JURNAL ARIF FIRMANTO J. ATISINA NIM :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL ARIF FIRMANTO J. ATISINA NIM :"

Transkripsi

1 TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF ANAK USIA PRASEKOLAH DI RUANG PERAWATAN ANAK RUMAH SAKIT PROF. DR. H. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO JURNAL Oleh ARIF FIRMANTO J. ATISINA NIM : UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 2015

2

3

4 ABSTRAK Arif Firmanto J. Atisina Terapi Bermain Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kooperatif Anak Usia Prasekolah di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Skripsi, Jurusan Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Rini Fahriani Zees S.Kep. Ns. M.Kep., dan Pembimbing II dr. Sri Andriani Ibrahim M.Kes. Pemberian tindakan keperawatan di rumah sakit, cenderung membuat anak tidak merasa nyaman, sehingga dapat menyebabkan tingkat kooperatif anak menjadi negatif. Tingkat kooperatif anak dapat ditingkatkan dengan metode bermain salah satunya adalah terapi bermain mewarnai gambar. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat kooperatif anak usia prasekolah selama menjalani perawatan. Desain penelitian menggunakan Pre-Experimental Design. Populasi berjumlah 15 anak. Sampel sebanyak 15 anak dengan teknik Purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi. Teknik analisis dengan uji t berpasangan. Didapatkan sebagian besar anak usia prasekolah (60%) memiliki tingkat kooperatif negatif sebelum perlakuan dan sebagian besar anak (53,3%) menunjukkan tingkat kooperatif positif sesudah perlakuan p=0,000(α<0,05). Disarankan kepada perawat agar memberikan terapi bermain mewarnai gambar bagi anak usia prasekolah yang menjalani perawatan di rumah sakit. Kata Kunci: Terapi Bermain Mewarnai Gambar, Tingkat Kooperatif, Anak Usia prasekolah Daftar Pustaka : 37 referensi ( )

5

6 TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF ANAK USIA PRASEKOLAH DI RUANG PERAWATAN ANAK RUMAH SAKIT PROF. DR. H. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO Arif Firmanto J. Atisina, Rini Fahriani Zees S.Kep. Ns. M.Kep, dr. Sri A. Ibrahim M.Kes Jurusan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo Summary Arif Firmanto J. Atisina Terapi Bermain Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kooperatif Anak Usia Prasekolah di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Skripsi, Jurusan Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu- Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Rini Fahriani Zees S.Kep. Ns. M.Kep., dan Pembimbing II dr. Sri Andriani Ibrahim M.Kes. Pemberian tindakan keperawatan di rumah sakit, cenderung membuat anak tidak merasa nyaman, sehingga dapat menyebabkan tingkat kooperatif anak menjadi negatif. Tingkat kooperatif anak dapat ditingkatkan dengan metode bermain salah satunya adalah terapi bermain mewarnai gambar. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat kooperatif anak usia prasekolah selama menjalani perawatan. Desain penelitian menggunakan Pre-Experimental Design. Populasi berjumlah 15 anak. Sampel sebanyak 15 anak dengan teknik Purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi. Teknik analisis dengan uji t berpasangan. Didapatkan sebagian besar anak usia prasekolah (60%) memiliki tingkat kooperatif negatif sebelum perlakuan dan sebagian besar anak (53,3%) menunjukkan tingkat kooperatif positif sesudah perlakuan p=0,000(α<0,05). Disarankan kepada perawat agar memberikan terapi bermain mewarnai gambar bagi anak usia prasekolah yang menjalani perawatan di rumah sakit. Kata Kunci: Terapi Bermain Mewarnai Gambar, Tingkat Kooperatif, Anak Usia prasekolah Daftar Pustaka : 37 referensi ( )

7 PENDAHULUAN Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan dan mengancam bagi setiap orang, terutama bagi anak yang masih dalam tahap proses pertumbuhan dan perkembangan. Hospitalisasi merupakan suatu proses karena suatu alasan yang terencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi perawatan sampai pulang kembali ke rumah 1. Penyakit yang diderita anak akan menyebabkan perubahan perilaku normal sehingga anak perlu menjalani perawatan 2. Angka kesakitan anak di Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Nasional (SUSENAS) tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4 tahun sebesar 25,8%, usia 5-12 tahun sebanyak 14,91%, usia tahun sekitar 9,1%, usia tahun sebesar 8,13%. Angka kesakitan anak usia 0-21 tahun apabila dihitung dari keseluruhan jumlah penduduk adalah 14,44%. Menjalani perawatan di rumah sakit dapat berpengaruh terhadap kondisi fisik dan psikologi anak 3. Di Provinsi Gorontalo, terdapat berbagai kondisi yang menyebabkan anak menjalani perawatan di rumah sakit. Berdasarkan data distribusi Surveilans Terpadu Penyakit (STP) Rumah Sakit se-provinsi Gorontalo, diperolehkan data jumlah anak yang menjalani rawat inap di rumah sakit menurut kelompok usia 1-4 tahun sebanyak 662 anak. Pada kelompok usia 5-9 tahun sebanyak 238 anak. Pada kelompok usia tahun sebanyak 262 anak. Pada kelompok usia tahun sebanyak 394 anak 4. Anak usia prasekolah memandang hospitalisasi sebagai sebuah pengalaman yang menakutkan. Anak merasa terbatasi aktivitasnya ketika menjalani perawatan di rumah sakit. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan kesehatan, lingkungan, serta rutinitas anak di rumah sakit. Kondisi lingkungan rumah sakit yang terdiri dari berbagai macam peralatanperalatan medis, obat-obatan yang harus diminum, serta penampilan para tenaga kesehatan yang monoton dengan baju putih, dapat menjadi stressor bagi anak 5. Stress dalam menjalani hospitalisasi ditunjukkan anak dengan reaksi tidak kooperatif dengan tindakan perawatan yang diberikan 6. Perilaku kooperatif anak sangat diperlukan selama menjalani perawatan di Rumah sakit guna mencapai proses penyembuhan yang optimal. Perilaku kooperatif anak merupakan respon atau reaksi anak terhadap rangsangan atau stimulus untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama seperti dalam pengukuran suhu, pemberian obat oral/cair, dan anak tidak merasa takut atau cemas 7. Perilaku kooperatif anak dalam menerima perawatan terbagi dalam 4 skala perilaku yang dapat ditunjukkan anak, yaitu skala 1 (sikap sangat negatif), skala 2 (sikap negatif), skala 3 (sikap positif) hingga skala 4 (sikap sangat positif). Sebagian besar anak yang mengalami hospitalisasi menunjukkan sikap negatif terhadap petugas 1 Supartini, Y Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC 2 Asmadi Tehknik prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar. Jakarta : Salemba Medika 3 Apriany, D Hubungan Antara Hospitalisasi Anak Dengan Tingkat Kecemasan Orang Tua. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8, No.2, Hlm Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Data Surveilans Terpadu Penyakit (STP) Rawat Jalan dan Rawat Inap se-provinsi Gorontalo. 5 Melanaaaryuni, Terapi Bermain Pada Anak. wordpress.com. 20 februari 2015 (09.30 Wita). 6 Wong Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC. 7 Santoso, D Pengaruh Penerapan Komunikasi Terapeutik Perawat Terhadap Perilaku Kooperatif Anak Usia Toodler di RSUD Tugurejo Semarang. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, Volume 1, No. 3, Hlm. 1 7.

8 kesehatan yang ditunjukkan dengan reaksi menangis, menunjukkan rasa takut, serta tidak mau menerima perawatan 8. Perilaku kooperatif anak usia prasekolah selama menjalani perawatan dapat ditingkatkan dengan melalui pemberian terapi bermain. Melalui pemberian terapi bermain dapat menurunkan stress dan mengubah perilaku anak dalam menerima perawatan. Terapi bermain mewarnai gambar merupakan salah satu jenis terapi bermain yang efektif untuk merubah perilaku anak dalam menerima perawatan di rumah sakit. Melalui pemberian terapi bermain mewarnai, anak dapat mengekspresikan pikiran, perasaan, fantasi, dan dapat mengembangkan kreativitas anak. Melalui kegiatan bermain ini dapat menjadikan diri anak lebih senang dan nyaman serta adanya stress dan ketegangan dapat dihindarkan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 27 februari 2015 dengan perawat pelaksana di Ruang Perawatan Anak G1 Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo, diketahui bahwa terdapat 18 anak usia 3-5 tahun (prasekolah) dirawat pada bulan februari 2015, dan sebagian besar anak (90%) dari seluruh pasien anak usia 3-5 tahun (prasekolah) menunjukkan perilaku tidak kooperatif terhadap tindakan keperawatan, seperti pada saat dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, sebagian besar anak yang dirawat memberikan respon rewel, takut, merapatkan diri pada orang tua/keluarga, serta menangis. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat kooperatif anak usia prasekolah di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre-experimental Design yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat kooperatif anak usia prasekolah di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Jenis rancangan yang digunakan One Group Pretest-Postest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia prasekolah (3-5 tahun) yang dirawat di ruang Perawatan anak Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo adalah berjumlah 15 anak. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive sampling. Adapun jumlah responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 15 anak. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan analisa bivariat untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen menggunakan uji statistik Paired Sampel t-test. 8 Muthu, M. S. and Sivakumar, N Pediatric Dentistry : Principle and Practice. New Dehli : Elsevier.

9 HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Responden Tabel 1.1. Distribusi Responden Berdas 9 arkan Usia Anak Usia Jumlah % 3 tahun 4 tahun 5 tahun , ,3 Total Sumber : data primer 2015 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden anak di ruang perawatan anak Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo yang berusia 3 tahun sebanyak 7 anak (46,7%), yang berusia 4 tahun sebanyak 3 anak (20%), dan yang berusia 5 tahun sebanyak 5 anak (33,3%). Tabel 1.2. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis kelamin Anak Jenis Kelamin Jumlah % Laki-Laki Perempuan Total Sumber : data primer 2015 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden anak di ruang perawatan anak Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 9 anak (60%), dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 6 anak (40%). Tabel 1.3. Distribusi Responden Berdasarkan Lama Anak Menjalani Perawatan Lama Anak Menjalani Jumlah % Perawatan 1-3 hari 4-6 hari Total Sumber : data primer 2015 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden anak di ruang perawatan anak Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo yang memiliki lama rawat 1-3 hari sebanyak 9 anak (60%), dan yang memiliki lama rawat 4-6 hari sebanyak 6 anak (40%). Tabel 1.4. Distribusi Responden Berdasarkan Berdasarkan Pernah Dirawat Sebelumnya Pernah dirawat sebelumnya Jumlah % Ya Tidak ,3 26,7 Total Sumber : data primer 2015

10 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden anak di ruang perawatan anak Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo yang sudah pernah dirawat sebelumnya sebanyak 11 anak (73,3%), dan sebanyak 4 anak (26,7%) yang tidak pernah dirawat sebelumnya. 2. Tingkat Kooperatif Anak usia Prasekolah Sebelum dan Sesudah diberikan Terapi Bermain Mewarnai Gambar Tabel 2.1. Tingkat Kooperatif Anak Usia Prasekolah Sebelum dan sesudah dilakukan Terapi Bermain Mewarnai Gambar Tingkat Koopera tif Anak Sangat Negatif Negatif Positif Sangat Positif Sebelum Perlakuan Juml ah % ,3 6,7 Sesudah Perlakuan Ju ml % ah ,7 53,3 40 Total Sumber : data primer 2015 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tingkat kooperatif anak usia prasekolah sebelum diberikan terapi bermain mewarnai gambar adalah sebanyak 9 anak (60%) memiliki tingkat kooperatif negatif, sebanyak 5 anak (33,3%) memiliki tingkat kooperatif positif, dan sebanyak 1 anak (6,7%) memiliki tingkat kooperatif sangat positif. Adapun tingkat kooperatif anak usia prasekolah sesudah diberikan terapi bermain mewarnai gambar adalah sebanyak 1 anak (6,7%) memiliki tingkat kooperatif negatif, sebanyak 8 anak (53,3%) memiliki tingkat kooperatif positif, dan 6 anak (40%) memiliki tingkat kooperatif sangat positif. 3. Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kooperatif Anak Usia Prasekolah Adapun hasil uji normalitas pada tingkat kooperatif anak sebelum dan sesudah dilakukan pemberian terapi bermain mewarnai gambar adalah sebagai berikut : Tabel 3.1. Distribusi Hasil Uji Normalitas Tingkat Kooperatif Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pemberian Terapi Bermain Mewarnai Gambar Shapiro- Pengukuran N Wilk (Sig.) Sebelum Perlakuan Sesudah Perlakuan Sumber : data primer ,087 0,184

11 Dari hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa data tingkat kooperatif anak berdistribusi normal. Sehingga dalam hasil penelitian ini memenuhi syarat untuk menggunakan uji statistik Paired Sampel t-test. Tabel 3.2. Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kooperatif Anak Usia Prasekolah Sebelum Dan Sesudah Diberikan Perlakuan Pengukuran N Mean Sebelum Perlakuan Sesudah Perlakuan ,13 18,80 P Value 0,000 Sumber : data primer 2015 Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Paired Sampel t-test untuk pemberian terapi bermain mewarnai gambar dan tingkat kooperatif anak usia prasekolah didapatkan bahwa nilai p Value = 0,000 (α<0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat kooperatif anak usia prasekolah di ruang perawatan anak Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. PEMBAHASAN 1. Karakteristik Berdasarkan Usia Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (46,6%) responden anak usia prasekolah berusia 3 tahun. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa responden anak usia 3 tahun sering menunjukkan respon perilaku yang negatif terhadap tindakan keperawatan seperti merasa takut, menangis, dan tidak memberikan jawaban yang baik terhadap pertanyaan perawat ketika perawat mengajak anak berkomunikasi. Dari hasil penelitian juga dapat diketahui bahwa sebagian besar responden anak usia 4 dan 5 tahun menunjukkan respon perilaku yang positif terhadap tindakan keperawatan yang diberikan dibandingkan anak usia 3 tahun. Adapun respon perilaku positif yang ditunjukkan anak adalah dengan memberikan jawaban yang baik terhadap pertanyaan yang diberikan oleh perawat, anak menunjukkan senyum yang ramah pada perawat, dan mengikuti petunjuk perawat dalam proses pemberian tindakan keperawatan. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan bahwa usia anak dapat mempengaruhi tingkat kooperatif anak dalam menjalani perawatan. Hal ini dikarenakan setiap anak memiliki ciri-ciri umum yang berbeda sesuai dengan tahap perkembangannya. Pada masa usia 3 tahun, anak berada pada tahap berpikir pra konseptual. Dalam tahap ini perkembangan anak masih bersifat egosentrik, sehingga anak sering menyimpulkan masalah berdasarkan sudut pandangnya sendiri karena keterbatasan pemikiran anak. Dalam menjalani perawatan, anak usia prasekolah sering mempersepsikan sebagai hukuman, sehingga anak menunjukkan perilaku negatif dalam menerima perawatan seperti merasa malu, rasa bersalah, dan takut. Ketakutan pada anak muncul karena menganggap bahwa intervensi keperawatan yang diberikan dapat mengancam integritas tubuhnya 6. Pada masa usia 4 dan 5 tahun, anak berada pada fase pikiran intuitif. Dalam hal ini perkembangan anak berpindah dari pikiran egosentik total menjadi kesadaran sosial serta memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan masalah dari sudut pandang orang lain. Sehingga dalam menjalani perawatan, anak usia ini cenderung menunjukkan respon terhadap penjelasan, intervensi, serta distraksi yang lebih baik dibandingkan respon anak usia 3 tahun.

12 Selain itu pada anak usia ini terjadi perkembangan anak dalam kemampuan belajar menyesuaikan diri dengan pengalaman baru yang dirasakan 6. Semakin bertambah usia anak, terjadi peningkatan dalam kematangan emosi, mental, perkembangan sikap, serta minat 10. Hasil Penelitian Rahmawati dan Puspitasari (2008) menunjukkan peningkatan sikap kooperatif yang paling tinggi pada anak usia 4 sampai 5 tahun. 2. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (60%) responden anak usia prasekolah berjenis kelamin laki-laki. Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden anak berjenis kelamin laki-laki cenderung memiliki perilaku kooperatif yang lebih baik dibandingkan anak yang berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini, responden anak perempuan menunjukkan rasa takut terhadap perawat, serta tindakan keperawatan yang lebih tinggi dibandingkan responden anak laki-laki. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan bahwa jenis kelamin anak dapat mempengaruhi tingkat kooperatif anak dalam menjalani perawatan 6. Anak perempuan cenderung mengekspresikan ketakutan yang lebih banyak dan lebih kuat dibandingkan dengan anak laki-laki. Perasaan takut yang dirasakan anak usia prasekolah sering ditunjukkan anak dengan bersikap negatif terhadap tindakan keperawatan yang diberikan Karakteristik Berdasarkan Lama Anak Menjalani Perawatan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (60%) responden anak yang memiliki lama rawat 1-3 hari. Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden anak yang memiliki lama rawat 1-3 hari cenderung lebih menunjukkan respon perilaku kooperatif yang negatif dibandingkan responden anak yang memiliki lama rawat 4-6 hari. Dalam hal ini responden anak yang memiliki lama rawat 1-3 hari baru saja dihadapkan dengan berbagai peraturan dan prosedur tindakan seperti pemeriksaan fisik, tanda-tanda vital, serta pemberian injeksi sehingga dalam proses adaptasi dengan perubahan rutinitas dan lingkungan rumah sakit ini, anak sering menunjukkan respon perlilaku kooperatif yang negatif seperti menunjukkan rasa takut dengan perawat, sering menangis, berteriak minta pulang, serta menunjukkan respon marah. Dibandingkan responden anak yang telah memiliki lama rawat 4-6 hari, anak tampak mulai terbiasa dengan lingkungan rumah sakit dan anak mulai tertarik dengan lingkungan, memberikan senyum yang ramah, serta mulai membentuk hubungan baru dengan perawat dan orang lain. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan bahwa lama anak menjalani perawatan dapat mempengaruhi tingkat kooperatif anak. Anak yang dirawat dalam waktu singkat, pemulihan diarahkan pada hal-hal yang traumatik dan anak yang dirawat dalam waktu singkat yaitu 1-3 hari tentunya akan dihadapkan pada lingkungan yang baru yaitu lingkungan rumah sakit, sehingga membuat anak merasa tidak nyaman. Berbagai peraturan jelas membatasi kebebasan anak, apalagi harus mengikuti prosedur perawatan dengan peralatan-peralatannya seperti pengambilan darah untuk pemeriksaan, injeksi, infus dan pemeriksaan lain dimana anak harus menyesuaikan yang kadang-kadang tidak mudah. Sedangkan pada anak yang dirawat cukup lama (4-6 hari), tampak bahwa anak mulai terbiasa dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan baru. Anak cenderung menjadi lebih tertarik 10 Fida, M Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Yogyakarta : D-Medika.

13 dengan lingkungan sekitar, bermain dengan orang lain, dan tampak membentuk hubungan baru 11. Lamanya anak dirawat dapat lamanya seorang anak dirawat dirumah sakit mempengaruhi pendekatan-pendekatan yang harus dilakukan, sedangkan ketepatan melakukan pendekatan akan mempengaruhi proses kesembuhan anak 4. Karakteristik Berdasarkan Pernah dirawat Sebelumnya Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (73,3%) responden anak usia prasekolah yang sudah pernah dirawat sebelumnya. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian responden anak yang sudah pernah menjalani perawatan sebelumnya menunjukkan respon perilaku yang lebih positif dibandingkan anak yang belum pernah menjalani perawatan sebelumnya. Dalam hal ini sebagian responden anak yang telah menjalani perawatan sebelumnya menunjukkan respon perilaku positif seperti memberikan jawaban yang baik saat perawat bertanya, tidak menunjukkan rasa takut terhadap perawat, serta mengikuti petunjuk yang diberikan perawat saat proses pemberian tindakan keperawatan. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan bahwa pengalaman rawat sebelumnya dapat mempengaruhi tingkat kooperatif anak dalam menjalani perawatan. Anak usia prasekolah yang menjalani perawatan di rumah sakit tanpa adanya pengalaman dirawat akan menyebabkan timbulnya perilaku agresif dibandingkan dengan anak yang sudah memiliki pengalaman rawat sebelumnya 12. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Subardiah (2009) menyatakan bahwa pengalaman anak dirawat sebelumnya akan mempengaruhi respon anak terhadap hospitalisasi. Hal ini dapat memberikan gambaran pada anak tentang apa yang akan dialaminya sehingga akan mempengaruhi respon anak dalam menerima tindakan keperawatan serta mempengaruhi kemampuan mekanisme koping anak dalam beradaptasi dengan perubahan rutinitas dan lingkungan di rumah sakit. 5. Tingkat Kooperatif Anak Usia Prasekolah Sebelum diberikan Terapi Bermain Mewarnai Gambar Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan terapi bermain mewarnai gambar, sebagian besar anak usia prasekolah (60%) memiliki tingkat kooperatif negatif terhadap tindakan keperawatan yang diberikan oleh perawat. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar anak usia prasekolah menunjukkan respon perilaku negatif seperti merasa takut terhadap perawat, sering menangis, serta tidak memberikan jawaban yang baik ketika perawat mengajak anak untuk bercakap-cakap. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Frankl et al, 1962 (dalam Muthu and Sivakhumar, 2009), bahwa sebagian besar anak yang menjalani perawatan di rumah sakit menunjukkan sikap negatif terhadap petugas kesehatan. Sikap negatif anak dalam menjalani perawatan ditunjukkan anak dengan dengan reaksi menangis, menunjukkan rasa takut, serta tidak mau menerima tindakan perawatan yang diberikan. Hal ini merupakan reaksi yang sering ditimbulkan ketika anak menjalani perawatan di rumah sakit. Kondisi ini 11 Gunarsa, S Pendekatan Psikologis Terhadap Anak yang Dirawat dan Sikap Orang Tua februari 2015 (10.00 wita). 12 Youngblut, J. M Alternate Child Care, History of Hospitalization, and Preschool Child Behavior. Nurs Res. Volume 1. Hlm

14 dapat disebabkan karena (1) perubahan keadaan sehat dan rutinitas lingkungan yang dihadapi oleh anak, (2) anak memiliki jumlah mekanisme koping yang terbatas untuk menyelesaikan stressor (kejadian-kejadian yang menimbulkan stress) 6. Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Barokah dan Sri Haryani (2012), dari hasil penelitian diketahui bahwa sebelum diberikan terapi bermain pada anak usia prasekolah, sebanyak 14 anak (51,9%) memiliki tingkat perilaku tidak kooperatif, sebanyak 13 anak (48,1%) memiliki tingkat perilaku kooperatif dan tidak ada anak (0%) memiliki perilaku sangat kooperatif. 6. Tingkat Kooperatif Anak Usia Prasekolah Sesudah diberikan Terapi Bermain Mewarnai Gambar Berdasarkan hasil penelitian menunjukka bahwa sesudah diberikan terapi bermain mewarnai gambar, sebagian besar anak usia prasekolah (53,3%) menunjukkan terjadi peningkatan pada tingkat kooperatif anak yang sebelumnya negatif menjadi positif dan sebanyak 6 anak (40%) terjadi peningkatan pada tingkat kooperatif yang sebelumnya positif menjadi sangat positif terhadap tindakan keperawatan yang diberikan. Perilaku kooperatif yang positif ditunjukkan anak dengan memberikan jawaban yang baik ketika perawat mengajak bercakap-cakap, menunjukkan senyum yang ramah, tidak menolak petunjuk yang diberikan perawat, dan bersedia bekerjasama dalam tindakan keperawatan. Peningkatan perilaku kooperatif anak yang terjadi disebabkan oleh adanya pemberian terapi bermain pada responden anak usia prasekolah yang menjalani perawatan. Pemberian terapi bermain merupakan metode pendekatan yang efektif untuk membina hubungan yang positif antara perawat dan pasien anak, memberikan rasa nyaman, dapat menurunkan rasa ketakutan anak sehingga anak menjadi lebih kooperatif dalam menjalani perawatan di rumah sakit. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Wright, 1975 (dalam Muthu and Sivakhumar, 2009), bahwa anak usia prasekolah termasuk dalam kategori anak yang mempunyai sikap potensi kooperatif. Dalam hal ini, anak usia prasekolah mempunyai kemampuan untuk bekerjasama dalam proses perawatan. Dengan adanya pendekatan serta komunikasi yang tepat dari perawat, dapat merubah perilaku anak yang sebelumnya tidak kooperatif menjadi kooperatif dalam menjalani perawatan di rumah sakit. Proses pendekatan dengan melalui pemberian terapi bermain merupakan metode yang tepat dan efektif guna menurunkan ketegangan anak dan dapat mengubah perilaku negatif anak dalam menjalani perawatan 1. Dengan bermain di rumah sakit dapat meningkatkan hubungan perawat dan klien, memulihkan rasa mandiri, dapat mengekspresikan rasa tertekan, serta dapat membina perilaku kooperatif yang positif anak dalam menerima perawatan di rumah sakit 13. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Barokah dan Sri Haryani (2012), dari hasil penelitian diketahui bahwa setelah diberikan terapi bermain, sebanyak 10 anak (37%) memiliki tingkat perilaku sangat kooperatif, sebanyak 15 anak (55,6%) memiliki tingkat perilaku kooperatif, dan sebanyak 2 anak (7,4%) memiliki tingkat perilaku tidak kooperatif. 13 Suriadi, Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta : PT. Percetakan Penebar Swadaya.

15 7. Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kooperatif Anak Usia Prasekolah Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Paired Sampel t-test untuk pemberian terapi bermain mewarnai gambar dan tingkat koperatif anak usia prasekolah didapatkan bahwa nilai p Value = 0,000 (α<0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat kooperatif anak usia prasekolah yang menjalani perawatan di ruang perawatan anak Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang dikemukakan bahwa terapi mewarnai gambar yang merupakan salah satu terapi permainan kreatif untuk merubah perilaku anak selama di rawat di rumah sakit serta dapat meningkatkan komunikasi pada anak. Dengan mewarnai gambar, anak dapat mengekspresikan pikiran, perasaan, fantasi, dan dapat mengembangkan kreativitasnya melalui permainan warna 1. Teori ini juga didukung oleh pendapat yang dikemukakan bahwa kegiatan menggambar atau mewarnai gambar dapat memberikan rasa senang karena pada dasarnya anak usia pra sekolah sudah sangat aktif dan imajinatif selain itu anak masih tetap dapat melanjutkan perkembangan kemampuan motorik halus dengan menggambar meskipun masih menjalani perawatan di rumah sakit 14. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Perry dan Potter (2009) bahwa seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya, anak usia prasekolah mempunyai kemampuan motorik kasar dan halus yang lebih matang daripada anak usia toodler. Anak sudah lebih aktif, kreatif dan imajinatif. Demikian juga kemampuan berbicara dan berhubungan sosial dengan temannya semakin meningkat. Oleh karena itu salah satu jenis terapi bermain yang sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan jenis terapi bermain yang tepat diberikan kepada anak usia prasekolah selama menjalani perawatan di rumah sakit adalah terapi bermain mewarnai gambar 1. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ahmad Barokah dan Sri Haryani (2012), dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh terapi bermain terhadap tingkat koopeeratif anak prasekolah dengan nilai p value = 0,000 (α<0,05). KESIMPULAN Berdasarkan Hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Tingkat kooperatif anak yang dirawat di ruang perawatan anak Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo sebelum dilakukan terapi bermain mewarnai gambar adalah sebanyak 9 anak (60%) memiliki tingkat kooperatif negatif, 5 anak (33,3%) memiliki tingkat kooperatif positif, dan 1 anak (6,7%) memiliki tingkat kooperatif sangat positif. 2. Tingkat kooperatif anak yang dirawat di ruang perawatan anak Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo sesudah dilakukan terapi bermain mewarnai gambar adalah sebanyak 1 anak (6,7%) memiliki tingkat kooperatif negatif, 8 anak (53,3%) memiliki tingkat kooperatif positif, dan 6 anak (40%) memiliki tingkat kooperatif sangat positif. 3. Terdapat pengaruh terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat kooperatif anak usia prasekolah di ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo dengan nilai p Value = 0,000 (α<0,05). 14 Hartono Jangan Sepelekan Imajinasi Anak februari, 2015 (08.00)

16 SARAN 1. Bagi Rumah Sakit Agar rumah sakit dapat mempertimbangkan kebijakan dalam peningkatan pelaksanaan pemberian terapi bermain bagi setiap anak yang menjalani perawatan di rumah sakit, untuk mengurangi stress hospitalisasi dan mempercepat proses penyembuhan anak. 2. Bagi Perawat Agar dapat menjadikan terapi bermain mewarnai gambar sebagai salah satu jenis terapi bermain bagi anak usia prasekolah yang menjalani perawatan. 3. Bagi Keluarga Pasien Agar selalu mempertahankan kebutuhan bermain bagi anak dengan selalu mengajak anak bermain meskipun anak sedang sakit, sehingga dampak hospitalisasi dapat menurun dan anak tidak merasa bosan ketika menjalani proses perawatan di rumah sakit. 4. Bagi Instansi Pendidikan Agar lebih mengembangkan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya tentang pemberian terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat kooperatif anak usia prasekolah selama menjalani perawatan di rumah sakit. 5. Bagi Peneliti Selanjutnya Dalam pemberian terapi bermain, agar lebih memahami dan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kooperatif anak dalam menjalani perawatan. DAFTAR PUSTAKA Asmadi Tehknik prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar. Jakarta : Salemba Medika Apriany, D Hubungan Antara Hospitalisasi Anak Dengan Tingkat Kecemasan Orang Tua. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8, No.2, Hlm Barokah, A. dan S. Haryani Pengaruh Terapi Bermain Puzzle Terhadap Perilaku Kooperatif Anak Usia Prasekolah Selama Hospitalisasi di RSUD Tugurejo Semarang. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, Volume 1, No. 2, Hlm Dahlan, M. S Dasar-dasar metodologi penelitian klinis (2 ed). Jakarta: PT. Arkans. Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Data Surveilans Terpadu Penyakit (STP) Rawat Jalan dan Rawat Inap se-provinsi Gorontalo. Deslidel Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta : EGC. Fariz Manfaat Belajar Menggambar dan Mewarnai Bagi Anak februari 2015 (10.00 wita). Fida, M Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Yogyakarta : D-Medika. Gunarsa, S Pendekatan Psikologis Terhadap Anak yang Dirawat dan Sikap Orang Tua februari 2015 (10.00 wita).

17 Hartono Jangan Sepelekan Imajinasi Anak februari, 2015 (08.00) Hidayah Terapi Bermain Mewarnai Gambar. Blogspot.com. 20 februari 2015 (10.30 wita). Hidayat, A Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Hidayat, A Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba Medika. Marmi. dan Raharjo K. (2012). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Mcdonald, R Dentistry for the child and adolescent, eighth edition. St. Louis, Missouri : Mosby. Melanaaaryuni, Terapi Bermain Pada Anak. wordpress.com. 20 februari 2015 (09.30 Wita). Muthu, M. S. and Sivakumar, N Pediatric Dentistry : Principle and Practice. New Dehli : Elsevier. Ngastiyah Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta : EGC. Nursalam Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Paat, T. C Analisis Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Prilaku Kooperatif pada Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun) Selama menjalani Perawatan Di Ruang Ester RSU. Pancaran Kasih GMIM Manado. Skripsi. Universitas Samratulangi. Manado. Perry, A. dan Potter Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktek. Jakarta : Mosby Yearbook Inc. Perry, A. dan Potter Fundamental keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Ridha, N Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Rahmawati, H. dan Puspitasari Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Tingkat Kooperatif Selama Menjalani Perawatan Pada Anak Usia Prasekolah (3-5 Tahun) Di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Surya Medika Yogyakarta. Riani, L Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Perilaku Kooperatif Anak Prasekolah (3-5) Tahun Selama Menjalani Perawatan di Ruang Kenanga RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam. Jurnal Kebidanan. Volume 1, Nomor 1, hlm

18 Saryono Metodologi penelitian keperawatan. UPT Percetakan dan Penerbitan Unsoed. Purwokerto. Santoso, D Pengaruh Penerapan Komunikasi Terapeutik Perawat Terhadap Perilaku Kooperatif Anak Usia Toodler di RSUD Tugurejo Semarang. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, Volume 1, No. 3, Hlm Setiawan Keperawatan Anak dan Tumbuh Kembang. Yogyakarta : Nuha Medika. Subandi Pengaruh Pemasangan Spalk Bermotif Terhadap Tingkat Kooperatif Anak Usia Prasekolah Selama Prosedur Injeksi Intra Vena Di Rumah Sakit Wilayah Cilacap. Tesis. Program Megister Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Depok. Subardiah, P. I Pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan anak usia prasekolah selama dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung. Tesis. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Depok. Sujono, R Asuhan Keperawatan Pada Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu. Supartini, Y Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC. Suriadi, Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta : PT. Percetakan Penebar Swadaya. Videbeck, S. L Buku Ajar Keperawatan Jiwa. (Renata Kolmalasari dan Alfrina Hany, Penerjemah). Jakarta : EGC. Wong Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC. Youngblut, J. M Alternate Child Care, History of Hospitalization, and Preschool Child Behavior. Nurs Res. Volume 1. Hlm Yusuf, H Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Tingkat Kooperatif Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Perawatan Gigi dan Mulut. Skripsi. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. Makassar.

BAB I PENDAHULUAN. Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan dan mengancam bagi setiap orang, terutama bagi anak yang masih dalam

Lebih terperinci

Inggrith Kaluas Amatus Yudi Ismanto Rina Margaretha Kundre

Inggrith Kaluas Amatus Yudi Ismanto Rina Margaretha Kundre PERBEDAAN TERAPI BERMAIN PUZZLE DAN BERCERITA TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5 TAHUN) SELAMA HOSPITALISASI DI RUANG ANAK RS TK. III. R. W. MONGISIDI MANADO Inggrith Kaluas Amatus Yudi Ismanto

Lebih terperinci

PENGARUH PROGRAM BERMAIN TERHADAP RESPON PENERIMAAN PEMBERIAN OBAT PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH

PENGARUH PROGRAM BERMAIN TERHADAP RESPON PENERIMAAN PEMBERIAN OBAT PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH PENGARUH PROGRAM BERMAIN TERHADAP RESPON PENERIMAAN PEMBERIAN OBAT PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH Sri Angriani 1, Andi Wahid kahar 2, Nurhidayah 3 1 Poltekkes Kemenkes Makassar 2 STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan dari tanggal 1 Juli sampai 1 Agustus 213. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3 PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H.

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Dewi Winahyu. *) Dera Alfiyanti **), Achmad Solekhan ***)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Anak adalah individu yang masih memiliki ketergantungan pada orang dewasa dan lingkungan sekitarnya, anak memerlukan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia berdampak pada peningkatan jumlah anak. Hal ini memberi konsekuensi pada masalah kesehatan anak antara lain masalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN SIKAP KOPERATIF ANAK USIA PRA SEKOLAH SELAMA PROSEDUR INJEKSI INTRAVENA DI RSUD PROF. DR.

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN SIKAP KOPERATIF ANAK USIA PRA SEKOLAH SELAMA PROSEDUR INJEKSI INTRAVENA DI RSUD PROF. DR. HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN SIKAP KOPERATIF ANAK USIA PRA SEKOLAH SELAMA PROSEDUR INJEKSI INTRAVENA DI RSUD PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah

Lebih terperinci

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG 6 Eni Mulyatiningsih ABSTRAK Hospitalisasi pada anak merupakan suatu keadaan krisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa anak prasekolah (3-5 tahun) adalah masa yang menyenangkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa anak prasekolah (3-5 tahun) adalah masa yang menyenangkan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa anak prasekolah (3-5 tahun) adalah masa yang menyenangkan dan dipengaruhi dengan segala macam hal yang baru. Anak prasekolah sering menunjukan perilaku yang aktif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi

BAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Hospitalisasi merupakan proses karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan seseorang yang memiliki rentang usia sejak anak dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan seseorang yang memiliki rentang usia sejak anak dilahirkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak merupakan seseorang yang memiliki rentang usia sejak anak dilahirkan hingga usia tujuh belas tahun, dimana masing-masing anak tumbuh dan belajar sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (Susenas) tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (Susenas) tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kesakitan anak di Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Nasional (Susenas) tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4 tahun sebesar 25,8%, usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan sampai dengan usia 18 tahun (IDAI, 2014). Anak merupakan individu

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan sampai dengan usia 18 tahun (IDAI, 2014). Anak merupakan individu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak adalah manusia yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan dari awal kehamilan sampai dengan usia 18 tahun (IDAI, 2014). Anak merupakan individu yang sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak dipengaruhi oleh faktor bawaan (i nternal) dan faktor lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak dipengaruhi oleh faktor bawaan (i nternal) dan faktor lingkungan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan dan mengancam bagi setiap orang, terutama bagi anak yang masih

Lebih terperinci

Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN

Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN 2580-2194 PENGARUH TERAPI BERMAIN PLASTISIN (PLAYDOUGHT) TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUD BANGKINANG

Lebih terperinci

DAMPAK TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SELAMA MENJALANI PERAWATAN DI RS. ISLAM KLATEN. Widiawati, Suyami.

DAMPAK TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SELAMA MENJALANI PERAWATAN DI RS. ISLAM KLATEN. Widiawati, Suyami. DAMPAK TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SELAMA MENJALANI PERAWATAN DI RS. ISLAM KLATEN Widiawati, Suyami Abstrak Latar Belakang Bermain merupakan proses terapeutik yang

Lebih terperinci

PENGARUH BERMAIN ORIGAMI TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG MAWAR RSUD KRATON PEKALONGAN.

PENGARUH BERMAIN ORIGAMI TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG MAWAR RSUD KRATON PEKALONGAN. PENGARUH BERMAIN ORIGAMI TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG MAWAR RSUD KRATON PEKALONGAN 2 Wiji Lestari ABSTRAK Hospitalisasi yang dialami anak anak menyebabkan

Lebih terperinci

TEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN

TEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN TEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN Eliza Hafni*, Nur Asnah Sitohang** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ** Dosen Departemen Keperawatan

Lebih terperinci

Lilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

Lilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan   ABSTRAK ATRAUMATIC CARE MENURUNKAN KECEMASAN HOSPITALISASI PADA ANAK PRASEKOLAH DI RUANG ANGGREK RSU dr. SOEGIRI LAMONGAN (The Atraumatic Care Reduce Anxiety Hospitalization Preschool Children in Anggrek Room

Lebih terperinci

Siti Nursondang 1, Setiawati 2, Rahma Elliya 2 ABSTRAK

Siti Nursondang 1, Setiawati 2, Rahma Elliya 2 ABSTRAK JURNAL KESEHATAN HOLISTIK Vol 9, No 2, April 2015: 59-63 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG ALAMANDA RSUD dr. H. ABDUL MOELOEK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk krisis atau stressor utama yang terlihat pada anak. Anak-anak sangat rentan

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk krisis atau stressor utama yang terlihat pada anak. Anak-anak sangat rentan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat anak mengalami sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan suatu bentuk krisis atau stressor utama yang terlihat pada anak. Anak-anak sangat rentan terhadap krisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak (Undang-Undang Perlindungan Anak, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. anak (Undang-Undang Perlindungan Anak, 2002). BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Anak adalah tunas bangsa, potensi dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa. Oleh karena itu anak perlu mendapat kesempatan yang seluasluasnya untuk tumbuh

Lebih terperinci

KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL

KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL 98 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2. (2) Agustus 2016 ISSN. 2407-7232 KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL CHILD ANXIETY TODDLER VIEWS FROM THE HOSPITAL

Lebih terperinci

ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR

ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR ASTATI Sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan krisis

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Diah Luki Yunita Sari J

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Diah Luki Yunita Sari J PENGARUH TERAPI BERMAIN GELEMBUNG SUPER TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG ANAK RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Diah Luki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi cemas yang terjadi pada anak yang menjalani hospitalisasi dan mendapatkan tindakan invasif harus mendapat perhatian khusus dan segera diatasi. Bagi anak usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangan. Sebagai individu yang unik anak memiliki berbagai kebutuhan yang berbeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis. Maslow (1970) mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hospitaslisasi pada anak merupakan sebuah proses yang mengharuskan anak menjalani proses perawatan di rumah sakit dengan alasan yang terencana atau darurat

Lebih terperinci

TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH

TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH (Games Therapy Towards to Psychologic Adaptation in School Age Children) Retno Twistiandayani*, Siti Mahmudah** * Program

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG (THE INFLUENCE OF PLAYING THERAPY AGAINST PRA SCHOOL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat menimbulkan dampak, baik terhadap fisik maupun psikologis diantaranya kecemasan, merasa asing akan lingkungan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIA TODDLER DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIA TODDLER DI RSUD TUGUREJO SEMARANG PENGARUH PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIA TODDLER DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Dwi Andik Santoso*), Sri Haryani S.**), Wulandari Meikawati***) *) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS BERMAIN TERHADAP STRES HOSPITALISASI PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG SEDANG DIRAWAT DI RRI ANAK RSUD Dr. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2012

EFEKTIVITAS BERMAIN TERHADAP STRES HOSPITALISASI PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG SEDANG DIRAWAT DI RRI ANAK RSUD Dr. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2012 EFEKTIVITAS BERMAIN TERHADAP STRES HOSPITALISASI PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG SEDANG DIRAWAT DI RRI ANAK RSUD Dr. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2012 Lisdahayati Dosen Prodi keperawatan Baturaja Poltekkes Kemenkes

Lebih terperinci

TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP RESPON PENERIMAAN OBAT PADA ANAK USIA PRASEKOLAH

TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP RESPON PENERIMAAN OBAT PADA ANAK USIA PRASEKOLAH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP RESPON PENERIMAAN OBAT PADA ANAK USIA PRASEKOLAH PLAYING PUZZLE THERAPY ON MEDICINE ACCEPTANCE RESPONSE TOWARDS PRESCHOOL CHILDREN Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIAPRASEKOLAH SELAMA HOSPITALISASI DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIAPRASEKOLAH SELAMA HOSPITALISASI DI RSUD TUGUREJO SEMARANG PENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIAPRASEKOLAH SELAMA HOSPITALISASI DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Ahmad Barokah *), Sri Haryani **), Syamsul ***) *) Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN PUZZLE DENGAN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RSUD 45 KUNINGAN

EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN PUZZLE DENGAN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RSUD 45 KUNINGAN EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN PUZZLE DENGAN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RSUD 45 KUNINGAN (Effectiveness of Therapy Play with Puzzle and Colored A Picture on the Level

Lebih terperinci

Hubungan Antara Peran Orang Tua 1

Hubungan Antara Peran Orang Tua 1 HUBUNGAN ANTARA PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT STRES HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) DI RSUD SOEROTO NGAWI Erwin Kurniasih S.Kep., NS., M.Kep (D3 Keperawatan) Akademi Keperawatan Pemkab

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Anak adalah individu unik yang berada dalam proses tumbuh kembang dan mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang berbeda dengan

Lebih terperinci

Fricilia Euklesia Wowiling Amatus Yudi Ismanto Abram Babakal

Fricilia Euklesia Wowiling Amatus Yudi Ismanto Abram Babakal PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI DI RUANGAN IRINA E BLU RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Fricilia Euklesia Wowiling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

Perbedaan Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar dengan Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah di IRNA Anak RSUP Dr.M.

Perbedaan Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar dengan Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah di IRNA Anak RSUP Dr.M. Perbedaan Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar dengan Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah di IRNA Anak RSUP Dr.M.Djamil Padang Elza Sri Pratiwi a, Deswita a a Fakultas Keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungannya dengan upaya stimulasi yang dapat dilakukan, sekalipun anak

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungannya dengan upaya stimulasi yang dapat dilakukan, sekalipun anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia anak adalah dunia bermain, khususnya bagi anak yang berusia 1-3 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut harus dijaga kelangsungannya dengan upaya stimulasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesempatan cukup untuk bermain akan menjadi orang dewasa yang mudah

BAB 1 PENDAHULUAN. kesempatan cukup untuk bermain akan menjadi orang dewasa yang mudah BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Bermain adalah unsur yang paling penting untuk perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas dan sosial. Dimana anak mendapat kesempatan cukup

Lebih terperinci

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013 HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK USIA SEKOLAH 6-12 TAHUN DI IRINA E BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Nelko Rudini Henwil Tewuh Greta J.P Wahongan Franly

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi

BAB l PENDAHULUAN. peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia berdampak pada peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi meningkatnya masalah kesehatan anak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu, gelisah yang dapat menimbulkan ketegangan fisik yang tinggi. Hal ini ditimbulkan sebagai reaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui oleh manusia bersifat

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio. ANALISIS JURNAL: The Effect of Performing Preoperative. pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh

ARTIKEL ILMIAH ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio. ANALISIS JURNAL: The Effect of Performing Preoperative. pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnwertyuiopasdfghjklzxcv bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KOOPERATIF SELAMA MENJALANI PERAWATAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5 TAHUN) MELALUI TERAPI BERMAIN

MENINGKATKAN KOOPERATIF SELAMA MENJALANI PERAWATAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5 TAHUN) MELALUI TERAPI BERMAIN , 24-30 MENINGKATKAN KOOPERATIF SELAMA MENJALANI PERAWATAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5 TAHUN) MELALUI TERAPI BERMAIN 1), Evi Hasnita, 2) Sherly Gusvianti 1) Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Fort

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH USIA 5 TAHUN DI TK KARTINI DESA TOTO SELATAN KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh MELISRIAWATI GANI (NIM.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya bahaya (Mulyono, 2008). Beberapa kasus kecemasan (5-42%),

BAB I PENDAHULUAN. adanya bahaya (Mulyono, 2008). Beberapa kasus kecemasan (5-42%), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecemasan merupakan salah satu emosi yang sering menimbulkan stres yang paling banyak dirasakan oleh banyak orang. Kadang-kadang kecemasan juga disebut dengan

Lebih terperinci

FLORENTIANUS TAT 1, SELFIANA A. SING 2. Abstract

FLORENTIANUS TAT 1, SELFIANA A. SING 2. Abstract Florentianus Tat*Selfiana A. Sing, Pengaruh Terapi Bermain Alat Kedokteran Terhadap Perilaku Kooperatif dalam Asuhan Keperawatan Anak Usia Pra Sekolah di Ruang Anak RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN Iis Suwanti Program Studi Keperawatan, Akademi Keperawatan Dian Husada Mojokerto Email : iis_suwanti@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Merupakan Rumah Sakit Umum (RSU) terbesar yang ada di Wilayah Provinsi

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENERAPAN ATRAUMATIC CARE DENGAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2015

HUBUNGAN PENERAPAN ATRAUMATIC CARE DENGAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2015 HUBUNGAN PENERAPAN ATRAUMATIC CARE DENGAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2015 Siti Rahmah 1*) dan Ns Fitriani Agustina 2) 1) Dosen Program

Lebih terperinci

Oleh : Rahmawati Dewi Handayani dan Ni Putu Dewi Puspitasari 1 ABSTRACT

Oleh : Rahmawati Dewi Handayani dan Ni Putu Dewi Puspitasari 1 ABSTRACT PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF SELAMA MENJALANI PERAWATAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3 5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA Oleh : Rahmawati Dewi Handayani dan Ni Putu Dewi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan. tumbuh dan kembang sejak awal yaitu pada masa kanak-kanak (Potter &

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan. tumbuh dan kembang sejak awal yaitu pada masa kanak-kanak (Potter & BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui oleh manusia bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagal bisa juga berakibat buruk. Hal ini sangat tergantung kapan, bagaimana,

BAB I PENDAHULUAN. gagal bisa juga berakibat buruk. Hal ini sangat tergantung kapan, bagaimana, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam segala proses kehidupan komunikasi merupakan hal paling pokok. HAM (Hubungan Antar Manusia) bisa terjadi tidak lain karena adanya sistem komunikasi. Berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hospitalisasi merupakan kebutuhan klien untuk dirawat karena adanya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hospitalisasi merupakan kebutuhan klien untuk dirawat karena adanya BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hospitalisasi merupakan kebutuhan klien untuk dirawat karena adanya perubahan atau gangguan fisik, psikis, sosial dan adaptasi terhadap lingkungan. Sakit dan dirawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan keadaan dimana fungsi fisik, emosional, intelektual, sosial dan perkembangan atau spiritual seseorang

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN Ika Agustina*Nur Asnah Sitohang** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO

PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO Abdul Muhith *, Sulusul Hasanah ** *Dosen Sekolah Tinggi Ilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. anak (Morbidity Rate) di Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Nasiolnal

BAB 1 PENDAHULUAN. anak (Morbidity Rate) di Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Nasiolnal BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Anak diartikan sebagai seseorang yang berusia kurang dari delapan belas tahun dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus baik kebutuhan fisik, psikologis, sosial

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD DADI MAKASSAR

PENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD DADI MAKASSAR PENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD DADI MAKASSAR Purniaty Kamahi 1, Sudirman 2, H. Muhammad Nur 3 1 STIKES Nani Hasanuddin

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Sri Rahayu Nento 1. Ns. Rini Fahriani Zees, S.Kep, Ns.

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN KEPERAWATAN

JURNAL PENELITIAN KEPERAWATAN ISSN 2407-7232 JURNAL PENELITIAN KEPERAWATAN Volume 1, No. 2, Agustus 2015 Perilaku Pemeliharaan Kesehatan dan Perilaku Kesehatan Lingkungan Berpengaruh dengan Kejadian ISPA pada Balita Tugas Keluarga

Lebih terperinci

Setiap bayi memiliki pola temperamen yang berbeda beda. Dimana

Setiap bayi memiliki pola temperamen yang berbeda beda. Dimana BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Derajat kesehatan anak pada masa balita sangat berkaitan erat dengan tingkat kesehatannya pada masa bayi baru lahir. Dengan demikian, derajat kesehatan anak tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mengharuskan mereka dirawat di rumah sakit (Pieter, 2011). Berdasarkan survei dari Word Health Organization (WHO) pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang mengharuskan mereka dirawat di rumah sakit (Pieter, 2011). Berdasarkan survei dari Word Health Organization (WHO) pada tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan makhluk rentan dan tergantung yang selalu dipenuhi rasa ingin tahu, aktif, serta penuh harapan. Masa anak-anak suatu awal kehidupan untuk masa-masa berikutnya

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KABUPATEN SEMARANG

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KABUPATEN SEMARANG PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KABUPATEN SEMARANG Mudrikah*) Rosalina, S.Kp., M.Kes **), Gipta Galih Widodo, S.Kp., M.Kep, Sp.KMB

Lebih terperinci

Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners

Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners EFEKTIFITAS PEMBERIAN INFORMED CONSENT DENGAN TINGKAT KECEMASAN BAGI KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RUMAH SAKIT PANTI RAHAYU PURWODADI Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dunia, seperti yang disampaikan oleh UNICEF sebagai salah. anak, perlindungan dan pengembangan anak (James, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dunia, seperti yang disampaikan oleh UNICEF sebagai salah. anak, perlindungan dan pengembangan anak (James, 2000). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak memiliki peran yang sangat penting untuk kelangsungan ekonomi dunia, seperti yang disampaikan oleh UNICEF sebagai salah satu tangan panjang PBB bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan,

Lebih terperinci

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL NASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : FAJAR RAHAYUNINGTYAS 201310104159

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: MARTHA AYU RACHMADANI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: MARTHA AYU RACHMADANI PENGARUH BERMAIN TERAPEUTIK (PUZZLE) TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG DILAKUKAN NEBULIZER DI RUMAH SAKIT KHUSUS ANAK EMPAT LIMA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: MARTHA AYU

Lebih terperinci

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Kepuasan Pasien di Ruangan Interna RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Kepuasan Pasien di Ruangan Interna RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Kepuasan Pasien di Ruangan Interna RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango Hamka F Daaliuwa, Zuhriana K Yusuf, Andi Mursyidah Jurusan Ilmu Keperawatan FIKK UNG ABSTRAK

Lebih terperinci

HUBUNGAN FREKUENSI HOSPITALISASI ANAK DENGAN KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRE SCHOOL PENDERITA LEUKEMIA DI RSUD Dr.

HUBUNGAN FREKUENSI HOSPITALISASI ANAK DENGAN KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRE SCHOOL PENDERITA LEUKEMIA DI RSUD Dr. HUBUNGAN FREKUENSI HOSPITALISASI ANAK DENGAN KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRE SCHOOL PENDERITA LEUKEMIA DI RSUD Dr. MOEWARDI Lilis Murtutik, Wahyuni ABSTRAK Latar belakang : Leukemia

Lebih terperinci

Katinawati*) Ns. Sri Haryani, S.Kep**), Ns. Syamsul Arif, S.Kep.,M.Kes, Biomed**) ABSTRAK ABSTRACT

Katinawati*) Ns. Sri Haryani, S.Kep**), Ns. Syamsul Arif, S.Kep.,M.Kes, Biomed**) ABSTRAK ABSTRACT PENGARUH TERAPI BERMAIN DALAM MENURUNKAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5TAHUN) YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG Katinawati*) Ns. Sri Haryani, S.Kep**),

Lebih terperinci

AKTIVITAS BERMAIN MEWARNAI DAPAT MENINGKATKAN MEKANISME KOPING ADAPTIF SAAT MENGHADAPI STRES HOSPITALISASI PADA ANAK

AKTIVITAS BERMAIN MEWARNAI DAPAT MENINGKATKAN MEKANISME KOPING ADAPTIF SAAT MENGHADAPI STRES HOSPITALISASI PADA ANAK AKTIVITAS BERMAIN MEWARNAI DAPAT MENINGKATKAN MEKANISME KOPING ADAPTIF SAAT MENGHADAPI STRES HOSPITALISASI PADA ANAK COLORING ACTIVITIES ON CHILDREN TO INCREASE ADAPTIVE COPING MECHANISM WHEN DEALING WITH

Lebih terperinci

ISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014

ISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014 HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU TAHUN 2014 ALINI Dosen STIKes Tuanku

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BIDAI INFUS BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ADAPTIF ANAK

PENGGUNAAN BIDAI INFUS BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ADAPTIF ANAK PENGGUNAAN BIDAI INFUS BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ADAPTIF ANAK Adi Sugira Akari 1, Edi Wibowo Suwandi 2) 1) Paiton Probolinggo, Email: Sidqi_abyan@yahoo.com 2) Fakultas Ilmu Kesehatan Unipdu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dasarnya dan untuk belajar mandiri, lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dasarnya dan untuk belajar mandiri, lingkungan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak adalah individu yang unik dan bukan orang dewasa mini. Anak juga bukan merupakan harta atau kekayaan orang tua yang dapat dinilai secara sosial ekonomi, melainkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012 46 HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012 Oleh : Siti Dewi Rahmayanti dan Septiarini Pujiastuti STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi ABSTRAK Pola asuh orang

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015 ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015 Fatma Abd Manaf 1, Andi ayumar 1, Suradi Efendi 1 1 School od Health

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawatan pada anak telah mengalami pergeseran dan kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawatan pada anak telah mengalami pergeseran dan kemajuan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawatan pada anak telah mengalami pergeseran dan kemajuan yang sangat mendasar (Supartini, 2009), anak sebagai pasien tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Anak juga seringkali menjalani prosedur yang membuat. Anak-anak cenderung merespon hospitalisasi dengan munculnya

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Anak juga seringkali menjalani prosedur yang membuat. Anak-anak cenderung merespon hospitalisasi dengan munculnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis pada kehidupannya. Saat anak dirawat di rumah sakit banyak hal yang baru dan juga asing yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bermain adalah pekerjaan anak-anak semua usia dan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Azis, 2010). Bermain merupakan

Lebih terperinci

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN OLEH : NOVANA AYU DWI PRIHWIDHIARTI 010214A102 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Family Centered Care

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Family Centered Care BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Pengertian Family Centered Care Dalam paradigma keperawatan anak, anak merupakan individu yang masih bergantung pada lingkungan untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami tindakan invasif seperti pembedahan. Dilaporkan pasien mengalami

BAB I PENDAHULUAN. mengalami tindakan invasif seperti pembedahan. Dilaporkan pasien mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah sebuah fasilitas, sebuah institusi dan sebuah organisasi yang fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan kepada pasien diagnostik dan terapeutik

Lebih terperinci

DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI

DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI Delia Ulpa*, Mahnum Lailan Nst.** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara **Dosen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Respon Penerimaan Anak 1. Pengertian Respon atau umpan balik adalah reaksi komunikan sebagai dampak atau pengaruh dari pesan yang disampaikan, baik secara langsung maupun tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis pada kehidupannya. Pada saat anak dirawat di Rumah Sakit banyak hal yang baru dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir semua pasien karena akan muncul berbagai kemungkinan masalah dapat terjadi yang akan membahayakan

Lebih terperinci

TINGKAT KOOPERATIF ANAK USIA PRA SEKOLAH (3 5 TAHUN) MELALUI TERAPI BERMAIN SELAMA MENJALANI PERAWATAN DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

TINGKAT KOOPERATIF ANAK USIA PRA SEKOLAH (3 5 TAHUN) MELALUI TERAPI BERMAIN SELAMA MENJALANI PERAWATAN DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA TINGKAT KOOPERATIF ANAK USIA PRA SEKOLAH (3 5 TAHUN) MELALUI TERAPI BERMAIN SELAMA MENJALANI PERAWATAN DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA Oleh : Rahma dan Ni Putu Dewi Puspasari ABSTRACT Latar Belakang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah salah satu organisasi kesehatan yang dengan segala fasilitas kesehatannya diharapkan dapat membantu pasien dalam meningkatkan kesehatan dan mencapai

Lebih terperinci