LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 2 TAHUN 1998 SERI D.2

Transkripsi

1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 2 TAHUN 1998 SERI D.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 9 TAHUN 1997 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II SUMEDANG Menimbang : a. bahwa Organisasi dan Tatakerja Dinas Perkebunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang telah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 13 Tahun 1992 ; b. bahwa dalam rangka mengikuti perkembangan Peraturan Perundangan-undangan yang mengatur Organisasi dan Tatakerja Dinas, maka Organisasi dan Tatakerja Dinas Perkebunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang perlu diatur kembali untuk disesuaikan ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b diatas, maka Organisasi dan Tatakerja Dinas Perkebunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

2 Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) ; 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38) ; 3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55) ; 4. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budi Daya Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 46) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 1957 tentang Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat Di Lapangan Perikanan Laut, Kehutanan dan Karet Rakyat kepada Daerah Swatantra Tingkat I (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 169) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1975 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Pusat Di Bidang Perkebunan Besar kepada Daerah Swatantra Tingkat I (Lembaran Negera Tahun 1975 Nomor 30) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10) ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah Dengan Titik Berat pada Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 77) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1994 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 20) ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1994 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 21) ;

3 11. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 22) ; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1976 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penyerahan Sebagian Urusan-urusan Dari Tingkat I Kepada Daerah Tingkat II ; 13. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian Nomor 1979 Tahun 1976 tentang Ketentuan 42a/Kpts/Org/7/ Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1975 ; 15. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 21 Tahun 1990 tentang Pedoman dan Proses atau Penyempurnaan Kelembagaan Di Lingkungan Instansi Pemerintah Pusat, Perwakilan Di Luar Negeri dan Di Daerah ; 16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992 tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerah ; 17. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan ; 18. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah ; 19. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Dinas Perkebunan Daerah ; 20. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 10 Tahun 1990 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Di Bidang Perkebunan kepada Pemerintah Daerah Tingkat II ; 21. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 45 Tahun 1995 tentang Pedoman Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas/Badan/Lembaga Daerah Tingkat II di Jawa Barat ;

4 22. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Penerbitan Lembaran Daerah dan Penugasan Pengundangan Peraturan Daerah/Keputusan Bupati Kepala Daerah kepada Sekretaris Wilayah/Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 9 Tahun 1986 Seri D) ; 23. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Pembentukan Dinas Perkebunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 5 Tahun 1993 Seri D.1) ; 24. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 1 Tahun 1993 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Wilayah/Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 1 Tahun 1998 Seri D.1). Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG.

5 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; c. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sumedang ; d. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; e. Dinas adalah Dinas Perkebunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; f. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; g. Cabang Dinas adalah Unsur Pelaksana Dinas pada Dinas Perkebunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; h. Kepala Cabang Dinas adalah Kepala Cabang Dinas pada Dinas Perkebunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; i. UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Perkebunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; j. Kepala UPTD adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Perkebunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; k. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas pemerintahan. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Pertama Kedudukan Pasal 2 (1) Dinas adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang pengelolaan perkebunan.

6 (2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Kepala Daerah. Bagian Kedua Tugas Pokok Pasal 3 Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan rumah tangga Daerah dibidang perkebunan serta tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah. Bagian Ketiga F u n g s i Pasal 4 Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud Pasal 3 Peraturan Daerah ini, Dinas mempunyai fungsi : a. pelaksanaan teknis operasional dibidang perkebunan yang meliputi bimbingan dan pembinaan produksi, penyuluhan, usaha tani dan perlindungan tanaman. b. pelaksanaan teknis fungsional dibidang perkebunan berdasarkan kebijaksanaan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat. c. pelaksanaan pelayanan teknis administratif ketatausahaan, keuangan dan kepegawaian serta penyusunan rencana dan program kegiatan Dinas. BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Unsur Organisasi Pasal 5 Uraian Dinas terdiri atas : a. Pimpinan adalah Kepala Dinas ; b. Pembantu Pimpinan adalah Sub Bagian Tata Usaha ;

7 c. Pelaksana adalah Seksi-seksi, Cabang Dinas, UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 6 (1) Susunan Organisasi Dinas terdiri atas : a. Kepala Dinas ; b. Sub Bagian Tata Usaha, membawahkan : 1. Urusan Perencanaan ; 2. Urusan Kepegawaian ; 3. Urusan Keuangan ; 4. Urusan Umum. c. Seksi Pengembangan, membawahkan : 1. Sub Seksi Penyiapan dan Pemantapan Lahan ; 2. Sub Seksi Diversifikasi ; 3. Sub Seksi Perluasan dan Peremajaan ; 4. Sub Seksi Intensifikasi dan Rehabilitasi. d. Seksi Produksi, membawahkan : 1. Sub Seksi Bahan Tanaman ; 2. Sub Seksi Tanaman Tahunan ; 3. Sub Seksi Tanaman Semusim ; 4. Sub Seksi Alat dan Mesin. e. Seksi Penyuluhan, membawahkan : 1. Sub Seksi Tata Penyuluhan ; 2. Sub Seksi Kelembagaan, Tenaga dan Sarana. f. Seksi Usaha Tani, membawahkan : 1. Sub Seksi Sumber Daya ; 2. Sub Seksi Perijinan ; 3. Sub Seksi Bimbingan Usaha ; 4. Sub Seksi Pengolahan dan Pemasaran.

8 g. Seksi Perlindungan Tanaman, membawahkan : 1. Sub Seksi Sarana Perlindungan Tanaman ; 2. Sub Seksi Pengamatan dan Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman ; 3. Sub Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman ; 4. Sub Seksi Konservasi Tanah dan Air. h. Cabang Dinas ; i. U P T D ; j. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Organisasi Dinas sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketiga Bidang Tugas Unsur Organisasi Paragraf 1 Kepala Dinas Pasal 7 Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Dinas dalam melaksanakan sebagian urusan rumah tangga Daerah di bidang perkebunan serta tugas pembantuan kepada Pemerintah Daerah. Paragraf 2 Sub Bagian Tata Usaha Pasal 8 (1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan urusan perencanaan, umum, kepegawaian dan keuangan Dinas. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana ayat (1) Pasal ini, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program, pengumpulan dan penyusunan, data statistik dan laporan kerja Dinas. b. penyusunan rencana dan program pembinaan organisasi dan tatalaksana. c. pengelolaan administrasi kepegawaian dan latihan pegawai.

9 d. pengelolaan keuangan dan pembendaharaan. e. pengelolaan surat menyurat, penggandaan, perlengkapan, kerumahtanggaan dan protokol serta urusan umum. f. penyusunan dan pembuatan laporan kerja Dinas. (3) Sub Bagian Tata Usaha, membawahkan : a. Urusan Perencanaan ; b. Urusan Kepegawaian ; c. Urusan Keuangan ; d. Urusan Umum. Pasal 9 (1) Urusan Perencanaan mempunyai tugas pokok menyusun rencana dan program, mengumpulkan dan mengolah data, menyusun dan menyajikan data statistik, menyusun dan membuat laporan Dinas serta menyusun bahan pembinaan organisasi dan tatalaksana. ini, Urusan Perencanaan mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program yang berkaitan dengan program kegiatan perkebunan. b. pengumpulan dan pengolahan data mengenai perkebunan. c. penyusunan data statistik yang berkaitan dengan perkebunan. d. penyusunan bahan laporan Dinas. e. penyusunan bahan pembinaan organisme dan tatalaksana. Pasal 10 (1) Urusan Kepegawaian mempunyai tugas pokok mengelola administrasi kepegawaian, kesejahteraan pegawai, dan diklat pegawai. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Urusan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi kepegawaian, kesejahteraan pegawai dan diklat pegawai.

10 b. pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian, kesejahteraan dan diklat pegawai. c. evaluasi dan pelaporan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian, kesejahteraan pegawai dan diklat pegawai. Pasal 11 (1) Urusan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan Dinas dan pembendaharaan. ini, Urusan Keuangan mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran pembiayaan Dinas. b. pelaksanaan pengelolaan keuangan Dinas dan pembendaharaan. c. evaluasi dan pelaporan pengelolaan keuangan Dinas dan Pembendaharaan. Pasal 12 (1) Urusan Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat, penggandaan, perlengkapan, kerumahtanggaan dan humas serta protokol. ini, Urusan Umum mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program pengelolaan surat-menyurat, penggandaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, humas dan keprotokolan. b. pengelolaan surat menyurat, pengetikan, penggandaan dan kearsipan serta perjalanan Dinas. c. pengelolaan urusan perlengkapan dan urusan dalam serta hubungan masyarakat dan protokol.

11 Paragraf 3 Seksi Pengembangan Pasal 13 (1) Seksi Pengembangan mempunyai tugas pokok menyusun pedoman dan petunjuk teknis pembinaan, penyiapan dan pemantapan lahan, diversifikasi, perluasan dan peremajaan, intensifikasi dan rehabilitasi. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana pada ayat (1) Pasal ini, Seksi Pengembangan, mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program penyusunan pedoman petunjuk teknis pembinaan, penyiapan dan pemantapan lahan, diversifikasi, perluasan dan peremajaan, instensifikasi dan rehabilitasi. b. penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan penyiapan dan pemantapan lahan perkebunan. c. penyusunan pedoman petunjuk teknis diversifikasi. d. penyusunan pedoman petunjuk teknis pembinaan perluasan dan peremajaan tanaman perkebunan. e. penyusunan pedoman petunjuk teknis pembinaan intensifikasi dan rehabilitasi tanaman perkebunan. (3) Seksi Pengembangan, membawahkan : 1. Sub Seksi Penyiapan dan Pemantapan Lahan ; 2. Sub Seksi Diversifikasi ; 3. Sub Seksi Perluasan dan Peremajaan ; 4. Sub Seksi Intensifikasi dan Rehabilitasi. Pasal 14 (1) Sub Seksi Penyiapan dan Pemantapan Lahan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan penyiapan dan pemantapan lahan tanaman perkebunan. ini, Sub Seksi Penyiapan dan Pemantapan Lahan mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data hasil inventarisasi intensifikasi lahan tanaman.

12 b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan penyiapan lahan tanaman perkebunan. c. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan pemantapan lahan tanaman perkebunan. Pasal 15 (1) Sub Seksi Diversifikasi mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan diversifikasi. ini, Sub Seksi Diversifikasi mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data hasil inventarisasi diversifikasi tanaman. b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis kegiatan diversifikasi tanaman. c. penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis diversifikasi tanaman perkebunan yang diusahakan rakyat maupun oleh perusahaan perkebunan. Pasal 16 (1) Sub Seksi Perluasan dan Peremajaan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis perluasan dan peremajaan tanaman perkebunan. ini, Sub Seksi Perluasan dan Peremajaan mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data hasil inventarisasi perluasan lahan dan peremajaan tanaman perkebunan. b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis bimbingan perluasan tanaman perkebunan. c. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis bimbingan peremajaan tanaman perkebunan. Pasal 17

13 (1) Sub Seksi Intensifikasi dan Rehabilitasi mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis bimbingan intensifikasi dan rehabilitasi tanaman perkebunan. ini, Sub Seksi Intensifikasi dan Rehabilitasi mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data hasil inventarisasi intensifikasi dan rehabilitasi tanaman perkebunan. b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis bimbingan intensifikasi tanaman perkebunan. c. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis bimbingan rehabilitasi tanaman perkebunan. Paragraf 4 Seksi Produksi Pasal 18 (1) Seksi Produksi mempunyai tugas pokok menyusun pedoman dan petunjuk teknis pengawasan pengadaan bahan tanaman, tanaman tahunan, tanaman semusim serta alat dan mesin. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana pada ayat (1) Pasal ini, Seksi Produksi, mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program pembuatan pedoman petunjuk teknis pengawasan pengadaan bibit tanaman, tanaman tahunan, tanaman semusim dan penggunaan alat serta mesin. b. penyusunan pedoman dan petunjuk teknis bimbingan pengadaan bibit tanaman. c. penyusunan pedoman petunjuk teknis pengadaan tanaman tahunan. d. penyusunan pedoman petunjuk teknis pengadaan tanaman semusim. e. penyusunan pedoman petunjuk teknis pengadaan alat dan mesin. (1) Seksi Produksi, membawahkan : 1. Sub Seksi Bahan Tanaman ; 2. Sub Seksi Tanaman Tahunan ;

14 3. Sub Seksi Tanaman Semusim ; 4. Sub Seksi Alat dan Mesin. Pasal 19 (1) Sub Seksi Bahan Tanaman mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penyusunan dan petunjuk teknis pembinaan pengadaan bahan tanaman. ini, Sub Seksi Bahan Tanaman mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan bahan kebutuhan tanaman. b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan pengadaan bahan tanaman serta penangkar benih tanaman perkebunan. c. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pengawasan mutu dan sertifikasi bahan tanaman. Pasal 20 (1) Sub Seksi Tanaman Tahunan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pembinaan budi daya tanaman tahunan. ini, Sub Seksi Tanaman Tahunan mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan bahan pelaksanaan budidaya tanaman tahunan. b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis dan pembinaan teknis budidaya tanaman tahunan. c. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pengelolaan dan pengawasan kesuburan dan produktivitas tanah. Pasal 21 (1) Sub Seksi Tanaman Semusim mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan dan penyusunan petunjuk teknis bimbingan budidaya tanaman semusim. ini, Sub Seksi Tanaman Semusim mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan bahan budidaya tanaman semusim.

15 b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis dan bimbingan teknis budidaya tanaman semusim. c. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis dan pengelolaan dan pengawasan kesuburan dan produktivitas tanah. Pasal 22 (1) Sub Seksi Alat dan Mesin mempunyai tugas pokok mempersiapkan data kebutuhan dan penyusunan petunjuk teknis penggunaan alat dan mesin serta pengkajian penerapannya. ini, Sub Seksi Alat dan Mesin mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data kebutuhan peralatan, mesin dan sarana pengolahan. b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis dan bimbingan penyebaran prototipe alat dan mesin yang telah direkomendasikan. c. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis dan bimbingan percobaan alat dan mesin serta pengkajian penerapannya. Paragraf 5 Seksi Penyuluhan Pasal 23 (1) Seksi Penyuluhan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis dan pembinaan tata penyuluhan serta pendayagunaan kelembagaan, tenaga dan sarana. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana pada ayat (1) Pasal ini, Seksi Penyuluhan mempunyai fungsi : a. pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis program dan sistem kerja penyuluhan. b. pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis pendayagunaan tenaga penyuluh, sarana penyuluhan dan pengembangan kelembagaan tani. (3) Seksi Penyuluhan, membawahkan :

16 1. Sub Seksi Tata Penyuluhan ; 2. Sub Seksi Kelembagaan, Tenaga dan Sarana. Pasal 24 (1) Sub Seksi Tata Penyuluhan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan program, penerapan metoda dan sistem kerja penyuluhan. ini, Sub Seksi Tata Penyuluhan mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data serta evaluasi data pelaksanaan program penyuluhan. b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan pelaksanaan kegiatan penerapan metoda dan sistem kerja penyuluhan. c. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis penyuluhan dan bimbingan serta supervisi penyuluhan. Pasal 25 (1) Sub Seksi Kelembagaan, Tenaga dan Sarana mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan bahan pembinaan kelembagaan, tenaga dan sarana penyuluhan. ini, Sub Seksi Kelembagaan, Tenaga dan Sarana mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data kelembagaan, tenaga dan sarana penyuluhan. b. penyiapan bahan materi penyuluhan dan menyebarkan serta memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada para penyuluh dalam pembinaan pengembangan kelembagaan tani. c. penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan sarana penyuluhan. Paragraf 6

17 Seksi Usaha Tani Pasal 26 (1) Seksi Usaha Tani mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan dan penyusunan petunjuk teknis dan pengelolaan sarana sumber daya, perizinan, bimbingan usaha serta pengolahan dan pemasaran. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana pada ayat (1) Pasal ini, Seksi Usaha Tani mempunyai fungsi : a. pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis pemanfaatan sumber daya. b. pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis perijinan. c. pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis bimbingan usaha. d. pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis pengolahan dan pemasaran. (3) Seksi Usaha Tani, membawahkan : 1. Sub Seksi Sumber Daya ; 2. Sub Seksi Perizinan ; 3. Sub Seksi Bimbingan Usaha ; 4. Sub Seksi Pengolahan dan Pemasaran. Pasal 27 (1) Sub Seksi Sumber Daya mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan sumber daya. ini, Sub Seksi Sumber Daya mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data pemanfaatan sumber daya. b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan dan bimbingan pemanfaatan sumber daya yang dikaitkan dengan analisis dampak lingkungan. c. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pengawasan pemanfaatan sumber daya yang dikaitkan dengan analisis dampak lingkungan. Pasal 28

18 (1) Sub Seksi Perizinan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan pelayanan dan pengelolaan perizinan usaha perkebunan. ini, Sub Seksi Perizinan mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data izin usaha perkebunan. b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pelayanan informasi perizinan. c. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis penyebaran informasi manajemen usaha perkebunan. Pasal 29 (1) Sub Seksi Bimbingan Usaha mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan bimbingan pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. ini, Sub Seksi Bimbingan Usaha mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data usaha perkebunan. b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis bimbingan kelembagaan dan agrobisnis. c. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis penyebaran informasi manajemen usaha perkebunan. Pasal 30 (1) Sub Seksi Pengolahan dan Pemasaran mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan bimbingan pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. ini, Sub Seksi Pengolahan dan Pemasaran mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data hasil pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan.

19 b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis bimbingan kegiatan pengembangan pemasaran hasil-hasil perkebunan. c. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis informasi pemasaran hasil perkebunan dan standarisasi mutu hasil perkebunan. Paragraf 7 Seksi Perlindungan Tanaman Pasal 31 (1) Seksi Perlindungan Tanaman mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan dan penyusunan petunjuk teknis penggunaan sarana perlindungan tanaman, pengamatan dan peramalan organisme pengganggu tanaman, pengendalian organisme pengganggu tanaman serta konservasi tanah dan air. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana pada ayat (1) Pasal ini, Seksi Perlindungan Tanaman, mempunyai fungsi : a. pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis bimbingan pengadaan dan pemanfaatan sarana perlindungan tanaman. b. pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis pengamatan dan peramalan organisme pengganggu tanaman. (3) Seksi Perlindungan Tanaman, membawahkan : 1. Sub Seksi Sarana Perlindungan Tanaman ; 2. Sub Seksi Pengamatan dan Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman ; 3. Sub Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman ; 4. Sub Seksi Konservasi Tanah dan Air. Pasal 32 (1) Sub Seksi Sarana Perlindungan Tanaman mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan penggunaan bahan dan peralatan perlindungan tanaman. ini, Sub Seksi Sarana Perlindungan Tanaman mempunyai fungsi :

20 a. pengumpulan dan pengolahan data kebutuhan bahan dan peralatan perlindungan tanaman. b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan pengadaan dan penggunaan bahan dan peralatan perlindungan tanaman. Pasal 33 (1) Sub Seksi Pengamatan dan Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan pengamatan dan peramalan organisme pengganggu tanaman perkebunan. ini, Sub Seksi Pengamatan dan Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data kegiatan pengamatan dan peramalan organisme pengganggu tanaman perkebunan. b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan kegiatan pengamatan organisme pengganggu tanaman perkebunan. c. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan kegiatan peramalan organisme pengganggu tanaman perkebunan. Pasal 34 (1) Sub Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pengendalian organisme pengganggu tanaman perkebunan. ini, Sub Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data hasil pengendalian organisme pengganggu tanaman perkebunan. b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan kegiatan pengendalian organisme pengganggu tanaman perkebunan. c. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis bimbingan, pengawasan, pengendalian organisme pengganggu tanaman perkebunan.

21 Pasal 35 (1) Sub Seksi Konservasi Tanah dan Air mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis konservasi tanah dan air. ini, Sub Seksi Konservasi Tanah dan Air mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data pelaksanaan konservasi tanah dan air. b. penyiapan bahan penyusunan pedoman operasional perlindungan tanaman yang dikaitkan dengan kelestarian tanah dan air. Paragraf 6 Cabang Dinas Pasal 36 Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas serta pengaturan lebih lanjut akan ditetapkan dengan Peraturan Perundang-undangan tersendiri setelah mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri. Paragraf 7 Unit Pelaksana Teknis Dinas Pasal 37 Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja UPTD serta pengaturan lebih lanjut akan ditetapkan dengan Peraturan Perundang-undangan tersendiri setelah mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri. Paragraf 8 Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 38 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

22 Pasal 39 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud Pasal 38 Peraturan Daerah ini, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang dipimpin oleh seorang fungsional senior selaku Ketua Kelompok, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (2) Kelompok Jabatan Fungsional dibagi atas Kelompok dan Sub Kelompok sesuai dengan kebutuhan. (3) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja. BAB IV TATA KERJA Bagian Pertama U m u m Pasal 40 (1) Hal-hal yang menjadi tugas Dinas merupakan satu kesatuan yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan. (2) Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas serta kegiatan operasionalnya dilaksanakan oleh Kepala Seksi menurut pembidangan tugas masing-masing. (3) Kepala Dinas, baik secara teknis operasional maupun teknis administratif bertanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah. (4) Dalam melaksanakan tugasnya, setiap Pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Dinas wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik secara vertikal maupun horizontal. (5) Setiap Pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Dinas bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

23 Bagian Kedua P e l a p o r a n Pasal 41 (1) Kepala Dinas wajib memberikan laporan tentang pelaksanaan tugasnya secara teratur, jelas dan tepat pada waktunya kepada Bupati Kepala Daerah. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi dilingkungan Dinas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing serta menyiapkan dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. (3) Setiap laporan yang diterima oleh Pimpinan satuan organisasi bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya. (4) Ketentuan mengenai jenis laporan dan cara penyampaiannya ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Bagian Ketiga Hal Mewakili Pasal 42 (1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha mewakili Kepala Dinas apabila berhalangan untuk menjalankan tugas pekerjaannya. (2) Dalam hal Kepala Sub Bagian Tata Usaha berhalangan, Kepala Dinas dapat menunjuk salah seorang Kepala Seksi dengan memperhatikan senioritas kepangkatannya. BAB V KEPEGAWAIAN Pasal 43 (1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat atas usul Bupati Kepala Daerah. (2) Kepala Dinas berkewajiban dan bertanggung jawab dalam mempersiapkan bahan rancangan kebijaksanaan Bupati Kepala Daerah dibidang kepegawaian. (3) Pejabat-pejabat lainnya di lingkungan Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Pejabat yang berwenang sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

24 BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 44 Pembiayaan Dinas bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan penerimaan sumber lain yang dianggap sah berdasarkan peraturan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 45 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam Keputusan Bupati Kepala Daerah. Pasal 46 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 13 Tahun 1992 tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Perkebunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 47 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. Ditetapkan di S U M E D A N G pada tanggal 7 Juli 1997

25 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II TINGKAT II SUMEDANG, S U M E D A N G K e t u a, Cap./Ttd. Cap./Ttd. Drs. H. ATJEP ABDUL LATIEF. Drs. H. MOCH.HUSEIN JACHJASAPUTRA Disahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan Surat Keputusan Nomor /SK.11-Huk/1998 Tanggal 8 Januari 1998 Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 2 Tahun 1998 Tanggal 15 Januari 1998 Seri D.2 SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G, Drs. H. DIMYATI SYAFRUDIN. Pembina Tk.I NIP

26 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERKEBUNAN LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG Nomor : 9 Tahun 1997 Tanggal : 7 Juli 1997 Tentang : Organisasi dan Tatakerja Dinas Perkebunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. KEPALA DINAS SUB BAGIAN TATA USHA URUSAN URUSAN URUSAN URUSAN PERENCANAAN KEPEGAWAIAN KEUANGAN U M U M KELOMPOK JABATAN SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI FUNGSIONAL PENGEMBANGAN PRODUKSI PENYULUHAN USAHA TANI PERLINDUNGAN TANAMAN SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI PENYIAPAN DAN PEMAN BAHAN TANAMAN TATA PENYULUHAN SUMBER DAYA SARANA PERLIN- TAPAN LAHAN DUNGAN TANAMAN SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI DIVERSIFIKASI TANAMAN TAHUNAN KELEMBAGAAN, TENAGA PERIJINAN PENGAMATAN & PERAMAL DAN SARANA AN ORGANISME TANAMAN SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI PERLUASAN DAN TANAMAN SEMUSIM BIMBINGAN USAHA PENGENDALIAN ORGANISME PEREMAJAAN PENGGANGGU TANAMAN SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI INTENSIFIKASI DAN ALAT DAN MESIN PENGOLAHAN DAN KONSERVASI TANAH REHABILITASI PEMASARAN DAN AIR CABANG DINAS U P T D DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II KABUPATEN DAERAH TK.II SUMEDANG S U M E D A N G, K e t u a, Cap/Ttd. Drs.H.ATJEP ABDUL LATIEF. KETERANGAN : : GARIS KOMANDO Cap/Ttd. Drs. H. MOCH. HUSEIN JACHJASAPUTRA.

27 Lampiran II : Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sumedang Nomor : Tanggal : Tentang : Organisasi dan Tata Kerja Dewan Pengawas dan Sekretariat Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. ORGANISASI DEWAN PENGAWAS UNTUK 8 (DELAPAN) LEMBAGA PD. BPR PEMILIK/RUPS DEWAN PENGAWAS DEWAN PENGAWAS DEWAN PENGAWAS WILAYAH I WILAYAH II WILAYAH III SEKRETARIAT RUPS DAN DEWAN PENGAWAS PD.BPR PD.BPR PD.BPR PD.BPR PD.BPR PD.BPR PD.BPR PD.BPR BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G, Drs. H. MISBACH