3. Pola III dengan lingkup pekerjaan : Pelayanan gangguan dan inspeksi jaringan distribusi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "3. Pola III dengan lingkup pekerjaan : Pelayanan gangguan dan inspeksi jaringan distribusi"

Transkripsi

1

2 A. SEKILAS PELAYANAN TEKNIK Pelembagaan Pelayanan Teknik Pelayanan Teknik merupakan bagian dari program PLN untuk meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan. Pelayanan Teknik memiliki tugas menjaga mutu serta keandalan pasokan distribusi listrik hingga ke tingkat pelanggan. PT. PLN (Persero) pertama kali menggulirkan pelayanan teknik pada tahun 2004 kepada pihak kedua (vendor) dengan sistem pemborongan pekerjaan. Pada tahun 2006 lingkup pekerjaan pelayanan teknik bertambah dari lingkup pelayanan gangguan ditambah pekerjaan pemeliharaan jaringan distribusi. Pada tahun itu juga mulai diterapkan perjanjian dengan Service Level Agreement (SLA). Proses standarisasi pelayanan teknik mulai diatur pelaksanaanya pada tahun 2008 yang meliputi keseragaman lingkup pekerjaan, SLA, kuantitas dan kualitas peralatan kerja, material, ruangan dan keselamatan ketenagalistrikan (K2). Pada bulan Agustus 2009 kesepakatan tentang pelayanan teknik yang telah ditandatangani dilengkapi dengan kesepakatan proses integrasi pelayanan teknik dengan Call Center 123 dan penetapan pola pelayanan teknik menjadi 3 tingkatan, yaitu : 1. Pola I dengan lingkup pekerjaan : Pelayanan gangguan dan inspeksi jaringan distribusi 2. Pola II dengan lingkup pekerjaan : Pelayanan gangguan dan inspeksi jaringan distribusi Pemeliharaan jaringan distribusi (Preventif, Korektif, Khusus) 3. Pola III dengan lingkup pekerjaan : Pelayanan gangguan dan inspeksi jaringan distribusi Pemeliharaan jaringan distribusi (Preventif, Korektif, Khusus) Verifikasi dan validasi data induk jaringan (DIJ) Pada tahun 2011 PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur mulai menerapkan Pelayanan Teknik Pola III setelah sebelumnya berhasil menerapkan Pola I dan II. Lingkup pelayanan teknik pola III mulai menggabungkan sekup-sekup pekerjaan yang sebelumnya terpisah dalam satu kontrak pekerjaan pemborongan pelayanan teknik. Sekup pekerjaan tersebut yaitu : 1. Pelayanan Gangguan (Korektif), 2. Inspeksi dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi (Preventif), 3. Pemeliharaan Gardu Trafo Distribusi, dan 4. Pemeliharaan Data Induk Jaringan (DIJ). Namun pada awal tahun 2013, untuk efektifitas dan fokus pekerjaan, pola Yantek beralih kembali menjadi pola II. B. KONDISI SAAT INI Seiring dengan perkembangan kebutuhan, konsep pelayanan teknik semakin berkembang. Namun perkembangan tersebut belum dikendalikan dengan standard manajemen Pelayanan Teknik yang di lembagakan. Hal ini berdampak pada proses Bisnis Pelayanan Teknik yang dijalankan di unit-unit PLN belum seragam, implementasi TOR atau kontrak kerja yang berbeda antar unit, dan brand image dan visual manajemen yang belum standard. Untuk mengatasi Page 1

3 masalah ini perlu dibuat standarisasi atau pelembagaan manajemen Pelayanan Teknik di unitunit. C. GOAL YANG DIHARAPKAN Tujuan yang ingin dicapai dalam pelembagaan manajemen pelayanan teknik adalah : 1. Menstandardkan implementasi kontrak kerja Pelayanan Teknik 2. Menstandardkan proses bisnis pelayanan teknik 3. Menstandardkan visual manajemen pelayanan teknik 4. Membuat metode standard audit Pelayanan Teknik D. METODE YANG DIGUNAKAN Point penting untuk membangun Pelayanan Teknik diantaranya lingkup kontrak kerja, proses bisnis, visual manajemen/brand image, skill dan knowledge SDM, dan sistem audit. Kelima point tersebut digambarkan dalam diagram pelembagaan Pelayanan Teknik berikut. Kontrak Audit Probis Knowledge VISUM Gambar 1. Point Pelembagaan Pelayanan Teknik Dengan demikian metode yang digunakan untuk melembagakan Pelayana Teknik meliputi kelima point tersebut. Page 2

4 I. LINGKUP KONTRAK KERJA Lingkup kontrak kerja Pelayanan Teknik yang dilembagakan meliputi lingkup pekerjaan fix cost dan variabel cost, struktur organisasi dan jobdesk petugas, mekanisme laporan administrasi, dan logistik Lingkup pekerjaan Pelayanan Teknik dibedakan berdasarkan pola pembayarannya yaitu pekerjaan fixed cost dan pekerjaan variable cost dengan penjelasan sebagai berikut: a. Pekerjaan fixed cost adalah pekerjaan dengan pola pembayaran yang sudah ditetapkan dan tidak tergantung volume, maka pembayaran cenderung pada jasanya saja, tetapi jika pekerjaan tersebut ternyata membutuhkan material, maka hanya materialnya saja dibayar secara variabel cost. b. Pekerjaan variable cost adalah pekerjaan dengan pola pembayaran yang berdasarkan jumlah volume pekerjaan yang sudah dikerjakan, maka pembayaran untuk jasa maupun material dibayar sekaligus secara Variabel Cost. 1.1 Pekerjaan Fixed Cost Pekerjaan-pekerjaan dengan pola pembayaran Fixed Cost meliputi : Pemeliharaan SUTM dan SUTR yang Bersifat Ringan a. Pemeliharaan SUTM Pembersihan layang-layang umbul-umbul, pita kaset dan lainnya Perbaikan konduktor rusak/ terurai b. Pemeliharaan SUTR Pembersihan layang-layang umbul-umbul, pita kaset dan lainnya Perabasan pohon ringan, yang sudah menyetuh atau akan menyentuh konduktor Pengencangan konduktor Pengencangan Guywire dan kontramas Pembenahan assesories rusak Penanganan Gangguan Distribusi Pekerjaan penanganan gangguan dilaksanakan selama 24 jam non stop, yang meliputi : a. Gangguan SR / APP Gangguan Saluran Luar Pelayanan (SLP) Gangguan Saluran Masukan Pelayanan Gangguan APP b. Gangguan JTR Page 3

5 Perbaikan loss kontak konektor JTR Perbaikan penghantar JTR putus Perbaikan JTR kendor Perbaikan treckscoer JTR c. Gangguan JTM Pencarian penyebab gangguan penyulang trip Perbaikan konektor / jumper SUTM rusak Perbaikan SUTM lepas dari isolator Perbaikan penghantar SUTM terurai Pembersihan jaringan dari kerangka layang layang, rabas ranting pohon dengan kategori ringan Penggantian isolator, Cut Out, Fuselink Cut Out, dan Lightning Arrester. Pengoperasian peralatan switching jaringan (LBS, AVS, PGS, PMCB, recloser, dsb). d. Gangguan Gardu Trafo Distribusi Pelaksanaan bongkar pasang trafo akibat gangguan Penarikan, pemasangan dan pengoperasian trafo mobil Penggantian Cut Out, Fuselink Cut Out, dan Lightning Arrester Perbaikan gangguan saluran keluar dan saluran masuk gardu distribusi Perbaikan gangguan sistem proteksi yang terpasang pada LV Panel (NH Fuse, Fuse Holder, Saklar Utama, Rel Bus Bar, dsb) e. Pengamanan / melokalisir gangguan berat, antara lain Gangguan terminasi kabel ujung / tengah sambungan Tiang TM / TR roboh Gangguan lain yang diakibatkan force majeur f. Melaksanakan entry data gangguan di APKT untuk update status serta menverifikasi keluhan pelanggan (niaga dan teknik). g. Melaksanakan koordinasi dengan pengawas PLN dalam menyelesaikan gangguan sesuai SOP yang ada. h. Melaporkan ke Direksi Pekerjaan secara periodik penanganan gangguan yang belum tuntas (misal gangguan APP yang masih disambung langsung, APP belum tersegel kembali, dll) Inspeksi Jaringan JTM dan JTR Inspeksi jaringan JTM dan JTR meliputi : a. Inspeksi kebersihan ROW jaringan distribusi, dilaksanakan setiap awal triwulan. b. Pembuatan dan updating peta pohon per penyulang (jenis pohon dan periode rabasnya serta informasi kondisi geografis) setelah inspeksi ROW dilaksanakan. c. Inspeksi kesempurnaan konstruksi jaringan (kondisi tiang, kondisi penghantar, dan kelengkapan pendukung) dilaksanakan setiap awal semester. Page 4

6 d. Pemeriksaan titik sambung pada JTM menggunakan thermovision. e. Pengukuran arus bocor arrester JTM. 1.2 Pekerjaan Variable Cost Pekerjaan-pekerjaan dengan pola pembayaran Variabel Cost tersebut meliputi : Inspeksi & Pemeliharaan Gardu Trafo Distribusi Pelaksanaan inspeksi dan pemeliharaan Gardu Trafo Distribusi dilakukan selama satu tahun sekali (100% asset per tahun), dan selama satu semester sekali (100% asset per semester) untuk pengukuran beban dan tegangan ujung sehingga kondisi Gardu Trafo Distribusi yang perlu dibersihkan atau diperbaiki dapat segera diketahui, adapun pemeriksaan yang dilakukan antara lain: a. Inspeksi Gardu Trafo Distribusi 1. Peralatan Pengaman Primer Pemeriksaan kondisi fisik dan besaran Cut Out serta rating Arrester. Pengukuran arus bocor arrester. Pemeriksaan titik sambung pada Cut Out, Fuse Link Cut Out dan Lightning Arrester menggunakan Thermovision. Pengukuran titik sambung pada pentanahan netral dan pentanahan Lightning Arrester menggunakan Thermovision serta pengukuran tahanan pentanahan. 2. Trafo Pemeriksaan fisik bushing trafo dan pemeriksaan titik sambung TM / TR menggunakan thermovision. Pemeriksaan dan pembersihan kondisi bodi trafo. Pemeriksaan dan pengencangan baut-baut, Sepatu kabel pada Bushing Primer & Sekunder. 3. Panel Bagi TR Pemeriksaan ukuran atau rating dari seluruh peralatan dan penghantar pada panel bagi, diantaranya adalah NH fuse, busbar, kabel keluar dan masuk trafo, serta kabel line trafo yang disesuaikan dengan beban maksimalnya. Pemeriksaan titik sambung Tegangan Rendah (NH Fuse, Fuse Holder, Saklar Utama, Rel Bus Bar, saluran masuk/ keluar gardu distribusi, dsb) dengan menggunakan Thermovision. Pemeriksaan dan pengencangan baut-baut pada terminal dan sambungan sambungan penghantar. Pemeriksaan fisik pada titik-titik kontak dari Hellbum, fuse dan fuse base. Pemeriksaan fisik tegangan sentuh LV Panel, menggunakan detector tegangan rendah. Page 5

7 Pembersihan PHB TR dari kotoran seperti debu, binatang, sarang binatang, tempelan iklan dll. Pengecekan perlengkapan PHB seperti Kunci panel, Kartu Gantung Gardu Trafo Distribusi dll. b. Pemeliharaan Gardu Trafo Distribusi 1. Peralatan Pengaman Perbaikan konstruksi Arrester dan Fuse Cut Out. Perbaikan / penyesuaian kapasitas pengaman pada fuse link dan NH Fuse. Perbaikan / penggantian konektor, sepatu kabel, pengganti dudukan NH Fuse. Penambahan saklar utama (untuk yang belum ada). 2. Trafo Perbaikan konstruksi gardu trafo. Penambahan sealer untuk seal-seal yang rusak pada trafo. Perbaikan pentanahan. Pemasangan / penambahan plat cooper pada bushing trafo bagi yang belum ada. 3. PHB TR Perbaikan konstruksi PHB TR. Pemberian identitas/ nomer gardu (dengan sablon). Penandaan warna fasa pada rel panel. Pembersihan dan pelumasan ulang pada titik- titik kontak dari pisau headbum, fuse dan fuse base. Perbaikan kabel input dan output NYY yang rusak. Penggantian joint sleeve/ line tap konektor pada sambungan antara kabel input dan output ke JTR. Pemasangan kartu gantung trafo yang ditempatkan di dalam PHB TR, penulisan tanggal operasi, dan kapasitas (kva) di body trafo Rabas-rabas Pohon Rabas-rabas pohon tersebut meliputi : Rabas-rabas/ pemotongan pohon dekat SUTM sesuai dengan ROW Rabas-rabas /pemotongan pohon dekat SUTR telanjang Pengukuran Beban Gardu Trafo Distribusi Pengukuran beban gardu distribusi pada beban puncak siang dan pada beban puncak malam meliputi pekerjaan : Pengukuran beban per jurusan, tegangan, faktor daya, harmonisa pada masing-masing phasa menggunakan SIMONTRA. Page 6

8 Pengukuran tegangan pelayanan di ujung jaringan tegangan rendah pada setiap jurusan Penyeimbangan beban trafo untuk beban trafo dengan ketidak seimbangan > 25% dan atau trafo yang mengalami OB fasa. Pengentrian data inspeksi dan visual Gardu Distribusi pada Web Simontra. 1.3 STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi Pelayanan Teknik ditampilkan pada gambar berikut. Gambar 2. Struktur Organisasi Pelayanan Teknik 1.4 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Supervisor Pelayanan Teknik RAYON Jabatan : Supervisor Pelayanan Teknik RAYON Bertanggungjawab ke : MRAYON, Asman Jaringan, dan Spv. OPHAR AREA Membawahi : Staff Pelayanan Teknik RAYON, Koordinator yantek, Petugas Teknik, Operator dan Administrasi, Petugas Survey dan petugas di lingkup pekerjaan variable cost. Supervisi dan koordinasi pelaksanaan pekerjaan pelayanan teknik Membuat jadwal pekerjaan inspeksi, pemeliharaan gardu, pengukuran beban gardu, dan kegiatan pemeliharaan jaringan lainnya. Melaporkan kemajuan pekerjaan ke MRAYON dan Bidang Jaringan AREA. Page 7

9 Melakukan koordinasi dengan MRAYON dan Bidang Jaringan AREA untuk mengatasi permasalahan di lapangan. Bersama-sama Koordinator Yantek mengatur, menata dan mengevaluasi seluruh petugas pelayanan teknik ANEV (Analisa dan Evaluasi) Pelayanan Teknik RAYON Jabatan : ANEV Pelayanan Teknik RAYON Bertanggungjawab ke : MRAYON, Asman Jaringan, dan Spv. OPHAR AREA Membawahi : Koordinator yantek, Petugas Teknik, Operator dan Administrasi, Petugas Survey dan petugas di lingkup pekerjaan variable cost. Mengevaluasi perkembangan SLA. Membantu Supervisor Pelayanan Teknik Membuat jadwal pekerjaan inspeksi, pemeliharaan gardu, pengukuran beban gardu, dan kegiatan pemeliharaan jaringan lainnya. Melaporkan kemajuan pekerjaan ke MRAYON dan Bidang Jaringan AREA Koordinator Yantek Jabatan : Koordinator Yantek Bertanggungjawab ke : Spv Pelayanan Teknik RAYON, MRAYON, dan Manajemen Vendor Membawahi : Petugas Teknik, Operator dan Administrasi, Petugas Survey dan petugas di lingkup pekerjaan variable cost. Mengatur & mengawasi kelancaran pekerjaan pelayanan teknik. Mengatur proses pergantian shift kerja (Serah terima alat kerja & Kendaraan). Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka pekerjaan pelayanan teknik. Mengkoordinir Operator & Administrasi Teknik dalam pendataan, perekapan, laporan secara harian, mingguan maupun bulanan. Mengatur dan mengawasi waktu pelaksanaan penanganan gangguan dan tindak lanjut gangguan kembali. Memastikan semua pekerjaan dijalankan sesuai Intruksi Kerja dan SOP yang berlaku. Memonitor perkembangan SLA. Memonitor penggunaan material gangguan Petugas Teknik Yantek (Teknisi dan Helper) Jabatan : Petugas Teknik Bertanggungjawab ke : Spv Pelayanan Teknik RAYON, Koordinator Yantek dan Manajemen Vendor Page 8

10 Membawahi : - Pelembagaan Pelayanan Teknik Melakukan penanganan gangguan distribusi yang meliputi JTM, JTR, Gardu trafo dan perlengkapannya, SR dan APP (detailnya dapat dilihat pada ruang lingkup pekerjaan) termasuk tindak lanjut pekerjaan yang kembali. Melakukan pengamanan/ lokalisir gangguan berat yang disebabkan karena force majeur atau sebab lainnya. Melaksanakan koordinasi dengan pengawas PLN dalam menyelesaikan gangguan sesuai Intruksi Kerja yang berlaku termasuk penanganan gangguan yang belum tuntas. Menjaga kebersihan lingkungan. Melaporkan penggunaan material gangguan. Melaksanakan program Integritas layanan Publik (ILP) Petugas Surveyor Jabatan : Surveyor Bertanggungjawab ke : Koordinator Yantek Membawahi : - Melakukan inspeksi kesempurnaan kontruksi jaringan (kondisi tiang, penghantar dan kelengkapan pendukungnya). Melakukan inspeksi kebersihan ROW jaringan distribusi. Memetakan pohon yang telah dilakukan inspeksi ROW per penyulang (Jenis pohon & periode potong/rabas ). Mendokumentasikan hasil temuan dilapangan dan melakukan koordinasi dengan pengawasan pekerjaan dari hasil temuannya tersebut. Pemeriksaan titik sambung pada JTM menggunakan Thermovision. Pengukuran arus bocor Arrester JTM Operator & Administrasi Teknik Jabatan : Operator & Administrasi Teknik Bertanggungjawab ke : Koordinator Yantek Membawahi : - Melaksanakan entry data gangguan di aplikasi SiPGT+ untuk update status serta memverifikasi keluhan pelanggan (niaga & teknik). Melaksanakan entry data gangguan melalui aplikasi SIMAS untuk kemudian diolah menjadi data SAIDI SAIFI dengan dikoordinasikan Supervisor Yantek. Memantau SLA penanganan gangguan. Membuat laporan kerja terkait kegiatan Pelayanan teknik di tingkat unit baik harian, mingguan maupun bulanan. Melakukan proses administrasi teknik untuk mendukung kelancaran kegiatan pelayanan teknik. Melakukan rekapitulasi penggunaan material gangguan. Page 9

11 1.5 PEMBAGIAN SHIFT KERJA Sistem kerja yang diterapkan untuk pelayanan teknik korektif adalah sistem shift dimana dalam satu periode kerja terdiri dari Shift Pagi (P), Shift Siang (S), Shift Malam (M) dan Off Shift. Setiap shift dengan jumlah waktu kerja 8 jam terdiri dari 2 regu kerja dengan masing-masing regu terdiri dari 3 petugas (2 teknisi, 1 helper). Berikut rincian pembagian shift kerja untuk kantor RAYON dan Kantor Jaga dengan Jumlah personil RAYON 21 orang dan kantor jaga 8 orang : a. Kantor RAYON Shift Pagi (P) : 6 Personil Shift Siang (S) : 6 Personil Shift Malam (M) : 4 Personil Off Shift (Off) : 5 Personil b. Kantor Jaga Shift Pagi (P) : 2 Personil Shift Siang (S) : 2 Personil Shift Malam (M) : 2 Personil Off Shift (Off) : 2 Personil 1.6 MEKANISME LAPORAN ADMINISTRASI Setiap bulan hasil dari pelaksanaan pekerjaan penanganan gangguan harus dilaporkan dan diketahui oleh pengawas pekerjaan. Laporan hasil pekerjaan dibuat oleh pelaksana dengan format yang sudah ditentukan oleh direksi pekerjaan dan diberikan dalam bentuk hardcopy maupun softcopy (dalam bentuk CD) sesuai format. Laporan pekerjaan diserahkan paling lambat tanggal 15 setiap bulanmnya. Dalam hal terjadi keterlambatan penyerahan pekerjaan yang melampaui batas waktu yang ditentukan, akan dikenakan sanksi berupa denda sebesar 1 (satu per seribu) dari kontrak untuk setiap hari keterlambatan penyerahan pekerjaan. Denda tersebut akan langsung dikenakan pada saat pembayaran. Laporan pekerjaan tersebut harus dibuat sesuai dengan format standar sebagai berikut : DAFTAR ISI LAPORAN BULANAN YANTEK NO. KETERANGAN FORM I ADMINISTRASI TU 1.1 Surat penyerahan pekerjaan 100% Optional 1.2 Surat permohonan pembayaran Optional Page 10

12 1.3 Kuitansi asli Optional 1.4 Faktur pajak Optional Pelembagaan Pelayanan Teknik II PERHITUNGAN SLA 2.1 BA denda SLA pelayanan teknik F.BASLA 2.2 Rekap sanksi denda terhadap SLA F.R-SLA Evaluasi & rekap sanksi denda Fix Cost F.R-SLA Evaluasi & rekap sanksi denda Variable Cost F.R-SLA Rincian kerja kurang alat kerja F.ALKER 2.6 Rekap realisasi pembayaran F.RP III ADMINISTRASI TEKNIK 3.1 Surat permohonan pemeriksaan Optional 3.2 BA serah terima pekerjaan selesai F.BASTP 3.3 BA pemeriksaan kemajuan fisik F.BAPKF 3.4 Rekap laporan kemajuan fisik Optional 3.5 Laporan kemajuan fisik Optional 3.6 Laporan pekerjaan Fix Cost Analisa laporan APKT F.analisa APKT Daftar pemakaian material - Detail pemakaian material harian F.MTL.1 - Rekap pemakaian material F.MTL Laporan gangguan penyulang - Detail gangguan penyulang F.G-PNY - Berita acara gangguan penyulang Kondisional Laporan gangguan trafo Laporan gangguan trafo F.G-TRF Berita acara gangguan trafo Kondisional Form G dan Form O FORM G & O Kode 3 dan kode 7 FORM kode 3 & Laporan inspeksi jardist - Detail inspeksi harian F.INS.1 - Dokumentasi inspeksi jardist F.DOK-INS Page 11

13 3.6.6 Laporan hasil thermovision jaringan - Detail laporan hasil thermovision F.IR.1 - Rekap hasil pengukuran thermovision F.IR Laporan pekerjaan Variable Cost Laporan rampas-rampas (REV) - Detail rampas-rampas harian F.RPS.1 - Peta pohon rampas-rampas Laporan pengukuran beban gardu - Detail laporan pengukuran beban gardu F.GD Laporan pemeliharaan gardu - Laporan pemeliharaan per gardu F.GP Up date single line v. excel 3.9 Foto copy kontrak kerja Sesuai kontrak 3.10 Foto copy amandemen Sesuai kontrak Catatan: Untuk detail Form Laporan Bulanan dapat dilihat pada LAMPIRAN LAPORAN YANTEK. 1.7 LOGISTIK Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan pelayanan teknik diperlukan sarana dan peralatan kerja yang harus disediakan oleh pelaksana maupun yang menggunakan sarana dari pihak PLN untuk efisiensi biaya. Sarana dan peralatan kerja tersebut antara lain adalah : Sarana dan Peralatan Kerja PLN a. Ruang piket gangguan, menggunakan ruang piket gangguan ditiap sub unit b. Peralatan komputer dan aplikasinya untuk diruang piket gangguan c. Peralatan radio komunikasi untuk diruang piket dan mobil unit gangguan Kendaraan Operasional a. Mobil Jenis Truck Mobil unit gangguan, jenis truck dengan kemampuan mengangkut beban seberat 1500 kg dan dapat menarik trafo mobil beserta peralatan pendukung b. Mobil Unit Gangguan Jenis Stations Page 12

14 Mobil unit gangguan, jenis station tertutup dan ber AC Minimal 1300 CC untuk bensin baru, max 3 tahun dari tahun pembuatan, dapat menampung 3 (tiga) personil dan dilengkapi dengan peralatan pendukung. Gambar 3. Standar Mobil Station Pelayanan Teknik (Type : TOYOTA Avanza 1.3 E) c. Sepeda Motor 110 CC Gambar 4. Sepeda Motor Survey Jaringan & DIJ (Honda Absolute Revo 110) d. Sepeda Motor Jenis Trail 4 tak 150 CC Page 13

15 Gambar 5. Sepeda Motor Unit Layanan Cepat (Type : Kawasaki KLX 150 S) Peralatan Kerja Peralatan kerja dan perlengkapan K3 untuk personil dilapangan adalah sesuai rincian sebagai berikut. NO NAMA ALAT KERJA JML. 1 Tangga Fiber Slideing 9 Meter 1 2 Stick 20 KV 11 Meter 1 3 Grounding Apparatus 2 4 Megger Volt 1 5 Stringing Device 2 Ton 2 6 Compression Dies mm 1 7 Tang Power 600 A + Harmonisa 1 8 Phase Sequence Indicator 1 9 Gunting Kabel Besar 1 10 Lampu Sorot Halogen 100 Watt 1 11 Kunci Konektor 1 12 Fuse Puller 1 13 Kunci Ring/Pas 1 14 Kunci Inggris Gergaji Besi 1 16 Gergaji Kayu 1 17 Kunci Pipa Tang Kombinasi 2 19 Parang 1 20 Tali Nilon 12 mm 1 Tabel 1. Daftar Peralatan Kerja Pelayanan Teknik JML. REAL BAIK RUSAK TIDAK ADA KET. Page 14

16 21 Senter 2 22 Palu 3 Kg 1 23 Tali Baja (Seling) 1 24 Sapu dan Alat Kebersihan 1 25 Infra Red Gun 1 26 Teropong 1 27 Handle LBS 1 28 Sabuk Pengaman 2 29 Helm Pengaman 2 30 Sarung Tangan 1000 Volt 2 31 Voltage Detector TM 1 32 Jas Hujan 3 33 Sepatu Karet 1000 Volt 2 34 Tali Pengikat Tangga 1 35 Papan Peringatan Ada Kegiatan 2 36 P3K 1 37 Tali Tampar 20 Meter 1 38 Compression Dies 10 mm 1 39 Camera 5MP 1 40 Box Material Pelembagaan Pelayanan Teknik Untuk standard bos material ditampilkan pada gambar 6. Page 15

17 Page 16

18 Page 17

19 Page 18

20 Page 19

21 Gambar 6. Box Material Pelayanan Teknik Dalam perjalanan waktu, menjaga kelengkapan alat kerjamenjadi ponit penting yang harus dijaga. Oleh karena itu harus dilakukan cek lis alat kerja setiap hari. Adapun form ceklis alat kerja adalah sebagai berikut. Page 20

22 BERITA ACARA SERAH TERIMA ALAT KERJA, MATERIAL & KENDARAAN RAYON... Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun... pukul... :... WIB telah dilakukan serah terima alat kerja, material, dan kendaraan yang sebelumnya terlebih dahulu dilakukan proses pemeriksaan secara bersama-sama antara kedua belah pihak dengan rincian sebagai berikut : A. KENDARAAN Jenis Kendaraan : Toyota Avanza... Nomor Polisi : SPIDOMETER (KM) : Volume BBM : Penuh / Cukup / Kurang *) B. GANGGUAN Sudah Tertangani : Buah Belum Tertangani : Buah C. PERALATAN KERJA NO NAMA ALAT KERJA JML. 1 Tangga Fiber Slideing 9 Meter 1 2 Stick 20 KV 11 Meter 1 3 Grounding Apparatus 2 4 Megger Volt 1 5 Stringing Device 2 Ton 2 6 Compression Dies mm 1 7 Tang Power 600 A + Harmonisa 1 8 Phase Sequence Indicator 1 9 Gunting Kabel Besar 1 10 Lampu Sorot Halogen 100 Watt 1 11 Kunci Konektor 1 12 Fuse Puller 1 13 Kunci Ring/Pas 1 14 Kunci Inggris Gergaji Besi 1 16 Gergaji Kayu 1 17 Kunci Pipa Tang Kombinasi 2 19 Parang 1 20 Tali Nilon 12 mm 1 JML. REAL BAIK RUSAK TIDAK ADA KET. Page 21

23 21 Senter 2 22 Palu 3 Kg 1 23 Tali Baja (Seling) 1 24 Sapu dan Alat Kebersihan 1 25 Infra Red Gun 1 26 Teropong 1 27 Handle LBS 1 28 Sabuk Pengaman 2 29 Helm Pengaman 2 30 Sarung Tangan 1000 Volt 2 31 Voltage Detector TM 1 32 Jas Hujan 3 33 Sepatu Karet 1000 Volt 2 34 Tali Pengikat Tangga 1 35 Papan Peringatan Ada Kegiatan 2 36 P3K 1 37 Tali Tampar 20 Meter 1 38 Compression Dies 10 mm 1 39 Camera 5MP 1 40 Pelembagaan Pelayanan Teknik D. MATERIAL CADANGAN MOBIL GANGGUAN NO NAMA ALAT KERJA JML. 1 MCB 1 Phs 2 Amp 2 2 MCB 1 Phs 4 Amp 2 3 MCB 1 Phs 6 Amp 2 4 MCB 1 Phs 10 Amp 2 5 MCB 1 Phs 16 Amp 2 6 NH Fuse 80 Amp 2 7 NH Fuse 100 Amp 2 8 NH Fuse 160 Amp 2 9 NH Fuse 200 Amp 2 10 NH Fuse 250 Amp 2 11 NH Fuse 300 Amp 2 12 Fuse Link 2 Amp 3 13 Fuse Link 3 Amp 3 14 Fuse Link 6 Amp 3 15 Fuse Link 8 Amp 3 16 Fuse Link 10 Amp 3 17 Fuse Link 15 Amp 3 JML. REAL BAIK RUSAK TIDAK ADA KET Page 22

24 18 Fuse Link 20 Amp 3 19 Fuse Link 25 Amp 3 20 Fuse Link 30 Amp 3 21 Fuse Link 40 Amp 3 22 Line Tap Con mm² 5 23 Line Tap Con mm² 5 24 Line Tap Con mm² 5 25 Line Tap Con mm² 5 26 Line Tap Con mm² 5 27 Line Tap Con mm² 5 28 Joint Sleeve Al-Cu mm² 2 29 Joint Sleeve Al mm² 2 30 Joint Sleeve Al mm² tension 2 31 Joint Sleeve Al mm² tension 2 32 Copper Tube Cu 35 mm² 2 33 Copper Tube Cu 50 mm² 2 34 Copper Tube Cu 70 mm² 2 35 Copper Tube Cu 150 mm² 2 36 Copper Tube Cu 150 mm² 2H 2 37 Copper Tube Al 50 mm² 2 38 Copper Tube Al 70 mm² 2 39 Copper Tube Al 150 mm² 2 40 Copper Tube Al-Cu 50 mm² 2 41 Copper Tube Al-Cu 70 mm² 2 42 Suspension JTR 2 43 Dead and Assembly mm² 2 Pelembagaan Pelayanan Teknik Demikian berita acara ini dibuat dengan penuh kesadaran. Kami siap bertanggungjawab jika ada kekurangan. Yang Menerima, Yang Menyerahkan, Mengetahui, Koordinator (... ) (... ) (... ) Page 23

25 1.7.4 Seragam kerja Pelembagaan Pelayanan Teknik Seragam kerja dan ID card yang jelas untuk semua personil petugas pelayanan teknik dilengkapi dengan ID Card petugas. Gambar 7. Seragam Kerja Petugas Gambar 8. ID Card Petugas Page 24

26 II. PROSES BISNIS Pelembagaan Pelayanan Teknik 2.1 PROBIS INSPEKSI JARINGAN 2.2 PROBIS RABAS POHON Page 25

27 2.3 PROBIS PEMELIHARAAN GARDU Pelembagaan Pelayanan Teknik Page 26

28 2.4 PROBIS PENGUKURAN BEBAN Pelembagaan Pelayanan Teknik 2.5 PROBIS PENANGANAN GANGGUAN Page 27

29 III. VISUAL MANAJEMEN Pelembagaan Pelayanan Teknik Visual manajemen memegang peranan penting untuk menjaga brand image dan kinerja Pelayanan Teknik. Visual manajemen yang baik harus menampilkan minimal beberapa point berikut. Gambar 9. Visual Manajemen Minimal di Pelayanan Teknik Seluruh bentuk visual manajemen Pelayanan Teknik tersebut harus dilaksanakan secara konsisten dan diberi PIC khsusus untuk menjaganya. Adapun bentuk visual manajemen dapat berbeda-beda menyesuaikan dengan kondisi unit setempat. Page 28

30 IV. KNOWLEDGE MANAJEMEN Pelembagaan Pelayanan Teknik Kontrak kerja dan proses bisnis yang bagus tidak akan dapat berjalan lancar tanpa adanya knowledge sharing antara PLN, manajemen vendorm dan petugas Pelayanan Teknik. Dengan demikian perlu dibuat program knowledge manajemen. Lingkup knowledge manajemen Pelayanan Teknik digambarkan dalam gambar 10 berikut. Forum Yantek CoC Yantek KS Sidang Engineering Akademi Yantek Gambar 10. Lingkup Knowledge Manajemen Pelayanan Teknik Adapun uraian program knowledge manajemen Pelayanan Teknik adalah sebagai berikut: 1. Forum Yantek, yaitu pertemuan yang bertujuan untuk membahas segala permasalahan seputar keberjalanan kontrak pelayanan teknik yang membahas masalah pencapaian SLA, evaluasi kinerja, dan sharing permasalahan pelaksanaan kontrak. Peserta yang hadiri minimal meliputi Asman Jaringan, Spv OPHAR, Spv. Teknik Rayon, Manajemen Vendor, dan Koordinator Yantek. Periode pelaksanaan Forum Yantek adalah setiap triwulan. 2. Sidang Engineering, yaitu pertemuan yang bertujuan untuk membedah kasus gangguan yang terjadi di unit agar gangguan tersebut tidak terjadi lagi. Peserta yang hadiri minimal meliputi Manajer Area, Asman Jaringan, Spv OPHAR, Manajer Rayon, Spv. Teknik Rayon, Page 29

31 dan Koordinator Yantek. Periode pelaksanaan Sidang Engineering adalah fleksibel sesuai dengan keperluan. 3. Akademi Yantek, yaitu pertemuan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi petugas pelayanan teknik dari sisi pemahaman dan keahlian praktek di lapangan. Peserta yang hadiri minimal meliputi Asman Jaringan, Spv OPHAR, Spv. Teknik Rayon, Koordinator Yantek, dan petugas terkait. Periode pelaksanaan Akademi Yantek adalah setiap bulan. 4. CoC Yantek, yaitu pertemuan yang bertujuan untuk membina integritas dan kedisiplinan petugas. Peserta yang hadiri minimal meliputi Spv. Teknik Rayon, Koordinator Yantek, dan Petugas. Periode pelaksanaan CoC Yantek adalah setiap hari kerja. Diharapkan dengan adanya program knowledge manajemen ini pengetahuan dan keterampilan petugas dapat meningkat. Page 30

32 V. AUDIT MATURITY PELAYANAN TEKNIK Kematangan proses bisnis merupakan fokus utama dalam mencptakan kinerja yang lebih tinggi dari waktu ke waktu sehingga target yang ditetakan tercapai. salah satu metode untuk mengukur kematangan sebuah proses adalah dengan melakukan Audit Maturity. Audit Maturity dapat membantu manajemen dalam melaksanakan tanggungjawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran, dan komentar mengenai proses kegiatan yang diaudit. 5.1 Tujuan Tujuan dilakukan Audit Maturity adalah : a. Mengukur kondisi proses saat ini b. Mendefinisikan area improvment c. Memberkan rekomendai terhadap kelemahan proses dari hasil audit 5.2 Metodologi Sedangkan metodologi yang digunakan dalam melakukan Audit Maturity adalah : a. Memahami proses pemeliharaan yang ada b. Pengujian melalui tanya jawab (interview) dengan pelaksana terkait kegiatan pemeliharaan yang dilakukan c. Pengujian melalui survey ke lapangan 5.3 Ruang Lingkup Audit ini dibatasi untuk obyek pemeliharaan jaringan distribusi yang meliputi data teknik, SDM, proses pemeliharaan, kinerja gangguan, peralatan, sarana, material dan program layanan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada diagram dibawah ini. Standar kegiatan pemeliharaan Pengujian: Tanya jawab & Survey Objek Audit: Data Proses pemeliharaan Kinerja SDM Peralatan dan sarana Materail Program tambahan Kesimpulan Gambar 11. Diagram Audit Maturity Page 31

33 5.4 Parameter Audit Pelembagaan Pelayanan Teknik Untuk melakukan Audit Maturity dari proses bisnis dan menentukan bagaimana kinerja unit, maka dilakukan beberapa parameter yaitu: a. Data; Pengelolaan data baik dari hasil inspeksi maupun pemeliharaan sehingga data tersebut menjadi informasi yang berguna b. SDM; Orang yang melakukan kegiatan proses pemeliharaan baik dari jumlah maupun skillnya c. Proses; Proses bisnis inspeksi hingga pemeliharaan mangacu pada konsep POAC (Planning, Orginizing, Actuating, dan Controlling) d. Peralatan dan sarana; Infrstruktur guna mendukung proses pemeliharaan e. Performance; Pencapaian kinerja pemeliharaan pada unit setemoat f. Material; Pengelolaan material baik untuk pekerjaan gangguan maupun pemeliharaan g. Program tambahan; Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan Integritas Layanan Publik (ILP) Parameter tersebut memiliki nilai bobot yang besarnya tergantung dari tingkat kekritisan dari parameter tersebut, sehingga disepakati nilai bobot untuk tiap parameter adalah sebagai berikut: Tabel. Bobot Penilaian Audit Maturity No. Parameter Bobot 1 Data 15 2 Proses Pemeliharaan 35 3 Kinerja 15 4 SDM 10 5 Peralatan dan Sarana 10 6 Material 10 7 Program tambahan 5 Parameter dari proses bisnis yang diambil tersebut menentukan tingat kematangan atau performance unit yang bersangkutan. Untuk Audit Maturity ini nenggunakan kriteria penilaian kategori A, B, dan C. untuk lebih jelasnya antara kriteria penilaian, bobot dan parameter yang dinilai dapat dilihat pada tabel berikut. Page 32

34 Page 33

35 Sedangkan untuk tingkat kekuatan yaitu A, B, dan C telah disepakati untuk memberikan penilaian tersendiri. Untuk tingkat kematangan A bernilai 0,2; B bernilai 0,6; dan C bernilai 1,0. Sehingga jika seluruh parameter tersebut dijumlahkan, nilai maksimum yang bisa didapatkan yaitu 100. Dalam memberikan penilaian akhir terhadap hasil audit, yang disimpulkan bukan berupa angka melainkan kategori baik atau buruk. Untuk itu dibagi menjadi 3 kategori penilaian dari angka total penilaian parameter tersebut seperti berikut ini: No. Nilai Kategori Penilaian Baik Sekali Baik Sedang 4 <50 Kurang Untuk mempermudah dalam melakukan penilaian akhir, telah dibuat tools dalam bentuk excel yang berisi form isian yang secara otomatis akan mengeluarkan kategori penilaian dari hasil inputan data audit. Diharapkan dengan adanya tools Audit Maturity ini kita dapat segera mengetahui kelemahankelemahan untuk dicari improvmentnya. Program ini tidak akan berjalan baik tanpa adanya dukungan dari segenap manajemen. Karyawan, serta mitra kerja PLN. Page 34

36 LAMPIRAN Page 35

37 BERITA ACARA SANKSI DENDA SLA PELAYANAN TEHNIK NO. : Pada hari ini. tanggal. bulan. tahun.yang bertanda tangan dibawah ini : 1.. : Selaku Manajer Rayon. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area. 2.. : Selaku Direktur PT.. yang berkedudukan di Jl.. Menunjuk SPK No.. Tanggal.dan berdasarkan hasil pemeriksaan kemajuan phisik pekerjaan tanggal., pekerjaan melebihi standar SLA yang diatur dalam Kontrak pasal. butir. s/d. Berdasarkan Kontrak tersebut pada pasal. butir. s/d., maka Pihak ke II akan dikenakan Denda untuk tagihan bulan. dengan rincian : Jumlah Sanksi Denda SLA : Pekerjaan Fix Cost Rp..,- Pekerjaan Variable Cost Rp..,- Jumlah Total Sanksi Denda SLA.,- Rp. Perincian terlampir. (..TERBILANG.. ) Demikian Berita Acara Sanksi Denda ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. PT.. Direktur PT.PLN (Persero) Area. Manajer Rayon.... Mengetahui/Menyetujui PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area. Asman Jar.. Spv. Op. Jar. Spv. Har. Jar. Page 30

38 Page 30

39 Page 31

40 Page 32

41 Page 33

42 Page 30

43 Page 31

44 Page 32

45 Page 33

46 Page 30

47 BA - SERAH TERIMA PEKERJAAN SELESAI BULAN. No. Pada hari ini... tanggal bertanda tangan dibawah ini :... bulan... tahun..., kami yang : Selaku Manager PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jatim Area.. yang berkedudukan di Jl.. yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA : Selaku Direktur PT.... yang berkedudukan di Jl.... yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Dengan ini PIHAK KEDUA menyerahkan untuk yang pertama kalinya kepada PIHAK KESATU dan PIHAK KESATU menerima dengan baik yang telah selesai dikerjakan tepat pada waktunya dengan hasil baik. SPK Nomor :... Pekerjaan : Pemborongan Pekerjaan Pelayanan Teknik Pola 3 ( Pemeliharaan Preventif, Korektif dan DIJ ). Periode : Bulan Sumber Dana : NO. SKKO... Lokasi : Area - Rayon... Pelaksana : PT.... Demikian Berita Acara ini dibuat rangkap 6 ( enam ) untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. PIHAK KEDUA, PT.... Direktur, PIHAK PERTAMA, PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA.. Manajer, Page 30

48 Page 31

49 BERITA ACARA PEMERIKSAAN KEMAJUAN FISIK PEKERJAAN No.... Pada hari ini... tanggal... dibawah ini : bulan... tahun..., kami yang bertanda tangan : Selaku Pelaksana dari Biro Teknik PT : Selaku Manager Rayon... PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jatim Area.. Telah bersama-sama mengadakan pemeriksaan dan penelitian pada kemajuan phisik pekerjaan: SPK Nomor :... Pekerjaan : Pemborongan Pekerjaan Pelayanan Teknik Pola 3 (Pemeliharaan Preventif, Korektif dan DIJ ). Periode : Bulan Sumber Dana : NO. SKKO... Lokasi : Area. Rayon... Pelaksana : PT.... Bahwa Pekerjaan tersebut diatas telah dilaksanakan keseluruhan dan selesai dengan kemajuan phisik 100% (seratus prosen) dari seluruh nilai kontrak dengan hasil baik dan perincian kemajuan phisik terlampir. Dengan demikian maka sesuai SPK Nomor :... Tanggal..., maka pemborong berhak mengajukan pembayaran termint sebesar : Pemborong Jasa selama 23 bulan (Pebruari 2011 s/d Desember 2012). Rp....,- Pemborong Jasa selama 1 bulan Rp....,- (...TERBILANG...) Jumlah Sanksi Denda SLA : Pekerjaan Fix Cost Rp....,- Pekerjaan Variable Cost Rp....,- Jumlah Total Sanksi Denda SLA Rp....,- (...TERBILANG...) Demikian Berita Acara ini buat dengan sebenarnya serta ditanda tangani pada hari, tanggal, bulan, tahun dan tempat tersebut diatas dalam rangkap 6 (enam), dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. PT.PLN (Persero) Area PT.... Rayon... Direktur Manajer Mengetahui/Menyetujui PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Manajer Asman Jar. Page 32

50 LAPORAN GANGGUAN UNIT PELAYANAN TEKNIK PT. PLN (Persero) AREA. RAYON. BULAN A. MONITOR JUMLAH GANGGUAN, WAKTU PENANGANAN RATA-RATA DAN WAKTU PENANGANAN MAKSIMAL Tabel A.1. Jumlah Kali Gangguan, Waktu Penanganan Rata-rata dan Waktu Penanganan Maksimal Grafik A.1 Jumlah Kali Gangguan Kode Per Bulan [grafik line] Grafik A.2 Waktu Penanganan Rata-rata Kode Per Bulan [grafik line] Grafik A.3 Waktu Penanganan Maksimal Kode Per Bulan [grafik line] B. MONITOR JUMLAH GANGGUAN, WAKTU TANGGAP RATA-RATA DAN WAKTU TANGGAP MAKSIMAL Tabel B.1. Jumlah Kali Gangguan, Waktu Tanggap Rata-rata dan Waktu Tanggap Maksimal Page 33

51 Grafik B.1 Jumlah Kali Gangguan Kode Per Bulan [grafik line] Grafik B.2 Waktu Tanggap Rata-rata Kode Per Bulan [grafik line] Grafik B.3 Waktu Tanggap Maksimal Kode Per Bulan [grafik line] A. JUMLAH DAN PENANGANAN GANGGUAN UNIT PELAYANAN TEKNIK Tabel C.1. Jumlah Gangguan dan Prosentase Gangguan Terhadap Jumlah Pelanggan Keterangan : Jumlah Pelanggan Grafik C.1. Tren Jumlah Gangguan selama Tahun 2011 [grafik line] Gafik C.2 Prosentase Gangguan Terhadap Jumlah Pelanggan [grafik line] PEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES JAN Jumlah Gangguan Ggn thd Pelanggan 0.50% 0.50% 0.43% 0.40% 0.39% Page 34

52 PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA. Pelembagaan Pelayanan Teknik IDENTITAS VENDOR Tabel C.2. Jenis Gangguan Berdasarkan Golongan Kelompok Gangguan KODE JENIS GANGGUAN JUMLAH % 00 Kelompok Sambungan Tenaga Listrik & APP % 10 Kelompok Jaringan Tegangan Rendah % 20 Kelompok Transformator Gardu Distribusi % 30 Kelompok Tiang Listrik TR & TM % 40 Kelompok Saluran Udara TM (SUTM) % 50 Kolompok Saluran Kabel TM (SKTM) % 60 Kelompok Transmisi & Gardu Induk % 70 Kelompok Padamanya Sumber Tenaga % 80 Kelompok Bencana Alam % 90 Kelompok Padam Terencana % TOTAL % Grafik C.3 Jenis Gangguan Berdasarkan Golongan Kelompok Gangguan [grafik pie] Page 35

53 Page 36

54 Page 30

55 Page 30

56 Page 30

57 Page 31

58 Page 32

59 PEKERJAAN : PELAYANAN TEKNIK (PREVENTIF) INSPEKSI JTM PERIODE LAP : UPJ :. MINGGU KE- Pelembagaan Pelayanan Teknik Tanggal : No. Photo :.. Tanggal :. No. Photo : FOTO FOTO PENYULANG : No TIANG : LOKASI : TEMUAN : MINGGU KE : PENYULANG : No TIANG : LOKASI : TEMUAN : MINGGU KE : II Tanggal : No. Photo : Tanggal : No. Photo : FOTO FOTO PENYULANG : No TIANG : LOKASI : TEMUAN : MINGGU KE :. PENYULANG : No TIANG : LOKASI : TEMUAN : MINGGU KE :. Tanggal : No. Photo : Tanggal : No. Photo : FOTO FOTO PENYULANG : No TIANG : LOKASI : TEMUAN : MINGGU KE :. PENYULANG : No TIANG : LOKASI : TEMUAN : MINGGU KE :. Page 30

60 Thermographic Report Pelembagaan Pelayanan Teknik PT. PLN (Persero) DIST. JAWA TIMUR AREA RAYON IDENTITAS VENDOR + LOGO Penyulang : BENDOSARI Lokasi : Ds. REMBANG No. Tiang / Gardu : 209 C01 D04 Objek : Jumperan TM10 Nomor : 001 GAMBAR VISUAL GAMBAR THERMOVISION NO PHOTO : PV_1 NO THERMO : IR_1 OBJECT PARAMETERS Tanggal : 30 June 2011 Pukul Emissivity : 0,78 : 7:04:00 PM Temp Lingk : 30 ºC Kelembaban : 50 % Distance Cuaca : 10 Meter : CERAH PERKIRAAN KONDISI OBJEK : NORMAL MEASUREMENTS LABEL MIN MAX Image : 19,0 ºC 42,4 ºC Spot 1 : 42,4 ºC Spot 2 : ºC Spot 3 : ºC Spot 4 : ºC Spot 5 : ºC REKOMENDASI : PERBAIKAN JUMPERAN THERMOGRAPHER Mengetahui, Petugas I Petugas II :.. :.. (. ) Koordinator Page 31

61 Page 30

62 Page 31

63 Page 32

64 Page 30

65 Page 31

66 Page 32

SOP Memelihara Transformator Distribusi Gardu Tiang

SOP Memelihara Transformator Distribusi Gardu Tiang PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT PANDAAN SOP Memelihara Transformator Distribusi Gardu Tiang Kode Unit : DIS.HAR.026(2).A PETUGAS : 1. Pengawas 1 orang 2. Pelaksana 2 orang KOORDINASI : 1. Koordinator Perencanaan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil proses penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil proses penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil proses penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dengan merujuk pada pertanyaan penelitian. Penulis menemukan kesimpulan

Lebih terperinci

SOP PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI PELANGGAN 197KVA

SOP PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI PELANGGAN 197KVA PT PLN Persero SOP PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI PELANGGAN 197KVA Kode Unit : DIS HAR Trafo PETUGAS YANG TERLIBAT : Manajer Ranting Supervisor Distribusi Pelaksana Pekerjaan (Minimal 2 Orang) Pengawas pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) adalah sebagai konstruksi termurah untuk penyaluran tenaga listrik pada daya yang sama. Konstruksi

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN GARDU PORTAL SOP Revisi Halaman

PEMELIHARAAN GARDU PORTAL SOP Revisi Halaman Standing Operation Procedure () 1. TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk mempertahankan unjuk kerja peralatan, terpeliharanya instalasi tenaga listrik dengan baik dapat mempertahan mutu dan kendala penyaluran

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Kinerja Distribusi PT. PLN (Persero) Area Jaringan Tangerang Secara umum kinerja distribusi di PT. PLN (Persero) Area Jaringan Tangerang mengalami penurunan yang baik

Lebih terperinci

STUDI PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH DAN TEGANGAN MENENGAH DAERAH KERJA PT. PLN (PERSERO) RAYON DELI TUA LAPORAN TUGAS AKHIR

STUDI PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH DAN TEGANGAN MENENGAH DAERAH KERJA PT. PLN (PERSERO) RAYON DELI TUA LAPORAN TUGAS AKHIR STUDI PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH DAN TEGANGAN MENENGAH DAERAH KERJA PT. PLN (PERSERO) RAYON DELI TUA LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program

Lebih terperinci

MANAGEMENT PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PHBTR

MANAGEMENT PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PHBTR MANAGEMENT PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PHBTR Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Managemen Pemeliharaan dan Perbaikan Tenaga Listrik pada semester VI Program Studi D3

Lebih terperinci

SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) DAN GARDU DISTRIBUSI Oleh : Rusiyanto, SPd. MPd.

SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) DAN GARDU DISTRIBUSI Oleh : Rusiyanto, SPd. MPd. SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) DAN GARDU DISTRIBUSI Oleh : Rusiyanto, SPd. MPd. Artikel Elektronika I. Sistem Distribusi Merupakan system listrik tenaga yang diawali dari sisi tegangan menengah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Penyaluran Tenaga Listrik Ke Konsumen Didalam dunia kelistrikan sering timbul persoalan teknis, dimana tenaga listrik dibangkitkan pada tempat-tempat tertentu, sedangkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI

LAPORAN AKHIR PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI LAPORAN AKHIR PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI Oleh: OFRIADI MAKANGIRAS 13-021-014 KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MANADO 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Implementasi Pemeriksaan Rutin

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Implementasi Pemeriksaan Rutin BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Pemeriksaan Rutin Pemeriksaan rutin yang dilakukan pada pembahasan ini, dikhususkan mengenai jumper pada saluran udara tegangan menengah. Cara yang paling efektif untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI LEVEL 1 Kode Unit : DIS.OPS.005(1).B... 5 Judul Unit : Mengganti fuse pada peralatan hubung bagi (PHB-TR).

Lebih terperinci

DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI

DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI LEVEL 1 Kode Unit : DIS.OPS.005(1).B... 5 Judul Unit : Mengganti fuse pada peralatan hubung bagi (PHB-TR).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem Tenaga Listrik adalah sistem penyediaan tenaga listrik yang terdiri dari beberapa pembangkit atau pusat listrik terhubung satu dengan

Lebih terperinci

Bab V JARINGAN DISTRIBUSI

Bab V JARINGAN DISTRIBUSI Bab V JARINGAN DISTRIBUSI JARINGAN DISTRIBUSI Pengertian: bagian dari sistem tenaga listrik yang berupa jaringan penghantar yang menghubungkan antara gardu induk pusat beban dengan pelanggan. Fungsi: mendistribusikan

Lebih terperinci

BAB II STRUKTUR JARINGAN DAN PERALATAN GARDU INDUK SISI 20 KV

BAB II STRUKTUR JARINGAN DAN PERALATAN GARDU INDUK SISI 20 KV BAB II STRUKTUR JARINGAN DAN PERALATAN GARDU INDUK SISI 20 KV 2.1. UMUM Gardu Induk adalah suatu instalasi tempat peralatan peralatan listrik saling berhubungan antara peralatan yang satu dengan peralatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Akhir akhir ini di PT. PLN (Persero) RAYON RATAHAN seringkali di dapati gangguan atau pemadaman yang tidak direncanakan yang membuat lampu sering padam kebanyakan penyebabnya

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMELIHARAAN JUMPER SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH DENGAN PDKB-TM METODE BERJARAK

LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMELIHARAAN JUMPER SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH DENGAN PDKB-TM METODE BERJARAK LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMELIHARAAN JUMPER SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH DENGAN PDKB-TM METODE BERJARAK Diajukan untuk memenuhi persyaratan Penyelesaian Kerja Praktek (S1) Oleh : FAISAL AKHMAD 41412110031

Lebih terperinci

ANALISIS PENYEBAB DAN UPAYA MINIMALISASI KERUSAKAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DI WILAYAH KERJA PT PLN (PERSERO) AREA MEDAN RAYON LABUHAN

ANALISIS PENYEBAB DAN UPAYA MINIMALISASI KERUSAKAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DI WILAYAH KERJA PT PLN (PERSERO) AREA MEDAN RAYON LABUHAN ANALISIS PENYEBAB DAN UPAYA MINIMALISASI KERUSAKAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DI WILAYAH KERJA PT PLN (PERSERO) AREA MEDAN RAYON LABUHAN LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis sebagai syarat untuk menyelesaikan Program

Lebih terperinci

MAKALAH OBSERVASI DISTRIBUSI LISTRIK di Perumahan Pogung Baru. Oleh :

MAKALAH OBSERVASI DISTRIBUSI LISTRIK di Perumahan Pogung Baru. Oleh : MAKALAH OBSERVASI DISTRIBUSI LISTRIK di Perumahan Pogung Baru Oleh : I Gede Budi Mahendra Agung Prabowo Arif Budi Prasetyo Rudy Rachida NIM.12501241010 NIM.12501241013 NIM.12501241014 NIM.12501241035 PROGRAM

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PEMELIHARAAN

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PEMELIHARAAN DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PEMELIHARAAN LEVEL 1 5 Kode Unit : DIS.HAR.005(1).B... 6 Judul Unit : Memelihara saluran udara tegangan rendah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 15 BAB III LANDASAN TEORI Tenaga listrik dibangkitkan dalam Pusat-pusat Listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTP dan PLTD kemudian disalurkan melalui saluran transmisi yang sebelumnya terlebih dahulu dinaikkan

Lebih terperinci

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP) APLIKASI PENGADUAN KELUHAN TERPADU (APKT) MODUL SAIDI SAIFI

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP) APLIKASI PENGADUAN KELUHAN TERPADU (APKT) MODUL SAIDI SAIFI PT PLN (PERSERO) PT INDONESIA COMNETS PLUS STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP) APLIKASI PENGADUAN KELUHAN TERPADU (APKT) MODUL SAIDI SAIFI Versi 1.5 Oktober 2016 SOP SAIDI SAIFI Versi V.1.5 Aplikasi Pengaduan

Lebih terperinci

MENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )

MENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat ) MENGENAL ALAT UKUR AMPER METER Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat ) Arus = I satuannya Amper ( A ) Cara menggunakannya yaitu dengan disambung

Lebih terperinci

12 Gambar 3.1 Sistem Penyaluran Tenaga Listrik gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan ol

12 Gambar 3.1 Sistem Penyaluran Tenaga Listrik gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan ol BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengertian Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari

Lebih terperinci

Sistem Listrik Idustri

Sistem Listrik Idustri Skema Penyaluran Tenaga Listrik Sistem Listrik Idustri Oleh: Tugino, ST, MT Jurusan Teknik Elektro STTNAS Yogyakarta Tugino, ST MT STTNAS Yogyakarta 2 Sistem Listrik Industri Meliputi Generator Pembangkit

Lebih terperinci

STANDAR KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI DAN KUBIKEL TM 20 KV

STANDAR KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI DAN KUBIKEL TM 20 KV STANDAR KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI DAN KUBIKEL TM 20 KV JENIS GARDU 1. Gardu Portal Gardu Distribusi Tenaga Listrik Tipe Terbuka ( Out-door ), dengan memakai DISTRIBUSI kontruksi dua tiang atau lebih

Lebih terperinci

BAB II SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB II SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BAB II SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 2.1 Sistem Distibusi Tenaga Listrik Saluran distribusi adalah saluran yang berfungsi untuk menyalurkan tegangan dari gardu distribusi ke trafo distribusi ataupun

Lebih terperinci

JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK Pengertian dan fungsi distribusi tenaga listrik : Pembagian /pengiriman/pendistribusian/pengiriman energi listrik dari instalasi penyediaan (pemasok) ke instalasi pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem tenaga listrik adalah kumpulan atau gabungan dari komponenkomponen atau alat-alat listrik seperti generator, transformator, saluran transmisi,

Lebih terperinci

BAB III PENGAMBILAN DATA

BAB III PENGAMBILAN DATA BAB III PENGAMBILAN DATA Didalam pengambilan data pada skripsi ini harus di perhatikan beberapa hal sebagai berikut : 3.1 PEMILIHAN TRANSFORMATOR Pemilihan transformator kapasitas trafo distribusi berdasarkan

Lebih terperinci

Jurnal Teknik Elektro ISSN

Jurnal Teknik Elektro ISSN STUDI ANALISIS PERBANDINGAN RUGI DAYA PADA TITIK SAMBUNG PIERCHING CONNECTOR DENGAN LINE TAP CONNECTOR PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH 220 V DI PT. PLN (PERSERO) RAYON LAMONGAN Ulul Ilmi *), Arief Budi Laksono

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK...

DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK... ABSRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

MENEKAN ANGKA SAIDI MELALUI POLA KOORDINASI YANG EFEKTIF DAN MENINGKATKAN KINERJA SAIFI DENGAN PEMELIHARAAN PREDIKTIF

MENEKAN ANGKA SAIDI MELALUI POLA KOORDINASI YANG EFEKTIF DAN MENINGKATKAN KINERJA SAIFI DENGAN PEMELIHARAAN PREDIKTIF SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT S EDUCATIONS 2009 MENEKAN ANGKA SAIDI MELALUI POLA KOORDINASI YANG EFEKTIF DAN MENINGKATKAN KINERJA SAIFI DENGAN PEMELIHARAAN PREDIKTIF Ir. Suhadi Teknik

Lebih terperinci

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Kubikel

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pemeliharaan Kubikel 4. PENGERTIAN DAN TUJUAN PEMELIHARAAN Adalah kegiatan yang meliputi rangkaian tahapan kerja mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pengendalian dan evaluasi pekerjaan pemeliharaan instalasi dan sistem

Lebih terperinci

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP Drajad Wahyudi Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PEMERATAAN BEBAN UNTUK MENGURANGI RUGI RUGI DAYA PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MT 232 DI PT PLN (PERSERO) RAYON MEDAN TIMUR

PEMERATAAN BEBAN UNTUK MENGURANGI RUGI RUGI DAYA PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MT 232 DI PT PLN (PERSERO) RAYON MEDAN TIMUR PEMERATAAN BEBAN UNTUK MENGURANGI RUGI RUGI DAYA PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MT 232 DI PT PLN (PERSERO) RAYON MEDAN TIMUR LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program

Lebih terperinci

LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017

LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017 LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017 Inspektur Ketenagalistrikan Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Jakarta,

Lebih terperinci

SOP PEMELIHARAAN APP PENGUKURAN TDK LANGSUNG

SOP PEMELIHARAAN APP PENGUKURAN TDK LANGSUNG PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JABAR & BANTEN SOP PEMELIHARAAN APP PENGUKURAN TDK LANGSUNG Kode SOP : APP - 1 Halaman 1 / 5 PETUGAS : 1. Pengawas - orang 2. Pelaksana 2 orang KOORDINASI : 1. Supervisor Penyambungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENDAHULUAN Energi listrik pada umumnya dibangkitkan oleh pusat pembangkit tenaga listrik yang letaknya jauh dari tempat para pelanggan listrik. Untuk menyalurkan tanaga listik

Lebih terperinci

Sistem Pengoperasian dan Pemeliharaan Pemisah (Disconnecting Switch) Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 500 kv Gandul

Sistem Pengoperasian dan Pemeliharaan Pemisah (Disconnecting Switch) Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 500 kv Gandul Nama Sistem Pengoperasian dan Pemeliharaan Pemisah (Disconnecting Switch) Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 500 kv Gandul : Tri Hardiyanto NPM : 16410946 Fakultas Jurusan Pembimbing : Teknologi Industri

Lebih terperinci

STUDI ANALISA PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI BERDASARKAN BEBAN LEBIH DI PT. PLN (PERSERO) AREA KEDIRI UPJ RAYON SRENGAT BLITAR

STUDI ANALISA PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI BERDASARKAN BEBAN LEBIH DI PT. PLN (PERSERO) AREA KEDIRI UPJ RAYON SRENGAT BLITAR STUDI ANALISA PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI BERDASARKAN BEBAN LEBIH DI PT. PLN (PERSERO) AREA KEDIRI UPJ RAYON SRENGAT BLITAR Chaerul Arifin 1), Bambang Satriyo Purwito, Ahmad Sholihuddin Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian skripsi ini antara lain adalah: 1. Studi literatur, yaitu cara menelaah, menggali, serta mengkaji teoremateorema

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Analisa teknis pencurian energi listrik pada kwh Meter 1 Phasa dilakukan dalam rangka penertiban pemakaian tenaga listrik oleh PT.PLN (Persero) terhadap konsumen. Pemakaian

Lebih terperinci

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Metode elelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV PEMELIHARAAN DAN KONSRTUKSI GARDU DISTRIBUSI DAN JTM

BAB IV PEMELIHARAAN DAN KONSRTUKSI GARDU DISTRIBUSI DAN JTM BAB IV PEMELIHARAAN DAN KONSRTUKSI GARDU DISTRIBUSI DAN JTM 4.1 Pengertian Pemeliharaan Gardu Distribusi adalah kegiatan yang meliputi rangkaian tahapan kerja mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. P 1 P 2. Gambar 4.1 Rangkaian Pengujian Rasio Trafo Arus S 2 S 1. Alat Uji Arus 220 V

BAB IV PEMBAHASAN.  P 1 P 2. Gambar 4.1 Rangkaian Pengujian Rasio Trafo Arus S 2 S 1. Alat Uji Arus 220 V BAB IV PEMBAHASAN Sebelum melakukan pemasangan CT TR terdapat langkah langkah yang wajib apakah CT yang kita pasang baik di gunakan atau tidak berikut tahapan sebelum melakukan pemasanga CT TR 4.1 Pengujian

Lebih terperinci

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Metode elelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

PENGOPERASIAN KUBIKEL 20 KV

PENGOPERASIAN KUBIKEL 20 KV PENGOPERASIAN KUBIKEL 20 KV PENGERTIAN Pengertian pengoperasian kubikel adalah merubah posisi keluar / masuk kontak hubung (LBS, PMT) dgardu induk, gardu distribusi dan gardu hubung untuk keperluan : Pengaturan

Lebih terperinci

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA SINGUDA ENSIKOM VOL. 6 NO.2 /February ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA Bayu Pradana Putra Purba, Eddy Warman Konsentrasi

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI TENGANGAN MENENGAH 20 KV

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI TENGANGAN MENENGAH 20 KV MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI TENGANGAN MENENGAH 20 KV Muhamad Rifqi¹, Karnoto, ST, MT.² ¹Mahasiswa dan ²Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SKEMA SERTIFIKASI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG PT.PLN (Persero) adalah sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang ketenagalistrikan, dengan visi yaitu diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Distribusi Sistem distribusi merupakan keseluruhan komponen dari sistem tenaga listrik yang menghubungkan secara langsung antara sumber daya yang besar (seperti gardu transmisi)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Waktu dan Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini berlokasi di kabupaten Bantul provinsi Yogyakarta, tepatnya di PT PLN (persero) APJ (Area Pelayanan Jaringan)

Lebih terperinci

BAB II SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB II SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BAB II SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK Awalnya energi listrik dibangkitkan di pusat-pusat pembangkit listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP dan PLTD dengan tegangan menengah 13-20 kv. Umumnya pusat

Lebih terperinci

Pengelompokan Sistem Tenaga Listrik

Pengelompokan Sistem Tenaga Listrik SISTEM DISTRIBUSI Sistem Distribusi Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun hasil studi yang dikaji oleh penulis dari pemasangan gardu portal type

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun hasil studi yang dikaji oleh penulis dari pemasangan gardu portal type 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Adapun hasil studi yang dikaji oleh penulis dari pemasangan gardu portal type GARPOL/GP6 di lokasi HOTEL AMARIS Jl. Cimanuk No. 14 Bandung, meliputi : 4.1.1 Tiang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Proses Penyaluran Tenaga Listrik Gambar 2.1. Proses Tenaga Listrik Energi listrik dihasilkan dari pusat pembangkitan yang menggunakan energi potensi mekanik (air, uap, gas, panas

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT THERMOGRAPHY PERMATA BANK. Tujuan dengan pendekatan HSE (Health Safety and Environment)

BAB IV AUDIT THERMOGRAPHY PERMATA BANK. Tujuan dengan pendekatan HSE (Health Safety and Environment) BAB IV AUDIT THERMOGRAPHY PERMATA BANK 4. Tujuan Audit Thermography Tujuan dengan pendekatan HSE (Health Safety and Environment) Tujuan dari audit ini adalah mengidentifikasi bahaya kelistrikan yang tidak

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR GANGGUAN OVERLOAD PADA GARDU DISTRBUSI ASRAMA KIWAL

LAPORAN AKHIR GANGGUAN OVERLOAD PADA GARDU DISTRBUSI ASRAMA KIWAL LAPORAN AKHIR GANGGUAN OVERLOAD PADA GARDU DISTRBUSI ASRAMA KIWAL Oleh : SEMUEL MASRI PONGKORUNG NIM : 13021003 Dosen Pembimbing Reiner Ruben Philipus Soenpiet, SST NIP. 1961019 199103 2 001 KEMENTERIAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN KAWAT TANAH TERHADAP GANGGUAN SURJA PETIR PADA SISTEM DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV

ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN KAWAT TANAH TERHADAP GANGGUAN SURJA PETIR PADA SISTEM DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV JURNAL LOGIC. VOL. 13. NO. 2. JULI 2013 121 ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN KAWAT TANAH TERHADAP GANGGUAN SURJA PETIR PADA SISTEM DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV I Nengah Sunaya Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PLN AREA tanggal tgl ke- bln ke- thn

PLN AREA tanggal tgl ke- bln ke- thn PLN AREA TANGGAL LENGKAP format tanggal dd mm yyyy PLN AREA tanggal tgl ke- bln ke- thn PSR 26 Januari 2016 26 Jan 2016 PSR 31 Januari 2016 31 Jan 2016 PSR 31 Januari 2016 31 Jan 2016 PSR 01 Februari 2016

Lebih terperinci

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6.0 Fani Istiana Handayani * ), Yuningtyastuti, Agung Nugroho Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2

STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2 ISSN : 286 9479 STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 2 KV Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu

Lebih terperinci

STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2

STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2 Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 286 9479 STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 2 KV Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2 1,2 Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : (laptop) yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : (laptop) yang telah dilengkapi dengan peralatan printer. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Tugas Akhir Alat dan bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : 1.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENILITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB III METODOLOGI PENILITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : yang telah dilengkapi dengan peralatan printer. BAB III METODOLOGI PENILITIAN A. Alat dan Bahan Penelitian Tugas Akhir Alat dan bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : 1.

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK. Menengah) / KUBIKEL PADA PT.PLN (Persero) JAKARTA RAYA DAN TANGERANG

LAPORAN KERJA PRAKTEK. Menengah) / KUBIKEL PADA PT.PLN (Persero) JAKARTA RAYA DAN TANGERANG LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMELIHARAAN PHB TM (Perangkat Hubung Bagi Tegangan Menengah) / KUBIKEL PADA PT.PLN (Persero) JAKARTA RAYA DAN TANGERANG Diajukan untuk memenuhi persyaratan Penyelesaian kerja praktek

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Gardu Distribusi Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan

Lebih terperinci

BAB III PENGOLAHAN DATA

BAB III PENGOLAHAN DATA BAB III PENGOLAHAN DATA 3.1 Gambaran Umum PT.PLN (Persero) Disjaya dan Tangerang PT. PLN (Persero) Disjaya dan Tangerang merupakan salah satu unit induk pelaksana distribusi di PT. PLN Direktorat Operasi

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan modern dewasa ini. Dimana energi listrik mempunyai suatu fungsi yang dapat memberikan suatu kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT ELEKTRIKAL

BAB IV AUDIT ELEKTRIKAL BAB IV AUDIT ELEKTRIKAL Audit Elektrikal adalah pekerjaan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kelistrikan secara sistim, jaringan dan juga penggunaannya, sehingga didapat pengetahuan mengenai kualitas

Lebih terperinci

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6.0 Fani Istiana Handayani * ), Yuningtyastuti, and Agung Nugroho Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI

BAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI BAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI 4.1 UMUM Proses distribusi adalah kegiatan penyaluran dan membagi energi listrik dari pembangkit ke tingkat konsumen. Jika proses distribusi buruk

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK Oleh: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG Oktober 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring jaman

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN PENGARUH PENGATURAN RECLOSER UNTUK MENANGGULANGI GANGGUAN ARUS LEBIH DAN GANGGUAN TANAH (STUDI KASUS PADA KINERJA RECLOSER SESI NR1 DI PT PLN RAYON PANCUR BATU) LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. B. C. D. E. F.

LAMPIRAN A. B. C. D. E. F. DAFTAR PUSTAKA [1] Adi, Purnomo Krisna. 2010. Analisa Pengaruh Ketidakseimbangan Beban terhadap Arus Netral dan Losses pada Trafo Distribusi Menggunakkan Matchad 13. Surakarta : Univ Muhammadiah. [2] Aditiawarman,

Lebih terperinci

TEKNIK DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK JILID 1

TEKNIK DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK JILID 1 Suhadi, dkk. TEKNIK DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK JILID 1 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta

Lebih terperinci

atau pengaman pada pelanggan.

atau pengaman pada pelanggan. 16 b. Jaringan Distribusi Sekunder Jaringan distribusi sekunder terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban (Lihat Gambar 2.1). Sistem distribusi

Lebih terperinci

5. SOP = STANDING OPERATING PROCEDURE

5. SOP = STANDING OPERATING PROCEDURE 5. = STANDING OPERATING PROCEDURE 5. PENGERTIAN Adalah suatu bentuk ketentuan tertulis berisi prosedur / langkah-langkah kerja yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan. Dalam bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh masyarakat. Sebagai salah satu instrumen dalam pembangunan,

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh masyarakat. Sebagai salah satu instrumen dalam pembangunan, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT PLN (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang penyediaan tenaga listrik yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2016 DAFTAR ISI Level 1 6 Kode Unit KTL.DHR.1.1001.1.2016

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dan 1997, serta SPLN D : 2007)

BAB IV PEMBAHASAN. dan 1997, serta SPLN D : 2007) BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Transformator Distribusi 4.1.1 Umum Pada sistem distribusi, Transformator digunakan untuk menurunkan tegangan penyaluran 20 kv ke tegangan pelayanan 400 / 231 V. Untuk fungsi tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT. PLN (Persero) adalah merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberikan kewenangan oleh Pemerintah dan diserahi

Lebih terperinci

KERJA DAERAH PROGRAM MEDAN. Menyelesaikan. oleh

KERJA DAERAH PROGRAM MEDAN. Menyelesaikan. oleh ANALISAA PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI PADA JARIGAN DISTRIBUSI DAERAH KERJA PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN BARU LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT)

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT) PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT) Oleh : Agus Sugiharto Abstrak Seiring dengan berkembangnya dunia industri di Indonesia serta bertambah padatnya aktivitas masyarakat,

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) PEKERJAAN PEMINDAHAN TIANG LISTRIK KM 2 - KM 7 PENAJAM LOKASI KECAMATAN PENAJAM

RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) PEKERJAAN PEMINDAHAN TIANG LISTRIK KM 2 - KM 7 PENAJAM LOKASI KECAMATAN PENAJAM RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) PEKERJAAN PEMINDAHAN TIANG LISTRIK KM 2 - KM 7 PENAJAM LOKASI KECAMATAN PENAJAM NO URAIAN PEKERJAAN Harga Jumlah Satuan Volume Satuan (Rp) Harga (Rp) A. PEMINDAHAN TIANG

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN TRAFO ARUS (CT) PADA PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UNIT PELAYANAN TRANSMISI SEMARANG

PEMELIHARAAN TRAFO ARUS (CT) PADA PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UNIT PELAYANAN TRANSMISI SEMARANG PEMELIHARAAN TRAFO ARUS (CT) PADA PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UNIT PELAYANAN TRANSMISI SEMARANG Aditya Teguh Prabowo 1, Agung Warsito 2 1 Mahasiswa dan 2

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Persiapan Pembangunan Gardu Distribusi Tipe Portal

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Persiapan Pembangunan Gardu Distribusi Tipe Portal BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Pembangunan Gardu Distribusi Tipe Portal Proses pembangunan gardu distribusi tipe portal tidak diperlukan proses pemadaman listrik jika pemasangan gardu distribusi tersebut

Lebih terperinci

BAB III PENANGANAN KOMPLAIN DI PT PLN (PERSERO) RAYON GOMBONG Analisis Penanganan Komplain di PT PLN (Persero) Rayon Gombong

BAB III PENANGANAN KOMPLAIN DI PT PLN (PERSERO) RAYON GOMBONG Analisis Penanganan Komplain di PT PLN (Persero) Rayon Gombong BAB III PENANGANAN KOMPLAIN DI PT PLN (PERSERO) RAYON GOMBONG 3.1. Analisis Penanganan Komplain di PT PLN (Persero) Rayon Gombong Pengumpulan data mengenai upaya penanganan komplain PT. PLN Rayon Gombong

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Jaringan Distribusi Sistem Tenaga listrik di Indonesia tersebar dibeberapa tempat, maka dalam penyaluran tenaga listrik dari tempat yang dibangkitkan sampai ke tempat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV

BAB IV ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV BAB IV ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV Pada bab ini akan dibahas analisa perhitungan biaya instalasi saluran udara pada jaringan distribusi berdasarkan besarnya

Lebih terperinci

STUDI PENANGGULANGAN TRANSFORMATOR BERBEBAN LEBIH PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH DAERAH KERJA PT PLN (PERSERO) AREA MEDAN RAYON MEDAN TIMUR

STUDI PENANGGULANGAN TRANSFORMATOR BERBEBAN LEBIH PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH DAERAH KERJA PT PLN (PERSERO) AREA MEDAN RAYON MEDAN TIMUR STUDI PENANGGULANGAN TRANSFORMATOR BERBEBAN LEBIH PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH DAERAH KERJA PT PLN (PERSERO) AREA MEDAN RAYON MEDAN TIMUR LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III STUDI PEMASANGAN JARINGAN LISTRIK TEGANGAN RENDAH DI PERUMAHAN MEKAR SARI REGENCY

BAB III STUDI PEMASANGAN JARINGAN LISTRIK TEGANGAN RENDAH DI PERUMAHAN MEKAR SARI REGENCY BAB III STUDI PEMASANGAN JARINGAN LISTRIK TEGANGAN RENDAH DI PERUMAHAN MEKAR SARI REGENCY 3.1. Pengidentifikasian Pemasangan Jaringan Listrik Kegiatan pengidentifikasian pemasangan jaringan listrik tegangan

Lebih terperinci

BAB IV GROUND FAULT DETECTOR (GFD)

BAB IV GROUND FAULT DETECTOR (GFD) BAB IV GROUND FAULT DETECTOR (GFD) 4.1 Umum Dengan meningkatnya tingkat pertumbuhan penggunaan energi listrik yang smakin hari semakin meningkat maka pasokan listrik harus meningkat pula Tingkat kehandalan

Lebih terperinci