BAB IV STUDI HERMENEUTIK TERHADAP TEKS LUKAS 23:1-25

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV STUDI HERMENEUTIK TERHADAP TEKS LUKAS 23:1-25"

Transkripsi

1 BAB IV STUDI HERMENEUTIK TERHADAP TEKS LUKAS 23: Pendahuluan Seperti yang sudah dijelaskan dalam bab sebelumnya, konteks sosio-politik mempengaruhi situasi peradilan pada zaman Yesus dan konteks ini juga bisa mempengaruhi keputusan Pilatus terhadap hukuman mati Yesus. Dengan pemikiran ini, penulis ingin melakukan penafsiran terhadap teks Injil Lukas 23:1-25, terutama dalam kaitannya dengan keputusan Pilatus menurut Injil Lukas. Studi ini diarahkan untuk melihat bagaimana pemahaman Injil Lukas terhadap keputusan Pilatus tentang peradilan Yesus dan juga peradilan Yesus dilihat dari konteks sosio-politk pada zaman itu. Dalam melihat keputusan Pilatus dalam narasi peradilan Yesus menurut Injil Lukas 23:1-25 maka penulis memfokuskan pada analisa sosio-politik. Melalui analisa sosio-politik setidaknya dapat menjelaskan dan memberi gambaran tentang situasi yang terjadi pada saat peradilan Yesus yaitu apa yang dilakukan Pilatus pada saat peradilan Yesus, apa yang melatarbelakangi Pilatus mengambil keputusan itu, apa isi keputusan itu dan dampak yang terjadi ketika Pilatus mengambil keputusan tersebut. Sebelum melakukan penafsiran dan membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman Injil Lukas terhadap keputusan Pilatus dalam narasi peradilan Yesus, maka penulis akan menguraikan analisa dan persoalan teks yaitu penulis menggunakan kritik aparatus, kritik kebahasaan dan penulis akan menafsir Injil Lukas 23:1-25 dan menutupnya dengan kesimpulan yang merupakan inti dari tulisan ini

2 4.2. Persoalan teks Kritik Aparatus Hayes mengatakan bahwa naskah-naskah Alkitab yang asli itu sendiri sejauh penelitian ini tidak ada, yang ada hanyalah naskah-naskah asli yang berupa salinan-salinan kuno. Hal ini menyebabkan ada berbagai ragam jenis variasi teks untuk tulisan-tulisan Alkitabiah, seperti: variasi-variasi di antara naskah-naskah tulisan dalam bahasa aslinya, variasi dalam terjemahan kuno, variasi di antara naskah-naskah tulisan kuno dalam bahasa asli dan naskah tulisan dari terjemahan kuno, dan variasi kutipan-kutipan pada karya-karya tulis Yahudi dan Kristen. Biasanya variasi semacam ini ditimbulkan oleh kerusakan teks itu sendiri, baik secara tidak sengaja maupun disengaja. Keadaan teks asli sewaktu ditemukan tidak utuh (berlubang-lubang) sehingga hal ini menjadi kesulitan tersendiri bagi para penyalin untuk meraba dan memperkirakan mengenai kata per kata dari teks yang terhilang. Tentunya ini mengakibatkan tidak seratus persen (ada banyak perubahan) pada naskah itu ketika disalin. Kemudian, naskahnaskah tulisan kuno ini digunakan dalam rentang waktu yang cukup panjang dan mengalami penyalinan kembali beserta terjemahannya. 45 Hayes menambahkan juga lokasi geografis menjadi penentu salinan-salinan itu mempunyai rumpun-rumpun tersendiri terutama dalam Perjanjian Baru sehingga para peneliti tidak terlalu sukar untuk menggolongkan naska-naskah itu dan memeliharanya. Oleh karena itu kritik teks ini menaruh perhatian besar pada kritik aparatus (yang memberikan perhatian kritis terhadap kasus-kasus aparatus pada setiap kata-kata yang mengalami perubahan baik diganti, Hayes dan Holladay, Pedoman Penafsir Alkitab (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005),

3 dihilangkan, disisipkan, diubah susunannya, dan lain-lain di dalam teks Injil Lukas 23:1-25), dan kritik kebahasaan (yang memberikan perhatian bagi struktur bahasa dan perannya di dalam teks itu sendiri. Selain itu, kritik ini membahas tentang kata-kata yang ada di dalam teks yang artinya berpengaruh terhadap teks itu sendiri, misalnya Herodes, mengolok-olok, salibkan Dia dan lain sebagainya). Selain itu juga kritik teks bertujuan untuk menentukan proses penerusan teks dan timbulnya bentuk-bentuk varian teks yang beragam, dan untuk menentukan susunan kata yang asli jika dinilai mungkin atau terjangkau, dan untuk menentukan bentuk dan susunan kata yang terbaik dari teks yang pembaca modern harus dipakai. 46 Dalam Lukas 23:1-25 didapati ada empat ayat yang mengalami baik perubahan, penyisipan, penggantian, dan penghilangan di masing-masing katanya Yaitu ayat 11, 15, 16 dan 23. Pembahasan persoalan yang pertama adalah Lukas 23:11 kasusnya adalah dalam kata Îkai.Ð o` ~Hrw, dhj. 47 Kata Îkai.Ð o` ~Hrw, dhj dalam teks ini mendapat perubahan sehingga tiga versi hadir untuk menentukan ketegasan teks ini. Namun sebelum menganalisa lebih jauh maka perlu kita ketahui bahwa, tingkat keragu-raguan teks ini cukup besar. Kata kai sendiri kehadirannya dan kedudukannya dalam teks dipandang masih dalam perdebatan. Kedudukannya sendiri dalam kalimat ini merupakan kata kelima setelah kata auvtou/.. Dalam aturan tata bahasa, biasanya ada kemungkinan hanya sebagai penegas saja untuk menjelaskan dua objek yang berbeda. Hayes dan Holladay, Pedoman Penafsir Alkitab, 44. Penulis juga menggunakan sumber-sumber yang akan dipakai sebagai alat untuk menganalisa kasus-kasus apparatus teks Injil Lukas 23:1-25, yaitu Alkitab Perjanjian Baru Yunani-Indonesia (Jakarta LAI, 2002); copyright (c) 2003 Bible Works, LLC version y; Newmman, Barclay M. Kamus Yunani-Indonesia untuk Perjanjian Baru (Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2006). Katakai mendapat tanda kurung siku yang berarti kehadiran dan kedudukannya dalam teks dianggap masih dalam perdebatan.

4 Pada versi yang pertama, kata kai.ditulis begitu saja tanpa ada tanda kawalan, setelah itu diikuti oleh teks o` ~Hrw, dhj ada kemungkinan pada abad ke-iii perdebatan kata ini tidak menjadi begitu penting karena tidak mempengaruhi isi kalimat dan kondisi bacaan terhadap maksud kalimat sehingga tidak terlalu signifikan ketika tidak dikawal tanda kurung untuk pemahaman bagi pembacanya. namun teks yang lain tidak mengalami perubahan. 48 Pada versi kedua, kata kaidihilangkan sehingga menggunakan o` ~Hrw, dhj saja. Sehingga terjemahannya menjadi Herodes yang menjelaskan tentang raja Herodes itu sendiri. Dalam keterangan bahwa teks ini dipertahankan sampai abad X. 49 Pada versi ketiga, kata kai o` dihilangkan dalam teks dan hanya menggunakan Hrw, dhj saja. 50 Melihat dari ketiga versi ini yang memiliki masalah teks yang berbeda pada versi pertama tidak mengalami penambahan dan pengurangan kata dalam teks tersebut yaitu Îkai.Ð o` ~Hrw, dhj versi pertama diawali dengan naskah huruf ℵ ini merupakan teks berwibawa dan paling tua yaitu sekitar abad III. Versi yang pertama lebih berani untuk tidak mencantumkan tanda siku namun kalimatnya tidak mengalami perubahan. Sedangkan pada versi kedua hanya berbeda satu abad dengan versi pertama yaitu versi kedua sekitar abad IV. Versi ini menghilangkan kata kai kata ini mempunyai fungsi yaitu kai yang artinya kata keterangan Pendapat mengenai ketiga kata ini ada tiga versi, pertama, versi yang sesuai dengan teks tetapi kata kai tidak dikawal oleh tanda kurung siku [ ] tanda ini merupakan tanda yang digunakan untuk mengapit kata-kata (atau sejumlah kata) yang kehadiran atau kedudukannya dalam teks masih dalam perdebatan. pada versi ini ketiga kata tersebut mendapat huruf C yang artinya tingkat keragu-raguan cukup besar. Selain itu, ketiga kata ini masuk dalam kategori (sekitar abad ke-iii ), unsial (sekitar abad IV di London). Teks dalam versi kedua ini digunakan oleh Bapak Gereja Philo-Carpasia untuk tulisannya beliau adalah seorang Bapak Gereja yang berasal dari Carpasia yang tulisannya mengacu pada Lukas 23:11 sekitar abad keempat. Versi ketiga ini didukung oleh unsial W (sekitar abad V di Washington). Didukung juga oleh lambang yang menjelaskan bahwa bunyi teks seperti yang dimaksud oleh penulis asli dari naskah tersebut.

5 versi ini menghilangkan kata keterangan dan langsung saja menggunakan o` Hrw, dhj. Walaupun versi ini menghilangkan kata sandang namun masih ada kai sebagai kata keterangan untuk menunjukan tentang Herodes itu sendiri. Versi ketiga lebih banyak mengalami perubahan yaitu tidak menggunakan kai o`, dan hanya menggunakan kata Hrw, dhj. Versi ini penyalin tidak melihat kata keterangan dan juga kata sandang sehingga langsung saja menggunakan kata Hrw, dhj. Melihat dari ketiga versi teks di atas dan penjabarannya maka penulis lebih memilih versi pertama. Karena alasan yang pertama, versi ini tidak mendapatkan penambahan atau pengurangan kata dalam teks tersebut hanya tanda kurung yang tidak digunakan. Pada versi ini yang sesuai dengan teks. Kemudian versi ini didukung oleh kategori 75 sekitar abad III, lebih awal dibandingkan dengan versi kedua dan ketiga penulis memilih versi pertama karena kewibawaan teks tetap terus terjaga dalam teks. Selanjutnya teks yang bermasalah terdapat dalam Lukas 23:15 dalam kata avne,pemyen ga.r auvto.n pro.j h`ma/j( dalam teks ini mendapat perubahan sehingga lima versi hadir untuk menegaskan teks ini. Versi pertama dinilai A dengan Unsial versi ini sesuai dengan teks. 51 Versi kedua, versi ini mengalami perubahan diakhir kalimat yaitu dari h`ma/j berubah menjadi uvma/j yang artinya kami atau kita, berubah menjadi uvma/j, arti dari kata Pendapat mengenai kelima kata ini ada lima versi, pertama, versi yang sesuai dengan teks, pada kelima kata ini mendapat huruf A yang artinya secara yakin teks ini dapat dikatakan asli. Selain itu kelima kata ini masuk dalam kategori 75 (sekitar abad III), unsial (sekitar abad IV di London). Didukung juga oleh lambang yang menjelaskan bahwa bunyi teks seperti yang dimaksud oleh penulis asli dari naskah tersebut.

6 uvma/j ini adalah kalian, kata ganti orang ke-2 jamak, akusatif, yang berasal dari kata su,. 52 Versi kedua ini Sangat sedikit pendukungnya. Versi ini kemungkinan besar pembuktiannya sekitar abad XIII dan tidak diketahui sampai kapan teks ini dipertahankan sehingga penulis sangat ragu memilih teks ini. Pada versi ketiga teks ini pun mengalami perubahan yaitu menjadi avne,pemyen ga.r uvma/j pro.j auvto.n. avne,pemyen yang berarti mengirim (keatas) atau mengirim kembali kata ini termasuk dalam kata kerja indikatif aorist aktif. ga.r yang berarti karena, memang; kata sambung. uvma/j yang berarti aku, ku, kata ganti akusatif bentuk jamak. pro.j yang berarti kepada, agar, demi, supaya, kata depan akusatif jamak. Dan perubahan yang terakhir ini adalah auvto.n yang berarti Diri sendiri, yang sama, dia atau mereka, kata ganti akusativ maskulin bentuk tunggal. Sehingga bisa diterjemahkan menjadi untuk itu aku mengirim kembali Dia kepada mereka. 53 Versi keempat juga mengalami perubahan yaitu menjadi avne,pemyen ga.r auvto.n pro.j auvto.n. pada versi keempat ini bukti-bukti yang mendukung versi ini juga sangat Versi kedua ini didukung oleh f 13 family 13, yaitu sekelompok naskah-naskah Yunani yang dilukiskan untukk pertama kali oleh Ferar.Didukung juga oleh lambang yang menjelaskan bahwa bunyi teks seperti yang dimaksud oleh penulis asli dari naskah tersebut. Versi ini didukung oleh unsial A (abad V di London). Didukung juga olehlambang yang menjelaskan bahwa bunyi teks seperti yang dimaksud oleh penulis asli dari naskah tersebut. Kemudian didukung juga oleh f 1 family 1 sekelompok naskah-naskah Yunani yang dilukiskan untuk pertama kali oleh Lake. Didukung juga oleh seorang Bapak Gereja Augustine dari Hippo yang menggunakan atau merujuk injil ini (keempat Injil Matius, Markus dan Yohanes) dalam karyanya Harmony of the Gospels sekitar tahun M.

7 sedikit, bahkan ada minuskul dan unsial yang tidak memiliki penjelasan sama sekali, sehingga penulis merasa teks ini memiliki tingkat keragu-raguan yang cukup tinggi. 54 Versi kelima ini ada perubahan di awal kata yaitu avne,pemyen berubah menjadi avne,pemya ga.r auvto.n pro.j auvto.n. yang mendukung versi ini juga sangat sedikit, buktinya bahwa teks ini ditemukan sekitar abad XI di Athen, setelah itu penjelasan tentang apakah teks ini dipertahankan atau tidak pun tidak jelas, sehingga penulis merasa sangat ragu dengan teks ini. 55 Melihat dari kelima versi yang muncul untuk menentukan dan menegaskan teks ini maka penulis memilih versi pertama yaitu kata avne,pemyen ga.r auvto.n pro.j h`ma/j. walaupun pada versi ini bukti luar yang mendukungnya hanya sedikit, dibandingkan dengan versi lain maka versi pertama merupakan teks tertua yaitu sekitar abad III dan dinilai dengan huruf A di mana tidak ada keraguan dalam teks tersebut, sehingga versi pertama merupakan pilihan dari penulis. Selanjutnya persoalan aparatus terdapat dalam Lukas 23:16. Ada tiga versi yang hadir untuk menegaskan teks ini, pertama, versi ini diberi huruf A yakni teks ini secara yakin dapat dikatakan asli. Versi ini pun dijelaskan dalam Alkitab Perjanjian Baru Yunani-Indonesia bahwa teks ini mengalami (omit verse atau ayat yang dihilangkan). 56 Pendukung versi ini adalah unsialini adalah sebuah daftar bacaan Kitab Suci ditandai dengan angka dan dicetak agak naik dibelakangnya. Didukung oleh minuskul Yunani nomor 788 (sekitar abad XII, di Athena). Versi pertama ini diberi huruf A yaitu teks ini secara yakin dapat dikatakan asli. Didukung juga oleh 75 yaitu sekitar adab III di Paris. Didukung juga oleh lambang yang menjelaskan bahwa bunyi teks seperti yang dimaksud oleh penulis asli dari naskah tersebut.

8 Versi kedua, versi ini memasukan ayat (include verse) dan Juga menggunakan sedikit variasi. Pada versi yang kedua didukung oleh berbagai minuskul dan juga unsial yang merupakan bukti luar yang cukup berwibawa yaitu unsial, W,,,. Versi ini merupakan versi yang dikatakan include verse (memasukan ayat), Juga menggunakan sedikit variasi. Sehingga teks tersebut vavvnagkh de eicevvn apoluein autoij kata eorthvvn evna. Versi kedua ini merupakan Kanon Eusebian yang digunakan oleh Augustine juga. Versi ini diterjemahkan sekitar abad V dan dipertahankan samapai XII. 57 Versi ketiga, versi ini juga memasukan ayat (include verse). kesan penulis terhadap versi ini adalah sangat ragu-ragu, karena bukti luar yang mendukung versi ini hanya empat dan hanya bukti luar satu saja yang berwibawa sedangkan tiga bukti lainnya tidak berwibawa. 58 Melihat dari ketiga versi yang hadir untuk menegaskan teks ini maka penulis memilih versi pertama, karena versi pertama didukung oleh bukti yang berwibawa yaitu minuskul pada awal abad III. Didukung oleh minuskul Yunani nomor 1241, 070, 892. Versi ini diterjemahkan kira-kira pada awal abad III dan dipertahankan sampai pada abad XIII. Walaupun teks tersebut dihilangkan tetapi karena teks ini dinilai A, dan didukung oleh bukti luar yang berwibawa. Selanjutnya permasalahan aparatus terdapat dalam Lukas 23:23. Dalam permasalahan teks ini maka hadir empat versi teks yang berusaha untuk menegaskan teks tersebut. versi yang pertama ini sesuai dengan teks. Versi yang pertama diberi huruf B yakni menunjukan bahwa Versi kedua ini didukung olelambang yang menjelaskan bahwa bunyi teks seperti yang dimaksud oleh penulis asli dari naskah tersebut. Juga didukung oleh, sekitar abad IV di London. Kemudian didukung juga oleh f 1 family 1 sekelompok naskah-naskah Yunani yang dilukiskan untuk pertama kali oleh Lake. Didukung oleh minuskul Yunani nomor 17 (abad IX, di Paris). Didukung juga oleh yang menjelaskan bahwa bunyi teks seperti yang dimaksud oleh penulis asli dari naskah tersebut.

9 adanya sedikit keragu-raguan pada teks ini. Versi pertama ini didukung juga oleh bukti-bukti luar yang berwibawa, termasuk Augustine juga menggunakan teks ini. 59 Versi kedua, versi ini tidak sesuai dengan teks dimana ada perubahan teks yaitu menjadi auvtw/n twn arcierew. 60 Melihat dari bukti-bukti pendukung maka penulis masih sangat ragu-ragu menggunakan versi untuk analisa. Karena bukti-bukti tersebut tidak terlalu berwibawa apalagi mengalami perubahan teks. Versi ketiga, versi ketiga juga mengalami perubahan yang besar yaitu auvtw/n kai twn arcontwn kai twn arcierewn.. 61 Versi keempat, termasuk dalam omit kai.katiscuon autwn. Versi ini yang mendukung pun hanya dua minuskul saja. 62 Dari penjelasan keempat versi pendukung ayat 23 ini maka penulis lebih memilih versi pertama, karena versi yang pertama sesuai dengan teks, kemudian didukung oleh bukti luar berwibawa, dan teks ini merupakan teks tertua yaitu sekitar abad III, sehingga penulis memilih versi pertama karena berwibawa Persoalan teks yang berkaitan dengan bahasa Versi ini didukung oleh 75 yaitu sekitar adab III di Paris. Didukung juga oleh lambang yang menjelaskan bahwa bunyi teks seperti yang dimaksud oleh penulis asli dari naskah tersebut. Diberi huruf B yaitu adanya sedikit keragu-raguan terhadap teks ini. Versi pertama ini didukung oleh unsial A yaitu sekitar abad V di London. Kemudian didukung oleh unsial 75 yaitu sekitar adab III di Paris. Augustine dari Philo juga menggunakan teks ini dalam tulisannya. Versi ini mengalami perubahan kata-kata yaitu auvtw/n kai twn arcontwn kai twn arcierewn. versi ini juga didukung hanya oleh 1 pendukung saja yaitu minuskul Yunani nomor 1424 yaitu sekitar abad IX/X, di chicago. Vesi ini didukung oleh minuskul Yunani nomor 184 (penjelasannya tidak ada secara rinci). Kemudian Unsial ini adalah sebuah daftar bacaan Kitab Suci ditandai dengan angka dan dicetak agak naik dibelakangnya.

10 Peran Lukas dalam menggambarkan situasi perpolitikan di kalangan para imam begitu besar. Hal ini dapat dilihat melalui ayat yang kedua pada kata Ia adalah Kristus, yang dalam bahasa Yunaninya e`auto.n cristo.n di mana posisi kata e`auto.n sebagai pengungkapan penegasan perwakilan diri seseorang. Melalui penegasan inilah (pilihan kata ini) yang dicemas-cemaskan oleh kalangan para imam Yahudi dan Yesus dalam kasus ini dituduh sebagai penghujat Allah. Selain menggambarkan kekuasaan di kalangan imam Yahudi, Lukas juga mengidentifikasi adanya dua kekuatan besar, Pilatus dan Herodes, yang muncul pada masa Yesus. Perihal hubungannya yang baik atau tidak, para tokoh mengatakan seperti Leks dan Barclay bahwa mereka berdua dahulu berseteru namun tidak dijelaskan secara rinci perseteruan tersebut. hanya saja kalimat ini ingin mengatakan bahwa dua kekuasaan ini berdamai kembali. 63 Kemudian dengan berpatokan pada kritik aparatus maka penulis berpendapat bahwa pemakaian kata Îkai.Ð o` ~Hrw, dhj masih dalam perdebatan dan keragu-raguan yang cukup tinggi. Oleh karena itu penulis berpendapat bahwa mungkin saja Herodes tidak ikut mengolok Yesus. Menurut penulis kata Herodes digunakan untuk memperkuat pernyataan yang menyatakan bahwa Herodes benar-benar tidak menyukai Yesus. Penulis berpendapat bahwa dalam ayat 11 tanpa menggunakan subjeknya yaitu Herodes sudah bisa menunjukan bahwa kata itu tidak mempengaruhi ayat-ayat sebelumnya karena ketika dilihat dari ayat 8-12 dapat dipahami bahwa sudah ada penolakan Herodes terhadap Yesus. 63 Lih. Juga ayat 12.

11 Berdasarkan konteks sosio-politik Injil Lukas 23:1-25 penulis beranggapan bahwa penolakan Herodes terhadap Yesus juga karena kemungkinan Herodes tidak mau ada orang lain yang menandingi kekuasaannya pada saat itu. Herodes yang dimaksud dalam ayat 11 ini adalah Herodes yang berkuasa atas wilayah Galilea. 64 Ayat ini juga menyatakan bahwa Yesus dikirim kembali kehadapan Pilatus alasannya karena kedudukan Pilatus lebih tinggi dari pada Herodes sehingga keputusannya mutlak. Di atas penulis telah menjelaskan bahwa melihat dari teks yang ada maka mungkin saja Herodes tidak mengolok Yesus. Menurut penulis bisa ditambahkan juga bahwa disamping mengolok Yesus sebelumnya sudah muncul rasa ketidaksukaan Herodes terhadap Yesus yang pada saat itu hadir, terkenal dan melakukan mujizat di wilayahnya tanpa izin, sehingga Herodes hanya berusaha memberikan pertanyaan-pertanyan yang memancing Yesus untuk menunjukan kuasanya. Namun penulis juga punya pemikiran lainnya yaitu, apakah etis seorang raja Herodes yang otomatis tahu tentang tata krama, etika, sosial, pola pemikiran dan cara berbicara yang baik nekad mengolok Yesus di hadapan orang banyak. Apakah hal itu tidak mempertontonkan kebodohan seorang raja kepada rakyatnya dengan cara mengolok! Mengapa Herodes tidak menginvestigasi Yesus dengan teliti apakah benar tuduhan-tuduhan itu tanpa harus mengeluarkan kata olokan. Sehingga di atas penulis menjelaskan bahwa di samping olokan yang dilakukan oleh Herodes dibarengi juga dengan ketidaksukaan Herodes terhadap Yesus, karena ketika muncul rasa ketidaksukaan terhadap orang lain maka otomatis ada olokanolokan yang keluar untuk merendahkan dan mempermalukan orang itu. Sehingga kata ketidaksukaan Herodes terhadap Yesus pun perlu dimasukkan untuk memperlengkap pernyataan itu. B. F. Walker, Konkordansi Alkitab (Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1994), 168.

12 Pada ayat 15 tidak ada keterangan mengenai obyek dari kalimat tersebut LAI hanya menggunakan kata kami untuk menjelaskan kata h`ma/j. Menurut Leks, kata kami biasa diucapkan oleh atasan atau penguasa bangsa Eropa zaman dulu. 65 Akan tetapi Abineno sendiri berpendapat bahwa kami di sini mengacu pada yang pertama adalah, imam-imam kepala dan seluruh orang banyak yang hadir pada pemeriksaan itu. 66 Akan tetapi berdasarkan konteksnya maka penulis berpendapat bahwa h`ma/j mengacu pada Pilatus, imam-imam kepala, pemimpin-pemimpin serta rakyat yang ada pada saat itu. Menurut penulis bahwa, dilihat dari sistem pemerintahan yang terjadi pada saat itu, di mana Herodes sendiri merupakan raja yang daerah kekuasaannya hanya di wilayah Galilea, sedangkan Pilatus sendiri merupakan wali negeri Roma otomatis Pilatus masih memiliki kekuasaan yang tinggi dibandingkan dengan Herodes. Sehingga, peran Herodes tidak terlalu signifikan terhadap Yesus. Setelah didapati kembali Yesus di hadapan Pilatus, Pilatus mencoba berdiskusi dengan warga Yahudi (mengacu pada kata h`ma/j yang artinya kami ) mengenai hukuman yang layak sehingga ia melakukan penegasan tiga kali bahwa tidak ditemukan kesalahan pada Yesus. Berdasarkan kritik teks ayat 16 ini mengalami penghilangan teks pada ayat 17. Menurut Leks, seluruh kalimat dalam ayat 17 diberi tanda kurung karena teks ini tidak tercantum dalam banyak naskah kuno. Leks berpendapat bahwa, diduga kalimat ini dimasukan ke dalam teks ini kemudian, karena pengaruh Mat 27:15 atau Mrk 15:6 atau mau membenarkan teriakan yang tercantum dalam ayat Penulis berpendapat bahwa ada beberapa alasan mengapa ayat ini Stefan Leks, Tafsir Injil Lukas, 617 Lihat penjelasan BAB II halaman 16. Stefan Leks, 617.

13 dihilangkan. Alasan yang pertama mungkin tidak ditemukan serpihan mengenai ayat ini. Alasan yang kedua mungkin ayat ini tidak penting sehingga pengarang Lukas tidak mencantumkannya. Akan tetapi TB-LAI menambahkan ayat tersebut kemungkinan untuk mempertegas ayat sebelumnya yaitu jika dikaitkan dengan tradisi Romawi pada saat itu bahwa ketika hari raya paskah tiba maka, harus ada satu tahanan yang dilepaskan dari hukumannya. Tradisi ini yang membuat Pilatus mengalami situasi yang sangat sulit mengambil keputusan untuk melepaskan Yesus atau Barabas. Namun, dengan ini tidak mengurangi arti dari bacaan tersebut. oleh karena itu menurut penulis ayat ini dihilangkan ataupun dimasukan dalam teks ini tidak terlalu mengurangi dan mempengaruhi makna yang sebenarnya dari ayat-ayat sebelumnya. Dalam ayat 23 kata auvtw/n yang berasal dari kata auvto.j berfungsi sebagai kata ganti genitif kalimat tersebut yang artinya mereka. Akan tetapi tidak dijelaskan mereka ini dimaksudkan kepada siapa. Namun menurut penulis mereka yang dimaksudkan di sini adalah rakyat yang ada pada saat itu, kemudian para ahli-ahli taurat dan imam-imam kepala yang menuduh Yesus dengan tuduhan palsu mereka. Dan pemakaian kata auvtw/n ini juga diartikan oleh Barclay sebagai orang-orang Yahudi. 68 Leks mengartikan kata mereka di sini adalah massa atau rakyat. Namun penulis tidak sependapat dengan dua ahli di atas, penulis lebih condong menggunakan kata mereka itu menunjuk pada keseluruhan orang yang ada pada saat itu yakni ahli-ahli taurat, imam-imam kepala dan para pejabat Romawi. Menurut penulis, dalam ayat sebelumnya yakni ayat 22 Pilatus mulai berunding dengan auvtw/n yang artinya mereka yaitu para imam kepala, orang-orang Yahudi dan para pejabat tinggi Romawi memutuskan hukuman bagi Yesus. Pilatus bukanlah seorang pejabat Romawi yang tidak tahu tentang sistem peradilan William Barclay, Pemahaman Alkitab setiap hari Lukas, 413.

14 Romawi yang benar. Oleh karena itu ia tidak mau menghukum mati Yesus karena ia begitu sadar bahwa dengan menghukum mati Yesus ia akan mengkhianati keadailan Romawi yang begitu dijunjung tinggi. Akan tetapi ada kalimat kunci dari Lukas untuk menunjukan atau mengindikasikan alasan kuat Pilatus mengabulkan permintaan hukuman mereka, yaitu teriakanteriakan warga mengenai penyaliban Yesus. Artinya, Lukas ingin menunjukan bahwa Pilatus dipaksa oleh keadaan. Menurut penulis, suasana penegasan ketiga kali oleh Pilatus dan teriakanteriakan orang banyak merupakan intrik penulis injil Lukas ini untuk memberitahu siapa yang berperan besar terhadap keputusan tersebut Peradilan Yesus Dialog Pilatus dan Yesus Cerita tentang peradilan Yesus di hadapan Pilatus merupakan suatu kisah yang menarik untuk disimak, cerita ini mau menjelaskan tentang pentingnya suatu keadilan yang harus ditegakan dan diputuskan di tengah banyak pertentangan dan ancaman yang cukup berat. Kisah ini dimunculkan dalam tiga Injil sinoptik yaitu Matius, Markus dan Lukas. Namun, penulis tidak membahas ketiga injil tersebut tetapi, penulis akan meneliti dan menganalisa dari teks Lukas 23:1-25 yang dititik beratkan dalam konteks sosio-politiknya. Sebelum Yesus dibawa ke hadapan Pilatus Yesus pertama kali diperiksa oleh Sanhedrin. Sanhedrin adalah dewan tertinggi agama Yahudi. 69 Kenyataannya bahwa perkara-perkara orang Yahudi tidak pernah dibawa ke hadapan gubernur, karena mereka mempunyai lembaga peradilan sendiri. Ketika Yesus berada di hadapan Sanhedrin, maka tuduhan mereka adalah bahwa Yesus menyebutkan diri-nya sebagai Anak 69 Lih penjelasan Bab III, 32 & 33

15 Allah (Luk 22:70). Tetapi karena tuduhan ini tidak mampu menghukum Yesus dan memang mereka (para tua-tua bangsa Yahudi, imam-imam kepala dan ahli-ahli taurat) dengan kata lain peradilan Yahudi melalui Sanhedrin tidak punya kuasa untuk menghukum mati Yesus karena otoritas mereka telah dibatasi, dengan demikian mereka mulai merubah tuduhan Yesus dan membuat perkara itu menjadi perkara politik agar bisa dibawa ke pengadilan Romawi yang lebih tinggi dan Gubernur Romawi mempunyai hak untuk menghukum mati. Sesudah pemeriksaan Yesus dalam sidang Sanhedrin, Dia dibawa ke hadapan Pilatus untuk diadili. Sebelum dialog antara Pilatus dan Yesus, maka sudah ada tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh para sidang yang hadir pada saat itu di mana tuduhan-tuduhan ini yang menghantarkan Yesus dan Pilatus dalam sebuah dialog yang memperdebatkan betul dan tidaknya tuduhan tersebut (Luk 23:1-2). Barclay berpendapat bahwa ada tiga tuduhan yang dilontarkan di hadapan Pilatus yaitu:1) agitasi durhaka, 2) menuduh Yesus telah menghasut rakyat agar tidak membayar pajak kepada kaisar, 3) menuduh Yesus telah menyebut diri-nya sendiri sebagai raja orang Yahudi. 70. Menurut Leks, tuduhan-tuduhan sebelumnya diabaikan oleh Pilatus dan dia langsung mempertanyakan status Yesus sebagai raja. 71 Boland juga punya pernyataan yang sama dengan Leks bahwa tuduhan terakhir atau tuduhan yang ketiga yang diperhatikan oleh Pilatus karena gelar Mesianisme inilah yang bersifat politik, sehingga sebagai Gubernur Romawi dia harus bersikap waspada terhadap Yesus yang disebut sebagai Raja orang Yahudi. 72 Lihat penjelasan Bab II, halaman 13. Stefan Leks, Tafsir Injil Lukas, 612. B. J. Boland, Tafsiran Alkitab Injil Lukas (Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2001), 554.

16 Penulis sependapat dengan Leks dan Boland bahwa Pilatus mengabaikan dua tuduhan sebelumnya dan fokus pada tuduhan terakhir yang mempertanyakan tentang diri-nya sebagai Kristus yaitu raja, karena dengan kata raja bisa diartikan secara politik gelar Mesias di mana Yesus bisa dituduh sebagai orang yang mau membebaskan bangsa-nya dari penjajahan. Di satu sisi kondisi pada saat itu Romawi sedang menjajah bangsa Israel, sehingga Pilatus pun berusaha waspada terhadap Yesus. Penulis juga berpendapat bahwa di samping waspada, Pilatus merasa tuduhan itu bukan suatu ancaman serius bagi kedudukan dan pemerintahannya sehingga dia tidak terlalu memperhatikan perkara tersebut, karena kalau Yesus menamakan diri-nya sebagai raja dan punya kekuatan maka sudah pasti pada saat itu Yesus melawan Pilatus, namun kenyataannya Yesus tidak melakukan perlawanan sama sekali. Hal ini yang membuat Pilatus merasa bahwa tuduhan para ahli taurat dan orang-orang Yahudi tidak berdasar. Penulis berpendapat bahwa mengenai peradilan berhubungan dengan suatu tindakan atau perbuatan kriminal yang dilakukan oleh seseorang yang telah melanggar hukum dan norma yang ada. Namun bisa dilihat bahwa tuduhan terhadap Yesus sama sekali tidak berdasar dan tidak berkaitan dengan suatu tindakan kriminal. Pilatus sendiri tahu dan tidak menemukan kesalahan Yesus namun mengapa dia mengirim Yesus kehadapan Pilatus untuk diadili lagi? Penulis berpendapat bahwa melihat dari sistem kekuasaan Romawi di mana Gubernur mempunyai hak memutuskan suatu perkara itu untuk diadili atau tidak adalah absolute atau mutlak. Jadi ketika Pilatus menyelidiki Yesus dan memang tidak ditemukan kesalahan pada diri-nya, mengapa Pilatus tidak menggunakan kekuasaannya yang mutlak untuk tidak menghukum Yesus? Gubernur juga mempunyai kekuasaan untuk meniadakan perkara-perkara yang dianggap tidak perlu untuk diadili, namun Pilatus tidak menggunakan kekuasaannya dalam perkara Yesus dan membebaskannya. Penulis berpendapat bahwa yang Pertama, Pilatus tidak mau kepercayaan dan

17 simpatik dari imam-imam kepala, ahli-ahli taurat dan juga orang-orang Yahudi serta rakyat hilang darinya. Kedua, Pilatus tidak mau ada kekacauan dan pemberontakan terjadi saat itu. Ketiga Pilatus tidak mau menanggung sendiri dosa atas orang yang tak bersalah, sehingga dia mengirim Yesus kehadapan Herodes yang merupakan orang Yahudi yang lebih berpengalaman dalam mengahadapi perkara-perkara orang Yahudi, dan Pilatus juga menghormati Herodes yang merupakan penguasa wilayah Galilea sehingga dia tidak mau begitu saja mencampuri pendakwaan terhadap Yesus yang merupakan orang Galilea yang adalah wewenang Herodes. Melihat tuduhan di ayat 2, maka kisah selanjutnya adalah dialog antara Pilatus dengan Yesus. Dalam teks Lukas 23:1-25 dialog Pilatus dan Yesus hanya dimunculkan dalam satu ayat saja yaitu dalam ayat 3:Pilatus bertanya kepada-nya, Engkaukah raja orang Yahudi? jawab Yesus, Engkau sendiri mengatakannya. Menurut Boland, pertanyaan dari Pilatus terhadap Yesus tersembunyi senyum mengejek: Engkaukah raja orang Yahudi?. Dari pertanyaan ini juga mengandung dua cara Pilatus yaitu 1) sebagai suatu rumusan tetap yaitu pertanyaan Pilatus ditanggapi Yesus dengan jawaban Seperti katamu. 2) sebagai jawab yang tidak langsung, artinya bahwa predikat raja yang diberikan kepada Yesus ini yang ingin ditanyakan oleh Pilatus, karena pemahaman orang tentang raja ini berbeda-beda. Sehingga Pilatus bertanya demikian. Namun menurut penulis pertanyaan Pilatus itu merupakan suatu penegasan dari Pilatus, yang berusaha menanyakan kepada Yesus sendiri apakah betul yang dikatakan oleh mereka bahwa Engkau adalah raja orang Yahudi, Pilatus ingin mendengar sendiri dari mulut Yesus apakah benar dia raja Yahudi? Sehingga Pilatus bertanya demikian. Karena Pilatus ingin tahu betul di mana letak kesalahan Yesus sehingga ia berusaha bertanya demikian.

18 Setelah itu respon atau jawaban Yesus terhadap pertanyaan Pilatus Menurut penulis adalah jawaban yang dilematis dalam arti bahwa Yesus tidak mengatakannya dan juga tidak mengelak pertanyaan dari Pilatus. Penulis juga setuju dengan Boland bahwa di ayat 3 jawaban Yesus itu bukan pengakuan yang biasa saja, 73 dan Pilatus lebih menekankan pada status Yesus sebagai Mesianisme. Penulis berpendapat demikian karena, melihat dari sistem politik masyarakat pada zaman Yesus bersifat semiteokratis yang artinya Yahweh, Allah mereka ialah raja yang sesungguhnya. Sementara itu raja yang sedang memerintah menjadi wali Yahweh dan dipandang sebagai orang yang diurapi Tuhan. Rakyat Yahudi meyakini bahwa Tuhan itu punya kuasa yang sesungguhnya dia akan datang dan menggunakan kekuasaannya untuk membela mereka dari penjajahan, namun ketika Yesus datang dan menyebut diri-nya sebagai Raja dengan cara yang biasa-biasa saja dan memperhatikan orang-orang golongan bawah dan yang tersingkir membuat banyak pertanyaan yang muncul dari mereka, apakah betul Dia ini raja atau bukan? Hal ini yang membuat pemahaman mereka tentang Yesus yang punya kuasa berubah menjadi seorang raja yang lemah dan tak berdaya, orang Yahudi tidak percaya akan status Yesus sebagai raja sehingga mereka memunculkan beberapa tuduhan untuk menggeser kedudukan Yesus. Penulis berpendapat bahwa, melihat dari latar belakang penulisan Injil Lukas yang bertujuan untuk menjawab kebutuhan jemaat. Di mana pada masa setelah kehancuran Yerusalem pada tahun 70 jemaat sedang menanti kedatangan Yesus untuk memulihkan kehidupan mereka secara jasmani dan rohani namun peristiwa itu tidak terjadi. 74 Sehingga Lukas berusaha menulis Injilnya untuk jemaat pada saat itu bahwa, waktu kedatangan Yesus itu adalah hal yang berharga, Boland, Tafsir Alkitab Injil Lukas, Lih penjelasan Bab III, 12.

19 tergpantung jemaat di dalam menunggu kedatangan-nya apakah masih tetap setia pada-nya ataukah tergoda untuk meninggalkan Yesus Reaksi rakyat Menurut Ellis reaksi rakyat atau orang banyak yang hadir pada waktu peradilan Yesus di hadapan Pilatus (4), yaitu melalui pemeriksaan orang-orang (rakyat) mengikuti pemimpin mereka yaitu imam-imam kepala dan ahli taurat untuk menghukum Yesus. 75 Tetapi menurut Boland reaksi rakyat (orang Yerusalem yang ada juga pada saat itu) ketika Yesus diadili di depan Pilatus masih belum terlalu agresif untuk menghukum Yesus, reaksi yang sangat dominan untuk menghukum Yesus adalah para imam-imam kepala dan ahli taurat yang dengan lancar melontarkan tuduhan yang berat kepada Yesus, setelah itu baru mereka menghasut rakyat agar Dia dihukum mati. 76 Menurut Leks, Lukas berbeda dengan Injil lain yaitu dia membedakan antara para penguasa Yahudi dari rakyat atau khalayak atau orang banyak dan rakyat atau orang banyak yang ada pada saat itu belum tentu semuanya sependapat dengan para pemimpin Yahudi untuk menghukum Yesus. 77 Menurut penulis, ketika melihat di awal ayat Lukas 23 ini maka ketika Yesus diadili di adapan Pilatus reaksi rakyat masih belum terlalu antusias, reaksi yang heboh justru datang dari para imam-imam kepala dan ahli taurat yang mulai menuduh Yesus. Namun setelah diperiksa 75 E. Earle Ellis, The New century Bible commentarry the gospel of Luke (Murburg:Grand Rapids, Michigan & Marshall, Morgan & Scott, 1964), 261. B. J. Boland, Tafsiran Alkitab Injil Lukas, Stefan Leks, Tafsir Injil Lukas, 613.

20 oleh Pilatus dan Yesus tidak bersalah, Yesus kemudian dikirim kehadapan Herodes yang merupakan penguasa diwilayah Galilea. Menurut Phillips ketika Yesus di hadapan Herodes reaksi rakyat sudah mulai terlihat, di mana ketika Herodes bertanya kepada Yesus namun tidak ada satupun jawaban yang di keluarkan oleh Yesus, sehingga ahli taurat dan imam kepala mulai membuat tuduhan yang paling berat terhadap-nya. Phillips juga berpendapat bahwa bukan hanya rakyat saja yang beraksi melihat peradilan Yesus namun, para pasukan Herodes juga ikut mengejek dan mencemooh Yesus (11). 78 Herodes juga tidak suka dengan kehadiran Yesus pada saat itu sehingga ketika Yesus di hadapan Herodes, Yesus hanya diolok dan ditantang untuk melakukan mujisat. Dari penjelasan Lukas tentang Herodes maka dalam ayat 11 Herodes dan pengawalnya mengolok Yesus ayat ini dalam aparatus mengalami kasus di kata Îkai.Ð o` ~Hrw, dhj di mana kata ini tingkat keragu-raguannya cukup besar, sehingga penulis berpendapat bahwa Lukas berusaha menyajikan pengadilan Yesus di hadapan Herodes adalah untuk menyatakan bahwa Herodes juga punya andil atas kematian Yesus yang merupakan korban politik para penguasa Romawi pada saat itu. Penulis berpendapat bahwa, Herodes merasa berkuasa sehingga ia tidak mau tersisihkan oleh Yesus yang menamai diri-nya sebagai raja. Ketika Yesus dikirim kembali ke Pilatus maka ini merupakan titik puncak penantian rakyat terhadap peradilan Yesus. Bagi Leks, peradilan Yesus terakhir di hadapan Pilatus dilakukan secara terbuka sehingga semua orang atau rakyat diikutsertakan untuk menyaksikan pengadilan tersebut. 79 Namun menurut Phillips, Pilatus dalam peradilan terkahir ini dia tidak J. B. Phillips, The Gospel in modern English, (Redbill:Fontana books, 1962), 192. Stefan Leks, Tafsir Injil Lukas, 616.

21 hanya melibatkan para pemimpin-pemimpin Yahudi dan ahli taurat tetapi juga rakyat diikutsertakan, di mana Pilatus mencoba berbicara kepada orang banyak untuk ketiga kalinya bahwa tidak kutemukan kesalahan dalam diri Yesus! Namun reaksi rakyat adalah menunjuk kepada-nya dan berteriak agar Dia disalibkan saja. 80 Penulis melihat bahwa, pada awalnya reaksi rakyat biasa-biasa saja terhadap Yesus dalam peradilan. Namun, ketika para imam kepala mulai melemparkan beberapa tuduhan kepada Yesus dan menghasut rakyat setelah itu barulah respon rakyat mulai sangat antosias dan seakan-akan tidak mau menerima keputusan Pilatus yang berusaha mencambuk Yesus dan setelah itu membebaskan-nya. Ada beberapa ahli yang mengatakan bahwa rakyat yang hadir dalam persidangan Yesus itu tidak hanya saja mereka yang membenci Yesus, tetapi ada juga yang percaya kepada Yesus. Menurut penulis dalam suatu persidangan pastilah ada yang disebut dengan namanya pro dan kontra, namun dalam persidangan Yesus yang lebih mendominasi pada saat itu adalah rakyat yang kontra terhadap Yesus. Melihat dari konteks pada waktu itu, dan melihat dari tujuan Yesus ke dunia maka sebenarnya Yesus memiliki pengikut yang cukup banyak tetapi karena rakyat yang pro kepada-nya berasal dari kalangan bawah maka mereka tidak mempunyai kekuatan yang cukup untuk melawan. Sehingga para rakyat yang pada dasarnya tidak tahu betul pokok persoalan yang terjadi dan ditambah lagi dengan hasutanhasutan dari para imam-ima kepala maka reaksi mereka pada saat itu sangat antusias untuk menghukum mati Yesus yang sebenarnya tidak bersalah Keputusan Pilatus J. B. Phillips, The Gospel in modern English, 193.

22 Setelah Yesus melewati beberapa proses peradilan yang cukup panjang Sanhedrin- Pilatus-Herodes-Kembali ke Pilatus. maka keputusan terakhir ini merupakan hak sepenuhnya dari Pilatus. keputusan Pilatus ini bisa dilihat dari ayat 18-25, ini merupakan kunci utama Lukas menggambarkan keputusan Pilatus yang sebenarnya tentang peradilan Yesus. Banyak para ahli menafsir tentang keputusan akhir Pilatus terhadap Yesus. Gooding berpendapat bahwa, para kepala imam berusaha menuntut untuk menghukum Yesus dengan mencoba untuk menggulingkan otoritas politik. Sedangkan Pilatus sendiri punya keinginan untuk melepaskan Yesus (23:20), tetapi mereka tetap meneriakan, salibkan Dia. Pilatus berusaha yang ketiga kalinya untuk menyelesaikannya, namun sekali lagi mereka tetap berteriak kepadanya dan akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka (23:22-23). 81 Barclay sendiri juga punya tafsiran berbeda bahwa, Pilatus berupaya melepaskan Yesus dengan cara berkompromi dengan imam-imam kepala dan rakyat namun ternyata upaya itu tidak berhasil dan akhirnya Pilatus dipaksa untuk menghukum Yesus dengan hukuman mati. 82 Sedangkan menurut Leks, ayat 22 menyatakan bahwa tuduhan terhadap Yesus dipandang tidak relevan sehingga ia berkata kejahatan yang dilakukan orang ini tidak setimpal dengan hukuman mati. Sehingga Pilatus masih memegang pendiriannya agar mencambuk Yesus dan setelah itu melepaskan-nya. Namun dengan ungkapan berteriak keras mereka mendesak agar Yesus dihukum mati. Leks berpendapat bahwa, suara mereka lebih kuat daripada pernyataan Pilatus. dan terkadang teriakan dan ribut sering kali berhasil mengalahkan kebenaran. Tidak berdaya dengan tuntutan masa, maka Pilatus mengalah. Leks menekankan bahwa, keputusan David Gooding, According to Luke, (USA:Wm. B. Eerdamns Publishing Company, 1987), 339 William Barclay, Pemahaman Alkitab setiap hari Lukas, 417.

23 yang diambil Pilatus ini tidak berlandaskan hasil pemeriksaan tetapi paksaan belaka. Setelah keputusan Pilatus ayat 24, sepertinya Yesus dibawa ke tempat penyaliban oleh orang-orang Yahudi sendiri, bukan oleh orang-orang Romawi. Leks berpendapat bahwa, Lukas sangat menekankan bahwa kematian Yesus terjadi atas kehendak bangsa Yahudi sendiri. 83 Pandangan Boland berbeda dengan beberapa ahli di atas, menurutnya Pilatus berada dalam posisi yang sulit di dalam mengambil keputusan tersebut, Pilatus harus memilih satu dari dua hal yaitu dia harus harus memulihkan ketentraman dengan cara meluluskan permintaan orang-orang Yahudi agar Yesus disalibkan. Namun Pilatus mengambil jalan yaitu ia menyangkal keadilan dan kebenaran dengan maksud untuk menyelamatkan kedudukannya sendiri. Boland juga menegaskan bahwa Lukas berusaha menggambarkan bahwa Pilatus tidak mengucapkan keputusan hukuman mati kepada Yesus, Pilatus hanya memutuskan tuntutan mereka dikabulkan ayat 24, jadi Pilatus menyerahkan kewenangan sepenuhnya kepada orang-orang Yahudi untuk memberikan hukuman yang pantas kepada Yesus. 84 Dari pandangan beberapa ahli di atas, di mana Barclay dan Leks sependapat bahwa keputusan yang diambil oleh Pilatus itu karena adanya paksaan baik itu dari imam-imam kepala maupun teriakan rakyat yang lebih keras dari pernyataan Pilatus untuk membebaskan Yesus. Sedangkan Gooding dan Boland berpendapat bahwa sebenarnya karena adanya desakan dari imam-imam kepala dan orang Yahudi maka Pilatus tidak mengambil keputusan untuk menghukum Yesus, tetapi dia berusaha memberikan kewenangan kepada orang Yahudi untuk menghukumnya sesuai kehendak mereka. Namun menurut penulis, pendapat dari semua ahli Stefan Leks, Tafsir Injil Lukas, B. J. Boland, Tafsiran Alkitab Injil Lukas,

24 merupakan point penting bagi penulis untuk melihat sebenarnya Lukas ingin menggambarkan bagaimana keputusan Pilatus dalam narasi peradilan Yesus ini dilihat dari konteks sosio-politik yang terjadi pada saat itu. Penulis berpendapat bahwa keputusan Pilatus ini tidak bisa terlepas dari keadaan politis yang terjadi saat itu. Di Palestina sendiri sering sekali terjadi kerusuhan yang membuat para pemimpin susah dan pusing untuk menanganinya. Ketika itu Yesus tampil tepat di tengah masa pergolakan dan perubahan besar dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik serta keagamaan, masa persaingan antara berbagai aliran keagamaan sehingga menjadi masa yang rawan kerusuhan. Pilatus sendiri yang pada saat itu merupakan wali negeri pun sudah sangat repot dengan pemberontakan-pemberontakan kecil yang terjadi di wilayahnya. Selain itu para pemimpin keagamaan pun saling bersaing satu dengan yang lain untuk memperoleh kedudukan dan ketika Yesus muncul menjadikan diri-nya sebagai Raja membuat mereka berpikir bahwa Yesus adalah pengganggu sehingga mereka berusaha untuk menghilangkan Yesus dengan cara menuduh Yesus tanpa bukti yang relevan. Menurut penulis keadaan ini jugalah yang membuat Pilatus mengambil keputusan untuk melepaskan Barabas dan Yesus yang diserahkan kepada orang Yahudi untuk dihukum sesuai kemauan mereka. Dalam bahasa Yunani ayat 24 berbunyi demikian Kai. Pila/toj evpe,krinen gene,sqai to. ai;thma auvtw/n\ dalam arti sesungguhnya kalimat ini berbunyi demikian: Lalu Pilatus mengambil keputusan agar permintaan mereka dikabulkan. Kemudian dilanjutkan dengan ayat 25: avpe,lusen de. to.n dia. sta,sin kai. fo,non beblhme,non eivj fulakh.n o]n hv tou/nto( to.n de. VIhsou/n pare,dwken tw/ qelh,mati auvtw/nå yang artinya: lalu ia (Pilatus) melepaskan orang (Barabas) yang telah dilempar ke dalam penjara

25 karena pemberontakan dan pembunuhan sesuai dengan yang mereka minta, tetapi Yesus diserahkan kepada mereka untuk diperlakukan sesuai keinginan mereka. Menurut penulis dua ayat ini merupakan kata kunci keputusan Pilatus atas peradilan Yesus. Di sinilah Pilatus mulai memutuskan. Pilatus bukanlah seorang pejabat Romawi yang tidak tahu tentang sistem peradilan Romawi yang benar. Oleh karena itu ia tidak mau menghukum mati Yesus karena ia begitu sadar bahwa dengan menghukum mati Yesus ia akan mengkhianati keadilan Romawi yang begitu tinggi. Akan tetapi ada kalimat kunci dari Lukas untuk menunjukan atau mengindikasikan alasan kuat Pilatus mengabulkan permintaan hukuman mereka, yaitu teriakan-teriakan warga mengenai penyaliban Yesus. Artinya, Lukas ingin menunjukan bahwa Pilatus dipaksa oleh keadaan. Menurut penulis, suasana penegasan ketiga kali oleh Pilatus dan teriakan-teriakan orang banyak merupakan intrik penulis Injil Lukas ini untuk memberitahu siapa yang berperan besar terhadap keputusan Pilatus. Oleh karena itu menurut penulis dampak dari keputusan Pilatus ada tiga yaitu : 1. Dampak yang pertama adalah bagi orang Yahudi, karena secara positif keinginan mereka terkabul. Bisa dilihat dalam teks bahwa setiap ayat tentang tuduhan dialogdialog itu menggunakan kata kami, karena kata kami ini mencakup para imam-imam kepala, orang-orang Yahudi yang ada pada saat itu. 2. Keputusan Pilatus ini juga otomatis berdampak pada dirinya secara pribadi juga, bisa dikatakan dia merasa bersalah karena telah mengkhianati keadilan Romawi. Namun secara politis hal ini merupakan keputusan yang terbaik karena mempertimbangkan suara rakyat dan kerja sama dengan Herodes dalam kerangka berpikir untuk

26 mengantisipasi pemberontakan-pemberontakan yang marak terjadi pada saat itu, yakni dengan cara melepaskan Barabas. 3. Dampak yang terakhir adalah mungkin dengan keputusan Pilatus ini terjadi karena untuk menggenapi nubuat para nabi tentang kedatangan Mesias anak Allah. Kedatangan Mesias kedunia untuk meyelamatkan umat manusia lewat jalan kesengsaraan, ditolak dan disalibkan Penutup Seperti yang telah dijelaskan diawal bahwa konteks sosio-politik mempengaruhi situasi peradilan dan juga keputusan Pilatus terhadap hukuman mati Yesus. Oleh kerana itu melihat dari pembahasan dari bab IV ini maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Dalam perikop tentang Yesus di hadapan Pilatus yaitu Lukas 23:1-25 di mana cerita ini sama-sama dibahas dalam tiga Injil Sinoptik yaitu Matius, Markus, dan Lukas. tetapi Matius dan Markus tidak menjelaskan secara panjang lebar tetapi mereka lebih menjelaskan secara singkat dan jelas tentang kisah ini, sedangkan Lukas lebih banyak membahas tentang kisah Yesus di hadapan Pilatus. Bahkan dalam gaya ceritanya Lukas dia membahas dari satu peristiwa ke peristiwa lainnya. Sehingga dalam Lukas kita juga menemukan kisah tentang Yesus di hadapan Herodes dan akhirnya dikirim kembali

27 kehadapan Pilatus untuk dijatuhkan hukuman. Dari ketiga Injil Sinoptik ini Lukas dalam Injil lebih halus di dalam mengolah kata-katanya, dan walaupun Markus merupakan sumber utama dari penulisan Injil Lukas namun, Lukas tidak hanya menulis sama seperti yang dituliskan oleh Markus. Lukas yang merupakan sarjana yang terpelajar menggunakan gaya bahasa yang lebih halus dan berimajinasi sehingga pembaca bisa memahami apa sebenarnya yang Lukas meksudkan. 2. Dalam kesimpulan yang pertama penulis katakan bahwa tiga Injil sinoptik sama-sama membahas tentang peradilan Yesus di hadapan Pilatus. Namun, narasi peradilan Yesus versi injil Lukas memuat banyak intrik-intrik politik seperti persekongkolan antara kaum agama Yahudi-Warga-Pilatus-Herodes. Ceritera ini mencoba menjelaskan asal usul keputusan tersebut terjadi. Pilatus terlihat sepintas mempunyai peran besar dalam sistem peradilan Roma zaman Yesus pada waktu itu. Keadaan ini dimanfaatkan oleh kepentingan-kepentingan yang sedang berkecamuk pada saat itu baik di kalangan orang Yahudi maupun orang Romawi. Penulis juga mau bilang berdasarkan penjelasan dan analisa di atas bahwa, rakyat atau penguasa agama mempunyai potensi besar untuk meguasai situasi sosial dalam suatu pemerintahan. Selanjutnya jika dilihat maka, baik massa maupun penguasa bisa menjadi alat golongan tertentu untuk memanfaatkan situasi. Seperti contoh ketika rakyat teriak dengan sangat keras untuk menyalibkan Yesus itu sangat jelas bahwa mereka diperdaya oleh golongan tertentu untuk memanfaatkan situasi itu agar tujuan dari golongan tertentu dapat tercapai lewat rakyat atau penguasa pada saat itu. 3. Melihat dari konteks sosio-politik, dialog Pilatus dan Yesus kemudian reaksi rakyat pada saat itu maka, penulis berpendapat bahwa Lukas(23:1-25) ingin menggambarkan bahwa

28 Pilatus sendiri sebagai seorang wali negeri Roma merasa dilema untuk mengambil keputusan menghukum Yesus, namun tiga hal di atas menjadi pertimbangan besar bagi Pilatus untuk mengambil keputusan yang terbaik dan tidak hanya menguntungkan satu pihak saja. 4. Lukas sebenarnya ingin mendeskripsikan bahwa Yesus dihukum mati bukan semata-mata karena keputusan dan juga hukuman yang dijatuhkan oleh Pilatus, tetapi Lukas ingin mengatakan bahwa Pilatus memutuskan supaya tuntutan mereka dikabulkan (ayat 24). Kemudian Lukas ingin bilang bahwa Pilatus menyerahkan Yesus kepada orang-orang Yahudi untuk mengambil tindakan untuk menghukum Yesus sesuai dengan kehendak orang-orang Yahudi. 5. Menurut penulis hasil keputusan yang diambil oleh Pilatus bukan berdasarkan hasil pemeriksaan tetapi karena paksaan baik itu dari orang-orang Yahudi, dan juga teriakan rakyat. Karena takut terjadi keributan dan pemberontakan pada saat itu maka dengan terpaksa Pilatus mengambil keputusan demikian. Lukas juga ingin menekankan bahwa kematian Yesus ini merupakan kehendak bangsa Yahudi itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus Kristus, keempat injil ini adalah Injil Matius, Markus, Lukas dan

Lebih terperinci

Yohanes 18. Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Yohanes 18. Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yohanes 18 Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yesus Ditangkap Yesus di hadapan Hanas Petrus Menyangkal Yesus Imam Besar Menanyai Yesus Petrus Menyangkal Yesus Lagi Yesus di hadapan Pilatus

Lebih terperinci

Buku yang Diberikan Allah kepada I(ita

Buku yang Diberikan Allah kepada I(ita Buku yang Diberikan Allah kepada I(ita Pernahkah saudara bertanya-tanya dalam hati bagaimana Allah memberikan Alkitab kepada kita? Apakah Alkitab itu mungkin disiapkan oleh malaikat dan kemudian ditinggalkan

Lebih terperinci

BAB II. Pemikiran-Pemikiran Para Ahli. Tentang Peradilan Yesus

BAB II. Pemikiran-Pemikiran Para Ahli. Tentang Peradilan Yesus BAB II Pemikiran-Pemikiran Para Ahli Tentang Peradilan Yesus 2.1. Pendahuluan Perlu diketahui bersama bahwa penulis mengangkat judul Keputusan Pilatus Dalam Narasi Peradilan Yesus Menurut Injil Lukas,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penulis Markus mengawali tulisannya dengan kalimat inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah (Mrk 1:1). Kalimat ini memunculkan kesan bahwa

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!.

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!. 1 Ucapan Petrus dalam suatu dialog dengan Yesus ini mungkin

Lebih terperinci

PENDAHULUAN INJIL MARKUS

PENDAHULUAN INJIL MARKUS PENDAHULUAN INJIL MARKUS INJIL MARKUS Injil Markus memiliki ciri-ciri, Ditulis paling pertama dari semua Injil buku yang paling pendek dari Keempat Injil, mengatakan kepada kita lebih banyak tentang tindakan-tindakan

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #38 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Surat Yohanes yang pertama

Surat Yohanes yang pertama 1 Surat Yohanes yang pertama Kami ingin memberitakan kepada kalian tentang Dia yang disebut Firman a yaitu Dia yang memberikan hidup kepada kita dan yang sudah ada sebelum dunia diciptakan. Kami sudah

Lebih terperinci

Mat. 16: Ev. Bakti Anugrah, M.A.

Mat. 16: Ev. Bakti Anugrah, M.A. Mat. 16: 13-20 Ev. Bakti Anugrah, M.A. Identitas Kristus yang sudah dinyatakan berulang-ulang dari pasal pertama sampai pasal kelima belas ternyata masih menimbulkan kebingungan dan perpecahan pendapat

Lebih terperinci

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan Persiapan untuk Penelaahan Alkitab Sekarang setelah kita membicarakan alasan-alasan untuk penelaahan Alkitab dan dengan singkat menguraikan tentang Alkitab, kita perlu membicarakan bagaimana menelaah Alkitab.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kebebasan merupakan hal yang menarik bagi hampir semua orang. Di Indonesia, kebebasan merupakan bagian dari hak setiap individu, oleh karena itu setiap

Lebih terperinci

Kitab Mazmur : Kumpulan Tulisan Nubuatan

Kitab Mazmur : Kumpulan Tulisan Nubuatan Setelah pada bulan lalu kita mempelajari kitab Mazmur sebagai kitab puisi yang berisi seni ekspresi hati manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, pada bulan ini kita akan melihat kitab Mazmur sebagai kitab

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sejak manusia pertama (Adam) jatuh ke dalam dosa, seperti dikisahkan pada kitab Kejadian dari Alkitab Perjanjian Lama, maka pintu gerbang dunia terbuka

Lebih terperinci

Surat Yohanes yang pertama

Surat Yohanes yang pertama 1 Yohanes 1:1 1 1 Yohanes 1:5 Surat Yohanes yang pertama 1 Kami ingin memberitakan kepada kalian tentang Dia yang disebut Firman * yaitu Dia yang memberikan hidup kepada kita dan yang sudah ada sebelum

Lebih terperinci

MENGHAKIMI ATAU TIDAK MENGHAKIMI?

MENGHAKIMI ATAU TIDAK MENGHAKIMI? MENGHAKIMI ATAU TIDAK MENGHAKIMI? Dr. Steven E. Liauw Salah satu hal yang sering saya dengar dari orang-orang Kristen, ketika saya sedang berdiskusi Alkitab dengan mereka, terutama ketika saya menunjukkan

Lebih terperinci

Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang

Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang SUPLEMEN MATERI KHOTBAH PELKAT 10 11 MARET 2017 Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah Tanggal Penulisan: 80-95 M Latar Belakang YOHANES 4 : 27 54 Injil Yohanes adalah unik di antara keempat Injil.

Lebih terperinci

Keterangan Dasar Tentang Alkitab

Keterangan Dasar Tentang Alkitab Keterangan Dasar Tentang Alkitab Alkitab ditulis untuk segala macam manusia - muda dan tua, tidak terpelajar dan terpelajar, kaya dan miskin. Alkitab adalah pedoman rohani untuk mengajar orang bagaimana

Lebih terperinci

Yohanes 19. Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Yohanes 19. Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yohanes 19 Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yesus Dihukum Mati Yesus Dipakukan pada Kayu Salib Kematian Yesus Lambung Yesus Ditikam Yesus Dikuburkan YESUS DIHUKUM MATI Bacalah Yohanes 18:39,40;

Lebih terperinci

YESUS DITANGKAP DAN DIADILI

YESUS DITANGKAP DAN DIADILI CERITA 22 YESUS DITANGKAP DAN DIADILI MATIUS 26:47-67, 27:1-26 ANALISA PERBUATAN Yang dialami Tuhan Yesus adalah penggenapan nubuat para Nabi. 26:47-50 51-56 52-56 Jawaban Yesus atas tuduhan yg diberikan.

Lebih terperinci

BAB III LATAR BELAKANG INJIL LUKAS KONTEKS SOSIO POLITIK DAN SISTEM PERADILAN PADA ZAMAN YESUS

BAB III LATAR BELAKANG INJIL LUKAS KONTEKS SOSIO POLITIK DAN SISTEM PERADILAN PADA ZAMAN YESUS BAB III LATAR BELAKANG INJIL LUKAS KONTEKS SOSIO POLITIK DAN SISTEM PERADILAN PADA ZAMAN YESUS 3.1. Pendahuluan Setelah melihat beberapa ahli yang meneliti tentang narasi peradilan Yesus dalam bab sebelumnya

Lebih terperinci

Otentisitas Alkitab vs Quran

Otentisitas Alkitab vs Quran Otentisitas Alkitab vs Quran Dengan berjalannya waktu dan Muslim mengadakan kontak dengan orang Kristen dan Yahudi dan memiliki kesempatan untuk membaca Alkitab, perlahan-lahan Muslim menyadari bahwa isi

Lebih terperinci

Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit

Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit 19 Februari 2008 Jakarta 1 Berkenalan dengan Kitab Wahyu Sedikit tentang Sastra Apokaliptik Kitab terakhir dalam Alkitab bernama: Wahyu. Ini sebetulnya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Permasalahanan Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN Permasalahanan Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Permasalahanan 1.1.1. Latar belakang masalah Seseorang yang mengalami peristiwa ditinggalkan oleh orang lain karena perkataannya yang keras, tajam, dan tidak bisa diterima, meskipun

Lebih terperinci

Buku buku Perjanjian Baru

Buku buku Perjanjian Baru Buku buku Perjanjian Baru Pada saat Perjanjian Baru mulai dituliskan, gambaran Perjanjian Lama sudah banyak berubah. Zaman para nabi sudah berlalu dan banyak orang bersikap acuh tak acuh terhadap hal-hal

Lebih terperinci

14 NISAN Tanggal 14 Nisan dalam kalender Yahudi dimulai dari malam hari setelah matahari terbenam, sampai besok sore menjelang matahari terbenam. 4. Y

14 NISAN Tanggal 14 Nisan dalam kalender Yahudi dimulai dari malam hari setelah matahari terbenam, sampai besok sore menjelang matahari terbenam. 4. Y PENANGKAPAN YESUS 14 NISAN Tanggal 14 Nisan dalam kalender Yahudi dimulai dari malam hari setelah matahari terbenam, sampai besok sore menjelang matahari terbenam. 4. Yesus di Taman Getsemani (Mat 26:36-46;

Lebih terperinci

Buku Pembimbing INJIL YOHANES CATATAN SISWA. No Tanggal Kirim. Tulislah dengan huruf cetak yang jelas! Nama Saudara. Alamat. Kota. Propinsi.

Buku Pembimbing INJIL YOHANES CATATAN SISWA. No Tanggal Kirim. Tulislah dengan huruf cetak yang jelas! Nama Saudara. Alamat. Kota. Propinsi. Buku Pembimbing INJIL YOHANES CATATAN SISWA No Tanggal Kirim. Tulislah dengan huruf cetak yang jelas! Nama Saudara Alamat. Kota. Propinsi. Umur Laki-laki/perempuan.. Pekerjaan. Apakah saudara sudah menjadi

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yohanes 12 Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yesus Diurapi di Betania Persepakatan untuk Membunuh Lazarus Yesus Dielu-elukan di Yerusalem Beberapa Orang Yunani Mencari Yesus Yesus Memberitakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Di dalam dogma Kristen dinyatakan bahwa hanya karena anugerah Allah di dalam Yesus Kristus, manusia dapat dibenarkan ataupun dibebaskan dari kuasa dan

Lebih terperinci

Level 3 Pelajaran 6. RAJA DAN KERAJAAN-NYA Oleh Don Krow

Level 3 Pelajaran 6. RAJA DAN KERAJAAN-NYA Oleh Don Krow Level 3 Pelajaran 6 RAJA DAN KERAJAAN-NYA Oleh Don Krow Di Perjanjian Lama, apa yang membedakan bangsa Israel dari bangsa-bangsa lain adalah mereka merupakan sebuah teokrasi. Dengan kata lain, mereka diperintah

Lebih terperinci

BAB IV MEWARISKAN IMAN DENGAN TELADAN SUATU REFLEKSI TEOLOGIS TERHADAP TRADISI PIRING NAZAR

BAB IV MEWARISKAN IMAN DENGAN TELADAN SUATU REFLEKSI TEOLOGIS TERHADAP TRADISI PIRING NAZAR BAB IV MEWARISKAN IMAN DENGAN TELADAN SUATU REFLEKSI TEOLOGIS TERHADAP TRADISI PIRING NAZAR Keluarga adalah salah satu konteks atau setting Pendidikan Agama Kristen yang perlu diperhatikan dengan baik,

Lebih terperinci

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) Berbeda dengan mereka yang sekarang mengubah pengaturan Yesus, Kisah 2 memberi contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. Cerita Awalnya Dalam Kisah 2 Petrus

Lebih terperinci

KEHIDUPAN KRISTUS, 1 DAVID L. ROPER

KEHIDUPAN KRISTUS, 1 DAVID L. ROPER KEHIDUPAN KRISTUS, 1 DAVID L. ROPER Kursus: Kehidupan Kristus, 1 Pengarang: David L. Roper Kursus ini dikembangkan dari serial Truth for Today berjudul The Life of Christ yang diterbitkan oleh Truth for

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #20 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Pelajaran Tiga. Yesus Adalah Mesias. Dari kitab Injil Yohanes, kita membaca, " Andreas mula-mula bertemu dengan

Pelajaran Tiga. Yesus Adalah Mesias. Dari kitab Injil Yohanes, kita membaca,  Andreas mula-mula bertemu dengan Pelajaran Tiga Yesus Adalah Mesias Dari kitab Injil Yohanes, kita membaca, " Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya, "Kami telah menemukan Mesias" (artinya Kristus).

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (2/6)

Siapakah Yesus Kristus? (2/6) Siapakah Yesus Kristus? (2/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Firman Allah dan Anak Allah Kode Pelajaran : SYK-P02 Pelajaran 02 - YESUS ADALAH FIRMAN ALLAH DAN ANAK

Lebih terperinci

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #5 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #5 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Lesson 1 for April 4, 2015

Lesson 1 for April 4, 2015 Lesson 1 for April 4, 2015 Tiga kitab Injil pertama dikenal sebagai Injil (terkait ) sinoptik. Semuanya banyak berisi cerita yang sama. Setiap Injil itu ditujukan kepada pendengar yang berbeda. Setiap

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #33 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penginjilan merupakan salah satu dimensi yang esensial dari misi Kristen. Gereja bertanggungjawab untuk mewartakan injil ke seluruh dunia, untuk memberitakan

Lebih terperinci

Hukum Taurat Atau Anugerah 1/4 Wednesday, 27 July 2011

Hukum Taurat Atau Anugerah 1/4 Wednesday, 27 July 2011 Hukum Taurat Atau Anugerah 1/4 Wednesday, 27 July 2011 Awal dan akhir dari Hukum Taurat Bab Satu Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada dibawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 2, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 2, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 2, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan membicarakan Pembahasan No.

Lebih terperinci

Firman Tuhan Datang Kepada Nabi William Marrion Branham

Firman Tuhan Datang Kepada Nabi William Marrion Branham Firman Tuhan Datang Kepada Nabi William Marrion Branham Yesus Kristus Adalah Tuhan Nah itulah wahyunya: Yesus Kristus adalah Tuhan. Yehova di Perjanjian Lama adalah Yesus di Perjanjian Baru. Tidak peduli

Lebih terperinci

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB Kasih Allah Untuk Orang Berdosa Hari ini kita mau belajar tentang kasih Allah. Untuk menghargai kasih Allah kepada kita, kita harus pertama-tama

Lebih terperinci

Eksposisi 1 Ptr. 2:9-10 Ev. Calvin Renata

Eksposisi 1 Ptr. 2:9-10 Ev. Calvin Renata Eksposisi 1 Ptr. 2:9-10 Ev. Calvin Renata Dalam ayat 4-8 Petrus memberikan kepada kita suatu Kristologi yang unik sekali dalam PB yang memberikan gambaran Kristus sebagai batu yang hidup, batu penjuru,

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan Rencana Allah untuk Gereja Tuhan Yesus berkata, "Aku akan mendirikan jemaatku dan alam maut tidak akan menguasainya" (Matius 16:18). Inilah janji yang indah! Ayat ini memberitahukan beberapa hal yang penting

Lebih terperinci

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan Mengajar Bisa Merupakan Pelayanan Tahukah saudara bahwa Allah menginginkan saudara menjadi guru? Dalam pelajaran ini saudara akan belajar bahwa demikianlah halnya. Saudara akan belajar mengapa Allah menghendaki

Lebih terperinci

Yesus Kristus. David C Cook. All Rights Reserved. Kisah tentang

Yesus Kristus. David C Cook. All Rights Reserved. Kisah tentang Kisah tentang Yesus Kristus Ini adalah kisah nyata mengenai Yesus Kristus yang datang ke dunia sebagai seorang bayi dan bertumbuh dewasa. Tetapi Ia lebih dari sekedar manusia biasa. Ia adalah Anak AlLah.

Lebih terperinci

KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN

KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN Pengantar Apakah Anda berpikir bahwa Tuhan tidak memedulikan Anda sebagai seorang perempuan? Bahwa Ia tidak tertarik pada masalah Anda, harapan Anda, dan mimpi Anda? Bahwa

Lebih terperinci

Daniel 8: Nubuatan 2300 Hari Disederhanakan

Daniel 8: Nubuatan 2300 Hari Disederhanakan Daniel 8: Nubuatan 2300 Hari Disederhanakan Banyak umat Adven mengatakan bahwa mereka tidak mengerti persoalan tahun 1844 dan Investigasi Penghakiman, karena itu terlalu rumit bagi mereka. Orang-orang

Lebih terperinci

1. Dilakukan di hadapan gubernur Roma, Pontius Pilatus, di mana Yesus dituduh melakukan pelanggaran politik. Pilatus tidak menemukan kesalahan.

1. Dilakukan di hadapan gubernur Roma, Pontius Pilatus, di mana Yesus dituduh melakukan pelanggaran politik. Pilatus tidak menemukan kesalahan. 1. Dilakukan di hadapan gubernur Roma, Pontius Pilatus, di mana Yesus dituduh melakukan pelanggaran politik. Pilatus tidak menemukan kesalahan. (Matius 27:1-2; Markus 15:1; Lukas 23:1; Yohanes 18:28) 2.

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yohanes 7 Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yesus dan Saudara-saudaraNya Yesus pada Pesta Pondok Daun Mesiaskah Dia? Penjaga Bait Allah Disuruh Menangkap Yesus Aliran Air Hidup Pertentangan

Lebih terperinci

Yesus yang Asli. oleh Kermit Zarley

Yesus yang Asli. oleh Kermit Zarley Yesus yang Asli oleh Kermit Zarley Yesus dari Nazaret adalah manusia yang paling terkenal yang pernah hidup di muka bumi ini. Namun siapakah dia? Untuk mengenal dia, kita perlu mengarahkan perhatian kepada

Lebih terperinci

HAMBATAN DALAM MEMPEROLEH KESEMBUHAN

HAMBATAN DALAM MEMPEROLEH KESEMBUHAN Level 2 Pelajaran 8 HAMBATAN DALAM MEMPEROLEH KESEMBUHAN Oleh Andrew Wommack Dalam pelajaran sebelumnya, saya membahas mengenai satu kebenaran bahwa Allah sangat ingin melakukan penyembuhan ( Healing ),

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #23 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #23 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #23 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #23 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Kerohanian Zakharia Luk 1:5 7, Ev. Andrew Kristanto

Kerohanian Zakharia Luk 1:5 7, Ev. Andrew Kristanto Kerohanian Zakharia Luk 1:5 7, 24 25 Ev. Andrew Kristanto Dalam Kitab Suci, Tuhan membangkitkan orang-orang untuk membuka jalan bagi Yesus Kristus. Salah satunya adalah Yohanes Pembaptis. Tuhan juga menggunakan

Lebih terperinci

Hari Raya Korban? (Idul Adha)

Hari Raya Korban? (Idul Adha) Hari Raya Korban? (Idul Adha) Ini merupakan cerita yang terkenal pada saat Allah bertanya pada Abraham untuk mengorbankan anaknya. Juga merupakan cerita seorang anak muda yang dihukum mati oleh Tuhan.

Lebih terperinci

YESUS KRISTUS, ANAK TUHAN

YESUS KRISTUS, ANAK TUHAN YESUS KRISTUS, ANAK TUHAN Pengantar Siapakah Yesus itu? Apakah Ia hanya sekedar sebuah nama saja bagi Anda? Apakah Ia benar-benar ada atau apakah ceritera tentang Dia hanyalah takhyul atau dongeng belaka?

Lebih terperinci

Pelajaran Enam. Yesus Adalah Kebenaran. mendengar kepalsuan, kesalahan, atau kebohongan; kita tidak mau hidup atau

Pelajaran Enam. Yesus Adalah Kebenaran. mendengar kepalsuan, kesalahan, atau kebohongan; kita tidak mau hidup atau Pelajaran Enam Yesus Adalah Kebenaran Kebenaran dalam agama adalah sangat penting. Sebenarnya kebenaran adalah penting dalam bidang apapun. Manusia ingin mengetahui kebenaran dalam bidang pengobatan, dalam

Lebih terperinci

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan:

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan: Yesus menyatakan: Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata

Lebih terperinci

SIGNIFIKANSI FIRMAN YANG BERSIFAT TERTULIS

SIGNIFIKANSI FIRMAN YANG BERSIFAT TERTULIS SIGNIFIKANSI FIRMAN YANG BERSIFAT TERTULIS SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH DITUJUKAN KEPADA: Dr. Suhento Liauw, S.Th., M.R.E., D.R.E., Th.D DOSEN GRAPHE INTERNATIONAL THEOLOGICAL SEMINARY UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN

Lebih terperinci

Pelajaran ini akan menolong saudara... Menerangkan siapa Yesus. Mengerti tujuan kedatangan-nya yang pertama dan kedatangan-nya

Pelajaran ini akan menolong saudara... Menerangkan siapa Yesus. Mengerti tujuan kedatangan-nya yang pertama dan kedatangan-nya Yesus Kristus "Ya, tentu saja saya percaya kepada Yesus Kristus," kata teman baru saya. "Ia seorang nabi besar, seorang utusan Allah yang memberi banyak ajaran yang harus kita ikuti." "Baik sekali," jawab

Lebih terperinci

L j r c:. 0 P c.~..,.s+ IndfJnt!sio..tl.

L j r c:. 0 P c.~..,.s+ IndfJnt!sio..tl. L j r c:. 0 P c.~..,.s+ IndfJnt!sio..tl. SUATU KOMPLOTAN MELAWAN YESUS Tokoh-tokoh pemimpin agama membenci Yesus karena Dia berkhotbah tentang dosa-dosa mereka. Mereka iri-hati sebab orang banyak mengikuti

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penulis Injil Yohanes memulai dan menutup pelayanan Yesus di muka umum (Yoh. 2-12) dengan kisah mengenai seorang perempuan: dimulai dengan kisah ibu Yesus dan

Lebih terperinci

I M A N Bagian ke-1. Bahkan, ketika Yesus menderita kesakitan di atas kayu salib, para pencemooh-nya masih terus menuntut tanda.

I M A N Bagian ke-1. Bahkan, ketika Yesus menderita kesakitan di atas kayu salib, para pencemooh-nya masih terus menuntut tanda. I M A N Bagian ke-1 Pengantar Tuhan telah memilih untuk menjadikan iman sebagai salah satu batu pondasi hubungan kita dengan Dia. Tetapi seberapa banyak kita benar-benar mengerti tentang iman? Dari manakah

Lebih terperinci

WAHYU 11. Dua Saksi Allah Dan Sangkakala Ketujuh. Pdt Gerry CJ Takaria

WAHYU 11. Dua Saksi Allah Dan Sangkakala Ketujuh. Pdt Gerry CJ Takaria WAHYU 11 Dua Saksi Allah Dan Sangkakala Ketujuh PENDAHULUAN Wahyu 11:1-2 Sebatang buluh berfungsi sebagai alat pengukur. Yohanes disuruh mengukur Bait Suci. Ini bukan kaabah di Yerusalem karena sudah

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama

Lebih terperinci

Pdt Gerry CJ Takaria

Pdt Gerry CJ Takaria Seberapa pentingkah Baptisan itu? Baptisan merupakan satu aspek pembenaran di mana semua orang dapat turut serta. Sejak Kristus, Seorang yang Tanpa Dosa itu, dibaptiskan untuk menggenapkan seluruh kehendak

Lebih terperinci

MENJAWAB BUKU MENJAWAB DOKTRIN TRITUNGGAL KARANGAN FRANS DONALD

MENJAWAB BUKU MENJAWAB DOKTRIN TRITUNGGAL KARANGAN FRANS DONALD MENJAWAB BUKU MENJAWAB DOKTRIN TRITUNGGAL KARANGAN FRANS DONALD Oleh: Sonny Prayitno Halaman 78-80 Yesus Maha Tahu dan berkuasa Membuat Mujizat KLAIM TRINITARIAN: Kitab suci menunjukkan bahwa Yesus mempunyai

Lebih terperinci

Kebenaran Kitab Suci Diterjemahkan dari Family Radio Bukti-Bukti Luar

Kebenaran Kitab Suci Diterjemahkan dari Family Radio  Bukti-Bukti Luar Kebenaran Kitab Suci Diterjemahkan dari Family Radio http://www.familyradio.com/cross/tract/how-true.htm Bukti-Bukti Luar Bukti-bukti luar, yaitu fakta-fakta diluar Kitab Suci memperlihatkan bahwa Kitab

Lebih terperinci

Jawaban Soal-soal Untuk Menguji Diri

Jawaban Soal-soal Untuk Menguji Diri Jawaban Soal-soal Untuk Menguji Diri UJIA'~ 1 1 a) Karena kekuasaan Roma, maka terdapat keamanan, kebebasan, dan kemudahan dalam mengadakan per-,alanan dan komunikasi di seluruh kawasan itu. b) Sebagai

Lebih terperinci

Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia

Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia HERMENEUTIKA Dari KPP SAB Beji, 8-12 September 08 HERMENEUTIKA Oleh: Pdt. Drs. Yos Hartono, S.Th. A. Pendahuluan Salah satu pertanyaan penting dalam hermeneutika adalah mengapa kita perlu menafsirkan ayat-ayat

Lebih terperinci

Written by Peter Yoksan Thursday, 11 September :46 - Last Updated Thursday, 11 September :00

Written by Peter Yoksan Thursday, 11 September :46 - Last Updated Thursday, 11 September :00 Ringkasan Khotbah 6 Juli Tahun TUHAN 2013 Raja Damai, Raja Kekal, Raja Mulia Matius 1:1-17 (Oleh: Gembala Sidang Peter Yoksan) Injil Matius adalah Injil pertama yang ditulis di Perjanjian Baru. Dari 66

Lebih terperinci

Diberikan Allah dengan senang hati.

Diberikan Allah dengan senang hati. Diberikan Allah dengan senang hati. Jauh sebelum kita lahir dan bernapas, Pencipta kita telah membuktikan diri-nya sebagai pemberi yang terbaik dengan memberikan lebih dari apa pun yang pernah didambakan

Lebih terperinci

A: Sebagaimana kita telah rembuk kemarin malam, apakah akan dilanjutkan juga musyawarah kita ini?

A: Sebagaimana kita telah rembuk kemarin malam, apakah akan dilanjutkan juga musyawarah kita ini? MALAM KETIGA Yesus Adalah Utusan (Rasul) Tuhan A: Sebagaimana kita telah rembuk kemarin malam, apakah akan dilanjutkan juga musyawarah kita ini? B: Memang demikian, karena kedatangan kami kemari khususnya

Lebih terperinci

BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat

BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat Dikutip dari buku: UCAPAN PAULUS YANG SULIT Oleh : Manfred T. Brauch Penerbit : Seminari Alkitab Asia Tenggara - Malang - 1997 Halaman 161-168 BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat Sama

Lebih terperinci

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Situasi kritis merupakan situasi yang biasa dijumpai dalam kehidupan manusia. Meski tidak setiap saat dialami namun biasanya situasi ini sangat menentukan berhasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. 1

BAB I PENDAHULUAN. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. 1 Hukum pertama dari Dasa Titah di atas seolah mengikat bangsa Israel ke dalam sebuah perjanjian dengan Yahweh.

Lebih terperinci

Level 3 Pelajaran 1 ALIRAN ILAHI

Level 3 Pelajaran 1 ALIRAN ILAHI Level 3 Pelajaran 1 ALIRAN ILAHI Oleh Andrew Wommack Anda dapat mulai membiarkan Allah mengalir lewat diri anda untuk melayani orang lain. Anda punya kuasa dan urapan dari Allah di dalam diri anda, tapi

Lebih terperinci

SITUASI DAN KEADAAN YESUS DI KAYU SALIB

SITUASI DAN KEADAAN YESUS DI KAYU SALIB SITUASI DAN KEADAAN YESUS DI KAYU SALIB YESUS DISALIBKAN Yesus digantungkan pada kayu salib dengan dipaku kedua tangan dan kaki- Nya.[18] Ia mulai digantung di salib sejak sekitar pukul 9 pagi.[19] Pada

Lebih terperinci

Memahami Arti Kasih Karunia

Memahami Arti Kasih Karunia 1 Memahami Arti Kasih Karunia (Eksposisi Roma 3:1-8) Pada hari Sabtu, 16 Februari 2013, saya menonton film The Grace Card bersama jemaat. Kami merasa perlu untuk menonton film tersebut terlebih dahulu

Lebih terperinci

WAHYU 12 PEREMPUAN DAN NAGA. Pdt Gerry CJ Takaria

WAHYU 12 PEREMPUAN DAN NAGA. Pdt Gerry CJ Takaria WAHYU 12 PEREMPUAN DAN NAGA Wahyu 12:1-2 1. Seorang Perempuan sedang Mengandung 2. Berselubung Matahari 3. Bulan di bawah kakinya 4. Mahkota dengan dua belas bintang ARTI DARI LAMBANG Perempuan melambangkan

Lebih terperinci

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #28 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #28 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

Siapakah Yesus Kristus? (3/6) Siapakah Yesus Kristus? (3/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Allah Sejati dan Manusia Sejati Tanpa Dosa Kode Pelajaran : SYK-P03 Pelajaran 03 - YESUS ADALAH ALLAH SEJATI

Lebih terperinci

Latar Belakang Kitab 1 Petrus: Petrus, Rasul Yesus Kristus (1Pet.1:1) Ev. Calvin Renata, M.Div.

Latar Belakang Kitab 1 Petrus: Petrus, Rasul Yesus Kristus (1Pet.1:1) Ev. Calvin Renata, M.Div. Latar Belakang Kitab 1 Petrus: Petrus, Rasul Yesus Kristus (1Pet.1:1) Ev. Calvin Renata, M.Div. Ketika Tuhan memberikan wahyunya kepada kita Tuhan ingin kita mengerti firman-nya secara utuh bukannya sepotong-potong.

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Definisi Keselamatan Permulaan Memasuki Keselamatan Akibat-akibat Keselamatan

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Definisi Keselamatan Permulaan Memasuki Keselamatan Akibat-akibat Keselamatan Keselamatan Saya sedang duduk di rumahnya yang kecil, ketika Amelia, yang berusia 95 tahun, menceritakan apa sebabnya ia menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Bertahun-tahun yang lalu ia berdiri di depan

Lebih terperinci

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a 1 Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a. 6-7. 9-11 Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan sehingga pembacaan dimengerti.

Lebih terperinci

WA H Y U 1 2. Pdt Gerry CJ Takaria

WA H Y U 1 2. Pdt Gerry CJ Takaria PEREMPUAN DAN NAGA WA H Y U 1 2 WAHYU 12:1-2 Seorang Perempuan sedang Mengandung Berselubung Matahari Bulan di bawah kakinya Mahkota dengan dua belas bintang ARTI DARI LAMBANG Perempuan melambangkan jemaat

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 6 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 6, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 6 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 6, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 6 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 6, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Level 3 Pelajaran 5. PENGANIAYAAN Oleh Don Krow

Level 3 Pelajaran 5. PENGANIAYAAN Oleh Don Krow Level 3 Pelajaran 5 PENGANIAYAAN Oleh Don Krow Di Matius 10:16-23, Yesus ingin mempersiapkan murid-muridnya untuk menghadapi oposisi (perlawanan); Dia ingin memberitahu mereka bahwa akan muncul perlawanan.

Lebih terperinci

Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita

Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita Banyak negara yang memiliki peribahasa seperti "Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga." Suatu hal yang menarik tentang keluarga ialah kemiripan antara anggotaanggota

Lebih terperinci

BAGIAN II--TEOLOGI KISAH PARA RASUL. l. Lukas adalah seorang Yunani, bukan seorang Yahudi-- Kol. 4:l0- l4

BAGIAN II--TEOLOGI KISAH PARA RASUL. l. Lukas adalah seorang Yunani, bukan seorang Yahudi-- Kol. 4:l0- l4 1 BAGIAN II--TEOLOGI KISAH PARA RASUL PENDAHULUAN A. Penulis. l. Lukas adalah seorang Yunani, bukan seorang Yahudi-- Kol. 4:l0- l4 2. Ada yang merasa bahwa dia dilahirkan di Antiokhia di Siria, dan ada

Lebih terperinci

OTORITAS PAULUS DAN INJIL

OTORITAS PAULUS DAN INJIL OTORITAS PAULUS DAN INJIL Lesson 2 for July 8, 2017 Banyak orang yang percaya bahwa surat-surat Paulus diinspirasikan oleh Allah, namun yang lain tidak. Beberapa orang di Galatia menipu orangorang Kristen

Lebih terperinci

KELAHIRAN KRISTUS YANG AJAIB

KELAHIRAN KRISTUS YANG AJAIB KELAHIRAN KRISTUS YANG AJAIB Pdt. William Liem Matius 1:18-25 18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu- Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus,

Lebih terperinci

Kematian Yahushua: Membatalkan Hukum?

Kematian Yahushua: Membatalkan Hukum? Kematian Yahushua: Membatalkan Hukum? Setan disebut bapa segala dusta. Yahushua sendiri menyatakan bahwa Iblis adalah pembunuh manusia sejak semula, dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia

Lebih terperinci

Mereka berkumpul karena Paulus akan pergi keesokan harinya. Kisah 20:7

Mereka berkumpul karena Paulus akan pergi keesokan harinya. Kisah 20:7 Lesson 6 for May 12, 2018 Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka

Lebih terperinci