BAB 4 ANALISIS DANBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 ANALISIS DANBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 ANALISIS DANBAHASAN 4.1 Mekanisme Pembahasan Penelitian Pembahasan penelitian ini akan dimulai dengan pembahasan mengenai aset tidak berwujud, dengan melakukan penilaian apakah telah memenuhi beberapa kriteria yang telah dipilih dalam PSAK 19 untuk aset tidak berwujud dan PSAK 22 untuk kombinasi bisnis terkait goodwill. Penilaian dilakukan dengan melihat apakah telah terpenuhi dan sesuai dalam catatan atas laporan keuangan perusahaan dan adakah penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Bagian kedua dalam pembahasan ini penulis akan membandingkan perusahaan yang ada di Indonesia dengan indeks LQ 45 dengan perusahaan yang berada di Singapura dengan indeks Strait Times. Perbandingan ini dilaksanakan untuk melihat dari kedua negara tersebut negara mana yang perusahaan-perusahaannya lebih banyakmengikuti kriteria yang telah diberlakukan. Bagian ketiga dalam pembahasan ini penulis akan melakukan pembahasan pada beberapa kriteria yang telah dipilih serta mengungkapkan bagaimanakah kriteria yang sesuai dengan PSAK dan apa yang telah di terapkan oleh perusahaan. 38

2 4.2 Sumber Data Data yang digunakan dipenelitian ini berupa 75 laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari 45 laporan keuangan dari Bursa Efek Indonesia dengan indeks LQ 45 dan 30 laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Singapura dengan indeks Strait Times.Laporan keuangan ini didapatkan oleh peneliti dengan mengunduh laporan keuangan yang telah diaudit pada tahun pembukuan yang berakhir 31 Desember Sumber pengunduhan adalah situs resmi dari Bursa Efek Indonesia, pada dan situs resmi Bursa Efek Singapura pada Peneliti mengambil semua perusahaan dari segala bidang selain perusahaan yang bergerak di bidang perbankan dan keuangan.laporan keuangan yang akan dianalisis telah dikelompokkan seperti yang terdapat pada Tabel 4.1 (Nama Perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ 45 yang dijadikan sampel) dan Tabel 4.2 (Nama Perusahaan yang termasuk dalam indeks Strait Times yang dijadikan sampel). Setelah mendapatkan seluruh laporan keuangan yang diperlukan, peneliti melakukan penelitian dengan memfokuskan pada aset tak berwujud pada setiap laporan keuangan beserta notes to financial statement yang terkait dengan aset tak berwujud. Dari45 laporan keuangan yang didapat di Bursa Efek Indonesia dengan indeks LQ 45, peneliti menemukan adanya 34 perusahaan yang menampilkan akun aset tidak berwujud pada laporan keuangan beserta notes to financial statement, 5 laporan keuangan lainnya yang tidak menampilkan akun aset tidak berwujud pada laporan keuangan beserta notes to financial 39

3 statement, dan 6 perusahaan merupakan perusahaan yang bergerak dalam sektor perbankan dan keuangan. Untuk 30 laporan keuangan yang didapat dari Bursa Efek Singapura dengan indeks Strait Times, ditemukan adanya 25 perusahaan yang menampilkan akun aset tidak berwujud pada laporan keuangan beserta notes to financial statement, dan sisanya 5 perusahaan bergerak dalam sektor perbankan dan keuangan. Total sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah 59 sampel perusahaan, yang terdiri dari 34 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan 25 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Singapura. Berikut adalah tabel ringkasan banyaknya perusahaan yang diteliti untuk penelitian ini yang di kelompokan sesuai dengan sektornya dan juga perusahaan yang memiliki aset tak berwujud berwujud pada laporan keuangan beserta notes to financial statement. Tabel 4.1 Nama Perusahaan Yang Termasuk Dalam Indeks LQ 45 yang Dijadikan Sampel No Nama saham Nama Perusahaan Industri 1 ASII Astra International 2 CPIN Charoen Pokphand Indonesia 3 ICBP Indofood CBP 4 IMAS Indomobil Sukses International 5 INDF Indofood Sukses makmur 6 INTP Indocement Tunggal prakarsa 7 KLBF Kalbe Farma 8 SMCB Holcim Indonesia 9 SMGR Semen Indonesia (persero) 10 UNVR Unilever Indonesia 40

4 No Nama saham Nama Perusahaan Infrastruktur, Utilitas Transportasi, Perdagangan, Jasa, dan Investasi 11 EXCL XL axiata 12 GIAA Garuda Indonesia 13 INDY Indika energy 14 JSMR Jasa marga 15 PGAS Perusahaan Gas Negara 16 TLKM Telekomunikasi Indonesia 17 AKRA AKR corporintdo 18 BHIT Bhakti Investama 19 BMTR Global media com 20 MAPI Mitra Adiperkasa 21 MNCN Media Nusantara Citra 22 UNTR untited tractors Properti dan Real Estate 23 ASRI Alam Sutra realty 24 BKSL Sentul city 25 BSDE BumiSserpong damai 26 LPKR Lippo Karawaci 27 SSIA Surya Semesta Internusa Pertambangan 28 ADRO Adaro eeergy TBK 29 ANTM Aneka Tambang (persero) 30 BUMI Bumi Resouces 31 PTBA Tambang Batubara Bukit asam Pertanian 32 AALI Astra AgroLestari 33 BWPT BW Plantation 34 LSIP PP London Sumatra Indonesia 41

5 Tabel 4.2 Nama Perusahaan yang Termasuk Dalam Indeks Strait Times No Nama saham Nama Perusahaan Industri 1 KepCorp Keppel Corparation Limited 2 Semb Corp Sembcorp industries 3 ST Engg Singapore Teknologi Engineering 4 THBEV Thai Beverage Public Company 5 Wilmar Wilmar International Limited Perdagangan, Jasa, Investasi, Transportasi 6 Noble Noble Group 7 Jardine C&C Jardine cycle & carriage 8 JMH 400US$ Jardine Matheson Holdings 9 JSH 500US$ Jardine Strategic Holdings 10 Olam Olam International limited 11 SIAEC SIA Engineering Company 12 SPH Singapore Press Holding 13 HPH Trust US$ Hutchison Port Holding 14 ComfortDelGro ComfortDelgro 15 SembMar Sembcorb marine 16 SIA Singapore Airlines LTD 17 SingTel singapore telecomunication 18 StarHub Starhub LTD Properti dan Real Estate 19 Capitaland Capital Land Limited 20 CapMallsAsia Capmalls asia 21 Citydev City Development Limited 22 GLP Global Logistic Properties 23 HKLand US$ Hongkong Land Holding Limited 24 CapitaMall Capitamall trust Pertanian 25 GoldenAGr Golden Agri-resources LTD 42

6 4.3 Aset Tidak Berwujud Penulis melakukan penilaian terhadap kualitas dari notes to financial statement untuk mengetahui nilai dari laporan keuangan perusahaan yang memiliki aset takberwujud didalam perusahaan sesuai dengan poin-poin sebagai berikut : 1. Adanya pengungkapan mengenai umur manfaat dari aset takberwujud, terbatas atau tidak terbatas secara tertulis. (PSAK No. 19 revisi 2010 paragraf 119a). 2. Adanya pengujian atas penurunan nilai aset untuk aset tidak berwujud dengan umur manfaat terbatas maupun tidak terbatas. (PSAK No. 19 revisi 2010 paragraf 108). 3. Adanya pengungkapan atas penerapan awal yang dilakukan perusahaan untuk perubahan atas perlakuan goodwill. (PSAK No. 22 revisi 2010 paragraf 66a dan 66b). 4. Adanya pengungkapan atas penerapan awal yang dilakukan perusahaan untuk goodwillnegatif yang diakui sebelumnya. (PSAK No. 22 revisi 2010 paragraf 67). 5. Adanya pengungkapan serta penerapan yang dilakukan perusahaan atas pengakuan trademark. 6. Adanya pengungkapan atas pemisahan untuk tahap penelitian(research) dan tahap pengembangan (development) (PSAK No. 19 revisi 2010 paragraf 42). 7. Adanya penerapan atas perlakuan pengakuan beban untuk tahap penelitian(research)(psak No. 19 revisi 2010 paragraf 53 dan 54). 43

7 8. Adanya penerapan ataskapitalisasi biayabeban untuk tahap pengembangan (development)(psak No. 19 revisi 2010 paragraf 42b dan 56). Berdasarkan kriteria-kriteria diatas, penilaian terhadap laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI dan SGX akan dinilai denganmenggunakan simbol. 4.4 Hasil Penelitian Berdasarkan langkah-langkah penelitian dan pendataan laporan keuanganyang telah disebutkan, hasil penelitian terhadap kriteria pengakuan yangdidapatkan oleh penulis dungkapkan dalam bentuk tabel yang diberikan simbol-simbol degnan keterangan sebagai berikut : : Yang menampilkan sesuai dengan ketentuan PSAK yang telah diberlakukan. : Yang tidak menampilkan sesuai atau berbeda dengan ketentuan PSAK yang telah diberlakukan. - : Yang tidak memiliki aset tidak berwujud dan tidak perlu diungkapkan. 44

8 No Nama saham Tabel 4.3 Penilaian Pemenuhan Kriteria pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan indeks LQ 45 Nama Perusahaan Kriteria Industri 1 ASII Astra International CPIN Charoen Pokphand Indonesia - 3 ICBP Indofood CBP - 4 IMAS Indomobil Sukses International INDF Indofood Sukses makmur - 6 INTP Indocement Tunggal prakarsa KLBF Kalbe Farma 8 SMCB Holcim Indonesia SMGR Semen Indonesia (persero) 10 UNVR Unilever Indonesia 11 EXCL xl axiata GIAA Garuda Indonesia INDY Indika energy JSMR Jasa marga PGAS Perusahaan Gas Negara TLKM Telekomunikasi Indonesia AKRA AKR corporintdo BHIT Bhakti Investama BMTR Global media com

9 No Nama Kriteria Nama Perusahaan saham MAPI Mitra Adiperkasa MNCN Media Nusantara Citra UNTR untited tractors ASRI Alam Sutra realty BKSL Sentul city BSDE BumiSserpong damai LPKR Lippo Karawaci SSIA Surya Semesta Internusa ADRO Adaro eeergy TBK ANTM Aneka Tambang (persero) BUMI Bumi Resouces PTBA Tambang Batubara Bukit asam AALI Astra AgroLestari - 33 BWPT BW Plantation - 34 LSIP PP London Sumatra Indonesia - Yang menampilkan sesuai PSAK ( ) TOTAL Yang tidak menampilkan sesuai PSAK ( ) Yang tidak memiliki (-)

10 Tabel 4.4 Penilaian Pemenuhan Kriteria pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Singapura dengan indeks Strait Times No Nama saham Nama Perusahaan Kriteria Industri 1 KepCorp Keppel Corparation Limited - 2 Semb Corp Sembcorp industries - 3 ST Engg ST Engineering - 4 THBEV Thai Beverage Public Company Wilmar Wilmar International Limited Noble Noble Group Jardine C&C Jardine cycle & carriage JMH 400US$ Jardine Matheson Holdings JSH 500US$ Jardine Strategic Holdings Olam Olam International limited SIAEC SIA Engineering Company SPH Singapore Press Holding HPH Trust US$ Hutchison Port Holding - 14 ComfortDelGro ComfortDelgro SembMar Sembcorb marine SIA Singapore Airlines LTD SingTel singapore telecomunication - 18 StarHub Starhub LTD - 19 Capitaland Capital Land Limited

11 No Nama saham Nama Perusahaan Kriteria CapMallsAsia Capmalls asia CDL City Development Limited GLP Global Logistic Properties HKLand US$ Hongkong Land Holding Limited CapitaMall Capitamall trust GoldenAGr Golden Agri-resources LTD Yang menampilkan sesuaiifrs ( ) TOTAL Yang tidak menampilkan sesuai PSAK ( ) Yang tidak memiliki (-) Keterangan : : Yang menampilkan sesuai dengan ketentuan PSAK yang telah diberlakukan. : Yang tidak menampilkan sesuai atau berbeda dengan ketentuan PSAK yang telah diberlakukan. - : Yang tidak memiliki atau tidak perlu. 48

12 Pada tabel 4.3 dan tabel 4.4 telah disajikan data dengan nama perusahaan yang telah mengklasifikasikan komponen aset tidak lancar pada laporan keuangannya bersertanotes to financial statement dengan penilaian atas pemenuhan kriteria pengakuan sesuai dengan yang diterapkan pada PSAK 19 (IFRS 38) dan PSAK 22 (IFRS 3). Pada bagian akhir dari tabel, dapat dilihat jumlah keseluruhan perusahaan yang memenuhi masing-masing kriteria Pengungkapan Aset Tidak Berwujud Dengan Umur Manfaat Terbatas dan Tidak Terbatas Berdasarkan tabel 4.3 (Penilaian Pemenuhan Kriteria pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan Indeks LQ 45), perusahaan yang telah mengungkapkan mengenai adanya pemisahan atas aset tidak berwujud dengan umur manfaat terbatas dan tidak terbatas atas aset yang mereka milikiyaitu sebanyak 26 perusahaan dari 34 perusahaan yang dianalisis. Sisanya terdapat 8 perusahaan yang tidak memiliki aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas. Sedangkan pada tabel 4.4 (Penilaian Pemenuhan Kriteria pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Singapura dengan indeks Strait Times), semua perusahaannya telah mengungkapkan secara tertulis dengan benar mengenai adanya pemisahan atas aset tidak berwujud dengan umur manfaat terbatas dan tidak terbatasatas aset tak berwujud yang mereka milikiyang tercatat sebanyak 25 perusahaan. Seharusnya sesuai dengan ketentuan PSAK 19 yang mengacu pada IFRS 38 yang telah di berlakukan semenjak 1 Januari 2011, setiap 49

13 perusahaan sudah seharusnya mengungkapkan adanya perubahan atas penentuan masa manfaat bagi aset tidak berwujud. Kriteria ini dapat dilihat pada PSAK No. 19 revisi 2010 umur manfaat dari aset takberwujud menjadi terbatas atau tidak terbatas. Tidak ada lagi pembatasan mengenai umur manfaat aset maksimal selama 20 tahun. Aset tidak berwujuddikatakan umur manfaatnya tidak terbatas apabila tidak diketahui batas waktunya padasaat pengkajian, namun bisa terjadi di masa yang akan datang umurnya menjadi terbatas.hal ini bisa disebabkan karena adanya perubahan pada estimasi akuntansi dan jugaadanya indikasi penurunan nilai. Kreteria ini dapat dilihat dari pengungkapan kebijakan akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan karena pada pengungkapan kebijakan biasanya diungkapkan mengenai jenis dan umur manfaat dari aset takberwujud tersebut. Beberapa perusahaan juga mengungkapkan mengenaiumur manfaat di notes to financial statement yang langsung berhubungan denganaset tak berwujud. Umur manfaat berguna bagi perusahaan untuk menentukanaset tak berwujud perlu diamortisasi atau tidak, karena aset tak berwujud yangmemiliki masa manfaat yang tidak terbatas tidak lagi diamortisasi sesuai dengankebijakan baru pada PSAK No. 19 revisi Beberapa perusahaan ada yang tetap mengungkapkan mengenai adanya umur manfaat dari aset tak berwujud menjadi terbatas atau tidak terbatas secara tertulis pada notes to financial statement, walaupun kondisi mereka yang tidak memiliki aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas. Untuk perusahaan Jasa Marga (JSMR), Global Media (BMTR), Mitra Adiperkasa (MAPI), Keppel Corporation Limited, ST Engineering, Singapore Press Holding, dan Golden Agri-resorces LTD mereka tidak 50

14 mengungkapkan secara tertulis dalam notes to financial statement, akan tetapi mereka tetap melakukan perhitungan amortisasi sesuai dengan ketentuan yang yang berlaku di PSAK dan IFRS. Persentase pemenuhan kriteria yang membandingkan dengan jumlah perusahaan yang berada di Indonesia dan Singapura dapat dilihat pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Persentase Pemenuhan Kriteria PSAK 19 atau IFRS 38 (Kriteria 1) Berdasarkan dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa perusahaanperusahaan disingapura lebih banyak yang mengungkapkan dibanding perusahaan-perusahaan di indonesia dengan persentasi 85% berbanding 100% Pengungkapan Atas Pengujian Atas Penurunan NilaiAset tidak berwujud Berdasarkan tabel 4.3 (Penilaian Pemenuhan Kriteria Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan Indeks LQ 45), 51

15 semua perusahaan di Indonesiatelahmelakukan pengungkapan atas pengujian penurunan nilai untuk aset tidak berwujud dengan umur manfaat terbatas maupun masa manfaat tidak terbatas atas aset yang mereka miliki sesuai dengan standar yang diterapkan. Sedangkan pada tabel 4.4 (Penilaian Pemenuhan Kriteria pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Singapura dengan indeks Strait Times), semua perusahaan di Singapurayang memiliki aset tidak berwujud dengan masa manfaat terbatas maupun masa manfaat tidak terbatas juga telah melakukan pengungkapan atas pengujian penurunan nilai sesuai dengan standar yang telah diberlakukan. Perusahaan-perusahaan tersebut menampilkan sesuai dengan standar yang berlaku,dimana perusahaan diwajibkan untuk melakukanpengujianpenurunan nilai suatu aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas setiap tahunnya. Sedangkan untukaset tidak berwujud dengan masa manfaat terbatas dapat diuji setiap tahunnya atau dikarenakan adanya indikasi bahwa aset tidak berwujud mengalami penurunan nilai. Kenyataan bahwa tidak ada lagi pasar aktif bagi aset yang direvaluasi dapat menjadi indikasi bahwa aset mengalami penurunan nilai.jika suatu aset tidak berwujud dalam sekelompok aset yang akan dilakukan penilaian kembali tetapi tidak dapat dilakukan penilaiankembali karena tidak terdapat pasar aktif untuk aset tersebut, maka harus dicatat pada harga perolehannya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai yang terjadi diperusahaan akan diakui dalam laporan rugi laba selama periode sesuai.pengakuan kerugian atas 52

16 penurunan nilai pada aset dapat juga memberikan indikasi bahwa periode amortisasi dapat dirubah. Persentase pemenuhan kriteria yang membandingkan dengan jumlah perusahaan yang berada di Indonesia dan Singapura dapat dilihat pada gambar 4.2. Gambar 4.2 Persentase Pemenuhan Kriteria PSAK 19 atau IFRS 38 (Kriteria 2) Berdasarkan dari gambar 4.2 dapat dilihat baik perusahaan di Indonesia maupun Singapura sama-sama menerapkan secara benar Pengungkapan atas penerapan awal yang dilakukan perusahaan untuk perubahan atas perlakuan goodwill. (PSAK No. 22 revisi 2010 paragraf 66a dan 66b) Bila melihat tabel 4.3 (Penilaian Pemenuhan Kriteria pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan Indeks LQ 45), terdapat sebanyak 29 perusahaan dari 34 perusahaan yang mengungkapkan secara jelas atas penerapan awal yang mereka lakukan terhadap perubahan perlakuan goodwill dikarenakan adanya perubahan standar. Sisanya 5 53

17 perusahaan lainnya merupakan perusahaan yang tidak mengikuti standar yang telah diterapkan. Sedangkan pada tabel 4.4 (Penilaian Pemenuhan Kriteria pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Singapura dengan indeks Strait Times), semuaperusahaan yang telah mengungkapkan secara jelas atas penerapan awal yang mereka lakukan terhadap perubahan perlakuan goodwill, dikarenakan adanya perubahan yaitu sebanyak 24 perusahaan dari 25 perusahaan yang dianalisis. Perusahaan-perusahaan yang telah melakukan pengungkapan sesuai dengan standar yang berlaku, mereka memberikan informasi-informasi seperti : _ Sebelumnyagoodwill diamortisasi selama 5 20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. Sekarang untuk goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis yangtanggal akuisisinya sebelum 1 Januari 2011, perusahaan akanmenghentikan amortisasi goodwillnya sejak awal periodetahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari2011; - Goodwill yang termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan efektif 1 Januari 2011 tidak lagi diamortisasi tetapi diuji penurunan nilai setiap tahun sebagai bagian dari investasi - Perusahaan akan mengeliminasi jumlah tercatat yang terkait denganakumulasi amortisasi sehubungan penurunan goodwillpada awal periode tahun buku yang dimulai pada atausetelah tanggal 1 Januari

18 Seharusnya sesuai dengan ketentuan berlaku,perusahaan yang memiliki goodwillharus mengungkapkan ketentuan tersebut. Ketentuan ini dapat memberikan dampak atas perhitungan goodwill. Perusahaan seperti Garuda Indonesia, Perusahaan Gas Negara yang berada di Indonesia dan Capmalls Asia yang berada di Singapura, mereka merupakan perusahaan yang tidak memiliki goodwill, tetapi mereka tetap memberikan keterangan atas perubahan perlakuan goodwill tersebut. Ada juga perusahaan yang memiliki goodwill dalam laporan keuangan mereka tetapi perusahaan tidak memberikan keterangan secara tertulis dalam notes to financial statement perlakuan mereka terhadap goodwill seperti perusahaan Jasa Marga. Persentase pemenuhan kriteria yang membandingkan dengan jumlah perusahaan yang berada di Indonesia dan Singapura dapat dilihat pada gambar 4.3. Gambar 4.3 Persentase Pemenuhan Kriteria PSAK 19 atau IFRS 38 (Kriteria 3) 55

19 Berdasarkan dari Gambar 4.3 perusahaan di Indonesia memiliki presentasi yang lebih sedikit di banding perusahaan di Singapura dengan perbandingan 85% berbanding 94% Pengungkapan atas penerapan awal yang dilakukan perusahaan untuk goodwill negatif yang diakui sebelumnya. (PSAK No. 22 revisi 2010 paragraf 67) Berdasarkan tabel 4.3 (Penilaian Pemenuhan Kriteria pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan Indeks LQ 45), perusahaan di Indonesia yang telah mengungkapkan sesuai dengan standar atas penerapan awal untuk goodwill negatif yang diakui sebelumnya sebanyak25 perusahaan dari 34 perusahaan yang dianalisis.terdapat sebanyak 3 perusahaan yang tidak menampilkan sesuai standar dan sisanya 6 perusahaan lainnya merupakan perusahaan yang tidak memiliki goodwill. Sedangkan pada tabel 4.4 (Penilaian Pemenuhan Kriteria pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Singapura dengan indeks Strait Times), perusahaan-perusahaan yang berada di Singapura yang menerapkan sesuai dengan standar terdapat sebanyak 20 dari 21 perusahaan yang di memiliki goodwill. Sisanya merupakan perusahaan yang melakukan penerapan yang tidak sesuai dengan standar. Salah satu perusahaan yang melakukan penerapan sesuai dengan standar adalah perusahaan Aneka Tambang. Perusahaan ini memperlakukan goodwill negatif yang berasal dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum tanggal 1 januari dihentikan pengakuannya dengan melakukan 56

20 penyesuaian terhadap saldo laba awal periode buku pada tanggal 1 januari Kasus ini terjadi pada tanggal 22 Desember 2010 ketika perusahaan menaiki kepemilikan saham di AJSI senjadi 100% dan mencatat goodwill negatif sebesar Rp Sehingga goodwill negatif yang berasal dari kombinasi bisnis tersebut dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian terhada saldo laba awal periode buku pada tanggal 1 Januari Pada perusahaan Indomobil Sukses Internasional juga mengidentifikasikan adanya goodwill negatif sebesar Rp yang diakui sebagai pendapatan operasi lain-lain dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Sedangkan perusahaan PP London Sumatra Indonesia merupakan perusahaan yang memiliki goodwill dalam laporan keuangannya, tapi tidak memberikan keterangan atas perlakuan goodwill yang perusahaan miliki sehingga tidak dapat dilakukan pengecekan atas keserasian perlakuan dengan standar yang telah ditetapkan. Perusahaan Noble Group merupakan salah satu perusahaan di Singapura yang melakukan penurunan nilai goodwill pada Metal, Minerals, and Ores pada tahun 2012, tetapi perusahaan ini tidak memberikan keterangan yang jelas atas penurunan nilai tersebut.. Sisanya untuk beberapa perusahaan yang tidak melakukan pengungkapan atas penerapan awal tersebut dikarenakan mereka tidak memiliki goodwill. 57

21 Berdasarkan pembahasan yang tersebut, berikut merupakan gambar yang membandingkan kesesuaian penerapan untuk negara Indonesia dan Singapura dengan persentase: Gambar 4.4 Persentase Pemenuhan Kriteria PSAK 19 atau IFRS 38 (Kriteria 4) Berdasarkan Gambar 4.4 perusahaan di Singapura lebih banyak yang mengungkapkan sesuai dengan standar dibandingkan dengan perusahaan di Indonesia dengan perbandingan 96% berbanding 91% Adanya pengungkapan serta penerapan yang dilakukan perusahaan atas merek dagang Berdasarkan tabel 4.3 (Penilaian Pemenuhan Kriteria pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan Indeks LQ 45), perusahaan yang telah melakukan penerapan yang sesuai dengan standar yang diterapkan untuk merek dagang terdapat5 perusahaan dari 34 perusahaan yang dianalisis. 5 perusahaan lainnya merupakan perusahaan yang tidak memiliki merek dagang dalam laporan keuangan mereka, dan 5 58

22 perusahaan lainnya merupakan perusahaan yang tidak menerapkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sedangkan pada tabel 4.4 (Penilaian Pemenuhan Kriteria pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Singapura dengan indeks Strait Times), terdapat sebanyak 6perusahaan dari 25 perusahaan yang di analisis dan sisanya merupakan perusahaan yang tidak memiliki merek dagang. Ketentuan yang terbaru menetapkan merek dagang tidak lagi harus berpedoman dengan umur manfaat dengan batas maksimal 20 tahun, tetapi merek dagang juga dapat dijadikan sebagai aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas. Ketika merek dagang menjadi aset dengan masa manfaat tidak terbatas maka aset tersebut tidak lagi di amortisasi, tetapi diuji penurunan nilainya setiap tahun. Perusahaan yang tidak melakukan sesuai ketentuan yang berlaku merupakan perusahaan yang memiliki merek dagang tetapi tidak memberikan keterangan serta perhitungan secara jelas seperti perusahaan Astra Internasional. Semen Indonesia dan Mitra Adiperkasa merupakan perusahaan yang tidak melakukan amortisasi, seharusnya sesuai dengan merek dagang yang perusahaan miliki tersebut disertai keterangan memiliki umur manfaat 10 sampai 40 tahun. Ketika merek dagang dengan masa manfaat 10 tahun dibeli dengan harga tertentu, kemudianperusahaan ingin memperpanjang masa manfaat dari aset tersebut, bila perusahaan harus mengeluarkan biaya yang sama pada saat pertama kali perusahaan membeli merek dagang. Dengan demikian, umur manfaat merek dagang itu terbatas. Akan tetapi bila perusahaanmengeluarkan 59

23 biaya yang lebih kecil dari harga pada saat membeli untuk perpanjangan merek dagang tersebut, maka merek dagang tersebut dapat disebutkan sebagai aset dengan masa manfaat aset tidak terbatas. Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, berikut merupakan gambar yang membandingkan kesesuaian penerapan untuk negara Indonesia dan Singapura dengan persentase: Gambar 4.5 Persentase Pemenuhan Kriteria PSAK 19 atau IFRS 38 (Kriteria 5) Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan perusahaanperusahaan di Singapura lebih banyak yang mengungkapkan sesuai standar dibandingkan dengan perusahaan di Indonesia Pengungkapan atas pemisahan untuk tahap penelitian (research) dan tahap pengembangan (development) (PSAK No. 19 revisi 2010 paragraf 42) Berdasarkan tabel 4.3 (Penilaian Pemenuhan Kriteria pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan Indeks LQ 45), 60

24 perusahaan yang telah melakukan pengungkapan atas pemisahan terhadap tahap penelitian dan tahap pengembangansesuai dengan standar sebanyak7perusahaan dari 34 perusahaan yang dianalisis.dengan 3 perusahaan yang tidak mengungkapkan sesuai dengan standar, dan perusahaan lainnya merupakan perusahaan yang tidak mengungkapkan atas perpisahan tersebut dikarenakan tidak memiliki tahap penelitian dan tahap pengembangan. Sedangkan pada tabel 4.4 (Penilaian Pemenuhan Kriteria pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Singapura dengan indeks Strait Times), perusahaan yang telah melakukan pengungkapan atas pemisahan terhadap tahap penelitian dan tahap pengembangan sesuai dengan standar sebanyak9perusahaan dari 25 perusahaan yang dianalisis. Dengan 2 perusahaan yang tidak mengungkapkan sesuai dengan standar,dan perusahaan lainnya yang tidak mengungkapkan atas perpisahan tersebut dikarenakan tidak memiliki tahap penelitian dan tahap pengembangan. Menurut ketentuan yang berlaku, seharusnya sudah terdapat pemisahan antara tahap pengembangan dan tahap penelitian. Karena dari tahap pengembangan memiliki makna yang berbeda dengan tahap penelitian. Tahap pengembangan adalah penerapan temuan riset atau pengetahuan lainnya pada suatu rencana atau rancangan produksi bahan baku, alat, produk, proses, sistem, atau jasa yang sifatnya baru atau yang mengalami perbaikan substansial, sebelum dimulainya produksi komersial atau pemakaian Sedangkan tahap riset adalah penelitian orisinal dan terencana yang dilaksanakan dengan harapan memperoleh pembaruan pengetahuan dan pemahaman teknis atas ilmu yang baru. 61

25 Tahap Penelitian Tahap Pengembangan (beban) Tahap Pengembangan (ATB) Gambar 4.6 Siklus Tahapan Atas Tahap Penelitian dan Tahap Pengembangan Dapat dilihat pada Gambar 4.6 bahwa pada awal perusahaan melakukan perencanaan yang dilaksanakan dengan harapan memperoleh pembaruan pengetahuan dan pemahaman teknis atas ilmu yang baru itu disebut itu termasuk dalam tahap penelitian. Ketika perusahaan telah melakukan penerapan atas temuan riset atau pengetahuan lainnya pada suatu rencana atau rancangan tetapi belum memenuhi kriteria aset tidak berwujud dalam tahap pengembangan, maka segala pengeluaran biaya atas tahap pengembangan didalokasikan ke beban. Bila dalam tahap pengembangan telah memenuhi 6 kriteria, maka tahap pengembangan dapat digolongkan sebagai aset tidak berwujud. Perusahaan seperti Sembcorb Marine, Thai Beverage Public Company, dan Capmalls Asia merupakan perusahaan yang tetap mengungkapkan adanya pemisahan antara tahap tersebut walaupun mereka tidak memiliki tahap penelitan dan pengembangan. Sedangkan seperti perusahaan Wilmar, Singapore Telecommunication, Unilever Indonesia mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan terhadap tahap riset ataupun penelitian, dengan begitu segala pengeluaran dari perusahaan dialokasikan kedalam beban. 62

26 Berdasarkan pembahasan yang tersebut, berikut merupakan gambar yang membandingkan kesesuaian penerapan untuk negara Indonesia dan Singapura dengan persentase: Gambar 4.7 Persentase Pemenuhan Kriteria PSAK 19 atau IFRS 38 (Kriteria 6) Berdasarkan Gambar 4.7 perusahaan di Singapura lebih banyak yang mengungkapkan sesuai standar dibandingkan dengan perusahaan di Indonesia dengan perbandingan persentase 92% berbanding 91% Penerapan atas perlakuan pengakuan beban untuk tahap penelitian (PSAK No. 19 revisi 2010 paragraf 53 dan 54 ) Berdasarkan tabel 4.3 (Penilaian Pemenuhan Kriteria pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan Indeks LQ 45), terdapat 7 perusahaan yang memiliki tahap penelitian dan semuanya telah melakukan penerapan atas perlakuan pengakuan beban sesuai dengan standar yang diberlakukan. Sedangkan pada tabel 4.4 (Penilaian Pemenuhan Kriteria pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Singapura dengan indeks Strait 63

27 Times), dari 7 perusahaan yang memiliki tahap penelitian mereka melakukan penerapan atas perlakuan pengakuan sesuai dengan standar yang diberlakukan. Setiap perusahaan yang memiliki tahap riset disebuah proyek internal, dan dari tahap tersebut tidak dapat menunjukkan telah adanya suatu aset tidak berwujud yang akan dapat menghasilkan manfaat ekonomis masa depan. Maka, pengeluaran untuk riset diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Contoh contoh dari tahap penelitian yang ada di perusahaan yang dianalisis seperti : (a) Penelitian klinis yang dilakukan oleh perusahaan Kalbe Farma. (b) Penelitian atas evaluasi sistem dan jasa oleh perusahaan Unilever. (c) Penelitian atas peralatan sawit oleh perusahaan PP London Sumatra Indonesia dan Singapore Press Holding. (d) Penelitian atas penemuan ilmiah dan ilmu pengetahuan secara teknis oleh perusahaan Sembcorp Industries dan Keppel corporation Limited. Berdasarkan pembahasan yang tersebut, berikut merupakan gambar yang membandingkan kesesuaian penerapan untuk negara Indonesia dan Singapura dengan persentase: 64

28 Gambar 4.8 Persentase Pemenuhan Kriteria PSAK 19 atau IFRS 38 (Kriteria 7) Berdasarkan Gambar 4.8 baik perusahaan di Indonesia maupun perusahaan di Singapura sama-sama menerapkan sesuai dengan standar Penerapan atas kapitalisasi biaya pengembangan untuk tahap pengembangan. (PSAK No. 19 revisi 2010 paragraf 42b dan 56 ) Berdasarkan tabel 4.3 (Penilaian Pemenuhan Kriteria pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan Indeks LQ 45), terdapat 5 perusahaan dari 9 perusahaan yang memiliki tahap pengembangan dan melakukan pengakuan sesuai dengan standar yang telah diberlakukan, sisanya 4 perusahaan merupakan perusahaan yang tidak melakukan sesuai standar yang berlaku. Sedangkan pada tabel 4.4 (Penilaian Pemenuhan Kriteria pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Singapura dengan indeks Strait Times), terdapat 9 perusahaan yang mengungkapkan secara benar dari 10 perusahaan yang memiliki tahap pengembangan. Sisanya 1 perusahaan yang tidak sesuai dengan standar yang ditentukan. 65

29 Dalam tahap pengembangan seharusnya perusahaan melakukan penyesuaian terhadap kriteria tahap pengembangan yang dapat diakui sebagai aset seperti : a. Teknis penyelesaian aset tidak berwujud tersebut sehingga aset tersebut dapat digunakan atau dijual, seperti pengembangan atas produk yang dilakukan pada perusahaan Kalbe Farma. b. Kemampuan untuk menggunakan atau menjual aset tersebut, seperti kontraksi pada lokasi Jurong Island pada perusahaan Sembcorp. c. Menyelesaikan aset tersebut dan kemudian menjualnya, seperti pengembangan plasma pada perusahaan Indofood Sukses Makmur. d. Aset tidak berwujud akan menghasilkan kemungkinan besar manfaat ekonomis masa depan. e. Tersedianya sumber daya teknis, keuangan, dan sumber daya lainnya untuk menyelesaikan pengembangan aset tidak berwujud dan untuk menggunakan atau menjual aset tersebut; f. Kemampuan untuk mengukur secara andal pengeluaran yang terkait dengan aset tidak bewujud selama pengembangannya. Ketika tahap pengembangan tidak dapat memenuhi kriteria tersebut, maka segala pengeluaran yang timbul dari taham pengembangan tersebut dianggap sebagai beban. Berdasarkan pembahasan yang tersebut, berikut merupakan gambar yang membandingkan kesesuaian penerapan untuk negara Indonesia dan Singapura dengan persentase: 66

30 Gambar 4.9 Persentase Pemenuhan Kriteria PSAK 19 atau IFRS 38 (Kriteria 8) Berdasarkan Gambar 4.9 perusahaan di Singapura lebih banyak yang mengungkapkan sesuai dengan standar dibandingkan dengan perusahaan di Indonesia. 67

Kata kunci: Aset tidak berwujud, PSAK 19, Standar akuntasi, LQ45, Strait Times

Kata kunci: Aset tidak berwujud, PSAK 19, Standar akuntasi, LQ45, Strait Times ANALISIS PENYAJIAN PENGUNGKAPAN ASET TIDAK BERWUJUD MENURUT PSAK 19 (REVISI 2010) / IAS 38 YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS LQ 45 DAN STRAIT TIMES Paulin Angeline, Stefanus Ariyanto, SE., Ak., M.Ak ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada perusahaanperusahaan dari berbagai bidangusaha selain bidang perbankan yang terdaftar pada

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel Lampiran 1. Sampel Penelitian Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel Observasi 1 (Periode Formasi: Bulan Februari 2012-Bulan Juni 2012) No. Kode Nama Perusahaan 1 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk 2 ADRO PT

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun Lampiran 1 Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012 No Emiten Kode Emiten Sektor Industri Tanggal Listing 1 PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI Pertanian 09 Desember 1997 2 PT.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun Lampiran 1 Perhitungan Koefisien Laba Tahun 2011-2015 Koefisien Laba Tahun 2011 No Kode 2009 2010 2011 PERUBAHAN PERUBAHAN 2011-2010 2010-2009 MEAN STDEV CV I 1 AALI 2610218000 2964040000 3332932000 368892000

Lebih terperinci

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham Pada Jakarta Islamic Index (JII) Presented By : Slamet Hidayatulloh BAB I ( LATAR BELAKANG, RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH )

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v i DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 36 LAMPIRAN 1 Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 No. Nama Emiten Frekuensi Jumlah Kode Nama Perusahaan November 10 Januari 11 Februari Juli 11 Agustus 11 Januari 12 1. AALI Astra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Ukuran Perusahaan (FIRM SIZE) dan Harga Saham. Penelitian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan didukung oleh teoriteori yang dipelajari dan hasil pembahasan yang diperoleh mengenai analisis rasio keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study), dimana event study merupakan salah satu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Data LQ45 merupakan salah satu indeks saham pada Bursa Efek Indonesia, dipilihnya LQ45 sebagai sample pada penelitian ini karena indeks LQ45 merupakan kumpulan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan yaitu untuk memperoleh profit atau laba yang maksimal. Sehingga dalam laporan keuangan, profitabilitas merupakan ukuran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada penelitian ini, yang dijadikan sampel adalah saham-saham yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada penelitian ini, yang dijadikan sampel adalah saham-saham yang BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1. Paparan Data Hasil Penelitian Pada penelitian ini, yang dijadikan sampel adalah saham-saham yang termasuk indeks LQ-45. Mengingat indeks LQ 45

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa

BAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kelompok saham yang tergabung dalam Jakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 adalah perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas sahamsaham

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan menjadi dua, 1 yaitu : a) Data primer, adalah data yang diperoleh secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian terapan yaitu penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk lebih efisien, efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan manajemen yang baik dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada satu aset atau lebih selama jangka waktu tertentu dengan harapan memperoleh pendapatan atau peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI), karena perusahaan yang akan diambil merupakan perusahaan yang telah go public

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini merupakan indeks harga saham individu yang tercatat di LQ45 Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2014, sebanyak 38 emiten

Lebih terperinci

Fuji Nurdiani

Fuji Nurdiani ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE DESEMBER 2015 MEI 2016 Fuji Nurdiani 131212069 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam

Lebih terperinci

Bank Tabungan Negara (Persero) Bank

Bank Tabungan Negara (Persero) Bank LAMPIRAN 126 Lampiran 1 Daftar perusahaan LQ 45 2013-2015 Data Emiten Februari 2013 No Kode Emiten Sub Sektor 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk Pertanian 2 ADRO Adaro Energy Tbk Batu Bara 3 AKRA AKR Corporindo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Intesitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda - beda. Sebagian sekuritas memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 8 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. Indeks Saham Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Periode Pengamatan Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini meneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan IDX.com yang memberikan laporan harga harian saham di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. dan IDX.com yang memberikan laporan harga harian saham di Bursa Efek BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di PT. Pojok Bursa Efek Indonesia UIN malang dan IDX.com yang memberikan laporan harga harian saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan rasio Sharpe yaitu diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),

Lebih terperinci

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PERUSAHAAN LQ 45 TAHUN

Lebih terperinci

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BAB 2 INDEKS KOMPAS 100 2.1 Sejarah Bursa Indeks Kompas 100 Saat ini BEI memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap berkembang dan dapat mensejahterakan para pemegang sahamnya. Fungsi manajemen keuangan menjadi pemegang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian diambil dari keseluruhan populasi pada Jakarta Islamic

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian diambil dari keseluruhan populasi pada Jakarta Islamic BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian diambil dari keseluruhan populasi pada Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2013. Berdasarkan data yang diperoleh penulis pada tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Ferdinand, 2006).

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas pembentukan portofolio menggunakan metode goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang akan dipilih menjadi kandidat portofolio

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index

Lebih terperinci

Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015)

Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015) LAMPIRAN 95 Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015) 45 Saham LQ-45 Return Saham Uji Normalitas Data Return Saham 43 Saham

Lebih terperinci

RD - Saham. REKSA DANA AAA Blue Chip Value. Fund. RD - Mixed

RD - Saham. REKSA DANA AAA Blue Chip Value. Fund. RD - Mixed Peraturan : X.N.1 CIMB Principal Asset Management, mor & mor & 3 - DANA PENSIUN BANK CIM 0 (11-11-2010) --0-96,997,046,480.77 0.00 79,521,848,751.86 0.00 RD - Syariah - REKSADANA AAA - - 964,370.99 1,695.41

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan nasional harus berjalan seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan. Pembangunan suatu negara digambarkan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least BAB III PEMBAHASAN Pada bab pembahasan ini dibahas mengenai pendekatan Least Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least Discriminant pada model Black-Litterman dengan saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Nilai perusahaan merupakan suatu aset yang berharga yang melekat pada perusahaan itu sendiri, yang mencermikan kondisi perusahaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk berinvestasi, salah satunya dengan ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja (purposive) yaitu di PT. Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji 40 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu bertujuan untuk menggambarkan atau mendefinisikan apa yang terlibat di dalam suatu kegiatan, apa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti dengan data sekunder. Obyek dalam penelitian ini adalah saham-saham di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti dengan data sekunder. Obyek dalam penelitian ini adalah saham-saham di BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan sebuah obyek penelitian yang diambil oleh peneliti dengan data sekunder. Obyek dalam penelitian ini adalah saham-saham di

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE

PENGARUH EARNING PER SHARE PENGARUH EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO, RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN MARKET VALUE ADDED TERHADAP HARGA SAHAM DALAM KELOMPOK JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN 28-2011 SKRIPSI Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengumuman dividen mempunyai arti bagi investor, oleh karena itu berpengaruh terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan dasar bagi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. ROE) yang mempengaruhi harga saham. Maka dapat. 1. Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa Return On Assets (ROA)

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. ROE) yang mempengaruhi harga saham. Maka dapat. 1. Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa Return On Assets (ROA) BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap faktorfaktor (ROA dan ROE) yang mempengaruhi harga saham. Maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 26 MARET 2013 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 4,737.9-4,806.4 Saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada. dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA terdiri dari 10 negara

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada. dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA terdiri dari 10 negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada persiapan berlangsungnya pasar bebas dengan pelaku ekonomi yang dikenal dengan Masyarakat

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 33 3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran tentang praktek pengungkapan CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan dan menganalisis hubungan pengungkapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di PT. Pojok Bursa Efek Indonesia UIN malang dan IDX.com yang memberikan laporan harga harian saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan Yang Termasuk Indeks BISNIS-27 Tahun

Daftar Perusahaan Yang Termasuk Indeks BISNIS-27 Tahun L1 Lampiran 1 Daftar Perusahaan Yang Termasuk Indeks BISNIS-27 Tahun 2010-2011 1 ADRO Adaro Energy 2 ANTM Aneka Tambang (Persero) 3 ASII Astra International 4 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) 5 BBRI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan.

BAB III METODE PENELITIAN. metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif kuantitatif, data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik

Lebih terperinci

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR) L1 LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) R i Pt = Ln P t 1 x 100 % Hitung Korelasi CAPM Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR) 1/ n ( 1+ R )( 1+ R

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Deskripsi Berbagai Indeks Saham Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar,

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 1640

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 1640 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 1640 ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA POLITIK (PEMILIHAN UMUM PRESIDEN) DI INDONESIA DAN SINGAPURA

Lebih terperinci

Return On Investment (ROI)

Return On Investment (ROI) 121 Lampiran 1. Hasil perhitungan rasio perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2008-2010 Return On Investment (ROI) No Kode Nama Emiten Tahun Ratarata 2008 2009 2010 1 ADRO Adaro Energy

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 28 JANUARI 2014 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 4,249.3-4,397.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan LQ45 periode 2013-2015 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Stock Exchange) jl. Sudirman Jakarta Selatan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian JII (Jakarta Islamic Indeks) pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Menurut Jogiyanto (2011) objek penelitian adalah suatu entitas

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Menurut Jogiyanto (2011) objek penelitian adalah suatu entitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dihilangkan dari suatu penelitian. Menurut Jogiyanto (2011) objek penelitian adalah suatu entitas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel dan Data Perhitungan Tahun 2009

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel dan Data Perhitungan Tahun 2009 o. Lampiran. Daftar Perusahaan Sampel dan Data Perhitungan Tahun 2009 ama Perusahaan Kode Ukuran Perusahaan Kepemilikan Manajerial Kepemilikan Institusional Current Ratio Debt to Equity Ratio Return on

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara terutama negara-negara maju yang menganut sistem ekonomi pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. negara terutama negara-negara maju yang menganut sistem ekonomi pasar 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mencari sumber dana sekaligus sebagai sarana bagi investor untuk menanamkan modalnya. Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Komite Audit Pada Audit delay, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 12.3, 2015, hal. 482.

BAB I PENDAHULUAN. dan Komite Audit Pada Audit delay, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 12.3, 2015, hal. 482. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan media informasi bagi pengguna untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia harus menyerahkan

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 12 SEPTEMBER 2013 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Menguat Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 4,233.1-4,462.9 Saham

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 5 DESEMBER 2013 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Melemah Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 4,223.8-4,276.4 Saham yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini meneliti pengaruh mediasi Corporate Social Responsibility Disclosure terhadap hubungan antara Good Corporate Governance dan nilai perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Blue chip Istilah ini sebenarnya berasal dari istilah di kasino, di mana blue chip mengacu pada counter yang memiliki nilai paling besar. saham blue chip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Semua investor memiliki motivasi dan harapan dalam mendapatkan return yang sesuai dengan risiko yang diambil dalam pasar modal. Volume transaksi dan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN

IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN Mochamad Kohar Mudzakar Universitas Widyatama, Bandung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif tersebut adalah penelitian yang mengolah angka-angka atau data yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif tersebut adalah penelitian yang mengolah angka-angka atau data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana penelitian kuantitatif tersebut adalah penelitian yang mengolah angka-angka atau data

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Industri Syariah Sejarah perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan, asuransi dan pasar modal pada dasarnya merupakan suatu proses sejarah

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 13 FEBRUARI 2013 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Melemah Prediksi periode intraday: Sideways menguat Level support-resistance: 4,488.5-4,578.4 Saham yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif data

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berinvetasi merupakan salah satu wujud dari perencanaan keuangan di masa yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return (tingkat pengembalian)

Lebih terperinci

1 DAFTAR SAHAM DALAM PERHITUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 05 JUNI 2009 NOVEMBER

1 DAFTAR SAHAM DALAM PERHITUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 05 JUNI 2009 NOVEMBER Lampiran 1 DAFTAR SAHAM DALAM PERHITUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 05 JUNI 2009 NOVEMBER 2009 (Lampiran Pengumuman BEI No. Peng-00062/BEI.PSH/06-2009 Tanggal 04 Juni 2009) NO. KODE EMITEN KET 1. AALI

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIA N

BAB 3 METODE PENELITIA N BAB 3 METODE PENELITIA N 3.1 Desain Penelitian Berikut ini merupakan desain penelitian yang digunakan penulis: Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode Penelitian Unit Analisis Time

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 13 NOVEMBER 2013 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 4,318.1-4,486.4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian berlangsung ketika meneliti data historis penutupan saham perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari

Lebih terperinci

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM ANALISIS PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2015) Nama : Amelia Pujaastuti Npm : 10212705 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di:

JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 21-30 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENGGUNAAN PENDEKATAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN METODE VARIANCE-COVARIANCE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan didasari oleh falsafah positivisme yaitu ilmu yang vailid, ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan didasari oleh falsafah positivisme yaitu ilmu yang vailid, ilmu 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Sifat Penelitian Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian Asosiatif (Hubungan), ini karena bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. haruslah lebih besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang. menunjang kelangsungan usaha mereka.

BAB I PENDAHULUAN. haruslah lebih besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang. menunjang kelangsungan usaha mereka. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga pasar modal merupakan sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang

Lebih terperinci