BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Riwayat Singkat DISKOMINFO Provinsi Jawa Barat Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat adalah kelanjutan dari organisasi sejenis yang semula sudah ada di lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan nama Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Keberadaan PUSLAHTA di Jawa Barat dimulai pada tahun 1977, yaitu dengan adanya Proyek Pembangunan Komputer Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Proyek tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan sarana prasarana dalam rangka memasuki era komputer. Dalam perkembangan selanjutnya, pada tanggal 8 April 1978 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 294/Ok.200-Oka/SK/78 diresmikan pembentukan/pendirian Kantor Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat yang berkedudukan di jalan Tamansari No. 57 Bandung. Sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Gubernur Nomor : 294/Ok.200- Oka/SK/78, maka pada tanggal 29 Juni 1981 pendirian Kantor PUSLAHTA dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 2 Tahun 1981 tentang Pembentukan Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja

2 50 Pusat Pengolahan Data Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Dengan kedua Peraturan Daerah tersebut keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat semakin berperan, khususnya dalam melaksanakan kebijaksanaan Gubernur Kepala Daerah di bidang komputerisasi. Akan tetapi keberadaan kedua Peraturan Daerah tersebut tidak mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang dalam hal ini Menteri Dalam Negeri, sehingga keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat kedududkan organisasi menjadi non structural. Akan tetapi dengan keberadaan Puslahta Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat pada masa itu telah banyak dirasakan manfaatnya selain oleh lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat juga oleh instansi lain. Dalam perjalanan waktu yang cukup panjang, yaitu lebih kurang 14 tahun sejak PUSLAHTA didirikan, pada tanggal 27 Juni 1992 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 21 Tahun 1992 Organisasi PUSLAHTA Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dibubarkan. Di dalam salah satu pasal Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 dinyatakan bahwa tugas dan wewenang PUSLAHTA dialihkan ke Kantor Bappeda Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Pada tanggal yang sama dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 tentang Pembubaran PUSLAHTA Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, keluar Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 22 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Propinsi

3 51 Daerah Tingkat I Jawa Barat sebagai pelaksana dari Instruksi Menteri Dalam negeri Nomor : 5 tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia. Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 5 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik, pada tanggal 30 Juni 1993 keluar persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) dengan Nomor : B-606/I/93 perihal Persetujuan Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik untuk Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan keluarnya Surat Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) tersebut, maka untuk mengukuhkan Keputusan Gubernur Nomor 22 Tahun 1992 diajukan Rancangan Peraturan Daerahnya, dan akhirnya pada tanggal 21 Juni 1994 berhasil ditetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 4 tahun 1994 tentang Pengukuhan Dasar Hukum Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Nomor 5 tahun 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengolahan Data Elektronik Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Selanjutnya kedua Peraturan Daerah tersebut diajukan ke Menteri Dalam Negeri untuk mendapat pengesahan, dan pada tanggal 10 Juli 1995 keluar Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 59 Tahun 1995 tentang Pengesahan Peraturan Daerah Nomor : 4 dan Nomor : 5 Tahun 1994, dengan demikian KPDE Propinsi Daerah

4 52 Tingkat I Jawa Barat secara resmi menjadi salah satu Unit Pelaksana Daerah yang struktural. Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor : 16 Tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Propinsi Jawa Barat telah ditetapkan Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah disingkat BAPESITELDA sebagai pengembangan dari Kantor Pengolahan Data Elektronik yang dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor : 22 Tahun 1992 dan dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 5 Tahun Sedangkan Kantor Pengolahan Data Elektronik itu sendiri merupakan pengembangan dari Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Propinsi Jawa Barat yang berdiri pada tanggal 8 April 1978 melalui Surat Gubernur KDH Tingkat I Jawa Barat No. 294/OK.200- Oka/SK/78, dan keberadaannya dikukuhkan dengan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1981 tanggal 29 Juni Selanjutnya, berdasarkan Perda Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, maka Bapesitelda Provinsi Jawa Barat diganti menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat. Perubahan ini merupakan kenaikan tingkat dan memiliki ruang lingkup serta cakupan kerja lebih luas. Sasarannya tidak hanya persoalan teknis, tetapi juga kebijakan, baik hubungannya kedalam maupun menyentuh kepentingan publik khususnya dibidang teknologi informasi.

5 53 2. Visi, Misi dan Tujuan Visi DISKOMINFO Propinsi Jawa Barat yaitu: DISKOMINFO andal dan berperan dalam SITEL guna mendukung terwujudnya visi Jawa Barat. Misi DISKOMINFO Propinsi Jawa Barat yaitu: 1. Meningkatkan profesionalisme organisasi DISKOMINFO. 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di bidang teknologi informasi. 3. Mewujudkan aparatur dan masyarakat berbudaya informasi. 4. Mengembangkan infrastruktur sistem informasi dan telematika. 5. Mengembangkan SITEL yang terpadu dan berkesinambungan sehingga menjadikan SIMDA Jawa Barat sebagai sumber informasi utama bagi perumusan kebijakan Pemerintah Provinsi

6 3. Struktur Organisasi 54

7 55 a. Hasil Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X Uji validitas instrument dimaksudkan untuk mengetahui tepat tidaknya angket yang disebar, yang akan digunakan dalam pengumpulan data yang akan dianalisis lebih lanjut. Untuk kepentingan akurasi data, kelima belas pernyataan angket untuk variabel X kemudian diuji validitasnya, dengan tujuan untuk menentukan apakah pernyataan-pernyataan angket yang telah dibuat dapat dipergunakan atau tidak dalam kegiatan pengumpulan data. Berdasarkan formula koefisien korelasi dari Karl Pearson yaitu sebagai berikut: Perhitungannya dibantu dengan software MS Excel, terhadap 20 responden diperoleh hasil seperti pada tabel sebagai berikut:

8 56 Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel X No. Item Soal r hitung Nilai r tabel pada α = 0,05 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid 0, Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Sumber : Hasil pengolahan data Ket : yang tidak valid dibuang Berdasarkan tabel di atas, diperoleh keterangan bahwa dari 10 butir yang dibuat untuk variabel X terdapat 9 butir dinyatakan valid atau dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Sementara sisanya 1 bulir dinyatakan tidak valid sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu, butir-butir yang dinyatakan tidak valid ini, tidak akan dipergunakan atau dibuang dalam kegiatan pengumpulan data. Hasil perhitungan reliabilitas instrumen variabel teknologi informasi diperoleh koefisien alpha = 0,7538 sementara nilai tabel r pada α = 0.05 dan db = n 2 = 0,444. Dengan demikian, nilai hitung r lebih besar dari nilai tabel r. Sehingga instrumen variabel X dinyatakan reliabel.

9 57 2. Uji validitas dan reabilitas variabel Y Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Y No. Item Soal r hitung Nilai r tabel pada α = 0,05 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid 0, Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Hasil pengolahan data Ket : yang tidak valid dibuang Berdasarkan tabel di atas, diperoleh keterangan bahwa dari 10 butir yang dibuat untuk variabel Y terdapat 9 butir dinyatakan valid atau dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Hasil perhitungan reliabilitas instrumen variabel efektivitas penyampaian informasi diperoleh koefisien alpha = 0,6762 sementara nilai tabel r pada α = 0.05 dan db = n 2 = 0,444. Dengan demikian, nilai hitung r lebih besar dari nilai tabel r. Sehingga instrumen variabel Y dinyatakan reliabel.

10 58 b. Karakteristik Responden Dalam penelitian ini penulis menyebarkan angket kepada 50 orang. Gambaran karakterisrik dari 50 responden tersebut adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1. Laki-laki 29 58% 2. Perempuan 21 42% Total % Sumber: Data hasil penyebaran angket 2. Berdasarkan latar belakang pendidikan Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan No Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase 1. SMU 18 36% 2. Diploma 4 8% 3 S % 4 S % 5 S % Total % Sumber: Data hasil penyebaran angket

11 59 c. Gambaran Umum Hasil Penelitian 1. Gambaran Teknologi Informasi di kantor DISKOMINFO Bandung. Gambaran variabel teknologi informasi dalam penelitian ini diukur dari indikator hardware, software, dan teknologi komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Jogianto (2005:52). Berdasarkan perhitungan, diperoleh hasil pada gambar berikut ini: Rata-rata 3.34 Hardware Software Teknologi Komunikasi Gambar 4.1 Tanggapan Responden Tentang Variabel Teknologi Informasi Sumber: Skor hasil pengolahan jawaban responden Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa rata-rata indikator hardware sebesar 3,43, teknologi komunikasi 3,46, dan software 3,39. Hardware dan teknologi komunikasi berada dalam kategori baik, sedangkan indikator yang paling rendah

12 60 adalah software. Apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran skor rata-rata jawaban responden berada pada rentang atau berada pada kategori cukup. Rentang Kategori Skor Tabel 4. 5 Kriteria Analisis Data Deskripsi Penafsiran 1,00 1,79 Sangat Tidak Baik 1,80 2,59 Tidak Baik 2,60 3,39 Cukup 3,40 4,19 Baik 4,20 5,00 Sangat Baik Sumber : diadaptasi dari skor kategori Likert (Sambas Ali M., 2007:146) Berikut ini akan diuraikan mengenai skor rata-rata jawaban responden masing-masing indikator. a. Tanggapan Responden Tentang Indikator Hardware Indikator hardware dalam penelitian ini diukur melalui 3 sub indikator, yaitu tingkat kesesuaian jumlah komputer dengan kebutuhan, tingkat kelayakan, dan kelengkapan hardware. Masing-masing sub indikator terdiri dari 1 bulir pertanyaan. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh hasil pada tabel di bawah ini: Tabel 4.6 Tanggapan Responden Tentang Indikator Hardware No Ukuran Jumlah Rata-rata 1. Tingkat kesesuaian jumlah komputer dengan 172 3,44 kebutuhan 2. Tingkat kelayakan hardware 170 3,40 3. Tingkat kelengkapan hardware 172 3,44 Rata-rata 3,43 Sumber: Skor hasil pengolahan jawaban responden

13 61 Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa rata-rata indikator hardware sebesar 3, 43. Apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran skor rata-rata jawaban responden, angka sebesar itu berada pada rentang 3,40 4,19 atau berada pada kategori baik. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi responden tentang indikator hardware (perangkat keras) yang disediakan untuk karyawan sebagai salah satu alat untuk menyediakan informasi kepada pengguna informasi ada pada kategori baik. b. Tanggapan Responden Tentang Indikator Software Indikator software dalam penelitian ini diukur melalui 4 sub indikator, yaitu tingkat kesesuaian software dengan standar yang ditentukan, tingkat kesesuaian software dengan kebutuhan, tingkat keamanan data, dan tingkat fleksibilitas penggunaan software. Masing-masing sub indikator terdiri dari 1 bulir pertanyaan selain sub indikator keamanan data dengan 2 bulir pertanyaan. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh hasil pada tabel di bawah ini: Tabel 4.7 Tanggapan Responden Tentang Indikator Software No. Ukuran Jumlah Rata-rata 1. Tingkat kesesuaian software dengan standar 161 3,22 yang ditentukan 2. Tingkat kesesuaian software dengan kebutuhan 177 3,54 3. Tingkat keamanan data 181 3, ,18 4 Tingkat fleksibilitas penggunaan software 170 3,40 Rata-rata 3,39

14 62 Sumber: Skor hasil pengolahan jawaban responden Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa tingkat keamanan data lebih rendah diantara yang lain dengan jumlah 159 dan rata-rata 3,18. Apabila dilihat dalam bulir pertanyaan, berada dalam nomor item 7. Skor rata-rata untuk indikator software sebesar 3,39 dan apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran skor rata-rata jawaban responden, angka sebesar itu berada pada rentang atau berada dalam kategori cukup. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi responden tentang indikator software (perangkat lunak) komputer yang disediakan sebagai salah satu alat untuk menyediakan informasi yang berkualitas kepada pengguna informasi ada pada kategori baik. c. Tanggapan Responden Tentang Indikator Jaringan Komunikasi Indikator jaringan komunikasi dalam penelitian ini diukur melalui 1 sub indikator, yaitu tingkat kecepatan akses dan terdiri dari 1 bulir pertanyaan. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh hasil pada tabel di bawah ini: Tabel 4.8 Tanggapan Responden Tentang Indikator Jaringan Komunikasi No. Ukuran Jumlah Rata-rata 1. Tingkat kecepatan akses 173 3,46 Rata-rata 3,46 Sumber: Skor hasil pengolahan jawaban responden Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa rata-rata indicator jaringan komunikasi sebesar 3,46 dan apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran skor rata-rata

15 63 jawaban responden, angka sebesar itu berada pada rentang 3,40 4,19 atau berada pada kategori baik. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi responden tentang indikator jaringan komunikasi ada pada kategori baik. Hal ini mengindikasikan bahwa karyawan DISKOMINFO merasa baik dengan adanya jaringan komunikasi yang disediakan untuk menunjang dalam menyediakan informasi yang berkualitas. 2. Gambaran Kualitas Informasi di kantor DISKOMINFO Bandung. Variabel kualitas informasi dalam penelitian ini diukur dari indikator relevan, akurat, ketepatan waktu, dan kelengkapan informasi seperti yang dikemukakan oleh McLeod (Susanto, 2004:40). Berdasarkan perhitungan, diperoleh hasil pada gambar berikut ini: Rata-rata Rata-rata Relevan Tepat waktu Akurat Lengkap Gambar 4.2 Tanggapan Responden tentang kualitas Informasi

16 64 Sumber: Skor hasil pengolahan jawaban responden Gambar 4.2 di atas menunjukkan bahwa rata-rata indikator relevansi, tepat waktu, dan akurat berada dalam kategori baik, sedangkan indikator lengkap berada dalam kategori cukup. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata indikator lengkap sebesar 3,38 dan apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran skor rata-rata jawaban responden, angka sebesar itu berada pada rentang atau berada dalam kategori cukup. Tabel 4.9 Kriteria Analisis Data Deskripsi Rentang Kategori Skor Penafsiran 1,00 1,79 Sangat Tidak Baik 1,80 2,59 Tidak Baik 2,60 3,39 Cukup 3,40 4,19 Baik 4,20 5,00 Sangat Baik Sumber : diadaptasi dari skor kategori Likert (Sambas Ali M., 2007:146) Berikut ini akan diuraikan mengenai skor rata-rata jawaban responden masing-masing indikator. a. Tanggapan Responden Tentang Indikator Relevan Indikator relevan dalam penelitian ini diukur melalui sub indikator tingkat ketepatan sasaran, tingkat kegunaan, dan tingkat kesesuaian dengan permintaan pengguna informasi. Masing-masing indikator terdiri dari 1 bulir pertanyaan. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh hasil pada tabel di bawah ini:

17 65 Tabel 4.10 Tanggapan Responden Tentang Indikator Relevan No. Ukuran Jumlah Rata-rata 1. Tingkat ketepatan sasaran 186 3,72 2. Tingkat kegunaan 184 3,68 3 Tingkat kesesuaian dengan permintaan 170 3,40 pengguna informasi Rata-rata 3,60 Sumber: Skor hasil pengolahan jawaban responden Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa rata-rata indikator relevan sebesar 3,60 dan apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran skor rata-rata jawaban responden, angka sebesar itu berada pada rentang 3,40 4,19 atau berada pada kategori baik. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi responden tentang indikator relevan ada pada kategori baik. Menurut persepsi karyawan informasi yang diperoleh dalam lingkungan internal perusahaan sudah relevan. b. Tanggapan Responden Tentang Indikator Tepat Waktu Indikator tepat waktu dalam penelitian ini diukur melalui sub indikator tingkat kecepatan pada saat dibutuhkan pengguna informasi dengan 1 bulir pertanyaan. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh hasil pada tabel di bawah ini: Tabel 4.11 Tanggapan Responden Tentang Indikator Tepat Waktu No. Ukuran Jumlah Rata-rata 1. Tingkat kecepatan pada saat dibutuhkan 171 3,42 pengguna informasi Rata-rata 3,42 Sumber: Skor hasil pengolahan jawaban responden

18 66 Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa rata-rata indikator tepat waktu sebesar 3,42 dan apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran skor rata-rata jawaban responden, angka sebesar itu berada pada rentang 3,40 4,19 atau berada pada kategori baik. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi responden tentang indikator tepat waktu berada pada kategori baik. Menurut persepsi karyawan informasi yang diperoleh ketika membutuhkan informasi selalu tepat waktu. c. Tanggapan Responden Tentang Indikator Akurat Indikator akurat dalam penelitian ini diukur melalui sub indikator tingkat objektivitas dengan 1 bulir pertanyaan. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh hasil pada tabel di bawah ini: Tabel 4.12 Tanggapan Responden Tentang Indikator Akurat No. Ukuran Jumlah Rata-rata 1. Tingkat objektivitas 172 3,44 Rata-rata 3,44 Sumber: Skor hasil pengolahan jawaban responden Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa rata-rata indikator akurat sebesar 3,44 dan apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran skor rata-rata jawaban responden, angka sebesar itu berada pada rentang 3,40 4,19 atau berada pada kategori baik.

19 67 Temuan penelitian ini juga menunjukkan bahwa persepsi responden tentang indikator akurat ada pada kategori baik. Karyawan merasa informasi yang diperoleh ketika membutuhkan informasi sudah akurat. d. Tanggapan Responden Tentang Indikator Lengkap Indikator kelengkapan informasi dalam penelitian ini diukur melalui sub indikator tingkat kelengkapan berdasarkan kebutuhan pengguna informasi, tingkat kejelasan informasi yang disampaikan, tingkat kepadatan informasi yang disampaikan, dan tingkat keringkasan informasi. Masing-masing sub indikator terdiri dari 1 bulir pertanyaan. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh hasil pada tabel di bawah ini: Tabel 4.13 Tanggapan Responden Tentang Indikator Kelengkapan Informasi No. Ukuran Jumlah Rata-rata 1. Tingkat kelengkapan berdasarkan kebutuhan 156 3,12 pengguna informasi 2. Tingkat kejelasan informasi 178 3,56 3 Tingkat kepadatan informasi 163 3,26 4 Tingkat keringkasan informasi 179 3,58 Rata-rata 3,38 Sumber: Skor hasil pengolahan jawaban responden Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa sub indikator yang paling rendah diantara yang lain adalah tingkat kelengkapan berdasarkan kebutuhan pengguna informasi dengan jumlah 156 dan rata-rata 3,12. Dengan demikian, indikator kelengkapan informasi sebesar 3,38 dan apabila dikonsultasikan dengan skala

20 68 penafsiran skor rata-rata jawaban responden berada pada rentang atau berada dalam kategori cukup. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi responden tentang indikator kelengkapan informasi ada pada kategori cukup. Karyawan merasa informasi yang diperoleh sudah cukup lengkap ketika membutuhkan informasi, namun masih perlu ditingkatkan lagi. d. Pengujian Persyaratan Analisis Data 1. Uji normalitas Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Pengujian normalitas ini perlu dilakukan apabila masih belum ada teori yang menyatakan bahwa variabel yang diteliti ini adalah normal. Dalam pengujian normalitas ini peneliti menggunakan Microsoft office excel dengan uji normalitas chi-kuadrat, kemudian membandingkan χ 2 hitung dengan nilai χ 2 tabel untuk α=0,05 dan derajat kebebasan (dk)=k-3=6-3=3, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat χ 2 tabel = 7,8147 dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika χ 2 hitung > χ 2 tabel artinya data berdistribusi tidak normal Jika χ 2 hitung < χ 2 tabel artinya data berdistribusi normal Ternyata χ 2 hitung < χ 2 tabel atau -121,77< 7,8147, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal

21 69 Sedangkan pengujian untuk Variabel Y (Kualitas Informasi) adalah dengan membandingkan χ 2 hitung dengan nilai χ 2 tabel untuk α=0,05 dan derajat kebebasan (dk)=k-3=7-3=4, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat χ 2 tabel = 9,4877 dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika χ 2 hitung > χ 2 tabel artinya data berdistribusi tidak normal Jika χ 2 hitung < χ 2 tabel artinya data berdistribusi normal Ternyata χ 2 hitung < χ 2 tabel atau -40,42 < 9,4877, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal sehingga analisis uji regresi dapat dilanjutkan. Hasil ini memberikan makna bahwa pengolahan data memungkinkan dilanjutkan dengan menggunakan statistik parametrik. Untuk perhitungan lebih lengkapnya tercantum pada lampiran. 2. Uji Linearitas Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Dengan bantuan Microsoft Excel, diperoleh hasil uji linieritas sebagaimana berikut ini. Pengujian linieritas data teknologi informasi (X) atas kualitas informasi (Y), diperoleh F hitung sebesar 0,7869. Nilai F tabel pada taraf signifikansi 95% atau α = 5% dan db TC = k 2 = 14-2 dan db E = n k = adalah: F (1-

22 )(12,36) = 2,0327. Dengan demikian nilai hitung F < nilai tabel F. Hasil ini menunjukkan data variabel X atas Y linier. Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa data pada variabel terikat mempunyai linieritas dengan data pada variabel bebas. Hasil ini memberikan makna bahwa pengolahan data memungkinkan dilanjutkan dengan menggunakan statistik parametrik. Untuk perhitungan lebih lengkapnya tercantum pada lampiran. 3. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sampel yang terpilih menjadi responden berasal dari kelompok yang sama. Dengan kata lain, bahwa sampel yang diambil memiliki sifat-sifat yang sama atau homogen. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Barlett. Dengan bantuan Microsoft Excel, diperoleh χ2 hitung sebesar 0,0446 pada α = 0.05 dan db = 3 1 = 2, nilai tabel χ2 = 5,9915. Dengan demikian nilai hitung χ2 < dari nilai tabel χ2 sehingga skor-skor pada variabel teknologi informasi menyebar secara homogen dan skor-skor pada variabel kualitas informasi diperoleh χ2 hitung sebesar 0,0293 pada α = 0.05 dan db = 4 1 = 3, nilai tabel χ2=7,8147. Dengan demikian nilai hitung χ2 < dari nilai tabel χ2 sehingga skor-skor pada variabel kualitas informasi menyebar secara homogen. Untuk perhitungan lebih lengkapnya tercantum pada lampiran.

23 71 4. Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui adanya pengaruh antara teknologi informasi dengan kualitas informasi, penulis melakukan uji hipotesis. Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis antara lain uji signifikansi koefisien korelasi (uji t-student). Dengan ketentuan: H 0 : ß = 0, artinya Teknologi Informasi tidak berpengaruh terhadap Kualitas informasi di kantor DISKOMINFO Bandung. H 1 : ß 0, artinya Teknologi Informasi berpengaruh terhadap Kualitas Informasi di kantor DISKOMINFO Bandung. Kriteria uji linear dengan derajat bebas db regb / a = 1 dan db res = n 2= 50 2 = 48 maka diperoleh nilai tabel F sebesar F(, dbregb / a, dbdares ) = F( 0,05,1,48 ) α = 4,04: hitung Ftabel F atau 9,26 4,04. 9,26-4,04 4,04 F Gambar 4.14 Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis 9. Menentukan nilai hitung F apakah terletak di daerah penerimaan H 0 atau penolakan H 0.

24 72 Berdasarkan nilai hitung F dan nilai tabel F yang diperoleh, diketahui nilai uji F > nilai tabel F sehingga nilai hitung F terletak di daerah penolakan H 0. Artinya regresi tersebut di atas berarti. 10. Membuat kesimpulan, sebagai berikut: Berdasarkan uji statistik di atas terhadap 50 orang responden, diperoleh keterangan objektif bahwa ada pengaruh dari variabel X ke Variabel Y. Maka seutuhnya bisa diterima, sebab berdasarkan pengujian koefisien regresi dari Variabel X ke Variabel Y secara statistik bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa Teknologi Informasi di kantor DISKOMINFO berpengaruh terhadap Kualitas Informasi. Besarnya pengaruh teknologi informasi terhadap kualitas informasi adalah 16%. Perhitungannya tercantum dalam lampiran. e. Pembahasan 1. Teknologi Informasi di kantor DISKKOMINFO Bandung Permasalahan yang ingin dijawab adalah Bagaimana teknologi informasi yang digunakan di kantor DISKOMINFO Bandung?. Berdasarkan hasil pengolahan data, teknologi informasi di kantor DISKOMINFO Bandung berada dalam kategori baik. Adapun indikator yang digunakan adalah harware, software, dan teknologi komunikasi seperti yang diungkapkan oleh Jogianto (2005:52). Hardware dan teknologi komunikasi berada dalam kaegori baik, sedangkan indikator software dengan sub indikator tingkat keamanan data memiliki rata-rata

25 73 paling rendah diantara indikator yang lain, yaitu sebesar 3,39 atau berada dalam kategori cukup. Apabila dilihat dalam bulir pertanyaan angket berada pada nomor item 7 dengan pernyataan Data/informasi yang Bapak/Ibu simpan dalam software komputer terjamin keamanannya. Hal ini mengindikasikan data/informasi yang disimpan dalam software komputer belum sepenuhnya aman. Data/informasi menjadi tidak aman karena disebabkan beberapa hal, yaitu: a. Listrik yang mati tiba-tiba, sedangkan data belum di save dalam software. b. Kerusakan akibat virus c. Akibat kesalahan dalam memencet tombol yang tidak disengaja. d. Adanya akses karyawan atau pihak luar yang tidak berkepentingan terhadap data/informasi. e. Adanya kebakaran. Kendala di atas harus segera dicari solusinya.. Apabila data/informasi tidak aman dalam software, informasi menjadi tidak lengkap karena adanya data yang hilang atau mengalami kerusakan. Azhar Susanto (2004:389) mengatakan bahwa: Untuk mengurangi rendahnya tingkat keamanan data, suatu kebijakan dan prosedur khusus harus dimasukkan pada saat merancang dan mengimplementasikan suatu sistem informasi. Gabungan dari sistem manual dan berbasis komputer dapat menjadi acuan untuk mengukur sampai sejauh mana keamanan suatu sistem telah dibuat dan sesuai dengan standar pengendalian manajemen.

26 74 Pendapat lain menurut Edhy Sutanta (2003:67) bahwa: Cara yang dapat diterapkan untuk menjaga keamanan data, yaitu penggunaan data log, proteksi file dengan antivirus, pembatasan pengaksesan, back-up dan restore. Hal tersebut senada dengan hasil penelitian yang dilakukan penulis dimana DISKOMINFO mempunyai kebijakan tersendiri dalam mengamankan data/informasi rahasia, yaitu dengan menggunakan password dalam software sehingga data/informasi tersebut tidak dapat diakses oleh pihak lain yang tidak berkepentingan terhadap data, Proteksi file dengan antivirus sehingga virus tidak menyebar tanpa terkendali dari satu sistem ke sistem lainnya, merusak memori atau menghancurkan program dan data yang ada. Kendala utama yang sering dialami karyawan adalah hilangnya data penting akibat virus yang membahayakan, sedangkan software antivirus sering terlambat di update. 2. Kualitas Informasi Permasalahan yang ingin dijawab adalah Bagaimana kualitas informasi di kantor DISKOMINFO Bandung?. Berdasarkan hasil pengolahan data, kualitas informasi di kantor DISKOMINFO berada pada kategori baik. Adapun indikator yang digunakan adalah relevan, tepat waktu, akurat, dan lengkap seperti yang dikemukakan oleh McLeod (Susanto, 2004: 40). Indikator yang paling rendah diantarra yang lain adalah kelengkapan informasi dengan sub indikator tingkat kelengkapan berdasarkan kebutuhan pengguna informasi sebesar 3,38 atau berada dalam kategori cukup. Apabila dilihat dalam bulir

27 75 angket berada pada nomor iten 6 dengan pernyataan Bapak/Ibu mendapatkan informasi yang lengkap ketika membutuhkan informasi. Hal tersebut mengindikasikan belum optimalnya kelengkapan informasi yang diperoleh karyawan ketika membutuhkan informasi. Informasi yang lengkap dapat diperoleh apabila dalam pengolahan data tidak terjadi kesalahan dan tempat penyimpanan data/informasi aman. Oleh karena itu, diperlukan pencatatan dan monitoring yang tepat terhadap sumber dokumen sehinga kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diminimalisasi. 3. Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Kualitas Informasi di kantor DISKOMINFO Bandung. Permasalahan yang ingin dijawab adalah "Adakah pengaruh teknologi informasi terhadap kualitas informasi?. Teknologi informasi memiliki banyak peran di berbagai organisasi, salah satunya membantu dalam menyediakan informasi yang berkualitas (relevan, akurat, tepat waktu, dan lengkap). Penggunaan teknologi informasi akan meningkatkan kualitas serta kecepatan informasi yang dihasilkan (Azhar Susanto, 2004:1). Hal tersebut senada dengan pendapat Jogianto (2005:41) bahwa Informasi yang tepat waktu dapat dicapai dengan komponen teknologi informasi. Tanpa adanya teknologi informasi yang mendukung, maka tidak akan dapat menghasilkan informasi yang tepat waktunya. Berdasarkan berbagai pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa teknologi informasi yang digunakan dalam suatu organisasi akan memberikan

28 76 kemudahan dalam menghasilkan informasi yang berkualitas bagi pengguna informasi.. Oeh karena itu, kendala keamanan data perlu mendapat perhatian karena informasi yang tidak aman, hilang, dan mengalami kerusakan akan mempengaruhi langsung terhadap kelengkapan informasi yang disampaikan kepada pengguna informasi. Dari pengujian hipotesis yang peneliti lakukan, didapatkan suatu kesimpulan bahwa teknologi informasi yang digunakan di DISKOMINFO Provinsi Jawa Barat memberikan kontribusi yang sedang terhadap kualitas informasi, artinya tingginya kualitas informasi salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah teknologi informasi yang digunakan oleh perusahaan.. Berdasarkan hasil perhitungan regresi sederhana diperoleh persamaan regresi linier yaitu Υˆ = 14,03 + 0,56 X. Hal ini berarti kualitas informasi bernilai 14,03 jika tidak ada teknologi informasi yang digunakan. Koefisien regresi 0,56 menyatakan bahwa setiap penambahan sebesar 1 maka teknologi informasi yang digunakan akan meningkatkan kualitas informasi sebesar 0,56. Dari hasil pengujian hipotesis, hipotesis yang berbunyi Teknologi informasi berpengaruh tehadap kualitas informasi di kantor DISKOMINFO Bandung diperoleh F F (9,26 4,04) dengan demikian hipotesis diterima, jadi hitung tabel teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas informasi diterima kebenarannya.

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT 3.1 SEJARAH DISKOMINFO PROVINSI JAWA BARAT

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT 3.1 SEJARAH DISKOMINFO PROVINSI JAWA BARAT BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT 3.1 SEJARAH DISKOMINFO PROVINSI JAWA BARAT Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Propinsi Daerah Tingkat I Jawa

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PROVINSI JAWA BARAT

BAB III TINJAUAN UMUM DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PROVINSI JAWA BARAT 32 BAB III TINJAUAN UMUM DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PROVINSI JAWA BARAT 3.1 Profil Instansi 3.1.1 Sejarah Diskominfo Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Propinsi Daerah Tingkat

Lebih terperinci

Kantor Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA)

Kantor Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat adalah kelanjutan dari organisasi sejenis yang semula sudah ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Propinsi Daerah Tingkat I Jawa

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Propinsi Daerah Tingkat I Jawa BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat adalah kelanjutan dari organisasi sejenis yang semula sudah ada di lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Instansi Dinas Komunikasi dan Informatika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Instansi Dinas Komunikasi dan Informatika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Instansi Dinas Komunikasi dan Informatika Keberadaan PUSLAHTA di Jawa Barat dimulai pada tahun 1977, yaitu dengan adanya Proyek Pembangunan Komputer Pemerintah Provinsi Daerah

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat

BAB III TINJAUAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat BAB III TINJAUAN UMUM OBYEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Diskominfo Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat adalah kelanjutan dari organisasi sejenis yang semula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Profil Organisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Profil Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1 Profil Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat adalah adalah kelanjutan dari organisasi sejenis, yang semula sudah ada di lingkungan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat adalah kelanjutan dari organisasi sejenis yang semula sudah ada di lingkungan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah variabel X yaitu penggunaan

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah variabel X yaitu penggunaan BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah variabel X yaitu penggunaan media pembelajaran oleh guru mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Pengujian Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba tentang interaksi belajar mengajar guru dan siswa (variabel X) yang disebar

Lebih terperinci

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Obyek Penelitian 1.1.1 Sejarah dan Perkembangan DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) merupakan Kantor Pengolahan Data Elektronik

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian dilakukan di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, dengan alamat di Jalan Tamansari No. 55 Bandung, berikut penjelasan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Penelitian tentang Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Lingkungan Pendidikan di Rumah terhadap Prestasi Belajar di Kelas V MIN Kalibalik, Kec. Banyuputih, Kab. Batang Tahun

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN 87 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data dari hasil penelitian, terlebih dahulu secara ringkas akan dideskripsikan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas masalah yang ada saat ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN Metode penelitian sangat dibutuhkan, karena dapat digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian, dengan metode yang tepat maka tujuan penelitianpun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah tergantung pada tujuan dari penelitian itu sendiri, mendesain berarti menyusun perencanaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian yang digunakan agar menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 1.1. Metode/Jenis Penelitian BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode survey eksplanatori (explanatory survey). Sugiyono (013:1) menyatakan bahwa:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Nama Perusahaan Alamat Website Bidang Usaha : Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat (DISKOMINFO). : Jalan Tamansari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Cangkorah Batujajar. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Pemberian

BAB III DESAIN PENELITIAN. Cangkorah Batujajar. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Pemberian BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bandung Barat yang berada di Jl. Raya Batujajar No. 46 KM. 3,5 Cangkorah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang Pengaruh Hasil Belajar Dasar Patiseri Terhadap Minat Usaha Patiseri Pada Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Industri. Penelitian dilakukan di SMK

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. variabel bebas (independent variabel) yang selanjutnya disebut dengan variabel X

BAB III DESAIN PENELITIAN. variabel bebas (independent variabel) yang selanjutnya disebut dengan variabel X BAB III DESAIN PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek yang dijadikan dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variabel) yang selanjutnya disebut dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 1.1. Metode/Jenis Penelitian Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan sebagai acuan menentukan langkah-langkah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Sedangkan waktu yang dibutuhkan peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. kerja pegawai di sekretariat DPRD kota Cimahi. Adapun yang menjadi variabel

BAB III DESAIN PENELITIAN. kerja pegawai di sekretariat DPRD kota Cimahi. Adapun yang menjadi variabel BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian mengenai pengaruh promosi jabatan terhadap disiplin kerja pegawai di sekretariat DPRD kota Cimahi. Adapun yang menjadi variabel bebasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau percobaan semu yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenis penelitian, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh BAB III DESAIN PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan sistem informasi pengadaan barang terhadap kinerja karyawan di PT. TEMPO Bandung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil penelitian baik secara deskriptif maupun uji hipotesis serta Pembahasan. A. Analisis Deskripsi Subjek Pada bagian ini, peneliti akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua 20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Objek penelitian ini adalah Pengaruh Pengembangan Karir terhadap Prestasi Kerja Karyawan di Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung. Variabel independen

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Deskripsi data dalam penelitian ini bertujuan untuk menggembarkan hasil data kuantitatif dari instrumen yang telah diberikan berupa angket tentang pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena itu tempat penelitian akan dilakukan di lingkungan sekolah SMKN 6 Bandung.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 9-8 Februari 016 di MTs NU 05 Sunan Katong Kaliwungu tahun ajaran 015/016 pada kelas VIII. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini membahas dua variabel yaitu variabel bebas (independent

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini membahas dua variabel yaitu variabel bebas (independent BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini membahas dua variabel yaitu variabel bebas (independent variabel) atau variabel X yaitu media pembelajaran dan variabel terikat (dependent

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah faktor manajemen kelas dan efektivitas pembelajaran pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data pada penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data pada penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data pada penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian dan untuk membuktikan diterima atau ditolaknya hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun alasan pemilihan tempat tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu berupa perhitungan statistik data yang diperoleh dari hasil penyebaran instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikatnya (dependent variable) adalah Efektivitas pembelajaran sebagai variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikatnya (dependent variable) adalah Efektivitas pembelajaran sebagai variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini membahas mengenai pengaruh lingkungan belajar terhadap efektivitas pembelajaran siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum MTs Sunan Kalijaga Madrasah Tsanawiyah Sunan Kalijaga berdiri pada 18 Juli 1983 di Desa Siwuluh Bulakamba Brebes Jawa Tengah yang lingkungannya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini, kerangka berpikir diarahkan untuk mendapatkan konsep-konsep penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang ada sehingga dapat dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil 13 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA.YPPL Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam kelas. B.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian a. Lokasi dan subjek Penelitian Penulis melakukan penelitian di FPTK UPI. Alasan penulis melakukan penelitian di fakultas pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai Pengaruh Pemahaman Kompetensi Guru terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai Pengaruh Pemahaman Kompetensi Guru terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai Pengaruh Pemahaman Kompetensi Guru terhadap Keberhasilan Program Latihan Profesi (PLP) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk menjawab beberapa rumusan masalah yang telah disebutkan dalam Bab I halaman 6-7, dibutuhkan data-data terkait penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh kondisi lingkungan kerja terhadap kinerja mengajar guru yang akan dilakukan di SMK PGRI Cimahi dengan responden guru-guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai kontribusi pelaksanaan Praktik Kerja Industri () terhadap kesiapan kerja siswa, dilaksanakan di SMK Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam penyusunan skripsi ini, objek penelitiannya yang digunakan terdiri

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam penyusunan skripsi ini, objek penelitiannya yang digunakan terdiri BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Arikunto (2010:96), Objek penelitian adalah variabel atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, sedangkan tempat dimana variabel melekat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Metoda dan Desain Penelitian. 3.. Metoda. Sugiyono (009: ) menyatakan bahwa Metoda penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kuantitatif (correlational studies). Penelitian korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pembuatan (Research and Development). Penelitian pembuatan sebagai suatu proses untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Dalam hal ini penulis menganalisis seberapa besar pengaruh sistem informasi logistik terhadap pengendalian persediaan bahan baku di PT Pikiran Rakyat Bandung.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Umum SMA Negeri 1 Kaliwungu Kabupaten Kendal 1. Letak Geografis SMA Negeri 1 Kaliwungu adalah satu-satunya sekolah negeri bergengsi yang ada di lokal Kaliwungu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada 58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif, dimana Sugiyono (2010, hlm. 14) mengatakan bahwa: Metode penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega di Jalan Soekarno Hatta No 216,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Melaksanakan suatu penelitian tentunya diperlukan sejumlah data yang dapat membantu memecahkan masalah penelitian. Suatu metode pengumpulan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Syaodih Sukmadinata, N (2005:52) metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi dasar,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data 50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian, maka penulis perlu menetapkan suatu pendekatan mulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian, maka penulis perlu menetapkan suatu pendekatan mulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Sebagai dasar titik tolak analisis yang tepat dan cermat sesuai dengan tujuan penelitian, maka penulis perlu menetapkan suatu pendekatan mulai dari fokus

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Perluasan Kerja Lembang yang beralamat di Jalan Raya Lembang No. 222

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Perluasan Kerja Lembang yang beralamat di Jalan Raya Lembang No. 222 BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja Lembang yang beralamat di Jalan Raya Lembang No. Kecamatan Lembang

Lebih terperinci

Sumber :

Sumber : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Dinas Komunikasi Dan Informasi Kota Bandung Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), merupakan Kantor Pengolahan Data Elektronik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis 1. Analisis data tahap Awal a. Normalitas kelas uji coba Berdasarkan hasil penelitian, menguji normalitas kelompok uji coba dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu: A. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Rumus deskriptif persentase digunakan untuk menampilkan datadata kualitatif (angka) ke dalam kalimat. Dalam angket penelitian, untuk menggambarkan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN. meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : Metode penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Berdasarkan penelitian efektivitas model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dengan pendekatan metakognitif berbasis media e-komik pada materi limit

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 1.1 Metode/Jenis Penelitian BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN Metode penelitian dapat dijadikan pedoman bagi penulis, dan memudahkan penulis dalam mengarahkan penelitiannya. Suharsimi Arikunto (007,

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Metode Survey Eksplanasi (Explanatory

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Metode Survey Eksplanasi (Explanatory BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Metode Survey Eksplanasi (Explanatory Survey Method). Metode Explanatory Survey merupakan metode penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan gejala-gejala serta pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan gejala-gejala serta pengaruh BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan gejala-gejala serta pengaruh antar variabel dimana hasil analisisnya disajikan dalam bentuk deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan untuk menghindari kesalahpahaman, maka perlu diberikan definisi operasional yaitu: 1. Project

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan buku Pedoman penulisan karya Ilmiah (003 : 48), yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu secara ringkas akan dideskripsikan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban atas masalah yang ada pada saat ini. Penelitian ini dimaksud untuk mengungkapkan tentang kontribusi hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 5 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian kali ini yaitu di SMK Negeri 6 Bandung kelas X Jurusan Teknik Bangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa) Data yang dikumpul dari penyebaran angket kepada responden yang berada di SMA

Lebih terperinci