Sasaran Kunjungan Kerja Spesifik dititik beratkan pada aspek:
|
|
- Devi Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK TIM KOMISI VI DPR RI KE BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK, PT ANGKASA PURA I (PERSERO) PADA MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG TANGGAL MARET 2012 I. PENDAHULUAN A. DASAR 1. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat RI nomor: /DPR RI/I/ tentang Tata Tertib, khususnya Pasal 159 ayat (1), (2) dan Pasal 160 ayat (2). 2. Keputusan Rapat Intern Komisi VI DPR RI tanggal 30 Januari 2012 mengenai Kunjungan Kerja Spesifik ke Bandara Internasional Lombok, PT. Angkasa Pura I (Persero) pada Masa Persidangan III Tahun Sidang B. MAKSUD DAN TUJUAN Laporan ini dimaksudkan untuk menyampaikan pokok-pokok permasalahan sebagai hasil temuan Komisi VI DPR RI yang menyangkut bidang tugasnya dalam Kunjungan Kerja Spesifik ke Bandara Internasional Lombok, PT Angkasa Pura I (Persero) dalam rangka memenuhi salah satu fungsi Dewan sebagaimana diatur dalam Tata Tertib DPR RI dengan tujuan untuk menyusun bahan masukan bagi pemerintah dalam rangka melakukan pengawasan terkait dengan Pembangunan Bandara Internasional Lombok. C. SASARAN DAN OBYEK KUNJUNGAN KERJA Sasaran Kunjungan Kerja Spesifik dititik beratkan pada aspek: 1. Melihat langsung kondisi dan situasi obyek yang terkait dengan Bandara Internasional Lombok, Praya di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. 1
2 2. Memperoleh data, informasi dan masukan langsung dari lapangan yang berkaitan dengan Progres Pembangunan Bandara Internasional Lombok, PT. Angkasa Pura I (Persero). Dalam kunjungan kerja tersebut, kegiatan utama Tim Komisi VI DPR RI adalah: 1. Mengadakan diskusi dengan Direksi dan Manajemen PT. Angkasa Pura I (Persero) dan Pengelola Bandara Internasional Lombok di Praya di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. 2. Melakukan kunjungan lapangan ke Bandara Internasional Lombok, PT Angkasa Pura I (Persero) di Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. D. WAKTU DAN ACARA KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK (Terlampir) E. ANGGOTA TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK (Terlampir) II. DESKRIPSI UMUM Bandara Internasional Lombok (BIL) terletak di Lokasi : Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat Jarak : kurang lebih 40 km dari Bandara Lama (Selaparang) Perbedaan antara Bandara Selaparang dan Bandara Internasional Lombok URAIAN BANDARA BANDARA INTERNASIONAL SELAPARANG LOMBOK Luas Lahan 69 Ha 551 Ha Runway 09-27; m x 40 m 13 31; m x 45 m Apron m m2 Taxiway Exit Taxiway : 2 Exit Taxiway : 2 Terminal m2; Pax m2; Pax Car Park m m2 Telekomunikasi dan Navigasi Penerbangan TEL, DVOR/DME, NDB, MALS TEL, DVOR/DME, ILS, AWOS, PALS, CAT I 2
3 Gambar 1. Letak Posisi Bandara Internasional Lombok di Praya, Lombok Tengah Adapun Letak Bandara Internasional Lombok berada di wilayah Praya, Kabupaten Lombok Tengah yang berjarak kurang lebih 40 km dari Bandara lama (Selaparang) yang berada di Kota Mataram, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan luasan mencapai 550 Ha atau hampir 9 kali lebih luas dari bandara lama yang hanya mencapai 69 Ha. Bandara Internasional Lombok yang dibangun sejak tahun 2009 dengan menggunakan dana murni dari PT. Angkasa I (Persero) pada awalnya sempat mengalami kendala dalam pembangunannya yang dikerjakan oleh kontraktor swasta PT. Slipi Raya Utama yang dikerjasamakan dengan sub kontraktor swasta lain kurang lebih 20 sub kontraktor sehingga kontrak pembangunannya sempat diputus oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) sejak 3 bulan lalu dan selanjutnya dilakukan secara swakelola oleh PT. Angkasa Pura I (Persero). II. PERMASALAHAN Masih terbatasnya fasilitas dan kebersihan. Masalah keamanan dan ketertiban sekitar Bandara. Tingkat pertumbuhan penumpang yang masih rendah. Tingkat dan jadwal penerbangan (Garuda) yang masih terbatas. Bandara Internasional Lombok (BIL) dan Bandara Selaparang (lama) masih mengalami kerugian yang secara tak langsung masih membebani keuangan PT. Angkasa Pura I (Persero) sebagai pengelola Bandara 3
4 Beberapa upaya yang dilakukan oleh BIL dan PT AP I (Persero) Perbaikan Fasilitas Saran dan Kebresihan antra lain mencakup : Perbaikan talang dan saluran pembuangan air hujan. Pemasangan Alumunium Composite Panel (ACP). Pemasangan kaca dan sealant pada beberapa lokasi. Perbaikan toilet dan saluran pembuangan air kotor. Pemotongan rumput dan semak. Pembuatan waving gallery. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Melakukan koordinasi dengan instansi terkait (TNI, Polri dan Pemda). Pendekatan kepada tokoh masyarakat sekitar Bandara. Dukungan dari TNI AU (Paskhas). Kerjasama dengan Pemda Lombok Tengah dan Provinsi NTB. Sosialisasi terhadap lingkungan tentang keamanan Bandara. III. KINERJA BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK Selama 5 tahun terakhir ( ), rata-rata pergerakan pesawat hanya 4 % per tahun. Sedangkan pertumbuhan pergerakan penumpang mencapai 12 % per tahun Gambaran pertumbuhan real pendapatan non aero selama 2011 naik 18% dibanding periode yang sama pada tahun 2010 Komposisi pendpapatan yang bersumber dari Aero ATS : 40% dan Non aero 60% PROGRAM PKBL Beberapa program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang telah dilakukan PT. Angkasa Pura I (Persero) meliputi: Pelatihan keterampilan perbengkelan/otomotif untuk para pemuda desa lingkar bandara (Desa Ketare, Desa Tanak Awu, Desa Penujak) bekerjasama dengan PT Astra. Santunan kepada yatim piatu lingkar bandara setiap bulan. Penanaman Pohon Dilingkungan Bandara antara lain : a) Lokasi Bendungan Batujai Loteng b) Lokasi Bendungan Batu Bulan Sumbawa c) Lokasi Bypass Batujai Labulia & Bandara Internasional Lombok (BIL) IV. PENUTUP Terkait dengan peningkatan perluasan sarana dan fasilitas BIL serta peningkatan keamanan dan ketertiban bandara, maka upaya yang perlu ditingkatkan oleh pihak pengelola Bandara antara lain: 4
5 1. Peningkatan sarana kebersihan, khususnya Toilet dan lokasi sekitar Bandara. 2. Peningkatan keamanan dan ketertiban khususnya terkait dengan arus kedatangan dan keberangkatan, angkutan umum dan taxi serta pemagaran sekitar Bandara. 3. Perlunya kerjasama PT. Angkasa Pura I (Persero) dengan pihak Pemda Kabupaten Lombok Tengah terkait dengan ketertiban dan keamanan Bandara serta kerjasama dengan Pemkot Mataram terkait dengan masa depan pengelolaan Bandara Lama (Selaparang) sebagai asset PT Angkasa Pura I (Persero) 4. Untuk peningkatan Bandara (BIL) sebagai Airport City maka perlu kerjasama dengan pihak lain baik BUMN maupun Swasta dan Pemda dalam pengelolaan asset Bandara sebagai prime mover pertumbuhan ekonomi di masa mendatang 5. Perlu dukungan dari Komisi VI terkait dengan pengembangan Bandara Internasional Lombok di masa mendatang mengingat BIL merupakan Bandara yang pembangunannya didanai murni dari PT. Angkasa Pura I (Persero) dan tidak ada dana yang bersumber dari APBN. KOMISI VI DPR-RI 5
6 LAMPIRAN TABEL KINERJA BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK (BIL): Pergerakan Pesawat 14 15% 8% 5%4%2% 18% 48% Lion Air Garuda Indonesia Merpati Nusantara Batavia Air Lain-lain IAT Silk Air Rata rata pertumbuhan per tahun 4% Grafik 1. Pertumbuhan Pergerakan Pesawat di Selaparang dan BIL Pergerakan Penumpang 15 Rata rata pertumbuhan per tahun 12% Grafik 2. Pertumbuhan Pergerakan Penumpang di Selaparang dan BIL 6
7 Pertumbuhan Trafik Pax Berangkat Pertumbuhan Pendapatan (Dalam Milyar Rupiah) 16 Real Pend. Non Aero 2011 naik 18% dibanding periode yang sama tahun Grafik 3. Pertumbuhan Traffix Pax Berangkat dan Pendapatan Komposisi Pendapatan Grafik 4. Komopisi Pendapatan yang bersumber dari Aero ATS/Non ATS 7
8 Corporate Social Responsibility NO PROGRAM CSR 1. PENYALURAN DANA KEMITRAAN ,5 M 2. PENYALURAN BINA LINGKUNGAN ,5 M 3. PEMBERIAN HIBAH ,6 M TOTAL 22,6 M 4. PELATIHAN MEKANIK RODA 2 44 ORANG 5. JUMLAH MITRA BINAAN A. USAHA KECIL B. KOPERASI 6. PROGRAM PENANAMAN POHON A. LOKASI BENDUNGAN BATUJAI LOTENG B. LOKASI BENDUNGAN BATUBULAN SUMBAWA C. LOKASI BYPASS BATUJAI LABULIA & BIL 7. DAYA SERAP SDM LINGKAR BANDARA A. PT. ANGKASA PURA I B. MITRA KERJA & MITRA USAHA
IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI NTB. Sumbawa dan ratusan pulau-pulau kecil. Dari 280 pulau yang ada, terdapat 32
IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI NTB 4.1 Gambaran Umum Wilayah Provinsi NTB terdiri atas dua pulau besar yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa dan ratusan pulau-pulau kecil. Dari 280 pulau yang ada, terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian yang akan dilakukan, rumusan masalah yang menjadi topik
1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini diuraikan mengenai latar belakang kegiatan penelitian yang akan dilakukan, rumusan masalah yang menjadi topik pembahasan yang akan diteliti, serta tujuan dan
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL) tentang implementasi program
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di PT Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL) tentang implementasi program community relations
Lebih terperinciPERENCANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DARI BANDARA INTERNATIONAL LOMBOK KE KOTA MATARAM
PERENCANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DARI BANDARA INTERNATIONAL LOMBOK KE KOTA MATARAM Artyas Ebtadi (3106 100 720) Dosen Pembimbing : Ir. Hera Widyastuti, MT. JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciSASARAN DAN OBYEK KUNJUNGAN KERJA
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI DALAM RANGKA MELIHAT PROGRES PEMBANGUNAN PELABUHAN UDARA INTERNASIONAL SEPINGGAN, BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR YANG DIKELOLA OLEH BUMN PT. ANGKASA PURA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Metode penulisan yang digunakan pada makalah ini adalah metode kajian pustaka.
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang 1. 2. Pembatasan Masalah Penulis membatasi masalah pada makalah ini berupa konfigurasi, karakteristik, detail, dan rencana masa depan Bandar udara Selaparang Mataram.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat ke arah yang lebih baik sesuai dalam UUD 1945 (Ramelan, 1997). Peran pemerintah
Lebih terperinciBAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Terbentuknya Provinsi Gorontalo berdasarkan Undang-Undang No. 38 tahun 2000 maka
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Terbentuknya Provinsi Gorontalo berdasarkan Undang-Undang No. 38 tahun 2000 maka pada tanggal 16 Februari 2001 merupakan wujud dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk menyebabkan meningkatnya tuntutan manusia terhadap sarana transportasi. Untuk menunjang kelancaran pergerakan
Lebih terperinciMOU POLRES LOMBOK TENGAH DENGAN INSTANSI LAIN TAHUN 2016
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TENGAH MOU POLRES LOMBOK TENGAH INSTANSI LAIN TAHUN 2016 NO NAMA INTANSI PIMPINAN PENANDATANGANI ISI KESEPAKATAN 1 PT ANGKASA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kabupaten Sumba Barat dengan ibu kotanya bernama Waikabubak
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Kabupaten Sumba Barat dengan ibu kotanya bernama Waikabubak merupakan salah satu kabupaten yang ada di Pulau sumba dan Propinsi Nusa Tenggara Timur ( Lihat Gambar
Lebih terperinciSelain digunakan untuk operasional penerbangan
BAB III BANDAR UDARA ADISUCIPTO 3.1. KONDISI BANDAR UDARA 3.1.1. Lokasi Bandar Udara Bandar udara Adisucipto terletak sekitar 8 km arah timur kota Yogyakarta dengan koordinat geografis 07 47'S - 110 26'
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Sebelum PT (Persero) Angkasa Pura II berdiri terlebih dahulu dibangun landasan pacu Bandara Polonia Medan sehingga dengan adanya landasan inilah PT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat sekitar bandara juga memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan Bandara Adisutjipto di Yogyakarta memberi keuntungan bagi masyarakat Yogyakarta maupun sekitar Yogyakarta, bahkan wisatawan luar negeri. Keberadaan
Lebih terperinciTERMINAL PENUMPANG LOMBOK INTERNATIONAL AIRPORT Penekanan Konsep Desain Renzo Piano
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TERMINAL PENUMPANG LOMBOK INTERNATIONAL AIRPORT Penekanan Konsep Desain Renzo Piano Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (Airport) berfungsi sebagai simpul pergerakan penumpang atau barang dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bandar udara (Airport) merupakan salah satu infrastruktur penting yang diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Bandar udara (Airport) berfungsi
Lebih terperinciBAB II PROSES BISNIS. Sebuah korporat dalam perjalanan usahanya tentunya terkait atau didukung oleh
BAB II PROSES BISNIS 2.1 Proses bisnis utama Sebuah korporat dalam perjalanan usahanya tentunya terkait atau didukung oleh stakeholdernya, begitu juga dengan PT AP II. Dalam menjalankan proses bisnis,
Lebih terperinciEvaluasi dan Perencanaan Posisi Parkir Pesawat pada Apron Bandara Husein Sastranegara Bandung
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 3 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional September 2016 Evaluasi dan Perencanaan Posisi Parkir Pesawat pada Apron Bandara Husein Sastranegara Bandung
Lebih terperinciPROYEK STRATEGIS NASIONAL DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
PROYEK STRATEGIS NASIONAL DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Disampaikan dalam RATAS Presiden RI, 21 Februari 2017 bappeda.ntbprov.go.id NUSA TENGGARA BARAT Kemajuan Nyata,Tantangan
Lebih terperinciAnalisis Permintaan Pelayanan Taksi Argometer di Bandar Udara Juanda Surabaya ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN ANGKUTAN DI BANDARA JUANDA. Tabel 5.1.
ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN ANGKUTAN DI BANDARA JUANDA Bandara Juanda terletak di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, 20 km sebelah selatan kota Surabaya. Bandara Internasional Juanda, adalah bandar
Lebih terperinciMenimbang : a. bahwa berdasarkan Bab IV huruf A angka 2 huruf a dan b
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEPUTUSAN NOMOR: KP 048 Tahun 2017 TENTANG KOMITE FASILITASI (FAL) BANDAR UDARA INTERNASIONAL LOMBOK TAHUN 2017-2020 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alamnya sudah tersohor hingga ke dunia internasional. Dengan luas provinsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Bali menjadi tujuan wisata nomor satu di Indonesia. Keindahan alamnya sudah tersohor hingga ke dunia internasional. Dengan luas provinsi 5.636,66 km 2 yang terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kabupaten Ende dengan ibukotanya bernama Ende merupakan salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Kabupaten Ende dengan ibukotanya bernama Ende merupakan salah satu kabupaten yang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di daratan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA ADISUTJIPTO SEBAGAI BANDARA INTERNASIONAL
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA ADISUTJIPTO SEBAGAI BANDARA INTERNASIONAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan runway baru yang lokasinya paralel runway eksisting
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Akibat kondisi kegiatan take - off dan landing pesawat yang begitu padat pada jam - jam sibuk, maka pengelola bandara perlu mempertimbangkan pengembangan fasilitas
Lebih terperinciBandara Soekarno-Hatta
Bandara Soekarno-Hatta Alamat : Bandara Soekarno Hatta, Tangerang Telepon : (021) 5507300 Faksimili : (021) 5506823 E-mail : ap2_cgk@angkasapura2.co.id Kelas : Internasional Luas : 1740 Ha Strength : PCN
Lebih terperinciLAPORAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI SULAWESI UTARA MASA PERSIDANGAN II TAHUN DESEMBER 2017
LAPORAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI SULAWESI UTARA MASA PERSIDANGAN II TAHUN 2017-2018 6 9 DESEMBER 2017 SEKRETARIAT KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU RIAU
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU RIAU Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar
Lebih terperinciMODEL SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA
1 MODEL SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA PT Jasa Marga (Persero) Cabang Semarang SKRIPSI Oleh : AFSAH NOVITA SARI J2A 306 001 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 634 /KPTS/013/2013 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 634 /KPTS/013/2013 TENTANG PANITIA PENYELENGGARA PERINGATAN HARI PERHUBUNGAN NASIONAL PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kabupaten Sikka dengan ibu kotanya bernama Maumere merupakan salah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Kabupaten Sikka dengan ibu kotanya bernama Maumere merupakan salah satu kabupaten yang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANGKASA PURA I DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Peranan Sektor Bangunan (Bandara) Terhadap Perekonomian NTB
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Peranan Sektor Bangunan (Bandara) Terhadap Perekonomian NTB Pada penelitian ini, Tabel Input-Output Provinsi NTB termutakhir adalah tahun 2005. Tabel Input-Output Provinsi NTB
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA DETIL TATA RUANG KAWASAN BANDAR UDARA LOMBOK BARU KABUPATEN LOMBOK TENGAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA DETIL TATA RUANG KAWASAN BANDAR UDARA LOMBOK BARU KABUPATEN LOMBOK TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK TENGAH,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuhnya perekonomian nasional. Menurut Undang-Udang Nomor 25 Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang mendorong tumbuhnya perekonomian nasional. Menurut Undang-Udang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. datang dan berangkat mencapai dan (Buku Statistik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bersamaan dengan pulihnya perekonomian Indonesia setelah krisis pada tahun 1997, Industri Penerbangan pun mengalami perkembangan yang signifikan. Indikasi perkembangan
Lebih terperinci2. Menentukan operasional (kapasitas, frekuensi, headway, dan jumlah armada) angkutan umum penumpang bandara.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Bandara International Lombok (BIL) yang lokasinya di desa Tanak Awu kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, bandar udara rencananya akan menjadi bandar
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANGKASA PURA
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan utama
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 3.1. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Telkom merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No. 697, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Bandar Udara. Ketersediaan Waktu Terbang. Alokasi. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 57 TAHUN 2016 TENTANG
Lebih terperinciC. Tim Komisi V DPR RI: Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI yang ikut serta dalam Kunjungan Kerja Spesifik ini adalah:
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK PERSIAPAN INFRASTRUKTUR DAN TRANSPORTASI ANGKUTAN LEBARAN 1434 H/ 2013 M KE PROVINSI SUMATERA BARAT KOMISI V DPR RI TANGGAL 18-20 JULI 2013 I. PENDAHULUAN A. Maksud dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI Cover... i Lembar pengesahan... ii Halaman Persembahan... iii Kata Pengantar... iv Abstract... v Intisari... vi Daftar Isi... vii Daftar Tabel... viii Daftar Gambar... ix Daftar Singkatan...
Lebih terperinciLAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI KE BANDARA SOEKARNO-HATTA, PROVINSI BANTEN DALAM RANGKA PENINJAUAN TERBAKARNYA TERMINAL 2E
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI KE BANDARA SOEKARNO-HATTA, PROVINSI BANTEN DALAM RANGKA PENINJAUAN TERBAKARNYA TERMINAL 2E TANGGAL 6 JULI 2015 KOMISI V DPR-RI JAKARTA, 2015 DAFTAR ISI
Lebih terperinciHASIL KEGIATAN TURJAWALI SAT SABHARAA POLRES LOMBOK TENGAH BULAN NOVEMBER 2016
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TENGAH HASIL KEGIATAN TURJAWALI SAT SABHARAA POLRES LOMBOK TENGAH BULAN NOVEMBER 2016 Praya, November 2016 KEPOLISIAN NEGARA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan terkuat dalam pembiayaan ekonomi gelobal. Sektor pariwisata merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisai saat ini, sektor pariwisata merupakan industri terbesar dan terkuat dalam pembiayaan ekonomi gelobal. Sektor pariwisata merupakan pendorong utama
Lebih terperinciDaftar pertanyaan wawancara dengan Bapak Ir. Hari Priyanto (kepala bagian Public. Relations Social Development di PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
L1 Lampiran 1 : Daftar pertanyaan wawancara dengan Bapak Ir. Hari Priyanto (kepala bagian Public Relations Social Development di PT Adhi Karya (Persero) Tbk. 1. Program Corporate Social Responsibility
Lebih terperinciOleh : BAGUS DWIPURWANTO
EVALUASI LOAD FACTOR PADA BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA TUJUAN SURABAYA JAKARTA DAN SURABAYA DENPASAR Oleh : BAGUS DWIPURWANTO 3106 100 016 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Batasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandar udara pengumpul atau hub di satu dari 12 bandar udara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II. Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Pulau Jawa yang memiliki potensi sumber daya alam dan buatan yang berkualitas, kualitas sumber daya manusia yang
Lebih terperinciTERMINAL BARU BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
TERMINAL BARU BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG konsepdesain local to modern Konsep desain yang mengadopsi dan mengangkat kekayaan budaya lokal dalam konteks desain modern. operational flexibilities
Lebih terperincibagi Indonesia dalam menghadapi persaingan regional maupun global. Kedua, Infrastruktur industri penerbangan juga memiliki kelebihan berupa banyaknya
BAB V KESIMPULAN Fenomena ASEAN Open Sky menjadi fenomena yang tidak dapat dihindari oleh Pemerintah Indonesia. sebagai negara yang mendukung adanya iklim perdagangan bebas dunia, Indonesia harus mendukung
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK TENGAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2015
BUPATI LOMBOK TENGAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH
Lebih terperinciBAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa
9 BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan Angkasa Pura II merupakan perusahaan pengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang
Lebih terperinciHASIL KEGIATAN TURJAWALI SAT SABHARAA POLRES LOMBOK TENGAH BULAN OKTOBER 2016
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TENGAH HASIL KEGIATAN TURJAWALI SAT SABHARAA POLRES LOMBOK TENGAH BULAN OKTOBER 2016 Praya, Oktober 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
Lebih terperinciTUGAS Topik Khusus Transportasi BANDAR UDARA
BANDAR UDARA Pengertian Bandar Udara Adapun pengertian Bandar udara menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut: Menurut International Civil Aviation Organization, bandar udara adalah area tertentu
Lebih terperinciPP 40/1999, PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANGKASA PURA I
PP 40/1999, PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANGKASA PURA I Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 40 TAHUN 1999 (40/1999)
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penyusunan Anggaran Biaya Operasi Pada PT. Angkasa Pura II (Bandar
BAB 4 ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyusunan Anggaran Biaya Operasi Pada PT. Angkasa Pura II (Bandar Udara Soekarno-Hatta) Analisa tersebut memiliki dua sifat, yaitu bottom up budgeting dan top down
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar udara, disingkat dengan bandara adalah tempat atau fasilitas untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, barang, pos yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
Lebih terperinciKANTOR OTORITAS BANDARA WILAYAH IV BALI, AGUSTUS 2017 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
KANTOR OTORITAS BANDARA WILAYAH IV BALI, 28-29 AGUSTUS 2017 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DASAR PELAKSANAAN Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM NO 61 TAHUN 2015 Tentang
Lebih terperinciHANNA GAYATRI, SH. A 466 FRAKSI PAN DPR RI
LAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI MASYARAKAT DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN PADA MASA RESES MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2014 2015 DAERAH PEMILIHAN SUMATERA SELATAN II HANNA GAYATRI, SH.
Lebih terperinciINSTRUKSI DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : INST.03 TAHUN 2011 TENTANG
INSTRUKSI DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : INST.03 TAHUN 2011 TENTANG TINDAK LANJUT HASIL RAPAT KOORDINASI TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Peresmian Bandara Internasional Lombok, Lombok Tengah, 20 Oktober 2011 Kamis, 20 Oktober 2011
Sambutan Presiden RI pada Peresmian Bandara Internasional Lombok, Lombok Tengah, 20 Oktober 2011 Kamis, 20 Oktober 2011 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK
Lebih terperinciKESIMPULAN/KEPUTUSAN RAPAT
LAPORAN SINGKAT KOMISI V DPR RI (BIDANG PERHUBUNGAN, PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN RAKYAT, PEMBANGUNAN PEDESAAN DAN KAWASAN TERTINGGAL, BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA, BADAN SAR NASIONAL, DAN
Lebih terperinciSurvei Bidang Transportasi, 2010
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Bidang Transportasi, 2010 ABSTRAKSI Salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan adalah terwujudnya kelancaran arus barang dan jasa. Penyediaan sarana dan prasarana angkutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Mego, Kecamatan Lela, Kecamatan Nita, Kecamatan Maumere,
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Kabupaten Sikka berada di sebelah timur Pulau Flores dari Propinsi Nusa Tenggara Timur dan Kota Maumere merupakan ibukota kabupaten (Gambar., Gambar.2). Kabupaten Sikka
Lebih terperinci: KALIMANTAN SELATAN : Jl. Angkasa, Kel. Landasan Ulin Timur, Kec. Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70724
Bandara Syamsudin Noor IATA ICAO Province Address Telephone : +62 (0511) 705277 Fax : +62 (0511) 705251 Telex : - Email : - : BDJ : WAOO : KALIMANTAN SELATAN : Jl. Angkasa, Kel. Landasan Ulin Timur, Kec.
Lebih terperinciIV. PELAKSANA KEGIATAN
IV. PELAKSANA KEGIATAN A. Realisasi Pemecahan Masalah Realisasi pemecahan masalah dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 9 Juni 2012 dengan mengadakan kegiatan berupa
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. ini telah menjadi pendorong pada integrasi kota-kota besar di Indonesia, dan juga di
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota-kota di Indonesia, seperti juga dengan yang terjadi di negara-negara berkembang lainnya, khususnya di Asia, akan semakin kompleks dengan semakin terbukanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Semarang merupakan salah satu kota di Jawa Tengah dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Tengah. Kota Semarang memiliki prospek untuk berkembang dari
Lebih terperinciOleh : DR. TGH. M. ZAINUL MAJDI GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT
Oleh : DR. TGH. M. ZAINUL MAJDI GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT Disampaikan pada Acara : Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Usaha Pertambangan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Dalam Rangka Koordinasi - Supervisi
Lebih terperinciH. SYAHRULAN PUA SAWA A-497 FRAKSI PAN DPR RI
LAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN DILUAR MASA RESES DAN DILUAR MASA PERSIDANGAN TAHUN SIDANG 2014 2015 TAHAP I DAERAH PEMILIHAN NUSA TENGGARA TIMUR I H. SYAHRULAN
Lebih terperinciLINKING CORRIDOR TERMINAL DAN TRANSIT HOTEL BANDARA SOEKARNO - HATTA
Tugas Akhir 110 Periode Februari Juni 2010 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR LINKING CORRIDOR TERMINAL DAN TRANSIT HOTEL BANDARA SOEKARNO - HATTA Diajukan untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempererat hubungan antar bangsa. Pentingnya transportasi tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan, mempengaruhi semua
Lebih terperinciGUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT
s GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM
33 BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM Tahap tahap persiapan yang dilakukan dalam pengumpulan data dan penyusunan Tugas Akhir ini adalah : Membuat flowchart penyusunan Tugas akhir. Membuat proposal penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI
BAB III 3.1. TINJAUAN UMUM Tahap tahap persiapan yang dilakukan dalam pengumpulan data dan penyusunan Tugas Akhir ini adalah : a. Membuat flowchart penyusunan Tugas Akhir. b. Membuat proposal penelitian
Lebih terperinciRevitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1! Latar Belakang Sistem transportasi udara di Indonesia semakin berperan dalam pengembangan perekonomian dan merupakan kewenangan transportasi udara untuk dapat melayani seluruh wilayah
Lebih terperinciLAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE PROVINSI ACEH TANGGAL 12 S.D. 14 JULI 2013
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE PROVINSI ACEH TANGGAL 12 S.D. 14 JULI 2013 SEKRETARIAT KOMISI VIII DPR RI JAKARTA 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. DASAR KUNJUNGAN KERJA 1. Undang-Undang
Lebih terperinciLAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI DALAM RANGKA PENINJAUAN INFRASTRUKTUR KE KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT TANGGAL FEBRUARI 2017
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI DALAM RANGKA PENINJAUAN INFRASTRUKTUR KE KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT TANGGAL 20-22 FEBRUARI 2017 KOMISI V DPR-RI JAKARTA, 2017 Laporan Kunjungan Kerja
Lebih terperinciDAFTAR ISI. A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Ruang Lingkup permasalah... 3 D. Metode Penyusunan Laporan... 3 E. Sistematika Penulisan...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii MOTTO... iii SURAT TUGAS MAGANG... iv INTISARI... v KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciNOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH PADA PT. JAMKRIDA NTB BERSAING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH PADA PT. JAMKRIDA NTB BERSAING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK TENGAH,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap tingkat pelayanan (level of service) terminal dan apron Bandara. Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan terus meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya ekonomi di Provinsi Sumatera Selatan, sejalan dengan hal tersebut terjadi pula peningkatan pergerakan
Lebih terperinciRAPAT KOORDINASI KOMITE NASIONAL FASILITASI (FAL) UDARA
RAPAT KOORDINASI KOMITE NASIONAL FASILITASI (FAL) UDARA JOGAKARTA, 20-21 APRIL 2016 YUSFANDRI GONA DASAR PELAKSANAAN UU No. 1/2009, KM 41/2011, PM 22/2015 Otoritas Bandar Udara Peraturan Menteri Perhubungan
Lebih terperinciH. SYAHRULAN PUA SAWA A-497 FRAKSI PAN DPR RI
LAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN KE-2 DILUAR MASA RESES DAN DILUAR MASA PERSIDANGAN TAHUN SIDANG 2014 2015 DAERAH PEMILIHAN NUSA TENGGARA TIMUR I H. SYAHRULAN
Lebih terperinciKompilasi Data Transportasi, 2012
BADAN PUSAT STATISTIK Kompilasi Data Transportasi, 2012 ABSTRAKSI Salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan adalah terwujudnya kelancaran arus barang dan jasa. Penyediaan sarana dan prasarana
Lebih terperinciPP 40/1999, PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANGKASA PURA I
Copyright (C) 2000 BPHN PP 40/1999, PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANGKASA PURA I *36505 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun Berangkat Transit Total % Pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsep Low Cost Carrier telah merubah aturan main dalam industri penerbangan. Low Cost Carrier adalah konsep di mana maskapai penerbangan memiliki tarif lebih rendah
Lebih terperinciBAB III PROFIL PERUSAHAAN. 3.1 Identitas Bandara Husein Sastranegara Bandung. : Terletak 5 KM dari Pusat Kota
BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Identitas Bandara Husein Sastranegara Bandung. Bandara / Kota Letak : Husein Sastranegara Bandung : Terletak 5 KM dari Pusat Kota Bandung. Alamat : Jalan Pajajaran 156 Bandung
Lebih terperinci09 MARET PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA Tahap II. Profil Kegiatan Satker PKP Strategis DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
09 MARET 2018 Profil Kegiatan Satker PKP Strategis PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA Tahap II DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno-Hatta terus meningkatkan pelayanan untuk. Soekarno-Hatta menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan salah satu pintu gerbang Indonesia yang melayani jasa transportasi udara. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjangkau, hal yang terpenting adalah keselamatan, keamanan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia penerbangan tidak hanya bertumpu untuk melayani para penumpang pesawat agar dapat tiba di tempat tujuan dengan cepat dan efisien dengan harga yang terjangkau,
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERHUBUNGAN UDARA NOMOR KP 112 TAHUN 2017 TENTANG
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 112 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Bab VI ini akan menjabarkan tentang kesimpulan dan saran penelitian tentang
BAB VI PENUTUP Bab VI ini akan menjabarkan tentang kesimpulan dan saran penelitian tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PTPN IX PG Mojo, sebagai berikut : 6.1 Kesimpulan Dalam proses Program Kemitraan
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN SURAT IJIN, PEMBERITAHUAN KEGIATAN MASYARAKAT DAN PENYAMPAIAN PENDAPAT DIMUKA UMUM
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TENGAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN SURAT IJIN, PEMBERITAHUAN KEGIATAN MASYARAKAT DAN PENYAMPAIAN PENDAPAT
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar Udara Adisucipto yang berada di Kabupaten Sleman, Yogyakarta merupakan bandar udara yang digunakan sebagai bandara militer dan bandara komersial untuk penerbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang antara lain terjadi di bandar udara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II. (Persero) sebagaimana digambarkan pada Tabel 1-1.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan angkutan udara di Indonesia dalam kurun waktu satu setengah dasa warsa pasca krisis moneter sangatlah meningkat pesat. Hal tersebut dapat dilihat
Lebih terperinciPeraturan Pemerintah No. 71 Tahun 1996 Tentang : Kebandarudaraan
Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 1996 Tentang : Kebandarudaraan Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 71 TAHUN 1996 (71/1996) Tanggal : 4 DESEMBER 1996 (JAKARTA) Sumber : LN 1996/108; TLN NO.3662
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN JASA LINGKUNGAN
BUPATI LOMBOK TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN JASA LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI LOMBOK TENGAH, Menimbang : a. bahwa kekayaan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 19/03/52/Th. IV, 3 Maret 2014 STATISTIK TRANSPORTASI JANUARI 2014 Data transportasi yang disajikan adalah data yang diolah dari dokumen Pelabuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bandar Udara dan Sistem Lapangan Terbang... Bandar udara Menurut PP RI NO 70 Tahun 00 Tentang Kebandarudaraan Pasal Ayat, bandar udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan
Lebih terperinci