BAB VI PERSEPSI MASYARAKAT DAN WISATAWAN TERHADAP PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DESA AIK BERIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI PERSEPSI MASYARAKAT DAN WISATAWAN TERHADAP PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DESA AIK BERIK"

Transkripsi

1 BAB VI PERSEPSI MASYARAKAT DAN WISATAWAN TERHADAP PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DESA AIK BERIK 6.1 Persepsi Masyarakat Desa Aik Berik Pengembangan ekowisata di Desa Aik Berik bertujuan untuk melestarikan alam dan dan budaya masyarakat setempat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan ekowisata ini harus melibatkan masyarakat dalam berbagai aktifitas baik dalam perencanaan, pengelolaan ekowisata bersama masyarakat sehingga masyarakat memberikan andil yang besar dalam kesuksesan ekowisata. Keterlibatan masyarakat akan memberikan rasa memiliki dan menjaga keberadaan ekowisata sehingga terbentuknya keberlangsungan ekowisata yang baik. Pengembangan ekowista memberikan dampak positif terhadap pariwisata yang berkelanjutan di Desa Aik Berik. masyarakat berharap akan terbukanya peluang-peluang usaha terciptakan lapangan sehingga akan memberikan peningkatan pendapatan ekonomi. Masyarakat mendukung pengembangan aktifitas-aktitifitas ekowisata yang ada di Desa Aik Berik. Hal terserbut bisa dilihat di Tabel 6.1 berikut ini : 67

2 68 Tabel 6.1 Daftar persepsi masyarakat terhadap pengembangan ekowisata di Desa Aik Berik No PERSEPSI MASYARAKAT DESA STS KS N S SS AIK BERIK 1 Pengembangan Ekowisata % 33.3 % 60 % 2 Pengembagan jalur trekking Gunung % 53.3 % Rinjani 3 Pelestarian ekosistem tumbuhan % 30 % 40 % 16.6 % 4 Penambahan fasilitas umum % 40 % 56.6 % 5 Perbaikan jalan % 30 % 53.3 % 6 Keterlibatan masyarakat 3.3% 13.3 % 40 % 43.3 % 0 7 Pembangunan Hotel & Restourant 0 20 % 26.6 % 46.6 % 6.6 % 8 Pemberian pelatihan pariwisata 3.3% 23.3% 50% 13.3% 10 % 9 Keterlibatan lembaga swadaya 20% 53.3% 16.6% 10 % 0 masyarakat 10 Pengembangan Agrowisata % 33.3 % 43.3% 6.6 % 11 Keamanan % 30 % 36.6 % 10 % 12 Pengembangan Air Terjun % 36.6 % 53.3 % Sumber : Hasil penelitian tahun 2104 Catatan : SS S N KS STS : Sangat setuju : Setuju : Netral : Kurang setuju : Sangat tidak setuju Persepsi Masyarakat terhadap Pengembangan Ekowisata di Desa Aik Berik. Masyarakat Desa Aik Berik pada dasarnya mendukung pengembangan ekowisata secara berkelanjutan baik dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dukungan tersebut dapat ditunjukan dengan dukungan 60 %, masyarakat menyatakan sangat setuju terhadap pengembangan ekowisata, kemudian %, masyarakat menyatakan setuju dan sebagian kecil masyarakat yang menyatakan netral sebesar 6.66 % terhadap

3 69 pengembangan ekowisata. hal tersebut bisa dilihat lebih jelas pada Tabel Persepsi Masyarakat terhadap pengembangan jalur trekking ke Gunung Rinjani di Desa Aik Berik. Pengembangan jalur trekking menuju Gunung Rinjani mendapat tanggapan yang positif dari masyarakat Desa Aik Berik. Pengembagan jalur trekking akan memberikan dampak jumlah kunjungan wisatawan di Desa Aik Berik karena jalur ini merupakan jalur trekking tercepat dibandingkan dengan jalur trekking di Senaru Lombok Utara dan Sembalun Lombok Timur. Masyarakat Desa Aik Berik sangat mendukung perkembangan trekking yang hal itu ditunjukan dengan pendapat masyarakat sebesar % menyatakan sangat setuju. kemudian, masyarakat menyatakan Setuju %. Maka dari hal tersebut dapat dilihat bahwa pengembangan trekking menuju Gunung Rinjani sangat dicita-citakan oleh masyarakat Desa Aik Berik. Melihat hal tersebut maka dapat dilihat pada Tabel Persepsi Masyarakat terhadap pelestarian ekosistem tumbuh-tumbuhan di Desa Aik Berik. Pelestarian ekosistem merupakan hal yang sangat penting dalam mengembangkan ekowisata. Tumbuh-tumbuhan akan memberikan pengaruh terhadap kondisi alam dan air di Desa Aik Berik. Masyarakat Desa Aik Berik memberikan peran penting dalam pelestarianya, oleh karena itu dukungan masyarakat sangat penting dalam pelestarian

4 70 lingkungan. Dukungan masyarakat Desa Aik Berik dapat dilihat dari persepsinya bahwa masyarakat yang menyatakan sangat setuju terhadap pelestarian ekosistem tumbuh-tumbuhan sebesar %, masyarakat menyatakan setuju 40 %, masyarakat yang menyatakan netral %. Melihat hal tersebut maka, Pelestarian lingkungan khususnya tumbuhtumbuhan sangat didukung oleh masyarakat dan dapat dilakukan secara bersama-sama sehingga akan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap perkembagan ekowisata yang bebasis pada alam. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel Persepsi Masyarakat terhadap penambahan sarana fasilitas umum di lokasi daya tarik ekowisata Desa Aik Berik. Fasilitas-fasilitas umum merupakan salah satu penunjang yang sangat penting di daya tarik ekowisata di Desa Aik Berik. fasilitas umum akan digunakan oleh wisatawan dan masyarakat yang melakukan aktifatas di sekitar daya tarik ekowisata. pengembagan fasilitas tersebut sangat didukung oleh masyarakat di Desa Aik Berik. Hal tersebut ditunjukan bahwa masyarakat yang sangat setuju terhadap penambahan fasilitas umum sebesar %, masyarakat menyatakan Setuju 40 %, masyarakat menyatakan netral 3.33 %. Maka dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Aik Berik membutuhkan penambahan fasilitas sarana umum khususnya di daya tarik wisata. Persepsi masyarakat tersebut dapat dilihat lebih jelas pada Tabel 6.1.

5 Persepsi masyarakat terhadap perbaikan jalan menuju daya tarik wisata di Desa Aik Berik. Akses jalan merupakan faktor pendukung berkembangnya pariwisata. Beberapa ruas jalan di Desa Aik Berik membutuhkan perbaikan. Masyarakat berharap perbaikan jalan dapat dilakukan segera demi perbaikan ekonomi dan akses yang cepat menuju Desa Aik Berik. Perbaikan jalan sangat diharapkan yang ditunjukan dengan persepsi masyarakat yang menyatakan sangat setuju sebesar 53.33%, masyarakat menyatakan setuju 30%. Oleh karena itu dapat disimpulakan bahwa sebagian besar masyrakat sanagat menharapkan perbaikan jalan, baik jalan yang menghubungkan antar dusun maupun antar desa. Persepsi masyarakat tersebut dapat dilihat lebih jelas di Tabel Persepsi masyarakat terhadap keterlibatan masyarakat dalam pengembangan wisata di Desa Aik Berik. Masyarakat Desa Aik Berik memiliki padangan yang sederharna terhadap pengembangan ekowisata. Perubahan padangan masyarakat terhadap ekowisata dapat dilakukan dengan melibatkan masyarakat dalam aktifitas dan memberikan dampak ekonomi bagi kehidupanya. Melibatkan masyarakat secara langsung menjadi harapan masyarakat yang hal tersebut dapat dilihat dari persepsi masyarakat sebesar % yang menyatakan sangat setuju, masyarakat yang menyatakan netral sebesar 40 %, Dengan melihat aspirasi masyarakat maka pengebangan ekowisata Desa Aik Berik harus melibatkan masyarakat sehingga memberikan dampak yang positif

6 72 bagi masyarakat kedepan. Hal tersebut bisa dilihat lebih jelas pada Tabel Persepsi masyarakat terhadap pembangunan Hotel & Restourant di Desa Aik Berik. Hotel dan Restaurant merupakan saran pendukung dalam pengembagan daya tarik wisata. Pembangunan sarana ini akan memberikan dampak positif terhadap terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat. Pembangunan Hotel dan Restaurant harus mendapatkan persetujaun masyarakat setempat. Masyarakat mendukung pembangunan Hotel & Restaurant dapat dilihat dari persepsi masyarakat yang menyatakan setuju sebesar %. Oleh karena itu, secara umum masyarakat di Desa Aik Berik mendukung terhadap pembangunan Hotel & Restourant yang dapat memberikan lapangan kerja bagi masyarakat dan peningkatan taraf ekonomi masyarakat. Terbukanya lapangan kerja akan mendorong kreatifitas masyarakat untuk belajar dan bekerja keras demi memperoleh kesejahteraan yang lebih baik. Hal tersebut lebih jelasnya dapat dilihat di Tabel Persepsi masyarakat terhadap pemberian pelatihan pariwisata di Desa Aik Berik. Ilmu pengetahuan dan keterampilan memiliki harga yang mahal bagi masyarakat. Kemampuan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan masih sangat mini sehingga kualitas keterampilan dan pengalaman masih

7 73 dibawah rata-rata standard pariwiasata. Pemberian pelatihan kepada masyarakat diharapkan walaupun masyarakat masih belum mengerti akan dampak bagi pelatihan tersebut. Persepsi masyarkat bisa dilahat bahwa masayarakat yang menyatakan setuju sebesar %, masyarakat yang menyatakan netral sebesar 50%, masyarakat menyatakan tidak setuju %, Oleh karena itu, dari persepsi tersebut masyarakat Desa Aik Berik masih belum sepenuhnya mengetahui dampak dari pelatihan yang terkait dengan pelatihan pariwisata. Persepsi masyarakat tersebut bisa dilihat lebih jelasnya pada Tabel Persepsi masyarakat terhadap keterlibatan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam pengembangan Ekowisata Desa Aik Berik. Pengembagan ekowisata di Desa Aik Berik membutuhkan peran dari banyak pihak yang terkait dengan ekowisata. Lembanga Swadaya Masyarakat (LSM) merupakan salah satu bagian yang harus terlibat sehingga pengembagan ekowisata dapat berjalan dengan baik. Keterlibatan LSM tersebut tidak mendapat dukungan dari masyarakat. Masyarakat menyatakan kurang setuju sebesar %. Hal ini terjadi karena kepercayaan masyarakat terhadap LSM sudah menurun, dari pengalaman masyarakat yang pernah ditipu oleh LSM yang berkerjasama dengan Desa Aik Berik. Janji palsu yang diberikan kepada masyarakat sehingga masyarakat menjadi trauma. Kepercayaan bisa dipengaruhi kembali dengan pemberian bukti dan kerja yang nyata dari LSM di Desa Aik Berik. Persepsi masyarakat tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.1.

8 Persepsi masyarakat terhadap pengembangan Agrowisata di Desa Aik Berik. Agrowisata memiliki hubungan yang sangat erat dengan pengembangan ekowisata. Kecamatan Batu Keliang Utara memiliki potensi yang besar terhadap pengembagan agrowisata karena didukung oleh kondisi geografis yang bagus untuk pengembagan agrowisata. Desa Aik Berik merupakan salah satu desa di Kecamatan Batu Keliang Utara yang memiliki potensi Agrowisata yang belum dikelola dengan baik. Masyarakat Desa Aik Berik mendukung jika ada pengembagan agrowisata dan akan memberikan dampak bagi perkembagan ekonomi masyarakat. Dukungan masyarakat tersebut bisa dilihat dari persepsi masyarakat yang menyatakan sangat setuju sebesar 6.6 % dan setuju sebesar % terhadap pengembagan agrowisata. Hal tersebut bisa dilihat untuk lebih jelasnya di Tabel Persepsi masyarakat terhadap peningkatan keamanan di Desa Aik Berik. Lombok merupakan salah satu dearah yang memiliki kesan (image) negatif mengenai kondisi keamanan. Terjadinya kasus kriminal seperti pencurian, perampokan, penjambretan dan pemerkosaan merupakan bentuk kriminalitas yang sangat mempengaruhi tingkat keamanan wisatawan. Desa Aik Berik yang merupakan salah satu desa di Lombok Tengah menyadari bahwa keamanan masih perlu ditingkatkan dan membutuhkan kerjasama banyak pihak. Masyarakat berpendapat bahwa sangat setuju terhadap peningkatan keamanan sebesar 10 %, masyarakat

9 75 menyatakan setuju sebesar %, Maka dari hal tersebut dapat dilihat bahwa secara umum kemananan perlu ditingkatkan supaya kegiatan wisata dan aktifitas masyarakat di Desa Aik Berik terjaga dengan baik karena keamanan daya tarik wisata sangat diutamakan oleh wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata. Lebih jelasnya persepsi masyarakat mengenai keamanan dapat dilihat pada Tabel Persepsi masyarakat terhadap pengembangan Air Terjun Benang Stokel, Benang Kelambu dan Air Terjun Kelewon sebagai daya tarik ekowisata. Desa Aik Berik memiliki 3 (tiga) air terjun yang merupakan daya tarik ekowisata. Pengembangan air terjun merupakan aset ekowisata yang tidak dimiliki oleh daerah lainya. Keberadaan air terjun ini juga dimamfaatkan masyarakat untuk digunakan sebagai sumber mata air. Selama ini masyarakat mendukung pengembagan ekowisata di Desa Aik Berik yang menjadikan air terjun sebaggai salah satu daya tarik wisata. Dukungan tersebut terlihat dengan persepsi masyarakat yang menyatakan sangat setuju sebesar %, masyarakat menyatakan setuju sebesar %. Jumlah masyarakat yang mendukung pengembangan air terjun sebagai daya tarik ekowisata sangat besar. Maka dari hal tersebut dapat di lihat bahwa pengembagan ketiga air terjun tersebut sangat didukung oleh masyarakat sebagai daya tarik ekowisata. lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6.1. Pengembangan ekowisata di Desa Aik Berik diharapkan memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat. Penulis melakukan

10 76 observasi dilapangan dan melakukan penyebaran kuisioner kepada masyarakat lokal, dan ditujang juga dengan melakukan wawancara mendalam kepada tokoh masyarakat untuk mengetahui lebih mendalam dan detail terhadap persepsi masyarakat mengenai pengembangan ekowisata di Desa Aik Berik. Masyarakat menangapi dengan positif pengembangan ekowisata yang memberikan dampak bagi masyarakat setempat. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan beberapa narasumber di Desa Aik Berik. Ada beberapa narasumber yang memberikan informasi-informasi terkait dengan pembangunan desa yang sangat terkati dengan perkembangan ekowisaata. Beberapa informasi dari nara sumber seperti informasi yang diberikan oleh Bapak Sabki (45 Tahun), Sekertaris Desa Aik Berik sebagai berikut : Kita sangat mendukung pengembangan Ekowisata untuk menunjang pariwisata berkelanjutan di Desa Aik Berik, apalagi saat ini perkembangan pariwisata akan semakin maju dengan adanya Bandara Internasional di Praya. Beberapa kali saya melihat tourist yang jalan-jalan di sawah-sawah akan tetapi itu harus dikelola dengan baik supaya tidak menggangu masyarakat yang lain. Harapanya ekowisata ini memberikan penghasilan yang lebih baik bagi warga kami (Wawancara 13 Feb 2014) Informasi dan pernyataan di atas, aparat Desa Aik Berik sangat mendukung pengembangan ekowisata yang akan memberikan dampak positif bagi masyarakat desa baik secara sosial dan ekonomi masyarakat. Pengembangan daya tarik wisata harus melihat kondisi lingkungan sehingga tidak menggangu keberadaan masyarakat dan tidak merusak lingkungan sekitar.

11 77 Kondisi infrastuktur jalan di Desa Aik Berik kondisinya rusak. Beberapa dusun masih belum mendapatkan pembangunan secara baik. Pembangunan fasilitas umum yang dilakukan tidak merata. Hal ini dapat dilihat pada pembangunan jalan yang dibeberapa tempat masih jauh dari harapan masyarakat. Keberadaan jalan yang rusak sangat menggangu kegiatan masyarakat. Hal ini dinyatakan oleh Bapak Haji Suhaili, (53 tahun) Kepala Dusun Pemotoh Barat Desa Aik Berik. Masyarakat kita berharap perbaikan sarana jalan dan jembatan diperhatikan oleh pemerintah. Akan tetapi masyarakat disini juga melakukan gontong royong memperbaiki jalan becek di dekat-dekat sawah pada saat musim hujan seperti saat ini. Bagaimana wisatawan mau datang jika jalan kampung kita masih rusak dan becek seperti ini. Semoga dengan adanya pengembangan pariwisata pemerintah akan memperhatikan kehidupan masyarakat (Wawancara 14 Feb 2014) Dari pernyataan di atas, masyarakat pada dasarnya melakukan swadaya secara gotong royong untuk memperbaiki jalan demi kegiatan masyarakat sehari-hari. Akan tetapi peran pemerintah dalam pembangunan sarana jalan sangat diharapkan demi pembangunan pariwista yang baik. Akses yang menunjang kegiatan ekowisata akan mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan di Desa Aik Berik. Gunung Rinjani merupakan salah satu daya tarik yang ada di Pulau Lombok yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Kegiatan trekking Gunung Rinjani dapat dilakukan dari berbagai tempat di Pulau Lombok. Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara sudah membuka jalur trekking dengan akses jalan yang bagus serta penunjuk arah yang

12 78 memadai bagi wisawatan. Akan tetapi, Lombok Barat dan Lombok Tengah masih dalam proses pengembangan jalur trekking meskipun masyarakat lokal sudah membuat jalur trekking sendiri. Lombok Tengah saat ini sudah mulai merencanakan pengembangan Desa Aik Berik sebagai salah satu jalur trekking yang paling cepat diantara jalur-jalur yang lainya. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Hapid (30 tahun) Ketua persatuan Guide Lokal di Airterjun Benang Stokel, Kelambu & Kelewong: Kami sebagai generasi muda disini sangat mendukung pariwisata yang ramah lingkungan. Persatuan pemandu lokal disini selalu saya berikan arahan untuk menjaga lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya dan tidak memotong tumbuhan yang ada dilingkungan ini, berharap wisatawan semakin banyak kedepan dan pemerintah membuka secara legal pendakian Gunung Rinjani melalui desa ini sehingga kami bisa diberdayakan untuk guide lokal. (Wawancara Januari 2014) Berdasarkan informasi di atas maka, masyarakat lokal khususnya generasi muda yang terlibat sebagai guide lokal di Desa Aik Berik sangat mendukung dan berharap jika pengembangan trekking menuju Gunung Rinjani dibuka secara resmi dan diperbaikanya akses jalan sehingga wisatawan tertarik melakukan trekking melalui jalur ini. Pengembangan ekowisata dan jalur trekking bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat lokal untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan wisata. Desa Aik Berik merupakan Desa yang masih jauh dari keramain kota mataram. Perkembagan desa masih pada taraf yang tradisional. Begitu juga dengan kegiatan sosial dan budaya masyarakat yang pada saat

13 79 ini belum tersalurkan dengan baik. Hal ini disampaikan oleh Bapak Abdul Gafur (29 Tahun) tokoh pemuda Desa. Kreatifitas pemuda disini masih belum tersalurkan dengan maksimal. Pendidikan juga menyebabkan kesadaran dan pola pikir tidak berkembang. Banyak pemuda desa yang pergi ke malaysia, mereka belajar dari pengalaman sedikit di Negeri orang, kami mendukung pariwisata demi pendapatan pemuda kedepan dan mudahan kreatifitas pemuda dapat mendukung kegiatan wisata.(wawancara 30 Maret 2014) Dari pernyataan di atas, maka dapat ditarik informasi bahawa kegiatan generasi muda di Desa Aik Berik khususnya pada sosial budaya yang tersalurkan melalui kegiatan seni masih jauh dari perkembangan apabila dibandingkan dengan kehidupan masyarakat di Kota. Pengembangan kreatifitas generasi muda sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan generasi muda yang sebagian besar tingkat pendidikan masih dibawah standar. Perkembangan seni di Desa Aik Berik diharapkan memberikan pengearuh positif terhadap perkembangan pariwisata sehingga dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan sosial budaya dan ekonomi masyarakat. Keamanan daya tarik wisata di Desa Aik Berik harus dijamin kemananya dengan baik. Akan tetapi, Desa Aik Berik merupakan Desa yang masih memiliki tingkat kriminal pada level sedang. Beberapa kriminalitas terjadi dalam tahun trakhir ini seperti pencurian, perampokan, pencopetan dan penjambretan. Hal ini disampaikan Bapak Kamal (38 Tahun), Tokoh masyarakat dan Polisi Polsek Batu Keliang Utara.

14 80 Keamanan disini sudah mulai membaik, perampokan dan penjambretan kami koordinasikan dengan apara keamanan desa dan masyarakat. Kita berkerjasama dengan polres untuk menjaga keamanan khusunya wisatawan asing. Saya sering diskusi dengan pemuda demi keamanan (Wawancara 14 Feb 2014) Dari pernyataan teresbut, maka dapat disimpulkan bahwa keamanan Desa Aik Berik sudah mulai membaik. Aparat keamanan baik desa maupun tingkat kecamatan sudah melakukan koordinasi dengan maksimal. Kemanan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat desa dan pendatang khususnya bagi wisatawan yang akan mengunjungi daya tarik wisata di Desa Aik Berik. 6.2 Persepsi Wisatawan terhadap pengembangan Ekowisata di Desa Aik Berik Pengembangan Ekowisata di Desa Aik Berik sebaiknya mendapatkan masukan dari berbagai pihak yang terkait dengan pariwisata. Wisatawan merupakan salah satu bagian yang sangat penting untuk memberikan pendapat mengenai pengembangan ekowisata di Desa Aik Berik. Jumlah responden sebesar 62 orang baik yang berasal dari wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara. Wisatawan mancanegara berasal dari beberapa negara yang berbeda-beda. Kunjungan wisatawan di Desa Aik Berik merupakan salah satu wujud wisatawan tertarik dengan beberapa daya tarik wisata di desa ini. Berikut ini ada beberapa hal yang terkait dengan pengembangan ekowisata di Desa Aik Berik :

15 81 Tabel 6.2. Persepsi wisatawan terhadap pengembangan ekowisata di Desa Aik Berik No PERSEPSI WISATAWAN STS KRS N S SS 1 Pengembagan ekowisata 0 5 % 10 % 30 % 55 % 2 Pengembangan jalur trekking Gunung % 31.6% 40% 10% Rinjani 3 Pengembangan ekosistem tumbuhan 0 3.3% 33.3% 58.3% 5 % 4 Penambahan fasilitas umum % 35 % 60 % 5 Perbaikan jalan 1.6 % 8.3 % 33.3 % 45 % 11.6 % 6 Pembangunan Hotel & Restaurant 8.3% 21.6% 51.6 % 13.3% 6.6% 7 Pengembangan Air Terjun 0 6.6% 28.3% 51.6% 13.3% 8 Pengembangan Agrowisata 0 8.3% 35 % 48.3% 8.3% 9 Pengembangan panorama sawah & % 33.3% 43.3% 10 % Kebun 10 Pengembangan sosial & budaya 0 10 % 30 % 45 % 15 % masyarakat 11 Pengembangan cycling tour % 50% 15 % % 12 Pengembagan wisata Camping 3.3% 15 % 45 % % % No PERSEPSI WISATAWAN STS KRS N S SS 1 Pengembagan ekowisata 0 5 % 10 % 30 % 55 % 2 Pengembangan jalur trekking Gunung % 31.6% 40% 10% Rinjani 3 Pengembangan ekosistem tumbuhan 0 3.3% 33.3% 58.3% 5 % 4 Penambahan fasilitas umum % 35 % 60 % 5 Perbaikan jalan 1.6 % 8.3 % 33.3 % 45 % 11.6 % 6 Pembangunan Hotel & Restaurant 8.3% 21.6% 51.6 % 13.3% 6.6% 7 Pengembangan Air Terjun 0 6.6% 28.3% 51.6% 13.3% 8 Pengembangan Agrowisata 0 8.3% 35 % 48.3% 8.3% 9 Pengembangan panorama sawah & % 33.3% 43.3% 10 % Kebun 10 Pengembangan sosial & budaya 0 10 % 30 % 45 % 15 % masyarakat 11 Pengembangan cycling tour % 50% 15 % % 12 Pengembagan wisata Camping 3.3% 15 % 45 % % % Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2014 Catatan : SS : Sangat setuju S : Setuju

16 82 N KS STS : Netral : Kurang setuju : Sangat tidak setuju Persepsi wisatawan terhadap pengembangan ekowisata di Desa Aik Berik. Ekowisata sudah menjadi salah satu daya tarik yang diminati oleh wisatawan saat ini, hal tersebut bisa dibuktikan dengan semakin banyaknya wisatawan yang mengunjungi daya tarik ekowisata tersebut. Wisatawan yang berkunjung ke Desa Aik Berik mendukung pengembangan ekowisata. Hal tersebut terlihat dari pendapat wisatawan yang menyatakan sangat setuju jika dikembangkan ekowisata sebesar 55 %, wisatawan menyatakan setuju sebesar 30 %, Ekowisata di Desa Aik Berik memiliki pernanan yang sangat penting terhadap pembangunan desa dan masyarakat lokal. Dukungan wisatawan untuk mengembangkan ekowisata merupakan peluang yang sangat besar untuk menarik wisatawan lebih banyak dan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat dan pemerintah. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel Perserpsi wisatawan jika Desa Aik Berik dikembangkan sebagai jalur pendakian (trekking) ke Gunung Rinjani. Gunung Rinjani menjadi salah satu gunung tertinggi no 2 di Indonesia. Minat wisatawan melakukan trekking sangat tinggi. Wisatawan Domestik dan Internasional melakukan trekking khususnya di musim banyak pengunjung (high season) dari bulan Juni-September. Wisatawan sangat mendukung jika Desa Aik Berik dijadikan sebagai salah satu jalur

17 83 pendakian (starting point) menuju Gunung Rinjani. Hal tersebut dapat dilihat bahwa wisatawan yang menyatakan sangat setuju terhadap terhadap pengembangan trekking menuju Gunung Rinjani sebesar 10 %, wisatawan menyatakan setuju sebesar 40 %, wisatawan yang menyatakan netral sebesar %, wisatawan yang menyatakan tidak setuju sebesar %. Besarnya dorongan dari wisatawan maka menjadi peluang di Desa Aik Berik dijadikan sebagai jalur pendakian (trekking) menuju Gunung Rinjani. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel Persepsi wisatawan tentang pelestarian Ekosistem tumbuh-tumbuhan di Desa Aik Berik. Ekosistem tumbuhan-tumbuhan di Desa Aik Berik merupakan salah satu daya tarik wisata. Keberadaanya memberikan pengaruh terhadap jumlah debit air yang ada di 3 Air Terjun di Desa Aik Berik. Wisatawan sangat mendukung pelestarian alam. Hal ini ditunjukan bahwa persepsi wisatawan akan dorongan pelestarian itu sangat tinggi. wisatawan yang menyatakan sangat setuju terhadap pelestarian ekosistem tumbuhtumbuhan sebesar 5 %, wisatawan menyatakan setuju sebesar %, wisatawan yang menyatakan netral sebesar 20 %. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel Persepsi wisatawan tentang penambahan fasilitas umum yang ada di daya tarik wisata yang ada di Desa Aik Berik. Fasilitas umum sangat penting bagi wisatawan yang berkunjung dan melakukan aktifitas di daya tarik ekowisata Desa Aik Berik.

18 84 Penyedian fasilitas umum merupakan syarat dasar suatu daya tarik ekowisata supaya tidak merusak alam sekitar. Wisatawan sangat mmendukung hal tersebut yang dapat dilihat dari persepsi wisatawan yang menyatakan sangat setuju sebesar 60 %, wisatawan menyatakan setuju sebesar 35 %, Maka dari hal tersebut dapat dilihat bahwa sangat diperlukan penambahan fasilitas-fasilitas umum khusunya di daya tarik wisata supaya wisatawan merasa nyaman dan puas ketika melakukan kegiatan wisata. Kemudian, lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel Persepsi wisatawan terhadap perbaikan jalan menuju daya tarik wisata di Desa Aik Berik. Aksesibilitas merupakan sarana yang paling penting untuk dikembangkan supaya kegiatan wisatawan dan masyarakat manjadi lancar. Aksesibiltas menuju daya tarik wisata di Desa Aik Berik dianggap perlu dilakukan perbaikan oleh wisatawan. Dari itu dapat dilihat dari pendapat wisatawan yang menyatakan sangat setuju terhadap perbaikan jalan menju daya tarik wisata sebesar %, wisatawan menyatakan setuju sebesar 45 %, wisatawan yang menyatakan netral sebesar %, wisatawan yang menyatakan tidak setuju sebesar 8.33 %, dan wisatawan yang menyatakan sangat tidak setuju sebesar 1.66 %. Maka dari hal tersebut dapat dilihat bahwa perbaikan jalan menuju daya tarik ekowisata perlu diperbaiki supaya memperlancar kegiatan wisata. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.2.

19 Persepsi wisatawan terhadap pembangunan Hotel & Restourant di Desa Aik Berik. Pembangunan Hotel & Restaurant menjadi penting jika banyak wisatawan yang membutuhkannya. Kondisi alam dan lokasi Desa Aik Berik saat ini masih belum berkembang dengan baik. Kondisi alam yang masih alami dan belum banyak pembangunan akomodasi memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. wisatawan belum begitu setuju dengan pebangunan Hotel & Restaurant di Desa Aik Berik karena akan merusak lingkungan. Kemudian, dukungan wisatawan dapat dilihat dengan persepsi wisatawan yang menyatakan sangat setuju terhadap pembangunan Hotel dan Restourant sebesar 6.66 %, wisatawan menyatakan setuju sebesar 13.33%, wisatawan yang menyatakan netral sebesar , dan wisatawan yang menyatakan tidak setuju sebesar %, wisatawan yang menyatakan sangat tidak setuju sebesar 8.33 %. Maka dari hal tersebut dapat dilihat bahwa lebih bayak wisatawan yang menyatakan netral dan tidak sutuju pengembagan Hotel & Restaurant. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel Persepsi wisatawan terhadap pengembangan Air Terjun Benang Stokel, Benang Kelambu & Kelewon sebagai daya tarik Ekowisata. Daya tarik wisata 3 Air Terjun di Desa Aik Berik memberikan kesan tersendiri yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Pulau Lombok. Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Desa Aik Berik merupakan

20 86 bukti bahwa banyak wisatawan yang tertarik terhadap 3 Air Terjun tersebut. Kehadiran wisatawan di Desa Aik Berik dirasakan sangat penting demi pembangunan ekowisata. Wisatawan menilai bahwa sangat setuju terhadap pengembagan air terjun benang stokel, benang kelambu dan kelewon sebagai daya tarik ekowista sebesar %, wisatawan menyatakan setuju sebesar %, wisatawan yang menyatakan netral sebesar %. Pengembangan Ekowisata di Desa Aik Berik harus memperhatikan 3 Air Terjun sebagai daya tarik wisata. Lebih jelasnya bisa dilihat pada Tabel Persepsi wisatawan terhadap pengembangan Agrowisata di Desa Aik Berik. Pengembangan Agrowisata banyak dikembangkan diberbagai tempat di Indonesia. Karakter lingkungan yang sejuk, memiliki banyak air dan kondisi geofgrafis yang tinggi merupakan wilayah yang bagus untuk dikembangkan agrowisata. Desa Aik Berik juga memiliki peluang dan potensi yang besar dalam pengembangan Agrowisata dan wisatawan juga mendukung perkembangan tersebut. Dukungan wisatawan bisa dilihat dari persepsi wisatawan yang menyatakan sangat setuju terhadap pengembagan agrowisata sebesar 8.33 %, wisatawan menyatakan setuju sebesar %, wisatawan yang menyatakan netral sebesar 35 %. Maka dari hal tersebut dapat dilihat bahwa agrowisata sangat besar kemungkinanya untuk dikembangkan di Desa Aik Berik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.2.

21 Persepsi wisatawan terhadap perkembunan dan persawahan untuk dijadikan sebagai daya tarik ekowisata yang menarik. Desa Aik Berik memiliki kebun dan sawah yang luas dan memiliki pemandangan yang menarik. Banyak wisatawan yang melakukan kegiatan wisata disekitar sawah dan perkebunan. Wisata trekking merupakan pilihan wisatawan ketika berkunjung ke Desa Aik Berik. Melihat banyaknya wisatawan yang gemar melakukan kegiatan disekitar sawah dan kebun maka pengembagan daya tarik wisata tersebut sangat didukung oleh wisatawan. Dukungan tersebut dapat dilihat bahwa persepsi wisatawan yang menyatakan sangat setuju terhadap daya tarik perkebunan dan persawahan sebesar 10 %, wisatawan menyatakan setuju sebesar 43.33%, wisatawan yang menyatakan netral sebesar %, wisatawan yang menyatakan tidak setuju sebesar %. Maka dari hal tersebut dapat dilihat bahwa suasana persawahan dan perkerbunan harus dijaga dengan baik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel Persepsi wisatawan terhadap sosial budaya masyarakat mempengaruhi pariwisata di Desa Aik Berik. Sosial dan Budaya masyarakat merupakan salah satu pendukung berkembangnya daya tarik wisata. Kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi tingkah dan prilaku dalam kehidupan bermasyarakat. Kondisi sosial budya yang harmonis akan mempengaruhi kehidupan yang bermasyarakat yang harmonis. Wisatawan yang berkunjung ke suatu

22 88 daerah akan merasa senang dan tenang apabila masyarakatnya harmonis dengan sosial budaya yang baik. Wisatawan merasa senang dan nyaman dengan kondisi sosial budaya masyarakat Desa Aik Berik. hal tersebut bisa dilihat bahwa wisatawan yang menyatakan sangat setuju terhadap pengaruh sosial budya masyarakat terhadap pariwisata sebesar 15 %, wisatawan menyatakan setuju sebesar 45 %, wisatawan yang menyatakan netral sebesar 30 %. Maka dari hal tersebut dapat dilihat bahwa kebudayaan masyarakat bisa mempengaruhi kegiatan wisatawan selama melakukan kegiatan wisata di Desa Aik Berik. lebih jelasnya bisa dilihat pada Tabel Persepsi wisatawan terhadap pengembangan wisata sepeda (cycling tour) di Desa Aik Berik. Desa Aik Berik memberikan pesona tersendiri bagi wisatawan yang mengunjungi daya tarik ekowisata. berbagai jenis atraksi wisata yang bisa dikembangkan untuk melengkapi perkembangan kegiatan ekowisata di Desa Aik Berik. Kegiatan wisata yang bersifat alam dan menantang (adventure) juga bisa dikembangkan. Wisata sepeda (cycling) bisa dikembangkan di Desa Aik Berik. Panorama persawanhan dan perkebunan dengan udara yang segar sangat mendukung pengembagan cycling tour. Wisatawan berpadangan sangat baik jika dikembangkan cycling tour. Dari itu, bila dilihat dari persepsi wissatawan yang menyatakan sangat setuju terhadap pengembangan wisata sepeda (cycling tour) sebesar 15 %, wisatawan menyatakan setuju sebesar 50%, wisatawan yang menyatakan

23 89 netral sebesar %. Maka dari hal tersebut dapat dilihat bahwa pengembangan wisata sepeda (cycling tour) diminati oleh wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata di Desa Aik Berik. Lebih jelasnya dapat dilihat di Tabel Persepsi wisatawan terhadap pengembagan wisata camping di Desa aik Berik. Berbagai jenis dayar tarik wisata yang bisa dikembangkan di Desa Aik Berik. Pengembangan atraksi yang dikembangkan tentunya terkait dengan daya tarik ekowisata dan ramah lingkungan supaya terjadinya pariwisata yang ramah lingkungan serta berkelanjutan. Atraksi wisata camping merupakan kegiatan yang bisa dikembangkan di Desa Aik Berik. Pengembangan camping didukung oleh wisatawan yang berkunjung di daya tarik wisata Desa Aik Berik. Dukungan tersebut terlihat dengan persepsi wisatawan yang menyatakan sangat setuju terhadap terhadap pengembangan wisata camping sebesar 3.33 %, wisatawan menyatakan setuju sebesar %, wisatawan yang menyatakan netral sebesar 45 %. Maka dari hal tersebut dapat dilihat bahwa ada peluang untuk dikembangkan wisata camping di Desa Aik Berik. Lebih jelasnya hal tersebut bisa dilihat di Tabel 6.2

POTENSI DAN PERSEPSI MASYARAKAT SERTA WISATAWAN TERHADAP PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DESA AIK BERIK, LOMBOK TENGAH

POTENSI DAN PERSEPSI MASYARAKAT SERTA WISATAWAN TERHADAP PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DESA AIK BERIK, LOMBOK TENGAH POTENSI DAN PERSEPSI MASYARAKAT SERTA WISATAWAN TERHADAP PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DESA AIK BERIK, LOMBOK TENGAH Murianto Program Studi Magister Kajian Pariwisata Universitas Udayana Email: antoterakoh@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB VII STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA UNTUK MENUNJANG PARIWISATA BERKELANJUTAN DI DESA AIK BERIK

BAB VII STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA UNTUK MENUNJANG PARIWISATA BERKELANJUTAN DI DESA AIK BERIK BAB VII STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA UNTUK MENUNJANG PARIWISATA BERKELANJUTAN DI DESA AIK BERIK Desa Aik Berik merupakan salah satu Desa di Lombok Tengah yang memiliki potensi-potensi untuk mengebangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata budaya mengalami perkembangan yang positif. Keselarasan antara

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata budaya mengalami perkembangan yang positif. Keselarasan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lombok merupakan salah satu pulau di Indonesia yang menjadi destinasi wisata. Daya tarik wisata yang dimiliki merupakan daya tarik wisata alam dan budaya. Kondisi daya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pandangan dari masyarakat, wisatawan, dan pemirintah tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. pandangan dari masyarakat, wisatawan, dan pemirintah tentang persepsi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini dibuat berdasarkan permasalahan penelitian yaitu untuk mengidentifikasi potensi ekowisata yang ada di Desa Aik Berik yang meliputi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah menganalisis hasil penelitian dan pengolahan data, maka penulis mengambil kesimpulan, yaitu : Sebagai suatu bentuk struktur dari kegiatan pariwisata, desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diperhatikan dalam kancah npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat dijadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan suatu industri yang diandalkan oleh banyak negara di dunia. Mereka menggunakan pariwisata sebagai penyokong perekonomian dan sumber devisa negara.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1 I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber penghasil devisa potensial selain sektor migas. Indonesia sebagai suatu negara kepulauan memiliki potensi alam dan budaya

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata telah berkembang pesat seiring perubahan pola pikir, bentuk, dan sifat kegiatan warga masyarakat. Perkembangan ini menuntut industri pariwisata agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata saat ini membawa pengaruh positif bagi masyarakat yaitu meningkatnya taraf

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata saat ini membawa pengaruh positif bagi masyarakat yaitu meningkatnya taraf BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Dunia pariwisata saat ini membawa pengaruh positif bagi masyarakat yaitu meningkatnya taraf perekonomian masyarakat. Namun pengembangan sektor pariwisata juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Negara berkembang yang sedang mengupayakan pengembangan kepariwisataan. Perkembangan kepariwisataan Indonesia terus meningkat dan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari lebih 17.000 Pulau dan memiliki panjang garis pantai 81.000 km yang merupakan terpanjang

Lebih terperinci

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 17.270 kunjungan, sehingga dari hasil tersebut didapat nilai ekonomi TWA Gunung Pancar sebesar Rp 5.142.622.222,00. Nilai surplus konsumen yang besar dikatakan sebagai indikator kemampuan pengunjung yang

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci

BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP ATRAKSI WISATA PENDAKIAN GUNUNG SLAMET KAWASAN WISATA GUCI TUGAS AKHIR

BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP ATRAKSI WISATA PENDAKIAN GUNUNG SLAMET KAWASAN WISATA GUCI TUGAS AKHIR BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP ATRAKSI WISATA PENDAKIAN GUNUNG SLAMET KAWASAN WISATA GUCI TUGAS AKHIR Oleh : MUKHAMAD LEO L2D 004 336 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panorama alam, keberadaan seniman, kebudayaan, adat-istiadat dan sifat religius

BAB I PENDAHULUAN. panorama alam, keberadaan seniman, kebudayaan, adat-istiadat dan sifat religius 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kemajuan pariwisata di Desa Adat Ubud menjadi kebanggaan yang patut disyukuri oleh seluruh lapisan masyarakat karena mempunyai keindahan panorama alam, keberadaan seniman,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab 106 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Pedoman dalam memberikan kesimpulan, maka data-data yang dipergunakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan bentuk industri pariwisata yang belakangan ini menjadi tujuan dari sebagian kecil masyarakat. Pengembangan industri pariwisata mempunyai peranan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah

BAB I PENDAHULUAN. bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat besar, yang dihuni oleh bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah tersebut

Lebih terperinci

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai alasan pemilihan judul dalam latar belakang, rumusan masalah dari permasalahan yang ingin dipecahkan, tujuan serta metode penelitian yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang sudah dijelaskan pada bab

BAB V PENUTUP. Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang sudah dijelaskan pada bab BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh experiental marketing terhadap intensi berkunjung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Sehingga terjadilah persaingan antar produsen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Sanur Kaja terletak di pesisir utara (Kaja) kawasan Sanur dan

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Sanur Kaja terletak di pesisir utara (Kaja) kawasan Sanur dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pantai Sanur Kaja terletak di pesisir utara (Kaja) kawasan Sanur dan merupakan daya tarik wisata yang sudah ramai dikunjungi sejak tahun 1930 (Picard, 2006). Hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pariwisata merupakan salah satu hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Pertumbuhan pariwisata secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pariwisata telah menjadi salah satu industri andalan dalam menghasilkan devisa suatu negara. Berbagai negara terus berupaya mengembangkan pembangunan sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk menikmati produk-produk wisata baik itu keindahan alam maupun beraneka ragam kesenian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang BAB I PENDAHULUAN Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diperhatikan dalam kancah pembangunan skala nasional, hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat dijadikan sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu provinsi yang terletak di Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di provinsi ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat lah yang berinteraksi secara langsung dengan wisatawan.

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat lah yang berinteraksi secara langsung dengan wisatawan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesiapan sangat penting dalam memulai suatu pekerjaan, karena dengan memiliki kesiapan, apapun akan dapat teratasi dan dikerjakan dengan lancar dan hasil yang

Lebih terperinci

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu industri di Indonesia yang prospeknya memiliki nilai yang cerah dimana industri pariwisata di Indonesia ini memiliki potensi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI V. 1. KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempegaruhi pengembangan produk wisata bahari dan konservasi penyu di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka peluang untuk menenangkan fikiran dengan berwisata menjadi pilihan

BAB I PENDAHULUAN. maka peluang untuk menenangkan fikiran dengan berwisata menjadi pilihan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan sesuatu yang sangat diperlukan oleh setiap manusia, karena semakin lama seseorang tersebut berkecimpung dalam kesibukannya, maka peluang untuk

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. berikut : Investasi industri pariwisata dengan didukung keputusan politik ekonomi

BAB VI KESIMPULAN. berikut : Investasi industri pariwisata dengan didukung keputusan politik ekonomi BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Hasil penelitian secara kritis yang sudah dianalisis di kawasan Borobudur, menggambarkan perkembangan representasi serta refleksi transformasi sebagai berikut : Investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan Pantai Samas dahulu merupakan daerah yang terkenal dan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan Pantai Samas dahulu merupakan daerah yang terkenal dan UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawasan Pantai Samas dahulu merupakan daerah yang terkenal dan banyak dikunjungi orang, namun semenjak dengan dibangunnya jembatan penghubung ke Pantai Parangtritis,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan

I. PENDAHULUAN. Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan lingkungan telah mendorong kesadaran publik terhadap isu-isu mengenai pentingnya transformasi paradigma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Deskripsi

BAB I PENDAHULUAN. Deskripsi 1.1 Deskripsi BAB I PENDAHULUAN Penjelasan mengenai maksud dari judul yang diajukan ialah setiap kata dari setiap judul itu dijabarkan pengertiannya. Penjabarannya sebagai berikut : Resort Hotel Danau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah mencapai 42.516 hektar yang terbagi dalam 9 kecamatan. Kabupaten Kudus memiliki potensi pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain sektor migas

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain sektor migas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain sektor migas yang sangat potensial. Pariwisata mempunyai pengaruh besar dalam membangun perekonomian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka usaha untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan

Lebih terperinci

Pulau Lombok. Sedangkan saluran informasi melalui audiovisual diperoleh dari televisi, compact disk (rekaman lokasi dan gambaran berbagai macam obyek

Pulau Lombok. Sedangkan saluran informasi melalui audiovisual diperoleh dari televisi, compact disk (rekaman lokasi dan gambaran berbagai macam obyek 23 KERANGKA PEMIKIRAN Pemasaran suatu produk barang dan jasa tidak akan bisa lepas dari konteks komunikasi. Transaksi tersebut tidak saja menyangkut komunikasi satu arah tetapi menyangkut dua arah. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian nasional. Jumlah wisatawan terus bertambah

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian nasional. Jumlah wisatawan terus bertambah BAB I PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sektor pariwisatanya telah berkembang. Pengembangan sektor pariwisata di Indonesia sangat berperan dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka percepatan pembangunan daerah, salah satu sektor yang menjadi andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata. Pariwisata

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan 118 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Objek wisata Curug Orok yang terletak di Desa Cikandang Kecamatan

Lebih terperinci

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Propinsi Jawa Tengah yang merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata ( DTW ) Propinsi di Indonesia, memiliki keanekaragaman daya tarik wisata baik

Lebih terperinci

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Objek Wisata Pulau Pari merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau ini berada di tengah gugusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di negara-negara yang sedang berkembang adalah pariwisata 1. termasuk salah satu negara berkembang yang berprospek cerah dan patut

BAB I PENDAHULUAN. di negara-negara yang sedang berkembang adalah pariwisata 1. termasuk salah satu negara berkembang yang berprospek cerah dan patut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut pakar analisis pariwisata terkenal, prospek paling cerah yang ada di negara-negara yang sedang berkembang adalah pariwisata 1 dan Indonesia termasuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini ditandai dengan kemajuan teknologi dimana menghasilkan

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini ditandai dengan kemajuan teknologi dimana menghasilkan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi saat ini ditandai dengan kemajuan teknologi dimana menghasilkan berbagai kemudahan komunikasi dan informasi yang mengakibatkan kondisi persaingan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian bangsa-bangsa di dunia. Hal ini terwujud seiring dengan meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor penting untuk meningkatkan devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah yang memiliki industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan suatu daerah. Pengembangan pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini terdapat empat komponen yaitu latar belakang yang berisi halhal

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini terdapat empat komponen yaitu latar belakang yang berisi halhal BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini terdapat empat komponen yaitu latar belakang yang berisi halhal yang melatarbelakangi pengambilan judul penelitian, rumusan masalah, yang membahas permasalahan yang muncul

Lebih terperinci

PARTISIPASI KELOMPOK USAHA SOUVENIR REBO LEGI DALAM SISTEM PARIWISATA DI KLASTER PARIWISATA BOROBUDUR TUGAS AKHIR. Oleh : GRETIANO WASIAN L2D

PARTISIPASI KELOMPOK USAHA SOUVENIR REBO LEGI DALAM SISTEM PARIWISATA DI KLASTER PARIWISATA BOROBUDUR TUGAS AKHIR. Oleh : GRETIANO WASIAN L2D PARTISIPASI KELOMPOK USAHA SOUVENIR REBO LEGI DALAM SISTEM PARIWISATA DI KLASTER PARIWISATA BOROBUDUR TUGAS AKHIR Oleh : GRETIANO WASIAN L2D 004 314 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata terjadi karena adanya gerakan manusia di dalam mencari sesuatu yang belum di ketahuinya, menjelajahi wilayah yang baru, mencari perubahan suasana,

Lebih terperinci

LAPORAN IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI OBYEK WISATA ALAM DI KARANGTEKOK BLOK JEDING ATAS. Oleh : Pengendali EkosistemHutan

LAPORAN IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI OBYEK WISATA ALAM DI KARANGTEKOK BLOK JEDING ATAS. Oleh : Pengendali EkosistemHutan LAPORAN IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI OBYEK WISATA ALAM DI KARANGTEKOK BLOK JEDING ATAS Oleh : Pengendali EkosistemHutan TAMAN NASIONAL BALURAN 2004 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Taman Nasional Baluran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman flora, fauna dan gejala alam dengan keindahan pemandangan alamnya merupakan anugrah Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP ATRAKSI PARIWISATA AIR DI KAWASAN GILI TRAWANGAN TUGAS AKHIR

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP ATRAKSI PARIWISATA AIR DI KAWASAN GILI TRAWANGAN TUGAS AKHIR PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP ATRAKSI PARIWISATA AIR DI KAWASAN GILI TRAWANGAN TUGAS AKHIR Oleh : ISNURANI ANASTAZIAH L2D 001 437 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Risha Ramadhita, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Risha Ramadhita, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan sebuah kegiatan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kesenangan atau kenikmatan, mengetahui sesuatu, menunaikan tugas ataupun berziarah. Pariwisata

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain. Aktivitas rutin tersebut dapat

I. PENDAHULUAN. tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain. Aktivitas rutin tersebut dapat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia tidak terlepas dari kegiatan rutin di tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain. Aktivitas rutin tersebut dapat menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Yoeti (1993 :109) bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Ide perancangan Gua Lowo merupakan obyek wisata alam yang berada di pegunungan dengan dikelilingi hutan jati yang luas. Udara yang sejuk dengan aroma jati yang khas, serta

Lebih terperinci

JOKO PRAYITNO. Kementerian Pariwisata

JOKO PRAYITNO. Kementerian Pariwisata JOKO PRAYITNO Kementerian Pariwisata " Tren Internasional menunjukkan bahwa desa wisata menjadi konsep yang semakin luas dan bahwa kebutuhan dan harapan dari permintaan domestik dan internasional menjadi

Lebih terperinci

KONSEP PEMASARAN KAWASAN WISATA TEMATIK

KONSEP PEMASARAN KAWASAN WISATA TEMATIK KONSEP PEMASARAN KAWASAN WISATA TEMATIK 1. Latar Belakang Tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap beberapa isu dan kecenderungan global seperti: Pelestarian alam dan lingkungan Perlindungan terhadap hak

Lebih terperinci

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu Obyek Wisata Batu Seribu terletak di Desa Gentan Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Letaknya sekitar 20 KM sebelah selatan Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Srowolan adalah salah satu Dusun di Desa Purwobinangun, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Srowolan adalah salah satu Dusun di Desa Purwobinangun, UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dusun Srowolan adalah salah satu Dusun di Desa Purwobinangun, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dusun ini terletak 20 km di sebelah utara pusat Propinsi Kota Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam pembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Desa Rawabogo mengenai partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisaya maka dapat di tarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paket-paket wisata laris di pasaran. Berbagai jenis produk wisata pun ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. paket-paket wisata laris di pasaran. Berbagai jenis produk wisata pun ditawarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pariwisata saat ini tidak terlepas dari kehidupan manusia, bahkan sudah menjadi kebutuhan yang wajib untuk dipenuhi. Permintaan akan wisata menyebabkan paket-paket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pariwisata merupakan sektor industri yang sangat berkembang pesat di negara kita, selain itu pariwisata adalah salah satu sektor yang meningkatkan taraf perekonomian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan panjang garis pantai mencapai 81.000 km, dan membentang antara garis

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kepariwisataan di Indonesia senantiasa membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kepariwisataan di Indonesia senantiasa membutuhkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kepariwisataan di Indonesia senantiasa membutuhkan sentuhan kreativitas dan inovasi yang tinggi, dikarenakan pengembangan pariwisata senantiasa diikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas masyarakat dan dapat menambah rasa cinta tanah air

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas masyarakat dan dapat menambah rasa cinta tanah air 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat berperan dalam struktur ekonomi dan proses pembangunan negara. Hal ini disebabkan karena pariwisata dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan adat istiadat yang berbeda,yang mempunyai banyak pemandangan alam yang indah berupa pantai,danau,laut,gunung,sungai,air

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan suatu sektor yang sangat penting bagi suatu Negara. Karena sektor pariwisata merupakan sektor yang menguntungkan banyak pihak. Dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada saat ini menjadi bagian yang sangat penting di dalam kehidupan manusia. Hal tersebut didasarkan pada perkembangan jaman menuju arah yang lebih

Lebih terperinci

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN TAMAN WISATA SENGKALING MALANG

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN TAMAN WISATA SENGKALING MALANG LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN DAN PENGEMBANGAN TAMAN WISATA SENGKALING MALANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata menjadi salah satu sektor pembangunan yang terus digalakkan dalam meningkatkan perekonomian bangsa. Di Indonesia sektor pariwisata telah menjadi komoditas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian yang akan dilakukan, rumusan masalah yang menjadi topik

BAB I PENDAHULUAN. penelitian yang akan dilakukan, rumusan masalah yang menjadi topik 1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini diuraikan mengenai latar belakang kegiatan penelitian yang akan dilakukan, rumusan masalah yang menjadi topik pembahasan yang akan diteliti, serta tujuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu elemen paling penting dalam kemajuan suatu daerah pada umumnya di Indonesia. Di Indonesia sektor pariwisata merupakan penunjang ekonomi

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMASARAN PARIWISATA LAMPUNG

BAB V ANALISIS PEMASARAN PARIWISATA LAMPUNG BAB V ANALISIS PEMASARAN PARIWISATA LAMPUNG 5.1 ANALISIS MARKETING MIX PARIWISATA LAMPUNG Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, maka di indentifikasi kekuatan dan kelemahan pariwisata Lampung berdasarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta penggerak ekonomi masyarakat. Pada tahun 2010, pariwisata internasional tumbuh sebesar 7% dari 119

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami perubahan secara meningkat. Jenis wisata dewasa ini bermacammacam

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami perubahan secara meningkat. Jenis wisata dewasa ini bermacammacam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan kegiatan seseorang melakukan kegiatan wisata. Setiap orang dari berbagai kalangan selalu meluangkan waktu untuk melakukan sebuah perjalanan wisata.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahorok dengan pemandangan alam yang indah, udara yang sejuk, sungai dengan air yang jernih, walaupun keadaan hutannya tidak asli lagi, menjadikan tempat ini ramai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat berperan dalam pertumbuhan ekonomi pada suatu negara tidak terkecuali di Indonesia. Pariwisata juga tidak dapat

Lebih terperinci

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Bali sebagai ikon pariwisata Indonesia, telah menjadi daya tarik tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai keunggulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak saja dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa Negara, diharapkan. pekerjaan baru juga untuk mengurangi pengangguran.

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak saja dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa Negara, diharapkan. pekerjaan baru juga untuk mengurangi pengangguran. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.2. Kelayakan Proyek Perkembangan kepariwisataan di Indonesia saat ini semakin penting, tidak saja dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa Negara, diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan bagi negara melalui pendapatan devisa negara. Semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan bagi negara melalui pendapatan devisa negara. Semakin banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang menyumbangkan pendapatan bagi negara melalui pendapatan devisa negara. Semakin banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang cukup luas dengan penduduk yang beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pendekatan biaya perjalanan (Travel Cost Method) sebesar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pendekatan biaya perjalanan (Travel Cost Method) sebesar BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. nilai ekonomi Objek Wisata Budaya Dusun Sasak Sade dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA AIK BERIK. masuk dalam wilayah kekuasaan pemerintah kedistrikan Kopang

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA AIK BERIK. masuk dalam wilayah kekuasaan pemerintah kedistrikan Kopang BAB IV GAMBARAN UMUM DESA AIK BERIK 4.1. Sejarah Desa Aik Berik Sebelum tahun 1930, wilayah di bagian utara Lombok Tengah masih berupa kawasan hutan belantara di pingiran Hutan Taman Nasional Gunung Rinjani

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: masyarakat, keamanan yang baik, pertumbuhan ekonomi yang stabil,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: masyarakat, keamanan yang baik, pertumbuhan ekonomi yang stabil, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor ekternal yang berupa peluang dan ancaman yang dapat digunakan berdasarkan penelitian ini yaitu:

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki

1. PENDAHULUAN. Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan (nusantara) yang terdiri dari 17.508 pulau Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki karakteristik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taman Nasional Undang-undang No. 5 Tahun 1990 menyatakan bahwa taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang

Lebih terperinci

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Pariwisata merupakan salah satu sektor kegiatan ekonomi yang cukup penting dan mempunyai andil yang besar dalam memacu pembangunan. Perkembangan sektor pariwisata akan membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unggulan di Indonesia yang akan dipromosikan secara besar-besaran di tahun 2016.

BAB I PENDAHULUAN. unggulan di Indonesia yang akan dipromosikan secara besar-besaran di tahun 2016. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata mempersiapkan 10 destinasi wisata unggulan yang akan menjadi prioritas kunjungan wisatawan di tahun 2016, dan Flores

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas. memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas. memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya. Lautan merupakan barang sumber daya milik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. wisata alam tersebar di laut, pantai, hutan dan gunung, dimana dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. wisata alam tersebar di laut, pantai, hutan dan gunung, dimana dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar pada atraksi alam. Objek wisata alam tersebar di laut, pantai, hutan dan gunung, dimana dapat dikembangkan untuk daerah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... xi Lampiran... xii

DAFTAR ISI Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... xi Lampiran... xii DAFTAR ISI Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... xi Lampiran... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 4 1.3. Tujuan Penulisan...

Lebih terperinci

UPAYA PENGEMBANGAN EKOTURISME BERBASIS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI KABUPATEN CILACAP

UPAYA PENGEMBANGAN EKOTURISME BERBASIS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI KABUPATEN CILACAP UPAYA PENGEMBANGAN EKOTURISME BERBASIS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI KABUPATEN CILACAP oleh: Kevin Yoga Permana Sub: Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Cilacap... Setidaknya, jika kita tidak bisa

Lebih terperinci