BAB 2 Landasan Teori Dan Kerangka Pemikiran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 Landasan Teori Dan Kerangka Pemikiran"

Transkripsi

1 BAB 2 Landasan Teori Dan Kerangka Pemikiran 2.1 Landasan Teori Pengertian Strategi Strategi adalah metode yang digunakan oleh organisasi untuk bergerak dari satu posisi ke posisi yang lain Grede (2008). Bergerak dalam artinya adalah ketika perusahaan menetapkan strategi maka hal ini akan berdampak kepada perusahaan. Dampak tersebut dapat membuat perusahaan menjadi berkembang dan maju ataupun dapat membuat kinerja perusahaan menurun. Perubahaan tersebutlah yang membuat perusahaan tersebut bergerak. Sedangkan menurut Sjafrizal (2008), strategi adalah cara untuk mencapai tujuan berdasarkan analisa terhadap faktor internal dan eksternal. Faktor internal yangndimaksud adalah faktor lingkungan perusahaan baik dari segi kekuatan ataupun kelemahan yang dimiliki. Sedangkan faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman yang didapat dari faktor diluar perusahaan. Menurut David (2006), Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan-tujuan jangka panjang dan merupakan tindakan yang menurut keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan yang banyak untuk merealisasikannya. Strategi akan mempengaruhi kehidupan organisasi dalam jangka panjang (minimal 5 tahun), oleh karena itu sifat strategi adalah berorientasi ke masa depan. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu tindakan yang telah diputuskan oleh suatu organisasi untuk membawa organisasi tersebut untuk berpindah Manajemen Strategi Setiap perusahaan perlu dikelola dengan menggunakan manajemen strategi. Menurut Suyanto (2007), manajemen strategi merupakan sekumpulan keputusan dan tindakan yang dirancang untuk mencapai sasaran perusahaan. Hal ini berarti manajemen 7

2 8 strategi melibatkan pengambilan keputusan berjangka panjang dan berorientasi ke masa depan. Oleh karena itu perusahaan perlu sumber daya yang besar dan partisipasi dari manajeme puncak. Sedangkan menurut Sondang (2007), Manajemen Strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan di implementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi tersebut. Implementasi keputusan strategi yang dibuat tersebut haruslah dimonitor dan dievaluasi untuk melihat perkembangan proses strategi. Selain itu Manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai kumpulan keputusan dan tindakan yang merupakan hasil dari rumusan dan implementasi pada rencana yang dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan serta bagaimana mengevaluasi dan melaksanakan tindakan tersebut demi tercapainya tujuan organisasi, yang mencakup perumusan, implementasi dan evaluasi rencana strategi Hubies dan Najib ( 2008). Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi adalah suatu kumpulan keputusan dan tindakan yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan serta di implementasikan oleh seluruh anggota perusahaan Proses Manajemen Strategi Menurut Suyanto (2007), proses manajemen strategi terdiri dari delapan langkah yaitu mendefinisikan visi, misi bisnis dan tanggungjawab sosial, menganalisis lingkungan eksternal, menganalisis lingkungan internal, memilih tujuan dan sasaran bisnis, mengembangkan strategi bisnis, merinci rencana program, mengimplementasikan rencana program dan mengumpulkan umpan balik serta menguji pengendalian. Semua langkah tersebut dibentuk agar perusahaan tidak terhambat oleh lingkungan dan untuk melihat peluang dan masalah yang akan muncul. Berikut merupakan proses manajemen strategi :

3 9 Visi, Misi Bisnis dan Tanggunjawab Sosial Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan Eksternal Merumuskan Tujuan / Sasaran Merumuskan Strategi Implementasi Strategi Rekomendasi Strategi Sumber : Hasil Penelitian (2014) Gambar 2.1 Proses Manajemen Strategi Visi dan Misi Bisnis Setiap perusahaan sebaiknya memiliki visi dan misi. Visi adalah tujuan unik perusahaan yang membedakan perusahaan tersebut dengan perusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasikan cakupan operasinya Suyanto(2007). Visi merupakan

4 10 pernyataan atau rumusan umum yang luas dan bersifat tahan lama mengenai keinginan atau tujuan perusahaan. Visi mengandung filosofi bisnis dari pengambil keputusan strategi perusahaan, menyiratkan citra yang dipancarkan perusahaan, mencerminkan konsep diri perusahaan dan mengidentifikasikan bidang produk (barang, jasa, gagasan) utama perusahaan serta kebutuhan utama pelanggan yang dipenuhi perusahaan. Sedangkan misi merupakan operasionalisasi dari visi. Jadi dapat diartikan bahwa visi merupakan suatu tujuan untuk meraih misi. Pernyataan visi dan misi yang didesain dengan baik adalah penting untuk formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi. Mengembangkan dan mengkomunikasikan visi dan misi bisnis yang jelas adalah pekerjaan yang seringkali dilupakan dalam manajemen strategi. Tanpa pernyataan visi dan misi yang jelas, tindakan jangka pendek perusahaan dapat membahayakan kepentingan jangka panjang Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis internal perusahaan menggambarkan kekuatan perusahaan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas pemasaran, sumber daya manusia, sumber daya fisik, operasi, keuangan, manajemen dan organisasi. Kekuatan dan kelemahan pemasaran dapat dilihat dari reputasi perusahaan, kualitas produk, kualitas pelayanan, efektivitas penetapan harga, efektivitas distribusi, efektivitas promosi, kekuatan penjualan, dan inovasi. Kekuatan dan kelemahan sumberdaya manusia dapat ditunjukkan dari manajemen sumber daya manusia, keterampilan dan moral karyawan, kemampuan dan perhatian manajemen puncak, produktivitas karyawan, efektivitas imbalan dalam memotivasi karyawan dan pengalaman karyawan. Kekuatan keuangan terdiri dari ketersediaan modal, arus kas, stabilitas keuangan, hubungan dengan pemilik dan investor, efektivitas dan efisiensi sistem akutansi untuk perencanaan biayaanggaran dan keuntungan dan sumber pendapatan perusahaan. Sedangkan keunggulan operasi meliputi fasilitas perusahaan, skala ekonomi, kapasitas produksi, kemampuan berproduksi tepat waktu, keahlian dalam berproduksi, biaya bahan baku dan ketersediaan pemasok, lokasi, layout, optimalisasi fasilitas, persediaan, penelitan dan

5 11 pengembangan, merk dagang, pengendalian operasi dan efisiensi. Kekuatan dan kelemahan organisasi dan manajemen dapat diperoleh dari struktur organisasi, citra dan prestasi perusahaan, catatan perusahaan dalam mencapai sasaran, komunikasi dalam organisasi, budaya dan iklim organisasi, penggunaan sistem yang efektif dalam pengambilan keputusan, sistem perencanaan strategi Analisis Lingkungan Eksternal Analisis linkungan eksternal dilakukan untuk memperoleh peluang dan mengetahui ancaman bagi perusahaan. Lingkungan eksternal terdiri dari faktor ekonomi, sosial-budaya, teknologi, demografi, politi-hukum. Selain itu juga lingkungan industri seperti persaingan diantara anggota industri, hambatan masuk, produk substitusi, daya tawar pembeli dan daya tawar pemasok. Sedangkan dari segi lingkungan operasional seperti faktor yang mempengaruhi situasi persaingan perusahaan seperti profil pelanggan, pemasok, kreditor dan pasar tenaga kerja Perumusan Sasaran Setelah melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang lebih dikenal dengan analisis SWOT. Maka selanjutnya adalah perusahaan akan merumuskan sasaran. Sasaran menjelaskan tujuan-tujuan yang spesifik dalam jumlah dan waktu. Dengan demikian akan memudahkan untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengedalian untuk sasaran yang telah ditetapkan. Sasaran perusahaan dapat berupa profitabilitas, posisi pasar, produktivitas, kepemimpinan teknologi, pengembangan sumber daya manusia, hubungan antar karyawan dan tanggung jawab sosial. Perusahaan menentukan sasarannya dan melakukan pengelolaan atas usahanya sesuai sasaran tersebut (Management by Objectives).

6 Pengembangan Strategi Sasaran menujukkan apa yang ingin dicapai suatu perusahaan. Setiap usaha harus merancang strategi untuk mencapai sasarannya. Perusahaan besar biasanya memiliki tiga level strategi yaitu strategi korporasi, strategi bisnis dan strategi fungsional Tingkatan Strategi Tingkatan suatu strategi dalam suatu organisasi meliputi 3 tingkat Dewanti( 2008), yaitu : 1. Strategi tingkat korporasi Strategi korporasi menggambarkan arah perusahaan secara keseluruhan, mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lini produk untuk mencapai keseimbangan produk dan jasa yang disediakan. Strategi ini berada dalam organisasi yang mempunyai kelebihan dari satu bisnis. Berupaya untuk menentukan bisnis apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi dan menentukan peran masing-masing unit usaha dalam organisasi tersebut. Model yang digunakan dalam analisis ini antara lain adalah BCG (Boston Consulting Group), GE ( General Elektrik) yang lalu dikembangkan dengan model IE. 2. Strategi Tingkat Bisnis Strategi bisnis biasanya dikembangkan dalam level divisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang dilayani oleh divisi tersebut. Strategi ini berada pada organisasi kecil yang menekuni hanya dalam satu jalur bisnis, atau organisasi besar yang tidak melakukan diversifikasi dalam bermacam-macam produk atau pasar. Berupaya untuk menentukan bagaimana seharusnya suatu perusahaan bersaing dalam setiap bisnisnya. 3. Strategi Tingkat Fungsional : Strategi fungsional menekankan pada pemaksimalan sumber daya produktivitas, misalnya strategi pemasaran, strategi keuangan, strategi sumber daya manusia,

7 13 strategi operasi dan strategi penelitian dan pengembangan. Strategi ini berada pada departemen fungsional seperti fabrikasi, pemasaran, sumber daya manusia, R&D, dan keuangan. Berupaya menentukan cara mendukung strategi tingkat bisnis Implementasi Strategi Strategi yang jelas dan pendukung yang matang mungkin tidak akan bermanfaat jika perusahaan gagal dalam melaksanakannya dengan tepat. Perusahaan harus memiliki cara berpikir dan bersikap yang sama (konsisten). Perusahaan harus mempekerjakan orang yang tepat, melakukan pelatihan terhadap mereka dan menugaskan mereka sesuai dengan tugasnya. Oleh karena itu semua karyawan harus memiliki kemampuan untuk menjalankan strategi perusahaan. Selain itu juga perusahaan harus memiliki nilai bersama yang artinya semua karyawan memiliki nilai panduan yang sama. Perumusan strategi yang sukses tidak menjamin implementasi strategi yang sukses. Meskipun keduanya saling bergantung satu sama lain, perumusan strategi dan implementasi strategi memiliki karakteristik yang berbeda. Dengan kata lain, implementasi berarti perubahan. Implementasi strategi mempengaruhi organisasi dari atas ke bawah, serta mempengaruhi semua area fungsional dan divisional dari suatu bisnis. Implementasi strategi yang sukses bergantung pada kerjasama antara semua manajer fungsional dan divisional dalam organisasi. Departemen pemasaran biasanya dibebani dengan implementasi strategi yang mebutuhkan kenaikan yang signifikan dalam pendapatan penjualan di wilayah baru dan dengan produk baru atau yang di tingkatkan kualitasnya Pengendalian Strategi Ketika proses dalam melaksanakan strategi yang telah ditetapkan, perusahaan perlu melakukan proses monitor (mengamati) hasil dan terus memantau perkembangan yang terjadi di lingkungan internal dan eksternal. Perusahaan harus yakin bahwa

8 14 lingkungan akan berubah. Oleh karena itu perusahaan perlu meninjau ulang dan merevisi pelaksanaan program, strategi atau bahkan sasarannya. Pengendalian organisasi terdiri dari tiga jenis yaitu : 1. Pengendalian strategis : merupakan proses dari evaluasi strategi yang dilakukan baik setelah strategi tersebut dirumuskan maupun setelah diimplementasikan. 2. Pengendalian manajemen : berfokus pada pencapaian sasaran dari berbagai substrategi yang bersesuaian dengan strategi utama dan pencapaian sasaran dari rencana jangka menengah. 3. Pengendalian operasional : berpusat pada kinerja individu dan kelompok yang dibandingkan dengan peran individu dan kelompok yang telah ditentukan oleh rencana organisasi. 4. Pengendalian strategi diperlukan untuk mengendalikan perusahaan terutama untuk menyediakan berbagai koreksi langsung. Pengendalian strategi haruslah berdasarkan kajian dan umpan balik kinerja untuk menentukan rencana, strategi dan sasaran yang telah dicapai dengan menghasilkan informasi yang digunakan untuk memecahkan atau mengambil tindakan korektif Manfaat Manajemen Strategis Menurut Greenley dalam David (2006), menyatakan manajemen strategis memberikan manfaat berikut ini: 1. Memungkinkan untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan eksploitasi peluang. 2. Memberikan pandangan objektif atas masalah manajemen. 3. Mempresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas kontrol dan koordinasi yang lebih baik. 4. Meminimalkan efek dari kondisi dan perubahan yang jelek. 5. Memungkinkan agar keputusan besar dapat mendukung dengan baik tujuan yang telah diterapkan 6. Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang lebih efektif untuk peluang yang telah teridentifikasi

9 15 7. Memungkinkan alokasi sumber daya dan waktu yang lebih sedikit untuk mengoreksi keputusan yang salah atau tidak terencana. 8. Menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi internal staf. 9. Membantu mengintegrasikan perilaku individu ke dalam usaha bersama 10. Memberikan dasar untuk mengklarifikasi tanggung jawab individu. 11. Mendorong pemikiran ke masa depan 12. Menyediakan pendekatan kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk menghadapi masalah dan peluang. 13. Mendorong terciptanya sikap positif terhadap perubahan. 14. Disiplin dan formalitas kepada manajemen suatu bisnis Tipe Strategi Tipe strategi menurut David (2006), yaitu : 1. Strategi Integrasi Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal kadang-kadang bersama-sama disebut sebagai integrasi vertical (vertical integration). Strategi integrasi vertikal memungkinkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan control atas distributor, pemasok, dan pesaing. a. Integrasi ke Depan Integrasi ke Depan (Forward Integration) melibatkan akuisisi kepemilikan atau peningkatan control atas distributor atau pengecer. Enam panduan mengenal kapan integrasi ke depan bisa menjadi strategi yang efektif : Ketika distributor perusahaan saat ini sangat mahal, atau tidak dapat diandalkan, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan. Ketika ketersediaan distributor yang berkualitas sangat terbatas serhingga memberikan keunggulan kompetitif kepada perusahaan yang berintegritas ke depan.

10 16 Ketika sebuah organisasi bersaing dalam industry yang bertumbuh dan diharapkan akan terus bertumbuh secara pesat, hal tersebut merupakan faktor pencetus karena integrasi ke depan menurunkan kemampuan organisasi untuk berdiversifikasi jika industry dasarnya tidak stabil. Ketika suatu organisasi memiliki sumber daya modal dan manusia yang dibutuhkan untuk mengelola bisnis baru dalam mendistribusikan produknya sendiri. Ketika keuntungan dari produksi yang stabil sangat tinggi, hal ini merupakan pertimbangan kerena sebuah organisasi dapat meningkatkan kepastian outputnya dengan integrasi ke depan. Ketika distributor atau pengecer saat ini memiliki margin laba yang tinggi situasi ini menginsyaratkan bahwa perusahaan dapat mendistribusikan produknya secara menguntungkan dan menetapkan harga secara lebih kompetitif dengan integrasi ke depan. b. Integrasi ke Belakang Integrasi ke Belakang (Backward Integration) adalah strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan control atas pemasok perusahaan. Strategi ini sangat cocok ketika pemasok perusahaan saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal, atau tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Tujuh panduan mengenai kapan integrasi ke belakang bisa menjadi strategi yang efektif : Ketika pemasok perusahaan saat ini sangat mahal, atau tidak dapat diandalkan, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan. Ketika jumlah pemasok sedikit dan jumlah pesaing banyak. Ketika suatu organisasi bersaing dalam industry yang bertumbuh dengan cepat, ini merupakan faktor pencetus karena strategi tipe integrasi (ke depan, ke belakang, horizontal) mengurangi

11 17 kemampuan organisasi untuk mendiversifikasi dalam industry yang mengalami penurunan. Ketika suatu organisasi memiliki sumber daya manusia dan model untuk mengelola bisnis batu yang memasok bahan bakunya sendiri. Ketika manfaat dan kestabilan harga sangat penting, hal ini merupakan faktor karena suatu organisasi dapat menstabilisasi biaya bahan baku dan biaya yang berhubungan dengan harga produknya melalui integrasi ke belakang. Ketika pemasok saat ini memiliki margin laba yang tinggi, ini mengisyaratkan bahwa bisnis pemasok produk atau jasa pada industry tersebut merupakan usaha yang menjanjikan. Ketika suatu organisasi perlu membeli sumber daya yang dibutuhkan dengan cepat. c. Integrasi Horizontal Integrasi Horizontal (Horizontal Integration) mengacu pada strategi yang mencari kepemilikan atau meningkatkan control atas pesaing perusahaan. Salah satu dari tren yang paling signifikan dalam manajemen strategis saat ini adalah meningkatnya penggunaan integrasi horizontal sebagai strategi pertumbuhan. Lima panduan mengenal kapan integrasi horizontal bisa menjadi strategi efektif: Ketika perusahaan bisa mendapatkan karakteristrik monopolistic dalam area atau daerah tertentu tanpa di tentang oleh pemerintah atas upaya besar-besaran untuk mengurangi persaingan. Ketika perusahaan bersaing dalam industry yang berkembang. Ketika meningkatnya skala ekonomi memberikan keunggulan kompetitif yang besar. Ketika perusahaan memiliki talenta manusia dan model yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi yang berkembang dengan sukses.

12 18 Ketika pesaing kebingungan karena kurangnya keahlian atau memiliki kebutuhan atas sumber daya tertentu yang dimiliki oleh perusahaan. perhatikan bahwa integrasi horizontal tidak akan cocok bila pesaing berkinerja buruk, karena dalam kasus tersebut penjualan dalam industry secara keseluruhan menurun. 2. Strategi Intensif Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang-kadang disebut Strategi Intensif (Intensive Strategics) karena mereka membutuhkan usaha intensif jika posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang ada saat ini akan membaik. a. Penetrasi pasar Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration) berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Penetrasi pasar mencakup meningkatkan jumlah tenaga penjual, meningkatkan jumlah belanja iklan, menawarkan promosi penjualan yang eksentif, atau meningkatkan usaha publisitas. Lima panduan mengenai kapan penetrasi pasar bisa menjadi strategi yang efektif : Ketika pasar saat ini tidak jenuh dengan produk atau jasa yang ada. Ketika tingkat penggunaan pelanggan saat ini dapat meningkat secara signifikan. Ketika pangsa pasar pesaing utama telah menurun sementara penjualan total industry meningkat. Ketika ada kolerasi yang tinggi antara dollar penjualan dan dollar pengeluaran pemasaran secara historis. Ketika meningkatnya skala ekonomi memberikan keunggulan kompetitif yang besar. b. Pengembangan pasar Pengembangan Pasar (Market Developmnent) melibatkan perkenalan produk ada saat ini ke area geografis yang baru.

13 19 Enam panduan mengenai kapan pengembangan pasar bisa menjadi strategi yang efektif : Ketika tersedia jaringan distribusi baru yang dapat diandalkan, murah, dan berkualitas bagus. Ketika perusahaan sangat berhasil dalam apa yang dilakukannnya. Ketika ada pasar yang belum tersentuh atau belum jenuh. Ketika perusahaan memiliki kebutuhan model dan sumber daya untuk mengelola operasi yang berkembang. Ketika perusahaan memiliki kelebihan kapasitas produksi. Ketika ruang liungkup industry dasar perusahaan menjadi global dengan cepat. c. Pengembangan Produk Pengembangan Produk (Product Development) adalah strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa saat ini. Pengembangan produk biasanya melibatkan biaya litbang. Lima panduan mengenal kapan pengembangan produk bisa jadi strategi yang efektif : Ketika perusahaan memiliki produk yang berhasil yang berada pada tahap dewasa dalam siklus hidup produk, idenya adalah untuk menarik pelanggan yang puas untuk mencoba produk baru (yang telah diperbaiki) sebagai hasil dari pengalaman positif mereka dengan produk atau jasa organisasi saat ini. Ketilka perusahaan bersaing dalam satu industry yang memiliki perkembangan teknologi yang cepat. Ketika pesaing utama menawarkan produk dengan kualitas lebih baik pada harga yang bersaing. Ketika perusahaan bersaing dalam industry yang bertumbuh dengan cepat. Ketika perusahaan memiliki kemampuan litbang yang kuat.

14 20 3. Strategi Diversifikasi Ada tiga tipe umum dari Strategi Diversifakasi (Diversification Strategies), yaitu: Konsentruk (terfokus), horizontal, dan konglomerat. Secara keseluruhan, strategi diversifikasi telah berkurang kepopulerannya karena organisasi menemukan bahwa sulit untuk mengelola aktivitas yang berbeda-beda. a. Diversifikasi Konsentrik (Concentric Diversification) Menambah produk atau jasa baru, tetapi berhubungan secara umum disebut diversifikasi konsentrik (concentric diversification) atau terfokus. Enam panduan mengenal kapan diversifikasi konsentrik (concentric diversification) bisa menjadi strategi yang efektif : Ketika suatu organisasi bersaing dalam industry yang tidak tumbuh atau tumbuh dengan lambat. Ketika penambahan produk yang baru tetapi berkaitan, akan secara signifikan mendorong penjualan produk saat ini. Ketika produk yang baru tetapi berkaitan, dapat ditawarkan dengan harga yang sangat kompetitif. Ketika produk yang baru tetapi berkaitan, memiliki tingkat penjualan musiman yang menyeimbangkan puncak dan lembah penjualan yang dimiliki organisasi saat ini. Ketika perusahaan memiliki tim manajemen yang kuat. b. Diversifikasi Horizontal (Horizontal Diversification) Menambah produk atau jasa baru yang berkaitan, untuk pelanggan saat ini disebut diversifikasi horizontal (horizontal diversification). Strategi ini tidak seberesiko diversifikasi konglomerat karena perusahaan seharusnya sudah lebih kenal dengan pelanggan saat ini. Empat panduan mengenai kapan diversifikasi horizontal (horizontal diversification) bisa menjadi strategi yang efektif : Ketika pendapatan yang dihasilkan dari produk atau jasa perusahaan saat ini akan meningkat secara signifikan dengan penambahan produk baru yang tidak berkaitan.

15 21 Ketika suatu organisasi bersaing dalam industry yang sangat kompetitif dan atau tidak tumbuh, seperti di indikasikan oleh hasil dan margin laba industri yang rendah. Ketika jalur distribusi organisasi saat ini dapat digunakan untuk memasarkan produk baru ke pelanggan saat ini. Katika produk baru memiliki pola penjualan dengan siklus terbalik dibandingkan dengan produk perusahaan saat ini. c. Diversifikasi Konglomerat (Conglomerate Diversification). Menambahkan produk atau jasa baru yang berkaitan disebut diversifikasi konglomerat (conglomerate diversification). Enam panduan mengenal kapan diversifikasi konglomerat (conglomerate diversification) bisa menjadi strategi yang efektif : Ketika industry dasar perusahaan mengalami penurunan penjualan dan laba. Ketika perusahaan memilih modal dan talenta manajerial yang dibutuhkan untuk bersaing di industry yang baru. Ketika perusahaan memiliki peluang untuk membeli bisnis yang tidak berkaitan yang merupakan investasi yang menarik. Ketika ada sinergi perbedaan utama antara diversifikasi konsentrik dan konglomerat adalah konsentrik harus di dasari pada persamaan dalam pasar, produk, atau teknologi, sedangkan konglomerat harus lebih didasari pada pertimbangan laba. Ketika pasar produk perusahaan saat ini sudah jenuh. Ketika tuduhan tindakan monopoli (antitrust) dapat dikenakan terhadap perusahaan secara historis berfokus pada suatu industry. 4. Strategi Defensive Sebagai tambahan atas strategi integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan retrenchment, atau likuidasi. a. Retrenchment Retrenchment terjadi ketika suatu organisasi mengelompokkan ulang melalui pengurangan asset dan biaya untuk membalikkan penjualan dan laba yang

16 22 menurun. Kadang-kadang strategi ini disebut sebagai berputar (turnaround) atau strategi reorganisasi. Retrenchment didesain untuk memperkuat kooetensu dasar organisasi yang unik. Lima panduan mengenal kapan retrenchment bisa menjadi strategi yang efektif : Ketika perusahaan memiliki kompetensi yang unik tetapi gagal untuk mencapai tujuan secara konsisten dari waktu ke waktu. Ketika perusahaan adalah salah satu dari pesaing yang paling lemah di industry. Ketika perusahaan terbebani oleh ketidak efisienan, profitabilitas yang rendah, moral karyawan yang rendah, dan tekanan dari pemegang saham untuk memperbaiki kinerja. Ketika perusahaan gagal untuk memanfaatkan peluang eksternal, meminimalkan ancaman eksternal, mengambil keuntungan dari kekuatan internal, dan mengatasi kelemahan internal sepanjang waktu yaitu, ketika manajer strategis organisasi telah gagal (dan mungkin akan digantikan oleh orang yang lebih kompeten). Ketika perusahaan telah berkembang sedemikian besar dalalm waktu cepat sehingga diperlukan reorganisasi internal besar-besaran. b. Divestasi (Divestiture). Menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi disebut divestasi (divestiture). Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal untuk akuisisi strategi atau investasi lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari keseluruhan strategi retrenchment untuk menyingkirkan bisnis perusahaan yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan terlalu banyak modal, atau yang tidak cocok dengan aktivitas perusahaan lainnya. Enam panduan mengenal kapan divestasi bisa menjadi strategi yang efektif : Ketika perusahaan telah menjalankan strategi retrenchment dan gagal untuk mencapai perbaikan yang diharapkan. Ketika sebuah divisi membutuhkan lebih banyak sumber daya baru agar kompetitif daripada yang dapat diberikan perusahaan.

17 23 Ketika sebuah divis bertanggung jawab untuk keseluruhan kinerja perusahaan yang buruk. Ketika sebuah divisi tidak cocok dengan keseluruhan organisasi, hal ini dapat disebabkan karena pasar, pelanggan, manajer, karyawan, nilai-nilali, dan kebutuhan secara radikal berbeda. Ketika sejumlah besar uang dibutuhkan secara cepat dan tidak dapat diperoleh secara wajar dari sumber daya lainnya. Ketika tindakan antimonopoly (antitrust) pemerintah mengancam perusahaan. c. Likuidasi (Liquidation) Menjual seluruh asset perusahaan, secara terpisah-pisah atau sepotongpotong, untuk nilai tillnya disebut likuidasi (liquidation). Likuidasi adalah pengakuan atas kekalahan, konsekuensinya dapat menjadi strategi yang sulit secara emosional. Tetapi mungkin lebih baik menghentikan operasi dibandingkan terus kehilangan sejumlah besar uang. Tiga panduan mengenal kapan likuidasi (liquidation) bisa menjadi strategi yang efektif : Ketika perusahaan menjalankan strategi retrenchment dan divestasi, dan tidak satupun yang berhasil. Ketika alternative bagi perusahaan hanyalah kebangkrutan, likuidasi mewakili cara yang terencana dan rapi untuk mendapatkan kas dalam jumlah yang sebesar-besarnya untuk asset organisasi. Perusahaan dapat dengan legal mengumumkan kebangkrutan lebih dahulu kemudian melikuidasi berbagai divisi untuk menghasilkan modal yang dibutuhkan. Ketika pemegang saham perusahaan dapat meminimalkan kerugian dengan menjual aset-aset perusahaan.

18 Alat Analisis Data yang dipeproleh dari penelitian akan dianalisis dengan beberapa alat bantu antara lain menggunakan matriks External Faktor Evalution (EFE), Matriks Internal Factor Evalution (IFE). Kedua matriks tersebut berfungsi sebagai alat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sebagai imput dalam perumusan sebagai alat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sebagai input dalam perumusan strategi. Selain itu juga digunakan matriks Internal-External (IE) untuk melihat posisi perusahaan, matriks Strengths-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT) untuk memperoleh alternatif strategi bagi PT. Tera Global 89 dan matriks CPM / Matriks profil kompetitif. Penelitian ini menggunakan alat bantu untuk menghitung pembobotan perbandingan berpasangan pairwised comparison / AHP dengan alat bantu yang berupa software Expert Choice Analisis Persaingan model 5 kekuatan Porter Menurut David ( 2009). Pendekatan Porter atau sering disebut dengan Analisis Persaingan Model Lima Kekuatan Porter merupakan pendekatan yang banyak dipakai untuk mengembangkan strategi oleh banyak industry. Menurut Porter, sifat persaingan dalam suatu industry dapat dilihat sebagai gabungan dari lima kekuatan porter sebagai berikut : Sumber : David (2009) Gambar 2.2 Analisis Persaingan Model 5 kekuatan Porter.

19 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) Menurut David (2004) model yang digunakan dalam mengumpulkan data sebagai salah satu tahapan perencanaan strategis adalah Matriks Evaluasi Faktor Eksternal, yaitu alat yang dipakai untuk menyusun faktor eksternal perusahaan, untuk memanfaatkan peluang yang ada dan mengatasi ancaman dari luar perusahaan Matriks Evaluas Faktor Internal (IFE) Manurut David (2004) Matriks IFE adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor internal perusahaan, alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai bidang fungsional dalam suatu perusahaan Matriks Profil Persaingan Kompetitif (CPM) Menurut David (2004). Matriks Competitive Profile Matrix ( CPM) ini digunakan untuk mengetahui posisi relative perusahaan dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Competitive Profile Matrix mengidentifikasikan pesaing-peasing utama perusahaan dan kekuatan dan kelemahan tertentu perusahaan dalam hubungannya dengan posisi strategik perusahaan tersebut. Bobot dan total skor tertimbang dalam CPM memiliki makna dengan bobot dan total skor tertimbang dalam EFE matrix. Namun, critical success factors yang dicantumkan dalam CPM mencakup baik faktor eksternal maupun faktor internal Matriks Kekuatan- Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT) Menurut David (2006) matriks ini merupakan alat untuk mencocokkan yang penting yang membantu manajer mengembangkan 4 tipe strategi :

20 26 1. SO (kekuatan-peluang) menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk mamanfaatkan peluang eksternal. 2. WO (kelemahan-peluang) bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan manfaat peluang eksternal. 3. ST (kekuatan-ancaman) menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. 4. WT (kelemahan-ancaman) merupakan taktik defensive yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Sumber : David (2006) Gambar 2.3 Matrik SWOT Matriks Internal-Eksternal (IE) Menurut David (2006) Matriks Iternal-Eksternal memosisikan berbagai divisi organisasi dalam tampilan sembilan sel. Matriks IE membutuhkan lebih banyak informasi tentang divisi Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) Menurut Dewanti (2008) Matriks Strategi besar didasarkan atas dua dimensi penilaian, yaitu posisi persaingan dan pertumbuhan pasar. Strategi yang sesuai untuk

21 27 sebuah organisasi dituangkan dalam urutan daya tarik masing-masing kuadran matriks. Semua organisasi dapat diposisikan dalam salah satu dari empat kuadran strategi matriks strategi besar (grand strategy matrix). Gambar 2.4 Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) Sumber: Dewanti (2008) Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) Menurut David (2006) disamping membuat peringkat strategi untuk menghasilkan daftar berprioritas, hanya ada satu teknik analisis dalam literature yang didesain untuk menentukan daya tarik relative dari alternative tindakan yang layak. Teknik ini adalah Matriks Strategi Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM).

22 Kerangka Perumusan Strategi Menurut David (2010) Teknik-teknik perumusan strategi dapat diintegrasikan ke dalam kerangka pengambilan keputusan tiga tahap, yaitu: Tahap 1 dari kerangka perumusan terdiri dari Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (External Factor Evaluation EFE), Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation IFE), dan Matiks profil Kompetitif (Competitive Profile Matrix CPM). Tahap ini disebut Tahap Input (Input Stage), berisi informasi input dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi. Tahap 2, yaitu Tahap Pencocokan (Matching Stage), berfokus pada penciptaan strategi alternatif yang masuk akal dengan memperhatikan faktor-faktor eksternal dan internal utama. Teknik tahap ini meliputi Kekuatan-Kelemahan- Peluang-Ancaman (Strengths-Weakness-Opportunities-Threats-SWOT) Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (Strategic Position and Action Evaluation Space), Matriks Boston Consulting Group (BCG), Matriks Internal-Eksternal (Internal-Eksternal-IE), dan Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix). Tahap 3, yaitu Tahap Keputusan (Decision Stage), melibatkan satu teknik saja, Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM). Mengevaluasi strategi-strategi alternatif yang diindentifikasi dalam Tahap 2. QSPM menunjukan daya tarik relatif berbagai strategi alternatif dan dengan demikian, memberikan objektif bagi pemilihan strategi alternatif. 2.2 Studi Terdahulu Berdasarkan studi terdahulu : 1. Shojaei, Taheri dan Mighani.(2010). penelitian yang dilakukan berjudul Strategic planning for a food Industry Equipment Manufacturing Factory, Using SWOT Analysis, QSPM and Maut Models. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan penerapan strategi di perusahaan untuk jangka waktu yang panjang. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT kemudian QSPM. Selain itu juga disertakan EFE dan IFE matriks untuk dianalisa berdasarkan diagram. Hasil

23 29 dalam penelitian ini yaitu perusahaan tersebut harus berusaha meningkatkan pangsa pasar di pasar internasional. Hal ini menjadi prioritas utama untuk alternatif strategi yang telah dibuat. 2. Chang dan Liao.(2013). penelitian ini dilakukan di Taiwan yang berjudul Applying SWOT Analysis to Explore Taiwan Foundry Industry Management Strategy. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Foundry Industry harus fokus kembali pada inti dari produk dan keunggulan kompetitif dari segi management. Selain itu juga harus melakukan differentiation produk dan menerapkan low cost strategi untuk mampu bersaing. 3. Saghaei, Fazzayeli dan Shojaee.(2012). penelitian ini berjudul Strategic Planning for a Lubricant Manufcaturing Company. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menganalisis situasi (perubahaan lingkungan). Penelitian ini menggunakan analisis SWOT dan QSPM. Hasil menunjukkan bahwa perusahaan berdad di posisi diversity strategis. Hasil ini berdasarkan analisis QSPM juga menunjukkan bahwa perusahaan harus memberikan keadilan bagi seluruh anggota perusahaan (staff). 2.3 Kerangka Pemikiran Berdasarkan teori dan studi terdahulu yang telah dipaparkan diatas, berikut merupakan kerangka pemikiran yang akan digunakan dalam penelitian ini :

24 30 PT. TERA GLOBAL HOTEL 89 TAHAP 1: TAHAP INPUT Matriks EFE Matriks CPM Matriks IFE TAHAP 2: TAHAP PENCOCOKAN Matriks SWOT Matriks IE TAHAP 3: TAHAP KEPUTUSAN Matriks Grand Strategy Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) Rekomendasi Strategi Bisnis Sumber: Penulis (2014) Gambar 2.5 Gambar Kerangka Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Ernie dan Kurniawan (2005), manajemen adalah seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. Menurut Robbins dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi juga merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Pengembangan Usaha Bagi wirausahawan sejati, pengembangan usaha mempunyai makna yang luhur dan tidak hanya sekedar mengeruk keuntungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu ruang lingkup perusahaan atau gejala

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen s 2.1.1 Pengertian Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa depan guna untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu management, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen adalah sebuah proses perencanaan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Strategis 2.1.1 Pengertian Strategi Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Strategik Manajemen strategik didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 18 BAB III METODA PENELITIAN A. Waktu Penelitian No Kegiatan Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 1. Studi kepustakaan 2. Penyusunan desain penelitan 3. Penyusunan teknis pelaksanaan pengambilan data

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Bisnis 2.1.1.1 Pengertian Bisnis Umar (2002), menyatakan bahwa bisnis diartikan sebagai seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Manajemen Menurut Solihin (2009: 4), manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian dari berbagai sumber daya organisasi untuk

Lebih terperinci

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti 50 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan diteliti pada penulisan skripsi ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dimana penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

JENIS STRATEGI ... That set of managerial decisions and actions that determines the long-run performance of a corporation. Wheelen dan Hunger, 1998)

JENIS STRATEGI ... That set of managerial decisions and actions that determines the long-run performance of a corporation. Wheelen dan Hunger, 1998) JENIS STRATEGI Strategic management atau manajemen strategis menurut Wheelen dan Hunger adalah... That set of managerial decisions and actions that determines the long-run performance of a corporation.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Manajemen Istilah manajemen mengacu pada proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah aktivitas-aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan mereka dapat diselesaikan dengan efisien dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV FORMULASI STRATEGI

BAB IV FORMULASI STRATEGI BAB IV FORMULASI STRATEGI Formulasi Strategi Korporat : Strategi korporat dirumuskan oleh manajemen tingkat atas & dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. 1. General Strategy Alternative

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Manajemen Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri atas tindakan tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian untuk menentukan serta

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Strategi Bisnis Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. David (2006) mendefinisikan strategi adalah tindakan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Strategi Strategi adalah alat yang memiliki skema untuk mencapai sasaran jangka panjang. Strategi adalah istilah yang diambil dari zaman

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Manajemen Manajemen mengacu pada proses dalam menyelesaikan suatu aktivitas secara efisien dengan dan melalui orang lain (Robbin, 1991).

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Manajemen strategi (strategic management) dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Sanders, Tom J., 2012) Penelitian manajemen strategis cenderungdilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi adalah rencana yang mengandung cara komprehensif dan integratif yang dapat dijadikan pegangan untuk bekerja,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu:

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu: M a n a j e m e n S t r a t e g i k 15 Materi Minggu 3 Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) 3.1 Proses Manajemen Strategik Manajemen strategik merupakan proses tiga tingkatan yang melibatkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Strategik 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007:7) manajemen adalah proses pengkoordinasian kegitan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnis 2.1.1. Pengertian Strategi Menurut Rangkuti, Freddy (2006:183) berpendapat bahwa strategi adalah perencanaan induk yang komprehensif, yang menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran. Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang yang membutuhkan

BAB 2. Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran. Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang yang membutuhkan BAB 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran 2.1 Pengertian Strategi Bisnis 2.1.1 Pengertian Strategi Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam

Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam 19 Albertus L. Setyabudhi *1, Heru Setiawan 2 1,2 STT Ibnu Sina; Jl.Teuku Umar Lubuk Baja; telp/fax

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS REFRINAL, 2003. Strategi Bisnis Sewa Gedung Perkantoran, Studi Kasus pada Menara Cakrawala, PT Skyline Building, Jakarta, Dibawah Bimbingan HARIANTO & ANNY RATNAWATI. Penyediaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Bank Bank menurut Hoggson, adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

Tahapan dalam Manajemen Stategis. Proses Manajemen Strategis terdiri dari tiga tahap :

Tahapan dalam Manajemen Stategis. Proses Manajemen Strategis terdiri dari tiga tahap : Manajemen Strategis (Strategic Management) adalah seni dan ilmu untuk memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuanya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Pearce dan Robinson (2008), strategi adalah rencana berskala besar, dengan orientasi masa depan, guna berinteraksi dengan kondisi persaingan untuk mencapai

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yagn digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robin, Stephen (2007:8), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA A. Kerangka Pemikiran LPBA Muyassaroh merupakan salah satu lembaga pembelajaran bahasa Arab untuk mampu membaca kitab kuning tanpa harakat secara mudah dan cepat serta

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Menurut Jauch dan Glueek dalam Rosita (2008), bahwa strategi merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh serta terpadu yang

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang, hal ini dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang, hal ini dapat BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang,

Lebih terperinci

Analisis Strategi Pemasaran Es Krim Walls dengan Pendekatan SWOT dan QSPM pada PT Roxy Prameswari di Lampung

Analisis Strategi Pemasaran Es Krim Walls dengan Pendekatan SWOT dan QSPM pada PT Roxy Prameswari di Lampung Analisis Strategi Pemasaran Es Krim Walls dengan Pendekatan SWOT dan QSPM pada PT Roxy Prameswari di Lampung Abstrak Sarwinda Pamareta * Muhammadiyah University of Metro, Metro City 34111, Indonesia Penelitian

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.1 Konsep Strategi Mengikuti modus opini istilah strategi dalam bahasa yunani disebut strategos. Kembali ke dalam bahasa Indonesia strategos

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB PERENCANAAN STRATEGIS Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB Audit External Visi & Misi Audit Internal Tujuan Jangka Panjang Strategi Implementasi Strategi Isu Manajemen Implementasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Proses merumuskan strategi melibatkan beberapa konsep teoritis yang menyampaikan informasi mengenai objek dan berperan sebagai dasar yang umum dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci