3. Seluruh ayggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian. 6. Paling kurang satu orang aggota keluarga berumur 15 tahun ke atas
|
|
- Ade Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN
2 Lampiran 1 Tahapan keluarga sejahtera (BKKBN 2003) Keluarga pra sejahtera. Keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan secara minimal, seperti kebutuhan akan pengajaran agama, pangan, sandang, papan, dan kesehatan. Keluarga sejahtera I 1. Anggota keluarga melaksanakan ibadah menurut agama yang mereka anut, 2. Pada umumnya selumh anggota keluarga makan 2 kali sehari atau lebih. 3. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerjdsekolah dan bepergian. 4. Bagian terluas dari lantai bukan dari tanah. 5. Bila an& atau anggota keluarganya yang lain sakit di bawa ke sarandpetugas kesehatan. Demikian halnya bila PUS ingin berkb dibawa ke sarandpetugas kesehatan dan diberi obatlcara KB modem. Keluarga sejahtera I1 1. Anggota keluarga melaksanakan ibadqh secara teratur menurut agama yang dianut masing-masing. 2. Sekurang-kurangnya sekali seminggu keluarga menyediakan daging atau ikan atau telur sebagai lauk. 3. Seluruh ayggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru setahun terakhir. 4. Luas lantai mmah paling kurang 8 m2 untuk setiap penghuni rumah. 5. Seluruh anggota keloxga dalam tiga bulan terakhir dalam keadaan sehat sehingga dapat melaksanakan tugaslfungsi masing-masing. 6. Paling kurang satu orang aggota keluarga berumur 15 tahun ke atas mempunyai penghasilan tetap. 7. Seluruh anggota keluarga bemmur tahun bisa membaca tulisan latin. 8. Seluruh anak berusia 6-15 tahun saat ini (waktu pendataan) bersekolah. 9. Bila anak hidup dua orang atau lebih pada keluarga yang masih PUS, saat ini mereka memakai kontrasepsi (kecuali bila sedang hamil).
3 Keluarga sejahtera I11 1. Mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama 2. Sebagian dari penghasilan keluarga dapat disisihkan unfuk tabungan keluarga 3. Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan kesempatan ini dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar anggota keluarga. 4. Mengadakan rekreasi bersama di luar mmah paling kurang sekali dalam enam bulan. 5. Memperoleh berita dengan membaca surat kabar, majalah, mendengarkan radic atau menonton televisi. 6. Anggota keluarga mampu mempergunakan sarana transportasi. Keluarga 111 plus 1. Keluarga atau anggota keluarga secara teratur memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalarn bentuk materi 2. Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan, yayasan, atau institusi masyarakat lainnya.
4 Lampiran 2 Indikator kemiskinan alasan ekonorni (ALEK) (BKKBN, 2003) 1. Pada umumnya seluruh anggota keluarga rnakan dua kali sehari atau lebih. 2. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerjalsekolah dan bepergian. 3. Bagian lantai yang terluas bukan dari tanah. 4. Paling kurang sekali seminggu keluarga makan daging atau ikan atau telur. 5. Setahun terakhir seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian barn. 6. Luas lantai rumah paling kurang delapan meter persegi untuk tiap penghuni.
5 Lampiran 3 Indikator penilaian subyektif Persepsi pendapatan 1. Pendapatan yang diperoleh sax ini sudah mencukupi kebutuhan keluarga 2. Pendapatan dapat ditabung 3. Pendapatan keluarga dapat menjangkau harga kebutuhan pangan 4. Ada keinginan untuk menambah pendapatan rumahtangga Persepsi harga 1. Makanan yang dikonsumsi selama ini mencukupi 2. Pendapatan keluarga dapat menjangkau harga kebutuhan pangan 3. Keluarga dapat menjangkau harga kebutuhan pakaian anggota keluarga 4. Harga barang pada saat ini dapat meresahkan keluarga anda Persepsi bu6aya 1. Keluarga berpartisipasi pada kegiatan budaya (adat istiadat) di kelompok sukunya 2. Anggota keluarga menduduki jabatan dalam kegiatan budaya di kelompok tersebut. 3. Anggota keluarga merasa bangga menduduki jabatan tersebut Persepsi agama 1. Keluarga selalu memberi bantuan kepada fakir miskin 2. Ke!uarga menjalankan ibadah 3. Keluarga berpartisipasi pada peribadatanlpengajian, perayaan hari besar 4. Anggota keluarga menduduki jabatan dalam kegiatan tersebut 5. Anggota merasa bangga menduduki jabatan tersebut Persepsi Aset 1. Asd yang dimiliki sekarang membuat rumahtangga sejahtera 2. Ada keinginan untuk menambah jumlah aset keluarga
6 Lampiran 4 Sebaran rumahtangga berdasarkan penilaian subyektif terhadap tingkat kesejahteraan dan status kesejahteraan BKKBN
7 Larnpiran 5 Hasil Analisis Khi kuadrat ~aktor-faktor yang berhubungan dengan kesejahteraan keluarga
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA. OLEH Ns.HENNY PERMATASARI, M.Kep. Sp. Kom
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA OLEH Ns.HENNY PERMATASARI, M.Kep. Sp. Kom tanggal upload : 28 April 2009 A. LATAR BELAKANG KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) ANGKA KELAHIRAN (TOTAL FERTILITY RATE),
Lebih terperinci14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang.
14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang. 2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan. 3. Jenis dinding tempat
Lebih terperinciRPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 92
TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Pencapaian Indikator Kluster Perlindungan Khusus % 55 55 6 6 65 65 7 7 BKBPP Jumlah Indikator Kluster Perlindungan Khusus yang tercapai dibagi jumlah
Lebih terperinciKONSEP KELUARGA SEJAHTERA DAN KELUARGA MANDIRI. Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA DAN KELUARGA MANDIRI Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes Pendahuluan Visi GKBN ( Gerakan Keluarga Berencana Nasional ) Mewujudkan Norma Keluarga Kecil yang Bahagia dan Sejahtera (NKKBS)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. menggunakan teknik-teknik dan alat tertentu.
BAB II LANDASAN TEORI A. DEFINISI TENUN Berbagai pengertian telah banyak dikemukakan oleh para ahli mengenai pertenunan. Pengertian-pengertian ini secara umum merujuk kepada pengertian yang sama, yaitu
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah kajian mengenai kesejahteraan
31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah kajian mengenai kesejahteraan masyarakat repong damar Desa Bandarjaya di Kecamatan Bengkunat Kabupaten
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. PENELITIAN YANG PENELITI LAKUKAN INI ADALAH KAJIAN MENGENAI KESEJAHTERAAN
III. METODOLOGI PENELITIAN. PENELITIAN YANG PENELITI LAKUKAN INI ADALAH KAJIAN MENGENAI KESEJAHTERAAN 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah
Lebih terperinciKonsep Keluarga Sejahterah
Konsep Keluarga Sejahterah BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sesuai dengan Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 dan program Pembangunan jangka panjang tahap II Pelita VI bahwa pembangunan ditujukan
Lebih terperinciA /'\ purposive. pzzq. ' sampling METODE PENELITIAN sampling
METODE PENELITIAN Desain, ternpat dan waktu penelitian Desain penelitian ini adalah cross secrional. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kabupaten Lembata selama 3 bulan, mulai bulan Juni sampai dengan
Lebih terperinciLampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Gebang 2. Kecamatan Kandanghaur 3. Kecamatan Pelabuhanratu 4. Kecamatan Pangandaran
224 LAMPIRAN 225 Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian 2 3 1 4 Keterangan: 1. Kecamatan Gebang 2. Kecamatan Kandanghaur 3. Kecamatan Pelabuhanratu 4. Kecamatan Pangandaran 226 Lampiran 2 Hasil uji reliabilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rendahnya tingkat kesejahteraan menjadi alasan yang sempurna rendahnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rendahnya tingkat kesejahteraan menjadi alasan yang sempurna rendahnya Human Development Index (HDI), Indeks Pembangunan Manusia Indonesia. Secara menyeluruh kualitas
Lebih terperinciKertasari. Dengan mewajibkan peserta program untuk menggunakan. persalinan) dan pendidikan (menyekolahkan anak minimal setara SMP),
PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PESERTA PROGRAM DI KELURAHAN KERTASARI KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2012 Oleh : Teguh Setiadi Abstrak : Penelitian ini ingin mengkaji
Lebih terperinciLampiran 1 Kriteria keluarga sejahtera BKKBN
72 LAMPIRAN 73 Lampiran 1 Kriteria keluarga sejahtera BKKBN A. Keluarga Prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu indikator tahapan keluarga sejahtera I B. Keluarga Sejahtera I
Lebih terperinciO-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio
O-o-O pamphlet O-o-O Pamphlet ini berisi penjelasan singkat tentang program Keluarga Asuh O-o-O yang diprakarsai oleh IDF O-o-O One on One Satu keluarga diaspora mengasuh satu keluarga kurang beruntung
Lebih terperinciKAJIAN TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PEDAGANG DI OBYEK WISATA DESA WINDUAJI KECAMATAN PAGUYANGAN
KAJIAN TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PEDAGANG DI OBYEK WISATA DESA WINDUAJI KECAMATAN PAGUYANGAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu ( S-1) Oleh: TEGUH AFRIYANTO
Lebih terperinciMembangun dan Membina Keluarga Sejahtera Mandiri
Membangun dan Membina Keluarga Sejahtera Mandiri oleh : Kasriyati, S.Pd. Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data,
1 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode dan pendekatan penelitian Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data, guna mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Menurut
Lebih terperinciKISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN. Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian. No. Variabel Penelitian Indikator Nomer Butir 1. Karakteristik tenaga kerja
84 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN Tabel. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian No. Variabel Penelitian Indikator Nomer Butir. Karakteristik tenaga kerja. Nama. Alamat. Umur 4. Jenis kelamin 5. Status perkawinan
Lebih terperinciTata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga MELALUI POSDAYA
Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga MELALUI POSDAYA Data-Data, Tata Cara Pendataan, dan Pemetaan Keluarga Formulir-formulir yang diperlukan untuk melakukan pendataan dan pemetaan : 1.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian, ini dilaksanakan di Desa Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara, dengan waktu penelitian selama 2 (dua) bulan
Lebih terperinciBUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciO-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio
O-o-O pamphlet O-o-O Pamphlet ini berisi penjelasan singkat tentang program Keluarga Asuh O-o-O yang diprakarsai oleh IDF O-o-O One on One Satu keluarga diaspora mengasuh satu keluarga kurang beruntung
Lebih terperinciDr. Sugiri Syarief, MPA. ( Kepala BKKBN ) Disampaikan oleh Drs. Pranyoto, M.Sc. ( Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga )
Dr. Sugiri Syarief, MPA. ( Kepala BKKBN ) Disampaikan oleh Drs. Pranyoto, M.Sc. ( Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga ) KONDISI KEPENDUDUKAN SAAT INI TREN JUMLAHPENDUDUK INDONESIA
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA. saudara laki-laki dan perempuan, serta pemelihara kebudayaan bersama.
BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Pengertian Keluarga Keluarga juga dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah, atau adopsi, merupakan susunan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut WHO (1970), Keluarga Berencana adalah program yang bertujuan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Program Keluarga Berencana 2.1.1. Pengertian Keluarga Berencana Menurut WHO (1970), Keluarga Berencana adalah program yang bertujuan membantu pasangan suami istri untuk: (1)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Nelayan Nelayan dalam Ensiklopedia Indonesia dinyatakan sebagai orangorang yang secara aktif melakukan penangkapan ikan, baik secara langsung maupun tidak langsung
Lebih terperinciDASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA. HARYONO SUYONO CENTER 4 Mei 2015
DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA HARYONO SUYONO CENTER 4 Mei 2015 LATAR BELAKANG Pendataan dan Pemetaan Keluarga Pembentukan
Lebih terperinciPengertian keluarga sebagaimana yang didefinisikan oleh Sekretariat. Menteri Negara Kependudukan BKKBN Jakarta (1994:5) adalah unit terkecil dari
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Keluarga Sejahtera Pengertian keluarga sebagaimana yang didefinisikan oleh Sekretariat Menteri Negara Kependudukan BKKBN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesejahteraan 1. Pengertian Kesejahteraan Dari hasil Pre-Confrence Working for the 15th international confrence of social welfare.kesejahteraan sosial adalah keseluruhan usaha
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pemecahan terhadap berbagai permasalahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan 1. Pengertian Pendidikan Menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional (pasal 1 ayat 1), pendidikan yaitu usaha sadar dan terencana untuk
Lebih terperinciDASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA
DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA LATAR BELAKANG Pendataan dan Pemetaan Keluarga Pembentukan Pengelolaan Pengembangan Posdaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang ditulis Hernawati tentang Upaya Meningkatkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang ditulis Hernawati tentang Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Penyuluhan Program Keluarga Berencana dalam penelitian mendiskripsikan
Lebih terperinciVALIDITAS DAN RELIABILITAS PENGUKURAN KELUARGA SEJAHTERA 1
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENGUKURAN KELUARGA SEJAHTERA 1 Faturochman 2 dan Agus Dwiyanto 3 Abstract This article critically examines the family welfare data collected by the National Family Planning
Lebih terperinciBAB II SEJARAH DAN KONDISI UMUM DESA PAMIRITAN
36 BAB II SEJARAH DAN KONDISI UMUM DESA PAMIRITAN A. Sejarah Desa Pamiritan Sejarah Desa Pamiritan tidak diketahui secara jelas awal kemunculan dan perkembanganya. Menurut cerita tutur dari generasi ke
Lebih terperinciLampiran 1 Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Batang Merangin
LAMPIRAN 75 76 Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian 1 Keterangan: 1. Kecamatan Batang Merangin 77 Lampiran 2 Kriteria keluarga sejahtera BKKBN A. Keluarga Prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Astri Khusnul Khotimah, 2014 Studi Deskripsi Kemiskinan di Kota Bandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu permasalahan yang dihadapi secara serius oleh setiap negara di dunia adalah masalah kemiskinan. Kemiskinan bisa terjadi dimana saja dan dimensi kemiskinan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris, yakni empowerment, yang mempunyai makna dasar pemberdayaan di mana daya bermakna kekuatan (power). Pemberdayaan
Lebih terperinciProsiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN
Prosiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 KUALITAS KOGNITIF DALAM INTEGRASI TAKSONOMI BLOOMDAN TAKSONOMI SOLO (ANALISIS PENGARUH TINGKAT SOSIAL MAHASISWA FKIP PTS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Visi Program Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Visi Program Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas 2015 visi ini dimaksudkan untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri,
Lebih terperinciKEMISKINAN OLEH HERIEN PUSPITAWATI
KEMISKINAN OLEH HERIEN PUSPITAWATI KRITERIA KEMISKINAN BPS GARIS KEMISKINAN Kota Bogor tahun 2003: Rp 133 803/kap/bln Kab Bogor tahun 2003: Rp 105 888/kap/bln UNDP US 1/kap/day tahun 2000 US 2/kap/day
Lebih terperinciTata Cara Pelaksanaan Pendataan & Pemetaan Keluarga melalui Posdaya. Oleh : Ir. Mintartio M.Si Ir. Yannefri Bachtiar, M.Si
Tata Cara Pelaksanaan Pendataan & Pemetaan Keluarga melalui Posdaya Oleh : Ir. Mintartio M.Si Ir. Yannefri Bachtiar, M.Si Bogor, 16 Februari 2015 Persiapan pendataan Langkah-langkah yang perlu ditempuh,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan permasalahan yang selalu timbul di Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan permasalahan yang selalu timbul di Negara Sedang Berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Kemiskinan adalah persoalan yang universal pengertiannya
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG INDIKATOR KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUWANGI
1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG INDIKATOR KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang : a.
Lebih terperinciskripsi dengan judul Pengaruh Program Pertanian Organik terhadap Sosial Ekonomi
Kuesioner Penelitian No. Responden : Dengan Hormat, Saya yang bernama David Frans Siregar, Mahasiswa Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP USU sedang mengadakan penelitian dalam rangka penyelesaian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KRITERIA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KRITERIA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Ummul Hairah ummihairah@gmail.com Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciPENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015
PENDATAAN TAHUN 2015 Disampaikan oleh: Direktur Pelaporan dan Statistik Drs. Sjafrul, MBA PENDATAAN TAHUN 2015 GAMBARAN UMUM HASIL PK2015 NO SUMBER DATA JUMLAH KK % 1. PROYEKSI KK 2015 70.148.171 2. TERDATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistika, 2012). Berdasarkan gambar 1.1 terjadi peningkatan jumlah penduduk
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pertumbuhan penduduk merupakan kenaikan jumlah penduduk dari periode tertentu di suatu daerah, akibat jumlah kelahiran semakin yang meningkat (Badan Pusat Statistika,
Lebih terperinciDAFTAR PARAMETER DASAR KEPENDUDUKAN TINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
LAMPIRAN 1. DAFTAR PARAMETER DASAR KEPENDUDUKAN TINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA No Tabel A KUANTITAS 1 Jumlah penduduk Banyaknya orang yang sudah SP (2000, SP (2000, SP (2000, BPS Sensus
Lebih terperinciFAKTOR- FAKTOR YANG MENYEBABKAN TINGGINYA ANGKA KELUARGA MISKIN DI DESA SUMBERJO KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN JOMBANG
Faktor- Faktor yang Menyebabkan Tingginya Angka Keluarga Miskin di Desa Sumberjo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang FAKTOR- FAKTOR YANG MENYEBABKAN TINGGINYA ANGKA KELUARGA MISKIN DI DESA SUMBERJO KECAMATAN
Lebih terperinciMEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA
MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA MENGGALANG PEMBERDAYAAN KELUARGA SECARA SISTEMATIS BAGAIMANA MENGISI KEGIATAN UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN PROF. DR. HARYONO SUYONO
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA KEGIATAN SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA PASEYAN KECAMATAN JATIROGO KABUPATEN TUBAN
PENGARUH KINERJA KEGIATAN SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA PASEYAN KECAMATAN JATIROGO KABUPATEN TUBAN Rita ABSTRAK PNPM Mandiri merupakan program pemerintah
Lebih terperinciPANGAN DAN GIZI SEBAGAI INDIKATOR KEMISKINAN
PANGAN DAN GIZI SEBAGAI INDIKATOR KEMISKINAN By : Suyatno, Ir. MKes Office : Dept. of Public Health Nutrition, Faculty of Public Health Diponegoro University, Semarang Contact : 081-22815730 / 024-70251915
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Kota Bandar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Kota Bandar Lampung tumbuh menjadi kota yang memiliki pusat aktivitas pemerintahan dan perekonomian
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdassarkan sebaran kuisioner terhadap 72 responden RTS-PM (Rumah Tangga
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdassarkan sebaran kuisioner terhadap 72 responden (Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat) di Kelurahan Sukabumi Indah diperoleh klasifikasi sebagai
Lebih terperinciVII. KEMISKINAN DI TINGKAT RUMAHTANGGA
VII. KEMISKINAN DI TINGKAT RUMAHTANGGA Sensus kemiskinan rumahtangga di wilayah desa merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota setempat atas dasar kebutuhan dan desakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Kemiskinan dapat diukur secara langsung dengan menetapkan persedian sumber
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Kemiskinan Secara ekonomi kemiskinan dapat diartikan sebagai kekurangan sumber daya yang dapat digunakan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dunia setelah Republik Rakyat China, India, Amerika Serikat dan kemudian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi penduduk yang termasuk empat atau lima besar di dunia setelah Republik Rakyat China, India, Amerika Serikat dan kemudian Indonesia. Sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang dihadapi secara serius oleh setiap Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu permasalahan yang dihadapi secara serius oleh setiap Negara didunia adalah masalah kemiskinan. Kemiskinan bisa terjadi dimana saja dan dimensi kemiskinan
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA
PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA 1 MASA LALU PENGENTASAN KEMISKINAN SEBAGAI KOMITMEN MEMBANGUN MANUSIA BERMUTU DAN BERMARTABAT DENGAN KB DAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah kelurahan
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kelurahan Sumur Batu Kelurahan Sumur Batu merupakan salah satu dari delapan Kelurahan yang ada di Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Pandeglang, 29 November 2013 KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur Kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-nya Laporan Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2013 di Kabupaten Pandeglang dapat diselesaikan, adapun sebagai dasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapkan dengan berbagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapkan dengan berbagai kebutuhan yang tiada henti, karena memang pada dasarnya manusia tidak lepas dari kebutuhan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Sebanyak 189 negara mendeklarasikan Millenium Development Goals (MDGs) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsabangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan pendapatan seseorang. Tingkat pendidikan seseorang juga akan
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Anak 1. Pengertian Pendidikan Anak Pendidikan adalah karakteristik penting dalam menentukan pekerjaan dan pendapatan seseorang. Tingkat pendidikan seseorang juga
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA CIREBON
BERITA DAERAH KOTA CIREBON 2 NOMOR 51 TAHUN 2009 PERATURAN WALIKOTA CIREBON NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA KELUARGA / RUMAH TANGGA MISKIN KOTA CIREBON Menimbang : WALIKOTA CIREBON, a. bahwa kemiskinan
Lebih terperinciekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X ekonomi KONSEP ILMU EKONOMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan,
Lebih terperinciPENENTUAN KELOMPOK KELUARGA SEJAHTERA MENGGUNAKAN METODE VARIABLE CENTERED INTELLIGENT RULE SYSTEM. Abstrak
PENENTUAN KELOMPOK KELUARGA SEJAHTERA MENGGUNAKAN METODE VARIABLE CENTERED INTELLIGENT RULE SYSTEM Aris Dwi Darmawan, Karina Auliasari Jurusan S1 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Institut
Lebih terperinciTingkat Kesejahteraan Buruh Tani Tanaman Pangan di Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar
Tingkat Kesejahteraan Buruh Tani Tanaman Pangan di Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar Danhartani 1, Eka Radiah 2, dan Usamah Hanafie 2 1 Alumni Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Unlam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah utama yang sedang dihadapi dan masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan masalah utama yang sedang dihadapi dan masih belum terselesaikan di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut laporan Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciPOLA PERSEBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN ANGGOTA POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) KECAMATAN MREBET KABUPATEN PURBALINGGA
POLA PERSEBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN ANGGOTA POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) KECAMATAN MREBET KABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana S1 Oleh:
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut O Connel (1982) ekonomi kesejahteraan (walfare economics)
15 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kesejahteraan Menurut O Connel (1982) ekonomi kesejahteraan (walfare economics) merupakan cabang ilmu ekonomi yang menggunakan teknik ekonomi mikro untuk menentukan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
5 TINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu merupakan salah satu bentuk kegiatan dari Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), dimana masyarakat antara lain melalui kader-kader yang terlatih
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
21 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kesejahteran Keluarga a. Pengertian Keluarga Sejahtera Keluarga adalah Suatu unit sosial terkecil dalam masyarakat yang anggotaanggotanya terikat oleh adanya
Lebih terperinciAsuhan Kebidanan Komunitas I. Mata Kuliah DODIET ADITYA SETYAWAN NIP
Pertemuan II KONSEP DASAR KELUARGA Oleh : DODIET ADITYA SETYAWAN NIP. 197401121998031002 Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas I Program Studi Diploma IV Kebidanan Komunitas Jurusan Kebidanan Poltekkes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paradigma baru Program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) menjadi visi untuk mewujudkan
Lebih terperincipemakaian untuk suatu cara kontrasepsi adalah sebesar 61,4% dan 11% diantaranya adalah pemakai MKJP, yakni IUD (4,2 %), implant (2,8%), Medis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk cukup padat. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia adalah 237.556.363
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. serta India, hal ini telah dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu, tetapi waktu itu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keluarga Berencana (KB) bukanlah hal baru karena menurut catatan-catatan dan tulisan-tulisan yang berasal dari Mesir Kuno, Yunani Kuno, dan Tiongkok Kuno serta India,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, karena memiliki proses pembentukan yang cukup lama serta
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minyak bumi merupakan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, karena memiliki proses pembentukan yang cukup lama serta jumlah dan persediaan yang terbatas.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tinggi. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk pada bulan Agustus 2010 jumlah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan sebuah negara berkembang yang memiliki banyak permasalahan penduduk, salah satunya adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Berdasarkan hasil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penduduk sebagai determinan pembangunan harus mendapat perhatian yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penduduk sebagai determinan pembangunan harus mendapat perhatian yang serius. Program pembangunan termasuk pembangunan dibidang kesehatan harus didasarkan pada dinamika
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat Pemberdayaan mempunyai dua dimensi. Pertama, suatu proses mengalihkan kemampuan, kekuatan dan kekuasaan kepada masyarakat agar menjadi lebih berdaya
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) JAWA TIMUR TRIWULAN
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 14/02/35/Th. XI, 5 Februari 2013 PERKEMBANGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) JAWA TIMUR TRIWULAN 4 2012 ITK Triwulan 4 2012 Jawa Timur sebesar 107,51 dan Perkiraan ITK Triwulan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memenuhi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 13 TAHUN TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 13 TAHUN 2 010 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memenuhi
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 32 TAHUN : 2016 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG INDIKATOR
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Taraf Hidup Keluarga di Desa Kalawat Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara
Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Taraf Hidup Keluarga di Desa Kalawat Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara Beti Bentian Abstract: The role of women is starting to count as one of
Lebih terperinciLampiran 1 Sebaran contoh menurut komponen pengambilan keputusan berdasarkan jenis kelamin dan bidang pangan
93 Lampiran 1 Sebaran contoh menurut komponen pengambilan keputusan berdasarkan jenis kelamin dan bidang pangan Pangan Belanja kebutuhan pangan sehari-hari Perempuan 5 20.83 13 54.17 4 16.67 0 0.00 2 8.33
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.. Keadaan Umum Tempat Penelitian Palabuhanratu merupakan salah satu kecamatan di daerah pesisir Teluk Palabuhanratu yang juga merupakan ibu kota Kabupaten Sukabumi, Provinsi
Lebih terperinciKONDISI KEHIDUPAN KELUARGA MISKIN DI KOTA CIMAHI Tukino, LPPM STKS Bandung
KONDISI KEHIDUPAN KELUARGA MISKIN DI KOTA CIMAHI Tukino, LPPM STKS Bandung Ringkasan Eksekutif Masalah kemiskinan akan sangat berkaitan dengan ketidakmampuan individu untuk memenuhi kebutuhan dasar minimal
Lebih terperinciTINGKAT KEMISKINAN PENDUDUK DI KECAMATAN CEMPAKA KOTA BANJARBARU ABSTRACK
JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 2, No 4, Juli 2015 Halaman 29-37 e-issn : 2356-5225 http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jpg TINGKAT KEMISKINAN PENDUDUK DI KECAMATAN CEMPAKA KOTA BANJARBARU
Lebih terperinciSurat Kabar Harian KEDAULATAN RAKYAT, terbit di Yogyakarta Edisi 16 Oktober IUD DAN SUNTIK KONTRASEPSI "FAVOURITE" Oleh : Ki Supriyoko
Surat Kabar Harian KEDAULATAN RAKYAT, terbit di Yogyakarta Edisi 16 Oktober 1990 Temuan Penelitian Operasional KB Mandiri di DIY (2): IUD DAN SUNTIK KONTRASEPSI "FAVOURITE" Oleh : Ki Supriyoko Dari kegiatan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) JAWA TIMUR TRIWULAN
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 54/08/35/Th. X, 6 Agustus 2012 PERKEMBANGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) JAWA TIMUR TRIWULAN 2 2012 ITK Triwulan 2 2012 Jawa Timur sebesar 108,71 dan Perkiraan ITK Triwulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagaimana penyelesaian masalah tersebut. Peran itu dapat dilihat dari sikap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran pemerintah sangat penting dalam merancang dan menghadapi masalah pembangunan ekonomi. Seberapa jauh peran pemerintah menentukan bagaimana penyelesaian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. yang layak bagi masyarakat, sehingga mampu mengembangkan diri dan dapat
12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Kesejahteraan Kesejahteraan sosial merupakan suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan hidup yang layak bagi masyarakat, sehingga mampu mengembangkan diri dan dapat melaksanakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Menurut Muhibbin syah (2010:10) Pendidikan berasal dari kata didik, lalu kata ini mendapatkan awalan me sehingga menjadi mendidik, artinya memelihara dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. INDUSTRI 1. Pengertian Industri Industri adalah semua perusahaan atau usaha yang melakukan kegiatan merubah bahan dasar dan atau barang yang kurang nilainya manjadi barang yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian. Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sebelum seseorang peneliti memulai kegiatannya meneliti, harus memulai membuat rancangan terlebih dahulu. Rancangan tersebut disebut desain penelitian.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. diantara berbagai alternatif pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan. yang ketersediaannya relatif terbatas.
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Tingkat Ekonomi Menurut Soediyono Reksoprayitno, ekonomi adalah usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dengan mengadakan pemilihan diantara berbagai
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No.10/02/Th VI, 5 Februari 2013 INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN IV-2012 DAN PERKIRAAN ITK TRIWULAN I-2013 Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada triwulan
Lebih terperinci