BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisa teknis satuan pekerjaan dan analisa harga satuan pekerjaan merupakan hal yang mutlak dipahami dalam suatu lingkup kegiatan proyek konstruksi. Terutama bagi pihak-pihak yang terkait dalam proses pengadaan, pelelangan, sampai pelaksanaan proyek tersebut. Dengan adanya kedua analisa tersebut maka pihak pengguna maupun penyedia barang/jasa konstruksi dapat mengestimasi kebutuhan biaya, yang diperlukan untuk melaksanakan suatu jenis item pekerjaan. Estimasi biaya yang dibuat oleh pihak pengguna barang/jasa konstruksi disebut owner estimate (OE), atau bisa juga disebut dengan harga perkiran sendiri (HPS). Estimasi biaya yang dibuat oleh pihak penyedia barang/jasa konstruksi disebut engineer estimate (EE). Dalam pelelangan suatu proyek konstruksi, perhitungan nilai EE sangat diperlukan untuk menentukan besarnya nilai penawaran yang akan diajukan. Perhitungan nilai HPS berfungsi untuk mengevaluasi kewajaran nilai penawaran yang telah diajukan. Nilai penawaran yang diajukan menjadi salah satu faktor penting, yang akan menentukan apakah penawar (penyedia barang/jasa konstruksi) dapat memenangkan lelang proyek konstruksi tersebut atau tidak. Nilai penawaran adalah nilai kumulatif dari nilai harga satuan seluruh item pekerjaan yang terdapat dalam bill of quantity (BOQ), ditambah dengan pajak pertambahan nilai (PPN). Perhitungan analisa harga satuan pekerjaan didasarkan pada harga satuan dasar tenaga kerja, alat, bahan dan analisa teknis satuan pekerjaannya. Dalam membuat analisa harga satuan pekerjaan perlu memperhatikan beberapa aspek, aspek yang dimaksudkan antara lain adalah asumsi metode pelaksanaan pekerjaan, ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis, gambar perencanaan, serta pertimbangan teknis terhadap situasi dan kondisi lapangan setempat. Aspek-aspek tersebut sangat perlu 1

2 2 diperhatikan supaya hasil perhitungan analisa harga satuan pekerjaan yang diperoleh mendekati harga aktual di lapangan. Dengan tujuan meminimalkan kegagalan dalam mencapai keuntungan yang direncanakan, serta mendukung agar hasil pekerjaan sesuai dengan mutu yang direncanakan dan tepat waktu. Terdapat beberapa item pekerjaan yang disubkontrakkan oleh kontraktor utama pada proyek Peningkatan Jembatan Ironayan. Salah satu alasannya adalah kontraktor utama memiliki keterbatasan dalam ketersedian alat, tenaga ahli, dan kontrol mutu terhadap pengadaan bahan jadi yang akan digunakan serta pelaksanaan pekerjaan. Dalam tiga tahun terkahir ini ( ), pada proyek yang sejenis, beberapa item pekerjaan tersebut selalu disubkontrakkan. Diketahui dari beberapa item pekerjaan yang disubkontrakkan, item pekerjaan pemasangan unit pracetak gelagar tipe I bentang 40 meter tidak dibuat analisa teknis dan analisa harga satuannya. Prakteknya, kontraktor utama menetapkan nilai harga satuan pekerjaan tersebut berdasarkan perkiraan harga yang ditetapkan oleh sub kontraktor yang ditunjuk, perkiraan harga tersebut berdasarkan data pengalaman pada proyek sebelumnya. Hal ini memungkinkan nilai harga satuan pekerjaan yang ditetapkan oleh kontraktor utama lebih tinggi dibandingkan dengan hasil perhitungan analisa harga satuannya, dan hal tersebut berdampak pada bertambah tingginya nilai penawaran yang akan diajukan. 1.2 Rumusan Masalah Jika item pekerjaan pemasangan unit pracetak gelagar tipe I bentang 40 meter dapat dilaksanakan sendiri oleh kontraktor utama, maka dimungkinkan nilai harga satuan pekerjaannya lebih rendah. Lebih rendahnya nilai harga satuan pekerjaan tentu dapat memberi kesempatan bagi pihak kontraktor untuk meningkatkan efisiensi biaya yang diperlukan. Berangkat dari permasalahan ini, penelitian dilakukan untuk mengkaji ulang analisa teknis satuan pekerjaan dan analisa harga satuan pekerjaan pemasangan

3 3 unit pracetak gelagar tipe I bentang 40 meter. Dari kajian ulang dapat diketahui apakah nilai harga satuan pekerjaan yang disubkontrakkan lebih rendah jika dilaksanakan sendiri atau justru lebih tinggi. 1.3 Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut. a. Mengidentifikasi tahapan pekerjaan pemasangan unit pracetak gelagar tipe I bentang 40 meter. b. Membuat analisa teknis harga satuan pekerjaan pemasangan unit pracetak gelagar tipe I bentang 40 meter. c. Mengetahui dan membandingkan nilai harga satuan pekerjaan yang ditetapkan oleh kontraktor utama dengan hasil penelitian (aktual). 1.4 Batasan Masalah Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan yang ada di proyek Peningkatan Jembatan Ironayan, maka perlu ada pembatasan masalah dalam penelitian tugas akhir ini. Tujuan dari pembatasan masalah dalam penelitian tugas akhir ini adalah untuk mengerti ruang lingkup permasalahan yang akan dikaji, sehingga akan memperjelas arah penelitian dan pembahasan. Item pekerjaan yang akan dikaji dan dianalisa adalah Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe I Bentang 40 meter. Dalam mengkaji dan membahas item pekerjaan tersebut juga dibuat batasan-batasan masalahnya, antara lain adalah sebagai berikut. a. Pembahasan berupa kajian analisa teknis satuan pekerjaan dan perbandingan analisa harga satuan pekerjaan yang dibuat oleh kontraktor utama dengan hasil penelitian. b. Data yang digunakan dalam perhitungan analisa teknis satuan pekerjaan dan analisa harga satuan pekerjaan adalah data hasil pengamatan langsung dilokasi proyek.

4 4 c. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan analisa teknis satuan pekerjaan berdasarkan kondisi lokasi proyek Peningkatan Jembatan Ironayan dan metode pelaksanaan pekerjaan yang aktual. d. Ketersedian alat, bahan, dan tenaga kerja dianggap sudah tersedia/mencukupi atau mudah diperoleh. e. Harga satuan dasar komponen bahan, alat, dan tenaga kerja yang digunakan dalam perhitungan analisa harga satuan pekerjaan mengacu pada yang digunakan kontraktor utama. 1.5 Manfaat Penelitian Setelah memahami metode pelaksanaan dan kebutuhan tenaga kerja, alat, serta bahan item pekerjaan yang dikaji, diharapkan penelitian ini bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi kontraktor untuk membuat analisa teknis satuan pekerjaan dan analisa harga satuan pekerjaan tersebut. Diharapkan penelitian ini juga dapat menjadi salah satu bahan acuan untuk memahami tahapan-tahapan dalam membuat analisa teknis satuan pekerjaan dan analisa harga satuan pekerjaan. 1.6 Keaslian Penelitian Berdasarkan penelusuran di perpustakaan Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada dan media elektronik, tidak terdapat penelitian mengenai kajian teknis dan analisa harga satuan pekerjaan pemasangan unit pracetak gelagar tipe I bentang 40 meter. Adapun penelitian yang memiliki sedikit kemiripan tema mengenai kajian teknis dan analisa harga satuan, diantaranya adalah. a. Penelitian dengan judul Perencanaan Jembatan Banjir Kanal Timur Gayamsari Kota Semarang yang ditulis oleh Puguh Herma S. dan Puji Ardiyanto pada tahun 2010.

5 5 b. Penelitian dengan judul Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut Kabupaten Semarang yang ditulis oleh Adrew Wicaksono dan Arif Kurniawan pada tahun Setelah dilakukan penelusuran secara cermat, kedua penelitian di atas berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Perbedaan penelitian terletak pada jenis item pekerjaan dan struktur jembatan yang ditinjau. Ruang lingkup pada penelitian ini adalah kajian ulang mengenai analisa teknis dan analisa harga satuan pekerjaan berdasarkan metode pelaksanaan yang diterapkan di lokasi pekerjaan. Objek pada penelitian ini adalah item pekerjaan pemasangan unit pracetak gelagar tipe I bentang 40 meter pada proyek Peningkatan Jembatan Ironayan, yang berlokasi di Dusun Ironayan, Desa Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan demikian penelitian ini asli dan belum pernah dilakukan. Apabila di luar pengetahuan penulis terdapat penelitian yang serupa maka penelitian ini hendaknya dapat dijadikan pelengkap dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perancangan suatu proyek konstruksi, harga merupakan hal yang sangat penting. Perhitungan harga proyek diperlukan oleh pengguna jasa untuk membuat Owner Estimate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Estimasi biaya konstruksi merupakan hal yang paling penting dalam dunia industri. Data estimasi yang tidak sesuai dapat memberikan efek negatif yang berdampak pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang sedang berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang sedang berkembang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang sedang berkembang. Perkembangan tersebut meliputi berbagai sektor kehidupan, misalkan saja aspek sosial dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik itu BUMN, BUMD, dan Swasta, untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. baik itu BUMN, BUMD, dan Swasta, untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan infrastruktur yang tumbuh pesat baik dipulau Jawa ataupun diluar pulau Jawa di Indonesia berkembang pesat juga perusahaan jasa konstruksi baik itu BUMN,

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Satker Nama PPK KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SULAWESI TENGGARA : Destinasi Pariwisata : Aswad Laembo, SE Nama Pekerjaan : Perencanaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang berkualitas. Untuk pengadaannya dilakukan proses pelelangan tender untuk semua proyek

Lebih terperinci

PROSES PENENTUAN KONTRAKTOR PADA PROYEK KANTOR BERSAMA SAMSAT KOTA SUKABUMI

PROSES PENENTUAN KONTRAKTOR PADA PROYEK KANTOR BERSAMA SAMSAT KOTA SUKABUMI PROSES PENENTUAN KONTRAKTOR PADA PROYEK KANTOR BERSAMA SAMSAT KOTA SUKABUMI PUNTI MINESA Nrp : 0021012 Pembimbing : Ir. YOHANES LIM DWI ADIANTO, MT UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN

Lebih terperinci

BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN 104 BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Temuan Dari pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan maka ditemukan 3 faktor risiko dominan yang paling berpengaruh terhadap kinerja kualitas pelaksanaan konstruksi,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 11/PRT/M/2013 TENTANG PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 11/PRT/M/2013 TENTANG PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 11/PRT/M/2013 TENTANG PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK

Lebih terperinci

KONFRENSI REGIONAL TEKNIK JALAN ( KRTJ 10 ) Wilayah Barat dan Tengah DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI LAMPUNG DPD HPJI PROVINSI LAMPUNG

KONFRENSI REGIONAL TEKNIK JALAN ( KRTJ 10 ) Wilayah Barat dan Tengah DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI LAMPUNG DPD HPJI PROVINSI LAMPUNG KONFRENSI REGIONAL TEKNIK JALAN ( KRTJ 10 ) Wilayah Barat dan Tengah DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI LAMPUNG DPD HPJI PROVINSI LAMPUNG Novie Winarny, ST, MM Ir. Kamal Abdul Nasser, MM, MT Background Perhitungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya mendapatkan pekerjaan (proyek) pada sektor jasa konstruksi hampir selalu melalui proses yang dinamakan pelelangan/tender. Proses ini menjadi sangat penting

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Menurut Perpres RI. Nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Perpres RI. Nomor 54 Tahun 2010, tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : COST ESTIMATOR OF BRIDGE Kode Jabatan Kerja : Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PENGIKATAN DANA, PENETAPAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kontrak Kontrak merupakan kesepakatan antara pihak pengguna jasa dan pihak penyedia jasa untuk melakukan transaksi berupa kesanggupan antara pihak penyedia jasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum merupakan suatu struktur dalam jembatan atau fly over yang berfungsi sebagai penghubung antara struktur bawah dan atas, dengan kata lain girder berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain

Lebih terperinci

ANALISIS PENAWARAN KONTRAKTOR (162K)

ANALISIS PENAWARAN KONTRAKTOR (162K) ANALISIS PENAWARAN KONTRAKTOR (162K) Mandiyo Priyo 1, Anita Widianti 2 dan Clara Shinta Yonhas Maharani 3 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Lingkar Barat, Tamantirto, Kasihan,

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS PERUBAHAN PEKERJAAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI

STUDI ANALISIS PERUBAHAN PEKERJAAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI STUDI ANALISIS PERUBAHAN PEKERJAAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI Martuarasi Siburian NRP: 9221027 NIRM: 41077011930228 Pembimbing : Yohanes Lim Adianto, Ir., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH

RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH Dedy Fachrurrazi 1, Chairil Anwar 2, Afdhal Hasan 3 1) Mahasiswa, Diploma 4 Perancangan Jalan dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN SEKRETARIAT DPRD Jl. Bhayangkara No. 3 Telp. (0292) PURWODADI

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN SEKRETARIAT DPRD Jl. Bhayangkara No. 3 Telp. (0292) PURWODADI PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN SEKRETARIAT DPRD Jl. Bhayangkara No. 3 Telp. (0292) 421145 PURWODADI ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN No : 027/1295 / IV / 2013 Pekerjaan : Pemilihan Langsung Penataan Kantor Pimpinan

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional khusus

Tujuan Instruksional khusus Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mengetahui berbagai tujuan dari kegunaan estimasi biaya konstruksi, sehingga dapat memperkirakan biaya suatu konstruksi secara tepat sesuai dengan tujuan dan sasarsn

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR) KOP PERUSAHAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR) PEKERJAAN : PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN HOTMIX SANGOWO LOKASI PEKERJAAN : SANGOWO KECAMATAN MOROTAI TIMUR SUMBER DANA : APBD TAHUN

Lebih terperinci

ADDENDUM KE 1 DOKUMEN PENGADAAN

ADDENDUM KE 1 DOKUMEN PENGADAAN ADDENDUM KE 1 DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN REHABILITASI JARINGAN IRIGASI D.I. KAYANGAN SKPD DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KULON PROGO TAHUN ANGGARAN 2013 Nomor : 04.01 / ADD. Dok / KAYANGAN / VIII / WISMP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pengadaan merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pengadaan merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengadaan merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan pemenuhan/penyediaan sumber daya (barang atau jasa) pada suatu proyek tertentu. Pengadaan barang/jasa atau

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Sistem organisasi memegang peranan cukup penting dalam sebuah proyek. Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat sistem organisasi

Lebih terperinci

STUDI PELAKSANAAN PRAKUALIFIKASI KONTRAKTOR PADA PROYEK PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN RUAS JALAN KADIPATEN PALIMANAN JAWA BARAT

STUDI PELAKSANAAN PRAKUALIFIKASI KONTRAKTOR PADA PROYEK PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN RUAS JALAN KADIPATEN PALIMANAN JAWA BARAT STUDI PELAKSANAAN PRAKUALIFIKASI KONTRAKTOR PADA PROYEK PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN RUAS JALAN KADIPATEN PALIMANAN JAWA BARAT Siti Yulinar Jannatunnaim NRP : 0121090 Pembimbing : Ir. V.Hartanto, M.Sc

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkembangan dunia konstruksi sekarang ini banyak sekali hal-hal yang

I. PENDAHULUAN. perkembangan dunia konstruksi sekarang ini banyak sekali hal-hal yang I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan di era globalisasi seperti saat ini sangatlah menuntut untuk menuntut ketepatan, keefektifan efisiensi dan ekonomis. Didalam perkembangan dunia konstruksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metode Pemilihan Kontraktor Dalam industri konstruksi, ada dua pihak yang sangat berperanan penting, yaitu owner dan kontraktor. Dimana owner adalah orang atau badan hukum

Lebih terperinci

STUDI EVALUASI PENAWARAN PADA PROSES PENGADAAN JASA KONSTRUKSI

STUDI EVALUASI PENAWARAN PADA PROSES PENGADAAN JASA KONSTRUKSI STUDI EVALUASI PENAWARAN PADA PROSES PENGADAAN JASA KONSTRUKSI Ratna I F Y NRP : 9921074 Pembimbing : Ir. Maksum Tanubrata, MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari dunia kontruksi berkembang makin pesat. Kita sebagai pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari dunia kontruksi berkembang makin pesat. Kita sebagai pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin hari dunia kontruksi berkembang makin pesat. Kita sebagai pelaku konstruksi dituntut untuk mampu memahami dan menguasai setiap aspek yang berkembang

Lebih terperinci

ANALISA PERHITUNGAN DAN RESIKO MANAGEMENT STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BENTANG 40 METER PADA JEMBATAN BUNGKUK PALARAN

ANALISA PERHITUNGAN DAN RESIKO MANAGEMENT STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BENTANG 40 METER PADA JEMBATAN BUNGKUK PALARAN ANALISA PERHITUNGAN DAN RESIKO MANAGEMENT STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BENTANG 40 METER PADA JEMBATAN BUNGKUK PALARAN Yunita Elvira Wiranata Program Studi Teknik Sipil Sekolah Pasca Sarjana Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan. transaksi dalam hal ini adalah antara owner dan kontraktor.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan. transaksi dalam hal ini adalah antara owner dan kontraktor. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan konstruksi/kontraktor harus dapat memenuhi dua syarat agar dapat sukses. Pertama, harga harus mencerminkan keuntungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari hari ke hari. Oleh karenanya strategi menentukan harga penawaran menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dari hari ke hari. Oleh karenanya strategi menentukan harga penawaran menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat kompetisi di dunia bisnis konstruksi terus meningkat secara tajam dari hari ke hari. Oleh karenanya strategi menentukan harga penawaran menjadi sangat penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. proyek, serta aspek waktu penyelesaian konstruksi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. proyek, serta aspek waktu penyelesaian konstruksi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan penyediaan jasa pelaksanaan konstruksi untuk suatu proyek tergantung pada jenis, ukuran, dan kompleksitasnya. Hal lain yang mempengaruhi sistem pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Konsultan untuk mendapatkan penawaran bersaing sesuai spesifikasi dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Konsultan untuk mendapatkan penawaran bersaing sesuai spesifikasi dan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lelang atau tender adalah penawaran pekerjaan kepada Kontraktor atau Konsultan untuk mendapatkan penawaran bersaing sesuai spesifikasi dan dapat dipertanggung jawabkan.

Lebih terperinci

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 1

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 1 EXTRAPOLASI Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya P-ISSN: 1693-8259 Juli 2014, Vol. 7 No. 1, hal. 1-10 ESTIMASI BIAYA DENGAN MENGUNAKAN COST SIGNIFICANT MODEL PADA PEKERJAAN JEMBATAN RANGKA BAJA DI PROYEK

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Sleman. Dokumen Pengadaan Secara Elektronik. Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

Pemerintah Kabupaten Sleman. Dokumen Pengadaan Secara Elektronik. Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Pemerintah Kabupaten Sleman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi - Metode e-lelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi - Unit Layanan Pengadaan Bagian Layanan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 06 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN LAIN PEMBANGUNAN FASILITAS PELAYANAN PUBLIK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 06 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN LAIN PEMBANGUNAN FASILITAS PELAYANAN PUBLIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 06 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN LAIN PEMBANGUNAN FASILITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

ADDENDUM-02. Maksud dan Tujuan

ADDENDUM-02. Maksud dan Tujuan ADDENDUM-02 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan diterbitkannya Addendum ini adalah untuk memberikan informasi dan ketentuan-ketentuan tambahan Instruksi Kepada Peserta mengenai hal-hal yang belum ada atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pelelangan/Pengadaan Barang atau Jasa Kosntruksi. sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pelelangan/Pengadaan Barang atau Jasa Kosntruksi. sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelelangan/Pengadaan Barang atau Jasa Kosntruksi 2.1.1 Pengertian Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah,

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH OLEH : I MADE JELANTIK MANGUPURA 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PRT/M/2016 TENTANG PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Maraknya pembangunan di Indonesia membuat sektor konstruksi di tanah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Maraknya pembangunan di Indonesia membuat sektor konstruksi di tanah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Maraknya pembangunan di Indonesia membuat sektor konstruksi di tanah air mengalami perkembangan yang signifikan dan juga meningkatkan persaingan di antara para pengusaha

Lebih terperinci

BERITA ACARA HASIL EVALUASI PENAWARAN BA.05.2/FSK.LU/POKJA-DMI/2017

BERITA ACARA HASIL EVALUASI PENAWARAN BA.05.2/FSK.LU/POKJA-DMI/2017 BERITA ACARA HASIL EVALUASI PENAWARAN BA.05.2/FSK.LU/POKJA-DMI/2017 Kegiatan Paket pekerjaan Lokasi Sumber Dana Nilai total HPS Tahun Anggaran Jangka Waktu Pelaksanaan Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan. Latar Belakang : Kegiatan Perencanaan Teknis Pembuatan Liftt dan Eskalator Gedung DPRD Kota Bontang ini untuk mengakomodir kebutuhan pengguna gedung

Lebih terperinci

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP) Nomor : 03.3/POKJA.KT2-ULP/APBD/III/2012

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP) Nomor : 03.3/POKJA.KT2-ULP/APBD/III/2012 BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP) Nomor : 03.3/POKJA.KT2-ULP/APBD/III/2012 PEKERJAAN LOKASI PEKERJAAN : PENINGKATAN PEMBERSIHAN DAN PENGERUKAN SUNGAI DAN KALI JL. LINGGARJATI DI KOTA PANGKALPINANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta memberi nilai pada masing-masing kejadian tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. serta memberi nilai pada masing-masing kejadian tersebut. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam upaya mendapatkan pekerjaan (proyek) pada sektor jasa konstruksi hampir selalu melalui proses yang dinamakan pelelangan/ tender. Proses ini menjadi sangat penting

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 40 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian tentang Strategi dan Analisis Penetapan Harga Proyek oleh Kontraktor yang terdiri dari 30 pernyataan ditujukan untuk direktur, estimator, manajer

Lebih terperinci

PELATIHAN PEMBUATAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DIKELURAHAN NEGLASARI BANDUNG

PELATIHAN PEMBUATAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DIKELURAHAN NEGLASARI BANDUNG PELATIHAN PEMBUATAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DIKELURAHAN NEGLASARI BANDUNG Dani Dagustani dagustani@yahoo.com Gatot Iwan Kurniawan gatot.iwan@ekuitas.ac.id SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI EKUITAS ABSTRAK

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan dibawah ini:

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan dibawah ini: Yang bertanda tangan dibawah ini: SURAT PERNYATAAN 1. N a m a : I Made Deskya adi Kesawa 2. NIM : 1104105026 3. Program Studi : Teknik Sipil 4. Fakultas : Teknik 5. Alamat : Jl. Mudutaki Perum. Tegaljaya

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENAWARAN UNTUK MEMENANGKAN TENDER PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA DENPASAR DENGAN MODEL FRIEDMAN TUGAS AKHIR

ANALISIS STRATEGI PENAWARAN UNTUK MEMENANGKAN TENDER PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA DENPASAR DENGAN MODEL FRIEDMAN TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PENAWARAN UNTUK MEMENANGKAN TENDER PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA DENPASAR DENGAN MODEL FRIEDMAN TUGAS AKHIR Oleh : PUTU RISKY SURYA KENCANA PUTRA NIM: 1019151015 JURUSAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri konstruksi merupakan salah satu komponen penting dalam perekonomian bangsa, dimana konstribusi industri konstruksi akan meningkat sejalan dengan kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

ESTIMASI DANA TALANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CASH FLOW PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA P3GT CIMAHI ABSTRAK

ESTIMASI DANA TALANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CASH FLOW PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA P3GT CIMAHI ABSTRAK ESTIMASI DANA TALANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CASH FLOW PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA P3GT CIMAHI Audi Ramadhan. E NRP : 0021075 Pembimbing Ir. Herianto Wibowo, M.Sc, FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

1 JDIH Kementerian PUPR

1 JDIH Kementerian PUPR PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31 /PRT/M/2015 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 07/PRT/M/2011 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penentu baik buruknya pelaksanaan proyek kosntruksi.

BAB I PENDAHULUAN. penentu baik buruknya pelaksanaan proyek kosntruksi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan Jasa konstruksi di Negara Indonesia berkembang cukup pesat. Tingkat kebutuhan akan tempat tinggal, sarana prasana, serta fasilitas umum sangat tinggi

Lebih terperinci

lelang, melakukan lelang, sampai tanda tangan kontrak untuk menangani

lelang, melakukan lelang, sampai tanda tangan kontrak untuk menangani BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pemilihan kontraktor merupakan serangkaian kegiatan mulai dari mengidentifikasi keperiuan jasa kontraktor oieh pemilik, mempersiapkan paket lelang, melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berupa analisis perbandingan tower crane statik dengan tower

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berupa analisis perbandingan tower crane statik dengan tower BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Penelitian ini berupa analisis perbandingan tower crane statik dengan tower crane climbing ditinjau dari biaya dan waktu pelaksanaan untuk pekerjaan konstruksi

Lebih terperinci

2 Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 64); 2. Peraturan Pemerintah Nomor

2 Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 64); 2. Peraturan Pemerintah Nomor BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1285, 2015 KEMEN-PUPR. Pekerjaan Kontruksi. Jasa Konsultasi. Pengadaan. Pedoman. Standar. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 31/PRT/M/2015

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Layanan Pengadaan Secara Elektronik. sistem e-procurement (pengadaan secara elektronik) yang dikembangkan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Layanan Pengadaan Secara Elektronik. sistem e-procurement (pengadaan secara elektronik) yang dikembangkan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Pengadaan Secara Elektronik Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) pada awalnya merupakan sistem e-procurement (pengadaan secara elektronik) yang dikembangkan oleh

Lebih terperinci

KLARIFIKASI DAN PEMBUKTIAN DOKUMEN DALAM PROSES LELANG Oleh Abu Sopian Widyaiswara pada Balai Diklat Keuangan Palembang

KLARIFIKASI DAN PEMBUKTIAN DOKUMEN DALAM PROSES LELANG Oleh Abu Sopian Widyaiswara pada Balai Diklat Keuangan Palembang KLARIFIKASI DAN PEMBUKTIAN DOKUMEN DALAM PROSES LELANG Oleh Abu Sopian Widyaiswara pada Balai Diklat Keuangan Palembang Kata Kunci Penyedia barang/jasa, Pokja ULP, evaluasi, Harga Perkiraan Sendiri (HPS),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan proyek telah dikenal sejak dahulu, baik membuat rumah tinggal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan proyek telah dikenal sejak dahulu, baik membuat rumah tinggal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan proyek telah dikenal sejak dahulu, baik membuat rumah tinggal sederhana maupun membuat suatu infrastruktur raksasa. Pada jaman dunia modern seperti saat ini,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Sistematika Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Sistematika Penelitian... ABSTRAK Pemilihan calon kontraktor dalam pengadaan barang/jasa pemborongan di bidang konstruksi pada prinsipnya dilakukan dengan metode pelelangan umum pascakualifikasi, terutama pada proyek pemerintah.

Lebih terperinci

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Jl. Medan Merdeka Utara No. 3-4 Jakarta Pusat

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Jl. Medan Merdeka Utara No. 3-4 Jakarta Pusat MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Jl. Medan Merdeka Utara No. 3-4 Jakarta Pusat BERITA ACARA HASIL PELELANGAN (BAHP) Nomor : 007/PPTM/VIII/2012 Paket Pekerjaan : Pembangunan Pengadilan Terpadu Manado HPS

Lebih terperinci

TEKNIK DAN METODE PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

TEKNIK DAN METODE PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) TEKNIK DAN METODE PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Oleh : Rusdian Rasih Hendrato, S.H. Surakarta, 28 Mei 2005 BAGIAN PERLENGKAPAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 28 MEI 2005 Sumber data : Diklat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proyek adalah suatu urutan kegiatan dan peristiwa yang dirancang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proyek adalah suatu urutan kegiatan dan peristiwa yang dirancang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proyek adalah suatu urutan kegiatan dan peristiwa yang dirancang dengan baik pada suatu permulaan dan suatu akhir dari sebuah kegiatan, yang diarahkan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Penyimpangan yang terjadi pada pelaksanaan tender

Lebih terperinci

STUDI HARGA PENAWARAN DAN FAKTOR PENENTU PEMENANG TENDER PROYEK KONSTRUKSI DI DIY UNTUK KUALIFIKASI NON KECIL (234K)

STUDI HARGA PENAWARAN DAN FAKTOR PENENTU PEMENANG TENDER PROYEK KONSTRUKSI DI DIY UNTUK KUALIFIKASI NON KECIL (234K) STUDI HARGA PENAWARAN DAN FAKTOR PENENTU PEMENANG TENDER PROYEK KONSTRUKSI DI DIY UNTUK KUALIFIKASI NON KECIL (234K) Zaenal Arifin 1 dan Dara Juwanti 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Islam Indonesia,

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI Nomor : PL.01.02/PAN/218/1/2011

PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI Nomor : PL.01.02/PAN/218/1/2011 DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG JL. Tirto Agung, Banyumanik, Semarang Telp/Fax :024-7460274 PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM DENGAN

Lebih terperinci

11. PELAKSANAAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI MELALUI PENUNJUKAN LANGSUNG DAN PENGADAAN LANGSUNG

11. PELAKSANAAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI MELALUI PENUNJUKAN LANGSUNG DAN PENGADAAN LANGSUNG 11. PELAKSANAAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI MELALUI PENUNJUKAN LANGSUNG DAN PENGADAAN LANGSUNG a. Pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Melalui Penunjukan Langsung Untuk Penanganan Darurat 1) Setelah

Lebih terperinci

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (BAPP)

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (BAPP) BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (BAPP) Nomor : 33/ PJN-WIL.IV /PPK.20/ELA-THP.II/APBN/2016 1. Pada hari ini Kamis tanggal Sembilan belas bulan Mei tahun Dua ribu enam belas bertempat di Kantor Satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Arus lalu lintas yang melalui jalan Yogyakarta Wonosari Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta dari hari ke hari semakin ramai dan padat. Dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 050/044 TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 050/044 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI BOYOLALI KEPUTUSAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 050/044 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK, PADA UNIT LAYANAN PENGADAAN KABUPATEN BOYOLALI BUPATI

Lebih terperinci

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data Data-data dalam penelitian ini merupakan data-data pengadaan barang dan jasa pemerintah khususnya di bidang pekerjaan konstruksi di Provinsi

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH OLEH : I MADE JELANTIK MANGUPURA 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah

Lebih terperinci

BAB VII PENAMBAHAN BALOK STRUKTUR LANTAI ATAP AKIBAT BEBAN GONDOLA DAN ROOF TANK

BAB VII PENAMBAHAN BALOK STRUKTUR LANTAI ATAP AKIBAT BEBAN GONDOLA DAN ROOF TANK AKIBAT BAB VII PENAMBAHAN BALOK STRUKTUR LANTAI ATAP AKIBAT 7.1 Uraian Umum Proses design yang dilakukan oleh konsultan perencanaan sangatlah penting dan erat kaitannya dengan proses kontruksi yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka meningkatakan pelayanan terhadap penggunaan jalan raya terutama yang berkaitan dengan kualitas permukaan jalan sesuai dengan standar operasi pelayanan

Lebih terperinci

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP) Nomor : 03.4/POKJA.KT2-ULP/APBD/III/2012

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP) Nomor : 03.4/POKJA.KT2-ULP/APBD/III/2012 BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP) Nomor : 03.4/POKJA.KT2-ULP/APBD/III/2012 PEKERJAAN LOKASI PEKERJAAN : NORMALISASI SALURAN BANJIR KAMPUNG SEBERANG KAB. BELITUNG TIMUR : KOTA PANGKALPINANG Pada

Lebih terperinci

Adendum Dokumen Pengadaan Nomor : 04.D/PAN-UPTD.TIM/V/2012 tanggal 31 Mei 2012

Adendum Dokumen Pengadaan Nomor : 04.D/PAN-UPTD.TIM/V/2012 tanggal 31 Mei 2012 Adendum Dokumen Pengadaan Nomor : 04.D/PAN-UPTD.TIM/V/2012 tanggal 31 Mei 2012 Paket Pekerjaan Lokasi Pekerjaan No. BAB. I. UMUM : Pengadaan Self Loader Truck : Kota Sangatta URAIAN AWAL KETERANGAN PERUBAHAN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRE CONTRACT DAN POST CONTRACT STUDI KASUS PROYEK AD-PREMIER OFFICE JAKARTA

TUGAS AKHIR PRE CONTRACT DAN POST CONTRACT STUDI KASUS PROYEK AD-PREMIER OFFICE JAKARTA TUGAS AKHIR KAJIAN QUANTITY SURVEYOR PADA TAHAP PRE CONTRACT DAN POST CONTRACT STUDI KASUS PROYEK AD-PREMIER OFFICE JAKARTA Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun

Lebih terperinci

PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DENGAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING(ABC) Oleh : Fatimah Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Malang

PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DENGAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING(ABC) Oleh : Fatimah Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Malang PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DENGAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING(ABC) Oleh : Fatimah Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Malang Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah komponen yang sangat penting

Lebih terperinci

MANUAL PROCEDURE. Proses Pengajuan Lelang

MANUAL PROCEDURE. Proses Pengajuan Lelang MANUAL PROCEDURE Proses Pengajuan Lelang UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 M Manual Procedure Proses Pengajuan Lelang Unit Layanan Pengadaan (ULP) Universitas Brawijaya Kode

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

UNIT LAYANAN PENGADAAN KABUPATEN INDRAMAYU POKJA PENGADAAN BARANG/JASA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL Jl. D.I. Panjaitan No.

UNIT LAYANAN PENGADAAN KABUPATEN INDRAMAYU POKJA PENGADAAN BARANG/JASA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL Jl. D.I. Panjaitan No. UNIT LAYANAN PENGADAAN KABUPATEN INDRAMAYU POKJA PENGADAAN BARANG/JASA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL Jl. D.I. Panjaitan No. 73 Indramayu PENGUMUMAN PEMENANG PELELANGAN Nomor : 027/16.Umpem/PokjaDisdukcapil/12

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan di berbagai bidang sedang giat dilaksanakan oleh bangsa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan di berbagai bidang sedang giat dilaksanakan oleh bangsa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan di berbagai bidang sedang giat dilaksanakan oleh bangsa Indonesia. Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM

BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM Di dalam pembuatan suatu konstruksi bangunan diperlukan perencanaan yang dimaksudkan untuk menentukan fungsi struktur secara tepat, dan bentuk yang sesuai serta mempunyai

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Manajemen Proyek Kode MK : TKS 4208 Pengampu : Achfas Zacoeb SESI 6 HARGA SATUAN. zacoeb.lecture.ub.ac.id

Mata Kuliah : Manajemen Proyek Kode MK : TKS 4208 Pengampu : Achfas Zacoeb SESI 6 HARGA SATUAN. zacoeb.lecture.ub.ac.id Mata Kuliah : Manajemen Proyek Kode MK : TKS 4208 Pengampu : Achfas Zacoeb SESI 6 HARGA SATUAN zacoeb.lecture.ub.ac.id PENDAHULUAN Koefisien analisa harga satuan adalah angka yang menunjukkan jumlah kebutuhan

Lebih terperinci

Oleh : Wiendia Suryana NRP : : MaksumTanubrata, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

Oleh : Wiendia Suryana NRP : : MaksumTanubrata, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK EVALUASI PROSEDUR PELELANGAN PROYEK KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMERINTAH BERDASARKAN KEPPRES No. 18 TAHUN 2000 DIBANDINGKAN DENGAN KEPPRES No. 80 TAHUN 2003 Oleh : Wiendia Suryana NRP : 0021115 Pembimbing

Lebih terperinci

BERITA ACARA HASIL PELELANGAN Nomor : BA.06.2/FSK.LU/POKJA-DMI/2017

BERITA ACARA HASIL PELELANGAN Nomor : BA.06.2/FSK.LU/POKJA-DMI/2017 Kegiatan Paket pekerjaan Lokasi Sumber Dana Nilai total HPS Tahun Anggaran Jangka Waktu Pelaksanaan BERITA ACARA HASIL PELELANGAN Nomor BA.06.2/FSK.LU/POKJA-DMI/2017 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR STUDI PERBANDINGAN ESTIMASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PADA PEKERJAAN PERUMAHAN 2 LANTAI TIPE LB. 85 M 2 / LT.90 M 2

TUGAS AKHIR STUDI PERBANDINGAN ESTIMASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PADA PEKERJAAN PERUMAHAN 2 LANTAI TIPE LB. 85 M 2 / LT.90 M 2 TUGAS AKHIR STUDI PERBANDINGAN ESTIMASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PADA PEKERJAAN PERUMAHAN 2 LANTAI TIPE LB. 85 M 2 / LT.90 M 2 ( Studi Kasus : Pada Proyek Pembangunan Perumahan Gading Residence, Pamulang,

Lebih terperinci

TINJAUAN MODUL TEHNIK PENYUSUNAN HPS/OE Deskripsi Singkat Modul

TINJAUAN MODUL TEHNIK PENYUSUNAN HPS/OE Deskripsi Singkat Modul TINJAUAN MODUL TEHNIK PENYUSUNAN HPS/OE 1.1. Deskripsi Singkat Modul Pada dasarnya bahwa untuk setiap pelaksanaan pengadaan barang/jasa di instansi pemerintah perlu dibuatkan Harga Perkiraan Sendiri/Owner

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N POKJA JASA KONSTRUKSI BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PELELANGAN (AANWIJZING) Nomor: 005.a/POKJA-PSDA/DPUTR/IV/2013

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/JASA Jalan Garuda Nomor 1 Sumbawa Besar Telp (0371) Sumbawa Besar

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/JASA Jalan Garuda Nomor 1 Sumbawa Besar Telp (0371) Sumbawa Besar PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/JASA Jalan Garuda Nomor 1 Sumbawa Besar Telp (0371) 22406 Sumbawa Besar PENGUMUMAN PELELANGAN GAGAL Nomor : 144/POKJA I/ULP/DPE-Konstruksi/VII/2014

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN PENYIAPAN LELANG AWAL TA.2017

KEBIJAKAN DAN PENYIAPAN LELANG AWAL TA.2017 t KEBIJAKAN DAN PENYIAPAN LELANG AWAL TA.2017 Oleh: Direktur Jenderal Bina Konstruksi TOPIK PEMBAHASAN Pedoman dan Acuan Pengadaan Barang dan Jasa Tugas dan Fungsi ULP dan Pokja Kebijakan Pelelangan Awal

Lebih terperinci

STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA PENAWARAN KONTRAKTOR PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI

STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA PENAWARAN KONTRAKTOR PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA PENAWARAN KONTRAKTOR PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI Mansye Ronal NRP : 0221013 Pembimbing : Maksum Tanubrata, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

BAB IV SISTEMATIKA LAPORAN

BAB IV SISTEMATIKA LAPORAN BAB IV SISTEMATIKA LAPORAN 4.1. Fungsi Laporan Kerja Praktik Laporan berfungsi sebagai komunikator dan informasi yang efektif, maka laporan harus disusun dengan seksama dan sungguh-sungguh. Sebuah laporan

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA PROYEK ESTIMASI BIAYA PROYEK RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

ESTIMASI BIAYA PROYEK ESTIMASI BIAYA PROYEK RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) ESTIMASI BIAYA PROYEK RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) 1. Estimasi Biaya Proyek : Macam-macam estimasi biaya Jenis-jenis biaya proyek konstruksi 2. RAB Susunan RAB Tahap-tahap penyusunan RAB Contoh RAB ESTIMASI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dalam menyusun strategi penawaran untuk memenangkan tender, model

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dalam menyusun strategi penawaran untuk memenangkan tender, model BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari analisa hasil perhitungan di sub bab 4.8 dan pembahasan di sub bab 4.9, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yang dapat menjawab permasalahan yang ada:

Lebih terperinci

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT)

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT) PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT) 1. Ruang Lingkup 2. Metode Pemilihan Penyedia 3. Proses Lelang RUANG LINGKUP Pengadaan barang/jasa yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBN/APBD,,

Lebih terperinci