BAB III PENGUJIAN DAN ANALISA POMPA VAKUM
|
|
- Hendra Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III PENGUJIAN DAN ANALISA POMPA VAKUM 3.1 Prinsip Kerja Pompa Vacum Pada gambar 2-5 dijelaskan bahwa proses terjadinya hisapan adalah akibat adanya kehilangan tekanan pada aliran udara didalam pipa yang berubah penampangnya secara tiba-tiba dari penampang kecil ke penampang yang lebih besar. Selanjutnya dinding pipa ditempat kehilangan tekanan tersebut dilubangi. Dengan adanya kehilangan tekanan mengakibatkan udara luar akan masuk melului lubang samping tersebut atau terhisap oleh udara yang sedang mengalir didalam pipa. Aliran udara yang keluar dari pipa akan menimbulkan suara yang cukup bising, untuk mengantisipasi hal ini maka dibuatkan box peredam suara yang didalamnya diberikan busa, berfungsi untuk mengurangi suara agar tidak terlalu bising. Universitas Mercu Buana 16
2 3.2 Konstruksi Dan Dimensi Konstruksi Pompa vacuum terdiri dari dua bagian utama yaitu : 1.Pompa vacuum : Terbuat dari satu batang aluminium (pejal) yang akan dibuat menjadi pompa vacuum, dan dilengkapi dengan satu buah quick connector assy dan dua buah quick connector nipple. 2.Box peredam suara : Terbuat dari box kayu atau bahan lainnya yang didalamnya terdapat busa Dimensi 1. Ukuran global pompa vacuum : Panjang bahan 170 mm Ø bahan 50 mm Ø inlet 5 mm Ø outlet 10 mm Ø lubang hisap 7 mm Universitas Mercu Buana 17
3 Gambar 3-1. sket Pompa Vakum 2. Ukuran global box peredam adalah : Panjang 25 cm Lebar 22 cm Tinggi 22 cm 22 cm 50 cm 22 cm 25 cm Gambar 3-2. Box peredam suara Universitas Mercu Buana 18
4 3.3 Pemilihan Bahan Dalam pemilihan bahan ini diutamakan adalah menggunakan bahan-bahan yang sudah ada di pasaran saat ini dan mudah mendapatkannya Bahan untk Pompa Vacum Bahan yang dipilih untuk prmbuatan Popmpa Vacuum : Aluminium batangan yang sejenis karena : Tidak mudah berkarat. Mudah dibentuk dengan mesin bubut. Harganya relatif murah dan bayak di pasaran. Dua buah quick connector nipple Kuningan batangan segi enam Bahan untuk Box peredam suara Bahan yang dipilih untuk pembuatan box adalah kayu karena mudah dalam pembuatannya, mudah mendapatkannya, banyak dipasaran, dan harganya relatif murah. 3.4 Perlengkapan yang diperlukan Gambar kerja. Mesin bubut, mesin milling, sigmat, gergaji, mesin bor, mata bor, tap, ragum, kikir, palu, mistar baja, isolasi pipa, cat alat tulis dan lain-lain. 3.5 Pembuatan Pompa Vacum Dari gambar 3-1 tersebut diatas kemudian dibuat Pompa Vacum dari bahan aluminium batangan dengan panjang 170 mm, dan dibentuk sesuai gambar dengan Universitas Mercu Buana 19
5 mengunakan mesin bubut,milling, bor, hingga semuanya selesai, Kemudian membuat connector dengan menggunakan batangan segi enam kuningan dengan panjang 38 mm, dan dibentuk sesuai gambar dengan menggunakkan mesin bubut dan mesin bor, hingga semua selesai. Untuk lubang inlet yang berbentuk pipa berdiameter 5 mm, dibuat dengan ukuran yang berbeda-beda untuk diuji coba dan dibandingkan mana yang lebih baik hasil hisapannya. 3.6 Melakukan Percobaan Aliran udara yang tersedia dari sumber yang ada di GMF bertekanan 100 psi. Dalam percobaan tidak menggunakan test stand, hanya menggunakan pressure regulator dan vacuum gauge seperti pada gambar 3-3. Debit aliran udara yang keluar diabaikan karena tidak mempunyai flow meter yang portable dan juga untuk mempercepat proses pengetesan. Pengetesan disini hanya mencari hasil hisapan yang terbesar dari masing-masing perbandingan jarak pipa inlet ke penampang outlet. Setelah mendapatkan perbandingan jarak pipa inlet dengan penampang outlet dari masing-masing jarak tersebut, kemudian melakukan percobaan di test stand peneumatic. Dengan mengukur semua parameter-parameter yang diperlukan dan hasil dari percobaan ini menggunakan satuan ( cm Hg ). Universitas Mercu Buana 20
6 3.6.1 Gambar percobaan menggunakan pressure regulator dan vacuum gauge. pressure regulator pressure gauge vacuum gauge aliran udara masuk aliran udara keluar Pompa Vacum Gambar 3-3. Skematik rangkaian alat percobaan menggunakan pressure regulator dan vacuum gauge Percobaan menggunakan pressure regulator dan vacuum gauge. Percobaan ini dilakukan dengan membandingkan jarak dari pipa inlet ke penampang outlet. Foto 3-1. pressure regulator Pressure Regulator berfungsi untuk mengetahui tekanan udara yang akan masuk ke dalam pompa vacuum yang akan di uji. Universitas Mercu Buana 21
7 Foto 3-2. vacuum gauge Vacuum Gauge berfungsi untuk mengetahui hasil daya hisap dari pompa vacuum hingga didapat hasil yang maksimal. Dari hasil percobaan ini diperoleh data-data sebagai berikut : Tabel 3.1 Data hasil percobaan menggunakan pressure regulator dan vacuum gauge. Ø Inlet (mm) Ø Outlet (mm) Ø Lubang hisap ( mm) Jarak pipa Inlet ke penampang outlet ( mm ) Inlet pressure ( psi ) Hasil hisapan maksimum Universitas Mercu Buana 22
8 Hasil Hisapan ( cm Hg ) Jarak dari pipa inlet ke penampang outlet ( mm ) Gambar 3-4. Kurva hasil percobaan hubungan antara jarak dari pipa inlet ke penampang outlet dan hasil hisapan maksimum. Dari hasil percobaan ini didapatkan hasil hisapan maksimum dengan Ø inlet 5mm, Ø outlet 10 mm, jarak dari pipa inlet ke penampang outlet mm dan Ø lubang hisap 7 mm. diameter lubang hisap ini adalah ukuran yang sudah standar. Sedangkan diameter lubang hisap pada alat sebenarnya dalah 13 mm, agar quick connector nipple dapat dipasang tau bisa masuk. Besar kecilnya diameter lubang hisap tidak merubah tekanan hasil hisapannya tapi yang berubah adalah debit hisapannya. Universitas Mercu Buana 23
9 3.6.4 Gambar Percobaan menggunakan test stand peneumatic. pressure regulator pressure gauge vacuum gauge aliran udara masuk aliran udara keluar Flow Meter Pompa Vacum Gambar 3-5. Skematik rangkaian alat test stand peneumatic Gambar 3-6. Pengujian alat di test stand peneumatic Universitas Mercu Buana 24
10 3.6.5 Percobaan menggunakan test stand peneumatic. Ø Inlet (mm) Percobaan ini adalah percobaan final setelah pompa vacuum dibuat sesuai dengan ukuran dan menggunakan test stand peneumatic. Dari hasil percobaan ini diperoleh data-data sebagai berikut : Tabel 3.2 Data hasil percobaan menggunakan test stand peneumatic. Ø Outlet (mm) Ø Lubang hisap (mm) Jarak pipa Inlet ke penampang outlet (mm) Inlet pressure ( psi ) Flow (Debit) Aliran Udara Hasil hisapan maksimum , , ,2 49 Hasil Hisapan ( cm Hg ) Universitas Mercu Buana 25
11 Tekanan psi. Gambar 3-7. Kurva hasil percobaan menggunakan test stand peneumatic.hubungan antara jarak dari pipa inlet ke penampang outlet dan hasil hisapan maksimum. 3.7 Perawatan Pompa Vacum Pompa Vacum dengan menggunakan sistem aliran udara bertekanan tidak memerlukan perawatan dan tidak mudah rusak, sekali membuat bias digunakan untuk jangka waktu yang lama. Sedangkan yang kemungkinannya mudah rusak adalah box peredamnya saja terutama busanya. Untuk penggantian busa juga sangat mudah dan bias dilakukan oleh siapa saja. 3.8 Anlisis Perhitungan Hasil tes No Analisis Perhitungan Hasil Percobaan Dalam analisis perhitungan ini data yang di ambil adalah data dari hasil percobaan dengan menggunakan test stand peneumatic dan diaplikasikan dalam perhitungan teori. Data yang didapatkan adalah : Ø Inlet (mm) Tabel 3.2 Data hasil percobaan yang terbaik menggunakan test stand peneumatic. Ø Outlet (mm) Ø Lubang hisap (mm) Jarak pipa Inlet ke penampang outlet (mm) Inlet pressure ( psi ) Flow (Debit) Aliran Udara Hasil hisapan maksimum , , , ,2 49 Universitas Mercu Buana 26
12 Dalam perhitungan ini dianggap bahwa hasil hisapan ( P vacum ) belum diketahui atau akan dicari hasilnya Perhitungan teori No. 2 ρhg (kg/m 3 ) 1 SCFM 0,4720 (liter/det) 1 m (liter) Debit (Q) 17,2 (SCFM) 8,1184 (liter/detik) 8,1184 /1000 0, (m 3 /det) Q 1 Q 2 A 1.v 1 A 2.v 2 Q 1 A 1.v 1 V 1 Q 1 /A 1 413,4667 m/det Q 2 /A 2 Universitas Mercu Buana 27
13 103,37 m/det Persamaan Bernoulli H L P vacum 3267,553 m Karena dalam pengetesan menggunakan satuan (cmhg), maka : 0,24026 mhg 0,24026 x ,026 cmhg. Terdapat sedikit perbedaan antara hasil percobaan dengan hasil perhitungan teori yaitu sebesar : 24, ,026 cmhg. (0, 026 cmhg adalah rugi-rugi total hisapan.) Universitas Mercu Buana 28
14 3.8.3 Perhitungan teori No. 3 ρhg (kg/m 3 ) 1 SCFM 0,4720 (liter/det) 1 m (liter) Debit (Q) 19 (SCFM) 8,968 (liter/detik) 8,968 /1000 0, (m 3 /det) Q 1 Q 2 A 1.v 1 A 2.v 2 Q 1 A 1.v 1 V 1 Q 1 /A 1 456,73 m/det Q 2 /A 2 114,184 m/det Persamaan Bernoulli Universitas Mercu Buana 29
15 H L P vacum 3987,15 m Karena dalam pengetesan menggunakan satuan (cmhg), maka : 0,293 mhg 0,293 x ,3 cmhg. Terdapat sedikit perbedaan antara hasil percobaan dengan hasil perhitungan teori yaitu sebesar : 29,3-29 0,3 cmhg. (0,3 cmhg adalah rugi-rugi total hisapan.) Perhitungan teori No. 4 Universitas Mercu Buana 30
16 ρhg (kg/m 3 ) 1 SCFM 0,4720 (liter/det) 1 m (liter) Debit (Q) 22,2 (SCFM) 10,4784 (liter/detik) 10,4784 /1000 0, (m 3 /det) Q 1 Q 2 A 1.v 1 A 2.v 2 Q 1 A 1.v 1 V 1 Q 1 /A 1 533,66 m/det Q 2 /A 2 133,415 m/det Persamaan Bernoulli H L Universitas Mercu Buana 31
17 P vacum 5443,2912 m Karena dalam pengetesan menggunakan satuan (cmhg), maka : 0, mhg 0, x ,0242 cmhg. Terdapat sedikit perbedaan antara hasil percobaan dengan hasil perhitungan teori yaitu sebesar : 40, ,0242 cmhg. (0,0242 cmhg adalah rugi-rugi total hisapan.) Perhitungan teori No. 5 ρhg (kg/m 3 ) 1 SCFM 0,4720 (liter/det) Universitas Mercu Buana 32
18 1 m (liter) Debit (Q) 24,2 (SCFM) 11,4224 (liter/detik) 11,4224 /1000 0, (m 3 /det) Q 1 Q 2 A 1.v 1 A 2.v 2 Q 1 A 1.v 1 V 1 Q 1 /A 1 581,73 m/det Q 2 /A 2 145,43 m/det Persamaan Bernoulli H L Universitas Mercu Buana 33
19 - - P vacum 6468 m Karena dalam pengetesan menggunakan satuan (cmhg), maka : 0,475 mhg 0,475 x ,5 cmhg. Terdapat sedikit perbedaan antara hasil percobaan dengan hasil perhitungan teori yaitu sebesar : 47,5-47 0,5 cmhg. (0,5 cmhg adalah rugi-rugi total hisapan.) Perhitungan teori No. 6 ρhg (kg/m 3 ) 1 SCFM 0,4720 (liter/det) 1 m (liter) Debit (Q) 25 (SCFM) 11,8 (liter/detik) Universitas Mercu Buana 34
20 11,8/1000 0,0118 (m 3 /det) Q 1 Q 2 A 1.v 1 A 2.v 2 Q 1 A 1.v 1 V 1 Q 1 /A 1 600,969 m/det Q 2 /A 2 150,242 m/det Persamaan Bernoulli H L Universitas Mercu Buana 35
21 - P vacum 6902,969 m Karena dalam pengetesan menggunakan satuan (cmhg), maka : 0,50757 mhg 0,50757 x ,757 cmhg. Terdapat sedikit perbedaan antara hasil percobaan dengan hasil perhitungan teori yaitu sebesar : 50, ,757 cmhg. (0,757 cmhg adalah rugi-rugi total hisapan.) Perhitungan teori No. 7 ρhg (kg/m 3 ) 1 SCFM 0,4720 (liter/det) 1 m (liter) Debit (Q) 26,2 (SCFM) 12,3664 (liter/detik) 12,3664 /1000 0, (m 3 /det) Universitas Mercu Buana 36
22 Q 1 Q 2 A 1.v 1 A 2.v 2 Q 1 A 1.v 1 V 1 Q 1 /A 1 629,8 m/det Q 2 /A 2 157,45 m/det Persamaan Bernoulli H L Universitas Mercu Buana 37
23 P vacum 7581,19 m Karena dalam pengetesan menggunakan satuan (cmhg), maka : 0,557 mhg 0,557 x ,7 cmhg. Hasil dari perhitungan teori adalah 55,7 (cmhg) sedangkan hasil percobaan adalah 49 (cmhg), terjadi penurunan hisapan bila dibandingkan dengan hasil sebelumnya. Penurunan hisapan ini terjadi akibat adanya tekanan udara masuk dan debitnya semakin diperbesar, seharusnya semakin diperbesar tekanan udaranya,semakin besar pula debit yang akan dihasilkan, akan tetapi pada kejadian yang sebenarnya menjadi kebalikannya dan penyebab terjadinya penurunan hisapan belum diketahui. 3.9 Analisis Perbandingan Hasil Hisapan Pada analisis ini akan dibandingkan hasil hisapan Pompa Vakum menggunakan aliran udara dengan Pompa Vakum mengunanakan motor listrik, Pompa Vakum mana yang lebih cepat hisapannya apabila digunakan untuk memvakum. setelah Pompa Vakum menggunakan aliran udara dipasang pada Escape Slide B- 747, masing-masing satu buah yang sama ukuran dan jenisnya. Pompa Vakum dengan Universitas Mercu Buana 38
24 menggunakan aliran udara, untuk memvakum escape slide dari awal sampai siap untuk dilipat memerlukan waktu 5 menit, sedangkan dengan menggunakan Pompa Vakum menggunakan motor listrik memerlukan waktu 30 menit Perbandingan Biaya Biaya pembuatan Pompa Vakum menggunakan aliran udara dari berbagai percobaan sampai didapat Pompa Vakum prototip adalah Rp ,00 + Rp ,00 Rp ,00. Biaya pembuatan Pompa Vakum menggunakan aliran udara tanpa percobaan adalah Rp ,00. Biaya pembuatan Pompa Vakum menggunakan motor listrik ½ (HP) atau 373 Watt, dengan 220 Volt adalah Rp , Keuntungan dan kerugian dari masing-masing alat Pompa Vakum dengan menggunakan aliran udara bertekanan : Keuntungan : Bias dibuat sendiri. Lebih murah harganya. Tidak memerlukan perawatan yang spesifik. Kemungkinan rusak sangat kecil. Lebih aman terhadap percikan bunga api yang disebabkan motor listrik. Lebih ringan dan mudah dipindah-pindah. Hasil hisapan lebih cepat. Universitas Mercu Buana 39
25 Kerugian : Hasil tekanan hisapan lebih kecil. Pompa Vakum dengan menggunakan motor listri : Keuntungan : Hasil tekanan hisapan maksimum mencapai 60 cmhg. Pemakaian daya listrik lebih kecil. Kerugian : Tidak bias dibuat sendiri. Lebih mahal harganya. Memerlukan perawatan yang spesifik. Kemungkinan rusak lebih besar. Bila rusak tidak bisa diperbaiki sendiri. Lebih bahaya terhadap percikan api yang ditimbulkan oleh motor listrik yang akan mengakibatkan kebocoran pada escape slide. Lebih berat jika dipindah-pindah. Hasil hisapannya memerlukan waktu yang lebih lama. Universitas Mercu Buana 40
LEMBAR PERNYATAAN. Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Budi Prasetyo NIM : 01303-002 Program Studi Fakultas : Teknik Mesin : Teknologi Industri Menyatakan dengan ini sesungguhnya bahwa tugas
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMBUATAN DAN PERAKITAN ALAT Pembuatan alat dilakukan berdasarkan rancangan yang telah dilakukan. Gambar rancangan alat secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.1. 1 3
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,
31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Pembuatan Dan Pengujian Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo, Lampung Selatan. Kemudian perakitan dan pengujian dilakukan Lab.
Lebih terperinciKata kunci : prototipe, pengujian, temperatur, tabung vakum, minyak sayur
PENGUJIAN PERFORMA PROTOTIPE ALAT PEMINDAH MASAKAN DENGAN KAPASITAS 10 LITER Yeny Pusvyta 1* 1 Program Studi Teknik Mesin Universitas IBA Jl. Mayor Ruslan Palembang. *Email : yeny_pusvyta@yahoo,com Abstrak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Fenomena Dasar Mesin (FDM) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 3.2.Alat penelitian
Lebih terperinciBAB III SET-UP ALAT UJI
BAB III SET-UP ALAT UJI Rangkaian alat penelitian MBG dibuat sebagai waterloop (siklus tertutup) dan menggunakan pompa sebagai penggerak fluida. Pengamatan pembentukan micro bubble yang terjadi di daerah
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1 Pengujian Pompa Reciprocating Pengujian kinerja pompa ini dimaksudkan untuk mengetahui kinerja pompa setelah proses modifikasi, yang meliputi ketangguhan sistem
Lebih terperinciBAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain
BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING 3.1 RAHANG PENAHAN Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain yaitu - Kaki penahan - Batang ulir. Yang semua komponen akan
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN, PERAKITAN, PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK AIR MANCUR
Jansen A.Sirait / 4130610019 BAB III PROSES PERANCANGAN, PERAKITAN, PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK AIR MANCUR 3.1. Bagian Yang Dirancang, Dirakit, Diuji dan Perhitungan Pompa Pada proses
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan 3.1.1 Instalasi Alat Uji Alat uji head statis pompa terdiri 1 buah pompa, tangki bertekanan, katup katup beserta alat ukur seperti skema pada gambar 3.1 : Gambar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melaksanakan pengujian ini penulis menggunakan metode pengujian dan prosedur pengujian. Sehingga langkah-langkah serta tujuan dari pengujian yang dilakukan dapat sesuai
Lebih terperinciUji Fungsi Dan Karakterisasi Pompa Roda Gigi
Uji Fungsi Dan Karakterisasi Pompa Roda Gigi Wismanto Setyadi, Asmawi, Masyhudi, Basori Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Nasional Jakarta Korespondensi: tmesin@yahoo.com
Lebih terperinciOleh : Endiarto Satriyo Laksono Maryanto Sasmito
Oleh : Endiarto Satriyo Laksono 2108039006 Maryanto Sasmito 2108039014 Dosen Pembimbing : Ir. Syamsul Hadi, MT Instruktur Pembimbing Menot Suharsono, S.Pd ABSTRAK Dalam industri rumah untuk membuat peralatan
Lebih terperinciLABORATORIUM SATUAN OPERASI
LABORATORIUM SATUAN OPERASI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013-2014 MODUL : Pompa Sentrifugal PEMBIMBING : Ir. Unung Leoanggraini, MT Praktikum : 10 Maret 2014 Penyerahan : 17 Maret 2014 (Laporan) Oleh :
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN
BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT 3.1.1 Design Tabung (Menentukan tebal tabung) Tekanan yang dialami dinding, ΔP = 1 atm (luar) + 0 atm (dalam) = 10135 Pa F PxA
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SIMBOL... A. Latar Belakang B. Tujuan dan Manfaat C. Batasan Masalah...
i DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SIMBOL... i iv v viii I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan dan Manfaat... 2 C. Batasan Masalah... 2 D. Sistematika
Lebih terperinciBAB III PERBAIKAN ALAT
L e = Kapasitas kalor spesifik laten[j/kg] m = Massa zat [kg] [3] 2.7.3 Kalor Sensibel Tingkat panas atau intensitas panas dapat diukur ketika panas tersebut merubah temperatur dari suatu subtansi. Perubahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Dalam pengujian ini bahan yang digunakan adalah air. Air dialirkan sling pump melalui selang plastik ukuran 3/4 menuju bak penampung dengan variasi jumlah
Lebih terperinciGambar 4.21 Grafik nomor pengujian vs volume penguapan prototipe alternatif rancangan 1
efisiensi sistem menurun seiring dengan kenaikan debit penguapan. Maka, dari grafik tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem akan bekerja lebih baik pada debit operasi yang rendah. Gambar 4.20 Grafik
Lebih terperinciFLUIDA BERGERAK. Di dalam geraknya pada dasarnya dibedakan dalam 2 macam, yaitu : Aliran laminar / stasioner / streamline.
FLUIDA BERGERAK ALIRAN FLUIDA Di dalam geraknya pada dasarnya dibedakan dalam 2 macam, yaitu : Aliran laminar / stasioner / streamline. Aliran turbulen Suatu aliran dikatakan laminar / stasioner / streamline
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN
BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1. Rancangan Alat Uji Pada penelitian ini alat uji dirancang sendiri berdasarkan dasar teori dan pengalaman dari penulis. Alat uji ini dirancang sebagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN DAN PABRIKASI
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN DAN PABRIKASI Dalam bab ini membahas tentang segala sesuatu yang berkaitan langsung dengan penelitian seperti: tempat serta waktu dilakukannya penelitian, alat dan bahan
Lebih terperinciAPLIKASI POMPA HYDRAM UNTUK PERTANIAN DAN PERKEBUNAN DI INDONESIA. Teknologi Tepat Guna
APLIKASI POMPA HYDRAM UNTUK PERTANIAN DAN PERKEBUNAN DI INDONESIA Teknologi Tepat Guna Sebagai solusi Agro Industry OVERVIEW Negara Indonesia yang sebagian besar penduduknya masih mengandalkan pertanian,
Lebih terperinciMEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran yang dibimbing oleh Bapak Drs. Ganti Depari, ST.M.Pd Disusun oleh
Lebih terperinciVolume. (m 3 ) Bila pompa digerakkan oleh mesin penggerak mula yang mempunyai jumlah putaran n maka kapasitas fluida yang dihasilkan adalah :
A. Perhitungan Kapasitas Pompa Torak 1. Pompa Torak Kerja Tunggal Pompa tipe ini mempunyai tekanan kerja tinggi sesuai dengan tenaga penggeraknya. Kerja piston hanya pada satu sisi sehingga disebut kerja
Lebih terperinciV 1,2 = kecepatan aliran fluida dititik 1 dan 2 (m/det)
BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Performance Alat Penjernih Air Sistem Gravitasi Penelitian ini menitikberatkan pada parameter-parameter yang diperlukan dalam perencanaan sistem distribusi air
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN
BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT 3.1.1. DESIGN REAKTOR Karena tekanan yang bekerja tekanan vakum pada tabung yang cendrung menggencet, maka arah tegangan yang
Lebih terperinciOPTIMALISASI MESIN PENDINGIN UDARA UNTUK MULTI RUANG ALI RIDHO
OPTIMALISASI MESIN PENDINGIN UDARA UNTUK MULTI RUANG ALI RIDHO 6307030004 LATAR BELAKANG Udara sejuk dalam ruangan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap individu di jaman pemanasan global saat ini. Daya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan mengacu pada Standar API 610 tentang pengujian pompa pada kondisi kavitasi dan tinjauan literatur penelitian-penelitian
Lebih terperinciPOMPA HISAP SISTIM BALOK PENJEPIT
POMPA HISAP SISTIM BALOK PENJEPIT 1. PENDAHULUAN Di daerah pedesaan sebagian besar cara pengambilan air terdiri dari sumur masih menggunakan timba. Hal ini kurang menguntungkan bila dihitung dari segi
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA
BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek dari saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel
Lebih terperinciPRESSUREMETER TEST (PMT)
PRESSUREMETER TEST (PMT) Uji pressuremeter (PMT) adalah uji lapangan yang terdiri atas probe silinder panjang yang dikembangkan secara radial di dalam tanah sekelilingnya, dengan menggunakan sejumlah cairan
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUNG MBG
BAB III RANCANG BANGUNG MBG Peralatan uji MBG dibuat sebagai waterloop (siklus tertutup) dan menggunakan pompa sebagai penggerak fluida, dengan harapan meminimalisasi faktor udara luar yang masuk ke dalam
Lebih terperinciPOMPA HISAP SISTIM PENGELASAN
POMPA HISAP SISTIM PENGELASAN 1. PENDAHULUAN Di daerah pedesaan sebagian besar cara pengambilan air terdiri dari sumur masih menggunakan timba. Hal ini kurang menguntungkan bila dihitung dari segi waktu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.
3.1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Motor Bakar Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3.2. Bahan Penelitian Pada penelitian
Lebih terperinciPENGARUH DIAMETER NOZEL UDARA PADA SISTEM JET
i Saat ini begitu banyak perusahaan teknologi dalam pembuatan satu barang. Salah satunya adalah alat penyemprotan nyamuk. Alat penyemprotan nyamuk ini terdiri dari beberapa komponen yang terdiri dari pompa,
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. PENGUJIAN PENDAHULUAN FILTER Dalam pengambilan sampel partikel tersuspensi (TSP) dengan metode high volume air sampling, salah satu komponen utama yang harus tersedia adalah
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA
BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek pada saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel
Lebih terperinciLOGO POMPA CENTRIF TR UGAL
LOGO POMPA CENTRIFUGAL Dr. Sukamta, S.T., M.T. Pengertian Pompa Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Klasifikasi
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skema dan Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja mesin spin coating adalah sumber tenaga motor listrik ditransmisikan ke poros hollow melalui pulley dan v-belt untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN EVAPORATOR Perencanaan Modifikasi Evaporator
BAB III PERANCANGAN EVAPORATOR 3.1. Perencanaan Modifikasi Evaporator Pertumbuhan pertumbuhan tube ice mengharuskan diciptakannya sistem produksi tube ice dengan kapasitas produksi yang lebih besar, untuk
Lebih terperinciLANDASAN TEORI III.1.
I. LANDASAN TEORI III.1. Water Sprayer Truck Unit Water Sprayer Truck merupakan salah satu kendaraan pendukung aktivitas tambang yang digunakan dalam pengendalian emisi udara oleh partikel-partikel debu.
Lebih terperinciBAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN
BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT PENGUJIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini berupa alat sederhana. Alat yang di desain untuk mensirkulasikan fluida dari tanki penampungan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 14. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar mesin sortasi buah manggis hasil rancangan dapat dilihat dalam Bak penampung mutu super Bak penampung mutu 1 Unit pengolahan citra Mangkuk dan sistem transportasi
Lebih terperinciBAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA
BAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA 3.1 Proses Perpindahan Kalor 3.1.1 Sumber Kalor Untuk melakukan perpindahan kalor dengan metode uap dan air diperlukan sumber destilasi untuk mendidihkan
Lebih terperinciBAB III INSTALASI PERALATAN UJI. sistem, kondisi udara pada titik masuk dan keluar evaporator. Data yang diperoleh
32 BAB III INSTALASI PERALATAN UJI 3.1 Tujuan Pengujian Pengujian dilakukan untuk memperoleh data-data kondisi refrigeran pada sistem, kondisi udara pada titik masuk dan keluar evaporator. Data yang diperoleh
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI. fluida incompressible (fluida yang tidak mampu mampat) dari tempat yang rendah
11 BAB II PEMBAHASAN MATERI Pompa adalah suatu jenis mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida incompressible (fluida yang tidak mampu mampat) dari tempat yang rendah ke tempat lebih tinggi alau dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih
BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PROSES PEMESINAN KOMPLEKS
Komponen: RUMAH RAGUM Agar mahasiswa : Dapat menyiapkan bahan dasar (blank) ring poros arbor dengan mesin bubut sesuai ukuran gambar kerja. 1. Mesin Frais 2. Vernier caliper 3. Bor 1. Jangan merubah kecepatan
Lebih terperinciBAB IV Pembuatan dan Kalibrasi Alat Ukur Prestasi Turbojet
BAB IV Pembuatan dan Kalibrasi Alat Ukur Prestasi Turbojet Pembuatan alat ukur dilakukan di laboratorium Teknik Penerbangan ITB. Proses pemesinan dilakukan menggunakan mesin bubut, mesin Frais, gerinda
Lebih terperinciPompa Hydram Sebagai Penyedia Air Baku Lahan Pertanian
Executive Summary Pompa Hydram Sebagai Penyedia Air Baku Lahan Pertanian Disiapkan Oleh: PT. SOMERFIELD INDONESIA GRAHA BUMIPUTERA LT.6 SUITE 607 PHONE/FAX: 022-4202373 JL. ASIA AFRIKA NO. 141-149 BANDUNG
Lebih terperinciTugas akhir BAB III METODE PENELETIAN. alat destilasi tersebut banyak atau sedikit, maka diujilah dengan penyerap
BAB III METODE PENELETIAN Metode yang digunakan dalam pengujian ini dalah pengujian eksperimental terhadap alat destilasi surya dengan memvariasikan plat penyerap dengan bahan dasar plastik yang bertujuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukan bahwa material rockwool yang berbahan dasar batuan vulkanik
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Material Rockwool. Dalam studi kali ini, material rockwool sebelum digunakan sebagai bahan isolasi termal dalam tungku peleburan logam ialah dengan cara membakar
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut
BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Proses pembuatan rangka pada mesin pemipih dan pemotong adonan mie harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi gambar kerja, bahan,
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Dalam perkitan hydraulic power unit ada beberapa proses dari mulai sampai selesai, dan berikut adalah alur dari proses produksi Gambar 4.1
Lebih terperinciIII. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut
16 III. METODE PEMBUATAN A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut Amanah, jalan raya candimas Natar, Lampung Selatan. Pembuatan mesin pengaduk adonan
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA
BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA 4.1 DATA Selama penelitian berlangsung, penulis mengumpulkan data-data yang mendukung penelitian serta pengolahan data selanjutnya. Beberapa data yang telah terkumpul
Lebih terperinciKAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN
KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN Nama : Arief Wibowo NPM : 21411117 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 BB III METODOLOGI PENELITIN Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah pengujian eksperimental terhadap lat Distilasi Surya dengan menvariasi penyerapnya dengan plastik hitam dan aluminium foil.
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 PERALATAN PENELITIAN 3.1.1 Bunsen Burner Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu Bunsen burner Flame Propagation and Stability Unit P.A. Hilton Ltd C551, yang dilengkapi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian terhadap aliran campuran air crude oil yang mengalir pada pipa pengecilan mendadak ini dilakukan di Laboratorium Thermofluid Jurusan Teknik Mesin. 3.1 Diagram Alir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalah, asumsi yang yang diangkat dalam penelitian serta sistematika
Lebih terperinciBAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pembuatan dan pengujian alat yang selanjutnya akan di analisa, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan untuk
Lebih terperinci3. METODOLOGI ALAT DAN BAHAN Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Tabel 5. Daftar alat yang digunakan pada penelitian
3. METODOLOGI 3.1. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini berlangsung mulai bulan Juni sampai Desember 2009. Kegiatan penelitian terdiri dari perancangan, pembuatan serta pengujian alat HVAS. Pembuatan
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI VOLUME TABUNG TEKAN TERHADAP EFISIENSI PADA POMPA HIDRAM
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH VARIASI VOLUME TABUNG TEKAN TERHADAP EFISIENSI PADA POMPA HIDRAM Naskah Publikasi ini disusun guna memenuhi Tugas Akhir pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Pan Granulator Mesin Pan Granulator adalah alat yang digunakan untuk membantu petani membuat pupuk berbentuk butiran butiran. Pupuk organik curah yang akan
Lebih terperinciBAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin
BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK
BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK 3.1 Perancangan dan pabrikasi Perancangan dilakukan untuk menentukan desain prototype singkong. Perancangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.
BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium Skala Laboratorium. Gambar 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir 3.2. Alat dan Dalam rancang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai April 2015
17 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai April 2015 bertempat di Laboratorium Daya dan Alat Masin Pertanian (DAMP) dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.
BAB III PROSES MANUFAKTUR 3.1. Metode Proses Manufaktur Proses yang dilakukan untuk pembuatan mesin pembuat tepung ini berkaitan dengan proses manufaktur dari mesin tersebut. Proses manufaktur merupakan
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI
BAB IV MODIFIKASI 4.1. Rancangan Mesin Sebelumnya Untuk melakukan modifikasi, terlebih dahulu dibutuhkan data-data dari perancangan sebelumnya. Data-data yang didapatkan dari perancangan sebelumnya adalah
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat lubang biopori. Pengerjaan yang dominan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK
BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK 4.1 Perhitungan Beban Operasi System Gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat movable bridge kapasitas 100 ton yang akan diangkat oleh dua buah silinder hidraulik kanan
Lebih terperincic = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2
c = b - 2x = 13 2. 2,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = mm mm = 82 mm 2 = 0,000082 m 2 g) Massa sabuk per meter. Massa belt per meter dihitung dengan rumus. M = area panjang density = 0,000082
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari benda/media
Lebih terperinciBAB II MOTOR BENSIN DAN MOTOR DIESEL
BAB II MOTOR BENSIN DAN MOTOR DIESEL I. Motor Bensin dan Motor Diesel a. Persamaan motor bensin dan motor diesel Motor bensin dan motor diesel sama sama mempergunakan jenis bahan bakar cair untuk pembakaran.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai dengan bulan Januari 2012 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah air.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah air. 3.2. Alat Penelitian Sling pump skala laboratorium terdiri dari motor listrik, reducer, rangka sling
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN
BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN Setiap melakukan penelitian dan pengujian harus melalui beberapa tahapan-tahapan yang ditujukan agar hasil penelitian dan pengujian tersebut sesuai dengan standar yang ada. Caranya
Lebih terperinciBAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong umbi. Pengerjaan yang dominan dalam
Lebih terperinci3.2 Pembuatan Pipa Pipa aliran air dan coolant dari heater menuju pipa yang sebelumnya menggunakan pipa bahan polimer akan digantikan dengan menggunak
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan alahan yang diteliti, sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMBUATAN MESIN ECM SINGLE AXIS. Alat-alat utama yang digunakan pada pembutan mesin ECM ini diantara lain :
BAB III METODOLOGI PEMBUATAN MESIN ECM SINGLE AXIS Dalam bab ini akan membahas tentang segala sesuatu yang berkaitan langsung dengan pembuatan Mesin ECM single axis seperti alat dan bahan yang digunakan
Lebih terperinciYAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax. 022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id MODUL
Lebih terperinci1. Bagian Utama Boiler
1. Bagian Utama Boiler Boiler atau ketel uap terdiri dari berbagai komponen yang membentuk satu kesatuan sehingga dapat menjalankan operasinya, diantaranya: 1. Furnace Komponen ini merupakan tempat pembakaran
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Pengujian dilakukan pada bulan Desember 2007 Februari 2008 bertempat di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA
BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA 3.1 Metode Pengujian 3.1.1 Pengujian Dual Fuel Proses pembakaran di dalam ruang silinder pada motor diesel menggunakan sistem injeksi langsung.
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Mesin Cetak Bakso Dibutuhkan mesin cetak bakso dengan kapasitas produksi 250 buah bakso per menit daya listriknya tidak lebih dari 3/4 HP dan ukuran baksonya
Lebih terperinciTUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN
TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN Dosen : Subiyono, MP MESIN PENGUPAS SERABUT KELAPA SEMI OTOMATIS DISUSUN OLEH : NAMA : FICKY FRISTIAR NIM : 10503241009 KELAS : P1 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Instalasi air Bersih
267 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.1 Kesimpulan Instalasi air Bersih Dari analisa Perencanaan instalasi air bersih pada gedung kantor Politekik Kediri diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI. 2.2 Komponen-Komponen Tabung Vortex dan Fungsinya. Inlet Udara. Chamber. Orifice (diafragma) Valve (Katup)
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sejarah Tabung Vortex Tabung vortex ditemukan oleh G.J. Ranque pada tahun 1931 dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Prof. Hilsch pada tahun 1947. Tabung vortex adalah salah
Lebih terperinciGambar 4. Keadaan sebelum dan sesudah adanya pengairan dari PATM
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Lokasi dan Kondisi PATM Gorontalo merupakan salah satu daerah yang menjadi tempat untuk pengembangan sumberdaya lokal berbasis pertanian agropolitan sehingga diperlukan inovasi
Lebih terperinciPEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER TIPE JENDELA SAMPING
PEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER TIPE JENDELA SAMPING Tony Rahardjo, Sumber W, Bambang L. -BATAN, Babarsari Yogyakarta 55281 Email:ptapb@batan.go.id ABSTRAK PEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER
Lebih terperinciANALISIS RANCANGAN A. KRITERIA RANCANGAN B. RANCANGAN FUNGSIONAL
IV. ANALISIS RANCANGAN A. KRITERIA RANCANGAN Alat pemerah susu sapi ini dibuat sesederhana mungkin dengan memperhitungkan kemudahan penggunaan dan perawatan. Prinsip pemerahan yang dilakukan adalah dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Mulai Merancang Desain dan Study Literatur Proses Pembuatan Rangka -Pemotongan pipa -Proses pengelasan -Proses penggerindaan Proses Finishing -Proses
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses Pembuatan 4.1.1. K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan mesin pengupas kulit kentang perlu memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGUJIAN
BAB III SISTEM PENGUJIAN 3.1 KONDISI BATAS (BOUNDARY CONDITION) Sebelum memulai penelitian, terlebih dahulu ditentukan kondisi batas yang akan digunakan. Diasumsikan kondisi smoke yang mengalir pada gradien
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1. Pembuatan Mesin Shot Peening 1. Alat a. Mesin las listrik b. Kunci kombinasi c. Gergaji besi d. Mesin penekuk plat e. Gerinda potong f. Mistar
Lebih terperinci