TATANIAGA PERTANIAN. Oleh : Agustina BIDARTI, S.P., M.Si. Sosek Pertanian FP Unsri
|
|
- Veronika Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TATANIAGA PERTANIAN Oleh : Agustina BIDARTI, S.P., M.Si. Sosek Pertanian FP Unsri
2 Tataniaga = Pemasaran : kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa atau menyampaikan barang dari produsen ke konsumen Syarat sistem tataniaga yg efisien : Mampu menyampaikan hasil dari produsen ke konsumen dg biaya semurah-murahnya Mampu mengadakan pembagian yg adil thd semua fihak yg terlibat (pemberian balas jasa fungsi-fungsi pemasaran sesuai sumbangan masing-masing) Sistem tataniaga di Indonesia masih tergolong lemah (efisiensi rendah) karena : Biaya tataniga di negara kita termasuk tinggi (harga mahal), penyebabnya :-transportasi tdk lancar (jalan buruk) modal petani lemah industri pengolahan belum maju Tidak terjadi pembagian yg adil (yg lemah mendapat perlakuan tak adil) : petani selalu mendapat pembagian yg paling tidak adil karena posisi paling lemah
3 FUNGSI dan PERANAN TATANIAGA : mengusahakan agar pembeli memperoleh barang yg diinginkan pd tempat, waktu, bentuk dan harga yang tepat Fungsi Tataniaga terdiri dari : Fungsi pengangkutan : memindahkan produk ke tempat yg banyak peminatnya tetapi sedikit penawarannya, sehingga harga jual jadi lebih baik (memindahkan produk dari tempat produsen ke tempat konsumen) Fungsi penyimpanan : menyimpan produk sebelum dipasarkan agar harga stabil (tdk terjadi over supply) Fungsi pengolahan : mengolah produk menjadi bentuk yg lebih memiliki nilai jual dan sesuai dengan keinginan konsumen Fungsi pembiayaan : membantu kegiatan usahatani dari sisi permodalan melalui system bantuan atau pinjaman modal dg bunga rendah.
4 BIAYA TATANIAGA biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan suatu produk yang sesuai dengan keinginan konsumen Tinggi rendahnya biaya pemasaran disebabkan oleh berbagai faktor: Daya tahan komoditi yg akan dijual : makin rendah daya tahan produk, makin tinggi biaya pemasaran dan sebaliknya. Resiko kerusakan : makin tinggi resiko, makin tinggi biaya pemasaran Kondisi sarana dan prasarana yang dilalui, misalnya : jalan (makin bagus, makin rendah biaya dan sebaliknya) Banyak sedikitnya biaya pungutan-pungutan, baik yg resmi maupun tidak resmi (makin banyak, makin mahal biaya).
5 GRADING DAN STANDARISASI GRADING : klasifikasi hasil-hasil pertanian ke dalam beberapa golongan mutu yang berbeda-beda, masing-masing dgn nama dan etiket tertentu STANDARDISASI : penentuan mutu barang menurut ukuran atau patokan tertentu Perbedaan ditentukan sesuai dgn ukuran umum tk nasional maupun internasional yg dipakai untuk produk tsb, seperti : bentuk ukuran rasa tingkat kematangan, dll
6 GRADING DLM PASAR DALAM NEGERI : Belum begitu menonjol keperluannya, karena produsen dan konsumen masih dapat bertemu muka. Pada produk pertanian : buah-buahan : - pelaksanaan grading biasanya baru berdasarkan asal komoditi (macamnya) dan besarnya. Contoh : Salak pondoh, salak bali, mangga manalagi, Indramayu beras : - berdasarkan asal beras & persent. beras pecah Contoh : Beras Karawang, Cianjur, pecah 20% atau 30 % (makin tinggi persentase pecah, makin rendah harganya)
7 GRADING DLM KOMODITI EKSPORT : Grading merupakan hal mutlak yg harus dilakukan Pembeli dapat melakukan klaim (tuntutan ganti rugi) bila grade barang tidak sesuai dengan contoh yg dikirim Ukuran (standar) grading disesuaikan dengan standar internasional Untuk produk pertanian pada umumnya dilakukan untuk komoditi eksport seperti karet (berdasarkan banyaknya kotoran, banyak abu, ketahanan, indeks retensi plastisitas), kopi dan tembakau (aroma, rasa, dll), jagung ( kadar air, kerusakan, pecah, warna, dll) Makin maju dan makin luas tataniaga, makin keras ketentuanketentuan grading
8 Fungsi pokok pemasaran (Saefuddin, 1982) 1. Penjualan 2. Pembelian 3. Pengangkutan 4. Penyimpanan 5. Penanggulangan resiko 6. Informasi pasar 7. Standarisasi dan Grading 8. Bentuk Hasil
FAKTOR-FAKTOR KELEMBAGAAN DALAM EKONOMI PERTANIAN
Pertemuan 4 Ekonomi Pertanian FAKTOR-FAKTOR KELEMBAGAAN DALAM EKONOMI PERTANIAN Oleh : Agustina BIDARTI, S.P., M.Si. Sosek Pertanian FP Unsri Definisi Aspek kelembagaan yg mempunyai peranan penting dalam
Lebih terperinciMODAL DALAM PRODUKSI PERTANIAN. Oleh : Agustina BIDARTI, S.P., M.Si. Sosek Pertanian FP Unsri
MODAL DALAM PRODUKSI PERTANIAN Oleh : Agustina BIDARTI, S.P., M.Si. Sosek Pertanian FP Unsri Definisi MODAL Barang atau uang yg bersama-sama faktor produksi lain (tanah dan tenaga kerja) menghasilkan barang-barang
Lebih terperinciLanjutan Pemasaran Hasil Pertanian
Lanjutan Pemasaran Hasil Pertanian BIAYA, KEUNTUNGAN DAN EFISIENSI PEMASARAN 1) Rincian Kemungkinan Biaya Pemasaran 1. Biaya Persiapan & Biaya Pengepakan Meliputi biaya pembersihan, sortasi dan grading
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.2 Lembaga dan Saluran Pemasaran
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran merupakan semua kegiatan yang mengarahkan aliran barangbarang dari produsen kepada konsumen termasuk kegiatan operasi dan transaksi yang terlibat dalam pergerakan,
Lebih terperinciPRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM USAHATANI
Pertemuan 5 Ekonomi Pertanian PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM USAHATANI Oleh : Agustina BIDARTI, S.P., M.Si. Sosek Pertanian FP Unsri Definisi Usahatani (pertanian rakyat/farm) : Suatu tempat atau bagian
Lebih terperinciSISTEM PEMASARAN AGRIBISNIS Sessi 4
SISTEM PEMASARAN AGRIBISNIS Sessi 4 Pemasaran Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen. Suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu/kelompok
Lebih terperinciPemasaran Hasil Pertanian/Peternakan
Pemasaran Hasil Pertanian/Peternakan 1 Definisi Pemasaran didefinisikan sebagai suatu runtutan kegiatan atau jasa yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk dari titik produsen ke titik konsumen. Ada
Lebih terperinciTATANIAGA PERTANIAN OLEH : NOVINDRA DEP. EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN
TATANIAGA PERTANIAN OLEH : NOVINDRA DEP. EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN TATANIAGA PERTANIAN Tataniaga Pertanian atau Pemasaran Produk-Produk Pertanian (Marketing of Agricultural), pengertiannya berbeda
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMERINTAH dalam EKONOMI PERTANIAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam EKONOMI PERTANIAN Jumlah Penduduk di Indonesia 3 Juta/Th PERTANIAN DI INDONESIA Penghasil biji-bijian nomor 6 di dunia Penghasil beras nomor 3 setelahchina dan India Penghasil
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN
7 II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka Bunga krisan dengan nama latin Chrysanthemum sp berasal dari dataran Cina. Bunga potong ini cukup populer dan menduduki
Lebih terperinciPERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN
PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN (Menurut Perubahan supply-demand Cob-web theory) Oleh: Agustina Bidarti Sosek Pertanian FP Unsri Tiga unsur permintaan dan penawaran
Lebih terperinciTATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK
56 TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA Agus Trias Budi, Pujiharto, dan Watemin Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh
Lebih terperinciVII ANALISIS PEMASARAN KEMBANG KOL 7.1 Analisis Pemasaran Kembang Kol Penelaahan tentang pemasaran kembang kol pada penelitian ini diawali dari petani sebagai produsen, tengkulak atau pedagang pengumpul,
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN Konsep Pendapatan dan Biaya Usahatani. keuntungan yang diperoleh dengan mengurangi biaya yang dikeluarkan selama
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Konsep Pendapatan dan Biaya Usahatani Soeharjo dan Patong (1973), mengemukakan definisi dari pendapatan adalah keuntungan yang diperoleh dengan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Tanaman bawang merah diyakini berasal dari daerah Asia Tengah, yakni sekitar Bangladesh, India, dan Pakistan. Bawang merah dapat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. 1. Pasar dan Pemasaran Pasar secara sederhana dapat diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk bertukar barang-barang mereka. Pasar merupakan suatu yang sangat
Lebih terperinciII. KERANGKA PEMIKIRAN
II. KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Pemasaran Mubyarto (1977), mengemukakan bahwa di Indonesia istilah tataniaga disamakan dengan pemasaran atau distribusi, yaitu semacam kegiatan ekonomi yang membawa atau menyampaikan
Lebih terperinciBIAYA DAN MARJIN PEMASARAN
BIAYA DAN MARJIN PEMASARAN Oleh : Rikky Herdiyansyah SP., MSi A. BIAYA PEMASARAN Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses mengalirnya produk dari titik produksi (tangan produsen)
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Di sektor produksi barang-barang dan jasa dihasilkan sedangkan di sektor
TINJAUAN PUSTAKA Saluran dan Lembaga Tataniaga Di sektor produksi barang-barang dan jasa dihasilkan sedangkan di sektor konsumsi barang-barang dan jasa dikonsumsi oleh para konsumen. Jarak antara kedua
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Tataniaga Menurut Hanafiah dan Saefudin (2006), istilah tataniaga dan pemasaran merupakan terjemahan dari marketing, selanjutnya tataniaga
Lebih terperinciMINGGU 6. MARKETING MARGIN
MINGGU 6. MARKETING MARGIN Oleh TIM TATANIAGA PRODUK AGRIBISNIS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013 MARGIN TATANIAGA Konsep Margin Tataniaga (Margin Total)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pupuk Bersubsidi Pupuk bersubsidi ialah pupuk yang pengadaanya dan penyalurannya mendapat subsidi dari pemerintah untuk kebtuhan petani yang dilaksanakan atas dasar program
Lebih terperinciPEMBANGUNAN PERTANIAN & KEBIJAKAN PEMERINTAH
PEMBANGUNAN PERTANIAN & KEBIJAKAN PEMERINTAH TIK ; MAHASISWA DIHARAPKAN DAPAT MENJELASKAN SYARAT - SYARAT POKOK PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN KEBIJAKAN PENDUKUNGNYA PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Hal ini didasarkan pada kesadaran bahwa negara Indonesia adalah negara agraris yang harus melibatkan
Lebih terperinciKonsep Dasar dan Sejarah Singkat Perdagangan Internasional. Pertemuan ke-1
Konsep Dasar dan Sejarah Singkat Perdagangan Internasional Pertemuan ke-1 SEJARAH PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN KONSEP DASAR PERDAGANGAN 1) Urgensi Perdagangan 2) Sejarah singkat perdagangan 3) Hak Kekayaan
Lebih terperinciArti, Ruang lingkup, Peranan, Fungsi dan Pendekatan Studi Karakteristik Produk dan Produksi Pertanian Kegiatan Belajar 1: Pengertian Dasar Tataniaga
i M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah ini merupakan salah satu terapan dari ilmu-ilmu ekonomi yang memberikan gambaran tentang bagaimana suatu produk atau jasa setelah diproduksi sampai kepada masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Kepiting adalah binatang crustacea. Hewan yang dikelompokkan ke dalam Filum Athropoda, Sub Filum Crustacea, Kelas Malacostraca, Ordo Decapoda, Suborder Pleocyemata
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan pada subsistem budidaya (on farm) di Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pembangunan peternakan pada subsistem budidaya (on farm) di Indonesia pada umumnya dan di Sumatera Barat pada khususnya adalah untuk meningkatkan produksi ternak. Peningkatan
Lebih terperinciINOVASI TEKNOLOGI & HAKI
INOVASI TEKNOLOGI & HAKI TEK (SEDERHANA CANGGIH) PENTING BAGI BHN MENTAH KE PRODUK AKHIR + NILAI TAMBAH DISINI PENTING PERAN INVENSI & INOVASI INVENSI: PROSES AWAL PENEMUAN BARU INVENSI MELAHIRKAN INVENTOR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ada. Penelitian tentang tata niaga gabah/ beras ini berusaha menggambarkan
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendasari penelitian ini. Pembahasan ini menjadi panduan dalam memahami dan memecahkan permasalahan yang ada. Penelitian tentang
Lebih terperinci1. Konsep dasar yg berguna dlm studi ekonomi meliputi Konsep Nilai dan Kegunaan Nilai adalah ukuran harga atas barang dan jasa.
EKONOMI TEKNIK PENGERTIAN Insinyur mempertemukan dua bidang yang berlawanan, teknik dan ekonomi. Bidang teknik fokus pada produksi dan pelayanan berdasarkan hukum-hukum teknis. Sedangkan nilai kekayaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian 1) Usahatani Karet Usahatani karet yang ada di Desa Retok merupakan usaha keluarga yang dikelola oleh orang-orang dalam keluarga tersebut. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan masyarakat Indonesia adalah bawang merah ( Allium ascalonicum ). Banyaknya manfaat yang dapat diambil dari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini
33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini menggunakan metode sensus. Pengertian sensus dalam penelitian
Lebih terperinciPENDEKATAN DALAM MENELAAH PEMASARAN
PENDEKATAN DALAM MENELAAH PEMASARAN Pengantar Ada beberapa acara yang dapat digunakan untuk menelaah pemasaran di mana masing-masing pendekatan menyediakan suatu perspektif yg khas tentang sifat dan cara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Sawi adalah sayuran terpenting dalam spesies ini. Tanaman ini dikenal sebagai petsai (bahasa Mandarin, yang berarti sayuran putih), dan di AS dikenal sebagai
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian dilakukan pada lokasi yang ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa daerah atau lokasi yang terpilih merupakan salah satu sentra
Lebih terperinciIKU TAHUN 2017 SEKRETARIAT DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG. Indikator Kinerja Formulasi Penghitungan/Penjelasan Sumber Data
SEKRETARIAT Formulasi Penghitungan/Penjelasan Sumber Data 1 Meningkatnya penunjang kelancaran Persentase penunjang kelancaran administrasi perkantoran administrasi perkantoran Jumlah pegawai yang mendapatkan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Tataniaga Menurut Hanafiah dan Saefudin (2006) tataniaga dapat didefinisikan sebagai tindakan atau kegiatan yang berhubungan dengan
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Komoditi melinjo Melinjo (Gnetum gnemon, L.) merupakan salah satu tanaman yang dapat hidup sampai mencapai umur di atas 100 tahun dan masih tetap menghasilkan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa penelitian yaitu Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Data profil Desa Tahun 2009 menyebutkan luas persawahan 80 ha/m 2, sedangkan
Lebih terperincimargin pemasaran dapat dihitung dengan rumus matematis sebagai berikut:
Pemasaran komoditas pertanian dari proses konsentrasi yaitu pengumpulan produk-produk pertanian dari petani ke tengkulak, pedagang pengumpul dan pedagang besar serta diakhiri proses distribusi yaitu penjualan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tatanan pembangunan nasional memegang peranan penting, karena selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor pertanian dalam tatanan pembangunan nasional memegang peranan penting, karena selain bertujuan menyediakan pangan
Lebih terperinciPERAN PEDAGANG PENGUMPUL DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA. Husnarti Dosen Agribisnis Faperta UMSB. Abstrak
PERAN PEDAGANG PENGUMPUL DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Husnarti Dosen Agribisnis Faperta UMSB Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pedagang di Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciTujuan Instruksional Khusus (TIK) :
1. Pengertian ilmu ekonomi pertanian 2. Lingkup ekonomi pertanian di Indonesia Tujuan Instruksional Khusus (TIK) : Setelah mengikuti pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu menjabarkan pengertian
Lebih terperinciNILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2014 SEBESAR 99,65
No. 04/01/34/Th.XVII, 2 Januari 2015 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2014 SEBESAR 99,65 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Desember 2014, NTP
Lebih terperinci7. KINERJA RANTAI PASOK
64 Resiko dan trust building Penyaluran jagung didalam rantai pasok dibangun bertahun-tahun sehingga tercipta distribusi sekarang ini. Setiap anggota rantai pasok memiliki resiko masing-masing dalam proses
Lebih terperinciNILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 103,40
No. 59/11/34/Th.XVI, 3 November 2014 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 103,40 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Oktober 2014, NTP
Lebih terperinciMEKANISME HARGA DI PASAR. Dr. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA
MEKANISME HARGA DI PASAR Dr. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA MEKANISME HARGA DI PASAR TARIK MENARIK ANTARA PERMINTAAN DAN PENAWARAN MENIMBULKAN HARGA (Price) DAN VOLUME TRANSAKSI
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. Melinjo (Gnetum gnemon, L.) termasuk tumbuhan berbiji terbuka
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjuan Pustaka 1. Tanaman Melinjo Melinjo (Gnetum gnemon, L.) termasuk tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), dengan tanda-tanda : bijinya tidak terbungkus daging tetapi
Lebih terperinci18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2
PENERAPAN PROGRAM LINIER dalam OPTIMASI PRODUKSI Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1 MASALAH yg banyak dihadapi oleh INDUSTRI adalah BAGAIMANA MENGGUNAKAN atau MENENTUKAN ALOKASI PENGGUNAAN SUMBER DAYAYG
Lebih terperinciBAB IV LINGKUNGAN PEMASARAN
BAB IV LINGKUNGAN PEMASARAN Sistem pemasaran secara keseluruhan Faktor Lingkungan Makro Faktor lingkungan Mikro Penyedia Sumber non marketing dlm perusahaan Demografi Kondisi ekonomi Sosial budaya Politik
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan rangkaian teori-teori yang digunakan dalam penelitian untuk menjawab tujuan penelitian. Teori-teori yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting dalam perekonomian nasional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting dalam perekonomian nasional. Hal ini terlihat dari peranan sektor perkebunan kopi terhadap penyediaan lapangan
Lebih terperinciPENILAIAN RISIKO PPMK-DEPKES
PENILAIAN RISIKO BENCANA PPMK-DEPKES Kenapa perlu Penilaian risiko? Menyusun prioritas risiko bencana yg mungkin terjadi Definisi Operasional Risiko (Risk) Besarnya kemungkinan bencana akan terjadi Penilaian
Lebih terperinciTOPIK 12 AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI
TOPIK 12 AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI AGRIBISNIS SEBAGAI SUATU SISTEM Sistem agribisnis : Rangkaian kegiatan dari beberapa subsistem yg saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain Sub-sistem agribisnis
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORI
STK 11 Kuliah ke-14 &15 ANALISIS DATA KATEGORI 1.Uji Proporsi. Uji Khi-kuadrat Data Kategori Data berupa hasil pengukuran karakteristik/atribut individu yang bukan berupa numerik Misal: - preferensi konsumen
Lebih terperinciProses dan Prosedur Impor. Pertemuan ke-9
Proses dan Prosedur Impor Pertemuan ke-9 1. Tahapan impor 2. Bagan proses permohonan perizinan impor via on-line dan secara manual 3. Proses Importasi 4. Prosedur Impor DEFINISI IMPORTIR Badan usaha
Lebih terperinciDEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM-IPB
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM-IPB DEFERRED ANUITY INI SERING DIGUNAKAN DALAM PEMBAYARAN ANNUITY PERTAMANYA TIDAK PADA AKHIR PERIODE PERTAMA MELAINKAN PADA SUATU WAKTU SESUDAH ITU MISALKAN SUATU BISNIS MENDAPAT
Lebih terperinciAplikasi Fungsi. Fungsi Linier. Fungsi Kuadrat. 1. Fungsi penawaran 2. Fungsi permintaan 3. Fungsi penerimaan 4. Fungsi biaya
Telkom University Aplikasi Fungsi Fungsi Linier 1. Fungsi penawaran, permintaan, dan keseimbangan pasar 2. Pengaruh pajak-spesifik thd keseimbangan pasar 3. Pengaruh pajak-proposional thd keseimbangan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. petani responden menyebar antara tahun. No Umur (thn) Jumlah sampel (%) , ,
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden 5.1.1 Umur petani responden Umur Petani merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada aktivitas di sektor pertanian. Berdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya; Pasar Tradisional adalah
TINJAUAN PUSTAKA Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plaza, pusat perdagangan
Lebih terperinciKEMENTRIAN PERTANIAN 2012
logo lembaga X. 245 KAJIAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGEMAS PRIMER RAMAH LINGKUNGAN UNTUK PANGAN DAN BENIH BERBAHAN DASAR UMBI- UMBIAN LOKAL DIY Yeyen Prestyaning Wanita, STP Retno Utami Hatmi, ST Mahargono
Lebih terperinciNILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2015 SEBESAR 99,48
No. 23/04/34/Th.XVII, 1 April 2015 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2015 SEBESAR 99,48 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Maret 2015, NTP Daerah
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tiga desa di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur yaitu Desa Ciherang, Cipendawa, dan Sukatani. Pemilihan lokasi dilakukan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Nilai Tambah Nilai tambah merupakan pertambahan nilai suatu komoditas karena mengalami proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN. individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Konsep Tataniaga Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya melibatkan individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Tanaman kakao merupakan salah satu tanaman perkebunan yang sangat cocok ditanam didaerah tropis
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KOMODITAS STRATEGIS 2015
No. 17/03/36/Th.X, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN KOMODITAS STRATEGIS 2015 DI BANTEN, MARGIN PERDAGANGAN DAN PENGANGKUTAN BERAS 4,97 PERSEN, CABAI MERAH 23,04 PERSEN, BAWANG MERAH 13,18 PERSEN, JAGUNG PIPILAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas daratan dan lautan yang sangat luas sehingga sebagian besar mata pencaharian penduduk berada di sektor pertanian. Sektor
Lebih terperinciperluasan kesempatan kerja di pedesaan, meningkatkan devisa melalui ekspor dan menekan impor, serta menunjang pembangunan wilayah.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan pertanian dan ketahanan pangan adalah meningkatkan produksi untuk memenuhi penyediaan pangan penduduk, mencukupi kebutuhan bahan baku industri dalam
Lebih terperinciPERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS
PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS Peran Manajemen dalam Agribisnis Manajemen = suatu rangkaian proses yg meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi & penegendalian
Lebih terperinciSTRATEGI OPERASI & PENGEMBANGAN PRODUK. DINA NOVIA P.SP,MSi JURUSAN SOSIAL EKONOMI FP - UNIBRAW
STRATEGI OPERASI & PENGEMBANGAN PRODUK DINA NOVIA P.SP,MSi JURUSAN SOSIAL EKONOMI FP - UNIBRAW I. STRATEGI OPERASI Adalah : Suatu strategi fungsional yg hrs berpedoman pd strategi bisnis agar dpt menghasilkan
Lebih terperinciTARGET PASAR. Apakah pasar itu?
Apakah pasar itu? TARGET PASAR Pasar adalah Orang-orang dengan kebutuhan dan atau keinginan mempunyai uang yang akan dibelanjakan dan mempunyai kemauan untuk membelanjakan Target pasar : Sekelompok konsumen
Lebih terperinciBAB IX ANALISIS PEMASARAN PEPAYA SPO DAN PEPAYA NON SPO. memindahkan suatu produk dari titik produsen ke titik konsumen.
BAB IX ANALISIS PEMASARAN PEPAYA SPO DAN PEPAYA NON SPO Pemasaran adalah suatu runtutan kegiatan atau jasa yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk dari titik produsen ke titik konsumen. Kelompok
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pertanian diartikan sebagai rangkaian berbagai upaya untuk meningkatkan pendapatan petani, menciptakan lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan, memantapkan
Lebih terperinciTEKNOLOGI PASCA PANEN MKB 604/3 SKS (2-1)
TEKNOLOGI PASCA PANEN MKB 604/3 SKS (2-1) OLEH : PIENYANI ROSAWANTI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA 2016 KONTRAK PERKULIAHAN KEHADIRAN
Lebih terperinciNILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2015 SEBESAR 100,36
No. 39/07/34/Th.XVII, 1 Juli 2015 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2015 SEBESAR 100,36 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Juni 2015, NTP Daerah
Lebih terperinciPengantar E-Business dan E-Commerce
Pengantar E-Business dan E-Commerce Pertemuan Ke-6 (Internet Marketing) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Berbagai Teknik Marketing
Lebih terperinciTujuan, Tugas, dan Jenis Perdagangan Internasional. Pertemuan ke-2
Tujuan, Tugas, dan Jenis Perdagangan Internasional Pertemuan ke-2 TUJUAN PERDAGANGAN / PERNIAGAAN: 1.Memenuhi Kebutuhan Manusia 2.Memperoleh Penghasilan 3.Mengusahakan Pemerataan Hasil 4.Meningkatkan Kemakmuran
Lebih terperinciKESEIMBANGAN PASAR. EvanRamdan
KESEIMBANGAN PASAR PENGERTIAN KESEIMBANGAN PASAR Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang
Lebih terperinci8. NILAI TAMBAH RANTAI PASOK
69 adalah biaya yang ditanggung masing-masing saluran perantara yang menghubungkan petani (produsen) dengan konsumen bisnis seperti PPT dan PAP. Sebaran biaya dan keuntungan akan mempengarhui tingkat rasio
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Pengertian Usahatani Rifai (1973) dalam Purba (1989) mendefinisikan usahatani sebagai pengorganisasian dari faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, modal dan manajemen,
Lebih terperinciPERMINTAAN ATAS FAKTOR PRODUKSI
Ekonomi Mikro PERMINTAAN ATAS FAKTOR PRODUKSI Pertimbangan pengusaha dalam berproduksi 1. Produk apa yang diinginkan konsumen 2. Berapa tingkat produksi yang mendatangkan laba maksimum 3. Bagaimana sifat
Lebih terperinciASURANSI JIWA. 12/11/2012 MK. Aktuaria Darmanto, S.Si.
ASURANSI JIWA 1 PENGANTAR Asuransi Jiwa adl Usaha kerja sama dari sejumlah orang yang sepakat memikul kesulitan keuangan bila terjadi musibah kepada salah satu anggotanya. Setiap orang yang mengasuransikan
Lebih terperinciINFLASI.
INFLASI DEFINISI MENURUT A.P. LERNER: kelebihan permintaan (excess demand) trhd penyediaan barangbarang dalam suatu perekonomian secara keseluruhan INFLASI ADLH: Kenaikan hargaharga barang umum secara
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya sebagian besar adalah petani. Sektor pertanian adalah salah satu pilar dalam pembangunan nasional Indonesia. Dengan
Lebih terperinciTARGET PASAR. Apakah pasar itu?
Apakah pasar itu? TARGET PASAR Pasar adalah Orang-orang dengan kebutuhan dan atau keinginan mempunyai uang yang akan dibelanjakan dan mempunyai kemauan untuk membelanjakan Target pasar : Sekelompok konsumen
Lebih terperinciMINGGU 4. PRODUKSI PERTANIAN DAN PENAWARAN
MINGGU 4. PRODUKSI PERTANIAN DAN PENAWARAN Oleh TIM TATANIAGA PRODUK AGRIBISNIS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013 Produksi pertanian merupakan suatu proses
Lebih terperinciJurnal NeO-Bis Volume 8, No. 2, Desember 2014 DI KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR
ANALISIS TATANIAGA BUNGA KRISAN DI KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR Joko Purwono 1) / Sri Sugyaningsih 2) / Nada Fajriah 3) 1) Dosen Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, 2) Dosen
Lebih terperinciPENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA KHUSUSNYA PETANI MELALUI PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN DAN PENGEMBANGAN HASIL PERTANIAN
PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA KHUSUSNYA PETANI MELALUI PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN DAN PENGEMBANGAN HASIL PERTANIAN OLEH : YUDI YUSDIAN, SP. MP. 1 Tantangan pengembangan pertanian ke depan
Lebih terperinciANALISIS TATANIAGA BUNGA KRISAN DI KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR
ABSTRAK ANALISIS TATANIAGA BUNGA KRISAN DI KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR Joko Purwono 1) / Sri Sugyaningsih 2) / Nada Fajriah 3) 1) Dosen Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB,
Lebih terperinciANALISIS TATANIAGA KENTANG DARI DESA JERNIH JAYA KECAMATAN GUNUNG TUJUH KABUPATEN KERINCI KE KOTA PADANG OLEH MEGI MELIAN
ANALISIS TATANIAGA KENTANG DARI DESA JERNIH JAYA KECAMATAN GUNUNG TUJUH KABUPATEN KERINCI KE KOTA PADANG OLEH MEGI MELIAN 06114023 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 ANALISIS TATANIAGA
Lebih terperinciBagian Ketujuh Bidang Pengembangan Usaha Pasal 20 (1) Bidang Pengembangan Usaha mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan
Bagian Ketujuh Bidang Pengembangan Usaha Pasal 20 (1) Bidang Pengembangan Usaha mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pengembangan usaha peternakan. pada
Lebih terperinciBEBERAPA PENDEKATAN KONSEPTUAL DALAM TELAAH TATANIAGA PERTANIAN. Lecture Notes by: TATIEK KOERNIAWATI
BEBERAPA PENDEKATAN KONSEPTUAL DALAM TELAAH TATANIAGA PERTANIAN Lecture Notes by: TATIEK KOERNIAWATI PENDEKATAN KOMODITAS Fokus kajian didasarkan pada spesifikasi salah satu komoditas pertanian Commodity
Lebih terperinciKarakteristik Produk Hasil Pertanian
Karakteristik Produk Hasil Pertanian Teknologi Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian Mas ud Effendi Klasifikasi Produk Hasil Pertanian Tanaman Tanaman Pangan : Padi dan palawija Tanaman hortikultura
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia modern saat ini banyak peralatan peralatan yang menggunakan bahan yang sifatnya elastis tidak mudah pecah bila jatuh dari suatu tempat. Peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah pangan merupakan salah satu masalah nasional yang sangat penting dari keseluruhan proses pembangunan dan ketahanan nasional suatu bangsa. Pangan menyangkut kesejahteraan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang,
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pemasaran adalah proses aliran barang yang terjadi di dalam pasar.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tataniaga Pertanian Secara umum pemasaran adalah proses aliran barang yang terjadi di dalam pasar. Pemasaran adalah kegiatan mengalirkan barang dari produsen ke konsumen akhir
Lebih terperinci