( STKIP ) SILIWANGI BANDUNG
|
|
- Ridwan Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KARYA ILMIAH PEMBELAJARAN MEMBACA BIOGRAFI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KWL ( KNOW, WANT, LEARN ) PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 TELAGASARI KARAWANG Oleh : Marjadi SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP ) SILIWANGI BANDUNG
2 PEMBELAJARAN MEMBACA BIOGRAFI DENGANMENGGUNAKAN METODE KWL ( KNOW, WANT, LEARN ) PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 TELAGASARI KARAWANG ABSTRAK maryadi.icdl@gmail.com Penelitian ini dilakukan karena adanya kenyataan yang masih rendah dan kurangnya minat baca siswa. Penggunaan metode KWL ( Know, Want, Learn ) ditujukan untuk menambah minat baca siswa. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP Negeri 3 Telagasari Karawang dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian dalam skripsi ini mengacu pada rumusan masalah sebagai berikut : ( 1 ) Bagaimana kemampuan membaca biografi pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Telagasari sebelum eksperimen KWL dilaksanakan? (2) Bagaimana kemampuan membaca biografi pada siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Telagasari sesudah eksperimen KWL dilaksanakan? (3) Apakah penggunaan metode KWL efektif dalam meningkatkan membaca dalam pembelajaran biografi? Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumen-instrumen, yaitu format observasi dan hasil tes sebelum dan sesudah perlakuan dalam pembelajaran membaca biografi dengan menggunakan metode KWL. Adapun prosedur penelitian terdiri atas tiga tahap, (1) melaksanakan tes awal ( pretes ) untuk mengetahui profil membaca siswa; (2) pelaksanaan perlakuan; dan (3) melaksanakan tes akhir (postes ) untuk mengetahui keefektifan metode KWL. Pembelajaran membaca biografi siswa kelas VII Semester 2 SMP Negeri 3 Telagasari lebih efektif menggunakan metode KWL. Hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata tes akhir kelas eksperimen sebesar 7,925 dan nilai tes akhir kelas kontrol sebesar 6,95 dengan selisih rata-rata kedua kelas sampel yaitu 0,975. Melalui perhitungan statistik dengan uji F(Fisher Test ) diketahui bahwa F hitung lebih besar daripada F tabel atau 15,66 > 2,73. Dengan hasil ini hipotesis penelitian yang berbunyi tolak H o dan H a diterima. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang diberi tindakan dengan menggunakan metode KWL ( kelas eksperimen ) dengan kelas yang diberi tindakan dengan metode konvensional / ceramah ( kelas kontrol ). Saran penulis yaitu pada pendidik diharapkan bisa memilih metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi, serta metode KWL dapat dijadikan sebagai sebuah teknik pembelajaran yang cukup baik dalam pembelajaran membaca biografi. Kata Kunci : Pembelajaran, Biografi, KWL ( Know, Want, Learn ) 2
3 PENDAHULUAN Kemampuan membaca merupakan keterampilan yang sangat vital bagi masyarakat modern, lebih khusus lagi di kalangan pendidikan. Meskipun demikian, keterampilan ini tidak mendapatkan perhatian sebagaimana mestinya dalam pendidikan, sehingga tidak sedikit anggota masyarakat yang telah berpendidikan tidak menguasai keterampilan ini dengan baik. Padahal kita tahu bahwa seorang anak yang tidak dapat membaca dengan baik akan mengalami kesulitan dalam perkembangan pendidikannya dan perkembangan hidupnya kelak. Membaca menduduki posisi serta peran yang sangat penting dalam konteks kehidupan manusia, terlebih pada era reformasi dan komunikasi yang semakin canggih. Membaca juga merupakan sebuah jembatan bagi siapa saja dan di mana saja yang meraih kesuksesan. Baik di lingkungan pendidikan maupun di dunia kerja. Bahkan banyak pakar pendidikan mengatakan bahwa membaca itu jantungnya pendidikan. Pada dasarnya, membaca bukanlah suatu kegiatan pembelajaran yang mudah. Banyak sekali kendala yang dihadapi saat kita membaca sehingga bisa mempengaruhi kecepatan penyerapan informasi yang ada dalam bahan bacaan. Penulis membatasi masalah pada proses pembelajaran dan hasil pembelajaran siswa pada metode belajar membaca dengan menggunakan metode KWL pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Telagasari Karawang. Pengalaman pribadi penulis menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia masih dikelola secara monoton. Hal itu diperkuat Hinduan (1999:1), yang menyatakan bahwa proses belajar mengajar yang banyak terjadi saat ini di sekolah-sekolah tetaplah merupakan polapola tradisional, yaitu guru menerangkan, siswa mendengarkan dan mencatat, lalu latihan soal. Para guru belum sepenuhnya melaksanakan proses belajar mengajar secara kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, seorang pengajar harus sebisa mungkin mengajarkan kepada siswa bagaimana cara membaca yang baik dan cepat. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam membaca. Secara umum faktor-faktor tersebut dapat diidentifikasi seperti guru, siswa, kondisi lingkungan, meteri pelajaran, serta teknik mempelajari materi pembelajaran. Faktor terakhir yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam membaca adalah penguasaan teknik-teknik atau metode-metode membaca. Seorang pengajar, sebisa mungkin harus mampu mengajarkan teknik-teknik atau metode-metode membaca kepada siswa. Namun, sebagian guru atau pengajar banyak yang memilih untuk menggunakan teknik konvensional atau pemebelajaran yang monoton, sehingga kemampuan membaca siswa tidak mengalami peningkatan. Menurut Christine Nuttal (Harras & Sulistianingsih, 1997: 3.4), pemahaman membaca seseorang itu pada dasarnya akan berbanding lurus dengan kecepatannya. Artinya, semakin cepat seseorang melakukan aktivitas membaca, maka akan semakin tinggi pula tingkat pemahamannya. Sebaliknya seseorang yang lambat dalam membaca, maka akan rendah tingkat pemahamannya. Sungguh tampaknya merupakan sebuah pernyataan yang kontroversial. Akan tetapi, memang begitulah kenyataannya berdasarkan penelitian yang ia lakukan. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin memberikan alternatif lain dalam pembelajaran membaca bagi siswa, yaitu dengan menggunakan metode KWL ( Know Want Learn ). Pada metode KWL terdapat tiga hal yang menarik yakni kegiatan prabaca, selama membaca, dan pascabaca. Secara garis besar, ketika prabaca siswa berusaha 1
4 mengaitkan pengetahuan yang telah dimilikinya dengan materi bacaan dan mengukur apa saja yang belum diketahuinya. Selanjutnya disusun dalam bentuk pertanyaan apa saja yang ingin diketahui. Ketika proses membaca, siswa diarahkan untuk menjawab semua ketidaktahuan lewat proses membaca. Kemudian pascabaca diisi dengan mengevaluasi hasil baca. Pemanfaatan teknik skema dan inquiry sangat menonjol dalam metode ini. Penggunaan metode ini diharapkan mampu dijadikan bahan rujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca, sekaligus menjadi senjata ampuh yang digunakan oleh para pengajar dalam proses pembelajaran. Selain itu, pembelajaran membaca biografi dengan menggunakan metode KWL ini siswa juga dapat menambah pengetahuan, menambah wawasan, dan dapat memotivasi siswa untuk menggapai cita-cita. Akibatnya, pembelajaran ini dapat lebih bermakna dan memberikan hasil yang lebih optimal daripada pengajaran pada umumnya yang cenderung monoton. KAJIAN TEORI DAN METODA Secara fungsional, peranan bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Keberadaan bahasa sebagai alat komunikasi mendorong munculnya empat aspek keterampilan dalam berbahasa (language skill) yakni keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Setiap aspek keterampilan berbahasa merupakan satu kesatuan, artinya keterampilan yang satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang sangat erat. Maka, tidak heran apabila Dawson (Tarigan, 1979:1) menyebutkan sebagai catur-tunggal. Selanjutnya, empat keterampilan tersebut menjadi perantara manusia untuk mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan, Keterampilan berbahasa dilihat dari tujuannya mencakup dua hal, yakni keterampilan yang bersifat reseptif dan keterampilan yang bersifat produktif. Keterampilan reseptif mengindikasikan bahwa kegiatan berkomunikasi bertujuan untuk menerima arus informasi. Sebaliknya keterampilan yang bersifat produktif mengindikasikan tujuan berkomunikasi untuk menyampaikan informasi. Dari keempat keterampilan berbahasa yang termasuk keterampilan reseptif ialah menyimak dan membaca, sedangkan yang termasuk keterampilan produktif ialah berbicara dan menulis. Kedudukannya dalam kegiatan komunikasi, menyimak dan berbicara berada pada tataran verbal atau lisan, sementara membaca dan menulis berada pada tataran nonverbal atau tulisan. Membaca pada dasarnya merupakan aktivitas rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik dan metakognitif (Farida, 2007: 2). Oleh karena itu, ada banyak pendapat dari para pakar mengenai pengertian membaca, dan tentu saja berdasarkan sudut pandang yang berbedabeda. Misalnya, (Tarigan, 1986: 7) membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Pengertian tersebut sejalan dengan pernyataan Finochiaro dan Banomo (Harras dan Sulistianingsih 1998: 1.6) yakni membaca adalah proses memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung dalam bahasa tulis ( reading is bringing meaning to and getting meaning from printed or written material). Membaca berdasarkan kedua pengertian di atas lebih dimaknai sebagai kegiatan membaca literal, artinya membaca hanya sebatas menangkap informasi secara tersurat (literal) dan cenderung pasif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. 2
5 Metode ini digunakan untuk membuktikan keefektifan metode membaca KWL dalam pembelajaran membaca biografi dengan cara menerapkan metode KWL pada kelas eksperimen, kemudian hasilnya dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak dikenai kondisi i perlakuan.tempat penelitian yaitu kelas VII SMP Negeri 3 Telagasari-Karawang tahun ajaran HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini dilaksanakan dua kali test yaitu tes awal (pretes) dan tes akhir ( postes). Tes awal dilaksanakan sebelum diberi tindakan, sedangkan tes akhir dilaksanakan setelah elah diberi tindakan. Dalam data di bawah ini akan terlihat jelas apakah ada perubahan antara hasil tes awal dan hasil tes akhir. Tabel 4.4 Data Perbandingan antara Hasil Tes Awal dengan Hasil Tes Akhir Tingkat Hasil Tes Hasil Tes Pertanyaan Awal Akhir K1 = pertanyaan ingatan K2 = pertanyaan pemahman K3 = pertanyaan penerapan K4 = pertanyaan analisis K5 = pertanyaan sintetis Terlihat jelas pada tabel di atas bahwa terdapat peningkatan dari hasil tes awal dan tes akhir dalam kelas eksperimen. Data hasil perbandingan menunjukan adanya peningkatan siswa SMP Negeri 3 Telagasari-Karawang kelas VII C (kelas kontrol) dan kelas VII D (kelas eksperimen). Terlihat dalam jumlah rata-rata hasil tes. Dalam am kelas eksperimen jumlah nilai rata-rata terdapat peningkatan yang cukup signifikan. Sedangkan pada kelas kontrol jumlah nilai rata-rata terdapat peningkatan tetapi hanya + 0,3 %. Berdasarkan analisis data ada perbedaan yang signifikan antara kelas yang diberi tindakan dengan menggunakan metode KWL (kelas eksperimen) dengan kelas yang diberi tindakan dengan metode konvensional atau metode ceramah (kelas kontrol). Profil kemampuan membaca siswa kelas VII SMP Negeri 3 Telagasari Karawang dalam pembelajaran membaca sebelum diberi tindakan dengan menggunakan metode KWL terlihat jelas setelah peneliti melakukan tes awal ( pretes). Profil kemampuan membaca, peneliti lihat dari hasil tingkat pertanyaan dalam tes awal. Persentase tingkat pertanyaan yang paling tinggi yaitu pertanyaan ingatan (K 1 ) sebesar 87,5% dan persentase tingkat pertanyaan yang paling rendah yaitu pertanyaan analisis (K 4 ) sebesar 27,5 %. Terlihat dalam profil membaca siswa kelas VII, bahwa siswa mudah mengingat bacaannya dan rendah menganalisis bacaannya. Proses pembelajaran membaca biografi dengan menggunakan metode KWL dilakukan tiga kali pertemuan, karena metode KWL mempunyai tiga tahap (langkah) pembelajaran. Setiap kali pertemuan menggunakan satu langkah satu langkah metode KWL. Dalam setiap langkah terdapat tujuan-tujuan bagi siswa, seperti menambah pengetahuan, berbagi pengetahuan, dan sebagainya. Keterampilan membaca biografi siswa kelas VII SMP Negeri 3 Telagasari Karawang lebih efektif menggunakan metode KWL. Hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata tes akhir yang diperoleh kelas eksperimen yaitu 7,925 dan nilai tes akhir kelas kontrol yaitu 6,95. Penelitian ini dibuktikan pula dengan perhitungan statistik. Berdasarkan perhitungan statistik diperoleh data bahwa F hitung lebih besar daripada F tabel atau 15,66 > 2,73. Maka, tolak H o dan H a diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara kelas 3
6 yang diberi tindakan dengan menggunakan metode KWL (kelas eksperimen) dengan kelas yang diberi tindakan dengan metode konvensional/ceramah (kelas kontrol). KESIMPULAN Berdasarkan data di lapangan dengan melalui berbagai rangkaian penelitian, pengolahan data serta menjawab hipotesis, maka diperoleh simpulan akhir untuk menjawab rumusan masalah penelitian mengenai pembelajaran membaca biografi dengan metode KWL (Know, Want, Learn), di antaranya sebagai berikut. 1) Profil kemampuan membaca siswa kelas VII SMP Negeri 3 Telagasari Karawang dalam pembelajaran membaca sebelum diberi tindakan dengan menggunakan metode KWL terlihat jelas setelah peneliti melakukan tes awal ( pretes). Profil kemampuan membaca, peneliti lihat dari hasil tingkat pertanyaan dalam tes awal. Persentase tingkat pertanyaan yang paling tinggi yaitu pertanyaan ingatan (K 1 ) sebesar 87,5% dan persentase tingkat pertanyaan yang paling rendah yaitu pertanyaan analisis (K 4 ) sebesar 27,5 %. Terlihat dalam profil membaca siswa kelas VII, bahwa siswa mudah mengingat bacaannya dan rendah menganalisis bacaannya. 2) Proses pembelajaran membaca biografi dengan menggunakan metode KWL dilakukan tiga kali pertemuan, karena metode KWL mempunyai tiga tahap (langkah) pembelajaran. Setiap kali pertemuan menggunakan satu langkah-satu langkah metode KWL. Dalam setiap langkah terdapat tujuantujuan bagi siswa, seperti menambah pengetahuan, berbagi pengetahuan, dan sebagainya. Keterampilan membaca biografi siswa kelas VII SMP Negeri 3 Telagasari Karawang lebih efektif menggunakan metode KWL. Hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata tes akhir yang diperoleh kelas eksperimen yaitu 7,925 dan nilai tes akhir kelas kontrol yaitu 6,95. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Mukhsin Drs Strategi Belajar Mengajar (Keterampilan Barbahasa dan Apresiasi Sastra). Malang: YA3. Akdon, M.Pd. Prof. Dr Modul Aplikasi Statistika Dalam Pendidikan. Bandung: UPI. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka. Depdikbud Pembelajaran Membaca. [on line] Tersedia: http: //wordpress.com/pembelajaranmembaca Eko, P Makin Tinggi Angka Melek Huruf, Makin Sedikit Membaca. [on line]. Tersedia: http: // nt.php?art Id=524 Euis Pendidikan Di Indonesia. Riwayatmu Kini. [on line]. Tersedia: http: // name=news and file=article end sid=1559. Farida, Rahim Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Angkasa. Harras, A. K dan Lilis S Membaca I. Jakarta: Depdiknas, Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Jones, R Strategies For Reading Comprehension [on line]. 4
7 Tersedia: http: // quest.org/strat/kwl.html. Nurdyansa Biografi Tokoh Dunia. [on line]. Tersedia: http: //68site.blogspot.com/2009/03/bi ografi.html Nusantaraku Biografi (Lengkap) Bj Habibie : Bapak Teknologi dan Demokrasi Indonesia. Tersedia: http: //nusantaranews.wordpress. com/2009/04/02/biografi-bjhabibie-bapak-teknologi-dandemokrasi Pengertian Biografi Serta Cara Menulis Biografi. [on line]. Tersedia: m/2009/03/biografi.html Subana, M dan Sunarti Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Susilana, Rudi dkk Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Tim Pengembangan MKDP Kurikulum Pembelajaran Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP-UPI Syamsuddin, AR dan Damaianti, Vismaia S Metode PenelitianPendidikan Bahasa. Bandung: UPI dan Rosda. Tarigan, Henry Guntur. (1979). Membaca Sebagai Satu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. (1986). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Witdarmono, H. G Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 5
8 1
PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS TEKS EDITORIAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIN SQ3R PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMAN 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH
PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS TEKS EDITORIAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIN SQ3R PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMAN 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh SRI CAHYANA 10.21.0427 PROGRAM STUDI BAHASA DAN
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MEMBACA DALAM HATI SECARA INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DISCOVERY INQUIRY DI KELAS X SMK AL HIKMAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012
MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA DALAM HATI SECARA INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DISCOVERY INQUIRY DI KELAS X SMK AL HIKMAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh Lisna Trisnowati 1021.0482 SEKOLAH T INGGI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Riama N Sihombing, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Proses belajar yaitu proses interaksi antara guru dan siswa dimana saat siswa tidak tahu menjadi tahu atau proses belajar dimana adanya perubahan
Lebih terperinciKata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH KLOPOGODO, KECAMATAN GOMBONG, KABUPATEN KEBUMEN, TAHUN 2014/2015 Oleh: Sri Wardani Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG
PENGARUH PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL PAKERJASI TERHADAP MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN PELAJARAN 205/2016 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan sebagai syarat untuk
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN SQ3R PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN SQ3R PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 RANI FITRIYANI 1021.0577 ABSTRAK Kemampuan membaca yang
Lebih terperinciKEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SUSI MARYANA NIM 090388201329 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS, KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DI KELAS V SDN SUKASENANG 1 BANYURESMI GARUT MAKALAH.
MODEL PEMELAJARAN MENULIS, KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DI KELAS V SDN SUKASENANG 1 ANYURESMI GARUT MAKALAH Oleh: ERWIN SEPTIANI NIM.10.21.0935 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 WIWI WIDIAWATI 10.21.0574 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Fitria Damayanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia phiethriedamaya@yahoo.co.id
Lebih terperincikreatif, dan inovatif. Untuk itu, PEMBELAJARAN penulis melakukan sebuah MEMPRODUKSI TEKS pembelajaran memproduksi teks ULASAN DRAMA DENGAN
PEMBELAJARAN MEMPRODUKSI TEKS ULASAN DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOLEKSI FOTO PADA SISWA KELAS AL-FALAH KOTA BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 kreatif, dan inovatif. Untuk itu, penulis melakukan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa tersebut kita mampu berkomunikasi dengan orang-orang Indonesia di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional di negara kita. Dengan bahasa tersebut kita mampu berkomunikasi dengan orang-orang Indonesia di berbagai daerah. Seseorang
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH
PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN 2011-2012 MAKALAH Oleh YETI HERYATI 10.21.0432 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Helmi Susanti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:Prestasi
Lebih terperinciPEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Syarifah Leni Fuji Lestari, Ahadi Sulissusiawan, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak
Lebih terperinciAhmad Nurul Hidayat. Mahasiswa Magiter Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: korelasi, strategi metakognitif, menyimak, membaca
KORELASI PENGGUNAAN STRATEGI METAKOGNITIF DENGAN KEMAHIRAN MENYIMAK DAN MEMBACA SISWA KELAS VII MTs AL-AMIRIYYAH BLOKAGUNG BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Ahmad Nurul Hidayat Mahasiswa Magiter Pendidikan
Lebih terperinciOleh: Suharyadi, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, ABSTRAK. Kata kunci: media audio, model stratta, menyimak berita
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN MEDIA AUDIO DAN MODEL PEMBELAJARAN STRATTA PADA SISWA KELAS VIII SMP N 13 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Suharyadi, Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperincipembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan
1 2 pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan secara terpisah dari keterampilan berbahasa jenis lainnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan berbahasa merupakan anugerah dari Allah Swt, yang tidak diberikan kepada mahluknya yang lain. Bahasa memegang peranan yang cukup besar dalam kehidupan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di semua jenis jenjang pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Risca Olistiani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki empat keterampilan berbahasa. Dua keterampilan berbahasa reseptif yaitu membaca dan menyimak, dan dua keterampilan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SDN BATUKARUT 2 KECAMATAN ARJASARI KABUPATEN BANDUNG Cucu Cunayasari cucucunayasari@yahoo.co.id PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01 Budi Mulyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana
Lebih terperinciPEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN KEMPAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT SISWA KELAS V SDN II KALIBATUR
PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN KEMPAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT SISWA KELAS V SDN II KALIBATUR Hanik Masrokah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Keterampilan menyimak
Lebih terperinciPeningkatan Aktivitas dan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan Proses di Kelas III SD Negeri 15 Tanah Garam
Peningkatan Aktivitas dan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan Proses di Kelas III SD Negeri 15 Tanah Garam Yossy Sufrida SD Negeri 15 Tanah Garam Solok Yossy.sufrida@gmail.com
Lebih terperinciL I S N I A W A T I NPM
MODEL PEMBELAJARAN MENERAPKAN KALIMAT DALAM MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI MELALUI METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V SDN KARANGPAWITAN 2 KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELAS 2 SDN 6 TELAGA BIRU KECAMATAN TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELAS 2 SDN 6 TELAGA BIRU KECAMATAN TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO JURNAL PENELITIAN Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia hendaknya mengarah pada tujuan pengetahuan bahasa sampai penggunaannya, oleh karena itu harus benar-benar dipahami siswa. Penggunaan
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH SEMESTER GENAP 2009/ 2010 FPBS
SILABUS MATA KULIAH SEMESTER GENAP 2009/ 2010 FPBS Nama Mata Kuliah : Kemahiran Berbahasa (Reseptif) Program/ Tingkat : S-1 (Non-Dik)/ I Bobot Kredit : 4 SKS Semester : 1 Dosen Penangung Jawab : Drs. Denny
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN FISHBOWL
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN FISHBOWL (TOPLES IKAN) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA OLEH SISWA KELAS VIII YAYASAN PENDIDIKAN NURUL KHAIR DESA TANDAM HILIR II TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Rahmadani
Lebih terperinciPengaruh Media Komik terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII MTs. Abdullah Mojo Kediri Tahun Pelajaran
Pengaruh Media Komik terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII MTs. Abdullah Mojo Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang penting. Oleh karena itu menulis merupakan salah satu standar kompetensi dalam pelajaran Bahasa Inggris
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum bahasa Jepang dengan bahasa Indonesia memiliki perbedaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum bahasa Jepang dengan bahasa Indonesia memiliki perbedaan yang jelas sekali. Dapat dilihat dari segi huruf, kosakata, pengucapan, dan tata bahasanya.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STRATEGI AFEKTIF DENGAN KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SMPN
HUBUNGAN ANTARA STRATEGI AFEKTIF DENGAN KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SMPN Liya Puspitasari (Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unisma) Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciMAKALAH. Oleh NURDIANTI
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CERITA PERMULAAN DISKUSI (DISCUSSION STARTER STORY) DI KELAS VII SMPN 1 SUKAWENING TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh NURDIANTI 10.21.0892
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN KATA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII MTS DARUL ASIQIN BANYURESMI GARUT MAKALAH
MODEL PEMBELAJARAN KATA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII MTS DARUL ASIQIN BANYURESMI GARUT MAKALAH OLEH: RIDHO ELSY FAUZI NIM. 10.21.0462 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Marfuah, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia tidak lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa digunakan manusia sebagai sarana berkomunikasi dengan sesamanya. Kegiatan berkomunikasi merupakan
Lebih terperinciAas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD ISLAM AL-IKHLAS CIANJUR TAHUN AJARAN 2011/2012 Aas Asiah Email : aasasiah84@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada ketrampilan reseptif dan ketrampilan produktif. Ketrampilan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dasar pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran ketrampilan berbahasa yaitu ketrampilan-ketrampilan yang ditekankan pada ketrampilan reseptif dan ketrampilan
Lebih terperinciOleh Dian V. Sitompul Dra. Inayah Hanum, M.Pd.
1 Pengaruh Model Pembelajaran Tipe Berpikir Berpasangan Berbagi (Think Pair and Share) terhadap Kemampuan Menanggapi Pembacaan Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pahae Julu Tahun Pembelajaran 2014/2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi keterampilan berbahasa yang meliputi menyimak, berbicara, membaca dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang meliputi menyimak, berbicara, membaca dan menulis (Muslich,2009:115).
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI Disusun oleh : Ihat Solihat Nim : 10210110 PROGRAM STUDI PBS INDONESIA SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinci2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA KARTU PELENGKAP DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting untuk dikuasai. Keterampilan membaca merupakan proses reseptif yang diperlukan sebelum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa yang harus dipelajari dan dikuasai yaitu keterampilan mendengarkan, keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Adapun
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi ke dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat aspek keterampilan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu proses komunikasi manusia memunculkan adanya keterampilan yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat aspek keterampilan ini saling
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN STRATEGI FOUR M PADA SISWA SMP 2 SUMBAWA KELAS VII B TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 SYAMSUL BAHRI
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN STRATEGI FOUR M PADA SISWA SMP 2 SUMBAWA KELAS VII B TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 SYAMSUL BAHRI Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Samawa syamsulbahrisn@upi.edu
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING
MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII MTs. NURUL HIDAYAH SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 011/01 M A K A L A H Oleh: OOH SURYAMAH NPM.101.058
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa Indonesia meliputi empat jenis keterampilan, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas penggunanya, keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGASEM
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciSuci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X MAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN AKTIF INOVATIF KREATIF EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) Suci Lawati 09.21.0081 suciwijay@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK CERITA BERANTAI PADA SISWA KELAS IV-C SDN DITOTRUNAN 01 LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013.
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK CERITA BERANTAI PADA SISWA KELAS IV-C SDN DITOTRUNAN 01 LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Jupri Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:
Lebih terperinciUJI COBA PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH PIDATO BERDASARKAN MODEL PENUGASAN DI KELAS VI SDN SUKARAJA 2 KECAMATAN BANYURESMI KABUPATEN GARUT MAKALAH
UJI COBA PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH PIDATO BERDASARKAN MODEL PENUGASAN DI KELAS VI SDN SUKARAJA KECAMATAN BANYURESMI KABUPATEN GARUT MAKALAH OLEH: SANSAN HADI KRISSANDI NIM..1.0936 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciSumiyati Kepala SDN Bojong Menteng IV Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi ABSTRAK
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KWARGANEGARAAN MATERI PENGARUH GLOBALISASI DI KELAS IV SDN BOJONG MENTENG IV KOTA BEKASI Sumiyati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang penting dalam kehidupan manusia, tanpa bahasa komunikasi akan lumpuh. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan ide,
Lebih terperinciUPAYA MENUMBUHKAN MINAT BACA PADA ANAK. Oleh I Ketut Artana. Pustakawan Utama Universitas Pendidikan Ganesha.
Oleh I Ketut Artana Pustakawan Utama Universitas Pendidikan Ganesha Email: Bagasartana@gmail.com Abstrak Kondisi minat baca anak-anak belum menggembirakan. Anak-anak belum memandang bahwa bahan bacaan
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MEMORITER PADA SISWA DI KELAS VIII SMPN 5 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH
MODEL PEMBELAJARAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MEMORITER PADA SISWA DI KELAS VIII SMPN 5 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh Atik Karwati 1021.1054 DAN SEKOLAH T INGG I KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V Isdianti Isdianti15@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia memiliki satuan pendidikan berupa kurikulum. Armstrong, dkk (2009, hlm. 172) menyatakan bahwa kurikulum adalah perencanaan yang lengkap
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN METODE CONTEKSTUAL TEACHING and LEARNING PADA KELAS XI SMAN 1 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012
MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN METODE CONTEKSTUAL TEACHING and LEARNING PADA KELAS XI SMAN 1 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh Seli Nur Samsiah 1021.0494 DAN SEKOLAH T INGG
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 NENI TRISNANINGSIH 1021.0995 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciMAKALAH Oleh. Idin Jaenudin
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN STRATEGI REKONSTRUKTIF DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011-2012 MAKALAH Oleh Idin Jaenudin 1021.0215 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini dititikberatkan pada keterampilan siswa. Berdasarkan kurikulum 2006 siswa dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan pada semua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan pada semua jenjang pendidikan di Indonesia. Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP secara umum adalah sebagai sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia,
Lebih terperinciFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang
PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI MODEL SCRAMBLE DI KELAS IV SDN 04 LAGAN GADANG HILIR KABUPETEN PESISIR SELATAN Deswira Wahyuni 1 Gusnetti, 2 Zulfa Amrina 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA AKROSTIX
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA AKROSTIX PADA SISWA KELAS IX SMPN 2 SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh : TIKA ROHMATIKA NIM.1021.0253 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan emosional siswa. Di samping itu, bahasa merupakan penunjang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan kecerdasan, sosial, dan emosional siswa. Di samping itu, bahasa merupakan penunjang keberhasilan siswa dalam
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS SURAT PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 CIDAUN KABUPATEN CIANJUR
PEMBELAJARAN MENULIS SURAT PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 CIDAUN KABUPATEN CIANJUR Muhamad Syaiful Muklis 121912 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciKEMAHIRAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KARIMUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL
KEMAHIRAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KARIMUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK DRAMA
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK DRAMA SISWA KELAS VIII SMP SWASTA AL-ULUM MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Hasmy Fauzi Hsb ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik oleh pembaca dan hendak disampaikan melalui media kata-kata/bahasa tulis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah Membaca merupakan salah satu keterampilan setelah menulis, berbicara dan menyimak. Bentuk aktualisasi membaca adalah proses yang ingin dicapai dengan baik oleh
Lebih terperinciEFEKTIVITAS METODE FIELD TRIP DALAMMENINGKATAN KEMAMPUAN MMENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS V DI KABUPATEN ENREKANG
EFEKTIVITAS METODE FIELD TRIP DALAMMENINGKATAN KEMAMPUAN MMENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS V DI KABUPATEN ENREKANG Nurhaedah salewangan760@gmail.com Universitas Negeri Makassar Abstrak Penelitian
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH SEMESTER GENAP 2007/ 2008 FPBS
SILABUS MATA KULIAH SEMESTER GENAP 2007/ 2008 FPBS Nama Mata Kuliah : Kemahiran Berbahasa (produktif) Program/ Tingkat : S-1 (Non-Dik)/ I Bobot Kredit : 4 SKS Semester : 2 Dosen Penangung Jawab : Dra.
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK GROUP CLOSE DALAM MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP PEMBANGUNAN UNP PADANG
PENERAPAN TEKNIK GROUP CLOSE DALAM MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP PEMBANGUNAN UNP PADANG Dwi Mutia Chan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP YDB Lubuk Alung Korespondensi:
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POINT
MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POINT (Purpose, Overview, Interpret, Note, Test) TERHADAP SISWA KELAS XI SMK MA ARIF SUKAWENING TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh WITA SUPYANTINI
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan strategi kata
Lebih terperinciMAKALAH. Oleh : Tuti Nurhayati NPM :
MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TWO STAY-TWO STRAY DIKELAS VII SMP NURUL MUTAQIN CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh : Tuti Nurhayati NPM : 1021.1059
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN Oleh : Upun Karolina pendidikan bahasa dan sastra jawa ipolienz@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN Lara Susilawati 1, Upit Yulianti²,
Lebih terperinciIstarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:
- 1 2 Sesuai dengan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia, diharapkan siswa dapat menerapkannya secara tepat dalam berkomunikasi. Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek yaitu keterampilan berbicara,
Lebih terperinciTampubolon menyebutnya sebagai Kemampuan Efektif Membaca. Walaupun keduanya
Kemampuan Efektif Membaca 1. Definisi KEM Penggunaan KEM di kalangan para ahli bahasa memiliki istilah berbeda-beda. Ahmadslamet menyebutkan KEM sebagai Kecepatan Efektif Membaca, sedangkan Tampubolon
Lebih terperinciEFEKTIVITAS METODE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS
EFEKTIVITAS METODE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS (Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Sindy Marcelina Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan penegasan judul. pernah membaca, maka ia akan tertinggal oleh pengetahuan dan informasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan penegasan judul Membaca merupakan satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari ilmu pengetahuan, apalagi bagi mereka yang sedang mengenyam ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Berliana Fenny Gultom Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ABSTRAK
Lebih terperinciMAKALAH. Oleh IWAN HERAWAN
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TARI BAMBU PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh IWAN HERAWAN 10.21.1023 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPeningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu
Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu E-Journal Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan. Akan tetapi, apabila kegiatan berkomunikasi terjadi tanpa diawali keterampilan berbicara
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCANNING DI KELAS VI SDN SUKAGALIH 5 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012
MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCANNING DI KELAS VI SDN SUKAGALIH 5 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh Alfiah 1021.1002 DAN SEKOLAH T INGG I KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu mengandung pikiran atau perasaan. Di dalam kegiatan komunikasi ini, manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi manusia, berupa lambang atau tanda, dan selalu mengandung pikiran atau perasaan. Di dalam kegiatan komunikasi ini, manusia menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa tidak akan lepas dari dunia pembelajaran. Kita semua sebagai elemen di dalamnya memerlukan bahasa yang baik dan benar dalam proses pembelajaran. Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi di tengah-tengah pergaulan dan interaksi sosial. Melalui penguasaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan dinamika peradaban yang terus bergerak menuju arus globalisasi, bahasa Indonesia memiliki peran yang penting dan strategis dalam proses komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENYIMAK BERITA PADAMEDIA ELEKTRONIK SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
KEMAHIRAN MENYIMAK BERITA PADAMEDIA ELEKTRONIK SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh YULIHARFIKA LIZA NIM 090388201364 JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi, mengingat bahasa sebagai sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat berkomunikasi dengan
Lebih terperinciKEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 13 SATU ATAP TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 13 SATU ATAP TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JORNAL Oleh IPUT RAHAYU NINGSIH NIM 100388201293 JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinci