KESALAHAN PENANDA KOHESI DALAM SKRIPSI MAHASISWA NONBAHASA UNIVERSITAS MADURA PAMEKASAN. M. Khoiri Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KESALAHAN PENANDA KOHESI DALAM SKRIPSI MAHASISWA NONBAHASA UNIVERSITAS MADURA PAMEKASAN. M. Khoiri Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia"

Transkripsi

1 KESALAHAN PENANDA KOHESI DALAM SKRIPSI MAHASISWA NONBAHASA UNIVERSITAS MADURA PAMEKASAN M. Khoiri Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi kesalahan penggunaan penanda kohesi pengulangan, penggantian, dan kata atau frase dalam skripsi mahasiswa jurusan nonbahasa Universitas Madura Pamekasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan sampel dan termasuk rancangan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Jumlah sampel adalah 16 skripsi jurusan nonbahasa di Universitas Madura. Data dianalisis dengan tiga alur kegiatan, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) kesalahan pengulangan dikarenakan pemilihan kosa kata tidak tepat. (2) Kesalahan penggantian dikarena penulis skripsi kurang teliti dan kurang cermat menggunakan kata ganti ataupun kata tunjuk. (3) Kesalahan kata/frase karena pengaruh bahasa percakapan yang tidak baku dan juga penulis tidak cermat merangkai frasefrasenya. Kata kunci: kesalahan, penanda kohesi, skripsi Salah satu keterampilan menulis yang biasa dilakukan oleh mahasiswa adalah menulis karya ilmiah. Meskipun demikian, dalam penyusunannya mengikuti langkahlangkah untuk mengorganisasi dan mengatur gagasan melalui garis pemikiran yang konseptual dan prosedural yang disepakati oleh para ilmuwan. Bahkan dalam hal ini, mahasiswa perlu untuk mempelajari cara-caranya atau diberi arahan oleh dosen pembimbing yang berpengalaman. Idealnya karya ilmiah adalah karya hasil keterampilan menulis terbaik yang telah disusun oleh mahasiswa. Hal ini dikarenakan karya ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperolehnya melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang lain sebelumnya. Karya ilmiah merupakan pernyataan sikap ilmiah peneliti. Jadi, bukan sekedar pertanggungjawaban peneliti dalam penggunaan sumber daya (uang, alat, dan bahan) yang digunakan dalam penelitian (Dwiloka, 2005:2). Selain itu, penulis karya ilmiah juga harus memerhatikan penguasaan bahasa. Aspek-aspek penguasaan bahasa meliputi: pertama, penguasaan secara aktif sejumlah besar perbendaharaan kata (kosa kata) bahasa. Kedua, penguasaan kaidah-kaidah sintaksis bahasa itu secara aktif. Ketiga, kemampuan NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 Halaman 689

2 menemukan gaya yang paling cocok untuk menyampaikan gagasangagasan. Keempat, tingkat penalaran (logika) yang dimiliki seseorang. Selanjutnya, hal yang dilakukan penulis adalah menyatukan kalimatkalimat yang baik menjadi satu kesatuan pikiran yang disebut paragraf. Yakni, himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Hal ini dilakukan karena pembentukan paragraf sekurang-kurangnya mempunyai tujuan; memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dan tema yang lain, dan (2) memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal, untuk memungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhentian pada akhir kalimat (Keraf, 2004:69-70). Meskipun demikian, paragraf yang baik harus memenuhi beberapa syarat, di antaranya adalah kepaduan bentuk (kohesif) dan kepaduan makna (koheren). Paragraf yang baik adalah paragraf yang semua unsur kebahasaannya menjamin kepaduan bentuk bagi keberadaan paragraf itu. Kalimat-kalimat dan unsur-unsur kebahasaan lainnya menjamin keberadaan paragraf itu. Adapun kepaduan makna di dalam sebuah paragraf ditunjukkan dengan kehadiran ide dan pikiran yang satu dan yang tidak terpecah-pecah di dalam paragraf itu (Rahardi, 2009:117). Berkaitan dengan uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian di kampus Universitas Madura Pamekasan. Tempat ini dipilih peneliti karena selain mudah dijangkau peneliti juga ketersediaan objek yang akan diteliti yang memadai, yakni beberapa karya ilmiah (skripsi) yang dapat dibaca di perpustakaan-perpustakaan fakultas maupun perpustakaan Universitas Madura. Dengan demikian,waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian dan menyelesaikannya dapat lebih cepat sesuai yang ditentukan. Penelitian ini berkaitan dengan dua hal, yakni paragraf dan karya ilmiah (skripsi). Tentang paragraf, hal-hal yang akan dikaji adalah tentang beberapa penanda kohesi paragraf. Adapun tentang karya ilmiah, salah satu bentuknya yang akan dikaji adalah skripsi, khususnya pada bagian latar belakang pada bab pendahuluan. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada permasalahan tentang kesalahan penggunaan penanda kohesi paragraf dalam skripsi mahasiswa nonbahasa di Universitas Madura Pamekasan, baik kesalahan pengulangan, kesalahan penggantian, maupun kesalahan kata atau frase transisinya. Sehingga berdasarkan permasalahan di atas, secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara objektif tentang kesalahan penanda kohesi paragraf dalam skripsi mahasiswa nonbahasa Universitas Madura Pamekasan, baik kesalahan pengulangan, kesalahan penggantian, maupun kesalahan kata atau frase transisinya. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan, baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu linguistik, yakni mendukung teori tentang teori menulis karya ilmiah (skripsi). Secara praktis dapat dimanfaatkan bagi (1) peserta didik yakni dalam pengajaran bahasa Indonesia, khususnya penulisan karya ilmiah (skripsi), (2) bagi pendidik dalam NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 Halaman 690

3 memberikan pemahaman bagi peserta didik bahwa menulis skripsi harus mematuhi kaidah penulisan bahasa secara baik dan benar, (3) bagi mahasiswa sebagai tambahan wawasan dalam mendalami ilmu linguistik, dan (4) bagi lembaga pendidikan sebagai tambahan bahan bacaan atau referensi perpustakaan dan pengembangan bahan ajar. METODE Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan prosedur atau cara pemecahan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan objek yang diteliti sebagaimana adanya, berdasarkan fakta-fakta yang terjadi. Selain itu, Arikunto (2003:309) juga menyatakan bahwa dalam penelitian deskriptif tidak diperlukan administrasi dan pengontrolan terhadap perlakuan. Salah satu jenis penelitian yang dikategorikan penelitian deskriptif adalah penelitian analisis dokumen (documentary analysis) (Arikunto, 2003:321). Penelitian analisis dokumen adalah penelitian yang dilakukan terhadap informasi yang didokumentasikan dalam rekaman, baik gambar, suara, tulisan, atau lainlain bentuk rekaman. Dengan analisis ini peneliti bekerja secara objektif dan sistematis untuk mendeskripsikan data berupa latar belakang dalam skripsi mahasiswa nonbahasa di Universitas Madura Pamekasan. Setting penelitian ini meliputi tempat dan waktu yang diperlukan untuk penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Madura Pamekasan. Hal ini disebabkan perguruan tinggi ini dapat dijangkau oleh peneliti baik dari segi jarak, biaya, waktu dan ketersediaan data. Adapun waktu yang ditempuh untuk melakukan penelitian adalah semester genap tahun akademik 2012/2013. Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2006:129). Adapun sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah skripsi mahasiswa nonbahasa di Universitas Madura Pamekasan tahun akademik 2011/2012. Teknik pengambilan sampel dilakukan peneliti dengan sampel bertujuan (purposive sample). Jadi, subjek yang diambil bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah/area, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Dalam hal ini peneliti mengambil sampel skripsi mahasiswa nonbahasa sebanyak 16 buah dengan rincian: Fakultas Hukum sebanyak 2 buah, Fakultas Ekonomi sebanyak 4 buah (Jurusan Manajemen dan Jurusan Akuntansi), Fakultas Ilmu Administrasi sebanyak 2 buah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebanyak 2 buah (Jurusan Matematika), Fakultas Pertanian sebanyak 2 buah, dan Fakultas Teknik sebanyak 4 buah (Jurusan Teknik Sipil dan Jurusan Informatika). Data yang akan dikumpulkan berupa data primer, yakni data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti (Andriani, dkk., 2011:5.3). Oleh karena itu, prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode observasi dan dokumentasi. Metode observasi ini mengacu pada prosedur objektif yang digunakan untuk mencatat subjek yang sedang diteliti. Metode dokumentasi digunakan untuk mengidentifikasi kecenderungan NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 Halaman 691

4 dalam penelitian dan praktek mengenai suatu fenomena dalam suatu bidang. Adapun prosedur pengumpulan data mengacu pada langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengoperasionalkan teknik pengumpulan data yang telah ditetapkan di atas. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yakni persiapan dan pelaksanaannya. Dalam tahap persiapan, peneliti mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan. Sedangkan dalam tahap pelaksanaannya, peneliti menggunakan atau mengoperasionalkan instrumen pengumpulan data yang telah dipersiapkan sebelumnya. Hasildan pembahasan Sesuai dengan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yakni 16 buah skripsi. Skripsi ini diambil dari masing-masing program studi sebanyak 2 buah. Selain itu, yang menjadi kriteria untuk kelayakan skripsi ini untuk diteliti adalah skripsi yang ditulis oleh mahasiswa terbaik pertama dan kedua di masing-masing program studi pada tahun kelulusan/wisuda tanggal 9 Pebruari Dalam penelitian ini peneliti menemukan beberapa hal yang berkaitan dengan kesalahan penanda kohesi. Pertama, kesalahan penanda kohesi pengulangan, misalnya Gerakan KB Nasional sebagaimana dalam kutipan Gerakan KB Nasional telah mempunyai landasan hukum yang kokoh berupa Undang- Undang Nomor 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera. Penanda ini digunakan untuk menyatakan hubungan dengan kalimat/paragraf sebelumnya. Namun, yang diulang bukan kata gerakan tetapi program. Oleh karena itu, agar tampak kohesif lebih baik kata gerakan diubah dengan kata program. Sehingga penulisannya menjadi Program KB Nasional telah mempunyai landasan hukum yang kokoh berupa Undang-Undang Nomor 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera. Kedua, kesalahan penanda kohesi penggantian, baik berupa kata tunjuk maupun kata ganti, berupa kita, tersebut, di mana,di tengah, pada awalnya sepenuhnya, di masa lalu, angka ini, mengubah arah, semua, di mana, -nya, selama ini, di antaranya, -nya,pimpinan, mereka, fungsi tersebut, pimpinan atau manajer, mereka para karyawannya, tersebut, output pengeluaran,itu dengan, keempat kelompok, empat, di samping, maka dari ini, kelompok yang pertama, pada, standar akuntansi ini, pemerintah ini,keduanya, semua aspek,balita ini. Sebagai contoh dalam kutipan Hal tersebut yang mendasari penulis dalam menyusun tugas akhir pembuatan aplikasi sistem pendukung keputusan gizi pada balita ini. Kata ini dalam kalimat tersebut tidak tepat dikarenakan tidak ada referensi atau rujukan secara langsung pada anak atau benda yang sesuai untuk menyatakan hubungan dengan kata ini. Sehingga kata ini lebih baik dihilangkan. Dalam hal ini penulisannya Hal tersebut yang mendasari penulis dalam menyusun tugas akhir pembuatan aplikasi sistem pendukung keputusan gizi pada balita. Ketiga, kesalahan penanda kohesi kata atau frase transisi, berupa dan, juga, yang, baik... dan, tidak lagi... NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 Halaman 692

5 melainkan, yang, jika, antara lain adalah, ikut, selama ini,sampai dengan saat ini, tidak dapat dipungkiri lagi, sedangkan, meskipun, berkaitan pula, sejak, seperti, namun, disebabkan karena, padahal, tetapi, daripada, bila, dari, menyebutkan, kemudian, antara, dan, baik itu... dan juga, kembali, sebenarnya,namun dari... melainkan, sebagai, dan, menyangkut, sebenarnya, apabila... berarti, mungkin, adalah, oleh, apabila...justru, diperlukan, kemudian, atau dan, oleh, sementara, tidak semata-mata, dari, sehingga, yang sudah, agar mampu, meski... sekalipun, semakin meningkat pula, yang, khususnya..., apabila...berarti, sebagai, jika...berarti, yang, maupun,sebagai, selanjutnya, apabila...maka, baik...sampai, dari, adalah...ternyata,hingga, sampaisampai, kalau, yang, dari, sudah barang tentu. Sebagai contoh dalam kutipan Perubahan itu dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, baik kualitas dalam materi pelajaran, pendidik dan peserta didik. Penanda ini kurang tepat penggunaannya jika yang dimaksudkan untuk menyatakan perbandingan. Oleh karena itu lebih baik digandengkan dengan yang lain, yakni maupun. Sehingga penulisannya menjadi Perubahan itu dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, baik kualitas dalam materi pelajaran, pendidik maupun peserta didik. Pembahasan tentang kesalahan penggunaan penanda kohesi yang terdapat pada latar belakang skripsi mahasiswa nonbahasa Universitas Madura Pamekasan meliputi: (1) kesalahan penggunaan penanda kohesi pengulangan (repetisi), (2) kesalahan penggunaan penanda kohesi penggantian (substitusi), dan (3) kesalahan penggunaan penanda kohesi kata atau frase transisi (konjungsi). Berikut ini adalah penjelasan masing-masing. Kesalahan Penggunaan Penanda Kohesi Pengulangan Penanda kohesi pengulangan (repetisi) dapat berupa pengulangan bentuk dasar utuh, sebagian, dan sinonim (Rani, 2007:25). Berdasarkan pada hasil temuan penelitian, hanya terdapat sebuah pengulangan sebagian, yaitu gerakan KB nasional dalam SAdm1 (P4;K1). Bentuk ini merupakan pengulangan dari bentuk dalam paragraf sebelumnya yaitu program KB nasional. Bentuk kesalahan seperti ini dapat terjadi dikarenakan misalnya penulis skripsi cenderung menyamakan antara kata gerakan dan program yang dalam hal ini jelas keduanya berbeda. Ada kemungkinan bahwa penguasaan kosa kata yang dimiliki penulis skripsi masih terbatas. Kesalahan Penggunaan Penanda Kohesi Penggantian Penanda kohesi penggantian biasanya berupa kata ganti (orang dan milik) dan kata tunjuk (Rani, 2007:26). Berdasarkan pada temuan penelitian terdapat beberapa kesalahan penanda kohesi kedua bentuk ini. Pertama, kesalahan penanda kohesi kata ganti (orang dan milik) misalnya kita dalam SMat1 (P1;K1). Kata ini biasanya digunakan untuk menyatakan yang berbicara bersama dengan orang lain termasuk yang diajak bicara, namun dalam hal ini penulis tidak menjelaskan siapa yang diajak bicara. Sehingga kata ini tidak jelas rujukannya. Menurut hemat peneliti NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 Halaman 693

6 bahwa bentuk kata ganti pertama jamak ini ditunjukan untuk guru. Adapun kata ganti milik orang ketiga misalnya -nya dalam SHuk (P1;K1) terjadi karena penulis tidak cermat bahwa sebelum kata ini digunakan terdapat beberapa pihak yang berkaitan yakni masyarakat, perorangan, atau badan usaha. Sehingga yang digunakan seharusnya berbentuk jamak dan tidak berbentuk tunggal. Kesalahan-kesalahan semacam ini dapat juga ditemukan dalam SAdm2 (P1;K1), SMan1 (P2;K2), SSip1 (P2;K2). Kedua, kesalahan penanda kohesi penggantian berupa kata tunjuk misalnya, kata pembelajaran tersebut dalam SMat2 (P2;K2). Kata ini biasanya digunakan untuk menyatakan hal yang telah disebutkan sebelumnya. Namun, peneliti tidak menemukan hal yang dapat dijadikan rujukan pada sebuah proses pembelajaran atau jenis pembelajaran dalam kalimat atau paragraf sebelumnya. Kesalahan semacam ini dapat juga ditemukan dalam SAdm1 (P5;K1), SAdm2 (P1;K1), SHuk2 (P1;K1), dan sebagainya. Kesalahan Penggunaan Penanda Kohesi Kata atau Frase Transisi Menurut Rani (2007:26-32), penanda kohesi yang berupa kata atau frase transisi ini dapat dikelompokkan menjadi bentuk tambahan (aditif), pertentangan (kontras), perbandingan (komparatif), sebab-akibat (efek), waktu (kronologis), ringkasan dan simpulan, urutan proses dan rincian, misalan atau contoh, dan keraguraguan (dubitatif). Berdasarkan temuan penelitian, pertama, kesalahan berupa tambahan (aditif) ini misalnya dan dalam SMat1 (P1;K1). Kata dan biasanya digunakan untuk penghubung satuan bahasa (kata, frasa, klausa, dan kalimat) yang setara. Namun dalam kalimatnya penanda ini tidak tepat karena antara klausa pertama dan kedua tidak setara. Kesalahan seperti ini dapat juga ditemukan dalam SAdm1 (P7;K1), SAdm 2 (P6;K3), SMan1 (P1;K1) adan sebagainya. Kedua, kesalahan penanda kohesi kata atau frase yang berupa pertentangan misalnya tetapi dalam SAdm2 (P3;K1). Kata tetapi biasanya digunakan untuk menyatakan hal yang bertentangan atau tidak selaras. Namun, penanda ini penggunaannya tidak tepat karena tidak ada rujukan atau hal yang dapat dihubungkan secara pertentangan dengan penanda ini baik dalam kalimat maupun paragraf sebelumnya. Kesalahan seperti ini biasanya dapat juga ditemukan dalam SMan1 (P1;K1), SAdm1 (P6;K2). Ketiga, kesalahan penanda kohesi kata atau frase berupa perbandingan (komparatif) misalnya daripada dalam SAdm2 (P4;K3). Penanda daripada biasanya digunakan untuk membandingkan antara satu hal dengan hal yang lain. Namun, kesalahan yang terjadi dalam kalimatnya ialah ternyata peneliti tidak menemukan hal-hal yang diperbandingkan baik dalam kalimat maupun paragraf sebelumnya. Keempat, kesalahan penanda kohesi kata atau frase berupa efek (sebab-akibat) misalnya disebabkan karena dalam SAdm2 ( P2;K3). Penanda ini tidak tepat karena antara kata disebabkan dan karena memiliki arti yang sama. Adapun dalam penulisannya tidak boleh dituliskan secara bersama karena NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 Halaman 694

7 akan akan merusak struktur kalimat dan terjadi pemborosan kata. Selain penggunaan kata atau frase di atas, kesalahan penggunaan penanda kohesi yang berupa bentuk persyaratan juga sering ditemukan. Misalnya apabila...berarti dalam SMan1 (P3;K3). Bentuk frase ini tidak tepat karena kedua kata ini memiliki makna yang tidak cocok untuk dipadukan. Ketidakcocokannya adalah kata apabila berarti jika atau kalau, sedangkan berarti dapat dipahami sebagai sama halnya atau mengandung maksud. Berdasarkan pembahasan di atas, peneliti dapat mendeskripsikankan secara umum bahwa kesalahan bentuk-bentuk penanda kohesi dalam skripsi mahasiswa nonbahasa Universitas Madura Pamekasan dapat berupa dalam kalimat (intrakalimat), antarkalimat, korelatif (bentuk frase), preposisi, maupun pengacuan. Pertama, kesalahan yang berupa intrakalimat seperti: hingga, sejak, jika, dan sebagainya. Kedua, kesalahan berupa antarkalimat seperti: selanjutnya, selain itu, kemudian, dan sebagainya. Ketiga, kesalahan yang berupa korelatif seperti: bukan hanya...melainkan juga, demikian...sehingga, dan sebagainya. Keempat, kesalahan penanda kohesi berupa preposisi seperti: pada, di tengah, di samping, oleh, sampai, dan sebagainya. Kelima, kesalahan penanda kohesi berupa teknik pengacuan seperti: itu, begitu, tersebut, -nya, dan sebagainya. Simpulan dan Saran Berdasarkan pembahasan data penelitian, maka kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut. (1) Kesalahan penanda kohesi pengulangan (repetisi) terjadi karena pemilihan kosa kata yang tidak tepat dalam merangkai penanda kohesi dan jenis pengulangan yang salah. (2) Kesalahan penanda kohesi penggantian (substitusi) terjadi karena penulis skripsi kurang teliti dan kurang cermat dalam memahami penggunaan penanda kohesi berupa kata ganti ataupun kata tunjuk. (3) Kesalahan penanda kohesi kata atau frase (konjungsi) sebagian besar terjadi karena pengaruh bahasa percakapan sehingga banyak kata/frase yang tidak tepat penggunaannya sehingga menjadikan kosa kata tidak baku dalam karya ilmiah (skripsi) dan juga disebabkan penulis tidak cermat dalam merangkai frase-frasenya dan cenderung tidak memperhatikan makna dan fungsi kata/frase yang digunakan. Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat beberapa saran bagi beberapa pihak yang berkaitan langsung dengan hasil penelitian ini, yakni (1) Pihak peserta didik, hendaknya dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada materi karya ilmiah, para peserta didik lebih menekankan penulisannya baik kalimat, paragraf maupun bentuk keseluruhan sesuai dengan tata penulisan karya ilmiah yang benar. (2) Pihak pendidik, hendaknya pendidik (dosen pembimbing) memberikan perhatian besar tentang pengetahuan tentang menulis karya ilmiah baik kalimat, paragraf maupun keseluruhannya agar dapat mematuhi kaidah-kaidah penulisan bahasa secara baik dan benar. (3) Pihak mahasiswa, hendaknya mahasiswa lebih memahami konsep-konsep dasar kebahasaan secara ilmiah sebelum membuat sebuah karya tulis ilmiah seperti skripsi.(4) Pihak lembaga, NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 Halaman 695

8 hendaknya pihak-pihak yang berwenang di tiap lembaga (jurusan/program studi) memberikan pedoman yang baku dan tegas agar penulisan karya ilmiah menjadi lebih baik dan berkualitas. DAFTAR RUJUKAN Andriani, Durri, dkk Materi Pokok Metodologi Penelitian 1-6. Jakarta: Universitas Terbuka. Arikunto, Suharsimi Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta. Busri, Hasan Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Ilmiah; Bahan Pengayaan untk Matakuliah Bahasa Indonesia Keilmuan. Malang: Universitas Islam Malang. Djajasudarma Bahasa Indonesia Perguruan Tinggi. Jakarta: Gramedia. Dwiloka, Bambang dan Rati Riana Teknik Menulis Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, dan Laporan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Keraf, Gorys Komposisi: Sebuah pengantar Kemahiran Berbahasa. Ende: Nusa Indah. Mahsun Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Moleong, Lexy J Metodologi PenelitianKualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mistar, Junaidi Pedoman Penulisan Tesis. Malang: Program Pascasarjana Universitas Islam Malang. Panduan Administrasi Akademik Universitas Madura Pamekasan. Rahardi, R. Kunjana Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Rani, Abdul Menulis Paragraf. Surabaya: Bimantara Aluuguda Sejahtera. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tim Penulis Bahasa Indonesia UNEJ Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa. Yogyakarta: Andi Offset. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Artikel, Makalah, dan Skripsi). Pamekasan: STAIN Pamekasan. NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 Halaman 696

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Astri Saraswati, Martono, Syambasril Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNTAN, Pontianak

Lebih terperinci

Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014

Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014 Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagai Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA Riswati Institut Pemerintahan Dalam Negeri Kampus Jatinangor Jalan Ir.Soekarno Jatinangor-Sumedang 5363 Pos-el : ridwanriswati@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia / MKPK 202 2SKS Deskripsi Singkat : Bahasa Indonesia menjadi salah satu instrumen pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencari dan menemukan data yang diperoleh dalam penelitian dan membuat analisis dengan maksud agar penelitian dan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangatlah diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. 1 Menurut Bogdan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Ige Janet L. W. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang dapat digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang dapat digunakan dalam BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang dapat digunakan dalam mengumpulkan data penelitian, dan dibandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. Seorang penulis melakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA). Keterampilan berbahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangat di perlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

ANALISIS KATA KETERANGAN MODALITAS DALAM KOLOM OPINI HARIAN SERAMBI INDONESIA M.

ANALISIS KATA KETERANGAN MODALITAS DALAM KOLOM OPINI HARIAN SERAMBI INDONESIA M. ANALISIS KATA KETERANGAN MODALITAS DALAM KOLOM OPINI HARIAN SERAMBI INDONESIA M. Jakfar Is Dosen Program Studi Bahasa Indonesia FKIP Universitas Almuslim ABSTRAK Penelitian ini berjudul Analisis Kata Keterangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan di sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN LATAR BELAKANG SKRIPSI MAHASISWA NON BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN LATAR BELAKANG SKRIPSI MAHASISWA NON BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN LATAR BELAKANG SKRIPSI MAHASISWA NON BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PARAGRAF DALAM KARYA TULIS ILMIAH 1) Oleh Wahya 2)

PENYUSUNAN PARAGRAF DALAM KARYA TULIS ILMIAH 1) Oleh Wahya 2) PENYUSUNAN PARAGRAF DALAM KARYA TULIS ILMIAH 1) Oleh Wahya 2) 1. Karya Tulis Ilmiah Karya tulis adalah sesuatu yang dihasilkan oleh aktivitas menulis. Karya tulis sering dikatakan karangan. Karangan adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa berisi gagasan, ide, pikiran, keinginan atau

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Pebrina Pakpahan A1B110064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR. Arini Fardianasari ABSTRAK

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR. Arini Fardianasari ABSTRAK ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR Arini Fardianasari ABSTRAK Masalah kesulitan siswa memahami materi aljabar dapat memicu terjadinya kesalahan saat menyelesaikan persoalan aljabar.

Lebih terperinci

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI LIFATATI ASRINA A 310 090 168 PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 65 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu akan mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah ANALISIS PENANDA KOHESI ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN ARGUMENTASI MAHASISWA JURUSAN BAHASA INDONESIA SEMESTER IV KEAS A TAHUN AKADEMIK 2010/2011 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG SKRIPSI Oleh: M. Aziz Amrulloh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif adalah Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian. Selanjutnya dalam Bab 1 ini, penulis juga menjelaskan tentang identifikasi masalah, pembatasan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS USHULUDDIN - JURUSAN TAFSIR HADIS

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS USHULUDDIN - JURUSAN TAFSIR HADIS 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Jumlah SKS Semester Standar Kompetensi SILABUS PERKULIAHAN : BAHASA INDONESIA : AE412104 : 2 SKS : III : menerapkan kaidah bahasa Indonesia yang

Lebih terperinci

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Abstrak Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah wajib di seluruh universitas, termasuk UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS XI SMA IPA BUDI ANGUNG MEDAN

HUBUNGAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS XI SMA IPA BUDI ANGUNG MEDAN HUBUNGAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS XI SMA IPA BUDI ANGUNG MEDAN Emianna Tumanggor Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penguasaan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. ditinjau dari beberapa aspek, seperti tujuan penelitian, pendekatan

BAB II METODE PENELITIAN. ditinjau dari beberapa aspek, seperti tujuan penelitian, pendekatan BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto, penentuan jenis penelitian dapat ditinjau dari beberapa aspek, seperti tujuan penelitian, pendekatan penelitian, bidang ilmu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2007:6) adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN PADA HASIL KARANGAN SISWA KELAS X SMK TAMTAMA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA MATERI: 13 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) MENULIS KARYA ILMIAH 1 Kamaruddin Hasan 2 arya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (ya ng berupa hasil pengembangan) yang

Lebih terperinci

Oleh: lis Supriyati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

Oleh: lis Supriyati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia   ABSTRAK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARANGGAYAM KABUPATEN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: lis Supriyati Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

Oleh : Arief Wisnu Indaryanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh : Arief Wisnu Indaryanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING MELALUI MEDIA GAMBAR KARIKATUR PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 BINANGUN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh : Arief Wisnu Indaryanto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada studi ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 1 Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 1 Metode BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah ilmu yang membahas metode ilmiah dalam mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 1 Metode penelitian atau metodologi penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA KARANGAN SISWA KELAS XI KEPERAWATAN 2 SMK N 1 BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA KARANGAN SISWA KELAS XI KEPERAWATAN 2 SMK N 1 BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA KARANGAN SISWA KELAS XI KEPERAWATAN 2 SMK N 1 BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR PARAGRAF DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

ANALISIS STRUKTUR PARAGRAF DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN ANALISIS STRUKTUR PARAGRAF DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2014-2015 ARTIKEL E-JOURNAL diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN AJARAN

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN AJARAN HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN AJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh YULIA HASTUTI NIM 100388201181

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Kuliah Identitas Pengampu Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : Nama Dosen : Tim Nama Mata Kuliah : Bahasa

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP oleh: Eliza Ratna Asih Wulandari Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

Iin Pratiwi Ningsih Manurung Drs. Azhar Umar, M.Pd. ABSTRAK

Iin Pratiwi Ningsih Manurung Drs. Azhar Umar, M.Pd. ABSTRAK 1 2 Hubungan Penguasaan Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks dengan Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 Iin Pratiwi Ningsih Manurung Drs. Azhar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis penelitian 1. Pendekatan Penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yakni memahami tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

Hubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paragraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2. Verawaty R.

Hubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paragraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2. Verawaty R. Hubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paragraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2 Simalingkar Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010. Verawaty R. Sitorus ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer dilapangan, atau

BAB III METODE PENELITIAN. kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer dilapangan, atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berangkat dari judul yang ada dan permasalahan yang diangkat oleh peneliti maka jenis penelitian ini adalah empiris. Pada penelitian hukum sosiologis atau

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF PADA AMANAT UPACARA GURU SMK KESEHATAN WIDYA TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF PADA AMANAT UPACARA GURU SMK KESEHATAN WIDYA TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF PADA AMANAT UPACARA GURU SMK KESEHATAN WIDYA TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JOURNAL KARMILA NIM 110388201058 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

Kata Kunci: Struktur, Ciri Kebahasaan, Menulis, Teks Prosedur Kompleks.

Kata Kunci: Struktur, Ciri Kebahasaan, Menulis, Teks Prosedur Kompleks. 0 PENGARUH PEMAHAMAN STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKSSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHETAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Hot Seri Yanti Br L Drs. Basyaruddin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. 1 Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Tahap-tahap Penelitian. Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang ampuh untuk mengadakan hubungan komunikasi dan melakukan kerja sama. Dalam kehidupan masyarakat, bahasa menjadi kebutuhan pokok

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH R. POPPY YANIAWATI UNIVERSITAS PASUNDAN, BANDUNG Disajikan pada Bimtek Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 20-22 Pebruari 2018, Jati Nangor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan berbahasa ini harus dibinakan

Lebih terperinci

Verawaty R. Sitorus. Kata Kunci. Membaca Skema, Paragraf Persuasif, SMA Budi Murni

Verawaty R. Sitorus. Kata Kunci. Membaca Skema, Paragraf Persuasif, SMA Budi Murni Hubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paraggraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2 Simalingkar Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010. Verawaty R. Sitorus ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari segi tempat, jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu riset yang dilakukan di kancah atau medan

Lebih terperinci

Oleh: Istiana Ita Saputri NIM Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

Oleh: Istiana Ita Saputri NIM Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA KARANGANYAR TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Istiana Ita Saputri NIM 102110023 Pendidikan

Lebih terperinci

Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan

Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan KALIMAT EFEKTIF Kalimat Efektif Kalimat Efektif adalah kalimat atau bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik. Kalimat efektif memiliki kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Jenis dan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Herman dan Nur Indah FKIP Universitas Jambi ABSTRACK Artikel ini memberikan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yg dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang di Gunakan Secara umum metode penelitian di artikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Untuk mendapatkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencari dan menemukan data yang diperoleh dalam penelitian dan membuat analisis dengan maksud agar penelitian dan kesimpulan

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN KALIMAT DITINJAU DARI KESATUAN DAN KEHEMATAN PADA ABSTRAK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI

KEEFEKTIFAN KALIMAT DITINJAU DARI KESATUAN DAN KEHEMATAN PADA ABSTRAK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Konteks Global KEEFEKTIFAN KALIMAT DITINJAU DARI KESATUAN DAN KEHEMATAN PADA ABSTRAK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI I Putu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah empiris dan mengunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah empiris dan mengunakan pendekatan kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah empiris dan mengunakan pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

Susanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: pembelajaran bercerita, metode TSTS, hasil belajar

Susanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: pembelajaran bercerita, metode TSTS, hasil belajar PENINGKATAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 PRIGEN KABUPATEN PASURUAN Susanto Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penalaran adaptif siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi

BAB III METODE PENELITIAN. penalaran adaptif siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Hal ini disebabkan penelitian ini menggunakan data kualitatif dan dideskripsikan

Lebih terperinci

ii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi

ii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi Daftar Isi i ii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi Daftar Isi iii Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi Oleh: Asih Anggarani Sri Hapsari Wijayanti Ika Endang Sri Hendarwati Amalia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian Metode adalah cara cepat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian lapangan berarti

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian lapangan berarti BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penilitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian lapangan berarti penelitian yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad, Metode adalah merupakan cara utama yang

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad, Metode adalah merupakan cara utama yang 35 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian, metode merupakan faktor yang sangat penting untuk memecahkan suatu masalah, yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Menurut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran wajib yang telah ditetapkan di setiap jenjang pendidikan SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Pembelajaran

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUASAAN RELASI MAKNA DENGAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT KELAS IX SMP NEGERI 3 BARUSJAHE

HUBUNGAN PENGUASAAN RELASI MAKNA DENGAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT KELAS IX SMP NEGERI 3 BARUSJAHE WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 2016 ISSN : 2089-8592 HUBUNGAN PENGUASAAN RELASI MAKNA DENGAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT KELAS IX SMP NEGERI 3 BARUSJAHE Ernawati Br. Bangun Dosen Tetap Yayasan

Lebih terperinci

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK 0 KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF BERBAGAI JENIS WACANA DALAM NASKAH SOAL UJIAN NASIONAL OLEH SISWA KELAS IX SMP SWASTA BANDUNG SUMATERA UTARA TAHUN PEMBELAJARAN2017/2018 Bunga Lestari (bungalestariyy@gmail.com)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari perumusan masalah hingga penulisan laporan akhir penelitian.

Lebih terperinci

ANALISIS KARYA TULIS (SKRIPSI) TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PERIODE 2008/2009 dan 2009/2010

ANALISIS KARYA TULIS (SKRIPSI) TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PERIODE 2008/2009 dan 2009/2010 ANALISIS KARYA TULIS (SKRIPSI) TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PERIODE 2008/2009 dan 2009/2010 Dosen Prodi PG PAUD FKIP UNRI ABSTRAK Penelitian laboratorium ini berjudul Analisis

Lebih terperinci

RETORIKA KH. ANWAR ZAID SAAT CERAMAH TENTANG KEAGAMAAN DI TUBAN ARTIKEL SKRIPSI

RETORIKA KH. ANWAR ZAID SAAT CERAMAH TENTANG KEAGAMAAN DI TUBAN ARTIKEL SKRIPSI RETORIKA KH. ANWAR ZAID SAAT CERAMAH TENTANG KEAGAMAAN DI TUBAN ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep 2.1.1 Analisis Wacana Analisis wacana merupakan disiplin ilmu yang mengkaji satuan bahasa di atas tataran kalimat dengan memperhatikan konteks

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MELENGKAPI CERITA RUMPANGDENGAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IV SDISLAM LUKMANUL HAKIM KADEMANGAN BLITAR TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MELENGKAPI CERITA RUMPANGDENGAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IV SDISLAM LUKMANUL HAKIM KADEMANGAN BLITAR TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MELENGKAPI CERITA RUMPANGDENGAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IV SDISLAM LUKMANUL HAKIM KADEMANGAN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Rida Kurniawati Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT MENJADI PARAGRAF SISWA KELAS V SD NEGERI2 LAMPASEH KABUPATEN ACEH BESAR. Dina Rizkina, Adnan, M. Yamin

KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT MENJADI PARAGRAF SISWA KELAS V SD NEGERI2 LAMPASEH KABUPATEN ACEH BESAR. Dina Rizkina, Adnan, M. Yamin FKIP Unsyiah Volume 2 Nomor 1, 12-21 Januari 2017 KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT MENJADI PARAGRAF SISWA KELAS V SD NEGERI2 LAMPASEH KABUPATEN ACEH BESAR Dina Rizkina, Adnan, M. Yamin dinarizkina93@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi,

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SARI JAMANIAH NIM 100388201239

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi leksikal yang terdapat dalam wacana naratif bahasa Indonesia. Berdasarkan teori Halliday dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field Research). Field Research adalah penelitian yang dilakukan di lapangan atau

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Bobot Mata Kuliah : 3 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Dasar-dasar fundamental kemahiran bahasa. Penyusunan kalimat secara efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan. Oleh karena itu, kajian bahasa merupakan suatu kajian yang tidak pernah habis untuk dibicarakan karena dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau tafsiran baru dari pengetahuan yang telah ada, dimana sikap orang bertindak ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau tafsiran baru dari pengetahuan yang telah ada, dimana sikap orang bertindak ini 94 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian merupakan suatu tindakan yang dilakukan dengan sistematis dan teliti dengan tujuan untuk mendapatkan pengetahuan baru atau mendapatkan susunan atau tafsiran

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 08 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATA KULIAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KARYA ILMIAH SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/0812 9479 4583 E-Mail:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Satu hal yang diletakkan pada masalah sistem adalah metode. Dalam arti kata yang sesungguhnya, maka metode (yunani : methodos) adalah cara atau jalan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan kemampuan berbahasa produktif yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan kemampuan berbahasa produktif yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan kemampuan berbahasa produktif yang penting dimiliki seseorang. Menulis sendiri bukanlah sesuatu yang asing bagi kita. Artikel, esai, laporan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

Kata menduduki posisi yang sangat penting, dalam keterampilan berbahasa. Hal ini didukung oleh pendapat Keraf (2003:10) yang menyatakan bahwa,

Kata menduduki posisi yang sangat penting, dalam keterampilan berbahasa. Hal ini didukung oleh pendapat Keraf (2003:10) yang menyatakan bahwa, HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI KARANGAN NARASI OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LUBUK PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 AMANDA REYNA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia menuntut siswa untuk mampu menuangkan pikiran serta perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah yang dimaksud adalah kegiatan penelitian yang didasarkan pada ciri-ciri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu: BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmiah untuk

Lebih terperinci