STUDI EVALUASI DAN PERENCANAAN SISTEM SALURAN DRAINASI UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KOTA PURUK CAHU KABUPATEN MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
|
|
- Iwan Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STUDI EVALUASI DAN PERENCANAAN SISTEM SALURAN DRAINASI UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KOTA PURUK CAHU KABUPATEN MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Ardian Suwindra 1, Ussy Andawayanti 2, Prima Hadi Wicaksono 2 1 Mahasiswa Jurusan Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2 Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya ardianwre2012@gmail.com, uandawayanti@ub.ac.id, prima_hw@ub.ac.id ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir diketahui terjadi genangan di Kota Puruk Cahu yang mengganggu aktifitas mansyarakat. Evaluasi saluran drainasi dan simulasi banjir diperlukan untuk mengetahui faktor penyebabnya. Luapan Sungai Barito mencapai ketinggian +41,00. Hasil analisa debit banjir historis didapatkan besarnya debit adalah 6.821,12 m 3 /dt dengan kala ulang 6 tahunan. Evaluasi kapasitas saluran drainasi dilakukan dengan metode perbandingan antara debit rencana dengan kala ulang 10 tahun dan kapasitas saluran. Sedangkan simulasi banjir menggunakan RAS Mapper pada software HEC-RAS dengan debit banjir rancangan 1 tahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, dan 20 tahun dengan alternatif solusi pembuatan tanggul dan kolam penampungan sementara dengan memanfaatkan lahan kosong di lokasi tersebut. Hasil evaluasi saluran didapatkan sebagian besar saluran tidak dapat menampung debit banjir rancangan, sehingga dilakukan perencanaan dimensi saluran baru. Besarnya dimensi saluran rencana dikelompokkan menjadi tiga tipe. Tipe I (b=1m dan h=1m), tipe II (b=1,5m dan h=1,5m) dan tipe III (b=1m dan h=1,5m). Besarnya biaya yang diperlukan untuk perencanaan saluran baru adalah Rp ,00. Alternatif pemecahan masalah banjir Sungai Barito adalah dengan menggali potensi lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk kolam penampungan sementara seluas 0,95 km 2 dan pembuatan tanggul dengan tinggi 4,00 m. Hasil simulasi banjir dengan alternatif penambahan tanggul dan pembuatan kolam penampungan sementara dapat mengurangi luas genangan banjir hingga 42%. Kata kunci: Drainasi, evaluasi, rehabilitasi, banjir. ABSRTACT A few years ago there was a runoff in the Puruk Cahu City and disturbing social activity. Evaluation of drainage and flood simulation is needed to determine the factors cause it. Flood of Barito River reaches a height of +41,00. From the analysis of historical flood discharge, discharge of history flood obtained magnitude is 6.821,12 m 3 / sec and estimated return period is 6 th. Evaluation of the capacity of drainage channels carried by the method of comparison between the discharge design with a return period of 10 years and the channel capacity. Flood simulation using RAS Mapper on HEC-RAS software version with the design flood discharge are 1 year, 2 years, 5 years, 10 years, and 20 years with the alternative solution is flood wall and retarding by utilizing vacant land in the city of Puruk Cahu. The results of the evaluation channel obtained that most existing channels cannot accommodate the flood discharge design 10 years, so that should be planning a new channel dimensions according it. The magnitude of the dimensions of the channel design are grouped into three types. Type I (b=1m ; h=1m), type II (b=1,5m ; h=1,5m) and type III (b=1m ; h=1,5m). The cost required to plan a new channel of drainage is much Rp ,00 Alternative solutions Flood of Barito River is to explore the potential of vacant land that can be used for Retarding an area of 0,95 km 2 and manufacture of high flood wall to 4,00 m. The simulation results with an alternative flood walls and manufacturing retarding effectively to reduce the impact of Barito River flooding until 42%. Keywords: Drainage, evaluation, rehabilitation, flood
2 1. PENDAHULUAN Dalam beberapa tahun terakhir terjadi genangan air di beberapa titik di Kota Puruk Cahu akibat belum adanya saluran drainasi yang memadai. Mengingat bahwa lokasi genangan yang terjadi merupakan daerah pusat kota yang menjadi sentral dari berbagai kegiatan perekonomian, maka harus ada sistem drainasi yang baik. Dengan adanya drainasi yang baik maka genangan air hujan dapat disalurkan ke badan air sehingga genangan dapat dihindari dan aktifitas masyarakat tidak akan terganggu. Terlepas dari permasalahan saluran darinasi, Kota Puruk Cahu merupakan kota yang dilalui sungai besar yaitu Sungai Barito. Pada tahun 2014 tinggi muka air banjir Sungai Barito mencapai elevasi +41,00 dan menggenangi daerah di sekitar Jembatan Dirung Bajo dengan ketinggian mencapai 1m. Tingginya muka air banjir Sungai Barito mengakibatkan aliran pada sungai-sungai kecil di Kota Puruk Cahu menjadi tertahan. Kondisi topografi Kota Puruk Cahu yang banyak cekungan menjadi tempat genangan akibat luapan sungai ini. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa sebaran banjir untuk mengetahui pengaruh banjir akibat meluapnya Sungai Barito. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui besar dan kala ulang debit banjir historis Sungai Barito, mengetahui besarnya debit banjir untuk evaluasi saluran drainasi, mengetahui besarnya kapasitas saluran eksisting, mendapatkan dimensi saluran baru sesuai dengan debit banjir rancangan, mendapatkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang diperlukan, mengetahui sebaran banjir dari luapan Sungai Barito di Kota Puruk Cahu. mengetahui efek penambahan tanggul dan tampungan banjir sementra untuk menanggulangi banjir Sungai Barito. Manfaat dari studi ini adalah didapatkan gambaran mengenai kondisi saluran drainasi di Kota Puruk Cahu, didapatkan hasil evaluasi kapasitas saluran drainasi yang belum berfungsi secara maksimal, didapatkan estimasi biaya yang diperlukan untuk perencanaan saluran drainasi sesuai dengan debit banjir rancangan, didapatkan pula gambaran mengenai sebaran banjir akibat luapan Sungai Barito serta alternatif pemecahan masalah untuk mengurangi dampak akibat kejadian banjir tersebut. 2. METODOLOGI Pada studi ini, digunakan metode evaluasi perbandingan antara debit hujan rencana dan kapasitas saluran eksisting yang tersedia untuk analisa drainasi. Sedangkan untuk penanganan banjir Sungai Barito disimulasikan dengan RAS Mapper pada Software HEC-RAS Lokasi Studi Lokasi studi ini adalah di Kota Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah. Gambar 1. Lokasi Kota Puruk Cahu di Peta Administrasi Kabupaten Murung Raya Data yang Digunakan 1. Peta lokasi studi untuk mengetahui kondisi lokasi secara lebih detail. 2. Data Hujan. Data ini digunaka nuntuk analisa debit banjir rencana. 3. Peta Topografi daerah lokasi studi. Peta ini digunakan untuk sebaran dan pola aliran permukaan di lokasi studi. 4. Peta Tata Guna Lahan. Peta ini digunakan untuk mencari koefisien pengaliran dari masing masing zona perencanaan.
3 Debit (m3/dt) 5. Data Penduduk. Digunakan untuk analisa debit air kotor pemukiman. 6. Data Harga Satuan Dasar Kota Puruk Cahu. Data ini digunakan untuk menganalisa biaya yang dibutuhkan untuk perencanaan. 7. Peta Citra Satelit. Digunakan untuk simulasi sebaran banjir Sungai Barito. sampai menjadi 30 % dari jam puncak (jam) Berikut ini merupakan batas DAS Barito yang berpengaruh terhadap debit banjir di Kota Puruk Cahu. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun hasil pembahasan dalam studi ini adalah sebagai berikut. Debit Banjir Histori Sungai Barito Berikut ini adalah peta sebaran banjir histori Sungai Barito di Kota Puruk Cahu pada peta topografi. Gambar 3. DAS Barito yang berpengaruh di Kota Puruk Cahu Luas DAS yang berpengaruh adalah km 2 dengan panjang sungai utama 324 km. Berdasarkan analisa debit banjir metode HSS Nakayasu didapatkan besarnya debit dengan kala ulang 1 tahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun dan 20 tahun sebagai berikut. Gambar 2. Sebaran Banjir Histori pada Peta Topografi 12000, ,000 HIDROGRAFT BANJIR SUNGAI BARITO Analisa debit banjir Sungai Barito digunakan metode Hidrograf Satuan Sintetis (HSS) Nakayasu. Adapun parameter yang dibutuhkan adalah luas DAS, panjang sungai utama dan koefisien pengaliran. Besarnya debit puncak metode HSS Nakayasu adalah: C * A* Ro Qp 3,68 *(0.3* Tp T0,3 ) Keterangan: Q p : debit puncak banjir (m 3 /dt) R 0 : hujan satuan (mm) T p : tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak banjir (jam) T 0.3 : waktu yang diperlukan oleh penurunan debit, dari debit puncak JAM 8000, , , ,000 0,000 0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 waktu (Jam) Q 1 Tahun Q 2 Tahun Q 5 Tahun Q 10 Tahun Q 20 Tahun Q 50 Tahun TR 1 TH TR 2 TH TR 5 TH TR 10 TH TR 20 TH TR 50 TH (m 3 /dt) (m 3 /dt) (m 3 /dt) (m 3 /dt) (m 3 /dt) (m 3 /dt) 35, , , , , , ,88 Gambar 4. Hidrograf Banjir Sungai Barito Metode HSS Nakayasu Berdasarkan analisa daya tampung berdasarkan penampang Sungai Barito didapatkan hasil untuk setiap kenaikan muka air adalah seperti pada tabel berikut ini.
4 Tabel 1. Hubungan antara Elevasi Muka Air dan Debit Sungai Barito Elevasi Muka Air Debit (m 3 /detik 0,00 238,26 790, , , , , , ,94 Mengacu pada kejadian banjir histori yang pernah terjadi maka untuk perencanaan drainasi digunakan kala ulang 10 tahun untuk mengantisipasi kejadian serupa terlampaui kembali. Berikut ini merupakan skematisasi saluran drainasi yang ada di Kota Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Gambar 5. Grafik Hubungan Debit dan Kala Ulang Debit Banjir Sungai Barito Metode HSS Nakayasu Hasil analisa kapasitas tampungan Sungai Barito pada elevasi +41,00 adalah sebesar 6.821,12 m 3 /detik. Dari grafik hubungan antara debit dan kala ulang banjir rancangan Sungai Barito yang diperoleh dengan metode HSS Nakayasu diketahui kala ulang banjir histori Sungai Barito adalah 6 tahunan. Analisa Debit Rencana Sluran Drainasi Metode Rasional Metode rasional adalah metode untuk menghitung debit banjir maksimum dari curah hujan. Metode ini dapat menggambarkan hubungan antara debit limpasan dengan besar curah hujan secara praktis untuk luas DAS hingga 300 ha. Rumus yang digunakan: Qp = 0, C. I. A Keterangan: Qp : debit puncak (m 3 /dtk) C : koefisien pengaliran I : intensitas hujan rerata selama waktu tiba banjir (mm/jam) A : luas daerah tangkapan (ha) Gambar 6. Skema Saluran Drainasi Kota Puruk Cahu. Berdasarkan analisa debit rencana metode rasional didapatkan debit persaluran sebagai berikut. Tabel 2. Debit Rencana Saluran Drainasi Metode Rasional Nama Saluran Jalan C Rerata I A Q mm ha m 3 /dt Saluran 1 Jl.Veteran 0, ,23 16,36 3,11 Saluran 2 Kh. Dewantara 0, ,49 23,25 3,35 Saluran 3 A.Yani 1 0,494 78,21 15,19 1,63 Saluran 4 A.Yani 2 0,490 78,02 15,41 1,64 Saluran 5 A.Yani 3 0, ,16 36,25 5,45 Saluran 6 P.Basan 1 0, ,90 1,80 0,39 Saluran 7 P.Basan 2 0,404 73,88 1,95 0,16 Saluran 8 P.Basan 3 0, ,75 2,12 0,30 Saluran 9 P.Basan 4 0, ,75 2,53 0,39 Saluran 10 Cilik Riwut 1 0, ,29 4,03 0,67 Saluran 11 Cilik Riwut 2 0, ,32 5,10 0,59 Saluran 12 Cilik Riwut 3 0, ,06 2,14 0,51 Saluran 13 B.Utomo 1 0, ,73 0,35 6,22 Saluran 14 B.Utomo 2 0, ,76 0,37 0,14 Saluran 15 B.Utomo 3 0,451 76,26 7,74 0,74 Saluran 16 B.Utomo 4 0,440 77,14 7,03 0,66 Saluran 17 Jend. Sudirman 1 0, ,37 1,94 0,30 Saluran 18 Jend. Sudirman 2 0,457 99,88 8,86 1,12 Saluran 19 Jend. Sudirman 3 0,472 98,69 6,29 1,12 Saluran 20 Jend. Sudirman 4 0,429 81,50 10,58 1,03 Saluran 21 Jend. Sudirman 5 0,445 85,54 8,65 0,92
5 Analisa Debit Air Kotor Pemukiman Buangan air kotor setiap km 2 dapat dihitung sebagai berikut: Qk = (Pn.q)/A Maka debit air kotor untuk masingmasing saluran drainasi dihitung sebagai berikut : Qki = Qk x Ai Keterangan : Qk : debit air kotor rata-rata (m 3 /dt/km 2 ) Pn : jumlah penduduk q : debit air buangan (lt/dt/orang) A : luas total wilayah (km 2 ) Qki : debit air kotor per saluran (m 3 /dt) Ai : luas tiap daerah pengaliran (km 2 ) Berikut ini adalah hasil perhitungan debit air kotor buangan dari pemukiman. Tabel 3. Debit Air Kotor Pemukiman Luas Nama Qk Qki Jalan Pemukiman Saluran km 2 (m3/dt/km 2 ) (m3/dt) Saluran 1 Jl.Veteran 0,062 0,0815 0,0051 Saluran 2 Kh. Dewantara 0,091 0,0815 0,0074 Saluran 3 A.Yani 1 0,067 0,0815 0,0054 Saluran 4 A.Yani 2 0,059 0,0815 0,0048 Saluran 5 A.Yani 3 0,120 0,0815 0,0097 Saluran 6 P.Basan 1 0,007 0,0815 0,0006 Saluran 7 P.Basan 2 0,007 0,0815 0,0006 Saluran 8 P.Basan 3 0,009 0,0815 0,0007 Saluran 9 P.Basan 4 0,011 0,0815 0,0009 Saluran 10 Cilik Riwut 1 0,015 0,0815 0,0012 Saluran 11 Cilik Riwut 2 0,017 0,0815 0,0014 Saluran 12 Cilik Riwut 3 0,007 0,0815 0,0006 Saluran 13 B.Utomo 1 0,001 0,0815 0,0001 Saluran 14 B.Utomo 2 0,002 0,0815 0,0001 Saluran 15 B.Utomo 3 0,030 0,0815 0,0025 Saluran 16 B.Utomo 4 0,025 0,0815 0,0021 Saluran 17 Jend. Sudirman 1 0,005 0,0815 0,0004 Saluran 18 Jend. Sudirman 2 0,036 0,0815 0,0030 Saluran 19 Jend. Sudirman 3 0,025 0,0815 0,0021 Saluran 20 Jend. Sudirman 4 0,034 0,0815 0,0028 Saluran 21 Jend. Sudirman 5 0,022 0,0815 0,0018 Besarnya debit air kotor buangan dari pemukiman sebesar 85% dari jumlah kebutuhan air bersih penduduk untuk katagori kota kecil yaitu 100 l/or/hr dengan jumlah penduduk Kota Puruk Cahu hasil dari proyeksi menggunakan metode aritmatik sebesar jiwa. Evaluasi Kapasitas Saluran Drainasi Debit banjir rancangan untuk kawasan pemukiman dihitung berdasarkan besarnya debit air hujan (Qah) ditambah dengan debit air kotor (Qak). Bentuk perumusan debit banjir rancangan adalah sebagai berikut : Q = Qah + Qak Keterangan : Q : debit banjir rancangan (m 3 /dtk) Qah : debit banjir akibat air hujan (m 3 /dtk) Qak : debit banjir akibat air kotor (m 3 /dtk) Evaluasi kapasitas saluran drainasi dilakukan dengan membandingkan antara debit banjir rencana total dari debit akibat hujan dan debit air kotor dibandingkan dengan kapasitas saluran bedasarkan pendekatan hidrolika. Tabel 4. Hasil Evaluasi Saluran Drainasi Nama Q Rencana Kapasitas Jalan Saluran m 3 /dt m 3 /dt Keterangan Saluran 1 Jl.Veteran 3,118 3,524 AMAN Saluran 2 Kh. Dewantara 3,357 2,623 TIDAK AMAN Saluran 3 A.Yani 1 1,638 1,858 AMAN Saluran 4 A.Yani 2 1,643 1,871 AMAN Saluran 5 A.Yani 3 5,464 2,583 TIDAK AMAN Saluran 6 P.Basan 1 0,390 0,306 TIDAK AMAN Saluran 7 P.Basan 2 0,162 0,089 TIDAK AMAN Saluran 8 P.Basan 3 0,305 0,327 AMAN Saluran 9 P.Basan 4 0,391 0,327 TIDAK AMAN Saluran 10 Cilik Riwut 1 0,674 0,183 TIDAK AMAN Saluran 11 Cilik Riwut 2 0,593 0,151 TIDAK AMAN Saluran 12 Cilik Riwut 3 0,514 0,205 TIDAK AMAN Saluran 13 B.Utomo 1 6,137 1,618 TIDAK AMAN Saluran 14 B.Utomo 2 0,139 0,729 AMAN Saluran 15 B.Utomo 3 0,743 0,728 TIDAK AMAN Saluran 16 B.Utomo 4 0,665 0,734 AMAN Saluran 17 Jend. Sudirman 1 0,304 0,166 TIDAK AMAN Saluran 18 Jend. Sudirman 2 1,128 0,248 TIDAK AMAN Saluran 19 Jend. Sudirman 3 1,424 0,246 TIDAK AMAN Saluran 20 Jend. Sudirman 4 1,031 0,151 TIDAK AMAN Saluran 21 Jend. Sudirman 5 0,918 0,156 TIDAK AMAN Dari hasil evauasi diketahui bahwa banyak saluran yang tidak memenuhi sehingga perlu direncanakan dimensi saluran baru yang sesuai dengan debit rencana. Rencana Dimensi Saluran Baru Dimensi saluran baru yang sesuai dengan debit limpasan kala ulang 10 tahun untuk masing-masing saluran di kelompokkan menjadi tiga tipe saluran. Tipe 1 dengan dimensi (b = 1m dan h = 1m) pada ruas Jl.veteran, Jl.Kh.Dewantara, Jl.Ahmad Yani, dan Jl.Budi Utomo. Tipe 2 dengan (b = 1,5m dan h = 1,5m) pada ruas Jl.Cilik Riwut dan Jl.Pulo Basan. Tipe 3 dengan (b = 1m dan h = 1,5m) pada ruas jalan Jendral Sudirman. Berikut ini merupakan tipikal penampang rencana saluran baru.
6 Gambar 7. Tipikal Rencana Penampang Saluran Baru Rencana Anggaran Biara (RAB) Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang diperlukan untuk perencanaan dimensi saluran drainasi baru untuk masing masing ruas jalan adalah: 1. Jl. Veteran, ruas kanan sepanjang 714,5 m total biaya Rp ,00 2. Jl. Dewantara, ruas kiri sepanjang 967,3 m total biaya Rp ,00 3. Jl. A.Yani, ruas kanan sepanjang 1.694,4 dan ruas kiri sepanjang 2.600,7 m total biaya Rp ,00 4. Jl. Pulo Basan, ruas kanan sepanjang 686,4 m dan ruas kiri sepanjang 872,0m total biaya Rp ,00 5. Jl. Cilik Riwut, ruas kanan sepanjang 219,0m dan ruas kiri sepanjang 675,5m total biaya Rp ,00 6. Jl. Budi Utomo, ruas kanan sepanjang 815,8m dan ruas kiri sepanjang 828,4m total biaya Rp ,00 7. Jl.Jend.Sudirman, ruas kanan sepanjang 1.698,8 m dan ruas kiri sepanjang 1.994,7 m total biaya Rp ,00 Jumlah biaya keseluruhan adalah sebesar Rp ,00 Analisa Sebaran Banjir Sungai Barito dengan RAS Mapper pada Software HEC-RAS Berikut ini tampilan HEC-RAS Gambar 8. Software HEC-RAS Analisa sebaran banjir Sungai Barito dilakukan berdasarkan debit banjir metode HSS Nakayasu untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, dan 20 tahun dengan dua kondisi yaitu kondisi eksisting dan rencana. Pada kondisi rencana ditambahkan alternatif tanggul dan kolam penampungan banjir sementara dengan memanfaatkan dataran rendah pada lokasi studi. Potensi area yang memungkinkan untuk dijadikan sebagai kolam penampungan banjir sementara adalah seluas 0,95 km 2 dengan kedalaman 4,00 m, sedangkan untuk tanggul adalah sepanjang 1,50 km dengan tinggi tanggul 4,00 m dengan elevasi puncak tanggul pada +44,00. Gambar 9. Layout Kolam Penampungan Banjir Sementara Gambar 10. Potongan Melintang Kolam Tampungan Banjir Sementara Gambar 11. Rencana Bentuk Tanggul Penahan Banjir Berikut ini merupakan hasil simulasi banjir dengan menggunakan RAS Mapper pada HEC-RAS untuk kala ulang debit banjir 5 tahun,10 tahun dan 20 tahun Sungai Barito.
7 Gambar 12. Layout Eksisting Kota Puruk Cahu Gambar 15. Sebaran Banjir Q 20 Tahun Kondisi Eksisting Gambar 13. Sebaran Banjir Q 5 Tahun Kondisi Eksisting Gambar 16. Layout Rencana Penempatan Tanggul dan Penampungan Banjir Sementara Gambar 14. Sebaran Banjir Q 10 Tahun Kondisi Eksisting Gambar 17. Sebaran Banjir Q 5 Tahun Kondisi Rencana
8 Tabel 5. Tabel Reduksi Banjir Untuk Setiap Kala Ulang Banjir Kala Ulang Banjir (Tr) Luas Luapan Banjir (km 2 ) Tanpa Tanggul Dengan Tanggul Reduksi Luas Daerah Banjir (km 2 ) Persentase Reduksi Luas Daerah Bajir 5 tahun 9,59 5,55 4,03 42% 10 tahun 13,22 9,04 4,18 32% 20 tahun 19,17 12,53 6,65 35% Gambar 18. Sebaran Banjir Q 10 Tahun Kondisi Rencana Gambar 19. Sebaran Banjir Q 20 Tahun Kondisi Rencana Berdasarkan analisa sebelumnya, diketahui bahwa debit banjir histori yang pernah terjadi memiliki kala ulang 6 tahun, sehingga dalam studi ini dilakukan analisa sebaran banjir untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun dan 20 tahun dimaksudkan untuk melihat bagaimana sebaran banjir secara lebih terinci berdasarkan kala ulang tersebut. Berikut ini disajikan tabel rekapitulasi hasil simulasi yang diperoleh dari analisa luas sebaran banjir pada kondisi eksisting dan kondisi rencana dengan penambahan alternatif tanggul dan kolam penampungan banjir sementara. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari pembahasan studi ini adalah sebagai berikut: 1. Besarnya debit banjir histori Sungai Barito pada ketinggian muka air +41,00 adalah 6.821,12 m 3 /detik dengan kala ulang kejadian banjir adalah 6 tahunan. 2. Besarnya debit rancangan drainasi ratarata dengan kala ulang 10 tahun adalah sebasar 1,45 m 3 /detik. 3. Dari hasil analisa kapasitas saluran drainasi didapatkan besarnya kapasitas rata-rata saluran sebesar 0,896 m 3 /detik. Sehingga perlu dilakukan perencanaan dimensi saluran baru karena kapasitas eksisting saat ini tidak dapat menampung debit banjir rencana. 4. Dimensi saluran baru dikelompokkan menjadi tiga tipe saluran. Tipe 1 dengan dimensi (b = 1m dan h = 1m) pada ruas Jl.veteran, Jl.Kh.Dewantara, Jl.Ahmad Yani, dan Jl.Budi Utomo. Tipe 2 dengan (b = 1,5m dan h = 1,5m) pada ruas Jl.Cilik Riwut dan Jl.Pulo Basan. Tipe 3 dengan (b = 1m dan h = 1,5m) pada ruas jalan Jendral Sudirman. 5. Jumlah biaya keseluruhan yang diperlukan untuk perencanaan saluran baru adalah Rp ,00 6. Berdasarkan hasil simulasi banjir dengan menggunakan RAS Mapper didapatkan luasan sebaran banjir untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun dan 20 tahun. 7. Besarnya reduksi daerah genangan banjir dengan alternatif tanggul dan kolam tampungan sementara untuk kala ulang banjir 5 tahun adalah 42%, 10 tahun adalah 32% dan 20 tahun adalah 35%.
9 Saran berdasarkan hasil pembahasan dalam studi ini adalah: Permasalahan banjir Kota Puruk Cahu diakibatkan oleh minimnya sarana dan prasarana drainasi kota serta luapan banjir dari Sungai Barito. Penanganan terhadap masalah banjir di Kota Puruk Cahu harus membahas semua aspek yang berkaitan dengan sistim dan jaringan lalu lintas air, baik dari sistem drainasinya maupun dari sistem sungainya. Perencanaan drainasi yang sesuai karakteristik hidrologi Kota Puruk Cahu perlu untuk menanggulangi permasalahan genangan akibat terjadinya hujan lokal. Perencanaan tanggul dan kolam tampungan banjir sementara bisa dijadikan alternatif untuk penanganan banjir akibat meluapnya Sungai Barito. Banyaknya lahan kosong di Kota Puruk Cahu memungkinkan untuk dibuat sebagai tempungan banjir untuk menampung akumulasi debit banjir dari sungai-sungai kecil yang ada di Kota Puruk Cahu. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pekerjaan Umum Perencanaan Sistem Drainasi Jalan. Jakarta Departemen Pekerjaan Umum Perencanaan Drainasi Kota. Jakarta Direktorat Jenderal Bina Marga Petunjuk Desain Drainasi Permukaan Jalan Jakarta. Hadisusanto, Nugroho Aplikasi Hidrologi. Malang. Jogja Mediautama. Suhardjono Drainase. Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang. US Army Corp. HEC-RAS River Analysis System US Army Corp of Engineers.
STUDI PERENCANAAN DRAINASE INDUK KOTA BANDA ACEH PADA ZONA II DI KECAMATAN KUTA RAJA DAN BAITURRAHMAN JURNAL
STUDI PERENCANAAN DRAINASE INDUK KOTA BANDA ACEH PADA ZONA II DI KECAMATAN KUTA RAJA DAN BAITURRAHMAN JURNAL Diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.) Disusun Oleh : M.
Lebih terperinciRt Xt ...(2) ...(3) Untuk durasi 0 t 1jam
EVALUASI DAN PERENCANAAN DRAINASE DI JALAN SOEKARNO HATTA MALANG Muhammad Faisal, Alwafi Pujiraharjo, Indradi Wijatmiko Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang Jalan M.T Haryono
Lebih terperinciANALISA DEBIT BANJIR SUNGAI BONAI KABUPATEN ROKAN HULU MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIDROGRAF SATUAN NAKAYASU. S.H Hasibuan. Abstrak
Analisa Debit Banjir Sungai Bonai Kabupaten Rokan Hulu ANALISA DEBIT BANJIR SUNGAI BONAI KABUPATEN ROKAN HULU MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIDROGRAF SATUAN NAKAYASU S.H Hasibuan Abstrak Tujuan utama dari penelitian
Lebih terperinciKAJIAN SISTEM DRAINASE PATUKANGAN-PEGULON KABUPATEN KENDAL
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 2 Tahun 2017, Halaman 276 285 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts KAJIAN SISTEM DRAINASE PATUKANGAN-PEGULON KABUPATEN KENDAL Bustan Fadhilsyah
Lebih terperinciStudi Evaluasi Sistem Saluran Sekunder Drainase Tambaksari kota Surabaya
Jurnal APLIKASI Volume 14, Nomor 2, Agustus 2016 Studi Evaluasi Sistem Saluran Sekunder Drainase Tambaksari kota Surabaya Edy Sumirman, Ismail Sa ud, Akhmad Yusuf Zuhdi Program Studi Diploma Teknik Sipil
Lebih terperinciSTUDI EVALUASI SALURAN DRAINASE PADA KELURAHAN KEPANJEN KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG
STUDI EVALUASI SALURAN DRAINASE PADA KELURAHAN KEPANJEN KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG Muhammad Ridwan N.H 1, M. Janu Ismoyo 2, Sebrian M. Baselly P 2, 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Pengolahan Data Hidrologi 4.1.1 Data Curah Hujan Data curah hujan adalah data yang digunakan dalam merencanakan debit banjir. Data curah hujan dapat diambil melalui pengamatan
Lebih terperinciAnalisis Drainasi di Saluran Cakung Lama Akibat Hujan Maksimum Tahun 2013 dan 2014
JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 17, No. 2, 91-97, Nov 214 91 Analisis Drainasi di Saluran Cakung Lama Akibat Hujan Maksimum Tahun 213 dan 214 (Micro Drainage Analysis in Cakung Lama River Due to The
Lebih terperinciANALISA DRAINASE UNTUK PENANGGULANGAN BANJIR PADA RUAS JALAN GARUDA SAKTI DI KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN SOFTWARE HEC-RAS
ANALISA DRAINASE UNTUK PENANGGULANGAN BANJIR PADA RUAS JALAN GARUDA SAKTI DI KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN SOFTWARE HEC-RAS Lussy Febrianita, Bambang Sujatmoko, Yohanna Lilis Handayani Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Saluran Kanal Barat yang ada dikota Semarang ini merupakan saluran perpanjangan dari sungai garang dimana sungai garang merupakan saluran yang dilewati air limpasan
Lebih terperinciANALISIS HIDROLIKA ALIRAN SUNGAI BOLIFAR DENGAN MENGGUNAKAN HEC-RAS HYDROLIC ANALYSIS OF BOLIFAR RIVER FLOWS WITH USING HEC-RAS
ANALISIS HIDROLIKA ALIRAN SUNGAI BOLIFAR DENGAN MENGGUNAKAN HEC-RAS HYDROLIC ANALYSIS OF BOLIFAR RIVER FLOWS WITH USING HEC-RAS Andi Muhammad Aliyansyah, Rita Tahir Lopa, Farouk Maricar. Jurusan Sipil,
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN SALURAN DRAINASE JALAN SULTAN KAHARUDDIN KM. 02 KABUPATEN SUMBAWA. Oleh : Ady Purnama, Dini Eka Saputri
1 STUDI KELAYAKAN SALURAN DRAINASE JALAN SULTAN KAHARUDDIN KM. 02 KABUPATEN SUMBAWA Oleh : Ady Purnama, Dini Eka Saputri ABSTRAK Kelebihan air hujan pada suatu daerah atau kawasan dapat menimbulkan suatu
Lebih terperinciKAJIAN PENATAAN SALURAN DRAINASE BERDASARKAN RENCANA TATA GUNA LAHAN KOTA KEPANJEN KABUPATEN MALANG
KAJIAN PENATAAN SALURAN DRAINASE BERDASARKAN RENCANA TATA GUNA LAHAN KOTA KEPANJEN KABUPATEN MALANG Dwi Adi Cahyono a, Aniek Masrevaniah b, Dwi Priyantoro b a Mahasiswa Program Magister Teknik Pengairan,
Lebih terperinciPERENCANAAN DRAINASE WILAYAH BANYUMANIK SEMARANG. Cut Dede Juanita, Hafidz Noordianto, Pranoto Samto Admojo *), Hari Nugroho *)
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 405 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 405 414 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Lebih terperinciDEBIT SUNGAI PROGO RUAS BANJARSARI KALIJOSO KABUPATEN MAGELANG
DEBIT SUNGAI PROGO RUAS BANJARSARI KALIJOSO KABUPATEN MAGELANG DWI SAT AGUS YUWONO Staff Pengajar Fakultas Teknik Universitas Tidar Magelang ABSTRACT Hydrology data are very important to determine discharge
Lebih terperinciSTUDI PENGEMBANGAN SISTEM DRAINASE PERKOTAAN BERWAWASAN LINGKUNGAN (STUDI KASUS SUB SISTEM DRAINASE MAGERSARI KOTA MOJOKERTO)
112 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 3, Nomor 2, Desember 2012, hlm 112 121 STUDI PENGEMBANGAN SISTEM DRAINASE PERKOTAAN BERWAWASAN LINGKUNGAN (STUDI KASUS SUB SISTEM DRAINASE MAGERSARI KOTA MOJOKERTO)
Lebih terperinciEVALUASI DESAIN MASTERPLAN SISTEM DRAINASE KOTA TANJUNG SELOR. The Design Evaluation of Tanjung Selor City Drainage System Masterplan SKRIPSI
EVALUASI DESAIN MASTERPLAN SISTEM DRAINASE KOTA TANJUNG SELOR The Design Evaluation of Tanjung Selor City Drainage System Masterplan SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Sarjana Pada
Lebih terperinciTINJAUAN DEBIT BANJIR KALA ULANG TERHADAP TINGGI MUKA AIR WADUK KRISAK KABUPATEN WONOGIRI
TINJAUAN DEBIT BANJIR KALA ULANG TERHADAP TINGGI MUKA AIR WADUK KRISAK KABUPATEN WONOGIRI Sobriyah 1), Aditya Rully Indra Setiawan 2), Siti Qomariyah 3) 1) 3) Pengajar Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciSTUDI PENGENDALIAN BANJIR KALI PEKALEN KABUPATEN PROBOLINGGO
STUDI PENGENDALIAN BANJIR KALI PEKALEN KABUPATEN PROBOLINGGO Arif Bachrul Ulum 1, Dwi Priyantoro 2, Anggara W.W.S. 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya 2 Dosen Teknik
Lebih terperinciNORMALISASI SUNGAI RANTAUAN SEBAGAI ALTERNATIF PENANGGULANGAN BANJIR DI KECAMATAN JELIMPO KABUPATEN LANDAK
NORMALISASI SUNGAI RANTAUAN SEBAGAI ALTERNATIF PENANGGULANGAN BANJIR DI KECAMATAN JELIMPO KABUPATEN LANDAK Martin 1) Fransiskus Higang 2)., Stefanus Barlian Soeryamassoeka 2) Abstrak Banjir yang terjadi
Lebih terperinciPERENCANAAN PENANGGULANGAN BANJIR MENGGUNAKAN SOFTWARE HEC RAS (Studi Kasus Situ Cilangkap) Citra Adinda Putri Jurusan Teknik Sipil Fakultas
FLOOD PREVENTION PLANNING SOFTWARE USING HEC RAS (Cilangkap Situ Case Study) Citra Adinda Putri Undergraduate Program, Faculty of Civil and Planning Engineering, 2010 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id
Lebih terperinciPERENCANAAN SALURAN DRAINASE DI GAYUNGSARI BARAT SURABAYA DENGAN BOX CULVERT
PERENCANAAN SALURAN DRAINASE DI GAYUNGSARI BARAT SURABAYA DENGAN BOX CULVERT Disusun Oleh : AHMAD RIFDAN NUR 3111030004 MUHAMMAD ICHWAN A 3111030101 Dosen Pembimbing Dr.Ir. Kuntjoro,MT NIP: 19580629 1987031
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Letak kota Palembang adalah antara 101º-105º Bujur Timur dan antara 1,5º-2º Lintang Selatan atau terletak pada bagian timur propinsi Sumatera Selatan, dipinggir kanan
Lebih terperinciSIMULASI POMPA BANJIR UNTUK MENGATASI BANJIR DI JALAN SEI MASANG KOTA DUMAI
SIMULASI POMPA BANJIR UNTUK MENGATASI BANJIR DI JALAN SEI MASANG KOTA DUMAI Rozi Yusuf 1), Siswanto 2), Manyuk Fauzi 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Lebih terperinciJurnal Rancang Bangun 3(1)
STUDI KELAYAKAN KAPASITAS TAMPUNG DRAINASE JALAN FRANS KAISEPO KELURAHAN MALAINGKEDI KOTA SORONG Ahmad Fauzan 1), Hendrik Pristianto ) 1) Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM DRAINASE DI WILAYAH KAMPUS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM, RIAU ABSTRACT
EVALUASI SISTEM DRAINASE DI WILAYAH KAMPUS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM, RIAU Wendi Nofriandi 1), Bambang Sujatmoko 2), Andy Hendri 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciMahasiswa Teknik Pengairan, 2 Dosen Teknik Pengairan -,
KAJIAN PENGENDALIAN BANJIR SISTEM SUNGAI ALOPOHU KABUPATEN GORONTALO PROPINSI GORONTALO Bayu Akbar Krisnamukti Handanaputra 1, Heri Suprijanto 2, Dian Sisinggih 2 1 Mahasiswa Teknik Pengairan, 2 Dosen
Lebih terperinciBab 3 Metodologi. Setelah mengetahui permasalahan yang ada, dilakukan survey langsung ke lapangan yang bertujuan untuk mengetahui :
Bab 3 Metodologi 3.1 Metode Analisis dan Pengolahan Data Dalam penyusunan Tugas Akhir ini ada beberapa langkah-langkah penulis dalam menganalisis dan mengolah data dari awal perencanaan sampai selesai.
Lebih terperinciTUGAS AKHIR Perencanaan Pengendalian Banjir Kali Kemuning Kota Sampang
TUGAS AKHIR Perencanaan Pengendalian Banjir Kali Kemuning Kota Sampang Disusun oleh : Agung Tri Cahyono NRP. 3107100014 Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Sarwono, M.Sc JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciPENGENDALIAN DEBIT BANJIR SUNGAI LUSI DENGAN KOLAM DETENSI DI KECAMATAN TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 471 476 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 471 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Lebih terperinciPENGENDALIAN BANJIR MENGGUNAKAN POMPA (Studi Kasus: Drainase Jalan Simpang Tetap Kota Dumai)
PENGENDALIAN BANJIR MENGGUNAKAN POMPA (Studi Kasus: Drainase Jalan Simpang Tetap Kota Dumai) Rahmia Fauziah 1), Siswanto 2), Manyuk Fauzi 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN SUKOLILO DIAN REGENCY SURABAYA TIMUR DENGAN PEMANFAATAN SISTEM LONG STORAGE
STUDI PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN SUKOLILO DIAN REGENCY SURABAYA TIMUR DENGAN PEMANFAATAN SISTEM LONG STORAGE SEBAGAI UPAYA MENGURANGI KONTRIBUSI LIMPASAN PERMUKAAN JURNAL ILMIAH Diajukan untuk
Lebih terperinciANALISIS VOLUME TAMPUNGAN KOLAM RETENSI DAS DELI SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENGENDALIAN BANJIR KOTA MEDAN
JURNAL REKAYASA SIPIL (JRS-UNAND) Vol. 13 No. 2, Oktober 2017 Diterbitkan oleh: Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas (Unand) ISSN (Print) : 1858-2133 ISSN (Online) : 2477-3484 http://jrs.ft.unand.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banjir merupakan masalah yang umum terjadi ketika musim penghujan tiba di Indonesia. Di berbagai media baik televisi, internet, maupun koran kita hampir selalu bisa
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI DAN ANALISIS HIDROLOGI
BAB IV METODOLOGI DAN ANALISIS HIDROLOGI 4.1 Umum Secara umum proses pelaksanaan perencanaan proses pengolahan tailing PT. Freeport Indonesia dapat dilihat pada Gambar 4.1 Gambar 4.1 Bagan alir proses
Lebih terperinciPERENCANAAN DRAINASE JALAN RAYA SEMARANG - BAWEN KM KM (JAMU JAGO - BALAI PELATIHAN TRANSMIGRASI DAN PENYANDANG CACAT JATENG)
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 179 189 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 179 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Lebih terperinciANALISA DEBIT BANJIR SUNGAI BATANG LUBUH KABUPATEN ROKAN HULU PROPINSI RIAU
ANALISA DEBIT BANJIR SUNGAI BATANG LUBUH KABUPATEN ROKAN HULU PROPINSI RIAU Rismalinda Prodi Teknik Sipil Universitas Pasir Pengaraian Email : rismalindarisdick@gmailcom Abstrak Kabupaten Rokan Hulu terletak
Lebih terperinciSISTEM DRAINASE UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL (STUDI KASUS : JL. PDAM SUNGGAL DEPAN PAM TIRTANADI)
SISTEM DRAINASE UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL (STUDI KASUS : JL. PDAM SUNGGAL DEPAN PAM TIRTANADI) Raja Fahmi Siregar 1, Novrianti 2 Raja Fahmi Siregar 1 Alumni Fakultas Teknik
Lebih terperinciEVALUASI TINGGI MUKA AIR KALI MUNGKUNG SRAGEN TERHADAP ELEVASI BANJIR SUNGAI BENGAWAN SOLO
EVALUASI TINGGI MUKA AIR KALI MUNGKUNG SRAGEN TERHADAP ELEVASI BANJIR SUNGAI BENGAWAN SOLO Yudi Risdiyanto 1) Cahyono Ikhsan 2) 1) Mahasiswa Fakultas Teknik, Program Studi teknik Sipil, Universitas Sebelas
Lebih terperinciSKRIPSI PEMODELAN SPASIAL UNTUK IDENTIFIKASI BANJIR GENANGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN METODE RASIONAL (RATIONAL RUNOFF METHOD)
SKRIPSI PEMODELAN SPASIAL UNTUK IDENTIFIKASI BANJIR GENANGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN METODE RASIONAL (RATIONAL RUNOFF METHOD) Penelitian Untuk Skripsi S-1 Program Studi Geografi Diajukan
Lebih terperinciCAPACITY CALCULATION OF RIVER FOR PADDY FIELDS SECTIONAL KECAMATAN KOTA BANGUN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
CAPACITY CALCULATION OF RIVER FOR PADDY FIELDS SECTIONAL KECAMATAN KOTA BANGUN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA H. Achmad Kusasi 1) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah drainase kota sudah menjadi permasalahan utama pada daerah perkotaan. Masalah tersebut sering terjadi terutama pada kota-kota yang sudah dan sedang berkembang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul... Lembar Pengesahan... Berita Acara Tugas Akhir... Lembar Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi...
DAFTAR ISI Halaman Judul... Lembar Pengesahan... Berita Acara Tugas Akhir... Lembar Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... Abstrak... i ii iii iv vi viii xi xii
Lebih terperinciPENERAPAN KOLAM RETENSI DALAM PENGENDALIAN DEBIT BANJIR AKIBAT PENGEMBANGAN WILAYAH KAWASAN INDUSTRI
Seminar Nasional IX - 13Teknik Sipil ITS Surabaya PENERAPAN KOLAM RETENSI DALAM PENGENDALIAN DEBIT BANJIR AKIBAT PENGEMBANGAN WILAYAH KAWASAN INDUSTRI Albert Wicaksono 1, Doddi Yudianto 2, Bambang Adi
Lebih terperinciBAB III METODA ANALISIS. desa. Jumlah desa di setiap kecamatan berkisar antara 6 hingga 13 desa.
BAB III METODA ANALISIS 3.1 Lokasi Penelitian Kabupaten Bekasi dengan luas 127.388 Ha terbagi menjadi 23 kecamatan dengan 187 desa. Jumlah desa di setiap kecamatan berkisar antara 6 hingga 13 desa. Sungai
Lebih terperinciPEMBAGIAN ZONA PENANGANAN BANJIR SEBAGAI EVALUASI KAPASITAS DRAINASE KOTA LABUAN BAJO
34 PEMBAGIAN ZONA PENANGANAN BANJIR SEBAGAI EVALUASI KAPASITAS DRAINASE KOTA LABUAN BAJO Denik dan Dian Noorvy Khaerudin PS. Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Abstract The
Lebih terperinciPerencanaan Penanggulangan Banjir Akibat Luapan Sungai Petung, Kota Pasuruan, Jawa Timur
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2 (2017), 2720 (201928X Print) C82 Perencanaan Penanggulangan Banjir Akibat Luapan Sungai Petung, Kota Pasuruan, Jawa Timur Aninda Rahmaningtyas, Umboro Lasminto, Bambang
Lebih terperinciBAB III METODA ANALISIS. Wilayah Sungai Dodokan memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) Dodokan seluas
BAB III METODA ANALISIS 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Sungai Dodokan memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) Dodokan seluas 273.657 km 2 dan memiliki sub DAS Dodokan seluas 36.288 km 2. Sungai
Lebih terperinciKAJIAN PENGENDALIAN BANJIR DI KECAMATAN ILIR TIMUR I PALEMBANG. Zainuddin
KAJIAN PENGENDALIAN BANJIR DI KECAMATAN ILIR TIMUR I PALEMBANG Zainuddin Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Polsri Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang E-mail: Zainuddin_muchtar@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS DAN EVALUASI KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI SAMPEAN BONDOWOSO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM HEC-RAS 4.1
ANALISIS DAN EVALUASI KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI SAMPEAN BONDOWOSO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM HEC-RAS.1 Agung Tejo Kusuma*, Nanang Saiful Rizal*, Taufan Abadi* *Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari suatu tempat ke tempat lain. Pada kajian ini yang akan diangkat adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Drainase merupakan sarana dan prasarana untuk mengalirkan air hujan dari suatu tempat ke tempat lain. Pada kajian ini yang akan diangkat adalah kondisi dari keadaan
Lebih terperinciD3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kantor adalah tempat yang sangat berguna bagi seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan saat ini. Dengan adanya kantor kita dapat melakukan suatu pekerjaan dengan nyaman
Lebih terperinciStudy System Drainase di Fakultas Teknik Universitas Lampung. Riko Berli Ardian 1) Ahmad Zakaria 2) Gatot Eko Susilo 3)
JRSDD, Edisi September 2016, Vol. 1, No. 1, Hal:503 512 (ISSN:2303-0011) Study System Drainase di Fakultas Teknik Universitas Lampung Riko Berli Ardian 1) Ahmad Zakaria 2) Gatot Eko Susilo 3) Abstract
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii MOTTO... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi ABSTRAK... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan...1
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di saluran Ramanuju Hilir, Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.
39 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di saluran Ramanuju Hilir, Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung. PETA LOKASI PENELITIAN Gambar 7. Lokasi
Lebih terperinciSTUDI PENGENDALIAN BANJIR KOTA TEMBILAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
STUDI PENGENDALIAN BANJIR KOTA TEMBILAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Tania Edna Bhakty 1 dan Nur Yuwono 2 1Jurusan Sipil Fakultas Teknik, Universitas Janabadra, Yogyakarta Email: taniaednab@yahoo.com 2
Lebih terperinci4.6 Perhitungan Debit Perhitungan hidrograf debit banjir periode ulang 100 tahun dengan metode Nakayasu, ditabelkan dalam tabel 4.
Sebelumnya perlu Dari perhitungan tabel.1 di atas, curah hujan periode ulang yang akan digunakan dalam perhitungan distribusi curah hujan daerah adalah curah hujan dengan periode ulang 100 tahunan yaitu
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM DRAINASE KECAMATAN PONOROGO KABUPATEN PONOROGO. Heri Suryaman. Prof. Dr. Ir. H. Kusnan, SE., MM.,MT. Abstrak
Evaluasi Sistem Drainase Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo EVALUASI SISTEM DRAINASE KECAMATAN PONOROGO KABUPATEN PONOROGO Heri Suryaman Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Drainase Perumahan Grand City Balikpapan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Perencanaan Sistem Drainase Perumahan Grand City Balikpapan Rossana Margaret, Edijatno, Umboro Lasminto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciKAJI ULANG PERENCANAAN DRAINASE JALAN HAYAM WURUK KABUPATEN JEMBER
1 KAJI ULANG PERENCANAAN DRAINASE JALAN HAYAM WURUK KABUPATEN JEMBER (EVALUATION OF DRAINAGE AT HAYAM WURUK STREET JEMBER) Septian Rizki Pramono, Sri Wahyuni, Entin Hidayah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciEVALUASI KAPASITAS SALURAN GUNA MENANGANI MASALAH BANJIR DI JALAN BENDUNGAN SUTAMI KOTA MALANG
145 Buana Sains Vol 7 No 2: 145-150, 2007 EVALUASI KAPASITAS SALURAN GUNA MENANGANI MASALAH BANJIR DI JALAN BENDUNGAN SUTAMI KOTA MALANG Suhudi PS Teknik Sipil Fak. Teknik, Universitas Tribhuwana Tunggadewi,
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP INFRASTRUKTUR JARINGAN DRAINASE KOTA RANTEPAO
STUDI PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP INFRASTRUKTUR JARINGAN DRAINASE KOTA RANTEPAO Meny Sriwati Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknik Dharma Yadi Makassar ABSTRACT This study aimed (1)
Lebih terperinciOPTIMALISASI SUNGAI WISA DAN SUNGAI KANAL SEBAGAI PENGENDALI BANJIR DI KAWASAN KOTA JEPARA
Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, 11 12 Mei 2007 OPTIMALISASI SUNGAI WISA DAN SUNGAI KANAL SEBAGAI PENGENDALI BANJIR DI KAWASAN KOTA JEPARA Esti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN I - 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banjir di Kota Kudus dan sekitarnya banyak menimbulkan kerugian karena menyebabkan terganggunya transportasi di jalur pantura maupun transportasi lokal, terganggunya
Lebih terperinciNORMALISASI KALI KEMUNING DENGAN CARA PENINGGIAN TANGKIS UNTUK MENGURANGI LUAPAN AIR DI KABUPATEN SAMPANG MADURA JAWA TIMUR
NORMALISASI KALI KEMUNING DENGAN CARA PENINGGIAN TANGKIS UNTUK MENGURANGI LUAPAN AIR DI KABUPATEN SAMPANG MADURA JAWA TIMUR Sungai Kemuning adalah salah satu sungai primer yang mengalir melewati Kota Sampang
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM SEMI POLDER SEBAGAI UPAYA MANAJEMEN LIMPASAN PERMUKAAN DI KOTA BANDUNG
PENERAPAN SISTEM SEMI POLDER SEBAGAI UPAYA MANAJEMEN LIMPASAN PERMUKAAN DI KOTA BANDUNG ALBERT WICAKSONO*, DODDI YUDIANTO 1 DAN JEFFRY GANDWINATAN 2 1 Staf pengajar Universitas Katolik Parahyangan 2 Alumni
Lebih terperinciOleh : Surendro NRP :
EVALUASI SISTEM DRAINASE KOTA TANAH GROGOT, KALIMANTAN TIMUR Oleh : Surendro NRP : 311 0040 707 Latar Belakang Terjadinya genangan dibeberapa titik di wilayah kota Tanah Grogot Perumusan Masalah 1. Identifikasi
Lebih terperinciSTUDI EVALUASI SISTEM DRAINASE DI KAWASAN TOMANG (KELURAHAN JATI PULO, KECAMATAN PALMERAH JAKARTA BARAT)
STUDI EVALUASI SISTEM DRAINASE DI KAWASAN TOMANG (KELURAHAN JATI PULO, KECAMATAN PALMERAH JAKARTA BARAT) Yusuf Rizky Pratama 1,Ussy Andawayanti 2,Sumiadi 2 1.Mahasiswa Teknik Pengairan Universitas Brawijaya
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN SISTEM DAN JARINGAN DRAINASE DAS KALI SEMARANG. ( Drainage System Design of Kali Semarang Basin)
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN SISTEM DAN JARINGAN DRAINASE DAS KALI SEMARANG ( Drainage System Design of Kali Semarang Basin) DISUSUN OLEH : YEFRI HENDRAYANI NIM. L2A301530 Semarang, Febuari
Lebih terperinciKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA Alamat : Jl. Brigjen S. Sudiarto No. 379 Semarang Telp. (024) 6720516, Fax. (024)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di saluran drainase Antasari, Kecamatan. Sukarame, kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.
37 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di saluran drainase Antasari, Kecamatan Sukarame, kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Gambar 8. Lokasi Penelitian 38 B. Bahan
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI. Gambar 4.1 Flow Chart Rencana Kerja Tugas Akhir
BAB IV METODOLOGI 4.1 Tinjauan Umum Penulisan laporan Tugas Akhir ini memerlukan adanya suatu metode atau cara yaitu tahapan tahapan dalam memulai penulisan sampai selesai, sehingga penulisan Tugas Akhir
Lebih terperinciPENGENDALIAN BANJIR PADA KAWASAN MUTIARA WITAYU KECAMATAN RUMBAI PEKANBARU ABSTRACT
PENGENDALIAN BANJIR PADA KAWASAN MUTIARA WITAYU KECAMATAN RUMBAI PEKANBARU Sovia Revina 1), Bambang Sujatmoko 2), Manyuk Fauzi 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, 2)3) Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan mencari nafkah di Jakarta. Namun, hampir di setiap awal tahun, ada saja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai pusat bisnis dan ekonomi Indonesia, banyak orang tergiur untuk tinggal dan mencari nafkah di Jakarta. Namun, hampir di setiap awal tahun, ada saja cerita banjir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena curah hujan yang tinggi, intensitas, atau kerusakan akibat penggunaan lahan yang salah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banjir merupakan salah satu peristiwa alam yang seringkali terjadi. Banjir dapat terjadi karena curah hujan yang tinggi, intensitas, atau kerusakan akibat penggunaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap beberapa bagian sungai. Ketika sungai melimpah, air menyebar pada
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Banjir adalah aliran air yang relatif tinggi, dimana air tersebut melimpah terhadap beberapa bagian sungai. Ketika sungai melimpah, air menyebar pada dataran banjir
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM DRAINASE DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KALI DAPUR / OTIK SEHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN KOTA LAMONGAN
Redesain Bendungan Way Apu Kabpaten Buru Provinsi Maluku PERENCANAAN SISTEM DRAINASE DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KALI DAPUR / OTIK SEHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN KOTA LAMONGAN Ichsan Rizkyandi, Bambang
Lebih terperinciEVALUASI DAN PERENCANAAN ULANG SALURAN DRAINASE PADA KAWASAN PERUMAHAN SAWOJAJAR KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG
EVALUASI DAN PERENCANAAN ULANG SALURAN DRAINASE PADA KAWASAN PERUMAHAN SAWOJAJAR KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG Dewa Hari Wicaksono 1, Ruslin Anwar 2, Suroso 2 1. Mahasiswa Teknik Sipil Universitas
Lebih terperinciANALISA PENGENDALIAN BANJIR KALI CILIWUNG RUAS JEMBATAN MT. HARYONO PINTU AIR MANGGARAI
ANALISA PENGENDALIAN BANJIR KALI CILIWUNG RUAS JEMBATAN MT. HARYONO PINTU AIR MANGGARAI Fahmi Zamroni 1, Moh. Sholichin 2, Andre Primantyo H. 2 1) Mahasiswa Magister Teknik Pengairan, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciKAJIAN PENGARUH PENGALIHAN ALIRAN DARI STADION UTAMA TERHADAP GENANGAN TERMINAL BANDAR RAYA PAYUNG SEKAKI
KAJIAN PENGARUH PENGALIHAN ALIRAN DARI STADION UTAMA TERHADAP GENANGAN TERMINAL BANDAR RAYA PAYUNG SEKAKI Oleh Benny Hamdi Rhoma Putra Fakultas Teknik Universitas Abdurrab, Pekanbaru, Indonesia Email :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum 1.2 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum Sungai Sragi terletak pada perbatasan antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Pemalang. Di bagian hulu sungai, terdapat percabangan membentuk dua alur sungai yaitu
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA. Analisa Data
BAB V ANALISA DATA 5.1 UMUM Analisa data terhadap perencanaan jaringan drainase sub sistem terdiri dari beberapa tahapan untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Sebelum tahapan analisa dilakukan, terlebih
Lebih terperinciBerfungsi mengendalikan limpasan air di permukaan jalan dan dari daerah. - Membawa air dari permukaan ke pembuangan air.
4.4 Perhitungan Saluran Samping Jalan Fungsi Saluran Jalan Berfungsi mengendalikan limpasan air di permukaan jalan dan dari daerah sekitarnya agar tidak merusak konstruksi jalan. Fungsi utama : - Membawa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sungai Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya sepanjang pengalirannya
Lebih terperinciNORMALISASI SUNGAI KERUH DAN TEKNIK NILAI JEMBATAN PLOMPONG, KABUPATEN BREBES
, Halaman 428-437 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts NORMALISASI SUNGAI KERUH DAN TEKNIK NILAI JEMBATAN PLOMPONG, KABUPATEN BREBES Sam Yoel, Tivri Manthiq, Sriyana *), Hari Nugroho
Lebih terperinciEvaluasi Pengendalian Banjir Sungai Jragung Kabupaten Demak
Evaluasi Pengendalian Banjir Sungai Jragung Kabupaten Demak Ratna Ekawati ratna.034@gmail.com Prodi Jurusan Magister Teknik Sipil, Universitas Islam Sultan Agung Semarang Pembimbing 1 Prof. Dr.Ir.S. Imam
Lebih terperinciRINGKASAN 1.A. Q max = [ISSN: ] 17
EFEKTIFITAS BOEZEM DENGAN PINTU OTOMATIS DALAM RANGKA MENGURANGI DEBIT BANJIR PADA DAS SEMPAJA KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh : SSN. Banjarsanti Staf Pengajar Teknik Sipil Politeknik Negeri
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 PENELITIAN TERDAHULU Dalam usaha membuat penelitian ilmiah diperlukan studi pustaka dalam rangkaian proses penelitian, baik sebelum, ketika atau setelah melakukan penelitian. Pembuatan
Lebih terperinciKajian Teknis Sistem Penyaliran dan Penirisan Tambang Pit 4 PT. DEWA, Tbk Site Asam-asam Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan
Kajian Teknis Sistem Penyaliran dan Penirisan Tambang Pit 4 PT. DEWA, Tbk Site Asam-asam Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan Uyu Saismana 1, Riswan 2 1,2 Staf Pengajar Prodi Teknik Pertambangan,
Lebih terperinciGambar 3.1 Daerah Rendaman Kel. Andir Kec. Baleendah
15 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di sepanjang daerah rendaman Sungai Cisangkuy di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. (Sumber : Foto
Lebih terperinciREHABILITASI BENDUNG SINOMAN DI KALI BRANGKAL UNTUK MENGATASI BANJIR DI DESA SOOKO, KOTA MOJOKERTO TESIS
REHABILITASI BENDUNG SINOMAN DI KALI BRANGKAL UNTUK MENGATASI BANJIR DI DESA SOOKO, KOTA MOJOKERTO TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Oleh: IWAN JOKO SULOMO NIM S941302019
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan untuk keperluan penelitian. Metodologi juga merupakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah adalah proses atau cara ilmiah untuk mendapatkan data yang akan digunakan untuk keperluan penelitian. Metodologi juga merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 METODE ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA
4 BAB III METODOLOGI 3.1 METODE ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA Dalam penyusunan Tugas Akhir ini ada beberapa langkah untuk menganalisis dan mengolah data dari awal perencanaan sampai selesai. 3.1.1 Permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkotaan merupakan pusat segala kegiatan manusia, pusat produsen, pusat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkotaan merupakan pusat segala kegiatan manusia, pusat produsen, pusat perdagangan, sekaligus pusat konsumen. Di daerah perkotaan tinggal banyak manusia, fasilitas
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong sawo No. 8 Surabaya. Tjia An Bing NRP
TUGAS AKHIR Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong sawo No. 8 Surabaya Tjia An Bing NRP. 3109 100 112 Dosen Pembimbing : Mahendra Andiek M, ST.MT. Ir. Fifi Sofia Jurusan Teknik Sipil
Lebih terperinciDIV TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana pengembangan Kota Bandung sebagai kota megapolitan, tentu berdampak pada tata air wilayah kota. Di lain pihak wilayah kota Bandung semakin lama penduduknya
Lebih terperinciPENATAAN SISTEM SUNGAI SENGKARANG SEBAGAI SALAH SATU PENANGANAN ROB KOTA/ KABUPATEN PEKALONGAN
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 155 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 155 164 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Lebih terperinciANALISA DEBIT BANJIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI ( DAS ) BATANG MERAO KABUPATEN KERINCI AKIBAT PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN
ANALISA DEBIT BANJIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI ( DAS ) BATANG MERAO KABUPATEN KERINCI AKIBAT PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN Amalia Rosyada 1, Mawardi Samah 2, Lusi Utama 3 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Drainase Kebon Agung Kota Surabaya, Jawa Timur
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-1 Perencanaan Sistem Drainase Kebon Agung Kota Surabaya, Jawa Timur Made Gita Pitaloka dan Umboro Lasminto Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banjir merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi pada saat musim hujan. Peristiwa ini hampir setiap tahun berulang, namun permasalahan ini sampai saat
Lebih terperinci