Jurusan Pendidikan Biologi STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Jl. Sengkuang, Sintang, Kalimantan Barat.

Transkripsi

1 PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VIII PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 NANGA PINOH TAHUN PELAJARAN 2016/2017, 1 Hendrikus Julung, 2 Yasinta Lisa, S.Si, M.Cs, M.Pd, 3 Maria Goreti Lako, Jurusan Pendidikan Biologi STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Jl. Sengkuang, Sintang, Kalimantan Barat 1 Henjulung@gmail.com, 2 yasintalisa@gmail.com, 3 Mariagoreti942@ymail.com Abstract This research aims to determine the application of Quantum Model of Teaching on motivation and cognitive learning result of students at the eighth grad, on human respiratory system subject. Free The approach used in this research is Eksperiment. The method in this research is quantitative method. The form method in this research is Quasi Experimental Design. The research design is Nonequivalent Control Group Design. Sampling technique used is purposive sampling. Data collection technique used are direct observation technique, measurement technique, and techniques of indirect communication. The data collection tool used are a sheet of observation, question test and questionnaire. Cognitive achievement of students based on test results obtained by the average value of the experimental class pretest and posttest control average posttest experimental class is and posttest control group was Based on the hypothesis on posttest experimental class and control class gained t arithmetic of 4.54 and t table of Hypothesis testing to prove that t arithmetic > t table (4.54> ). This means that Ha is accepted and Ho is rejected. Based on the hypothesis on motivation questionnarie for experimental class and control class gained t arithmetic of 2,92 and t table of Hypothesis testing to prove that t arithmetic > t table (2,92> ). This means that Ha is accepted and Ho is rejected. Keywords: Quantum Teaching, Motivation and Cognitive Learning Result. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model Quantum Teaching terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas VIII pada Materi Sistem Pernapasan Manusia. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eksperiment. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Experimental Design. Desain penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik pengukuran dengan soal test dan angket motivasi. Hasil belajar kognitif siswa berdasarkan hasil tes diperoleh nilai rata-rata pretest pada kelas eksperimen 36,89 dan postest kontrol 47,58 rata-rata posttest kelas eksperimen adalah 78,27 dan posttest kelas kontrol adalah 66,37. Berdasarkan uji hipotesis pada posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh t hitung sebesar 4,54 dan t tabel sebesar 2, Pengujian hipotesis membuktikan bahwa t hitung > t tabel (4,54 > 2,00324) yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan uji hipotesis pada angket motivasi kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh t hitung sebesar 2,92 dan t tabel sebesar 2, Pengujian hipotesis membuktikan bahwa t hitung > t tabel (2,92 > 2,00324) yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Kata Kunci: Model Quantum Teaching, Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif

2 PENDAHULUAN Maka seiring dengan perkembangan zaman, dunia pendidikan juga harus melakukan berbagai inovasi agar mampu menciptakan pendidikan yang berkualitas. Menurut Miftahul (2012: 13), Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang bermutu dan mampu bersaing dengan negaranegara lainnya. Pencapaian pendidikan sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan proses belajar mengajar di kelas. Keberhasilan proses belajar mengajar di kelas dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktornya adalah interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran. Menurut Sardiman (2014: 2), Interaksi antara guru dan siswa diharapkan merupakan proses motivasi. Maksudnya, bagaiman dalam proses interaksi tersebut guru mampu memberikan mengembangkan motivasi kepada siswa, agar dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal. Menurut Mudjiman (2011: 128), Tumbuhnya motivasi belajar akan meningkatkan kualitas kegiatan belajar, dan memperbaiki hasil belajar kognitif siswa. Berdasarkan pernyataan tersebut Bloom (Sudjana, 2009: 22) Mengklasifikasikan hasil belajar siswa secara garis besar menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotoris. Dari ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang digunakan dalam penelitian ini karena ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi dan kemampuan menciptakan. Sejalan dengan pikiran di atas, maka tugas guru biologi adalah menumbuhkan motivasi dan meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Biologi sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam memfokuskan pembahasan pada masalah-masalah biologi di alam sekitar melalui proses dan sikap ilmiah. Biologi juga mempelajari tentang diri dan makhluk hidup lain yang melekat dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya pada pokok bahasan Sistem Pernapasan Manusia. Menurut Puspita dan Rohima (2009: 48), Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman untuk memahami konsep dan proses sains. Keterampilan proses ini meliputi keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan selalu mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, membuat hipotesis, menggolongkan, menafsirkan data, dan mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan atau tulisan, menggali dan memilah informasi faktual dan relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah dalam kehidupan seharihari (Lenggono, 2012). Berdasarkan hasil praobservasi yang dilakukan pada tanggal 24 maret 2016 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Nanga Pinoh ditemukan bahwa pada pembelajaran IPA masih ada siswa yang kurang

3 mampu menguasai materi pembelajaran yang berkaitan pokok bahasan sistem pernapasan manusia, hal ini terlihat dengan dari rendahnya hasil belajar kognitif siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Nanga Pinoh untuk mata pelajaran IPA yaitu 72. Berdasarkan nilai Ulangan Umum Bersama semester ganjil yang diperoleh siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Nanga Pinoh terdapat 55% siswa mendapat nilai tidak tuntas. Menurut guru bidang studi IPA kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Nanga Pinoh hal ini dikarenakan dalam proses pembelajarannya, pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga siswa menjadi pasif dalam proses pembelajaran dan berpura-pura mengerti atau hanya diam saja ketika tidak mengerti materi yang sedang dipelajari serta adapula beberapa siswa yang kurang percaya diri untuk menyampaikan pendapatnya. Faktor yang mempengaruhi permasalahanpermasalahan yang ada adalah kurangnya penggunaan model pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang termotivasi atau terlibat langsung dalam pembelajaran yang mempengaruhi hasil belajar kognitif siswa. Selain itu berdasarkan informasi yang didapat dari beberapa siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Nanga Pinoh bahwa guru yang mengajar IPA kurang menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dalam penyamapaian materi yang hanya menggunakan metode ceramah saja. Menurut Mudjiman (2011: 82), Metode ceramah adalah metode yang membuat siswa menjadi pasif, cepat lelah, bosan, mengantuk, kuantitas dan kualitas daya serap siswa terhadap bahan yang diajarkan sangat bervariasi di antara siswa yang satu dengan yang lain. Penggunaan metode ceramah membuat siswa selalu merasa IPA merupakan pembelajaran yang membosankan dan selama ini IPA masih dianggap sebagai pelajaran yang identik dengan hafalan semata yang membuat siswa tidak termotivasi untuk belajar pada akhirnya akan berdamapak terhadap kurangnya penguasaan materi dan menyebabkan hasil belajar rendah. Hal ini sejalan dengan pendapat Sardiman (2014: 84), yang mengatakan makin tepat motivasi yang diberikan, makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Dengan kata lain motivasi mempengaruhi hasil belajar kognitif siswa. Oleh karena itu perlu adanya inovasi pembelajaran dengan menerapakan berbagai model pembelajaran yang tepat agar pembelajaran lebih bermakna dan lebih menarik, yang dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga hasil belajar kognitif meningkat. Adapun solusi yang diberikan oleh penulis agar pembelajaran IPA dapat dikemas sedemikian rupa, sehingga membuat siswa termotivasi dalam belajar dan menyukai pelajaran IPA. Salah satunya adalah menggunakan Model Quantum Teaching. Model Quantum Teaching merupakan salah satu

4 model pembelajaran yang mengembangkan lingkungan belajar yang saling memberdayakan, menghargai dan senantiasa menjaga motivasi belajar (Miftahul, 2012: 21). Menurut Jumiyanto (2012), Penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatan aktivitas belajar, motivasi dan prestasi belajar siswa. Proses pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran Quantum Teaching membuat siswa yang dalam proses pembelajarannya dibagi dalam kelompok-kelompok kecil ada yang mendapat nilai tinggi, sedang, dan rendah, sehingga mampu berinteraksi dan saling membantu dalam penyelesaian suatu masalah. Model Quantum Teacing menawarkan ide baru tentang bagaimana menciptakan lingkungan yang jauh lebih baik serta yang menjanjikan bagi pelajar dan mendukung merka dalam proses pembelajaran agar tidak terjadi ketidak seimbangan. Dalam pembelajaran ini menghendaki peserta didik dapat terlibat langsung dalam memahami konsep dan mengkonstruksikan pengetahuan mereka untuk menyelesaikan masalah sehingga tercapai pemahaman konsep yang memadai. Menurut Miarta, dkk. (2014: 2) menyimpulkan bahwa pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching bermediakan grafis dapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 3 Panjer. Dalam kerangka pembelajaran Quantum Teaching yaitu dalam TANDUR (tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi dan rayakan). Pembelajaran Quantum Teaching mengkondisikan agar siswa terlibat aktif dalam proses belajar yaitu dengan menumbuhkan motivasi belajar, mengalami setiap proses belajar, mendapatkan pengetahuannya sendiri dengan menamai setiap aktivitas belajar yang berlangsung, dalam pembelajaran siswa memperoleh kesempatan mengungkapkan pengetahuan yang telah diperolehnya dan memberikan umpan balik berupa perayaan dan penghargaan atas prestasi yang diperoleh selama proses pembelajaran. Pengaruh Model Quantum Teaching memberikan situasi yang interaktif dan melibatkan kondisi emosional siswa sehingga mereka akan lebih termotivasi dalam belajar dan meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Menurut Lova (2014), Penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatan hasil belajar yang signifikan. Dengan demikian peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model Quantum Teaching Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas VIII pada Materi Sistem Pernapasan Manusia di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Nanga Pinoh. METODE Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013: 3). Ada dua bentuk metode penelitian yaitu metode

5 penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian yang digunakan dalam proposal skripsi ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 14), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat posotivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi aatau sampel tertentu, teknik pengambil sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di tetapkan. Bentuk penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental Design. Penelitian ini menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Model Quantum Teaching. Variabel terikat pada penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar kognitif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII A- VIII G Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Nanga Pinoh yang berjumlah 209 siswa. Kelas yang akan dijadikan sampel penelitian yakni kelas VIIIA (29 siswa) sebagai kelas eksperimen dan VIIIC (29 siswa) sebagai kelas kontrol. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, soal tes, dan angket. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Hasil analisis data pretest siswa kelas eksperimen adalah tertinggi 60, nilai terendah 20, ratarata 36,89. Pada posttestnilai tertinggi 95, nilai terendah 60, ratarata 78,27. Pada kelas kontrol diperoleh nilai pretest dengan nilai tertinggi 70, nilai terendah 35, ratarata 47,58. Pada posttest diperoleh nilai tertinggi 85, nilai terendah 50, rata-rata 66,37. Adapun perbandingan hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pretest Posttest Pretest Posttest Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata 36,89 78,27 47,58 66,37 Sumber: Data Olahan 2016 Hasil analisis data angket motivasi siswa kelas eksperimen adalah tertinggi 93, nilai terendah 60, rata-rata 81,35. Pada kelas kontrol diperoleh nilai angket motivasi siswa dengan nilai tertinggi 90, nilai terendah 55, rata-rata 74,16. Adapun hasil angket motivasi siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 2.

6 Tabel 2. Nilai Hasil Angket Motivasi Siswa Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata 81,35 74,16 Sumber: Data Olahan 2016 Berdasarkan hasil perhitungan statistik untuk hasil belajar kognitif siswa menunjukkan bahwa taraf kepercayaan α = 5%, X 2 hitung < dari X 2 tabel yaitu data pretest kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen 8,09< 11,07, pretest kelas VIIIC sebagai kelas kontrol 8,62< 11,07, posttest kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen 4,45 < 11,07, posttest kelas VIIIC sebagai kelas kontrol 8,85< 11,07 maka dapat dinyatakan bahwa sebaran data kelas VIIIA dan VIIIC dalam penelitian ini berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya, hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Data yang diuji X X 2 hitung X 2 tabel Alpha Keterangan Pretest Eksperimen 36,89 8,09 11,07 5% Normal Pretest Kontrol 47,58 8,62 11,07 5% Normal Posttest Eksperimen 78,27 4,45 11,07 5% Normal Posttest Kontrol 66,37 8,85 11,07 5% Normal Sumber:Data Olahan 2016 Berdasarkan hasil perhitungan statistik untuk hasil angket motivasi siswa menunjukkan bahwa taraf kepercayaan α = 5%, X 2 hitung < dari X 2 tabel yaitu hasil angket motivasi kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen 10,27 < 11,07, hasil angket motivasi kelas VIIIC sebagai kelas kontrol 4,56 < 11,07 maka dapat dinyatakan bahwa sebaran data kelas VIIIA dan VIIIC dalam penelitian ini berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya, hasil angket motivasi siswa dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Data Angket Motivasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Data yang diuji X X 2 hitung X 2 tabel Alpha Keterangan Kelas Eksperimen 81,32 10,27 11,07 5% Normal Kelas Kontrol 72,81 4,56 11,07 5% Normal Sumber:Data Olahan 2016 Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa nilai thitung adalah - 3,47 sedangkan nilai ttabel adalah 2,00324 maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching terhadap hasil belajar kognitif siswa pada pengukuran awal (pretest) antara kelas eksperimen dan kelas kontrol di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Nanga Pinoh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.

7 Tabel 5. Hasil Uji Hipotesis dengan Uji t Dua Sampel untuk Pretest Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas N Rerata Pretest VIIIA (Kelas Eksperimen) 29 36,87 VIIIC (Kelas Kontrol) 29 47,58 Sumber: Data Olahan 2016 Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa nilai thitung adalah 4,54 sedangkan nilai ttabel adalah 2,00324 maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching terhadap hasil belajar kognitif siswa thitung ttabel Keterangan -3,47 2,00324 Ha ditolak dan H 0 diterima pada pengukuran akhir(posttest) antara kelas eksperimen dan kelas kontroldi kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Nanga Pinoh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis dengan Uji t Dua Sampel untuk Posttest Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas N Rerata Posttest VIIIA (Kelas Eksperimen) 29 78,27 VIIIC (Kelas Kontrol) 29 66,37 Sumber: Data Olahan 2016 Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa nilai thitung adalah 2,92 sedangkan nilai ttabel adalah 2,00324 maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model thitung ttabel Keterangan 4,54 2,00324 Ha diterima dan H 0 ditolak Quantum Teaching terhadap motivasi belajar Siswa Kelas VIII pada materi sistem pernapasan manusia di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Nanga Pinoh. Tabel 7. Hasil Uji Hipotesis dengan Uji t Dua Sampel untuk Hasil Angket Motivasi Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas N Rerata thitung ttabel Keterangan VIIIA (Kelas Eksperimen) 29 81,35 VIIIC (Kelas Kontrol) 29 74,16 Sumber: Data Olahan ,92 2,00324 Ha diterima dan H 0 ditolak PEMBAHASAN Berdasarkan hasil Penghitungan uji hipoterishasil belajar kognitif siswa pada pengukuran akhir (Posttest) antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diketahui bahwa nilai thitung adalah 4,54 sedangkan nilai ttabel pada α = 5% dengan dk = n1 + n2 2 = = 56 adalah 2, Hal ini berarti thitung>ttabel yaitu 4,54> 2,00324 maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model Quantum Teaching terhadap hasil belajar kognitif Siswa Kelas VIII pada materi sistem pernapasan

8 manusia di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Nanga Pinoh. Jadi, dapat dinyatakan baahwa setelah ditelah diterapkan model Quantum Teaching hasil belajar kognitif siswa mengalami perbedaan. Hal tersebut dikarenakan selama proses pembelajaran dengan penerapan model Quantum Teaching siswa diarahkan untuk mengikuti setiap langkah-langkah yang telah direncanakan sesuai dengan RPP yang termuat didalam model Quantum Teaching yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam proses pembelajarannya. Hal ini terlihat dari kerangka pembelajarannya model Quantum Teaching yaitu TANDUR. Dalam TANDUR terdiri dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi, dan Rayakan Temuan penelitian ini sejalan dengan Miftahul (2012: 21), yang menyatakan Model Quantum Teaching merupakan salah satu model pembelajaran yang mengembangkan lingkungan belajar yang saling memberdayakan, menghargai dan senantiasa menjaga motivasi belajar. Model Quantum Teacing menawarkan ide baru tentang bagaimana menciptakan lingkungan yang jauh lebih baik serta yang menjanjikan bagi pelajar dan mendukung merka dalam proses pembelajaran agar tidak terjadi ketidak seimbangan. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lova (2014) dengan judul Penerapan Model Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Protista Dikelas X SMAN 4 Sintang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model Quantum Teaching dengan siswa yang menggunakan metode ceramah bervariasi hal ini terbuktikan dengan uji Z dengan taraf signifikan 5% diperoleh Zhitung sebesar 2,09 dengan Ztabel sebesar 1,89 sehingga nilai Zhitung>Ztabel (2,09> 1,89). Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model Quantum Teaching terhadap hasil belajar siswa pada materi protista dikelas X SMAN 4 Sintang. Berdasarkan beberapa penelitian yang pernah dilakukan, peneliti tertarik untuk menggabungkan penelitian tersebut, dan setelah dilakukan perhitungan statistik diperoleh hasil penelitian yang positif dan signifikan pula. Berdasarkan pengujian hipotesis nilai posttest yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan secara umum yakni Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model Quantum Teaching terhadap hasil belajar kognitif Siswa Kelas VIII pada materi sistem pernapasan manusia di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Nanga Pinoh. Berdasarkan hasil penghitungan uji hipoteris Angket Motivasi Siswa diketahui bahwa nilai thitung adalah 2,92 sedangkan nilai ttabel pada α = 5% dengan dk = n1 + n2 2 = = 56 adalah 2, Hal ini berarti thitung>ttabel yaitu 2,92 > 2,00324 maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model Quantum Teaching terhadap motivasi belajar Siswa Kelas VIII pada materi sistem

9 pernapasan manusia di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Nanga Pinoh. Jadi, dapat dinyatakan bahwa setelah ditelah diterapkan model Quantum Teaching motivasi siswa mengalami perbedaan. Pengaruh Model Quantum Teaching memberikan situasi yang interaktif dan melibatkan kondisi emosional siswa sehingga mereka akan lebih termotivasi dalam belajar dan meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Temuan penelitian ini sejalan dengan Jumiyanto (2012), Penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan aktivitas belajar, motivasi dan prestasi belajar siswa. Proses pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran Quantum Teaching membuat siswa yang dalam proses pembelajarannya dibagi dalam kelompok-kelompok kecil ada yang mendapat nilai tinggi, sedang, dan rendah, sehingga mampu berinteraksi dan saling membantu dalam penyelesaian suatu masalah. Berdasarkan pendapat ahli dan penelitian yang pernah dilakukan, peneliti tertarik untuk menggabungkan penelitian tersebut, dan setelah dilakukan perhitungan statistik diperoleh hasil penelitian yang positif dan signifikan pula. Berdasarkan pengujian hipotesis nilai angket motivasi yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan secara umum yakni Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model Quantum Teaching terhadap motivasi belajar Siswa Kelas VIII pada materi sistem pernapasan manusia di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Nanga Pinoh KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan analisis dan pembahasan dalam penelitian ini secara umum dapat disimpulkan bahwa, terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model Quantum Teaching terhadap motivasi dan hasil belajar kognitif Siswa Kelas VIII pada materi sistem pernapasan manusia di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Nanga Pinoh. Secara lebih jelas hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Proses pembelajaran melalui penerapan model Quantum Teaching pada materi sistem pernapasan manusia di kelas eksperimen berjalan dengan baik. Hasil observasi siswa pada pertemuan pertama 91,37% dan hasil observasi siswa pada pertemuan kedua 92,31%. Adapun rata-rata pertemuan pertama dan pertemuan kedua 91,84% berkriteria sangat kuat. Hasil observasi guru pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua di kelas eksperimen menunjukkan angka 100% berkriteria sangat kuat. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model Quantum Teaching terhadap motivasi belajar Siswa Kelas eksperimen di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Nanga Pinoh. Hal tersebut terbukti dengan hasil uji hipotesis

10 yang menunjukkan bahwa nilai thitung > nilai ttabel (2,92 > 2,00324). 3. Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model Quantum Teaching terhadap hasil belajar kognitif siswa pada pengukuran akhir (posttest) antara kelas eksperimen dan kelas kontrol di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Nanga Pinoh. Hal tersebut terbukti dengan hasil uji hipotesis yang menunjukkan bahwa nilai thitung > nilai ttabel (4,54 > 2,00324). 4. Respon siswa melalui penerapan model Quantum Teaching pada materi sistem pernapasan manusia kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Nanga Pinoh sebesar 88,20% dengan kategori sangat kuat (positif). SARAN Berdasarkan perolehan data hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sehingga dapat memberikan beberapa manfaat bagi pembaca maupun peneliti sendiri. Sebagai akhir dari penelitian ini, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut. 1. Siswa diharapkan agar lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran seperti berani mengemukakan pendapat dan berkeinginan mencari sumber informasi lain yang berkaitan dengan materi yang dibahas. Sikap ini akan meningkatkan rasa percaya diri terhadap kemampuan yang telah dimiliki. 2. Guru diharapkan memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup sehingga dapat memilih metode, model, atau media pembelajaran yang kondusif, tepat dan sesuai dengan materi yang disajikan dan mampu melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. 3. Guru disarankan untuk mempertimbangkan proses pembelajaran dengan model Quantum Teaching upaya alternatif peningkatan hasil belajar kognitif siswa. 4. Guru diharapkan dapat melakukan inovasi dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran, diantaranya dengan menerapkan berbagai model pembelajaran di kelas, yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan. 5. Siswa diharapkan untuk belajar lebih giat lagi agar dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. 6. Adanya perhatian orang tua untuk mengontrol aktivitas belajar anaknya pada saat dirumah dengan mengingatkan anak untuk belajar. 7. Mengingat penelitian ini hanya terbatas pada materi sistem pernapasan manusia, maka perlu adanya penelitian yang lebih

11 lanjut untuk mengetahui apakah model Quantum Teaching dapat diterapkan dan memberikan hasil yang lebih baik lagi pada cakupan materi maupun mata pelajaran yang lain. DAFTAR PUSTAKA Jumiyanto, D Penggunaan Metode Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Prestasibelajar Siswa Mata Diklat Gambar Teknik Di Smk Perindustrian Yogyakarta. (Online) tersedia di: ( Skripsi_Danang%20Jumiyanto. pdf, diakses 14 Januari 2015) Sugiyono Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabet Lova, E.M Penerapan Model Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Protista Dikelas X SMAN 4 Sintang. Skripsi. Sintang: STKIP Persada Khatulistiwa. Miftahui, A Quantum Teaching (Buku Pintardan Praktis). Jogjakarta: Diva Press. Mujiman, H Manajemen Penelitian Berbasis Belajar Mandiri.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada Sugiyono Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.

12