BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
|
|
- Hendra Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia selama ini kurang mendorong minat siswa, hal ini ditunjukkan ketika siswa diberi kesempatan bertanya tidak ada yang mau menjawab. Ketika guru meminta untuk menulis siswa merasa kesulitan. Dari jumlah 20 siswa yang mendapat nilai ada 40%, Siswa yang nilainya ada 30 %, sedangkan siswa yang nilainya di bawah 50 ada 30 %. Dari hasil pembelajaran tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas I SDN Banyakan II jauh dari standart ketentuan maksimal, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal yang saya tentukan adalah 75. Dalam pembelajaran sehari-hari guru sudah menjelaskan tentang menulis dengan cara mencongak yang pembelajarannya dilaksanakan di dalam kelas namun hasilnya belum jelas. Akar penyebab rendahnya penguasaan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung masih rendah, karena kurangnya guru memilih media pembelajaran yang sesuai. Pembelajaran selalu dilakukan di dalam kelas sehingga pola berfikir siswa menjadi pasif dan kurang menyenangkan. Secara teoritis siswa kelas I SDN Banyakan II apabila diajak berfikir secara abstrak mengalami kesulitan. Karena itu, perlu kemampuan berfikir secara kongkrit. Untuk itu peneliti menambahkan metode karya wisata guna meningkatkan minat menulis siswa. Dengan metode karya wisata akan membangkitkan minat menulis, siswa lebih senang karena pembelajaran berlangsung di luar kelas, siswa tidak bosan serta tidak menjemukan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti akan berupaya untuk meningkatkan kreativitas, keaktifan, rasa senang dan kemampuan siswa dalam menulis kata yang dibacakan guru dengan bantuan alam sekitar. Dengan mengajak siswa ke luar kelas, siswa akan belajar lebih aktif, suasana belajar jadi lebih menyenangkan dan penguasaan materi menulis dan mencongak akan meningkat. Sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa persoalan yang dihadapi siswa kelas 1 SDN Banyakan II Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri adalah kesulitan dalam menulis terutama mencongak dan menulis huruf tegak bersambung. Kesulitan tersebut berasal dari kurang adanya konsentrasi dan minat dari diri siswa sendiri dan metode yang digunakan oleh
2 guru kurang efektif, sehingga peneliti berusaha mencari solusi dengan menerapkan metode baru yang bertujuan untuk meningkatkan minat, keaktifan dan kemampuan menulis. Peneliti menggunakan pembelajajaran dengan menggunakan metode karya wisata untuk memecahkan masalah yang dialami siswa. Dengan metode karya wisata peneliti berharap siswa dapat meningkatkan kemampuan menulis dengan rapi dan benar. Dari uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang "Peningkatan Kemampuan Menulis Dengan Metode Karya Wisata Mata Pelajaran Bahasa Indonesia siswa Kelas I SDN Banyakan II Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri ". 1.2 Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan di teliti dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana penggunaan metode karya wisata dapat meningkatkan minat menulis dalam pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas I SDN Banyakan II Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri? 2. Bagaimana penerapan pembelajaran dengan metode karya wisata dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam menulis di kelas I SDN Banyakan II Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri? 3. Bagaimana penerapan pembelajaran dengan metode karya wisata dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas I SDN Banyakan II Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri? Setelah dilakukan observasi terhadap siswa dan masalah pembelajaran yang dihadapi siswa teridentifikasi, maka alternative yang dilakukan peneliti pertama kali untuk memecahkan masalah menulis yaitu dengan menggunakan metode karya wisata dengan mengajak siswa ke luar sekolah yaitu lingkungan sawah yang ditanami padi, kandang kambing dan Waduk Waru Turi dengan teman sejawat. Setelah dilakukan observasi dan diskusi antara peneliti dengan teman sejawat maka metode yang efektif dgunakan dalam pembelajaran menulis adalah metode karya wisata. 1.3 Pemecahan Masalah Dan Hipotesa Tindakan Pemecahan Masalah
3 Untuk memecahkan masalah rendahnya kemampuan menulis, keaktifan, kreatifitas, cinta lingkungan alam, serta menghilangkan kejenuhan suasana belajar yang kurang menyenangkan di kelas I SDN Banyakan II Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri, maka dalam metode karya wisata langkah-langkah yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut: 1. Mengajak siswa pergi keluar kelas untuk observasi alam sekitar lingkungan sesuai dengan kelompoknya 2. Guru menunjukkan nama-nama benda yang harus diamati atau dicatat siswa misalnya nama pohon, warna dan bentuk dan lain-lain. 3. Mengajak siswa wisata ke Waduk Waruturi dengan naik kereta kelinci dengan melihat alam dengan menanyakan kegunaan waduk dan lain-lain. 4. Mengajak siswa untuk pergi ke kandang kambing penduduk dekat sekolah menanyakan nama hewan, jenis makanan, ciri-ciri hewan dan lain-lain. 5. Mereka membawa format observasi yang telah disiapkan guru. 6. Mengisi format sesuai dengan kelompoknya. 7. Siswa menulis dan menyalin hasil observasi ke dalam lembar observasi dan berdiskusi menurut kelompoknya. 8. Presentasi hasil observasi dengan menyalin ke dalam huruf tegak bersambung Hipotesis Tindakan 1. Jika siswa kelas I SDN Banyakan II dibelajarkan menulis dengan metode karya wisata maka minat menulis siswa menjadi meningkat 2. Jika siswa kelas I SDN Banyakan II dibelajarkan dengan metode karaya wisata maka, keaktifkan menulis siswa meningkat. 3. Jika siswa kelas I SDN Banyakan II dibelajarkan dengan metode karya wisata maka kemampuan menulis siswa lebih meningkat. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
4 1. Mendiskripsikan penggunaan metode karya wisata untuk meningkatkan minat nenulis siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia kelas 1 SDN Banyakan II Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri. 2. Mendiskripsikan penerapan pembelajaran dengan metode karya wisata dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam menulis, di kelas 1 SDN Banyakan II Kecamatan Banyakan Kediri Kabupaten Kediri. 3. Mendiskripsikan penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode karya wisata dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas 1 SDN Banyakan II Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri. 1.5 Indikator Ketercapaian Tujuan Penelitian Keadaan Sebelum PTK Keadaan Yang di Harapkan Dalam Proses dan Setelah PTK Dilaksanakan Penerapan pembelajaran Penerapan pembelajaran karya wisata karya wisata dalam dalam menulis tegak bersambung menulis tegak bersambung Kreatifitas siswa Kemampuan memahami tulisan Kreatifitas siswa Kemampuan menulis dengan karya wisata lebih menarik dipapan tulis Kemampuan Kemampuan memberi jawaban lebih meningkat menjawab rendah Kemampuan berkreatif Kemampuan menemukan cara baru / ide lebih meningkat rendah Rasa senang siswa Peserta didik tampak tegang dalam belajar Peserta didik banyak mengeluh kesulitan Rasa senang siswa Peserta didik tampak santai dalam belajar Peserta didik tampak semangat dalam belajar Kesan belajar kurang Kesan belajar sangat menyenangkan menyenangkan bagi siswa.
5 Kemampuan menulis Nilai rata-rata di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal 60, tidak mencapai ketuntasan belajar. Kemampuan menulis Nilai rata-rata mencapai 75, memcapai ketuntasan belajar 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini betujuan agar dapat bermafaat bagi peserta didik, guru dan sekolah Manfaat bagi Guru Menemukan model pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi dan minat menulis pada siswa 1. Mengetahui kegagalan dan keberhasilan guru dalam pembelajaran menulis pada siswa 2. Meningkatkan keaktivan dan kreatifitas guru dalam memberikan materi pembelajaran pada siswa 3. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan inspirasi oleh para guru yang ingin mendalami persoalan pembelajaran Manfaat bagi Sekolah 1. Memberikan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas belajar peserta didik 2. Sebagai sarana pemberdayaan untuk meningkatkan kerjasama dan kretivitas guru dengan teman sejawat, kepala sekolah, dan masyarakat. 3. Dapat mensosialisasikan hasil penelitian kepada guru-guru dari sekolah dasar lain sehingga dapat bermafaat. 1.7 Jadwal Kegiatan Penelitian April/ Minggu Mei/Minggu Juni/Minggu No Uraian I II III IV I II III IV I II III IV 1 Perencanaan
6 2 Kunjungan observasi dan pengambilan dokumen 3 Pembahasan hasil observasi 4 Mengadakan wawancara 5 Tugas menulis tegak bersambung 6 Mengevaluasi 7 Menyusun laporan
BAB I PENDAHULUAN. ini sangat memerlukan adanya peningkatan kemampuan siswanya dalam membaca permulaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas I Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Kabila dewasa ini sangat memerlukan adanya peningkatan kemampuan siswanya dalam membaca
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran pada hakikatnya adalah kegiatan pokok yang dilakukan guru atau pendidik yang ditujukan kepada siswa dengan jalan melakukan kegiatan mendidik, mengajar,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari pendidikan. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek kepribadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk waktu serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelas. Keterampilan menulis puisi wajib dikuasai oleh siswa, hal ini bertujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang diajarkan dalam pembelajaran sastra adalah menulis puisi. Dalam pembelajaran menulis puisi, siswa diharapkan mampu menuliskan apa yang
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Potensi yang dimiliki siswa berbeda-beda, begitu juga dengan cara mengembangkan potensi yang dimiliki. Cara mengembangkan bergantung kepada keinginan yang dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan IPTEK yang begitu cepat dan berpengaruh dalam dunia pendidikan terutama pendidikan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Penerapan model Think Talk Write
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar Matematika bagi sebagian siswa adalah hal yang sangat menyenangkan, dan bagi sebagian siswa lain merupakan hal yang menjemukan bahkan menakutkan. Bagi
Lebih terperinciTingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kediri, pada pelaksanaan pembelajaran sifat-sifat bangun datar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil observasi permulaan yang dilakukan oleh peneliti di SDN Kapas Kabupaten Kediri, pada pelaksanaan pembelajaran sifat-sifat bangun datar ditemukan suatu masalah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keaktifan dalam pembelajaran matematika itu penting. Karena merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap keberhasilan siswa. Belajar adalah berbuat,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 8 Ayat (2) bahwa warga
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kreativitas dalam pembelajaran sangatlah penting seperti yang diterangkan pada Undang- undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperincikehidupan. Di Indonesia semua orang tanpa terkecuali berhak untuk yang menegaskan bahwa Tiap-tiap warga negara berhak mendapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Di Indonesia semua orang tanpa terkecuali berhak untuk mendapat pendidikan. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. digunakan sebagai pijakan untuk mencapai hal yang diinginkan atau hal yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses membantu anak berkembang secara optimal, yaitu berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki anak. Hal ini berarti bahwa pendidikan
Lebih terperinciA UMS - Copy SKRIPSI
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Proses pembelajaran atau proses belajar mengajar adalah interaksi antara siswa dengan guru, sehingga guru tidak hanya menempatkan siswa sebagai obyek pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Pada tahap ini akan dipaparkan hasil penelitian tentang penerapan model inquiry dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V MI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran sejarah di tingkat sekolah menengah atas pada dasarnya memberikan ruang yang luas kepada siswa untuk dapat mengoptimalkan berbagai potensi yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian di uraikan dalam tahapan yang berupa siklus siklus
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian di uraikan dalam tahapan yang berupa siklus siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dikelas. Dalam penelitian ini pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0601U/1993 tanggal 25 Februari 1993. Tentang Kurikulum Pendidikan Dasar. Dalam Kurikulum tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia masih berkutat pada problematika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah Investasi besar jangka panjang yang harus ditata, disiapkan dan diberikan sarana dan prasarananya dalam arti modal material yang cukup besar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang peranan sangat penting. Menyadari pentingnya hal tersebut, pemerintah khususnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas katakata atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam perkembangan dan kemajuan suatu negara. Berarti, untuk membangun negara yang maju maka perlu meningkatkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada Hari Senin, 15 Oktober 2012 di kelas IV SDN Rejoagung 01 tentang materi penghitungan FPB dan KPK, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa negara adalah bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut membawa manusia ke dalam era
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu pembelajaran yang diajarkan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah pembelajaran sastra. Pada pembelajaran sastra bukan merupakan cara yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah aktivitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu dimana manusia mempunyai perasaan, jiwa, hati dan pikiran masing-masing
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal
21 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas I SD Negeri 4 Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan sebelum
Lebih terperinciNunuk Jarwati SD Negeri Sirapan 01 Madiun
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BINATANG DENGAN BAHASA TULIS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SIRAPAN 01 KECAMATAN MADIUN KABUPATEN MADIUN Nunuk Jarwati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurikulum tersebut, guru diharapkan dapat menciptakan metode yang kreatif agar. siswa mudah memahami materi yang disampaikan guru.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat aktif. Salah satu kompetensi dasar yang dicantumkan dalam KTSP 2006 adalah menulis pantun dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Jlamprang 2 Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo kelas II dengan jumlah siswa sebanyak 35 yang terdiri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari hasil tes dan nontes, baik pada siklus I maupun siklus II. Hasil kedua tes tersebut terangkum
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian SD Negeri Kalisalak terletak di Desa Kalisalak, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Dengan batas sebelah timur Kelurahan Kauman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran dan harus mampu merancang suatu pembelajaran yang inovatif dan mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses belajar mengajar IPS yang berlangsung di SDN Pulutan 02 Kec. Sidorejo Salatiga berdasarkan pengamatan langsung yang telah dilakukan, terkesan monoton. Tidak
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E untuk meningkatkan respon positif siswa terhadap materi prisma dan limas
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada tiga siklus maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut: melalui penggunaan media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. bimbingan dan pengarahan anak tidak akan faham dan tidak tahu cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan proses interaksi antara pendidik (orang tua, pengasuh, guru) dengan anak usia dini secara terencana untuk mencapai suatu tujuan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan berfungsi untuk menimbulkan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses untuk mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan berfungsi untuk menimbulkan perubahan dalam diri siswa terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dan sangat menentukan perilaku diri seorang individu, karena melalui
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan pendidikan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sangat menentukan perilaku diri seorang individu, karena melalui pendidikan
Lebih terperinciBAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif
BAB I A. Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan aktivitas peserta didik bukan aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif apabila mereka telah mendominasi aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diajarkan di tingkat Sekolah Dasar. Pembelajaran Bahasa Jawa di SD/MI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jawa merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan di tingkat Sekolah Dasar. Pembelajaran Bahasa Jawa di SD/MI meliputi dua aspek, yaitu aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dikembangkan untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik termaktub dalam tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa itu sendiri. Mata pelajaran PKn sering dianggap sebagai sebuah mata pelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sering kurang diperhatikan oleh semua pihak di lingkungan sekolah, baik dari pihak guru maupun dari pihak siswa itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Akan tetapi banyak persoalan-persoalan yang sering muncul dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 pasal 1 disebutkan bahwa, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A
PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK PROBING DALAM KELOMPOK KECIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI PADA SISWA (PTK Pembelajaran Matematika di kelas VII D MTs Negeri Sukoharjo Pada Pokok Bahasan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Bilu 2 Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah kegiatan menjadi kurang berarti apabila tujuan yang telah direncanakan sebelumnya tidak terlaksana. Terlaksananya sebuah tujuan tentu memerlukan upaya yang sungguh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV/a SDN 005 Padang Luas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar dengan jumlah siswa 15 yang terdiri dari 8
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun sering menjadi momok bagi peserta didik, bahkan banyak yang menganggap bahwa Bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki karakteristik yang membedakan dengan mata pembelajaran lain,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran dan merupakan salah satu mata pelajaran yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antar guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus terus dibina untuk meningkatkan mutu pembelajaran bahasa sekarang ini. Kita mengenal ada berbagai macam
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI SNOWBALL THROWING DENGAN PETA KONSEP DALAM UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA (PTK Pada Siswa Kelas VII semester II SMP Negeri 2 Trucuk, Klaten) SKRIPSI
Lebih terperinciSkripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Oleh : MAMIK PURWITOSARI A
1 PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT DIKELAS IV SEMESTER I SD WONOKERTO 3 (PTK Di SD N Wonokerto 3 Tahun Ajaran 2008/2009) Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi medium untuk menggerakkan dan mengangkat manusia pada harkat yang paling tinggi. Karya sastra
Lebih terperinciSkripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PEER LESSON DENGAN MENGOPTIMALKAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas VIII Semester II SMP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana strategi bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dimulai sedini mungkin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkah laku siswa. Perubahan tingkah laku siswa pada saat proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu proses pengajaran dikatakan berhasil bila terjadi perubahan tingkah laku siswa. Perubahan tingkah laku siswa pada saat proses pembelajaran digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang sangat penting yang diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Penyelenggaraan. pendidikan diharapkan mampu mencetak manusia yang berkualitas yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Penyelenggaraan pendidikan diharapkan mampu mencetak manusia yang berkualitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I SD Negeri Kebolampang Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, khususnya di SD. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran tidak dapat terlepas dari peranan guru dan kepala sekolah dalam mengelola satuan pendidikan, khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara berkembang selalu berusaha untuk mengejar ketinggalannya, yaitu dengan giat melakukan pembangunan di segala bidang kehidupan. Dalam bidang pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melalui hasil observasi selama penulis melakukan Praktek Pengenalan Lapang (PPL) dan sesi wawancara kepada guru di SMP Muhammadiyah 2 Batu diperoleh informasi bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebagai proses pemberian bimbingan terhadap anak oleh orang dewasa dengan sengaja untuk mempengaruhi potensi anak agar mencapai kedewasaan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian a. Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas III SDN I Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Semester Dua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk. nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan
Lebih terperinciFORMAT OBSERVASI AKTIVITAS PENELITI SIKLUS 1
FORMAT OBSERVASI AKTIVITAS PENELITI SIKLUS 1 Mata Pelajaran : Fiqih Materi : Infak dan Sedekah Hari/Tanggal : Sabtu, 18 April 2015 Petunjuk A. Isilah Kolom Skor Sesuai Pedoman Penskoran Berikut! Pedoman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan siswa berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tanwirul Mikdas, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alasan peneliti tertarik untuk mengamati siswa tentang menulis karangan narasi siswa kelas V di SD Negeri Kamanisan kecamatan Curug kota Serang ini dikarenakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Guru yang secara langsung bertanggung jawab terhadap bagaimana cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu komponen yang sangat penting dalam dunia pendidikan adalah guru. Guru merupakan ujung tombak pendidikan. Dalam konteks ini, guru mempunyai peranan
Lebih terperincibalik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sains sebagai salah satu kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai sifat-sifat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disiplin. Hal ini memberikan anggapan bahwa komunikasi dalam. komunikasi memiliki peranan penting bagi siswa antara lain dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang dianggap penting. Namun, sebagian besar siswa masih menganggap mata pelajaran matematika itu sulit
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAWUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAWUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 SIDOHARJO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh:
Lebih terperinciPenerapan Metode Demonstrasi pada Materi Gaya Magnet untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 22 Palu
Penerapan Metode Demonstrasi pada Materi Gaya Magnet untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 22 Palu Timadar Nafsi SD Negeri 22 Palu Email: timadarnafsi@yahoo.com Abstrak: Rendahnya aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari pembawa pesan ke penerima pesan untuk memberitahu pendapat, atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan cara untuk menyampaikan suatu pesan dari pembawa pesan ke penerima pesan untuk memberitahu pendapat, atau perilaku baik langsung maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terhadap permasalahan yang sederhana sehingga kadang tidak memerlukan. dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di dalam kehidupan sehari-hari orang selalu menghadapi masalah. Permasalahan yang dihadapi seseorang beraneka ragam, ada permasalahan yang sederhana ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan dapat menjadikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan dapat menjadikan manusia yang berkualitas,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis penerapan model pembelajaran mind mapping dengan gambar seri untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Dalam mata pelajaran IPA di sekolah-sekolah, tujuan dari pengajaran IPA tidak akan tercapai apabila siswa hanya mendengarkan ceramah dari guru di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan. Untuk itu guru seyogyanya menguasai kemampuan mengajarkan pengetahuan, kecakapan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Di dalam model penelitian ini. singkat dapat digambarkan sebagai berikut :
2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rencana Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Di dalam model penelitian ini terdapat empat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu guru, siswa, kurikulum, metode, sarana prasarana, lingkungan belajar, dan lainlain. Guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah proses peningkatan pengetahuan siswa dari tidak tahu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah proses peningkatan pengetahuan siswa dari tidak tahu menjadi tahu. Proses tersebut akan terhambat apabila ada kendala-kendala yang menyebabkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Watuagung 01 pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 14 siswa pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam upaya meningkatkan pembelajaran matematika. Oleh karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan bernalar dan koneksi siswa mempunyai peranan yang penting dalam upaya meningkatkan pembelajaran matematika. Oleh karena itu kurangnya kemampuan bernalar
Lebih terperinci