BAB III METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Lanny Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam proses penelitian yang berjudul Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) Penataan Elemen Interior Ruangan Teori Bangunan A ini peneliti menggunakan metode penelitian Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) atau Evaluasi Purna Huni (EPH). Menurut Presier, Rabinowist, dan White (1988:3), Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) atau sering disebut Evaluasi Purna Huni adalah suatu proses mengevaluasi bangunan secara sistematis dan tepat setelah bangunan tersebut dibangun dan ditempati setelah sekian waktu lamanya. Dalam melakukan evaluasi ini, peneliti tidak diharuskan untuk meneliti seluruh unsur atau salah satu unsur tersebut secara keseluruhan, peneliti boleh mengangkat beberapa permasalahan tertentu, tergantung keinginan dan kebutuhan peneliti terhadap suatu masalah yang ingin peneliti perdalam. Permasalahan atau isu lingkungan yang peneliti lihat membutuhkan perhatian khusus, dimana hal ini berpengaruh sekali terhadap kelancaran dan kenyamanan proses pembelajaran di sekolah, dimana bagian ini terdapat pada salah satu elemen dalam POE, serta untuk lebih memfokuskan lagi maka dalam penelitian ini peneliti membatasi aspek yang terdapat pada elemen teknis. Dari beberapa aspek yang ada pada elemen teknis, masalah penelitian ini hanya dibatasi pada penyelesaian interior yang berupa penataan elemen interior pembatas (dinding, lantai dan langit-langit), elemen estetika atau aksesoris (furniture), elemen warna, serta elemen cahaya. Seperti yang dapat terlihat pada bagan di bawah ini yang merupakan diagram Post Occupancy Evaluation (POE). Dengan penjelasan tersebut, dapat dibuat diagram seperti di bawah ini :
2 66 Fire safety Struktur Ventilasi Elemen Teknis Atap Dinding Luar Penyelesaian Interior Akustik Analisis POE (Post Occupancy Evaluation) Elemen Fungsional Storage Parkir Keamanan Sirkulasi Elemen Perilaku Privasi Interaksi = Lingkup Penelitian Lingkungan Sumber : Re-Draw Preiser, Rabinowitz, dan White (1988) Gambar 3.1 Diagram Analisis POE
3 67 Tingkatan pelaksanaan Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) Investigatif. B. Variabel Penelitian, Fokus Penelitian dan Alur Berfikir 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini evaluator menggunakan satu variabel atau variabel tunggal yang tidak membahas adanya suatu pengaruh atau kolerasi. Variabel penelitian ini menilai bagian daripada elemen teknis yang mencakup tentang penyelesaian interior (dalam hal penataan elemen interior, yakni elemen pembatas, elemen estetik atau aksesoris, elemen warna dan elemen cahaya) Ruangan Kelas Teori Gambar A di SMK Negeri 2 Tasikmalaya. 2. Fokus Penelitian Fokus penelitian ini meninjau bagian daripada elemen teknis mencangkup tentang penyelesaian interior mengenai penataan elemen interior khususnya elemen pembatas (dinding, lantai dan langit-langit), elemen estetika atau aksesoris yang berupa (penataan furniture), elemen warna serta elemen cahaya ruangan kelas Teori Gambar A di SMK Negeri 2 Tasikmalaya, termasuk standar penataaan elemen interior untuk ruang kelas Sekolah Menengah Kejuruan, kemudian metode POE yang digunakan adalah analisis POE Investigatif. 3. Alur Berfikir Untuk lebih memperjelas pemahaman tentang variabel penelitian, maka perlu dijelaskan melalui alur berfikir penelitian dalam bentuk bagan di bawah ini :
4 68 Judul Penelitian : Latar Belakang : Terjadinya ketidak efektivan pembelajaran di dalam ruangan kelas Teori Bangunan A. Maksud dan tujuan : Mengkaji dan menganalisis aspek dari elemen teknik berupa penataan elemen interior pembatas, elemen estetika atau aksesoris, elemen warna serta elemen cahaya. Identifikasi Masalah : Keadaan kelas yang cenderung membosankan. Terjadinya ketidak efektivan pembelajaran di dalam ruangan kelas. Tidak adanya perhatian dari pihak sekolah mengenai pemenuhan standar dalam hal penataan interior di dalam ruangan kelas Teori Bangunsn A. Pembatasan Masalah : Penataan Elemen Interior Pembatas (dinding dan lantai,langit-langit), elemen estetik atau aksesoris (furnitue), elemen warna, serta elemen cahaya. POE Investigatif. Observasi langsung : Pengamatan Pengukuran = Alur Berfikir Evaluasi : Penataan Elemen Interior pembatas, estetika atau aksesoris, elemen warna serta elemen cahaya. Kesimpulan : Observasi tak langsung : Dokumentasi Sumber : Data Pribadi, 2013 Gambar 3.2 Diagram Alur berfikir penelitian C. Data dan Sumber Data
5 69 1. Data Data terbagi kedalam dua kategori, yakni data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data melalui survey atau observasi di lapangan, kemudian yang kedua adalah data sekunder, yakni data yang relevan dengan permasalahan penelitian. Sesuai dengan teori diatas, dapat terlihat data dalam penelitian ini yakni sebagai berikut : (a). Data eksisting yang bersangkutan dengan keadaan lingkungan SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Secara primer datanya adalah hasil observasi, catatan dan foto keadaan objek penelitian. 2. Sumber Data Adapun sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (a). Data dari hasil observasi pengukuran langsung di SMK Negeri 2 Tasikmalaya (b). Data eksisting dari dokumentasi pribadi berupa foto mengenai penataan elemen interior ruangan kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya. (c). Data dokumen inventaris mengenai gambar kerja ruangan kelas Teori Bangunan A dari pihak SMK Negeri 2 Tasikmalaya. (d). Bahan pustaka relevan dengan permasalahan penelitian, salah satunya Lamp. PERMENDIKNAS No.40 Tahun 2008 mengenai Standar Sarana dan Prasarana SMK/ MAK, Data Arsitek 3, Ilustrasi Desain Interior, Design Guide For Secondary Schools in Asia, Guru Super & Super Teaching, Kombinasi Warna, SNI Tahun (e). Data dari hasil pengukuran alat lux meter khusus untuk penilaian elemen cahaya di lapangan. D. Teknik Pengumpulan Data
6 70 Menurut Sugiyono (2011, 308), teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik adalah cara yang digunakan dalam penelitian. Alat pengumpul data (instrument) adalah alat yang digunakan pada saat peneliti menggunakan suatu metode. Teknik pengumpulan data secara tepat merupakan hal yang sangat penting, hal ini terkait dengan penyesuaian permasalahan yang diangkat peneliti. Pendapat Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan, terdapat 5 teknik yang dapat digunakan untuk pengumpulan data, yaitu tes, kuesioner, interview (wawancara), observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan judul yang dipilih oleh peneliti maka teknik pengumpulan data yang dipakai adalah : 1. Studi Dokumentasi Teknik pengumpulan data ini dilakukan sebagai bukti nyata dari objek teliti di lapangan. 1. Dokumentasi berbentuk gambar mengenai kondisi penataan elemen interior di ruangan kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya 2. Dokumentasi tertulis untuk memperoleh data yang digunakan sebagai bahan kajian pustaka, yang terdiri dari data sekunder yang berasal dari instansi dimana penelitian dilakukan, yaitu data gambar ruangan kelas Teori. Serta data Lamp. PERMENDIKNAS No. 40 tahun 2008 mengenai Standar Sarana dan Prasarana, Data Arsitek 3, Ilustrasi Desain Interior, Design Guide For Secondary Schools in Asia, Guru Super & Super Teaching, Kombinasi Warna serta SNI Tahun Observasi
7 71 Observasi ini dilakukan dengan dua cara, yang pertama mengamati langsung objek penelitian yaitu lingkungan ruangan kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya serta pengamatan tak langsung yaitu dengan rekaman gambar/ foto. Kemudian yang kedua dilakukan melalui dokumen-dokumen inventaris mengenai sarana dan prasarana di ruangan kelas tersebut. Atau dalam bukunya Post-Occupancy Evaluation Preiser, dkk (1988) menjelaskan mengenai teknik pengumpulan data observasi pada POE Investigatif yang dikenal dengan metode Walk-Through (Walk-Through Evaluation). Cara ini dilakukan setelah didapat tanggapan-tanggapan dan isu-isu performansi. Pada kegiatan ini evaluator melakukan observasi langsung, untuk mendapat gambaran atau informasi langsung dari objek yang akan dievaluasi. Pengambilan foto akan sangat mendukung lengkapnya isu-isu performansi yang diperoleh. Alat yang digunakan berupa layout pencatatan observasi, yang digunakan untuk mencatat dan menuliskan segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian pada saat dilakukannya pengamatan langsung. Kemudian alat dokumentasi untuk hasil foto-foto yang memperlihatkan kejadian yang tengah berlangsung selama dilakukannya pengamatan di lapangan. 3. Pengukuran dengan Lux Meter Teknik pengumpulan data ini dilakukan khusus untuk elemen cahaya yang digunakan untuk melihat dan mengetahui hasil akhir mengenai besarnya intensitas cahaya yang ada di dalam ruangan Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya. E. Langkah-langkah Penelitian
8 72 Meskipun Post Occupancy Evaluation (POE) beragam dalam skala, sumber daya, sasaran, minat, dan keahlian pelaku evaluasi, secara garis besar, langkah-langkah dalam proses Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) menurut Preiser dalam bukunya Post-Occupancy Evaluation sebagai berikut : 1. Perencanaan POE (Planning the POE) a) Merumuskan permasalahan yang akan diteliti Pada tahap ini yang dilakukan evaluator adalah merancang perumusan masalah, menentukan elemen POE yang akan deteliti. b) Merencanakan Penelitian Menentukan metode yang digunakan untuk penelitian, dan membuat schedule, biaya, kerangka kerja dan prosedur untuk teknik pengambilan data dari mulai studi dokumentasi, observasi dan pengukuran dengan lux meter. 2. Melakukan POE (Conducting the POE) a) Melakukan persiapan pengumpulan data lapangan Pada tahap ini hal yang dilakukan oleh evaluator adalah mempersiapkan semua alat yang dibutuhkan dalam proses pengumpulan data secara lengkap di dalam lingkungan penelitian yang telah di jelaskan sebelumnya. Dengan menggunakan alat berupa observasi dan studi dokumentasi serta lux meter untuk mendapatkan data eksisting yang ada pada lingkup penelitian. b) Pemantauan dan pengelolan prosedur pengumpulan data Pada tahap ini evaluator melakukan observasi di lapangan secara rutin dengan menggunakan prosedur observasi yang telah dirancang sebelumnya oleh peneliti. Kemudian pada tahap ini, peneliti melakukakan dokumentasi terhadap keadaan eksisting ruangan kelas Teori Bangunan A, serta pada setiap elemen interior yang diteliti.
9 73 c) Analisis data Proses analisis data dalam penelitian analisis POE merupakan tahap pembahasan dari semua unsur pengumpulan data yang dilakukan yaitu studi dokumentasi, observasi, serta pengukuran mengggunakan alat luxmeter khusus penilaian pada elemen cahaya, tugas dalam menganalisis data terdiri dari mengumpulkan data mentah, memindahkan dan memasukan data, pengolahan data, merumuskan hasil temuan, menginterpretasi data, serta melengkapi data akhir. Tahapantahapan tersebut dibagi menjadi tiga bagian diantaranya : 1. Menguraikan semua data mengenai keadaan eksisting lingkungan penelitian yang telah dikumpulkan dari semua teknik yang digunakan mulai dari studi dokumentasi serta observasi dengan hasil sesuai prosedur observasi yang telah di buat sebelumnya oleh peneliti, kemudian hasil pengukuran yang menggunakan alat lux meter khusus untuk elemen cahaya. 2. Menginterpretasi data yang telah diuraikan, kemudian dilakukan penilaian dengan menggunakan tabel penilaian memenuhi dan tidak memenuhi standar perancangan. 3. Menjelaskan hasil akhir dari analisis data yang telah dilakukan berupa laporan kajian yang telah membandingkan keadaan eksisting dengan standar perancangan penataan interior yang sudah ada. 3. Menerapkan POE (Applying the POE) 1. Membuat laporan dan kesimpulannya untuk kemudian diperoleh saran/ rekomendasinya agar dapat diterapkan untuk masa yang akan datang. Informasi ini berupa laporan yang berisi konten elemen yang dievaluasi, standar perancangan, keadaan performa
10 bangunan yang telah terukur dan hasil evaluasi dengan visual gambar berupa keadaan eksisting dalam masa penelitian. 74
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Menurut Preiser, Rabinowitz, dan White (1988:3) Post Occupancy Evaluation (POE) atau lebih sering disebut dengan Evaluasi Pasca Huni adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya untuk peningkatan mutu pendidikan sebagai mana disebutkan dalam UU No. 20 tahun 2003 tersurat bahwa setiap satuan pendidikan jalur sekolah baik yang
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Identifikasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Dalam proses penelitian yang berjudul Evaluasi Kinerja Ruang Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung (studi kasus laboratorium komputer), metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu untuk dapat mendukung berbagai perkembangan anak diperlukan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masa pra sekolah adalah masa - masa penting bagi perkembangan anak, dimana anak mulai belajar berbagai hal dan berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif evaluatif. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Lembar pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran...
DAFTAR ISI Lembar pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Identifikasi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Penelitian bergerak dipandu oleh sebuah landasan teori dalam menggali informasi
3. Metodologi BAB 3 METODOLOGI 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan deduktif dimana proses penelitian dipandu oleh sebuah teori, dari proses pengumpulan data
Lebih terperinciProspek Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) sebagai Tinjauan untuk Mengevaluasi Performa Ruang Terbuka Hijau Publik di Perkotaan
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Prospek Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) sebagai Tinjauan untuk Mengevaluasi Performa Ruang Terbuka Hijau Publik di Karina Dwi Kusumastuty Program Studi Magister Rancang
Lebih terperinciEVALUASI PASCA HUNI PADA RUANG PAMER MUSEUM H. WIDAYAT PENGKAJIAN. Oleh: Aisyah Intan Savitri PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN
EVALUASI PASCA HUNI PADA RUANG PAMER MUSEUM H. WIDAYAT PENGKAJIAN Oleh: Aisyah Intan Savitri PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2015 EVALUASI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PROSEDUR PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Tabel 3.1: Gambaran Proses Penelitian Jenis Teknik Langkah-langkah
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI
PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI KARYA DESAIN Oleh Debby Tiara Nauli Siregar 1211874023 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya proses perkembangan kota-kota di Indonesia saat ini membawa dampak timbulnya berbagai masalah perkotaan. Adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi berakibat pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BlueBird adalah sebuah perusahaan yang awalnya bergerak dalam bidang penyedia layanan transportasi umum berupa taxi reguler berdiri pada tahun 1972, lalu berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan, perubahan dalam pelayanan kesehatan terjadi sangat cepat, tumbuhnya beberapa rumah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar bebas dengan kerangka Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir tahun 2015 merupakan tantangan dan hambatan bangsa Indonesia kedepan. Khususnya bidang pelayanan
Lebih terperinciUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Analisis pada BAB IV, dapat disimpulkan pada dasarnya seluruh elemen perilaku, elemen fungsional dan elemen teknik pada ruang pamer museum H. Widayat ada yang sudah memenuhi
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bersamaan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dan mulai bergesernya nilai-nilai gaya hidup masyarakat, bekerja adalah suatu kewajiban bagi hampir setiap golongan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0 Implementasi sistem merupakan tahap untuk mengimplementasikan sistem. Tahap penggunaan sistem ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, (UU No. 20, 2003). Dengan demikian perguruan tinggi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, (UU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rahmah Afrianti,2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan salah satu kebutuhan kita sebagai generasi muda. Dengan belajar kita dapat memperoleh banyak ilmu dan menambah wawasan. Belajar juga dapat mengembangkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif dan evaluatif. Metode deskriptif digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam kenyamanan penggunaan bangunan tersebut oleh penghuni. Peletakan ventilasi yang baik dapat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Sesuai dengan konsep pemasyarakatan yang diterapkan oleh pemerintah, secara filosofis pemidanaan tidak lagi bertujuan untuk memberikan penderitaan sebagai bentuk
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP. Pedoman alur sirkulasi untuk pasien, petugas dan barang-barang steril dan kotor
BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian tentang Evaluasi Pasca Huni (EPH) ruang operasi RSUD Padang Panjang, didapatkan kesimpulan: 1. Aspek Fungsional, a. Studi dokumentasi master
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan evaluatif. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini bisnis pariwisata sudah menjadi suatu trend, kebutuhan, serta sumber pemasukan yang besar bagi para pengusaha dan negara. Di Indonesia, Bandung merupakan
Lebih terperinciSMK PERTANIAN DI TAWANGMANGU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PERTANIAN DI TAWANGMANGU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hasil kuisioner dan pengukuran pencahayaan, suhu, kelembaban, dan
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data diperoleh dari hasil kuisioner dan pengukuran pencahayaan, suhu, kelembaban, dan kebisingan di ruang
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN 1 RE-LAYOUT TATA RUANG PERPUSTAKAAN PADA KANTOR PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
KUESIONER PENELITIAN 1 RE-LAYOUT TATA RUANG PERPUSTAKAAN PADA KANTOR PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Dengan segala kerendahan hati, saya mohon kesediaan bapak/ibu/saudara/i
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya terbaik guna mempersiapakan masa depan sang anak adalah mengenalkan pendidikan kepada anak di usia dini, karena pada masa usia dini anak mulai peka/sensitif untuk
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR BAGAN... ix DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR BAGAN... ix DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan
Lebih terperinciBAB III ELABORASI TEMA
BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Pemilihan Tema arsitektur hemat enerji dianggap tepat oleh perancang dikarenakan perancang ingin menampilkan bangunan yang tanggap terhadap keadaan
Lebih terperinciAnalisis standar dan prosedur pengukuran intensitas cahaya pada gedung
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) atau Penelitan dan Pengembangan. Sugiono mengemukakan bahwa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan
Lebih terperinci-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berlibur merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi bagi masyarakat urban pada saat ini guna melepas kejenuhan dari padatnya aktivitas perkotaan. Banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Perpustakaan merupakan salah satu fasilitas untuk mendapatkan sebuah pendidikan secara langsung maupun tidak langsung dengan mudah. Kebiasaan dan budaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian Kuantitatif dengan cara observasi simulasi, dimana di dalam penelitian akan dilakukan pengamatan, pengukuran,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS EVALUASI KINERJA BANGUNAN
39 BAB II LANDASAN TEORITIS EVALUASI KINERJA BANGUNAN Permasalahan utama yang terjadi pada sekolah alam Star International Medan adalah munculnya respon ketidakpuasan dari pengguna terhadap kondisi sekolah,
Lebih terperinciTeknik sampel yang dipakai adalah teknik pengambilan contoh atau sampel kasus
Model Unit Kesehatan Ibu dan AnaJ^ RSU Tipe CPKU. MuAammadiya^ Jogjakarta Yjana Rehabilitatif dan Bernuansa Tempat Tmaaaf BabIII BAB in RANCANGAN PENELITIAN Rancangan penelitian yang dilakukan meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) salah satunya disebabkan oleh pelayanan sarana kesehatan yang belum memadai. Dengan memperbaiki pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan yang komprehensif dan berkesinambungan selama 24
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Brilianty Wijaya, 2014 EVALUASI KINERJA RUANG WORKSHOP KAYU DAN PLAMBING SMKN 5 BANDUNG MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE METRIC
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMK Negeri 5 Bandung merupakan salah satu SMK di Bandung yang menyelenggarakan lima program keahlian. Dari kelima program keahlian ini diharapkan menghasilkan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Kualitatif Metode penelitian yang penulis lakukan ialah metode kualitatif dengan cara melakukan observasi ke lokasi tujuan yang mengarah ke area bermain seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang dikeluarkan oleh negara serta mencatat pengeluaran negara secara detail. Untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik dan terus mengalami peningkatan, maka Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki pembangunan yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan di bidang teknologi, ekonomi ataupun sosial. Pendidikan sangat diperlukan untuk pengembangan satu
Lebih terperinciI.1 LATAR BELAKANG MASALAH
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sekolah merupakan sarana yang dirancang agar proses pendidikan berjalan sesuai dengan UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003. Seiring dengan kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang akan berbagai hal. Salah satu contoh kemajuan teknologi dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern seperti sekarang ini di mana teknologi sudah semakin maju kearah yang lebih modern berdampak pada kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan atau yang disebut SMK merupakan bagian terpadu dari Sistem Pendidikan Nasional yang mempunyai peranan penting dalam mempersiapkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan (Poerwadarminta, 1991:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan masyarakat yang memelihara hewan peliharaan terutama anjing dan kucing semakin banyak pada saat ini. Kebanyakan masyarakat merasa tertarik untuk memelihara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mengantisipasi meningkatnya angka pengangguran usia produktif, pemerintah mendorong untuk dikembangkannya jumlah SMK di seluruh kabupaten / kota hingga akhirnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3. 1 Tempat dan Waktu 3. 2 Alat dan Bahan 3. 3 Metode dan Pendekatan Perancangan 3. 4 Proses Perancangan
BAB III METODOLOGI 3. 1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di areal kompleks perguruan tinggi ISI Yogyakarta, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Pelaksanaan penelitian dimulai bulan Januari 2008.
Lebih terperinciLARAS SURYA SADEWI,2014
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sarana yang paling penting dalam kegiatan belajar mengajar siswa adalah ruangan kelas. Ruangan kelas mempunyai peran penting terhadap proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pencahayan merupakan sebuah elemen penting dalam desain interior. Hal ini dikarenakan peran cahaya sebagai penampil wujud warna, bentuk, tekstur, dan material
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja praktik Pengaruh perkembangan era globalisasi yang semakin pesat membuat mahasiswa dituntut untuk bisa memahami banyak hal dengan mengikuti perkembangan teknologi
Lebih terperinciEvaluasi Pasca Huni Studio Gambar Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik UNLAM
Volume 6 No. 1, Juli 2005 (13-20) Evaluasi Pasca Huni Studio Gambar Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik UNLAM Anna Oktaviana, Dahliani dan Prima Widia Wastuty 1 Abstract Drawing studio at Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Berdirinya Boarding School bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendidikan dan menanamkan nilai-nilai tertentu yang tidak didapatkan pada sekolah-sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan seni dan budayanya. Hal itu telihat dari keberagaman suku yang dimiliki Bangsa Indonesia, mulai dari cara hidup
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam Perancangan Pusat Seni dan
BAB 3 METODE PERANCANGAN Metode perancangan yang digunakan dalam Perancangan Pusat Seni dan Kerajinan Arek di Kota Batu menggunakan literature dan juga pengumpulan data dari masyarakat maupun pemerintah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai alasan yang membuat para lansia ditempatkan pada panti lansia, diantaranya mereka merasa lebih senang ketika berkumpul dengan teman-teman segenerasinya (seusia),
Lebih terperinciKONSEP OPTIMALISASI BUILDING PERFORMANCE DALAM PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA Lokasi Studi : Rumah Susun Sukaramai, Medan
KONSEP OPTIMALISASI BUILDING PERFORMANCE DALAM PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA Lokasi Studi : Rumah Susun Sukaramai, Medan By : ROBINHOT JEREMIA LUMBANTORUAN 3208201816 LATAR BELAKANG Rumah susun sebagai
Lebih terperinciBAB II EVALUASI PURNA HUNI GOR BASKET NGURAH RAI DENPASAR, BALI. 2.1 Evaluasi Purna Huni (EPH)
BAB II EVALUASI PURNA HUNI GOR BASKET NGURAH RAI DENPASAR, BALI 2.1 Evaluasi Purna Huni (EPH) Di dalam membentuk perfomansi suatu rancangan yang optimal, maka upaya evaluasi, penting untuk dilakukan. Metoda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir
BAB I PENDAHULUAN Pada bab satu ini menjabarkan mengenai latar belakang dari Redesain Polsek Ubud, Gianyar, beserta rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian yang nantinya akan digunakan dalam merangkum
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian yang dilakukan, dan disertai dengan teori-teori serta data-data yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman yang semakin berkembang dengan pesat, tak heran jika pendidikan di Indonesia berkembang dengan sangat pesat pula. Dari mulai pendidikan yang berbasis murni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Jakarta merupakan pusat pemerintahan sekaligus pusat bisnis dan keuangan yang menyebabkan jakarta menjadi salah satu kota terpadat nomer enam sedunia. Kepadatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang penulis dalam penulisan makalah ini yang menjadi suatu pedoman dalam pencarian data yang berdasarkan permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan Sebagian besar manusia menghabiskan lima puluh persen dari hidup mereka dengan melakukan berbagai kegiatan di dalam lingkungan indoor. (Sundstrom dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan, ditambah dengan adanya teknologi informasi yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer saat ini merupakan kebutuhan manusia di dalam melakukan berbagai kegiatan, ditambah dengan adanya teknologi informasi yang semakin berperan di dalam dunia
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
64 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi. Metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang menggabungkan antara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan membahas tentang apa langkah-langkah atau juga metode yang nantinya digunakan untuk mendapatkan data juga langkah untuk menganalisa perancangan media promosi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG
v DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL TUGAS AKHIR... PENGESAHAN... PERNYATAAN... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR DIAGRAM... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK- KANAK DENGAN FASILITAS RUANG TERAPI WICARA
PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK- KANAK DENGAN FASILITAS RUANG TERAPI WICARA Benny Pauli Junio Lois Citra Garden 3ext Blok B14/1, kalideres Jakarta Barat 11830, +687821954308, bennylois106@gmail.com
Lebih terperinciinterior yang berperan sebagai perantara untuk menawarkan dan menunjukkan aktivitas pengguna. Desain mebel mengekspresikan pencitraan ruang dengan ber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Topik Peranan dan fungsi interior desain telah berubah menjadi bebas, beragam dan mendetil sesuai dengan lingkungan dan gaya hidup manusia masa kini. Ruang
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Youth Islamic Center ini menggunakan berbagai penelitian dan juga pengumpulan data dari kawasan setempat. Metode tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional, jenis data dan analisis data berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan selama 1 bulan pada tanggal 16 januari 2017 sampai 16 februari
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakaan pada Blok B Keuangan Negara Yogyakarta yang berada di Jalan Kusumanegara No. 11 Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang terus membenahi dirinya melalui pembangunan di segala bidang agar dapat menjadi negara yang makmur setara dengan negara-negara maju
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan Rumah Susun pekerja ini menggunakan metode secara kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks permasalahan yang ada secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perancangan Sekolah Tinggi Musik Bandung 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan musik adalah bidang studi terkait dengan pengajaran dalam musik. Bidang studi ini mencakup semua aspek pembelajaran, termasuk psikomotor (pengembangan kemampuan),
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi saat ini terus melakukan inovasi baru yaitu dengan menggunakan konsep ekonomi kreatif di mana yang menjadi penopang utama dalam konsep ini adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. permasalahan terkait dengan objek rancangan. Setelah itu akan dirangkum dalam
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Perancangan Bagian terpenting dalam merumuskan tahap-tahap metode yang terdiri dari rangkaian studi arsitektur, yang dilakukan secara runtut dan sistematis dimulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi di dunia mengalami kemajuan yang begitu pesat. Dari perkembangan teknologi yang sangat pesat ini telah memberikan perubahan yang luar
Lebih terperinciPENGENDAUAN KEBISINGAN PaDa BANGUNAN >EKOi.AII DASAR Stud) Kasus Pada i,d Negen 'Pukangan 1dan 11 di Jogjakarta B \B ii METODE PENELi'I LAN.
PENGENDAUAN KEBISINGAN PaDa BANGUNAN >EKOi.AII DASAR Stud) Kasus Pada i,d Negen 'Pukangan 1dan 11 di Jogjakarta B \B ii METODE PENELi'I LAN BAB ill METODE PENELITIAN Rancangan akustik untuk meredam kebisingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek) terbesar di Jawa Tengah. Diawali sejarah suksesnya pada sektor indusri rokok pertama yang diraih oleh tokoh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua manusia itu membutuhkan fasilitas-fasilitas penunjang yang dapat dijadikan sandaran hidup. Area public yang diharuskan dapat membuat seluruh manusia nyaman
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam
BAB III METODE PERANCANGAN Merancang sebuah Griya Seni dan Budaya Terakota sesuai dengan konsep dan teori yang diinginkan tidak terlepas dari metode perancangan. Metode perancangan merupakan paparan deskriptif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini industri pengecatan berada pada kondisi yang cukup stabil, hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya orang yang memilih untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tumbuhnya penghobi motor jenis adventure trail mengakibatkan tumbuhnya komunitas motor trail yang jumlahnya tidak sedikit dan melakukan kegiatan bersama. Kegiatan meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fasilitas umum yang menunjang bagi umat islam meliputi pembagian area masjid pada umumnya masjid merupakan sarana ibadah umat muslim yang dapat menampung jamaah
Lebih terperinciTugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) adalah sebuah sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut perorangan untuk pelayanan pengobatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Untuk dapat terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah, setiap mahasiswa harus memiliki kesiapan dalam menghadapi keprofesianalan pekerjaannya yang sesuai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Penelitian terhadap hubungan desain lingkungan fisik dan aktivitas kriminal pada malam hari di Kawasan Kota Lama Semarang menghasilkan beberapa kesimpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang Sea World Lamongan. Terdapat Identifikasikan permasalahan yang menjadi dasar utama perancangan untuk mewujudkan
Lebih terperinci1.Kelengkapan data dan sumber 2.Ketepatan jawaban 3.Keruntutan alur pikir. Ceramah Observasi
RENCANA PEMBELAJARAN MATAKULIAH: DESAIN INTERIOR I SEM : III KODE : SKS :4 JURUSAN :DESAIN DOSEN :HARMILYANTI SULISTYANI, ST, MSc. KOMPETENSI : mewujudkan ide atau gagasan tentang rumah tinggal ke desain
Lebih terperinciAsrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Diponegoro atau yang biasa kita sebut UNDIP merupakan salah satu universitas ternama di Jawa Tengah yang berada di Kota Semarang. Berdiri sejak tahun 1956
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cahaya matahari sebagai sumber pencahayaan alami merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang sangat berlimpah di Indonesia. Sebagai negara yang melintang
Lebih terperinciDAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... PRAKATA...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv v vi ix xii
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN
BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam proses perancangan Hotel Resort Batu ini secara umum, diuraikan dalam beberapa tahap antara lain: 3.1 Pencarian Ide/Gagasan Tahapan kajian
Lebih terperinci