BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,
|
|
- Harjanti Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia khususnya perbankan syariah mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1999 yaitu setelah berlakunya Undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang merupakan penyempurnaan dari Undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan (Wiroso, 2011: 1). Undang-undang ini mengijinkan lembaga perbankan menggunakan sistem bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system, yaitu beroperasi dengan sistem bunga dan sistem bagi hasil, sebagaimana telah banyak dipraktekkan oleh beberapa bank di Indonesia. Dengan demikian, dikeluarkannya Undang-undang nomor 10 tahun 1998 disebut sebagai angin segar bagi dunia perbankan, khususnya perbankan syariah di Indonesia. Bank syariah mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1992 sejalan dengan diberlakukannya undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan syariah yang mengakui keberadaan dan berfungsinya bank bagi hasil. Undangundang tersebut menjadi acuan bagi perbankan syariah untuk menjalankan kegiatan usahanya. Setelah sekian lama bank syariah beroperasi di Indonesia masih banyak masyarakat umum yang belum mengenal dengan baik dan jelas apa sebenarnya fungsi, peran dan perbedaan bank syariah dengan bank konvensional. Syariah hanyalah sebuah prinsip atau sistem yang sesuai dengan aturan-aturan atau anjuran-anjuran Islam. Bank syariah mempunyai sistem 1
2 2 operasi dimana tidak mengandalkan bunga. Produk dan kegiatan operasional bank syariah dikembangkan dengan berlandaskan syariah yang bersumber pada Al-Qur an dan Al- Hadist. Salah satu lembaga keuangan syariah yang ada di Indonesia adalah BPR Syariah. BPR Syariah merupakan lembaga keuangan syariah yang bergerak di bidang perbankan yang menerapkan sistem ekonomi Islam dalam kegiatan operasionalnya. BPR Syariah tidak jauh berbeda dengan BPR konvensional, perbedaan yang mendasar terletak pada konsep dasar kegiatan operasionalnya. BPR konvensional menerapkan sistem bunga dalam pembagian keuntungan, sedangkan BPR Syariah tidak menerapkan sistem bunga (riba) tetapi menerapkan sistem bagi hasil dalam pembagian hasil usahanya. Saat ini seperangkat aturan yang mengatur tentang perlakuan akuntansi bagi transaksi-transaksi khusus yang berkaitan dengan aktivitas bank syariah telah dikeluarkan, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 59 tentang akuntansi perbankan syariah tahun Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi meliputi pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan atau transaksi khusus yang berkaitan dengan aktivitas bank syariah. Peraturan berdasarkan PSAK No. 59 ini menjadi pedoman bagi perbankan syariah dalam menjalankan kegiatannya dan telah menjadi standar perlakuan akuntansi tentang perbankan syariah di Indonesia. Pernyataan yang diterapkan oleh Bank Umum Syariah (BUS), kantor cabang syariah bank konvensional (UUS) dan BPR Syariah ini memberikan pengakuan yang lebih tegas mengenai operasional bank syariah.
3 3 Prinsip syariah yang berlaku pada BPR Syariah terdiri atas transaksi pendanaan (tabungan dan deposito) dan transaksi pembiayaan (pinjaman). Menurut sifat penggunaanya pembiayaan pada dasarnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu pembiayaan produktif dan pembiayaan konsumtif. Yang termasuk dalam pembiayaan produktif adalah mudharabah dan musyarakah sedangkan murabahah sendiri termasuk dalam pembiayaan konsumtif (Antonio, 2004). Pembiayaan konsumtif merupakan bagian dari pembiayaan mikro, kelebihan pada usaha mikro adalah apabila masyarakat dapat meningkatkan performance maka keuntungan akan didapatkan. Dalam transaksi pembiayaan BPR Syariah memberikan pembiayaan dengan sistem sewa, bagi hasil ataupun jual beli. Pembiayaan yang dilakukan dengan menggunakan mekanisme jual beli umumnya ada empat jenis yaitu murabahah, ijarah, salam dan istishna. Sistem jual beli yang menjadi produk unggulan dan banyak diminati oleh masyarakat adalah pembiayaan murabahah. Umumnya perbankan syariah telah menggunakan murabahah sebagai instrumen pembiayaan (financing) yang utama. Murabahah adalah salah satu metode investasi terpenting dalam bank Islam karena merupakan investasi jangka pendek yang menguntungkan dan dengan resiko yang kecil. Murabahah hakikatnya adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang telah disepakati, kesepakatan tersebut dalam istilah perbankan Islam disebut dengan akad, pada saat awal akad ada kesepakatan harga jual dan keuntungan yang disepakati. Akad dimaksudkan agar pada saat pelaksanaan kegiatan usaha dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah disepakati diawal. Murabahah
4 4 dalam Islam pada dasarnya berati penjualan, yang membedakan dengan penjualan lain adalah bahwa dalam murabahah diberitahukan secara jelas berapa nilai pokok barang dan berapa keuntungan yang dibebankan. Dalam sistem jual beli murabahah diperlukan adanya kepercayaan dan kemitraan yang baik. Ini sangat diperlukan dalam pelaksanaan murabahah, karena menurut Wiroso (2005: 133) pada kenyataannya nasabah sering melakukan ingkar janji, walaupun yang bersangkutan mempunyai kemampuan untuk membayar kewajibannya. Dengan semakin berkembangnya perbankan syariah, maka bank syariah mempunyai peluang besar dalam menjalankan kegiatan operasionalnya yaitu sebagai sarana untuk menyediakan pembiayaan dan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh nasabah berdasarkan sistem jual beli yang bebas riba, sehingga kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat. Widodo (2009) membuktikan bahwa masih terjadi ketidaksesuaian pada penyajian potongan pelunasan dan besarnya margin murabahah. Selain itu ditemukan bahwa bank memberikan surat kuasa pada nasabah dalam proses realisasi pembiayaan murabahah sehingga dapat merugikan pihak bank. Prapansyah (2008) membuktikan bahwa ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh nasabah dengan tidak membayar angsuran atau hutanghutangnya. Taufiqi (2011) membuktikan bahwa adanya laporan keuangan yang tidak transparan.
5 5 Hal tersebut diatas melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut, namun dengan fokus yang berbeda. Yang membedakan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah dari subjek dan objek yang diteliti. Subjek pada penelitian ini adalah PT. BPR Syariah Karya Mugi Sentosa, sedangkan pada penelitian terdahulu adalah bank syariah. Objek pada penelitian ini adalah sistem jual beli murabahah untuk pembiayaan konsumtif. Selain itu pada penelitian ini juga menilai perlakuan akuntansi pada pembiayaan murabahah konsumtif. Berdasarkan latar belakang diatas, maka mendorong penulis untuk melakukan penelitian terhadap salah satu produk pada PT. BPR Syariah Karya Mugi Sentosa, yaitu mekanisme pembiayaan dengan sistem jual beli murabahah untuk pembiayaan konsumtif. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada bagian latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana mekanisme pembiayaan murabahah konsumtif yang dilaksanakan di PT. BPR Syariah Karya Mugi Sentosa? 2. Bagaimana perlakuan akuntansi murabahah untuk pembiayaan konsumtif pada PT. BPR Syariah Karya Mugi Sentosa? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah:
6 6 1. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme pembiayaan murabahah konsumtif yang dilaksanakan di PT. BPR Syariah Karya Mugi Sentosa. 2. Untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi murabahah untuk pembiayaan konsumtif pada PT. BPR Syariah Karya Mugi Sentosa. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian pada penelitian ini adalah: 1. Kontribusi Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi informasi terkait dengan sistem pembiayaan murabahah konsumtif dan perlakuan akuntansi murabahah untuk pembiayaan konsumtif pada PT. BPR Syariah Karya Mugi Sentosa. 2. Kontribusi Teoretis Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan mengenai perbankan syariah khususnya tentang pembiayaan murabahah konsumtif dan perlakuan akuntansinya. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan serta dapat memperkaya kepustakaan untuk peneliti sejenis di masa yang akan datang. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Mengingat banyaknya produk yang ditawarkan oleh PT. BPR Syariah dan terbatasnya waktu, maka ruang lingkup dari penelitian ini terdiri atas subjek dan objek yang akan diteliti. Subjek dari penelitian ini adalah Direktur sebagai informan yang akan memberikan data-data dari PT. BPR Syariah Karya Mugi Sentosa dan objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pembiayaan
7 7 murabahah konsumtif. Penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis sistem pembiayaan murabahah konsumtif dan perlakuan akuntansi yang telah diterapkan oleh PT. BPR Syariah Karya Mugi Sentosa.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Undang undang No.10 Tahun 1998 tentang penyempurnaan Undangundang No.7 Tahun 1992 tentang perbankan merupakan langkah yang baik dalam perkembangan perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para investor untuk menginvestasikan dananya di bank syariah. Hal ini karena bank syariah mampu memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi baik kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah mengalami peningkatan yang cukup pesat dan sudah memiliki tempat yang memberikan cukup pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menjalankan bisnis dengan izin operasional sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan syariah merupakan lembaga yang dibentuk pemerintah untuk menjalankan bisnis dengan izin operasional sebagai lembaga keuangan syariah untuk mengeluarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sistem ekonomi syariah semakin berkembang seiring dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan sistem ekonomi syariah semakin berkembang seiring dengan tuntutan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia saat ini. Adanya pendapat bahwa sistem keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank syariah sebagaimana bank konvensional memiliki fungsi sebagai perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu menghimpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan semakin memburuknya keadaan perekonomian di Indonesia yang di tandai dengan penurunan nilai tukar rupiah, maka masyarakat mulai banyak mencari penghasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam dengan landasan moral dan prinsip-prinsip syariah Islam. Terutama yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank syariah berdiri sebagai suatu respon dari kelompok ekonom dan praktisi perbankan muslim di Indonesia, yang berupaya mengakomodasi keinginan dari pihak yang menginginkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam zaman modern sekarang ini, tentu sebagian besar orang sudah mengenal tentang bank dan menggunakan jasanya, baik itu sebagai tempat menabung atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional yang terbagi menjadi dua macam yaitu perbankan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia tidak terlepas dari peran perbankan nasional yang terbagi menjadi dua macam yaitu perbankan syariah dan konvensional. Perbankan syariah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan bagian dari sistem perbankan nasional yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan syariah merupakan bagian dari sistem perbankan nasional yang memiliki peranan penting dalam perekonomian. Peranan perbankan syariah dalam perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan syariah di Indonesia semakin berkembang seiring dengan berkembangnya pertumbuhan penduduk yang berpenduduk mayoritas beragama islam. Perbankan syariah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai sebuah Negara yang mayoritas warga Negaranya memeluk agama Islam, telah membuat Indonesia menjadi tempat yang cocok untuk mengembangkan industri perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup signifikan. Menurut outlook perbankan syariah 2012 yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis perbankan syariah di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Menurut outlook perbankan syariah 2012 yang disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan umat Islam, banyak idealisme yang muncul mempertanyakan apakah praktik ekonomi yang sudah dijalankan saat ini sudah sesuai dengan
Lebih terperinciBAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI
BAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI XI.1. PENGERTIAN 01. Laporan Laba Rugi adalah laporan yang menyajikan seluruh pos penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu periode yang menunjukkan komponen laba rugi.
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada PT. BPR Syariah Karya Mugi
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada PT. BPR Syariah Karya Mugi Sentosa adalah bertujuan untuk mengetahui mekanisme pembiayaan dan perlakuan akuntansi pada pembiayaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian suatu negara dibangun atas dua sektor, yaitu sektor riil dan sektor moneter. Sektor riil adalah sektor ekonomi yang ditumpukan pada sektor manufaktur dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup besar dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi syariah secara konsisten telah menunjukan perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di wilayah mesir pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan
i BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Menurut UU Nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan, perbankan nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai sebuah Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia baru pada akhir abad XX ini memiliki bank-bank yang mendasarkan pengelolaannya pada prinsip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi kesenjangan. Pengalaman dengan dominasi sistem bunga selama ratusan
15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perbankan konvensional pada umumnya dikenal dengan sistem bunga, bunga yang dibebankan terhadap nasabah yang melakukan pinjaman. Bahkan semua perjanjian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia saat ini organisasi bisnis Islam yang berkembang adalah bank syariah. Salah satu penyebab yang menjadikan bank syariah terus mengalami peningkatan adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah atau yang dikenal dengan Islamic Banking, pada awalnya
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perbankan syariah atau yang dikenal dengan Islamic Banking, pada awalnya dikembangkan sebagai suatu respon dari desakan berbagai pihak yang menginginkan agar tersedianya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan dan perkembangan ekonomi global sangat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Salah satunya perubahan perubahan pada nilai suatu mata uang Rupiah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pemberi layanan perbankan bagi masyarakat. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang ada di Indonesia.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini persaingan didalam aktivitas bisnis merupakan suatu fenomena yang sangat komplek karena mencakup berbagai macam bidang yang ada, baik itu dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prinsip syariah sebagai dasar hukumnya berupa fatwa yang dikeluarkan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga Keuangan Syariah (LKS) merupakan salah satu bagian dari konsep sistem ekonomi Islam yang lebih luas. Dalam menjalankan kegiatan bisnis dan usahanya, Lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial intermediary artinya menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia sejak tahun 997 telah menyadarkan semua pihak bahwa perbankan dengan sistem konvensional bukan merupakan satu-satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era modern ini perbankan syariah telah menjadi fenomena global,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era modern ini perbankan syariah telah menjadi fenomena global, termasuk bagi negara yang mayoritas penduduknya beragama non-muslim sekalipun. Di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh karena itu peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian yang semakin kompleks tentunya membutuhkan ketersediaan dan peran serta lembaga keuangan. Kebijakan moneter dan perbankan merupakan bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat; kedua, penyaluran dana (financing) merupakan kegiatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan syariah di Indonesia tengah menjamur dimana-mana. Bank-bank konvensional di Indonesia banyak membuka Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Umum Syariah (BUS).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah perekonomian. Allah SWT berfirman QS;17:9 Sesungguhnya Al Qur an ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama yang universal dan komprehensif, sangat mampu menjawab problematika - problematika kehidupan manusia yang kompleks termasuk didalamnya masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi adalah an everchangging discipline, berubah terus menerus sepanjang masa (Morgan 1988, Hines 1989 dan Francis 1990). Akuntansi adalah proses mengidentifikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan perbankan. Pertumbuhan ekonomi tergantung dari baik atau buruknya keadaan keuangan Negara dan peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini berjalan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini berjalan dengan sangat pesat. Walaupun jumlah bank, jumlah kantor bank dan jumlah total aset bank syariah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah suatu pandangan atau cara hidup yang mengatur semua sisi kehidupan manusia, maka tidak ada satu pun aspek kehidupan manusia yang terlepas dari ajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berawal dari munculnya perbankan syari ah di Indonesia pada era 1990-an, pertumbuhan bank syari ah di indonesia saat ini begitu pesat. Hal tersebut ditandai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Adapun salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aktifitas perbankan yang paling dominan adalah penyaluran dana kepada masyarakat. Penyaluran dana menjadi bagian yang sangat penting bagi bisnis bank
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/9/PBI/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 10/18/PBI/2008 TENTANG RESTRUKTURISASI PEMBIAYAAN BAGI BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan merupakan salah satu instrumen yang penting dalam ekonomi modern, terutama dalam pembangunan suatu negara di bidang ekonomi. Bank memiliki peran sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembiayaan, yaitu: (i) murabahah, (ii) salam dan salam paralel (iii) istishna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasal 4 UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah menyatakan bahwa bank syariah wajib menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana ke masyarakat (Yaya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan syariah menunjukkan perkembangan yang positif di Indonesia. Terbukti dengan semakin banyak masyarakat yang menggunakan produk jasa bank-bank syariah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian yang mengelola dana dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank, lembaga pembiayaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bawah. Terutama menyangkut tempat tinggal yang merupakan papan sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena terkait keuangan atau mashrafiyah yang terjadi pada dekade terakhir ini dapat dikatakan sangat merisaukan kalangan masyarakat menengah ke bawah. Terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kata bank dapat diartikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata bank dapat diartikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang berharga. Ada dua jenis bank yang ada yaitu bank Syariah dengan bank konvensional. Bank Syariah adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia ditandai dengan perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Konsep perbankan syariah telah terbukti bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bank-bank konvensional. Esensi bank Islam tidak hanya dilihat dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bank Islam memiliki ciri karakter sendiri yang berbeda dengan bank-bank konvensional. Esensi bank Islam tidak hanya dilihat dari ketiadaan sistem riba dalam seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kinerja dan tingkat perekonomian yang dihasilkan, dimana salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang-Undang tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian (akad) antara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank Islam merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan pihak lain (nasabah) berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam di Tanah Air sebenarnya sudah dimulai secara formal dan informal jauh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam, (Kamaen dan Antonio, 1992:1). Secara formal perkembangan perbankan Islam di Indonesia baru dimulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem ekonomi islam dengan konsep profit dan loss sharing yang. bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Fenomena menarik yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Sistem ekonomi islam dengan konsep profit dan loss sharing yang berprinsip pada Al-qur an dan tauhid mampu memberi warna tersendiri bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah yang diidamkan ternyata tidaklah mudah. (http://dispendukcapil,malangkota.go.id/?page_id=929), menyebabkan semakin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memiliki rumah merupakan dambaan bagi setiap orang. Selain merupakan salah satu kebutuhan dasar yaitu kebutuhan papan, dari dalam rumah inilah keluarga dapat berlindung,
Lebih terperinciAnalisis Akuntansi Pembiayaan Mudharabah Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah, Tbk KCI Citarum
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2017-01-07 Analisis Akuntansi Pembiayaan Mudharabah Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank syariah merupakan organisasi profit oriented business yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank syariah merupakan organisasi profit oriented business yang tidak hanya diperuntukkan bagi umat Islam saja, tetapi untuk semua kalangan masyarakat. Bank
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank Syariah merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsipprinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pajak dan neraca pembayaran yang biasanya ditangani oleh kementrian keuangan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diantara kebijakan ekonomi yang paling penting di setiap negara adalah kebjiakan fiskal dan kebijkan moneter. Kibijakan fiskal meliputi anggaran negara, pajak dan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/18/PBI/2008 TENTANG RESTRUKTURISASI PEMBIAYAAN BAGI BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH.
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/18/PBI/2008 TENTANG RESTRUKTURISASI PEMBIAYAAN BAGI BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. syariah diragukan system operasionalnya, tetapi tidak demikian adanya bank syariah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank syariah di Indonesia mulai berekembang tahun 1992, pada awalnya bank syariah diragukan system operasionalnya, tetapi tidak demikian adanya bank syariah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat membuat rasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi masyarakat yang semakin meningkat yang ditandai dengan meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat membuat rasa khawatir pada setiap individu dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan syariah pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep ekonomi islam, terutama dalam bidang keuangan yang dikembangkan sebagai suatu respon dari kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah kejadian yang menarik. Lahirnya Bank Syariah Mandiri di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian Islam pada satu dekade akhir ini menjadi sebuah kejadian yang menarik. Lahirnya Bank Syariah Mandiri di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank syariah sebagaimana bank konvensional memiliki fungsi sebagai perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu menghimpun dana dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1 Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah PT. Bank Negara Indonesia didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti
Lebih terperinciLEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN Lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan menanamkannya dalam bentuk aset keuangan lain, misalnya kredit,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan bank syariah di dunia, baru dimulai di Mesir pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bank syariah di dunia, baru dimulai di Mesir pada tahun 1971 yaitu Social Bank, di Jeddah yaitu Saudi Arabian Islamic Bank pada tahun 1975, dan
Lebih terperinciPERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI
PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA TABUNGAN KONVENSIONAL PADA PT. BANK MANDIRI Latar Belakang Bank merupakan badan usaha yang menghimpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam (Islamic Bank) adalah bank yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perbankan Islam merupakan fenomena yang menarik dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif sistem keuangan Internasional
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 45 /POJK.03/2017 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BANK BAGI DAERAH TERTENTU DI INDONESIA YANG TERKENA BENCANA ALAM DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana disebut dengan debitur. satu, yang sering disebut dengan pooling of fund yang sesuai dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan perekonomian di Indonesia saat ini tidak bisa dipisahkan dari dunia perbankan. Apalagi bila dihubungkan dengan pembiayaan, maka aktivitas perekonomiannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami peningkatan sejak dikeluarkannya UU No.10 Tahun 1998 yang mengatur dual banking system dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan memiliki fungsi sebagai lembaga intermediasi yaitu menjadi penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana. Salah satu upaya dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, serta memberikan jasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank adalah lembaga keuangan yang melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, serta memberikan jasa pengiriman uang. Dalam
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK PENGHASILAN KEGIATAN USAHA BERBASIS SYARIAH
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK PENGHASILAN KEGIATAN USAHA BERBASIS SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi Islam saat ini berkembang cukup pesat. Hal ini ditandai dengan berkembangnya lembaga keuangan syariah di Indonesia dan Negara lainnya. Sejak tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia banyak sekali Lembaga Keuangan baik konvensional maupun syariah yang memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk menjadi lembaga perantara atau intermediasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada Al Qur an dan Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank syari ah adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga keuangan/ perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan disetujuinya Undang undang Nomor 10 tahun 1998. Dalam undang-undang tersebut diatur dengan rinci landasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi umat islam. Rasa terpercaya, amanah dan aman serta
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan syariah di Indonesia telah diperkenalkan selama lebih dari dua dekade, metode pendekatan syariah islam dapat memberikan alternatif bagi masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak lain untuk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah),
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bank syariah melakukan kegiatan operasionalnya dengan menghimpun dana dari masyarakat, dana yang telah dihimpun kemudian akan disalurkan kembali kepada nasabah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan teori yang perkembangannya dimulai sejak tahun 1950-an,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan teori yang perkembangannya dimulai sejak tahun 1950-an, bahwa perbankan syariah merupakan perbankan yang bebas bunga (interest-free banking)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mikro maupun makro. Terbukti dari semakin banyak munculnya usaha baru yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha di Indonesia saat ini dapat dilihat bahwa semakin menunjukkan hasil yang baik. Perkembangan tersebut dalam prospektif mikro maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank adalah usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini di Indonesia lembaga keuangan berkembang dengan begitu pesatnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat ini di Indonesia lembaga keuangan berkembang dengan begitu pesatnya. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya pertumbuhan lembaga keuangan yang ada dari tahun ke tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999 dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Lembaga keuangan syariah lahir sebagai akibat adanya rasa
BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalab Lembaga keuangan syariah lahir sebagai akibat adanya rasa ketidakpercayaan pada sebagian masyarakat mengenai kinerja lembaga keuangan konverisional dan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Perkembangan ekonomi dan bisnis syariah atau bisnis islami telah diadopsi ke dalam kerangka besar kebijakan ekonomi di Indonesia dewasa ini. Hal tersebut dipelopori
Lebih terperinciGUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7/5/PBI/2005 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT BANK UMUM PASCABENCANA NASIONAL DI PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DAN KABUPATEN NIAS, PROPINSI SUMATERA UTARA GUBERNUR
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Bank Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat mebutuhkan bank sebagai tempat untuk melakukan transaksi keuangan. Mereka menganggap bank merupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya oleh orang lain. Penulis ingin melakukan pembahasan dan penelitian terhadap pengaruh prinsip jual
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BNI SYARIAH CABANG BEKASI. Ita Isnaini EB17
ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BNI SYARIAH CABANG BEKASI Ita Isnaini 23210675 4EB17 LATAR BELAKANG 2010 BNI SYARIAH Produk Unggulan Griya ib Hasanah IAI & DSN Standar Akuntansi
Lebih terperinciISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH
ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH (Sulhan PA Bengkulu) 1. Perbankan Syari ah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syari ah dan Unit Usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan. Berdasarkan sistem operasionalnya, perbankan Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara dibangun atas dua sektor, yaitu sektor riil dan sektor moneter. Sektor riil adalah sektor ekonomi yang ditumpukan pada sektor manufaktur
Lebih terperinci