Bab III Pelaksanaan Penelitian. III.1 Bahan dan Alat Penelitian Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah ;

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab III Pelaksanaan Penelitian. III.1 Bahan dan Alat Penelitian Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah ;"

Transkripsi

1 28 Bab III Pelaksanaan Penelitian III.1 Bahan dan Alat Penelitian Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah ; III.1.1 Bahan penelitian 1. Citra Ikonos tipe Geo pansharpened wilayah perkebunan kelapa sawit PT. Hindoli (A Cargill Company) yang terletak di Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan. Gambar III.1. Lokasi penelitian Gambar III.2 Citra Ikonos awal 2. Peta dalam bentuk hard copy perkebunan kelapa sawit PT. Hindoli (A Cargill Company) dengan skala 1 : 6. beserta data atributiknya seperti yang terdapat pada rangkuman areal kebun perusahaan (Summary Area Statement per 31 Desember 22).

2 29 Gambar III.3. Peta kebun Wajib Pajak 3. Softcopy hasil penelitian atas objek yang sama dengan judul tesis Analisis Keakuratan Peta Hasil Interpretasi Citra Ikonos Dalam Mengidentifikasi Objek PBB Sektor Perkebunan Kelapa Sawit oleh Isman Hariyanto, Program Studi Magister Teknik Geodesi dan Geomatika, Bidang Pengutamaan Administrasi Pertanahan, ITB, 26 yang terdiri atas : - Hasil digitasi on screen peta kebun PT. Hindoli (A Cargill Company). - Hasil digitasi on screen Citra Ikonos berdasarkan interpretasi visual. - Hasil digitasi on screen peta BPN dan data atributiknya III.1.2 Peralatan Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini : Note Book Compaq seri V343 TU dengan spesifikasi teknis : Processor Intel Core 2 Duo Speed clock 1,73 GHz, RAM type DDR2 1GB, Harddisk kapasitas 8 GB, Memori Video Graphics Array (VGA) kapasitas 128 MB. Printer inkjet warna merek Canon Pixma ip 16. Sistem operasi komputer Microsoft Windows XP Sp2 digunakan untuk menjalankan program sistem dan aplikasi yang terpasang. Microsoft Office 27 dengan komponennya Ms. Word, Ms. Excel, dan Ms. Powerpoint, digunakan untuk penulisan laporan penelitian, proses pengolahan statistik data dan pembuatan presentasi. Er Mapper versi 7. dan ENVI 4.2 digunakan untuk proses pengolahan citra MapInfo Professional release 8.5

3 3 III.2 Pelaksanaan Penelitian Tahap ini merupakan bagian utama dalam penelitian yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap hasil analisis secara keseluruhan dan kesimpulan yang diperoleh. Kegiatan yang dilakukan adalah : III.2.1 Pra Pengolahan Citra Ikonos Pra pengolahan citra yang dilakukan adalah pengecekan radiometrik, pemotongan citra dan penajaman citra. III Pengecekan Koreksi Radiometrik Citra Ikonos PT. Hindoli (A Cargill Company) yang digunakan dalam penelitian telah dilakukan pengolahan pada tanggal 12 September 23 dengan tipe dataset ERStorage. Dengan demikian diasumsikan telah dilakukan koreksi-koreksi radiometrik, astronomik, dan geometrik oleh Departemen Kehutanan maupun oleh Space Imaging sesuai dengan standar dan spesifikasi pemesanan citra. Proses pengecekan radiometrik disajikan pada lampiran A. III Pemotongan Citra (Cropping) Pemotongan citra dilakukan untuk memperoleh citra areal kebun yang menjadi wilayah penelitian yaitu Kebun Sungai Tungkal dan Kebun Sungai Pelepah sehingga proses pengolahan citra menjadi lebih cepat. Pemotongan citra menggunakan ER Mapper 7. secara lengkap pada lampiran B. III Penajaman Citra Penajaman citra diperlukan untuk memudahkan interpretasi digital dalam pembentukan training area maupun interpretasi visual dalam hal penghitungan pohon sawit. Penajaman yang dilakukan menggunakan filter spasial misalnya dengan high pass filter Sharpen 11 x 11 kernel. Proses penajaman disajikan pada lampiran C.

4 31 III.2.2 Pengolahan Citra Interpretasi Digital III Training Area Rujukan yang digunakan untuk pembentukan training area adalah : Peta perkebunan kelapa sawit PT. Hindoli (A Cargill Company) Interpretasi visual yang dilakukan oleh Isman Hariyanto, 26 terhadap kelas-kelas areal perkebunan kelapa sawit sebagaimana disajikan pada lampiran D. Pembentukan kelas-kelas areal perkebunan kelapa sawit berdasarkan pada Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP-16/PJ.6/1998. III Skema Klasifikasi Skema klasifikasi yang terbentuk seperti pada Tabel III.1 berikut : Tabel III.1 Skema klasifikasi penelitian Nomor Kelas Label Kelas Definisi 1 Sawit_kelas_a Pohon sawit umur 1 tahun Subkelas 1 Lahan_klas_a Lahan disekeliling sawit_ kelas_a 2 Sawit_kelas_b Pohon sawit umur 2 tahun Subkelas 2 Lahan_klas_b Lahan disekeliling sawit_ kelas_b 3 Sawit_kelas_c Pohon sawit umur 3 tahun Subkelas 3 Lahan_kelas_c Lahan disekeliling sawit_ kelas_c 4 Sawit_kelas_d Pohon sawit umur 4 tahun Subkelas 4 Lahan_kelas_d Lahan disekeliling sawit_ kelas_d 5 Kelas_e Areal emplasemen 6 Kelas_f Areal sudah diolah belum ditanami Subkelas 6 Kelas_f_lahan Lahan tanah disekitar kelas_f 7 Kelas_g Areal belum diolah 8 Bangunan Atap bangunan 9 Batas_blok Batas blok/jalan raya 1 Awan Awan

5 32 Kelas Awan merupakan penambahan kelas hasil pengamatan terhadap citra yang menunjukkan penampakan awan yang cukup besar, sehingga dipandang perlu dibuat kelas tersendiri namun akan dibuatkan sampel seperlunya. Dengan demikian skema klasfikasinya adalah : Jumlah Kelas 9 dengan sub kelas 5 Tingkat kepastian (level of confidence) 95% Kelas tertentu meliputi 45% (Kelas D) dari area peta (Π i = 45%). Hasil pembentukan training area seperti disajikan pada lampiran E. III Desain Sampling Desain Sampling terdiri dari : unit sampling, jumlah sampel, dan pemilihan skema sampling ; III Unit Sampling Unit Sampling yang dilakukan berupa poligon terhadap setiap kelas yang ada pada skema klasifikasi. Poligon dibuat dengan hati-hati disesuaikan dengan batasbatas dari masing-masing objek kelas. III Jumlah Sampel Penentuan jumlah sampel yang diambil ditentukan menggunakan pendekatan statistik dengan Ditribusi Multinomial, sesuai dengan rumus II.3 maka jumlah sampel yang diperoleh adalah : 761 sampel atau 84 sampel perkelas. III Pemilihan Skema Sampling Sesuai dengan apa yang disimpulkan Congalton (1988) dimana hanya sampling acak sederhana dan acak bertahap menyajikan hasil yang memuaskan, maka pada penelitian ini dipilih skema sampling acak sederhana. Pemilihan skema sampling tersebut karena bersifat sederhana dan tidak memerlukan pengetahuan yang mendalam terhadap area penelitian.

6 33 III Klasifikasi Multispektral Klasifikasi multispektral berdasarkan kemiripan maksimum (máximum likelihood) dilakukan menggunakan software ER Mapper. Setelah hasil klasifikasi diperoleh maka perlu dilakukan penggabungan subkelas dengan kelasnya kembali agar lebih memudahkan penghitungan luas piksel-piksel dalam kelas yang sama. Proses penggabungan subkelas tersebut sebagaimana terdapat pada lampiran F. III Uji Ketelitian Klasifikasi Tahap uji klasifikasi dilakukan dengan melakukan uji ketelitian dari hasil klasifikasi dengan rumus II.1 dan II.2. Uji klasifikasi memberikan gambaran akurasi dari klasifikasi citra yang telah dilakukan. Selanjutnya dilakukan analisa atas hasil uji klasifikasi tersebut. III.2.3 Interpretasi Visual Citra Ikonos Interpretasi visual citra Ikonos yang dilakukan adalah penghitungan pohon kelapa sawit. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan software ER Mapper ditujukan untuk mencari rata-rata hitung dari luas yang dibutuhkan untuk satu pohon kelapa sawit. Dengan rata-rata hitung tersebut maka diharapkan dapat dicari luasan suatu región/blok kelas tanaman kelapa sawit dengan mengalikan jumlah pohon dengan rata-rata hitungnya (Luas = jumlah pohon dalam satu región/blok X rata-rata hitung luas/pohon). Penghitungan dilakukan secara semi otomatis menggunakan software ER Mapper, dengan cara merubah pohon sawit menjadi titik (point), seperti pada gambar III.4. Proses penghitungan pohon disajikan pada lampiran G.

7 34 Gambar III.4 Hasil penghitungan pohon sawit berupa titik (point) Prestasi yang dicapai dalam penghitungan pohon secara semi otomatis adalah hektar per HK (Hari Kerja = 8 jam kerja sehari). Bandingkan apabila aktiva tetap kelapa sawit dilakukan verifikasi penghitungan langsung di lapangan maka akan memakan banyak tenaga dan relatif amat lambat yaitu ± 15 hektar/hk dengan biaya sekitar Rp. 2.6/ha dengan hasil yang tidak bisa diverifikasi (Thiagarajan,S, 23). Semua hasil perhitungan ini dapat diverifikasi apabila terjadi perselisihan dengan Wajib Pajak dan menjadi bukti dalam penelitian sehingga kepastian hukum dapat terjamin. III.3 Proses Analisis Data Proses analisis data terbagi menjadi tiga yaitu analisis data hasil klasifikasi multispektral, analisis uji statistik data hasil penghitungan pohon kelapa sawit, dan deskriptif analisis terhadap fakta yang ada menyangkut nilai pasar atau nilai wajar aktiva tetap. III.3.1 Analisis Data Hasil Klasifikasi Multispektral Data hasil klasifikasi multispektral dilakukan analisis luas berdasarkan pembagian areal perkebunan kelapa sawit sesuai KEP-16/PJ.6/1998. Selain itu analisis juga didasarkan pada kriteria tutupan lahan (land cover) dan penggunaan lahan (land use) dalam penentuan luas yang dibandingkan dengan hasil interpretasi visual dan peta WP.

8 35 III Analisis Beda Luas Berdasarkan Tutupan Lahan (Land Cover) Luas masing-masing kelas hasil klasifikasi dibandingkan dengan luas menurut peta WP per-regionnya, sehingga diketahui selisih luas diantara keduanya. Batas toleransi selisih luas digunakan standar sesuai KEP-533/PJ/2 yaitu 1%. Pembandingan luas hasil klasifikasi dengan luas menurut peta WP dilakukan dengan overlay hasil klasifikasi citra dengan hasil digitasi peta WP menggunakan software ENVI 4.2. Proses overlay tersebut dilakukan di ENVI 4.2 yang menyediakan fasilitas ROI (Region Of Interest) dimana dengan ROI tersebut langsung dapat diketahui jumlah piksel yang terdapat pada suatu poligon (proses selengkapnya disajikan pada lampiran H). Contoh data statistik dari suatu blok hasil overlay adalah seperti pada gambar dibawah ini : Gambar III.5 Hasil statistik ROI Blok A3

9 36 Dimana DN merupakan nomor kelas klasifikasi, dan Npts adalah jumlah piksel dari kelas. Untuk lebih jelas diuraikan pada Tabel III.3 di bawah ini : Nomor Kelas Nama Kelas Tabel III.2 Hasil statistik ROI Blok A3 Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D Awan Bangunan Kelas E Kelas F lahan Kelas F Lahan kelas C Lahan kelas B Batas blok Kelas G Npts/Piksel (m²) Total Persentase 1,5888 1,4277 1, ,531,755,359 1,3356 III Analisis Beda Luas Berdasarkan Penggunaan Lahan (Land Use) Klasifikasi citra memberikan hasil secara detail tutupan lahan (land cover) dari areal kebun. Sementara peta WP maupun interpretasi visual lebih menggunakan prinsip penggunaan lahan (land use) dalam pelaksanaannya. Untuk itu hasil klasifikasi perlu diperlakukan sesuai dengan prinsip penggunaan lahannya. Cara yang digunakan adalah dari setiap blok hasil klasifikasi ditentukan kelas mayoritas dari blok tersebut sesuai dengan skema sampling. Kelas mayoritas akan mewakili blok dan total luasan blok menjadi total luasan kelas mayoritas. Seperti contoh berikut ini. Gambar III.6. Hasil klasifikasi Blok A1

10 37 Hasil statistik blok tersebut sesuai dengan Tabel III.3 dibawah ini : Tabel III.3 Hasil statistik Blok A1 Blok Kelas Jumlah Piksel (m²) % A1 A B C D Awan G ,15.84,39 94,1 2,67,94 Jumlah Menurut penggunaan lahannya (land use) maka blok A1 merupakan blok kelas D dengan luas m². Apabila dalam satu blok terdapat satu atau lebih kelas (menurut peta WP/interpretasi visual) maka kelas mayoritas ditentukan atas masing-masing region kelas tersebut seperti contoh dibawah ini : Gambar III.7 Hasil klasifikasi Blok Sementara hasil digitasi peta WP/interpretasi visual Blok terbagi menjadi beberapa region kelas seperti tampak pada gambar berikut : Gambar III.8 Peta hasil digitasi peta WP/interpretasi visual Blok

11 38 Setalah dilakukan overlay maka hasil statistik masing-masing region kelas seperti tabel dibawah ini ; Tabel III.4 Hasil statistik Blok dan pengkelasan menurut peta WP Blok Hasil Klasifikasi Menurut Peta WP Region Kelas Jumlah Piksel (m²) Region Luas (m²) Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D Bangunan Kelas E Kelas F Batas blok Kelas G Jumlah Kelas A 1.58 Kelas B Kelas C 6.58 Kelas D 935 Awan 1 Kelas F Batas blok 13 Kelas G 2.93 Jumlah Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D 3.56 Awan 11 Kelas E 843 Kelas F 214 Batas blok Kelas G 2.44 Jumlah Kelas A 99 Kelas B Kelas C Kelas D Awan 3 Bangunan 8 Kelas E 92 Kelas F 45 Batas blok 1.23 Kelas G Jumlah Kelas B Kelas B Kelas C Kelas D 4.437

12 39 Apabila telah diperoleh kelas mayoritas dari setiap region sampel, selanjutnya kelas mayoritas tersebut dibandingkan dengan pengkelasan menurut peta WP. Apabila sesuai/sama antara kelas mayoritas dengan menurut peta WP diberikan notasi 1, sedangkan apabila tidak sesuai/sama diberikan notasi, seperti contoh tabel III.5 dibawah ini. Tabel III.5 Contoh pemberian notasi sama/tidak sama antar kelas menurut peta WP dan hasil klasifikasi BLOK Region kelas menurut Peta WP Hasil Klasifikasi Notasi A1 D D 1 B B 1 B C C B D D 1 Dengan cara yang sama proses tersebut dilakukan juga antara hasil klasifikasi dengan hasil interpretasi visual. III.3.2 Uji Statistik Rata-rata Hitung Luas/Pohon Proses uji statistik rata-rata hitung luas/pohon dimulai dengan menetapkan sampel penghitungan pohon perkelasnya. Lokasi sampel dipilih secara acak sederhana (simple random sampling). Peta lokasi sampel sebagaimana terdapat pada lampiran I. Hasil penghitungan rata-rata hitung luas/pohon perkelas tanaman menurut data sampel seperti pada tabel berikut :

13 4 Tabel III.6 Rata-rata hitung luas/pohon perkelas tanaman sawit KELAS Region Jumlah Pohon Luas Region Rata - rata No. Sawit Peta WP hitung ( x ) Standar deviasi (Pohon) (m²) (m²/pohon) (m²) A G , A J2a 5 41,462 3 A K ,819 4 A M13a 96 44,93 5 A P2 + P2b 535 6,484 Jumlah 2, , B B , B B12b 23 19,628 3 B C16 1, ,82 4 B C ,597 5 B D ,354 6 B D ,98 7 B E ,864 8 B E ,198 9 B F1a 148 1,948 1 B G7 1,78 76, B J3A 667 5, B J , B K ,27 14 B M7a 1,13 8, B O1 1,57 85,68 9, , C B4 94 7, C C ,543 3 C D ,746 4 C E ,913 5 C E ,239 6 C F18B ,89 7 C G ,562 8 C I ,121 9 C J ,138 1 C K , C L , C M13 1,18 84, C O3 98 7, C P , C P ,155 Jumlah 6,72 55, D A1 3, , D B ,71 3 D C13 1, ,423 4 D C9 2, ,512 5 D D ,525 6 D D3 1, ,13 7 D D5 3, ,217 8 D E ,876 9 D F11a 1, ,37 1 D F15 1,91 143, D F18 2,12 161,4 12 D G2 2,793 22,11 13 D G4a 75 5, D H2 1,442 11, D I , D J ,44 17 D J21 3,41 243, D N7 1,75 123, D O ,24 2 D P4 1,318 97,128 Jumlah 33,49 2,493,

14 41 Setelah diperoleh rata-rata hitung luas/pohon maka dilakukan penghitungan pohon dilokasi lain sebagai data uji. Selanjutnya dilakukan penghitungan luas region dengan mengalikan jumlah pohon hasil penghitungan dengan rata-rata hitung luas/pohon (Luas region = jumlah pohon X rata-rata hitung luas/pohon). Luas yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan luas region menurut peta WP dan dilakukan uji statistik. Analisis uji statistik untuk mengukur signifikansi perbedaan luas menurut peta WP dengan luas hasil perkalian jumlah pohon per-region dengan rata-rata hitung luas/pohon menggunakan uji t dua pihak ( two tail test) dengan taraf signifikansi 5%, dan tingkat kepercayaan 95%. Hasil uji t-test akan membuktikan beda luas bisa diterima atau tidak. Hipotesis yang diajukan adalah : H₀ = Luas menurut peta WP tidak berbeda signifikan dengan luas hasil perkalian jumlah pohon dengan rata-rata hitung luas/pohon. H a = III.4 Luas menurut peta WP berbeda signifikan dengan luas hasil perkalian jumlah pohon dengan rata-rata hitung luas/pohon. Proses Kajian Teknis Pemanfaatan NJOP Sebagai Nilai Pasar atau Nilai Wajar Aktiva Tetap Penelitian terhadap penerapan NJOP sebagai nilai pasar atau nilai wajar aktiva tetap dalam proses penilaian kembali aktiva tetap berbentuk deskriptif analitis yaitu dengan menyajikan berbagai fakta, ketentuan dan, peraturan yang ada lalu melakukan kajian atas masalah. Metode yang digunakan adalah studi literatur atas ketentuan dan peraturan perundang-undangan serta fakta yang ada. Proses penarikan kesimpulan secara sederhana tergambar pada gambar III.9 berikut ; INTRODUKSI MASALAH KETENTUAN / TEORI + FAKTA / OBSERVASI KESIMPULAN Gambar III.9 Proses penarikan kesimpulan kajian teknis Bab IV Analisis dan Pembahasan

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Bab IV Analisis dan Pembahasan 42 Bab IV Analisis dan Pembahasan IV.1 Hasil Pra Pengolahan Citra Ikonos Kegiatan yang dilakukan adalah pengecekan koreksi radiometrik, pemotongan citra (cropping) dan penajaman citra. Hasil pengecekan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Tabel I.1 Contoh penerimaan PPh final penilaian kembali aktiva tetap disatu kanwil DJP tahun Nilai Aktiva Tetap.

Bab I Pendahuluan. Tabel I.1 Contoh penerimaan PPh final penilaian kembali aktiva tetap disatu kanwil DJP tahun Nilai Aktiva Tetap. 1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Salah satu penerimaan pajak yang belum dimaksimalkan adalah Pajak Penghasilan (PPh) final sebesar 10% atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap diatas nilai

Lebih terperinci

Bab III Pelaksanaan Penelitian

Bab III Pelaksanaan Penelitian Bab III Pelaksanaan Penelitian Tahapan penelitian secara garis besar terdiri dari persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan kesimpulan. Diagram alir pelaksanaan penelitian dapat dilihat

Lebih terperinci

Bab III Pelaksanaan Penelitian. Penentuan daerah penelitian dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan, diantaranya adalah :

Bab III Pelaksanaan Penelitian. Penentuan daerah penelitian dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan, diantaranya adalah : 14 Bab III Pelaksanaan Penelitian III.1 Persiapan III.1.1 Daerah Penelitian Penentuan daerah penelitian dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan, diantaranya adalah : 1. Lokasi penelitian pada google

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 2. Congalton,R.G, (1991), Assessing the Accuracy of Remotely Sensed Data : Principles and Practises, Lewish Publisher, New York, NY.

DAFTAR PUSTAKA. 2. Congalton,R.G, (1991), Assessing the Accuracy of Remotely Sensed Data : Principles and Practises, Lewish Publisher, New York, NY. 62 DAFTAR PUSTAKA 1. Congalton,R.G, (1988), A Comparison of Sampling Scheme Used in generating Matrices Error for Assesing the Accuracy of maps generated from Remotely Sensed Data, Photogrammetric Engineering

Lebih terperinci

Perumusan Masalah Bagaimana kondisi perubahan tutupan lahan yang terjadi di daerah aliran sungai Ciliwung dengan cara membandingkan citra satelit

Perumusan Masalah Bagaimana kondisi perubahan tutupan lahan yang terjadi di daerah aliran sungai Ciliwung dengan cara membandingkan citra satelit Latar Belakang Meningkatnya pembangunan di Cisarua, Bogor seringkali menimbulkan dampak tidak baik terhadap lingkungan. Salah satu contohnya adalah pembangunan yang terjadi di Daerah Aliran Sungai Ciliwung.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALAT BANTU PENELITIAN PERMOHONAN PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP PERKEBUNAN MENGGUNAKAN CITRA IKONOS DAN NJOP TESIS

PENGEMBANGAN ALAT BANTU PENELITIAN PERMOHONAN PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP PERKEBUNAN MENGGUNAKAN CITRA IKONOS DAN NJOP TESIS PENGEMBANGAN ALAT BANTU PENELITIAN PERMOHONAN PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP PERKEBUNAN MENGGUNAKAN CITRA IKONOS DAN NJOP TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari

Lebih terperinci

Bab III. Pelaksanaan Penelitian

Bab III. Pelaksanaan Penelitian Bab III. Pelaksanaan Penelitian III.1. Deskripsi Daerah Penelitian Penelitian dilakukan diwilayah Kota Tangerang dengan mengambil sampel penelitian pada 4 blok pada wilayah kelurahan Sukasari dan Babakan,

Lebih terperinci

Bab III Pelaksanaan Penelitian

Bab III Pelaksanaan Penelitian 24 Bab III Pelaksanaan Penelitian Secara garis besar, bab ini akan menjelaskan uraian pelaksanaan penelitian. Tahap kegiatan pada pelaksanaan penelitian ini meliputi empat tahap utama antara lain persiapan,

Lebih terperinci

ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009

ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009 ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009 Prenita Septa Rianelly 1, Teguh Hariyanto 1, Inggit Lolita Sari 2 1 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

STUDI TENTANG IDENTIFIKASI LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT DAN ASTER (STUDI KASUS : KABUPATEN JEMBER)

STUDI TENTANG IDENTIFIKASI LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT DAN ASTER (STUDI KASUS : KABUPATEN JEMBER) STUDI TENTANG IDENTIFIKASI LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT DAN ASTER (STUDI KASUS : KABUPATEN JEMBER) BAGUS SULISTIARTO 3505 100 029 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Mahasiswa : Cherie Bhekti Pribadi (3509100060) Dosen Pembimbing : Dr. Ing. Ir. Teguh Hariyanto, MSc Udiana Wahyu D, ST. MT Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN III.1. Data Penelitian Data yang digunakan dalam pelaksanaan Evaluasi Kesesuaian Tata Letak Bangunan Terhadap Sempadan Jalan Di Kawasan Central Business District Kota Semarang

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini serta tahapan-tahapan yang dilakukan dalam mengklasifikasi tata guna lahan dari hasil

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Koreksi Geometrik Langkah awal yang harus dilakukan pada penelitian ini adalah melakukan koreksi geometrik pada citra Radarsat. Hal ini perlu dilakukan karena citra tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu bulan Juli-Agustus 2010 dengan pemilihan lokasi di Kota Denpasar. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis data Landsat 7 untuk estimasi umur tanaman kelapa sawit mengambil daerah studi kasus di areal perkebunan PTPN VIII

Lebih terperinci

NUR MARTIA

NUR MARTIA SIDANG TUGAS AKHIR Studi Sistem Informasi Geografis Kawasan Longsor Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat NUR MARTIA 3507100431 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Provinsi Sumatera Barat berada di antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas citra merupakan sebuah langkah awal dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas citra merupakan sebuah langkah awal dalam proses BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbaikan kualitas citra merupakan sebuah langkah awal dalam proses pengolahan citra digital. Hal ini dilakukan karena citra yang akan diolah kemungkinan memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: PC dengan spesifikasi: a. Sistem Operasi : Microsoft Windows 10 Enterprise 64-bit

Lebih terperinci

EVALUASI PENGEMBANGAN AREA UNTUK KABUPATEN SIDOARJO MENGGUNAKAN MOHAMMAD RIFAI

EVALUASI PENGEMBANGAN AREA UNTUK KABUPATEN SIDOARJO MENGGUNAKAN MOHAMMAD RIFAI EVALUASI PENGEMBANGAN AREA UNTUK PERMUKIMAN DI SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN SIDOARJO MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MOHAMMAD RIFAI 3505 100 032 LATAR BELAKANG Bencana lumpur lapindo yang terjadi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang 1 Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Identifikasi merupakan langkah strategis dalam menyukseskan suatu pekerjaan. (Supriadi, 2007). Tujuan pemerintah dalam rangka penertiban dan pendayagunaan tanah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses Alur Penelitian Proses metodologi penelitian ini adalah merupakan langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari proses pengumpulan data hingga pembuatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Febuari 2009 sampai Januari 2010, mengambil lokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengolahan dan Analisis

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI 4.1. Waktu dan Lokasi

IV. METODOLOGI 4.1. Waktu dan Lokasi 31 IV. METODOLOGI 4.1. Waktu dan Lokasi Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian ini adalah dimulai dari bulan April 2009 sampai dengan November 2009 yang secara umum terbagi terbagi menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan dan alat yang dibutuhkan dalam interpretasi dan proses pemetaan citra

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan dan alat yang dibutuhkan dalam interpretasi dan proses pemetaan citra 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat Bahan dan alat yang dibutuhkan dalam interpretasi dan proses pemetaan citra satelit ke dalam peta tematik antara lain sebagai berikut : 1. Bahan a. Data

Lebih terperinci

KAJIAN CITRA RESOLUSI TINGGI WORLDVIEW-2

KAJIAN CITRA RESOLUSI TINGGI WORLDVIEW-2 KAJIAN CITRA RESOLUSI TINGGI WORLDVIEW-2 SEBAGAI PENUNJANG DATA DASAR UNTUK RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA (RDTRK) Heri Setiawan, Yanto Budisusanto Program Studi Teknik Geomatika, FTSP, ITS-Sukolilo, Surabaya,

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka 9 Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Penelitian Terdahulu Penerapan teknologi penginderaan jauh pada perkebunan untuk keperluan perpajakan sebelumnya telah menjadi objek penelitian, diantaranya : Suparlan (2006),

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN III.1 Persiapan Penelitian Dalam bab ini akan menjelaskan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian tugas akhir yang telah dilakukan. III.1.1 Sumber Data Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahan merupakan bentang permukaan bumi yang dapat bermanfaat bagi manusia baik yang sudah dikelola maupun belum. Untuk itu peran lahan cukup penting dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasukan dan Pengeluaran Barang merupakan hal yang umum terjadi. Proses

BAB I PENDAHULUAN. Pemasukan dan Pengeluaran Barang merupakan hal yang umum terjadi. Proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Sistem Inventaris di Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, Proses Pemasukan dan Pengeluaran Barang merupakan hal yang umum terjadi. Proses Pemasukan dan Pengeluaran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS APLIKASI. terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dirasakan perlu untuk melakukan

BAB III ANALISIS APLIKASI. terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dirasakan perlu untuk melakukan BAB III ANALISIS APLIKASI Analisis aplikasi merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dari komponen dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi permasalahan,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN: 2301-9271 1 Kajian Updating Peta Menggunakan Data Dasar Citra Satelit Worldview-2 dan Kota Surabaya Skala 1:5000 (Studi Kasus: dan Anyar) Cherie Bhekti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu universitas, salah satu analisis yang dapat dilakukan untuk melihat perkembangan prestasi akademik seorang mahasiswa adalah dengan memantau nilai

Lebih terperinci

ANALISA TUTUPAN LAHAN TERHADAP RENCANA INVESTASI DI KECAMATAN LABANG, KABUPATEN BANGKALAN PASCA SURAMADU DENGAN CITRA SPOT-5

ANALISA TUTUPAN LAHAN TERHADAP RENCANA INVESTASI DI KECAMATAN LABANG, KABUPATEN BANGKALAN PASCA SURAMADU DENGAN CITRA SPOT-5 TUGAS AKHIR RG 091536 ANALISA TUTUPAN LAHAN TERHADAP RENCANA INVESTASI DI KECAMATAN LABANG, KABUPATEN BANGKALAN PASCA SURAMADU DENGAN CITRA SPOT-5 DESI HALFIATI ISNANINGSIH NRP 3506 100 014 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

U K D W BAB I PENDAHULUAN

U K D W BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengetahui nilai angka kredit guru itu sangat penting, karena untuk menilai mutu atau kualitas kinerja dari setiap guru, selain itu angka kredit juga berguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga pendidikan mempunyai peran yang sangat vital dalam melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi. Untuk membentuk sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Family Folder merupakan buku yang mencatat riwayat kesehatan dari satu keluarga. Buku ini biasanya digunakan oleh puskesmas-puskesmas. Di dalam Family Folder

Lebih terperinci

Bab III Pelaksanaan Penelitian

Bab III Pelaksanaan Penelitian 24 Bab III Pelaksanaan Penelitian III.1. Kerangka pikir Penelitian melakukan perancangan usulan metode dengan menggantikan peta penggunaan tanah kabupaten / kota dengan citra quickbird untuk meningkatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 14 III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan sejak bulan April 2009 sampai November 2009 di Laboratorium Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, Departemen Ilmu

Lebih terperinci

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 3 PENGOLAHAN DATA BAB 3 PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan dijelaskan mengenai data dan langkah-langkah pengolahan datanya. Data yang digunakan meliputi karakteristik data land use dan land cover tahun 2005 dan tahun 2010.

Lebih terperinci

SeminarTugas akhir BEN PRAYOGO HILLMAN ( )

SeminarTugas akhir BEN PRAYOGO HILLMAN ( ) SeminarTugas akhir BEN PRAYOGO HILLMAN (3504 100 035) PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 Judul Tugas akhir Penggunaan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. No. Tabel Judul Tabel No. Hal.

DAFTAR TABEL. No. Tabel Judul Tabel No. Hal. DAFTAR ISI Halaman Judul... No Hal. Intisari... i ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2.

Lebih terperinci

dengan metode penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 9. Data Citra Tumbuhan

dengan metode penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 9. Data Citra Tumbuhan dengan metode penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 9. Data Citra Tumbuhan Gambar 8 Struktur PNN. 1. Lapisan pola (pattern layer) Lapisan pola menggunakan 1 node untuk setiap data pelatihan yang digunakan.

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR WIDI RESTU GINANJAR

SEMINAR TUGAS AKHIR WIDI RESTU GINANJAR SEMINAR TUGAS AKHIR K L A S I F I K A S I P E RU BA H A N P E RU N T U K A N L A H A N DA L A M R E N C A N A D E TA I L TATA RUA N G KOTA ( R D T R K ) S U R A BAYA U N I T P E N G E M BA N G A N ( U

Lebih terperinci

III. METODOLOGI Waktu dan Lokasi Penelititan

III. METODOLOGI Waktu dan Lokasi Penelititan 10 III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Lokasi Penelititan Kegiatan penelitian ini dilakukan di laboratorium dan di lapangan. Pengolahan citra digital dan analisis data statistik dilakukan di Bagian Perencanaan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011

PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011 PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011 OLEH: AULIA MUSTIKA AKBARI 3507 100 016 DOSEN PEMBIMBING: DR.ING. IR. TEGUH HARIYANTO, MSC. TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PEMANFAATAN CITRA PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN LAHAN KRITIS DI DAERAH KOKAP DAN PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO

PEMANFAATAN CITRA PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN LAHAN KRITIS DI DAERAH KOKAP DAN PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO PEMANFAATAN CITRA PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN LAHAN KRITIS DI DAERAH KOKAP DAN PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO Rahmadi Nur Prasetya geo.rahmadi@gmail.com Totok Gunawan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Gap Filling Citra Gap Filling citra merupakan metode yang dilakukan untuk mengisi garisgaris yang kosong pada citra Landsat TM hasil download yang mengalami SLCoff, sehingga

Lebih terperinci

C. Prosedur Pelaksanaan

C. Prosedur Pelaksanaan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan peta-peta digital beserta data tabulernya, yaitu peta administrasi, peta tanah, peta geologi, peta penggunaan Lahan (Landuse), peta lereng,

Lebih terperinci

Studi Perhitungan Jumlah Pohon Kelapa Sawit Menggunakan Metode Klasifikasi Berbasis Obyek

Studi Perhitungan Jumlah Pohon Kelapa Sawit Menggunakan Metode Klasifikasi Berbasis Obyek 1 Studi Perhitungan Jumlah Pohon Kelapa Sawit Menggunakan Metode Klasifikasi Berbasis Obyek Hepi Hapsari Handayani, Maria Regina Caeli Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

PER - 50/PJ/2008 PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERKEBUNAN

PER - 50/PJ/2008 PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERKEBUNAN PER - 50/PJ/2008 PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERKEBUNAN Contributed by Administrator Tuesday, 30 December 2008 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 50/PJ/2008

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. (TI-Math), serta Teknik Informatika dan Statistika (TI-Stat) dan pemilihan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. (TI-Math), serta Teknik Informatika dan Statistika (TI-Stat) dan pemilihan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Pada penelitian ini data dikumpulkan dari populasi mahasiswa BINUS University jurusan Teknik Informatika (TI), Teknik Informatika dan Matematika (TI-Math),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Usaha untuk mendapatkan teknologi produksi tanaman diperoleh melalui serangkaian penelitian. Penelitian yang dilaksanakan di lapang, rumah kaca atau

Lebih terperinci

PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS DI KOTA SURABAYA)

PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS DI KOTA SURABAYA) PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS DI KOTA SURABAYA) Hudan Pandu Arsa DR. Ing. Ir. Teguh Hariyanto, MSc. Rumusan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tampak pada bulan Januari September Resort Pugung Tampak memiliki luas

III. METODE PENELITIAN. Tampak pada bulan Januari September Resort Pugung Tampak memiliki luas 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Resort Pugung Tampak pada bulan Januari September 2012. Resort Pugung Tampak

Lebih terperinci

dan 3. Jumlah partisi vertikal (m) dari kiri ke kanan beturut-turut adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. akurasi =.

dan 3. Jumlah partisi vertikal (m) dari kiri ke kanan beturut-turut adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. akurasi =. dan 3. Jumlah partisi vertikal (m) dari kiri ke kanan beturut-turut adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. Gambar 5 Macam-macam bentuk partisi citra. Ekstraksi Fitur Pada tahap ini semua partisi dari citra dihitung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Tahura

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Tahura III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Tahura WAR). Berdasarkan administrasi pemerintahan Provinsi Lampung kawasan ini berada

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1 Persiapan Penelitian Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan dalam Tugas Akhir ini. Tahapan dimulai dengan pengumpulan data dan alat yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Oleh : Misbakhul Munir Zain 3506100055 Program Studi Teknik Geomatika ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Email

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) 78 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi yang digunakan untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Terhadap Citra Satelit yang digunakan 4.2 Analisis Terhadap Peta Rupabumi yang digunakan

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Terhadap Citra Satelit yang digunakan 4.2 Analisis Terhadap Peta Rupabumi yang digunakan BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Terhadap Citra Satelit yang digunakan Citra SPOT 4 dan IKONOS yang digunakan merupakan dua citra yang memiliki resolusi spasial yang berbeda dimana SPOT 4 memiliki resolusi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI 3.1 Waktu Penelitian 3.2 Lokasi Penelitian

III. METODOLOGI 3.1 Waktu Penelitian 3.2 Lokasi Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai September 2011. Kegiatan penelitian ini meliputi tahap prapenelitian (persiapan, survei), Inventarisasi (pengumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komputer dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menyelesaikan berbagai persoalan. Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem manajemen berupa informasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Keutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah:

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar Komputer Surabaya Jawa Timur meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pilihan dalam peningkatan kinerja suatu pekerjaan, baik yang Jaringan, hingga

BAB I PENDAHULUAN. pilihan dalam peningkatan kinerja suatu pekerjaan, baik yang Jaringan, hingga 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini telah memberikan pengaruh yang sangat besar bagi dunia teknologi informasi. Munculnya beragam aplikasi memberikan pilihan dalam peningkatan

Lebih terperinci

BAB III APLIKASI METODE GWR

BAB III APLIKASI METODE GWR BAB III APLIKASI METODE GWR Dalam penelitian ini dilakukan penilaian tanah pada studi kasus yaitu wilayah Kecamatan Lengkong, Kota Bandung. Posisi Kecamatan Lengkong di Kota Bandung dapat dilihat pada

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KLASIFIKASI TUTUPAN LAHAN DENGAN METODE OBJECT-BASED DAN PIXEL- BASED

PERBANDINGAN KLASIFIKASI TUTUPAN LAHAN DENGAN METODE OBJECT-BASED DAN PIXEL- BASED PERBANDINGAN KLASIFIKASI TUTUPAN LAHAN DENGAN METODE OBJECT-BASED DAN PIXEL- BASED TUGAS AKHIR Karya Tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Oleh NANDHY RAMADHANNY HOESIN POETRI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah Abstraksi dari karya ilmiah dan skripsi pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah Abstraksi dari karya ilmiah dan skripsi pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah Abstraksi dari karya ilmiah dan skripsi pada

Lebih terperinci

Nilai Io diasumsikan sebagai nilai R s

Nilai Io diasumsikan sebagai nilai R s 11 Nilai Io diasumsikan sebagai nilai R s, dan nilai I diperoleh berdasarkan hasil penghitungan nilai radiasi yang transmisikan oleh kanopi tumbuhan, sedangkan nilai koefisien pemadaman berkisar antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 12 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan mulai dari Bulan Juni sampai dengan Bulan Desember 2009. Penelitian ini terbagi atas pengambilan dan pengumpulan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (2013) ISSN: ( Print) 1 II. METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (2013) ISSN: ( Print) 1 II. METODOLOGI PENELITIAN JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X,. X, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Studi Identifikasi Perubahan Obyek dengan Memanfaatkan Citra Resolusi Tinggi (Studi Kasus Unit Pengembangan Rungkut Surabaya)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. naungan PT. Unicom Hambura Jaya Makmur sejak tahun Nokia. Care memberi layanan perbaikan khusus untuk produk Nokia dengan

BAB I PENDAHULUAN. naungan PT. Unicom Hambura Jaya Makmur sejak tahun Nokia. Care memberi layanan perbaikan khusus untuk produk Nokia dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nokia Care Center Gorontalo (NCC GTO) yang berada dibawah naungan PT. Unicom Hambura Jaya Makmur sejak tahun 2011. Nokia Care memberi layanan perbaikan khusus untuk

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kawasan Hutan Adat Kasepuhan Citorek, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Pengambilan data lapangan dilaksanakan bulan Februari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam melakukan setiap pekerjaan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berlokasi di kawasan Taman Nasional Way Kambas. Taman Nasional Way

III. METODE PENELITIAN. berlokasi di kawasan Taman Nasional Way Kambas. Taman Nasional Way 13 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Juni sampai dengan September 2012 yang berlokasi di kawasan Taman Nasional Way Kambas. Taman Nasional Way Kambas

Lebih terperinci

Jurnal Geodesi Undip April 2016

Jurnal Geodesi Undip April 2016 ANALISIS PENGUASAAN PEMILIKAN PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH (P4T) BERBASIS BIDANG MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) (Studi Kasus : Kelurahan ) Benning Hafidah Kadina; Sawitri Subiyanto; Abdi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam kegiatan pengumpuan data untuk penelitian ini digunakan metode pengumpulan studi pustaka yag mana pada metode ini kegiatan dilakukan adalah

Lebih terperinci

METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian 22 METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kota Sukabumi, Jawa Barat pada 7 wilayah kecamatan dengan waktu penelitian pada bulan Juni sampai November 2009. Pada lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 10 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium dan di lapang. Pengolahan citra dilakukan di Bagian Penginderaan Jauh dan Informasi Spasial dan penentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menonjol sekaligus menjadi simbol provinsi Gorontalo adalah. program tanaman pangan jagung yang telah menjangkau pasar

BAB I PENDAHULUAN. menonjol sekaligus menjadi simbol provinsi Gorontalo adalah. program tanaman pangan jagung yang telah menjangkau pasar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program agropolitan merupakan program unggulan provinsi Gorontalo yang telah mendapatkan sambutan serta apresiasi dari berbagai pihak. Salah satu program pertanian

Lebih terperinci

q Tujuan dari kegiatan ini diperolehnya peta penggunaan lahan yang up-to date Alat dan Bahan :

q Tujuan dari kegiatan ini diperolehnya peta penggunaan lahan yang up-to date Alat dan Bahan : MAKSUD DAN TUJUAN q Maksud dari kegiatan ini adalah memperoleh informasi yang upto date dari citra satelit untuk mendapatkan peta penggunaan lahan sedetail mungkin sebagai salah satu paramater dalam analisis

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toko Bahan Bangunan menyediakan berbagai macam kebutuhan dalam membangun sebuah rumah, gedung, jalan dan lainnya. Salah satu bagaian yang dijual adalah barang-barang

Lebih terperinci

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian yang meliputi pengolahan data citra dilakukan pada bulan Mei

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian yang meliputi pengolahan data citra dilakukan pada bulan Mei 3. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian yang meliputi pengolahan data citra dilakukan pada bulan Mei sampai September 2010. Lokasi penelitian di sekitar Perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu,

Lebih terperinci

3.2.1 Flowchart Secara Umum

3.2.1 Flowchart Secara Umum BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Tahapan analisis merupakan tahapan untuk mengetahui dan memahami permasalahan dari suatu sistem yang akan dibuat. Dalam aplikasi menghilangkan derau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun yang lalu pada umumnya pada perpustakaan masih menggunakan sistem manual. Sistem manual itu menuntut ketelitian dari pihak manajemen perpustakaan.

Lebih terperinci

ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN SUNGAI BENGAWAN SOLO dengan menggunakan citra satelit multitemporal

ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN SUNGAI BENGAWAN SOLO dengan menggunakan citra satelit multitemporal ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN SUNGAI BENGAWAN SOLO dengan menggunakan citra satelit multitemporal Oleh : Fidiyawati 3507 100 046 Pembimbing : 1. M. Nur Cahyadi, ST, MSc 2. Danang Surya Chandra,

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Citra 5.1.1 Kompilasi Citra Penelitian menggunakan citra Quickbird yang diunduh dari salah satu situs Internet yaitu, Wikimapia. Dalam hal ini penulis memilih mengambil

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 9 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Pengambilan data atribut berupa data sosial masyarakat dilakukan di Kampung Lebak Picung, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak Banten (Gambar

Lebih terperinci

APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA SMA NEGERI 3 BREBES. Abstrak

APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA SMA NEGERI 3 BREBES. Abstrak APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA SMA NEGERI 3 BREBES Denny Fauzi 1, Rais 2, Eko Budihartono 2, Mc Chambali 3 DIII Teknik Komputer Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 9 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 Abstrak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN. telah dibuat. Pengujian yang dilakukan adalah menguji proses region of interest

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN. telah dibuat. Pengujian yang dilakukan adalah menguji proses region of interest BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN Bab ini menjelaskan tentang seluruh hasil pengujian dari aplikasi yang telah dibuat. Pengujian yang dilakukan adalah menguji proses region of interest (ROI) yaitu suatu proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses Alur Penelitian Proses metodologi penelitian ini adalah merupakan langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari proses pengumpulan data hingga pembuatan

Lebih terperinci

Evaluasi Ketelitian Luas Bidang Tanah Dalam Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan

Evaluasi Ketelitian Luas Bidang Tanah Dalam Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan Evaluasi Ketelitian Luas Bidang Tanah Dalam Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan (studi kasus : Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo) Arwan Putra Wijaya 1*, Teguh Haryanto 1*, Catharina N.S. 1* Program

Lebih terperinci

PEMBUATAN MODEL SISTEM INFORMASI PROSEDUR DAN BIAYA PENDAFTARAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SIDOARJO

PEMBUATAN MODEL SISTEM INFORMASI PROSEDUR DAN BIAYA PENDAFTARAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SIDOARJO PEMBUATAN MODEL SISTEM INFORMASI PROSEDUR DAN BIAYA PENDAFTARAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SIDOARJO (Studi Kasus : Desa Krembung Kecamatan Krembung) Surya Kurniawan, Chatarina Nurdjati

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berkembangnya komputer di zaman sekarang membuat semua aspek kehidupan tidak dapat menghindari dari pengaruh komputer. Pengaplikasian komputer dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blank Spot 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blank Spot 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lampu-lampu jalan di tiap daerah tampaknya belum tersebar secara merata. Pemerintah di masing-masing daerah di Indonesia khususnya di Propinsi DIY belum memiliki standarisasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor : Intel Pentium IV 2,13 GHz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor : Intel Pentium IV 2,13 GHz 62 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang dilaksanakan ditunjukan pada Gambar 6. Akusisi Citra INPUT Citra Query Preprocessing Citra Pre processing Citra Ekstraksi Fitur

Lebih terperinci