PENGARUH PENGGUNAAN SERAT ALAM TERHADAP KEKUATAN GESER BALOK BETON MUTU TINGGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENGGUNAAN SERAT ALAM TERHADAP KEKUATAN GESER BALOK BETON MUTU TINGGI"

Transkripsi

1 Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 PENGARUH PENGGUNAAN SERAT ALAM TERHADAP KEKUATAN GESER BALOK BETON MUTU TINGGI Antony Fernandez 1, Harianto Hardjasaputra 2 dan Fransiscus Mintar Ferry Sihotang 2 1 Alumni Teknik Sipil, Universitas Pelita Harapan 2 Staf Pengajar Teknik Sipil, Universitas Pelita Harapan ABSTRAK Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang banyak digunakan selama ini, baik beton tanpa tulangan maupun beton yang menggunakan tulangan. Banyak penelitian di bidang teknologi beton yang menggunakan serat sebagai bahan tambah pada campuran beton. Serat yang digunakan pada penelitian ini adalah serat alam, yaitu serat serabut kelapa, serat karung goni, dan serat bambu halus. Ketiga macam serat alam tersebut ditambahkan pada campuran beton dalam 3 variasi persentase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan serat terhadap kekuatan geser balok beton mutu tinggi yang dilakukan pada uji pembebanan 40 buah balok persegi dan 40 buah balok I. Dari hasil penelitian didapatkan peningkatan kekuatan geser lebih besar dari 20% tergantung jenis dan prosentase serat dibandingkan tanpa serat. Kata kunci : teknologi beton, serat alam, persentase serat, balok beton mutu tinggi, kekuatan geser 1. PENDAHULUAN Beton merupakan salah satu material yang sangat popular dalam konstruksi. Beton mempunyai banyak keuntungan, antara lain harga relatif murah, kuat tekan yang tinggi, mudah dibentuk sesuai keinginan, bahan pembentuk beton mudah didapat di pasaran, lebih tahan terhadap api, dan biaya perawatan beton rendah. Beton yang mempunyai kuat tekan yang tinggi ternyata tidak diikuti dengan kuat tariknya. Nilai kekuatan tekan beton tidak berbanding lurus dengan nilai kekuatan tarik beton. Kuat tarik beton sangat kecil sehingga beton ditambahkan dengan tulangan baja yang biasa disebut beton bertulang. Pada penelitian ini serat ditambahkan pada campuran beton sebagai bahan tambah. Serat yang digunakan pada penelitian ini adalah serat alam. Alasan pemilihan serat alam antara lain, mudah didapatkan, ramah lingkungan, tidak beracun, mempunyai berat jenis yang kecil, dan secara visual mempunyai kuat tarik yang tinggi. Diharapkan dengan penambahan serat alam ini dapat meningkatkan kekuatan tarik dari beton secara mikro lewat fenomena keruntuhan geser. 2. PEMBUATAN SERAT ALAM Serat alam yang digunakan pada penelitian ini adalah serat serabut kelapa, serat karung goni dan serat bambu halus, dapat dilihat pada Gambar 1. Untuk serat bambu halus, jenis bambu yang digunakan adalah bambu tali. Serat serat tersebut diolah secara manual, tidak ada mesin pengolah khusus. Serat serabut kelapa diperoleh dari kulit buah kelapa, serat karung goni diperoleh dari karung goni yang dipotong potong, sedangkan untuk serat bambu halus diperoleh dari hasil serutan bambu pengerajin tikar dan bakul. Hasil serutan bambu ini biasanya dibuang oleh pengerajin bambu, tetapi pada penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambah campuran beton. Panjang dari serat serat yang digunakan adalah ± 7 cm. Serat serabut kelapa Serat karung goni Serat bambu halus Gambar 1. Macam - macam Serat yang Digunakan Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta S - 235

2 Antony Fernandez, Harianto Hardjasaputra dan Fransiscus Mintar Ferry Sihotang 3. BENDA UJI BALOK Serat serat yang siap digunakan kemudian dicampurkan pada benda uji balok sebanyak 80 buah (40 buah balok persegi dan 40 buah balok I) yang terdiri dari balok tanpa tulangan lentur dan balok dengan tulangan lentur, yang mempunyai dimensi p=65cm, l=10cm, t=15cm. Pada penelitian ini digunakan beton dengan mutu tinggi, yaitu beton dengan kuat tekan f c = 50 Mpa. Hal ini disebabkan efek penambahan serat akan lebih berguna apabila menggunakan beton dengan mutu tinggi, bukan pada mutu rendah. Serat serabut kelapa dan serat bambu halus dicampurkan dengan kadar 0.1%, 0,175% dan 0.25%, sedangkan untuk serat karung goni dicampurkan dengan kadar 0.15%, 0.3% dan 0.45% dari berat beton yang akan di cor. Pada penelitian ini juga dibuat balok uji tanpa serat, sehingga dapat dibandingkan dengan balok yang menggunakan serat. Model pembebanan benda uji balok dapat dilihat pada Gambar 2 seperti berikut : Gambar 2. Model Pembebanan Balok Uji Lentur 4. PENGUJIAN BENDA UJI Pengujian benda uji (Gambar 4) dilakukan di Laboratorium UPH. Pengujian lentur benda uji balok bertujuan untuk mendapatkan nilai f r dan v u. Dimana f r adalah kuat tarik beton terhadap lentur dan v u adalah tegangan geser beton maksimum. Pengujian lentur dilakukan dengan pembebanan secara terus menerus (continue), tidak ada jedah waktu untuk peningkatan pembebanan. Gambar 3. Proses Pengujian Balok Benda Uji Gambar 4. Benda Uji Balok Beton setelah Mengalami Pembebanan S Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta

3 Pengaruh Penggunaan Serat Alam terhadap Kekuatan Geser Balok Beton Mutu Tinggi Keruntuhan yang terjadi pada balok tanpa tulangan lentur (balok persegi dan balok I) adalah keruntuhan yang tiba tiba dan biasanya terjadi retak pada tengah bentang. Retak yang terjadi dimulai dari bawah langsung ke atas balok. Sedangkan keruntuhan yang terjadi pada balok yang menggunakan tulangan lentur tidak terjadi tiba tiba seperti balok tanpa serat tanpa tulangan. Keruntuhan yang terjadi adalah keruntuhan tekan geser dimana retak yang pertama terjadi adalah retak halus vertikal dan biasanya terjadi pada tengah bentang. Apabila ditambahkan beban secara terus menerus, maka retak yang kemudian terjadi adalah retak miring yang curam dan menjalar menuju sumbu netral. Menurut ACI 318M-95, besarnya tegangan geser yang disumbangkan oleh beton sebesar 1/6 dimana menjadi batas bawah aman (lower bound) untuk kekuatan atau tegangan geser balok beton bertulang tanpa sengkang. Dimana v c = tegangan geser beton (MPa), V c = gaya geser (N), b = lebar balok (mm), d = tinggi efektif balok, f c = kuat tekan beton (MPa). Untuk menghitung nilai fr dan vu, digunakan rumus sebagai berikut : (1) Gambar 5. Detail Benda Uji Balok Beton dengan Variabel - variabel (2) Dimana f r = kuat tarik belah (MPa), M max = momen maksimum yang bekerja pada balok (balok tanpa tulangan); momen yang bekerja pada saat terjadi retak pertama (balok dengan tulangan) (Nmm), w = momen lawan (m 3 ), v u = tegangan geser maksimum (MPa), V u = gaya geser yang bekerja pada balok, P u = beban maksimum (N), b w = lebar balok (mm), d = tinggi efektif (mm). Hasil yang didapat sebagai berikut : (3) Tabel 1. Nilai f r dan v u Balok Persegi Tanpa Serat Tanpa Serat Kode f r f r retak pertama v u teori v u (MPa) (MPa) (MPa) (MPa) Balok Persegi Balok I BPTS (Tanpa Tulangan Lentur) BTTS (Tulangan Lentur 2D12) IPTS (Tanpa Tulangan Lentur) ITTS (Tulangan Lentur 2D12) Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta S - 237

4 Antony Fernandez, Harianto Hardjasaputra dan Fransiscus Mintar Ferry Sihotang Tabel 2. Nilai f r dan v u Balok Serat Serabut Kelapa Balok Persegi Balok I % Serat Kode f r f r retak pertama v u Kode f r f r retak pertama v u MPa MPa MPa MPa MPa MPa Tanpa 0.1 BPSSKA IPSSKA tulangan BPSSKB IPSSKB lentur 0.25 BPSSKC IPSSKC Dengan 0.1 BTSSKA ITSSKA tulangan BTSSKB ITSSKB Lentur 2D BTSSKC ITSSKC Tabel 3. Nilai f r dan v u Balok Serat Karung Goni Balok Persegi Balok I % Serat Kode f r f r retak pertama v u Kode f r f r retak pertama v u MPa MPa MPa MPa MPa MPa Tanpa 0.15 BPSKGA IPSKGA tulangan 0.3 BPSKGB IPSKGB lentur 0.45 BPSKGC IPSKGC Dengan 0.15 BTSKGA ITSKGA tulangan 0.3 BTSKGB ITSKGB Lentur 2D BTSKGC ITSKGC Tabel 4. Nilai f r dan v u Balok Serat Bambu Halus Balok Persegi Balok I % Serat Kode f r f r retak pertama v u Kode f r f r retak pertama v u MPa MPa MPa MPa MPa MPa Tanpa 0.1 BPSBHA IPSBHA tulangan BPSBHB IPSBHB lentur 0.25 BPSBHC IPSBHC Dengan 0.1 BTSBHA ITSBHA tulangan BTSBHB ITSBHB Lentur 2D BTSBHC ITSBHC Kemudian data data tersebut diplot ke dalam grafik f r, grafik f r retak pertama, dan grafik v u terhadap persen berat serat dari berat beton yang akan di cor seperti berikut : Gambar 6. Grafik f r Balok Berserat S Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta

5 Pengaruh Penggunaan Serat Alam terhadap Kekuatan Geser Balok Beton Mutu Tinggi Gambar 7. Grafik f r Retak Pertama Balok Berserat Gambar 8. Grafik v u Balok Berserat 5. PEMBAHASAN Setelah semua data diolah dan diplot ke dalam grafik, maka dapat diketahui persen peningkatan nilai v u dari masing masing serat. Berikut adalah tabel perbandingan peningkatan nilai v u masing- masing serat : Tabel 5. Peningkatan nilai v u Balok Persegi dengan Serat terhadap Balok Persegi tanpa Serat % Serat (MPa) Serabut Kelapa Karung Goni Bambu Halus Balok Persegi Tanpa Serat 2.1 dengan A Tulangan B Lentur 2D12 C % Peningkatan v u Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta S - 239

6 Antony Fernandez, Harianto Hardjasaputra dan Fransiscus Mintar Ferry Sihotang Tabel 6. Peningkatan nilai vu Balok I dengan Serat terhadap Balok I tanpa Serat % Serat (MPa) Serabut Kelapa Karung Goni Bambu Halus Balok I Tanpa Serat 2.72 dengan A Tulangan B Lentur 2D12 C % Peningkatan v u Berdasarkan grafik hubungan antara tulangan memanjang dengan tegangan geser beton (v c ) yang bersumber dari ACI 445R-99, untuk balok beton bertulang tanpa sengkang tanpa serat, dimana berdasarkan hubungan antara dengan dapat kita ketahui batas bawah untuk kekuatan atau tegangan geser balok beton bertulang tanpa sengkang secara sederhana adalah 1/6. Kemudian data data yang didapat dari penelitian ini diplot ke grafik hubungan antara tulangan memanjang dengan tegangan geser beton sehingga dapat dilihat peningkatan kapasitas geser antara balok tanpa serat dengan balok yang menggunakan serat. Gambar 9. Grafik Kuat Geser (v c ) vs Tulangan Lentur (A s ) Balok Persegi Serat Serabut Kelapa Gambar 10. Grafik Kuat Geser (v c ) vs Tulangan Lentur (A s ) Balok Persegi Serat Karung Goni S Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta

7 Pengaruh Penggunaan Serat Alam terhadap Kekuatan Geser Balok Beton Mutu Tinggi Gambar 11. Grafik Kuat Geser (v c ) vs Tulangan Lentur (A s ) Balok Persegi Serat Bambu Halus Gambar 12. Grafik Kuat Geser (v c ) vs Tulangan Lentur (A s ) Balok I Serat Serabut Kelapa Gambar 13. Grafik Kuat Geser (v c ) vs Tulangan Lentur (A s ) Balok I Serat Karung Goni Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta S - 241

8 Antony Fernandez, Harianto Hardjasaputra dan Fransiscus Mintar Ferry Sihotang Gambar 14. Grafik Kuat Geser (v c ) vs Tulangan Lentur (A s ) Balok I Serat Bambu Halus 6. KESIMPULAN Setelah dilakukan pengujian terhadap 80 balok beton sampai dengan pengolahan data, dari keseluruhan penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa balok beton yang menggunakan serat alam sebagai bahan tambah dalam campuran beton mengalami peningkatan kekuatan tarik terhadap lentur dan kekuatan geser. Tegangan tarik putus lentur (f r ) pada balok beton tanpa tulangan lentur meningkat sebesar 10.56% sampai 23.9% tergantung jenis dan prosentase serat. Tegangan tarik putus lentur (f r retak pertama) pada balok beton dengan tulangan lentur meningkat sebesar 19.55% sampai 47.27% tergantung jenis dan prosentase serat. Tegangan kuat geser (v u ) pada balok beton dengan tulangan lentur meningkat sebesar 21.33% sampai 32.88% tergantung jenis dan prosentase serat. Dari grafik kuat geser vs tulangan lentur (ACI 445R-99), nilai kekuatan geser beton (v c ) untuk beton yang menggunakan serat adalah > 1/ UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pelita Harapanyang telah mendanai penelitian ini.. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Zoa. (2000). Ferosemen sebagai Alternatif Material untuk Memperkuat Kolom Beton Bertulang, Seminar on Air PPI Tokyo Institute of Technology No. 1 hal Balaguru, P. and Shah, P. (1992). Fiber Reinforced Cement Composites. Dewobroto, W. (2005). Aplikasi rekayasa konstruksi dengan Visual Basic 6.0 : analisis dan desain penampang beton bertulang sesuai SNI PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Hardjasaputra, H., Dewobroto, W. dan Setiawan, F. (2005). Proyek Tangki Air dari Semen-Pasir-Bambu di Mesjid Al-Ikhlas, Binong, Tangerang. Jurnal Teknik Sipil UPH Vol.2 No.1 Januari. Hardjasaputra, H., Merryana, Tirtawijaya, J. (2008). Kinerja Balok Beton Mutu Tinggi dengan Serat terhadap Kekuatan Geser. Laporan Penelitian LPPM UPH. Karawaci. MacGregor, Edward G. (1997). Reinforced Concrete Mechanics And Design. Prentice Hall. Park, R. and Paulay, T. (1993). Reinforced Concrete Structures. Canada. John Wiley & Sons Inc. S Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta

PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI SERAT PADA BALOK BETON MUTU TINGGI TERHADAP KEKUATAN GESER

PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI SERAT PADA BALOK BETON MUTU TINGGI TERHADAP KEKUATAN GESER Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI SERAT PADA BALOK BETON MUTU TINGGI TERHADAP KEKUATAN GESER Joey Tirtawijaya 1, Harianto Hardjasaputra 2,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN CARBON FIBRE PADA STRUKTUR BETON BERDASARKAN PERANCANGAN DENGAN STRUT-AND-TIE MODEL

PENGGUNAAN CARBON FIBRE PADA STRUKTUR BETON BERDASARKAN PERANCANGAN DENGAN STRUT-AND-TIE MODEL Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 PENGGUNAAN CARBON FIBRE PADA STRUKTUR BETON BERDASARKAN PERANCANGAN DENGAN STRUT-AND-TIE MODEL Fredrik Anggi Langitan 1, Harianto Hardjasaputra

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SERAT BAMBU TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS CAMPURAN BETON

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SERAT BAMBU TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS CAMPURAN BETON Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SERAT BAMBU TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS CAMPURAN BETON Helmy Hermawan Tjahjanto 1, Johannes Adhijoso

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN SERAT ALUMINUM LIMBAH (BERLAPIS / COATING) PADA KUAT GESER BALOK BETON MUTU TINGGI

PENGARUH PENGGUNAAN SERAT ALUMINUM LIMBAH (BERLAPIS / COATING) PADA KUAT GESER BALOK BETON MUTU TINGGI Konerensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS ) Jakarta, 7 Mei 9 PENGARUH PENGGUNAAN SERAT ALUMINUM LIMBAH (BERLAPIS / COATING) PADA KUAT GESER BALOK BETON MUTU TINGGI Daranto, Wiryanto Deobroto, Harianto Hardjasaputra

Lebih terperinci

PENGARUH PROSENTASE TULANGAN TARIK PADA KUAT GESER BALOK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN SERAT KALENG BEKAS AKIBAT BEBAN LENTUR

PENGARUH PROSENTASE TULANGAN TARIK PADA KUAT GESER BALOK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN SERAT KALENG BEKAS AKIBAT BEBAN LENTUR Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PENGARUH PROSENTASE TULANGAN TARIK PADA KUAT GESER BALOK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN SERAT KALENG BEKAS AKIBAT BEBAN LENTUR Yanuar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak dimanfaatkan sampai saat ini. Beton juga telah banyak mengalami perkembangan-perkembangan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada bangunan, seperti: gedung, jembatan, perkerasan jalan, balok, plat lantai, ring balok, ataupun plat atap.

BAB I PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada bangunan, seperti: gedung, jembatan, perkerasan jalan, balok, plat lantai, ring balok, ataupun plat atap. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak dimanfaatkan sampai saat ini. Beton banyak mengalami perkembangan, baik dalam pembuatan campuran

Lebih terperinci

TINJAUAN REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

TINJAUAN REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U TINJAUAN REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U Henry Hartono 1, Basuki 2, Mirana 3 123 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani

Lebih terperinci

Naskah Publikasi. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana-1 Teknik Sipil. diajukan oleh : BAMBANG SUTRISNO NIM : D

Naskah Publikasi. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana-1 Teknik Sipil. diajukan oleh : BAMBANG SUTRISNO NIM : D TINJAUAN KUAT GESER BALOK BETON SEDERHANA DENGAN SENGKANG KOMBINASI ANTARA SENGKANG ALTERNATIF DAN SENGKANG MODEL U ATAU n YANG DIPASANGAN SECARA MIRING SUDUT TIGA PULUH DERAJAT Naskah Publikasi untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PEMANFAATAN SERAT KELAPA TERHADAP KINERJA BETON MUTU TINGGI

PENGARUH PEMANFAATAN SERAT KELAPA TERHADAP KINERJA BETON MUTU TINGGI Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PENGARUH PEMANFAATAN SERAT KELAPA TERHADAP KINERJA BETON MUTU TINGGI Diena Muliasari 1 dan Bernardinus Herbudiman 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAJA DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG DIAGONAL DI TENGAH TULANGAN SENGKANG.

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAJA DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG DIAGONAL DI TENGAH TULANGAN SENGKANG. TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAJA DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG DIAGONAL DI TENGAH TULANGAN SENGKANG Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau 17 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia konstruksi di Indonesia semakin berkembang dengan pesat. Seiring dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau bahan yang dapat

Lebih terperinci

PENGUJIAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG KONVENSIONAL

PENGUJIAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG KONVENSIONAL PENGUJIAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG KONVENSIONAL Muhammad Igbal M.D.J. Sumajouw, Reky S. Windah, Sesty E.J. Imbar Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam bidang konstruksi, beton dan baja saling bekerja sama dan saling

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam bidang konstruksi, beton dan baja saling bekerja sama dan saling BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam bidang konstruksi, beton dan baja saling bekerja sama dan saling melengkapi dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing bahan, sehingga membentuk suatu jenis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton sangat banyak dipakai secara luas sebagai bahan bangunan. Bahan tersebut diperoleh dengan cara mencampurkan semen portland, air, dan agregat, dan kadang-kadang

Lebih terperinci

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil diajukan oleh : MIRANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan beton dan bahan-bahan vulkanik sebagai pembentuknya (seperti abu pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga sebelum

Lebih terperinci

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU LAMINASI DAN BALOK BETON BERTULANGAN BAJA PADA SIMPLE BEAM. Naskah Publikasi

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU LAMINASI DAN BALOK BETON BERTULANGAN BAJA PADA SIMPLE BEAM. Naskah Publikasi TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU LAMINASI DAN BALOK BETON BERTULANGAN BAJA PADA SIMPLE BEAM Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Kuat Tekan Beton Kekuatan tekan adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekan persatuan luas. Kuat tekan beton mengidentifikasikan mutu dari sebuah struktur. Semakin tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia konstruksi bangunan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia konstruksi bangunan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia konstruksi bangunan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Hal tersebut dibuktikan dengan bertambah banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton merupakan bahan kebutuhan untuk masyarakat modern masa kini. Beton adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam struktur bangunan. Di Indonesia hampir seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pada setiap bidang kehidupan pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pada setiap bidang kehidupan pada era globalisasi saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pada setiap bidang kehidupan pada era globalisasi saat ini terjadi dengan sangat cepat tanpa terkecuali di bidang konstruksi. Bangunan gedung mulai dibuat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kuat Tekan Beton SNI 03-1974-1990 memberikan pengertian kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan dewasa ini, juga membuat semakin berkembangnya berbagai macam teknik dalam pembangunan infrastruktur, baik itu

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KUAT LENTUR DUA ARAH PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP LAPIS STYROFOAM

PERBANDINGAN KUAT LENTUR DUA ARAH PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP LAPIS STYROFOAM PERBANDINGAN KUAT LENTUR DUA ARAH PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP LAPIS STYROFOAM DENGAN PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP TANPA STYROFOAM Lutfi Pakusadewo, Wisnumurti, Ari Wibowo Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beton banyak digunakan sebagai bahan bangunan karena harganya yang relatif murah, kuat tekannya tinggi, bahan pembuatnya mudah didapat, dapat dibuat sesuai dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN KAIT PADA TULANGAN BAMBU TERHADAP RESPON LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU

PENGARUH PENAMBAHAN KAIT PADA TULANGAN BAMBU TERHADAP RESPON LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU PENGARUH PENAMBAHAN KAIT PADA TULANGAN BAMBU TERHADAP RESPON LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU Agustin Dita Lestari *1, Sri Murni Dewi 2, Wisnumurti 2 1 Mahasiswa / Program Magister / Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton merupakan bahan kebutuhan untuk masyarakat modern masa kini. Di Indonesia hampir seluruh konstruksi bangunan menggunakan beton sebagai bahan bangunan, seperti

Lebih terperinci

PENGARUH PERBANDINGAN PANJANG BENTANG GESER DAN TINGGI EFEKTIF PADA BALOK BETON BERTULANG

PENGARUH PERBANDINGAN PANJANG BENTANG GESER DAN TINGGI EFEKTIF PADA BALOK BETON BERTULANG PENGARUH PERBANDINGAN PANJANG BENTANG GESER DAN TINGGI EFEKTIF PADA BALOK BETON BERTULANG Elfania Bastian Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat ABSTRAK Struktur merupakan bagian

Lebih terperinci

KAJIAN EKSPERIMENTAL PERILAKU BALOK BETON TULANGAN TUNGGAL BERDASARKAN TIPE KERUNTUHAN BALOK ABSTRAK

KAJIAN EKSPERIMENTAL PERILAKU BALOK BETON TULANGAN TUNGGAL BERDASARKAN TIPE KERUNTUHAN BALOK ABSTRAK VOLUME 5 NO. 2, OKTOBER 9 KAJIAN EKSPERIMENTAL PERILAKU BALOK BETON TULANGAN TUNGGAL BERDASARKAN TIPE KERUNTUHAN BALOK Oscar Fithrah Nur 1 ABSTRAK Keruntuhan yang terjadi pada balok tulangan tunggal dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di zaman sekarang, perkembangan ilmu dan teknologi pada setiap bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di zaman sekarang, perkembangan ilmu dan teknologi pada setiap bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman sekarang, perkembangan ilmu dan teknologi pada setiap bidang kehidupan terjadi begitu pesat, tak terkecuali di bidang konstruksi. Banyak penerapan dari ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam struktur bangunan. Kelebihan beton bila dibandingkan dengan material lain diantaranya adalah tahan api, tahan

Lebih terperinci

STUDI KASUS (2) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN ITS SURABAYA

STUDI KASUS (2) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN ITS SURABAYA STUDI KASUS (2) Pada studi kasus yang kedua, akan dianalisa kapasitas kolom dengan data data seperti di bawah ini : Dimensi kolom, d = 500 mm Mutu beton, ƒ c = 40 MPa Mutu tulangan, ƒ y = 400 MPa Diameter

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan

I. PENDAHULUAN. Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan selain dari pada aspek keamanan. Untuk mempertahankan aspek tersebut maka perlu adanya solusi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN WIRE ROPE SEBAGAI PERKUATAN LENTUR TERHADAP KEKUATAN DAN DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG TAMPANG T (040S)

PENGARUH PENGGUNAAN WIRE ROPE SEBAGAI PERKUATAN LENTUR TERHADAP KEKUATAN DAN DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG TAMPANG T (040S) PENGARUH PENGGUNAAN WIRE ROPE SEBAGAI PERKUATAN LENTUR TERHADAP KEKUATAN DAN DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG TAMPANG T (040S) Anggun Tri Atmajayanti 1, Iman Satyarno 2, Ashar Saputra 3 1 Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS MOMEN-KURVATUR PENAMPANG PERSEGI BETON BERTULANG MUTU NORMAL. Fajri

ANALISIS MOMEN-KURVATUR PENAMPANG PERSEGI BETON BERTULANG MUTU NORMAL. Fajri 1 ANALISIS MOMEN-KURVATUR PENAMPANG PERSEGI BETON BERTULANG MUTU NORMAL Fajri Staf Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Lhokseumawe Email: fajri_ts@gmail.om Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

KUAT LENTUR BALOK PROFIL LIPPED CHANNEL GANDA BERPENGAKU DENGAN PENGISI BETON RINGAN

KUAT LENTUR BALOK PROFIL LIPPED CHANNEL GANDA BERPENGAKU DENGAN PENGISI BETON RINGAN Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 21 KUAT LENTUR BALOK PROFIL LIPPED CHANNEL GANDA BERPENGAKU DENGAN PENGISI BETON RINGAN Ade Lisantono 1, Siswadi 2 dan Panji Satria Trihono

Lebih terperinci

ANALISIS DAN EKSPERIMEN PELAT BETON BERTULANG BAMBU LAPIS STYROFOAM

ANALISIS DAN EKSPERIMEN PELAT BETON BERTULANG BAMBU LAPIS STYROFOAM ANALISIS DAN EKSPERIMEN PELAT BETON BERTULANG BAMBU LAPIS STYROFOAM Desinta Nur Lailasari *1, Sri Murni Dewi 2, Devi Nuralinah 2 1 Mahasiswa / Program Studi Magister / Jurusan Teknik Sipil / Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu teknologi dalam bidang teknik sipil mengalami perkembangan dengan cepat. Beton merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam struktur bangunan pada saat

Lebih terperinci

KUAT LENTUR PROFIL LIPPED CHANNEL BERPENGAKU DENGAN PENGISI BETON RINGAN BERAGREGAT KASAR AUTOCLAVED AERATED CONCRETE HEBEL

KUAT LENTUR PROFIL LIPPED CHANNEL BERPENGAKU DENGAN PENGISI BETON RINGAN BERAGREGAT KASAR AUTOCLAVED AERATED CONCRETE HEBEL Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 KUAT LENTUR PROFIL LIPPED CHANNEL BERPENGAKU DENGAN PENGISI BETON RINGAN BERAGREGAT KASAR AUTOCLAVED AERATED CONCRETE HEBEL Ade Lisantono

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT TERHADAP KUAT LENTUR BETON DENGAN f c = 40 MPa PADA BENDA UJI BALOK 600 X 150 X 150 mm 3

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT TERHADAP KUAT LENTUR BETON DENGAN f c = 40 MPa PADA BENDA UJI BALOK 600 X 150 X 150 mm 3 STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT TERHADAP KUAT LENTUR BETON DENGAN f c = 40 MPa PADA BENDA UJI BALOK 600 X 150 X 150 mm 3 Martha Rebekka Lubis NRP : 0221106 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia dalam pembangunan fisik. Karena sifat nya yang unik. pembuatan, cara evaluasi dan variasi penambahan bahan.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia dalam pembangunan fisik. Karena sifat nya yang unik. pembuatan, cara evaluasi dan variasi penambahan bahan. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang pada saat ini banyak digunakan di Indonesia dalam pembangunan fisik. Karena sifat nya yang unik diperlukan pengetahuan

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMEN KAPASITAS TARIK DAN LENTUR PENJEPIT CONFINEMENT KOLOM BETON

STUDI EKSPERIMEN KAPASITAS TARIK DAN LENTUR PENJEPIT CONFINEMENT KOLOM BETON Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 STUDI EKSPERIMEN KAPASITAS TARIK DAN LENTUR PENJEPIT CONFINEMENT KOLOM BETON Bernardinus Herbudiman 1, Hazairin 2 dan Agung Widiyantoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan semen hidrolik ( portland cement), agregat kasar, agregat halus, air dan bahan tambah (admixture

Lebih terperinci

TINJAUAN KUAT GESER KOMBINASI SENGKANG ALTERNATIF DAN SENGKANG U ATAU n DENGAN PEMASANGAN SECARA VERTIKAL PADA BALOK BETON SEDERHANA

TINJAUAN KUAT GESER KOMBINASI SENGKANG ALTERNATIF DAN SENGKANG U ATAU n DENGAN PEMASANGAN SECARA VERTIKAL PADA BALOK BETON SEDERHANA TINJAUAN KUAT GESER KOMBINASI SENGKANG ALTERNATIF DAN SENGKANG U ATAU n DENGAN PEMASANGAN SECARA VERTIKAL PADA BALOK BETON SEDERHANA Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Kuat Tekan Beton Sifat utama beton adalah memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kuat tariknya. Kekuatan tekan beton adalah kemampuan beton untuk menerima

Lebih terperinci

PERILAKU BALOK BERTULANG YANG DIBERI PERKUATAN GESER MENGGUNAKAN LEMBARAN WOVEN CARBON FIBER

PERILAKU BALOK BERTULANG YANG DIBERI PERKUATAN GESER MENGGUNAKAN LEMBARAN WOVEN CARBON FIBER PERILAKU BALOK BERTULANG YANG DIBERI PERKUATAN GESER MENGGUNAKAN LEMBARAN WOVEN CARBON FIBER TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas tugas dan melengkapi syarat untuk menempuh Ujian Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan konstruksi bangunan di Indonesia semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan konstruksi bangunan di Indonesia semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan konstruksi bangunan di Indonesia semakin meningkat. Hal ini terbukti dari semakin meningkatnya jumlah individu di Indonesia serta semakin berkembangnya

Lebih terperinci

Beton sebagai bahan bangunan teknik sipil telah lama dikenal di Indonesia, lokal, sehingga beton sangat populer dipakai untuk struktur-struktur besar

Beton sebagai bahan bangunan teknik sipil telah lama dikenal di Indonesia, lokal, sehingga beton sangat populer dipakai untuk struktur-struktur besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beton sebagai bahan bangunan teknik sipil telah lama dikenal di Indonesia, karena memiliki kelebihan dalam mendukung tegangan desak, mudah dibentuk sesuai kebutuhan,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu pengujian mekanik beton, pengujian benda uji balok beton bertulang, analisis hasil pengujian, perhitungan

Lebih terperinci

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG LONGITUDINAL DI BAGIAN TULANGAN TARIK.

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG LONGITUDINAL DI BAGIAN TULANGAN TARIK. TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG LONGITUDINAL DI BAGIAN TULANGAN TARIK Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana-1 Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dasawarsa terakhir, beton merupakan material konstruksi yang paling umum dan sering digunakan. Pada dasarnya beton terbentuk dari dua bagian utama yaitu pasta

Lebih terperinci

KERUNTUHAN LENTUR BALOK PADA STRUKTUR JOINT BALOK-KOLOM BETON BERTULANG EKSTERIOR AKIBAT BEBAN SIKLIK

KERUNTUHAN LENTUR BALOK PADA STRUKTUR JOINT BALOK-KOLOM BETON BERTULANG EKSTERIOR AKIBAT BEBAN SIKLIK KERUNTUHAN LENTUR BALOK PADA STRUKTUR JOINT BALOK-KOLOM BETON BERTULANG EKSTERIOR AKIBAT BEBAN SIKLIK Ratna Widyawati 1 Abstrak Dasar perencanaan struktur beton bertulang adalah under-reinforced structure

Lebih terperinci

PENGARUH KAWAT AYAM DALAM PENINGKATAN KEKUATAN PADA BALOK BETON. Abstrak

PENGARUH KAWAT AYAM DALAM PENINGKATAN KEKUATAN PADA BALOK BETON. Abstrak PENGARUH KAWAT AYAM DALAM PENINGKATAN KEKUATAN PADA BALOK BETON oleh : Gita Novitasari 1, Titik Penta Artiningsih 2, Wiratna Tri Nugraha 3 Abstrak Balok adalah elemen beton yang dominan menerima beban

Lebih terperinci

TINJAUAN KUAT GESER DAN KUAT LENTUR BALOK BETON ABU KETEL MUTU TINGGI DENGAN TAMBAHAN ACCELERATOR

TINJAUAN KUAT GESER DAN KUAT LENTUR BALOK BETON ABU KETEL MUTU TINGGI DENGAN TAMBAHAN ACCELERATOR TINJAUAN KUAT GESER DAN KUAT LENTUR BALOK BETON ABU KETEL MUTU TINGGI DENGAN TAMBAHAN ACCELERATOR Laksmi Irianti 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran kuat geser dan kuat lentur balok

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kuat Tekan Beton Sifat utama beton adalah memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kuat tariknya. Kekuatan tekan beton adalah kemampuan beton untuk menerima

Lebih terperinci

SLOOF PRACETAK DARI BAMBU KOMPOSIT

SLOOF PRACETAK DARI BAMBU KOMPOSIT SLOOF PRACETAK DARI BAMBU KOMPOSIT Ilanka Cahya Dewi, Sri Murni Dewi, Agoes Soehardjono Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia

Lebih terperinci

TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS

TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS Diajukan Kepada Program Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan laju pembangunan yang semakin pesat, beton telah banyak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan laju pembangunan yang semakin pesat, beton telah banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan laju pembangunan yang semakin pesat, beton telah banyak dipakai sebagai bahan utama yang digunakan dalam struktur. Beton merupakan bahan bangunan dan

Lebih terperinci

PROSENTASE DEVIASI BIAYA PADA PERENCANAAN KONSTRUKSI BALOK BETON KONVENSIONAL TERHADAP BALOK BETON PRATEGANG PADA PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 5 SURABAYA

PROSENTASE DEVIASI BIAYA PADA PERENCANAAN KONSTRUKSI BALOK BETON KONVENSIONAL TERHADAP BALOK BETON PRATEGANG PADA PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 5 SURABAYA PROSENTASE DEVIASI BIAYA PADA PERENCANAAN KONSTRUKSI BALOK BETON KONVENSIONAL TERHADAP BALOK BETON PRATEGANG PADA PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 5 SURABAYA Shufiyah Rakhmawati, Koespiadi Program Studi Teknik Sipil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Perkembangan yang. perkuatan untuk elemen struktur beton bertulang bangunan.

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Perkembangan yang. perkuatan untuk elemen struktur beton bertulang bangunan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dalam bidang konstruksi di Indonesia semakin meningkat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Perkembangan yang dimaksud salah satunya dapat

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. SIL/TSP/SPR 230/31 Revisi: 00 Tgl : 27 Mei 2010 Hal 1 dari 5 MATA KULIAH : STRUKTUR BETON I KODE MATA KULIAH : SPR 230 SEMESTER : GENAP PROGRAM STUDI : 1. PEND.TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN ( S1 ) 2.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kualitas bahan, cara pengerjaan dan cara perawatannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kualitas bahan, cara pengerjaan dan cara perawatannya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Beton Menurut Tjokrodimuljo (1996), beton merupakan hasil pencampuran portland cement, air, dan agregat. Terkadang ditambah menggunakan bahan tambah dengan perbandingan tertentu,

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Basuki Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammdiyah Surakarta Jalan A.Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Surakarta 57102

ABSTRAKSI. Basuki Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammdiyah Surakarta Jalan A.Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Surakarta 57102 nalisis Perbandingan Kebutuhan Biaya..(Basuki) NLISIS PERBNDINGN KEBUTUHN BHN (BIY) TULNGN SENGKNG KONVENSIONL DN SENGKNG LTERNTIF PD BLOK BETON BERTULNG BNGUNN GEDUNG 2 LNTI Basuki Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

PERBAIKAN DAN PERKUATAN LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN GLASS FIBER TIPE WOVEN ROVING

PERBAIKAN DAN PERKUATAN LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN GLASS FIBER TIPE WOVEN ROVING Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 PERBAIKAN DAN PERKUATAN LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN GLASS FIBER TIPE WOVEN ROVING Johanes Januar Sudjati 1, Arriel

Lebih terperinci

TULANGAN GESER. tegangan yang terjadi

TULANGAN GESER. tegangan yang terjadi TULANGAN GESER I. PENDAHULUAN Semua elemen struktur balok, baik struktur beton maupun baja, tidak terlepas dari masalah gaya geser. Gaya geser umumnya tidak bekerja sendirian, tetapi berkombinasi dengan

Lebih terperinci

KAJIAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BIASA DAN BALOK BETON BERTULANGAN KAYU DAN BAMBU PADA SIMPLE BEAM. Naskah Publikasi

KAJIAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BIASA DAN BALOK BETON BERTULANGAN KAYU DAN BAMBU PADA SIMPLE BEAM. Naskah Publikasi KAJIAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BIASA DAN BALOK BETON BERTULANGAN KAYU DAN BAMBU PADA SIMPLE BEAM Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga jenis bahan bangunan yang sering digunakan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga jenis bahan bangunan yang sering digunakan dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada tiga jenis bahan bangunan yang sering digunakan dalam dunia konstruksi teknik sipil, antara lain kayu, baja, dan beton. Hampir 60% material yang digunakan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN BETON SERAT ANYAMAN KAWAT SEBAGAI PERKUATAN METODE PREPACKED CONCRETE PADA BALOK BETON BERTULANG (161S)

PEMANFAATAN BETON SERAT ANYAMAN KAWAT SEBAGAI PERKUATAN METODE PREPACKED CONCRETE PADA BALOK BETON BERTULANG (161S) PEMANFAATAN BETON SERAT ANYAMAN KAWAT SEBAGAI PERKUATAN METODE PREPACKED CONCRETE PADA BALOK BETON BERTULANG (S) Nanang Gunawan Wariyatno, Yanuar Haryanto Program Studi Teknik Sipil, Universitas Jenderal

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI JARAK SENGKANG KOLOM UNTUK RUMAH SEDERHANA TERHADAP BEBAN GEMPA DI PADANG ABSTRAK

PENGARUH VARIASI JARAK SENGKANG KOLOM UNTUK RUMAH SEDERHANA TERHADAP BEBAN GEMPA DI PADANG ABSTRAK VOLUME 6 NO. 2, OKTOBER 2010 PENGARUH VARIASI JARAK SENGKANG KOLOM UNTUK RUMAH SEDERHANA TERHADAP BEBAN GEMPA DI PADANG Febrin Anas Ismail 1 ABSTRAK Gempa yang terjadi di Sumatera Barat merusak banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beton bertulang memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan dunia konstruksi, bahkan tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sebagian besar konstruksi

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 Sukismo 1), Djoko Goetomo 2), Gatot Setya Budi 2) Abstark Dewasa

Lebih terperinci

KAJIAN KUAT TARIK BETON SERAT BAMBU. oleh : Rusyanto, Titik Penta Artiningsih, Ike Pontiawaty. Abstrak

KAJIAN KUAT TARIK BETON SERAT BAMBU. oleh : Rusyanto, Titik Penta Artiningsih, Ike Pontiawaty. Abstrak KAJIAN KUAT TARIK BETON SERAT BAMBU oleh : Rusyanto, Titik Penta Artiningsih, Ike Pontiawaty Abstrak Beton mempunyai kekurangan yang cukup signifikan, yaitu mempunyai kuat tarik yang rendah. Penambahan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Materi Penelitian Alat yang digunakan pada penelitian ini untuk analisis dan pembuatan benda uji, dengan uraian sebagai berikut ini. a. Laptop, untuk menjalankan program

Lebih terperinci

PERILAKU LENTUR BALOK BETON DENGAN PERKUATAN BAMBU PETUNG DAN PEREKAT BERBAHAN DASAR SEMEN (160S)

PERILAKU LENTUR BALOK BETON DENGAN PERKUATAN BAMBU PETUNG DAN PEREKAT BERBAHAN DASAR SEMEN (160S) PERILAKU LENTUR BALOK BETON DENGAN PERKUATAN BAMBU PETUNG DAN PEREKAT BERBAHAN DASAR SEMEN (160S) Yanuar Haryanto 1, Nanang Gunawan Wariyatno 2 dan Gathot Heri Sudibyo 3 1 Program Studi Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keruntuhan akibat gaya geser pada suatu elemen struktur beton bertulang bersifat getas (brittle), tidak daktil, dan keruntuhannya terjadi secara tiba-tiba tanpa ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kolom memegang peranan penting dari suatu bangunan karena memikul

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kolom memegang peranan penting dari suatu bangunan karena memikul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kolom memegang peranan penting dari suatu bangunan karena memikul beban aksial, momen lentur, dan gaya geser sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi

Lebih terperinci

REKAYASA TULANGAN SENGKANG VERTIKAL PADA BALOK BETON BERTULANG

REKAYASA TULANGAN SENGKANG VERTIKAL PADA BALOK BETON BERTULANG REKAYASA TULANGAN SENGKANG VERTIKAL PADA BALOK BETON BERTULANG Basuki Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil FT UMS ABSTRAKSI Beton bertulang merupakan suatu bentuk konstruksi yang dibuat dengan menggabungkan

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI MODEL TERHADAP RESPONS BEBAN DAN LENDUTAN PADA RANGKA KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU

PENGARUH VARIASI MODEL TERHADAP RESPONS BEBAN DAN LENDUTAN PADA RANGKA KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU PENGARUH VARIASI MODEL TERHADAP RESPONS BEBAN DAN LENDUTAN PADA RANGKA KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU Ristinah S., Retno Anggraini, Wawan Satryawan Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

STUDI DAKTILITAS DAN KUAT LENTUR BALOK BETON RINGAN DAN BETON MUTU TINGGI BERTULANG

STUDI DAKTILITAS DAN KUAT LENTUR BALOK BETON RINGAN DAN BETON MUTU TINGGI BERTULANG 9 Vol. Thn. XV April 8 ISSN: 854-847 STUDI DAKTILITAS DAN KUAT LENTUR BALOK BETON RINGAN DAN BETON MUTU TINGGI BERTULANG Ruddy Kurniawan, Pebrianti Laboratorium Material dan Struktur Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

PEMANFAATAN BAMBU UNTUK TULANGAN JALAN BETON

PEMANFAATAN BAMBU UNTUK TULANGAN JALAN BETON PEMANFAATAN BAMBU UNTUK TULANGAN JALAN BETON Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Bambu dapat tumbuh dengan cepat dan mempunyai sifat mekanik yang baik dan dapat digunakan sebagai bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai disetiap tempat. Pembangunan rumah tinggal, gedung bertingkat, fasilitas umum, hingga jalan raya

Lebih terperinci

PENGARUH TEBAL SELIMUT BETON TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

PENGARUH TEBAL SELIMUT BETON TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG PENGARUH TEBAL SELIMUT BETON TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG Arusmalem Ginting 1 Rio Masriyanto 2 1 Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta 2 Alumni Jurusan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Beton dan bahan dasar butiran halus (cementitious) telah digunakan sejak

I. PENDAHULUAN. Beton dan bahan dasar butiran halus (cementitious) telah digunakan sejak 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Beton dan bahan dasar butiran halus (cementitious) telah digunakan sejak zaman Yunani atau bahkan peradaban kuno terdahulu. Tahun 1801, F. Ciognet menandai

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KALENG TERHADAP CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PALU DAN AGREGAT HALUS PASIR MAHAKAM DITINJAU DARI KUAT TEKAN

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KALENG TERHADAP CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PALU DAN AGREGAT HALUS PASIR MAHAKAM DITINJAU DARI KUAT TEKAN PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KALENG TERHADAP CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PALU DAN AGREGAT HALUS PASIR MAHAKAM DITINJAU DARI KUAT TEKAN Fachriza Noor Abdi 1, Sayid Muhammad Fahreza Nizar Khair

Lebih terperinci

Proyek Tangki Air dari Semen-Pasir-Bambu di Mesjid Al-Ikhlas, Binong - Tangerang 1

Proyek Tangki Air dari Semen-Pasir-Bambu di Mesjid Al-Ikhlas, Binong - Tangerang 1 Proyek Tangki Air dari Semen-Pasir-Bambu di Mesjid Al-Ikhlas, Binong - Tangerang 1 Harianto Hardjasaputra, Wiryanto Dewobroto, Firman Setiawan http://sipil-uph.tripod.com Jurusan Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH SIKA CARBODUR PADA KUAT GESER BALOK BETON TANPA TULANGAN GESER

PENGARUH SIKA CARBODUR PADA KUAT GESER BALOK BETON TANPA TULANGAN GESER PENGARUH SIKA CARBODUR PADA KUAT GESER BALOK BETON TANPA TULANGAN GESER Tugas Akhir Sarjana Strata Satu Oleh : ELLYSA WULAN AGUSTINA No. Mahasiswa : 00 02 10127 / TSS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA Fakultas

Lebih terperinci

TINJAUAN KUAT LENTUR PELAT BETON BERTULANG BAJA DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG MENYILANG NASKAH PUBLIKASI

TINJAUAN KUAT LENTUR PELAT BETON BERTULANG BAJA DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG MENYILANG NASKAH PUBLIKASI TINJAUAN KUAT LENTUR PELAT BETON BERTULANG BAJA DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG MENYILANG NASKAH PUBLIKASI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 Teknik Sipil diajukan oleh

Lebih terperinci

EVALUASI CEPAT DESAIN ELEMEN BALOK BETON BERTULANGAN TUNGGAL BERDASARKAN RASIO TULANGAN BALANCED

EVALUASI CEPAT DESAIN ELEMEN BALOK BETON BERTULANGAN TUNGGAL BERDASARKAN RASIO TULANGAN BALANCED EVALUASI CEPAT DESAIN ELEMEN BALOK BETON BERTULANGAN TUNGGAL BERDASARKAN RASIO TULANGAN BALANCED Agus Setiawan Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan suatu struktur bangunan harus memenuhi peraturanperaturan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman secara konstruksi berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai 8 BAB III LANDASAN TEORI A. Pembebanan Pada Pelat Lantai Dalam penelitian ini pelat lantai merupakan pelat persegi yang diberi pembebanan secara merata pada seluruh bagian permukaannya. Material yang digunakan

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI DIMENSI BENDA UJI TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

PENGARUH VARIASI DIMENSI BENDA UJI TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG PENGARUH VARIASI DIMENSI BENDA UJI TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG Irmawati Indahriani Manangin Marthin D. J. Sumajouw, Mielke Mondoringin Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

ANALISA RASIO TULANGAN KOLOM BETON 6.0

ANALISA RASIO TULANGAN KOLOM BETON 6.0 ANALISA RASIO TULANGAN KOLOM BETON BERPENAMPANG BULAT MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Oleh : Indra Degree Karimah 3106 100 125 Dosen Pembimbing : Tavio, ST, MT, PhD. Ir. Iman Wimbadi, MS BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Beton

BAB III LANDASAN TEORI. A. Beton BAB III LANDASAN TEORI A. Beton Beton merupakan bahan yang tersusun dari semen (portland cement), agregat kasar, agregat halus, air,dan bahan tambah (admixture atau additive). Pada umumnya, beton mengandung

Lebih terperinci

KEKUATAN BALOK BETON AKIBAT PEMUTUSAN PENGECORAN

KEKUATAN BALOK BETON AKIBAT PEMUTUSAN PENGECORAN KEKUATAN BALOK BETON AKIBAT PEMUTUSAN PENGECORAN Erwin Susanto 1, Tony Hartono Bagio 2 1 Program Studi Teknik Sipil,Universitas Narotama email:erwin_huga@yahoo.com; tonyhartonobagio@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

PERKUATAN KOLOM BETON BERTULANG DENGAN GLASS FIBER JACKET UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS BEBAN AKSIAL (034S)

PERKUATAN KOLOM BETON BERTULANG DENGAN GLASS FIBER JACKET UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS BEBAN AKSIAL (034S) PERKUATAN KOLOM BETON BERTULANG DENGAN GLASS FIBER JACKET UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS BEBAN AKSIAL (034S) Johanes Januar Sudjati 1, Hastu Nugroho 2 dan Paska Garien Mahendra 3 1 Program Studi Teknik Sipil,

Lebih terperinci

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH BENTUK PENAMPANG BALOK TERHADAP BEBAN MAKSIMUM DAN KEKAKUAN BALOK BETON BERTULANG

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH BENTUK PENAMPANG BALOK TERHADAP BEBAN MAKSIMUM DAN KEKAKUAN BALOK BETON BERTULANG KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH BENTUK PENAMPANG BALOK TERHADAP BEBAN MAKSIMUM DAN KEKAKUAN BALOK BETON BERTULANG Vera A. Noorhidana 1) Suirna Juarnisa Syahland 2) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. beban hidup dan beban mati pada lantai yang selanjutnya akan disalurkan ke

BAB III LANDASAN TEORI. beban hidup dan beban mati pada lantai yang selanjutnya akan disalurkan ke BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pelat Pelat beton (concrete slabs) merupakan elemen struktural yang menerima beban hidup dan beban mati pada lantai yang selanjutnya akan disalurkan ke balok dan kolom sampai

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK SENGKANG PADA PEMASANGAN KAWAT GALVANIS MENYILANG TERHADAP KUAT LENTU BALOK BETON BERTULANG

PENGARUH JARAK SENGKANG PADA PEMASANGAN KAWAT GALVANIS MENYILANG TERHADAP KUAT LENTU BALOK BETON BERTULANG PENGARUH JARAK SENGKANG PADA PEMASANGAN KAWAT GALVANIS MENYILANG TERHADAP KUAT LENTU BALOK BETON BERTULANG Basuki 1, Yenny Nurchasanah 2 1 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Bahan Dasar 4.1.1. Hasil Pengujian Agregat Halus Pengujian terhadap agregat halus atau pasir yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengujian

Lebih terperinci