Analisis Isi Media Judul: MIP No. 279 Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 17/12/2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Isi Media Judul: MIP No. 279 Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 17/12/2014"

Transkripsi

1 Analisis Isi Media Judul: MIP No. 279 Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 17/12/2014

2 Sebaran Media. Frekuensi media yang memberitakan topik MCA terbanyak hari ini adalah Detik.com 27 berita. Media lainnya adalah Okezone.com 21 berita, Viva.co.id 13 berita, AntaraNews.com 11 berita, Inilah.com tujuh (7) berita, Kontan enam (6) berita, Bisnis Indonesia tiga (3) berita, The Jakarta Post dua (2) berita, dan media lainnya.

3 Sebaran Isu. Isu yang mempunyai frekuensi terbanyak adalah isu kondisi pelemahan rupiah (43 berita). Isu lainnya adalah isu langkah antisipasi pemerintah (21 berita), isu dampak pelemahan rupiah (17 berita), dan isu sebab pelemahan rupiah (16 berita).

4 Sebaran Media dan Isu. Isu terbanyak adalah isu kondisi pelemahan rupiah (43 berita). Isu tersebut diberitakan oleh Detik.com, Inilah.com, Okezone.com, Viva.co.id, Antaranews.com, Kompas, dan Rakyat Merdeka. Isu lainnya adalah isu langkah antisipasi pemerintah (21 berita). Isu ini diberitakan oleh Detik.com, Okezone.com, Viva.co.id, AntaraNews.com, Jakarta Post, Kontan, Sindo, dan Jakarta Globe.

5 Sebaran Tendensi. Frekuensi tendensi terbanyak adalah tendensi netral (56,7%). Isu bertendensi negatif sebanyak 27,8% dan positif sebanyak 15,5%.

6 Sebaran Media dan Tendensi. Media paling banyak memberitakan isu bertendensi netral (56,7%). Isu yang bertendensi negatif (27,8%) diberitakan oleh Okezone.com, Viva.co.id, Detik.com, AntaraNews.com, dan Kontan. Isu bertendensi positif diberitakan oleh Okezone.com, Detik.com, Antaranews.com, Bisnis Indonesia, Kontan, The Jakarta Post, dan Jakarta Globe.

7 Sebaran Narasumber. Narasumber yang diberitakan terbanyak oleh media massa adalah Sofyan Djlalil 10 berita. Narasumber lainnya adalah Jusuf Kalla sembilan (9) berita, Bambang Brodjonegoro delapan (8) berita, Joko Widodo lima (5) berita, dan Perry Warjiyo lima (5) berita.

8 CONCLUSION Kesimpulan: Detik.com merupakan media yang memberitakan MCA terbanyak hari ini (27 berita). Isu terbanyak adalah isu kondisi pelemahan rupiah (43 berita). Isu tersebut diberitakan oleh Detik.com, Inilah.com, Okezone.com, Viva.co.id, AntaraNews.com, Kompas, dan Rakyat Merdeka. Tendensi isu didominasi netral (56,7%). Isu bertendensi negatif sebanyak 27,8%, yang diberitakan oleh Okezone.com, Viva.co.id, Detik.com, AntaraNews.com, dan Kontan. Narasumber terbanyak adalah Sofyan Djalil (10 berita).

9 CONCLUSION Rekomendasi: Duduk perkara isu kondisi pelemahan rupiah adalah sebagai berikut. Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum menyampaikan langkah spesifik menangani pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dalam beberapa hari ini. Jokowi mengatakan, pelemahan mata uang terhadap dolar AS dialami hampir semua negara di dunia. Bank Indonesia (BI), sudah mulai melakukan intervensi untuk meminimalisir risiko fiskal. Presiden menambahkan mulai tahun depan diharapkan dalam jangka yang panjang, pemerintah akan mendorong industri yang berorientasi ekspor untuk memperbaiki neraca perdagangan. Hal itu juga akan otomatis mengurangi permintaan impor. Indonesia perlu memperhatikan faktor lain yang menyebabkan pelemahan nilai tukar rupiah. Hal ini perlu dilakukan karena pelemahan rupiah masih berlanjut pada Selasa (16/12). Tekanan terakhir dipengaruhi oleh kebijakan Rusia menaikkan suku bunga acuan 650 basis poin menjadi 17 persen. Nilai tukar rupiah menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang diterbitkan Bank Indonesia pada Selasa mencapai Rp per dollar AS, melemah cukup dalam dibandingkan posisi Senin di level Rp per dollar AS. Di pasar spot, nilai tukar rupiah bergerak antara Rp dan Rp per dollar AS pada perdagangan valuta asing. Menteri Keuangan Bambang PS

10 Brodjonegoro menjelaskan, peningkatan suku bunga acuan Bank Sentral Rusia menyebabkan keluarnya modal asing dari negara yang sedang bertumbuh seperti Indonesia. Rupiah tidak melemah sendirian. Menurut Bambang, pelemahan adalah fenomena global, tak hanya dialami oleh negara-negara yang sedang tumbuh, tetapi juga negara-negara maju. Mata uang Rusia, rubel, melemah sangat dalam sepanjang tahun ini. Dari Moskow, kantor berita AFP melaporkan, rubel saat ini berada dalam kondisi kritis. Deputi Pertama Kepala Bank Sentral Rusia Sergei Shvetsov mengatakan, pihaknya akan segera mengambil langkah tambahan. Hari Selasa, rubel jatuh hingga 20 persen menjadi 80 rubel per dollar AS dan 100 rubel per euro. Dibandingkan dengan nilai tukar pada awal tahun ini, secara keseluruhan rubel telah kehilangan 60 persen nilainya. Langkah darurat Rusia menaikkan suku bunga gagal menenangkan gejolak. Bahkan, nilai tukar mata uang Rusia itu terhadap dollar AS justru terus merosot. Hal ini tampaknya akan makin memperparah kondisi ekonomi Rusia yang sekarang dalam konfrontasi dengan Barat terkait isu Ukraina. Peningkatan suku bunga Bank Sentral Rusia sebetulnya sudah bisa diprediksi dari awal. Rusia sudah beberapa kali menaikkan suku bunga tahun ini. Hal itu dipengaruhi oleh turunnya harga minyak dunia yang kemarin sekitar 55 dollar AS per barrel. Rusia dengan cadangan minyak 87 miliar barrel adalah salah satu negara yang mengandalkan pendapatan

11 dari minyak. Sekitar 52 persen pendapatan Rusia dari ekspor minyak dan gas. Penurunan harga minyak mentah menyebabkan pendapatan negara turun hingga sekitar 48 persen.

12 CONCLUSION Berdasarkan duduk perkara tersebut di atas, maka pemerintah direkomendasikan untuk berhati-hati dalam melakukan intervensi nilai tukar. Sebab hal itu akan menguras devisa negara dengan cepat, mengingat pergerakan nilai tukar telah bersifat global. Justru karena bersifat global tersebut, maka penguatan nilai tukar rupiah tidak dapat dengan hanya melakukan antisipasi Indonesia, melainkan pemerintah perlu mengaktifkan kembali pengendalian terhadap transaksi niali tukar rupiah di dalam negeri, pengendalian transaksi nondeliverable fund (NDF), maupun kerjasa multinasional di bidang penganganan gejolak nilai tukar yang terjadi bersifat global antar negara.

Analisis Isi Media Judul: MIP No.60 Antisipasi Pelemahan Rupiah. Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 14/03/2015

Analisis Isi Media Judul: MIP No.60 Antisipasi Pelemahan Rupiah. Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 14/03/2015 Analisis Isi Media Judul: MIP No60 Antisipasi Pelemahan Rupiah Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 14/03/2015 Sebaran Media Terdapat 60 pemberitaan yang memuat isu Antisipasi Pelemahan Rupiah hari ini

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 152 Dampak Krisis Ekonomi Yunani Terhadap Indonesia Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 07/07/2015

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 152 Dampak Krisis Ekonomi Yunani Terhadap Indonesia Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 07/07/2015 Analisis Isi Media Judul: MIP No 152 Dampak Krisis Ekonomi Yunani Terhadap Indonesia Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 07/07/2015 Sebaran Media Media yang paling banyak memuat pemberitaan tentang Dampak

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No.160 Jelang Rekapitulasi Akhir Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 22/07/2014

Analisis Isi Media Judul: MIP No.160 Jelang Rekapitulasi Akhir Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 22/07/2014 Analisis Isi Media Judul: MIP No160 Jelang Rekapitulasi Akhir Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 22/07/2014 Sebaran Media Media online yang terbanyak memberitakan isu MCA pada Selasa 22 Juli

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No 195 Kunjungan IMF ke Indonesia Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 02/09/2015

Analisis Isi Media Judul: MIP No 195 Kunjungan IMF ke Indonesia Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 02/09/2015 Analisis Isi Media Judul: MIP No 195 Kunjungan IMF ke Indonesia Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 02/09/2015 Sebaran Media Pemberitaan mengenai Kunjungan IMF ke Indonesia paling banyak diangkat oleh

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No.218 Jelang Pemilihan Ketua MPR Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 06/10/2014

Analisis Isi Media Judul: MIP No.218 Jelang Pemilihan Ketua MPR Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 06/10/2014 Analisis Isi Media Judul: MIP No218 Jelang Pemilihan Ketua MPR Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 06/10/2014 Sebaran Media Pemberitaan media hari ini tercatat ada 15 media baik daring, cetak, maupun elektronik

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No 12 Usulan Revisi UU Terorisme Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 19/01/2016

Analisis Isi Media Judul: MIP No 12 Usulan Revisi UU Terorisme Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 19/01/2016 Analisis Isi Media Judul: MIP No 12 Usulan Revisi UU Terorisme Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 19/01/2016 Sebaran Media Monitoring media pada tanggal 19 Januari 2016 tentang pemberitaan Usulan Revisi

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MCA No 107 Kenaikan Harga Pangan Bulan Ramadhan Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 07/06/2016

Analisis Isi Media Judul: MCA No 107 Kenaikan Harga Pangan Bulan Ramadhan Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 07/06/2016 Analisis Isi Media Judul: MCA No 107 Kenaikan Harga Pangan Bulan Ramadhan Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 07/06/2016 Sebaran Media Sebaran Media Monitoring pada tanggal 07 Juni 2016 mengangkat isu

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP NO.244. Rencana Kenaikan Harga BBM Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 06/11/2014

Analisis Isi Media Judul: MIP NO.244. Rencana Kenaikan Harga BBM Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 06/11/2014 Analisis Isi Media Judul: MIP NO244 Rencana Kenaikan Harga BBM Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 06/11/2014 Sebaran Media Inilahcom merupakan pemberita terbanyak MCA pada hari ini (17 berita) Media lainnya

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No.64 Wacana Revisi PP No 99 Tahun 2012 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 19/03/2015

Analisis Isi Media Judul: MIP No.64 Wacana Revisi PP No 99 Tahun 2012 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 19/03/2015 Analisis Isi Media Judul: MIP No64 Wacana Revisi PP No 99 Tahun 2012 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 19/03/2015 Sebaran Media Dari 16 Media cetak dan online, hanya 12 media yang memberitakan isu "Wacana

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No Teror Paris Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 16/11/2015

Analisis Isi Media Judul: MIP No Teror Paris Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 16/11/2015 Analisis Isi Media Judul: MIP No 257 Teror Paris Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 16/11/2015 Sebaran Media Pemberitaan pada hari ini mengenai Teror Paris Media online yang paling banyak mengangkat berita

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No 203 Paket Kebijakan Ekonomi Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 11/09/2015

Analisis Isi Media Judul: MIP No 203 Paket Kebijakan Ekonomi Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 11/09/2015 Analisis Isi Media Judul: MIP No 203 Paket Kebijakan Ekonomi Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 11/09/2015 Sebaran Media Media daring yang paling banyak mengangkat pemberitaan mengenai Paket Kebijakan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/8/PBI/2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/PBI/2013 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI KEPADA BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 252 Dugaan Jasa Lobi dalam Kunjungan Presiden. Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 10/11/2015

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 252 Dugaan Jasa Lobi dalam Kunjungan Presiden. Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 10/11/2015 Analisis Isi Media Judul: MIP No 252 Dugaan Jasa Lobi dalam Kunjungan Presiden Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 10/11/2015 Sebaran Media Monitoring media hari ini, 10 November 2015, memberitakan tentang

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No Pengesahan RUU Pilkada Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 23/09/2014

Analisis Isi Media Judul: MIP No Pengesahan RUU Pilkada Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 23/09/2014 Analisis Isi Media Judul: MIP No 207 Pengesahan RUU Pilkada Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 23/09/2014 Sebaran Media Terdapat 12 media baik daring, cetak, maupun elektronik yang teridentifikasi memberitakan

Lebih terperinci

2016, No /17/PBI/2013 tentang Transaksi Swap Lindung Nilai Kepada Bank Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Ban

2016, No /17/PBI/2013 tentang Transaksi Swap Lindung Nilai Kepada Bank Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Ban No.94, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Lindung Nilai. Transaksi Swap. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5881) PERATURAN BANK INDONESIA

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 89 Pembekuan PSSI Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 20/04/2015

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 89 Pembekuan PSSI Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 20/04/2015 Analisis Isi Media Judul: MIP No 89 Pembekuan PSSI Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 20/04/2015 Sebaran Media Terdapat 43 pemberitaan mengenai Pembekuan PSSI pada MCA hari ini Pemberitaan media online

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: No.02 Kontroversi Izin Penerbangan Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/01/2015

Analisis Isi Media Judul: No.02 Kontroversi Izin Penerbangan Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/01/2015 Analisis Isi Media Judul: No02 Kontroversi Izin Penerbangan Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/01/2015 Sebaran Media Pada pemberitaan media hari ini, terdapat 12 media baik daring, cetak, maupun elektronik

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No.114 Strategi Kampanye Capres-Cawapres Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 26/05/2014

Analisis Isi Media Judul: MIP No.114 Strategi Kampanye Capres-Cawapres Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 26/05/2014 Analisis Isi Media Judul: MIP No114 Strategi Kampanye Capres-Cawapres Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 26/05/2014 Sebaran Media Berdasarkan data yang ada, terdapat seratus tiga puluh delapan (138) berita

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 209 Putusan Vonis Kasus Korupsi Anas Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 25/09/2014

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 209 Putusan Vonis Kasus Korupsi Anas Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 25/09/2014 Analisis Isi Media Judul: MIP No. 209 Putusan Vonis Kasus Korupsi Anas Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 25/09/2014 Sebaran Media. Media online yang terbanyak memberitakan adalah Detik.com (28 berita).

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP. No. 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014

Analisis Isi Media Judul: MIP. No. 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014 Analisis Isi Media Judul: MIP No 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014 Sebaran Media MCA hari ini Senin 5 Mei 2014 teridentifikasi media online terbanyak yang memberitakan adalah

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MCA No.33 Revisi UU KPK Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 18/02/2016

Analisis Isi Media Judul: MCA No.33 Revisi UU KPK Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 18/02/2016 Analisis Isi Media Judul: MCA No33 Revisi UU KPK Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 18/02/2016 Sebaran Media Monitoring media pada hari Kamis, 18 Februari 2016 mengenai Revisi UU KPK paling banyak diangkat

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No.07. Rakernas PDIP Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 12/01/2016

Analisis Isi Media Judul: MIP No.07. Rakernas PDIP Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 12/01/2016 Analisis Isi Media Judul: MIP No07 Rakernas PDIP Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 12/01/2016 Sebaran Media Pemberitaan mengenai Rakernas PDIP paling banyak dimuat oleh Detikcom sebanyak sembilan berita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan depresiasi. Ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia juga telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan internasional. Perdagangan internasional merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan internasional. Perdagangan internasional merupakan faktor yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian yang terjadi saat ini mengacu pada perekonomian terbuka, dimana dalam kondisi ini setiap negara melakukan perdagangan antar negara atau perdagangan internasional.

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.173, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Nilai. Lindung. Swap. Transaksi. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5920) PERATURAN BANK INDONESIA

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MCA No.52 Pemberantasan Narkoba Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 17/03/2016

Analisis Isi Media Judul: MCA No.52 Pemberantasan Narkoba Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 17/03/2016 Analisis Isi Media Judul: MCA No52 Pemberantasan Narkoba Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 17/03/2016 Sebaran Media Hasil monitoring pada hari Kamis, 17 Maret 2016 mengenai Pemberantasan Narkoba paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nilai mata uang Rupiah dan perbandingan dengan nilai mata uang acuan internasional yaitu Dollar Amerika, merupakan salah satu gambaran pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No.119. Hasil Lab Terkait Beras Sintetis Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 28/05/2015

Analisis Isi Media Judul: MIP No.119. Hasil Lab Terkait Beras Sintetis Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 28/05/2015 Analisis Isi Media Judul: MIP No119 Hasil Lab Terkait Beras Sintetis Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 28/05/2015 Sebaran Media Pemberitaan mengenai Hasil Lab Terkait Beras Sintetis paling banyak diberitakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal di Indonesia, ada beberapa kelompok saham yang paling banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham tersebut

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/ PBI/ 2013 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI KEPADA BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/ PBI/ 2013 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI KEPADA BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/ PBI/ 2013 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI KEPADA BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan Bank Indonesia

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No.05 Percepatan Pembangunan Infrastruktur Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 08/01/2016

Analisis Isi Media Judul: MIP No.05 Percepatan Pembangunan Infrastruktur Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 08/01/2016 Analisis Isi Media Judul: MIP No05 Percepatan Pembangunan Infrastruktur Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 08/01/2016 Sebaran Media Pemberitaan mengenai Percepatan Pembangunan Infrastruktur paling banyak

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, 1 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/13/PBI/2016 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/PBI/2013 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI KEPADA BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan masyarakat demokratis, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga,

BAB I PENDAHULUAN. iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap negara selalu berbeda bila ditinjau dari sumber daya alamnya, iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga, keadaan struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang masalah Pada tahun 2008 terjadi krisis global dan berlanjut pada krisis nilai tukar. Krisis ekonomi 2008 disebabkan karena adanya resesi ekonomi yang melanda Amerika

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti

Lebih terperinci

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH? Edisi Maret 2015 Poin-poin Kunci Nilai tukar rupiah menembus level psikologis Rp13.000 per dollar AS, terendah sejak 3 Agustus 1998. Pelemahan lebih karena ke faktor internal seperti aksi hedging domestik

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 151 Kebakaran Terminal 2E Bandara Soetta Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 06/07/2015

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 151 Kebakaran Terminal 2E Bandara Soetta Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 06/07/2015 Analisis Isi Media Judul: MIP No 151 Kebakaran Terminal 2E Bandara Soetta Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 06/07/2015 Sebaran Media Media yang paling banyak memuat pemberitaan tentang Kebakaran Terminal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. R Serfianto D. Purnomo et al. Buku Pintar Pasar Uang & Pasar Valas (Jakarta, Gramedia 2013), h. 98.

BAB I PENDAHULUAN. R Serfianto D. Purnomo et al. Buku Pintar Pasar Uang & Pasar Valas (Jakarta, Gramedia 2013), h. 98. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai Tukar adalah harga mata uang dari suatu negara yang diukur, dibandingkan, dan dinyatakan dalam nilai mata uang negara lainnya. 1 Krisis moneter yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Fluktuasi kurs rupiah yang. faktor non ekonomi. Banyak kalangan maupun Bank Indonesia sendiri yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Fluktuasi kurs rupiah yang. faktor non ekonomi. Banyak kalangan maupun Bank Indonesia sendiri yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat krisis keuangan global beberapa tahun belakan ini kurs, inflasi, suku bunga dan jumlah uang beredar seolah tidak lepas dari masalah perekonomian di Indonesia.

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MCA No.55 Illegal Fishing Perairan Natuna Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 22/03/2016

Analisis Isi Media Judul: MCA No.55 Illegal Fishing Perairan Natuna Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 22/03/2016 Analisis Isi Media Judul: MCA No55 Illegal Fishing Perairan Natuna Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 22/03/2016 Sebaran Media Hasil monitoring pada hari Selasa, 22 Maret 2016 mengenai Illegal Fishing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE

BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE 2014-2015 A. Analisis Fundamental Nilai Tukar Rupiah 1. Faktor Ekonomi Faktor Ekonomi yaitu hal-hal yang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.215, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Transaksi SWAP. Lindung Nilai. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5583) PERATURAN BANK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yaitu nilai tukar (exchange rate) atau yang biasa dikenal dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yaitu nilai tukar (exchange rate) atau yang biasa dikenal dengan BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Berkembangnya proses globalisasi, dimana seperti tidak adanya batas antar negara di dunia serta nampaknya setiap negara menjadi terintegrasi, maka kegiatan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan jasa. Jika suatu negara memiliki hubungan ekonomi dengan negara-negara lain maka

Lebih terperinci

No.17/21/DPM Jakarta, 28 Agustus Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

No.17/21/DPM Jakarta, 28 Agustus Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA No.17/21/DPM Jakarta, 28 Agustus 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA Perihal : Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 16/15/DPM perihal Transaksi Valuta

Lebih terperinci

Kondisi Cadangan Devisa Indonesia Penyebab Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Kondisi Cadangan Devisa Indonesia Penyebab Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Pusat - 10270 c 5715409 d 5715245 m infosingkat@gmail.com BIDANG EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK KAJIAN SINGKAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan

Lebih terperinci

No.17/20/DPM Jakarta, 28 Agustus Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

No.17/20/DPM Jakarta, 28 Agustus Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA No.17/20/DPM Jakarta, 28 Agustus 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA Perihal : Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 16/14/DPM perihal Transaksi Valuta

Lebih terperinci

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro Melemahnya nilai tukar rupiah dan merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan membuat panik pelaku bisnis. Pengusaha tahu-tempe, barang elektronik, dan sejumlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang mencerminkan kuatnya perekonomian suatu negara. Jika

BAB 1 PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang mencerminkan kuatnya perekonomian suatu negara. Jika BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Nilai tukar mata uang mencerminkan kuatnya perekonomian suatu negara. Jika perekonomian suatu negara mengalami depresiasi mata uang, maka bisa dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam negeri biasa sering dikenal sebagai kurs atau nilai tukar. Menurut Bergen, nilai tukar mata uang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas (freely floating system) yang dimulai sejak Agustus 1997, posisi nilai tukar rupiah terhadap mata uang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.346, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA EKONOMI. Pajak. Penghasilan. SBI. Bunga Deposito. Tabungan. Diskonto. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5803)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai ekonomis. Hal ini dikarenakan adanya permintaan yang timbul karena adanya kepentingan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH Asumsi nilai tukar rupiah terhadap US$ merupakan salah satu indikator makro penting dalam penyusunan APBN. Nilai tukar rupiah terhadap US$ sangat berpengaruh

Lebih terperinci

Headline Berita Hari Ini Periode: 19/11/2014 Tanggal terbit: 19/11/2014

Headline Berita Hari Ini Periode: 19/11/2014 Tanggal terbit: 19/11/2014 Headline Berita Hari Ini Periode: 19/11/2014 Tanggal terbit: 19/11/2014 Sebaran Bidang. Berita MIP hari ini didominasi bidang Perekonomian (80%). Berita bidang Polhukam sebanyak 20%. Sebaran Isu. Isu terbanyak

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu melakukan perubahan atas Peraturan Bank Indonesia

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu melakukan perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No.116, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Valuta Asing. Rupiah. Bank. Domestik. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5701). PERATURAN BANK

Lebih terperinci

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) SURAT EDARAN NOMOR 16/23 /DPM TANGGAL 24 DESEMBER 2014 TENTANG OPERASI PASAR TERBUKA (OPT)

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) SURAT EDARAN NOMOR 16/23 /DPM TANGGAL 24 DESEMBER 2014 TENTANG OPERASI PASAR TERBUKA (OPT) FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) SURAT EDARAN NOMOR 16/23 /DPM TANGGAL 24 DESEMBER 2014 TENTANG OPERASI PASAR TERBUKA (OPT) Q : Apa latar belakang penerbitan Surat Edaran ini? A : Surat Edaran ini diterbitkan

Lebih terperinci

Kondisi Perekonomian Indonesia

Kondisi Perekonomian Indonesia KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan

Lebih terperinci

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu melakukan perubahan ketiga atas Pera

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu melakukan perubahan ketiga atas Pera No.224, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Valuta Asing. Rupiah. Bank Asing. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5744). PERATURAN BANK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Oleh. masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Oleh. masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Oleh karena itu Indonesia harus giat melaksanakan pembangunan disegala bidang. Tujuan utama pembangunan adalah tercapainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Nilai Tukar Menurut Triyono (2008), kurs (exchange rate) adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, yaitu merupakan perbandingan nilai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh

I. PENDAHULUAN. Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh masyarakat. Dalam kehidupannya, manusia memerlukan uang untuk melakukan kegiatan ekonomi, karena uang

Lebih terperinci

No.17/ 23 /DPM Jakarta, 30 September Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

No.17/ 23 /DPM Jakarta, 30 September Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA No.17/ 23 /DPM Jakarta, 30 September 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA Perihal : Perubahan Ketiga atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 16/14/DPM tanggal 17 September

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja ekonomi Indonesia yang mengesankan dalam 30 tahun terakhir sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan dan kerentanan

Lebih terperinci

FREQUENTLY ASKED QUESTION

FREQUENTLY ASKED QUESTION FREQUENTLY ASKED QUESTION STIONS Surat Edaran No. 17/37 37/D /DPM tanggal 16 November 2015 perihal Operasi Pasar Terbuka 1. Q : Apa latar belakang penerbitan Surat Edaran ini? A : Penerbitan Surat Edaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/19/PBI/2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/PBI/2013 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI KEPADA BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan mengatur kegiatan perekonomian suatu negara, termasuk pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. dan mengatur kegiatan perekonomian suatu negara, termasuk pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kompleknya keterkaitan dan hubungan antarnegara didalam kancah internasional menyebabkan pemerintah juga ikut serta dalam hal meregulasi dan mengatur

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 131 TAHUN 2000 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA DISKONTO SERTIFIKAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang makin berkembang telah membuka peluang dalam dunia bisnis semakin lebar dan luas. Aset dan modal yang dimiliki perusahaan di Indonesia juga mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IHSG yang mencatat pergerakan saham dari semua sekuritas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga mencerminkan pasar modal yang tengah mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin lama semakin tak terkendali. Setelah krisis moneter 1998, perekonomian Indonesia mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar uang merupakan salah satu instrumen ekonomi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar uang merupakan salah satu instrumen ekonomi yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar uang merupakan salah satu instrumen ekonomi yang sangat dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang memberikan informasi bagi investor. Informasi merupakan

Lebih terperinci

Huruf b. Contoh perhitungan GWM Sekunder dalam Rupiah:

Huruf b. Contoh perhitungan GWM Sekunder dalam Rupiah: -1- PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/ 21/PBI/2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guncangan (shock) dalam suatu perekonomian adalah suatu keniscayaan. Terminologi ini merujuk pada apa-apa yang menjadi penyebab ekspansi dan kontraksi atau sering juga

Lebih terperinci

Pasal I Angka 1 Pasal 3 Huruf a Contoh perhitungan GWM Primer dalam Rupiah:

Pasal I Angka 1 Pasal 3 Huruf a Contoh perhitungan GWM Primer dalam Rupiah: -1- PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/3/PBI/2016 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian masih sangat bergantung pada negara lain. Teori David Ricardo menerangkan perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tinggi rendahnya nilai mata uang ditentukan oleh besar kecilnya jumlah penawaran dan permintaan terhadap mata uang tersebut (Hadiwinata, 2004:163). Kurs

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi. Pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Uang mempermudah manusia untuk saling memenuhi kebutuhan hidup dengan cara melakukan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.223, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Valuta Asing. Rupiah. Bank. Domestik. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5743). PERATURAN BANK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang terjadi saat ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk meningkatkan performa terbaiknya dalam

Lebih terperinci

MEDIA MONITORING 100 HARI PEMERINTAHAN JOKOWI-JK

MEDIA MONITORING 100 HARI PEMERINTAHAN JOKOWI-JK MEDIA MONITORING 100 HARI PEMERINTAHAN JOKOWI-JK Latar Belakang Terpilihnya pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) pada Pilpres 2014 memunculkan harapan masyarakat tentang perubahan bagi bangsa

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 215 Sidang Perdana DPR Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 02/10/2014

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 215 Sidang Perdana DPR Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 02/10/2014 Analisis Isi Media Judul: MIP No. 215 Sidang Perdana DPR Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 02/10/2014 Sebaran Media. Media yang paling banyak memberitakan topik MCA hari ini adalah Detik (42 berita).

Lebih terperinci

2 e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Bank Indonesia tenta

2 e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Bank Indonesia tenta No.212, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Transaksi Valuta Asing. Bank Umum. Domestik. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5581) PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cadangan devisa merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Cadangan devisa merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Cadangan devisa merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk menunjukan kuat atau lemahnya fundamental perekonomian suatu negara. Selain itu,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya sistem perekonomian yang lebih terbuka antara negara satu dengan negara yang lain. Perekonomian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Inflasi Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus maksudnya

Lebih terperinci

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE SISTEM MONETER INTERNASIONAL Oleh : Dr. Chairul Anam, SE PENGERTIAN KURS VALAS VALUTA ASING (FOREX) Valas atau Forex (Foreign Currency) adalah mata uang asing atau alat pembayaran lainnya yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan harga tanah dan bangunan yang lebih tinggi dari laju inflasi setiap tahunnya menyebabkan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi internasional pada saat ini semakin berkembang pesat sehingga setiap negara di dunia mempunyai hubungan yang kuat dan transparan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memasuki era globalisasi dan sekaligus menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memasuki era globalisasi dan sekaligus menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam rangka memasuki era globalisasi dan sekaligus menghadapi persaingan bebas dan juga mengatasi krisis moneter yang berkepanjangan maka kebijaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dalam era persaingan global setiap negara ingin bersaing secara internasional, sehingga dalam hal ini kebijakan yang berbeda diterapkan untuk memfasilitasi investor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian A. Pasar Valuta Asing Pasar Valuta Asing menyediakan mekanisme bagi transfer daya beli dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Pasar ini bukan entitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan ekonomi internasional yang semakin pesat, dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah meningkatkan arus perdagangan

Lebih terperinci