BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era Globalisasi merupakan zaman dimana dunia menjadi sempit dan batasbatas geografis yang memisahkan suatu negara seakan-akan menjadi tak terlihat. Teknologi merupakan salah satu aspek yang mempunyai peran penting dalam menciptakan lahirnya globalisasi tersebut. Teknologi pula mendorong arus data dan informasi amat berkembang cepat. Hal itulah yang menjadikan suatu instansi atau perusahaan baik pemerintahan maupun swasta membutuhkan suatu sistem untuk mengolah data yang ada dengan harapan data tersebut dapat menghasilkan output informasi untuk pengambilan keputusan. Suatu sistem sangat diperlukan dalam suatu instansi atau lembaga. Dilihat dari pengertiannya sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai suatu kesatuan (Agus Mulyanto, 2009, hal. 1). Oleh karena itu dibutuhkannya suatu sistem informasi dalam suatu perusahaan dapat menjadikan solusi terhadap data-data agar dapat diintegrasikan dan menghasilkan informasi yang mendukung tercapainya tujuan instansi/lembaga tersebut. Bila melihat kondisi saat ini pun sudah tidak asing bagi perusahaan untuk mengintegrasikan sistem informasi dalam suatu instansinya. Akan tetapi, efektivitas belum dapat tercapai karena kebanyakan sistem tidak sesuai dengan kondisi yang ada di instansi tersebut. Oleh karena itu, tujuan dibentuknya suatu sistem informasi yang mengolah data-data didalamnya yakni sistem yang dibangun dapat menjadi solusi bagi suatu instansi dan juga efektivitas kerja karyawan dapat tercapai. Kementerian Agama Republik Indonesia merupakan sebuah instansi yang menangani kegiatan dan kehidupan seluruh umat beragama di Indonesia. Dalam instansi Kementrian Agama tersebut terdapat lembaga yang dibangun ditiap provinsi yakni Kantor Wilayah yang tersebar diseluruh provinsi tanah air. 1

2 2 Didalamnya terdapat beberapa bidang-bidang yang yakni bidang Urusan Agama Islam, Penyelenggaraan Haji, Zakat, dan Wakaf, Mapenda, Pekapontren, Penamas, dan Bagian Tata Usaha. Setelah melalui observasi pada instansi terkait ada beberapa hal yang ditangani bidang Perencanaan dan Informasi Keagamaan yang merupakan salah satu subbidang pada Bagian Tata Usaha, yakni pengelolaan informasi madrasah. Pengelolaan informasi tersebut dilakukan pada tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah dan dilakukan pada setiap tahun. Selain itu, arsip-arsip datanya pun sudah dibukukan dalam satu buku. Namun pada instansi tersebut belum tersedia sistem informasi yang berfungsi sebagai pengolah data madrasah sebagai suatu sistem yang mempunyai fungsi menyimpan arsip data madrasah, informasi madrasah se-jawa Barat dan juga pelaporan data yang dipergunakan sebagai rujukan Kantor Wilayah untuk pengembangan madrasah di Jawa Barat. Adapun sistem informasi pengolah data tersebut akan dikembangkan sehingga fungsi sistem informasi pengolah data tadi dapat digunakan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, pada laporan kerja praktik ini akan dikembangkan sebuah Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah se-jawa Barat dengan studi kasus pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat. 1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka dirumuskan masalah yakni sebagai berikut : 1. Bagaimana membangun Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah sehingga dapat membantu pengarsipan data madrasah, informasi madrasah, dan juga laporan yang dihasilkan dari pengolahan data madrasah tersebut? 2. Apakah Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah akan memenuhi kebutuhan instansi terkait?

3 3 1.3 Batasan Masalah Pengembangan ini memiliki batasan/ ruang lingkup yang mencakup : 1. Pembuatan Sistem Informasi untuk proses pengolahan data Madrasah Aliyah yang berbasiskan web. 2. Pembuatan database dalam format MySQL untuk mendukung pengasipan data Madrasah Aliyah. 3. Pembuatan profil data Madrasah se-jawa Barat sebagai sumber informasi yang dapat dipublikasikan kepada masyarakat luas. 4. Pembuatan laporan setiap Madrasah Aliyah yang akan dipergunakan Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat dalam pengambilan keputusan. 1.4 Tujuan Kerja Praktik Tujuan dari kerja praktik ini adalah untuk : 1. Mempermudah bagian staff baik pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat dan juga pada Madrasah terkait dalam pengolahan data Madrasah Aliyah. 2. Menganalisa, merancang dan mengembangkan sistem informasi pengolahan data Madrasah Aliyah dengan harapan dapat dipergunakan dalam pendataan madrasah yang ada di Jawa Barat. 3. Menyempurnakan sistem yang sudah berjalan dengan proses yang terkomputerisiasi sehingga efektivitas pekerjaan dalam pendataan Madrasah Aliyah lebih tercapai. 4. Menyajikan informasi yang memenuhi kebutuhan Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat khususnya mengenai pendataan Madrasah Aliyah.

4 4 1.5 Metodologi Kerja Praktik Metode yang dipergunakan dalam pengumpulan data menggunakan metode antara lain : 1. Wawancara Dalam hal ini penulis melakukan wawancara terkait dengan proses pengolahan data madrasah kepada staff sub bagian Perencanaan dan Informasi Keagamaan. 2. Observasi Penulis melakukan pengamatan terhadap sistem yang berjalan dengan mempelajari cara kerja sistem pengolahan data madrasah tersebut. 3. Studi Pustaka Penulis mencari bahan-bahan sebagai landasan teori dalam perancangan sistem informasi pengolahan data tersebut. 4. Pengumpulan dokumen Data-data sample Madrasah Aliyah se-jawa Barat yang berkaitan dengan proses pengolahan data madrasah dikumpulkan sebagai referensi. Adapun metode pengembangan perangkat lunak yang dikembangkan dalam membuat Sistem Informasi ini adalah dengan menggunakan metode prototype. Alasan menggunakan metode tersebut dikarenakan klien dalam hal ini, Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat hanya memberikan gambaran umum tentang sistem yang ada. Disisi lain, penggunaan metode prototype akan dapat mempercepat proses pembuatan perangkat lunak yang ada dalam mendukung Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah. 1.6 Sistematika Penyusunan Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan kerja praktik ini adalah : BAB I Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang latar belakang dan perumusan masalah yang menjadi topik pilihan penulis, batasan masalah, tujuan kerja praktik,

5 5 metodologi yang dipergunakan dalam pengumpulan data dan pengembangan perangkat lunak. BAB II Landasan Teori Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan, seperti penjelasan mengenai pengertian sistem, data dan informasi, konsep dasar sistem informasi, perancangan sistem informasi, basis data (database), dan PHP (Personal Home Page). BAB III Tinjauan Umum Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat Bab ini berisi tentang tinjauan instansi terkait yang menjadi objek kerja praktik meliputi profil instansi, struktur organisasi dan deskripsi kerja pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat. BAB IV Analisis dan Perancangan Bab ini menjelaskan tentang analisa pengolahan data madrasah aliyah yang sudah ada sampai pada usulan sistem informasi yang hendak dibangun, perancangan sistem informasi pengolahan data madrasah aliyah berupa data flow diagram, kamus data, entity relationship diagram, struktur chart, perancangan tabel dan perancangan antarmuka. BAB V Implementasi Sistem Bab ini berisi mengenai implementasi dari Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah. BAB VI Penutup Bab ini berisi tentang uraian tentang kesimpulan yang didapat dari proses pengembangan Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah, serta saran yang diberikan penulis berikan apabila sistem ini hendak dikembangkan lebih lanjut.

6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Dalam memahami sistem informasi, akan lebih mudah dalam mendefinisikannya satu persatu. Definisi sistem akan sangat beragam bila dilihat dari berbagai pendekatan. Menurut Lucas (1992) : Sistem adalah suatu pengorganisasian yang saling berinteraksi, saling tergantung dan terintegrasi dalam kesatuan variabel atau komponen. Disisi lain menurut Jogiyanto (1990), terdapat dua kelompok pendekatan dalam memahami suatu sistem, yaitu menekankan pada prosedur dan komponen ataupun elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai sasaran tertentu. Makna prosedur tersebut yakni urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya. Sedangkan pendekatan yang menekankan pada komponen mendefinisikan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2.2 Data dan Informasi Untuk memahami pengertian dari informasi tentu saja perlu diketahui pengertian dari data, karena data merupakan sumber dari informasi. Synaski dan Pulschen (1995) menyatakan bahwa data adalah fakta mentah (dapat berupa angka, huruf, karakter khusus) yang menyampaikan sedikit arti. Agar data-data yang terkumpul menjadi berarti dan memberi manfaat, maka data-data tersebut perlu diproses lebih lanjut. Hal ini digambarkan oleh Jogiyanto dalam sebuah 6

7 7 siklus, siklus ini disebut siklus pengolahan data (data processing life style). Data Diolah Informasi INPUT MODEL OUTPUT Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data Dapat disimpulkan bahwa output akhir dari pengolahan suatu data yakni informasi. Informasi tersebut akan dikatakan berharga jika informasi tersebut mempengaruhi proses pengambilan keputusan lebih baik. Dan pernyataan ini pun sesuai menurut Synaski dan Pulschen (1995) yang mengatakan bahwa informasi adalah pemrosesan data yang tampak dalam konteks untuk menyampaikan arti kepada orang lain. Dalam menilai suatu informasi ada baiknya menilai keabsahan suatu informasi. Ada 3 hal yang mempengaruhi kualitas informasi tersebut, yaitu : Akurat (accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat disini berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Tepat pada waktunya (timeliness) Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, dengan kata lain informasi yang tidak up to date tak akan diperlukan lagi. Relevan (relevance) Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Hal ini disebabkan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. 2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi Telah diketahui bahwa informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat diperlukan bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Untuk

8 8 mendapatkan informasi tersebut perlu adanya sebuah sistem yang mengolah data menjadi sebuah informasi yang berharga. Sistem tersebut disebut dengan information processing system atau lebih dikenal dengan sistem informasi (Information System). Menurut sumber yang diambil dari buku Accounting Information System, sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai (Gelinas, et al 1990). Berbeda dengan Turban, et al (1999) dalam buku Information Technology for Management Making Connection for Strategic Advantages mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri atas manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan. Dikarenakan komponen sistem informasi terdiri atas komponen manusia dan teknologi maka sistem informasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer atau lebih dikenal dengan Computer Based Information System (CBIS) Komponen Sistem Informasi John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang dikenal dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block). Pernyataan ini dikutip dari

9 9 buku Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis desktop dan web. Berikut ini adalah gambar dari blok sistem informasi yang berinteraksi. Pemakai Pemakai Input Pemakai Teknologi Model Output Dasar data Kendali Pemakai Pemakai Pemakai Gambar 2.2 Blok Sistem Informasi yang berinteraksi Blok masukan (input block) Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. Blok model (model block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. Blok output (output block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem. Blok teknologi (technology block) Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Pada blok ini terdapat 3

10 10 komponen utama, yaitu teknisi (brainware dan humanware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware). Blok basis data (database block) Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management System). Blok kontrol (control block) Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Sehingga pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun diatasi Kemampuan Sistem Informasi Efraim Turban, McCean, dan James Waterbe dalam bukunya Information Technology for Management Making Connection for Strategic Advantages, yang dikutip dari buku Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi menyebutkan kemampuan sistem informasi sebagai berikut : Melakukan komputasi numerik bervolume besar dengan kecepatan tinggi. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah dan cepat. Menyimpan informasi dalam jumlah yang besar dalam ruang yang kecil, tetapi mudah diakses.

11 11 Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia dengan cepat dan murah. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok pada suatu lokasi. Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia. Mengotomatisasikan proses-proses bisnis yang semi otomatis dan tugastugas yang dikerjakan secara manual. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan. Melaksanakan hal-hal diatas jauh lebih murah daripada apabila dikerjakan secara manual Pengembangan Sistem Informasi Proses bisnis yang berjalan didalam organisasi semakin lama semakin berkembang dan proses transaksi yang ada pun semakin rumit. Dalam hal ini, organisasi tersebut tidak hanya bisa mengandalkan pemrosesan transaksi secara tradisional. Namun akan menjadi keharusan bagi organisasi tersebut untuk melakukan pengembangan sistem informasi SDLC (System Development Life Cycle) Pengembangan sistem informasi merupakan proses atau prosedur yang harus diikuti untuk melaksanakan seluruh langkah dalam menganalisis, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi. Proses pengembangan ini dikenal dengan daur hidup pengembangan sistem atau SDLC (System Development Life Cycle). SDLC yang terkenal adalah model klasik yang biasa disebut dengan model waterfall (Agus Mulyanto, 2009, hal. 243).

12 12 Analisis Desain Pengkodean Pengujian Gambar 2.3 SDLCwaterfall menurut Roger Pressman Analisis Kebutuhan Desain Sistem Implementasi & Pengujian Unit Pengujian Sistem Perawatan Gambar 2.4 SDLC waterfall menurut Sommerville Meskipun dalam kedua gambar tersebut menggunakan istilah yang berbeda dalam menjelaskan tahapan pengembangan sistem informasi, namun pada dasarnya sama. Fase-fase pengembangan sistem informasi tersebut meliputi : Analisis Kebutuhan, tahapan ini merupakan tahap pengumpulan kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Setelah kebutuhan sistem (requirement system) didefinisikan, maka proses yang akan dilakukan selanjutnya adalah proses analisis kebutuhan sistem. Desain Sistem merupakan proses merancang atau mendesain sistem berdasarkan hasil analisis pada sistem. Dalam hal ini proses desain dapat menggunakan beberapa alat (tools) seperti Diagram Konteks (Context Diagram), DFD (Data Flow Diagram), ERD (Entitiy Relationship Diagram) dan STD (State Transaction Diagram).

13 13 Implementasi dan Pengujian Unit, pada proses tersebut dilakukan proses coding yakni membuat kode program dari hasil desain sistem yang telah dibuat. Sehingga, dapat mengintegrasikan program dan data menjadi suatu kesatuan dalam bentuk software yang disimpan pada perangkat keras (hardware). Pengujian Sistem merupakan tahapan yang dilakukan setelah proses coding. Tujuan tahapan ini adalah menguji logika-logika pada perangkat lunak tersebut dan fungsi internal yang ada, serta mencari kemungkinan kesalahan program. Perawatan (Maintenance), tahapan ini dilakukan dalam rangka pemeliharaan dan perawatan sistem yang telah dibuat Prototype Model Model prototype merupakan model yang tergolong singkat dalam pengembangan suatu sistem informasi. Oleh sebab itu, model prototype sering digunakan untuk membangun sistem informasi dikarenakan klien hanya memberikan informasi yang bersifat umum mengenai sistem yang akan dibuat. Dalam membangun model prototype ini, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu pengumpulan kebutuhan. Pada langkah ini, seorang pengembang (developer) dapat bertemu dengan klien untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan yang diketahui dan gambaran-gambaran sistem yang akan dikembangkan. Langkah kedua yaitu melakukan perancangan secara cepat dan sederhana yang akan dijadikan dasar pembuatan prototype. Langkah terakhir, klien dapat mengevaluasi prototype tersebut untuk menemukan kekurangan-kekurangan yang ada untuk kemudian menentukan kebutuhan-kebutuhan berikutnya yang sifatnya lebih khusus.

14 14 Listen to customer Customer test-drives mock up Build/ revise mock up Gambar 2.5 Model Prototype (Pressman, 2001) 2.4 Perancangan Sistem Informasi Untuk dapat mengembangkan sistem informasi yang berkualitas, diperlukan prosedur-prosedur perancangan sesuai dengan sistem pengembangan sistem informasi. Perancangan terdiri dari dua aktivitas utama, yaitu perancangan perangkat keras meliputi perancangan arsitektur dan perancangan perangkat lunak yang meliputi gambaran aliran atau prosedur sistem berupa bagan alir (flowmap), perancangan database yang digambarkan dengan ERD dan perancangan aliran data berupa DFD Flowmap (Bagan Alir) Menurut sumber yang diambil dari situs Wikipedia, flowmap atau bagan alir adalah gabungan dari sebuah peta dan flowchart yang menunjukkan pergerakan suatu objek satu ke objek lainnya. Bagan ini dapat menunjukan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Flowmap ini berfungsi untuk memodelkan masukan, keluaran, proses maupun transaksi dengan menggunakan simbol-simbol tertentu yang sudah dibakukan oleh ANSI (American National Standard Institute). Adapun simbol-simbol yang sering digunakan dalam flowmap dapat dilihat pada tabel berikut ini:

15 15 Tabel 2.1 Simbol dan Keterangan Flowmap Simbol Deskripsi Simbol yang digunakan untuk menunjukkan awal atau akhir dari suatu proses. Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual mekanik atau komputer. Menunjukkan pekerjaan manual Menunjukkan multi dokumen Pengarsipan Data Menunjukkan Proses Simbol input/output digunakan untuk mewakili data input/output Sumber : (Jogiyanto, 2001)

16 DFD (Data Flow Diagram) Data flow diagram adalah teknik grafik yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari masukan data hingga ke keluaran (Mahyuzir, 1991) Komponen-komponen DFD Berikut ini adalah komponen-komponen DFD yang diambil dari beberapa sumber, diantaranya : Gambar 2.6 Komponen DFD menurut Yourdon dan De Marco Gambar 2.7 Komponen DFD menurut Gane dan Sarson Komponen Terminator / Entitas Luar Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Terminator dikenal juga dengan nama entitas luar (external entity). Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Terdapat dua jenis terminator : 1. Terminator Sumber (source) : merupakan terminator yang menjadi sumber. 2. Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan data /informasi sistem.

17 17 Gambar 2.8 Terminator tujuan dan terminator sumber Komponen Proses Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses apa yang sedang atau dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan obyek), seperti Menghitung Gaji, Mencetak KRS, Menghitung Jumlah SKS. Ada empat kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses input yang menghasilkan suatu output, yaitu : Gambar 2.9 Kemungkinan Input dan Output Komponen Data Store Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa, Dosen, Karyawan. Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara

18 18 komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda. Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut : Alur data dari data store, yang berarti sebagai pembacaan atau pengaksesan satu paket tunggal data, lebih dari satu paket data, sebagian dari satu paket tunggal data, atau sebagian dari lebih dari satu paket data untuk suatu proses. Alur data ke data store, yang berarti sebagai pengupdatean data, seperti menambah satu paket data baru atau lebih, menghapus satu paket atau lebih, atau mengubah/memodifikasi satu paket data atau lebih. Gambar 2.10 Alur data dari data store dan alur data ke data store Komponen Alur Data (Data Flow) Suatu data flow digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya. Ada 4 konsep yang ada didalam penggambaran alur data, yaitu : Konsep Paket Data (Packets of Data) Apabila dua data atau lebih mengalir pada sumber yang sama maka dianggap sebagai satu alur data tunggal, karena data itu mengalir bersama

19 19 dalam satu paket. Gambar 2.11 Konsep Paket Data Konsep Alur Data Menyebar (Diverging Data Flow) Alur data menyebar ditunjukkan dengan sejumlah tembusan paket data yang berasal dari sumber yang sama menuju ke tujuan yang berbeda. Dengan kata lain, paket data yang kompleks dibagi menjadi beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yang berbeda. Gambar 2.12 Konsep Data Menyebar Konsep Alur Data Mengumpul (Converging Data Flow) Apabila ada beberapa alur data yang berbeda sumber menuju ke tujuan yang sama.

20 20 Gambar 2.13 Konsep Data Mengumpul Konsep Sumber atau Tujuan Alur Data Semua alur data minimal harus mempunyai satu proses. Gambar 2.14 Konsep sumber atau tujuan alur data Levelisasi DFD DFD dapat dipartisi ke dalam tingkat tingkat yang merepresentasikan aliran informasi yang bertambah dan fungsi ideal. Tingkatan tingkatan yang ada pada DFD, yaitu: 1. Diagram Konteks Diagram konteks menggambarkan ruang lingkup sistem untuk memberikan pandangan umum sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD. 2. Diagram Zero Tingkat yang lebih vawah dari diagram konteks adalah diagram zero atau DFD level 0. diagram zero menggambarkan proses proses utama dari sistem.

21 21 3. Diagram Level n Diagram level n adalah hasil dekomposisi dari diagram zero. Diagram level n menjelaskan prosese secara lebih terperinci. Diagram level 1 merupakan turunan langsung dari diagram zero, artinya diagram level 1 berada satu tingkat lebih rendah dari diagram zero. Apabila diagram level 1 ini diuraikan lagi, maka akan terbentuk diagram level 2, dan seterusnya ERD (Entity Relationship Diagram) ERD merupakan komponen komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang dilengkapi atribut atribut yang mempresentasikan sebuah fakta (Fathansyah, 2002, hal. 65). Teknik Entity Relationship Diagram biasa digunakan untuk mengembangkan inisial dari desain basis data Komponen-komponen dalam ERD Berikut ini komponen-komponen yang ada dalam Entity Relationship Diagram (ERD) yang digambarkan pada tabel berikut. Tabel 2.2 Simbol dan deskripsi dalam ERD Simbol Deskripsi Menunjukkan entitas yang berhubungan dengan sistem Menunjukkan atribut yang dimiliki oleh entitas Menunjukkan relasi antar entitas

22 22 Menunjukkan link Kardinalitas / Derajat Relasi Hubungan antarentitas ditandai pula oleh derajat kardinalitas. Fungsi dari derajat kardinalitas ini adalah untuk menentukan entitas kuat dan entitas lemah. Empat jenis kardinalitas atau derajat relasi tersebut, yaitu : 1. Relasi satu menuju satu (One to One) Setiap anggota entitas pertama hanya bisa dipetakan kesatu elemen dari entitas kedua dan sebaliknya. Notasi kardinalitas ini dilambangkan dengan 1:1. Contoh : satu Mahasiswa mempunyai satu NIM. 2. Relasi satu menuju banyak (One to Many) Setiap anggota entitas pertama boleh dipetakan pada beberapa elemen dari entitas kedua. Notasi tersebut dilambangkan dengan 1:M. Contoh: Satu jurusan mempunyai banyak mahasiswa. 3. Relasi banyak ke satu (Many to One) Beberapa anggota entitas pertama boleh dipetakan ke satu elemen yang sama dari entitas kedua. Notasi tersebut dilambangkan dengan 1:M. Contoh: Dalam perundang-undangan Indonesia setiap penduduk hanya boleh memeluk satu agama. 4. Relasi banyak ke banyak (Many to Many) Beberapa anggota entitas pertama boleh dipetakan lebih dari satu pada elemen entitas kedua dan sebaliknya. Notasinya dilambangkan dengan M:M atau M:N. Contoh: Pada sistem pengajaran di Perguruan Tinggi setiap mahasiswa dapat mengambil mata kuliah lebih dari satu dan setiap mata kuliah dapat diambil oleh lebih dari satu mahasiswa.

23 Normalisasi Proses normalisasi merupakan proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Dalam proses normalisasi juga membutuhkan beberapa tahap sebelum nantinya akan diimplementasikan dalam program. Tahap-tahap normalisasi adalah : 1. Bentuk tidak normal Bentuk tidak normal adalah suatu bentuk dimana semua data dikumpulkan apa adanya tanpa mengikuti aturan-aturan tertentu. 2. Bentuk normal pertama Suatu bentuk dimana data dikumpulkan menjadi satu field yang sifatnya tidak akan berulang dan tiap field hanya mempunyai satu pengertian. 3. Bentuk normal kedua Bentuk normal kedua ini adalah yang memenuhi syarat-syarat yakni : a. Sudah memenuhi kriteria sebagai bentuk normal pertama. b. Field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada kunci primer. 4. Bentuk normal ketiga Bentuk normal ketiga memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Relasi antar file sudah merupakan bentuk normal kedua. b. Field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada kunci primer. 2.5 Basis Data (Database) Definisi Database merupakan kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu (Ir. Hartanto Kristanto, 2004, hal. 3). Model data yang dibentuk bisa berbasis objek, record atau lainnya. Perancangan model data ini sudah didukung oleh paket-paket program yang ada

24 24 dalam Database Management System ( DBMS ). Dukungan yang diberikan adalah Data Definition Language ( DDL ) untuk mendefinisikan struktur data, dan Data Manipulation Language ( DML ) untuk pengelolaan data (operator) Kegunaan Database Penyusunan suatu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data, diantaranya yaitu : a. Redundansi dan Inkonsistensi Data Penyimpanan dibeberapa tempat untuk data yang sama ini disebut sebagai redundansi dan mengakibatkan pemborosan ruang penyimpanan dan biaya untuk mengakses jadi lebih tinggi. Disisi lain penyimpanan data yang berulang-ulang dibeberapa file dapat mengakibatkan inkonsistensi (tidak konsisten). Sehingga data yang dimiliki suatu database bisa dikatakan tidak valid karena datanya banyak dan terduplikasi. b. Kesulitan dalam pengaksesan data Ketika dalam suatu instansi perusahaan tidak memiliki suatu DBMS (Database Management System) mengakibatkan kesulitan dalam mencari dan mengambil suatu data yang akan dipergunakan dikarenakan data yang begitu banyak dan hanya dilakukan dengan proses manual. c. Banyak pemakai (multiple user) Salah satu alasan database dibangun karena nantinya data tersebut digunakan oleh banyak orang dalam waktu yang berbeda, diakses oleh program yang sama tetapi berbeda orang dan waktu. d. Masalah keamanan (security) Tidak setiap pemakai diperbolehkan untuk mengakses semua data. Masalah keamanan ini berkenaan dengan akses data dan privacy dalam suatu informasi. Dalam suatu database hal tersebut dapat diatur, sehingga orang-orang yang berkepentingan saja yang dapat mengakses data tersebut.

25 25 e. Masalah integritas (kesatuan) Database berisi file-file yang saling berkaitan, masalah utama adalah bagaimana kaitan antara file tersebut terjadi. Meskipun kita mengetahui bahwa file A berkaitan dengan file B, namun secara teknis maka ada field kunci yang mengaitkan kedua file tersebut SQL (Structured Query Language) SQL biasa dibaca SEQUEL merupakan standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasional. Standar SQL mula-mula didefinisikan oleh ISO (International Standard Organization) dan ANSI (the American National Standards Institute), yang dikenal dengan sebutan SQL86. Seiring dengan perjalanan waktu, sejumlah standar telah ditetapkan. Saat ini banyak perangkat lunak basis data yang menggunakan SQL sebagai subbahasa untuk mengakses data. Beberapa diantaranya adalah DB2, Ingres, Informix, ORACLE, Microsoft Access, MySQL, PostgreSQL, Rdb, Sybase. Dilihat dari fungsinya SQL tidak hanya melakukan query (memperoleh data) saja. Namun terdapat beberapa fungsi SQL lain yang dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu : DDL (Data Definition Language) atau bahasa pendefinisian kata DDL ini merupakan perintah-perintah yang berkaitan dengan penciptaan atau penghapusan objek seperti tabel dan indeks dalam basis data. DDL ini mencakup CREATE TABLE, CREATE INDEX, ALTER TABLE, DROP TABLE, DROP VIEW, dan DROP INDEX. DML (Data Manipulation Language) atau bahasa pemanipulasian data DML mencakup perintah-perintah yang digunakan untuk memanipulasi data. Misalnya untuk menambahkan data (INSERT), memperoleh data (SELECT), mengubah data (UPDATE), dan menghapus data (DELETE).

26 26 DCL (Data Control Language) atau bahasa pengendali data DCL adalah kelompok perintah yang dipakai untuk melakukan otorisasi terhadap pengaksesan data dan pengalokasian ruang. Disini yang termasuk dalam kategori DCL yaitu pernyataan-pernyataan GRANT, REVOKE, COMMIT, ROLLBACK MySQL Menurut sumber yang diambil dari situs Wikipedia, MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya yakni, SQL (Structured Query Language). Disisi lain MySQL pun memiliki beberapa keistimewaan dibandingkan basis data lainnya, diantaranya : a. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi. b. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis. c. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. d. Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu. e. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya,

27 27 seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain. f. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query). g. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi. h. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya Tipe-tipe data MySQL Dalam merancang suatu database diperlukan pengetahuan tentang tipe data dalam suatu database. Dengan memahami jenis tipe data tersebut, kapasitas tipe data maka hasil rancangan database akan lebih efisien. Berikut ini adalah tipe data yang didukung MySQL yang diambil dari buku Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis Desktop dan Web. Data Numerik MySQL dapat menerima masukan berupa angka-angka yang dibagi atas integer (angka tanpa pecahan) dan floating-point (angka dengan pecahan). Berikut ini adalah tipe data numerik yang ada pada MySQL, diantaranya : TINYINT, SMALLINT, MEDIUMINT, INT, BIGINT, FLOAT, DOUBLE, DECIMAL. Data Karakter atau String Data tersebut merupakan deretan huruf yang membentuk kata yang diapit oleh tanda petik ( ) atau tanda petik ganda ( ). Tipe data string yang ada pada MySQL, yakni : CHAR, VARCHAR, TINYTEXT, TEXT,

28 28 MEDIUMTEXT, LONGTEXT, ENUM, SET. Data Waktu Data waktu merupakan data yang berisi tanggal (date) dan jam (time) misalnya untuk tanggal dengan format YYYY-MM-DD dan 12:45:15 untuk jam dengan format hh:mm:ss. Tipe data waktu didalam MySQL adalah DATE, TIME, DATETIME, TIMESTAMP, YEAR. Data Kosong (NULL) NULL berarti kosong atau tidak diisi data atau bisa juga berarti data yang tidak jelas, ataupun data yang hilang. 2.6 PHP (Personal Home Page) PHP adalah bahasa server side programming yang ampuh untuk membuat halaman web yang dinamis dan interaktif. PHP dikembangkan pertaman kali pada tahun 1995 oelh Rasmus Lerdorf yang merupakan anggota grup Apache, dan pertama kali didesain sebagai alat tracking pengunjung website Lerdorf. PHP dikembangkan sepenuhnya untuk bahasa skrip side server programming serta bersifat open source sehingga dapat dikembangkan oleh siapa saja lalu digabungkan dengan berbagai server yang berbeda-beda platform. Disisi lain PHP mempunyai kemampuan dapat mengakses basis data dan diintegrasikan dengan HTML. Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah phpbb dan MediaWiki. PHP pun sebenarnya dapat dijadikan alternatif lain dalam memilih script yang support terhadap server side technology, seperti ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, Cold Fusion Macromedia, JSP/ Java Sun Microsystem, ataupun CGI/Perl. PHP merupakan bahasa pemrograman yang semakin popular, karena memiliki kelebihan diantaranya : Mudah dibuat dan dijalankan. Mampu berjalan pada webserver dengan sistem operasi yang berbedabeda. PHP mampu berjalan pada sistem operasi UNIX/LINUX, Windows,

29 29 Macintosh. PHP bersifat open source dan bisa didapatkan dengan gratis. Dapat berjalan pada webserver yang berbeda-beda, seperti : Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami, dan lain-lain. Scriptnya dapat diembedded pada tag HTML. Contoh script yang ditulis dalam PHP : <?php echo "<b>hello World</b>" ; echo "<b>halo Dunia</b>" ;?> Contoh script yang diembedded dalam tag HTML : <HTML> <BODY> <?php $d=date( D ); if ($d== Fri ) echo Selamat weekend! ; else echo Semoga menjadi hari yang menyenangkan ;?> </BODY> </HTML>

30 BAB III TINJAUAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT 3.1 Profil Instansi Berdasarkan PP Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, yang telah disempurnakan dengan PP Nomor 62 Tahun 2005 Pasal 63. Kementerian Agama mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang keagamaan Sejarah Kementerian Agama Bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius. Hal tersebut tercermin baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam kehidupan bernegara. Di lingkungan masyarakat-terlihat terus meningkat kesemarakan dan kekhidmatan kegiatan keagamaan baik dalam bentuk ritual, maupun dalam bentuk sosial keagamaan. Semangat keagamaan tersebut, tercermin pula dalam kehidupan bernegara yang dapat dijumpai dalam dokumen-dokumen kenegaraan tentang falsafah negara Pancasila, UUD 1945, GBHN, dan buku Repelita serta memberi jiwa dan warna pada pidato-pidato kenegaraan. Dalam pelaksanaan pembangunan nasional semangat keagamaan tersebut menjadi lebih kuat dengan ditetapkannya asas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa sebagai salah satu asas pembangunan. Hal ini berarti bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual, moral dan etik pembangunan. Secara historis benang merah nafas keagamaan tersebut dapat ditelusuri sejak abad V Masehi, dengan berdirinya kerajaan Kutai yang bercorak Hindu di Kalimantan melekat pada kerajaan-kerajaan di pulau Jawa, antara lain kerajaan 30

31 31 Tarumanegara di Jawa Barat, dan kerajaan Purnawarman di Jawa Tengah. Pada abad VIII corak agama Budha menjadi salah satu ciri kerajaan Sriwijaya yang pengaruhnya cukup luas sampai ke Sri Lanka, Thailand dan India. Pada masa Kerajaan Sriwijaya, candi Borobudur dibangun sebagai lambang kejayaan agama Budha. Pemerintah kerajaan Sriwijaya juga membangun sekolah tinggi agama Budha di Palembang yang menjadi pusat studi agama Budha se-asia Tenggara pada masa itu. Bahkan beberapa siswa dari Tiongkok yang ingin memperdalam agama Budha lebih dahulu beberapa tahun membekali pengetahuan awal di Palembang sebelum melanjutkannya ke India. Menurut salah satu sumber Islam mulai memasuki Indonesia sejak abad VII melalui para pedagang Arab yang telah lama berhubungan dagang dengan kepulauan Indonesia tidak lama setelah Islam berkembang di jazirah Arab. Agama Islam tersiar secara hampir merata di seluruh kepulauan nusantara seiring dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam seperti Perlak dan Samudera Pasai di Aceh, kerajaan Demak, Pajang dan Mataram di Jawa Tengah, kerajaan Cirebon dan Banten di Jawa Barat, kerajaan Goa di Sulawesi Selatan, keraj aan Tidore dan Ternate di Maluku, keraj aan Banjar di Kalimantan, dan lain-lain. Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajahan Belanda banyak raja dan kalangan bangsawan yang bangkit menentang penjajah. Mereka tercatat sebagai pahlawan bangsa, seperti Sultan Iskandar Muda, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Panglima Polim, Sultan Agung Mataram, Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Sultan Agung Tirtayasa, Sultan Hasanuddin, Sultan Goa, Sultan Ternate, Pangeran Antasari, dan lain-lain. Pola pemerintahan kerajaan-kerajaan tersebut diatas pada umumnya selalu memiliki dan melaksanakan fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi pemerintahan umum, hal ini tercermin pada gelar "Sampean Dalem Hingkang Sinuhun" sebagai pelaksana fungsi pemerintahan umum. 2. Fungsi pemimpin keagamaan tercermin pada gelar "Sayidin Panatagama Kalifatulah." 3. Fungsi keamanan dan pertahanan, tercermin dalam gelar raja "Senopati

32 32 Hing Ngalogo." Pada masa penjajahan Belanda sejak abad XVI sampai pertengahan abad XX pemerintahan Hindia Belanda juga "mengatur" pelayanan kehidupan beragama. Tentu saja "pelayanan" keagamaan tersebut tak terlepas dari kepentingan strategi kolonialisme Belanda. Dr.C. Snuck Hurgronye, seorang penasehat pemerintah Hindia Belanda dalam bukunya "Nederland en de Islam" (Brill, Leiden 1911) menyarankan sebagai berikut: "Sesungguhnya menurut prinsip yang tepat, campur tangan pemerintah dalam bidang agama adalah salah, namun jangan dilupakan bahwa dalam sistem (tata negara) Islam terdapat sejumlah permasalahan yang tidak dapat dipisahkan hubungannya dengan agama yang bagi suatu pemerintahan yang baik, sama sekali tidak boleh lalai untuk mengaturnya." Pokok-pokok kebijaksanaan pemerintah Hindia Belanda di bidang agama adalah sebagai berikut: 1. Bagi golongan Nasrani dijamin hak hidup dan kedaulatan organisasi agama dan gereja, tetapi harus ada izin bagi guru agama, pendeta dan petugas misi/zending dalam melakukan pekerjaan di suatu daerah tertentu. 2. Bagi penduduk pribumi yang tidak memeluk agama Nasrani, semua urusan agama diserahkan pelaksanaan dan perigawasannya kepada para raja, bupati dan kepala bumiputera lainnya. Berdasarkan kebijaksanaan tersebut, pelaksanaannya secara teknis dikoordinasikan oleh beberapa instansi di pusat yaitu: 1. Soal peribadatan umum, terutama bagi golongan Nasrani menjadi wewenang Departement van Onderwijs en Eeredienst (Departemen Pengajaran dan Ibadah). 2. Soal pengangkatan pejabat agama penduduk pribumi, soal perkawinan, kemasjidan, haji, dan lainlain, menjadi urusan Departement van Binnenlandsch Bestuur (Departemen Dalam Negeri). 3. Soal Mahkamah Islam Tinggi atau Hofd voor Islamietische Zaken menjadi wewenang Departement van Justitie (Departemen Kehakiman). Pada masa

33 33 penjajahan Jepang kondisi tersebut pada dasarnya tidak berubah. Pemerintah Jepang membentuk Shumubu, yaitu kantor agama pusat yang berfungsi sama dengan Kantoor voor Islamietische Zaken dan mendirikan Shumuka, kantor agama karesidenan, dengan menempatkan tokoh pergerakan Islam sebagai pemimpin kantor. Penempatan tokoh pergerakan Islam tersebut merupakan strategi Jepang untuk menarik simpati umat Islam agar mendukung cita-cita persemakmuran Asia Raya di bawah pimpinan Dai Nippon. Secara filosofis, sosio politis dan historis agama bagi bangsa Indonesia sudah berurat dan berakar dalam kehidupan bangsa. Itulah sebabnya para tokoh dan pemuka agama selalu tampil sebagai pelopor pergerakan dan perjuangan kemerdekaan baik melalui partai politik maupun sarana lainnya. Perjuangan gerakan kemerdekaan tersebut melalui jalan yang panjang sejak jaman kolonial Belanda sampai kalahnya Jepang pada Perang Dunia ke II. Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus Pada masa kemerdekaan kedudukan agama menjadi lebih kokoh dengan ditetapkannya Pancasila sebagai ideologi dan falsafah negara dan UUD Sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang diakui sebagai sumber dari sila-sila lainnya mencerminkan karakter bangsa Indonesia yang sangat religius dan sekaligus memberi makna rohaniah terhadap kemajuankemajuan yang akan dicapai. Berdirinya Departemen Agama pada 3 Januari 1946, sekitar lima bulan setelah proklamasi kemerdekaan kecuali berakar dari sifat dasar dan karakteristik bangsa Indonesia tersebut di atas juga sekaligus sebagai realisasi dan penjabaran ideologi Pancasila dan UUD Ketentuan juridis tentang agama tertuang dalam UUD 1945 BAB E pasal 29 tentang Agama ayat 1, dan 2: 1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; 2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu.dengan demikian agama telah menjadi bagian dari sistem kenegaraan sebagai hasil konsensus nasional dan konvensi

34 34 dalam_praktek kenegaraan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Tempat dan Kedudukan Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat bertempat di Jalan Jend. Sudirman No. 644 Bandung Visi dan Misi Kementerian Agama Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2010 visi Kementerian Agama adalah Terwujudnya masyarakat Indonesia yang TAAT BERAGAMA, RUKUN, CERDAS, MANDIRI DAN SEJAHTERA LAHIR BATIN. Sedangkan misi Kementerian Agama yang didasarkan pada Keputusan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2010 yakni sebagai berikut : a. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama. b. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama. c. Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah, perguruan tinggi agama, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan. d. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji. e. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa.

35 Struktur Organisasi Berikut ini adalah struktur organisasi yang terdapat pada Kementerian Agama Pusat Republik Indonesia pada periode yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kementerian Agama Pusat Republik Indonesia

36 36 Sedangkan pada tingkat provinsi, terdapat organisasi yang bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang keagamaan yakni Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 373 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi dan Kementerian Agama Kantor Kab/Kota, Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat masuk dalam Tipologi 1-A. Berikut ini adalah struktur organisasi Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat. Gambar 3.2 Struktur Organisasi pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat 3.3 Deskripsi Kerja Dibawah ini merupakan tugas dan fungsi Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat lengkap dengan bidang-bidang yang ada, menurut Keputusan Menteri Agama Tentang Organisasi dan Tata Kerja Wilayah Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota.

37 37 Dengan demikian, Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan fungsi, yakni : a. Perumusan visi, misi, serta kebijakan teknis dibidang pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama di provinsi. b. Pembinaan, pelayanan, dan bimbingan masyarakat Islam, pelayanan haji dan umrah, pengembangan zakat dan wakaf, pendidikan agama dan keagamaan, pondok pesantren, pendidikan agama Islam pada masyarakat dan pemberdayaan masjid serta urusan Agama, pendidikan Agama, dan bimbingan masyarakat Kristen, Katholik, Hindu, serta Budha sesuai peraturan perundang-undangan. c. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengelolaan administrasi dan informasi. d. Pembinaan kerukunan umat beragama. e. Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, dan pengawasan program. f. Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait dan lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas kementerian di provinsi. Bidang Urusan Agama Islam mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan bimbingan di bidang urusan agama Islam. Pada bidang ini terdiri dari berbagai seksi didalamnya, yakni : seksi kepenghuluan, pengembangan keluarga sakinah, produk halal, bina ibadah sosial, dan pengembangan kemitraan umat islam. Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat, dan Wakaf mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan bimbingan dibidang penyelenggaraan haji serta pengembangan zakat dan wakaf. Adapun bidang tersebut terdiri dari seksi-seksi sebagai berikut : seksi penyuluhan haji dan umrah, bimbingan jemaah dan petugas, perjalanan dan sarana haji, bina lembaga zakat dan wakaf, pemberdayaan zakat dan wakaf. Bidang Madrasah dan Pendidikan Agama pada Sekolah Umum(Mapenda) mempunyai tugas melakukan pelayanan, dan bimbingan dibidang

38 38 penyelenggaraan pendidikan pada madrasah dan pendidikan agama Islam pada sekolah umum serta sekolah luar biasa. Seksi-seksi yang terlibat dalam bidang Mapenda ini diantaranya : seksi kurikulum, ketenagaan dan kesiswaan, sarana, kelembagaan dan ketatalaksanaan, supervisi dan evaluasi pendidikan, serta ketenagaan, kesiswaan dan sarana. Bidang Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren (Pekapontren) mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan bimbingan dibidang pendidikan keagamaan dan pondok pesantren. Bidang tersebut terdiri dari seksi-seksi yakni : Seksi pendidikan keagamaan, pendidikan salafiyah, kerjasama kelembagaan dan pengembangan potensi pondok pesantren, pengembangan santri, dan pelayanan pondok pesantren pada masyarakat. Bidang Pendidikan Agama Islam dan Pemberdayaan Masjid (Penamas) mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan bimbingan dibidang penyelenggaraan pendidikan agama Islam pada Masyarakat dan Pemberdayaan Masjid. Bidang tersebut terdiri dari seksi pendidikan Al-Qur'an dan Musabaqah Tilawatil Qur'an, seksi penyuluhan lembaga dakwah, seksi siaran dan tamaddun, seksi publikasi dakwah dan hari besar Islam, serta seksi pemberdayaan masjid. Disisi lain pada bidang Bimbingan Masyarakat Kristen, Katolik, Hindu dan Budha mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan bimbingan dibidang masyarakat Kristen, Katolik, Hindu maupun Budha. Adapun bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh satuan organisasi dan /atau satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi. Didalam bagian Tata Usaha terdapat subbagian yaitu subbagian perencanaan dan informasi keagamaan; perencanaan, keuangan, dan inventaris kekayaan negara; perencanaan,informasi keagamaan, keuangan dan inventaris kekayaan negara; organisasi dan tatalaksana dan kepegawaian; keuangan dan inventaris kekayaan negara; hukum, humas dan kerukunan umat beragama; hukum, humas dan kerukunan umat beragama dan umum; umum; serta umum dan informasi keagamaan.

39 39 Saat pelaksanaan kerja praktik ini, saya ditempatkan pada subbagian Perencanaan dan Informasi Keagamaan yang merupakan bagian dari Tata Usaha pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat. Subbagian perencanaan dan informasi keagamaan mempunyai tugas melakukan pelayanan dan pembinaan dibidang penyusunan, pengendalian rencana program/anggaran, pengumpulan, pengolahan, serta penyajian data dan pengembangan sistem informasi keagamaan. Dalam sub bidang ini, saya dibimbing oleh Bapak Isman Suroso yang merupakan staff dari subbagian perencanaan dan informasi keagamaan. Kemudian pada tempat tersebut penulis membantu pekerjaan dari sub bidang Perencanaan dan Informasi Keagamaan dalam hal membangun sistem informasi pengolahan data Madrasah Aliyah dalam ruang lingkup Provinsi Jawa Barat.

40 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Informasi Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat merupakan suatu lembaga yang berada pada naungan Kementrian Agama Republik Indonesia dan bertugas menangani kegiatan dan kehidupan seluruh umat beragama di Indonesia. Pada instansi tingkat provinsi tersebut ada bidang-bidang yang terkait dengan pemantauan madrasah-madrasah baik pada tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah, maupun Aliyah. Hal itu dilakukan oleh salah satu bidang pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat yaitu Sub Bagian Perencanaan dan Informasi Keagamaan yang berada dibawah Bagian Tata Usaha. Mengingat pentingnya pemantauan terhadap madrasah-madrasah khususnya Madrasah Aliyah. Oleh karena itu, perlunya dibangun suatu sistem dimana terdapat suatu pengolahan data madrasah aliyah dengan harapan dapat membantu kinerja bidang tersebut dalam memantau perkembangan Madrasah Aliyah di Provinsi Jawa Barat ini Gambaran Sistem Yang Berjalan Salah satu tugas dari sub bagian Perencanaan dan Informasi Keagamaan pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat yakni pengelolaan data yang dikemas menjadi suatu informasi. Pengelolaan tersebut diantaranya adalah pengelolaan data-data madrasah. Data-data madrasah tersebut dikelola oleh Kantor Wilayah yang tersebar pada setiap provinsi. Salah satunya adalah pengelolaan data madrasah Aliyah pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat. Proses pengelolaan data madrasah tersebut meliputi pengisian data pada setiap madrasah. Proses ini sepenuhnya dilakukan oleh madrasah terkait data yang akan dilaporkan kepada pihak Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. 40

41 41 Selanjutnya data yang telah lengkap tersebut ditandatangani oleh kepala Madrsah sebagai bukti bahwa data tersebut valid, juga proses pendataan telah selesai. Proses berikutnya agar data tersebut dapat diketahui pihak Kantor Wiayah, data madrasah Aliyah tersebut harus diberikan kepada Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat sebagai dokumen yang akan menjadi bukti pendataan madrasah dan juga sebagai arsip data madrasah Aliyah. Ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam proses pengolahan data madrasah ini, yakni proses pendataan madrasah akan sangat lama. Hal ini disebabkan pendataan dilakukan secara manual, yakni pendataan dilakukan satu persatu dan dokumen dikirimkan kepada pihak Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat dalam bentuk kertas dokumen (paper). Hal ini tentu sangat kurang efektif mengingat jumlah madrasah aliyah yang berjumlah ribuan dan tersebar pada 26 kota dan kabupaten di Jawa Barat. Selain itu, banyaknya kertas dokumen akan sangat rentan terjadinya duplikasi data. Disisi lain, penggunaan kertas dalam jumlah banyak akan menambah pengeluaran instansi baik madrasah aliyah maupun Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat dalam hal pelaporan dan pengarsipan data. Kendala-kendala tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kinerja Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, khususnya sub bidang Perencanaan dan Informasi Keagamaan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat bantu, yakni Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah untuk menangani berbagai masalah yang muncul dalam pengelolaan data Madrasah Aliyah Ruang Lingkup Pengolahan Data Madrasah Dibentuknya suatu sistem informasi memiliki fungsi yakni membantu kinerja stakeholder terkait pekerjaan dalam ruang lingkup suatu instansi. Dalam Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah ini dapat diuraikan beberapa hal yang termasuk dalam proses pengelolaan dan pengolahan data madrasah didalamnya. Adapun urutan proses pengolahan data madrasah Aliyah ini bila digambarkan dengan flowmap sebagai berikut :

42 42 Gambar 4.1 Ruang Lingkup Pengolahan Data Madrasah Aliyah yang digambarkan dalam Flowmap

43 43 Proses yang terjadi pada pengolahan data madrasah Aliyah disini masih dilakukan secara manual dengan menggunakan dokumen yang beralih dari satu proses ke proses selanjutnya tanpa adanya ketergunaan komputer untuk melakukan pekerjaan. Pengolahan Data Madrasah ini meliputi proses pencatatan data madrasah, pengarsipan, juga pelaporan. Proses inilah yang akan dikembangkan secara terkomputerisasi, karena ketiga proses tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam pengolahan data Madrasah Aliyah Usulan Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Pada pengolahan data madrasah ini belum sepenuhnya memanfaatkan penggunaan komputer. Hal ini dibuktikan dengan dengan pelaporan yang masih bersifat dokumen berupa kertas yang dilaporkan kepada Kementerian Agama Kantor Wilayah tingkat provinsi, khususnya di Jawa Barat. Sehingga hal-hal tersebut menyebabkan proses pengumpulan data madrasah membutuhkan waktu yang lama. Dengan demikian, apabila pengolahan data tersebut dibangun dengan suatu sistem yang dapat mempermudah kinerja dan juga mengefektifkan proses pendataan, pengarsipan juga pelaporan. Maka ada beberapa usulan yang hendak dibangun dengan harapan pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan juga tidak mengeluarkan banyak biaya, yakni pencetakan data-data madrasah, pencetakan arsip madrasah juga pelaporan data madrasah Aliyah. Berikut ini urutan prosedur kerja Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah yang akan dibangun : 1. Staff yang berada di tiap madrasah akan mengisi form/ lembaran data mengenai madrasah yang harus diisi. 2. Form yang telah diisi tersebut harus mendapat persetujuan Kepala Sekolah. Sehingga data-data madrasah tersebut valid dan sesuai dengan kondisi madrasah yang ada. 3. Lalu form tersebut dikirim kepada Staff Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat. Apabila data tersebut sudah lengkap, maka data akan diinputkan

44 44 pada komputer. Akan tetapi apabila data belum lengkap dikembalikan kepada Madrasah terkait untuk dikoreksi. 4. Setelah data madrasah diinputkan, informasi madrasah akan ditampilkan sehingga dapat dilihat sebagai profil madrasah. 5. Kemudian dalam proses pelaporan, data-data madrasah tersebut akan dicetak kepada pimpinan sebagai laporan. 6. Pada akhirnya laporan mengenai data madrasah diterima pimpinan untuk selanjutnya ditindaklanjuti. Gambar 4.2 Flowmap Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah

45 45 Dalam flowchart digambarkan bahwa proses pengolahan data madrasah Aliyah dilakukan dengan menggunakan komputer sebagai media untuk pencatatan data madrasah. Pencatatan data madrasah dilakukan dengan menggunakan form isian untuk madrasah, yang akan disimpan sebagai arsip dalam suatu komputer. Dilain pihak, proses pelaporan akan dapat dilakukan dengan mengambil data dalam komputer. Sebagai tambahan, fitur yang akan menjadi pelengkap dalam Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah ini yakni tampilnya informasi setiap Madrasah Aliyah yang dapat diakses oleh banyak pihak. Namun tentu saja dengan melihat otoritasnya sebagai stakeholder terkait ataupun pengguna yang cukup mengetahui informasi umum mengenai madrasah tersebut Fungsi Utama Sistem Informasi Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah se-jawa Barat ini berfungsi untuk mengelola data pada setiap Madrasah Aliyah, memberikan informasi kepada publik mengenai Madrasah Aliyah terkait, pelaporan data Madrasah Aliyah yang akan dipergunakan Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Barat sebagai arsip dan pengambilan keputusan Karakteristik Pengguna Ada beberapa pengguna yang diberikan hak akses (priviledge) terhadap sistem informasi ini, yakni Admin, Staff pada madrasah, dan user biasa. Adapun otoritas masing-masing pengguna digambarkan dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Karakteristik Pengguna No. Nama User 1 Admin Hak Akses Jabatan Dapat melakukan log in mengolah Staff pada data madrasah aliyah, manajemen user Kementerian Agama dan modul serta, mengatur informasi Kantor dan pelaporan madrasah aliyah. Wilayah Provinsi Jawa Barat.

46 46 2 Staff Dapat melakukan log in mengolah Staff pada Madrasah data, informasi madrasah aliyah, dan Aliyah manajemen staff pada data madrasah tertentu. 3 User biasa Melihat informasi madrasah Deskripsi Kebutuhan A. Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional pada Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah dideskripsikan pada tabel 4.2 di bawah ini. Tabel 4.2 Tabel kebutuhan fungsional No No. Req Nama Proses Kegunaan Stakeholder terkait 1 Req_SIPMAD_0000 Pengolahan Data Mengolah data Madrasah madrasah Admin, staff, user biasa 2 Req_SIPMAD_0100 Pengolahan Data Mengolah data Admin admin Admin 3 Req_SIPMAD_0110 Tambah Data Admin Menambah data admin Admin 4 Req_SIPMAD_0120 Simpan Data Admin Menyimpan data admin Admin 5 Req_SIPMAD_0130 Edit Data Admin Mengubah data admin Admin 6 Req_SIPMAD_0140 Hapus Data Admin Admin 7 Req_SIPMAD_0200 Pengolahan Data Mengolah data staff Staff 8 Req_SIPMAD_0210 Tambah Data Staff Menambah data staff Staff, Admin 9 Req_SIPMAD_0220 Simpan Data Staff Menyimpan data staff Staff, Admin Mengedit data staff Staff 10 Req_SIPMAD_0230 Edit Data Staff Menghapus data admin Staff, Admin

47 47 11 Req_SIPMAD_0240 Hapus Data Staff Menghapus data staff Staff 12 Req_SIPMAD_0300 Pengolahan Data Mengolah data MA Madrasah Aliyah Staff 13 Req_SIPMAD_0310 Input Data MA Memasukkan data Madrasah Aliyah Staff 14 Req_SIPMAD_0320 Edit Data MA Mengedit data Madrasah Aliyah Staff 15 Req_SIPMAD_0330 Hapus Data MA Menghapus data Madrasah Aliyah Staff 16 Req_SIPMAD_0400 Pengolahan Data Mengolah data Pimpinan Pimpinan Madrasah Staff 17 Req_SIPMAD_0410 Input Data Pimpinan Memasukkan data Pimpinan Madrasah Staff 18 Req_SIPMAD_0420 Edit Data Pimpinan Mengedit data Pimpinan Madrasah Staff 19 Req_SIPMAD_0430 Hapus Data Pimpinan Menghapus data Pimpinan Madrasah Staff 20 Req_SIPMAD_0500 Pengolahan Data Mengolah data guru Guru Staff 21 Req_SIPMAD_0510 Input Data Guru Memasukkan data guru Staff 22 Req_SIPMAD_0520 Edit Data Guru Mengedit data guru Staff 23 Req_SIPMAD_0530 Hapus Data Guru Menghapus data guru Staff 24 Req_SIPMAD_0600 Pengolahan Data Mengolah data Tenaga Pendidik tenaga pendidik Staff 25 Req_SIPMAD_0610 Input Data Tenaga Pendidik Staff Memasukkan data tenaga pendidik 26 Req_SIPMAD_0620 Edit Data Tenaga Mengedit data tenaga Staff Pendidik pendidik 27 Req_SIPMAD_0630 Hapus Data Tenaga Pendidik Menghapus data tenaga pendidik Staff 28 Req_SIPMAD_0700 Pengolahan Data Mengolah data kelas Staff Kelas 29 Req_SIPMAD_0710 Input Data Kelas Memasukkan data kelas Staff 30 Req_SIPMAD_0720 Edit Data Kelas Staff Mengedit data kelas

48 48 31 Req_SIPMAD_0730 Hapus Data Kelas Menghapus data kelas Staff 32 Req_SIPMAD_0800 Pengolahan Data Mengolah data Langganan langganan Staff 33 Req_SIPMAD_0810 Input Data Langganan Memasukkan data langganan Staff 34 Req_SIPMAD_0820 Edit Data Langganan Mengedit data langganan Staff 35 Req_SIPMAD_0830 Hapus Data Langganan Menghapus data langganan Staff 36 Req_SIPMAD_0900 Pengolahan Data Mengolah data jasa Jasa Staff 37 Req_SIPMAD_0910 Input Data Jasa Memasukkan data jasa Staff 38 Req_SIPMAD_0920 Edit Data Jasa Mengedit data jasa Staff 39 Req_SIPMAD_0930 Hapus Data Jasa Menghapus data jasa Staff 40 Req_SIPMAD_1000 Pengolahan Data Mengolah data Sarana sarana madrasah Staff 41 Req_SIPMAD_1010 Input Data Sarana Memasukkan data sarana Staff 42 Req_SIPMAD_1020 Edit Data Sarana Mengedit data sarana Staff 43 Req_SIPMAD_1030 Hapus Data Sarana Menghapus data sarana Staff 44 Req_SIPMAD_1100 Pengolahan Data Mengolah data Prasarana prasarana madrasah Staff 45 Req_SIPMAD_1110 Input Data Prasarana Memasukkan data prasarana Staff 46 Req_SIPMAD_1120 Edit Data Prasarana Mengedit data prasarana Staff 47 Req_SIPMAD_1130 Hapus Data Prasarana Menghapus data prasarana Staff 48 Req_SIPMAD_1200 Pengolahan Data Mengolah data tanah Staff Tanah madrasah 49 Req_SIPMAD_1210 Input Data Tanah Memasukkan data tanah madrasah Staff

49 49 50 Req_SIPMAD_1220 Edit Data Tanah Mengedit data tanah Staff madrasah 51 Req_SIPMAD_1230 Hapus Data Tanah Menghapus data tanah madrasah Staff 52 Req_SIPMAD_1300 Informasi Madrasah Mengetahui informasi Madrasah Admin, staff, user biasa 53 Req_SIPMAD_1310 Lihat Informasi Personal Melihat informasi personal Madrasah Staff 54 Req_SIPMAD_1320 Lihat Informasi Keseluruhan Melihat informasi keseluruhan Madrasah Admin 55 Req_SIPMAD_1330 Lihat Informasi Umum Melihat informasi umum Madrasah User biasa 56 Req_SIPMAD_1400 Pelaporan Data Melaporkan data Madrasah Admin, staff 57 Req_SIPMAD_1410 Cetak Laporan Data Personal Mencetak data laporan personal Madrasah Staff 58 Req_SIPMAD_1420 Cetak Laporan Mencetak data Data Keseluruhan laporan keseluruhan Madrasah Admin B. Kebutuhan Antar Muka 1. Menu Pilihan menu awal pada Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah ini terdiri dari : Menu Pencarian Madrasah. Menu Pencarian Madrasah dipergunakan untuk melakukan pencarian terhadap informasi Madrasah Aliyah yang dibutuhkan. Home. Menu ini merupakan menu utama dimana ditampilkannya halaman dan menu agar dapat mengakses ke menu lainnya.

50 50 Informasi Madrasah. Menu yang diperuntukkan dalam menampilkan semua profil madrasah yang sudah didaftarkan pada Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah ini. Contact Us. Contact Us merupakan halaman untuk mengontak pemilik Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah. Login Staff. Form login staff ini dipergunakan untuk mengakses halaman yang berada pada menu Staff, untuk mengaksesnya dibutuhkan username dan password staff terlebih dahulu. Pada halaman staff ini terdapat beberapa menu, yaitu : Pengolahan Data Madrasah Aliyah. Pengolahan Data Staff. Pengolahan Data Guru. Pengolahan Data Siswa. Pengolahan Data Sarana Pengolahan Data Prasarana. Pengolahan Data Tanah Madrasah. Pengolahan Data Langganan Pengolahan Data Jasa. Cetak Data Madrasah Aliyah. Logout. Login Administrator. Form Login Administrator merupakan form yang tersedia namun tersembunyi. Form ini dipergunakan untuk mengakses halaman Admin yang mempunyai fungsi mengontrol sistem dan tampilan secara keseluruhan. Pada halaman admin ini

51 51 terdapat menu sebagai berikut : Manajemen Modul. Manajemen User. Lihat Data Madrasah. Cetak Laporan Madrasah Keseluruhan. Logout. 2. Resolusi Monitor Resolusi monitor akan maksimal bila dijalankan pada ukuran 1280 x 800 piksel. 3. Kebutuhan Tata Letak Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah ini akan maksimal bila layar diatur ukuran maximize sehingga tampilan akan menjadi seluruh layar. 4. Kebutuhan Unjuk Kerja Unjuk kerja Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah ini adalah mempunyai kelebihan pada operasi database yakni penyimpanan, back up data, menampilkan dan reporting data madrasah.

52 Model Analisis A. Diagram Konteks Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah se-jawa Barat pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat

53 53 B. Data Flow Diagram Gambar 4.4 Data Flow Diagram Level 1

54 54 Gambar 4.5 Data Flow Diagram Level 2 Proses 1

55 55 Gambar 4.6 Data Flow Diagram Level 2 Proses 2

56 56 Gambar 4.7 Data Flow Diagram Level 2 Proses 3 Gambar 4.8 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.1

57 57 Gambar 4.9 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.2 Gambar 4.10 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.3

58 58 Gambar 4.11 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.4 Gambar 4.12 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.5

59 59 Gambar 4.13 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.6 Gambar 4.14 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.7

60 60 Gambar 4.15 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.8 Gambar 4.16 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.9

61 61 Gambar 4.17 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.10 Gambar 4.18 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.11

62 62 C. Kamus Data Tabel 4.3 Kamus Data Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah se-jawa Barat pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat No. Nama Data Detail 1 tker+telepon+fax+thn_berdiri+thn_penegrian+akredi tasi+gambar_ma+id_staff 2 + _admin+aktif 3 staff+aktif 4 tb_guru NSM+id_jbguru+id_golongan+jumlah 5 tb_tenagapendidik NSM+id_jbtp+id_golongan+jumlah 6 tb_kelas NSM+id_kelas+rombel+jml_lk+jml_pr+jml_sm 7 tb_pimpinan NSM+NIP_kepala_tu+NIP_kepala_ma 8 tb_langganan NSM+deskripsi+id_langganan 9 tb_jasa NSM+jumlahbayar+id_pembayaran 10 tb_sarana NSM+id_alat+id_kondisi+jumlah 11 tb_prasarana NSM+id_jenisbang+luasbang+id_kondisi+jumlah 12 tb_tanah NSM+id_tanah+luastanah

63 63 D. Entity Relationship Diagram Gambar 4.19 Entity Relationship Diagram

64 Perancangan Sistem Informasi Perancangan Arsitektur dengan Struktur Chart Gambar 4.20 Struktur Chart Pengolahan Data Madrasah Gambar 4.21 Struktur Chart Informasi Madrasah secara Personal

65 65 Gambar 4.22 Struktur Chart Informasi Madrasah secara Keseluruhan Gambar 4.23 Struktur Chart Informasi Madrasah secara Umum

66 66 Gambar 4.24 Struktur Chart Laporan Madrasah secara Personal Gambar 4.25 Struktur Chart Laporan Madrasah secara Keseluruhan

67 Perancangan Struktur Data dengan Tabel a. Tabel Madrasah 1. Nama Tabel : tb_madrasah 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Madrasah 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer : NSM 5. Kunci Sekunder : id_staff, id_kotakab Struktur record : Tabel 4.4 Tabel Madrasah No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 nama_ma String 30 Nama Madrasah 2 alamat_ma String 50 Alamat Madrasah 3 id_kotakab Integer 3 ID Kota dan Kabupaten 4 NSM Integer - Nomor Statistik Madrasah 5 kode_satker Integer - Kode Satuan Kerja 6 telepon String 15 Telepon Madrasah 7 fax String 15 Fax Madrasah 8 thn_berdiri Integer - Tahun Pendirian 9 thn_penegrian Integer - Tahun Penegrian 10 akreditasi String 15 Akreditasi Madrasah 11 gambar_ma String 100 Foto profil madrasah 12 id_staff Integer - ID Staff Madrasah b. Tabel Administrator 1. NamaTabel : tb_admin 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Admin 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer : id_admin 5. Kunci Sekunder :- Struktur record :

68 68 Tabel 4.5 Tabel Administrator No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 id_admin Integer - ID Administrator 2 user_admin String 40 Username Admin 3 pass_admin String 30 Password Admin 4 nama_admin String 50 Nama Administrator 5 _admin String 40 Alamat Admin 6 aktif Integer 1 Status Admin c. Tabel Staff 1. Nama Tabel : tb_staff 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Staff 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer : id_staff 5. Kunci Sekunder :- Struktur record : Tabel 4.6 Tabel Staff No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 id_staff Integer - ID Staff Madrasah 2 user_staff String 40 Username Staff Madrasah 3 pass_staff String 30 Password Staff Madrasah 4 nama_staff String 50 Nama Staff Madrasah 5 _staff String 40 Alamat Staff 6 aktif Integer 1 Status Staff d. Tabel Guru 1. Nama Tabel : tb_guru 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Jumlah Guru Madrasah 3. Jenis : Data Induk

69 69 4. Kunci Primer :- 5. Kunci Sekunder : NSM, id_jbguru, id_golongan Struktur record : Tabel 4.7 Tabel Guru No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 NSM Integer - Nomor Statistik Madrasah 2 id_jbguru Integer 4 ID Jabatan Guru 3 id_golongan Integer 4 ID Golongan 4 jumlah Integer - Jumlah Guru Madrasah e. Tabel Jabatan 1. Nama Tabel : tb_jb 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Jabatan Guru/ Tenaga Pendidik 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer : id_jb 5. Kunci Sekunder :- Struktur record : Tabel 4.8 Tabel Jabatan No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 id_jb Integer 4 ID Jabatan Pendidik 2 nama_jb String 15 Jabatan Guru/ Tenaga Pendidik Guru/ Tenaga f. Tabel Golongan 1. Nama Tabel : tb_golongan 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Golongan Guru Madrasah 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer : id_golongan

70 70 5. Kunci Sekunder :- Struktur record : Tabel 4.9 Tabel Golongan Guru No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 id_golongan Integer 4 ID Golongan 2 golongan String 7 Golongan Guru dan Tenaga Pengajar g. Tabel Tenaga Pendidik 1. Nama Tabel : tb_tenagapendidik 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Jumlah Tenaga Pendidik Madrasah 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer :- 5. Kunci Sekunder : NSM, id_jbtp, id_golongan Struktur record : Tabel 4.10 Tabel Tenaga Pendidik No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 NSM Integer - Nomor Statistik Madrasah 2 id_jbtp Integer 4 ID Jabatan Tenaga Pendidik 3 id_golongan Integer 4 ID Golongan 4 jumlah Integer - Jumlah Tenaga Pendidik h. Tabel Pimpinan Tata Usaha 1. Nama Tabel : tb_pimpinan_tu 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Pimpinan Tata Usaha 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer : NIP_kepala_tu 5. Kunci Sekunder :-

71 71 Struktur record : Tabel 4.11 Tabel Pimpinan Tata Usaha No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 NIP_kepala_tu String 10 Nomor Induk Pegawai Kepala Tata Usaha 2 nama_kepala_tu String 50 Nama Kepala Tata Usaha i. Tabel Kepala Madrasah 1. Nama Tabel : tb_pimpinan_ma 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Kepala Madrasah 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer : NIP_kepala_ma 5. Kunci Sekunder :- Struktur record : Tabel 4.12 Tabel Kepala Madrasah No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 NIP_kepala_ma String 10 Nomor Induk Kepala Madrasah 2 nama_kepala_ma String 50 Nama Kepala Madrasah Pegawai j. Tabel Madrasah Kelas 1. Nama Tabel : tb_madkelas 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Jumlah Kelas dan Siswa pada Madrasah 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer :- 5. Kunci Sekunder : NSM, id_kelas Struktur record :

72 72 Tabel 4.13 Tabel Madrasah Kelas No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 NSM Integer - Nomor Statistik Madrasah 2 id_kelas Integer 4 ID Kelas 3 rombel Integer 4 Rombongan Belajar 4 jml_lk Integer - Jumlah Siswa Laki-laki 5 jml_pr Integer - Jumlah Siswa Perempuan 6 jml_sm Integer - Jumlah Mampu Siswa Kurang k. Tabel Kelas 1. Nama Tabel : tb_kelas 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Kelas pada Madrasah 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer : id_kelas 5. Kunci Sekunder :- Struktur record : Tabel 4.14 Tabel Kelas Madrasah No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 id_kelas Integer 4 ID Kelas 2 kelas String 7 Kelas pada Madrasah l. Tabel Kota Kabupaten 1. Nama Tabel : tb_kotakab 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Kota dan Kabupaten 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer : id_kotakab 5. Kunci Sekunder :- Struktur record :

73 73 Tabel 4.15 Tabel Kota Kabupaten No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 id_kotakab Integer - ID Kota dan Kabupaten 2 nama_kotakab String 50 Nama Kota dan Kabupaten m. Tabel Madrasah Prasarana 1. Nama Tabel : tb_madprasarana 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Jumlah Prasarana Madrasah 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer :- 5. Kunci Sekunder : NSM, id_jenisbang, id_kondisi Struktur record : Tabel 4.16 Tabel Madrasah Prasarana No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 NSM Integer - Nomor Statistik Madrasah 2 id_jenisbang Integer 4 ID Jenis Bangunan 3 luasbang Integer - Luas bangunan / m2 4 id_kondisi Integer 4 ID Kondisi 5 jumlah Integer - Jumlah n. Tabel Prasarana 1. Nama Tabel : tb_prasarana 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Prasarana Madrasah 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer : id_jenisbang 5. Kunci Sekunder :- Struktur record :

74 74 Tabel 4.17 Tabel Prasarana No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 id_jenisbang Integer 4 ID Jenis Bangunan 2 nama_bangunan String 30 Nama Bangunan Madrasah o. Tabel Kondisi 1. Nama Tabel : tb_kondisi 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Kondisi 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer : id_kondisi 5. Kunci Sekunder :- Struktur record : Tabel 4.18 Tabel Kondisi No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 id_kondisi Integer 4 ID Kondisi 2 Kondisi String 2 Kondisi p. Tabel Madrasah Sarana 1. Nama Tabel : tb_madsarana 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Jumlah Sarana Madrasah 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer :- 5. Kunci Sekunder : NSM, id_alat_id_kondisi Struktur record :

75 75 Tabel 4.19 Tabel Madrasah Sarana No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 NSM Integer - Nomor Statistik Madrasah 2 id_alat Integer - ID Alat Tulis Kerja 3 id_kondisi Integer 4 ID Kondisi 4 jumlah Integer - Jumlah q. Tabel Sarana 1. Nama Tabel : tb_sarana 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Sarana Madrasah 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer : id_alat 5. Kunci Sekunder :- Struktur record : Tabel 4.20 Tabel Sarana No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 id_alat Integer - ID Alat Tulis Kerja 2 nama_alat String 40 Nama Jenis Alat Tulis Kerja r. Tabel Madrasah Langganan 1. Nama Tabel : tb_madlangganan 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Jumlah Langganan Madrasah 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer :- 5. Kunci Sekunder : NSM Struktur record :

76 76 Tabel 4.21 Tabel Madrasah Langganan No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 NSM Integer - Nomor Statistik Madrasah 2 id_langganan Integer 4 ID Langganan Madrasah 3 deskripsi String 50 Deskripsi Madrasah Langganan s. Tabel Langganan 1. Nama Tabel : tb_langganan 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Langganan 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer :- 5. Kunci Sekunder : NSM Struktur record : Tabel 4.22 Tabel Langganan No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 id_langganan Integer 4 ID Langganan Madrasah 2 jenis_langganan String 40 Jenis Langganan Madrasah t. Tabel Madrasah Jasa 1. Nama Tabel : tb_madjasa 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Jumlah Pembayaran Jasa yang digunakan Madrasah 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer :- 5. Kunci Sekunder : NSM Struktur record :

77 77 Tabel 4.23 Tabel Madrasah Jasa No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 NSM Integer - Nomor Statistik Madrasah 2 id_pembayaran Integer 4 ID pembayaran Madrasah 3 jumlahbayar Integer - Jumlah Pembayaran Jasa u. Tabel Jasa 1. Nama Tabel : tb_jasa 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Pembayaran Jasa digunakan Madrasah 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer :- 5. Kunci Sekunder : NSM Struktur record : Tabel 4.24 Tabel Jasa No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 id_pembayaran Integer 4 ID pembayaran Madrasah 2 jenis_pembayaran String 40 Jenis Pembayaran Madrasah v. Tabel Madrasah Tanah 1. Nama Tabel : tb_madtanah 2. Fungsi : Menyimpan Data Induk Luas Tanah yang dimiliki Madrasah 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer :- 5. Kunci Sekunder : NSM, id_tanah Struktur record :

78 78 Tabel 4.25 Tabel Madrasah Tanah No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 NSM Integer - Nomor Statistik Madrasah 2 luastanah Integer - Luas tanah /m2 3 id_tanah Integer 4 ID Tanah Bangunan w. Tabel Tanah 1. Nama Tabel : tb_tanah 2. Fungsi : Menyimpan Data Tanah yang dimiliki Madrasah 3. Jenis : Data Induk 4. Kunci Primer : id_tanah 5. Kunci Sekunder :- Struktur record : Tabel 4.26 Tabel Tanah No. Nama Field Jenis Lebar Keterangan 1 id_tanah Integer 4 ID Tanah Bangunan 2 nama_tanah String 50 Nama Jenis Tanah

79 Perancangan Antar Muka Gambar 4.26 Perancangan Menu pada Halaman Utama Gambar 4.20 Perancangan Menu pada Halaman Staff

80 80 Gambar 4.21 Perancangan Menu pada Halaman Administrator

81 BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Pembuatan Sistem Lingkungan Pemrograman Implementasi dari Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah sejawa Barat pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan mengandalkan web sebagai media pengolahan data tersebut. Alasan pemilihan interface web sebagai media pengolahan data yakni tampilan yang lebih atraktif, dapat dihosting pada suatu domain web (publish), file pembuatan yang relatif kecil yaitu file yang berekstensi *.php Konfigurasi Hardware Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah se-jawa Barat pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat dirancang menggunakan tools pendukung yang berupa hardware dan software. Perangkat keras yang dipergunakan untuk membuat Sistem Informasi ini adalah komputer yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut (spesifikasi minimal untuk developer) : 1. Processor : Intel Pentium IV 1,8 Ghz. 2. VGA : Shared onboard 64 MB. 3. RAM : 512 MB. 4. Harddisk : 40 GB. 5. Monitor : CRT 15 (1024x 768 pixels). 6. Mouse USB dan keyboard PS/2. Pengembangan ini dilakukan dengan menggunakan spesifikasi yang berlebih dibandingkan dengan spesifikasi diatas. Hal ini dapat dilakukan karena pengembangan Sistem Informasi yang berbasiskan web ini tidak membutuhkan 81

82 82 spesifikasi tinggi, namun storage yang dibutuhkan cukup banyak. Sedangkan pada sisi client, Sistem Informasi ini dapat dijalankan dengan spesifikasi lebih rendah daripada spesifikasi pengembang (developer). Spesifikasinya yakni sebagai berikut : 1. Processor : Intel Pentium IV 1,8 Ghz. 2. VGA : Shared onboard 64 MB. 3. RAM : 256 MB. 4. Harddisk : 20 GB. 5. Monitor : CRT 15 (1024x 768 pixels). 6. Mouse USB dan keyboard PS/2. 7. Koneksi Internet. Pengembangan Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah sejawa Barat pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat ini akan dikembangkan dengan menggunakan koneksi internet dengan membuat domain dan hosting pada internet. Sehingga Sistem Informasi tersimpan di server dan dapat diakses oleh seluruh madrasah Aliyah di Provinsi Jawa Barat. Akan tetapi, hal ini tentu saja harus melalui instansi terkait. Sehingga untuk sementara, pengembangan baru dilakukan secara lokal (localhost) Konfigurasi Software Software yang dipergunakan dalam membuat Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah se-jawa Barat pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat ini adalah sebagai berikut : 1. Sistem Operasi PC : Microsoft Windows Vista 2. Perancangan Permodelan Sistem : Microsoft Visio Bahasa Pemrograman : PHP ver.5 4. Database : MySQL ver Web Server : Apache (XAMPP ver. 1.7) 6. Browser : Mozilla Firefox

83 Coding Implementasi dari Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat dibuat dengan menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman, dipadukan dengan CSS, javascript dan HTML sebagai interface web. Disisi lain dalam pengolahan basis data dipergunakan MySQL sebagai tools pengolahan data Implementasi Basis Data Dalam mengimplementasikan basis data Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat, dipergunakan MySQL sebagai pengolah basis data. Dipergunakannya MySQL sebagai database yakni multiplatform (dapat dipakai di berbagai platform berbeda, yakni : Linux,Windows, Solaris, maupun MacOS), memiliki banyak tipe data, mampu menangani database dalam skala besar dan memiliki kecepatan query yang lebih bila dibandingkan dengan tools database lainnya. Oleh karena itu dalam pengembangan Sistem Informasi ini dipergunakan MySQL ver.5.1 yang berada pada bundle XAMPP Pembuatan Database Pembuatan database dilakukan dengan mengaktifkan service MySQL terlebih dahulu pada paket XAMPP. Cara mengaktifkan service MySQL dapat dilakukan dengan dua cara, yakni : 1. Melalui console (Command Prompt) C:\>cd xampp/mysql C:\xampp\mysql>mysql_installservice.bat

84 84 2. Melalui XAMPP Control Panel Gambar 5.1 Mengaktifkan service MySQL pada XAMPP Tahapan implementasi selanjutnya yakni pembuatan database dengan mengetikkan perintah SQL. Oleh karena itu, dipergunakan DDL (Data Definition Language) dalam mendefinisikan data madrasah yang akan dibuat. Database yang dibuat tersebut diberinama m_aliyah. Gambar 5.2 Membuat database m_aliyah Setelah perintah SQL dibutuhkan untuk membuat database baru, maka database m_aliyah tersebut harus diisi dengan tabel-tabel yang telah dirancang sebelumnya. Berikut ini, tampilan perintah SQL dalam membuat tabel dengan mempergunakan DDL, yakni CREATE TABLE.

85 85 Gambar 5.3 Membuat tabel madrasah Perintah CREATE TABLE tersebut merupakan perintah DDL yang dipergunakan untuk membuat suatu tabel baru. Apabila mengacu pada perancangan tabel yang telah dibuat sebelumnya, maka perintah CREATE TABLE ini dilakukan sebanyak tabel yang dibuat. Berikut ini adalah rincian tabel yang telah dibuat. Gambar 5.4 Implementasi tabel tb_madrasah

86 86 Gambar 5.5 Implementasi tabel tb_admin Gambar 5.6 Implementasi tabel tb_staff Gambar 5.7 Implementasi tabel tb_guru Gambar 5.8 Implementasi tabel tb_jb Gambar 5.9 Implementasi tabel tb_golongan Gambar 5.10 Implementasi tabel tb_tenagapendidik

87 87 Gambar 5.11 Implementasi tabel tb_pimpinan_tu Gambar 5.12 Implementasi tabel tb_pimpinan_ma Gambar 5.13 Implementasi tabel tb_madkelas Gambar 5.14 Implementasi tabel tb_kelas Gambar 5.15 Implementasi tabel tb_kotakab Gambar 5.16 Implementasi tabel tb_madprasarana

88 88 Gambar 5.17 Implementasi tabel tb_prasarana Gambar 5.18 Implementasi tabel tb_kondisi Gambar 5.19 Implementasi tabel tb_madsarana Gambar 5.20 Implementasi tabel tb_sarana Gambar 5.21 Implementasi tabel tb_madlangganan Gambar 5.22 Implementasi tabel tb_langganan Gambar 5.23 Implementasi tabel tb_madjasa

89 89 Gambar 5.24 Implementasi tabel tb_jasa Gambar 5.25 Implementasi tabel tb_madtanah Gambar 5.26 Implementasi tabel tb_tanah Manipulasi Data Manipulasi data dalam database dipergunakan untuk menambahkan (INSERT), memperoleh (SELECT), mengubah (UPDATE), dan juga menghapus suatu data (DELETE). Dalam SQL (Structured Query Language) biasa disebut dengan DML (Data Manipulation Language). Bila database telah terbentuk dan didalamnya sudah terdapat tabel-tabel, maka tabel tersebut diisi dengan suatu data. Sehingga field-field dalam tabel tersebut terisi dan proses manipulasi suatu data dapat dilakukan. Berikut ini adalah query untuk menambahkan data kedalam tabel admin pada database m_aliyah yang sudah dibuat terlebih dahulu. Query untuk input data kedalam tabel tb_admin : INSERT INTO `tb_admin` (`id_admin`, `user_admin`, `pass_admin`, `nama_admin`, ` _admin`, `aktif`) VALUES (1, 'admin', '12345', 'aldy', 'ald33@ ', 1);

90 90 Gambar 5.27 Menambah data kedalam tabel tb_admin Selain dapat menambahkan data, tentu data tersebut dapat berubah-ubah sesuai waktu dan juga kebutuhan. Oleh karena itu, diperlukan perintah SQL yakni UPDATE untuk mengubah field dalam suatu tabel. Gambar 5.28 Data pada tabel tb_staff sebelum di update Berikut ini adalah query untuk mengubah data tabel staff pada database m_aliyah. Query untuk mengubah data dalam tabel tb_staff : UPDATE tb_staff SET user_staff='aldyrialdy',nama_staff='aldy Rialdy Atmad ja', _staff='aldy.rialdy@rocketmail.com' WHERE id_staff=1; Gambar 5.29 Mengubah data pada tabel tb_staff

91 91 Untuk memastikan data tersebut telah berubah dan data tersebut telah tersimpan, maka diperlukan perintah SQL untuk menampilkan data yang telah diinputkan/ update. Perintah yang digunakan yakni SELECT. Berikut ini adalah query untuk menampilkan data tabel staff pada database m_aliyah. Query untuk menampilkan data user_staff, nama_staff, dan _staff dalam tabel tb_staff sebagai berikut : SELECT user_staff, nama_staff, _staff FROM tb_staff WHERE user_staff='aldyrialdy' AND pass_staff='ald33'; Gambar 5.30 Menampilkan data pada tabel tb_staff Selain itu, untuk dapat menghapus suatu data dalam tabel dapat dilakukan dengan perintah SQL yakni DELETE. Gambar 5.31 Data pada tabel tb_madrasah sebelum dihapus Berikut ini merupakan perintah untuk menghapus data madrasah dengan NSM= 123, bila ditulis pada console MySQL, akan seperti pada gambar 5.8 dibawah ini. Gambar 5.32 Data pada tabel tb_madrasah setelah dihapus

92 92 Perintah-perintah tersebut merupakan sintaks yang akan dipergunakan dalam mengolah data madrasah. Query tersebut dipakai untuk digabungkan kedalam bahasa pemrograman PHP sehingga menghasilkan suatu tampilan yang diinginkan. Selebihnya perintah-perintah SQL tersebut akan disisipkan pada halaman lampiran Implementasi Antar Muka Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat dibangun dengan halaman utama yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan adanya 3 pengguna yang dapat mengakses sistem ini, yakni : Administrator, Staff Madrasah Aliyah dan juga pengguna biasa (guru, siswa, masyarakat, dan sebagainya). Oleh karena itu pada implementasinya ketiga user tadi mempunyai interface yang berbeda-beda dalam mengakses halaman utamanya. Didalam PHP, implementasi antarmuka dilakukan dengan sebuah webpage berekstensi PHP. Setiap halaman dan file program keseluruhan ditulis dengan file yang berekstensi.php. Berikut ini adalah implementasi antarmuka dari Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat disajikan pada tabel 5.1. Tabel 5.1 Implementasi Antarmuka pada Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat Hak akses Admin Menu Fungsi Home Halaman Utama pada admin. pengguna Manajemen Modul Mengatur modul dalam Sistem Informasi. Manajemen Admin Mengatur sistem. Lihat Data Madrasah Melihat data Madrasah Aliyah. administrator dalam keseluruhan

93 93 Cetak Data Madrasah Mencetak data Madrasah Aliyah. Logout Keluar dari sistem. Home Halaman Utama pada staff. Olah Data Madrasah Mengolah data Madrasah Aliyah. Olah Data Staff Mengolah data staff Madrasah. Olah Data Pendidik Staff pengguna Tenaga Mengolah data tenaga pendidik. Olah Data Kelas Mengolah data kelas. Olah Data Sarana Mengolah data sarana. Olah Data Prasarana Mengolah data prasarana. Olah Data Tanah Mengolah data tanah. Olah Data Langganan Mengolah data langganan. Olah Data Jasa Mengolah data jasa. Lihat Data Madrasah Melihat data Madrasah Aliyah (personal). Logout Keluar dari sistem. Home Halaman Utama pada user biasa. User biasa (guru, Informasi Madrasah siswa, masyarakat, dsb) Contact Us Melihat informasi madrasah secara umum. Halaman kontak terkait Implementasi Program Ada beberapa hal yang perlu dijalankan dalam pengimplementasian Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah ini. Untuk menjalankan program yang telah ditulis dalam bahasa pemrograman PHP diperlukan webserver. Web server yang dipergunakan disini adalah Apache, webserver tersebut berada dalam paket installer XAMPP. Di lain pihak, untuk melihat tampilan dari baris-baris program yang telah dibuat dibutuhkan browser dikarenakan sistem ini dibangun dengan berbasiskan web. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menjalankan service web server (Apache). Ada dua cara yang dapat digunakan untuk dapat mengaktifkan service

94 94 Apache, yakni : 1. Melalui console (Command Prompt) C:\>cd xampp C:\xampp>apache_start.bat Gambar 5.33 Menjalankan webserver (Apache) melalui console 2. Melalui XAMPP Control Panel Gambar 5.34 Menjalankan webserver melalui XAMPP Control Panel Halaman Utama Halaman ini merupakan halaman utama dari Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah, halaman ini berisi menu pencarian madrasah, home, informasi madrasah dan contact us, serta menu login untuk staff madrasah. Berikut ini merupakan source code PHP dan tampilan Halaman Utama pada user biasa bila dijalankan pada browser Mozillla Firefox. media.php <!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "

95 95 <html xmlns=" <head> <meta http-equiv="content-type" content="text/html; charset=utf-8" /> <title>.: Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah :.</title> <style type="text/css"> <!-.style1 font-size: 10px --> </style> </head> <body> <table width="800" align="center" > <td colspan="2"><p><img src="header.jpg" width="800" height="225" /></p> <td width=30% align="left" valign="top" bgcolor="#99ffcc"> <?php include "left.php"?> <td bordercolor="#ffffff" bgcolor="#ffffff"><p align="justify"> <?php include "right.php"?> <td height="25" align="center" bgcolor="#66cc99" colspan="2"> <p class="style1" style="font-family:tahoma">copyright 2010 by aldeexplor3 - UIN SGD Bandung</p> </table>

96 96 </body> </html> Gambar 5.35 Tampilan Halaman Utama Halaman Administrator Untuk dapat masuk kedalam halaman administrator, pengguna harus dapat melakukan login terlebih dahulu, dengan mengakses halaman yang dituliskan pada url berikut : htttp://localhost/kerja praktik/menuadmin/index.php. Gambar 5.36 Tampilan Halaman Login Administrator

97 97 Form tersebut akan dicek apakah data yang dimasukkan pengguna merupakan administrator ataupun bukan merupakan administrator. Halaman form ini divalidasi dengan source code program pada log_adminchk.php. Bila user dapat melakukan login kedalam sistem, maka tampilan halaman administrator akan seperti berikut. Gambar 5.37 Tampilan Menu pada Halaman Administrator Halaman Staff Pengguna dapat mendapatkan akses kedalam halaman staff, ketika staff berhasil melakukan login kedalam sistem dengan mengakses halaman utama user biasa terlebih dahulu. Sehingga pengguna diharuskan mengakses url berikut : praktik/menustaff/index.php. Setelah staff melakukan login, maka staff tersebut dapat mengakses fasilitas-fasilitas dalam Halaman Staff yang berisi menu-menu didalamnya. Menu ini dipergunakan untuk mengelola data madrasah yang isinya berupa informasi pada setiap madrasah. Content informasi tersebut dikelola oleh staff madrasah. Tampilan Halaman Staff ketika proses login staff sukses akan seperti berikut :

98 98 Gambar 5.38 Tampilan Menu pada Halaman Staff Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya, ketika Staff Madrasah Aliyah dapat masuk kedalam Halaman Staff, dapat melakukan proses pencatatan data, pada menu Olah Data yang berada di samping Halaman Staff. Berikut ini tampilan input data madrasah. Gambar 5.39 Tampilan Form Input Madrasah

99 99 Disamping itu, dalam halaman staff ini, admin dapat melakukan berbagai pengolahan data lainnya, yakni Olah Data Staff, Olah Data Tenaga Pendidik, Olah Data Kelas, Olah Data Sarana, Olah Data Prasarana, Olah Data Tanah, Olah Data Langganan, Olah Data Jasa, dan Lihat Data Madrasah. Berikut ini beberapa tampilan yang ada dalam Halaman Staff. Gambar 5.40 Tampilan Halaman Olah Data Staff Gambar 5.41 Tampilan Halaman Form Input Data Guru

100 Halaman User Biasa Halaman ini berguna dalam mengakses informasi umum seputar Madrasah Aliyah. Webpage ini pun tidak mempunyai otorisasi sehingga semua pengguna dalam hal ini masyarakat dapat mengakses halaman tersebut tanpa melalui proses login. Berikut ini adalah screenshot dari halaman User Biasa yang dijalankan pada browser Mozilla Firefox. Gambar 5.42 Tampilan Halaman User Biasa Gambar 5.43 Tampilan Halaman Pencarian Madrasah Aliyah

101 101 Tampilan tersebut merupakan implementasi dari pengembangan Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah se-jawa Barat pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat. Selebihnya, source code dan tampilan Sistem Informasi ini akan disisipkan pada halaman lampiran Informasi Madrasah Aliyah Halaman informasi madrasah aliyah ini diperlukan untuk menampilkan data kepada user, sehingga menjadi web profile singkat dari suatu madrasah aliyah. Informasi yang dapat didapatkan oleh user yakni informasi umum yang berisi nama madrasah, alamat, NSM (Nomor Statistik Madrasah), kode satker, telepon, faximili, tahun berdiri, tahun penegerian dan juga akreditasi madrasah. Berikut ini merupakan tampilan dari informasi madrasah ditampilkan dari salah satu madrasah. Gambar 5.44 Tampilan Informasi Madrasah Aliyah

102 Report (Laporan) Halaman ini mempunyai kegunaan sebagai laporan Madrasah Aliyah, sehingga yang akan menjadi bahan referensi dalam pengambilan keputusan bagi stakeholder terkait ataupun laporan yang digunakan madrasah terkait tentang kondisi madrasah aliyah. Bentuk laporan ini berupa PDF (Portable Document Format). Berikut ini adalah tampilan (screenshot) dari salah satu report Madrasah Aliyah. Gambar 5.45 Tampilan Report (Laporan) Madrasah Aliyah

BAB II LANDASAN TEORI. pendekatan dalam memahami suatu sistem, yaitu menekankan pada prosedur dan

BAB II LANDASAN TEORI. pendekatan dalam memahami suatu sistem, yaitu menekankan pada prosedur dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Untuk memahami pengertian Sistem Informasi, lebih mudah dengan cara mendifinisikannya satu persatu. Menurut Jogiyanto (1990), terdapat dua kelompok pendekatan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MODUL 2 DATABASE Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum modul 2 ini adalah sebagai berikut: a. Mahasiswa diharapkan memahami tentang MySQL b. Mahasiswa dapat membuat database menggunakan MySQL c.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan informasi. Mulai dari perusahaan-perusahaan, sekolah-sekolah,

BAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan informasi. Mulai dari perusahaan-perusahaan, sekolah-sekolah, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Informasi semakin pesat sejak munculnya teknologi internet yang sangat membantu dalam kemudahan kecepatan pengiriman, penyampaian dan penerimaan informasi.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengolahan data, pengolahan gambar, pengolahan angka, dan lainnya.

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengolahan data, pengolahan gambar, pengolahan angka, dan lainnya. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi merupakan komponen atau perangkat lunak pendukung sistem operasi yang bisa digunakan untuk keperluan membantu kerja manusia sehari-hari seperti pengolahan

Lebih terperinci

PENGERTIAN PHP DAN MYSQL

PENGERTIAN PHP DAN MYSQL PENGERTIAN PHP DAN MYSQL Adis Lena Kusuma Ratna Adis.lena12@gmail.com Abstrak PHP sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor, yang merupakan sebuah bahasa scripting tingkat tinggi

Lebih terperinci

WEB DINAMIS 1 MANAJEMEN DATABASE MYSQL. Agustina Purwatiningsih., S.Kom

WEB DINAMIS 1 MANAJEMEN DATABASE MYSQL. Agustina Purwatiningsih., S.Kom WEB DINAMIS 1 MANAJEMEN DATABASE MYSQL Agustina Purwatiningsih., S.Kom 1 Pendahuluan Seperti yang dijelaskan pada pertemuan pertama, web dinamis merupakan web yang di desain agar konten yang terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. adalah mengajarkan anak untuk menjadi anak yang mampu memajukan

BAB III LANDASAN TEORI. adalah mengajarkan anak untuk menjadi anak yang mampu memajukan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sekolah Sekolah adalah tempat didikan bagi anak anak. tujuan dari sekolah adalah mengajarkan anak untuk menjadi anak yang mampu memajukan bangsa dan dalam membangun

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. MYSQL MySQL merupakan sistem basis dataopen source paling populer. MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (Relational Database Management

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Bagian-bagian yang memiliki keterkaitan pengoperasian dalam mencapai suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem informasi dapat dibuat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mecapai suatu tujuan, sedangkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan masalah-masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan masalah-masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan masalah-masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan sistem informasi database pengajuan barang berbasis web. Pembahasan pada bab ini meliputi perangkat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka 6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Metode MVC sudah banyak diterapkan dan digunakan dalam aplikasi yang mendukung sistem, salah satu diantaranya adalah Perancangan dan Implementasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Beberapa prinsip umum sistem adalah sebagai berikut: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda.

BAB II LANDASAN TEORI. Beberapa prinsip umum sistem adalah sebagai berikut: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Sistem adalah kumpulan objek atau elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu. Beberapa prinsip umum sistem adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

Parno, SKom., MMSI.  Personal  Khusus Tugas Parno, SKom., MMSI Email Personal parno@staff.gunadarma.ac.id Email Khusus Tugas parno2012@gmail.com Personal Website http://parno.staff.gunadarma.ac.id Personal Blog http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/parn

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung. Jadi, komputer dapat diartikan alat untuk menghitung. Perkembangan teknologi komputer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok dalam pendekatan mendefinisikan system, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadiankejadian dan kesatuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi atau disebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Fathansyah Basis data (Database) dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Fathansyah Basis data (Database) dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki

BAB III LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki BAB III LANDASAN TEORI 1.1. Inventori Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki oleh prusahaan baik bahan baku, barang yang sudah diproses, dan barang jadi. (Ballou, 2004)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Monitoring Menurut Dr. Harry Hikmat (2010), monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pendaftaran Siswa Baru Penerimaan siswa baru merupakan gerbang awal yang harus dilalui peserta didik dan sekolah didalam penyaringan objek-objek pendidikan. Peristiwa penting

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat dikatakan seperti suatu sistem yang terdapat pada suatu organisasi yang merupakan kumpulan dari individu, teknologi,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.1.1 Sistem Menurut Sari Murdowati (1998; 1), definisi sistem merupakan sekumpulan komponen terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Payment Management Control. Manajemen merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Konsep Dasar Sistem Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu (Hartono, 1999). Model umum sebuah sistem terdiri

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain adalah untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Inventaris Inventaris adalah suatu daftar semua fasilitas yang ada di seluruh bagian, termasuk gedung dan isinya. Inventarisasi bertujuan untuk memberi tanda pengenal bagi semua

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan

Lebih terperinci

1 BAB II LANDASAN TEORI

1 BAB II LANDASAN TEORI 7 1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perusahaan Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi bahan dan tenaga kerja yang dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa kepada pelanggan.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 2. LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III 3 LANDASAN TEORI

BAB III 3 LANDASAN TEORI BAB III 3 LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Menurut Jogiyanto HM (2003), sistem Informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi sebagai suatu sistem, untuk dapat memahami sistem

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan sebagai landasan pemikiran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

BAB II LANDASAN TEORI. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran Menurut Kotler (1997), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

Lebih terperinci

PENG. Tek. SIA 2. Materi Alat Perancangan sistem

PENG. Tek. SIA 2. Materi Alat Perancangan sistem PENG. Tek. SIA 2 Materi Alat Perancangan sistem Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 5-1 KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur

Lebih terperinci

Teknik Dokumentasi. Komang Anom Budi Utama, SKom

Teknik Dokumentasi. Komang Anom Budi Utama, SKom Teknik Dokumentasi Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Teknik Dokumentasi Dekripsi tertulis dari sebuah system dapat menjadi bertele-tele dan sulit diikuti. Pengalaman menunjukkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. Informasi dapat dihasilkan dari

BAB III LANDASAN TEORI. bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. Informasi dapat dihasilkan dari BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Akademik Sistem Informasi Akademik adalah Sistem yang memberikan layanan informasi yang berupa data dalam hal yang berhubungan dengan akademik. Dimana dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu pertama, pendekatan yang menekankan pada prosedur sistem dan yang kedua, pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan

BAB III LANDASAN TEORI. fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sumber Daya Manusia Sumber Daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek. 13 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen Proyek Menurut PMBOK (Project Management Body of Knowledge) dalam buku Budi Santoso (2009:3) manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil 11 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Menurut (Ladjamudin, 2005), Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian,

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut.

BAB III LANDASAN TEORI. untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Anggaran Anggaran menurut Mulyadi (2001:488) adalah suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran

Lebih terperinci

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

Abstrak BAB I PENDAHULUAN Abstrak Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, khususnya dalam bidang komputer sangat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan sehingga mendapatkan hasil

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program Konsep dasar program merupakan suatu gambaran dari program aplikasi yang akan dibangun. Sekarang ini, semua perusahaan pastinya sudah harus terkomputerisasi.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

BAB III LANDASAN TEORI. adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut Jerry, dkk dalam Hartono (1999:1) menyatakan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Definisi Berita Berita adalah sebuah laporan atau pemberitahuan mengenai terjadinya sebuah peristiwa atau keadaan yang bersifat umum dan baru saja terjadi yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PHP PHP adalah script bersifat server-side yang ditambahkan ke dalam HTML. Kelebihan PHP yang paling signifikan adalah kemampuannya untuk melakukan koneksi dengan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Antrian (Queue) Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam sistem pembelian karcis kereta api atau bioskop, dimana orang yang datang pertama akan diberi

Lebih terperinci

PENGENALAN MySQL. Riana Sepriyanti. Abstrak. Pendahuluan.

PENGENALAN MySQL. Riana Sepriyanti. Abstrak. Pendahuluan. PENGENALAN MySQL Riana Sepriyanti riana0592@yahoo.com Abstrak MySQL merupakan software database open source yang paling populer di dunia, dimana saat ini digunakan lebih dari 100 juta pengguna di seluruh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan lebih detil tentang landasan-landasan teori dari tools dan environment yang akan digunakan dalam mengembangkan perangkat lunak WebSiMaIn. 2.1. Sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Informasi Dan Data Informasi di jaman modern seperti ini sangat dibutuhkan oleh setiap individu maupun suatu organisasi. Karena informasi dapat digunakan sebagai bahan

Lebih terperinci

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD)

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Keuangan 2.1.1 Pengertian Perancangan Definisi menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang telah terjemahkan oleh Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep dan Definisi Konsep Sistem

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep dan Definisi Konsep Sistem BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep dan Definisi Konsep 2.1.1 Sistem Sistem adalah suatu entity (kesatuan) yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi 2.1.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi yang digunakan pada kerja praktek ini. 1.1 Restoran Menurut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Definisi Konsep 2.1.1. Definisi Perancangan BAB II LANDASAN TEORI Perancangan adalah tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 9 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konseling Menurut Surya (1988), Konseling merupakan seluruh upaya bantuan yang diberikan konselor kepada klien supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya.

BAB III LANDASAN TEORI. kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penilaian Kinerja Pada organisasi modern, penilaian memberikan mekanisme penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan-tujuan dan standart kinerja dan memotivasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Perusahaan Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi serta uraian tugas dari masing masing bagian yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun 3.1.1 Pengertian Rancang Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Aplikasi Hendrayudi (2009:143), Aplikasi adalah kumpulan perintah program yang dibuat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (khusus).

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Produksi Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian secara keseluruhan, karena ia memproduksi dan mendistribusikan produk (barang dan/atau

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PEMROGRAMAN WEB Semester: 2 MYSQL 200 menit No.: Job: 12 Tgl: Hal.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PEMROGRAMAN WEB Semester: 2 MYSQL 200 menit No.: Job: 12 Tgl: Hal. A. Kompetensi Mahasiswa diharapkan dapat memahami: 1. Pengertian databases, DBMS, MySQL 2. Apa Itu SQL? 3. Membuat, Menampilkan, Membuka dan Menghapus Database 4. Membuat, Mengubah dan Menghapus Table

Lebih terperinci

KEKURANGAN KELEBIHAN APLIKASI DATA BASE

KEKURANGAN KELEBIHAN APLIKASI DATA BASE KEKURANGAN KELEBIHAN APLIKASI DATA BASE No Nama aplikasi data base Kekurangan kelebihan 1 ORACLE Merupakan software DMBS yang paling mahal, paling rumit, dan paling sulit untuk dipelajari. Membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II Landasan Teori BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi sistem informasi, namun harus diketahui terlebih dahulu definisi sistem dan informasi.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. menjelaskan tentang ilmu yang terkait dalam penyelesaian kerja praktek.

BAB III LANDASAN TEORI. menjelaskan tentang ilmu yang terkait dalam penyelesaian kerja praktek. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Landasan Teori Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Landasan teori ini akan menjadi dasar pemahaman dan pengetahuan dalam sebuah analisa pekerjaan

Lebih terperinci

DESAIN DATABASE. Pertemuan 06 3 SKS

DESAIN DATABASE. Pertemuan 06 3 SKS Materi 1. Era Informasi 2. Strategi dan Peluang Yang Kompetitif 3. Database dan Database Warehouse 4. Desain Database 5. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas 6. E-Commerce DESAIN DATABASE Pertemuan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjelasaan Tentang Arti Sistem Sistem dapat diartikan sesuatu jaringan kerja yang terdiri dari prosedur-prosedur untuk saling berhubungan, saat melakukan suatu kegiatan agar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Inspeksi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan hasil studi lapangan (wawancara) Inspeksi adalah suatu kegiatan penilaian terhadap suatu produk, apakah produk itu baik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), terdapat dua pendekatan untuk mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan secara prosedur dan komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang sedang penulis jalani pada saat ini adalah dengan Analisis Sistem Informasi Penjulanan Tiket

Lebih terperinci

Pengenalan Structured Query Language

Pengenalan Structured Query Language Pengenalan Structured Query Language Apa Itu SQL? SQL merupakan singkatan dari Structured Query Language. SQL atau juga sering disebut sebagai query merupakan suatu bahasa (language) yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 9 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Data dan Informasi Data merupakan fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambargambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang dikontrol oleh sebuah intstruksi-instruksi perintah digital. Komputer berasal

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI KONSEP SISTEM INFORMASI PENDAHULUAN Tulisan ini akan menjelaskan konsep dasar dari sistem informasi. Sebelum membahas suatu sistem lebih baik jika mengetahui dulu apa sistem itu, pada bagian berikutnya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

DESAIN BASIS DATA ADMINISTRASI RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA AKADEMI KEPOLISIAN SEMARANG

DESAIN BASIS DATA ADMINISTRASI RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA AKADEMI KEPOLISIAN SEMARANG DESAIN BASIS DATA ADMINISTRASI RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA AKADEMI KEPOLISIAN SEMARANG Erlyana Nurul Huda 1) 1) Jurusan Sistem Informasi UDINUS, Semarang 60111, email: hudaerlyana@gmail.com

Lebih terperinci

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai Basis Data Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai Duplikasi data Data yg sama terletak pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi sudah merupakan satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi merupakan suatu kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegertian Komputer Secara ringkas komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang dikontrol oleh sebuah instruksi-instruksi perintah digital. Komputer

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Aplikasi Menurut Rizky (2009:32), aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 9 BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada kerja praktek ini. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel.

BAB III LANDASAN TEORI. mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Aplikasi Aplikasi (application) adalah penerapan, penggunaan atau penambahan pada suatu software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sebagai tinjauan pustaka ada dua produk yang dapat digunakan untuk referensi dalam perancangan program. Referensi pertama merupakan produk tugas

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DAN PENGGAJIAN PADA PT. TRI ANUGERAH MANDIRI SENTOSA

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DAN PENGGAJIAN PADA PT. TRI ANUGERAH MANDIRI SENTOSA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DAN PENGGAJIAN PADA PT. TRI ANUGERAH MANDIRI SENTOSA Liliana Dwi Kurnia Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH Palembang Abstrak Pesatnya perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Sistem merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu kegiatan, baik dalam kegiatan sekolah ataupun dalam suatu kegiatan sehari-hari. Dalam suatu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Wilkinson, 2007:3-4) Sistem informasi berasal dari dua kata yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kompensasi, penyatuan, perawatan/pemeliharaan, sumber daya manusia kepada

BAB II LANDASAN TEORI. kompensasi, penyatuan, perawatan/pemeliharaan, sumber daya manusia kepada BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia adalah proses merencanakan, mengorganisir, atau mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan pengembangan, kompensasi, penyatuan,

Lebih terperinci