BADAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANDUNG
|
|
- Budi Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ADIPURA KOTA SOREANG BADAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANDUNG
2 Kota bersih dan teduh merupakan impian semua orang dan hak masyarakat sebagai warga negara Perwujudan kota bersih dan teduh akan berpengaruh pada kesehatan, perekonomian maupun kesejahteraan masyarakat PROGRAM ADIPURA Mendorong masyarakat dan pemerintah daerah memberikan perhatian lebih besar dalam pengelolaan lingkungan perkotaan, khususnya dalam menciptakan kota bersih dan teduh
3 Program ADIPURA Menuju Kota Bersih dan Teduh (Toward Clean and Green City) Maksud Untuk mencapai tata pemerintahan yang baik (good governance) dan lingkungan hidup yang baik (good environment) Tujuan Mendorong pemerintah daerah dan masyarakat dalam mewujudkan kota yang bersih dan teduh dengan menerapkan prinsip tata kepemerintahan yang baik Sasaran - Menciptakan kota bersih dan teduh - Menciptakan partisipasi aktif pemerintah daerah dan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan perkotaan
4 Landasan Pencanangan Program Adipura di Indonesia Agenda 21 hasil KTT Bumi Rio, 1992 World Summit on Sustainable Development (WSSD), Johannesburg, 22 Kesepakatan Kepala Pemerintahan di PBB, 22 dalam The Millenium Development Goals (MDGs) Indonesia peserta terikat untuk pelaksanaannya Penguatan Tata Pemerintahan di segala tingkat Program Adipura
5 PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA Sentralistik Belum menerapkan GG Kualitas Lingkungan kota meningkat ADIPURA 196 s/d 1997 Krisis ekonomi Kualitas lingkungan kota menurun UU 22/99 Program strategis KLH Tata Praja Lingk - Bangun Praja & Warga Madani Penerapan prinsip GG Pendekatan sukarela BANGUN PRAJA ADIPURA ADIPURA UU 32/2 Peran propinsi Sasaran : seluruh kota Arahan Presiden Review / perbaikan PEDOMAN (sampah & RTH) UU No 1/2 UU 1/2 Pengelolaan sampah PP 3/27 kewenangan pemda Permen No 1 tahun 21 - NSPK Air Permen No 12 tahun 21 - NSPK Udara Revitalisasi ADIPURA (single media multiple media, kolaborasi dg penghargaan lain)
6 Anugrah Adipura Penghargaan/reward Adipura : a. Anugrah Adipura untuk kota yang mendapatkan nilai adipura baik dan melewati nilai batas (passing grade) yang ditentukan b. Piagam Adipura untuk Kabupaten Kota yang menunjukkan peningkatan kinerja significant (best effort) c. Penghargaan terhadap lokasi-lokasi terbaik seperti terminal, jalan, pasar, sungai dan taman Hukuman/punishment : Pengumuman kota-kota dengan kinerja pengelolaan lingkungan perkotaan berada pada urutan terbawah
7 DASAR PENYELENGGARAAN Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 7 Tahun 211 PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 2 Tahun 213 PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA
8 Perubahan Mekanisme Permen LH No 7/211 belum mengakomodasi Bank Sampah, sifatnya masih bonus Permen LH No 2/212 sudah mengakomodasi Bank Sampah, sifatnya wajib (jika tidak ada maka nilainya sangat jelek = 3)
9 Pemeringkatan dan pengumuman adipura Adipura Kencana Verifikasi : KLH Nominasi Adipura Kencana dan Adipura Anugerah Adipura Pemantauan 2 : KLH & Prov Piagam Adipura Skala Nilai Baik (> 71) Pemantauan 1 : KLH dan Prov Skala Nilai di bawah baik (< 71) Lulus Seleksi ADM Rekomendasi KLH dan Prov Tidak Lulus Pembinaan Plakat Adipura
10 Pengelolaan Sampah Program ADIPURA Program ADIPURA 211 Kebersihan dari sampah Kebersihan dari sampah 3R (Pemilahan dan Pengolahan) 3R dan pemanfaatan lain (energy recovery) Penanganan sampah (pilah, kumpul, angkut, olah, proses akhir/tpa/tpst) Brown Issue Kebersihan badan air dari sampah PPA Kebersihan badan air (sampah) Pemantauan kualitas badan air, SPM Pelaksanaan NSPK Uji emisi kendaraan bermotor Road side monitoring, penerapan NSPK Ec Transportation (darat, laut dan udara) dan kinerja lalu lintas PPU RTH Green Issue White Issue RTR Kota Keteduhan dan penghijauan Keteduhan dan penghijauan Rasio RTH thd luas kota Rasio RTH thd luas kota Kesesuaian RTR Kota Pemda Koordinasi antar sektor Koordinasi antar sektor Masyarakat Peran serta masyarakat Peran serta masyarakat Peran aktif masyarakat
11 Pengelolaan Sampah dan RTH Pengolahan sampah dengan penerapan 3R di Pemukiman, Pasar, Sekolah, Perkantoran, RS/Puskesmas, TPA Sampah diolah minimal 7% dari timbulan sampah Pengelolaan RTH minimal 2% dari luas administrasi 6 Lokus utama GIB (transportasi, pasar, perkantoran, sekolah, Puskesmas/RS, perairan terbuka) harus dilakukan pemilahan dan pengolahan sampah TPA minimal control landfill Bank Sampah
12 Pengendalian Pencemaran Air Penilaian kualitas air permukaan Ketersediaan pengelolaan air limbah domestik dengan sistem terpusat atau komunal Ketersediaan pengelolaan air limbah dari usaha skala kecil dengan sistem terpusat atau komunal
13 Pengendalian Pencemaran Udara Pemantauan Pengendalian Pencemaran Udara meliputi Uji Emisi, Roadside Monitoring dan Traffic counting
14 Adipura Kencana 1. Pernah memperoleh Adipura 2. Peringkat Nasional : a. Metropolitan dan Besar : Peringkat 1 dan 2 b. Sedang dan Kecil : Peringkat 1 s/d 5 3. Kunjungan lapangan oleh Dewan Pertimbangan BEYOND COMPLIANCE Adipura
15 Tambahan : A.Pengelolaan Sampah : Mengolah sampah minimal 1 % dari jumlah timbulan sampah Sampah menjadi alternatif sumber energi Inovasi pengolahan sampah Rencana Induk Pengelolaan Sampah Rencana Penetapan TPS 3R
16 No Indikator Bobot 7/211 2/213 Δ 1 Perumahan atau Pemukiman (default 3) Jalan (default 3) Pasar (default 3) 9 9 Pertokoan (default 3) Perkantoran (default 3) Sekolah (default 3) 7 Terminal Bus atau Angkot Stasiun KA 9 Pelabuhan Laut atau Sungai 1 Bandar udara 11 Rumah Sakit / Puskesmas (default 3) Hutan Kota (default 3) Taman Kota (default 3) perairan Terbuka 15 TPA (default 3) Pantai Wisata Bank Sampah Fasilitas Pengolahan Sampah (TPS, TPS 3R, dll) (default 3) Total Bobot 1 -
17 e n g n g e g e n e n d l d a o la N l il a A o i a a a n D F n n n IPi S P e P F s a e n U im n c p R secak e m A iham ra k d r a a a n n n U R A d T i a H r a Bobot Adipura (Kota Metropolitan dan Besar) 15 % 75 % 5 % 3 % 1 % 7 % 2 % 15 % %
18 Bobot Adipura (Kota Sedang dan Kecil) 1 % Non Fisik Pengelolaan Sampah dan RTH ADIPURA 95 % Fisik Non Fisik 9 % 1 % Pengendalian Pencemaran Air Fisik 5% 9 %
19 Pengelolaan Sampah dan RTH Pengolahan sampah dengan penerapan 3R di Pemukiman, Pasar, Sekolah, Perkantoran, RS/Puskesmas, TPA Sampah diolah minimal 7% dari timbulan sampah Pengelolaan RTH minimal 2% dari luas administrasi 6 Lokus utama GIB (transportasi, pasar, perkantoran, sekolah, Puskesmas/RS, perairan terbuka) harus dilakukan pemilahan dan pengolahan sampah TPA minimal control landfill Bank Sampah
20 Pengendalian Pencemaran Air Penilaian kualitas air permukaan Ketersediaan pengelolaan air limbah domestik dengan sistem terpusat atau komunal Ketersediaan pengelolaan air limbah dari usaha skala kecil dengan sistem terpusat atau komunal
21 Pengendalian Pencemaran Udara Pemantauan Pengendalian Pencemaran Udara meliputi Uji Emisi, Roadside Monitoring dan Traffic counting
22 Adipura Kencana 1. Pernah memperoleh Adipura 2. Peringkat Nasional : a. Metropolitan dan Besar : Peringkat 1 dan 2 b. Sedang dan Kecil : Peringkat 1 s/d 5 3. Kunjungan lapangan oleh Dewan Pertimbangan BEYOND COMPLIANCE Adipura
23 Tambahan : A.Pengelolaan Sampah : Mengolah sampah minimal 1 % dari jumlah timbulan sampah Sampah menjadi alternatif sumber energi Inovasi pengolahan sampah Rencana Induk Pengelolaan Sampah Rencana Penetapan TPS 3R
24 B. Pengendalian Pencemaran Air : 1. Konservasi Air : Perlindungan air danau/situ Perlindungan air tanah Sumur resapan dalam Sumur resapan dangkal Biopori 2. Pengolahan Limbah Cair : Domestik Industri
25 C. Pengelolaan Tanah : 1. Penggunaan tanah dalam tata ruang 2. Tutupan lahan dan peningkatan tutupan lahan 3. Tanggap darurat penanganan tanah terkontaminasi. Peraturan mengenai ekosistem tanah
26 D. Keanekaragaman Hayati (biodiversity) E. Perubahan Iklim : Mitigasi dan adaptasi Penghitungan Gas Rumah Kaca Proklim (kampung iklim) F. Sosial dan ekonomi : Tingkat pendidikan Tingkat kesehatan Pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan ekonomi hijau
27 No Indikator Bobot 7/211 2/213 Δ 1 Perumahan atau Pemukiman (default 3) Jalan (default 3) Pasar (default 3) 9 9 Pertokoan (default 3) Perkantoran (default 3) Sekolah (default 3) 7 Terminal Bus atau Angkot Stasiun KA 9 Pelabuhan Laut atau Sungai 1 Bandar udara 11 Rumah Sakit / Puskesmas (default 3) Hutan Kota (default 3) Taman Kota (default 3) perairan Terbuka 15 TPA (default 3) Pantai Wisata Bank Sampah Fasilitas Pengolahan Sampah (TPS, TPS 3R, dll) (default 3) Total Bobot 1 -
28 KRITERIA NON FISIK A. Institusi (Sampah, Air, dan Udara) 1. Kelembagaan 2. Produk Hukum 3. Anggaran. Fasilitas (sampah, air bersih, IPAL Domestik, lalu lintas) 5. Tingkat Pelayanan (sampah, air bersih dan IPAL domestik, kinerja lalu lintas) Kegiatan Pemantauan Kualitas Udara (Kota Metro dan besar) Kegiatan untuk mereduksi tingkat pencemaran udara dari emisi sumber bergerak Kegiatan terkait dengan awareness terhadap isu pencemaran udara akibat emisi sumber bergerak Pelaksanaan PPA (Kota Metropolitan, besar, sedang dan kecil) Ketersediaan air bersih Data Kualitas air sungai Ketersediaan sarana pengelolaan air limbah
29 KRITERIA NON FISIK B. Manajemen (Sampah, Air, dan Udara) 1. Perencanaan (termasuk KLHS) 2. Pengawasan (termasuk SLHD) 3. Pengendalian (NSPK)/Baku Mutu C. Partisipasi masyarakat 1. Keterlibatan Pusat Studi Lingkungan 2. Media massa 3. Masyarakat/PKK/Karang Taruna. Pengusaha 5. Keterlibatan NGO
30 Penilaian dan Bobot Penilaian Fisik : Penilaian Pengelolaan Kebersihan (sampah) dan RTH dilakukan 2 (dua) kali dan ditambah verifikasi (jika dianggap perlu) dalam 1 periode Penilaian Pengendalian Pencemaran Air dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 periode Penilaian Pengendalian Pencemaran Udara dilakukan 1 kali dalam 1 periode Non Fisik : Penilaian dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 periode
31 KRITERIA FISIK ADIPURA (Sampah dan RTH) SANGAT JELEK 3-5 Bertumpuk dan berserakan DRAINASE Bertumpuk di seluruh selokan dan menyumbat SEBARAN Tidak ada (sebaran) KETEDUHAN Tidak memenuhi fungsi peneduh JELEK 6-6 SEDANG 61-7 BAIK 71 - SANGAT BAIK 1-9 Berserakan Bertumpuk pada tempat tertentu Sedikit Tidak ada sampah/sangat bersih Bertumpuk di sebagian besar selokan dan menyumbat Bertumpuk di sebagian kecil selokan dan menyumbat Ada sedikit dan tidak menyumbat Tidak ada di seluruh selokan Ada di seperempat ( 25%) lokasi Ada di setengah lokasi (±5%) Ada di tiga perempat lokasi (±75%) Ada seluruh lokasi Memenuhi fungsi peneduh di seperempat lokasi ( 25%) Memenuhi fungsi peneduh di setengah lokasi (±5%) Memenuhi fungsi Memenuhi peneduh di fungsi peneduh tiga perempat di seluruh lokasi lokasi (±75%) LINGKUNGAN
32 KRITERIA FISIK ADIPURA (Sampah dan RTH) SANGAT JELEK 3-5 Bertumpuk dan berserakan JELEK 6-6 SEDANG 61-7 BAIK 71 - SANGAT BAIK 1-9 Berserakan Bertumpuk pada tempat tertentu Sedikit Tidak ada sampah/sangat bersih Bertumpuk di sebagian besar selokan dan menyumbat Bertumpuk di sebagian kecil selokan dan menyumbat Ada sedikit dan tidak menyumbat Tidak ada di seluruh selokan SEBARAN Ada di seperempat ( 25%) lokasi Ada di setengah lokasi (±5%) Ada di tiga perempat lokasi (±75%) Ada seluruh lokasi KETEDUHAN Memenuhi fungsi peneduh di seperempat lokasi ( 25%) Memenuhi fungsi peneduh di setengah lokasi (±5%) Memenuhi fungsi Memenuhi peneduh di fungsi peneduh tiga perempat di seluruh lokasi lokasi (±75%) DRAINASE Bertumpuk di seluruh selokan dan menyumbat Tidak ada (sebaran) Tidak memenuhi fungsi peneduh LINGKUNGAN
33 JADWAL PELAKSANAAN Pengembalian NF Pengembangan Kriteria dan Pemantauan 1 Verifikasi Mekanisme Review Kota ADIPURA Pemantauan 2 Pengiriman NF 7 Sosialisasi dan Pembinaan NF : Non Fisik 2 3 Pengolahan Data BULAN Keterangan 1 Pemeringkatan 5 6 Verifikasi Pengolahan Data Ekspose 211 Pencabutan Anugerah ADIPURA Penganugerahan Adipura dan Adipura Kencana Penilaian Adipura Kencana 212
34 Peringkat Jabar Adipura 212 No Kategori Sedang Kecil Sedang Kecil Kecil Sedang Kecil Kecil Kecil Kecil Kecil Sedang Kecil Sedang Besar Kecil Sedang Kecil Metro Kecil Kecil Metro Metro Kecil Kecil Kota CIMAHI CIAMIS SUKABUMI CIREBON INDRAMAYU CIANJUR PELABUHAN RATU SUMBER KUNINGAN GARUT MAJALENGKA SOREANG BANJAR CIBINONG BOGOR PURWAKARTA TASIKMALAYA SUBANG BANDUNG CIKARANG SINGAPARNA DEPOK BEKASI SUMEDANG KARAWANG Kabupaten /Kota Kotamadya CIMAHI Kabupaten CIAMIS Kotamadya SUKABUMI Kotamadya CIREBON Kabupaten INDRAMAYU Kabupaten CIANJUR Kabupaten SUKABUMI Kabupaten CIREBON Kabupaten KUNINGAN Kabupaten GARUT Kabupaten MAJALENGKA Kabupaten BANDUNG Kotamadya BANJAR Kabupaten BOGOR Kotamadya BOGOR Kabupaten PURWAKARTA Kotamadya TASIKMALAYA Kabupaten SUBANG Kotamadya BANDUNG Kabupaten BEKASI Kabupaten TASIKMALAYA Kotamadya DEPOK Kotamadya BEKASI Kabupaten SUMEDANG Kabupaten KARAWANG Adipura Keterangan Anugerah Anugerah Anugerah Anugerah Anugerah Anugerah Anugerah Plakat -
35 Peringkat Adipura pada Kota Sedang di Jawa Barat Tahun 212 No. Kategori Kota Kabupaten /Kota Adipura 212 Keterangan 1 Sedang CIMAHI Kotamadya CIMAHI Anugerah 2 Sedang SUKABUMI Kotamadya SUKABUMI 7.7 Anugerah 3 Sedang CIREBON Kotamadya CIREBON 7.26 Anugerah Sedang CIANJUR Kabupaten CIANJUR 7. Anugerah 5 Sedang SOREANG Kabupaten BANDUNG Sedang CIBINONG Kabupaten BOGOR Sedang TASIKMALAYA Kotamadya TASIKMALAYA
EVALUASI HASIL PEMANTAUAN P1 ADIPURA PERIODE KOTA SOREANG
EVALUASI HASIL PEMANTAUAN P1 ADIPURA PERIODE 2012 2013 KOTA SOREANG PERINGKAT JABAR No. KOTA P1 2013 1 SUMBER 74.97 2 BANJAR 74.93 3 KUNINGAN 74.78 4 CIAMIS 74.39 5 MAJALENGKA 74.01 6 PELABUHAN RATU 73.97
Lebih terperinci-1- PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA
SALINAN -1- PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1429, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dana Alokasi Khusus. Pemanfaatan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2013
Lebih terperinciDIPA BADAN URUSAN ADMINISTRASI TAHUN ANGGARAN 2014
TOTAL BAES01 JAWA BARAT 129,401,372,000.00 BELANJA PEGAWAI 100,974,521,000.00 BELANJA BARANG OPERASIONAL 8,203,990,000.00 BELANJA BARANG NON OPERASIONAL 2,838,361,000.00 BELANJA MODAL 17,384,500,000.00
Lebih terperinciINDIKATOR DAN SKALA NILAI NON FISIK PROGRAM ADIPURA
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA I. INSTITUSI INDIKATOR DAN SKALA NON FISIK PROGRAM ADIPURA A. KELEMBAGAAN
Lebih terperinciKRITERIA, INDIKATOR DAN SKALA NILAI FISIK PROGRAM ADIPURA
Lampiran IV : Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 01 Tahun 2009 Tanggal : 02 Februari 2009 KRITERIA, INDIKATOR DAN SKALA NILAI FISIK PROGRAM ADIPURA NILAI Sangat I PERMUKIMAN 1. Menengah
Lebih terperinciKRITERIA DAN INDIKATOR ADIPURA KENCANA
LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA KRITERIA DAN INDIKATOR ADIPURA KENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Lebih terperinci`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH
`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH URUSAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP (Urusan Bidang Lingkungan Hidup dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah (BAPEDAL) Aceh. 2. Realisasi Pelaksanaan
Lebih terperinciSATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT PUSAT DATA DAN ANALISA PEMBANGUNAN (PUSDALISBANG) DAFTAR ISI DAFTAR ISI
DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i 1. GEOGRAFI Tabel : 1.01 Luas Wilayah Provinsi Jawa Barat Dan Kabupaten/Kota... 1 Tabel : 1.02 Jumlah Kecamatan Dan Desa Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2011... 2 2. KETENAGAKERJAAN
Lebih terperinciRENCANA AKSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017
RENCANA AKSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017 NO SASARAN PROGRAM KEGIATAN URAIAN INDIKATOR KINERJA Target URAIAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KET 1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 1 Penurunan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.53/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.53/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015
Hal 1 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI Formulir RKA SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN : 1.0. LINGKUNGAN HIDUP ORGANISASI : 1.0.01. KANTOR LINGKUNGAN
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah
5.1. Kondisi Geografis BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT Propinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 o 50 ' - 7 o 50 ' Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Provinsi Jawa Barat Kabupaten dan kota provinsi Jawa Barat berjumlah 26 kabupaten/kota yang terdiri dari 17 kabupaten dan 9 kota dengan 625 kecamatan dan 5.877 desa/kelurahan. Jawa
Lebih terperinciTERWUJUDNYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUN INDIKATOR: INDEKS KUALITAS AIR
TERWUJUDNYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUN INDIKATOR: INDEKS KUALITAS AIR hasil pemantauan kualitas air sungai yang memenuhi baku mutu. hasil pemantauan air sungai yang memenuhi baku mutu
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PROVINSI JAWA BARAT
EVALUASI PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PROVINSI JAWA BARAT Disampaikan oleh : Prof. DR. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Disampaikan pada : Rapat Koordinasi Pemantauan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.168, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Pemanfaatan. Dana Alokasi Khusus. TA 2013. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Tujuan Penulisan Laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Penulisan Laporan Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Lingkungan dan Pembangunan (the United Nations Conference on Environment and Development UNCED) di Rio
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.90, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Pemanfaatan. DAK. Tahun Anggaran. 2012. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17
Lebih terperinciADIPURA KOTA SOREANG TAHUN Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat
ADIPURA KOTA SOREANG TAHUN 2016 Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat 1 Latar Belakang Program Adipura merupakan salah satu instrumen / program kerja Kementerian Lingkungan
Lebih terperinciRingkasan Laporan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan UU di Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
2016 Ringkasan Laporan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan UU di Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat Daftar Isi I. Latar Belakang Masalah... 4 II. Maksud
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Lebih terperinciDATA PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN SE JAWA BARAT PERIODE LAPORAN JANUARI - MARET TAHUN 2017
DATA PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN SE JAWA BARAT PERIODE LAPORAN JANUARI - MARET TAHUN 2017 I. REALISASI INVESTASI PMA & PMDN 1. Total Realisasi Investasi PMA dan PMDN berdasarkan Laporan
Lebih terperinciMENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMANFAATAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN ANGGARAN 2011 MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 08 /PMK.07/2011 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 08 /PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN PANAS BUMI TAHUN ANGGARAN 2006, TAHUN
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5.1 Geografis dan Administratif Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 0 50 7 0 50 Lintang Selatan dan 104 0 48 108 0 48 Bujur Timur, dengan batas-batas
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH
29 IV. KONDISI UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Geografis dan Administrasi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 50-7 50 LS dan 104 48-104 48 BT dengan batas-batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan
Lebih terperinciPENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA
PENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA Perumahan menengah : meliputi kompleks perumahan atau dan sederhana permukiman Perumahan pasang surut : meliputi perumahan yang berada di daerah
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016
SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Alokasi. Dana. SDA. Pertambangan. Panas Bumi. TA 2012. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/PMK.07/2012 TENTANG PERKIRAAN
Lebih terperinciNo Kawasan Andalan Sektor Unggulan
LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 22 TAHUN 2010 TANGGAL : 30 NOVEMBER 2010 TENTANG : RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT ARAHAN PEMBAGIAN WILAYAH PENGEMBANGAN I. KAWASAN
Lebih terperinciPemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi
3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP a. Program dan Kegiatan. Program pokok yang dilaksanakan pada urusan Lingkungan Hidup tahun 2012 sebagai berikut : 1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MOJOKERTO TAHUN
TAHUN 2007 RENCANA STRATEGIS KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MOJOKERTO TAHUN 2007-2010 NO PROGRAM PRIORITAS PROGRAM KEGIATAN SUMBER TUJUAN KEGIATAN TARGET GROUP KET PEMBIAYAAN 1 2 3 4 1 Program Peningkatan
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN KABUPATEN
Lebih terperinciTabel 24.1 Status Kualitas Air Sungai di Provinsi Jawa barat Tahun Frekuensi Sampling. 1 Sungai Ciliwung 6 5 memenuhi-cemar ringan
24. LINGKUNGAN HIDUP 184 Tabel 24.1 Status Kualitas Air Sungai di Provinsi Jawa barat Tahun 2010 No Nama Jumlah Titik Sampling Frekuensi Sampling Kisaran Status Mutu Air Sungai Berdasarkan KMA PP 82/2001
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN LINGKUNGAN HIDUP
Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciTIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 15/02/32/Th.XVII, 16 Februari 2014 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan
Lebih terperinciWALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH
WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA PEKALONGAN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PEKALONGAN DENGAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto
WALIKOTA BOGOR KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan perlu didukung data dan informasi lingkungan hidup yang akurat, lengkap dan berkesinambungan. Informasi
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi. PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 06/PMK.07/2010 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA WILAYAH MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (dalam rupiah)
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 214 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 5 MAHKAMAH AGUNG : 2 JAWA BARAT SEMULA SETELAH 1 I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA 1 RUPIAH MURNI 3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN 4 PERADILAN
Lebih terperinciEVALUASI KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PANGAN RONI KASTAMAN DISAMPAIKAN PADA ACARA DISEMINASI LITBANG BAPEDA KOTA BANDUNG 29 NOPEMBER 2016
EVALUASI KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PANGAN RONI KASTAMAN DISAMPAIKAN PADA ACARA DISEMINASI LITBANG BAPEDA KOTA BANDUNG 29 NOPEMBER 2016 ISSUE PEMBANGUNAN KOTA PERTUMBUHAN EKONOMI INFLASI PENGANGGURAN
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Indeks Kemampuan Keuangan (IKK) Indeks Kemampuan Keuangan (IKK) yang didapatkan dari perhitungan setiap kabupaten/kota di Jawa Barat pada tahu 2015 dibawah ini
Lebih terperinciOPD : DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA BARAT
OPD : DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA BARAT Indikator Kode Dana/ Pagu Indikatif 1 URUSAN WAJIB 1 07 BIDANG PERHUBUNGAN 1 07 49 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 1 07 49 01 Persiapan
Lebih terperinciMODAL DASAR PD.BPR/PD.PK HASIL KONSOLIDISASI ATAU MERGER
LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 30 Tahun 2010 TANGGAL : 31 Desember 2010 TENTANG : PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH
Lebih terperinciBAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT
BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT 5.1. PDRB Antar Kabupaten/ Kota oda perekonomian yang bergulir di Jawa Barat, selama tahun 2007 merupakan tolak ukur keberhasilan pembangunan Jabar.
Lebih terperinciMATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011
MATRIK 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP I. PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP 1 Pengelolaan Kualitas Air dan Kawasan
Lebih terperinciDraft 18/02/2014 GUBERNUR JAWA BARAT,
Draft 18/02/2014 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA KABUPATEN UNTUK KEGIATAN FASILITASI DAN IMPLEMENTASI GREEN PROVINCE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan di daerah setempat. Penyediaan lapangan kerja berhubungan erat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daya beli masyarakat berkaitan erat dengan pendapatan perkapita, Sedangkan pendapatan perkapita dipengaruhi oleh penyediaan lapangan kerja dan distribusi pendapatan
Lebih terperinciSumber: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (2012)
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu sektor penting yang bisa menunjang pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, mendorong pemerataan pembangunan nasional dan mempercepat
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 54 TAHUN 2016
SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2016
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2016 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN TARGET PROGRAM Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 66,70% Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas sesuai dengan prinsip-prinsip dasar good governance pada sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government Governance) merupakan isu aktual dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Praktik kepemerintahan yang baik
Lebih terperinciLingkungan Permukiman
8 Lingkungan Permukiman Lingkungan permukiman adalah lingkungan buatan, bukan lingkungan alami. Lingkungan permukiman merupakan salah satu komponen pembentuk perkampungan / kota. Secara garis besar, lingkungan
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA WILAYAH MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (dalam rupiah)
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 213 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 5 MAHKAMAH AGUNG : 2 PROP. JAWA BARAT SEMULA SETELAH 1 I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA 1 RUPIAH MURNI 3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN 4
Lebih terperinciBUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciURGENSI SIPD DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
URGENSI SIPD DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Cirebon, 22 Desember 2015 OUTLINE PEMBAHASAN 1 SIPD DALAM UU 23 TAHUN 2014 2 PERMENDAGRI 8/2014 TENTANG SIPD AMANAT UU 23 TAHUN 2014 Pasal 274: Perencanaan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara Lintang
56 BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN A. Letak Wilayah dan Luas Wilayah Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 50-7 50 Lintang selatan dan 104 48-108 48 Bujur Timur, dengan luas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional merupakan salah satu kegiatan pemerintah Indonesia yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciDefinisi Perubahan Iklim. Adaptasi perubahan iklim. Knowledge Management Forum 2017 Surabaya, April
Knowledge Management Forum 2017, 25-27 April 2017 Definisi Perubahan Iklim AKSI ADAPTASI DAN MITIGASI BERBASIS MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KOTA YANG BERKETAHANAN IKLIM Knowledge Management
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggung jawaban pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengelolaan keuangan, pemerintah melakukan reformasi dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mensyaratkan bentuk
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Cirebon berada pada posisi ' BT dan 6 4' LS, dari Barat ke Timur 8
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1 Deskripsi Wilayah Kota Cirebon 1. Geografi Kota Cirebon merupakan salah satu Kota bersejarah yang memiliki keunikan yang khas. Kota Cirebon adalah bekas ibu Kota kerajaan
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan April 2012 serta Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 disusun berdasarkan hasil pengamatan dari 60 stasiun dan pos hujan di wilayah Jawa
Lebih terperinciBAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA
DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... ix Daftar Grafik... xi BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA A. LAHAN DAN HUTAN... Bab I 1 A.1. SUMBER
Lebih terperinciMEKANISME PEMANTAUAN KABUPATEN/KOTA PROGRAM ADIPURA
Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 14 Tahun 2006 Tanggal : 06 Nopember 2006 MEKANISME PEMANTAUAN KABUPATEN/KOTA PROGRAM ADIPURA Mekanisme pemantauan Kabupaten/Kota Program Adipura,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki potensi besar untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki potensi besar untuk melakukan kegiatan ekonomi di dalamnya. Kota Bandung juga memiliki jumlah penduduk yang banyak,
Lebih terperinciTABEL 5.1 RENCANA PEMBIAYAAN PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP JAWA BARAT
TABEL 5.1 RENCANA PEMBIAYAAN PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP JAWA BARAT 2013-2018 MISI Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Out Come)
Lebih terperinciKEPALA STASIUN KLIMATOLOGI
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan September 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan November, Desember 2013 dan Januari 2014 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan gaya hidup dan tatanan dalam masyarakat saat kini ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi yang memacu perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mengalami proses pembangunan perkotaan yang pesat antara tahun 1990 dan 1999, dengan pertumbuhan wilayah perkotaan mencapai 4,4 persen per tahun. Pulau Jawa
Lebih terperinciSistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dan Satu Data Pembangunan Jawa Barat
Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dan Satu Data Pembangunan Jawa Barat Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Pada acara Workshop Aplikasi Sistem Informasi
Lebih terperinciTabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Kondisi Geografis Wilayah Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak antara 5 54' - 7 45' LS dan 106 22' - 108 50 BT dengan areal seluas 37.034,95
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA INDIVIDU
INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. JABATAN : ANALISIS MENGENAI DAMPAK 2. TUGAS : Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis penilaian dan pemantauan analisis mengenai dampak lingkungan 3. FUNGSI : a. penyusunan
Lebih terperinciISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1.1. Permasalahan Umum Dalam mencapai peran yang diharapkan pada Visi dan Misi Kepala
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 No. 64/11/32/Th. XIX, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Agustus 2017 : Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 30/05/Th. XIX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016
Lebih terperinciSKPD : DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI DKI JAKARTA DATA : Rincian Program dan Kegiatan TAHUN : 2018
SKPD : DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI DKI JAKARTA DATA : Rincian Program dan Kegiatan TAHUN : 2018 Kode Program Nama Program Kode Kegiatan Nama Kegiatan Anggaran Bidang Seksi/Subbag (1) (2) (3) (4) (5)
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Januari 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun dan pos hujan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberlakukan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah. Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi yang bergulir tahun 1998 telah membuat perubahan politik dan administrasi, salah satu bentuk reformasi tersebut adalah perubahan bentuk pemerintahan yang
Lebih terperinciU R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 1,823,958, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 38,785,053, BELANJA LANGSUNG 256,663,285,000.
Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.07 URUSAN WAJIB Perhubungan 1.07.01 Dinas Perhubungan KODE 00 00 PENDAPATAN DAERAH 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 1,823,958,000.00 00 00 1 2 Retribusi Daerah 1,823,958,000.00
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah
Lebih terperinciPROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH)
PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) STRUKTUR ORGANISASI Unsur organisasi Ba terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu unsur Pimpinan (Kepala Ba), Pembantu Pimpinan (Sekretaris Sub Bagian)
Lebih terperinciBAB III Tabel Provinsi Tahun (01)
BAB III Tabel Provinsi Tahun NO (01) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 NO (01) 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 NO (01) 47 48 49 50 51 52 53
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Otonomi daerah merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH Dalam penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat alikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 66 TAHUN 2016
Menimbang Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat alikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TASIKMALAYA
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT. Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50
5.1. Kondisi Geografis V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50 Lintang Selatan dan 104 o 48-108 o 48 Bujur Timur, dengan batas wilayah
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR
Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan April 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan
Lebih terperinciProKlim Asdep Adaptasi Perubahan Iklim Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkugan dan Perubahan Ikllim Kementerian Lingkungan Hidup Maret 2012
ProKlim Asdep Adaptasi Perubahan Iklim Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkugan dan Perubahan Ikllim Kementerian Lingkungan Hidup Maret 2012 Krisdinar.wordpress.com Latar belakang Bencana di Indonesia
Lebih terperinci2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah
2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation antara kinerja pembangunan yang dicapai saat inidengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER KOTA BEKASI TAHUN 2013
No. 02/11/Th. XIV, 12 November 2014 INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER KOTA BEKASI TAHUN 2013 1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kota Bekasi Tahun 2013 A. Penjelasan Umum IPG merupakan
Lebih terperinciBAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT
BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT 5.1. PDRB Antar Kabupaten/ Kota eranan ekonomi wilayah kabupaten/kota terhadap perekonomian Jawa Barat setiap tahunnya dapat tergambarkan dari salah
Lebih terperinciBAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan
Lebih terperinciSOSIALISASI MEKANISME PENILAIAN MANDIRI PROPER SEKRETARIAT PROPER KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
SOSIALISASI MEKANISME PENILAIAN MANDIRI PROPER 213-214 SEKRETARIAT PROPER KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP MekanismePenilaianPROPERPROPER BOBOT X = EMAS S C O R E Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Pemanfaatan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.306, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Program Adipura. Pelaksanaan. Pedoman. Perubahan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN220132 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang
Lebih terperinci