DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1"

Transkripsi

1 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI Kode Unit Judul Unit Deskripsi Unit Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja Batasan Variabel Panduan Penilaian Kompetensi Kunci... 5 BAB II TAHAPAN BELAJAR... 6 BAB III TUGAS TEORI DAN UNJUK KERJA Tugas Tertulis Lembar Tugas Unjuk Kerja Hal Halaman: 1 dari 27

2 BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1 KODE UNIT 1.2 JUDUL UNIT 1.3 DESKRIPSI UNIT : : : Perencanaan Bangunan Utama (Bendung) Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang diperlukan untuk merancang bangunan utama (Bendung) berdasarkan Kriteria Perencanaan. 1.4 ELEMEN KOMPETENSI DAN KRITERIA UNJUK KERJA Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) 1. Menetapkan jenis bangunan utama (Bendung) 1.1 Lokasi penempatan bendung dievaluasi berdasarkan kondisi tanah dan fungsinya dengan teliti. 1.2 Data hasil analisis (hidrologi, geologi, geoteknik, dan sebagainya) diperiksa kelengkapannya untuk menghindari kesalahan perancangan. 1.3 Bentuk, jenis, dan material bendung ditentukan berdasarkan kriteria perencanaan 02 ((KP-02)) dan SNI tentang pelaksanaan konstruksi. 2. Membuat pra desain bangunan utama (Bendung) 3. Menetapkan desain bangunan utama (bendung) 2.1 Desain bendung dirancang dengan memperhatikan kondisi tanah dan hasil analisis debit banjir rencana dengan mengacu pada standar kriteria perencanaan. 2.2 Kontrol stabilitas tubuh bendung dianalisis terhadap gaya-gaya yang timbul dengan berpedoman pada standar kriteria perencanaan. 2.3 Bangunan pelengkap bendung dirancang sesuai kebutuhan dan fungsi dengan berpijak pada pedoman kriteria perencanaan. 3.1 Uji model terhadap pradesain dilakukan untuk memperoleh desain yang optimal, baik secara teknis maupun operasional. 3.2 Penyempurnaan pradesain bangunan utama dilakukan dengan memperhatikan hasil uji model. 3.3 Hasil penyempurnaan pradesain bangunan utama dikonsultasikan kepada pihak terkait untuk dijadikan bahan penetapan desain definitif. Halaman: 2 dari 27

3 1.5 BATASAN VARIABEL 1) Kontek Variabel a. Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok, pada lingkup pekerjaan jasa konstruksi utamanya pada perencanaan irigasi. b. Unit kompetensi ini diterapkan sebagai landasan sikap seorang perencana irigasi dalam memahami dasar-dasar perencanaan umum irigasi, terutama pada perancangan bangunan utama (Bendung), meliputi: (1) Identifikasi dalam perencanaan bangunan utama. (2) Pemahaman pemilihan kriteria bangunan utama (3) Pemahaman langkah-langkah dalam perencanaan 2) Perlengkapan dan Peralatan a. Peralatan: Komputer dan software dalam menyelesaikan tugas individual dan kelompok b. Bahan: Data Hasil analisis, peta topografi, data hasil survey c. Fasilitas: Ruangan dan lokasi studi lapangan 3) Tugas-tugas yang harus dilakukan : a. Menetapkan Jenis bangunan utama (Bendung) b. Membuat pra desain bangunan utama (Bendung) c. Menetapkan desain bangunan utama (bendung). 4) Materi dan peraturan-peraturan yang diperlukan : a. Pedoman atau peraturan tentang kriteria perencanaan bangunan utama (KP-02, KP-04, KP Pelengkap) dan B-01 &02 b. SNI material bendung c. Peraturan Gempa d. SOP pengoperasian bangunan utama. 1.6 PANDUAN PENILAIAN 1. Kondisi Pengujian Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar. Metode uji antara lain: 1.1 Tes tertulis 1.2 Test lisan (wawancara) dan atau 1.3 Praktek/simulasi 1.4 Portofolio atau metode lain yang relevan 2. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan yang diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini serta unit-unit kompetensi yang terkait: Halaman: 3 dari 27

4 Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, meliputi: 2.1 F45 AMPI Menerapkan Peraturan dan perundang-undangan yang terkait Jasa Konstruksi, dan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L). 2.2 F45 AMPI Menerapkan Prinsip-Prinsip Pengelolaan Sumber Daya Air 2.3 F45 AMPI Mengumpulkan data perencanaan irigasi 2.4 F45 AMPI Merencanakan Layout Daerah Irigasi 2.5 F45 AMPI Merencanakan Saluran dan Bangunan Irigasi Unit kompetensi yang terkait, meliputi: 2.1 F45 AMPI Menerapkan parameter perencanaan dan standar penggambaran Irigasi 2.2 F45 AMPI Menyusun Panduan Operasi dan Pemeliharaaan Irigasi berdasarkan Kriteria Perencanaan 2.3 F45 AMPI Melakukan Aplikasi Model Matematis jaringan irigasi 3. Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 Jenis Konstruksi Bangunan utama (bendung) 3.2 Pengelolaan Sumber Daya air Terpadu dalam penerapan kriteria perencanaan bangunan utama 3.3 Teknik Pondasi 3.4 Mekanika Tanah 3.5 Konstruksi beton 3.6 Konstruksi baja 3.7 Konstruksi kayu 3.8 Hidrologi 3.9 Hidrostatika 3.10 Ilmu Gaya (Statika) termasuk gempa 3.11 Standar/kriteria perencanaan bangunan utama. 4. Keterampilan yang dibutuhkan 4.1 Memanfaatkan data hasil survey dan analisis sebelumnya 4.2 Menentukan lokasi bendung dengan tepat berdasarkan kondisi tanah dan investigasi lapangan 4.3 Merancang desain bendung beserta kelengkapannya berdasarkan data-data yang diperoleh 4.4 Merencanakan dan menghitung bangunan pelengkap bendung. Halaman: 4 dari 27

5 5. Aspek kritis yang harus diperhatikan 5.1 Kecermatan dalam menerapkan criteria perencanaan pada perancangan bendung 5.2 Kecermatan dalam menerapkan langkah kerja dalam perencanaan 5.3 Kecermatan dalam membuat pra desain bangunan utama (Bendung) 1.7 KOMPETENSI KUNCI No Kompetensi Kunci dalam Unit Ini Tingkat 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengomunikasikan informasi dan ide-ide 3 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3 6. Memecahkan masalah 3 7. Menggunakan teknologi 3 Halaman: 5 dari 27

6 BAB II TAHAPAN BELAJAR Langkah-langkah/tahapan belajar Menganalisis kondisi tanah tempat lokasi bendung direncanakan Memeriksa lokasi penempatan bendung berdasarkan kondisi tanah dan fungsinya dengan teliti Mengevaluasi lokasi penempatan bendung berdasarkan kondisi tanah dan fungsinya Mengidentifikasi kelengkapan data untuk keperluan perancangan bendung Memeriksa data hasil analisis untuk menghindari kesalahan Merancang bentuk, jenis dan material bendung berdasarkan kriteria perencanaan Menetapkan bentuk, jenis dan material bending untuk kemudahan pelaksanaan dan operasinya Menentukan elevasi mercu bendung berdasarkan tma di bangunan bagi dan beberapa HTT Merancang jenis dan bentuk mercu bendung berdasarkan Pedoman kriteria perencanaan Merancang jenis dan tipe kolam peredam energi berdasarkan pedoman kriteria perencanaan Menghitung local scouring depth yang terjadi dibelakang bendung Merancang tebal kolam peredam energi Merancang panjang lantai muka berdasarkan pedoman kriteria perencanaan Menghitung gaya-gaya yang terjadi pada tubuh bendung Melakukan analisis kontrol stabilitas tubuh bendung berdasarkan gaya-gaya yang terjadi pada tubuh bendung Melakukan evaluasi, jika hasil kontrol stabilitas tidak memenuhi syarat Melakukan redisain jika hasil kontrol stabilitas tidak memenuhi syarat Merancang jenis material dan dimensi pintu pembilas Merancang bangunan pelindung Merancang bangunan pengambilan (intake) Merancang plat pelayanan untuk pintu pembilas dan intake Merancang tembok penahan tanah Merancang pintu pengambilan dan pintu pembilas Merancang bangunan ukur yang terdapat pada bangunan pengambilan Menyajikan data hasil uji model Menginterpretasikan hasil uji model bangunan bendung Halaman: 6 dari 27

7 Mengevaluasi hasil uji model disain bangunan utama Memperbaiki disain bangunan utama berdasarkan evaluasi hasil uji model disain Menunjukkan hasil penyempurnaan pradisain kepada pihak terkait untuk dijadikan bahan penetapan desain definitif Mengonsultasikan hasil penyempurnaan pradisasin kepada pihak terkait untuk dijadikan bahan penetapan desain definitif. Halaman: 7 dari 27

8 BAB III TUGAS TEORI DAN UNJUK KERJA 3.1 Tugas Tertulis Tugas Teori 1 Tugas Teori Menetapkan Jenis bangunan utama (Bendung). Tugas tertulis dapat digunakan oleh penilai untuk mengidentifikasi kesiapan Anda untuk melaksanakan penilaian unjuk kerja. Perintah Tugas Waktu Penyelesaian Tugas Soal Tugas: : : : Jawablah soal di bawah ini pada lembar jawaban yang telah disediakan 45 Menit a. Jawaban Singkat 1. Sebutkan syarat-syarat penempatan bendung berdasarkan kondisi tanah dan fungsinya! 2. Jelaskan jenis-jenis bendung berdasarkan fungsinya! 3. Jelaskan fungsi data elevasi muka air di bangunan bagi yang terdekat dengan rencana bendung! Halaman: 8 dari 27

9 4. Sebutkan jenis bendung berdasarkan konstruksinya! b. Pilihan Ganda 1. Berikut adalah poin penting dalam menempatkan posisi bendung sesuai dengan kondisi tanah dan kriteria perencanaan, kecuali: a) morfologi sungai dan medan di sekitarnya b) hidraulik dan angkutan sedimen c) topografi d) Mobilisasi tenaga kerja 2. Dilihat dari faktor geoteknik penempatan posisi bendung terkait dengan: a) Potensi terhadap gerusan dan atau erosi karena arus b) Pengadaan material bendung c) Potensi terhadap kebutuhan air di sawah d) Potensi terhadap elevasi mercu bendung 3. Yang termasuk data hidrologi untuk perencanaan irigasi, adalah: a) Debit aliran sungai b) Kebutuhan air di sawah c) Debit aliran saluran induk d) Jenis tanaman 4. Jenis data sungai yang dibutuhkan dalam perancangan bendung, diantaranya: a) Material yang dibawa sungai b) Sumber air sungai c) Kedalaman sungai d) Dasar sungai. 5. Dibawah ini merupakan jenis data geologi untuk keperluan perancangan bendung, kecuali: a) Sifat fisik tanah dan batuan di sekitar daerah rencana bendung Halaman: 9 dari 27

10 b) Struktur geologi dan kegempaan di dan sekitar daerah rencana bendung c) pembagian jenis permukaan tanah atau batuan secara umum, dan pola aliran d) Pengaruh sifat air terhadap kondisi tanah setempat. 6. Yang termasuk data geoteknik untuk keperluan perancangan bendung, adalah: a) Pembagian jenis permukaan tanah atau batuan secara umum, dan pola aliran b) Sifat-sifat fisik dan teknik lapisan tanah atau batuan c) Penyebaran keadaan daerah (dataran, perbukitan atau pegunungan) beserta elevasinya d) Semua jawaban diatas benar. 7. Dibawah ini merupakan data untuk perancangan bendung, kecuali: a) Angkutan sedimen b) Geometri sungai c) Struktur geologi dan kegempaan di dan sekitar daerah rencana bendung d) Jenis aliran. 8. secara umum bendung dibuat dengan menggunakan material: a) batu kali b) tanah urugan c) batu bata d) baja. 9. Material yang digunakan dalam perancangan bendung harus memperhatikan: a) Sumber dan jumlah yang tersedia b) Sifat fisik dan teknik bahan bangunan c) Sifat fisik tanah dan batuan di sekitar daerah rencana bendung d) Jenis, dan ketahanan umur. Halaman: 10 dari 27

11 3.1.2 Tugas Tertulis II Tugas Teori Membuat pra desain bangunan utama (Bendung) Tugas tertulis dapat digunakan oleh penilai untuk mengidentifikasi kesiapan Anda untuk melaksanakan penilaian unjuk kerja. Perintah Tugas : Jawablah soal di bawah ini pada lembar jawaban yang telah disediakan Waktu Penyelesaian Tugas : 90 menit Soal Tugas : a. Pilihan Ganda 1. Kriteria yang digunakan dalam perancangan bendung adalah: a) KP 02 b) KP 03 c) KP 04 d) KP untuk menentukan panjang lantai muka bisa menggunakan teori Lane menyatakan bahwa LV + Lh/3 > H.C, yang dimaksud dengan H, adalah: a) Perbedaan energi di hulu dengan di hilir bendung b) Perbedaan tekanan di hulu dengan di hilir bendung c) Perbedaan kedalaman aliran d) Perbedaan elevasi dasar sungai di hulu dengan di hilir bendung 3. Bangunan ukur yang terdapat pada pintu pengambilan dapat berupa: a) Parshall b) Cipoleti c) Thomson d) Romjin Halaman: 11 dari 27

12 b. Jawaban Singkat 1. Jelaskan langkah- langkah dalam perancangan bendung! 2. Jelaskan pendekatan yang digunakan dalam menentukan elevasi mercu bendung! 3. Tunjukkan kriteria yang digunakan untuk merancang mercu type bulat dengan satu radius! 4. Jelaskan, untuk kondisi bagaimana penggunaan kolam peredan energi tipe bak tenggelam! 5. Tunjukkan rumus yang digunakan untuk menghitung local scouring depth yang terjadi di belakang bendung! 6. Untuk menentukan tebal kolam peredam energy yang diperlukan, dapat dihitung dengan rumus? 7. Jelaskan persyaratan stabilitas bendung! Halaman: 12 dari 27

13 8. Jelaskan gaya-gaya yang terjadi pada tubuh bendung! 9. Jelaskan kriteria bendung dikatakan stabil atau aman! 10. Jika kontrol terhadap geser tidak aman, apa yang menjadi penyebabnya? 11. Jika kontrol terhadap geser tidak aman, apa yang harus dilakukan? 12. Sebutkan jenis bangunan pelengkap bendung! 13. Jelaskan cara merancang jenis material dan dimensi pintu pembilas! 14. Jelaskan rancangan bangunan pelindung! 15. Jelaskan kriteria perancangan bangunan pengambilan (intake)! 16. Jelaskan rancangan plat pelayanan untuk pintu pembilas dan intake! Halaman: 13 dari 27

14 17. Jelaskan cara merancang tembok penahan tanah! 18. Jelaskan cara merancang pintu pengambilan! Halaman: 14 dari 27

15 3.1.3 Tugas Tertulis III Tugas Teori Menetapkan desain bangunan utama (bendung). Perintah Tugas Tugas tertulis dapat digunakan oleh penilai untuk mengidentifikasi kesiapan Anda untuk melaksanakan penilaian unjuk kerja. Waktu Penyelesaian Tugas Soal Tugas a. Jawaban Singkat : : : Jawablah soal di bawah ini pada lembar jawaban yang telah disediakan 60 menit 1. Jelaskan cara melakukan uji model bangunan bendung di laboratorium! 2. Jelaskan kegunaan uji model pradisain bangunan utama! 3. sebutkan indikasi data hasil uji model! 4. Jelaskan dengan menggunakan contoh terhadap uji model salah satu komponen! 5. Jelaskan cara menyempurnakan disain hasil uji model! Halaman: 15 dari 27

16 6. Jelaskan evaluasi hasil uji model untuk bendung atau bendung gerak yang terletak di kawasan sungai teranyam atau tanggul pasir yang berpindahpindah! b. Pilihan Ganda 1. Di bawah ini merupakan data yang dibutuhkan untuk melakukan uji model bendung, kecuali: a) Disain/dimensi bendung b) Ruas sungai; atas, tengah, bawah c) Debit saluran d) Material bendung 2. Indikasi bahwa disain bangunan utama diperbaiki berdasarkan evaluasi hasil ui model, diantaranya: a) Adanya perbaikan/ penyempurnaan terhadap disain berdasarkan hasil uji model b) Dilakukannya analisis ulang terhadap kelemahan disain yang didasarkan pada hasil uji model c) Evaluasi uji model memungkinkan adanya penghematan biaya pelaksanaan d) Semuanya benar 3. Tujuan penjelasan hasil penyempurnaan pradisain bangunan utama kepada pihak terkait, adalah: a. Untuk menjelaskan dan mendapatkan persetujuan terhadap disain hasil penyempurnaan berdasarkan uji model b. Untuk menyamakan persepsi terhadap hasil penyempurnaan c. Merupakan syarat dalam melakukan disain d. Agar disain dapat dilaksanakan 4. Di bawah ini merupakan salah satu pihak terkait untuk berkonsultasi hasil penyempurnaan pradisain bangunan utama: a. Dinas pengairan terkait Halaman: 16 dari 27

17 b. Atasan terkait c. Konsultan pengawas d. kontraktor 5. Indikasi bahwa disain bangunan utama sudah menjadi disain definitive, adalah: a. Disain sudah sesuai dengan criteria perencanaan b. Hasil rancangan dan perhitungan sudah dituangkan dalam gambar perencanaan c. Disain sudah mendapat persetujuan dari para pihak yang berkompeten d. Disain dibuat tepat waktu. Halaman: 17 dari 27

18 3.2 Lembar Tugas Unjuk Kerja 1. Nama Tugas I : Menetapkan Jenis bangunan utama (Bendung) 2. Waktu Penyelesaian Tugas I : 60 menit 3. Tujuan Pelatihan : Setelah menyelesaikan tugas menetapkan Jenis bangunan utama (Bendung) peserta mampu: a. bersikap cermat dan teliti dalam mengevaluasi lokasi penempatan bendung berdasarkan kondisi tanah dan fungsinya b. bersikap cermat dan teliti dalam memeriksa data hasil analisis untuk menghindari kesalahan c. bersikap cermat dan teliti dalam menetapkan bentuk, jenis dan material bending untuk kemudahan pelaksanaan dan operasinya 4. Indikator Unjuk Kerja a. Mampu menganalisis kondisi tanah tempat lokasi bendung direncanakan b. Mampu memeriksa lokasi penempatan bendung berdasarkan kondisi tanah dan fungsinya dengan teliti c. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam mengevaluasi lokasi penempatan bendung berdasarkan kondisi tanah dan fungsinya d. Mampu mengidentifikasi kelengkapan data untuk keperluan perancangan bendung e. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam memeriksa data hasil analisis untuk menghindari kesalahan f. Mampu merancang bentuk, jenis dan material bendung berdasarkan kriteria perencanaan g. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menetapkan bentuk, jenis dan material bending untuk kemudahan pelaksanaan dan operasinya 5. Standar Kinerja a. Dikerjakan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan dan diselesaikan tepat waktu dengan menyelesaikan seluruh tugas-tugas yang diberikan Halaman: 18 dari 27

19 b. Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, dan kesalahan yang terjadi bukan pada kegiatan kritis atau sangat penting. 6. Instruksi kerja a. Tunjukkan cara mengevaluasi lokasi penempatan bendung berdasarkan kondisi tanah dan fungsinya b. Tunjukkan cara memeriksa kelengkapan data hasil analsis c. Tunjukkan cara menentukan bentuk, jenis dan material bendung berdasarkan kriteria perencanaan dan SNI 7. Langkah kerja a. menganalisis kondisi tanah tempat lokasi bendung direncanakan b. memeriksa lokasi penempatan bendung berdasarkan kondisi tanah dan fungsinya dengan teliti c. mengevaluasi lokasi penempatan bendung berdasarkan kondisi tanah dan fungsinya d. mengidentifikasi kelengkapan data untuk keperluan perancangan bendung e. memeriksa data hasil analisis untuk menghindari kesalahan f. merancang bentuk, jenis dan material bendung berdasarkan kriteria perencanaan g. menetapkan bentuk, jenis dan material bending untuk kemudahan pelaksanaan dan operasinya Halaman: 19 dari 27

20 8. Daftar Cek Unjuk Kerja NO. DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK 1. Tunjukkan cara mengevaluasi lokasi penempatan bendung berdasarkan kondisi tanah dan fungsinya 2. Tunjukkan cara memeriksa kelengkapan data hasil analsis 3. Tunjukkan cara menentukan bentuk, jenis dan material bendung berdasarkan kriteria perencanaan dan SNI Kecematan mengevaluasi lokasi penempatan bendung Kecermatan memeriksa kelengkapan data hasil analsis menentukan bentuk, jenis dan material bendung PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK Halaman: 20 dari 27

21 1. Nama Tugas II : Membuat pra desain bangunan utama (Bendung) 2. Waktu Penyelesain Tugas II : 60 menit 3. Tujuan Pelatihan : Setelah menyelesaikan tugas membuat pra desain bangunan utama (Bendung) peserta mampu: a. bersikap taat dan konsisten dalam menerapkan standar kriteria perencanaan untuk perancangan bendung b. bersikap cermat dan teliti dalam merancang bendung berdasarkan kondisi tanah dan debit banjir rencana c. bersikap taat dan konsisten dalam menerapkan standar kriteria perencanaan untuk analisis stabil-itas tubuh bendung d. bersikap cermat dalam menganalisis kontrol stabilitas tubuh bendung e. bersikap taat dan konsisten dalam menerapkan standar kriteria perencanaan untuk perancangan bangunan pelengkap bendung f. bersikap cermat dan teliti dalam merancang bangunan pelengkap bendung 4. Indikator Unjuk Kerja a. Mampu menentukan elevasi mercu bendung berdasarkan tma di bangunan bagi dan beberapa HTT b. Mampu merancang jenis dan bentuk mercu bendung berdasarkan Pedoman kriteria perencanaan c. Mampu merancang jenis dan tipe kolam peredam energi berdasarkan pedoman kriteria perencanaan d. Mampu menghitung local scouring depth yang terjadi dibelakang bendung e. Mampu merancang tebal kolam peredam energi f. Mampu merancang panjang lantai muka berdasarkan pedoman kriteria perencanaan Halaman: 21 dari 27

22 g. Harus mampu bersikap taat dan konsisten dalam menerapkan standar kriteria perencanaan untuk perancangan bendung h. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam merancang bendung berdasarkan kondisi tanah dan debit banjir rencana i. Mampu menghitung gaya-gaya yang terjadi pada tubuh bendung j. Mampu melakukan analisis kontrol stabilitas tubuh bendung berdasarkan gaya-gaya yang terjadi pada tubuh bendung k. Mampu melakukan evaluasi, jika hasil kontrol stabilitas tidak memenuhi syarat l. Mampu melakukan redisain jika hasil kontrol stabilitas tidak memenuhi syarat m. Harus mampu bersikap taat dan konsisten dalam menerapkan standar kriteria perencanaan untuk analisis stabil-itas tubuh bendung n. Harus mampu bersikap cermat dalam menganalisis kontrol stabilitas tubuh bendung o. Mampu merancang jenis material dan dimensi pintu pembilas p. Mampu merancang bangunan pelindung q. Mampu merancang bangunan pengambilan (intake) r. Mampu merancang plat pelayanan untuk pintu pembilas dan intake s. Mampu merancang tembok penahan tanah t. Mampu merancang pintu pengambilan dan pintu pembilas u. Mampu merancang bangunan ukur yang terdapat pada bangunan pengambilan v. Harus mampu bersikap taat dan konsisten dalam menerapkan standar kriteria perencanaan untuk perancangan bangunan pelengkap bendung w. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam merancang bangunan pelengkap bendung 5. Standar Kinerja a. Dikerjakan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan dan diselesaikan tepat waktu dengan menyelesaikan seluruh tugas-tugas yang diberikan Halaman: 22 dari 27

23 b. Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, dan kesalahan yang terjadi bukan pada kegiatan kritis atau sangat penting. 6. Instruksi kerja a. Tunjukkan cara merancang bendung dengan memperhatikan kondisi tanah dan hasil analisis debit banjir rencana b. Tunjukkan cara menganalisis stabilitas tubuh bendung terhadap gayagaya yang timbul dengan berpedoman pada standar krietria perencanaan c. Tunjukkan cara merancang bangunan pelengkap bendung sesuai kebutuhan dan fungsinya 7. Langkah kerja a. menentukan elevasi mercu bendung berdasarkan tma di bangunan bagi dan beberapa HTT b. merancang jenis dan bentuk mercu bendung berdasarkan Pedoman kriteria perencanaan c. merancang jenis dan tipe kolam peredam energi berdasarkan pedoman kriteria perencanaan d. menghitung local scouring depth yang terjadi dibelakang bendung e. merancang tebal kolam peredam energi f. merancang panjang lantai muka berdasarkan pedoman kriteria perencanaan g. menghitung gaya-gaya yang terjadi pada tubuh bendung h. melakukan analisis kontrol stabilitas tubuh bendung berdasarkan gayagaya yang terjadi pada tubuh bendung i. melakukan evaluasi, jika hasil kontrol stabilitas tidak memenuhi syarat j. melakukan redisain jika hasil kontrol stabilitas tidak memenuhi syarat k. merancang jenis material dan dimensi pintu pembilas l. merancang bangunan pelindung m. merancang bangunan pengambilan (intake) Halaman: 23 dari 27

24 n. merancang plat pelayanan untuk pintu pembilas dan intake o. merancang tembok penahan tanah p. merancang pintu pengambilan dan pintu pembilas q. merancang bangunan ukur yang terdapat pada bangunan pengambilan 8. Daftar Cek Unjuk Kerja NO. DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK 1. Tunjukkan cara merancang bendung dengan memperhatikan kondisi tanah dan hasil analisis debit banjir rencana 2. Tunjukkan cara menganalisis stabilitas tubuh bendung terhadap gaya-gaya yang timbul dengan berpedoman pada standar krietria perencanaan 3. Tunjukkan cara merancang bangunan pelengkap bendung sesuai kebutuhan dan fungsinya Kecermatan merancang bendung Kecermatan menganalisis stabilitas tubuh bendung sesuai KP Kecermatan merancang bangunan pelengkap bendung PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK Halaman: 24 dari 27

25 1. Nama Tugas III : Menetapkan desain bangunan utama (bendung) 2. Waktu Penyelesain Tugas III : 60 menit 3. Tujuan Pelatihan : Setelah menyelesaikan tugas menetapkan desain bangunan utama (bendung) peserta mampu: a. bersikap cermat dan teliti dalam melakukan uji model bangunan bendung di laboratorium b. bersikap cermat dan teliti dalam menyempurna-kan disain bendung dengan memperhatikan hasil uji model c. bersikap cermat dan teliti dalam mengonsulta-sikan hasil penyempurnaan pradisasin kepada pihak terkait untuk dijadikan bahan penetapan desain definitif 4. Indikator Unjuk Kerja a. Mampu menyajikan data hasil uji model b. Mampu menginterpretasikan hasil uji model bangunan bendung c. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam melakukan uji model bangunan bendung di laboratorium d. Mampu mengevaluasi hasil uji model disain bangunan utama e. Mampu memperbaiki disain bangunan utama berdasarkan evaluasi hasil uji model disain f. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menyempurna-kan disain bendung dengan memperhatikan hasil uji model g. Mampu menunjukkan hasil penyempurnaan pradisain kepada pihak terkait untuk dijadikan bahan penetapan desain definitif h. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam mengonsulta-sikan hasil penyempurnaan pradisasin kepada pihak terkait untuk dijadikan bahan penetapan desain definitif Halaman: 25 dari 27

26 5. Standar Kinerja a. Dikerjakan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan dan diselesaikan tepat waktu dengan menyelesaikan seluruh tugas-tugas yang diberikan b. Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, dan kesalahan yang terjadi bukan pada kegiatan kritis atau sangat penting. 6. Instruksi kerja a. Tunjukkan cara melakukan uji model terhadap pradesain bendung untuk memperoleh desai yang optimal baik secara teknis maupun opersional b. Tunjukkan cara melakukan penyempurnaan desain bangunan utama dengan memperhatikan hasil uji model c. Tunjukkan cara melakukan konsultasi terhadap hasil penyempurnaan bangunan utama kepada pihak terkait sehingga dapat ditetapkan sebagai desain definitif 7. Langkah kerja a. menyajikan data hasil uji model b. menginterpretasikan hasil uji model bangunan bendung c. mengevaluasi hasil uji model disain bangunan utama d. memperbaiki disain bangunan utama berdasarkan evaluasi hasil uji model disain e. menunjukkan hasil penyempurnaan pradisain kepada pihak terkait untuk dijadikan bahan penetapan desain definitif f. mengonsultasikan hasil penyempurnaan pradisasin kepada pihak terkait untuk dijadikan bahan penetapan desain definitif Halaman: 26 dari 27

27 8. Daftar Cek Unjuk Kerja NO. DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK 1. Tunjukkan cara melakukan uji model terhadap pradesain bendung untuk memperoleh desai yang optimal baik secara teknis maupun opersional 2. Tunjukkan cara melakukan penyempurnaan desain bangunan utama dengan memperhatikan hasil uji model 3. Tunjukkan cara melakukan konsultasi terhadap hasil penyempurnaan bangunan utama kepada pihak terkait sehingga dapat ditetapkan sebagai desain definitif Kecermatan melakukan uji model terhadap pradesain bendung Kecermatan melakukan penyempurnaan desain bangunan utama Kecermatan melakukan konsultasi terhadap hasil penyempurnaan bangunan utama PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK Apakah semua instruksi kerja tugas praktek merancang sesi pembelajaran dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Halaman: 27 dari 27

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Bendung adalah suatu bangunan yang dibangun melintang sungai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Bendung adalah suatu bangunan yang dibangun melintang sungai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Bendung adalah suatu bangunan yang dibangun melintang sungai untuk meninggikan taraf muka air sungai dan membendung aliran sungai sehingga aliran sungai bisa bisa disadap dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori) Daftar Cek Unjuk Kerja (Praktek)...

DAFTAR ISI. Daftar Isi BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori) Daftar Cek Unjuk Kerja (Praktek)... DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4 2.2

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR PERENCANAAN BENDUNG TETAP SEMARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK PROPINSI JAWA TIMUR KHAIRUL RAHMAN HARKO DISAMPAIKAN OLEH :

PRESENTASI TUGAS AKHIR PERENCANAAN BENDUNG TETAP SEMARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK PROPINSI JAWA TIMUR KHAIRUL RAHMAN HARKO DISAMPAIKAN OLEH : PRESENTASI TUGAS AKHIR PERENCANAAN BENDUNG TETAP SEMARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK PROPINSI JAWA TIMUR DISAMPAIKAN OLEH : KHAIRUL RAHMAN HARKO PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I PENGANTAR... 2 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan... 2 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini... 3

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN» KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK. 1.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN» KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK. 1. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL l HALAMAN PENGESAHAN» KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK jl1 v v111 x xi xu BAB I PENDAHULUAN1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.008.02

Lebih terperinci

PERENCANAAN BENDUNGAN PAMUTIH KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB III METODOLOGI

PERENCANAAN BENDUNGAN PAMUTIH KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM Dalam suatu perencanaan bendungan, terlebih dahulu harus dilakukan survey dan investigasi dari lokasi yang bersangkutan guna memperoleh data perencanaan yang lengkap

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR

Lebih terperinci

d s P i / y at 1 07 / 13 e zk . P. an i / ia I

d s P i / y at 1 07 / 13 e zk . P. an i / ia I V 1 K O P i / 13 51 M LO y at KESepti Ma9r6 1 07 0 5 1 1 5 11 3 1 y/ / 13 e zk. P. R J a a nd an i 11 Adi 35 Adh 178 1 h /. za zs Fild mta u 1 2 03 l M 20 1 aa 11 5 9 m Ni / 1 3 5 1 1 20 f a d / 13 Kha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM Air merupakan elemen yang sangat mempengaruhi kehidupan di alam. Semua makhluk hidup sangat memerlukan air dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Siklus hidrologi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB VI PERENCANAAN BANGUNAN UTAMA

BAB VI PERENCANAAN BANGUNAN UTAMA BAB VI PERENCANAAN BANGUNAN UTAMA 6.1 UMUM Bendung direncanakan untuk mengairi areal seluas 1.32700 ha direncanakan dalam 1 (satu) sistem jaringan irigasi dengan pintu pengambilan di bagian kiri bendung.

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I PENGANTAR... 2 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan... 2 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini... 3

Lebih terperinci

Stenly Mesak Rumetna NRP : Pembimbing : Ir.Endang Ariani,Dipl. H.E. NIK : ABSTRAK

Stenly Mesak Rumetna NRP : Pembimbing : Ir.Endang Ariani,Dipl. H.E. NIK : ABSTRAK STUDI PERENCANAAN TEKNIS BENDUNG DI SUNGAI INGGE DAERAH IRIGASI BONGGO KABUATEN SARMI PAPUA Stenly Mesak Rumetna NRP : 0721017 Pembimbing : Ir.Endang Ariani,Dipl. H.E. NIK : 210049 ABSTRAK Daerah Irigasi

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN LAPISAN ATAS (BASE COURSE) NO. KODE : -K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PERENCANAAN BENDUNG TETAP DI DESA NGETOS KECAMATAN NGETOS KABUPATEN NGANJUK

PERENCANAAN BENDUNG TETAP DI DESA NGETOS KECAMATAN NGETOS KABUPATEN NGANJUK PERENCANAAN BENDUNG TETAP DI DESA NGETOS KECAMATAN NGETOS KABUPATEN NGANJUK Penyusun Triyono Purwanto Nrp. 3110038015 Bambang Supriono Nrp. 3110038016 LATAR BELAKANG Desa Ngetos Areal baku sawah 116 Ha

Lebih terperinci

PERENCANAAN BENDUNG. Perhitungan selengkapnya, disajikan dalam lampiran. Gambar 2.1 Sketsa Lebar Mercu Bendung PLTM

PERENCANAAN BENDUNG. Perhitungan selengkapnya, disajikan dalam lampiran. Gambar 2.1 Sketsa Lebar Mercu Bendung PLTM PERENCANAAN BENDUNG. Perencanaan Hidrolis Bendung. Lebar dan Tinggi Bendung Lebar bendung adalah jarak antara kedua pangkal bendung (Abutment). Lebar bendung sebaiknya diambil sama dengan lebar rata-rata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI

BAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI Contents BAB III... 48 METODOLOGI... 48 3.1 Lingkup Perencanaan... 48 3.2 Metode Pengumpulan Data... 49 3.3 Uraian Kegiatan... 50 3.4 Metode Perencanaan... 51 BAB III METODOLOGI 3.1 Lingkup Perencanaan

Lebih terperinci

KRITERIA PERENCANAAN BENDUNG KARET

KRITERIA PERENCANAAN BENDUNG KARET KRITERIA PERENCANAAN BENDUNG KARET Bendung karet adalah bendung gerak yang terbuat dari tabung karet yang mengembang sebagai sarana operasi pembendungan air. Berdasarkan media pengisi tabung karet, ada

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG LAPORAN PENELITIAN PENGGERUSAN DI HILIR BENDUNG DENGAN MERCU TYPE VLUGTER PENELITI / TIM PENELITI Ketua : Ir.Maria Christine Sutandi.,MSc 210010-0419125901 Anggota : Ir.KanjaliaTjandrapuspa T.,MT 21008-0424084901

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Bendung Kaligending terletak melintang di Sungai Luk Ulo, dimana sungai ini merupakan salah satu sungai yang cukup besar potensinya dan perlu dikembangkan untuk dimanfaatkan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMILIHAN PEREDAM ENERGI

STRATEGI PEMILIHAN PEREDAM ENERGI Spectra Nomor 8 Volume IV Juli 2006: 50-59 STRATEGI PEMILIHAN PEREDAM ENERGI Kustamar Dosen Teknik Pengairan FTSP ITN Malang ABSTRAKSI Peredam energi merupakan suatu bagian dari bangunan air yang berguna

Lebih terperinci

BAB V STABILITAS BENDUNG

BAB V STABILITAS BENDUNG BAB V STABILITAS BENDUNG 5.1 Kriteria Perencanaan Stabilitas perlu dianalisis untuk mengetahui apakah konstruksi bangunan ini kuat atau tidak, agar diperoleh bendung yang benar-benar stabil, kokoh dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6 Panduan

Lebih terperinci

BAB 1 KATA PENGANTAR

BAB 1 KATA PENGANTAR BAB 1 KATA PENGANTAR Sebagai negara agraria tidaklah heran jika pemerintah senantiasa memberikan perhatian serius pada pembangunan di sector pertanian. Dalam hal ini meningkatkan produksi pertanian guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ditinjau dari sumber pengadaan energi saat ini, sumber bahan bakar minyak merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Ditinjau dari sumber pengadaan energi saat ini, sumber bahan bakar minyak merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Energi merupakan kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Ditinjau dari sumber pengadaan energi saat ini, sumber bahan bakar minyak merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN LAPISAN BAWAH (SUB BASE COURSE) NO. KODE : -K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi aliran sungai pada saat musim hujan mempunyai debit yang sangat besar. Besaran debit yang lewat tersebut tidak ada manfaatnya bahkan sering sekali menjadi masalah

Lebih terperinci

PERENCANAAN BENDUNG UNTUK DAERAH IRIGASI SULU

PERENCANAAN BENDUNG UNTUK DAERAH IRIGASI SULU PERENCANAAN BENDUNG UNTUK DAERAH IRIGASI SULU Vicky Richard Mangore E. M. Wuisan, L. Kawet, H. Tangkudung Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado email: vicky_mangore@yahoo.com

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL KOMUNIKASI DAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA KODE UNIT KOMPETENSI F45.TLBA.01.002.02

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PERSIAPAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.001.02 BUKU KERJA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Setiap perencanaan akan membutuhkan data-data pendukung baik data primer maupun data sekunder (Soedibyo, 1993).

BAB III METODOLOGI. Setiap perencanaan akan membutuhkan data-data pendukung baik data primer maupun data sekunder (Soedibyo, 1993). BAB III METODOLOGI 3.1 Tinjauan Umum Dalam suatu perencanaan embung, terlebih dahulu harus dilakukan survey dan investigasi dari lokasi yang bersangkutan guna memperoleh data yang berhubungan dengan perencanaan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUMBETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUMBETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUMBETON ASPAL FORMULA CAMPURAN KERJA BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 6 BAB III LANDASAN TEORI A. Prasarana Sungai Prasarana adalah prasarana yang dibangun untuk keperluan pengelolaan. Prasarana yang ada terdiri dari : 1. Bendung Bendung adalah pembatas yang dibangun melintasi

Lebih terperinci

3 BAB III METODOLOGI

3 BAB III METODOLOGI 3-1 3 BAB III METODOLOGI 3.1 PENGUMPULAN DATA Untuk pengumpulan data yang dipergunakan dalam Tugas Akhir ini didapatkan dari data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh langsung dari catatancatatan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil analisis yang dilakukan, diambil kesimpulan : Bangunan Pengaman Dasar Sungai 1 (PDS1) Dari analisis pengukuran situasi sungai yang dilakukan, pada

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I 1.1 LATAR BELAKANG Sungai Gung merupakan salah satu sungai yang berada di Kabupaten Tegal. Sungai Gung bersumber dari Gunung Slamet dan bermuara di Laut Jawa. Palung Sungai Gung terutama di ruas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1. UMUM

BAB III METODOLOGI 3.1. UMUM BAB III METODOLOGI 3.1. UMUM Dalam rangka perencanaan suatu konstruksi bendung, langkah awal yang perlu dilakukan adalah meliputi berbagai kegiatan antara lain survey lapangan. Pengumpulan data-data serta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Uraian Umum

BAB III METODOLOGI Uraian Umum BAB III METODOLOGI 3.1. Uraian Umum Metodologi adalah suatu cara atau langkah yang ditempuh dalam memecahkan suatu persoalan dengan mempelajari, mengumpulkan, mencatat dan menganalisa semua data-data yang

Lebih terperinci

KAJIAN HIDROLIK PADA BENDUNG SUMUR WATU, DAERAH IRIGASI SUMUR WATU INDRAMAYU

KAJIAN HIDROLIK PADA BENDUNG SUMUR WATU, DAERAH IRIGASI SUMUR WATU INDRAMAYU KAJIAN HIDROLIK PADA BENDUNG SUMUR WATU, DAERAH IRIGASI SUMUR WATU INDRAMAYU Sih Andayani 1, Arif Andri Prasetyo 2, Dwi Yunita 3, Soekrasno 4 1 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Bab Metodologi III TINJAUAN UMUM

BAB III METODOLOGI. Bab Metodologi III TINJAUAN UMUM III 1 BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM Metodologi adalah suatu cara atau langkah yang ditempuh dalam memecahkan suatu persoalan dengan mempelajari, mengumpulkan, mencatat dan menganalisa semua data-data

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Batasan Masalah Maksud dan Tujuan Sistematika Penyajian Laporan...

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Batasan Masalah Maksud dan Tujuan Sistematika Penyajian Laporan... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR... BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING KOMUNIKASI TIMBAL BALIK DI TEMPAT KERJA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING KOMUNIKASI TIMBAL BALIK DI TEMPAT KERJA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI KOMUNIKASI TIMBAL BALIK DI TEMPAT KERJA KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dalam pengumpulan data untuk mengevaluasi bendungan Ketro, dilakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, antara lain :

BAB III METODOLOGI. Dalam pengumpulan data untuk mengevaluasi bendungan Ketro, dilakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, antara lain : BAB III METODOLOGI 45 3.1. URAIAN UMUM Di dalam melaksanakan suatu penyelidikan maka, diperlukan data-data lapangan yang cukup lengkap. Data tersebut diperoleh dari hasil survey dan investigasi dari daerah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 URAIAN UMUM

BAB III METODOLOGI 3.1 URAIAN UMUM BAB III METODOLOGI 3.1 URAIAN UMUM Metodologi adalah suatu cara atau langkah yang ditempuh dalam memecahkan suatu persoalan dengan mempelajari, mengumpulkan, mencatat dan menganalisa semua data-data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini lebih dari 90% pembangkit listrik di Indonesia masih mengandalkan bahan bakar minyak bumi, batu bara, dan gas yang merupakan sumber energi tidak terbarukan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Bab III Metodologi 3.1. PERSIAPAN

BAB III METODOLOGI. Bab III Metodologi 3.1. PERSIAPAN BAB III METODOLOGI 3.1. PERSIAPAN Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan dan pengolahan data. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus segera dilakukan

Lebih terperinci

STUDI EFEKTIVITAS PEREDAM ENERGI BENDUNG PAMARAYAN-JAWA BARAT DENGAN UJI MODEL FISIK 3 DIMENSI

STUDI EFEKTIVITAS PEREDAM ENERGI BENDUNG PAMARAYAN-JAWA BARAT DENGAN UJI MODEL FISIK 3 DIMENSI STUDI EFEKTIVITAS PEREDAM ENERGI BENDUNG PAMARAYAN-JAWA BARAT DENGAN UJI MODEL FISIK 3 DIMENSI Pribadi Maulana NRP : 0121113 Pembimbing : Maria Christine S.,Ir. M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN HIDRAULIK PEREDAM ENERGI TIPE BAK TENGGELAM (CEKUNG) DENGAN MODEL FISIK DUA DIMENSI

STUDI PERENCANAAN HIDRAULIK PEREDAM ENERGI TIPE BAK TENGGELAM (CEKUNG) DENGAN MODEL FISIK DUA DIMENSI STUDI PERENCANAAN HIDRAULIK PEREDAM ENERGI TIPE BAK TENGGELAM (CEKUNG) DENGAN MODEL FISIK DUA DIMENSI Rudi M. Nainggolan NRP: 0021008 Pembimbing: Ir. Endang Ariani, Dipl.H.E. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Tinjauan Umum

BAB III METODOLOGI. 3.1 Tinjauan Umum 94 BAB III METODOLOGI 3.1 Tinjauan Umum Dalam suatu perencanaan embung, terlebih dahulu harus dilakukan survei dan investigasi dari daerah atau lokasi yang bersangkutan guna memperoleh data yang berhubungan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Tujuan Lokasi proyek Analisis Curali Hujan Rata-rata Rerata Aljabar 12

1.1 Latar Belakang Tujuan Lokasi proyek Analisis Curali Hujan Rata-rata Rerata Aljabar 12 DAI TAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI v DAFTAR GAMBAR x DAFTAR TABEL xii DAFTAR LAMPIRAN xiv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 2 1.2 Tujuan 2 1.3 Manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bendungan adalah sebuah struktur konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air sungai sehingga terbentuk tampungan air yang disebut waduk. Bendungan pada umumnya

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari hasil percobaan dan pembahasan diatas dibagi dalam 2 bagian yakni kesimpulan khusus yang berhubungan dengan perencanaan Bendung Pamarayan dan kesimpulan umum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Tinjauan Umum

BAB III METODOLOGI Tinjauan Umum BAB III METODOLOGI 3.1. Tinjauan Umum Sebelum memulai perencanaan suatu waduk diperlukan adanya metodologi sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah dalam perencanaan. Adapun metodelogi penyusunan

Lebih terperinci

PERENCANAAN BENDUNG PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO DI KALI JOMPO SKRIPSI

PERENCANAAN BENDUNG PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO DI KALI JOMPO SKRIPSI PERENCANAAN BENDUNG PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO DI KALI JOMPO SKRIPSI Oleh. ACHMAD BAHARUDIN DJAUHARI NIM 071910301048 PROGRAM STUDI STRATA I TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan penguapan suhu tanaman akan relatif tetap terjaga. Daerah Irigasi di Sumatera Utara adalah Daerah Irigasi Sungai Ular.

BAB I PENDAHULUAN. dengan penguapan suhu tanaman akan relatif tetap terjaga. Daerah Irigasi di Sumatera Utara adalah Daerah Irigasi Sungai Ular. BAB I PENDAHULUAN I. Umum Air mempunyai arti yang penting dalam kehidupan, salah satunya adalah dalam usaha pertanian. Di samping sebagai alat transportasi zat makanan untuk pertumbuhan, air memegang peranan

Lebih terperinci

PENGGERUSAN DI HILIR BENDUNG DENGAN MERCU TYPE VLUGTER

PENGGERUSAN DI HILIR BENDUNG DENGAN MERCU TYPE VLUGTER PENGGERUSAN DI HILIR BENDUNG DENGAN MERCU TYPE VLUGTER Maria Christine Sutandi, Kanjalia Tjandrapuspa T., Ginardy Husada Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha Jl.Prof. drg. Soeria Sumantri,MPH

Lebih terperinci

Penyusunan laporan dari pengumpulan data sampai pengambilan kesimpulan beserta saran diwujudkan dalam bagan alir sebagai berikut :

Penyusunan laporan dari pengumpulan data sampai pengambilan kesimpulan beserta saran diwujudkan dalam bagan alir sebagai berikut : III-1 BAB III 3.1 URAIAN UMUM Sebagai langkah awal sebelum menyusun Tugas Akhir terlebih dahulu harus disusun metodologi pelaksanaannya, untuk mengatur urutan pelaksanaan penyusunan Tugas Akhir itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii HALAMAN MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bendung Juwero adalah bendung tetap yang dibangun untuk memenuhi keperluan air irigasi. Bendung Juwero di sungai Bodri memiliki luas DAS ± 554 km 2 dan terletak ±

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Rembang merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, terletak di Jawa Tengah bagian timur. Dibandingkan dengan daerah lain di Provinsi

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA 5 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Microsoft Excel dan Bendung Microsoft Excel atau Microsoft Office Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft

Lebih terperinci

6 BAB VI EVALUASI BENDUNG JUWERO

6 BAB VI EVALUASI BENDUNG JUWERO 6 BAB VI EVALUASI BENDUNG JUWERO 6.1 EVALUASI BENDUNG JUWERO Badan Bendung Juwero kondisinya masih baik. Pada bagian hilir bendung terjadi scouring. Pada umumnya bendung masih dapat difungsikan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pengembangan sumber daya air merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang berbagai sektor pembangunan seperti pertanian, industri, penyediaan sumber energi disamping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Satuan Wilayah Sungai (SWS) Serayu Bogowonto merupakan salah satu SWS di Pulau Jawa disamping SWS Cimanuk, SWS Pemali Comal, SWS Jratun Seluna, SWS Bengawan Solo,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir III-1 BAB III METODOLOGI 3.1. Tinjauan Umum Metodologi yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir III-2 Metodologi dalam perencanaan

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI KONDISI WILAYAH STUDI 6 BAB II KONDISI WILAYAH STUDI 2.1 Tinjauan Umum Kondisi wilayah studi dari Kali Babon meliputi kondisi morfologi Kali Babon, data debit banjir, geoteknik, kondisi Bendung Pucang

Lebih terperinci

DESAIN BANGUNAN IRIGASI

DESAIN BANGUNAN IRIGASI DESAIN BANGUNAN IRIGASI 1. JENIS JENIS BANGUNAN IRIGASI Keberadaan bangunan irigasi diperlukan untuk menunjang pengambilan dan pengaturan air irigasi. Beberapa jenis bangunan irigasi yang sering dijumpai

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-4 SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA HIDROLIKA TERAPAN. Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

PERTEMUAN KE-4 SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA HIDROLIKA TERAPAN. Teknik Pengairan Universitas Brawijaya PERTEMUAN KE-4 SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA HIDROLIKA TERAPAN Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Bangunan Pengatur Overflow Weir Side Weir PERENCANAAN HIDROLIS OVERFLOW WEIR Bangunan dapat digolongkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG BENDUNG TIRTOREJO YOGYAKARTA (ANALISIS HIDRAULIKA) (181A)

PERANCANGAN ULANG BENDUNG TIRTOREJO YOGYAKARTA (ANALISIS HIDRAULIKA) (181A) PERANCANGAN ULANG BENDUNG TIRTOREJO YOGYAKARTA (ANALISIS HIDRAULIKA) (8A) Agatha Padma L Jurusan Teknik Sipil, Universitas Atma Jaa Yogakarta, Jl. Babarsari 44 Yogakarta Email: padma_laksita@ahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) ISSN: Perencanaan Embung Bulung Kabupaten Bangkalan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) ISSN: Perencanaan Embung Bulung Kabupaten Bangkalan Perencanaan Embung Bulung Kabupaten Bangkalan Dicky Rahmadiar Aulial Ardi, Mahendra Andiek Maulana, dan Bambang Winarta Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawat bronjong merupakan salah satu material yang saat ini banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan konstruksi terutama untuk konstruksi perkuatan, misalnya untuk perkuatan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG BEKERJASAMA DENGAN REKAN KERJA NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian terletak di Sungai Cimandiri terletak di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunung Guruh, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat Lokasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di masa sekarang ini perkembangan dunia konstruksi semakin maju khususnya di Indonesia. Hal itu dikarenakan jumlah penduduk yang semakin bertambah, sehingga para ahli

Lebih terperinci

BAB IV OLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV OLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV OLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Sungai Cisadane 4.1.1 Letak Geografis Sungai Cisadane yang berada di provinsi Banten secara geografis terletak antara 106 0 5 dan 106 0 9 Bujur Timur serta

Lebih terperinci

PERSIAPAN REFERENSI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU KERJA

PERSIAPAN REFERENSI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU KERJA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI BIDANG PENATAAN RUANG SUB SEKTOR PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG JABATAN KERJA AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI PERSIAPAN REFERENSI DALAM PENYUSUNAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sungai Progo adalah salah satu sungai vulkanik dengan jalur aliran yang akan dilewati oleh aliran lahar yang berasal dari G. Merapi yang berlokasi di Kabupaten Dati

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING F.45...... 13 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I AN P E K E R J A AN U M U

Lebih terperinci

Mengenalkan kepada Peserta beberapa contoh bangunan irigasi, khususnya bangunan sadap, bangunan pembawa, serta bangunan pembagi.

Mengenalkan kepada Peserta beberapa contoh bangunan irigasi, khususnya bangunan sadap, bangunan pembawa, serta bangunan pembagi. Yogyakarta, Kamis 5 April 2012 Mengenalkan kepada Peserta beberapa contoh bangunan irigasi, khususnya bangunan sadap, bangunan pembawa, serta bangunan pembagi. 1. Peserta mengenali fungsi bangunan sadap,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI MULAI IDENTIFIKASI MASALAH PENGUMPULAN DATA PENENTUAN LOKASI EMBUNG

BAB III METODOLOGI MULAI IDENTIFIKASI MASALAH PENGUMPULAN DATA PENENTUAN LOKASI EMBUNG 73 BAB III METODOLOGI 3.1 BAGAN ALIR PERENCANAAN Penerapan secara sistematis perlu digunakan untuk menentukan akurat atau tidaknya langkah-langkah yang diambil dalam suatu perencanaan. Bangunan embung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I 1.1 LATAR BELAKANG Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk swasembada beras, maka sektor pertanian perlu mendapat perhatian dengan mengutamakan program intensifikasi dan ekstensifikasi.

Lebih terperinci

BAB V PERENCANAAN DAM PENGENDALI SEDIMEN

BAB V PERENCANAAN DAM PENGENDALI SEDIMEN BAB V PERENCANAAN DAM PENGENDALI SEDIMEN 5.1 Tinjauan Umum Sistem infrastruktur merupakan pendukung fungsi-fungsi sistem sosial dan sistem ekonomi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Sistem infrastruktur

Lebih terperinci

BAB VIII PERENCANAAN BANGUNAN PELIMPAH (SPILLWAY)

BAB VIII PERENCANAAN BANGUNAN PELIMPAH (SPILLWAY) VIII-1 BAB VIII PERENCANAAN BANGUNAN PELIMPAH (SPILLWAY) 8.1. Tinjauan Umum Bangunan pelimpah berfungsi untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke dalam embung agar tidak membahayakan keamanan tubuh embung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi aliran sungai pada saat musim hujan mempunyai debit yang sangat besar. Besaran debit yang lewat tersebut tidak ada manfaatnya bahkan sering sekali menjadi masalah

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP

Lebih terperinci

ANALISIS INFORMASI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU KERJA

ANALISIS INFORMASI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU KERJA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI BIDANG PENATAAN RUANG SUB SEKTOR PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG JABATAN KERJA AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI ANALISIS INFORMASI DALAM PENYUSUNAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Bendung 1.1.1 Pengertian Bendung Bendung adalah bangunan melintang sungai yang berfungsi meninggikan muka air sungai agar bisa di sadap. Bendung merupakan salah satu dari bagian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 13. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 13. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4

Lebih terperinci

BAB VII PERENCANAAN JARINGAN UTAMA

BAB VII PERENCANAAN JARINGAN UTAMA BAB VII PERENCANAAN JARINGAN UTAMA 7.1 UMUM Untuk dapat mengalirkan air dari bendung ke areal lahan irigasi maka diperlukan suatu jaringan utama yang terdiri dari saluran dan bangunan pelengkap di jaringan

Lebih terperinci