PERATURAN WALIKOTA PEMATANGSIANTAR NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERATURAN WALIKOTA PEMATANGSIANTAR NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR"

Transkripsi

1 PERATURAN WALIKOTA PEMATANGSIANTAR NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR BAGIAN ORGANISASI, TATALAKSANA DAN ADMINISTRASI PENINGKATAN APARATUR SEKRETARIAT DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN

2 WALIKOTA PEMATANGSIANTAR PERATURAN WALIKOTA PEMATANGSIANTAR NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEMATANGSIANTAR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 4 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Pematangsiantar, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 3 Tahun 2011, maka perlu menetapkan uraian tugas dan fungsi pada Lembaga Teknis Daerah Kota Pematangsiantar. b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas, perlu menetapkannya dalam suatu Peraturan Walikota. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Drt. Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1986 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pematangsiantar dan Kabupaten Daerah Tingkat II Simalungun (Lembaran 1

3 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3328); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82); 7. Peraturan Pemerintahan Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah. 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten /Kota; 10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Tahun 2010 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Walikota Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara; 11. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2005 tentang Kelembagaan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi dan Kabupaten/Kota; 12. Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 1 Tahun 2010 tentang Urusan Pemerintahan yang diselenggarakan Pemerintah Kota Pematangsiantar; 13. Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 4 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Pematangsiantar, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 3 Tahun MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PEMATANGSIANTAR TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah daerah adalah walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 2. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi yang seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip 2

4 prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Daerah adalah Kota Pematangsiantar. 4. Walikota adalah Walikota Pematangsiantar. 5. Sekretaris daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pematangsiantar. 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disebut SKPD. 7. Lembaga teknis daerah adalah unsur penunjang Pemerintah Kota Pematangsiantar dalam rangka mendukung penyelenggaraan tugas- tugas pemerintahan daerah, yang terdiri dari badan dan kantor. 8. Unit pelaksana teknis badan adalah Unit Pelaksana Teknis Badan Kota Pematangsiantar. 9. Kelompok jabatan fungsional adalah pemegang jabatan fungsional yang mempunyai tugas khusus sesuai dengan keahliannya yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. BAB II PEMBENTUKAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH Pasal 2 Sesuai dengan kewenangan yang dimiliki pemerintah daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dalam Pasal 21 ayat (2) huruf d, Pemerintah Kota Pematangsiantar dapat membentuk 15 (lima belas) lembaga teknis daerah, yang terdiri dari : 1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 2. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; 3. Badan Lingkungan Hidup; 4. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan; 5. Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik; 6. Badan Pemberdayaan Masyarakat; 7. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; 8. Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah; 9. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu; 10. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan; 11. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi ; 12. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja; 13. Inspektorat; 14. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen Saragih; 15. Kantor Pemadaman Kebakaran. Bagian Pertama TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Pasal 3 Badan perencanaan pembangunan daerah mempunyai tugas membantu walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah. 3 Pasal 4

5 Pasal 4 Penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 di atas meliputi : a. merumuskan kebijakan teknis perencanaan dan pembangunan; b. mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan; c. membina dan melaksanakan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah; d. mengelola administrasi umum, yang meliputi pekerjaan ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan/ peralatan; Tugas Sekretariat dan Bidang pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pasal 5 (1) Sekretariat merupakan unsur staf yang dipimpin oleh seorang sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan. (2) Sekretariat badan perencanaan pembangunan daerah mempunyai tugas membantu kepala badan di bidang pembinaan penyelenggaraan administrasi umum dan perlengkapan, pembinaan kepegawaian dan tata laksana, serta pembinaan administrasi keuangan. Pasal 6 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 di atas, sekretariat mempunyai fungsi : a. pelaksanaan pengelolaan administrasi surat-menyurat, ketatausahaan, arsip dan perlengkapan; b. pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan inventaris kantor; c. pelaksanaan urusan rumah tangga kantor serta perawatan dan pemeliharaan aset badan; d. perumusan anggaran operasional dan anggaran pembangunan dinas; e. pembinaan pegawai dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pasal 7 Penjabaran tugas pada sekretariat adalah sebagai berikut : a. Sub bagian umum : 1. menyiapkan bahan-bahan dan tempat rapat; 2. menyiapkan rencana pemeliharaan gedung dan peralatan kantor; 3. mengarsipkan surat masuk dan keluar; 4. membantu kelancaran dan pendistribusian surat menyurat; 5. melaksanakan pengadaan, pemeliharaan alat-alat/barangbarang inventaris kantor; 6. melaksanakan rencana dan program hubungan masyarakat; 7. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk pelaksanaan tata usaha, administrasi umum barang, perlengkapan dan pelayanan perjalanan dinas. b. Sub bagian 4

6 b. Sub bagian kepegawaian : 1. menyusun kelengkapan dan administrasi kepegawaian; 2. membuat rencana kebutuhan pengembangan, pemindahan dan kenaikan pangkat kepegawaian; 3. membuat Daftar Urut Kepangkatan (DUK) PNS di lingkungan badan perencanaan pembangunan daerah; 4. menyusun rencana peningkatan sumber daya aparatur melalui pendidikan formal dan informal; 5. menyiapkan absensi kehadiran aparatur, penegakan disiplin dan pembinaan aparatur. c. Sub bagian keuangan: 1. menyusun rencana anggaran operasional; 2. melaksanakan pengurusan gaji pegawai; 3. mengkoordinir segala pungutan dan setoran pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku; 4. mengkoordinir penyelesaian dan pertanggungjawaban administrasi keuangan; 5. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap aparatur pengelola keuangan. Pasal 8 (1) Bidang perencanaan pembangunan ekonomi merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan; (2) Bidang perencanaan pembangunan ekonomi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang perencanaan pembangunan ekonomi. Pasal 9 Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 8 di atas meliputi mempersiapkan dan mengkoordinasi penyusunan rencana kegiatan tahunan di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan, pertanian, koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah, perindustrian dan perdagangan, investasi dan penanaman modal daerah, pelayanan perijinan terpadu, pendapatan pengelolaan keuangan dan aset daerah, administrasi perekonomian dan administrasi keuangan dan aset. Pasal 10 Penjabaran tugas pada bidang perencanaan pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut : a. Sub bidang pertanian, tanaman pangan dan holtikultura. menyelenggarakan perencanaan pembangunan ekonomi di bidang pertanian, tanaman pangan dan holtikultura. b. Sub bidang koperasi, perindustrian dan perdagangan, pasar, penanaman modal dan kewirausahaan. menyelenggarakan perencanaan pembangunan ekonomi di bidang koperasi dan UMKM, perindustrian dan perdagangan, kewirausahaan dan pasar. Pasal 11 5

7 Pasal 11 (1) Bidang perencanaan pembangunan fisik dan prasarana merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan; (2) Bidang perencanaan pembangunan fisik dan prasarana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang perencanaan pembangunan fisik. Pasal 12 Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 11 di atas meliputi melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap kegiatan rutin/proyek agar kegiatan/program yang dilaksanakan dapat berhasil guna dan berdaya guna serta membuat acuan sebagai petunjuk pelaksanaan. Pasal 13 Penjabaran tugas pada bidang perencanaan pembangunan fisik dan prasarana adalah sebagai berikut : a. Sub bidang perhubungan, telekomunikasi dan pertanahan. 1. mempersiapkan bahan-bahan penyusunan perencanaan pembangunan perhubung darat, pos telekomunikasi dan pertahanan; 2. mengkoordinasikan dan memajukan usulan-usulan perencanaan pembangunan di seksi perhubungan khususnya transportasi, telekomunikasi dan pertanahan; 3. melakukan inventarisasi permasalahan pembangunan di lingkungan seksi perhubungan, telekomunikasi dan pertanahan; b. Sub bidang tata ruang, pemukiman dan lingkungan hidup. 1. mempersiapkan bahan-bahan penyusunan pembangunan tata ruang, pemukiman dan lingkungan hidup serta berkaitan juga dengan pertambangan dan energi; 2. mengkoordinasikan dan memajukan usulan-usulan perencanaan pembangunan di seksi tata ruang, pemukiman dan lingkungan hidup serta berkaitan juga dengan pertambangan dan energi; 3. melakukan inventarisasi permasalahan pembangunan di lingkungan seksi tata ruang, pemukiman dan lingkungan hidup serta berkaitan juga dengan pertambangan dan energi; 4. menyiapkan bahan penyusunan dan mengevaluasi rencana tata ruang; 5. membina kota dalam meningkatkan kinerja penataan ruang daerah dan memfasilitasikan penataan ruang kota; 6. mensosialisasikan dokumen rencana tata ruang kepada semua aparatur terkait dan masyarakat; 7. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan di bidang pertambangan energi; 8. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penyusunan rencana program pembangunan; 9. mengelola 6

8 9. mengelola, memverifikasikan dan menganalisa data untuk menyusun rencana/program dan informasi lainnya yang berkaitan dengan bidang tata ruang, pemukiman dan lingkungan hidup serta berkaitan juga dengan pertambangan dan energi. Pasal 14 (1) Bidang perencanaan pembangunan sosial budaya merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan; (2) Bidang perencanaan pembangunan sosial budaya mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang perencanaan pembangunan sosial budaya. Pasal 15 Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 14 di atas meliputi melakukan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan pendidikan, pariwisata, seni budaya, sumber daya alam/lingkungan, transmigrasi dan keluarga berencana serta kesehatan dan kesejahteraan sosial. Pasal 16 Penjabaran tugas pada bidang perencanaan pembangunan sosial budaya adalah sebagai berikut : a. Sub bidang pendidikan, pemuda, olah raga dan kebudayaan mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan pembangunan sosial budaya di bidang pendidikan, pemuda dan olah raga dan kebudayaan. b. Sub bidang kependudukan, kesehatan, sosial, tenaga kerja, keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan pembangunan sosial budaya di bidang kependudukan, kesehatan, sosial, tenaga kerja, keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan. Pasal 17 (1) Bidang perencanaan pendataan statistik dan monitoring merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan; (2) Bidang perencanaan pendataan statistik dan monitoring mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang perencanaan statistik dan monitoring. Pasal 18 Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 17 di atas meliputi : a. mengkoordinasikan penyusunan program tahunan di bidang kepegawaian, pendidikan dan latihan, penelitian dan pengembangan, inspektorat, sekretariat dewan, perpustakaan, arsip dan dokumen, organisasi, tatalaksana dan administrasi peningkatan aparatur, humas dan protokoler, administrasi hukum dan perundang-undangan dalam rangka melaksanakan rencana kegiatan 7

9 kegiatan tahunan daerah dan atau yang diusulkan kepada pemerintah pusat untuk dimasukkan ke dalam program tahunan nasional; b. melakukan tugas pengumpulan data, informasi, statistik, monitoring dalam rangka pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan. Pasal 19 Penjabaran tugas pada bidang perencanaan pendataan statistik dan monitoring adalah sebagai berikut : a. Sub bidang pengumpulan data dan statistik : 1. melakukan pengumpulan data informasi dan statistik dari setiap SKPD; 2. membuat rekapitulasi laporan setiap SKPD; 3. menyiapkan data informasi dan statistik yang diperlukan dalam rangka perencanaan pembangunan di setiap bidang; b. Sub bidang monitoring : 1. melakukan monitoring setiap kegiatan perencanaan pembangunan di masing-masing SKPD; 2. menyiapkan laporan hasil monitoring sebagai bahan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan di setiap bidang, Bagian Kedua TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT Pasal 20 Badan kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat mempunyai tugas membantu walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pembinaan kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat. Pasal 21 Penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 20 di atas meliputi : a. menyusun rencana pelaksanaan tugas-tugas, pengaturan dan pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan di bidang kesatuan bangsa, politik, dan perlindungan masyarakat; b. merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat; c. melaksanakan hubungan kerja sama antar lembaga dalam rangka membina dan memelihara stabilitas politik di daerah; d. merumuskan kebijakan dalam pelaksanaan penyelamatan korban bencana; e. mengelola administrasi umum, yang meliputi pekerjaan ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan/ peralatan; f. menyusun rencana kegiatan dan fasilitas terhadap dukungan kelancaran penyelenggaraan Pemilu (Legislatif, Pilpres dan KDH); Tugas 8

10 Tugas Sekretariat dan Bidang pada Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Pasal 22 (1) Sekretariat merupakan unsur staf yang dipimpin oleh seorang sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan. (2) Sekretariat badan kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat mempunyai tugas membantu kepala badan di bidang pembinaan penyelenggaraan administrasi umum dan perlengkapan, pembinaan kepegawaian dan tata laksana, serta pembinaan administrasi keuangan. Pasal 23 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 22 di atas, sekretariat mempunyai fungsi: a. pelaksanaan pengelolaan administrasi surat-menyurat, ketatausahaan, arsip dan perlengkapan; b. pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan inventaris kantor; c. pelaksanaan urusan rumah tangga kantor serta perawatan dan pemeliharaan aset badan; d. perumusan anggaran operasional dan anggaran pembangunan dinas; e. pembinaan pegawai dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pasal 24 Penjabaran tugas pada sekretariat adalah sebagai berikut: a. Sub bagian umum: 1. menyiapkan bahan-bahan dan tempat rapat; 2. menyiapkan rencana pemeliharaan gedung dan peralatan kantor; 3. mengarsipkan surat masuk dan keluar; 4. membantu kelancaran dan pendistribusian surat menyurat; 5. melaksanakan pengadaan, pemeliharaan alat-alat/barangbarang inventaris kantor; 6. melaksanakan rencana dan program hubungan masyarakat; 7. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk pelaksanaan tata usaha, administrasi umum barang, perlengkapan dan pelayanan perjalanan dinas. b. Sub bagian kepegawaian: 1. menyusun kelengkapan dan administrasi kepegawaian; 2. membuat rencana kebutuhan pengembangan, pemindahan dan kenaikan pangkat kepegawaian; 3. membuat Daftar Urut Kepangkatan (DUK) PNS di lingkungan badan kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat; 4. menyusun rencana peningkatan sumber daya aparatur melalui pendidikan formal dan informal; 5. menyiapkan absensi kehadiran aparatur, penegakan disiplin dan pembinaan aparatur. c. Sub bagian 9

11 c. Sub bagian keuangan: 1. menyusun rencana anggaran operasional; 2. melaksanakan pengurusan gaji pegawai; 3. mengkoordinir segala pungutan dan setoran pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku; 4. mengkoordinir penyelesaian dan pertanggungjawaban administrasi keuangan; 5. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap aparatur pengelola keuangan. Pasal 25 (1) Bidang pembinaan idiologi dan pengawasan kebangsaan (wasbang) merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan; (2) Bidang pembinaan idiologi dan pengawasan kebangsaan (wasbang) mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang pembinaan idiologi dan wawasan kebangsaan. Pasal 26 Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 25 di atas meliputi: a. menyusun program kerja di bidang pembinaan ideologi dan pengawasan kebangsaan; b. melaksanakan fasilitasi penguatan nilai Pancasila dan UUD 1945 dan pengembangan wawasan kebangsaan. Pasal 27 Penjabaran tugas pada bidang pembinaan ideologi dan wawasan kebangsaan adalah sebagai berikut: a. Sub bidang idiologi: 1. melaksanakan evaluasi, monitoring dan pelaporan di bidang idiologi; 2. merumuskan kebijakan dan melaksanakan program kerja di bidang idiologi. b. Sub bidang pelestarian negara dan bela negara: 1. melaksanakan evaluasi, monitoring dan pelaporan di bidang pelestarian negara dan bela negara; 2. merumuskan kebijakan dan melaksanakan program kerja di bidang pelestarian negara dan bela Negara. Pasal 28 (1) Bidang kewaspadaan nasional merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan; (2) Bidang kewaspadaan nasional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang kewaspadaan nasional. Pasal 29 10

12 Pasal 29 Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 28 di atas meliputi: a. menyusun program kerja di bidang kewaspadaan nasional; b. menyusun rencana operasional kebijakan teknis dan pelaksanaan pembinaan kewaspadaan nasional di daerah; c. mengkoordinasikan pencegahan dan penanggulangan konflik dalam masyarakat; Pasal 30 Penjabaran tugas pada bidang kewaspadaan nasional adalah sebagai berikut: a. Sub bidang analisis potensi konflik dan deteksi yang mempunyai tugas menganalisa terjadinya konflik di masyarakat; b. Sub bidang penanganan konflik dan keamanan yang mempunyai tugas menangani permasalahan yang terjadi di masyarakat serta pengamanannya. Pasal 31 (1) Bidang pembinaan politik dalam negeri merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan; (2) Bidang pembinaan politik dalam negeri mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang pembinaan politik dalam negeri. Pasal 32 Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 31 di atas meliputi: a. menyusun program kerja di bidang pembinaan politik dalam negeri; b. menyusun rencana operasional kebijakan teknis dan pelaksanaan pembinaan politik dalam negeri; c. menyelenggarakan pembinaan bagi kegiatan organisasi kemasyarakatan dan organisasi politik. Pasal 33 Penjabaran tugas pada bidang pembinaan politik dalam negeri adalah sebagai berikut: a. Sub bidang pembinaan ormas dan LSM yang mempunyai tugas melaksanakan pembinaan organisasi kemasyarakatan dan Lembaga Sosial Masyarakat; b. Sub bidang hubungan legislatif, parpol dan fasilitas umum yang mempunyai tugas menormalisir hubungan legislatif, parpol dan fasilitas umum. Pasal 34 (1) Bidang perlindungan masyarakat merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan; (2) Bidang 11

13 (2) Bidang perlindungan masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang perlindungan masyarakat. Pasal 35 Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 34 di atas meliputi: a. melaksanakan program kerja di bidang perlindungan masyarakat; b. menyusun rencana operasional kebijakan teknis dan pelaksanaan pembinaan perlindungan masyarakat; c. menyiapkan dan melaksanakan pelatihan, pengerahan dan pengendalian satuan perlindungan masyarakat; d. memberikan dukungan dan pembinaan teknis serta pelatihan kesiagaan penanganan bencana. Pasal 36 Penjabaran tugas pada bidang perlindungan masyarakat adalah sebagai berikut: a. Sub bidang potensi dan pelatihan: 1. menyiapkan dan melaksanakan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) dalam rangka menghadapi potensi dan indikasi timbulnya bencana, baik bencana perang, bencana alam maupun bencana karena ulah manusia; 2. melakukan sosialisasi terhadap petugas Perlindungan Masyarakat (LINMAS) tentang penanggulangan bencana; 3. mendata dan melakukan rekrutmen serta melakukan pendidikan dan pelatihan personil satuan perlindungan masyarakat; 4. melakukan penelitian dan pengembangan potensi personil satuan perlindungan masyarakat b. Sub bidang kesiagaan dan rahdal: 1. Mensiapsiagakan petugas LINMAS dalam mendukung tugas penanganan bencana dan pengungsi; 2. membuat rambu-rambu tanda rawan/bahaya bencana alam; 3. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal penanggulangan bencana sesuai petunjuk teknis. Bagian Ketiga TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP Pasal 37 Badan lingkungan hidup mempunyai tugas membantu walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pengendalian lingkungan hidup. Pasal 38 12

14 Pasal 38 Penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 di a. merumuskan kebijakan teknis pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan; b. menyusun rencana dan program kegiatan pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan; c. melaksanakan pencegahan dan penanggulangan bencana, pencemaran, kerusakan; d. mengawasi pelaksanaan pengendalian dampak dan kerusakan lingkungan; e. melaksanakan pembinaan kewenangan di bidang umum yang meliputi pekerjaan, pengelolaan lingkungan hidup; f. melaksanakan kebijakan teknis pembangunan dan pengelolaan lingkungan hidup; g. mengelola administrasi umum, yang meliputi pekerjaan ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan/ peralatan; h. mengelola perijinan dan rekomendasi bidang lingkungan hidup. Tugas Sekretariat dan Bidang pada Badan Lingkungan Hidup Pasal 39 (1) Sekretariat merupakan unsur staf yang dipimpin oleh seorang sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan. (2) Sekretariat badan lingkungan hidup mempunyai tugas membantu kepala badan di bidang pembinaan penyelenggaraan administrasi umum dan perlengkapan, pembinaan kepegawaian dan tata laksana, serta pembinaan administrasi keuangan. Pasal 40 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 di atas, sekretariat mempunyai fungsi: a. pelaksanaan pengelolaan administrasi surat-menyurat, ketatausahaan, arsip dan perlengkapan; b. pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan inventaris kantor; c. pelaksanaan urusan rumah tangga kantor serta perawatan dan pemeliharaan aset badan; d. perumusan anggaran operasional dan anggaran pembangunan badan; e. pembinaan pegawai dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pasal 41 Penjabaran tugas pada sekretariat adalah sebagai berikut: a. Sub bagian program dan hukum : 1. menyusun program dan kegiatan pada badan lingkungan hidup; 2. menyusun 13

15 2. menyusun laporan pelaksanaan program dan kegiatan; 3. mengelola produk hukum dan melakukan sosialisasi. b. Sub bagian umum dan keuangan : 1. menyiapkan bahan-bahan dan tempat rapat; 2. menyiapkan rencana pemeliharaan gedung dan peralatan kantor; 3. mengarsipkan surat masuk dan keluar serta pendistribusian surat menyurat; 4. melaksanakan pengadaan, pemeliharaan alat-alat/barangbarang inventaris kantor; 5. melaksanakan rencana dan program hubungan masyarakat; 6. menyusun rencana anggaran operasional; 7. melaksanakan pengurusan gaji pegawai; 8. mengkoordinir retribusi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sesuai dengan peraturan yang berlaku; 9. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap aparatur pengelola keuangan; c. Sub bagian kepegawaian : 1. menyusun kelengkapan dan administrasi kepegawaian; 2. membuat rencana kebutuhan pengembangan, pemindahan dan kenaikan pangkat kepegawaian; 3. membuat Daftar Urut Kepangkatan (DUK) PNS di lingkungan badan lingkungan hidup; 4. menyusun rencana peningkatan sumber daya aparatur melalui pendidikan formal dan informal; 5. menyiapkan absensi kehadiran aparatur, penegakan disiplin dan pembinaan aparatur. Pasal 42 (1) Bidang pengembangan kelembagaan dan kapasitas merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan. (2) Bidang pengembangan kelembagaan dan kapasitas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang pengembangan kelembagaan dan kapasitas. Pasal 43 Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 42 di atas meliputi: a. menyusun program kerja di bidang kelembagaan dan kapasitas; b. membina dan mengarahkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Pasal 44 Penjabaran tugas pada bidang pengembangan kelembagaan dan kapasitas adalah sebagai berikut: a. Sub bidang pengembangan kelembagaan: 1. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data/bahan dalam membentuk, mengembangkan dan membina kelembagaan di bidang 14

16 bidang pengendalian dampak lingkungan; 2. menyusun dan melaporkan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD); 3. menyusun dan melaporkan Standar Pelayanan Minimal (SPM); 4. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bidang pengembangan kelembagaan dan kapasitas sesuai dengan bidang tugasnya. b. Sub bidang pengembangan kapasitas: 1. meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada semua strata melalui pelatihan-pelatihan, pengamatan pada lokasi atau wilayah yang bermasalah pencemaran lingkungan; 2. memberdayakan lembaga pemerintah, swasta atau kelembagaan yang ada di dalam masyarakat dalam mengantisipasi pencemaran lingkungan; 3. membina dan berkomunikasi dengan masyarakat dalam masalah dampak lingkungan; 4. mengelola pos pengaduan di bidang lingkungan hidup; 5. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bidang pengembangan kelembagaan dan kapasitas sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 45 (1) Bidang analisa pencegahan dampak lingkungan merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan. (2) Bidang analisa pencegahan dampak lingkungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang analisa pencegahan dampak lingkungan. Pasal 46 Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 45 di atas meliputi: a. menyusun program kerja di bidang analisa pencegahan dampak lingkungan; b. membina dan mengarahkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Pasal 47 Penjabaran tugas pada bidang analisa pencegahan dampak lingkungan adalah sebagai berikut: a. Sub bidang teknis analisa pencegahan dampak lingkungan (AMDAL) : 1. melakukan pencatatan dan penerimaaan dokumen lingkungan serta melaksanakan penilaian kelayakan teknis dokumen lingkungan; 2. menyelenggarakan persidangan pembahasan dokumen lingkungan, menyelenggarakan koordinasi penilaian dan menyiapkan konsep keputusan dokumen lingkungan; 3. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bidang analisa pencegahan dampak lingkungan sesuai dengan bidang tugasnya. b. Sub bidang 15

17 b. Sub bidang evaluasi : 1. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan pembinaan, pengelolaan dan audit kerusakan lingkungan, penilaian kinerja pengelolaan lingkungan, rekomendasi dan penegakan hukum; 2. mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pecinta lingkungan, instansi pemerintah, swasta serta masyarakat terhadap pencegahan dampak lingkungan atau pencemaran/kerusakan lingkungan; 3. memberi masukan atau menyampaikan laporan hasil evaluasi kinerja, kerusakan dan penanggulangan dampak lingkungan; 4. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bidang analisa pencegahan dampak lingkungan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 48 (1) Bidang pengawasan dan pengendalian merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan. (2) Bidang pengawasan dan pengendalian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang pengawasan dan pengendalian. Pasal 49 Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 48 di atas meliputi: 1. menyusun program kerja di bidang pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan; 2. merumuskan kebijakan teknis bidang pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan; 3. melaksanakan pengendalian dampak perubahan iklim. Pasal 50 Penjabaran tugas pada bidang pengawasan dan pengendalian adalah sebagai berikut: a. Sub bidang pengawasan: 1. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan operasional di bidang pengawasan pencemaran air, udara, tanah dan kerusakan lingkungan; 2. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan operasional di bidang rekomendasi perijinan, baik ijin pembuangan limbah cair, gas dan padat serta mengkoordinasikan penentuan lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) limbah padat; 3. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bidang pengawasan dan pengendalian sesuai dengan bidang tugasnya. b. Sub bidang pengendalian: 1. mengkoordinasikan pengendalian pencemaran air, udara, tanah dan kerusakan lingkungan; 2. menyiapkan rekomendasi untuk pembinaan dan proses penegakan 16

18 penegakan hukum terhadap pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan; 3. mengkoordinasikan Pengendalian limbah, pengangkutan dan pembuangan limbah (B3); 4. melakukan penyedotan kakus; 5. melakukan pengelolaan lumpur tinja; 6. melakukan pengelolaan limbah cair; 7. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bidang pengawasan dan pengendalian sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 51 (1) Bidang pemantauan dan pemulihan merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan. (2) Bidang pemantauan dan pemulihan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang pemantauan dan pemulihan. Pasal 52 Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 51 di atas meliputi: a. menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan penerapan sistem manajemen lingkungan, ekolabel, produksi bersih, dan teknologi yang berwawasan lingkungan; b. pengawasan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) bidang lingkungan hidup. Pasal 53 Penjabaran tugas pada bidang pemantauan dan pemulihan adalah sebagai berikut: a. Sub bidang pemulihan kualitas lingkungan dan rekomendasi perijinan : 1. melaksanakan analisa dan evaluasi terhadap data dan informasi pematauan kualitas lingkungan; 2. merumuskan bahan kebijakan pemulihan kualitas lingkungan; 3. melaksanakan koordinasi pemulihan kualitas lingkungan; 4. melaksanakan penyuluhan dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemulihan kualitas lingkungan; 5. mengelola rekomendasi perijinan pembuangan limbah dan perijinan lain tentang pengolaan lingkungan;. 6. menerbitkan advis/rekomendasi penebangan pohon; 7. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bidang pemantauan dan pemulihan sesuai dengan bidang tugasnya. b. Sub bidang pemantauan: 1. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dalam rangka pemantauan kasus pencemaran kerusakan lingkungan; 2. melaksanakan koordinasi pemantauan kualitas udara, air, tanah dan sumber daya lainnya; 3. melaksanakan evaluasi dan melaporkan hasil pemantauan; 4. menindaklanjuti 17

19 4. menindaklanjuti hasil pemantauan dalam kaitan pengembangan potensi dan kualitas sumber daya alam; 5. melaksanakan penyuluhan dalam rangka peran serta masyarakat dalam pemantauan kualitas lingkungan; 6. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bidang pemantauan dan pemulihan sesuai dengan bidang tugasnya.. Bagian Keempat TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN Pasal 54 Badan ketahanan pangan dan penyuluhan mempunyai tugas membantu walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang peningkatan ketahanan pangan dan penyuluhan. Pasal 55 Penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 di a. merumuskan kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan serta bidang penyuluhan dan pengembangan sumber daya; b. menyusun rencana program dan rencana kerja anggaran badan ketahanan pangan dan penyuluhan; c. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan; d. melaksanakan pengkoordinasian pelaksanaan tugas ketahanan pangan dan penyuluhan; e. melaksanakan kebijakan operasional dan kajian teknis pemberian perijinan di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan; f. melaksanakan pertanggungjawaban terhadap kajian teknis/rekomendasi perijinan dan/atau non perijinan di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan; g. melaksanakan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan terhadap UPTB; h. menyelenggarakan urusan kesekretariatan badan ketahanan pangan dan penyuluhan; i. melaksanakan pembinaan, pemantauan pengawasan dan pengendalian serta monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas badan ketahanan pangan dan penyuluhan; Tugas dan Fungsi Sekretariat dan Bidang pada Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pasal 56 (1) Sekretariat merupakan unsur staf yang dipimpin oleh seorang sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan. (2) Sekretariat badan ketahanan pangan dan penyuluhan mempunyai tugas membantu kepala badan dalam merencanakan, mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas kesekretariatan. Pasal 57 18

20 Pasal 57 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 di atas, sekretariat mempunyai fungsi: a. pelaksanaan pengelolaan administrasi surat-menyurat, ketatausahaan, arsip dan perlengkapan; b. pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan inventaris kantor; c. pelaksanaan urusan rumah tangga kantor serta perawatan dan pemeliharaan aset badan; d. perumusan anggaran operasional dan anggaran pembangunan dinas; e. pembinaan pegawai dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pasal 58 Penjabaran tugas pada sekretariat adalah sebagai berikut: a. Sub bagian umum: 1. menyiapkan bahan-bahan dan tempat rapat; 2. menyiapkan rencana pemeliharaan gedung dan peralatan kantor; 3. mengarsipkan surat masuk dan keluar; 4. membantu kelancaran dan pendistribusian surat menyurat; 5. melaksanakan pengadaan, pemeliharaan alat-alat/barangbarang inventaris kantor; 6. melaksanakan rencana dan program hubungan masyarakat; 7. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk pelaksanaan tata usaha, administrasi umum barang, perlengkapan dan pelayanan perjalanan dinas. b. Sub bagian kepegawaian: 1. menyusun kelengkapan dan administrasi kepegawaian; 2. membuat rencana kebutuhan pengembangan, pemindahan dan kenaikan pangkat kepegawaian; 3. membuat Daftar Urut Kepangkatan (DUK) PNS di lingkungan badan ketahanan pangan dan penyuluhan; 4. menyusun rencana peningkatan sumber daya aparatur melalui pendidikan formal dan informal; 5. menyiapkan absensi kehadiran aparatur, penegakan disiplin dan pembinaan aparatur. c. Sub bagian keuangan: 1. menyusun rencana anggaran operasional; 2. melaksanakan pengurusan gaji pegawai; 3. mengkoordinir segala pungutan dan setoran pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku; 4. mengkoordinir penyelesaian dan pertanggungjawaban administrasi keuangan; 5. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap aparatur pengelola keuangan Pasal 59 (1) Bidang penyusunan program merupakan unsur pelaksana yang dipimpin 19

21 dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan; (2) Bidang penyusunan program mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang penyusunan program. Pasal 60 Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 59 di atas meliputi: a. menyusun rencana program kegiatan badan ketahanan dan penyuluhan; b. melaksanakan kajian teknis perijinan dan rekomendasi di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan; c. melaksanakan penyajian data, pelaporan dan informasi di bidang penyusunan program. Pasal 61 Penjabaran tugas pada bidang penyusunan program adalah sebagai berikut: a. Sub bidang program penyuluhan pertanian mempunyai tugas: 1. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang program penyuluhan pertanian; 2. menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang program penyuluhan pertanian; 3. melaksanakan penyusunan produk hukum di bidang program penyuluhan pertanian; 4. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang program penyuluhan pertanian; 5. menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang program penyuluhan pertanian; 6. menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang program penyuluhan pertanian. b. Sub bidang program ketahanan pangan mempunyai tugas: 1. melaksanakan perumusan kebijakan teknis di bidang program ketahanan pangan; 2. melaksanakan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang program ketahanan pangan; 3. melaksanakan penyajian data dan informasi di bidang program ketahanan pangan; 4. melaksanakan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang program ketahanan pangan; 5. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang program ketahanan pangan;. Pasal 62 (1) Bidang pemberdayaan dan kelembagaan penyuluhan pertanian merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan; (2) Bidang pemberdayaan dan kelembagaan penyuluhan pertanian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang pemberdayaan dan kelembagaan penyuluhan pertanian. 20 Pasal 63

22 Pasal 63 Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 62 di atas meliputi : a. menyusun rencana program dan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan dan kelembagaan penyuluhan pertanian; b. menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan standarisasi sektor pertanian; c. menyiapkan bahan bimbingan kelembagaan usaha tani, manajemen usaha tani dan pencapaian pola kerjasama usaha tani di bidang tanaman pangan, hortikultura, perikanan dan peternakan dan di bidang perkebunan dan kehutanan. Pasal 64 Penjabaran tugas pada bidang pemberdayaan dan kelembagaan penyuluhan pertanian adalah sebagai berikut: a. Sub bidang pemberdayaan penyuluhan pertanian mempunyai tugas: 1. menyusun perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan penyuluhan pertanian; 2. melaksanakan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang pemberdayaan penyuluhan pertanian; 3. melaksanakan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan penyuluhan pertanian; 4. melaksanakan monitoring, supervisi dan evaluasi kegiatan penyuluhan pertanian; 5. menyelenggarakan penerapan persyaratan, sertifikasi, akreditasi jabatan penyuluh pertanian; 6. melaksanakan fasilitasi sarana dan prasarana penyuluhan pertanian; 7. melaksanakan penyajian data dan informasi di bidang pemberdayaan penyuluhan pertanian; 8. menfasilitasi penyebaran dokumentasi dan informasi standarisasi sektor pertanian di kota; 9. melaksanakan penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan standarisasi sektor pertanian sesuai kebutuhan di kota; 10. menyelenggarakan bimbingan usaha tani, manajemen usaha tani dan pencapaian pola kerjasama usaha tani di bidang tanaman pangan dan hortikultura, perikanan, peternakan dan di bidang perkebunan dan kehutanan; 11. menyiapkan bahan bimbingan kelembagaan usaha tani, manajemen usaha tani dan pencapaian pola kerjasama usaha tani di bidang tanaman pangan dan hortikultura, perikanan, peternakan, dan di bidang perkebunan dan kehutanan; 12. menyelenggarakan bimbingan pengembangan dan pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan Perkumpulan Petani Pemakai Air Tanah (P3AT); 13. menyelenggarakan bimbingan pemberdayaan lembaga keuangan mikro pedesaan; 14. melaksanakan pendidikan dan latihan bagi kelompok tani; 15. memberikan 21

23 15. memberikan pelayanan teknis dan administrasi dalam pembinaan dan pengembangan kelembagaan tani; 16. menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang pemberdayaan penyuluhan pertanian; 17. menyiapkan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan di bidang pemberdayaan penyuluhan pertanian; b. Sub bidang kelembagaan penyuluhan pertanian mempunyai tugas: 1. merumuskan kebijakan teknis di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian; 2. menyusun rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian; 3. melaksanakan bimbingan, pengembangan, dan peningkatan di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian; 4. melaksanakan kajian teknis perijinan, dan rekomendasi di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian; 5. melaksanakan penyajian data, pelaporan, dan informasi di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian; 6. melaksanakan pembinaan, pemantauan, pengawasan, dan pengendalian di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian; 7. melaksanakan pengkoordinasian penyusunan laporan realisasi anggaran bidang kelembagaan penyuluhan pertanian; 8. menyelenggarakan penerapan persyaratan, sertifikasi, dan akreditasi jabatan penyuluhan pertanian; 9. menfasilitasi sarana dan prasarana kelembagaan penyuluhan pertanian; 10. melaksanakan kebijakan akreditasi dan sertifikasi diklat bidang perikanan; Pasal 65 (1) Bidang pengendalian pangan merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan; (2) Bidang pengendalian pangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang pengendalian pangan. Pasal 66 Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 65 di atas meliputi : a. menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis di bidang pengendalian pangan; b. melaksanakan pengawasan ketersedian dan distribusi pangan; c. melaksanakan pencegahan dan penanggulangan masalah pangan sebagai akibat menurunnya mutu, gizi, dan keamanan pangan. Pasal 67 Penjabaran tugas pada bidang pengendalian pangan adalah sebagai berikut: a. Sub bidang 22

24 a. Sub bidang ketersediaan dan distribusi pangan : 1. menyusun perumusan kebijakan teknis di bidang ketersediaan dan distribusi pangan; 2. melaksanakan pembinaan dan monitoring cadangan pangan masyarakat; 3. melaksanakan identifikasi, penanganan dan penyaluran pangan untuk kelompok rawan pangan; 4. melaksanakan bimbingan penerapan pedoman/kerjasama kemitraan usaha pemasaran komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan; 5. melaksanakan promosi dan penyebarluasan informasi komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan; 6. melaksanakan pengawasan, bimbingan teknis penggunaan dan sarana fisik (bangunan) terhadap harga komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan; b. Sub bidang kewaspadaan pangan dan gizi : 1. menyusun perumusan kebijakan teknis di bidang ketersediaan dan distribusi pangan; 2. melaksanakan penyajian data dan informasi di bidang kewaspadaan pangan dan gizi; 3. melaksanakan pencegahan dan penanggulangan masalah pangan sebagai akibat menurunnya mutu, gizi, dan keamanan pangan; 4. melaksanakan penerapan standar batas minimum residu (BMR); 5. melaksanakan pelatihan inspektur, fasilitator, PPNS keamanan pangan; 6. melaksanakan pembinaan sistem manajemen laboratorium uji mutu dan keamanan pangan. Pasal 68 (1) Bidang penganekaragaman pangan merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan; (2) Bidang penganekaragaman pangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang penganekaragaman pangan. Pasal 69 Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 68 di atas meliputi: a. menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis di bidang penganekaragaman pangan; b. melaksanakan bimbingan, fasilitasi penerapan standar teknis dan promosi pengembangan pangan; c. melaksanakan pemantauan dan bimbingan pada konsumsi pangan; d. melaksanakan fasilitasi pengembangan pangan lokal dan pangan alternatif. Pasal 70 23

25 Pasal 70 Penjabaran tugas pada bidang penganekaragaman pangan adalah sebagai berikut: a. Sub bidang pemberdayaan masyarakat penganekaragaman pangan : 1. merumuskan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat penganekaragaman pangan; 2. menyusun rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang pemberdayaan masyarakat penganekaragaman pangan; 3. melaksanakan bimbingan, pengembangan, dan peningkatan di bidang pemberdayaan masyarakat penganekaragaman pangan; 4. melaksanakan penyajian data, pelaporan, dan informasi di bidang pemberdayaan masyarakat penganekaragaman pangan; 5. melaksanakan pembinaan, pemantauan, pengawasan, dan pengendalian di bidang pemberdayaan masyarakat penganekaragaman pangan; 6. melaksanakan pembangunan pasar untuk produk pangan yang dihasilkan masyarakat. b. Sub bidang pengembangan pangan lokal : 1. merumuskan kebijakan teknis di bidang pengembangan pangan lokal; 2. menyusun rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang pengembangan pangan lokal; 3. melaksanakan bimbingan, pengembangan, dan peningkatan di bidang pengembangan pangan lokal; 4. melaksanakan penyajian data, pelaporan, dan informasi di bidang pengembangan pangan lokal; 5. melaksanakan pembinaan, pemantauan, pengawasan, dan pengendalian di bidang pengembangan pangan lokal. Bagian Kelima TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN STATISTIK Pasal 71 Badan penelitian, pengembangan dan statistik mempunyai tugas membantu walikota dalam penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang penelitian pengembangan dan statistik. Pasal 72 Penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 71 di a. merumuskan kebijakan teknis di bidang penelitian, pengembangan dan statistik; b. mengkoordinasikan, bekerjasama dan memfasilitasi penelitian, pengembangan dan statistik; c. membina dan melaksanakan tugas di bidang penelitian, pengembangan dan statistik; d. mengelola administrasi umum, yang meliputi pekerjaan ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan/ peralatan dan organisasi serta ketatalaksanaan badan; e. mengelola 24

26 e. mengelola administrasi umum, yang meliputi pekerjaan ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan/ peralatan dan organisasi serta ketatalaksanaan badan; Tugas Sekretariat dan Bidang pada Badan Penelitian Pengembangan Dan Statistik Pasal 73 (1) Sekretariat merupakan unsur staf yang dipimpin oleh seorang sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan; (2) Sekretaris badan penelitian pengembangan dan statistik mempunyai tugas membantu kepala badan di bidang pembinaan penyelenggaraan administrasi umum dan perlengkapan, pembinaan kepegawaian dan tata laksana, serta pembinaan administrasi keuangan. Pasal 74 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 di atas, sekretariat mempunyai fungsi: a. pelaksanaan pengelolaan administrasi surat-menyurat, ketatausahaan, arsip dan perlengkapan; b. pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan inventaris kantor; c. pelaksanaan urusan rumah tangga kantor serta perawatan dan pemeliharaan aset badan; d. perumusan anggaran operasional dan anggaran pembangunan badan penelitian pengembangan dan statistik; e. pembinaan pegawai dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pasal 75 Penjabaran tugas pada sekretariat adalah sebagai berikut: a. Sub bagian umum: 1. menyiapkan bahan-bahan dan tempat rapat; 2. menyiapkan rencana pemeliharaan gedung dan peralatan kantor; 3. mengarsipkan surat masuk dan keluar; 4. membantu kelancaran dan pendistribusian surat menyurat; 5. melaksanakan pengadaan, pemeliharaan alat-alat/barangbarang inventaris kantor; 6. melaksanakan rencana dan program hubungan masyarakat; 7. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk pelaksanaan tata usaha, administrasi umum barang, perlengkapan dan pelayanan perjalanan dinas b. Sub bagian kepegawaian: 1. menyusun kelengkapan dan administrasi kepegawaian; 2. membuat rencana kebutuhan pengembangan, penindakan, kenaikan pangkat dan gaji berkala kepegawaian; 3. membuat Daftar Urut Kepangkatan (DUK) PNS di lingkungan badan penelitian pengembangan dan statistik; 4. menyusun 25

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

BERITA DAERAH KOTA DUMAI KOTA DUMAI BERITA DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 43 Tahun 2008 Seri : D Nomor 42 PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BENGKULU

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG TaH, Jum 8-2-08 RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DPRD DAN DINAS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI DAN CAMAT CICALENGKA Melaksanakan Kewenangan Pemerintah yang Dilimpahkan oleh Bupati untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah dan Menyelenggarakan Tugas Umum Pemerintahan 1. Mengkoordinasikan Kegiatan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 36 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH, SATUAN POLISI PAMONG PRAJA, DAN KANTOR PELAYANAN PERIZINAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

WALIKOTA BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU, WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 200 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA - UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 11 TAHUN 2008 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA - UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 11 TAHUN 2008 T E N T A N G LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA - UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 11 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA

BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA 1 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR : 08 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN,

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG 1 BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI

Lebih terperinci

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Tugas dan Fungsi Kecamatan Katapang

Tugas dan Fungsi Kecamatan Katapang Tugas dan Fungsi Kecamatan Katapang Struktur Organisasi, tugas pokok dan fungsi Kecamatan katapang sesuai dengan Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR SALINAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA KECAMATAN BONTOHARU KABUPATEN KEPULAUAN

Lebih terperinci

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG DRAFT PER TGL 15 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas Pokok dan Fungsi Tugas Pokok dan Fungsi Dasar Hukum Peraturan Bupati Nomor 07 Tahun 2009 tentang rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di wilayah Kabupaten Bandung. Camat Camat mempunyai tugas

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG L PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Adapun tugas-tugas yang dilaksanakan sesuai kewenangan yang diberikan untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Adapun tugas-tugas yang dilaksanakan sesuai kewenangan yang diberikan untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di wilayah Kabupaten Bandung, bahwa Camat dalam melaksanakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Lebih terperinci

TUGAS POKOK. pemerintahan yang dilimpahkan Bupati untuk menangani sebagian. mempimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan kegiatan

TUGAS POKOK. pemerintahan yang dilimpahkan Bupati untuk menangani sebagian. mempimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan kegiatan TUGAS POKOK 1. Camat mempunyai tugas pokok : Melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan. 2.

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Menimbang DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BALANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 21 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN LEMBAGA LAIN LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN PERTANIAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA KUPANG

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA KUPANG PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA KUPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Camat menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi :

Camat menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi : Camat menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi : a. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat b. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum c. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 88 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 88 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 88 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 04 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 04 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANG DAERAH SERTA LEMBAGA TEKNIS DAERAH PROVINSI

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 54 TAHUN 2008

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 54 TAHUN 2008 BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SUKOHARJO BUPATI SUKOHARJO,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 16 TAHUN 2015 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN KETAHANAN PANGAN DAN KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK INSPEKTORAT PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK INSPEKTORAT PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK INSPEKTORAT PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 No. 10, 2008 LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BANJARBARU

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BANJARBARU 1 PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI Menimbang : 1. bahwa dengan

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE 3 PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan. ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah No. 7 tahun 2001 tentang

Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan. ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah No. 7 tahun 2001 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan Sebagaimana diketahui bahwa setelah diberlakukannya UU No. 32 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, sebagaimana telah diganti dengan UU No. 32 tahun 2004 dan ditindaklanjuti

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ( TUPOKSI)

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ( TUPOKSI) TUGAS POKOK DAN FUNGSI ( TUPOKSI) Menghadapi era globalisasi dimana tingkat hubungan antar daerah sudah semakin transparan dan saling mempengaruhi, maka dibutuhkan suatu kelembagaan pemerintahan yang memiliki

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN

PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN,

Lebih terperinci

Tugas dan Fungsi. Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Tugas dan Fungsi. Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Kecamatan dan Kelurahan di wilayah Kabupaten Bandung,dalam pasal 2 adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA PANGKALPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax. (0421) 24330

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax. (0421) 24330 SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) 21157 21003 21125 21090 21001 21000 Fax. (0421) 24330 Kode Pos 91122 PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah. WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAMPIRAN I PERATURAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH STAF AHLI 1. STAF AHLI HUKUM, POLITIK DAN PEMERINTAHAN 2. STAF AHLI EKONOMI, DAN PEMBANGUNAN 3. STAF AHLI KEMASYARAKATAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA SEKRETARIS

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI JAYAWIJAYA NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI JAYAWIJAYA NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PERATURAN BUPATI JAYAWIJAYA NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PEMERINTAH KABUPATEN POSO PEMERINTAH KABUPATEN POSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POSO NOMOR : 4 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 40 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI LAMPIRAN I : PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI DPRD DAERAH STAF AHLI Keterangan : INSPEKTORAT BAPPEDA : Garis Hubungan Kemitraan SATUAN POLISI PAMONG PRAJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 9 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 9 TAHUN 2008 1958 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, INSPEKTORAT DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH LAINNYA KABUPATEN TIMOR

Lebih terperinci

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH LAMPIRAN 1 BUPATI BANYUWANGI WAKIL BUPATI BANYUWANGI DAERAH STAF AHLI KELOMPOK JABATAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LOMBOK BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LOMBOK BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

Lebih terperinci

NOMOR : 6 TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR : 6 TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 6 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2008 No. Urut: 03 LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG Menimbang : a. BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH II PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN No. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN 1 Kepala Dinas 2 Sekretaris Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan program/kegiatan di bidang sesuai dengan ketentuan

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR BENGKULU NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - PERATURAN GUBERNUR BENGKULU NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG - 1 - PERATURAN GUBERNUR BENGKULU NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH PROVINSI BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 42 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI KABUPATEN SERANG NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DITERBITKAN OLEH BAGIAN ORGANISASI SETDA KAB. SERANG TAHUN

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan urusan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, 90 BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO DAN AKADEMI KEBIDANAN KABANJAHE BUPATI KARO Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA PEMATANGSIANTAR NOMOR 30 TAHUN 2011

PERATURAN WALIKOTA PEMATANGSIANTAR NOMOR 30 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA PEMATANGSIANTAR NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN DI KOTA PEMATANGSIANTAR BAGIAN ORGANISASI, TATA LAKSANA DAN ADMINISTRASI PENINGKATAN APARATUR SEKRETARIAT

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR AN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOKTIMUR NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2012 NOMOR 16 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI TANGGAL : 5 DESEMBER 2012 NOMOR : 16 TAHUN 2012 TENTANG : ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA SUKABUMI Sekretariat Daerah Kota

Lebih terperinci

WALIKOTA LUBUKLINGGAU

WALIKOTA LUBUKLINGGAU SALINAN WALIKOTA LUBUKLINGGAU PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN KETAHANAN PANGAN, PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN

Lebih terperinci