PERANAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DALAM MEWUJUDKAN NEGARA HUKUM INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DALAM MEWUJUDKAN NEGARA HUKUM INDONESIA"

Transkripsi

1 PERANAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DALAM MEWUJUDKAN NEGARA HUKUM INDONESIA DISUSUN OLEH : MONTISA MARIANA, S.H.,M.H FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 1

2 PERANAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DALAM MEWUJUDKAN NEGARA HUKUM INDONESIA I. LATAR BELAKANG MASALAH Negara hukum adalah negara yang berlandaskan atas hukum. Dengan kata lain, segala sesuatu yang berlangsung di negara tersebut didasarkan atas hukum atau konstitusi. Lahirnya negara hukum banyak dipengaruhi oleh berbagai ideology, falsafah bangsa, maupun keadaan suatu negara. Secara embrionik, gagasan negara hukum telah dikemukakan oleh Plato, ketika ia mengintrodusir konsep Nomoi, sebagai karya tulis ketiga yang dibuat di usia tua nya, sementara dalam dua tulisan pertama, Politeia dan Politicos, belum muncul istilah negara hukum. Dalam Nomoi, Plato mengemukakan bahwa penyelenggaraan negara yang baik ialah yang didasarkan pada pengaturan ( hukum ) yang baik. 1 Gagasan Plato tentang negara hukum ini semakin tegas ketika didukung oleh muridnya, Aristoteles, yang menuliskannya di dalam buku Politica. Menurut Aristoteles, suatu negara yang baik ialah negara yang diperintah dengan kostitusi dan berkedaulatan hukum. 2 Ada tiga unsur dari pemerintahan yang berkonstitusi yaitu : Pertama, pemerintahan dilaksanakan untuk kepentingan umum. Kedua, Pemerintahan dilaksanakan menurut hukum yang berdasarkan pada ketentuan-ketentuan umum, bukan hukum yang dibuat 1 Dikutip dari Tahir Azhary, Negara Hukum, Bulan Bintang, Jakarta, 1992, hlm.66, dalam Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, UII Press, Yogyakarta, 2003, hlm.2 2 Ibid, hlm.2. 2

3 secara sewenang wenang yang menyampingkan konvensi dan konstitusi. Ketiga, pemerintahan berkonstitusi berarti pemerintahan yang dilaksanakan atas kehendak rakyat, bukan berupa paksaan paksaan yang dilaksanakan pemerintahan despotic. 3 Selanjutnya meskipun ide tentang negara hukum telah lama diungkapkan oleh berbagai ahli, namun dipandang dari penggunaan istilah negara hukum, baru secara eksplisit muncul pada abad 19. Indonesia sendiri adalah jajahan Belanda sehingga sistem hukum nya pun banyak terpengaruh oleh Belanda, yaitu rechtstaat. Namun, dalam perjalanannya, Indonesia memiliki tipe negara hukum tersendiri, yaitu negara hukum Pancasila, walaupun memang tidak dapat sepenuhnya terlepas dari konsep rechtstaat. Perkembangan tipe negara hukum membawa konsekwensi terhadap peran Hukum Administrasi Negara ( HAN ), karena semakin sedikit campur tangan negara di dalam kehidupan bermasyarakat, semakin kecil pula peran HAN di dalamnya, namun sebaliknya, dengan semakin banyak campur tangan negara di dalam kehidupan bermasyarakat, semakin besar pula peran HAN di dalamnya. Hal ini sejalan dengan konsep negara welfarestate, administrasi negara diwajibkan untuk berperan secara aktif diseluruh segi kehidupan masyarakatnya, dan ini merupakan salah satu sifat khas pemerintahan negara modern. 4 Indonesia adalah negara yang mengutamakan kesejahteraan rakyatnya. Hal tersebut dapat dilihat di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik 3 Ibid, hlm SF Marbun Dkk, Dimensi dimensi Pemikiran Hukum Administrasi Negara, UII Press, Yogyakarta, 2004, hlm.48. 3

4 Indonesia Tahun 1945, dimana di dalam alinea ke-4 tertera bahwa, Dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.. Oleh karena itulah, untuk mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat, negara akan banyak mempunyai kontribusi di dalam kehidupan rakyatnya. Di dalam melaksanakan fungsi dan kewajibannya dalam mewujudkan negara hukum Indonesia, negara ( dalam hal ini pemerintah ) akan banyak sekali menghadapi kendala. Kendala yang paling banyak terjadi adalah adanya permasalahan antara pejabat sebagai pelaksana fungsi negara dengan warga negara. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa pelaksanaan fungsi dan kewajiban oleh aparatur negara pun memiliki sisi negatif, seperti penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, tindakan sewenang-wenang dan lain sebagainya. Hukum sebagai salah satu hal yang sangat penting di dalam pembentukan suatu negara hukum, harus dapat menjadi payung terhadap segala permasalahan yang ada. Dan karena hukum memegang peranan tertinggi di dalam suatu negara, secara otomatis hukum berada di atas kepentingan politik atau penguasa, sehingga baik penguasa, pejabat maupun warga negara harus mengikuti aturan-aturan hukum yang ada, tanpa terkecuali. Hukum Administrasi Negara adalah hukum yang mengatur hubungan antara masyarakat dan pemerintah dalam melaksanakan fungsi dan kewenangannya sebagai penguasa. Di sini hukum administrasi negara memegang peranan yang sangat penting sebagai pemecah masalah. Bagaimanakah peranan hukum administrasi negara dalam 4

5 mewujudkan negara hukum Indonesia? Itulah yang akan penulis coba uraikan di dalam makalah ini. II. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimanakah kedudukan dan fungsi Hukum Administrasi Negara di dalam negara hukum? 2. Bagaimanakah peranan Hukum Administrasi Negara dalam mewujudkan negara hukum Indonesia? III. PEMBAHASAN A. PENGERTIAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA Sebagai bagian dari ilmu sosial, baik substansi maupun pengertian hukum administrasi negara terus berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat. Di abad pertengahan misalnya, hukum administrasi negara banyak diberi pengertian sebagai aturan aturan hukum yang harus diperhatikan oleh perlengkapan negara didalam menjalankan pekerjaan ( tugas ) nya. 5 Pengertian tersebut kemudian berkembang menjadi serangkaian aturan hukum yang mengatur bagaimana administrasi negara menjalankan fungsinya, yakni pada awal abad ke 20. Perkembangan pengertian tersebut terjadi akibat semakin berkembangnya fungsi fungsi pemerintahan yang diselenggarakan oleh administrasi negara. 5 Lihat Muchsan, Beberapa catatan tentang Hukum Administrasi Negara dan Peradilan Administrasi Negara di Indonesia, Liberty, Yogyakarta, 1981, hlm.10 5

6 Istilah hukum administrasi negara berasal dari bahasa Belanda Administratiefrecht, Administrative Law menurut ilmu pengetahuan hukum di Inggris, Droit Administratief di Perancis, atau Verwatungsrecht di Jerman. 6 Berbagai perkembangan dalam kehidupan masyarakat yang mempengaruhi fungsi fungsi administrasi negara cukup berpengaruh pada batasan batasan pengertian yang dikemukakan oleh kalangan ilmuwan hukum. Berikut ini akan dikemukakan definisi hukum administrasi negara dari berbagai sarjana hukum. 1. Wanner wij, beginend aan een inleiding in het algemeen bestuursrecht, trachten tot een begripsbepaling te komen, stuiten wij in de aats op de term bestuursrecht. Wat omvat dit onderdeel van het recht? Wij kunnen vaststellen dat bestuursrecht deel uitmaakt van het publiekrecht het bestuursrecht kan worden omschreven als de regels ( van het publiekrecht ) welke betrekking hebben op het ( openbaar ) bestuur. 7 Apabila kita, - mengawali pengantar hukum administrasi negara secara umum berupaya untuk memahami konsep tertentu, pertama tama kita batasi pada term hukum administrasi negara Apa isi bagian hukum ini? Kita dapat menetapkan bahwa hukum administrasi negara merupakan bagian dari hukum publik hukum administrasi negara dapat dijelaskan sebagai peraturan peraturan ( dari hukum publik) yang berkenaan dengan pemerintahan umum. 6 C.S.T Kansil dan Christine S.T Kansil, Modul Hukum Administrasi Negara, Pradnya Paramita, Jakarta, 2005, hlm.2. 7 C.J.N Versteden, Inleiding Algemeen Bestuursrecht, Samsom H.D.Tjeenk Willink, Alphen aan den Rijn Vuga Boekerij s Gravenhage, 1984, hlm.12-13, dalam Ridwan, op.cit, hlm.22. 6

7 2. Menurut R.J.H.M Huisman, 8 untuk menemukan definisi yang baik mengenai istilah hukum administrasi negara, pertama tama harus ditetapkan bahwa hukum administrasi negara merupakan bagian dari hukum publik, yakni hukum yang mengatur tindakan pemerintah dan mengatur hubungan antara pemerintah dengan warga negara atau hubungan antar organ pemerintahan. Hukum administrasi negara memuat keseluruhan peraturan yang berkenaan dengan cara bagaimana organ pemerintahan melaksanakan tugasnya. Jadi hukum administrasi negara berisi aturan main yang berkenaan dengan fungsi organ organ pemerintahan. 3. Menurut Van Poelje 9 hukum administrasi negara atau hukum pemerintahan pada dasarnya dapat dibedakan berdasarkan tujuannya dari hukum tata negara, memuat peraturan peraturan hukum yang menentukan ( tugas tugas yang dipercayakan ) kepada organ organ pemerintahan itu, menentukan tempatnya dalam negara, menentukan kedudukan terhadap warga negara, dan peraturan peraturan hukum yang mengatur tindakan tindakan organ pemerintahan itu. 4. Menurut P. de Haan 10, hukum administrasi negara berkenaan dengan organisasi dan fungsionalisasi pemerintahan umum dalam hubungannya dengan masyarakat. 5. Menurut H.D van Wijk / Willem Konijnenbelt 11, hukum administrasi negara, hukum tata pemerintahan adalah keseluruhan hukum yang berkaitan dengan 8 R.J.H.M Huisman, Algemeen Bestuursrecht, Een inleiding, Kobra, Amsterdam, tt, hlm.4, dalam Ridwan, ibid, hlm.23 9 Van Poelje, Algemene INleiding Tot De bestuurskunde, Samsom nv, Alphen aan den Rijn, 1964, hlm.4, dalam Ridwan, ibid, hlm P. de Haan, et.al, hlm.21, dalam Ridwan, ibid, hlm H.D van Wijk / Willem Konijnenbelt, Hoofdstukken van Administratief Recht, Uitgeverij Lemma BV. Utrecht, 1995, hlm.41, dalam Ridwan, ibid, hlm.25. 7

8 ( mengatur ) administrasi, pemerintah, dan pemerintahan. Secara global dikatakan, hukum administrasi negara merupakan instrument yuridis yang digunakan oleh pemerintah untuk secara aktif terlibat dalam kehidupan kemasyarakatan, dan di sisi lain HAN merupakan hukum yang dapat digunakan oleh anggota masyarakat yang mempengaruhi dan memperoleh perlindungan dari pemerintah. Jadi HAN memuat aktifitas mengenai aktivitas pemerintahan. 6. Menurut A.D Belinfante 12, HAN meliputi peraturan peraturan yang berkenaan dengan administrasi. Administrasi berarti sama dengan pemerintahan. Oleh karena itu HAN disebut juga hukum tata pemerintahan. Perkataan pemerintahan dapat disamakan dengan kekuasaan eksekutif, artinya pemerintahan merupakan bagian dari organ dan fungsi pemerintahan, yang bukan organ dan fungsi pembuat Undang Undang dan peradilan. 7. Menurut Sjahran Basah 13, hukum administrasi negara adalah seperangkat peraturan yang memungkinkan administrasi negara menjalankan fungsinya, yang sekaligus juga melindungi warga terhadap sikap tindak administrasi negara dan melindungi administrasi negara itu sendiri. 8. J.M Baron de Gerando 14, mendefinisikan hukum administrasi pendekatan pada objek, yakni peraturan peraturan yang mengatur hubungan timbal balik antara 12 A.D Belifante, Kort Begrip van het Administratief Recht, Samsom Uitgeverij, Alphen aan den rijn, 1985, hlm.11, dalam Ridwan, ibid, hlm Sjahran Basah, Perlindungan Hukum Terhadap Sikap Tindak Administrasi Negara, Alumni, Bandung, 1992, hlm. 4, dalam Ridwan, ibid, hlm Lihat Sadjijono, Memahami Beberapa Bab Pokok Hukum Administrasi, Laksbang Pressindo, Yogyakarta, 2008, hlm.16. 8

9 pemerintah dan rakyat. ( La droit administrative a pour obyact les regles qui regissent les rapports reciproques de I administration avec les administers ). 9. Van Vollenhoven 15 mendefinisikan hukum administrasi adalah keseluruhan ketentuan yang mengikat alat alat perlengkapan negara, baik tinggi maupun rendah, setelah alat alat itu akan menggunakan kewenangan kewenangan ketatanegaraan ( het administratief recht is dat complex van bepalingen, waaraan hogere en lagere organen gebonden zijn, zodra ze van hun reeds vaststaande, staatsrechttelijke bevoegheid gebruik gaan maken ). Karena itu hukum administrasi memiliki karakteristik sebagai pembatasan terhadap kebebasan pemerintah, dan merupakan jaminan bagi mereka yang harus taat pada pemerintah. 10. Definisi yang dikemukakan dalam Laporan Komisi Penyatuan Hukum Administrasi Belanda cetakan kelima pada tahun 1984 ( Rapport van de commisie inzake algemene bepalingen van administratief recht ) 16, menyebutkan administratief recht atau bestuur recht meliputi peraturan peraturan yang bersangkut paut dengan pemerintah. Namun demikian, tidak semua peraturan yang menyangkut pemerintahan termasuk lapangan hukum administrasi. 11. Menurut De La Bassecour Caan, 17 bahwa yang dimaksud dengan hukum administrasi negara adalah himpunan peraturan peraturan tertentu yang menjadi sebab maka negara berfungsi ( beraksi ). Maka peraturan peraturan itu mengatur hubungan hubungan antar tiap tiap warga ( negara ) dengan pemerintahnya. 15 Ibid, hlm Ibid, hlm E. Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Ichtiar, Jakarta, 1961, hlm.1 9

10 12. Hukum administrasi negara, atau yang biasa disebut hukum pemerintahan, menurut E. Utrecht 18 adalah :. Menguji hubungan hukum istimewa yang diadakan akan memungkinkan para pejabat ( ambtsdragers ) administrasi negara melakukan tugas mereka yang khusus. 13. Prof. Djokosutono, S.H 19 memandang hukum administrasi negara sebagai hukum mengenai hubungan antara jabatan-jabatan negara satu sama lainnya serta hubungan hukum antara jabatan-jabatan negara tersebut dengan para warga masyarakat. Dari pendapat para sarjana ahli hukum tersebut, dapat disimpulkan bahwa hukum administrasi negara adalah hukum yang mengatur tentang hubungan antara pejabat pemerintah dalam melaksanakan tugasnya, dengan warga negara. Hukum administrasi negara bertujuan untuk melindungi warga negara dari tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh pemerintah. Selain itu, tentunya hukum administrasi negara pun tidak hanya melindungi warga negara, namun juga pejabat pemerintah, sehingga dapat dikatakan bahwa hukum administrasi negara mempunyai peran yang cukup proporsional di dalam pemerintahan suatu negara. Oleh karena itulah, pengadilan tata usaha negara ( PTUN ) merupakan salah satu ciri negara hukum. Karena, PTUN dibutuhkan untuk menjamin adanya keadilan dan persamaan dihadapan hukum ( equality before the law ). Dan dapat disimpulkan pula bahwa hukum administrasi negara adalah seperangkat norma atau aturan yang bersifat khusus yang mengatur tentang 18 Ibid, hlm Dikutip dari C.S.T Kansil dan Christine S.T Kansil, op.cit, hlm

11 kekuasaan pemerintah ( eksekutif ) dalam menjalankan kewenangannya. Hub ungan antara masyarakat dan pemerintah akan terjamin dan terlindungi, ketika kewenangan pemerintah dijalankan sesuai dengan wewenangnya. Oleh karena itu di dalam menjalankan fungsi pemerintahan berpijak pada norma wewenang, dalam arti tindakan hukum hanya dapat dilaksanakan dalam hal dan dengan cara yang diperkenankan oleh peraturan yang sah. Dengan demikian pada hakekatnya hukum administrasi diarahkan pada perlindungan hukum bagi rakyat atas tindakan pemerintah. Karena walaupun pemerintah mempunyai wewenang untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya ( termasuk di antaranya melalui freies ermessen), namun hukum administrasi negara melalui pengadilan tata usaha negara (PTUN) adalah salah satu bentuk upaya untuk mendukung efektifitas peranan pemerintah yaitu melalui kontrol peradilan atau yudisial yang efektif. B. KEDUDUKAN DAN FUNGSI HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DI DALAM NEGARA HUKUM Di dalam lapangan hukum, hukum digolongkan menjadi hukum publik dan hukum privat. Hukum publik sebagai hukum yang mengatur hubungan antara pemerintah dan masyarakat, sedangkan hukum privat adalah hukum yang mengatur hubungan antara individu dengan individu atau individu dengan badan hukum atau sebaliknya, dengan kata lain, hukum privat memuat peraturan peraturan hukum tentang tingkah laku para warga negara dalam pergaulan hidup sebagai anggota masyarakat. 11

12 Menurut Wiryono Prodjodikoro, 20 hukum publik ini terbagi ke dalam tiga golongan, yaitu golongan pertama hukum tata negara, golongan ke dua hukum tata usaha negara dan golongan ketiga adalah hukum pidana. Di sisi lain dari hukum publik ini ada hukum privat atau hukum perdata. Hukum tata negara mengenai alat alat perlengkapan negara, yaitu susunan dan tugas masing masing, seperti pemerintahan, Dewan Perwakilan Rakyat, Majelis Permusyawaratan Rakyat, Badan Badan Pengadilan, Badan Pengawas Keuangan, dan lain lain. Sedangkan hukum tata usaha negara mengenai pelaksanaan tugas alat alat perlengkapan negara tersebut, terutama pelaksanaan tugas pemerintahan berhubungan dengan kemakmuran rakyat, kepentingan lalu lintas, pendidikan, kebudayaan dan lain lain. Secara historis dapat dikatakan bahwa hukum administrasi negara merupakan perpanjangan tangan dari hukum tata negara. Mengapa demikian? Karena pada awalnya hukum administrasi merupakan bagian dari hukum tata negara. Hukum tata negara adalah hukum yang memberi gambaran tentang negara dalam keadaan diam atau tidak bergerak, yaitu memberi wewenang, membagi pekerjaan dan memberi bagian bagian kepada masing masing badan yang tinggi maupun yang rendah, sedangkan hukum administrasi mempertunjukkan negara dalam keadaan yang bergerak, yakni ketentuan ketentuan yang mengikat badan badan yang 20 Wirjono Projodikoro, Asas Asas Hukum Pidana di Indonesia, PT. Eresco, Bandung, 1989, hlm. 2-3, dalam Sadjijono, op.cit, hlm

13 tinggi maupun yang rendah bila badan badan itu menggunakan wewenangnya yang telah diberikan oleh hukum tata negara. 21 Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa hukum administrasi baru ditetapkan setelah badan badan pemerintahan mendapatkan wewenang dari hukum tata negara dan wewenang tersebut akan dijalankan. Ini yang dimaksud dengan hukum administrasi merupakan perpanjangan hukum tata negara. Hukum administrasi ditetapkan sebagai hukum publik, karena isi, sifat dan hubungan serta sumber kepentingan yang dilindungi adalah masyarakat (rakyat), dan mengatur hubungan antara penguasa (pemerintah ) dengan masyarakat, sehingga berkaitan dengan isu isu kepentingan publik. Hukum administrasi sebagai hukum publik memiliki hubungan erat dengan tindakan publik (tindakan pemerintah) dalam mengatur dan mengendalikan masyarakat. Di sisi lain hukum administrasi juga membatasi dan mengendalikan tindakan publik (tindakan pemerintah) itu sendiri. Karena sebagaimana yang sudah penulis paparkan di atas, pejabat (pemerintah) dapat secara sewenang-wenang dalam melaksanakan fungsi dan kewajibannya. Hukum administrasi negara mempunyai salah satu fungsi yaitu mencegah hal tersebut terjadi, dan apabila memang terjadi tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh pejabat pemerintah dalam menjalankan tugas administrasi negara yang berkaitan dengan masyarakat, maka hukum administrasi negara berfungsi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. 21 Lihat E. Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Pustaka Tinta Mas, Surabaya, 1986, hlm

14 Sebagai hukum publik, hukum administrasi memiliki fungsi yang sangat strategis dan penting. Fungsi hukum administrasi menurut konsep P. de Haan cs, memiliki tiga fungsi, antara lain : 22 a. Fungsi Normative (normative functie) yang meliputi fungsi organisasi (pemerintah) dan instrument pemerintahan. b. Fungsi Instrumental (instrumentele functie) yang meliputi fungsi instrumental aktif dan fungsi instrumental pasif. Fungsi instrumental aktif dalam bentuk kewenangan dan fungsi instrumental pasif dalam bentuk kebijaksanaan (beleid). Fungsi instrumental ini diarahkan pada pencapaian tujuan pemerintahan, sehingga mengandung asas efisiensi (daya guna) dan asas efektifitas (hasil guna). c. Fungsi jaminan (waarborgfunctie) yang meliputi tiga jenis jaminan, yaitu : 1) Jaminan pemerintahan (beestuurlijk waarbogen) yang menyangkut tentang aspek doelmatige dan democratie, antara lain : keterbukaan, inspraak, dan berbagai mekanisme pengawasan. 2) Perlindungan hukum 3) Ganti rugi. Sedangkan J Van der Hoeven dalam bukunya De Drie Dimensies van het besturrecht memaparkan tiga sisi hukum administrasi, meliputi : Lihat dalam Philipus M. Hadjon, Analisis terhadap RUU tentang Administrasi Pemerintahan, Makalah dalam Lokakarya RUU Administrasi Pemerintahan dan RUU Tata Hubungan Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah, Surabaya, 15 Juni 2005, hlm. 2-3, dalam Sadjijono, op.cit, hlm

15 a. Normativiteit yaitu hukum tentang kekuasaan memerintah (recht op de regermacht) b. Organisasi dan instrumental (de organizatie en instrumentarium), dan c. Kedudukan hukum warga negara terhadap pemerintahan (de rechtspositie van der tegenover het bestuur) Berdasarkan fungsi administrasi yang dikemukakan oleh P. de Haan dan J. van der Hoven tersebut, dapat kita simpulkan bahwa hukum administrasi negara berfungsi sebagai norma yang mengatur lembaga dan kekuasaan pemerintahan ; sebagai sarana menjalankan pemerintahan, yakni landasan kewenangan maupun kebijakan; dan berfungsi menjamin warga negara atas tindakan pemerintah. Inti dari hukum administrasi tersebut adalah memungkinkan administrasi ( negara) menjalankan fungsi nya, dan melindungi warga negara terhadap sikap tindak administrasi ( negara) dan juga melindungi administrasi ( negara) itu sendiri. Kedudukannya sebagai bagian dari hukum publik menyebabkan hukum administrasi negara akan banyak berinteraksi dengan kehidupan warga negara. Sehingga dapat dikatakan bahwa hukum administrasi negara sebagai hukum yang bergerak akan selalu mengalami perubahan-perubahan berkaitan dengan perubahan kehidupan masyarakat. 23 Philipus M Hadjon, Pemerintahan Menurut Hukum ( wet en Rechmatige Bestuur ), Jurnal Hukum Yuridika Fakultas Hukum Universitas Airlangga, cet. Pertama, Agustus 1983, hlm.1 dalam Sadjijono, Ibid, hlm

16 C. PERAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DALAM MEWUJUDKAN NEGARA HUKUM INDONESIA. Negara hukum menurut F.R Bothlingk adalah De staat waarin de wilsvrijheid van gezagsdragers is beperkt door grenzen van recht (negara, dimana kebebasan kehendak pemegang kekuasaan dibatasi oleh hukum). A. Hamid S Attamimi, dengan mengutip burkens, mengatakan bahwa negara hukum secara sederhana adalah negara yang menempatkan hukum sebagai dasar kekuasaan negara dan penyelenggaraan kekuasaan tersebut dalam segala bentuknya dilakukan dibawah kekuasaan hukum. 24 Apabila konsep negara hukum eropa kontinental dan konsep negara hukum anglo saxon didasarkan pada paham liberal individualistis, maka konsep negara hukum Indonesia didasarkan pada pandangan hidup dan falsafah bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Sebagaimana telah disebutkan, bangsa Indonesia membentuk negaranya dengan proklamasi yang merupakan perwujudan dari kesepakatan dengan satu tujuan. Dan negara yang bagaimana yang diinginkan oleh bangsa Indonesia? Jawabannya dapat ditemukan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea 2, yaitu Negara Indonesia yang merdeka, bersatu berdaulat, adil dan makmur. dan yang juga tidak boleh dilupakan yaitu tujuan negara yang terdapat dalam alinea 4 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun A. Hamid S Attamimi, Teori Perundang Undangan Indonesia, Makalah pada Pidato Upacara Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 25 April 1992, hlm.8, dalam Ridwan, op.cit, hlm

17 Dari uraian di atas yang terdapat di dalam konstitusi Negara Republik Indonesia, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa bentuk negara yang ingin dibentuk oleh bangsa Indonesia adalah negara yang dapat mensejahterakan rakyatnya, atau dalam masa sekarang ini kita sebut sebagai welfare state. Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Walaupun konstitusi atau Undang Undang Dasar telah mengalami berbagai perubahan semenjak tahun 1999, namun Pancasila sebagai dasar negara tetap utuh sampai saat ini. Ini menandakan bahwa ciri atau unsur utama dari negara hukum Indonesia adalah hukum bersumber pada Pancasila. Bersumber pada Pancasila, berarti hukum yang berketuhanan yang maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Unsur unsur negara hukum sendiri, apabila kita menggabungkan pendapat para ahli hukum, antara lain Julius Stahl dan A.V Dicey, adalah : 1. Perlindungan hak hak asasi manusia; 2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak hak itu; 3. Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang undangan; 4. Peradilan administrasi dalam perselisihan; 5. Supremasi aturan aturan hukum (Supremacy of the law); tidak adanya kekuasaan sewenang wenang (absence of arbitrary power), dalam arti bahwa seseorang hanya boleh dihukum kalau melanggar hukum; 17

18 6. Kedudukan yang sama dalam menghadapi hukum (Equality before the law). Dalil ini berlaku baik untuk orang biasa maupun untuk pejabat. 7. Terjaminnya hak hak manusia oleh Undang Undang ( di negara lain oleh Undang Undang dasar) serta keputusan keputusan di pengadilan. Dalam perkembangan negara hukum, unsur unsur yang dikemukakan oleh Stahl dan Dicey tersebut kemudian mengalami penyempurnaan, yang secara umum dapat dilihat sebagaimana tersebut di bawah ini : Sistem pemerintahan negara yang didasarkan atas kedaulatan rakyat. 2. Bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya harus berdasar atas hukum atau peraturan perundang undangan. 3. Adanya jaminan terhadap hak hak asasi manusia (warga negara). 4. Adanya pembagian kekuasaan dalam negara. 5. Adanya pengawasan dari badan badan peradilan (rechterlijke controle) yang bebas dan mandiri, dalam arti lembaga peradilan tersebut benar benar tidak memihak dan tidak berada di bawah pengaruh eksekutif. 6. Adanya peran yang nyata dari anggota anggota masyarakat atau warga negara untuk turut serta mengawasi perbuatan dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dilakukan oleh pemerintah. 25 Unsur Unsur diambil dan dipadukan dari buku Sri Soemantri, Bunga Rampai Hukum Tata Negara Indonesia, Alumni, Bandung 1992, hlm dan buku Abdul Hakim G. Nusantara, Politik Hukum Indonesia, YLBHI, Jakarta, 1988, hlm , serta Frans Magnis Suseno, Mencari Sosok Demokrasi, Sebuah Telaah Filosofis, Gramedia, Jakarta, 1997, hlm , dalam Ridwan HR, ibid, hlm

19 7. Adanya sistem perekonomian yang dapat menjamin pembagian yang merata sumber daya yang diperlukan bagi kemakmuran warga negara. Manusia, sebagai subjek hukum, tentunya memiliki hak dan kewajiban tersendiri. Hak dan kewajiban tersebut akan terjadi ketika manusia sebagai subjek hukum melakukan hubungan dengan pihak lain, baik itu adalah manusia sebagai subjek hukum yang lain, maupun negara atau pemerintah sebagai penyelenggara kekuasaan. Pemerintah sebagai penyelenggara kekuasaan, memiliki dua kedudukan hukum yaitu sebagai wakil dari badan hukum publik, dan sebagai pejabat dari jabatan pemerintahan. Ketika pemerintah melakukan tindakan hukum dalam kapasitasnya sebagai pejabat, maka tindakan itu diatur dan tunduk pada hukum administrasi negara. Hukum administrasi negara, sebagai hukum publik yang mengatur hubungan antara masyarakat dan pemerintah, tentunya memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan negara hukum Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila. Negara sebagai pihak penguasa yang melaksanakan fungsi dan wewenangnya untuk menyelenggarakan kesejahteraan rakyat, diberi kekuasaan sesuai porsinya atau tidak berlebihan. Selain didasarkan pada kenyataan bahwa kekuasaan cenderung korup, sebagaimana yang dikemukakan oleh Lord Acton 26, hukum administrasi pun 26 Power tends to corrupt, but absolute power corrupt absolutely. ( manusia yang mempunyai kekuasaan cenderung untuk menyalahgunakan kekuasaan itu, tetapi kekuasaan yang tidak terbatas / absolute pasti akan disalah gunakan ). 19

20 memberi perlindungan terhadap warga negara di dalam berhubungan dengan pemerintah. Ada dua macam perlindungan hukum bagi rakyat yaitu perlindungan hukum preventif dan represif. Mengapa warga negara harus mendapatkan perlindungan hukum? Ada beberapa alasan yaitu : pertama, karena dalam berbagai hal warga negara dan badan hukum perdata tergantung pada keputusan-keputusan dan ketetapan-ketetapan pemerintah, seperti kebutuhan terhadap izin yang diperlukan untuk usaha perdagangan, perusahaan atau pertambangan. Karena itu warga negara dan badan hukum perdata perlu mendapat perlindungan hukum, terutama untuk memperoleh kepastian hukum, yang merupakan faktor penentu bagi kehidupan dunia usaha; kedua, hubungan antar pemerintah dan warga negara tidak berjalan dalam posisi sejajar, warga negara sebagai pihak yang lebih lemah dibandingkan dengan pemerintah; ketiga, berbagai perselisihan warga negara dengan pemerintah itu berkenaan dengan keputusan dan ketetapan, sebagai instrumen pemerintah yang bersifat sepihak dalam melakukan intervensi terhadap kehidupan warga negara. Pembuatan keputusan dan ketetapan yang didasarkan pada kewenangan bebas, akan membuka peluang terjadinya pelanggaran hak-hak warga negara. 27 Hukum administrasi negara, di dalam mewujudkan negara hukum Indonesia yang berpedoman pada pancasila, mempunyai peranan yang sangat penting. Mengapa dikatakan demikian? Sebab, untuk menjamin terpenuhinya hak hak warga negara 27 Lebih lanjut dapat dilihat pada H.D van Wijk/Willem Konijnenbelt, hlm , dalam Ridwan, Ibid, hlm

21 ketika berhubungan dengan pemerintah, negara mempunyai badan yudikatif yang khusus menangani perselisihan antara warga negara dengan pemerintah atau pejabat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pejabat. Lembaga peradilan tersebut adalah pengadilan tata usaha negara. Di dalam pasal 24 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, disana disebutkan bahwa : 1. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman menurut undang-undang; 2. Susunan dan kekuasaan badan-badan kehakiman itu diatur dengan undang-undang. Sebagai pelaksanaan pasal 24 UUD 1945, dikeluarkanlah undang-undang nomor 14 tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman. Dalam pasal 10 ayat (1) disebutkan bahwa kekuasaan kehakiman dilakukan oleh pengadilan dalam lingkungan : a. Peradilan Umum; b. Peradilan Agama; c. Peradilan Militer; d. Peradilan Tata Usaha Negara. Selain sudah diatur di dalam Undang-undang Pokok Kekuasaan Kehakiman, pemerintah juga mengeluarkan undang-undang khusus mengenai peradilan tata usaha negara, yaitu melalui undang-undang nomor 9 tahun 2004 ( perubahan atas undang-undang nomor 5 tahun 1986). Hal ini merupakan salah satu bukti dan upaya 21

22 konkrit yang dilakukan oleh negara untuk memberikan perlindungan hukum yang maksimal kepada setiap warga negara. Dengan diberlakukannnya undang-undang nomor 5 tahun 2004 ( perubahan atas undang-undang nomor 5 tahun 1986) tentang peradilan tata usaha negara yang berdasarkan pasal 144 dapat disebut undang-undang peradilan administrasi negara, maka dewasa ini perlindungan hukum terhadap warga masyarakat atas perbuatan yang dilakukan oleh penguasa atau pejabat pemerintah dapat dilakukan melalui 3 badan, yakni sebagai berikut : 28 a. Badan Tata Usaha Negara, dengan melalui upaya administratif. b. Peradilan Tata Usaha Negara. c. Peradilan Umum, melalui pasal 1365 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata). Pengadilan tata usaha negara diharapkan dapat menjadi jembatan penyeimbang antara pejabat pemerintah dengan rakyat, dan diharapkan pula pengadilan tata usaha negara tetap berpegang teguh pada asas bahwa lembaga peradilan merupakan lembaga yang bebas dan otonom, dan itu berarti pengadilan tidak berada di bawah kekuasaan eksekutif namun berdiri sendiri sebagai lembaga yang mandiri. Selain itu, asas legalitas di dalam hukum administrasi negara juga memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan negara hukum indonesia. Gagasan 28 Soerjono, Perbuatan Melawan Hukum Yang Dilakukan oleh Penguasa/OOD dan Masalah Ganti Rugi, dalam Zairin Harahap, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hlm

23 demokrasi menuntut agar setiap bentuk undang undang dan berbagai keputusan mendapatkan persetujuan dari wakil rakyat dan sebanyak mungkin memperhatikan kepentingan rakyat. Asas legalitas menjadi dasar legitimasi tindakan pemerintahan dan jaminan perlindungan dari hak hak rakyat. Penerapan asas legalitas akan menunjang berlakunya kepastian hukum dan keadilan serta persamaan di depan hukum, tidak melihat apakah ia hanya warga negara biasa dan tidak melihat pula apakah ia pejabat pemerintah. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hukum administrasi negara memegang peranan penting dalam mewujudkan negara hukum indonesia. Hukum administrasi negara, melalui pengadilan tata usaha negara, memberikan perlindungan hukum yang konkrit kepada warga negara, sehingga warga negara dijamin hak-hak nya, termasuk hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dihadapan hukum, karena, pengadilan tata usaha negara diharapkan dapat menjadi lembaga peradilan yang dapat menyelesaikan permasalahan antara pejabat pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dengan warga negara, tentunya dengan kemandirian yang tidak memihak. 23

24 IV. KESIMPULAN 1. Hukum administrasi negara berfungsi sebagai norma yang mengatur lembaga dan kekuasaan pemerintahan ; sebagai sarana menjalankan pemerintahan, yakni landasan kewenangan maupun kebijakan; dan berfungsi menjamin warga negara atas tindakan pemerintah. Inti dari hukum administrasi tersebut adalah memungkinkan administrasi ( negara) menjalankan fungsi nya, dan melindungi warga negara terhadap sikap tindak administrasi (negara) dan juga melindungi administrasi (negara) itu sendiri. 2. Hukum Administrasi negara memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan negara hukum Indonesia, dimana salah satu bentuk konkrit dari peran hukum administrasi negara adalah dengan adanya peradilan tata usaha negara yang berfungsi untuk menyelesaikan permasalahan antara pejabat pemerintah dalam menjalankan tugas administrasi negara dengan warga negara. Dan tentunya sangat diharapkan agar di dalam implementasinya peradilan tata usaha negara benar benar dapat berdiri secara mandiri, tidak berada di bawah kekuasaan eksekutif sehingga menjamin adanya persamaan dihadapan hukum (equality before the law). 24

25 DAFTAR PUSTAKA A. Hamid S Attamimi, Teori Perundang Undangan Indonesia, Makalah pada Pidato Upacara Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta Abdul Hakim G. Nusantara, Politik Hukum Indonesia, YLBHI, Jakarta A.D Belifante, Kort Begrip van het Administratief Recht, Samsom Uitgeverij, Alphen aan den rijn C.J.N Versteden, Inleiding Algemeen Bestuursrecht, Samsom H.D.Tjeenk Willink, Alphen aan den Rijn Vuga Boekerij s Gravenhage C.S.T Kansil dan Christine S.T Kansil, Modul Hukum Administrasi Negara, Pradnya Paramita, Jakarta, 2005 E. Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Ichtiar, Jakarta Frans Magnis Suseno, Mencari Sosok Demokrasi, Sebuah Telaah Filosofis, Gramedia, Jakarta H.D van Wijk / Willem Konijnenbelt, Hoofdstukken van Administratief Recht, Uitgeverij Lemma BV. Utrecht Muchsan, Beberapa catatan tentang Hukum Administrasi Negara dan Peradilan Administrasi Negara di Indonesia, Liberty, Yogyakarta 25

26 Philipus M. Hadjon, Analisis terhadap RUU tentang Administrasi Pemerintahan, Makalah dalam Lokakarya RUU Administrasi Pemerintahan dan RUU Tata Hubungan Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah, Surabaya Philipus M Hadjon, Pemerintahan Menurut Hukum ( wet en Rechmatige Bestuur ), Jurnal Hukum Yuridika Fakultas Hukum Universitas Airlangga, cet. Pertama R.J.H.M Huisman, Algemeen Bestuursrecht, Een inleiding, Kobra, Amsterdam Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, UII Press, Yogyakarta Sadjijono, Memahami Beberapa Bab Pokok Hukum Administrasi, Laksbang Pressindo, Yogyakarta Sjahran Basah, Perlindungan Hukum Terhadap Sikap Tindak Administrasi Negara, Alumni, Bandung SF Marbun Dkk, Dimensi dimensi Pemikiran Hukum Administrasi Negara, UII Press, Yogyakarta Sri Soemantri, Bunga Rampai Hukum Tata Negara Indonesia, Alumni, Bandung Tahir Azhary, Negara Hukum, Bulan Bintang, Jakarta, 1992, hlm.66, dalam Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, UII Press, Yogyakarta Van Poelje, Algemene INleiding Tot De bestuurskunde, Samsom nv, Alphen aan den Rijn Wirjono Projodikoro, Asas Asas Hukum Pidana di Indonesia, PT. Eresco, Bandung Zairin Harahap, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Raja Grafindo Persada, Jakarta,

NEGARA HUKUM DAN NEGARA HUKUM INDONESIA

NEGARA HUKUM DAN NEGARA HUKUM INDONESIA NEGARA HUKUM DAN NEGARA HUKUM INDONESIA Angga Setiawan P.U Ari Widido Bayu Gilang Purnomo Arsyadani Hasan Binabar Sungging L Dini Putri P K2510009 K2510011 K2510019 K2111007 K2511011 K2511017 N E G A R

Lebih terperinci

OLEH: AGUS NGADINO, S.H.,M.H.

OLEH: AGUS NGADINO, S.H.,M.H. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM ADMINISTRASI NEGARA OLEH: AGUS NGADINO, S.H.,M.H. NAMA CURRICULUM VITAE PEKERJAAN JABATAN PENDIDIKAN TERAKHIR BIDANG AGUS NGADINO, S.H.,M.H. DOSEN SEKRETARIS BAGIAN HUKUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara Welfare State (Negara Kesejahteraan) merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara Welfare State (Negara Kesejahteraan) merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Peradilan administrasi merupakan salah satu perwujudan negara hukum, peradilan administrasi di Indonesia dikenal dengan sebutan Pengadilan Tata Usaha Negara.

Lebih terperinci

HUKUM ADMINISTRASI PUBLIK

HUKUM ADMINISTRASI PUBLIK Pertemuan 2-3 HUKUM ADMINISTRASI PUBLIK Andy Kurniawan Staff Pengajar di Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Istilah, Pengertian dan Perbedaan HUKUM ADMINISTRASI

Lebih terperinci

NEGARA HUKUM DAN NEGARA HUKUM DEMOKRASI

NEGARA HUKUM DAN NEGARA HUKUM DEMOKRASI NEGARA HUKUM DAN NEGARA HUKUM DEMOKRASI By. FAUZUL FAKULTAS HUKUM UPN VETERAN JATIM 1 PEMBAHASAN Sekilas tentang Negara Hukum Negara Hukum yang Demokratis Istilah dan Pengertian HAN Ruang Lingkup HAN Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, dan kepentingan masyarakat demi mencapai tujuan dari Negara

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, dan kepentingan masyarakat demi mencapai tujuan dari Negara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar hukum dan untuk mewujudkan kehidupan tata negara yang adil bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gagalnya konsep legal state atau negara penjaga malam, melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. Gagalnya konsep legal state atau negara penjaga malam, melahirkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagalnya konsep legal state atau negara penjaga malam, melahirkan konsep baru yang populer dengan sebutan negara kesejahteraan atau welfare state. Semula dalam konspsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM DAN HAK PENGUASAAN ATAS TANAH

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM DAN HAK PENGUASAAN ATAS TANAH BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM DAN HAK PENGUASAAN ATAS TANAH A. Tinjauan Umum tentang Perlindungan Hukum 1. Pengertian Perlindungan Hukum Perlindungan hukum adalah sebuah hak yang bisa

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A. Gunawan Setiardja, 1990, Dialektika Hukum dan Moral dalam Pembangunan Masyarakat Indonesia, Yogyakarta, Kanisius.

DAFTAR PUSTAKA. A. Gunawan Setiardja, 1990, Dialektika Hukum dan Moral dalam Pembangunan Masyarakat Indonesia, Yogyakarta, Kanisius. 96 DAFTAR PUSTAKA Buku-Buku A. Gunawan Setiardja, 1990, Dialektika Hukum dan Moral dalam Pembangunan Masyarakat Indonesia, Yogyakarta, Kanisius. Abu Daud Busroh dan H. Abubakar Busro, 1983, Asas-Asa Hukum

Lebih terperinci

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA. Oleh: H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA. Oleh: H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si HUKUM ADMINISTRASI NEGARA Oleh: H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si Hukum Administrasi Negara (Prof.Dr. Mr. Prajudi Atmosudirdjo) Dalam arti luas, Hukum Administrasi Negara meliputi: Hukum Tata Pemerintahan Hukum

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. Administrasi Negara sesuai dengan asas-asas yang berlaku dalam suatu

BAB I PENGANTAR. Administrasi Negara sesuai dengan asas-asas yang berlaku dalam suatu 1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Urgensi mengadakan suatu badan peradilan administrasi tidak hanya dimaksudkan sebagai pengawasan ekstern terhadap pelaksanaan Hukum Administrasi Negara sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERIZINAN PENDIRIAN KLINIK. Dalam kamus hukum, izin (vergunning) diartikan sebagai;

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERIZINAN PENDIRIAN KLINIK. Dalam kamus hukum, izin (vergunning) diartikan sebagai; 43 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERIZINAN PENDIRIAN KLINIK 2.1 Perizinan 2.1.1 Pengertian Perizinan Dalam kamus hukum, izin (vergunning) diartikan sebagai; Overheidstoestemming door wet of verordening

Lebih terperinci

NEGARA HUKUM DAN DEMOKRASI

NEGARA HUKUM DAN DEMOKRASI NEGARA HUKUM DAN DEMOKRASI A. PENGANTAR Istilah Negara Hukum baru dikenal pada Abad XIX tetapi konsep Negara Hukum telah lama ada dan berkembang sesuai dengan tuntutan keadaan. Dimulai dari jaman Plato

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMERINTAH

INSTRUMEN PEMERINTAH INSTRUMEN PEMERINTAH Dibuat untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara KELOMPOK 8 KELAS A PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN" JAWA TIMUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggariskan Indonesia sebagai negara hukum (rechtstaat) dan tidak berdasar

BAB I PENDAHULUAN. menggariskan Indonesia sebagai negara hukum (rechtstaat) dan tidak berdasar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat awal kemerdekaan, para pendiri bangsa telah sepakat menggariskan Indonesia sebagai negara hukum (rechtstaat) dan tidak berdasar atas kekuasaan belaka (machtsstaat).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penuntutan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), hlm ), hlm.94.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penuntutan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), hlm ), hlm.94. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadilan dan kepastian hukum tentulah menjadi dua harapan dari diberlakukannya hukum. Masyarakat yang kepentingannya tercemar akan merasa keadilannya terusik dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945, sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945, yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945, sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945, sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 27 ayat (1) UUD

Lebih terperinci

Lex Administratum, Vol. III/No. 8/Okt/2015

Lex Administratum, Vol. III/No. 8/Okt/2015 TINJAUAN YURIDIS KEWENANGAN BERTINDAK PEMERINTAH DALAM PERSPEKTIF UNDANG- UNDANG NO. 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 1 Oleh : Bastian E. Amos 2 ABSTRAK Negara dalam menjaga dan menjamin

Lebih terperinci

ISTILAH, PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

ISTILAH, PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM ADMINISTRASI NEGARA ISTILAH, PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM ADMINISTRASI NEGARA By. FAUZUL FAKULTAS HUKUM UPN VETERAN JATIM 1 PEMBAHASAN Istilah dan Pengertian HAN Ruang Lingkup HAN Fungsi dan Sifat HAN 2 HIKMAH HARI

Lebih terperinci

ISBN : MONOGRAF, VOLUME 1, Aspek Negara Hukum Kesejahteraan Dalam Politik Hukum Agraria Nasional

ISBN : MONOGRAF, VOLUME 1, Aspek Negara Hukum Kesejahteraan Dalam Politik Hukum Agraria Nasional 6 Aspek Negara Hukum Kesejahteraan Dalam Politik Hukum Agraria Nasional Upik Hamidah Dosen Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Unila Pendahuluan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara

Lebih terperinci

FREIES ERMESSEN DALAM KONSEP NEGARA KESEJAHTERAAN. Oleh :

FREIES ERMESSEN DALAM KONSEP NEGARA KESEJAHTERAAN. Oleh : 41 FREIES ERMESSEN DALAM KONSEP NEGARA KESEJAHTERAAN Oleh : Gusti Ayu Ratih Damayanti, S.H., M.H. Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Al-Azhar Mataram Abstract In principle, there were two forms of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibentuklah suatu lembaga yang dikenal dengan nama Lembaga Ombudsman

BAB I PENDAHULUAN. dibentuklah suatu lembaga yang dikenal dengan nama Lembaga Ombudsman 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semangat reformasi mengharapkan suatu penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang bersih dari segala bentuk Korupsi, Kolusi dan Nepotisme di seluruh wilayah

Lebih terperinci

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR Bahan Ajar Mata Kuliah : Hukum Administrasi Negara Dosen Pengampu : Erny Herlin Setyorini, SH., MH BAB I KONTRAK PERKULIAHAN Mata Kuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum (rechstaat). 1 Di dalam sebuah Negara Hukum yang demokratis, kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Instrumen Pemerintahan 1. Regeling Perbuatan pemerintah yang dilakukan dalam bentuk mengeluarkan peraturan atau regling, dimaksudkan dengan tugas hukum yang diemban pemerintah

Lebih terperinci

Asas asas Hukum Tata Negara

Asas asas Hukum Tata Negara Asas asas Hukum Tata Negara MAKALAH Dibuat untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Pengantar Hukum Indonesia di Bawah Bimbingan Dosen Ibu. Mas Anienda TF, SH, M.Hum Oleh : KELOMPOK 8 KELAS A PROGRAM STUDI ILMU

Lebih terperinci

Oleh: Retno Arifingtyas NIM. E BAB I PENDAHULUAN

Oleh: Retno Arifingtyas NIM. E BAB I PENDAHULUAN Pelaksanaan pemberhentian sementara dari jabatan terhadap pegawai negeri sipil yang diduga terlibat tindak pidana korupsi berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 (studi kasus dugaan tindak

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945

TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945 TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945 Di susun oleh : Nama : Garna Nur Rohiman NIM : 11.11.4975 Kelompok : D Jurusan Dosen : S1-TI : Tahajudin Sudibyo, Drs Untuk memenuhi Mata Kuliah Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penulisan. Pada saat ini di setiap negara modren, campur tangan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penulisan. Pada saat ini di setiap negara modren, campur tangan pemerintah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan Pada saat ini di setiap negara modren, campur tangan pemerintah sangat diperlukan dalam segala kehidupan masyarakat. Campur tangan pemerintah tersebut adalah

Lebih terperinci

KEWEWENANGAN PRESIDEN DALAM BIDANG KEHAKIMAN SETELAH AMANDEMEN UUD 1945

KEWEWENANGAN PRESIDEN DALAM BIDANG KEHAKIMAN SETELAH AMANDEMEN UUD 1945 KEWEWENANGAN PRESIDEN DALAM BIDANG KEHAKIMAN SETELAH AMANDEMEN UUD 1945 Oleh : Masriyani ABSTRAK Sebelum amandemen UUD 1945 kewenangan Presiden selaku kepala Negara dan kepala pemerintahan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otonomi daerah merupakan salah satu upaya renovasi yang dilaksanakan pemerintah untuk menjadikan Indonesia semakin maju. Maksud dari otonomi daerah adalah hak, wewenang,

Lebih terperinci

FUNGSI MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM MELINDUNGI HAK ASASI MANUSIA TERKAIT PEMULIHAN HAK PILIH BEKAS ANGGOTA PKI. Montisa Mariana

FUNGSI MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM MELINDUNGI HAK ASASI MANUSIA TERKAIT PEMULIHAN HAK PILIH BEKAS ANGGOTA PKI. Montisa Mariana FUNGSI MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM MELINDUNGI HAK ASASI MANUSIA TERKAIT PEMULIHAN HAK PILIH BEKAS ANGGOTA PKI Montisa Mariana (Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon) ABSTRACT Konstitusi adalah aturan tertinggi

Lebih terperinci

Perbuatan hukum Administrasi Negara

Perbuatan hukum Administrasi Negara Perbuatan hukum Administrasi Negara Perbuatan 2 yaitu: hukum administrasi negara meliputi 4 (empat) macam, penetapan rencana norma jabaran legislasi-semu Perbuatan 2 hukum tersebut dituangkan ke dalam

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH: FARIDA RIANINGRUM Rombel 05

DISUSUN OLEH: FARIDA RIANINGRUM Rombel 05 MAKALAH ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK Menganalisis pelanggaran AAUPB terhadap Surat Keputusan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 2238 Tahun 2014 tentang Pemberian Izin Pelaksanaan Reklamasi

Lebih terperinci

TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4

TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4 1 TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4 DISUSUN OLEH: NAMA NIM PRODI : IIN SATYA NASTITI : E1M013017 : PENDIDIKAN KIMIA (III-A) S-1 PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM

Lebih terperinci

Pengertian Hukum Tata Negara

Pengertian Hukum Tata Negara NUR RO IS,S.H.,M.H. Pengertian Hukum Tata Negara Hukum Tata Negara Urusan Penataan Negara Struktur Kenegaraan Substansi Norma Kenegaraan Mekanisme hubungan antar stuktur Mekanisme hubungan antar struktur

Lebih terperinci

BAB II KOMISI YUDISIAL, MAHKAMAH KONSTITUSI, PENGAWASAN

BAB II KOMISI YUDISIAL, MAHKAMAH KONSTITUSI, PENGAWASAN BAB II KOMISI YUDISIAL, MAHKAMAH KONSTITUSI, PENGAWASAN A. Komisi Yudisial Komisi Yudisial merupakan lembaga tinggi negara yang bersifat independen. Lembaga ini banyak berkaitan dengan struktur yudikatif

Lebih terperinci

BAB III SUMBER HUKUM

BAB III SUMBER HUKUM BAB III SUMBER HUKUM A. Pengertian Sumber Hukum Adapun yang dimaksud dengan sumber hukum ialah segala apa saja yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yakni aturan-aturan

Lebih terperinci

Joeni Arianto Kurniawan, S. H. PENGANTAR HUKUM ADMINISTRASI. Pengantar Hukum Administrasi -- Joeni Arianto K, S. H.

Joeni Arianto Kurniawan, S. H. PENGANTAR HUKUM ADMINISTRASI. Pengantar Hukum Administrasi -- Joeni Arianto K, S. H. Joeni Arianto Kurniawan, S. H. PENGANTAR HUKUM ADMINISTRASI Pengantar Hukum Administrasi -- Joeni Arianto K, S. H. 1 Istilah ADMINISTRASI Apakah makna kata ADMINISTRASI dlm Hukum ADMINISTRASI? Apakah istilah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu persoalan yang selalu dihadapi di kota-kota besar adalah lalu lintas.

I. PENDAHULUAN. Salah satu persoalan yang selalu dihadapi di kota-kota besar adalah lalu lintas. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu persoalan yang selalu dihadapi di kota-kota besar adalah lalu lintas. Persoalan lalu lintas yang dihadapi oleh kota-kota besar antara lain, yaitu kemacetan,

Lebih terperinci

NEGARA HUKUM. Pengertian, Klasifikasi, dan Cirinya

NEGARA HUKUM. Pengertian, Klasifikasi, dan Cirinya NEGARA HUKUM Pengertian, Klasifikasi, dan Cirinya Pengaturan: UUD 1945 Penjelasan UUD 1945: SISTIM PEMERINTAHAN NEGARA Sistim Pemerintahan Negara yang ditegaskan dalam Undang-undang Dasar ialah: I. Indonesia,

Lebih terperinci

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Universitas Indo Global Mandiri Palembang

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Universitas Indo Global Mandiri Palembang NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Universitas Indo Global Mandiri Palembang NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Pengertian Hukum yaitu : Seperangkat asas dan akidah yang mengatur kehidupan manusia dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, tujuan Negara tertuang dalam alinea keempat Pembukaan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, tujuan Negara tertuang dalam alinea keempat Pembukaan Undang- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara adalah suatu organisasi yang memilki tujuan. Pada konteks Negara Indonesia, tujuan Negara tertuang dalam alinea keempat Pembukaan Undang- Undang Dasar

Lebih terperinci

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI) A. Pengertian Politik POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI) Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan rangkaian

Lebih terperinci

CHECK AND BALANCES ANTAR LEMBAGA NEGARA DI DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA. Montisa Mariana

CHECK AND BALANCES ANTAR LEMBAGA NEGARA DI DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA. Montisa Mariana CHECK AND BALANCES ANTAR LEMBAGA NEGARA DI DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA Montisa Mariana Fakultas Hukum, Universitas Swadaya Gunung Jati E-mail korespondensi: montisa.mariana@gmail.com Abstrak Sistem

Lebih terperinci

Negara dan Konstitusi

Negara dan Konstitusi Negara dan Konstitusi Negara dan Konstitusi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain Konstitusi merupakan hukum dasarnya suatu negara Penyelenggaraan bernegara Indonesia juga didasarkan

Lebih terperinci

BAB II PEDOMAN PENETAPAN IZIN GANGGUAN. Di dalam kamus istilah hukum, izin (vergunning) dijelaskan sebagai

BAB II PEDOMAN PENETAPAN IZIN GANGGUAN. Di dalam kamus istilah hukum, izin (vergunning) dijelaskan sebagai BAB II PEDOMAN PENETAPAN IZIN GANGGUAN A. Pengertian Perizinan Di dalam kamus istilah hukum, izin (vergunning) dijelaskan sebagai perkenaan/izin dari pemerintah yang disyaratkan untuk perbuatan yang pada

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK. A. Sejarah Kelahiran Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik

BAB III TINJAUAN ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK. A. Sejarah Kelahiran Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik BAB III TINJAUAN ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK A. Sejarah Kelahiran Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik Sejak dianutnya konsepsi welfare state, yang menempatkan pemerintah sebagai pihak yang

Lebih terperinci

WEWENANG DAN PENYALAHGUNAAN WEWENANG DALAM HUKUM ADMINISTRASI DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2014

WEWENANG DAN PENYALAHGUNAAN WEWENANG DALAM HUKUM ADMINISTRASI DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2014 WEWENANG DAN PENYALAHGUNAAN WEWENANG DALAM HUKUM ADMINISTRASI DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2014 sumber gambar: jurnalrakyat.net I. PENDAHULUAN Negara merupakan sebuah organisasi atau badan

Lebih terperinci

KEDUDUKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA MAKALAH

KEDUDUKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA MAKALAH KEDUDUKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA MAKALAH Dibuat untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara di Bawah Bimbingan Dosen Bpk. FAUZUL ALIWARMAN SH., M.Hum. Oleh : KELOMPOK II KELAS B PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita, gagasan, konsep, bahkan ideologi. Cita-cita, gagasan, konsep bahkan

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita, gagasan, konsep, bahkan ideologi. Cita-cita, gagasan, konsep bahkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Indonesia merupakan negara yang merdeka dan berdaulat bukan sekedar antithesis terhadap kolonialisme, melainkan membawa berbagai cita-cita, gagasan,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ASAS - ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM PUTUSAN PTUN DI YOGYAKARTA SKRIPSI

IMPLEMENTASI ASAS - ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM PUTUSAN PTUN DI YOGYAKARTA SKRIPSI IMPLEMENTASI ASAS - ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM PUTUSAN PTUN DI YOGYAKARTA SKRIPSI Oleh : N a m a : Anita Triadewi No. Mahasiswa : 06410348 Program Studi : Ilmu Hukum FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN I. UMUM Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa Indonesia adalah negara hukum.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemikiran Immanuel Kant. Menurut Stahl, unsur-unsur negara hukum

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemikiran Immanuel Kant. Menurut Stahl, unsur-unsur negara hukum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah negara hukum sebagaimana yang termaktub dalam UUD NRI 1945, yang bertujuan menciptakan kesejahteraan umum dan keadilan sosial. Gagasan

Lebih terperinci

Oleh Eggy Dwikurniawan (Mahasiswa Hukum Universitas Pakuan)

Oleh Eggy Dwikurniawan (Mahasiswa Hukum Universitas Pakuan) PERKEMBANGAN PENGATURAN KOMISI YUDISIAL DALAM UNDANG UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL Oleh Eggy Dwikurniawan (Mahasiswa Hukum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kerangka Teori atau Konseptual

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kerangka Teori atau Konseptual 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori atau Konseptual 1. Tinjauan Mengenai Izin a) Pengertian Izin Kata Izin, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Izin adalah pernyataan mengabulkan (tiada melarang);

Lebih terperinci

KEDUDUKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DALAM TATA HUKUM INDONESIA. Abstrak LEGAL POSITION OF STATE ADMINISTRATION IN THE RULE OF LAW OF INDONESIA

KEDUDUKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DALAM TATA HUKUM INDONESIA. Abstrak LEGAL POSITION OF STATE ADMINISTRATION IN THE RULE OF LAW OF INDONESIA KEDUDUKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DALAM TATA HUKUM INDONESIA Ali Abdul Wakhid Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Raden Intan Lampung Abstrak Negara Indonesia adalah negara hukum. Sebagai negara hukum, setiap

Lebih terperinci

LANDASAN, KEDUDUKAN DAN HUBUNGAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

LANDASAN, KEDUDUKAN DAN HUBUNGAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA LANDASAN, KEDUDUKAN DAN HUBUNGAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA By. Fauzul FAKULTAS HUKUM UPN JATIM 7 September 2015 1 PEMBAHASAN LANDASAN HAN KEDUDUKAN HAN DALAM ILMU HKM HUB HAN DENGAN CABANG HUKUM LAINNYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1 ayat (3) dinyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1 ayat (3) dinyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1 ayat (3) dinyatakan bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum. Sebagai negara yang berdasarkan atas hukum (rechtstaat), maka

Lebih terperinci

POLITIK HUKUM BAB IV NEGARA DAN POLITIK HUKUM. OLEH: PROF.DR.GUNARTO,SH.SE.A,kt.MH

POLITIK HUKUM BAB IV NEGARA DAN POLITIK HUKUM. OLEH: PROF.DR.GUNARTO,SH.SE.A,kt.MH POLITIK HUKUM BAB IV NEGARA DAN POLITIK HUKUM. OLEH: PROF.DR.GUNARTO,SH.SE.A,kt.MH BAGI POLITIK HUKUM. Negara perlu disatu sisi karena Negara merupakan institusi pelembagaan kepentingan umum dan di lain

Lebih terperinci

KEDUDUKAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

KEDUDUKAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM ADMINISTRASI NEGARA KEDUDUKAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM ADMINISTRASI NEGARA By. Fauzul FAKULTAS HUKUM UPN JATIM 1 PEMBAHASAN KEDUDUKAN HAN DALAM ILMU HKM HUB HAN DENGAN CABANG HUKUM LAINNYA LANDASAN HAN SIFAT DAN FUNGSI HAN

Lebih terperinci

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental Bab III Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental Sumber: http://www.leimena.org/id/page/v/654/membumikan-pancasila-di-bumi-pancasila. Gambar 3.1 Tekad Kuat Mempertahankan Pancasila Kalian telah

Lebih terperinci

JAKSA AGUNG DAN PENGESAMPINGAN PERKARA DEMI KEPENTINGAN UMUM Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 8 Agustus 2016; disetujui: 13 Oktober 2016

JAKSA AGUNG DAN PENGESAMPINGAN PERKARA DEMI KEPENTINGAN UMUM Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 8 Agustus 2016; disetujui: 13 Oktober 2016 JAKSA AGUNG DAN PENGESAMPINGAN PERKARA DEMI KEPENTINGAN UMUM Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 8 Agustus 2016; disetujui: 13 Oktober 2016 Jaksa Agung Muhammad Prasetyo memutuskan untuk mengesampingkan

Lebih terperinci

KEMERDEKAAN HAKIM SEBAGAI PELAKU KEKUASAAN KEHAKIMAN PASCA AMANDEMEN UUD TAHUN 1945 Oleh: A. Mukti Arto

KEMERDEKAAN HAKIM SEBAGAI PELAKU KEKUASAAN KEHAKIMAN PASCA AMANDEMEN UUD TAHUN 1945 Oleh: A. Mukti Arto KEMERDEKAAN HAKIM SEBAGAI PELAKU KEKUASAAN KEHAKIMAN PASCA AMANDEMEN UUD TAHUN 1945 Oleh: A. Mukti Arto I. Pendahuluan Pada tahun 1999 2002 dilakukan amandemen terhadap UUD Tahun 1945 yang merupakan bagian

Lebih terperinci

SUMBER- SUMBER KEWENANGAN. (Totok Soeprijanto, widyaiswara Pusdiklat PSDM )

SUMBER- SUMBER KEWENANGAN. (Totok Soeprijanto, widyaiswara Pusdiklat PSDM ) SUMBER- SUMBER KEWENANGAN. (Totok Soeprijanto, widyaiswara Pusdiklat PSDM ) Penerapan asas negara hukum oleh pejabat administrasi terikat dengan penggunaan wewenang kekuasaan. Kewenangan pemerintah ini

Lebih terperinci

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Abrar Saleng Hukum Pertambangan. Yogyakarta: UII Press.

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Abrar Saleng Hukum Pertambangan. Yogyakarta: UII Press. DAFTAR KEPUSTAKAAN Buku Abrar Saleng. 2004. Hukum Pertambangan. Yogyakarta: UII Press. Amiruddin, Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. A.P.Parlindungan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Tahun Dalam rangka penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Tahun Dalam rangka penyelenggaraan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia menyelenggarakan pemerintahan negara dan pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat adil, makmur dan merata berdasarkan

Lebih terperinci

Indonesia Jakarta, FH. UI, hal Muh. Kusnadi dan Ha y Ibrahim, 1980, Pengantar Tata Hukum

Indonesia Jakarta, FH. UI, hal Muh. Kusnadi dan Ha y Ibrahim, 1980, Pengantar Tata Hukum PENGERTIAN HTN A. Istilah Hukum Tata Negara Indonesia yang membicarakan masalah-masalah Hukum Tata Negara yang berlaku pada saat sekarang di Indonesia disebut sebagai Hukum Tata Negara Positif, hal ini

Lebih terperinci

PANCASILA PANCASILA DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG POLITIK, HUKUM, SOSIAL BUDAYA, DAN PERTAHANAN KEAMANAN. Nurohma, S.IP, M.

PANCASILA PANCASILA DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG POLITIK, HUKUM, SOSIAL BUDAYA, DAN PERTAHANAN KEAMANAN. Nurohma, S.IP, M. PANCASILA Modul ke: PANCASILA DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG POLITIK, HUKUM, SOSIAL BUDAYA, DAN PERTAHANAN KEAMANAN Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jabatannya, Notaris berpegang teguh dan menjunjung tinggi martabat

BAB I PENDAHULUAN. jabatannya, Notaris berpegang teguh dan menjunjung tinggi martabat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Notaris merupakan profesi yang terhormat dan selalu berkaitan dengan moral dan etika ketika menjalankan tugas jabatannya.saat menjalankan tugas jabatannya, Notaris

Lebih terperinci

Hukum Administrasi Negara

Hukum Administrasi Negara Hukum Administrasi Negara Pertemuan XI & XII Malahayati, S.H., LL.M. (c) 2014 Malahayati 1 Topik Istilah dan Pengertian Hubungan HAN dengan HTN Sumber HAN Ruang Lingkup HAN Asas Pemerintahan Yang Baik

Lebih terperinci

PENGAWASAN TERHADAP PERIZINAN INDUSTRI DI KABUPATEN BADUNG

PENGAWASAN TERHADAP PERIZINAN INDUSTRI DI KABUPATEN BADUNG PENGAWASAN TERHADAP PERIZINAN INDUSTRI DI KABUPATEN BADUNG OLEH: I NENGAH SUHARTA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA 2015 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang John Locke menganggap bahwa negara merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Chidir, 2005, Badan Hukum, cet ke 3, Alumni, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Chidir, 2005, Badan Hukum, cet ke 3, Alumni, Bandung. DAFTAR PUSTAKA A.Buku Ali, Chidir, 2005, Badan Hukum, cet ke 3, Alumni, Bandung. Agustina, Rosa, 2003, Perbuatan Melawan Hukum, Pascasarjana Fakultas Hukum Univeritas Indonesia, Aminuddin dan Zainal Asikin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelompok masyarakat, baik di kota maupun di desa, baik yang masih primitif

BAB I PENDAHULUAN. kelompok masyarakat, baik di kota maupun di desa, baik yang masih primitif BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan paling sempurna. Dalam suatu kelompok masyarakat, baik di kota maupun di desa, baik yang masih primitif maupun yang sudah modern

Lebih terperinci

GAYA PERUMUSAN KALIMAT PERINTAH PEMBENTUKAN PERATURAN YANG MENJALANKAN DELEGASI DARI UNDANG-UNDANG DI INDONESIA

GAYA PERUMUSAN KALIMAT PERINTAH PEMBENTUKAN PERATURAN YANG MENJALANKAN DELEGASI DARI UNDANG-UNDANG DI INDONESIA GAYA PERUMUSAN KALIMAT PERINTAH PEMBENTUKAN PERATURAN YANG MENJALANKAN DELEGASI DARI UNDANG-UNDANG DI INDONESIA Fitriani Ahlan Sjarif Fakultas Hukum Universitas Indonesia Jalan Prof. Djoko Soetono, Depok

Lebih terperinci

TINJAUAN ATAS PENGADILAN PAJAK SEBAGAI LEMBAGA PERADILAN DI INDONESIA

TINJAUAN ATAS PENGADILAN PAJAK SEBAGAI LEMBAGA PERADILAN DI INDONESIA TINJAUAN ATAS PENGADILAN PAJAK SEBAGAI LEMBAGA PERADILAN DI INDONESIA oleh Susi Zulvina email Susi_Sadeq @yahoo.com Widyaiswara STAN editor Ali Tafriji Biswan email al_tafz@stan.ac.id A b s t r a k Pemikiran/konsepsi

Lebih terperinci

KEWENANGAN SERTA OBYEK SENGKETA DI PERADILAN TATA USAHA NEGARA SETELAH ADA UU No. 30 / 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

KEWENANGAN SERTA OBYEK SENGKETA DI PERADILAN TATA USAHA NEGARA SETELAH ADA UU No. 30 / 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KEWENANGAN SERTA OBYEK SENGKETA DI PERADILAN TATA USAHA NEGARA SETELAH ADA UU No. 30 / 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN Aju Putrijanti Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Jl Prof Soedarto, S.H.,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM. Dalam literatur ilmu politik, ilmu pemerintahan, dan ilmu hukum sering ditemukan

BAB II TINJAUAN UMUM. Dalam literatur ilmu politik, ilmu pemerintahan, dan ilmu hukum sering ditemukan BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. Pengertian kewenangan Dalam literatur ilmu politik, ilmu pemerintahan, dan ilmu hukum sering ditemukan istilah kekuasaan, kewenangan, dan wewenang. Kekuasaan sering disamakan

Lebih terperinci

KONSTITUSI DAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL

KONSTITUSI DAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL KONSTITUSI DAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL SAMSURI FISE UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester Gasal 2010/2011 TOPIK MATERI PEKAN INI KONSEP KONSTITUSI dan DEMOKRASI KONSTITUSIONAL PERAN WARGA NEGARA MENURUT

Lebih terperinci

PERAN DAN FUNGSI HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DALAM UPAYA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERWIBAWA MENUJU CLEAN GOVERNMENT

PERAN DAN FUNGSI HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DALAM UPAYA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERWIBAWA MENUJU CLEAN GOVERNMENT PERAN DAN FUNGSI HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DALAM UPAYA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERWIBAWA MENUJU CLEAN GOVERNMENT 1 Adetya Bagus Wirawan, Asmara Budi Dyah Dharma Sutji, Rosita Indrayati

Lebih terperinci

Sumber-sumber Hukum Tata Negara - KATA PENGANTAR

Sumber-sumber Hukum Tata Negara -  KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, penyusunan makalah Mata Kuliah Hukum Tata Negara dengan judul Sumbersumber Hukum Tata Negara dapat penulis selesaikan sesuai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH, KEWENANGAN, PERJANJIAN DAN ASET DAERAH

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH, KEWENANGAN, PERJANJIAN DAN ASET DAERAH BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH, KEWENANGAN, PERJANJIAN DAN ASET DAERAH 2.1 Pemerintahan Daerah Negara Republik Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang terdiri dari beberapa daerah,

Lebih terperinci

Peraturan Daerah Syariat Islam dalam Politik Hukum Indonesia

Peraturan Daerah Syariat Islam dalam Politik Hukum Indonesia Peraturan Daerah Syariat Islam dalam Politik Hukum Indonesia Penyelenggaraan otonomi daerah yang kurang dapat dipahami dalam hal pembagian kewenangan antara urusan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

KONSTITUSI DAN RULE OF LAW

KONSTITUSI DAN RULE OF LAW Modul ke: KONSTITUSI DAN RULE OF LAW Mengetahui konstitusi di Indonesia serta penegakan hukumnya Fakultas FAKULTAS RINA KURNIAWATI, SHI, MH Program Studi http://www.mercubuana.ac.id DEFINISI Konstitusi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 3

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 3 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 3 menegaskan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara hukum. Artinya sebagai negara hukum menegaskan

Lebih terperinci

penjual minuman keras yang lolos dari hukum.

penjual minuman keras yang lolos dari hukum. 95 masyarakat terbuka dengan pihak kepolisian sehingga masih banyak penjual minuman keras yang lolos dari hukum. Kendala dalam pelaksanaan sanksi yang berasal dari faktor lingkungan masyarakat dan faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara hukum. Negara hukum merupakan dasar Negara dan pandangan. semua tertib hukum yang berlaku di Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. negara hukum. Negara hukum merupakan dasar Negara dan pandangan. semua tertib hukum yang berlaku di Negara Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia dikenal sebagai Negara Hukum. Hal ini ditegaskan pula dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (3) yaitu Negara Indonesia adalah negara hukum. Negara hukum

Lebih terperinci

HUKUM ADMINISTRASI (NEGARA) POKOK BAHASAN II

HUKUM ADMINISTRASI (NEGARA) POKOK BAHASAN II HUKUM ADMINISTRASI (NEGARA) Oleh: M. Guntur Hamzah (Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin) POKOK BAHASAN II SEJARAH HUKUM ADMINISTRASI KEDUDUKAN HUKUM ADMINISTRASI DALAM KONSEP TRIAS POLITIKA ISTILAH DAN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM ADMINISTRASI NEGARA Mata Kuliah : Hukum Administrasi Negara Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 1 (Satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat mengerti

Lebih terperinci

MENGGAPAI KEDAULATAN RAKYAT YANG MENYEJAHTERAKAN RAKYAT 1

MENGGAPAI KEDAULATAN RAKYAT YANG MENYEJAHTERAKAN RAKYAT 1 MENGGAPAI KEDAULATAN RAKYAT YANG MENYEJAHTERAKAN RAKYAT 1 Oleh: Siti Awaliyah, S.Pd, S.H, M.Hum Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Malang A. Pengantar Kedaulatan merupakan salahsatu

Lebih terperinci

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA KELOMPOK 2: 1. Hendri Salim (13) 2. Novilia Anggie (25) 3. Tjandra Setiawan (28) SMA XAVERIUS BANDAR LAMPUNG 2015/2016 Hakikat Warga Negara Dalam Sistem Demokrasi Warga Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudaayaan-kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudaayaan-kebudayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudaayaan-kebudayaan tradisional, karena indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku yang memiliki

Lebih terperinci

Pancasila dan Implementasinya

Pancasila dan Implementasinya Modul ke: Pancasila dan Implementasinya Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id Sejarah Lahirnya Pancasila Kata Pancasila pertama kali dapat ditemukan dalam buku Sutasoma karya Mpu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Dalam konsep rule of law terdapat sendi-sendi yaitu pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia, legalitas dari tindakan Negara/pemerintah

Lebih terperinci

NEGARA HUKUM DAN KONSTITUSI

NEGARA HUKUM DAN KONSTITUSI NEGARA HUKUM DAN KONSTITUSI I. Negara Hukum Aristoteles merumuskan negara hukum adalah Negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan kepada warga negaranya. Keadilan merupakan syarat bagi tercapainya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam berita AIPI (1997) mengatakan bahwa pelaksanaan berasal dari kata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam berita AIPI (1997) mengatakan bahwa pelaksanaan berasal dari kata 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelaksanaan Pengertian pelaksanaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perihal pembuatan atau usaha dan sebagainya (Poerwodarminto, 1986). Soemardjan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang paling berperan dalam menentukan proses demokratisasi di berbagai daerah.

BAB I PENDAHULUAN. yang paling berperan dalam menentukan proses demokratisasi di berbagai daerah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di negara Indonesia salah satu institusi yang menunjukkan pelaksanaan sistem demokrasi tidak langsung adalah DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehakiman diatur sangat terbatas dalam UUD Buku dalam pasal-pasal yang

BAB I PENDAHULUAN. kehakiman diatur sangat terbatas dalam UUD Buku dalam pasal-pasal yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reformasi Nasional tahun 1998 telah membuka peluang perubahan mendasar atas Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang disakralkan oleh pemerintah

Lebih terperinci

KEWENANGAN BEBAS (FREIES ERMESSEN) DALAM KEBIJAKAN KARTU INDONESIA SEHAT DITINJAU DARI SISTEM ADMINISTRASI DI INDONESIA

KEWENANGAN BEBAS (FREIES ERMESSEN) DALAM KEBIJAKAN KARTU INDONESIA SEHAT DITINJAU DARI SISTEM ADMINISTRASI DI INDONESIA KEWENANGAN BEBAS (FREIES ERMESSEN) DALAM KEBIJAKAN KARTU INDONESIA SEHAT DITINJAU DARI SISTEM ADMINISTRASI DI INDONESIA Oleh : I Made Surya Dharma Ni Nyoman Sukerti Bagian Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum

Lebih terperinci

ASAS HUKUM TATA NEGARA. Riana Susmayanti, SH.MH

ASAS HUKUM TATA NEGARA. Riana Susmayanti, SH.MH ASAS HUKUM TATA NEGARA Riana Susmayanti, SH.MH SUMBER HTN Sumber hukum materiil, yaitu Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan falsafah negara. Sumber hukum formil, (menurut Pasal7 UU No.

Lebih terperinci