BAB I PENDAHULUAN. memahami atau menafsirkan al-qur an, hadits dan teks-teks bahasa Arab

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. memahami atau menafsirkan al-qur an, hadits dan teks-teks bahasa Arab"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang telah menyentuh berbagai ranah dunia dan salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari oleh masyarakat Indonesia. Melihat perkembangan zaman, bahasa Arab bukan hanya dipelajari sebagai bahasa agama, akan tetapi dipelajari untuk memahami atau menafsirkan al-qur an, hadits dan teks-teks bahasa Arab atau literatur-literatur yang berbahasa Arab. Oleh karena itu perlu dikaji adanya pembelajaran bahasa Arab yang tepat bagi orang-orang yang non Arab. Selain sebagai bahasa media ajaran Islam, bahasa Arab juga telah berjasa dalam menunjang tinggi sains dan teknologi, memperkaya khazanah budaya nasional dan media perubahan politik internasional yang semakin menampakkan peranannya, sehingga bahasa Arab mengalami perkembangan yang sangat pesat. Bahasa Arab dalam fase perkembangannya telah menjadi bahasa resmi internasional, sehingga dunia internasional merasa perlu menjadikan bahasa Arab sebagai salah satu bahasa resmi yang digunakan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Oleh karena itu pengajaran bahasa Arab perlu mendapatkan penekanan dan perhatian yang seksama mulai dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Hal tersebut tentu sudah disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan anak didik. 1

2 Dalam kegiatan belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan sebagai objek dari kegiatan pembelajaran. Karena itu, proses pembelajaran tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. 1 Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang ikut menentukan keberhasilan, yakni pengaturan proses belajar mengajar, dan pengajaran itu sendiri, dan keduanya sangat ketergantungan satu sama lain. Adapun dalam mempelajari dan mengajarkan bahasa Arab harus ada ketrampilan atau kemahiran berbahasa yang merupakan aspek terpenting dalam berbahasa. Ada empat kemahiran dalam berbahasa yaitu ketrampilan mendengar (mahārahal-istimā ),ketrampilan membaca (mahārahal-qirā ah), ketrampilan berbicara (mahārahal-kalām), dan ketrampilan menulis (mahārahal-kitābah). Ketrampilan membaca (mahārah al-qirā ah) merupakan salah satu komponen yang sangat penting yang berupa melihat dan memahami isi dari apa yang ditulis dengan menglisankan atau di dalam hati dan mengeja atau melafalkan apa yang tertulis. 2 Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan dengan membaca. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahan tulis. 3 Membaca merupakan proses 1 Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hal AhmadIzzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung:Humaniora, 2001), hal Aziz Fatkhrurrozi dan Erta Mahyudin, Pembelajaran Bahasa Arab, (Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Kementerian Agama RI, 2009), hal

3 yang kompleks, proses ini melibatkan sejumlah kegiatan fisik dan mental. Belajar bukanlah hal yang mudah bagi sebagian siswa yang mempunyai kecerdasan (IQ) diatas rata-rata adalah mudah, akan tetapi bagi siswa mempunyai IQ di bawah rata-rata semua itu merupakan hambatan dalam belajar, terutama dalam hal belajar mereka. Madrasah Ibtidaiyah Nahdhotul Ulama (MINU) Buaran Pekalongan sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang berada di naungan Kementerian Agama yang menjadikan bahasa Arab sebagai mata pelajaran yang berfungsi sebagai bahasa agama, pengetahuan juga sebagai alat komunikasi serta telah menjadikan bahasa Arab sebagai komponen pilihan pokok pembelajaran bahasa Arab disamping bahasa Inggris. Dalam pembelajaran bahasa Arab di MINU Buaran Pekalongan, tidak mungkin terlepas dari problematika pembelajaran. Dari pra-survey yang peneliti lakukan, proses pembelajaran bahasa Arab di MINU Buaran Pekalongan khususnya kelas V ini dalam pembelajarannya masih belum memenuhi harapan sebagaimana dengan target yang diharapkan dalam mempelajari bahasa Arab terutama dalam ketrampilan membaca (mahārah al-qirā ah). Ketrampilan membaca siswa kelas V masih terlihat tampak jelas masih terdapat problematika, walaupun sudah menjadi mata pelajaran wajib dan sudah diterapkan dari kelas I, akan tetapi masih terasa sulit mendapatkan hasil yang optimal dalam pembelajaran bahasa Arab. Salah satu kendala-kendala itu disebabkan oleh beberapa faktor antara lain yaitu 3

4 bunyi atau pengucapan, perbedaan arah tulisan, lambat dalam membaca, pengulangan arah pandang, banyaknya kosakata yang belum dikuasai, ketelitian kelancaran membaca, dan belum mengenal makna kata tersebut sesuai dengan konteks. Mengenali dan menangani kendala-kendala tersebut sebernarnya bukanlah persoalan yang tidak dapat dipecahkan, akan tetapi untuk melakukannya membutuhkan kesabaran. Kelemahan para siswa dalam kemahiran membaca dapat menjadikan penyebab tidak berhasilnya atau kurang berhasilnya pengembangan minat dan kebiasaan membaca. Ketrampilan membaca (mahārah al-qirā ah) perlu membutuhkan proses yang secara terus menerus dengan memperhatikan berbagai petunjuk yang telah dijelaskan. Dalam ilmu pendidikan, hal ini merupakan sebuah pedoman bagi guru untuk dijadikan sebagai pijakan dalam menentukan strategi yang tepat, guna melakukan layanan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Sehingga peran guru di sini sangatlah dibutuhkan dalam meminimalisirkan kesulitan yang dihadapi oleh para siswa supaya siswa dapat membaca dengan baik dalam memahami makna yang terdapat dalam teks dan lancar membacanya. Fenomena tersebut sesuai dengan pembelajaran ketrampilan membaca (mahārah al-qirā ah) yang mempunyai komponen-kompenan dalam hal mengatasi kendala-kendala tersebut dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya. 4

5 Dari latar belakang di atas, peneliti melakukan inisiatif penelitian di MINU Buaran Pekalongan kelas V, sehingga dari penelitian tersebut, peneliti bisa mengetahui proses pembelajaran, problematika ketrampilan membaca (mahārah al-qirā ah)serta upaya yang dilakukan untuk guru mengatasi problematika yang dialami di dalam kelas V MINU Buaran Pekalongan. Berdasarkan hal di atas, peneliti ingin meneliti lebih lanjut tentang Pembelajaran Mahārah Al-Qirā ah Siswa Kelas V MINU Buaran Pekalongan. Setelah penulis menguraikan latar belakang dan permasalahan tersebut di atas, selanjutnya penulis akan menguaraikan alasan-alasan pemilihan judul sebagai berikut : 1. Dalam pembelajaran mahārah al-qirā ahsiswa kelas V MINU Buaran Pekalongan masih terdapat beberapa kendala. Dalam pembelajaran mahārah al-qirā ah belum menunjukan keefektifan karena masih memposisikan guru sebagai pengembangan wacana, bukan memberikan prioritas pada siswa sebagai orang yang memiliki perilaku aktif dan kreatif. 2. Keberagaman latar belakang siswa. Latar belakang siswa di sini meliputi latar belakang pendidikan, tingkat kemampuan belajar siswa serta minat dan motivasi mempelajari bahasa Arab khususnya dalam ketrampilan membaca yang masih rendah. 5

6 B. Perumusan Masalah Sebuah penelitian pasti akan mengundang berbagai permasalahan yang luas dan kompleks. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka permasalahan perlu dibatasi ruang lingkup kajiannya. Beberapa masalah pokok yang akan dibahas dalam pembelajaran mahārah al-qirā ah siswa kelas V MINU Buaran Pekalongan, sebagai berikut : a. Bagaimana proses pembelajaran mahārah al-qirā ah siswa kelas V MINU Buaran Pekalongan? b. Bagaimana problematika pembelajaran mahārah al-qirā ah yang dihadapi oleh siswa kelas V MINU Buaran Pekalongan? c. Bagaimana upaya yang dilakukanguru untuk mengatasi problematika pembelajaran mahārah al-qirā ah siswa kelas V MINU Buaran Pekalongan? Untuk memudahkan dan menghindari terjadinya kesimpangsiuran pembaca dan memberikan penegasan istilah terhadap judul Pembelajaran Mahārah Al-Qirā ah Siswa Kelas V MINU Buaran Pekalongan, maka peneliti memandang perlu untuk memberikan pembatasan mengenai istilah-istilah dalam judul yang dimaksud yaitu sebagai berikut : 6

7 1. Pembelajaran Pembelajaran yaitu proses yang identik dengan kegiatan mengajar yang dilakukan guru sebagai arsitek kegiatan belajar, agar terjadi kegiatan belajar Mahārah Al-Qirā ah Mahārah Al-Qirā ah adalah kemampuan mengenali dan memahami isi sesuatu yang tertulis (lambang-lambang tertulis) yang melafalkan atau mencernanya di dalam hati Siswa Siswa artinya murid (terutama pada tingkat SD sampai dengan SMA) Kelas Kelas artinya tingkat; ruang tempat belajar di sekolah MINU Buaran Pekalongan Adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang berada di naungan Kementerian Agama yang terletak di desa Buaran gang 1 kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan. Dari pengertian-pengertian di atas, maka maksud judul skripsi Pembelajaran Mahārah Al-Qirā ah Siswa Kelas V MINU Buaran Pekalongan, adalah proses yang identik dengan kegiatan belajar 4 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), hal Ibid., hal Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka Depdiknas, 2005), hal Ibid.,hal

8 mengajar yang menitikberatkan pada ketrampilan membaca siswa di dalam kelas V di MINU Buaran Pekalongan. C. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui proses pembelajaran mahārah al-qirā ah siswa kelas V MINU Buaran Pekalongan. b. Untuk mengetahui problem-problem atau kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran mahārah al-qirā ah siswa kelas V MINU Buaran Pekalongan. c. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh guru utuk mengatasi problem tersebut. D. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan menghasilkan manfaat teoritis dan praktis sebagai berikut : 1. Secara teoritis Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi kepada pelaku pendidikan dan memberikan sumbangan pemikiran ilmiah tentang pembelajaran mahārah al-qirā ah bagi siswa di tingkat dasar. 2. Secara praktis a. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi komponen yang ada di sekolah antara lain kepala sekolah, staf dan karyawan untuk berkomitmen memberikan pelayanan penyelenggaraan pendidikan dengan sebaik-baiknya. 8

9 b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru mengenai pembelajaran mahārah al-qirā ah siswa kelas V di MINU Buaran Pekalongan. c. Sebagai pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti sebelum terjun langsung sebagai guru bahasa Arab, serta diharapkan memberikan tambahan pengetahuan informasi tertulis bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian. E. TinjauanPustaka 1. Analisis Teoritis Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. 8 Jadi dalam kegiatan belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi antara guru dengan anak didik. Definisi bahasa itu sendiri yaitu perkataan-perkataan yang diucapkan atau ditulis juga ada yang mendefinisikan sebagai alat komunikasi bagi manusia. Fungsi dari bahasa yaitu bahasa digunakan orang untuk menyatakan atau mengekspresikan perasaan, emosi, harapan, keinginan, cita-cita dan pikiran seseorang. Dalam proses selanjutnya, bahasa berinteraksi secara terus menerus mengalami perkembangan dan 8 Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain, Op. Cit., hal

10 mempunyai hubungan yang sangat erat dengan masyarakat, baik dari segi faktor sosial, faktor kebudayaan, faktor agama,dan faktor politik. Setelah belajar bahasa pertama (bahasa ibu), ada bahasa kedua dan bahasa asing. Maksud dari bahasa kedua yakni bahasa yang digunakan dimasyarakat luas atau bahasa yang diperoleh anak dalam pergaulannya dimasyarakat. Sedangkan bahasa asing adalah bahasa yang digunakan oleh orang asing yaitu di luar lingkungan masyarakat atau bangsa. Kini bentuk dan lembaga pembelajaran bahasa Arab di Indonesia sangat beragam. Seperti yang digambarkan oleh Anwar dan Effendy yang kemudian disajikan oleh Effeny dalam majalah Bahasa dan Seni, seperti : 9 Pertama, pembelajaran bahasa Arab yang bersifat verbal, yaitu untuk mengajarkan ketrampilan membaca al-qur an, doa-doa, dan bacaanbacaan, salat tanpa harus faham maknanya. Kedua, pembelajaran bahasa Arab yang berkaitan erat dengan pemahaman dan pendalaman ajaran agama islam. Ketiga, pembelajaran bahasa Arab secara utuh. Keempat, pembelajaran bahasa Arab yang kurikulumnya ditentukan oleh pemerintah dan berlaku secara nasional di pendidikan formal baik swasta maupun negeri. Kelima, pembelajaran bahasa Arab untuk tujuan keahlian dan profesionalisme. 9 Nazri Syakur, Revolusi Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Pedagogia, 2010), hal

11 Keenam, pembelajaran bahasa Arab untuk tujuan khusus yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga kursus. Dalam pengalaman, diketahui bahwa belajar selain bahasa pertama ini sukar, apalagi bahasa asing, karena pemerolehan bahasa ini bukan terjadi secara ilmiah, tetapi dengan paksaan yang membuat para pelajar harus berada pada nuansa baru dalam berbagai aspeknya yang belum dipelajari dalam keluarganya. Karena dalam belajar bahasa asing seperti itu, diperlukan guru, artinya terjadi kegiatan mengajar atau pembelajaran. Di dalam memperlajari bahasa Arab ada empat ketrampilan, yaitu ketrampilan mendengar (mahārahal-istimā ), ketrampilan membaca (mahārahal-qirā ah), ketrampilan berbicara (mahārahal-kalām), dan ketrampilan menulis (mahārahal-kitābah). Ketrampilan membaca(mahārah al-qirā ah) secara umum mengandung dua pengertian. Pengertian yang pertama adalah mengubah tulisan menjadi bunyi, pengertian kedua adalah menangkap arti dari situasi yang dilambangkan dengan lambang-lambang tulis dan bunyi tersebut. 10 Adapun inti dari ketrampilan membaca ini terletak pada aspek kedua. Namun, bukan bearti pada aspek pertama itu tidak penting. Sebab, ketrampilan dalam aspek pertama mendasari aspek kedua. Ketrampilan membaca (mahārah al-qirā ah) yang dianggap sulit dalam bahasa Arab adalah membaca buku dan surat kabar. Dalam hal Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang : Misykat, 2009), 11

12 ketrampilan membaca ini sangat dan pasti tergantung pada pemahaman isi atau arti yang dibaca. Jadi ke mampuan yang harus dikembangkan dalam diri para siswa adalah kemahiran mengenal simbol-simbol tertulis yang mencakup penguasaan huruf Arab yang terdiri dari huruf syamsyiyah dan qomariyah, dengan tanda baca dhammah, kasroh, fathah dan tanwin. 11 Pada latihan ketrampilan membaca, seorang guru juga harus mulai pengajarannya dan mengembangkan pemahaman murid terhadap arti atau isi yang dibacanya dalam bahasa Arab sehingga murid merasa mudah dan menyenangi pelajaran bahasa Arab. Dalam pembelajaran mahārah al-qirā ah juga tidak terlepas dari kendala yang dihadapi oleh siswa kelas V di MINU Buaran Pekalongan. Tidak semua siswa sudah mahir dalam ketrampilan membaca (mahārah al-qirā ah), ada sebagian siswa yang masih mengalami kesulitan dalam hal kemampuan membaca bahasa Arab. Hal itu dikarenakan ada beberapa faktor diantaranya faktor linguistik (ilmu bahasa) dan non linguistik (sosio kultural, buku ajar, dan lingkungan sosial). Untuk mengatasi problematika tersebut, guru harus mengusahakan menyusun materi pelajaran dengan baik, menumbuhkan motivasi dan minat para siswa khusunya untuk mempelajari bahasa Arab serta menggunakan metode-metode yang efektif dan menyenangkan dan tidak 11 Ahmad Izzan, Op. Cit.,hal

13 membosankan untuk mencapai tujuan pembelajaran mahārah al-qirā ah tersebut. 2. Penelitian yang relevan Dalam penelitian ini digunakan banyak referensi untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah. Selama proses penyusunan penelitian ini telah ditemukan skripsi dan buku-buku yang membahas tentang pembelajaranmahārah al-qirā ah, antara lain: Skripsi yang ditulis oleh Linda Yarna (IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2001) Kemampuan Membaca dan Menulis Bahasa Arab MAK Mu alimmat El- Islamiyah Perguruan Diniyah Puteri Padang Panjang Sumatra Barat. 12 Skripsi di atas, menjelaskan bahwa si penulis melakukan penelitian bahasa Arab di MAK Mu alimmat El- Islamiyah Perguruan Diniyah Puteri Padang Panjang Sumatra Barat yang di dalamnya meneliti tentang kendala-kendala yang dihadapi oleh siswa MAK dalam hal penguasaan kemampuan membaca dan menulis bahasa Arab yang di fokuskan hanya faktor non linguistiknya saja terutama kontak bahasa di rumah, baik di asrama, masyarakat, sekolah maupun kelompok sekolah dan media. Skripsi yang ditulis oleh Asla Maria (UIN Sunan Kalijaga, 2013) yang berjudul Implementasi Metode Gramatika-Tarjamah dalam 12 Linda Yarna, Kemampuan Membaca dan Menulis Bahasa Arab MAK Mu alimmat El- Islamiyah Perguruan Diniyah Puteri Padang Panjang Sumatra Barat, Skripsi, (Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga, 2001), hal kemampuan- membacadan-menulis-bahasa-arab- MAK- Mu alimmat- El- Islamiyah perguruan-diniyah-puteri padangpanjang sumatra-barat/. Diakses, 20 September

14 Pembelajaran Mahārah Al-Qirā ah Siswi Kelas Ula Madrasah Aliyah Putri Wahid Hasyim Yogyakarta. 13 Skripsi di atas menjelaskan bahwa si penulis ingin mengetahui bagaimana implementasi metode gramatika tarjamah dalam pemebelajaran mahārah al-qirā ah siswi kelas Ula Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Yogyakarta, problematika serta hasil dari pembelajaran mahārah al- Qirā ah dengan metode gramatika-tarjamah. Berbeda dengan skripsi diatas, dalam penelitian ini peneliti hendak menfokuskan kepada penelitian tentang pembelajatan mahārah al-qirā ah digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas V di MINU Buaran Pekalongan, problematika yang dihadapi siswa kelas V di MINU Buaran Pekalongan serta bertujuan untuk mendapatkan solusi atau upaya guru dalam mengatasi problematika tersebut. Adapun letak perbedaan antara skripsi yang sudah ada adalah tempat, waktu, fokus penelitian pada problematika pembelajaran mahārah al-qirā ah siswa kelas V di MINU Buaran Pekalongan dan belum adanya penelitian yang meneliti pembelajaran mahārah al-qirā ah pada tingkat sekolah dasar (MI). 13 Asla Maria, Implementasi Metode Gramatika-Tarjamah dalam Pembelajaran Mahārah Al-Qirā ah Siswi Kelas Ula Madrasah Aliyah Putri Wahid Hasyim Yogyakarta, Skripsi, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2013), Hal implementasi-metode-gramatika-tarjamah-dalam-pembelajaran-mahārah-al-qirā ah-siswi-kelasula-madrasah-aliyah-putri-wahid-hasyim-yogyakarta/. Diakses, 20 September

15 3. Kerangka Berfikir Berdasarkan kajian teoritis di atas maka dapat dibangun kerangka berfikir bahwa dalam kegiatan pembelajaranmahārah al-qirā ah, tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar melalui bimbingan dan motivasi untuk mencapai tujuan pembelajaran mahārah al-qirā ah. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendorong aktifitas dan kreatifitas siswa dalam pembelajaranmahārah al-qirā ah, antara lain : diskusi, pengamatan, penelitian, praktikum, tanya jawab, karya wisata, studi kasus, bermain peran, dan kegiatan-kegiatan yang lainnya yang menunjang tercapainya tujuan pembelajaranmahārah al-qirā ah. Berdasarkan prosesnya, pembelajaran mahārah al-qirā ah sebagai komponen pembelajaran bahasa Arab yang menitikberatkan terhadap kemahiran atau ketrampilan membaca sangat diperlukan untuk memperoleh pengetahuan dan mengerti benar apa yang dibacanya. Untuk membaca cepat dan efektif diperlukan latihan yang terus menerus. Agar dalam pembelajaran mahārah al-qirā ah dapat terarah kepada tujuan, maka bacaan-bacaan yang disajikan perlu dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan atau model-model latihan. Diantara latihanlatihan tersebut yakni belajar memperkaya kosakata, belajar mengenal isi bacaan, belajar mengetahui dan mengingat, belajar memahami makna, belajar mengaplikasikannya, belajar mengenal pola kalimat dan lain sebagainya. 15

16 Bagi siswa kelas V di MINU Buaran Pekalongan yang mempunyai latar belakang kemahiran membaca yang berbeda-beda, kemahiran membaca tulisan Arab merupakan permasalahan tersendiri karena alfabet Arab sangat berlainan dengan alfabet Latin sedangkan alfabet Arab mempunyai sistem sendiri yang mandiri. Permasalahan abjad Arab (huruf hijāiyyah) yang semuanya ada 28 atau 30 dimulai dari huruf alif sampai ya, sebelum siswa mempelajari bahasa Arab terlebih dahulu siswa harus menguasai huruf hijaiyah dalam cara mengucapkan tiap-tiap huruf secara fasih, dan cara merangkaikannya guna untuk membentuk suatu kata yang mengandung arti atau menyusun kalimat sempurna. Keberhasilan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mahārah al-qirā ah di kelas sangat ditentukan oleh penguasaan mereka dalam bidang ketrampilan membaca. Apabila siswa yang tidak mampu membaca dengan baik maka siswa tersebut akan mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran untuk semua mata pelajaran terutama mahārah al- Qirā ah. 16

17 Lebih jelasnya dapat dilihat pada penjabaran dalam skema sebagai berikut : Guru Bahasa Arab Kelas V MINU Buaran Pembelajaran mahārah al-qirā ah Siswa kelas V MINU Buaran Faktor yang mempengaruhi problematika dalam Pembelajaran mahārah al-qirā ah Faktor Linguistik Faktor non Linguistik Upaya atau solusi yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi problematika Pembelajaran F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) adalah penelitian yang dilakukan dalam situasi alamiah akan tetapi didahului oleh semacam intervensi (campur tangan) dari pihak peneliti. Intervensi ini dimaksudkan agar fenomena yang dikehenaki oleh 17

18 peneliti dapat segera tampak dan diamati. Dengan demikian menjai semacam kendali atau kontrol parsial terhadap situasi di lapangan Pendekatan Penelitian Dalam peneltian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif itu sendiri adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada proses penyimpulam deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika antara fenomena yang diminati dengan menggunakan logika ilmiah. 15 Penelitian kualitatif lebih berdasarkan pada filsafat fenomenologi yang menggutamakan penghayatan. Penelitian kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa, interaksi, tingkah laku manusia dalam situasi tertentu perspektif atau pandangan penelitian sendiri. 3. Sumber Data Sumber data adalah subyek dari mana data dapat diperoleh.adapun sumber data penelitian sesuai dengan cara memperolehnya dibagi menjadi dua : a. Sumber data primer Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. 16 Merupakan unsur data utama 2008), hal Syaifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hal Ibid., hal Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 18

19 yang ada hubungannya dengan permasalahan dalam penulisan skripsi. Adapun sumber data ini terdiri atas: 1. Kepala Sekolah MINU Buaran Pekalongan 2. Guru Bahasa Arab kelas V MINU Buaran Pekalongan 3. Siswa Kelas V MINU Buaran Pekalongan b. Sumber data sekunder Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. 17 Sumber data penunjang dan tambahan pada data utama yang relevansinya dengan judul-judul dan ide pokok permasalahannya. Sumber data tersebut berupa buku-buku referensi, dan buku-buku yang berkaitan dengan judul penelitian. 4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Metode observasi Metode observasi yaitu metode penggumpulan data yang menggunakan penagamatan terhadap obyek penelitian yang dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. 18 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan serta kompenan-kompenan penunjang dalam penyelenggaraan pendidikan. 17 Ibid., hal Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Peneltian, (Yogyakarta: Teras, 2009), hal

20 2. Metode Wawancara (Interview) Metode wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan interview pada satu atau beberapa orang yang bersangkutan. 19 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang keadaan sekolah MINU Buaran Pekalongan serta proses pelaksanaan pembelajaran mahārah al- Qirā ah siswa kelas V di MINU Buaran Pekalongan, problematika yang dihadapi siswa kelas V MINU Buaran Pekalongan dan upaya guru untuk mengatasi problematika tersebut serta untuk mendapatkan data tentang sejarah berdirinya MINU Buaran Pekalongan, letak geografis, keadaan guru dan siswa MINU Buaran Pekalongan, sarana dan prasarana. 3. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan melihat atau mencatat suatu laporan yang sudah tersedia. Metode ini dilakukan dengan melihat dokumen-dokumen resmi seperti : monografi, catatancatatan serta buku-buku peraturan yang ada. 20 Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran umum MINU Buaran Pekalongan mengenai tujuan berdiri, visi dan misi dari MINU Buaran Pekalongan serta organisasi kepengurusan yang ada di MINU Buaran Pekalongan. 4. Teknik Analisis Data Pada penelitian ini digunakan teknik interaktif model Miles dan Huberman, di mana analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data 19 Ibid.,hal Ibid., hal

21 dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu, sehingga diperoleh data yang kredibel. Ativitas dalam menganalisis data kualitatif dilakukan secara interaktif meliputi tahap-tahap antara lain data collection (pengumpulan data), reduksi data ( mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu), data display/ penyajian data (untuk mencari data dalam penelitian kualitatif adalah dengan kalimat yangg bersifat naratif, conclusion drawing/ verification (penarikan kesimpulan dan verifikasi). 21 G. Sistematika Penelitian Untuk mempermudah dalam pembahasan skripsi ini, secara umum peneliti sajikan sistematika yang meliputi empat bab, yaitu Bab I Pendahuluan, bab ini meliputi : Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, TinjauanPustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Penelitian. Bab II Pembahasan Pembelajaran Mahārah Al-Qirā ah, bab ini meliputi : Pengertian Pembelajaran Mahārah Al-Qirā ah, Pengertian Mahārah Al-Qirā ah, Urgensi Mahārah Al-Qirā ah, Tujuan Pembelajaran Mahārah Al-Qirā ah, Macam-Macam Pembelajaran Mahārah Al- 21 Sugiyono,Op. Cit., hal

22 Qirā ah,problematika Pembelajaran Mahārah Al-Qirā ah, Macam-Macam Permainan Edukatif dalam Pembelajaran Mahārah Al-Qirā ah, Upaya atau Solusi untuk Mengatasi Problematika Tersebut. Bab III Gambaran umum tentang madrasah yang akan diteliti, bab ini meliputi : Pertama: Sejarah Berdiri, Letak Geografis, Visi dan Misi dan Tujuan Madrasah, Struktur Organisasi, Keadaan Guru dan Siswa,Sarana dan Prasarana sekolah. Kedua : Proses Pembelajaran Mahārah Al- Qirā ahsiswa Kelas V MINU Buaran Pekalongan, Problematika Mahārah Al-Qirā ahsiswa Kelas V MINU Buaran Pekalongan, Upaya Yang Dilakukan Guru Untuk Mengatasi Problematika Pembelajaran Mahārah Al-Qirā ah Siswa Kelas V MINU Buaran Pekalongan. Bab IV Analisis tentang pembelajaran mahārah al-qirā ahsiswa kelas V MINU Buaran Pekalongan, bab ini meliputi : Analisis Proses Pembelajaran Mahārah Al-Qirā ah Siswa Kelas V MINU Buaran Pekalongan, Problematika Pembelajaran Mahārah Al-Qirā ah Siswa Kelas V MINU Buaran Serta Upaya Guru Untuk Mengatasi Problematika Tersebut. Bab V : Penutup, bab ini meliputi : Kesimpulan dan Saran-Saran. 22

BAB I PENDAHULUAN. daya guna serta hasil guna yang relatif cukup tinggi, termasuk didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. daya guna serta hasil guna yang relatif cukup tinggi, termasuk didalamnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sesuai kodrat yang dimiliki oleh manusia, maka pada diri manusia tumbuh suatu kecenderungan untuk selalu menggunakan segala sesuatu dengan daya guna serta hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Baik buruknya hasil suatu penelitian (research) sebagian tergantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Yakni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara mengajar sehingga anak didik menjadi mau belajar. 1 Pembelajaran juga

BAB I PENDAHULUAN. cara mengajar sehingga anak didik menjadi mau belajar. 1 Pembelajaran juga BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pembelajaran berasal dari kata dasar ajar yang ditambah awalan pe dan akhiran an menjadi pembelajaran yang berarti proses, perbuatan dan cara mengajar sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Definisi dari pendekatan penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian field research yaitu penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB II METODE QIRA AH DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB

BAB II METODE QIRA AH DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB BAB II METODE QIRA AH DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB A. Metode Qira ah 1. Latar Belakang Metode Qira ah Banyak penelitian mengenai situasi pengajaran bahasa asing di Amerika Serikat pada saat itu menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari prosedur dan pola yang ditempuh oleh peneliti, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencari dan menemukan data yang diperoleh dalam penelitian dan membuat analisis dengan maksud agar penelitian dan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya pendidikan adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung pada lingkungan tertentu. 1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 1 yang digunakan untuk usaha untuk menemukan, mengembangkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif (field research). Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berlandaskan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penilitian 1. Jenis penelitian Jenis penilitian ini tergolong dalam penilitian lapangan (field research), yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan yaitu penelitian di lakukan dalam situasi alamiah akan tetapi di dahului oleh semacam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kondisi Umum MI Tarbiyatul Athfal Wedung Demak. 1. Tinjauan Historis Berdirinya MI Tarbiyatul Athfal Wedung Demak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kondisi Umum MI Tarbiyatul Athfal Wedung Demak. 1. Tinjauan Historis Berdirinya MI Tarbiyatul Athfal Wedung Demak BAB III METODE PENELITIAN A. Kondisi Umum MI Tarbiyatul Athfal Wedung Demak 1. Tinjauan Historis Berdirinya MI Tarbiyatul Athfal Wedung Demak Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatul Athfal merupakan lembaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut: A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan(field research),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Guna memperoleh informasi sesuai dengan yang terumuskan dalam perumusan atau tujuan penelitian, perlu suatu desain atau rancangan menyeluruh tentang urutan kerja penelitian dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan guna mempermudah memahami objek pada penulisan skripsi, diantaranya adalah: A. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah fieldresearch atau penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang tergolong dalam penelitian lapangan (field research) yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Baik buruknya hasil suatu penelitian (research) sebagian tergantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian yang tergolong dalam penelitian lapangan ( Field Research), yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di dalam suatu penelitian diperlukan sebuah metode penelitian. Metode penelitian ini sendiri merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut cara kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. 1 Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penyusunan skripsi ini penyusun menggunakan beberapa metode untuk memperoleh data tertentu sebagai suatu cara pendekatan ilmiah sehingga skripsi ini layak sebagai karya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang tergolong dalam penelitian lapangan (Field Research), yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan masalah yang kompleks karena setiap individu yang belajar melibatkan aspek kepribadiannya, baik fisik maupun mental sehingga akan terjadi perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN data. 2 Pendekatan penelitian ini bersifat kualitatif pospositivisme digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting demi tercapainya suatu tujuan penelitian. Karena metode mempelajari dan membahas tentang cara-cara yang ditempuh dengan setepat-tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian. 1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian1 ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif2. Penelitian lapangan yaitu metode yang mempelajari fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian lapangan (field reseach) yaitu penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian lapangan (field reseach) yaitu penelitian untuk menemukan realitas apa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Baik buruknya hasil suatu penelitian ( research) sebagian tergantung kepada metode pengumpulan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencari dan menemukan data yang diperoleh dalam penelitian dan membuat analisis dengan maksud agar penelitian dan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 yang digunakan untuk usaha untuk menemukan, mengembangkan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Kulango Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau research yaitu usaha untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis mengemukakan metode penelitian yang berisi tentang (1) Jenis dan pendekatan penelitian, (2) lokasi penelitian, (3) data dan sumber data, (4) prosedur pengumpulan

Lebih terperinci

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif itu sendiri adalah suatu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang metodemetode penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam penelitian. 1 Metodologi yang digunakan dalam skripsi ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena metode merupakan salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi obyek atau sasaran

Lebih terperinci

Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, Ed. IV, 2002, hlm. 13

Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, Ed. IV, 2002, hlm. 13 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam menentukan Implementasi Kebijakan Pajak Galian Golongan C dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dengan menggunakan unsur pokok yang harus ditemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan akan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kompetensi merupakan salahsatu kualifikasi pendidikan yang terpenting. Diantara kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik adalah menguasai bidang studi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian. 1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Oleh karena itu, Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang terdapat di dalam skripsi ini adalah penelitian field research yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau ( research) yaitu usaha untuk menemukan, mengembangkan, mengetahui kebenaran suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini adalah penelitian pendidikan, maka metode penelitian pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini ingin mengetahui kreativitas siswa dalam memahami bangun datar kelas VII MTs Al Ghozali Panjerejo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu peneliti terjun kelapangan untuk memperoleh data. Penelitian dilakukan di MI Imaduddin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk mewujudkan cita-cita pembangunan nasional. Untuk mewujudkannya pemerintah mengupayakan peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu masalah yang sangat penting dalam menentukan kelangsungan hidup masyarakat atau suatu bangsa ke arah yang lebih maju, Oleh karenanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah teknik- teknik spesifik dalam penelitian. 1 Hal ini menjelaskan bahwa metode penelitian merupakan langkah- langkah yang harus ditempuh guna melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan tentang manajemen pengembangan program kecakapan hidup bagi siswa di MAN Kendal yang meliputi perencanaan pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian lapangan (field reseach) yaitu penelitian untuk menemukan realitas apa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian membutuhkan data yang obyektif, pembahasan penelitian dibahas secara teoritis dan empiris. Pembahasan teoritis bersumber pada kepustakaan yang merupakan karangan ahli

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 ranah afektif ini sebagai pondasi bagi siswa dalam menghadapi setiap kejadian ataupun permasalahan ia alami dalam kehidupan sehari-hari. Ranah afektif dapat mengarahkan seseorang untuk dapat berbuat

Lebih terperinci

URGENSI PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH (PR) DALAM MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA

URGENSI PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH (PR) DALAM MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA URGENSI PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH (PR) DALAM MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA (Studi Kasus Siswa Kelas XI MAN Muara Bungo Pada Bidang Studi Fikih) Nurbeda 1 ABSTRAK Ketersediaan waktu pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Baik buruknya hasil suatu penelitian (research) sebagian tergantung kepada metode pengumpulan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field of research), dan pendekatan penelitian ini adalah kualitatif yaitu menekankan analisisnya pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian, metode yang penulis gunakan adalah metode kualitatif yakni metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada

Lebih terperinci

Thohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling, Jakarta, Rajawali Pers, 2013, hlm. 1

Thohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling, Jakarta, Rajawali Pers, 2013, hlm. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( field research). Dimana penelitian lapangan ini bertujuan mengetahui efektifitas penggunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara prosedur atau langkah yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengelola data serta menganalisis data dengan menggunakan teknik dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah benar. 1 Khusus kemampuan menulis al-qur an bagi anak merupakan langkah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Baca Tulis Al-Qur an (BTQ) adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dan sekaligus sistem yang bermuara dan berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan diyakini sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (Rindang, 2004: 2). Situasi dan kondisi sekolah mencerminkan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (Rindang, 2004: 2). Situasi dan kondisi sekolah mencerminkan keadaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah adalah tempat belajar dan berlatih siswa dalam berbagai hal yang nantinya pasti akan dihadapi oleh para siswa dalam kehidupan nyata di tengah-tengah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada poin ini akan membahas mengenai jenis penelitian serta tempat dan waktu penelitian, berikut adalah penjelasannya: 1. Jenis Penelitian Penulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2007), hal ), hal Depdiknas, Bunga rampai keberhasilan guru dalam pembelajaran (Jakarta: Depdiknas,

BAB I PENDAHULUAN. 2007), hal ), hal Depdiknas, Bunga rampai keberhasilan guru dalam pembelajaran (Jakarta: Depdiknas, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taman kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun. Taman kanak kanak bermakna sebagai tempat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

Lebih terperinci

Saifuddin, Op. Cit., hlm. 5.

Saifuddin, Op. Cit., hlm. 5. 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian field research, yaitu sebuah studi penelitian yang mengambil data autentik secara obyektif/studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah adalah merupakan lembaga yang mengkhususkan diri untuk kegiatan pendidikan Islam, tempat masyarakat mentransfer keterampilan, kebiasaan, cita-cita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana upaya kepala madrasah dalam meningkatkan keprofesionalitas guru, melalui manajemen kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode-metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreatif, mandiri dan profesional pada bidangnya masing-masing. 1

BAB I PENDAHULUAN. kreatif, mandiri dan profesional pada bidangnya masing-masing. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perwujudan masyarakat berkualitas menjadi tanggung jawab pendidikan, terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subjek yang semakin berperan menampilkan

Lebih terperinci