LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

Transkripsi

1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2002 NOMOR : 29 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN SUMBERDAYA IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Undang undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, maka kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam menjdi kewenangan daerah untuk mengaturnmya ; b. bahwa pemanfaatan sumber daya alam, khususnya di sektor perikanan perlu untuk diatur agar sumber daya alam ini tetap lestari dan berkesinambungan ; c. bahwa untuk maksud sebagaimana disebut pada huruf a dan b di atas, maka dipandang perlu untuk mengatur tentang pemberian Ijin Usaha Perikanan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Berau.

2 - 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 ( Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 72) tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan ( Lembaran Negara Tahun 1953 Nomor 9 ) Sebagai Undang-undang; 2. Undang - Undang Nomor 9 Tahun 1985 tentang Perikanan ( Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3299 ) ; 3. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699); 4. Undang - Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1990 tentang Usaha Perikanan (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3408) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom ( Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952 ) ; Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BERAU M E M U T U S K A N :

3 - 3 - Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU TENTANG PENGELOLAAN SUMBERDAYA IKAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksudkan dengan : a. Daerah adalah Daerah Kabupaten Berau; b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah; c. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut DPRD adalah Badan Legislatif Daerah ; d. Kepala Daerah adalah Bupati Berau ; e. Dinas Perikanan dan Kelautan adalah Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Berau ; f. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas Pendapatan Kabupaten Berau; g. Kas daerah adalah Kas Kabupaten Berau ; h. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan ; i. Sumberdaya ikan adalah semua jenis ikan termasuk biota perairan lainnya ; j. Sumberdaya ikan dikelompokkan menjadi sumberdaya ikan pelagis besar, pelagis kecil, ikan demersal, udang, cumi cumi, ikan karang, ikan hias ;

4 - 4 - k. Pemanfaatan sumberdaya ikan adalah kegiatan penangkapan ikan atau pembudidayaan ikan ; l. Kapal perikanan adalah kapal atau perahu atau alat apung lainnya yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan termasuk menampung, mengangkut dan untuk melakukan survey atau eksploitasi perikanan ; m. Hasil perikanan adalah semua jenis ikan atau non ikan ke dalam sumberdaya ikan atas hasil penjualan ikan ikan hasil tangkapan, budidaya ataupun kegiatan pengumpulan dan pengolahan ikan ; n. Izin Usaha Perikanan adalah izin usaha yang diberikan oleh Pemerintah Daerah atas permohonan perorangan atau badan di bidang penangkapan, pembudidayaan ikan serta penampungan / pengolahan hasil perikanan. o. Retribusi Jasa adalah retribusi yang dipungut atas jasa yang disediakan dan / atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk mendapatkan izin usaha perikanan bagi perorangan atau badan ; p. Pajak adalah pajak yang dipungut oleh Pemerintah Kabupaten Berau terhadap hasil tangkapan diperairan laut dan diperairan umum maupun dari hasil budidaya yang berupa ikan dan biota laut lainnya ; q. Wajib Retribusi orang pribadi atau badan usaha yang menurut peraturan perundang - undangan retribusi diwajibkan melakukan pembayaran retribusi ;

5 - 5 - r. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau daerah dengan nama dan bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis, lembaga dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya. BAB II WILAYAH PERIKANAN KABUPATEN BERAU Pasal 2 Wilayah perikanan Kabupaten Berau meliputi : a. Daerah perairan teritorial Kabupaten Berau, sepanjang 4 mil diukur dari garis pantai dan / atau pulau terluar pada surut terendah ; b. Sungai, danau, rawa dan genangan air lainnya di dalam daerah hukum Kabupaten Berau. BAB III KEGIATAN PERIKANAN Pasal 3 (1) Kegiatan perikanan terdiri atas : a. Kegiatan penangkapan ikan ; b. Kegiatan pembudidayaan ikan ; c. Kegiatan pengumpulan dan pengolahan hasil perikanan.

6 - 6 - (2) Kegiatan penangkapan ikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, meliputi penangkapan ikan di perairan laut dan perairan umum ; (3) Kegiatan pembudidayaan ikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b, meliputi pembudidayaan ikan air tawar, air payau dan laut serta pembenihan dan pengumpulan benih alam ; (4) Kegiatan pengumpulan dan pengolahan hasil perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, meliputi kegiatan menampung, mengangkut, meningkatkan mutu dan memproses bahan baku ikan untuk tujuan komersil. Pasal 4 (1) Kegiatan perikanan hanya boleh dilakukan oleh perorangan Warga Negara Republik Indonesia atau Badan Hukum Internasional ; (2) Bagi kegiatan penelitian ilmiah, olah raga oleh Badan Badan Nasional, Internasional maupun Daerah, dikecualikan sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (1). BAB IV P E R I Z I N A N Pasal 5 (1) Setiap kegiatan atau usaha di bidang perikanan, baik oleh perorangan maupun badan di wilayah hukum Kabupaten Berau wajib memiliki Izin Usaha Perikanan ;

7 - 7 - (2) Izin Usaha Perikanan diberikan untuk masing masing kegiatan perikanan sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (1), terdiri dari : a. Izin Usaha Perikanan bidang penangkapan ikan ; b. Izin Usaha Perikanan bidang pembudidayaan ikan ; c. Izin Usaha Perikanan bidang pengumpulan dan pengolahan hasil perikanan ; (3) Izin Usaha Perikanan di bidang penangkapan ikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, termasuk didalamnya Surat Izin Penangkapan Ikan, berikut jenis jenis alat tangkap ikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku ; (4) Mengenai jenis alat tangkap yang dapat digunakan sesuai Peraturan Daerah ini akan diatur dengan Keputusan Bupati Berau. (5) Izin Usaha Perikanan berlaku selama orang atau badan yang bersangkutan melakukan kegiatan perikanan ; (6) Izin Usaha Perikanan wajib di daftar ulang setiap tahun terhitung sejak tanggal dikeluarkan izin ; (7) Surat Izin Penangkapan Ikan berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang kembali. Pasal 6 Untuk memperoleh Izin Usaha Perikanan sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (1), wajib memenuhi persyaratan : a. Foto copy Kartu Tanda Penduduk pemohon ; b. Rekomendasi Kepala Desa atau Lurah serta Camat setempat.

8 - 8 - c. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) bagi kegiatan pengumpulan dan pengolahan hasil perikanan ; d. Sket lokasi bagi kegiatan pengumpulan dan pengolahan hasil perikanan dan / atau pembudidayaan ikan ; e. Akte pendirian perusahaan atau koperasi. Pasal 7 (1) Permohonan Izin Usaha Perikanan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (1), diajukan kepada Kepala Daerah Cq. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan ; (2) Persetujuan atau penolakan atas permohonan Izin Usaha Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan Izin Usaha Perikanan secara lengkap ; (3) Penolakan perpohonan Izin Usaha Perikanan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), diberikan secara tertulis disertai alasan penolakan. BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 12 (1) Setiap orang atau badan hukum yang melakukan usaha perikanan di bidang penangkapan atau pembudidayaan ikan di laut maupun di perairan lainnya dan / atau melakukan pengumpulan / pengolahan hasil perikanan dalam wilayah hukum Kabupaten Berau, dikenakan pungutan ;

9 - 9 - (2) Pungutan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini berupa pungutan atas pemberian Izin Usaha Perikanan, surat penangkapan ikan dan atau penjualan hasil perikanan ; (3) Besarnya pungutan sebagaimana dimaksud ayat (2), diatur dengan Keputusan Bupati Berau dengan persetujuan DPRD Kabupaten Berau. BAB VI S A N K S I Pasal 9 (1) Setiap orang atau badan hukum yang telah memperoleh Izin Usaha Perikanan dicabut izinya, apabila melanggar ketentuan yang diatur pada Pasal 7 dan Pasal 8 Peraturan Daerah ini ; (2) Pencabutan Izin Usaha Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan melalui proses peringatan tertulis sebanyak 2 (dua) kali berturut turut dengan tenggang waktu 2 (dua) bulan dan 1 (satu) bulan ; (3) Apabila peringatan sebagaimana dimaksud ayat (2), tidak diindahkan, maka dilanjuytkan dengan tindakan pembekuan Izin Usaha Perikanan untuk jangka waktu 1 (satu) bulan ; (4) Jika dalam waktu 1 (satu) bulan masa pembekuan izin belum ada pemberitahuan secara lisan atau tertulis dengan alasan yang sah, maka Izin Usaha Perikanan dapat dicabut ;

10 Pasal 10 Izin Usaha Perikanan dapat dicabut tanpa melalui proses peringatan dan pembekuan izin dalam hal yang bersangkutan : a. Melakukan kegiatan yang membayakan keamanan negara ; b. Memperoleh Izin Usaha Perikanan dengan cara yang tidak sah ; BAB VIII KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 11 (1) Penyidik Pegawai Negeri Sipil bertugas dan berwenang untuk melakukan penyidikan terhadap siapapun yang melakukan tindak pidana pelanggaran atas ketentuan - ketentuan dalam Peraturan Daerah yang berlaku dalam wilayah hukum ditempat Penyidik ditempatkan ; (2) Dalam melaksanakan tugas Penyidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai wewenang : a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana ; b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempat kejadian serta melakukan pemeriksaan ; c. Menyuruh berhenti seseorang tersangka dari kegiatannya dan memeriksa tanda pengenal diri Tersangka ;

11 d. Melakukan penyitaan benda dan / atau surat ; e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang Tersangka; f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai Tersangka atau saksi ; g. Mendatangkan orang ahli yang dibutuhkan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara ; h. Mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari Kepolisian Republik Indonesia bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui Kepolisian Republik Indonesia memberitahukan hal tersebut kepada Kejaksaan Negeri kepada Tersangka atau keluarganya ; i. Mengadakan tindakan lainnya menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. BAB VIII KETENTUAN PIDANA Pasal 12 (1) Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajiban sehingga merugikan keuangan negara diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah retribusi yang terutang ; (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pelanggaran.

12 BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 13 Segala Izin Usaha Perikanan yang berakhir masa berlakunya setelah diundangkan Peraturan daerah ini, harus diperpanjang berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah; Pasal 15 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam lembaran Daerah Kabupaten Berau. Disahkan di Tanjung Redeb Pada tanggal 23 Mei 2002 BUPATI BERAU, ttd Drs. H. MASDJUNI.

13 Diundangkan di Tanjung Redeb Pada tanggal 7 Juni 2002 SEKRETARIS DAERAH, ttd Drs. H. SYARWANI SYUKUR. PEMBINA UTAMA MUDA NIP LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2002 NOMOR : 29