PENANGGALAN SYAMSIYAH DAN QAMARIYAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENANGGALAN SYAMSIYAH DAN QAMARIYAH"

Transkripsi

1 1 PENANGGALAN SYAMSIYAH DAN QAMARIYAH Dimaklumi bersama bahwa ilmu astronomi sekarang menganut teori Heliosentris (Helio = matahari, sentris = pusat). Heliosentris adalah teori bahwa matahari sebagai pusat peredaran benda langit. Sebelum teori ini muncul, yang diyakini orang adalah bumi sebagai pusat peredaran, dikelilingi oleh matahari dalam gerak tahunannya, dengan nama Geosentris. Baik diasumsikan matahari yang mengelilingi bumi atau sebaliknya, bumi mengelilingi matahari, perhitungan penanggalannya sama. Bila dikatakan bahwa matahari mengelilingi bumi, itu disebut gerak semu matahari. Istilah seperti Longitude of Sun atau Thūl al-syams, atau yang diterjemah dalam Bahasa Indonesia menjadi Bujur Matahari menunjukkan asumsi Geosentris, bahwa Matahari menempuh perjalanan tahunan mengelilngi Bumi, diukur dengan istilah ini. Kendati asumsinya sudah diubah berdasarkan teori Heliosentris, tetapi istilah Longitude of Sun atau Thūl al-syams tidak diubah menjadi Longitude of Earth atau Thūl al-ardh. Atas dasar asumsi bahwa bumi dikelilingi oleh matahari dan oleh bulan tempo dulu itu, maka tahun yang menggunakan perhitungan peredaran matahari atau Solar System disebut tahun Syamsiyyah atau Tahun Masehi, dan tahun yang menggunakan perhitungan peredaran bulan atau Lunar System disebut tahun Qamariyyah, atau tahun Hijriyah, atau tahun apa saja sesuai lokal pemberi nama. Bila kita mengamati kalender tahun Masehi yang di sudut angka besar terdapat angka yang ditulis kecil, maka angka tulisan kecil tersebut merupakan informasi tentang kalender Qamariyyah, meskipun itu kalender Cina. Sejak lama diperkirakan bahwa matahari mengelilingi bumi dalam gerak semunya, memakan waktu 365,25 hari. Sistem ini dikenal Sistem Justinian atau Julian. Bulan pertama adalah bulan Maret, dan bulan ke 12 adalah bulan Pebruari. Buktinya, September itu artinya tujuh, sepadan dengan sapta atau seven, dan Oktober artinya delapan, sepadan dengan octav. Hanya, setelah lembaga legislatif Yunani bersidang untuk menentukan bulan pertama, akhirnya diputuskan bahwa bulan pertama adalah Januari, dan bulan ke 12 adalah Desember. Bagi kita itu tidak masalah. Agar terjadi keseragaman perhitungan, tahun 1 dihitung dari tahun kelahiran Nabi Isa al-masih. Karena itu namanya tahun Masehi. Setelah berjalan 15 abad, dirasakan oleh masyarakat Masehi tentang ketidakcocokan musim dengan kalender. Karena itu, atas saran dari Klafius, Paus Gregorius XIII melakukan koreksi berupa pemotongan 10 hari pada tanggal 4 Oktober Paus Gregorius mengeluarkan dekrit agar hari berikutnya dibaca tanggal 15 Oktober, bukan tanggal 5. Selanjutnya, satu tahun bukan lagi 365, 25 hari, tetapi 365,2425 hari. Implikasinya, tahun yang habis dibagi 4 disebut tahun Kabisat, usianya 366, dan tahun yang tidak habis dibagi 4 disebut tahun Basitat atau tahun pendek, usianya 365. Tahun abad yang tidak habis dibagi 400 meskipun habis dibagi 4, seperti tahun 1700, 1800, 1900 diperhitungkan sebagai tahun pendek. Tahun abad yang habis dibagi 400 diperhitungkan sebagai tahun Kabisat, usianya 366 hari, seperti tahun 1600, 2000, 2400, dan seterusnya. Kalau di berbagai belahan bumi ada musim penghujan dan musim tanpa hujan atau kemarau, maka di tanah Arab hanya ada satu musim, yaitu musim tanpa hujan, meskipun ketika deklinasi matahari di utara di sana hawanya panas dan ketika deklinasi matahari di Selatan hawanya dingin. Secara umum, di sana tidak mengenal musim cocok tanam atau musim yang terkait dengan keharusan petani mengurusi tanaman pertaniannya, karena sebagian besar areal tanahnya tidak cocok ditanami. Hal ini berbeda dengan petani tradisional Indonesia yang merasakan betapa pentingnya musim yang disebabkan oleh posisi matahari dalam deklinasinya. Sementara itu, masyarakat Arab yang sangat akrab dengan padang pasir dan tanah tandus itu sangat akrab pula

2 2 dengan bulan (qamar). Untuk menghitung hari-harinya mereka mengaitkannya dengan bulan sabit, bulan setengah atau bulan purnama. Karena itu tidak aneh kalau mereka lebih dekat pada perhitungan tahun Qamariyyah dari pada tahun Syamsiyyah. Bila dikaitkan dengan pelaksanaan puasa Ramadhan dan ritual Haji, dengan perhitungan Qamariyyah maka kedua jenis ibadah tersebut terkadang dilaksanakan di musim dingin, terkadang pula di musim panas. Ibadah haji yang jatuh pada bulan-bulan Desember, Januari, dirasakan dalam udara dingin karena deklinasi Matahari berada di selatan Equator. Sebaliknya, bila ibadah haji jatuh pada bulan-bulan Juni, Juli, maka dirasakan dalam udara panas karena deklinasi Matahari di sebelah utara Equator. Begitu juga di Indonesia, sekali tempo kita berpuasa di musim penghujan, sekali tempo lagi kita berpuasa di musim kemarau. Andainya ibadah puasa dan haji itu ditentukan dengan bulan-bulan Syamsiyyah, seperti puasa itu bukan Ramadhan, tetapi bulan Desember saja, niscaya kita tidak mengalami ibadah tersebut pada musim yang berbeda-beda. Dalam perhitungan Qamariyyah, siklus satu bulan adalah dari saat ijtima'/konjungsi sampai saat ijtima'/konjungsi berikutnya. Ijtima'/konjungsi adalah keadaan ketika matahari dan bulan berada pada satu garis, dalam hal ini berada pada bujur yang sama. Kalau bumi mengitari matahari dari satu titik ke titik semula selama ± 365,25 hari, maka bulan, dari ijtima' ke saat ijtima' berikutnya memakan waktu rata-rata hari 12 jam 44 menit 2,8 detik. Dengan kata lain, revolusi matahari memakan waktu satu tahun, sedangkan revolusi bulan memakan waktu satu bulan. Dari bumi, bulan hanya kelihatan bagian permukaannya yang disinari matahari. Bila bulan sedang berada pada pihak atau arah yang sama dengan matahari, maka bagian yang disinari matahari adalah bagian yang membelakangi bumi. Dengan demikian dari bumi bulan kelihatan gelap, dan hanya kelihatan bagian tepinya bagai sabit; keadaan itu disebut new moon, atau bulan baru. Jika dari bumi, bulan berada pada pihak atau arah yang berlawanan dengan matahari, maka bagian yang kelihatan adalah bidang permukaan bulan yang diterangi matahari; keadaan ini disebut full moon atau bulan purnama. Karena dalam keadaan ini terkesan dari bumi bahwa bulan sedang berhadapan dengan matahari maka keadaan ini disebut opposisi atau istiqbal. Bulan beroposisi dengan matahari dengan wujud bulan purnama artinya, ketika itu terdapat selisih sudut antara kedua benda langit tersebut. Sebaliknya, new moon adalah sebuah keadaan di mana bujur matahari (longitude of sun) sama dengan bujur bulan (longitude of moon), kedua benda langit itu berada pada tiitik yang sama. Kalender Tahun Syamsiyah Kembali kepada bagaimana perhitungan penanggalan tahun Syamsiyah, siklus tahunan adalah 365, 25 hari (setelah pembulatan), maka tahun 1, tahun 2 dan tahun 3 adalah tahun pendek. Tahun1 usianya 365 hari karena 0,25 hari sisanya disimpan. Tahun 2 usianya 365, simpanannya menjadi 0,50 hari, dan tahun 3 usianya 365 hari dengan simpanan lebihnya 0,75. Tahun 4 karena simpanan 0,75 selama tiga tahun sebelumnya itu ditambah dengan sisa usianya sendiri 0,25, maka usianya 366. Jadi, tahun ke 4 adalah tahun panjang. Begitulah siklus 4 tahunan dalam penanggalan tahun Syamsiyah. Perlu ditambahkan di sini bahwa tanggal 1 bulan Januari tahu 1 M adalah hari Sabtu. Seperti diketahui bahwa satu tahun dibagi-bagi menjadi 12 bulan. 1. Bulan-bulan yang usianya hari ada 7 yaitu Januari, Maret, Mei, Juli, Agustus, Oktober, dan Desember. 2. Bulan-bulan yang usianya hari ada 4, yaitu: April, Juni, September, dan Nopember. 3. Bulan yang usianya terkadang 28 hari, dan terkadang hanya 1 yaitu Pebruari. 28 hari untuk tahun pendek dan tahun untuk tahun panjang.

3 3 Langkah-langkah yang ditempuh menghitung hari pada tahun tertentu adalah: 1. Tahun yang sempurna dikalikan 365,25. Sisa pecahan desimal bibuang. 2. Ditambah dengan hari pada bulan-bulan di tahun yang sedang berjalan 3. Dikurangi pemotongan hari Anggaran Gregorious sebanyak 13 hari yang berasal dari 10 pada tahun 1582 ditambah dengan 3 hari, hasil pemotongan tahun abad yakni 1700, 1800, dan Sesuai dengan keterangan di muka, tahun abad yang tidak habis dibagi 400, kendati habis dibagi 4, diperhitungkan sebagai tahun pendek. 4. Berapa jumlah akhirnya, kemudian dibagi 7 5. Sisanya berapa? Sisa 1 = Sabtu Sisa 2 = Ahad Sisa 3 = Senin Sisa 4 = Selasa Sisa 5 = Rabu Sisa 6 = Kamis Tanpa sisa = Jumat Sekarang kita dapat mencoba, hari apakah tanggal 17 Agustus tahun Kita akan mencoba menggunakan cara yang pendek. Tahun yg sudah sempurna 1944 x 365,25 hr = hari Januari 1945 hari Pebruari hari Maret 1945 hari April 1945 hari Mei 1945 hari Juni 1945 hari Juli 1945 hari 17 Agustus hari Jumlah hari Dikurangi Anggaran Gregorious 13 hari - Sisa hari Angka ini habis dibagi 7 (persis ); tidak ada sisa. Karena itu 17 Agustus 1945 jatuh pada hari Jumat. Dari keterangan di atas kita tahu bahwa siklus kalender Syamsiyah adalah 4 tahunan. Satu siklus ( hari) = 1461 hari. Untuk menghitung jumlah hari dalam tahun tertentu dapat menggunakan siklus ini. Misalnya kita akan menghitung hari apakah tanggal 15 September Hari yang dihitung adalah 2007 tahun, lebih 8 bulan, lebih 15 hari : 4 = 501 siklus, lebih 3 tahun lebih 8 bulan lebih 15 hari. 501 siklus = 501 x 1461 hari = hari 3 tahun = 3 x 365 hari = hari 8 bulan (ingat, 2008 itu tahun kabisah) = 244 hari 15 hari = 15 hari Jumlah = hari Anggaran Gregorious = 13 hari (-) Sisa = hari Angka dibagi tujuh ada sekian ( ), sisa 3. Dengan demikian tanggal 15 September 2008 adalah hari Senin (sisa 3 tadi).

4 4 Untuk kepentingan tertentu seperti konversi dari tahun Qamariyah ke tahun Syamsiyah nanti perlu kita lihat tabel berikut No Bulan Usia (Hari) 1 Januari 2 Pebruari 28/ 3 Maret 4 April 5 Mei 6 Juni 7 Juli 8 Agustus 9 September 10 Oktober 11 November 12 Desember Jumlah Hari Basitah Kabisah Kalender Tahun Hijriyah Penanggalan Qamariyah dimulai saat Khalifah Umar bin al-khatthab memegang pemerintahan. Pada 2 ½ tahun dari awal pemerintahannya, beliau mendapatkan persoalan tentang dokumen yang menyebut peristiwa di bulan Sya ban. Persoalannya adalah Sya ban yang mana, tahun baru lalu atau Sya ban tahun yang mana. Karena sulit diselesaikan maka beliau memanggil beberapa orang shahabat yang ahli dalam memperhitungkan tarikh berdasarkan peredaran bulan. Disepakati bahwa perhitungan tarikh didasarkan pada peredaran qamar sebagaimana dikenal secara familier oleh masyarakat Arab, bulan pertama disebut Muharram dan bulan ke 12 sebagai bulan terakhir disebut Dzul Hijjah. Tahun pertamanya dihitung semenjak Rasulullah hijrah dari Makkah ke Madinah. Dari munculnya peristiwa ini hingga tahun Rasulullah hijrah dihitung mundur sebanyak 17 tahun. Berdasarkan data yang ada, Rasulullah hijrah pada tanggal 12 Rabi ul Awal, bertepatan dengan Jumat Legi 24 September 622 M. Inilah tahun 1 Hijriyah. Berdasarkan data ini pula maka 1 Muharram tahun 1 H adalah Jumat Legi 16 Juli 622 M. Di muka disebutkan bahwa satu bulan Qamariyah itu rata-rata hari 12 jam 44 menit 2,8 detik. Maka, satu tahun Qamariyah usianya 354 hari 8 jam 48,5 menit. Dalam angka lain disebut dengan 354 lebih 11/ hari. Selanjutnya satu siklus/daur dalam tahun Qamariyah adalah tahun. Tahun Kabisah dan Basitah Karena perpindahan tanggal dan bulan itu tidak mungkin menggunakan pecahan, maka dilakukan pembulatan-pembulatan. Dalam perhitungan Qamariyah ditetapkan ada sebuah siklus atau daur. Satu daur lamanya tahun. Selama satu daur terdapat 11 tahun panjang (Kabisah), usianya masing-masing 355 hari, sedangkan sisa dari adalah 19 tahun sebagai tahun pendek (Basithah), usianya masing-masing 354 hari. Bulan gasal usianya hari, bulan genap usianaya hari. Untuk tahun panjang, bulan Dzulhijjah (genap) usianya hari sehingga jumlah hari dalam tahun panjang ini 355 hari. Untuk mempermudah menghapal pada tahun ke berapa saja jatuhnya tahun panjang itu dalam satu siklus, perlu diperhatikan bait syair berikut ini

5 5 Pada bait itu terdapat huruf-huruf yang memiliki titik, baik di bawah maupun di atas, sebanyak 11 huruf. Yang tidak bertitik sebanyak 19 huruf. Tahun panjang disesuaikan dengan letak huruf yang bertitik, sisanya untuk tahun pendek. Dari syair tersebut diketahui bahwa tahun panjang berada pada tahun ke 2, 5, 7, 10, 13, 16, 18, 21, 24, 26 dan. Adapun nama-nama bulan Qamariyah adalah sebagai berikut: 1. Muharram ( hari) 7. Rajab ( hari) 2. Safar ( hari) 8. Sya ban ( hari) 3. Rabi ul Awal ( hari) 9. Ramadhan ( hari) 4. Rabi ul Akhir ( hari) 10. Syawwal ( hari) 5. Jamadil Awal ( hari) 11. Zhul Qa dah ( hari) 6. Jamadil Akhir ( hari) 12. Zhul Hijjah (/ hari) Cara Penghitungan dan Prakteknya Kembali kepada uraian di muka bahwa dalam penanggalan Qamariyah kita mengenal siklus atau daur yang panjangnya tahun. Satu siklus adalah x hari = 10.6 hari. Kerangka ini dipakai untuk mempermudah perhitungan bilangan hari menurut sistem kalender Hijriyah. Bila kita ingin melakukan konversi dari kalender Hijriyah ke kalender Masehi atau sebaliknya dari Masehi ke Hijriyah maka bilangan tersebut menjadi penting. Untuk menghitung jumlah hari dari tahun 1 Hijriyah hingga tanggal yang kita maksud, bilangan tahun dibagi (untuk mendapatkan sekian daur) kemudian sisanya yang sekian tahun dikalikan 354 hari ditambah beberapa hari untuk memperhitungkan berapa tahun panjang yang dilalui oleh bilangan tahun dimaksud. Tabel Jumlah Hari Bulan-bulan Qamariyah No Bulan Usia (Hari) Jumlah Hari Muharram Shafar Rabi ul Awal Rabi ul Akhir Jamadil Ula Jamadil Akhirah Rajab Sya ban Ramadhan Syawwal Zul Qa dah Zul Hijjah / /355

6 6 Tabel Jumlah hari Tahun Qamariyah dalam satu siklus Th Hari Th Hari Th Hari Misalnya kita ingin mengetahui bilangan hari dari 1 Muharram tahun 1 H hingga 1 Muharram Waktu yang telah berlangsung adalah 1426 th + 0 bulan + 1 hari : = 47 daur + 16 tahun 47 daur = 47 x 10.6 hari = hari 16 tahun = 16 x 354 hari + 6 hari = hari 1 hari = = 1 hari Maka 1 Muharram 1427 = hari Konversi dari Kalender Hijriyah ke Masehi Pekerjan berikutnya adalah, bagaimana 1 Muharram 1427 H tersebut dikonversi ke dalam kalender Masehi. Dalam hal ini kita harus mencatat bahwa selisih tetap tahun Masehi dengan tahun Hijriyah adalah hari (dari 1 Januari 1 M sampai dengan 15 Juli 622 M). Langkah yang dilalui untuk konversi ini adalah: Jumlah hari th H hingga H = hari Selisih tetap th M dengan th H = hari Anggaran Gregorius = 13 hari + Jumlah hari dari M hingga H = hari Sebagai catatan, anggaran Gregorius ini harus diperhitungkan. Untuk menghitung jumlah hari tahun Masehi semata ia mengurangkan, sedangkan untuk konversi dari kalender Hijriyah ke kalender Masehi ia harus ditambahkan. Selanjutnya kita perlu memperhitungkan siklus tahun Masehi, yaitu 4 tahun, jumlah harinya: 3 x = 1461 hari. Maka jalan perhitungan konversinya adalah: : 1461 = 501 siklus hari 501 siklus = 501 x 4 = 2004 th lebih 396 hari 396 hari = = 1 th lebih hari ( karena th 2005 usianya 365) hari = = 1 bulan ( hari) yaitu Januari yang usianya hari. Jumlah = 2005 th + 1 bulan + 0 hari Dengan demikian 1 Muharram 1427 H jatuh pada Januari Konversi dari Kalender Masehi ke Hijriyah Kita ingin melakukan konversi 15 April 2007 ke kalender Hijriyah. Langkah yang harus ditempuh adalah menghitung jumlah hari dari M sampai dengan 15 April Kemudian angka itu kita kurangi dengan selisih tetap antara tahun Masehi dengan Hijriyah sebanyak hari. Sisanya adalah jumlah hari dari H hingga tanggal tersebut.

7 7 Perhitungan selengkapnya sebagai berikut: 2006 tahun = 2006 x 365,25 hari = ,5 hari (angka pecahan dibuang) Januari 2007 = hari Pebruari 2007 = 28 hari Maret = hari 15 April 2007 = 15 hari Jumlah = hari Dikurangi Anggaran Gregorius = 13 hari - Jumlah hari s.d = hari. Selisih tetap = hari - Jumlah hari H s.d. tgl dimaksud= hari Selanjutnya angka ini kita perhitungkan dalam kalender Hijriyah: Mencari daur: : 10.6 = 47 daur ( hari) lebih hari. 47 x = 1410 tahun : 354 = 17 th. (354 x 17 = 6018 hari) sehingga masih ada lebih 92 hari. Selama 17 tahun mengalami tahun panjang 6 hari (lihat uraian tahun Kabisah dan Basithah di muka), sehingga 92 6 = 86 hari hari = 1410 th + 17 th + 86 hari. Dari sini kita perhitungkan bulan Qamariyahnya, yaitu: Muharram = hari Safar = hari Rabi ul awal = 27 hari. Jumlah = 86 hari Dengana demikian 15 April 2007 M. jatuh pada 27 Rabi ul Awal 1427 H. Penanggalan Tahun Jawa Masyarakat Jawa memiliki kalender tersendiri, disebut Tahun Jawa atau Tahun Soko. Dapat dipastikan bahwa penanggalan di dunia manapun, hanya ada 2 kemungkinan, berdasarkan peredaran matahari atau berdasarkan peredaran bulan. Tadinya masyarakat Jawa mendasarkan kalendernya dengan dasar peredaran matahari. Sebagaimana kita mengetahui bahwa sistem kalender berdasarkan peredaran matahari berguna mengetahui konsistensi musim. Misalnya, dapat dipastikan bahwa musim penghujan di P. Jawa akan terjadi pada bulan-bulan antara Oktober sampai dengan April. Masyarakat Eropa akan merasakan hari-hari panas, terkena sinar matahari optimal pada bulan-bulan Mei, Juni, Juli. Masyarakat agraris seperti di Jawa merasa perlu mengetahui musim agar perhitungan masa bertaninya tidak meleset. Hal ini dapat dicapai dengan menandai dan mencatat masa yang didasarkan sistem kalender peredaran matahari tersebut. Karena itu masyarakat Jawa hingga kini masih menyebut-nyebut mongso ke songo, ketigo, kapat, dan seterusnya, yang tiada lain masa yang terkait dengan deklinasi matahari yang berimplikasi pada kuantitas curah hujan. Semenjak pemerintahan kerajaan Islam di Mataram dipegang oleh Sultan Agung Hanyokrokusum, sistem penanggalan diganti, tidak berdasarkan peredaran matahari tetapi peredaran bulan seperti yang dikenal dalam dunia Islam, Tahun Hijriyah. Konon tanggal 1 Soko tahun pertama bertepatan dengan hari Sabtu 14 Maret 78 M ketika itu terjadi penobatan Prabu Ajisoko sebagai raja. Pada tahun 1555 tahun Soko bertepatan dengan 1633 M inilah Sultan Agung yang nama aslinya Sultan Muhammad berinisiatif mengganti sistem penanggalan, dari Syamsiyah ke Qamariyah, ngan melanjutkan angka Tahun Soko. Namun demikian Nama-nama bulannya pun diwarnai

8 8 oleh nama bulan dalam tahun Hijriyah atau setidaknya nuansa budaya Islam. Oleh sebab itu kalender ini disebut Kalender Islam Jawa. Adapun urutannya seagai berikut: 1. Suro 5. Jumadil Awal 9. Poso 2. Sapar 6. Jumadil Akir 10. Sawal 3. Mulud 7. Rejeb 11. Dulkongidah 4 Bakdo Mulud 8. Ruwah 12. Besar Meskipun kalender Jawa itu berdasarkan peredaran bulan, tetapi siklusnya lebih sederhana dibanding kalender Hijriyah. Kalau siklus kalender Hijriyah tahun, maka siklus tahun Jawa 8 tahun, disebut Windu, dengan tahun panjang 3 dan tahun pendek lima. Tahun panjang dengan usia 355 hari disebut Wuntu dan tahun pendek dengan usia 354 hari disebut Wastu. Dengan demikian, satu tahun dalam kalender ini usianya 354 3/8 hari. Satu siklus = 354 x = 2835 hari. Adapun urutan tahun dalam satu windu mempunyai nama-nama sebagai berikut: 1. Alip 5. Dal 2. Ehe 6. Be 3. Jimawal 7. Wawu 4. Ze 8. Jimakir Dengan membanding siklus antara kalender Jawa dgan Hijriyah, maka dalam waktu tahun terdapat perbedaan. Sistem perhitungan kalender Jawa punya kelebihan ¼ hari dibanding sistem perhitungan kalender Hijriyah. Untuk mengatasinya, maka setiap 120 tahun, dalam kalkulasi kalender tahun Jawa ada pengurangan 1 hari agar penanggalan kedua sistem ini berjalan paralel. Pengurangan ini diletakkan pada bulan Besar terakhir dalam tahun yang seharusnya tahun panjang menjadi tahun pendek. Artinya, bulan Besar dalam tahun panjang dengan usia hari dikurangi 1 hari menjadi hari. Kalender Jawa bukan hanya mengenal hari, tetapi juga mengenal pasaran yang jumlanya 5 yaitu Pahing, Pon, Wage, Kliwon dan Legi. Untuk mengingat, dibuat rumus untuk awal siklus. i. AMATGI. Bahwa tanggal 1 Suro tahun Alip pada tahun 1555 tahun Soko jatuh pada hari Jumat Legi. ii. Setelah 120 tahun, mulai 1627 tahun Soko berlaku catatan AMISWON. Tanggal 1 Suro tahun Alip jatuh pada Kamis Kliwon. iii. Setelah 120 tahun, mulai 1747 tahun Soko berlaku catatan ABOGE. Tanggal 1 Suro tahun Alip jatuh pada hari Rebo Wage. iv. Setelah 120 tahun, mulai tahun 1867 tahun Soko berlaku catatan ASOPON. Tanggal 1 Suro tahun Alip jatuh pada hari Selasa Pon. v. Setelah 120 tahun, mulai 1987 tahun Soko berlaku catatat ANENING. Tanggal 1 Suro tahun Alip jatuh pada Senen Pahing. vi. Begitu seterusnya, setiap 120 tahun Soko dilakukan pengurangan 1 hari. Persoalannya, masyarakat Jawa, termasuk para dukun, pada umumnya tidak mengetahui sistem ini. Mereka hanya mengetahui ASOPON atau ABOGE dari orangorang tua mereka. Sepertinya ASOPON dan ABOGE merupakan mazhab dalam sistem perhitungan kalender Jawa. Jadi, perhitungan yang paling mutakir dalam masyarakat Jawa adalah ASOPON. Akibatnya, 1 Syawal atau yang kita kenal dengan Idul Fitri ada perbedaan antara orang Islam dengan orang Jawa. Biasanya orang Jawa mundur 1 atau 2 hari sesudah Hari Raya orang Islam. Sekiranya mereka mau melaksanakan pengurangan seperti catatan di atas, niscaya Hari Raya mereka bersamaan dengan orang Islam. Kalau hanya selisih satu hari, di kalangan orang Islam pun terkadang terjadi selisih itu.

MENCARI TANGGAL LAHIR MENURUT PERHITUNGAN MASEHI DAN HIJRIYAH

MENCARI TANGGAL LAHIR MENURUT PERHITUNGAN MASEHI DAN HIJRIYAH MENCARI TANGGAL LAHIR MENURUT PERHITUNGAN MASEHI DAN HIJRIYAH Contoh perhitungan penanggalan Masehi Shofiah lahir pada hari : Jum at, tanggal 27 Juli 2007. Berapa penanggalan Hijriyahnya? (hari, pasaran,

Lebih terperinci

BAB III PENYESUAIAN KALENDER SAKA DENGAN KALENDER HIJRIYAH DAN APLIKASINYA DALAM PENENTUAN AWAL BULAN QOMARIYAH

BAB III PENYESUAIAN KALENDER SAKA DENGAN KALENDER HIJRIYAH DAN APLIKASINYA DALAM PENENTUAN AWAL BULAN QOMARIYAH BAB III PENYESUAIAN KALENDER SAKA DENGAN KALENDER HIJRIYAH DAN APLIKASINYA DALAM PENENTUAN AWAL BULAN QOMARIYAH A. Penyesuaian Antara Kalender Saka Dengan Kalender Hijriyah Penyesuaian antara kalender

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Metode Perumusan Pada Kalender Abadi Asopon Karya Johan. Hudaya dan Witono

BAB IV. Analisis Metode Perumusan Pada Kalender Abadi Asopon Karya Johan. Hudaya dan Witono BAB IV Analisis Metode Perumusan Pada Kalender Abadi Asopon Karya Johan Hudaya dan Witono A. Metode Perumusan Penentuan Awal Bulan Kamariah Pada Kalender Abadi Asopon Karya Johan Hudaya Dan Witono Dalam

Lebih terperinci

Sistem Penanggalan Hijriyah/Islam

Sistem Penanggalan Hijriyah/Islam Sistem Penanggalan Hijriyah/Islam Dr. Muhamad Irfan Hakim AS3006, Pekan Ke-5, 27 Maret 2014 Pendahuluan Kalender Hijriyah (dan kalender Revolusi Perancis) adalah contoh kalender yang resmi dideklarasikan

Lebih terperinci

ALGORITMA PENENTUAN HARI BERBASIS KPK

ALGORITMA PENENTUAN HARI BERBASIS KPK ALGORITMA PENENTUAN HARI BERBASIS KPK Oleh: Habib Asyrafy ABSTRAK Kita merasa perlu untuk menentukan hari jika diketahui tanggal bulan dan tahunnya. Lewat pola-pola yang telah diketahui sebelumnya kita

Lebih terperinci

D E F KETERANGAN : 12.7

D E F KETERANGAN : 12.7 KALENDER 00 Muharrom H. - Muharrom H. 0 Jadyu - Jadyu Suro ( Za ) - Suro ( Dal ) Dihisab oleh : IBNU ZAHID ABDO EL-MOEID Jl. Kyai sahlan XIII No. Manyar Gresik Telepon (0) ; 00 Website : http://www.geocities.com/moeidzahid

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENANGGALAN JAWA ISLAM SISTEM ABOGE DALAM UPACARA RITUAL DI DESA SUKODONO TAHUNAN JEPARA

IMPLEMENTASI PENANGGALAN JAWA ISLAM SISTEM ABOGE DALAM UPACARA RITUAL DI DESA SUKODONO TAHUNAN JEPARA IMPLEMENTASI PENANGGALAN JAWA ISLAM SISTEM ABOGE DALAM UPACARA RITUAL DI DESA SUKODONO TAHUNAN JEPARA Hudi Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara Email: shihudi@yahoo.co.id Abstrak Penanggalan

Lebih terperinci

4 Muharrom 1430 H Muharrom 1431 H. 10 Jadyu Jadyu Suro 1942 ( Za ) - 14 Suro 1943 ( Dal )

4 Muharrom 1430 H Muharrom 1431 H. 10 Jadyu Jadyu Suro 1942 ( Za ) - 14 Suro 1943 ( Dal ) KALENDER 00 Muharrom H. - Muharrom H. 0 Jadyu - Jadyu Suro ( Za ) - Suro ( Dal ) Dihisab oleh : IBNU ZAHID ABDO EL-MOEID Jl. Kyai sahlan XIII No. Manyar Gresik Telepon (0) ; 00 Website : http://geocities.com/moeidzahid

Lebih terperinci

ALMANAK KALENDER TAHUN 2017 LEMBAGA FALAKIYAH PWNU JAWA TIMUR

ALMANAK KALENDER TAHUN 2017 LEMBAGA FALAKIYAH PWNU JAWA TIMUR ALMANAK KALENDER TAHUN 2017 PWNU Keterangan Hisab : - Perhitungan kalender hijriyah qamariyah berdasarkan metode Al-Durru Al-Aniqu dengan markas Condrodipo, Gresik : 112 37' 3.5 BT dan 7 10' 11,1 LS. Tinggi:

Lebih terperinci

Abdul Rachman dan Thomas Djamaluddin Peneliti Matahari dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Abdul Rachman dan Thomas Djamaluddin Peneliti Matahari dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Abdul Rachman dan Thomas Djamaluddin Peneliti Matahari dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Disampaikan pada Diseminasi Hisab Rukyat di BPPR- LAPAN Pameungpeuk 30 Juli 2011

Lebih terperinci

BAB III PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH PADA KALENDER ABADI ASOPON KARYA JOHAN HUDAYA DAN WITONO. A. Biografi Singkat Penyusun Kalender Abadi Asopon

BAB III PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH PADA KALENDER ABADI ASOPON KARYA JOHAN HUDAYA DAN WITONO. A. Biografi Singkat Penyusun Kalender Abadi Asopon BAB III PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH PADA KALENDER ABADI ASOPON KARYA JOHAN HUDAYA DAN WITONO A. Biografi Singkat Penyusun Kalender Abadi Asopon Kalender Abadi Asopon disusun oleh Witono dan Johan Hudaya.

Lebih terperinci

Kalender Dalam Sejarah

Kalender Dalam Sejarah Kalender Dalam Sejarah Kalender adalah sarana penataan waktu dan penandaan hari dalam lingkaran masa yang tiada henti. Kalender juga merupakan usaha manusia dalam membagi waktu kepada hari, bulan dan tahun

Lebih terperinci

Kapan Idul Adha 1436 H?

Kapan Idul Adha 1436 H? Kapan Idul Adha 1436 H? Hari Raya Idul Adha 1436 H diprediksi akan kembali berbeda setelah Ramadhan 1436 H dan Syawwal 1436 H bisa serempak dirayakan ummat Islam di Indonesia. Penyebabnya karena posisi

Lebih terperinci

MAKALAH ASTRONOMI KALENDER BULAN. Dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Astronomi. Dosen Pengampu: Arif Widiyatmoko, M.Pd.

MAKALAH ASTRONOMI KALENDER BULAN. Dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Astronomi. Dosen Pengampu: Arif Widiyatmoko, M.Pd. MAKALAH ASTRONOMI KALENDER BULAN Dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Astronomi Dosen Pengampu: Arif Widiyatmoko, M.Pd. Disusun oleh: Mugi Rahayu 4001411007 Anies Rahmayati 4001411033 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

10 Kapitu (42) - 40 Kapitu (42) 41 Kapitu (42) - Kawolu (26) - 1 Kasongo (25)

10 Kapitu (42) - 40 Kapitu (42) 41 Kapitu (42) - Kawolu (26) - 1 Kasongo (25) ٢٢ ربيع الا خر - ١٤٣٧ ٢٠ جمادى الا ولى ٢٠ ١٤٣٧ ربيع الا ول - ١٤٣٧ ٢١ ربيع الا خر ١٤٣٧ 10 Jadyu 1394-10 وسط الشتاء - أخرالشتاء أول الشتاء - وسط الشتاء Dalwu 1394 11 Dalwu 1394-9 Hut 1394 10 Kapitu (42)

Lebih terperinci

10 Kapitu (42) - 40 Kapitu (42) 15 Suro 1943 (Dal) - 15 Sapar 1943 (Dal) Pahing Wage Pon Wage 15.

10 Kapitu (42) - 40 Kapitu (42) 15 Suro 1943 (Dal) - 15 Sapar 1943 (Dal) Pahing Wage Pon Wage 15. ١٥ محرم - ١٤٣١ ١٥ صفرالخير ١٤٣١ أول الشتاء - وسط الشتاء 10 Jadyu 1388-10 Dalwu 1388 JANUARI 10 Kapitu (42) - 40 Kapitu (42) 15 Suro 1943 (Dal) - 15 Sapar 1943 (Dal) 201001 1 ١٧ ١٢ ٢٤ ١٩ ١ ٢٦ ٨ ٣ ١٥ ١٠

Lebih terperinci

BAB IV. A. Analisis Penanggalan Sunda dalam Tinjauan Astronomi. sewaktu Matahari meninggalkan posisi paling selatan yaitu pada tanggal 23

BAB IV. A. Analisis Penanggalan Sunda dalam Tinjauan Astronomi. sewaktu Matahari meninggalkan posisi paling selatan yaitu pada tanggal 23 BAB IV ANALISIS PENANGGALAN SUNDA DALAM TINJAUAN ASTRONOMI A. Analisis Penanggalan Sunda dalam Tinjauan Astronomi 1. Kala Saka Sunda Awal tahun kala saka Sunda, menurut Ali Sastramidjaja ditetapkan sewaktu

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN AWAL BULAN, PASARAN HARI DAN KONVERSI DARI TAHUN MASEHI KE TAHUN HIJRIYAH DENGAN METODE ILMU FALAQ

SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN AWAL BULAN, PASARAN HARI DAN KONVERSI DARI TAHUN MASEHI KE TAHUN HIJRIYAH DENGAN METODE ILMU FALAQ SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi Volume 6 no.1 Pebruari 2013 SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN AWAL BULAN, PASARAN HARI DAN KONVERSI DARI TAHUN MASEHI KE TAHUN HIJRIYAH DENGAN METODE ILMU FALAQ Oleh: Tholib

Lebih terperinci

10 Kapitu (42) - 40 Kapitu (42) 41 Kapitu (42) - 26 Kawolu (26)

10 Kapitu (42) - 40 Kapitu (42) 41 Kapitu (42) - 26 Kawolu (26) ٤ محرم - ١٣٦٠ ١ صفرالخير ٣ ١٣٦٠ ذوالحجة - ١٣٥٩ ٣ محرم ١٣٦٠ 10 Jadyu 1319-10 وسط الشتاء - أخرالشتاء أول الشتاء - وسط الشتاء Dalwu 1319 11 Dalwu 1319-8 Hut 1319 10 Kapitu (42) - 40 Kapitu (42) 41 Kapitu

Lebih terperinci

10 Kapitu (42) - 40 Kapitu (42) 41 Kapitu (42) - 26 Kawolu (26)

10 Kapitu (42) - 40 Kapitu (42) 41 Kapitu (42) - 26 Kawolu (26) ٢٧ صفرالخير - ١٤٣٢ ٢٤ ربيع الا ول ٢٦ ١٤٣٢ محرم - ١٤٣٢ ٢٦ صفرالخير ١٤٣٢ 10 Jadyu 1389-10 وسط الشتاء - أخرالشتاء أول الشتاء - وسط الشتاء Dalwu 1389 11 Dalwu 1389-8 Hut 1389 10 Kapitu (42) - 40 Kapitu (42)

Lebih terperinci

10 Kapitu (42) - 40 Kapitu (42) 41 Kapitu (42) - 26 Kawolu (26)

10 Kapitu (42) - 40 Kapitu (42) 41 Kapitu (42) - 26 Kawolu (26) ٤ جمادى الا ولى - ١٤٣٨ ١ جمادى الا خيرة ٢ ١٤٣٨ ربيع الا خر - ١٤٣٨ ٣ جمادى الا ولى ١٤٣٨ 10 Jadyu 1395-10 وسط الشتاء - أخرالشتاء أول الشتاء - وسط الشتاء Dalwu 1395 11 Dalwu 1395-8 Hut 1395 10 Kapitu (42)

Lebih terperinci

CONTOH PERHITUNGAN AWAL BULAN QAMARIAH

CONTOH PERHITUNGAN AWAL BULAN QAMARIAH CNTH PERHITUNGAN AWAL BULAN QAMARIAH I. AYAT Al-QUR'AN DAN HADITS TENTANG BULAN QAMARIAH, PUASA DAN IDUL-FITHRI ( Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah

Lebih terperinci

10 Kapitu (42) - 40 Kapitu (42) 41 Kapitu (42) - 26 Kawolu (26)

10 Kapitu (42) - 40 Kapitu (42) 41 Kapitu (42) - 26 Kawolu (26) ١٥ جمادى الا ولى - ١٤٣٩ ١٢ جمادى الا خيرة ١٣ ١٤٣٩ ربيع الا خر - ١٤٣٩ ١٤ جمادى الا ولى ١٤٣٩ 10 Jadyu 1396-10 وسط الشتاء - أخرالشتاء أول الشتاء - وسط الشتاء Dalwu 1396 11 Dalwu 1396-8 Hut 1396 10 Kapitu

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.2

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.2 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.2 1. Pergerakan bumi sebagai benda angkasa yang menempuh waktu 365 hari disebut. gerak presesi gerak rotasi gerak revolusi gerak

Lebih terperinci

Analisis Fenomena Swing Voters Pada Pemilu Reformasi di Kabupaten Rembang. Oleh : Susi Dian Rahayu D2B

Analisis Fenomena Swing Voters Pada Pemilu Reformasi di Kabupaten Rembang. Oleh : Susi Dian Rahayu D2B Analisis Fenomena Swing Voters Pada Pemilu Reformasi di Kabupaten Rembang Oleh : Susi Dian Rahayu D2B 009 005 Serial Primbon 83 Hari Baik Pindah Rumah Cara menghitung dan kemudian memilih hari yang baik

Lebih terperinci

Shofar 1435 H.- 09 Robi ul Awal 1436 H.

Shofar 1435 H.- 09 Robi ul Awal 1436 H. KALENDER HISAB 0 Shofar H.- 0 Robi ul Awal H. Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. Gresik Telepon (0) 0; 00 Perhitungan kalender Hijriyah Qomariyah berdasarkan metode Irsyadul Murid dengan markas CONDRODIPO

Lebih terperinci

KALENDER. 15 Muharrom 1431 H Muharrom 1432 H. 10 Jadyu Jadyu Suro 1943 ( Dal )-24Suro 1944 ( Ba )

KALENDER. 15 Muharrom 1431 H Muharrom 1432 H. 10 Jadyu Jadyu Suro 1943 ( Dal )-24Suro 1944 ( Ba ) KALENDER 00 Muharrom H. - Muharrom H. 0 Jadyu - Jadyu Suro ( Dal )-Suro ( Ba ) KETERANGAN KALENDER :. A B C G D E F A = Kalender Hijriyah Qomariyah (Hijri lunar calendar) B = Kalender Masehi (Gregorian

Lebih terperinci

Siklus Metonik Disederhanakan

Siklus Metonik Disederhanakan Siklus Disederhanakan Semua kalender memerlukan beberapa bentuk interkalasi. Ini berarti bahwa untuk menjaga kalender selaras dengan musim-musim yang tepat, waktu tambahan harus sesekali ditambahkan. Dalam

Lebih terperinci

Oleh PENGAJIAN RAMADAN 9 RAMADAN 1433 H/28 JULI 2012 M PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH. Oman Fathurohman SW

Oleh PENGAJIAN RAMADAN 9 RAMADAN 1433 H/28 JULI 2012 M PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH. Oman Fathurohman SW METODE DAN KRITERIA AWAL BULAN KAMARIAH Oleh Oman Fathurohman SW. PENGAJIAN RAMADAN 9 RAMADAN 1433 H/28 JULI 2012 M PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH Oman Fathurohman SW 0 PENYEBAB PERBEDAAN AWAL BULAN KAMARIAH

Lebih terperinci

Perbedaan Penentuan Awal Bulan Puasa dan Idul Fitri diantara Organisasi Islam di Indonesia: NU dan Muhammadiyah

Perbedaan Penentuan Awal Bulan Puasa dan Idul Fitri diantara Organisasi Islam di Indonesia: NU dan Muhammadiyah Perbedaan Penentuan Awal Bulan Puasa dan Idul Fitri diantara Organisasi Islam di Indonesia: NU dan Muhammadiyah Puasa merupakan rukun islam yang ke-tiga, di dalam islam puasa berarti menahan diri dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HISAB KH. NOOR AHMAD TENTANG WAKTU KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW. A. Analisis terhadap Hisab KH. Noor Ahmad terkait Waktu Kelahiran

BAB IV ANALISIS HISAB KH. NOOR AHMAD TENTANG WAKTU KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW. A. Analisis terhadap Hisab KH. Noor Ahmad terkait Waktu Kelahiran 56 BAB IV ANALISIS HISAB KH. NOOR AHMAD TENTANG WAKTU KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW. A. Analisis terhadap Hisab KH. Noor Ahmad terkait Waktu Kelahiran Nabi Muhammad saw. 10 R. Awal -53 H (20 April 571 M)

Lebih terperinci

SAINS BUMI DAN ANTARIKSA

SAINS BUMI DAN ANTARIKSA SAINS BUMI DAN ANTARIKSA NAMA NIM : 15034038 FISIKA B 2015 : PUTI AULIA MARDIAH GERAK SEMU TAHUNAN MATAHRI A. Latar Belakang di beberapa kasus pada belahan bumi, terjadi perbedaan musim dan perbedaan lama

Lebih terperinci

Model Matematika untuk Menentukan Lamanya Puasa Ramadhan pada Komunitas Islam Aboge di Cikakak

Model Matematika untuk Menentukan Lamanya Puasa Ramadhan pada Komunitas Islam Aboge di Cikakak Model Matematika untuk Menentukan Lamanya Puasa Ramadhan pada Komunitas Islam Aboge di Cikakak Agung Prabowo Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jenderal Soedirman

Lebih terperinci

KAJIAN ALGORITMA MEEUS DALAM MENENTUKAN AWAL BULAN HIJRIYAH MENURUT TIGA KRITERIA HISAB (WUJUDUL HILAL, MABIMS DAN LAPAN)

KAJIAN ALGORITMA MEEUS DALAM MENENTUKAN AWAL BULAN HIJRIYAH MENURUT TIGA KRITERIA HISAB (WUJUDUL HILAL, MABIMS DAN LAPAN) KAJIAN ALGORITMA MEEUS DALAM MENENTUKAN AWAL BULAN HIJRIYAH MENURUT TIGA KRITERIA HISAB (WUJUDUL HILAL, MABIMS DAN LAPAN) Oleh: Indri Yanti 1 dan Rinto Anugraha NQZ 2 1 Fakultas Teknik, Universitas Wiralodra,

Lebih terperinci

Cladius Ptolemaus (abad 2) Geosentris

Cladius Ptolemaus (abad 2) Geosentris ROTASI DAN REVOLUSI BUMI Cladius Ptolemaus (abad 2) Geosentris Bumi sebagai pusat tata surya Planet-planet (termasuk Mth.) berputar mengelilingi bumi Sambil mengelilingi Bumi, planet-planet bergerak melingkar

Lebih terperinci

Sebelum menjelaskan metode kalender Solar penulis ingin menjelaskan terlebih dahulu mengenai gerak matahari.

Sebelum menjelaskan metode kalender Solar penulis ingin menjelaskan terlebih dahulu mengenai gerak matahari. Kajian Reguler AFDA PCIM Kairo-Mesir Rabu,10 Maret 2010 M/24 Rabiul Awwal 1431 H METODE KALENDER MASEHI Nurul A rofah I. Pendahuluan Setiap tanggal 1 Januari seluruh manusia di belahan bumi ini bergembira

Lebih terperinci

ZAARI BIN MOHAMAD HBSC4203_V2 - EARTH AND SPACE / BUMI DAN ANGKASA BUMI DAN ANGKASA A. PENDAHULUAN

ZAARI BIN MOHAMAD HBSC4203_V2 - EARTH AND SPACE / BUMI DAN ANGKASA BUMI DAN ANGKASA A. PENDAHULUAN BUMI DAN ANGKASA A. PENDAHULUAN Seperti yang kita ketahui, selain planet bumi, di alam semesta terdapat banyak lagi benda-benda lain di langit. Kenampakan objek-objek samawi lain di langit yang umumnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH DALAM PERSPEKTIF TAREKAT NAQSABANDIYAH DI KOTA PADANG

BAB IV ANALISIS PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH DALAM PERSPEKTIF TAREKAT NAQSABANDIYAH DI KOTA PADANG BAB IV ANALISIS PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH DALAM PERSPEKTIF TAREKAT NAQSABANDIYAH DI KOTA PADANG A. Analisis Metode Hisab Rukyah Penentuan Awal Bulan Kamariah dalam Perspektif Tarekat Naqsabandiyah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN DESA PEDAWANG DAN WETON SECARA UMUM. Geografis berasal dari bahasa belanda Geografie, yang berarti ilmu yang

BAB II GAMBARAN DESA PEDAWANG DAN WETON SECARA UMUM. Geografis berasal dari bahasa belanda Geografie, yang berarti ilmu yang BAB II GAMBARAN DESA PEDAWANG DAN WETON SECARA UMUM A. Deskripsi Wilayah Di bawah ini akan diungkapkan gambaran umum tentang keadaan wilayah Desa Pedawang Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan, penyusun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENETAPAN AWAL BULAN KAMARIAH SISTEM ABOGE DI DESA KRACAK KECAMATAN AJIBARANG

BAB IV ANALISIS PENETAPAN AWAL BULAN KAMARIAH SISTEM ABOGE DI DESA KRACAK KECAMATAN AJIBARANG BAB IV ANALISIS PENETAPAN AWAL BULAN KAMARIAH SISTEM ABOGE DI DESA KRACAK KECAMATAN AJIBARANG A. Analisis Terhadap Metode Penetapan Awal Bulan Kamariah Sistem Aboge di Desa Kracak. Hisab Jawa yang digunakan

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013. YAYASAN PENDIDIKAN KESATRIAN 67 SMP KESATRIAN 2 SEMARANG Jalan Pamularsih 96 Semarang Telpon (0)7609063 SMP Kesatrian 2 Semarang Kalender Pendidikan 2012/2013

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014. YAYASAN PENDIDIKAN KESATRIAN 67 SMP KESATRIAN 2 SEMARANG Jalan Pamularsih 96 Semarang Telpon (0)7609063 SMP Kesatrian 2 Semarang Kalender Pendidikan 2013/2014

Lebih terperinci

Penentuan Awal Bulan Qamariyah & Prediksi Hisab Ramadhan - Syawal 1431 H

Penentuan Awal Bulan Qamariyah & Prediksi Hisab Ramadhan - Syawal 1431 H Prolog Setiap menjelang Ramadhan & Syawal biasanya umat Islam disibukkan dengan persoalan hisab & rukyat berkaitan penentuan awal bulan yang telah lama menjadi perbincangan di negri ini. Perbedaan dan

Lebih terperinci

- 1 - KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR 44/SK/UNISNU/VII/2017 TENTANG

- 1 - KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR 44/SK/UNISNU/VII/2017 TENTANG - 1 - KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR 44/SK/UNISNU/VII/2017 TENTANG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

63. Indonesia, Negara yang Terlalu Maju

63. Indonesia, Negara yang Terlalu Maju 63. Indonesia, Negara yang Terlalu Maju Pengantar Berbeda-beda tetapi tetap satu jua adalah arti singkat dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Meski perbedaan adalah sebuah keniscayaan, Indonesia adalah

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 JULI 2011 (Jml Minggu = 3) 13 Minggu 3 10 17 24 31 1 -- 9 PPD, Pemb. Jam Mengjr, Peny. Jadwal Senin 4 11 18 25 2 11 -- 14 MOS Selasa

Lebih terperinci

BUMI DAN BULAN A. ROTASI BUMI

BUMI DAN BULAN A. ROTASI BUMI BUMI DAN BULAN A. ROTASI BUMI BUMI DAN BULAN Bumi merupakan planet yang bentuknya hampir benar- benar bulat. Diameter Bumi diukur dari kutup utara ke kutup selatan adalah 12.714 km, sedangkan diameternya

Lebih terperinci

Hasil Perhitungan Dengan Winhisab Oleh Laboratorium Falak Dan Komputer Fakultas Syariah

Hasil Perhitungan Dengan Winhisab Oleh Laboratorium Falak Dan Komputer Fakultas Syariah UJI VALIDASI HASIL PERHITUNGAN PROGRAM UNTUK MENGHITUNG AWAL BULAN QAMARIYAH BERDASARKAN VISIBILITAS BULAN PADA TAHUN 1432 HIJRIYAH DENGAN MARKAS MALANG No. Nama Bulan Qamariyah Hasil Perhitungan Dengan

Lebih terperinci

Astronomi Sabar Nurohman, M.Pd

Astronomi Sabar Nurohman, M.Pd Astronomi Sabar Nurohman, M.Pd Sabar Nurohman Dafatar Isi Bumi dalam Bola Langit Tata Surya Sistem Bumi-Bulan Gerak Planet dan Satelit Fisika Bintang Evolusi Bintang Galaksi Struktur Jagad Raya Bumi dan

Lebih terperinci

Unifikasi Kalender Islam di Indonesia Susiknan Azhari

Unifikasi Kalender Islam di Indonesia Susiknan Azhari Unifikasi Kalender Islam di Indonesia Susiknan Azhari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta siknanazmi@yahoo.com/susiknanazhari69@gmail.com +6285868606911/www.museumastronomi.com 1 Peristiwa Syawal 1428 Idul

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 JULI 2010 (Jml Minggu = 3) 14 Minggu 4 11 18 25 Senin 5 12 19 26 2 1 -- 9 PPD, Pemb. Jam Mengjr, Peny. Jadwal Selasa 6 13 20 27 2

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH (MA) KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH (MA) KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2011/2012 JULI 2011 AHAD 3 10 17 24 31 9 Persiapan tahun pelajaran 2011/2012 SENIN 4 11 25 11 Hari pertama masuk madrasah SELASA 5 12 19 26 11-13 Kegiatan orientasi

Lebih terperinci

PENJELASAN TENTANG HASIL HISAB BULAN RAMADAN, SYAWAL, DAN ZULHIJAH 1436 H (2015 M)

PENJELASAN TENTANG HASIL HISAB BULAN RAMADAN, SYAWAL, DAN ZULHIJAH 1436 H (2015 M) PENJELSN TENTNG HSIL HIS ULN RMDN, SYWL, DN ZULHIJH 1436 H (2015 M) Data dan kesimpulan sebagaimana dimuat dalam Hasil Hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang merupakan lampiran

Lebih terperinci

PERANAN SISTEM MODULO DALAM PENENTUAN HARI DAN PASARAN

PERANAN SISTEM MODULO DALAM PENENTUAN HARI DAN PASARAN PERANAN SISTEM MODULO DALAM PENENTUAN HARI DAN PASARAN Agung Handayanto a a Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP PGRI Jl. Dr. Cipto-Lontar No1 Semarang Telp. (024)8316377 Faks (024) 8448217

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS METODE HISAB KIAI AQRO UDDIN DALAM HISAB AWAL BULAN KAMARIAH. A. Analisis Terhadap Metode Aqro uddin dalam Hisab Awal Bulan

BAB IV ANALISIS METODE HISAB KIAI AQRO UDDIN DALAM HISAB AWAL BULAN KAMARIAH. A. Analisis Terhadap Metode Aqro uddin dalam Hisab Awal Bulan 59 BAB IV ANALISIS METODE HISAB KIAI AQRO UDDIN DALAM HISAB AWAL BULAN KAMARIAH A. Analisis Terhadap Metode Aqro uddin dalam Hisab Awal Bulan Kamariah Metode Hisab Aqro uddin adalah sebuah metode yang

Lebih terperinci

[Nasihat Islam Tentang Hari Esok]

[Nasihat Islam Tentang Hari Esok] [Nasihat Islam Tentang Hari Esok] Firman Allah Swt., Artinya: Demi masa, sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian, kecuali orang yang beriman dan beramal soleh dan berwasiat dengan kebenaran dan

Lebih terperinci

1 ZULHIJJAH 1430 HIJRIYYAH DI INDONESIA Dipublikasikan Pada Tanggal 11 November 2009

1 ZULHIJJAH 1430 HIJRIYYAH DI INDONESIA Dipublikasikan Pada Tanggal 11 November 2009 Risalah Elektronik RHI Nomor 2 Volume I Tahun 13 H 1 ZULHIJJAH 13 HIJRIYYAH DI INDONESIA Dipublikasikan Pada Tanggal 11 November 29 I. PENDAHULUAN Sistem kalender yang digunakan Umat Islam, selanjutnya

Lebih terperinci

1. Fenomena Alam Akibat Perubahan Kedudukan Bumi, Bulan, terhadap Matahari. Gerhana Matahari

1. Fenomena Alam Akibat Perubahan Kedudukan Bumi, Bulan, terhadap Matahari. Gerhana Matahari 1. Fenomena Alam Akibat Perubahan Kedudukan Bumi, Bulan, terhadap Matahari Gerhana Matahari Peristiwa gerhana matahari cincin (GMC) terlihat jelas di wilayah Bandar Lampung, Lampung, pada letak 05.21 derajat

Lebih terperinci

PETA KONSEP. Revolu si. Rotasi. Mataha ri TATA SURYA. satelit buata n. satelit. alami. satelit. Bulan. palapa. Kalender Masehi. Revolu si.

PETA KONSEP. Revolu si. Rotasi. Mataha ri TATA SURYA. satelit buata n. satelit. alami. satelit. Bulan. palapa. Kalender Masehi. Revolu si. PETA KONSEP TATA SURYA Matahar i Planet Asteroi d Komet Meteor id Pusat Tata Surya Merkuri us Venus Bumi Mars Jupiter Saturnus Uranus Neptunu s Rotasi Revolu si satelit buata n satelit alami Pembagi an

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018 PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH 2017 SALINAN - 1 - KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI

Lebih terperinci

Tugas Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Materi : Batasan dan Ragam KTI)

Tugas Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Materi : Batasan dan Ragam KTI) Tugas Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Materi : Batasan dan Ragam KTI) NAMA : AYUB SIREGAR INSTANSI : DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA SELATAN PANGKAT/GOL : PENATA MUDA TK.I / III.B Contoh Artikel/Makalah

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 YAYASAN PENDIDIKAN KESATRIAN 67 SMP KESATRIAN 2 SEMARANG

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 YAYASAN PENDIDIKAN KESATRIAN 67 SMP KESATRIAN 2 SEMARANG KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016. YAYASAN PENDIDIKAN KESATRIAN 67 SMP KESATRIAN 2 SEMARANG Jalan Pamularsih 96 Semarang Telpon (024)7609063 SMP Kesatrian 2 Semarang Kalender Pendidikan 2015/2016

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENETAPAN AWAL BULAN KAMARIYAH TAREKAT NAQSABANDIYAH KHALIDIYAH MUJADADIYAH AL- ALIYAH

BAB IV ANALISIS PENETAPAN AWAL BULAN KAMARIYAH TAREKAT NAQSABANDIYAH KHALIDIYAH MUJADADIYAH AL- ALIYAH BAB IV ANALISIS PENETAPAN AWAL BULAN KAMARIYAH TAREKAT NAQSABANDIYAH KHALIDIYAH MUJADADIYAH AL- ALIYAH A. A nalisis Terhadap Penentuan Awal Bulan Kamariyah Menurut Tarekat Naqsabandiyah Khalidiyah Pemikiran

Lebih terperinci

Makalah Rotasi dan Revolusi bumi

Makalah Rotasi dan Revolusi bumi 1 Makalah Rotasi dan Revolusi bumi Guna memenuhi Tugas Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Disusun oleh Ketua Anggota : Syalmi : Yola Prawita Oti Mulyani Anggi Mutia Kelas : VII.4 SMP NEGERI 2 TOBOALI

Lebih terperinci

TAHUN PELAJARAN 2015/2016 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 BULAN JULI 2015 AGUSTUS 2015 SEPTEMBER 2015 BULAN JANUARI 2016 FEBRUARI 2016 MARET 2016

TAHUN PELAJARAN 2015/2016 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 BULAN JULI 2015 AGUSTUS 2015 SEPTEMBER 2015 BULAN JANUARI 2016 FEBRUARI 2016 MARET 2016 LAMPIRAN II : TAHUN PELAJARAN 2015/2016 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 UNTUK TK/TKLB/RA/BA SEMESTER GASAL UNTUK TK/TKLB/RA/BA SEMESTER GENAP BULAN JULI 2015 AGUSTUS 2015 SEPTEMBER 2015 BULAN JANUARI 2016 FEBRUARI

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM. SURAT EDARAN Nomor : 850/909/ORG/XII/2017 TENTANG HARI LIBUR NASIONAL DAN CUTI BERSAMA TAHUN 2018

WALIKOTA MATARAM. SURAT EDARAN Nomor : 850/909/ORG/XII/2017 TENTANG HARI LIBUR NASIONAL DAN CUTI BERSAMA TAHUN 2018 SALINAN Mataram, 2 Desember 201 8 Rabi ul Akhir 139 H K e p a d a Yth. Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kota Mataram di- Mataram SURAT EDARAN Nomor : 850/909/ORG/XII/201 TENTANG HARI LIBUR NASIONAL

Lebih terperinci

BAB IV PERBEDAAN DAN PERSAMAAN DALAM PENENTUAN AWAL BULAN SYAWAL 1992, 1993, 1994 M DAN AWAL ZULHIJAH 2000 M ANTARA NAHDLATUL ULAMA DAN PEMERINTAH

BAB IV PERBEDAAN DAN PERSAMAAN DALAM PENENTUAN AWAL BULAN SYAWAL 1992, 1993, 1994 M DAN AWAL ZULHIJAH 2000 M ANTARA NAHDLATUL ULAMA DAN PEMERINTAH BAB IV PERBEDAAN DAN PERSAMAAN DALAM PENENTUAN AWAL BULAN SYAWAL 1992, 1993, 1994 M DAN AWAL ZULHIJAH 2000 M ANTARA NAHDLATUL ULAMA DAN PEMERINTAH 1. Analisis Komparasi Metode Penentuan Awal Ramadan, Syawal

Lebih terperinci

Kalender dalam Sejarah Kebudayaan

Kalender dalam Sejarah Kebudayaan Kalender dalam Sejarah Kebudayaan Oleh I Gede Mugi Raharja Prodi Desain Interior FSRD ISI Denpasar Abstrak Sejak zaman purba telah dilakukan usaha untuk memahami waktu dan gerak waktu oleh para ahli astronomi,

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Waktu demikian cepat berlalu. Hari demi hari kita lalui. Bulan demi bulan berganti. Seakan tak terasa, kini kita sudah berada di akhir bulan Dzulhijjah. Yang artinya,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN BUKIT WONOCOLO BOJONEGORO SEBAGAI TEMPAT RUKYAT DALAM PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN BUKIT WONOCOLO BOJONEGORO SEBAGAI TEMPAT RUKYAT DALAM PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH BAB IV ANALISIS KELAYAKAN BUKIT WONOCOLO BOJONEGORO SEBAGAI TEMPAT RUKYAT DALAM PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH A. Latar Belakang Digunakannya Bukit Wonocolo Bojonegoro sebagai Tempat Rukyat Sejak sebelum

Lebih terperinci

KALENDER AKADEMIK TAHUN AKADEMIK 2015/2016 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

KALENDER AKADEMIK TAHUN AKADEMIK 2015/2016 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA I. SEMESTER GASAL KALENDER AKADEMIK TAHUN AKADEMIK 2015/2016 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA KEGIATAN A. DAFTAR ULANG MAHASISWA BARU (REGISTRASI) TAHUN AKADEMIK 2015/2016 TANGGAL 1. Pembayaran

Lebih terperinci

PERBEDAAN IDUL FITRI: HISAB, RU YAH LOKAL, DAN RU YAH GLOBAL

PERBEDAAN IDUL FITRI: HISAB, RU YAH LOKAL, DAN RU YAH GLOBAL 1 Anda berada di: Home > Puasa > Perbedaan Idul Fitri: Hisab, Ru yah Lokal, dan Ru yah Global http://www.cantiknya-ilmu.co.cc/2010/07/perbedaan-idul-fitri-hisab-ruyahlokal.html 10-12-2010 20.45 PERBEDAAN

Lebih terperinci

YAYASAN TA'MIR MASJID MANYAR "YA-TAMAM"

YAYASAN TA'MIR MASJID MANYAR YA-TAMAM KALENDER HISAB 0 Shofar H.- Shofar H. YAYASAN TA MIR MASJID MANYAR GRESIK YAYASAN TA'MIR MASJID MANYAR "" TERDAFTAR NO./BH//PN/GRESIK Jl. Kyai Sahlan XI No. Telepon (0) ; http://yatamam.wordpress.com KETERANGAN

Lebih terperinci

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA BANDA ACEH NOMOR: 421.3/A.1/8558.a TENTANG KALENDER PENDIDIKAN T.P. 2017/2018 BAGI SATUAN PENDIDIKAN DALAM KOTA BANDA ACEH KEPALA DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 JULI Jml. HB (Jml Minggu = 3)

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 JULI Jml. HB (Jml Minggu = 3) KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 JULI 2009 (Jml Minggu = 3) 12 Minggu 5 12 19 26 Senin 6 13 20 27 1 1. s.d. 11 PPD, Pemb. Jam Mengjar, Peny. Jadwal Selasa 7 14 21

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA TERHADAP HASIL PENELITIAN PENETAPAN AWAL DAN AKHIR RAMADHAN DI DESA REMBUN KECAMAAN DAMPIT KABUPATEN MALANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA TERHADAP HASIL PENELITIAN PENETAPAN AWAL DAN AKHIR RAMADHAN DI DESA REMBUN KECAMAAN DAMPIT KABUPATEN MALANG BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA TERHADAP HASIL PENELITIAN PENETAPAN AWAL DAN AKHIR RAMADHAN DI DESA REMBUN KECAMAAN DAMPIT KABUPATEN MALANG A. Latar Belakang Obyek Penelitian Tempat yang menjadi lokasi

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH 2016 - 1 - SALINAN KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2008/2009 JULI Jml. HB (Jml Minggu = 3)

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2008/2009 JULI Jml. HB (Jml Minggu = 3) KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2008/2009 JULI 2008 (Jml Minggu = 3) 11 Minggu 6 13 20 27 Senin 7 14 21 28 2 1. s.d. 12 PPD, Pemb. Jam Mengjar, Peny. Jadwal Selasa 1 8 15 22

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KALENDER HIJRIYAH GLOBAL TUNGGAL

IMPLEMENTASI KALENDER HIJRIYAH GLOBAL TUNGGAL IMPLEMENTASI KALENDER HIJRIYAH GLOBAL TUNGGAL Revisi Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hisab Rukyah Kontemporer Dosen Pengampu : Dr. Rupi i, M. Ag Oleh: RIZA AFRIAN MUSTAQIM N I M : 1 6

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA Solusi Tes Olimpiade Sains Nasional

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN DAN RINCIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SMP NEGERI 12 TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009

KALENDER PENDIDIKAN DAN RINCIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SMP NEGERI 12 TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009 15 HLU 1 HLK = 0 JULI 2008 Minggu 6 13 20 27 Senin 7 14 21 26 1 s.d. 12 Libur Semester Genap Tahun Pelajaran 2007/2008 Selasa 1 8 15 22 29 14 Hari Pertama Masuk Sekolah Tahun Pelajaran 2008/2009 Rabu 2

Lebih terperinci

BAB II DASAR-DASAR PENANGGALAN ASTRONOMI. Istilah kalender berasal dari bahasa Inggris modern calendar, berasal

BAB II DASAR-DASAR PENANGGALAN ASTRONOMI. Istilah kalender berasal dari bahasa Inggris modern calendar, berasal BAB II DASAR-DASAR PENANGGALAN ASTRONOMI A. Definisi Penanggalan Istilah kalender berasal dari bahasa Inggris modern calendar, berasal dari bahasa Perancis lama calendier yang asal mulanya dari bahasa

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM. SURAT EDARAN Nomor : 850/13/Org/I/2017 TENTANG HARI LIBUR NASIONAL DAN CUTI BERSAMA TAHUN 2017

WALIKOTA MATARAM. SURAT EDARAN Nomor : 850/13/Org/I/2017 TENTANG HARI LIBUR NASIONAL DAN CUTI BERSAMA TAHUN 2017 SALINAN Mataram, 3 Januari 201 4 Rabi ul Akhir 143 H K e p a d a Yth. Kepala SKPD Lingkup Pemerintah Kota Mataram di- Mataram SURAT EDARAN TENTANG HARI LIBUR NASIONAL DAN CUTI BERSAMA TAHUN 201 Assalamu

Lebih terperinci

IPA TERPADU KLAS VIII BAB 14 BUMI, BULAN, DAN MATAHARI

IPA TERPADU KLAS VIII BAB 14 BUMI, BULAN, DAN MATAHARI IPA TERPADU KLAS VIII BAB 14 BUMI, BULAN, DAN MATAHARI KOMPETENSI INTI 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

BUMI DAN BULAN A. Rotasi bumi

BUMI DAN BULAN A. Rotasi bumi BUMI DAN BULAN Bumi merupakan planet yang bentuknya hampir benar- benar bulat. Diameter Bumi diukur dari kutup utara ke kutup selatan adalah 12.714 km, sedangkan diameternya sepanjang khatulistiwa adalah

Lebih terperinci

2015 ETNOMATEMATIKA MASYARAKAT BADUY

2015 ETNOMATEMATIKA MASYARAKAT BADUY BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pandangan bahwa matematika jauh dari aktivitas manusia sehari-hari mengindikasikan adanya anggapan bahwa matematika tidak terkait dengan budaya. Alasan logis bahwa

Lebih terperinci

GERAK EDAR BUMI & BULAN

GERAK EDAR BUMI & BULAN GERAK EDAR BUMI & BULAN Daftar isi : Pendahuluan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi : 1. Bentuk dan Ukuran Bumi 2. Pengaruh Rotasi Bumi 3. Pengaruh Revolusi Bumi 4. Bulan Sebagai Satelit

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH. NOMOR: 364 Tahun 2014 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH. NOMOR: 364 Tahun 2014 TENTANG KEMENTERIAN AGAMA RI KANTOR WILAYAH PROVINSI ACEH Jln. Tgk. Abu Lam U No. 9 Telp. (0651) 22442, 22510, 25103 Fax. (0651) 25103, 22510 Banda Aceh KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI

Lebih terperinci

Allah Telah Mewajibkan Haji Kepada Kalian

Allah Telah Mewajibkan Haji Kepada Kalian Allah Telah Mewajibkan Haji Kepada Kalian Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Deklarasi Ahad -3- Direvisi, AHAD, 9 September Upload by

Deklarasi Ahad -3- Direvisi, AHAD, 9 September Upload by Slide.3 Deklarasi Ahad -3- Direvisi, AHAD, 9 September 2007 Bulan Ramadhan itu seperti Mesin cuci. ௬ Shofar ௭ Rabiul Awal Rabiul Akhir ௮ ௫ Muharram Jumadil Awal ௯ ௪ ௩ Dzul Hijjah Dzul qoidah Syawal Melewatinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemeluknya untuk berfikir terbuka, dan menolak setiap aturan, norma, yang menyalahi

BAB I PENDAHULUAN. pemeluknya untuk berfikir terbuka, dan menolak setiap aturan, norma, yang menyalahi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Islam merupakan agama yang diturunkan untuk membawa pemeluknya mencapai kejayaan, meraih keunggulan dibandingkan yang lainnya, mengajak pemeluknya untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS METODE RASHDUL KIBLAT BULAN AHMAD GHOZALI DALAM KITAB JAMI U AL-ADILLAH

BAB IV ANALISIS METODE RASHDUL KIBLAT BULAN AHMAD GHOZALI DALAM KITAB JAMI U AL-ADILLAH BAB IV ANALISIS METODE RASHDUL KIBLAT BULAN AHMAD GHOZALI DALAM KITAB JAMI U AL-ADILLAH A. Analisis Metode Rashdul Kiblat Bulan. Data adalah kunci utama untuk melihat keakuratan sebuah perhitungan, ketika

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN PADA MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN PADA MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN PADA MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH 2014 KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TANAH BUMBU. NOMOR: 421/490/LL/Disdikbud/2017

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TANAH BUMBU. NOMOR: 421/490/LL/Disdikbud/2017 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR: 421/490/LL/Disdikbud/2017 TENTANG KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 BAGI SATUAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN DINAS

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM. SURAT EDARAN Nomor : 850 /469 /Org/VI/2017 TENTANG

WALIKOTA MATARAM. SURAT EDARAN Nomor : 850 /469 /Org/VI/2017 TENTANG SALINAN Mataram, 21 Ramadhan 143H 16 juni 201 K e p a d a Yth. Kepala SKPD Lingkup Pemerintah Kota Mataram di- Mataram SURAT EDARAN Nomor : 50 /469 /Org/VI/201 TENTANG PERUBAHAN SURAT EDARAN NOMOR 50/13/Org/I/201

Lebih terperinci

Abdul Rachman dan Thomas Djamaluddin Peneliti Matahari dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Abdul Rachman dan Thomas Djamaluddin Peneliti Matahari dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Abdul Rachman dan Thomas Djamaluddin Peneliti Matahari dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Disampaikan pada Diseminasi Hisab Rukyat di BPPR- LAPAN Pameungpeuk 30 Juli 2011

Lebih terperinci

Menetukan 1 Syawal pada Kalender Masehi berdasarkan Algoritma Brute Force

Menetukan 1 Syawal pada Kalender Masehi berdasarkan Algoritma Brute Force Menetukan 1 Syawal pada Kalender Masehi berdasarkan Algoritma Brute Force Willy, 13512065 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.2. Pernyataan tersebut yang termasuk ciri ciri dari bumi di tunjukkan pada nomor...

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.2. Pernyataan tersebut yang termasuk ciri ciri dari bumi di tunjukkan pada nomor... SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.2 1. Perhatikan pernyataan berikut! 1. Melakukan revolusi terhadap matahari 2. Memiliki satelit berupa cincin 3. Mengelilingi matahari pada orbitnya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEKRETARIAT DAERAH

PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEKRETARIAT DAERAH PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEKRETARIAT DAERAH Jl. Pemuda No. 148 Telp. 3513366-3515871 Fax. 3542522 Telex 22605 Semarang - 50132 Semarang, 8 Januari 2015 Nomor : 850/89 Kepada Yth. Lampiran : 2 (dua) lembar

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN SMA MUHAMMADIYAH 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

KALENDER PENDIDIKAN SMA MUHAMMADIYAH 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012 KALENDER PENDIDIKAN SMA MUHAMMADIYAH 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012 SEMESTER GANJIL JULI 2011 ME TANGGAL URAIAN KEGIATAN AHAD 3 10 17 24 31 SENIN 4 11 18 25 SELASA 5 12 19 26 2 11 Awal masuk sekolah

Lebih terperinci