BAB III METODE PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN DATA SEISMOELEKTRIK. palu. Dari referensi pengukuran seismoelektrik di antaranya yang dilakukan oleh
|
|
- Inge Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN DATA SEISMOELEKTRIK 3.1 Metode Pengambilan Data Ada beberapa konfigurasi pengukuran yang digunakan dalam pengambilan data seismoelektrik di lapangan. Konfigurasi pengukuran ini melibatkan posisi antena dipol (channel), geofon, dan sumber seismik yang dalam pengukuran kali ini menggunakan palu. Dari referensi pengukuran seismoelektrik di antaranya yang dilakukan oleh Mikhailov (1997) menggunakan konfigurasi yang memasang antena dipol dengan jarak 0,6 meter dari shot point dan jarak antar elektroda sebesar 1,2 meter. Adapun Butler et. al. (1996) menggunakan konfigurasi berbeda dengan memasang antena dipol berjarak 2 meter dari shot point dan jarak antar-elektroda sebesar 2 meter. Adanya perbedaan konfigurasi pengukuran dalam pengambilan data seismoelektrik dikarenakan beberapa hal seperti luasnya cakupan daerah yang akan diobservasi (covering area). Salah satunya terlihat dalam penetapan spasi antena dipol yang berbeda. Menurut Pride, pemasangan antena dipol yang ditempatkan berjarak antara 1 meter akan merepresentasikan volume rata-rata V A sebesar 0,125 m 3 yang meminimalisasi interferensi noise dari daerah sekitar pengambilan data yang semakin besar dengan bertambahnya volume rata-rata. Namun, dalam pengambilan data kali ini menggunakan jarak antar-antena dipol sebesar 1,5 meter dengan tujuan mendapatkan cakupan daerah observasi yang cukup luas tanpa interferensi noise yang besar (lihat gambar 3.1). Dengan cakupan daerah sebesar ini kita dapat melihat ke-kontinuitas-an bidang batas bawah tanah. Perlu dicatat bahwa perbedaan konfigurasi pengukuran ini tidak mempengaruhi hasil akhir data seismoelektrik. Agar rekaman seismoelektrik dan rekaman seismik merepresentasikan titik ukur yang sama maka antena dipol dan geofon 34
2 ditempatkan berdekatan (jarak antara geofon dengan antena dipol maksimal 10 cm) dengan posisi geofon terletak di tengah-tengah antena dipol. Gbr. 3.1 Konfigurasi sumber-penerima pada pengukuran seismoelektrik Dalam pengukuran ini tidak menggunakan remote antennas yang sejajar maupun tegak lurus terhadap lintasan pengukuran karena hanya memakai sepasang elektroda (single channel). Proses pengukuran sendiri dilakukan sebanyak 9 kali secara bergantian dengan menggeser posisi antena dipol dan geofon. Pengukuran pertama dimulai pada posisi instrumen pengukuran seperti yang terlihat pada gambar 3.1. Setelah pengukuran pertama maka elektroda A dan B digeser ke kanan sejauh 1,5 meter. Demikian juga geofon digeser 1,5 meter ke kanan dan diletakkan di antara kedua elektroda yang telah digeser tersebut. Namun, sumber seismik tetap pada posisinya. Adapun mekanisme perekaman sinyal seismoelektrik adalah sebagai berikut: selama melakukan pengukuran, antena dipol merekam respon elektromagnetik sedangkan geofon merekam respon getaran seismik. Respon elektromagnetik yang terekam belum teridentifikasi sebagai sinyal seismoelektrik sedangkan respon seismik yang terekam nantinya digunakan sebagai pembanding terhadap sinyal seismoelektrik. 35
3 3.2 Metode Pengolahan Data Noise harmonik dan non-harmonik Secara sederhana, prosedur pengolahan data pada survei seismoelektrik adalah bagaimana mereduksi noise-noise yang berpotensial muncul selama proses pengambilan data lapangan. Secara umum dikenal 2 jenis noise yang muncul dalam survei seismoelektrik: noise harmonik dan noise non-harmonik. A. Noise harmonik Noise harmonik adalah noise yang diakibatkan oleh medan listrik dan medan magnet yang muncul dari saluran-saluran listrik. Saluran-saluran listrik atau powerline merupakan instrumen yang digunakan dalam pengambilan data lapangan sebagai medium penghantar arus listrik DC. Ketika arus listrik melewati saluran-saluran ini maka medan listrik dan medan magnet akan dibangkitkan di sepanjang saluran sehingga akan terekam di receiver. Berbagai pendekatan telah dikembangkan dalam mengurangi noise harmonik selama pengambilan data. Dalam survei seismoelektrik, antena yang diletakkan jauh (remote reference antenna) dan konfigurasi khusus dari elektroda-elektroda adalah cara yang masih digunakan sampai sekarang untuk menekan noise dan juga sinyal-sinyal lain yang tidak dikehendaki yang berasal dari dalam bumi (Thompson, 1936; Spies, 1991; Halverson et. al., 1989; Butler et. al., 1999). Pendekatan yang lain yang digunakan dalam pengolahan data (data processing) adalah membuang noise harmonik dengan pengurangan taksiran (perkiraan kasar) noise. Taksiran ini terukur dan terskalakan atau 36
4 mungkin juga terfilter secara digital supaya dapat meningkatkan kecocokan dengan noise yang masih bercampur dengan trace data. Spies (1988) menunjukkan bahwa noise harmonik yang muncul dalam komponen vertikal dari data transien elektromagnetik dapat diprediksi dan dibuang berdasarkan pada noise yang terekam oleh kedua komponen horizontal. Pada eksperimen yang dilakukan oleh Thompson dan Gist (1993), Butler et. al. (1996), dan Mikhailov et. al. (1997) semuanya menggunakan rekaman-rekaman dari konfigurasi elektroda atau antena yang agak jauh posisinya untuk membantu memperkirakan dan membuang noise dari data seismoelektrik. Dalam metode pengurangan blok yang diusulkan oleh Butler dan Russel (1993), block noise dipisahkan dari segmen trace data dan diharapkan memuat sinyal-sinyal yang diabaikan seperti pada bagian sebelum pemicu dan digunakan untuk menghilangkan noise di bagian manapun di trace. Ada 2 cara pengolahan data untuk menghilangkan noise harmonik statis deret waktu. Kedua teknik melibatkan pengurangan taksiran komponen harmonik. Tidak seperti notch filter, metode-metode ini sanggup menghilangkan frekuensi-frekuensi dalam jumlah banyak tanpa mendistorsi atau melemahkan sinyal yang diinginkan. Reduksi sinyal yang sampai 45 db di atas level noise daerah sekitarnya telah ditambahkan dengan menggunakan metode-metode ini untuk mengurangi sampai 25 harmonik frekuensi 60 Hz dari rekaman medan listrik di bumi. Seperti dijelaskan di atas bahwa sinyal seismoelektrik dihasilkan oleh sejumlah mekanisme piezo-elektrik dan efek elektrokinetik (Ivanov, 1940; Thompson dan Gist 1991; Maxwell et. al., 1992; Russel et. al., 1992). 37
5 Adapun frekuensi yang diinginkan dalam gelombang seismik berkisar Hz atau yang cukup signifikan sampai 5 MHz. Penggunaan singlenotch filter pada 60 Hz telah terbukti tidak cukup sebanyak harmonik 60 Hz yang berada di range frekuensi yang diinginkan. Salah satu hal yang sukses dilakukan adalah dengan menggunakan remote sensor dan teknik keseimbangan analog untuk mengurangi noise ambien (Ivanov, 1940; Hoogervorst, 1979). Karena sifat keperiodikannya, perkiraan dari noise harmonik mungkin dapat dihitung, untuk menghilangkan pengukuran akan sinyal-sinyal noise bebas. Nyman dan Gaiser (1983) menunjukkan bahwa hal tersebut memungkinkan untuk memperoleh penghapusan noise yang terbaik di dalam rekaman seismik dengan memodelkan noise sebagai jumlah dari bentuk sinusoida-sinusoida statis ( π ) ( π ) s = a sin 2 mf t + b cos 2 mf t...(3.1) m m 0 m 0 lalu menguranginya dari tiap-tiap trace. B. Noise non-harmonik Sedangkan noise non-harmonik adalah noise yang dihasilkan oleh lingkungan di sekitarnya. Gangguan ini dapat berupa logam-logam metal yang berada di sekitar lokasi survei, arus tellurik yang diakibatkan oleh variasi waktu medan magnet bumi Metode pengurangan blok Sejauh ini ada 3 jenis metode yang sudah umum digunakan untuk mengurangi atau menekan noise-noise ini: 1) metode zero-pole analysis, 2) metode sinusoida, dan 3) metode pengurangan blok. Khusus untuk menekan noise 38
6 harmonik, metode yang cukup efektif dan sering digunakan adalah sinusoida dan pengurangan blok (Butler dan Russell, 1993). Tugas akhir ini menggunakan metode pengurangan blok (block substraction). Dua metode pengolahan data yang dijelaskan di sini meliputi perkiraan dan pengurangan noise harmonik. Rekaman r(t) diwakili oleh jumlah sinyal s(t), noise non-harmonik e(t), noise harmonik p(t) dengan frekuensi rendah f 0 dan di mana r() t = s( t) + e( t) + p( t)...(3.2) k 0 k...(3.3) k = 1 () = cos( 2π + θ ) p t c kf t r(t) s(t) e(t) jumlah rekaman pada data geofisika sinyal seismoelektrik noise non-harmonik p(t) noise harmonik yang memiliki frekuensi f 0 Amplitudo, fasa, dan frekuensi pada perumusan di atas yang memiliki nilai konstan selama waktu pengukuran diasumsikan dari noise harmonik yang dihasilkan dari saluran listrik. Seperti dijelaskan di atas bahwa sinyal yang diperoleh pada saat pengukuran di lapangan terdiri atas 3 jenis: sinyal dari respon seismoelektrik s(t); noise harmonik yang memiliki frekuensi f 0 yaitu p(t) disebabkan oleh saluran listrik; arus tellurik yang diakibatkan oleh variasi waktu dari medan magnet bumi serta noise non-harmonik serta noise non-harmonik yang disebabkan oleh lingkungan sekelilingnya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu pengolahan data 39
7 seismoelektrik dengan maksud mereduksi noise dan meningkatkan sinyal atau dengan kata lain meningkatkan rasio sinyal per noise. Pengurangan blok sendiri adalah sebuah metode sederhana untuk menekan noise saluran listrik di sebuah rekaman di interval [t 1,t 2 ] di mana komponen non-harmonik ditiadakan. Interval ini menjadi estimasi noise saluran listrik atau block noise. Karena p(t) mempunyai perioda 1, harmonik saluran listrik pada f 0 m m interval yang lain adalah t1+, t2 +, di mana m adalah sebuah bilangan f0 f0 bulat yang dapat digeser dengan mengubah dan mengurangi blok noise dari rekaman. Hal ini penting untuk ditulis bahwa suatu tampilan sinyal atau noise non-harmonik di blok noise akan tampak (dibalikkan pada polaritas) di interval pengurangan yang dilakukan. Metode ini sangat berguna hanya bila komponen non-harmonik di interval [t 1,t 2 ] diabaikan kemudian dibandingkan ke sinyal di m m interval t1+, t2 +. Prosedur pengurangan blok diilustrasikan pada f0 f0 gambar di bawah ini. 40
8 Gbr. 3.2 Gambaran metode pengurangan blok. Trace A adalah rekaman kasar sinyal seismoelektrik yang masih bercampur dengan noise harmonik. Trace B adalah sinyal yang telah ditampilkan melalui pengurangan blok noise harmonik (Butler dan Russell, 1993) Trace A menunjukkan perbedaan potensial terukur sepanjang 5 meter di bawah tanah dipole receiver selama survei seismoelektrik. Sebuah charge peledak kecil diledakkan pada 47 milidetik di sebuah lubang dangkal 16 meter jaraknya dari dipole. Data direkam menggunakan 0, Hz band-pass dan 60 Hz notch filter dan interval samplingnya adalah 0,032 milidetik. Harmonik dari 60 Hz dengan jelas mendominasi rekaman. Harmonik terbesar adalah 540 Hz, 180 Hz, dan 300 Hz, walaupun ada beberapa amplitudo yang signifikan. Amplitudo dari noise didekatkan pada nilai 5 mv merepresentasikan sebuah rata-rata medan listrik dari 1 mv/m memotong dipole. (Cat.: karena f 0 adalah 60 Hz, bentuk noise berulang dengan noise yang sama setiap 1/60 detik atau 16,7 milidetik). 47 milidetik pertama dari trace A direkam dengan tiba-tiba sebelum charge diledakkan sehingga tidak ada sinyal s(t). Interval juga berisi noise nonharmonik yang kecil (dengan mengaplikasikan teknik pengurangan sinusoida untuk region) sehingga menampilkan ulang sebuah sampel yang bagus dari noise aliran listrik. Trace B di gambar 3.2 menunjukkan blok noise bergeser ke kanan dengan dua putaran dari 60 Hz (Cat.: delay time-nya sebesar 33,3 milidetik). Pengurangan B dari A menggeser noise aliran listrik antara 33,3 milidetik dan 80,3 milidetik dan hasilnya trace C. Sebuah sinyal seimoelektrik sekarang telah terlihat jelas di 52 milidetik. Sinyal ini hampir secara total tidak jelas di data original. Gambar 3.2 juga mengilustrasikan perhitungan sederhana dari pengurangan blok; semua harmonik dari 60 Hz dengan simultan ditekan dengan pergeseran 41
9 dan pengurangan sebuah sampel dari noise yang terekam. Dalam kondisi ideal jarang terlihat satu waktu geser t s yang nyatanya m s. Interval sampel terbatas f 0 dari rekaman ketidaktentuan lebih nilai nyata dari frekuensi dasar akan membatasi akurasi dari pergeseran. Walaupun proses pembatalan noise akan lebih optimal ketika t s m =, hasil f 0 yang lebih baik akan diperoleh pada saat m ts yang merupakan substansi f 0 kecil dari satu setengah perioda frekuensi harmonik tertinggi di data. Dalam beberapa kasus, hal yang penting ketika mengulang sampel data untuk mencapai sebuah hal yang lebih baik antara waktu pergeseran yang diinginkan. (Butler dan Russell, 1993) Pada tahun 1996, Butler mengusulkan bahwa metode pengurangan blok cukup efektif untuk menghilangkan noise harmonik pada kelipatan ganjil. Adapun notch filter biasanya digunakan untuk mengurangi noise yang tidak diinginkan pada frekuensi rendah (fundamental frequency). 3.3 Pengolahan Data Digital Pengertian dan gambaran sinyal Sinyal adalah pembawa informasi dan atau energi ketika gelombang fisis terjadi. Dengan kata lain, sinyal adalah presentasi fisik dari informasi. Dalam suatu pengukuran di lapangan, hasil rekaman yang diperoleh akan mengandung banyak informasi, termasuk informasi yang dikehendaki dan informasi yang tidak dibutuhkan. Tujuan dari pengolahan sinyal adalah memperoleh sinyal 42
10 yang dikehendaki secara optimal sedemikian sehingga rasio atau perbandingan sinyal per noise atau yang lebih dikenal S/N) cukup besar. Sebuah sinyal dapat dinyatakan dalam model matematis. Dengan menggunakan instrumen matematis yang tersedia, berbagai informasi yang terdapat di dalam sinyal dapat diketahui. Dari model matematis ini, secara umum sinyal dapat dibedakan atas 3 jenis yaitu sinyal kontinu, sinyal diskrit, dan sinyal digital. Sinyal kontinu adalah sinyal yang memenuhi sifat kekontinuitas. Dalam praktek pengolahan dan analisis sinyal hampir tidak pernah digunakan jenis sinyal kontinu. Secara alami hanya akan dimanfaatkan sejumlah data terbatas yang diperoleh dari sinyal kontinu. Sinyal atau informasi yang diperoleh dari sinyal ini dikenal sebagai sinyal diskrit. Dengan kata lain, sinyal diskrit adalah sinyal yang diperoleh dari sinyal kontinu pada waktu-waktu terbatas (waktu diskrit). Selang waktu di antara data pada sinyal diskrit dikenal sebagai perioda sampling. Hal yang perlu diketahui ketika berurusan dengan sinyal diskrit adalah terjadinya kehilangan informasi relatif dari sinyal asli (sinyal kontinu), yaitu informasi di antara data diskrit yang diperoleh pada suatu proses diskritisasi. Makin panjang perioda sampling, makin banyak pula informasi yang hilang. Pada pengolahan sinyal dengan komputer, sinyal yang digunakan bukan sinyal kontinu maupun sinyal diskrit tetapi sinyal digital. Sinyal digital diperoleh dari proses digitasi (kuantifikasi) terhadap sinyal kontinu dengan menggunakan suatu perangkat yang dikenal sebagai analog to digital converter Klasifikasi sinyal Sinyal dapat diklasifikasikan berdasarkan parameter dan kriterianya. Sinyal seismoelektrik termasuk dalam sinyal sinusoida sehingga pada tugas akhir ini 43
11 akan lebih ditekankan pada karakteristik sinyal sinusoida yang merupakan bagian dari sinyal periodik. Sinyal periodik dapat dituliskan secara matematis dalam persamaan berikut () t = x( t kt ) x + di mana k adalah elemen I (bilangan bulat), T adalah perioda dari sinyal. Contoh sederhana dari sinyal periodik adalah sinyal sinusoida () t = Acos ( 2π ft + θ ) = Acos[ πf ( t + T ) + θ ] x 2 di mana f = 1 T dan θ berturut-turut adalah frekuensi sinyal dan sudut fasa dari sinyal Frekuensi sampling Frekuensi ω s =2ω N dikenal juga sebagai frekuensi Nyquist. Suatu fungsi waktu yang terbatas f(t) dengan f(t)=0, t >T N, mempunyai hasil transformasi Fourier yang dapat diperoleh dari f (t) pada ω = nπ : F ( ω) = + n ( ω T nπ ) π sin N N F n = TN ω NTN nπ Fast Fourier transform dalam pengolahan sinyal digital Salah satu instrumen yang penting dalam pengolahan dan analisis sinyal digital adalah transformasi Fourier. Dengan transformasi ini sinyal dengan domain waktu dapat ditransformasi ke dalam domain frekuensi. Sedangkan untuk mengubah sinyal domain frekuensi ke dalam domain waktu digunakan inversi transformasi Fourier. Salah satu hal yang perlu diingat dalam menggunakan instrumen ini adalah tidak ada informasi yang hilang selama proses transformasi. T N 44
12 Namun, salah satu kelemahan instrumen ini adalah memerlukan komputasi yang sangat panjang. Dalam pengerjaan tugas akhir ini akan digunakan tool matematika yang sudah ada yaitu MATLAB dengan fungsinya Signal Processing Toolbox untuk mengolah dan analisis sinyal digital seismoelektrik. 45
13 (halaman ini sengaja dikosongkan) 46
BAB IV HASIL PENGUKURAN LAPANGAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA SEISMOELEKTRIK
BAB IV HASIL PENGUKURAN LAPANGAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA SEISMOELEKTRIK 4.1 Data Hasil Pengukuran Lapangan Dalam bab ini akan dijelaskan hasil-hasil yang diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1 Latar belakang Secara umum geofisika atau fisika bumi adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena-fenomena fisika yang terjadi di lapisan-lapisan
Lebih terperinciFENOMENA ELEKTROKINETIK DALAM SEISMOELEKTRIK DAN PENGOLAHAN DATANYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENGURANGAN BLOK. Tugas Akhir
FENOMENA ELEKTROKINETIK DALAM SEISMOELEKTRIK DAN PENGOLAHAN DATANYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENGURANGAN BLOK Tugas Akhir Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di Program
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. [1] Butler, Karl E., dan R. Don Russell Cancellation of Multiple Harmonic Noise
DAFTAR PUSTAKA [1] Butler, Karl E., dan R. Don Russell. 2003. Cancellation of Multiple Harmonic Noise Series In Geophysical Records. Geophysics, No. 68, hal. 1083-1090. [2] Garambois, S., dan M. Dietrich.
Lebih terperinciBab 1 Pengenalan Dasar Sinyal
Bab 1 Pengenalan Dasar Sinyal Tujuan: Siswa mampu menyelesaikan permasalahan terkait dengan konsep sinyal, menggambarkan perbedaan sinyal waktu kontinyu dengan sinyal waktu diskrit. Siswa mampu menjelaskan
Lebih terperinciKOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM. GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. -
KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. gembong@ub.ac.id - http://gembong.lecture.ub.ac.id Apa itu sinyal? Besaran fisis yang berubah menurut waktu, ruang atau variabel-variabel
Lebih terperinciDERET FOURIER DAN APLIKASINYA DALAM FISIKA
Matakuliah: Fisika Matematika DERET FOURIER DAN APLIKASINYA DALAM FISIKA Di S U S U N Oleh : Kelompok VI DEWI RATNA PERTIWI SITEPU (8176175004) RIFKA ANNISA GIRSANG (8176175014) PENDIDIKAN FISIKA REGULER
Lebih terperinciKOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM. GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. -
KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. gembong@ub.ac.id - http://gembong.lecture.ub.ac.id Apa itu sinyal? Besaran fisis yang berubah menurut waktu, ruang atau variabel-variabel
Lebih terperinciMATERI PENGOLAHAN SINYAL :
MATERI PENGOLAHAN SINYAL : 1. Defenisi sinyal 2. Klasifikasi Sinyal 3. Konsep Frekuensi Sinyal Analog dan Sinyal Diskrit 4. ADC - Sampling - Aliasing - Quantiasasi 5. Sistem Diskrit - Sinyal dasar system
Lebih terperinciINTERFERENSI GELOMBANG
INERFERENSI GELOMBANG Gelombang merupakan perambatan dari getaran. Perambatan gelombang tidak disertai dengan perpindahan materi-materi medium perantaranya. Gelombang dalam perambatannya memindahkan energi.
Lebih terperinciMelalui persamaan di atas maka akan terbentuk pola radargram yang. melukiskan garis-garis / pola pendekatan dari keadaan yang sebenarnya.
BAB IV SIMULASI DAN ANALISIS 4.1 Pembuatan Data Sintetis Dalam karya tulis ini pembuatan data sintetis mengikuti pola persamaan (3.1) Melalui persamaan di atas maka akan terbentuk pola radargram yang melukiskan
Lebih terperinciKomunikasi Data POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA. Lecturer: Sesi 5 Data dan Sinyal. Jurusan Teknik Komputer Program Studi D3 Teknik Komputer
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Jurusan Teknik Komputer Program Studi D3 Teknik Komputer Lecturer: M. Miftakul Amin, S. Kom., M. Eng. Komunikasi Data Sesi 5 Data dan Sinyal 2015 Komunikasi Data 1 Data & Sinyal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Informasi tentang pemasangan iklan di suatu radio (antara lain mengenai, jam berapa suatu iklan ditayangkan, dalam sehari berapa kali suatu iklan ditayangkan dan berapa
Lebih terperinciKOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T
Data dan Sinyal Data yang akan ditransmisikan kedalam media transmisi harus ditransformasikan terlebih dahulu kedalam bentuk gelombang elektromagnetik. Bit 1 dan 0 akan diwakili oleh tegangan listrik dengan
Lebih terperinciKONSEP DAN TERMINOLOGI ==Terminologi==
TRANSMISI DATA KONSEP DAN TERMINOLOGI ==Terminologi== Direct link digunakan untuk menunjukkan jalur transmisi antara dua perangkat dimana sinyal dirambatkan secara langsung dari transmitter menuju receiver
Lebih terperinciKONSEP FREKUENSI SINYAL WAKTU KUNTINYU & WAKTU DISKRIT
KONSEP FREKUENSI SINYAL WAKTU KUNTINYU & WAKTU DISKRIT Sinyal Sinusoidal Waktu Kontinyu T=/F A A cos X Acos Ft a 0 t t Sinyal dasar Eksponensial dng α imajiner X Ae a j t Ω = πf adalah frekuensi dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian tersebut meliputi akuisisi data, memproses. data, dan interpretasi data seismik.
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisitik dari data hasil rekaman seismik refleksi saluran tunggal. Adapun metode penelitian
Lebih terperinciB A B III SINYAL DAN MODULASI
B A B III SINYAL DAN MODULASI 4.1. Komponen Sinyal Untuk memperdalam komponen sinyal, maka dilihat dari fungsi waktu, sinyal elektromagnetik dapat dibedakan menjadi sinyal kontinyu dan diskrit. Sinyal
Lebih terperinciBAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang
BAB II HARMONISA PADA GENERATOR II.1 Umum Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang digunakan untuk menkonversikan daya mekanis menjadi daya listrik arus bolak balik. Arus
Lebih terperinciHAND OUT FISIKA DASAR I/GELOMBANG/GERAK HARMONIK SEDERHANA
GELOMBAG : Gerak Harmonik Sederhana M. Ishaq Pendahuluan Gerak harmonik adalah sebuah kajian yang penting terutama jika anda bergelut dalam bidang teknik, elektronika, geofisika dan lain-lain. Banyak gejala
Lebih terperinciKOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T
KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER 3 GANJIL 2017/2018 DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T Sinyal Digital Selain diwakili oleh sinyal analog, informasi juga dapat diwakili oleh sinyal digital.
Lebih terperinci1.4 KONVERSI ANALOG-KE DIGITAL DAN DIGITAL-KE-ANALOG. Sinyal-sinyal analog di alam:
1.4 KONVERSI ANALOG-KE DIGITAL DAN DIGITAL-KE-ANALOG Sinyal-sinyal analog di alam: 1. Suara 2. Sinyal biologis 3. Sinyal seismik 4. Sinyal radar 5. Sinyal sonar 6. Sinyal audio dan video Tiga langkah proses
Lebih terperinciDigital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1 Tujuan Belajar Peserta mengerti proses interpolasi yang terjadi dalam DAC Digital to Analog Converter Digital to Analog Converter digunakan
Lebih terperinciTujuan dari Bab ini:
Data dan Sinyal Tujuan dari Bab ini: Pembaca memahami representasi data dan sinyal analog maupun digital. Pembaca mampu membuat representasi sinyal dalam domain waktu dan domain frekuensi. Pembaca memahami
Lebih terperinciBab II Teori Dasar. Gambar 2.1 Diagram blok sistem akuisisi data berbasis komputer [2]
Bab II Teori Dasar 2.1 Proses Akuisisi Data [2, 5] Salah satu fungsi utama suatu sistem pengukuran adalah pembangkitan dan/atau pengukuran tehadap sinyal fisik riil yang ada. Peranan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen-komponen seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filter merupakan suatu rangkaian yang berfungsi untuk melewatkan sinyal frekuensi yang diinginkan dan menahan sinyal frekuensi yang tidak dikehendaki serta untuk memperkecil
Lebih terperinciGambar 3.1 Lintasan Pengukuran
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yaitu metode mengumpulkan data tanpa melakukan akuisisi data secara langsung
Lebih terperinciGERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana
GERAK HARMONIK Pembahasan Persamaan Gerak untuk Osilator Harmonik Sederhana Ilustrasi Pegas posisi setimbang, F = 0 Pegas teregang, F = - k.x Pegas tertekan, F = k.x Persamaan tsb mengandung turunan terhadap
Lebih terperinciAnalisa dan Sintesa Bunyi Dawai Pada Gitar Semi-Akustik
Analisa dan Sintesa Bunyi Dawai Pada Gitar Semi-Akustik Eko Rendra Saputra, Agus Purwanto, dan Sumarna Pusat Studi Getaran dan Bunyi, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi daya Beban yang mendapat suplai daya dari PLN dengan tegangan 20 kv, 50 Hz yang diturunkan melalui tranformator dengan kapasitas 250 kva, 50 Hz yang didistribusikan
Lebih terperinciBAB II TEORI PENUNJANG
BAB II TEORI PENUNJANG Pada bab ini akan dibahas mengenai teori penunjang yang berhubungan dengan judul tugas akhir yang dikerjakan seperti suara, gelombang, sinyal, noise, Finite Impulse Response (FIR)
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR ANTENA. Dilihat dari latar belakang telekomunikasi berupa komunikasi wireless,
BAB II TEORI DASAR ANTENA 2.1 Umum Dilihat dari latar belakang telekomunikasi berupa komunikasi wireless, antena radio pertama dibuat oleh Heinrich Hertz yang tujuannya untuk membuktikan keberadaan gelombang
Lebih terperinciKOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM
KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM Sinyal dan Sistem Sinyal dan Sistem Klasifikasi Sinyal Konsep rekuensi Analog to Digital Conversion Sampling SINYAL, SISTEM DAN KOMPUTASI SINYAL Sinyal Besaran-besaran
Lebih terperinciQuadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto,
Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto, http://sigitkus@ub.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, kebutuhan
Lebih terperinciUntai Elektrik I. Waveforms & Signals. Dr. Iwan Setyawan. Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana. Untai 1. I. Setyawan.
Untai Elektrik I Waveforms & Signals Dr. Iwan Setyawan Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana Secara umum, tegangan dan arus dalam sebuah untai elektrik dapat dikategorikan menjadi tiga jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filter merupakan suatu perangkat yang menghilangkan bagian dari sinyal yang tidak di inginkan. Filter digunakan untuk menglewatkan atau meredam sinyal yang di inginkan
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa
Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa Agus R. Utomo Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok 16424 E-mail : arutomo@yahoo.com Mohamad Taufik
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan
BAB II DASAR TEORI 2. 1 Suara Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan amplitude tertentu melalui media perantara yang dihantarkannya seperti media air, udara maupun benda
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN. 39 Universitas Indonesia
BAB 5 PEMBAHASAN Dua metode penelitian yaitu simulasi dan eksperimen telah dilakukan sebagaimana telah diuraikan pada dua bab sebelumnya. Pada bab ini akan diuraikan mengenai analisa dan hasil yang diperoleh
Lebih terperinciGelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr
Gelombang A. PENDAHULUAN Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang merambat getaran tanpa memindahkan partikel. Partikel hanya bergerak di sekitar titik kesetimbangan. Gelombang berdasarkan medium
Lebih terperinciLely Etika Sari ( ) Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI MASSA BANDUL TERHADAP POLA GERAK BANDUL DAN VOLTASE BANGKITAN GENERATOR PADA SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBAN LAUT SISTEM BANDUL KONIS Lely Etika Sari (2107100088)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul
37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengambilan Database Awalnya gitar terlebih dahulu ditala menggunakan efek gitar ZOOM 505II, setelah ditala suara gitar dimasukan kedalam komputer melalui
Lebih terperinciAplikasi Deret Fourier (FS) Deret Fourier Aplikasi Deret Fourier
Aplikasi Deret Fourier (FS) 1. Deret Fourier Menurut Fourier setiap fungsi periodik dapat dinyatakan sebagai jumlah fungsi sinus dan cosinus yang tak berhingga jumlahnya dan dihubungkan secara harmonis.
Lebih terperinciFrekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia
Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia Tjong Wan Sen #1 # Fakultas Komputer, Universitas Presiden Jln. Ki Hajar Dewantara, Jababeka, Cikarang 1 wansen@president.ac.id Abstract Pengenalan ucapan
Lebih terperinciDERET FOURIER. 1. Pendahuluan
DERET FOURIER 1. Pendahuluan Teorema Fourier: Suatu fungsi periodik terhadap waktu, x p (t), dengan perioda dasar T 0, dapat dinyatakan sebagai jumlah tak hingga dari gelombang-gelombang sinusoidal. Fungsi
Lebih terperinciMATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER
MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER 1 Deret Fourier 2 Tujuan : 1. Dapat merepresentasikan seluruh fungsi periodik dalam bentuk deret Fourier. 2. Dapat memetakan Cosinus Fourier, Sinus Fourier, Fourier
Lebih terperinciOPTIMASI RERATA DALAM PROSES KORELASI SILANG UNTUK MENENTUKAN LOKASI RADIO TRANSMITTER
164... Prosiding Seminar Matematika, Sains dan I, FMIPA UNSRA, 14 Juni 2013 OPIMASI RERAA DALAM PROSES KORELASI SILANG UNUK MENENUKAN LOKASI RADIO RANSMIER Isnan Nur Rifai 1), Wahyu Widada 2) 1) Program
Lebih terperinciANALISIS DERET FOURIER UNTUK MENENTUKAN PERSAMAAN FUNGSI GELOMBANG SINUSOIDAL ARUS AC PADA OSILOSKOP
ANAISIS DERE FOURIER UNUK MENENUKAN PERSAMAAN FUNGSI GEOMBANG SINUSOIDA ARUS AC PADA OSIOSKOP 1.Dian Sandi,.Imas R.E, Malinda Pendidikan Fisika UHAMKA Jakarta Email 1.diansandi@gmail.com.iye1@yahoo.com
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasar I (FI-31) Topik hari ini Getaran dan Gelombang Getaran 1. Getaran dan Besaran-besarannya. Gerak harmonik sederhana 3. Tipe-tipe getaran (1) Getaran dan besaran-besarannya besarannya Getaran
Lebih terperinciudara maupun benda padat. Manusia dapat berkomunikasi dengan manusia dari gagasan yang ingin disampaikan pada pendengar.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Suara (Speaker) Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan amplitudo tertentu melalui media perantara yang dihantarkannya seperti media air, udara maupun
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Gelombang dan klasifikasinya. Gelombang adalah suatu gangguan menjalar dalam suatu medium ataupun tanpa medium. Dalam klasifikasinya gelombang terbagi menjadi yaitu :. Gelombang
Lebih terperinciOsilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas
OSILASI Osilasi Osilasi terjadi bila sebuah sistem diganggu dari posisi kesetimbangannya. Karakteristik gerak osilasi yang paling dikenal adalah gerak tersebut bersifat periodik, yaitu berulang-ulang.
Lebih terperinciBINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK)
BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK) Sigit Kusmaryanto http://sigitkus@ub.ac.id I Pendahuluan Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi pada sinyal pembawa sehingga menghasilkan sinyal termodulasi.
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR. Prinsip dasar metodee seismik, yaitu menempatkan geophone sebagai penerima
BAB III TEORI DASAR 3.1. Konsep Refleksi Gelombang Seismik Prinsip dasar metodee seismik, yaitu menempatkan geophone sebagai penerima getaran pada lokasi penelitian. Sumber getaran dapat ditimbulkan oleh
Lebih terperinciSurvei Seismik Refleksi Untuk Identifikasi Formasi Pembawa Batubara Daerah Tabak, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah
Survei Seismik Refleksi Untuk Identifikasi Formasi Pembawa Batubara Daerah Tabak, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah Wawang Sri Purnomo dan Muhammad Rizki Ramdhani Kelompok Penyelidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi panas bumi di sekitar daerah Tegal dengan menggunakan metode deskriptif analitik. Data sekunder yang
Lebih terperinciRijal Fadilah. Transmisi Data
Rijal Fadilah Transmisi Data Review Sistem Komunikasi Data Entitas yg melambangkan suatu pengertian Jenis : data analog & data digital Signal / Sinyal Suatu bentuk/cara utk menyalurkan data Jenis : signal
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang
Lebih terperinciSpektrum dan Domain Sinyal
Spektrum dan Domain Sinyal 1 Sinyal dan Spektrum Sinyal Komunikasi merupakan besaran yang selalu berubah terhadap besaran waktu Setiap sinyal dapat dinyatakan di dalam domain waktu maupun di dalam domain
Lebih terperinciBAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI
BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI Sebagian besar sinyal-sinyal di alam adalah sinyal analog. Untuk memproses sinyal analog dengan sistem digital, perlu dilakukan proses pengubahan sinyal analog menjadi
Lebih terperinciKELAS XII FISIKA SMA KOLESE LOYOLA SEMARANG SMA KOLESE LOYOLA M1-1
KELAS XII LC FISIKA SMA KOLESE LOYOLA M1-1 MODUL 1 STANDAR KOMPETENSI : 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah KOMPETENSI DASAR 1.1. Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri
Lebih terperinciSINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014
SINYAL DISKRIT DUM 1 September 2014 ADC ADC 3-Step Process: Sampling (pencuplikan) Quantization (kuantisasi) Coding (pengkodean) Digital signal X a (t) Sampler X(n) Quantizer X q (n) Coder 01011 Analog
Lebih terperinciTujuan Belajar 1. Peserta mengetahui definisi, representasi matematis, dan pengertian dasar tentang sinyal, sistem, dan pemrosesan sinyal
Bab : PENDAHULUAN Sinyal, Sistem, dan Pemrosesan Sinyal Tujuan Belajar Peserta mengetahui definisi, representasi matematis, dan pengertian dasar tentang sinyal, sistem, dan pemrosesan sinyal Sinyal adalah
Lebih terperincis(t) = C (2.39) } (2.42) atau, dengan menempatkan + )(2.44)
2.9 Analisis Fourier Alasan penting untuk pusat osilasi harmonik adalah bahwa virtually apapun osilasi atau getaran dapat dipecah menjadi harmonis, yaitu getaran sinusoidal. Hal ini berlaku tidak hanya
Lebih terperinciRijal Fadilah. Transmisi & Modulasi
Rijal Fadilah Transmisi & Modulasi Pendahuluan Sebuah sistem komunikasi merupakan suatu sistem dimana informasi disampaikan dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya tempat A yang terletak ditempat yang
Lebih terperinciLokasi pengukuran dilakukan pada desa Cikancra kabupaten. Tasikmalaya. Lahan berada diantara BT dan LS
BAB IV AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengukuran Insitu 4.1.1 Lokasi dan Persiapan Lokasi pengukuran dilakukan pada desa Cikancra kabupaten Tasikmalaya. Lahan berada diantara 1 0 20 1 0 25 BT dan 7 0
Lebih terperinciSASARAN PEMBELAJARAN
OSILASI SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mengenal persamaan matematik osilasi harmonik sederhana. Mahasiswa mampu mencari besaranbesaran osilasi antara lain amplitudo, frekuensi, fasa awal. Syarat Kelulusan
Lebih terperinciB. LANDASAN TEORI Getaran adalah gerak bolak balik melalui titik keseimbangan. Grafik getaran memiliki persamaan: y= A sin ( ωt +φ o)
A. TUJUAN PERCOBAAN. Mengetahui berbagai pola lissajous dengan variasi frekuensi dan amplitudo. Menggambarkan pola-pola lissajous menggunakan fungsi sinusoidal pada sumbu x dan sumbu y 3. Membandingkan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda.
BAB II DASAR TEORI. Umum Pada kebanyakan sistem, baik itu elektronik, finansial, maupun sosial sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda. Karena sebagian besar sinyal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang pesat mempermudah manusia dalam mencapai kebutuhan hidup. Hal tersebut telah merambah segala bidang termasuk dalam bidang kedokteran.
Lebih terperinciBAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk
BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA Kompetensi: Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk komunikasi, salah satunya pada rentang band High Frequency (HF). Mahasiswa
Lebih terperinciPemisahan Sinyal Noise Pada Pengolahan Data Medan Magnet Bumi Menggunakan Transformasi Wavelet
Pemisahan Sinyal Noise Pada Pengolahan Data Medan Magnet Bumi Menggunakan Transformasi Wavelet Setyanto Cahyo Pranoto Pusat Sains Antariksa, Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional - LAPAN, Jl. DR.
Lebih terperinciPertemuan ke-5 Sensor : Bagian 1. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM
Pertemuan ke-5 Sensor : Bagian 1 Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM Agenda Pengantar sensor Pengubah analog ke digital Pengkondisi sinyal Pengantar sensor medan EM Transduser
Lebih terperinciRadio dan Medan Elektromagnetik
Radio dan Medan Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat, Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Suatu sistem tenaga listrik dikatakan ideal jika bentuk gelombang arus yang dihasilkan dan bentuk gelombang tegangan yang disaluran ke konsumen adalah gelombang sinus murni.
Lebih terperincimenganalisis suatu gerak periodik tertentu
Gerak Harmonik Sederhana GETARAN Gerak harmonik sederhana Gerak periodik adalah gerak berulang/berosilasi melalui titik setimbang dalam interval waktu tetap. Gerak harmonik sederhana (GHS) adalah gerak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arus Netral pada Sistem Tiga Fasa Empat Kawat Jaringan distribusi tegangan rendah adalah jaringan tiga fasa empat kawat, dengan ketentuan, terdiri dari kawat tiga fasa (R, S,
Lebih terperinciFisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari
Lebih terperincigeofisika yang cukup popular. Metode ini merupakan metode Nondestructive Test yang banyak digunakan untuk pengamatan dekat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Perumusan Masalah 1.1.1 Latar belakang Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan salah satu metode eksplorasi geofisika yang cukup popular. Metode ini merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meruntuhkan bangunan-bangunan dan fasilitas umum lainnya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gempa bumi merupakan fenomena alam yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua, karena seringkali diberitakan adanya suatu wilayah dilanda gempa bumi, baik yang ringan
Lebih terperinciKONSEP SINYAL. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani February EL2032 Sinyal dan Sistem
KONSEP SINYAL Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani 1 18 February 2013 Tujuan Belajar : mendefinisikan sinyal dan memberi contoh tentang sinyal menggambarkan domain
Lebih terperinciBab 3. Transmisi Data
Bab 3. Transmisi Data Bab 3. Transmisi Data 1/34 Outline Terminologi dan Konsep Transmisi Data Media Transmisi Konsep Domain Waktu Konsep Domain Frekuensi Transmisi Analog Transmisi Digital Gangguan Transmisi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SENSOR MEKANIK KETINGGIAN LEVEL AIR Transduser adalah alat yang mengubah suatu energi dari satu bentuk ke bentuk lain. Sebuah tranduser digunakan untuk mengkonversi suatu besaran
Lebih terperinciHubungan 1/1 filter oktaf. =Frekuesi aliran rendah (s/d -3dB), Hz =Frekuesi aliran tinggi (s/d -3dB), Hz
Hubungan 1/1 filter oktaf f 1 f 2 f 1 = 2 1/2f c f 1 = 2 1/2f c f 1 = 2f c1 = frekuensi tengah penyaring =Frekuesi aliran rendah (s/d -3dB), Hz =Frekuesi aliran tinggi (s/d -3dB), Hz Analisis oktaf sepertiga,
Lebih terperinciLatihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang
Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang 1. Grafik antara tekanan gas y yang massanya tertentu pada volume tetap sebagai fungsi dari suhu mutlak x adalah... a. d. b. e. c. Menurut Hukum Gay Lussac menyatakan
Lebih terperinciIII. TEORI DASAR. melalui bagian dalam bumi dan biasa disebut free wave karena dapat menjalar
III. TEORI DASAR 3.1. Jenis-jenis Gelombang Seismik 3.1.1. Gelombang Badan (Body Waves) Gelombang badan (body wave) yang merupakan gelombang yang menjalar melalui bagian dalam bumi dan biasa disebut free
Lebih terperinciGROUND PENETRATING RADAR (GPR)
BAB II GROUND PENETRATING RADAR (GPR) 2.1 Gelombang Elektromagnetik Gelombang adalah energi getar yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoidal. Selain radiasi elektromagnetik,
Lebih terperinciDTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI
DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI By : Dwi Andi Nurmantris OSILOSKOP POKOK BAHASAN OSILOSKOP ANALOG OSILOSKOP DIGITAL Pengertian Osiloskop Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang
Lebih terperinciJaringan Syaraf Tiruan pada Robot
Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot Membuat aplikasi pengenalan suara untuk pengendalian robot dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan sebagai algoritma pembelajaran dan pemodelan dalam pengenalan suara.
Lebih terperinciKarakteristik Gerak Harmonik Sederhana
Pertemuan GEARAN HARMONIK Kelas XI IPA Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Rasdiana Riang, (5B0809), Pendidikan Fisika PPS UNM Makassar 06 Beberapa parameter yang menentukan karaktersitik getaran: Amplitudo
Lebih terperinciBAB II GROUND PENETRATING RADAR (GPR)
BAB II GROUND PENETRATING RADAR (GPR).1 Prinsip Dasar GPR Ground Penetrating Radar (GPR) biasa disebut georadar. Berasal dari dua kata yaitu geo berarti bumi dan radar singkatan dari radio detection and
Lebih terperinciKARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA
KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA Pertemuan 2 GETARAN HARMONIK Kelas XI IPA Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Rasdiana Riang, (15B08019), Pendidikan Fisika PPS UNM Makassar 2016 Beberapa parameter
Lebih terperinciReferensi : Hirose, A Introduction to Wave Phenomena. John Wiley and Sons
SILABUS : 1.Getaran a. Getaran pada sistem pegas b. Getaran teredam c. Energi dalam gerak harmonik sederhana 2.Gelombang a. Gelombang sinusoidal b. Kecepatan phase dan kecepatan grup c. Superposisi gelombang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 2015 dan tempat
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 205 dan tempat pelaksanaan penelitian ini di Laboratorium Elektronika Jurusan Fisika Fakultas Matematika
Lebih terperinciSINYAL. Adri Priadana ilkomadri.com
SINYAL Adri Priadana ilkomadri.com Pengertian Sinyal Merupakan suatu perubahan amplitude dari tegangan atau arus terhadap waktu (time). Data yang dikirimkan dalam bentuk analog ataupun digital. Sinyal
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus 2012 sampai dengan November 2012
21 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus 2012 sampai dengan November 2012 dan dilakukan di Laboratorium Fisika Komputasi Jurusan Fisika Fakultas
Lebih terperinciSurvei Seismik Refleksi Untuk Identifikasi Formasi Pembawa Batubara Daerah Ampah, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah
Survei Seismik Refleksi Untuk Identifikasi Formasi Pembawa Batubara Daerah Ampah, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah Priyono, Tony Rahadinata, dan Muhammad Rizki Ramdhani Kelompok Penyelidikan
Lebih terperinciBAB IV SINYAL DAN MODULASI
DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB IV SINYAL DAN MODULASI IF Pengertian Sinyal Untuk menyalurkan data dari satu tempat ke tempat yang lain, data akan diubah menjadi sebuah bentuk sinyal. Sinyal adalah
Lebih terperinciMateri II TEORI DASAR ANTENNA
Materi II TEORI DASAR ANTENNA 2.1 Radiasi Gelombang Elektromagnetik Antena (antenna atau areal) adalah perangkat yang berfungsi untuk memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Koordinat Titik Pengukuran Audio Magnetotellurik (AMT)
BAB III METODE PENELITIAN A. Koordinat Titik Pengukuran Audio Magnetotellurik (AMT) Pengukuran audio magnetotellurik (AMT) dilakukan pada 13 titik yang berarah dari timur ke barat. Titik pengukuran pertama
Lebih terperinci