Maintenance CLG 862 BAB IV MAINTENANCE CLG 862 WHEEL LOADER CLG 862 OMM CLG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Maintenance CLG 862 BAB IV MAINTENANCE CLG 862 WHEEL LOADER CLG 862 OMM CLG"

Transkripsi

1 BAB IV Maintenance CLG 862 MAINTENANCE CLG 862 WHEEL LOADER CLG 862 OMM CLG

2 BAB V Maintenance CLG 862 MAINTENANCE WHEEL LOADER CLG 862 Berikut ini diuraikan tentang perawatan yang harus dilakukan pada unit wheel loader agar unit dapat berproduksi secara maksimal. Pada bab ini dibahas tentang maintenance / preventive maintenance. 5.1 MAINTENANCE / PERAWATAN A. Maintenance Philosophies Secara umum perawatan dapat didefinisikan sebagai usaha dan tindakan yang dilakukan untuk menjaga kondisi dan performance dari sebuah mesin / unit selalu dalam kondisi prima, dengan biaya perawatan serendah mungkin. Untuk menjaga kondisi dan performance dari mesin agar tidak menurun di perlukan perawatan secara terencana. Vibratory roller harus di jaga dalam kondisi yang prima dan dapat bekerja secara maksimal dengan down time seminimum mungkin tetapi dengan biaya perawatan yang minimal. Perawatan / maintenace dapat diartikan sebagai kegiatan service untuk mecegah timbulnya keausan tidak normal (kerusakaan) sehingga umur alat sesuai dengan yang direkomendasikan pabrik. Kegiatan perawatan meliputi pekerjaan berupa 1. Pengontrolan 2. Penggantian 3. Penyetelan 4. Perbaikan 5. Pengetesan B. Tujuan perawatan. Mainetanace / perawatan bertujuan untuk : 1. Agar alat / unit selalu dalam keadaan siaga siap pakai ( High availability = berdaya guna physic yang tinggi ). 2. Agar alat / unit selalu dengan kemampuan prima, berdaya guna mekanis yang paling baik (Best Performance ). 3. Agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat ( Reduce repair cost ). OMM CLG

3 Dalam masa percobaan lakukan prosedur pengoperasian sebagai berikut : Setelah start, hidupkanlah engine kira - kira 5 menit pada putaran rendah untuk memanaskan engine sebelum beroperasi. Hindari menjalankan engine dengan putaran engine yang tinggi secara terus menerus. Hindari menjalankan atau menambah kecepatan mesin secara tiba tiba. Hindari pengereman mendadak serta membelok tajam jika tidak diperlukan. Gunakan genuin part dalam setiap penggantian oli dan filter elemen. Lakukan perawatan dan pemeriksaan berkala sesuai buku manual. Gunakan bahan bakar dan minyak pelumas yang direkomendasikan. 5.2 TUJUAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA ALAT BERAT Untuk mendapatkan kondisi kerja unit secara optimal perlu dilakukan perawatan secara teratur. Preventive maintenance adalah suatu perawatan / service yang dilakukan pada unit secara berkala dan terjadwal, agar unit lebih awet serta mencegah terjadinya kerusakan. A. Mengapa Preventive Maintenance penting? 1. Sebagai alat produksi, sehingga kerusakan pada unit dapat menurunkan produktifitas. 2. Pengoperasian unit dalam waktu tertentu akan menyebabkan komponen tertentu aus dan mengalami gejala kerusakan. 3. Keausan yang terjadi memerlukan pemeriksaan atau penyetelan, sehingga gejala kerusakan dapat diketahui dan ditangani sedini mungkin. 4. Kerusakan (breakdown time) unit dapat dicegah seminim mungkin. B. Tujuan Perawatan. 1. Mencegah kerusakan tidak terduga. 2. Mencegah kerusakan yang lebih parah. 3. Mencegah perbaikan diluar jadwal. 4. Mencegah perbaikan yang tidak perlu. 5. Mencegah pengeluaran biaya tak terduga. OMM CLG

4 C. Hasil yang di harapkan. 1. High availability (berdaya guna tinggi / unit dalam keadaan siaga siap pakai) 2. Best performance (agar suatu unit selalu dalam kondisi prima / kondisi terbaik) 3. Reduce repair cost (mengurangi biaya perbaikan alat / unit) 4. Keuntungan maksimal. 5. Kepuasan atas hasil yang dicapai D. Perawatan Sederhana Perawatan sederhana dapat dilakukan dengan menjaga unit agar tetap bersih. Dengan menjaga kebersihan unit akan mempermudah perawatan. Keuntungan jika kita selalu menjaga kebersihan unit antara lain : 1. Kebocoran oli atau cairan lain akan mudah terlihat / terdeteksi 2. Jika terjadi kebocoran mudah di cari sumbernya. 3. Kerusakan fisik suatu komponen dapat dengan mudah terlihat / terdeteksi 5.3 PROSEDUR KESELAMATAN DALAM MELAKUKAN MAINTENANCE 1) Safety Pergunakanlah APD ( Alat Pelindung Diri ) helm, safety shoes, kacamata dan sarung tangan. Parkirlah unit di tempat yang rata. Pasang tanda peringatan DO NOT START" atau SEDANG DALAM PERBAIKAN" di dash board / kunci kontak untuk mencegah orang lain menstart mesin dengan tidak sengaja. Jika bekerja dalam team koordinasikan pekerjaan dengan teman team demi keselamatan. Cegah orang yang tidak berkepentingan untuk mendekati mesin atau unit ketika pekerjaan inspeksi / perawatan sedang dilakukan. Pergunakan suku cadang genuine parts jika melakukan penggantian part. Ketika menambah level oli harus sesuai dengan level. Pergunakanlah grease / oil dengan viscositas yang sesuai rekomendasi dealer. Saat mengisi / mengganti oli jaga kebersihan tool dan oli yang digunakan untuk mencegah kotoran memasuki system pelumasan / system hydraulik. Bersihkanlah segera semua minyak pelumas atau grease yang tercecer di engine/unit OMM CLG

5 2) Label peringatan Saat melakukan perbaikan tempatkan label peringatan DILARANG START / DALAM PERBAIKAN dikabin dan unit untuk menghindari orang menstart unit tanpa sengaja. 3) Bersihkan unit sebelum service Bersihkan unit sebelum melakukan perbaikan untuk menghindari kotoran masuk ke mesin dan menjamin bahwa pemeliharaan dapat dengan aman dilakukan. Perhatikan point-point berikut selama membersihkan mesin: a) Gunakan sepatu yang tidak licin untuk menghindari terpleset. b) Hati-hati ketika menggunakan air tekanan tinggi untuk membersihkan unit. c) Tutup dan kunci pintu dan jendela kabin. d) Hati-hati saat membersihkan kabin, jangan menyiram dengan air karena banyak terpasang komponen kelistrikan. e) Bersihkan unit pada area yang memungkinkan f) Saat mencuci unit hati-hati jangan menyiram komponen elektrik dan konektor. g) Jika memungkinkan dapat menggunakan aditif / cleaning agents untuk mencuci. h) Bersihkan unit dari solar, oli dan grease yang berceceran. 4) Matikan mesin sebelum perbaikan Parkir unit di tempat yang rata dan aman, lalu matikan mesin. Gerakan control lever beberapa kali untuk melepaskan sisa tekanan dalam sistem hidraulik. Aktifkan rem parkir dan ganjal roda unit. Mengunci bagaian frame depan dan belakang dengan bumper. Gunakan peralatan khusus pemeliharaan Hati-hati jika bekerja pada bagian yang dapat bergerak. 5) Pastikan unit telah aman Gunakan pelindung keselamatan pada batang piston lift cylinder, untuk mencegah jatuhnya lift cylinder selama perbaikan. Posisikan handle transmisi pada posisi netral. OMM CLG

6 6) Tools Gunakan tool yang sesuai dan lakukan prosedur pemakaian untuk menghindari kerusakan pada tool atau unit. 7) Penggantian parts Lakukan penggantian parts secara teratur seperti yang direkomendasikan dealer, perbaikan unit hanya boleh dilakukan oleh orang yang berkompeten. Suku cadang harus diganti dengan yang secara reguler, walau belum nampak kerusakan jika sudah masuk jadwal penggantian. Suku cadang yang sudah rusak harus diganti walaupun belum masuk jadwal penggantian. Untuk penggantian suku cadang sesuaikan dengan yang terdapat pada shop manual. 8) Penerangan Jika bekerja di tempat yang gelap gunakan alat penerangan jika diperlukan. Gunakan alat penerangan yang aman, jangan gunakan obor walau ditempat gelap karena dapat menyebabkan bahaya kebakaran dan ledakan dari gas yang keluar dari baterei. 9) Pencegah kebakaran Hati-hati saat menangani bahan bakar dan pelumas karena mudah terbakar. Pastikan bahan bakar, pelumas, dan bahan-bahan yang mudah terbakar disimpan di tempat yang aman dan jauh dari api. Jangan merokok selama pemeliharaan atau perbaikan. Kebocoran bahan bakar pada electrical components dapat menyebabkan kebakaran. Bersihkan dan kencangkan konektor batterey dan konektor kabel yang kendor. Pindahkan bahan mudah terbakar ke tempat aman selama pekerjaan menggerinda atau mengelas. Jangan melakukan pengelasan pada pipa yang berisi cairan yang mudah terbakar, kosongkan dan bersihkan sebelum melakukan pengelasan. Gunakan bahan noninflammable sebagai pembersih untuk membersihkan suku cadang, jangan gunakan bensin solar yang dapat menyebabkan bahaya kebakaran.. Yakinkan bahwa pemadam api selalu tersedia. OMM CLG

7 10) Memarkir unit Parkir unit di tempat yang rata, datar dan posisikan bucket di bawah sebelum melakukan service / kegiaan perbaikan. Gunakan wheel choke untuk mengganjal roda. Posisikan transmisi pada posisi netral Aktifkan parking brake. Matikan engine Matikan kunci kontak dan cabut kunci. hati-hati jika bekerja dibawah unit karena dapat tertimpa. 11) Bekerja di atas unit. Gunakan sepatu yang tidak licin agar tidak terpleset. Perhatikan langkah selama berjalan diatas unit. Jangan melompat dari unit gunakan tangga pada saat naik atau turun dari unit gunakan metode 3-point (dua kaki dan satu tangan atau dua tangan dan satu kaki) saat naik atau turun. Gunakan alat APD yang diperlukan. Dilarang berdiri diatas unit karena berbahaya. Tidak membawa suku cadang dan perkakas yang tak perlu di dalam saku-saku selama perbaikan. OMM CLG

8 12) Crushing atau cutting prevention Hati-hati saat melakukan perbaikian bila mesin dalam keadaan hidup. Koordinasikan pekerjaan dengan rekan satu team. Berhati-hatilah jika menangani bagian yang berputar atau begerak. Pastikan tidak ada tool atau anggota badan pada fan blade karena sangat berbahaya. Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk kabin. Jika ingin mengoperasikan attachment komunikasikan dengan teman satu team. 13) Menggunakan palu Pakai APD kacamata keselamatan kerja dan helm. Hati-hati terhadap resiko percikan material yang mengarah kemata. 14) Pengelasan / welding Pengelasan hanya boleh dilakukan oleh orang yang berkompeten dan dengan peralatan yang sesuai, karena proses pengelasan dapat menimbulkan bahaya kebakaran dan ledakan. Ketika akan melakukan pengelasan lakukan prosedur sebagai berikut : Pakai pakaian pelindung selama melakukan pengelasan. Putuskan arus baterei ketika akan mengelas. Hindari arus tegangan tinggi pada alternator. Saat akan mengelas connect negative cable dari mesin las langsung pada part yang akan dilas. Untuk unit yang sudah dilengkapi dengan kontroler lepas sirkuitnya sebelum mengelas karena dapat menimbulkan kerusakan. Jauhkan bahan-bahan yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan. Bersihkan cat di area pengelasan untuk mencegah gas toksik. Hati-hati saat melakukan pengelasan pada sistem hidrolik atau bahan bakar karena dapat menyebabkan bahaya kebakaran. OMM CLG

9 Jika melakukan pengelasan dalam ruangan pastikan mempunyai ventilasi yang cukup. 15) Penanganan batterei Posisikan switch negatif pada posisi turn off, selama memperbaiki sistem kelistrikan atau melakukan pengelasan. Hindarkan batterei dari nyala api karena dapat meledak. Jangan merokok saat mengecek battery electrolyte levels. Electrolyte batterey dapat menyebabkan iritasi, hindari kontak langsung dengan kulit atau mata. Jangan menyimpan barang yang bersifat logam di atas baterei. 16) Penanganan bahan bakar dan pelumas. Bahan bakar, pelumas, minyak hidraulik, antifreezing, cairan rem, dan pembersih mudah terbakar, hati-hati saat menanganinya. Lakukan prosedur sebagai berikut : Oli dan komponen yang panas dapat menyebabkan luka hindari kontak langsung dengan kulit. Matikan mesin bila menambahkan bahan bakar atau pelumas. Dilarang merokok saat menangani bahan yang mudah terbakar. Bersihkan sisa bahan bakar, pelumas, minyak hidraulik dan minyak rem yang berceran. Pada saat operasi hydraulic tank panas dan bertekanan tinggi, untuk melepas hidraulik tank filler cap lakukan dalam kondisi engine mati dan filler cap dingin. Lepaskan hydraulic tank filler cap secara perlahan untuk membuang pressure. Buang semua tekanan udara, oli, fuel atau cooling systems sebelum melepas atau memasang komponen yang bersangkutan. Gunakan pelumas yang direkomendasikan. Mengisi bahan bakar dengan fuel yang sesuai dan jangan mengisi fuel hingga berlebihan. Jauhkan unit dari api / sumber api saat mengisi bahan bakar. Kencangkan tutup tangki bahan bakar, pelumas dan minyak hidraulik. Simpan bahan bakar, pelumas, minyak hidraulik, antifreezing, minyak rem, atau bahan yang mudah terbakar pada ruangan berventilasi. OMM CLG

10 17) Coolant Pada saat operasi engine coolant sangat panas dan bertekanan tinggi, hati-hati saat membuka tutup radiator, lakukan secara perlahan untuk melepas tekanan dalam radiator. Lakukan pengecekan coolant level setelah engine di matikan dan filter cap cukup dingin. Buka cooling system filler cap secara perlahan untuk membuang pressure. Cooling system conditioner mengandung alkali yang dapat menyebabkan iritasi. Sebelum melakukan perbaikan pada komponen cooling system tunggu hingga dingin. 18) Line, pipa dan hose Check lines, tubes dan hoses secara hati-hati, jangan menggunakan tangan, gunakan board or cardboard ketika mengecek kebocoran. Jangan menutup kebocoran oli dengan menggunakan tangan secara langsung. Kebocoran oli pada system hidraulik bertekanan tinggi dan dapat menembus kulit dan dapat menyebabkan luka serius dan kematian. Jika terjadi kecelakaan segera hubungi dokter. Penanganan perbaikan hose / pipa bertekanan tinggi hanya boleh dilakukan oleh mekanik yang berkompeten. Lakukan prosedur sebagai berikut : a. Pakai sarung tangan kulit dan kacamata keselamatan kerja. b. Matikan mesin sebelum perbaikan dan pemeliharaan. c. Periksa apakah tekanan pada sistem telah dilepaskan atau belum. d. Periksa tempat terjadinya kebocoran / kerusakan. e. Jangan memeriksa kebocoran-kebocoran dengan tangan telanjang gunakan papan atau karton untuk memeriksa kebocoran. f. Jika terjadi kecelakaan segera hubungi dokter. Penggantian hose / komponen dengan tekanan tinggi atau temperatur tinggi, lakukan perbaikan setelah kondisi komponen dalam keadaan dingin. Jangan membengkokan secara paksa hose yang bertekanan tinggi karena berbahaya. Perbaiki setiap kebocoran pada sistem fuel, oil lines, tubes dan hoses karena dapat menimbulkan kebakaran. Kencangkan semua konektor dengan torque yang telah ditentukan. Pastikan semua clamps, guards dan heat shields terpasang dengan benar untuk melindungi komponen dari vibrasi, keausan dan panas. Hati-hati melepas sirkut hidrolik yang bertekanan, saat melepas sirkuit hidrolik matikan mesin OMM CLG

11 19) Compressor. Compressor udara dapat menyebabkan kecelakaan, saat menggunakan compressor udara untuk membersihkan gunakan pelindung mata, sarung tangan dan APD yang sesuai. Untuk membersihkan tekanan udara maximum 0.3Mpa. 20) Lingkungan Ikuti prosedur di bawah untuk mengurangi polusi dan menjaga kelestarian lingkungan. Buang minyak bekas atau oli ketempat yang telah disediakan agar tidak mencemari lingkungan. 21) Bersihkan dan rapikan lokasi kerja Jangan meninggalkan peralatan kerja dan tool di sekitar lokasi kerja. Bersihkan gemuk atau oli karena dapat membuat orang-orang tergelincir. Pastikan lokasi kerja selalu bersih dan rapih, sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan aman karena bekerja pada lokasi tidak bersih dan rapih dapat menimbulkan bahaya seperti tersandung, dan terpeleset, yang dapat mengakibatkan luka. OMM CLG

12 5.4 JADWAL PREVENTIVE MAINTENANCE WHELL LOADER CLG 862 A. Jadwal Pemeliharaan Maintenance CLG 862 Untuk jadwal service unit wheel loader liu gong harus dilakukan secara teratur, sesuai hour meter yang ditunjukan pada unit. Pada lingkungan operasional yang lembab atau berdebu, pemeliharaan/penggantian minyak pelumas harus dilaksanakan lebih sering dibanding kondisi normal. B. Setiap 10 jam/pemeliharaan sehari-hari 1) Memeriksa batterei dan kekencangan konektor batterei 2) Memeriksa level oli mesin 3) Memeriksa level cairan pendingin 4) Memeriksa level oli hidraulik 5) Memeriksa fuel level 6) Membuang air dan endapan kotoran dalam fuel prefilter, primer dan secondary filter. 7) Memeriksa secara visual fan dan driving belt. 8) Memeriksa lampu dan kondisi operasional dari instrumen panel. 9) Periksa tekanan dan kondisi ban dari kerusakan. 10) Memeriksa status operasional dari back-up alarm. 11) Melumasi ke berbagai as gardan menurut tabel pelumasan yang terlampir (jika yang dilengkapi dengan auto lube periksa tanki automatic lubrication system ) 12) Melakukan pemeriksaan visual pada unit untuk melihat apakah ada kebocoran dan kejadian abnormal pada berbagai sistem. Dan secara visual periksa belt penggerak dan blower mesin. C. Setiap 50 jam / pemeliharaan mingguan 1) Lakukan pemeriksaan dan pekerjaan seperti pada service 10 jam 2) Memeriksa level oli transmisi. 3) Kencangkan bolt front dan rear drive shaft. 4) Jika unit dilengkapi AC periksa kekencangan belt kompresor, dan bersihkan kotoran yang menempel pada kondensor. 5) Periksa kondisi pelumasan dari setiap lubricating points. 6) Periksa kondisi accumulator dan air inflating pressure accumulator setelah 50 jam pertama. OMM CLG

13 D. Setiap 100 jam / pemeliharaan dua mingguan 1) Lakukan pemeriksaan dan pekerjaan seperti pada service 50 jam 2) Mengganti oli transmisi pada 100 jam pertama, setelah itu mengganti oli transmisi pada tiap-tiap 1000 jam / setiap 1 tahun. ketika mengganti oli transmisi, perlu mengganti juga filter oli transmisi dan membersihkaan coarse filter oli transmisi. 3) Mengganti gear oil axle pada 100 jam pertama, setelah itu mengganti oli gear oil axle pada tiap-tiap 1000 jam / setiap 1 tahun. ketika mengganti oli transmisi filter axle element dari axle juga harus diganti. 4) Beri grease pada drive shaft spline dan universal joint. 5) Bersihkan cylinder head of engine. 6) Bersihkan radiator group. 7) Bersihkan fuel strainer. E. Setiap 250 jam / pemeliharaan 1 bulan 1) Lakukan pemeriksaan dan pekerjaan seperti pada service 100 jam 2) Memeriksa kekencangan wheel rims bolts. 3) Memeriksa kekencangan bolt transmisi dan mesin. 4) Memeriksa welding dan kekencangan bolts attachment, front dan rear axle apakah ada yang retak atau hilang. 5) Memeriksa level oli pada front dan rear axle. 6) Memeriksa dust indicator, jika sudah tersumbat bersihkan/ganti filter udara. 7) Memeriksa air intake sistem 8) Ganti oli engine dan filter oli engine. 9) Ganti coolant filter engine. 10) Bersihkan return filter element hidraulik system pada 250 jam pertama, kemudian ganti setiap 1000 jam. 11) Chek kekencangan dan kerusakan dari fan belt dan compressor belt. 12) Jika unit dilengkapi AC periksa refigerant, tambahkan jika perlu. 13) Bersihkan iner dan outer filter cab. 14) Memeriksa kemampuan rem parkir dan rem utama. 15) Chek air inflating pressure pada accumulator pada 50 jam operasi pertama. OMM CLG

14 F. Setiap 500 jam / 3 bulan 1) Lakukan pemeriksaan dan pekerjaan seperti pada service 250 jam 2) Periksa kondisi aditif coolant. 3) Ganti prefuelfilter, primary dan secondary filter engine. 4) Kencangkan bolts front dan rear axle. 5) Periksa bolts hing pin frame apakah ada yang rusak / hilang. 6) Chek air inflating pressure pada accumulator pada 50 jam operasi pertama, kemudian lakukan pemeriksaan setiap 1000 jam. G. Setiap 1000 jam /6 bulan 1) Lakukan pemeriksaan dan pekerjaan seperti pada service 500 jam 2) Lakukan penyetelan valve pada engine. 3) Periksa kekencangan wheel shaft bearing dan fan axle housing engine. 4) Ganti oli transmisi, filter oli transmissi dan bersihkan oil sump. 5) Ganti driving axle gear oil. 6) Ganti core return oil filter hidraulik sistem. 7) Bersihkan fuel tank. 8) Bersihkan dan kencangkan konektor batterei. 9) Periksa pre-charging nitrogen pressure dari accumulator. 10) Jika unit dilengkapi AC ganti outer filter cab. H. Setiap 2000 jam / 1 tahun 1) Periksa vibration damper. 2) Ganti cairan pendingin, cooling filter dan bersihkan cooling system. 3) Ganti hidraulik oil dan bersihkan hidraulik tank, periksa kemungkinan adanya kebocoran pada system hidraulik. 4) Periksa operasional system brake dan parking brake, periksa keausan dan ganti jika perlu. 5) Lakukan penyetelan valve. 6) Jika unit dilengkapi system AC periksa kondisi hose-hosenya, periksa jika ada retak dan kencangkan jika kendor. 7) Ganti iner filter cab. 8) Periksa flexibility dari steering system. OMM CLG

15 5.5 MAINTENANCE WHEEL LOADER CLG 862 A. Pelaksanaan Service ( service tyre ) Penanganan ban yang salah dapat mengakibatkan ban meledak, dan velk pecah, unit kehilangan kendali dan dapat menyebabkan luka pada operator / mekanik, karena itu lakukan prosedur sebagai berikut : 1) Penanganan ban Gunakan tool / peralatan yang sesuai untuk memelihara, pembongkaran, perbaikan, dan pemasangan ban karena kecelakaan dapat menyebabkan luka dan kematian. Penangan ban hanya boleh dilakukan oleh orang berkompeten dan lakukan perbaikan sesuai prosedur Pastikan tekanan udara dalam ban sesuai dengnan spesifikasi yang ditentukan, gunakan alat ukur untuk mengukur tekanan udara dalam ban Pengisian tekanan ban yang berlebihan dapat mengakibatkan ban meledak. Jangan berada di samping ban selama mengisi ban dengan udara. Penanganan ban yang salah dapat mengakibatkan velk-velk roda pecah dan unit kehilangan kendali, hati-hati saat menangani tire. Ban yang meledak biasanya dikarenankan induksi panas di dalam ban karena induksi panas akibat welding atau panas rim components, external flame, atau panas dari brake. Gas nitrogen (N2) direkomendasikan untuk mengisi ban. Ban di isi dengan gas (N2) dapat mengurangi kemungkinan meledak, sebab gas (N2) nonflammable dan dapat mencegah oksidasi, penuaan karet, dan karat pada velk. 2) Penyimpanan ban Ban haruslah disimpan di dalam gudang / ruangan tertutup dan terhindar dari panas dan hujan Simpan ban di tempat yang telah ditentukan. Wedge OMM CLG

16 B. Pelaksanaan Service ( cooling sistem ) Pemeliharaan dalam cooling sistem sangat penting untuk menjamin kinerja engine. Kerusakan pada sistem pendingin akan menurunkan efisiensi kerja mesin dan menyebabkan kerusakan serius pada mesin. Komposisi cairan pendingin terdiri dari air, anti beku, anti rust dan zat additive lain. 1) Anti Beku/anti freeze Fungsi utama anti beku adalah untuk menurunkan titik beku cairan pendingin dan meningkatkan titik didih pendingin. Bila temperatur rendah, gunakan anti beku untuk mencegah pembekuan sehingga tidak merusak sistim pendingin mesin. Penggunaan pada suhu normal dapat meningkatkan titik didih pendingin dan mengurangi korosi. Penggantian anti beku harus sesuai dengan spesifikasi. Semua air mempunyai sifat corrosive oleh karena itu cairan pendingin harus ditambahkan additive untuk mencegah komponen mesin dari karat. Periksa adittive tiap 500 jam operasi mesin atau enam bulan, dan tambahkan jika perlu. Berikut adalah anti beku yang direkomendasikan oleh Guangxi Liugong Machinery Co.,Ltd,: Lowest Mobil Antifreeze applicable Agent (condensed environmental type) temperature Proportion (%) s( O C) OMM CLG

17 2) Pemeriksaan air radiator Lakukan pemeriksaan air radiator ketika engine dingin, hati-hati jika membuka tutup radiator ketika engine panas karena air panas dapat menyembur keluar. Pastikan jarak ketinggiannya 1 cm dari tutup (Filler). Periksa kondisi cap radiator, ganti jika rusak. Kencangkan tutup filler. Jika air radiator berkurang setiap hari periksa kemungkinan kebocoran para cooling sistem. 3) Prosedur Penambahan Pendingin adalah sebagai berikut: Campurlah antara air dan anti beku menurut persen yang telah ditentukan, menuangkan anti beku ke dalam mesin sebelum mencampur dengan air akan menyebabkan mesin menjadi panas. Buka tutup pengisi air radiator, tambahkan pendingin perlahan sampai level. Hidupkan mesin, pada putaran stasioner selama 5 menit, selanjutnya pada putaran sedang selama 5 menit, kemudian pada putaran tinggi selama 5 menit. Periksa lagi level pendingin dan tambahkan jika perlu. Periksa kondisi cap radiator, ganti jika perlu. Jangan mengganti cairan pendingin pada temperatur tinggi, akan menyebabkan saluran pendingin rusak. Gantilah cairan pendingin setelah suhu dibawah 50 0 C OMM CLG

18 4) Prosedur menguras air pendingin. Ganti cairan pendingin setiap 2000 jam operasi mesin atau dua tahun. Bila cairan pendingin kotor, mesin terlalu panas dan berbusa, bersihkanlah sistem pendingin. Buang air radiator dengan membuka drain plug yang berada di bawah tutup radiator. Gunakan penampungan untuk membuang cairan pendingin mesin. Setelah cairan pendingin dikeluarkan, tutup katup pembuangan di bawah radiator. Periksa seluruh saluran air pendingan apakah ada yang rusak, terjepit, atau bocor, ganti jika perlu. Isi kembali radiator dengan air bersih tambahkan adittive jika perlu. Pastikan tutup pengisi radiator dalam keadaan terbuka, hidupkan mesin selama 5 menit. Matikan mesin dan buang cairan pembersih. Tambahkan air bersih ke dalam sistem pendinginan, level air sesuai kerja mesin normal, dan jaga level air selama selama 10 menit. Matikan mesin, buang air di dalam sistem pendinginan. Jika cooling sistem masih kotor ulangi langkah di atas hingga cooling sistem bersih. Ganti cairan pembersih pendinginan dengan yang baru, tutup semua katup pembuangan dan pastikan pengisian air pendingin sudah sesuai level. OMM CLG

19 CATATAN Bila menambahkan cairan pembersih ke dalam sistem pendinginan, udara di dalam sistem pendinginan harus dikeluarkan. Selama membersihkan sistem pendinginan, buka tutup radiator selama mesin hidup. C. Pelaksanaan Service ( air sistem ) 1) Penggantian saringan udara. Jika dust indikator sudah menunjukan warna merah, segera bersihkan atau ganti filter udara. Matikan mesin, buka penutup mesin. Lepas penutup air cleaner bagian dalam dan bagian luarnya. Lepas mur pada bagian atas main filter element, dan keluarkan main filter element. OMM CLG

20 Bersihkan bagian dalam dan luar saringan udara. Ganti main filter element dengan yang baru. Pasang kembali main filter element kedalam rumahnya, pastikan seal pada main filter element terpasang dengan benar. Kencangkan mur main filter element dengan tangan. Pengencangan yang berlebihan akan merusak main filter element. Bersihkan dan pasang penutup main filter element, pastikan seal bagian dalam terpasang dengan baik. 2) Pengganttian Safety Filter Element Matikan mesin, buka penutup mesin Tarik penutup bagian dalam dan luar air cleaner. Tarik main filter element. Buka mur pada bagian atas safety filter element, dan tarik keluar safety filter element. Bersihkan penutup dalam filter element. Pasang safety filter element yang baru, pastikan sealing ring terpasang dengan baik. Kencangkan mur safety filter element dengan tangan, pengencangan yang berlebihan akan merusak elemen. Pasang penutup bagian dalam dan luar main filter element juga air cleaner. Kencangkan mur main filter element dengan tangan, penggunaan alat akan merusak elemen. Tekan dan pasang kembali serving indicator. OMM CLG

21 CATATAN Main filter element dan safety filter element diganti bersamaan. Setelah elemen dibersihkan tetapi pada dust indikator masih berwarna merah atau gas buang berwarna hitam gantilah main filter element dengan yang baru. D. Pelaksanaan Service ( fuel tank ) 1) Fuel tank Buka penutup mesin pada pintu bagian belakang, buka fuel cap. Ketika membuka penutup fuel tank, pertama tekan penguncinya kemudian putar kekiri. OMM CLG

22 Cucilah strainer fuel tank secara rutin. Keluarkan flange cover dari fuel tank dan cuci bagian dalam fuel tank. Maintenance CLG 862 The flange cover drain oil 2) Men-drain air dalam fuel sistem. Jika fuel tercampur air akan mengakibatkan pompa bahan bakar dan injection nozzle tidak akan bekerja dengan baik dan akan memperpendek umurnya. Unuk mencegah hal tersebut lakukan prosedur berikut ini : Drain air dalam fuel sistem sebelum melakukan penambahan fuel. Keluarkan air pada bagian bawah fuel filter. Setelah beroperasi, pastikan tidak ada udara didalam diesel oil tank. Setelah unit beroperasi, buka saringan bantu dan saringan utama, sehingga air dapat mengalir keluar. Tambahkan fuel sebelum tanki kosong. Fine Auxiliary OMM CLG

23 3) Kadar belerang dalam fuel Kadar sulfur/ belerang belerang di dalam fuel mempengaruhi mesin dan sistem pelumasan. Di dalam proses pembakaran, kadar belerang akan bereaksi dan membentuk asam belerang dan sulphurous asam, asam-asam ini akan mengikis permukaan dari metal. Kadar sulfur dalam fuel akan berpengaruh pada jadwal penggantian oli sebagai berikut : Jika sulplur kurang dari 0.5%, ganti oli sesuai jadwal. Jika sulplur antara 0.5% - 1.5%, ganti oli setiap setengah dari jadwal normal. Jika sulplur lebih dari 1.5%, ganti oli seperempat dari jadwal normal. 4) Penggantian fuel filter Pertama bersihkan fuel filter Gunakan sebuah belt wrench untuk membukanya. Keluarkan seal dari baut pengikat dan bersihkan. Pasang seal yang baru dan olesi permukaanya oil yang bersih. OMM CLG

24 Ketika seal telah terpasang dengan benar pasang dan kencangkan fuel. Kencangkan fuel filter dengan menggunakan tangan dan tambah 1/2-3/4 putaran Jangan menggunakan alat ketika pengencangaan karena akan merusak tread. E. Pelaksanaan Service ( sistem pelumasan /oli ) 1) Pemeriksaan oli mesin Posisikan mesin pada daerah yang datar. Matikan mesin dan aktifkan rem parkir Tunggu sampai 10 menit setelah mesin dimatikan. Buka cover engine dan cek oli mesin dengan menggunakan dipstick. OMM CLG

25 Tarik dipstick, gunakan majun untuk membersihkan dipstick, masukan kembali dipstick kedalam mesin sampai ke bawah, dan tarik kembali. Periksalah level oli berada diantara skala L dan H Jika level oli berada dibawah skala L tambahkan oli, dan jika level oli berada diatas skala H, kurangi oli melalui drain port. Kelebihan atau kurangnya oli mesin dapat merusak mesin. 2) Mengganti Oli Gantilah oli mesin secara teratur sesuai jadwal. Posisikan unit pada tempat yang datar. Hidupkan mesin selama 5 menit dan matikan mesin. Aktifkan rem parkir. Drain oli melalui drain port dan ganti filter oil. Kencangkan drain plug. isi oli dengan yang baru sampai pada skala H pada dipstick. Hidupkan mesin pada putaran idle Periksa kemungkinan kebocoran oli pada filter dan drain plug. OMM CLG

26 Matikan mesin, tunggu 10 menit pastikan oli telah turun Periksa kembali level oli pada skala diantara L dan H CATATAN Setelah 15 detik mesin hidup tekanan oli mesin tidak sesuai segera matikan mesin untuk menghindari kerusakan mesin. Periksa level oli mesin. 3) Mengganti filter oli Bersihkan dudukan filter oil. Gunakan belt wrench untuk membuka filter oil. Gunakan kain untuk membersihkan gasket pada mounting. Jika menggunakan O ring gantilah O ring tersebut. Sebelum memasang o-ring yang baru lumasi dengan oli bersih Gunakan kain untuk membersihkan gasket. OMM CLG

27 Pasang filter oil pada dudukannya, menggunakan tangan sampai gasket tertekan gunakan belt wrench untuk mengencangkan filter oil. CATATAN Jika oil filter terpasang dalam keadaan kosong akan merusak mesin karena terlambat mendapat pelumasan. Pengencangan yang berlebihan dapat merusak seal oil. OMM CLG

28 F. Pelaksanaan Service ( perawatan transmissi ) Lakukan pemeriksaan level oli transmissi secara teratur. Tutup oli transmisi terletak disamping kiri bawah frame. Gunakan dipstick untuk memeriksa level oli terpasang pada oil filler pipe. CATATAN Level oli transmissi yang terlalu rendah atau terlau tinggi akan menyebabkan kerusakan pada transmisi. Saat melakukan pengecekan pastikan level telah sesuai 1) Prosedur Pemeriksaan level oli transmisi Posisikan unit pada daerah yang datar. Posisikan handle transmisi pada posisi netral. Aktifkan rem parkir Pemeriksaan level oli transmisi pada suhu dingin : Dalam hal ini, level oli transmisi pada dipstick pada daerah " COLD" jika oli tidak cukup, tambahkan oli sampai level pada daerah " COLD". Cek batas rendah oli untuk memastikan bahwa level oli cukup, tambahkan jika kurang. Pemeriksaan level oli transmisi pada suhu dingin : Dalam hal ini, level oli tansmisi pada dipstick di daerah "HOT", jika kurang tambahkan hingga level. Jika level oli pada dipstick diatas daerah "HOT", buang oli transmisi melalui drain plug. OMM CLG

29 CATATAN Selama pengecekan level oli transmissi pastikan tidak ada kotoran yang masuk dalam system transmissi. 2) Penggantian Oli Transmisi Pada sistem transmissi juga berhubungan dengan torque converter. Oli transmissi selain berfungsi sebagai pelumas juga sebagai pendingin komponen torqoe converter. Sehingga oli transmissi harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Lakukan penggantian oli transmissi sesuai prosedur berikut : Parkir unit pada tempat yang datar. Posisikan handle pada posisi netral Aktifkan parking brake. Hidupkan mesin pada putran idle beberapa saat. Drain oli transmissi melalui drain plug Oil draining screw plug 2. Transmission strainer 3 Oil suction pipe Cabut drain plug pendingin oli transmisi dibawah radiator dan buka tutup pendingin oli transmisi untuk mempercepat aliran oli. OMM CLG

30 Isi kembali oli transmissi dengan spesifikasi yang sama dan sesuai level Maintenance CLG 862 Torque converter oil radiator Air vent Oil filler 3) Penggantian filter oli transmisi Saringan oli transmisi berada pada bagian atas kanan transmisi. Ketika mengganti oli transmisi, saringan oli transmisi haruslah diganti pada waktu yang sama. Lakukan prosedur berikut dalam mengganti filter oli transmissi. Bersihkan area sekitar filter oli transmisi, untuk menghindari kotoran masuk kedalam sistem. Gunakan belt wrench untuk mencabut saringan oli dari dudukannya. Gunakan kain bersih untuk membersihkan permukaan dudukan saringan oli Pasang gasket saringan oli yang baru. Kencangkan filter oli dengan menggunakan tangan kencangkan dengan menambah 1/3-1/2 putaran. G. Pelaksanaan service ( drive axle ) 1) Pemeriksaan level oli drive axle Tempatkan unit pada ditempat yang rata Posisikan level plug drive axle pada posisi horizontal. Posisikan handle pada posisi netral dan aktifkan parking brake. Bersihkan daerah dekat drain plug Buka drain plug dan periksa level oli pada drive axle, jika oli masih mengalir berarti oli masih level. Tambahkan oli jika level oli kurang. Putar dengan kencangkan kembali drain plug. Lakukan prosedur pemeriksaan untuk masing-masing final drive. OMM CLG

31 Oil discharge outlet H. Pelaksanaan Service ( differensial ) 1) Penggantian oli differensial Jalankan kendaraan beberapa saat agar kotoran bercampur dengan oli. Hentikan unit pada tempat yang rata. Matikan mesin Posisikan transmissi pada posisi netral dan aktifkan parking brake. Buka drain plug dan buang oli pada tempat penampungan. Setelah semua oli terbuang dengan sempurna Tutup kembali drain plug dan isi oli dengan yang sesuai hingga level. Oil filler Oil discharge outlet OMM CLG

32 I. Pelaksanaan service ( hydraulik sistem ) 1) Pemeriksaan level oli hidraulik Pada tangki hidrolik terdapat pengukur level minyak hidraulik. Ketika mengecek level oli minyak hidraulik, posisikan unit pada tempat yang datar. Tempatkan bucket secara horisontal, segaris dengan frame depan dan belakang Pada posisi ini level oli hidraulik pada 2/3 alat pengukur. 2) Penggantian oli hidraulik Penggantian minyak hidraulik setiap jam atau setiap tahun. Lakukan prosedur penggantian sebagai berikut : CATATAN Selama penggantian oli hidraulik / perbaikan system hidraulik pastikan tidak ada kotoran yang masuk dalam system. Bersihkan Tangki Posisikan unit pada bidang yang datar. Posisikan handle transmisi pada posisi netral Aktifkan parking brake dan jika perlu pasang wheel choke. Hidupkan mesin pada putaran idle selama 10 menit dan gerakan acting arm dan bucket secara berulang-ulang dan terakhir gerakan acting arm dan bucket hingga mentok dan matikan mesin. Gerakan lever control attacment pada posisi retract. Bersihkan daerah disekitar drain plug OMM CLG

33 Buka drain plug dan tempatkan oli bekas pada penampungan. Maintenance CLG 862 Pada waktu mendrain oli buka tutup tangki agar oli dapat mengalir dengan lancar. Buka hose yang menuju hidraulik cooling dan drain oli. Lepas tutup filter dari tangki minyak hidraulik, keluarkan filter elemen dan pasang elemen filter yang baru. Lepas strainer dan bersihkan. Bersihkan tangki hidraulik menggunakan kain bersih. Oil return filter cover OMM CLG

34 Hydraulic oil reservoir washing opening Pasang baut cover tangki hidraulik. Isi kembali dengan oli hidraulik dengan spesifikasi yang sesuai. Hidupkan mesin Gerakan attachment secara berulang-ulang hingga langkah maksimum, dengan tujuan memposisikan oli hidraulik. Posisikan mesin pada putaran idle selama 5 menit agar udara ke luar dari sistem. Matikan mesin. Tambahkan oli hidraulik jika kurang. J. Pelaksanaan Service ( pemeriksaan rem ) 1) Pengetesan parking brake Secara teratur periksa kemampuan rem parkir unit untuk memastikan keselamatan. Lakukan penyesuaian tekanan ban untuk nilai yang ditetapkan, dan ukur ketinggian bucket yaitu 300 mm dari tanah. Dan pastikan kemampuan pengereman unit baik. Hidupkan mesin dan setel unit dengan menaikan gradient 18% ( dengan sudut 10-12'). Permukaan jalan harus rata dan kering. Injak pedal rem untuk memastikan dapat bekerja dengan baik. Posisikan handle transmisi pada posisi netral. Matikan engine. Tekan tombol parking brake, pelan-pelan lepaskan pedal pengereman, dan periksa apakah posisi unit tetap pada posisinya. Jika perlu lakukan penyetelan OMM CLG

35 2) Pengetesan service brake Sebelum melakukan pengetesan brake sistem, pastikan sistem rem parkir mesin beroperasi secara normal agar berfungsi untuk pengereman keadaan darurat. Jalankan unit berjalan lurus, pada permukaan jalan kering pada kelajuan 32 km/h. Injak pedal rem untuk melakukan pengereman penuh. Setelah unit berhenti, posisikan handle transmisi pada posisi netral, aktifkan parking brake. Periksa jarak pengereman unit dan jarak pengereman haruslah tidak lebih dari 15m. jalankan unit pada kelajuan 32 km/h, injak pedal secara mendadak, gejala pengereman harus cepat, tanpa disalignment. K. Pelaksanaan Service ( perawatan batterei ) Untuk unit yang masih menggunakan electrolyte battery ( bukan dry battery) perlu pemeriksaan dan perawatan battery secara rutin dan teratur. Untuk pemeriksaan berat jenis electrolyte battery sebagai berikut: Berat jenis electrolyte battery bervariasi tergantung temperatur. Berat jenis 1260 pada 16 C adalah nilai minimal yang harus dipertahankan. Pada daerah yang bergaris miring ( gmb. D11 ) menunjukkan battery pada kondisi pengisian normal. Di luar daerah menunjukkan batttery perlu pengisian ulang. Berat jenis elektrolit tidak boleh berbeda lebih dari 0,025 antara sel satu dan lainnya. Periksa berat jenis elektrolit pada tiap cell dengan menggunakan hydrometer. Pemeriksaan dilakukan beberapa saat setelah penambahan air suling. Isi ulang battery sekurang-kurangnya 1 jam sebelum melakukan pemeriksaan berat jenis electrolyte battery. OMM CLG

36 CATATAN Service dan penanganan battery yang salah dapat mengakibatkan bahaya. Lakukan tindakan keselamatan dalam perawatan battrey sebagai berikut : Pakai kaca mata pelindung. Jaga posisi battery tetap horizontal. Jangan merokok dan bekerja dekat dengan nyala api. Bekerja pada daerah yang berventilasi baik. Apabila kulit atau mata kena percikan electrolyte, bilas dengan air dingin selama 15 menit dan hubungi dokter. L. Pelaksanaan Service ( penggantian gigi bucket ) Start engine dan angkat bucket, Tempatkan balok di bawah bucket. Tempatkan bucket di atas balok, ketinggian balok dari bucket haruslah sesuai dengan keperluan untuk menggantikan gigi. Matikan engine dan aktifkan parking brake. Lepas teeth bucket dengan melepas pin terlebih dahulu. Bersihkan sekeliling gigi, snap ring dan pena, dan pasang snap ring pada alur samping dari badan gigi. OMM CLG

37 Pasang teeth yang baru Dari samping snap ring, sisipkan pena ke dalam snap ring, sarung gigi dan badan gigi. M. Pelaksanaan Service ( pengelasan ) Lakukan prosedur pengelasan dengan benar untuk keselamatan. Baca dan pahami persyaratan keselamatan mengenai pengelasan unit. Putuskan sakelar negatip dari power supply sebelum melakukan pengelasan. Cabut teminal papan instrumen / harnes kabel kabin dan terminal komputer sebelum mengelas untuk mencegah kerusakan. Jangan gunakan tegangan di atas 200V secara terus-menerus. Jarak antara daerah pengelasan dan kabel ground adalah di 1m. OMM CLG

38 Hindari kabel grond diletakan dekat seal ring dan bearing. Jangan mengelas atau memotong wadah atau pipa yang berisikan oli atau bahan bakar. Jangan mengelas atau memotong bejana kedap udara N. Pelaksanaan Service ( pengencangan bolt) 1) Berikut ini standar untuk pengencangan bolt Thread Standard torque(n.m) size Class 8.8 strength Class 10.9 strength M6 10.5±1.5 M8 26±4 M10 52±7 72±6 M12 90±12 120±10 M14 145±20 195±15 M16 225±35 305±25 M18 310±45 415±35 M20 410±50 600±50 M22 600±80 800±70 M24 760± ±100 M ± ±100 M ± ±150 M ± ±400 M ± ±250 2) Standar kekencangan ulir Thread size Standard torque(n.m) 1/4 12±4 5/16 25±7 3/8 45±7 7/16 70±15 1/2 100±15 9/16 150±20 5/8 200±25 3/4 360±50 7/8 570± ±100 OMM CLG

39 O. Pelaksanaan Service ( penggantian spare parts ) Untuk memastikan keselamatan dari unit selama operasi, lakukan penggantian parts secara teratur sesuai rekomendasi dalam shop manual, karena kualitas parts akan menurun seiring pemakaian unit sehingga haruslah diganti secara teratur. Lakukan penggantian / perbaikan jika ditemukan kerusakan meskipun belum jadwal penggantian. 1) Citical Parts S/ Critical Parts to be Regularly Replaced 1 Filter Element of Hydraulic Oil Tank 1 2 Fuel Pipe (Fuel Tank Diesel Pre-strainer) 1 3 Fuel Pipe (Diesel Pre-strainer Oil Pump) 1 4 Fuel Pipe (Oil Pump Diesel l Filter) 1 5 Fuel Pipe (Diesel Filter High-Pressure Pump) 1 6 Fuel Pipe (Oil Return Pipe) 1 7 Oil Return Pipe of Turbine Supercharger 1 8 Hose Assembly (Pump to Flow Amplifying Valve) 1 9 Hose Assembly (Flow Amplifying Valve Turning Oil Cylinder) 2 10 Sealing Member of Turning Oil Cylinder 2 11 Hose Assembly (Air Compressor Air Tank) 1 12 Hose Assembly (Air Tank Air Connecting Piece) 1 13 Hose Assembly (Air Connecting Piece - Service Brake Valve) 2 14 Hose Assembly (Air Connecting Piece Assistor) 2 15 Sealing Member in Assistor 2 Sets 16 Hose Assembly (Assistor Axle) 2 17 Hose Assembly (Air Connecting Piece Parking Brake Valve) 1 18 Hose Assembly (Parking Brake Valve Brake Chamber) 1 Qty Cycle of Replacement Every Year or 2000 Hours (Subject to which is due first) Every Two Years or 4000 Hours (Subject to which is due first) OMM CLG

40 2) Standard oli yang digunakan Type Name In summer In winter Application parts Lubricant MoS 2 Lithium Base Grease 3# Each antifriction bearing, plain bearing, axis pin of working device, axis pin of gearshift bore, axis pin of the frame, rear axle swing frame, the spline of the transmission shaft, the universal joint and the water pump axis, and so on. Torque converter oil SAE15W-40 Mobil Delvac Super 1300 The torque converter, power gearshift transmission. Hydraulic oil HM46 Abrasion resisting hydraulic oil HV46 Abrasion resisting &cold resisting hydraulic oil Hydraulic system of the working device, steering hydraulic system and brake system. Engine oil SAE15W-40 Mobil Delvac Super 1300 Diesel engine Engine In south 10# and 0# light 0# light diesel fuel diesel oil Diesel engine In north 0# light diesel -10# light diesel SAE80W-90 (API GL-5/LS) heavy load Decelerate for Final gear of the Gear lubricant vehicle gear oil axle and the gear rim. 3) Penggunaan oli pada dataran tinggi dan tempat dingin Type Name In summer In winter Lubricant MoS 2 Lithium Base Grease 2# Torque converter oil Mobil ATF220 Hydraulic oil HV46 Abrasion resisting &cold resisting hydraulic oil Application parts Each antifriction bearing, plain bearing, axis pin of working device, axis pin of gearshift bore, axis pin of the frame, rear axle swing frame, the spline of the transmission shaft, the universal joint and the water pump axis, and so on. The torque converter, power gearshift transmission. Hydraulic system of the working device, steering hydraulic system and brake system. Engine oil SAE5W-40 Mobil Delvac 1 Diesel engine Engine fuel -40# light diesel oil Diesel engine Gear lubricant SAE80W-90 (API GL-5/LS) heavy load Decelerate for Final gear of the vehicle gear oil axle and the gear rim. Brake oil DOT3 Brake system boost oil Perhatian Gunakan oli dengan merek yang sama jangan mencampur oli yang berbeda merek. Jika akan berganti merek yang berbeda kuras oli yang lama dan ganti dengan yang baru. Gantilah oli pelumas secara teratur. OMM CLG

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) 5.

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak Jenis Kendaraan Kode Kendaraan Bandara Tahun Form Checklist Tahunan untuk Foam Tender a No Pekerjaan Lakukan inspeksi pada fuel filter eksterior untuk mengetahui ada/tidaknya kebocoran yang terjadi pada

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SEBELUM OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI.01 BUKU

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETIKA PROFESI DAN ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN

Lebih terperinci

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level mesin wajar dari tidak 2. Pedoman Pemeliharaan Vehicle Untuk Kendaraan Rapid Intervention terdapat di dalam kendaraan RIV adalah Mesin, Elektronik, Pengereman (Breaking System), Kemudi (Steering System),

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Start Alat berat masuk ke Workshop Pengecekan sistem hidrolik secara keseluruhan komponen Maintenance Service kerusakan Ganti oli Ganti filter oli Ganti hose hidrolik

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 6 BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 TUJUAN Tugas kerja praktek ini bertujuan menyelesaikan studi kasus mengenai aspek teknik mesin atau laporan suatu kegiatan atau proses yang berlangsung di perusahaan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SEBELUM OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI:.01

Lebih terperinci

Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV

Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV N o Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV Tipe Lubricant Temperatur Kerja dan Spesifikasi Lubricant Di atas 0 C 0 C sampai - 8 C -8 C sampai 0 C Grease, Automotive, dan artilery NLGI

Lebih terperinci

Operator Manual & Maintenance WHEEL LOADER CLG 856

Operator Manual & Maintenance WHEEL LOADER CLG 856 Operator Manual & Maintenance WHEEL LOADER CLG 856 PT. INDOTRUCK UTAMA TRAINING CENTRE JAKARTA 2009 PENDAHULUAN WHEEL LOADER CLG 856 LEMBAR REVISI MATERI TRAINING (Training Material Revise Sheet) Revisi

Lebih terperinci

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT Oleh FD20ST-3 Ady Prasetya (210345025) Hasan Basri (210345035) Muhamad Maulana (210345039) Apa itu forklift??? Forklift adalah sebuah alat bantu berupa kendaraan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SETELAH OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI F45.500.2.2.19.II.02.005.01

Lebih terperinci

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL MODUL PELATIHAN ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL Oleh: Sriyono 132206843 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2007 Servis Rutin

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK. dilakukan setiap 1000 km (1 bulan), 5000 km (3 bulan), km (6 bulan),

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK. dilakukan setiap 1000 km (1 bulan), 5000 km (3 bulan), km (6 bulan), BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK A. Umum Service berkala adalah perawatan kendaraan yang terdiri dari pemeriksaan, penyetelan, dan penggantian suku cadang sesuai kebutuhan yang dilakukan setiap 1000 km (1 bulan),

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Alur Proses Pada Perawatan Automatic Brake Handle

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Alur Proses Pada Perawatan Automatic Brake Handle 44 BAB IV 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Alur Proses Pada Perawatan Handle start Pemeriksaan awal per-periodik Pengecheckan kebocoran Haandle Indeks Kerusakan Perbaikan Handle Test Ulang Kebocoran

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 Aulia Firdaus 1, Turmizi 2, Ariefin 2 1 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN PEMELIHARAAN RUTIN JALAN DAN JEMBATAN PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN UPR. 05 UPR. 05.2 PEMELIHARAAN RUTIN PERALATAN AGUSTUS 1992 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA PEMELIHARAAN

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN Mulai perawatan Pemeriksaan dan penyetelan pada mesin oil sealed rotary vacuum pump model P450 Membongkar dan memperbaiki komponen tersebut

Lebih terperinci

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) 1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) Memuat berlebihan tidak hanya memperpendek usia kendaraan anda, tetapi juga berbahaya, oleh sebab itu hindarkanlah. Berat muatan harus dibatasi oleh GVM ( berat kotor

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Scope Pemeliharaan P1 P8 Scope Pemeliharaan P1 & P2 (Pemeliharaan Harian) PLTD Titi Kuning meliputi: 1. Membersihkan mesin, peralatan-peralatan bantu serta lantai lokasi mesin dari

Lebih terperinci

Kepala Unit PKP-PK (NIP)

Kepala Unit PKP-PK (NIP) Shift Disiapkan Oleh, 2 Shift Disiapkan Oleh, 3 Jenis Kelidaraan Kode Kendaraan Bandara Minggu Ke Form Checklist Mingguan untuk Foam Tender $. No Elektrik Pekerjaan Periksa kondisi kabel dan koneksinya

Lebih terperinci

MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK

MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK BAB III MEMBUAT STANDAR OPERA SIONA L PR OSEDUR PADA UNIT WA TER TRUC K MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK 1.1 Bagian-Bagian Utama water truck. Pada bagian ini dijelaskan nama-nama

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

CARA PERAWATAN FORKLIFT BATTERY

CARA PERAWATAN FORKLIFT BATTERY CARA PERAWATAN FORKLIFT BATTERY HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN antara lain sebagai berikut : PERAWATAN HARIAN A. SEBELUM PENGOPERASIAN 1. Periksa Level oli hydrolic. 2. Periksa kebocoran. 3. Periksa kekencangan

Lebih terperinci

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant ) LUBRICATING SYSTEM Adalah sistim pada engine diesel yang dapat merawat kerja diesel engine agar dapat berumur panjang, dengan memberikan pelumasan pada bagian-bagian engine yang saling bergerak/mengalami

Lebih terperinci

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) BAB VII 2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) Perbaikan bagian atas adalah yang meliputi bagian. atas dari motor Diesel, yaitu seluruh bagian pada kepala silinder (Cylinder head) atau seluruh

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SETELAH OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI.01 BUKU

Lebih terperinci

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING 737-500 PK-GGF Eko Yuli Widianto 1, Herry Hartopo 2 Program Studi Motor Pesawat Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL DATA. Flight controls hydraulic modular package adalah suatu komponen yang

BAB IV ANALISA DAN HASIL DATA. Flight controls hydraulic modular package adalah suatu komponen yang BAB IV ANALISA DAN HASIL DATA 4.1. Analisa Data 4.1.1. Umum Flight controls hydraulic modular package adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai pengontrol dari tenaga hydraulic untuk aileron, rudder,

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling 28 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling Gambar 4.1 Diagram Proses Perawatan dan Perbaikan Kopling 29

Lebih terperinci

Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF

Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF Kompetensi dasar : Menggunakan berbagai jacking, blocking dan lifting Indikator : 1. Menggunakan berbagai jacking, blocking dan lifting

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN BAB III PROSEDUR PENGUJIAN Pengambilan sampel pelumas yang sudah terpakai secara periodik akan menghasilkan laporan tentang pola kecepatan keausan dan pola kecepatan terjadinya kontaminasi. Jadi sangat

Lebih terperinci

Created by Training Department Edition : April 2007

Created by Training Department Edition : April 2007 M-STEP I Created by Training Department Edition : April 2007 Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta. 1 M-STEP I 2 5-1 Fungsi Oil dan Grease Fungsi oli dan grease yang dipakai pada automobile

Lebih terperinci

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan 17 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES KERJA PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan Mingguan

Lebih terperinci

BAB III PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KOMPONEN MESIN XENIA DI KM

BAB III PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KOMPONEN MESIN XENIA DI KM BAB III PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KOMPONEN MESIN XENIA DI 10.000 KM DAIHATSU 3.1 Pengertian perawatan mesin Perawatan mesin adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menjaga, memelihara, mempertahankan dan

Lebih terperinci

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI KISI KISI LOMBA KETERAMPILAN SISWA AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI TAHUN 2012 TUGAS A : TUNE UP MOTOR BENSIN WAKTU : 1. Persiapan ( 5 Menit) Tune Up Motor bensin pada kendaran Kijang 7K tahun 2007

Lebih terperinci

BAB IV PENGENALAN BALL MILL

BAB IV PENGENALAN BALL MILL BAB IV PENGENALAN BALL MILL 4.1 DESKRIPSI BALL MILL Ball Mill adalah alat penting untuk grinding setelah bahan dilumatkan. Mesin penggiling ini adalah alat yang efisien untuk grinding berbagai bahan menjadi

Lebih terperinci

Konstruksi CVT. Parts name

Konstruksi CVT. Parts name Konstruksi CVT C 3 D 4 E 5 6F 7 G B 2 8 H Parts name A 1 A. Crankshaft B. Primary sliding sheave (pulley bergerak) C. Weight / Pemberat D. Secondary fixed sheave(pulley tetap) E. Secondary sliding sheave

Lebih terperinci

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR 3.1 Pemeriksaan Pada Operasi Harian Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain: a. Sediakan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN Portable MZ 07-25, WZ 10-25

BUKU PANDUAN Portable MZ 07-25, WZ 10-25 BUKU PANDUAN Portable MZ 07-5, WZ 10-5 AIR COMPRESSOR PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA AIR COMPRESSOR MANUFACTURER Layanan service : (01) 5903411 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi ISO 9001 : 008 PERHATIAN...!

Lebih terperinci

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2 Sistem Hidrolik No HP : 082183802878 Tujuan Training Peserta dapat : Mengerti komponen utama dari sistem hidrolik Menguji system hidrolik Melakukan perawatan pada sistem hidrolik Hidrolik hydro = air &

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 4.1. Menentukan Nilai Severity, Occurrence, Detection dan RPN 4.1.1 Oli dan Filter Hidrolik Kotor Kerusakan pada oli dan filter hidrolik dapat menyebabkan kenaikan temperature

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1. Pelaksanaan Pre Delivery Inspection Unit Forklift Fd30c3z pada engine c240 Forklift atau yang juga sering disebut sebagai lift truck adalah salah satu material handling yang

Lebih terperinci

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja Pengetahuan Selama Bekerja Pengetahuan selama bekerja 1. Selalu bekerja dengan

Lebih terperinci

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. ABSIC ENGINE Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. Pada pertengahan era 30-an, Volvo menggunakan engine yang serupa dengan engine Diesel. Yaitu engine

Lebih terperinci

No. Nama Komponen Fungsi

No. Nama Komponen Fungsi Jobsheet Baterai / Aki PROSEDUR MELEPAS BATERAI 1. Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi OFF. 2. Buka tutup tempat baterai atau body pada sepeda motor. 3. Kendorkan terminal baterai negatif

Lebih terperinci

MANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING

MANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING MANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING A. INSTALLATION 1. Pemilihan Lokasi a. Lokasi Harus bersih dan kering dengan lantai yang kuat untuk menyangga beban kompresor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dump Truck 2.1.1 Pengertian Dump Truck BAB II LANDASAN TEORI Dump truck merupakan alat berat yang berfungsi untuk mengangkut atau memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (> 500m).

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR TUGAS : ENGINE TUNE UP NO ASPEK PENILAIAN YES NO ACTUAL COMMENT 1 PERSIAPAN 1.1 Periksa semua perlengkapan yang ada 10 0 1.2 Periksa semua instruksi 10 0 1.3 Pilih peralatan pengetesan yang benar 20 0

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER TEKNIK PENGOPERASIAN BACKHOE PADA UNIT BACKHOE LOADER KODE UNIT KOMPETENSI:

Lebih terperinci

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) Adalah sistim dalam engine diesel yang berfungsi: 1. Mendinginkan engine untuk mencegah Over Heating.. 2. Memelihara suhu kerja engine. 3. Mempercepat dan meratakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN REM 4.1 PENGERTIAN PERAWATAN Perawatan adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk mencegah kerusakan terhadap suatu obyek, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic A. PNEUMATIK 1. Prinsip Kerja Peralatan Pneumatik Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Lingkup kerja praktek di PT.Kereta Api Indonesia (Persero) perawatan secara berkala lokomotif di dipo Tanah

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER TEKNIK PENGOPERASIAN LOADER PADA UNIT BACKHOE LOADER KODE UNIT KOMPETENSI: F45.500.2.2.19.II.02.002.01

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Scope Pemeliharaan P1 P8 Scope Pemeliharaan P1 & P2 (Pemeliharaan Harian) PLTD Titi Kuning meliputi : 1. Membersihkan mesin, peralatan-peralatan bantu serta lantai lokasi mesin dari

Lebih terperinci

Perawatan System C V T

Perawatan System C V T Perawatan System C V T A. Pelumasan Colar pada pulley primer Sebab : Jika tidak ada pelumasan, akselerasi / percepatan tidak halus karena gerakan penyesuai pada primary sheave tidak bekerja dengan baik.

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR TUGAS : ENGINE TUNE UP NO ASPEK PENILAIAN YES NO ACTUAL COMMENT 1 PERSIAPAN 1.1 Periksa semua perlengkapan yang ada 10 0 1.2 Periksa semua instruksi 10 0 1.3 Pilih peralatan pengetesan yang benar 20 0

Lebih terperinci

PENGENALAN PERUSAHAAN & PRODUCT M. A. N

PENGENALAN PERUSAHAAN & PRODUCT M. A. N PENGENALAN PERUSAHAAN & PRODUCT M. A. N 1.1 LOGO M. A. N - 1 - 1.2 SEJARAH M.A.N 1840 Pabrik mesin Sandersche Augsburg 1841 Pabrik mesin Kleitsche Nurnberg 1896 Rudolf Diesel membuat mesin diesel pertama

Lebih terperinci

Struktur dari Center Brake

Struktur dari Center Brake BAB I PENDAHULUAN Brake system dan ABS dipasang gunanya adalah untuk mencegah terjadinya cedera akibat kecelakaan karena kendaraan tidak bisa dihentikan pada saat melaju. Saat kendaraan bergerak, meskipun

Lebih terperinci

BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200

BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200 BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200 3.1 Definisi Excavator secara umum Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan mengangkut suatu material (tanah, batubara, dan

Lebih terperinci

telah aus 3) Penggantian Komponen {Discard Task) dan Intervalnya Pekerjaan Penggantian

telah aus 3) Penggantian Komponen {Discard Task) dan Intervalnya Pekerjaan Penggantian nspeksi Interval Sistem 2level.3 dilakukan yang J3 pemeliharaan Pekerjaan 635 d CO CO diatur sudah stop screw tepat yang steering Inspeksi gears mengetahui untuk oli ada/tidaknya tie dan link drag Inspeksi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. Kelas : XI. OTOMOTIF Tahun Ajaran : 2013/2014 SMK Negeri 5 Balikpapan Pendahuluan Kerja

Lebih terperinci

Daftar Isi. Halaman judul... Lembar Nomor Persoalan... Lembar Pengesahan... Lembar Motto... Lembar Persembahan... Kata Pengantar... Intisari...

Daftar Isi. Halaman judul... Lembar Nomor Persoalan... Lembar Pengesahan... Lembar Motto... Lembar Persembahan... Kata Pengantar... Intisari... Daftar Isi Halaman judul... Lembar Nomor Persoalan... Lembar Pengesahan... Lembar Motto... Lembar Persembahan... Kata Pengantar... i ii iii iv v vi Intisari... viii Abstract... ix Surat Pernyataan... Daftar

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN PREVENTIF PADA PT DUNIA EXPRESS TRANSINDO 4.1 PERAWATAN PREVENTIF Perawatan preventif merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan terencana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1 PERAWATAN MESIN DOUBLE FACER 1.1.1 Tahapan-Tahapan Perawatan Pada perawatan mesin double facer kali ini hanya akan dijelaskan perawatan terhadap mesin double facer

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari benda/media

Lebih terperinci

TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM

TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM PENDAHULUAN Gambar 3.1 Jumlah bahan bakar yang terbakar pada sebuah engine berhubungan langsung dengan jumlah horsepower dan torque yang dihasilkan. Secara umum,

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Perawatan Berkala 40 Jam Pembersihan Conveyor Belt pengecekan ketajaman pisau. Mesin Tidak Rusak 8 Jam PengecekanTombo l-tombol Emergency Mesin

Lebih terperinci

Interval Perawatan. Ganti setiap 2,500 km (1.500 miles) Ganti setiap 5,000 km (3,000 miles) Periksa setiap 5,000 km (3,000 miles)

Interval Perawatan. Ganti setiap 2,500 km (1.500 miles) Ganti setiap 5,000 km (3,000 miles) Periksa setiap 5,000 km (3,000 miles) JADUAL PERAWATAN UNTUK KONDISI KHUSUS TB-SERIES (PANTHER & PICKUP) A: Menempuh jarak pendek berulang kali B: Menempuh jalan yang buruk C: Menempuh jalan berdebu D: Menempuh medan yang dingin/ atau medan

Lebih terperinci

SISTEM ALIRAN BAHAN BAKAR PADA MESIN DIESEL MELALUI PENGATURAN M DEC ( MONITORING AND CONTROL SYSTEM )

SISTEM ALIRAN BAHAN BAKAR PADA MESIN DIESEL MELALUI PENGATURAN M DEC ( MONITORING AND CONTROL SYSTEM ) SISTEM ALIRAN BAHAN BAKAR PADA MESIN DIESEL MELALUI PENGATURAN M DEC ( MONITORING AND CONTROL SYSTEM ) Agus Rohermanto Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Pontianak ABSTRACT The system

Lebih terperinci

Periksa apakah laju aliran oksigen di setiap outlet sudah tepat. Nyalakan mesin dan periksa apakah terdapat kebocoran oli

Periksa apakah laju aliran oksigen di setiap outlet sudah tepat. Nyalakan mesin dan periksa apakah terdapat kebocoran oli Periksa apakah ada pertukaran udara yang cukup 4 Periksa fungsionalitas dari setiap outlet 0V 5 Periksa fungsionalitas dari setiap outlet V 6 Periksa sambungan ground pada semua sirkuit Periksa dan amankan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 SEA WATER BOOSTER PUMP Sea Water Booster Pump adalah suatu pompa sentrifugal yang berfungsi untuk menambah tekanan air laut yang berasal dari Circulating Water

Lebih terperinci

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA 9.1. MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PERIKANAN Mesin penggerak utama harus dalam kondisi yang prima apabila kapal perikanan akan memulai perjalanannya. Konstruksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan: PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL A. Tujuan: - mahasiswa dapat memahami komponen komponen pada mesin diesel yang harus di tun e up - mahasiswa dapat memahami fungsi dan cara kerja komponen komponen mesin

Lebih terperinci

BAB IV PROSES GENERAL INSPECTION

BAB IV PROSES GENERAL INSPECTION 15 BAB IV PROSES GENERAL INSPECTION 4.1 ALUR PROSES GENERAL INSPECTION Mulai Persiapan alat dan kelengkapan Pengecekan unit Visual check Test performance Check seluruh komponen Engine test Hydraulic system

Lebih terperinci

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL D I S U S U N Oleh : Rezi Rizki KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada saya, sehingga

Lebih terperinci

Pengetahuan Produk Baterai

Pengetahuan Produk Baterai Pengetahuan Produk Baterai A. Ikhtisar Baterai sepeda motor dapat digolongkan ke dalam dua jenis. Yaitu baterai yang memerlukan penambahan air suling dan yang tidak memerlukannya. Pada umumnya, yang pertama

Lebih terperinci

OVH SUSPENSION I.STRUCTURE & FUNCTION. 1.Rear suspension cylinder

OVH SUSPENSION I.STRUCTURE & FUNCTION. 1.Rear suspension cylinder OVH SUSPENSION I.STRUCTURE & FUNCTION 1.Rear suspension cylinder Hydro-pneumatic cylinder yang dipasang tegak pada bagian belakang unit, dimana bagian bawah cylinder dipasang dengan pin dan spherical bearing

Lebih terperinci

TWIN Tips. Technical & Warranty Information Tips Mengatur Engine Speed Idle. Edisi XIII Juli 2015

TWIN Tips. Technical & Warranty Information Tips Mengatur Engine Speed Idle. Edisi XIII Juli 2015 Daftar Isi Mengatur Engine Speed Idle...hal 1 Penggantian Servo Clutch Model Baru.hal 2 Proses Pemasangan Servo Clutch Model Baru..hal 2 Air di Housing Filter Cartridge adalah Normal..hal 3 Information

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu :

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu : BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP 3.1. SISTEM MANUFAKTUR 3.1.1. JENIS SISTEM MANUFAKTUR Proses manufaktur merupakan suatu proses perubahan bentuk dari bahan baku atau bahan setengah jadi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Dalam perkitan hydraulic power unit ada beberapa proses dari mulai sampai selesai, dan berikut adalah alur dari proses produksi Gambar 4.1

Lebih terperinci

BAB IV PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI

BAB IV PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI BAB IV PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI 4.1 Pengerian dan Tujuan Pemeliharaan Pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah serangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN Setiap melakukan penelitian dan pengujian harus melalui beberapa tahapan-tahapan yang ditujukan agar hasil penelitian dan pengujian tersebut sesuai dengan standar yang ada. Caranya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KASUS

BAB III ANALISIS KASUS A. Analisis BAB III ANALISIS KASUS Penulis mengumpulkan data-data teknis pada mobil Daihatsu Gran Max Pick Up 3SZ-VE dalam menganalisis sistem suspensi belakang untuk kerja pegas daun (leaf spring), dimana

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 MOTOR DIESEL Motor diesel adalah motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar dengan

Lebih terperinci

TRAKTOR QUICK G600 single speed 3 KATA PENGANTAR

TRAKTOR QUICK G600 single speed 3 KATA PENGANTAR TRAKTOR QUICK G600 single speed 3 KATA PENGANTAR Pengolahan lahan merupakan salah satu proses yang sangat berpengaruh dalam menentukan produksi hasil pertanian. Maka perlu diupayakan penyempurnaan pengolahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. cutting turbocharger. Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan : Proses pengerjaan cutting Turbocharger

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. cutting turbocharger. Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan : Proses pengerjaan cutting Turbocharger BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses cutting Turbocharger Dalam pengerjaan media pembelajaran dalam sistim Turbocharger, adapun langkah yang dilakukan dalam pengerjaan proses cutting turbocharger. Berikut

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN & ANALISA

BAB IV PEMBAHASAN & ANALISA BAB IV PEMBAHASAN & ANALISA 4.1. Pembahasan Instalasi Pemipaan Sprinkler Pada instalasi pemipaan sprinkler terdapat satu riser (pipa tegak) dimana riser ini diameter pipanya adalah sebesar 100 mm yang

Lebih terperinci

ANALISA PENYEBAB KERUSAKAN KOMPONEN HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN ENGINE MARINE 3306 CATERPILLAR

ANALISA PENYEBAB KERUSAKAN KOMPONEN HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN ENGINE MARINE 3306 CATERPILLAR ANALISA PENYEBAB KERUSAKAN KOMPONEN HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN ENGINE MARINE 3306 CATERPILLAR Faisyal 1), Darma Aviva 2), Mustafa 3) 1),2), Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin dan Jurusan Teknik

Lebih terperinci

A. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan menguji/memeriksa baterai. 2. Siswa dapat menjelaskan prosedur pemeriksaan visual baterai.

A. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan menguji/memeriksa baterai. 2. Siswa dapat menjelaskan prosedur pemeriksaan visual baterai. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : Memelihara Baterai : Menguji Baterai Indikator : Dapat menjelaskan prosedur pengujian baterai. A. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan menguji/memeriksa

Lebih terperinci