Register dalam Resep Masakan pada Deutsch Kochen für Anfänger di DW-TV Rusmiati

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Register dalam Resep Masakan pada Deutsch Kochen für Anfänger di DW-TV Rusmiati"

Transkripsi

1 Register dalam Resep Masakan pada Deutsch Kochen für Anfänger di DW-TV Rusmiati

2 Abstrak Skripsi ini berjudul Register dalam Resep Masakan pada Deutsch kochen für Anfänger di DW-TV. Acara tersebut menampilkan demo memasak yang dilakukan oleh koki dari Jerman bersama seorang pemula. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah deskriptif-analisis. Data diperoleh dari video acara demo memasak yang diunggah oleh DW-TV ke website youtube. Video-video tersebut berdurasi selama 4-5 menit. Kemudian video-video tersebut diamati dan dialog dalam video tersebut ditranskripsikan. Data dianalisis menggunakan metode sosiolinguistik. Penelitian ini membahas register dalam resep masakan berdasarkan tiga parameter yang dimiliki oleh register, yaitu field medan, tenor pelibat, dan sarana, serta membahas fungsi variasi bahasa yang disandang oleh resep masakan. Secara garis besar, register dalam resep masakan berupa kata. Dalam resep masakan pada Deutsch kochen für Anfänger terdapat tiga fungsi variasi bahasa, yaitu fungsi referensial, fungsi emotif atau ekspresif, dan fungsi konatif.

3 Pendahuluan Salah satu stasiun televisi di Jerman yang menayangkan program demo memasak tersebut adalah DW-TV (Deutsche Welle Television). Nama acara tersebut adalah Deutsch kochen für Anfänger. Berdasarkan makna kamus Jerman-Indonesia Anfänger adalah seorang pemula atau seseorang yang sedang belajar sesuatu. Dalam hal ini pemula yang dimaksud adalah seseorang yang ingin belajar memasak suatu masakan yang ia suka dan belum pernah memasaknya sendiri, bukan seorang pemula yang sama sekali belum pernah memasak. Pemula yang ikut serta dalam demo memasak ini adalah orang-orang asing yang tinggal di Jerman, seperti dari negara China, India, Vietnam, Kamerun dan Nikaragua. Hal tersebut dapat diketahui dari dalam video pada saat orang-orang asing tersebut memperkenalkan diri mereka di depan kamera. Di dalam video tersebut mereka menjelaskan maksud dan tujuan mereka ikut serta acara memasak tersebut dan alasan mereka pada umumnya sama, yaitu ingin bisa memasak sendiri makanan Jerman kesukaan mereka. Acara itu menampilkan koki dari Jerman memasak bersama dengan seorang peserta yang berasal dari beberapa negara yang telah disebutkan sebelumnya. Dalam satu episode ditampilkan satu orang koki dari Jerman dan satu peserta, misalnya berasal dari China. Orang asing tersebut dapat berbahasa Jerman dengan baik. Mereka mengikuti acara tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara memasak makanan Jerman yang mereka suka dengan bantuan dari seorang koki. Penulis memilih video dalam youtube sebagai korpus agar dapat mengamati secara langsung aktivitas sosial yang terjadi antara koki dan pemula yang ikut serta dalam acara tersebut. Melalui video, penulis dapat mengamati langsung bahasa yang digunakan pada saat itu juga. Apabila melalui sebuah buku resep, bahasa yang digunakan dalam buku resep akan monoton dan penulis tidak dapat melihat secara langsung aktivitas dan reaksi yang akan terjadi. Video yang terdapat dalam youtube itu berasal dari video yang diunggah oleh salah satu saluran televisi di Jerman yaitu DW-TV (Deutsche Welle). Acara tersebut diunggah oleh DW-TV pada bulan Juli 2008.

4 Dari hasil pengamatan video-video yang telah diunduh, penulis tertarik untuk meneliti register dalam resep masakan karena dalam register dapat diamati bahasa yang digunakan pada saat aktivitas sosial berlangsung. Misalnya register dalam bentuk kata, satu kata yang digunakan dalam resep masakan akan mempunyai makna yang berbeda apabila kata tersebut digunakan dalam bidang lainnya. Oleh karena itu, hal ini menarik untuk diamati. Melalui video-video tersebut penulis akan meneliti register resep masakan berdasarkan tiga parameter register, yaitu medan, pelibat, dan sarana, serta fungsi variasi bahasa yang disandang oleh resep masakan. Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apa saja register dalam resep masakan pada Deutsch kochen für Anfänger di DW-TV berdasarkan tiga parameter register? 2. Fungsi variasi bahasa apa yang disandang oleh resep masakan pada Deutsch kochen für Anfänger di DW-TV? Penelitian mengenai register pada resep masakan ini memiliki dua tujuan, yaitu: 1. Mendeskripsikan register dalam resep masakan pada Deutsch kochen für Anfänger di DW-TV berdasarkan tiga parameter register. 2. Mendeskripsikan fungsi variasi bahasa yang disandang oleh resep masakan pada Deutsch kochen für Anfänger di DW-TV. Untuk melakukan suatu penelitian ilmiah, dibutuhkan suatu metode agar penelitian tersebut dapat tercapai dengan baik. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif. Menurut metode ini data yang telah diperoleh dijabarkan terlebih dahulu, kemudian dianalisis melalui kajian sosiolinguistik. Sosiolinguistik menurut Chaer (2004: 80) adalah kajian yang dilakukan berdasarkan hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor yang berlaku dalam masyarakat; tepatnya berdasarkan fungsi, penilaian yang diberikan masyarakat terhadap bahasa itu.

5 Isi/Pembahasan Register berdasarkan Halliday (1997: 110) yang ditulis kembali oleh Dittmar (1997: 207) merupakan sebagai variasi bahasa berdasarkan penggunaannya. Mathew dan kawan-kawan (1985: 184) mengungkapkan objek yang diteliti dalam register, yaitu variasi dalam pemilihan kosakata, struktur, aksen, dan sebagainya, yang digunakan untuk mengungkapkan ide, seperti tingkat formalitas, tingkat intensitas (pada saat minta maaf, memuji, dsb), posisi atau tingkat sosial dan hubungan antara pembicara, umur, jenis kelamin, sekhusus apa petutur yang dituju atau dalam bidang apa kosakata tersebut digunakan. Register mempunyai tiga parameter, yaitu Field Medan, Tenor Pelibat, dan Modus Sarana. Hal tersebut diungkapkan Halliday dalam buku Dittmar (1997: 208). Medan menitikberatkan pada tujuan dan subjek pembicaraan komunikasi; Pelibat tergantung pada hubungan antarpartisipan; Sarana mengacu pada alat pada saat komunikasi berlangsung, baik secara lisan maupun tulisan. Menurut Jakobson terdapat 6 fungsi variasi bahasa, hal tersebut tertulis dalam buku Löffler (1994: 103), yaitu: 1. Fungsi referensial Fungsi referensial merupakan fungsi yang dominan dengan menggunakan bahasa sebagai informasi murni fakta tentang sebuah kenyataan di luar linguistik yang dapat diterima secara visual. 2. Fungsi emotif Membawa sikap dari penutur yang berbicara secara ekspresif, yaitu penerimaan dari pengirim ke teks; pembicaraan empatis, yaitu pembicaraan yang berusaha membangkitkan kesan atau emosi (contoh: kemarahan, kegembiraan, ironi misalnya dengan bantuan kata seru dalam teks literaris) misalnya parody. 3. Fungsi konatif Fungsi konatif adalah fungsi yang ditujukan kepada petutur, terdapat ungkapan khasnya dalam vokatif dan imperatif dan menandainya melalui fungsi ini bahwa tidak dapat digunakan sebagai teks kebenaran.

6 4. Fungsi fatis Fungsi fatis mengacu pada faktor kontak dan pokoknya terletak antara peserta komunikasi. Pada sebuah pernyataan yang bertugas membuat, memperpanjang, atau mempertahankan sebuah kontak kebahasaan, fungsi fatis yang dominan. 5. Fungsi metabahasa Fungsi metabahasa sejalan dengan faktor kode, jadi pernyataan bahasa disampaikan melalui bahasa yang digunakan. Jika tujuannya adalah sebuah pernyataan tentang bahasa, yaitu untuk mengungkapkan kode atau untuk menarik perhatian pada kode yang digunakan, maka fungsi metabahasa ini menjadi aktif. 6. Fungsi puitis Di sini pesan itu sendiri menjadi fokus. Motif estetis merupakan hal yang penting. Register dalam Resep Masakan: 1. Register dalam Resep Masakan Berdasarkan Parameter Field Medan Parameter ini mengacu pada aktivitas, topik, dan objek pembicaraan pada saat berlangsungnya ujaran. Data untuk menganalisis parameter ini berasal dari penggalan-penggalan dialog yang didapat dari acara Deutsch Kochen für Anfänger di DW-TV. Berikut ini merupakan data dan analisisnya: K: So kochen wir heute ein ganz typisch fränkisches Sonntagessen. Das ist Schäufele mit Kartoffelklößen. Das ist Schäufele, eine Schulter auseinander geschnitten. Die würzen wir mit Salz, Pfeffer. Jadi hari ini kita memasak sebuah menu makan siang yang berasal dari daerah Bayern dan Baden-Wüttemberg. Ini adalah daging bahu babi dengan bola-bola kentang. Ini Schäufele, sepasang bahu daging babi yang telah dipotong. Kita bumbui dengan garam, merica. P: Bitte! Baik! Berdasarkan penggalan dialog di atas, aktivitas yang terjadi adalah penutur memberikan informasi kepada petutur tentang masakan yang akan diolah beserta dengan bahan-bahan pendukung lainnya. Penutur adalah seorang koki dan petutur adalah seorang peserta pemula yang ikut serta dalam acara Deutsch kochen für

7 Anfänger. Pada saat peristiwa tutur sedang berlangsung, topik pembicaraannya adalah mengolah resep masakan Schweineschäufele mit Kartoffelklößen Daging bahu babi panggang dengan bola-bola kentang. Hal tersebut terlihat jelas pada saat koki menyebutkan nama resep masakan. Ujaran di atas merupakan variasi bahasa dalam resep masakan. Di dalamnya terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan dalam resep masakan, yaitu nama resep masakan dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan Schweineschäufele mit Kartoffelklößen. Dari analisis data di atas dapat dilihat bahwa register berdasarkan field medan dalam resep masakan adalah nomina Schäufele dan verba kochen. Aktivitas yang sedang berlangsung adalah membuat masakan dari sebuah resep, yaitu Schweineschäufele mit Kartoffelklößen. Pada penggalan dialog dalam video pertama, Schäufele ist geräuchertes oder gepökeltes Schulterstück vom Schwein Schäufele adalah sepasang bahu dari daging babi yang diasap atau diasinkan. Nomina Schäufele menandakan bahwa kata itu menjadi pokok pembicaraannya karena Schäufele merupakan bahan utama dalam pembuatan masakan dari resep masakan Schweineschäufele mit Kartoffelklößen. Schäufele pada video pertama dimasak dengan cara dipanggang, kemudian disajikan dengan rebusan bola-bola kentang, sedangkan kochen ist eine Speise durch Kochen zubereiten kochen adalah mengolah sebuah hidangan masakan. Kochen merupakan verba yang menandakan bahwa aktivitas yang sedang berlangsung pada saat itu adalah membuat sebuah masakan dari resep masakan tersebut. 2. Register dalam Resep Masakan Berdasarkan Tenor Pelibat Acara Deutsch kochen für Anfänger ditayangkan pada salah satu stasiun televisi di Jerman, yaitu DW-TV. Pelibat dalam acara tersebut adalah koki dan peserta pemula yang mengikuti acara tersebut. Di acara ini peserta pemula belajar memasak secara khusus selama satu hari dengan juru masak dari sebuah restoran. Hubungan yang terjalin antara koki dan peserta pemula adalah nonformal dan vertical, yaitu koki sebagai penutur bertindak sebagai seorang yang mengajarkan, memberi pengarahan, dan informasi kepada pemula sebagai petutur.

8 K: Wir kochen jetzt im Wasser aufgesetzt, da Salz drin. Dann machen wir jetzt eine gespickte Zwiebeln rein. Lass uns mal das Wasser schon mal aufkochen. Dann nehmen wir das Fleisch, dass muss ca. zweieinhalb Stunden kochen. Das liege ich jetzt mit rein. Sekarang kita masukkan garam ke dalam air. Kemudian kita masukkan bawang bombay yang telah dicampuri dengan lemak daging babi. Biarkan air mendidih. Kemudian ambil daging, daging harus dimasak lebih kurang 2 jam 30 menit. Saya masukkan sekarang P: Okay! Oke! K: Nehmen Sie jetzt ein Stückfleisch einfach rein und wir holen jetzt wieder raus! Sekarang Anda ambil sepotong daging, masukkan ke dalam alat pencincang dan sekarang kita keluarkan lagi. P: Ja. Baik. K: So fangen wir an und das Fleisch rein. Die Rote Beete einfach rein. Jetzt die Gewürzgurken dazu. Kita mulai dan masukkan daging yang telah dicincang. Masukkan bit yang telah dicincang. Sekarang ketimun acar. (dimasukkan ke dalam panci yang telah disiapkan). P: Ja. Baik. Ujaran pada data di atas merupakan ujaran yang disampaikan secara lisan. Dalam hal tersebut diperlukan pemilihan bahasa yang sesuai untuk berkomunikasi satu sama lain. Oleh sebab itu, register dalam resep masakan berdasarkan tenor pelibat dalam penggalan dialog dari video ke dua adalah adanya penggunaan dua pronomina persona yang digunakan oleh koki dalam berkomunikasi dengan peserta pemula, yaitu pronomina persona wir kita dan pronomina persona Sie Anda. Dalam ujaran tersebut koki menggunakan pronomina persona Sie Anda kepada peserta pemula. Hal ini karena koki dan peserta pemula baru saja bertemu dan berkenalan. Kemudian koki juga menggunakan pronomina persona wir kita dalam penggalan dialog tersebut yang menyatakan bahwa dalam melakukan proses memasak, koki mengajak peserta pemula secara bersama-sama melakukannya. Hal ini agar menimbulkan kedekatan antara koki dan peserta pemula.

9 3. Register dalam Resep Masakan Berdasarkan Parameter Sarana Penulis membahas parameter ini agar dapat mengetahui sarana komunikasi apa yang digunakan dalam resep masakan dalam acara Deutsch kochen für Anfänger di DW-TV. Parameter ini mengacu pada bagaimana cara penyampaian pesan yang digunakan pada saat berlangsungnya ujaran dalam situasi tertentu. Apakah secara langsung atau tidak, lisan atau tulisan, juga mengenai apa yang pelibat harapkan dari ujaran yang mereka tuturkan. Resep masakan yang disampaikan dalam acara Deutsch kochen für Anfänger di DW-TV adalah lisan dan pesan disampaikan secara langsung. Hal ini dapat dilihat bahwa dalam acara tersebut, pelibat, yaitu koki dan peserta pemula berkomunikasi dengan cara berdialog. Dalam dialog-dialog tersebut terdapat ujaran koki yang mengandung harapan tertentu yang disampaikan kepada peserta pemula. Fungsi Variasi Bahasa yang terdapat dalam Resep Masakan Berdasarkan teori Ramon Jakobson yang telah ditulis pada bab sebelumnya, terdapat 6 fungsi variasi bahasa, yaitu fungsi referensi, fungsi emotif atau ekspresi, fungsi konatif, fungsi fatis, dan fungsi puitis. Namun, pada subbab ini penulis hanya akan membahas tiga fungsi variasi bahasa dari enam fungsi karena dalam resep masakan yang akan penulis analisis hanya terdapat tiga fungsi variasi bahasa, yaitu fungsi referensi, fungsi emotif atau ekspresi, dan fungsi konatif. 1. Fungsi Referensial Fungsi ini berisi informasi yang berupa fakta atau sesuai dengan kenyataan yang dapat diterima secara visual atau penglihatan. K: Dann Kartoffelsalat erst mal die Kartoffeln richtig gar ist, dass sind ein besser berührt, muss richtig durch gekocht sein. Kemudian salat kentang pertama-tama dimasak sampai benar-benar matang, lebih baik kentang disentuh untuk memastikan kematangan. Penggalan dialog pada data di atas merupakan penggalan dialog yang diujarkan oleh penutur. Ujaran pada data tersebut merupakan ujaran yang berisi informasi yang disampaikan oleh penutur kepada petutur. Informasi yang

10 disampaikan adalah berupa saran dalam pembuatan salat kentang. Hal ini dapat dilihat dari ujaran Dann Kartoffelsalat erst mal die Kartoffeln richtig gar ist, dass sind ein besser berührt, muss richtig durch gekocht sein, yang bearti untuk membuat salat kentang, kentang harus dimasak sampai benar-benar matang. Dan untuk mengetahui apakah kentang tersebut telah matang atau belum, kita dapat memeriksanya dengan cara menyentuh kentang tersebut sambil memencet kentang. Apabila kentang tersebut sudah terasa lembek, bearti kentang tersebut telah matang. Itulah informasi yang disampaikan oleh penutur kepada petutur. 2. Fungsi Emosi atau Ekspresi K: Sieht jetzt fertig. Sekarang terlihat sudah matang P: Super! Super! K: Super! Super! Situasi yang terjadi pada saat ujaran sedang berlangsung adalah penutur memberitahukan bahwa masakan yang mereka buat telah matang. Setelah itu, penutur mempersilahkan kepada petutur untuk mencicipi masakan tersebut. setelah mencicipi masakan tersebut, petutur mengungkapkan ekspresi kelezatan masakan dengan berujar Super! Super. Kemudian setelah melihat petutur telah mencicipi masakan tersebut, giliran penutur untuk mencicipinya juga. Ungkapan ekspresi yang diungkapkan oleh penutur adalah sama dengan yang diungkapkan petutur, yaitu ia berujar Super! Super! untuk mengungkapkan kelezatan masakan tersebut. Ujaran Super tersebut merupakan fungsi emotif atau ekspresi, yaitu penutur dan petutur mengungkapkan ekspresi kelezatan mereka melalui sepatah kata. 3. Fungsi Konatif Sebuah fungsi yang berorientasi kepada penerima/petutur yang disebabkan oleh permintaan dari penutur secara langsung terlihat dari ungkapan khas yang dikeluarkan oleh penerima dalam bentuk vokatif dan imperatif.

11 K: Ich halt mal fest. Schneiden das mal hier! Saya pegang erat. Potonglah bagian yang ini P: Das glitschig Ini licin Ujaran dalam penggalan dialog tersebut memiliki fungsi konatif. Fungsi ini terlihat dari ungkapan vokatif Das glitschig Ini licin yang diungkapkan oleh petutur pada saat itu. Artinya pada saat itu petutur melakukan yang telah penutur ujarkan, yaitu memotong bagian tubuh ikan yang ditunjuk oleh penutur, kemudian pada saat itu petutur merasa bahwa ikan itu licin pada saat dipotong, oleh karena itu ia mengujarkan ungkapan tersebut. Selain itu, di dalam data tersebut juga terdapat kalimat imperatif yang diujarkan oleh penutur, yaitu Schneiden das mal hier! Potonglah bagian yang ini!. Penggunaan ujaran imperatif oleh penutur pada data tersebut ditujukan untuk menyuruh petutur agar mengikuti keinginannya. Simpulan Dapat diambil simpulan mengenai Register dalam Resep Masakan pada Deutsch kochen für Anfänger melalui tiga parameter yang terdapat dalam register dan fungsi variasi bahasa yang terdapat dalam resep masakan. Berikut ini adalah penjabarannya: 1. Parameter register, yaitu: a. Register dalam resep masakan berdasarkan parameter field medan. Paremeter ini mengacu kepada pokok permasalahan atau pokok pembicaraan yang sedang berlangsung. Register dalam parameter tersebut biasanya ditandai dengan penggunaan pemilihan kosakata yang digunakan oleh penutur atau petutur yang sesuai dengan bidang ilmu pengetahuannya. Misalnya resep masakan, dengan mengujarkan kata Labskaus, orang akan mengetahui bahwa yang sedang dibicarakan pada saat itu adalah sebuah resep masakan. Contoh lain adalah Scholle, Scholle dalam resep masakan merupakan seekor ikan yang berbentuk pipih dan

12 dapat dikonsumsi, sedangkan dalam bidang ilmu geografi merupakan lipatan lapisan tanah. b. Register dalam resep masakan berdasarkan parameter tenor pelibat. Parameter tersebut mengacu kepada partisipan yang terlibat dalam percakapan dan pemilihan bahasa yang digunakan oleh pelibat dalam berkomunikasi. Pelibat dalam Deutsch kochen für Anfänger adalah seorang koki dan peserta pemula. Membentuk hubungan vertikal dan dalam situasi nonformal. Dalam berkomunikasi, hampir di setiap dialog pada lima video dalam Deutsch kochen für Anfänger, koki menggunakan pronomina persona wir kita. Selain itu koki juga menggunakan pronomina persona Sie Anda. Terdapat tiga dialog yang menggunakan pronomina persona Sie Anda. c. Register dalam resep masakan berdasarkan parameter sarana, mengacu pada media komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan, yaitu lisan dan tulisan. Dalam resep masakan yang penulis teliti, komunikasi yang digunakan dalam Deutsch kochen für Anfänger adalah lisan dan disampaikan secara langsung. Dalam penyampaian pesannya koki berharap peserta dapat mengetahui cara bagaimana membuat makanan dari resep masakan yang telah diajarkan oleh koki, mengetahui bahan-bahan yang diperlukan, mengetahui jumlah tekaran dan berat bahan yang diperlukan, serta mengetahui asal resep masakan. Hal tersebut bertujuan agar peserta pemula mampu membuat makanan tersebut seorang diri setelah mengikuti acara Deutsch kochen für Anfänger yang diadakan di DW-TV. 2. Fungsi variasi bahasa yang terdapat dalam resep masakan, di antaranya: a. Die referentielle Funktion Fungsi Referensi,fungsi ini berisi informasi yang berupa fakta atau sesuai dengan kenyataan yang dapat diterima secara visual atau penglihatan dan fungsi ini diujarkan oleh penutur ditujukan kepada petutur.

13 b. Die emotive oder expressive Funktion Fungsi Emotif atau Ekspresif, fungsi ini berisi pengungkapan emosi dan ekspresi dari pembicara, baik itu dari penutur, maupun petutur. c. Die konative Funktion Fungsi Konatif,sebuah fungsi yang berorientasi kepada penerima/petutur yang disebabkan oleh permintaaan dari penutur secara langsung terlihat dari ungkapan khas yang dikeluarkan oleh penerima dalam bentuk vokatif dan imperatif. Fungsi ini pun dapat disebut sebagai fungsi yang berisi ajakan untuk melakukan sesuatu yang diutarakan oleh penutur kepada petutur. Fungsi ini ditandai dengan kalimat-kalimat imperatif dan vokatif yang diungkapkan oleh penutur dan ditujukan kepada petutur. Data Sumber Dittmar, Norbert Grundlagen der Soziolinguistik-Ein Arbeitsbuch mit Aufgaben. Tübingen: Niemeyer. Hasan, Ruqaiyah dan M.A.K Halliday, 1992, Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek- Aspek Bahasa dalam Pandangan Semiotik Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Löffler, Heinrich Grundlagen der Germanistik: Germanistische Soziolinguistik. Berlin: Erich Schmidt. (diakses 18 Desember 2011 jam 22.00) (diakses 18 Desember 2011 jam 23.15)

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menyimak dalam bahasa asing merupakan salah satu. keterampilan bahasa yang reseptif di samping keterampilan membaca.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menyimak dalam bahasa asing merupakan salah satu. keterampilan bahasa yang reseptif di samping keterampilan membaca. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keterampilan menyimak dalam bahasa asing merupakan salah satu keterampilan bahasa yang reseptif di samping keterampilan membaca. Keterampilan menulis dan keterampilan

Lebih terperinci

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 08 Penyamaran Orang Tak Dikenal Terkuak

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 08 Penyamaran Orang Tak Dikenal Terkuak Pelajaran 08 Penyamaran Orang Tak Dikenal Terkuak dan bertanya kepada laki-laki yang dianggap sebagai Raja Ludwig di istana Schloss Neuschwanstein. Tetapi secara kebetulan menemukan sesuatu yang menarik.

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA TEORI DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III KERANGKA TEORI DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III KERANGKA TEORI DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Teori Teori yang mendasari penelitian ini adalah konsep ungkapan fatis (phatic communion) Malinowski (1923), fungsi fatis menurut Jakobson

Lebih terperinci

2015 ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT BAHASA JERMAN DAN BAHASA INDONESIA DALAM TEKS RESEP MASAKAN

2015 ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT BAHASA JERMAN DAN BAHASA INDONESIA DALAM TEKS RESEP MASAKAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terdapat begitu banyak negara, suku, serta ras manusia di seluruh penjuru dunia dan setiap negara tentu memiliki keunikan masing masing yang berbeda dari negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia, khususnya di beberapa SMA dan di Universitas tertentu. Dalam belajar bahasa Jerman terdapat

Lebih terperinci

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 13 Hari Bunga Mawar

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 13 Hari Bunga Mawar Pelajaran 13 Hari Bunga Mawar Reaksi terhadap gairah karnaval terbagi dalama redaksi Radio D. Compus menugaskan kedua redaktur berangkat ke Schwarzwald (Blackforest), pusat Karnaval di Jerman. Namun, tidak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI Buku cerita anak Hat Opa einen Anzug an? dianalisis dengan menggunakan dua teori, yaitu teori makna dan teori konteks. Teori makna yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 55 LAMPIRAN 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I. IDENTITAS MATA PELAJARAN 1. Nama Sekolah : SMA N 16 Bandung 2. Kelas : X 3. Semester : 2/ Genap 4. Mata Pelajaran : Bahasa Jerman 5. Alokasi Waktu

Lebih terperinci

SUPLEMEN BAGI PEMBELAJARAN MENULIS

SUPLEMEN BAGI PEMBELAJARAN MENULIS SUPLEMEN BAGI PEMBELAJARAN MENULIS CONTOH-CONTOH KESALAHAN YANG UMUM DILAKUKAN OLEH MAHASISWA DALAM MENULIS KARANGAN BAHASA JERMAN, YANG BERASAL DARI ASPEK BUDAYA 1. Ich und meine Freunde gehen in die

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alasan peneliti memilih judul Penggunaan Campur Kode ceramah ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5 November 2013. Peneliti ingin

Lebih terperinci

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 06 Bagaimana Raja Ludwig Meninggal?

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 06 Bagaimana Raja Ludwig Meninggal? Pelajaran 06 Bagaimana Raja Ludwig Meninggal? Di istana Schloss Neuschwanstein dan bertemu dengan orang misterius yang memakai mantel Raja Ludwig. Mereka melakukan penyelidikan, apa hubungannya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekedar memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat dan kedua hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekedar memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat dan kedua hal tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi adalah sesuatu yang sudah sangat familiar dalam beberapa dekade terakhir ini. Banyak acara dibuat untuk memenuhi kebutuhan informasi atau hanya sekedar

Lebih terperinci

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 26 Perpisahan Ayhan

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 26 Perpisahan Ayhan Pelajaran 26 Perpisahan Satu kabar sedih: harus meninggalkan rekan-rekan kerjanya karena ia akan pindah ke Turki. Walaupun teman kerja membuat satu pesta, namun suasana tetap muram. Ketika tiba di kantor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat dalam kehidupan sosialnya berinteraksi satu sama lain dengan menggunakan bahasa. Dalam sosiolinguistik, masyarakat tersebut kemudian disebut sebagai masyarakat

Lebih terperinci

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 01 Pulang Kampung

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 01 Pulang Kampung Pelajaran 01 Pulang Kampung mengendarai mobilnya menuju sebuah desa, di mana ibunya, Hanne, tinggal. Di sana, ia berharap bisa bersantai. Tetapi tidak lama kemudian, di desa yang tampak tenang ini, ia

Lebih terperinci

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 04 Menunggu Rerkan Kerja Baru

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 04 Menunggu Rerkan Kerja Baru Pelajaran 04 Menunggu Rerkan Kerja Baru Kantor Redaksi D menunggu. dan, calon teman kerja, bersantai mengisi waktu. Tetapi tidak muncul. Komunikasi lewat telpon juga gagal. Karena udara jelek, tiba sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia. Manusia menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan pikirannya, baik yang dilakukan secara lisan

Lebih terperinci

Untuk Profesor juga sesuatu yang sulit. Profesor berkonsentrasi dengan akhiran Artikel maskulin dalam Akkusativ.

Untuk Profesor juga sesuatu yang sulit. Profesor berkonsentrasi dengan akhiran Artikel maskulin dalam Akkusativ. Pelajaran 21 Ikan Hiu di Hamburg Cuaca hari ini sangat panas. Untung ada suatu kesempatan bagi dan untuk jalan ke kota Hamburg, di dekat laut. Mereka mendapat perintah untuk menyelidik munculnya ikan hiu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, karena bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, karena bahasa digunakan sebagai alat komunikasi. Selain itu, bahasa juga digunakan sebagai sarana untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 02 Radio D menelpon

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 02 Radio D menelpon Pelajaran 02 Radio D menelpon tidak bisa beristirahat. Setelah diganggu nyamuk-nyauk, sekarang tetangganya yang berisik. Telpon tak terduga dari Berlin menyebabkan dia lari tergopoh-gopoh menuju Radio

Lebih terperinci

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 05 Raja Ludwig Hidup Kembali

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 05 Raja Ludwig Hidup Kembali Pelajaran 05 Raja Ludwig Hidup Kembali Sesampainya di Radio D, para redaktur langsung mendapat tugas: Almahum Raja Ludwig dari Bavaria, dikabarkan masih hidup. Penyelidikan langsung dari tempat harus mampu

Lebih terperinci

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 12 Surat Pendengar

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 12 Surat Pendengar Pelajaran 12 Surat Pendengar Kalau Anda tidak mengerti sesuatu, bertanya kembali adalah pemecahan terbaik. Profesor menjawab pertanyaan pendengar tentang cerita sebelumnya: ini kesempatan yang baik sekali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian disebut dengan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbicara dan cara penyampaiannya. Dalam beberapa masyarakat, percakapan

BAB I PENDAHULUAN. berbicara dan cara penyampaiannya. Dalam beberapa masyarakat, percakapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam masyarakat yang berbeda orang tidak hanya berbicara dengan bahasa dan dialek yang berbeda, tetapi perbedaan ini juga muncul pada cara berbicara dan cara penyampaiannya.

Lebih terperinci

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 20 Angket Pendengar

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 20 Angket Pendengar Pelajaran 20 Angket Pendengar dan menanyakan pendapatan pendengar. Topik siaran: "Apakah kebohongan berdosa?" Di sini pendengar bisa mengungkapkan bundaran gandum palsu dan menilai tindakan petani. "Apakah

Lebih terperinci

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 10 Wawancara dengan Raja Ludwig

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 10 Wawancara dengan Raja Ludwig Pelajaran 10 Wawancara dengan Raja Ludwig menemui aktor yang pemeran Raja Ludwig ke-2 dalam pertunjukkan musikal. Tiba-tiba mengenali suara aktor itu. Sementara itu, di redaksi Radio D datang seorang tamu

Lebih terperinci

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 17 Lingkaran di Ladang Gandum

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 17 Lingkaran di Ladang Gandum Pelajaran 17 Lingkaran di Ladang Gandum dan Philipp merencanakan menyelidiki bundaran misterius di tengah-tengah ladang gandum. Apakah ini cerita tentang tempat landasan pesawat UFO ataukah seseorang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik memiliki tataran tertinggi yang lebih luas cakupannya dari

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik memiliki tataran tertinggi yang lebih luas cakupannya dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Linguistik memiliki tataran tertinggi yang lebih luas cakupannya dari kalimat yang disebut wacana. Wacana merupakan satuan bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecil di dalamnya, seperti frase, kata, dan yang terkecil adalah huruf.

BAB I PENDAHULUAN. kecil di dalamnya, seperti frase, kata, dan yang terkecil adalah huruf. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kalimat merupakan salah satu komponen bahasa yang memiliki satuansatuan kecil di dalamnya, seperti frase, kata, dan yang terkecil adalah huruf. Kalimat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat untuk dapat berinteraksi dengan manusia yang lain. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat untuk dapat berinteraksi dengan manusia yang lain. Bahasa adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat untuk dapat berinteraksi dengan manusia yang lain. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan maksud yang tersimpan di dalam pikirannya kepada orang lain. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan

Lebih terperinci

REGISTER KEAGAMAAN DI LINGKUNGAN DAARUT TAUHIID BANDUNG

REGISTER KEAGAMAAN DI LINGKUNGAN DAARUT TAUHIID BANDUNG REGISTER KEAGAMAAN DI LINGKUNGAN DAARUT TAUHIID BANDUNG M.Iqbal Aditya* ABSTRAK penelitian ini membahas unsur bahasa yang digunakan oleh para penutur di dalam lingkungan Daarut Tauhiid meliputi tiga komponen

Lebih terperinci

2015 ANALISIS FRASA PREPOSISI DENGAN MODIFIKATOR AUS SEBAGAI ERGÄNZUNGEN DAN ANGABEN DALAM ROMAN BESCHÜTZER DER DIEBE

2015 ANALISIS FRASA PREPOSISI DENGAN MODIFIKATOR AUS SEBAGAI ERGÄNZUNGEN DAN ANGABEN DALAM ROMAN BESCHÜTZER DER DIEBE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi. Pada umumnya, masyarakat Indonesia menguasai dua bahasa yaitu bahasa daerah dan bahasa Indonesia sebagai bahasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri media massa telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sekarang ini orang dihadapkan kepada berbagai macam media massa yang sesuai dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jenis interaksi antarmanusia sangat beragam. Salah satu contoh interaksi terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Jenis interaksi antarmanusia sangat beragam. Salah satu contoh interaksi terjadi pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Pokok Bahasan Jenis interaksi antarmanusia sangat beragam. Salah satu contoh interaksi terjadi pada acara temu wicara di televisi dalam bentuk komunikasi. Komunikasi dalam acara

Lebih terperinci

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 11 Burung Hantu Yang Bisa Berbicara

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 11 Burung Hantu Yang Bisa Berbicara Pelajaran 11 Burung Hantu Yang Bisa Berbicara Dari mana sebenarnya nama berasal?, dan menyelidiki arti dan langsung mendapat beberapa jawaban. Seorang teman kerja Spanyol, yang mendengar kehadiran burung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia selalu melakukan interaksi dengan sesamanya. Interaksi yang terjadi dapat dilaksanakan dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang

Lebih terperinci

Resep nasi goreng - 5 cara membuat nasi goreng paling enak

Resep nasi goreng - 5 cara membuat nasi goreng paling enak Resep nasi goreng - 5 cara membuat nasi goreng paling enak Resep nasi goreng ini saya posting karena nasi goreng merupakan salah satu masakan Indonesia yang paling terkenal. Bahkan CNN melansir nasi goreng

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari bahasa Jerman terdapat beberapa aspek penting yang harus dikuasai. Aspek-aspek tersebut terdiri dari keterampilan menyimak, berbicara, membaca,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang berperan penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang berperan penting dalam kehidupan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang berperan penting dalam kehidupan. Pada umumnya masyarakat Indonesia menguasai dua bahasa yakni bahasa daerah sebagai bahasa pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat banyak lembaga pendidikan formal maupun nonformal

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat banyak lembaga pendidikan formal maupun nonformal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia terdapat banyak lembaga pendidikan formal maupun nonformal yang mengajarkan bahasa Jerman. Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN UNTUK MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN UNTUK MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN UNTUK MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA Nurlaela SMA Negeri 1 Palangka Raya E-mail: layla_otclub@yahoo.com ABSTRAK Sebagian

Lebih terperinci

Philipp memberitakan dari Schwarzwald (Blackforest) dan dia menikmati suasana karnaval. Tetapi teman kerjanya, Paula, tidak menyukai tradisi ini.

Philipp memberitakan dari Schwarzwald (Blackforest) dan dia menikmati suasana karnaval. Tetapi teman kerjanya, Paula, tidak menyukai tradisi ini. Pelajaran 14 Nenek Sihir di Schwarzwald (Blackforest) memberitakan dari Schwarzwald (Blackforest) dan dia menikmati suasana karnaval. Tetapi teman kerjanya,, tidak menyukai tradisi ini. menikmati suasana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi merupakan sarana informasi dan komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual atau penglihatan. Beberapa iklan dan hiburan disiarkan di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam berbahasa diperlukan kesantunan, karena tujuan berkomunkasi bukan hanya bertukar pesan melainkan menjalin hubungan sosial. Chaer (2010:15) mengatakan

Lebih terperinci

DEIKSIS DALAM ROMAN UND SAGTE KEIN EINZIGES WORT KARYA HEINRICH BÖLL: SUATU ANALISIS PRAGMATIK JURNAL. Oleh : Adriani Rasinta Mananohas

DEIKSIS DALAM ROMAN UND SAGTE KEIN EINZIGES WORT KARYA HEINRICH BÖLL: SUATU ANALISIS PRAGMATIK JURNAL. Oleh : Adriani Rasinta Mananohas DEIKSIS DALAM ROMAN UND SAGTE KEIN EINZIGES WORT KARYA HEINRICH BÖLL: SUATU ANALISIS PRAGMATIK JURNAL Oleh : Adriani Rasinta Mananohas 070913004 UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS SASTRA MANADO 2013 1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat penting dalam kehidupan individu untuk berinteraksi dengan orang lain. Bahasa dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan yang lain, juga untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (percakapan) untuk mengungkapkan suatu informasi dari pembicara, sebab kata

BAB I PENDAHULUAN. (percakapan) untuk mengungkapkan suatu informasi dari pembicara, sebab kata 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tata bahasa memiliki cakupan yang begitu luas, meliputi huruf, kata, frasa dan kalimat. Kata merupakan bagian yang penting dalam suatu tulisan dan lisan (percakapan)

Lebih terperinci

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

Lebih terperinci

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 22 Peselancar Yang Hilang

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 22 Peselancar Yang Hilang Pelajaran 22 Peselancar Yang Hilang dan mencari jejak ikan hiu. Mereka menemukan sesuatu yang aneh: Papan selancar tanpa pemiliknya di pelabuhan dan berita surat kabar yang membingungkan. Agak jauh dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Dengan kata lain, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Dengan kata lain, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena dengan berbahasa seseorang dapat menyampaikan maksud dan tujuan kepada orang

Lebih terperinci

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 23 Penyelam dengan Sirip Hiu

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 23 Penyelam dengan Sirip Hiu Pelajaran 23 Penyelam dengan Sirip Hiu dan pecahkan teka-teki ikan hiu dan kembali berhasil mengungkap satu kebohongan. Alasan skenario ini masih belum jelas. Bantuan yang tidak disangka-sangka mereka

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka berisi beberapa hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan ciri yang paling khas manusia yang membedakan dengan makhluk-makhluk lain. Dengan bahasa manusia dapat mengadakan komunikasi, sebab bahasa adalah alat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan Yang Relevan Sofa,S.IP(2008) yang menulis tentang, Penggunaan Pendekatan Pragmatik dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara bagi Siswa SMPN 3 Tarakan Kalimantan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana terpenting dalam segala jenis komunikasi yang terjadi di dalam kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Tanpa bahasa orang akan sulit untuk mengekspresikan apa yang diinginkannya. Bahasa dapat menjadi

Lebih terperinci

LAPORAN MODIFIKASI RESEP DI INSTALASI GIZI RSU SUNAN KALIJAGA DEMAK SUP AYAM FANTASI

LAPORAN MODIFIKASI RESEP DI INSTALASI GIZI RSU SUNAN KALIJAGA DEMAK SUP AYAM FANTASI LAPORAN MODIFIKASI RESEP DI INSTALASI GIZI RSU SUNAN KALIJAGA DEMAK SUP AYAM FANTASI DISUSUN OLEH : RIRIN SURYANI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG DIPLOMA IV JURUSAN GIZI TAHUN 2013 A. GAMBARAN RESEP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia kreatif menciptakan media baru sebagai sarana untuk mempermudah proses berkomunikasi. Media yang tercipta misalnya bentuk media cetak dan elektronik. Dua media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Deskriptif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Komunikasi merupakan aspek yang paling penting dan memegang peranan besar dalam kehidupan manusia. Komunikasi melalui bahasa memungkinkan manusia menyesuaikan diri dengan

Lebih terperinci

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 19 Penipuan Terungkap

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 19 Penipuan Terungkap Pelajaran 19 Penipuan Terungkap Walaupun bundaran gandum dibuat oleh para petani, tetap mempercayai eksistensi UFO. Informasi yang beredar di penduduk desa tentang penipuan bundaran gandum menyeret dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat menjalin hubungan dengan manusia lain dalam lingkungan masyarakat. Ada dua cara untuk dapat melakukan

Lebih terperinci

2016 EFEKTIVITAS MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD S TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA D ALAM MENGONJUGASIKAN VERBA

2016 EFEKTIVITAS MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD S TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA D ALAM MENGONJUGASIKAN VERBA BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai salah satu alat komunikasi untuk berinteraksi antar sesama manusia. Dengan bahasa seseorang dapat memperoleh informasi secara lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Di dalam Grammatik tata bahasa bahasa Jerman terdapat aturan-aturan yang berbeda dengan bahasa lainnya, misalnya konjugasi verba yang disesuaikan degan subjek.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi oleh alat ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh sekelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia, yang pembelajarannya dimulai pada tingkat SMA. Seperti halnya pada setiap pembelajaran

Lebih terperinci

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep Andriyanto, Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia... 9 Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep Andriyanto Bahasa Indonesia-Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

SILABUS. Alokasi Waktu. Sumber Belajar Kompetensi. Standar Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian

SILABUS. Alokasi Waktu. Sumber Belajar Kompetensi. Standar Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian SILABUS Nama Sekolah : SMA N 3 Kediri Program : Pilihan/ Umum Mata Pelajaran : Bahasa Jerman Kelas : XI Semester : 2 Tahun Pelajaran : 2007-2008 : 19 minggu x 2 JP Standar Dasar Materi Pembelajaran Indikator

Lebih terperinci

SKENARIO PERKULIAHAN MATA KULIAH SPRECHEN I JR 215 / 2 SKS / SEMESTER 1. Disusun Oleh : Dra. Hafdarani. M.Pd. Dra. Lersianna Saragih. M.Pd.

SKENARIO PERKULIAHAN MATA KULIAH SPRECHEN I JR 215 / 2 SKS / SEMESTER 1. Disusun Oleh : Dra. Hafdarani. M.Pd. Dra. Lersianna Saragih. M.Pd. SKENARIO PERKULIAHAN MATA KULIAH SPRECHEN I JR 215 / 2 SKS / SEMESTER 1 Disusun Oleh : Dra. Hafdarani. M.Pd. Dra. Lersianna Saragih. M.Pd. PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 26 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada bab I, dapat dirumuskan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Deskripsi

Lebih terperinci

BAHAN AJAR / RPP. C. Metode Pembelajaran : Inquiri I. Kegiatan Pembelajaran :

BAHAN AJAR / RPP. C. Metode Pembelajaran : Inquiri I. Kegiatan Pembelajaran : BAHAN AJAR / RPP Bidang Studi : Bahasa Jerman Pokok Tema : Erste Kontake Sub Tema :Erste Kontakte mit Deutschen ( ich, du, sie/er/es (sing), Sie, sie (pl)) Kelas / Semester: X / gasal Standar Kecakapan

Lebih terperinci

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 25 Sambutan terhadap Kapal Laut

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 25 Sambutan terhadap Kapal Laut Pelajaran 25 Sambutan terhadap Kapal Laut Redaktur berusaha mengungkapkan arti kata "getürkt". Mereka mengunjungi pelabuhan yang spesial. Di sana setiap kapal disambut dengan cara tersendiri. Di pelabuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana, yaitu bahasa tulis dan bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berwujud bahasa. Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. berwujud bahasa. Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Setiap orang dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa

Lebih terperinci

MAKALAH FUNGSI BAHASA INDONESIA MENURUT PARA AHLI. Disusun Oleh : Kurnia Santi J Gizi B

MAKALAH FUNGSI BAHASA INDONESIA MENURUT PARA AHLI. Disusun Oleh : Kurnia Santi J Gizi B MAKALAH FUNGSI BAHASA INDONESIA MENURUT PARA AHLI Disusun Oleh : Kurnia Santi J310150100 Gizi B PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015 BAB

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1. Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Keluarga

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1. Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Keluarga RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Tema Alokasi Waktu Standar Kompetensi Nilai kebangsaan : SMAN 2 Purworejo : Bahasa Jerman : XI IPS/IPS : Familie in Deutschland

Lebih terperinci

JAGUNG. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA

JAGUNG. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA 19 SERI BACAAN ORANG TUA JAGUNG Bahan Pangan Alternatif Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat, Definisi Operasional 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya sebagai makhluk sosial selalu

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA Roely Ardiansyah Fakultas Bahasa dan Sains, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Abstrak Deiksis dalam bahasa Indonesia merupakan cermin dari perilaku seseorang

Lebih terperinci

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 03 Perjalanan ke Berlin

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 03 Perjalanan ke Berlin Pelajaran 03 Perjalanan ke Berlin berangkat ke Berlin. Tetapi perjalanannya ternyata tidak semudah apa yang diharapkan, karena cuaca yang buruk. Sementara itu, beberapa orang memperkenalkan diri mereka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari semakin maju, hal ini dikarenakan mutu dari sumber daya manusia (SDM) itu sendiri memiliki tingkat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam 26 BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006: 160). Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif ini merupakan suatu metode yang digunakan untuk berupaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dengan berbagai kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dengan berbagai kegiatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dengan berbagai kegiatan dan profesi baik dibidang politik, wirausaha, instansi pemerintah, pendidikan, dan sebagainya

Lebih terperinci

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 07 Ludwig, Raja Dongeng

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 07 Ludwig, Raja Dongeng Pelajaran 07 Ludwig, Raja Dongeng dan Philipp menampilkan raja romantis Ludwig dari Bavaria dan kegemarannya. Perjalanan dengan kereta salju di malam hari, acara pesta-pora, serta penemuan-penemuan aneh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dan bahasa adalah dua komponen yang tidak terpisahkan satu sama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dan bahasa adalah dua komponen yang tidak terpisahkan satu sama 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dan bahasa adalah dua komponen yang tidak terpisahkan satu sama lain. Bahasa merupakan media yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan dan mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak mungkin tidak terlihat secara nyata berbicara, tetapi pada hakikatnya, ia

BAB I PENDAHULUAN. tidak mungkin tidak terlihat secara nyata berbicara, tetapi pada hakikatnya, ia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sehingga setiap individu dapat berinteraksi secara langsung. Bahasa juga merupakan alat

Lebih terperinci

PEMAKAIAN DEIKSIS PERSONA, LOKASIONAL, DAN TEMPORAL DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI

PEMAKAIAN DEIKSIS PERSONA, LOKASIONAL, DAN TEMPORAL DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI PEMAKAIAN DEIKSIS PERSONA, LOKASIONAL, DAN TEMPORAL DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana, yaitu bahasa tulis dan bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi, dan interaksi di kelas, merupakan alat penting yang

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi, dan interaksi di kelas, merupakan alat penting yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan media penyalur pesan informasi ilmu pengetahuan, sarana komunikasi, dan interaksi di kelas, merupakan alat penting yang senantiasa harus diperhatikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38). Komunikasi merupakan suatu hal penting dalam membangun relasi antarindividu. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini, telah banyak terdapat aneka ragam jenis medium

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini, telah banyak terdapat aneka ragam jenis medium BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern ini, telah banyak terdapat aneka ragam jenis medium komunikasi atau sering disebut sebagai komunikasi massa. Komunikasi massa ialah komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahasa asing termasuk bahasa Jerman saat ini telah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahasa asing termasuk bahasa Jerman saat ini telah menjadi BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebutuhan akan bahasa asing termasuk bahasa Jerman saat ini telah menjadi hal yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Seiring dengan berkembangnya zaman, semakin bertambah

Lebih terperinci

KARTU KUARTET SEBAGAI MEDIA LATIHAN PEMBENTUKAN POLA KALIMAT PERFEKT DALAM MATA KULIAH SCHREIBEN I (MENULIS I)

KARTU KUARTET SEBAGAI MEDIA LATIHAN PEMBENTUKAN POLA KALIMAT PERFEKT DALAM MATA KULIAH SCHREIBEN I (MENULIS I) SKENARIO INOVASI PEMBELAJARAN KARTU KUARTET SEBAGAI MEDIA LATIHAN PEMBENTUKAN POLA KALIMAT PERFEKT DALAM MATA KULIAH SCHREIBEN I (MENULIS I) IRMA PERMATAWATI NIP. 132313369 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan

Lebih terperinci

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan. MODUL 5 PIZZA IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat pizza ikan yang enak, bertekstur lembut dan rasa yang lezat. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa, pembelajar sebaiknya mengenal kaidah dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa, pembelajar sebaiknya mengenal kaidah dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam mempelajari bahasa, pembelajar sebaiknya mengenal kaidah dan struktur yang baku yang biasa disebut tata bahasa. Penguasaan tata bahasa merupakan salah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana

I. PENDAHULUAN. Suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana komunikasi. Bahasa adalah milik manusia dan merupakan satu ciri pembeda utama umat manusia dengan

Lebih terperinci