal jka semua nla egen k λ, λ,..., λ berbeda.jka nla egen tdak berbeda semuanya, maka vektor egen yang bersesuaan dengan nla egen daat dlh suaya orthogonal. Dengan demkan, untuk seta dua vektor egen e dan e k, e' e k = 0, k. Karena Σ ek = λkek, erkalan dengan e ' memberkan

9 Cov( Y, Y ) = e' Σ e = e' λ e = λ e' e = 0 untuk seta k k k k k k k. terbukt. Dar akbat 8., komonen utama tdak berkorelas dan memlk varans sama dengan nla egen dar Σ. Result 8.. Msalkan X ' = X, X,..., X memlk matrks kovarans Σ, dengan asangan nla egen-vektor egen ( λ, e ),( λ, e ),...,( λ, e) dmana λ λ... λ 0. Msalkan Y = e' X, Y = e' X,..., Y = e ' X adalah komonen utama. Maka σ + σ σ = Var( X ) = λ + λ λ = Var( Y ) = = Bukt. Dar defns A.8, σ + σ σ = tr( Σ ). Dar (-0) dengan A = Σ, kta daat menuls Σ = PΛ P ' dmana Λ adalah matrks dagonal dar nla egen dan P = e, e,..., e sedemkan sehngga PP ' = P ' P = I. dengan menggunakan result A.(c), maka deroleh tr tr P P tr P P tr λ λ λ ( Σ ) = ( Λ ') = ( Λ ' ) = ( Λ ) = Maka, Var( X ) = tr( Σ ) = tr( Λ ) = Var( Y ) = = Result 8. mengatakan Total varans oulas = σ + σ σ = λ + λ λ (8-6)

10 Dan sebaga akbatnya, roors varans total dar komonen utama ke-k adalah roors var ans oulastotaldar = komonenutama ke k λk λ + λ λ k =,,, (8-7) Msal aabla berukuran besar, sedangkan dketahu bahwa sektar 80% - 90% varans oulas total telah mamu dterangkan oleh satu, dua, atau tga komonen utama yang ertama, maka komonen-komonen utama tu telah daat menggant buah varabel asal tana mengurang nformas yang banyak. Seta komonen dar vektor koefsen e' = e,..., ek,..., e juga harus derksa. Besar e k dukur dar varabel ke-k ke komonen utama ke-, tana memerhatkan varabel yang lan. Secara khusus e k roorsonal terhada koefsen korelas antara Y dan X k. Result 8.3. Msalkan Y = e' X, Y = e' X,..., Y = e ' X adalah komonen utama yang deroleh dar matrks kovaran Σ, maka ρ Y, X k e λ k =, k =,,, (8-8) σ kk adalah koefsen korelas antara komonen Y dan varabel X k. Dsn ( λ e ),( λ e ),...,( λ e ) adalah asangan nla egen vektor egen dar Σ.,,, Bukt. Ambl ' [ 0,...,0,,0,...,0 ] l sedemkan sehngga berdasarkan (- k = 45) X k =l ' k X dan Cov( X k, Y ) = Cov( l ' k X, e' X ) = l ' k Σe. Karena Σ e = λe, Cov( X, Y ) = l ' λe = λe. k k k

11 Maka Var( Y ) = λ [ lhat (8-5)] dan Var( X ) = σ menghaslkan: k kk ρ Y, X k Cov( Y, X k ) λe e k k λ = = =, k =,,, Var( Y ) Var( X ) λ σ σ k kk kk Contoh 8. Msalkan varabel acak X, X, dan X 3 memlk matrks kovaran 0 Σ = Maka ddaat asangan nla egen vektor egen adalah λ = e ' = [ 0,383; 094;0] 5,83 λ = e ' = [ 0, 0,],00 3 0,7 Sehngga komonen utamanya adalah λ = e ' = [ 0,94;0,383;0 ] Y = e' X = 0,383X 0,94X Y = e' X = X 3 Y = e' X = 0,94X + 0,383X Varabel X 3 adalah slah satu komonen utama karena tdak berkorelas dengan dua varabel lannya. Persamaan (8-5) daat dtunjukkan dar komonen utana ertama. Contoh: Var( Y ) = Var(0,383X 0,94 X ) = (0,383) Var( X ) + ( 0,94) Var( X ) + (0,383)( 0,94) Cov( X, X ) = 0,47() + 0,854(5)-0,708(-) = 5,83 = λ

12 Cov( Y, Y ) = Cov(0,383X 0,94 X, X ) 3 = 0,383 Cov( X, X ) 0,94 Cov( X, X ) 3 3 = 0,383(0) 0,94(0) = 0 Juga daat dtunjukkan bahwa σ + σ + σ = = λ + λ + λ = 5,83 +, , seert yang dtunjukkan oleh ersamaan (8-6). Proors varans total untuk λ komonen utama ertama adalah = 5,83/ 8 = 0,73. Proors untuk ( λ + λ + λ ) 3 komonen utama kedua adalah (5,83 + ) / 8 = 0,98 dar varans oulas. Dalam hal n komonen Y dan Y daat menggant ketga varabel asal tana mengurang nformas yang banyak. Akhrnya, dengan menggunakan (8-8) ρ Y, X e λ = = = σ 0,383 5,83 0,95 ρ Y, X e λ = = = σ 0,94 5,83 5 0,998 Juga ρ = ρ = 0 dan Y X Y X ρ Y X3 λ = = = σ 33 Korelas lannya daat dabakan karena komonen ke-3 tdak dergunakan. Msalkan X berdstrbus N ( µ, Σ ). Kta tahu dar (4-7) bahwa keadatan dar X adalah konstanta ada ellsod yang berusat d µ ( x µ )' Σ ( x µ ) = c

13 dengan sumbu ± c λ e, =,,...,, dmana ( λ, e ) adalah asangan nla egenvektor egen dar Σ. Ttk A yang berada ada sumbu ke- dar ellsod akan memlk roorsonal koordnat terhada e' = e,..., ek,..., e dalam sstem koordnat dengan ttk asal µ dan sumbu yang sejajar dengan sumbu awal x, x,..., x. Adalah teat untuk mengambl µ = 0. Dar bab.3 dengan A = Σ, kta daat menuls c = x ' Σ x = ( e' x) + ( e' x) ( e' x) λ λ λ dmana e' x, e' x,..., e' x adalah komonen utama dar x. Ambl y = e' x, y = e' x,..., y = e ' x, maka ddaat c = y + y y λ λ λ dan ersamaan n ddefnskan oleh sebuah ellsod ( dengan λ, λ,..., λ ostf) ada sstem koordnat dengan sumbu y, y,..., y terletak dengan arah e, e,..., e secara berurutan. Jka λ adalah nla egen terbesar, maka sumbu utama terletak ada arah e. Ssanya terletak ada arah e,..., e. Secara sngkat, komonen utama y = e' x, y = e' x,..., y = e ' x terletak dengan arah sumbu keadatan ellsod konstan. Sehngga, seta ttk ada sumbu ellsod ke- roorsonal koordnat x dengan e' = e, e,..., e dan koordnat komonen utama dengan bentuk [ 0,...,0,,0,...,0] y.

14 Dw Melan P Komonen Utama yang Deroleh dar Varabel yang Dbakukan Komonen utama daat juga deroleh untuk varabel yang dbakukan Z ( X µ ) = σ Z ( X µ ) = σ (8-9) Z ( X µ ) = σ Persamaan transformas Z (ersamaan 8-9) daat dnyatakan secara sngkat dalam bentuk matrks, Z V X µ / = ( ) ( ) (8-0) Dmana matrks dagonal smangan baku / V ddefnskan d (-35) yatu : V σ 0 L 0 0 σ L 0 / = M M O M 0 0 L σ Dengan jelas E( Z ) = 0 dan V ρ V = dan ρ = ( V ) ( V ) / / Cov( Z) ( V ) ( V ) ρ = = oleh (-37) yatu : Komonen utama dar Z mungkn deroleh dar vektor egen matrks korelas ρ dar X. Semua hasl yang sebelumnya berlaku, ta dengan beberaa

15 enyederhanaan karena varans dar seta Z adalah unty(kesatuan). Kta daat teta menggunakan notas Y untuk mengacu ada komonen utama ke- dan ( λ, e ) untuk asangan nla egen-vektor egen. Akan teta, nla yang ddaat dar, secara umum, tdak sama seert yang ddaat dar ρ. Hasl 8.4. Komonen utama ke- dar varabel baku (varabel asal yang dbakukan satuan engukurannya) Z ' = [ Z, Z,..., Z ], dengan Cov( Z ) = ρ, dberkan oleh Y e Z e V X / = ' = ' ( ) ( µ ), =,,..., Selan tu, Var( Y ) = Var( Z ) = (8-) = = Dan ρy, Z = ek λ,, k =,,..., k Dalam hal n, ( λ, e ),( λ, e ),...,( λ, e) adalah sebaga asangan-asangan nla egen-vektor egen untuk ρ dengan λ λ... λ 0. Bukt. Hasl 8.4 mengkut dar hasl 8., 8., dan 8.3, dengan Z, Z,..., Z sebaga enggant X, X,..., X dan ρ sebaga enggant. Kta lhat dar (8-) bahwa total (varabel baku) varans oulasnya adalah, jumlah elemen-elemen dagonal matrks ρ. Gunakan (8-7) dengan Z sebaga enggant X, roors dar total varans yang djelaskan oleh komonen utama ke-k dar Z adalah

16 Proors dar (baku) λk varans oulas seharusnya =, k =,,..., (8-) untuk komonen utama ke-k Dmana λ 's adalah nla egen dar ρ. k Contoh 8. (Komonen Utama yang Deroleh dar Matrks Kovarans dan Korelas) Anggalah matrks kovarans 4 Σ = 4 00 Dan matrks korelas yang ddaat ρ = *untuk mencar nla egen, dgunakan rumus : λι = λ = 0 λ 4 = λ (( λ)( λ) ) ( )( ) = 0 + = 00 λ 00λ λ 6 0 λ λ + = λ, ± = b b 4ac a

17 , ( ) ( )( ) ( ) 0± λ = 0± λ, = λ = = dan λ = = *Untuk mencar vektor egen, dgunakan rumus : Jka Ax = λx, maka vektor egennya adalah e = x x ' x 4 A = = 4 00 dan λ = 00.6, λ = 0.84, maka x = λ x 4 x x = x x () dan x = λ x 4 x x = x x () Dar ersamaan, deroleh : x + 4x = 00.6x 4x + 00x = 00.6x Ambl x = (sembarang), maka ( ) ( ) + 4x = x = 00.6x Deroleh x = dan x = 4.79, sehngga x = 4.79.

18 e = = = = ( )( ) ( 4.79)( 4.79) [, 4.79] 4.79 Dar ersamaan, deroleh : x + 4x = 0.84x 4x + 00x = 0.84x Ambl x = (sembarang), maka ( ) ( ) + 4x = x = 0.84x Deroleh x = dan x = 0.04, sehngga x = e = = = = ( )( ) ( 0.04)( 0.04) [, 0.04] 0.04 Pasangan nla egen-vektor egen dar adalah λ = 00.6, e' = [0.040, 0.999] λ = 0.84, e' = [0.999, 0.040] Dengan cara yang sama, asangan nla egen-vektor egen dar ρ adalah λ = + ρ =.4, e' = [0.707, 0.707] λ = ρ = 0.6, e' = [0.707, 0.707] Masng-masng komonen utama menjad : Y = 0.040X X Y = 0.999X 0.040X Dan

19 ρ : X µ X µ Y = 0.707Z Z = = 0.707( X µ ) ( X µ ) X µ X µ Y = 0.707Z 0.707Z = = 0.707( X µ ) ( X µ ) Oleh karena varansnya besar, X dengan seenuhnya mendomnas komonen utama ertama yang dtentukan dar. Selan tu, komonen utama ertama menjelaskan roors λ 00.6 λ + λ = 0 = 0.99 dar total varans oulas. Ketka varabel X dan X dbakukan, bagamanaun, menghaslkan varable yang berkontrbus sama untuk komonen utama yang dtentukan dar ρ. Gunakan hasl 8.4 ρ, = e λ = = Y Z Dan ρ, = e λ = = Y Z Dalam hal n, komonen utama ertama menjelaskan roors λ.4 = = 0.7 Dar total (baku) varans oulas. Varabel-varabel mungkn erlu dbakukan jka dukur dalam satuan engukuran dengan jarak berbeda yang luas atau jka satuan engukurannya tdak setara/sama. Contohnya, jka X mewakl enjualan tahunan dalam jarak $0,000

20 sama $350,000 dan X adalah raso/erbandngan (endaatan tahunan)/(total asset) dalam jarak 0.0 sama 0.60, maka total varas akan eksklusf mendekat enjualan dolar. Dalam n, kta harakan komonen utama tunggal (entng) dengan menmbang berat X. Sebaga kemungknan lan, jka kedua varable dbakukan, keentngan yang berkut akan menjad order yang sama dan X (atau Z ) akan memankan eran yang lebh besar dalam konstruks komonen. Hal n derhatkan ada contoh 8.. Komonen Utama untuk Matrks Kovarans dengan Struktur Khusus Ada matrks kovarans dan korelas berola tertentu yang komonen utamanya daat dnyatakan dalam format sederhana. Andakan adalah matrks dagonal σ 0 L 0 0 σ 0 L = M M O M 0 0 L σ (8-3) Plh e' = [ 0, K,0,,0, K,0], dengan ada oss ke-, kta erhatkan bahwa 0 0 σ 0 0 M M L σ L 0 M M O M L σ M M 0 0 = σ or e = σ e

21 Dan kta smulkan bahwa (,e ) Karena kombnas lnear e' X σ adalah asangan nla egen-vektor egen ke-. = X, kumulan dar komonen utama hanya kumulan asl dar varabel-varabel acak yang tdak dkorelaskan. Untuk matrks kovarans dengan ola ada (8-3), tdak ada aaun yang deroleh dar mencar komonen utama. Dar seg andangan lan, jka X berdstrbus N ( µ, ), bentuk dar keadatan teta adalah ellsod yang sumbu X nya berada ada arah varas maksmum. Konsekwensnya, tdah usah berutar untuk mengkoordnas system. Standardsas tdak ada hakekatnya mengubah keadaan untuk ada (8-3). Dalam hal n, ρ = I, matrks denttas x. Lebh jelasnya, ρ e = e, maka nla egen memunya keragaman dan e' = [ 0, K,0,,0, K,0], =,, K,, adalah lhan teat untuk vektor egen tu. Konsekwensnya, komonen utama yang dtentukan dar ρ adalah juga varabel-varabel asl Z, K, Z. Selan tu, dalam hal n nla egen sama, elsod normal multvarate dar keadatan teta adalah sherods (bentuk bola). Pola lan matrks kovarans, yang serng menggambarkan koresondens dantara varabel-varabel yang berhubungan dengan lmu bolog tertentu seert ukuran makhluk hdu, memunya bentuk umum σ ρσ L ρσ ρσ σ L ρσ = M M O M ρσ ρσ L σ (8-4) Menghaslkan matrks korelas,

22 ρ L ρ ρ ρ ρ L = M M O M ρ ρ L (8-5) Adalah juga matrks kovarans dar varabel yang dbakukan. Matrks ada (8-5) menyratkan bahwa varable X, X, K, X dengan sama dhubungkan. nla egen dar matrks korelas (8-5) daat dbag menjad dua gru. Ketka ρ ostf, yang alng besar adalah λ = + ( ) ρ (8-6) Dengan vektor egennya e' =,, K, (8-7) Ssanya nla egen adalah λ = λ = = λ = ρ 3 L Dan satu lhan untuk vektor egennya adalah e' =,,0, K,0 x x e ' 3 =,,,0, K,0 x 3 x 3 x 3 M ( ) e' =, K,,,0, K,0 ( ) ( ) ( ) M ( ) e' =, K,, ( ) ( ) ( ) Komonen utama ertama

23 Y = e' X = X = Sebandng dengan jumlah dar varable asl. Itu bsa dangga sebaga ndeks dengan bobot yang sama. Komonen utama n menjelaskan roors λ + ( + ) ρ ρ = = ρ + (8-8) Dar total varas oulas. Kta lhat bahwa λ / = ρ untuk ρ dekat dengan atau besar. Contohnya, jka ρ = 0.80 dan = 5, komonen ertama menjelaskan 84% dar total varans. Ketka ρ dekat, komonen terakhr, secara bersama, menyumbang sangat kecl ada total varans dan serng dabakan. Jka varable baku Z, Z, K, Z berdstrbus normal multvarate dengan matrks kovarans yang dberkan oleh (8-5), maka ellsod dar keadatan teta adalah cgar-shaed dengan sumbu utama sebandng dengan komonen utama ertama Y ( )[ ] = /,, K, X. Komonen utama n menjad royeks X ada gars equangular ' = [,, K,]. Sumbu tambahan (dan ssa komonen utama) berbentuk bola arah smetrs yang tegak lurus dengan sumbu utama (dan komonen utama ertama).

24 Nurul Kurnawat 0448 Interretas dar samel komonen utama Samel komonen utama memunya beberaa nterretas. Pertama kta angga yang mendasar dar x adalah mendekat N ( 0, ) Maka samel ) y e ) komonen utama = ( x x) adalah realsas dar oulas komonen utama ) Y ) e = ( X µ) N yang berdstrbus ( 0, ). Matrk dagonal memunya entr-entr λ λ λ λ,,..., dan (, ) e adalah seasang nla egen-vektor egen dar Σ juga, dar nla samel x, kta daat memerkrakan µ dengan x j dan Σ Σ dengan S. Jka S adalah terdefns dan ostf. Bentuk gars (contour) terdr dar semua x vektor yang memenuh S ( x x)' ( x x) = c (8.4) Yang memerkrakan keadatan konstan gars bentuk (contour) ( x µ )' Σ ( x µ ) dengan keadatan normal gars bentuk kra-kra daat dlukskan ada scaterlot dengan mengndkaskan dstrbus normal. Scaterlot mungkn aagak menymang dar bentuk ellsod ta kta teta daat menggal nla egen dar S dan memeroleh samel komonen utama. Secara geometr data meungkn dlot sebaga n ttk ada ruang. Data daat deksreskan dalam koordnat baru, yang serua dengan sumbu gars bentuk dar (8.4) Sekarang (8.4) mendefnskan sentral hyerlsod yang terusat ada x dan sumbu dberkan oleh vektor egen dar S atau sama dengan S. anjang dar

25 sumbu hyerlsod n adalah sebandng dengan λ, =,., dmana λ λ... λ 0 ) adalah nla egen dar S. Karena e memunya ) anjang, nla mutlak dar komonen utama ke I = ( x x) ) y e memberkan ) anjang royeks (x- x ) ada arah dar sumbu e Konsekuensnya samel komonen utama daat dandang sebaga hasl dar translas dar system koordnat asl x dan koordnat sumbu x melewat enyebaran arah dar varans maksmum. Interretas geometr dar samel komonen utama yang dlustraskan ada gambar 8. untuk =. Gambar 8.(a) menunjukkan sebuah el dengan jarak konstan, dengan usat x dengan. Samel komonen utama dtentukan dengan bak. Mereka terletak seanjang sumbu x dar ellsod ada arah erotongan dar samel varans maksmum. Gambar 8.(b) menunjukkan sebuah jarak ell dengan usat x dengan =. Pada kasus n sumbu dar ells( lngkaran) jarak konstan ells(lngkarang adalah tdak unk, dan terletak ada dua arah erotongan, termasuk erotongan dar sumbu asl. Ketka gars bentuk dar jarak konstan hamr bundar atau sama dengan ketka nla egen dar S hamr sama. Varans samel adalah homogen dalam semua arah, maka tu tdak mungkn mewakl data yang bak yang lebk sedkt dar dmens. Jka akhrnya nla egen cuku kecl sedemkan sehngga varans dalam koresondens daat dabkan, akhrnya samel komonen utama daat

26 dabakan dan data menjad cuku dengan erwaklan dalam ruang dar komonen yang menguasa. Dena Rahayu Varas Samel dengan Menggunakan Komonen Utama Menstandardsas (membakukan) Samel Komonen Utama Samel komonen utama secara umum, tdak berbeda berkenaan dengan erubahan dalam skala (lhat lat 8.). Ketka kta menyebutkan erlakuan dalam komonen oulas, satuan engukuran dar varabel-varabel x, x, x 3,..., x n berbeda, maka satuan varans baku engukuran tu erlu dbakukan dengan jalan melakukan transformas varabel x ke dalam varabel baku z. Untuk contoh, standardsas terenuh dengan mengkonstruks : z = D / x x= j =,,..., n (8-5) n matrks data dar engamatan yang dstandardsas Z = z,z,, z = z z z z z z z z z = (8-6) Akbatnya menghaslkan samel vektor rata-rata [lhat (3-4)]

27 z= Z = =0 (8-7) dan matrks samel kovarans [lhat (3-7)] S = n Z n Z Z n Z = n Z z Z z = ZZ = =R (8-8) Samel komonen utama dalam engamatan yang dstandardsas dberkan oleh ersamaan (8-0), dengan matrks R sebaga enggant S. Karena engamatan telah "dusatkan" dengan mengkonstruks, maka tdak usah menuls komonen tu dalam bentuk ersamaan (8-). Jka z,z,,z adalah engamatan yang dstandardsas dengan matrks kovarans R, samel komonen utama ke- adalah y = e z= e z +e z + + e z, =,,.., d mana (λ,e adalah asangan nla egen vektor egen ke- dar R dengan λ λ λ 0. Juga, varans samel y = λ, =,,, kovarans samel y,y =0 k (8-9)

28 Sebaga tambahan, total (yang dstandardsas) varans samel = tr(r) = = λ + λ + + λ dan r, = e λ,, k =,,..., Gunakan (8-9), roors total varans samel yang dterangkan oleh samel komonen utama ke- adalah roors yang dstandardsas samel varans dalam katan ke = λ samel komonen utama =,,..., (8-30) Sebuah aturan menyarankan menahan komonen tu dengan varans, λ, adalah lebh besar dar kesatuan atau setara dengan, hanya komonen tu yang secara ndvdu, menjelaskan sedktnya suatu roors / dar total varans. Aturan n tdak memunya banyak endukung teorts, bagamanaun, dan tu harus tdak dterakan dengan berlebhan. Contoh 8.5 Tngkat engembalan mngguan untuk lma bursa/stock (Alled Chemcal, du Pont, Unon Carbde, Exxon, dan Texaco) yang ddaftarkan d asar bursa New York telah dtentukan untuk erode Januar 975 sama Desember 976. Tngkat engembalan mngguan dgambarkan sebaga (Jumat sekarang yang menutu harga - Jumat sebelumnya yang menutu harga) / (Jumat sebelumnya yang menutu harga) yang dsesuakan untuk saham yang decah dan dvden. Data tersebut ddaftarkan ada tabel 8. dalam lathan. Pengamatan dalam 00 mnggu berurutan namak seert dengan bebas dbag-bagkan, teta hanyalah tngkat tar kembalan ke seberang bursa/stock dhubungkan, karena, seert seseorang harakan, bursa/stock cenderung untuk ndah bersama-sama sebaga jawaban atas konds-konds ekonom umum.

29 Msalkan x,x,,x menandakan tngkat engembalan mngguan yang damat untuk Alled Chemcal, du Pont, Unon Carbde, Exxon, dan Texaco secara berurutan. Maka x =[0.0054,0.0048,0.0057,0.0063,0.0037] Dan R= Catatan kta bahwa R adalah matrks kovarans dalam engamatan yang dstandardsas. z = x x s, z = x x s,, z = x x s Nla egen dan yang dnormalsr bersesuaan dengan vektors egen R telah dtentukan oleh suatu komuter dan dberkan d bawah n. λ =.857, e =[ 0.464,0.457,0.470,0.4,0.4] λ =0.809, e =[ 0.40,0.509,0.60, 0.56, 0.58] λ =0.540, e =[ 0.6,0.78,0.335,0.54, 0.435] λ =0.45, e =[ 0.387,0.06, 0.660,0.47, 0.38] λ =0.343, e =[ 0.45,0.676, 0.400, 0.76,0.385] Penggunaan varabel yang dstandardsas, kta memeroleh dua samel komonen utama yang ertama. y = e z=0.464z z z +0.4z + 0.4z y = e z=0.40z z z 0.56z 0.58z Komonen n melut untuk

30 λ + λ 00%= %=73% 5 dar total (yang dstandardsas) samel varans, memunya enafsran menark. Komonen yang ertama adalah (dengan kasar) enjumlahan dengan sama dharga, atau ndex, dar lma bursa/stock. Komonen n boleh jad dsebut suatu bursa/stock umum - komonen asar, atau secara sederhana suatu komonen asar. (Sesungguhnya, lma bursa/stock n adalah tercaku d Dow Jones Industr Average) Komonen yang kedua menghadrkan suatu kontras antara bursa/stock kma (Alled Chemcal, du Pont, dan Unon Carbde) dan bursa/stock mnyak (Exxon dan Texaco). Itu mungkn dsebut suatu komonen ndustr. Dengan begtu kta lhat bahwa kebanyakan dar varas d dalam engembalan bursa/stock n adalah dalam katan dengan aktvtas asar dan tdak dhubungkan dengan aktvtas ndustr. Penafsran bursa/stock n mengharga erlaku yang telah ula dusulkan oleh Raja. Komonen yang ssanya tdaklah mudah untuk mengnterretaskannya dan secara bersama, menghadrkan varas yang mungkn dkhususkan untuk bursa/stock masng-masng. Bagamanaun juga, mereka tdak menjelaskan sebagan besar total samel varans. Contoh n menyedakan suatu kasus d mana tu namak masuk akal untuk memertahankan suatu komonen y berhubungan dengan suatu nla egen kurang dar. Contoh 8.6 Ahl genetka serng terkat dengan warsan dalam karakterstk yang daat dukur beberaa kal selama seumur hdu bnatang. Berat badan (dalam gram)

31 untuk n = 50 tkus-tkus betna telah deroleh dengan seketka setelah kelahran mereka yang ertama. Berat lahr tkus betna dtamlkan dar matrks n dengan samel vektor rata-rata dan matrks samel korelasnya adalah x =[39.88,45.08,48.,49.95] R= Nla egen dar matrks n adalah λ = 3.058, = 0.38, λ 0.34, dan λ = Catatan kta bahwa nla egen yang ertama mendekat sama dengan + ( ) = + (4 )( = 3.056, dmana adalah rata-rata artmatk dar unsurunsur dagonal-off dalam R. Ssa nla egen adalah kecl dan sektar sama, walauun λ sedkt banyaknya lebh kecl dbandng dan λ. Maka ada beberaa bukt dmana bersesuaan dengan oulas matrks korelas mungkn dalam korelas sama berbentuk seert dalam (8-5). Dugaan n dseldk lebh lanjut dalam contoh 8.9. Komonen utama yang ertama y = e z=0.49z +0.5z +0.49z +0.50z melut 00 λ %=00. %=76% dar total varans. Walauun berat rata-rata os kelahran menngkat dar waktu ke waktu, varas dalam berat cuku bak dterangkan oleh komonen utama yang ertama dengan koefsen yang hamr sama.

32 .3 Grafk komonen utama Plot dalam komonen utama daat mengungkakan kecurgaan engamatan, seert halnya menyedakan emerksaan engambl-alhan dalam kenormalan. Karena komonen utama adalah kombnas lnear dalam varabel yang asl, tu tdaklah tdak beralasan untuk mengharakan lot dalam komonen utama menjad mendekat normal. Itu serng derlukan untuk memverfkas bahwa komonen utama yang awal kra-kra berdstrbus normal ketka lot dalam komonen dgunakan sebaga data masukan untuk analsa tambahan. Komonen utama yang terakhr daat membantu menunjukkan dengan teat kecurgaan engamatan. Masng-masng engamatan x daat dnyatakan sebaga sebuah kombnas lnear x =x e e + x e e + + x e e y e + y e + + y e dar hmunan lengka vektor egen e,e,,e dalam S. Maka entng dalam menentukan komonen utama yang terakhr seberaa bak kecocokan awal engamatan. Yatu : y e + y e + + y e berbeda dengan x dar y e + + y e yang anjang kuadratnya adalah y y. Mencurga engamatan akan serng sedemkan hngga sedktnya satu da koordnat y,,y mendukung anjang kuadrat n akan menjad besar. (lhat lamran 8A untuk hasl erkraan yang lebh umum).

33 Pernyataan yang berkut merngkas gagasan n.. Untuk membantu memerksa asums yang normal, konstruks dagram yang menyebar untuk asangan komonen utama yang awal. Juga membuat Q-Q lot dar nla-nla samel yang dhaslkan oleh masng-masng komonen utama.. Konstruks dagram yang menyebar dan Q-Q lot untuk awal komonen utama yang terakhr. Bantuan n mengdentfkas kecurgaan engamatan. Dagnostk menyertakan komonen utama dengan sama keada emerksaan asums untuk suatu model regres berganda multvarat. Sesungguhnya, kta memunya beberaa model yang cocok dar metoda enlaan manaun, hal tu bjaksana untuk memertmbangkan bahwa vektor yang dramalkan vektor resdual = (vektor engamatan) nla nla yang derkrakan atau e = y z β, j =,,..., n ( x ) ( x ) ( x ) untuk model lner multvarat. Komonen utama, deroleh dar matrks kovarans yang bersfat ssa, daat dtelt dengan cara yang sama sebaga yang dtentukan dar suatu samel acak. Kta harus sadar bahwa ada ketergantungan lner d antara yang bersfat ssa dar suatu analsa regres lner, sehngga nla egen yang terakhr akan menjad nol d dalam membulatkan kesalahan.

34 Naom Nessyana Analss samel Besar Nla egen dan vektor egen dar matrks kovaran (korelas) adalah analss komonen utama yang entng. Penentuan vektor egen bertujuan untuk memaksmumkan eubah dan enentuan nla egen bertujuan untuk menentukan varans. Berkenaan dengan keutusan, kualtas enaksran komonenn utama haruslah berdasarkan asangann nla egen-vektor egen yang dambl dar S atau R. Karena varas enarkan samel, nla egen dan vektor egen n akan berbeda dar oulasnya. Sfat-Sfat Samel Besar Perhatkan hasl samel besar dengan nterval keercayaan untuk dan dasumskan dengan mengamat adalah samel acak dar oulas normal. In juga dasumskan nla egen yang tdak dketahu dar ada dan bernla ostf, sehngga. Kecual, ukuran dmana angka- angka dar nla egen dketahu. Basanya konklus untuk nla egen ada d gunakan kecual kalau ada alasan yang kuat untuk memercaya memunya matrks yang khusus untuk menghaslkan ersamaan nla egen. Terkadang asums normal dlanggar, nterval keercayaan ada cara n terseda untuk beberaa ndkas dar nla dan yang belum ast.

35 Anderson dan Grshck menentukan teor dstrbus samel-besar dbawah n untuk nla egen dan vektor egen dar S, yatu:. Msalkan A adalah matrks dagonal dar nla egen dar maka adalah enaksr. Msalkan maka adalah enaksr 3. Seta berdstrbus bebas dar anggota yang berasosas. Hasl mlkasnya adalah untuk n besar, berdstrbus bebas. Selanjutnya berdstrbus dengan enaksrnya dstrbus N. Dengan menggunakan dstrbus normal P. Untuk samel besar nterval keercayaannya untuk menjad (8-33) dmana datas ersentl dar dstrbus normal standar. Jens ersamaan smultan Bonterron nterval untuk m dgant. Hasl mlkas bahwa adalah dstrbus normal yang berkoresondens untuk samel besar. Elemen-elemen seta berkorelas dan korelasnya bergantung untuk emsahan nla egen yang tdak dketahu dan samel berukuran n enaksran standar eror untuk koefsen dberkan dengan akar kuadrat dar dagonal-dagonal elemen-elemen dar dmana ddaatkan dar dengan mensubsttus untuk dan untuk

36 Contoh 8.8 Ddaatkan nterval keercayaan untuk varans oulas komonen utama menggunakan ersedaan harga ada data tabel 8.. Asumskan ersedaan suku dar hasl yang mewakl gambar dar oulas dmana adalah defnt ostf dengan nla egen berbeda dengan. Karena n=00 besar, kta menggunakan 8.33 dengan = untuk mengkontruks nterval keercayaan untuk sebesar 95%. Dar 8.0, dan maka dengan taraf nyata 95% Sewaktu-waktu nla egen besar, msalkan 00 atau bahkan 000. Pada umumnya daat menjad besar, untuk level keercayaan masuk akal. Pada mumnya nterval keercayaan memeroleh rata-rata yang sama lebh besar sehngga nla membesar. Pengujan Kesamaan Struktur Korelas Struktur korelas yang khusus adalah struktur entng dmana nla egen dar atau tdak berbeda dan hasl sebelumnya tdak dgunakan. Untuk engujann struktur n, msalkan

37 Pengujan melawan ddasarkan dengan raso statstk lkelhood. Teta lawley menunjukkan hal tu ekuvalen dengan rosedurr uj yang daat dkonstruks dar elemen dagonal dar R. Prosedur Lawley memerlukan kuanttas (8-34) In jelas bahwaa adalah rata-rata elemen dagonal d kolom (bars) ke-k dar R dan adalah secara keseluruhan rata-rata dar elemen dagonal. Penaksran samel besar, uj level- memeunya bentuk tolak dan terma jka (8-35) dmana dbawah ersentl ke dar dstrbus ch- kuadrat dengan derajat kebebasannya. Contoh 8-9: Matrks samel korelas dkonstruks dar berat lahr tkus betna yang dbahas ada contoh 8-6 dan dsajkan d bawah n

38 Kta akan menggunakan matrks korelas untuk menggambarkan engujan samel besar dan akan dtentukan Dengan menggunakan 8-34 dan 8-35

39 dan Karena (8-5)adalah, dan nla krts 5% untuk engujan ada. nla engujan statstk yang dtaksr sama dengan ttk krts 5% sehngga Ho dtolak. Perhatkan contoh 8-6, nla egen terkecl dan agak berbeda, dengan lebh kecl darada dan. Akbatnya, dengan ukuran samel besar ada masalah n, erbedaannya kecl dar struktur sehngga matrks kesamaan korelasnya menunjukkan ssecara statstk berart. Penaksr komonenn utama samel dalam bdang Geometr Kta akan menunjukkan nterretas untuk enaksran data yang ddasarkan ada r ertama komonen utama samel. Interretas dar sebaran lot dan bdang dmens-n mewakl keercayaan hasl aljabar dbawah n. Perhatkan enaksran bentuk = berart engertan rata-rata matrks data Eror dar enaksran dukur dar jumlah eror kuadrat n (8A-) Hasl 8A-. MIsalkan sembarang matrk dengan rank (A) r<mn(,n). eror dar enaksran jumlah kuadrat (8A-) dmnmumkan oleh

40 Sehngga kolom ke-j dar adalah dmana adalah nla r ertama komonen utama samel untuk unt ke-j. Selanjutnya, dmana adalah nla egen terkecl dar S. Bukt: Perhatkan sembarang kolom A adalah kombnas lnear dar hmunan dar r vektor yang tegak untuk L tertentu, lurus sehngga memenuh meruakan enaksr terbak dengan royeksnya terentang oleh atau (8A-) Karenanya, untuk vektor yang berubah-ubah Sehngga jumlah kuadrat eror adalah

41 Dmana hasl kal menghlang karena. Hubungan terakhr bernla ostf kecual jka dlh sehngga royeks Lebh jauh, dengan memlh, (8A-)menjad (8A-3) Kta memosskan untuk memnmumkan eror sehngga memlh L dengan memaksmumkan hubungan terakhr 8A-3. Dengan sfat-sfat dar trace (8A- Sehngga lhan terbak untuk L dengan memaksmumkan jumlah elemen dagonal dar. Dar 8-9 emlhan untuk memaksmumkan, elemen dagonal ertama dar memberkan Untuk yang tegak lurus ke, dmaksmumkan oleh. Selanjutnya, kta menentukan Dengan dan. memlh n, elemen dagonal ke-i dar adalah sehngga tr. Juga

42 Interretas Bdang Geometr Dmens Interretas geometr melut enentuan bdang enaksr terbak ke lot menyebar dmens. bdang asal dtentukan oleh yang terdr dar semua ttk x dengan Bdang n dartkan melewat a menjad a+lb untuk beberaa b Kta ngn memlh bdang jumlah kuadrat jarak antara engamatan dmens r sehngga dan bdang. Jka memnmumkan dtaksr oleh dengan oleh hasl 8A- memunya rank(a) r. Batas bawah djangkau dengan mengambl sehngga bdang melewat rata-rata samel. Bdang n dtentukann oleh. Koefsen dar adalah, komonen utama samel ke-k d evaluas ada engamatan ke-j. Sebuah nterretas alternatve dberkan. Penelt menematkan bdang seanjang, dan langkah selanjutnya mendaatkan enyebaran terbak dantara

43 bayangan dar engamatan. Dar 8A-, royeks devas dalam bdang adalah. dan jumlah kuadrat anjang royeks devas adalah dmaksmumkan oleh. Karena Dan bdang n juga memaksmumkan varans total. Interretas Bdang Geometr Dmens n Perhatkan enaksran d 8A. bars dem bars. Untuk, bars ke-. Panjang vektor dtaksr oleh kelatan dtentukan dar vektor. Panjang kuadrat eror dar enaksran anjang kuadrat Perhatkan dengan sehngga

44 memnmumkann jumlah anjang kuadrat sehngga tujuan terbaknya dtentukan oleh nla vektor dar komonen utama ertama. Ilustras n ada gambar 8.6 d halaman 388. Vektor devas lebh anjang memunya engaruh alng besar untuk memnmumkan. Jka varabel-varabel adalah standardsas ertama, vektor haslnya memunya anjang untuk seta varabel dan seta engaruh yang sama menggunakan tujuan lhan. Pada ukuran lan, vektor berndah mengellng temat-n untuk memnmumkan jumlah dar jarak kuadrat antara dan royeksnya ada gars dtentukan oleh b. Komonen utama kedua memnmumkan kuanttas yang sama selama semua vektor tegak lurus ada lhan ertama.

45 BAB III KESIMPULAN Pada dasarnya analss komonen utama bertujuan untuk menerangkan struktur varans-kovarans melalu kombnas lner dar varabel-varabel. Secara umum analss komonen utama bertujuan untuk mereduks data dan mengnterretaskannya. k buah komonen utama daat menggant buah varabel asal dalam bentuk matrks berukuran n x yang dreduks menjad matrks berukuran lebh kecl yang mengandung n engukuran ada k buah komonen utama ( matrks berukuran n x k, dmana k < ). Secara aljabar, komonen utama adalah kombnas lner khusus dar X, X,..., X varabel acak. Secara geometrs, kombnas lner n menggambarkan emlhan dar sstem koordnat yang deroleh dengan X, X,..., X merotaskan sstem awal dengan sebaga sumbu koordnat. Komonen utama oulas bergantung ada matrks kovarans yang memlk ( λ, e ),( λ, e ),...,( λ, e) asangan nla egen-vektor egen dmana λ λ... λ 0, maka komonen uama ke- dberkan oleh Y = e' X = e X + e X e X, =,,, Dengan, Var( Y ) = e' Σ e = λ =,,..., Cov( Y, Yk ) = e' Σ ek = 0 k Dan roors total varans dar komonen utama ke-k dar X adalah

46 = k =,,, Komonen utama oulas yang deroleh dar varabel yang dbakukan Z ( X µ ) = σ bergantung ada matrks korelas ρ yang memlk asangan ( λ, e ),( λ, e ),...,( λ, e) nla egen-vektor egen λ λ... λ 0 dmana, maka komonen utama ke- dberkan oleh Y e Z e V X / = ' = ' ( ) ( µ ), =,,..., Dengan, Var( Y ) = Var( Z ) = = = ρy, Z = ek λ,, k =,,..., k Dan roors total varans dar komonen utama ke-k dar Z adalah Proors dar (baku) λk varans oulas seharusnya =, k =,,..., untuk komonen utama ke-k Komonen utama samel bergantung ada matrks kovarans samel S berukuran x yang memlk asangan nla egen-vektor egen ( ˆ λ eˆ ),( ˆ λ eˆ ),...,( ˆ λ eˆ ),,, ˆ λ ˆ λ ˆ... λ 0 dmana, maka komonen utama samel ke- dberkan oleh yˆ = eˆ ' x = eˆ x + eˆ x eˆ x, =,,, Dengan,

47 Varans samel = ˆk λ, k =,,, Kovarans samel ( ˆ ˆ ) k y, y = 0, k Dan total varans samel = s = ˆ λ + ˆ λ ˆ λ = eˆ ˆ k λ ryˆ,,,,,..., x = k = k s kk Komonen utama samel yang deroleh dar varabel yang dbakukan = bergantung ada matrks kovarans R (jka z,z,,z adalah engamatan yang dstandardsas) d mana ( λ,e adalah asangan nla egen vektor egen ke- dar R dengan λ λ λ 0, maka komonen utama samel ke- adalah y = e z= e z +e z + + e z, =,,.., Dengan, varans samel y = λ, =,,, kovarans samel y,y =0, k Dan total (yang dstandardsas) varans samel = tr(r) = = λ + λ + + λ dan r, = e λ,, k =,,..., Proors total varans samel yang dterangkan oleh komonen utama samel ke- adalah roors yang dstandardsas samel varans dalam katan ke = samel komonen utama =,,...,

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

Oleh : Harifa Hanan Yoga Aji Nugraha Gempur Safar Rika Saputri Arya Andika Dumanauw

Oleh : Harifa Hanan Yoga Aji Nugraha Gempur Safar Rika Saputri Arya Andika Dumanauw Oleh : Harfa Hanan Yoga A Nugraha Gemur Safar ka Sautr Arya Andka Dumanau Dosen : Dr.rer.nat. Ded osad, S.S., M.Sc. Program Stud Statstka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Unverstas Gadah Mada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuh Tugas Matakulah Multvarat yang dbmbng oleh Ibu Tranngsh En Lestar oleh Sherly Dw Kharsma 34839 Slva Indrayan 34844 Vvn Octana 34633 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

I BBB TINJAUAN PUSTAKA

I BBB TINJAUAN PUSTAKA I BBB TINJAUAN PUTAKA. Pendahuluan Dalam enulsan mater okok dar skrs n derlukan beberaa teor-teor yang mendukung, yang menjad uraan okok ada bab n. Uraan dmula dengan membahas dstrbus varabel acak kontnu,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) Wrayant ), Ad Setawan ), Bambang Susanto ) ) Mahasswa Program Stud Matematka FSM UKSW Jl. Dponegoro 5-6 Salatga,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

ANALISIS PEUBAH GANDA (MULTIVARIATE ANALYSIS

ANALISIS PEUBAH GANDA (MULTIVARIATE ANALYSIS ANALISIS PEUBAH GANDA (MULTIVARIATE ANALYSIS Pengantar Analss Peubah Ganda Dr.Ir. I Made Sumertajaya, MS Deartemen Statstka-FMIPA IPB Emal : kulah_ag@yahoo.com Password: akmade Mater APG No I II III IV

Lebih terperinci

PROPERTY DAN PERDAGANGAN SEBAGAI SEKTOR DOMINAN PADA DATA BURSA SAHAM. DENGAN Principal Component Analysis (PCA)

PROPERTY DAN PERDAGANGAN SEBAGAI SEKTOR DOMINAN PADA DATA BURSA SAHAM. DENGAN Principal Component Analysis (PCA) PROPERT DAN PERDAGANGAN SEBAGAI SEKTOR DOMINAN PADA DATA BURSA SAHAM DENGAN Prncpal Component Analyss (PCA) Oleh : Hanna aa Parhusp, usp, Deva eawdyananto a dan Bernadeta Desnova Kr Program Stud Statstka

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

Taksiran Kurva Regresi Spline pada Data Longitudinal dengan Kuadrat Terkecil

Taksiran Kurva Regresi Spline pada Data Longitudinal dengan Kuadrat Terkecil Vol. 11, No. 1, 77-83, Jul 2014 Taksran Kurva Regres Slne ada Data Longtudnal dengan Kuadrat Terkecl * Abstrak Makalah n mengka tentang estmas regres slne khususnya enggunaan ada data longtudnal. Data

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM BAB X RUANG HASIL KALI DALAM 0. Hasl Kal Dalam Defns. Hasl kal dalam adalah fungs yang mengatkan setap pasangan vektor d ruang vektor V (msalkan pasangan u dan v, dnotaskan dengan u, v ) dengan blangan

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan Pendahuluan 0 Data-data ang bersfat dskrt dapat dbuat contnuum melalu proses curve-fttng. 0 Curve-fttng merupakan proses data-smoothng, akn proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan metode statstka ang dgunakan untuk meramalkan sebuah varabel respon Y dar satu atau lebh varabel bebas X, selan tu juga dgunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c 6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

Evaluasi Tingkat Validitas Metode Penggabungan Respon (Indeks Penampilan Tanaman, IPT)

Evaluasi Tingkat Validitas Metode Penggabungan Respon (Indeks Penampilan Tanaman, IPT) Evaluas Tngkat Valdtas Metode Penggabungan Reson (Indeks Penamlan Tanaman, IPT) 1 Gust N Adh Wbawa I Made Sumertajaya 3 Ahmad Ansor Mattjk 1 Mahasswa S3 Pascasarjana Statstka IPB,3 Staf Pengajar Deartemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi Regres Lnear Sederhana dan Korelas 1. Model Regres Lnear. Penaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respons 4. Inferens Untuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocokan Model Regres 6. Korelas Utrwen Mukhayar

Lebih terperinci

KOMBINASI PENAKSIR RASIO-PRODUK PROPORSI EKSPONENSIAL UNTUK RATA-RATA POPULASI PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA., R. Efendi 2, H.

KOMBINASI PENAKSIR RASIO-PRODUK PROPORSI EKSPONENSIAL UNTUK RATA-RATA POPULASI PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA., R. Efendi 2, H. KOMBINASI PENAKSIR RASIO-PRODUK PROPORSI EKSPONENSIAL UNTUK RATA-RATA POPULASI PADA SAMPLING AAK SEDERHANA A. F. Indraan *, R. Efend, H. Srat Mahasswa Program S Matematka Dosen Jurusan Matematka Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

Pendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB

Pendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB Pendugaan Parameter Regres Menduga gars regres Menduga gars regres lner sederhana = menduga parameter-parameter regres β 0 dan β 1 : Penduga parameter yang dhaslkan harus merupakan penduga yang bak Software

Lebih terperinci

Bab III Analisis Rantai Markov

Bab III Analisis Rantai Markov Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

Optimum Simplex Lattice Designs of Low Order Multiresponse Surface Model by D-Optimum Criterion

Optimum Simplex Lattice Designs of Low Order Multiresponse Surface Model by D-Optimum Criterion 7 Otmum Smlex.(Ruslan et al.) Otmum Smlex Lattce Desgns of Low Order Multresonse Surface Model by D-Otmum Crteron Otmum Smlex Lattce Desgns of Low Order Multresonse Surface Model by D-Otmum Crteron ) Ruslan,

Lebih terperinci

ABSTRAK ANALISIS KOMPONEN UTAMA

ABSTRAK ANALISIS KOMPONEN UTAMA JURNAL MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA 03 VOLUME, NO.. ISSN 303-099 ABSTRAK ANALISIS KOMPONEN UTAMA Marana, Dosen Penddkan Matematka Fakultas Tarbyah dan Keguruan, IAIN Ambon 0854435773, E-mal: anastt_0@yahoo.com

Lebih terperinci

Analisis Regresi 1. Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh. Pokok Bahasan :

Analisis Regresi 1. Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh. Pokok Bahasan : Analss Regres Pokok Bahasan : Dagnosa Model Melalu Pemerksaan Ssaan dan Identfkas Pengamatan Berpengaruh Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB Ssaan Ssaan adalah menympangnya nla amatan y terhadap dugaan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA PENDAHULUAN Latar Belakang Data ordnal basanya dgunakan ada eneltan sosal. Salah satu enggunaan data ordnal adalah ketka enelt ngn menla ska, erses, atau reaks seseorang terhada sebuah ernyataan yang daukan.

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

Bab 1 Ruang Vektor. R. Leni Murzaini/0906577381

Bab 1 Ruang Vektor. R. Leni Murzaini/0906577381 Bab 1 Ruang Vektor Defns Msalkan F adalah feld, yang elemen-elemennya dnyatakansebaga skalar. Ruang vektor atas F adalah hmpunan tak kosong V, yang elemen-elemennya merupakan vektor, bersama dengan dua

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan

Lebih terperinci

Dekomposisi Nilai Singular dan Aplikasinya

Dekomposisi Nilai Singular dan Aplikasinya A : Dekomposs Nla Sngular dan Aplkasnya Gregora Aryant Dekomposs Nla Sngular dan Aplkasnya Oleh : Gregora Aryant Program Stud Penddkan Matematka nverstas Wdya Mandala Madun aryant_gregora@yahoocom Abstrak

Lebih terperinci

ANALISIS KOVARIANSI part 2

ANALISIS KOVARIANSI part 2 ANALISIS KOVARIANSI part Analss Kovarans merupakan suatu analss statstka untuk mengetahu pengaruh satu atau lebh varabel bebas terhadap varable terkat dengan memperhatkan satu atau lebh varable konkomtan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.

Lebih terperinci

SISTEM LINEAR MAX-PLUS KABUR WAKTU INVARIANT AUTONOMOUS

SISTEM LINEAR MAX-PLUS KABUR WAKTU INVARIANT AUTONOMOUS SISTEM LINEAR MAX-PLUS KABUR WAKTU INVARIANT AUTONOMOUS A8 M. Andy Rudhto 1 1 Program Stud Penddkan Matematka FKIP Unverstas Sanata Dharma Kampus III USD Pangan Maguwoharjo Yogyakarta 1 e-mal: arudhto@yahoo.co.d

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER AUTOREGRESSIVE DENGAN FUNGSI MARGINAL LIKELIHOOD

ESTIMASI PARAMETER AUTOREGRESSIVE DENGAN FUNGSI MARGINAL LIKELIHOOD ESTIMASI PARAMETER AUTOREGRESSIVE DEGA FUGSI MARGIAL LIKELIHOOD ILMIYATI SARI 356 UIVERSITAS IDOESIA FAKULTAS MATEMATIKA DA ILMU PEGETAHUA ALAM DEPARTEME MATEMATIKA DEPOK 9 Estmas arameter..., Ilmyat Sar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan MENENTUKAN PROPORSI SAHAM PORTOFOLIO DENGAN METODE LAGRANGE

1. Pendahuluan MENENTUKAN PROPORSI SAHAM PORTOFOLIO DENGAN METODE LAGRANGE Prosdng SNaPP04 Sans, Teknolog, dan Kesehatan ISSN 089-358 EISSN 303-480 MENENTUKAN PROPORSI SAHAM PORTOFOLIO DENGAN METODE LAGRANGE Et Kurnat, Gan Gunaan, 3 Tegar Aj Sukma Bestar,,3 Prod Matematka FMIPA

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR Margaretha Ohyver Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, Bnus Unversty Jl. Kh.Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta 480 ethaohyver@bnus.ac.d,

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI)

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) PowerPont Sldes byyana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 9 Bandung, Telp. 0 013163-53 Hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Matematka dbag menjad beberapa kelompok bdang lmu, antara lan analss, aljabar, dan statstka. Ruang barsan merupakan salah satu bagan yang ada d bdang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL Abstrak ESIMASI PARAMEER PADA REGRESI SEMIPARAMERIK UNUK DAA LONGIUDINAL Msal y merupakan varabel respon, Lls Laome Jurusan Matematka FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar 933 e-mal : lhs@yahoo.com X adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB LANDASAN TEORI Unverstas Sumatera Utara . Pengertan Regres Istlah regres pertama kal dperkenalkan oleh Francs Galtom. Menurut Galtom, analss regres erkenaan dengan stud ketergantungan dar satu varael

Lebih terperinci

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur Krtkan Terhadap Varans Sebaga Alat Ukur Varans mengukur penympangan pengembalan aktva d sektar nla yang dharapkan, maka varans mempertmbangkan juga pengembalan d atas atau d bawah nla pengembalan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAYA. Dua rangkaian yg dpt digunakan utk mengukur daya

PENGUKURAN DAYA. Dua rangkaian yg dpt digunakan utk mengukur daya Pengukuran Besaran strk (TC08) Pertemuan 4 PENGUKUN DY Pengukuran Daya dalam angkaan DC Daya lstrk P yg ddsaskan d beban jka dcatu daya DC sebesar E adl hasl erkalan antara tegangan d beban dan arus yg

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada BAB 5 ASIL DAN PEMBAASAN 5. asl Peneltan asl peneltan akan membahas secara lebh lengkap mengena penyajan data peneltan dan analss data. 5.. Penyajan Data Peneltan Sampel yang dgunakan dalam peneltan n

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN AALISIS DISKRIMIA DISKRIT UTUK MEGELOMPOKKA KOMPOE Bernk Maskun Jurusan Statstka FMIPA UPAD jay_komang@yahoo.com Abstrak Untuk mengelompokkan hasl pengukuran yang dukur dengan p buah varabel dmana penlaan

Lebih terperinci

Pemodelan Biaya Langsung Proyek Perusahaan Jasa Konstruksi PT. X dengan Multivariate Regression

Pemodelan Biaya Langsung Proyek Perusahaan Jasa Konstruksi PT. X dengan Multivariate Regression JURNAL SAINS DAN SENI POMIS Vol., No., (3) 337-35 (3-98 Prnt) D-48 Pemodelan Baya Langsung Proyek Perusahaan Jasa Konstruks P. dengan Multvarate Regresson Sulstanngrum, Irhamah, dan Muhammad Mashur Jurusan

Lebih terperinci

Pembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1

Pembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1 Lecture : Mxed Strategy: Graphcal Method A. Metode Campuran dengan Metode Grafk Metode grafk dapat dgunakan untuk menyelesakan kasus permanan dengan matrks pembayaran berukuran n atau n. B. Matrks berukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci