Perluasan dan Pengelolaan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perluasan dan Pengelolaan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan"

Transkripsi

1 Perluasan dan Pengelolaan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Orientasi Persiapan Kerja Tahun 2016

2 Struktur Oragnisasi

3 Direktorat Perluasan Kepesertaan dan HAL Struktur Organisasi Direktur Perluasan Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga Divisi Perluasan Kepesertaan Divisi Pengelolaan Kepesertaan Divisi HAL dan Wasrik Tata Kelola Kepesertaan Akun Manajemen Pemanfaatan dan Dukungan Data Kepesertaan Perluasan Peserta PU Perluasan Peserta BPU & Jakon Analisa Strategi dan Komunikasi Kepesertaan Hubungan Antar Lembaga Kemitraan Wasrik

4 Direktorat Perluasan Kepesertaan dan HAL Fungsi dan Peran Divisi Perluasan Kepesertaan (LST) Divisi Pengelolaan Kepesertaan (KLT) Divisi Hubungan Antar Lembaga dan Wasrik (HMW) Perluasan Peserta PU Perluasan dan Data Peserta BPU Perluasan dan Data Proyek/Jakon Sertifikat, KP BPJSTK dan Formulir Kepesertaan Pembinaan kepada MO Tata Kelola Peserta PU Tata Kelola Peserta PNS Pelaporan Kepesertaan Pembinaan kepada RO dan PMAP Monitoring Utilisasi e-service Data Governance CRM Piutang Iuran dan PDS Perluasan Kerjasama Pembinaan antar Lembaga Kemitraan dan MLT Pengawasan dan Pemeriksaan

5 Organisasi Kantor Cabang Kantor Cabang Madya A,Kantor Cabang Madya B, Kantor Cabang Pratama A & Kantor Cabang Pratama B : Kepala Kantor Cabang Sekretaris Bidang Pemasaran Bidang Umum & SDM Bidang Keuangan & TI Bidang Pelayanan Kantor Cabang Perintis

6 Organisasi Bidang Pemasaran PU Kepala Bidang Pemasaran PU Marketing Officer Relationship Officer Penata Madya Administrasi Pemasaran

7 Organisasi Bidang Pemasaran BPU Kepala Bidang Pemasaran BPU Penata Madya Pemasaran Peserta BPU Penata Madya Administrasi Peserta BPU

8 Organisasi Kantor Cabang Perintis (KCP) Kepala Kantor Cabang Perintis Penata Madya Pemasaran, Keuangan & TI Penata Madya Pelayanan dan Umum

9 Peran dan Fungsi Pemasaran

10 Peserta BPJS Ketenagakerjaan Peserta Penerima Upah Peserta Bukan Penerima Upah a. Pekerja pada perusahaan b. Pekerja pada orang perseorangan c. Orang asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 bulan Nb : Termasuk usaha jasa konstruksi yang mempekerjakan tenaga harian lepas, borongan, dan/atau musiman a. Pemberi Kerja b. Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri c. Pekerja yang tidak termasuk huruf b. yang bukan menerima Upah. 10

11 Segmen Peserta Segmen Peserta Jenis Program Penerima Upah Penyelenggara Negara (PN) Selain PN untuk WNI Selain PN untuk WNA Diatur dalam PP tersendiri (PT Taspen) Ditetapkan sesuai skala usaha Ditetapkan sesuai skala usaha Bukan Penerima Upah Jasa Konstruksi Wajib Sukarela Not Aplicable Tidak diikutkan menjadi peserta 11

12 Marketing Officer (MO) Ruang lingkup : Mengumpulkan data potensi dan melaksanakan kegiatan pemasaran untuk mengakuisisi kepesertaan baru atau mendapatkan kembali peserta yang telah keluar dari kepesertaan (untuk masuk kembali menjadi peserta), guna memastikan tercapainya target kepesertaan dan iuran yang telah dibebankan.

13 Marketing Officer (MO) NO. Uraian Tugas Hasil Akhir 1. Mengumpulkan data potensi dan pemutakhiran data potensi Data potensi akurat. 2. Menyusun rencana kerja Rencana kerja selaras dengan kebijakan. 3. a. Melakukan kontak dengan calon peserta, termasuk SPP1 dan SPP2; b. Melakukan sosialisasi kepada calon peserta; c. Melakukan penyebaran informasi dan edukasi produk kepada calon peserta. 4. Membangun hubungan baik dengan pihak terkait dalam rangka perluasan kepesertaan. 5. Menyiapkan administrasi untuk upaya penegakan hukum (UPH). Penambahan jumlah keepsertaan. Hubungan baik dengan pihak terkait. UPH berjalan lancar.

14 Marketing Officer (MO) NO. Uraian Tugas Hasil Akhir 6. a. Meminta data dan dokumen dari calon peserta; b. Memastikan penerimaan iuran pertama dari calon peserta. 7. a. Melakukan penyerahan data-data perusahaan baru kepada RO; b. Menyerahkan dokmen pendaftaran peserta baru kepada PMAP untuk diarsip. Tertib administrasi. Serah terima lancar. 8. Menyusun laporan hasil kerja. Laporan tepat waktu.

15 Relationship Officer (RO) Ruang lingkup : Menelaah dan mengkoordinasikan pengumpulan data peserta, melaksanakan kegiatan pembinaan kepada peserta (sebagai bagian dari program Customer Relationship Management/CRM), memberikan pelayanan dan menangani keluhan peserta dengan cepat dan tepat, serta melakukan pembinaan kepada tim-nya, guna tercapainya tertib administrasi, terjalinnya hubungan baik meningkatkan iuran yang dengan peserta, dan kepesertaan dan telah ditetapkan.

16 Relationship Officer (RO) NO. Uraian Tugas Hasil Akhir 1. a. Mengumpulkan informasi untuk kebutuhan segmentasi perusahaan binaan; b. Menyusun segmentasi berdasarkan kebijakan. 2. a. Menerima dan menangani keluhan peserta; b. Melakukan kunjungan perusahaan; c. Melakukan koordinasi dengan bidang pelayanan atas terpenuhinya pengajuan klaim dari perusahaan binaannya. d. Melakukan kegiatan sosialisasi, edukasi dan penyebaran informasi kepada peserta. 3. a. Memastikan ketersedianaan dan validitas data kepesertaan; b. Melakukan koordinasi dengan PMAP dalam hal terpenuhinya tanda bukti kepesertaan; c. Melakukan koordinasi dengan PMAP dalam hal terpenuhinya SPI1, SPI2 dan arsip lainnya. Usulan segmentasi akurat. Pelayanan sesuai kebutuhan dan penurunan jumlah keluhan. Tertib administrasi dan jumlah peserta yang menggunakan SIPP

17 Relationship Officer (RO) NO. Uraian Tugas Hasil Akhir 4. a. Melaksanakan program CRM. b. Menekan dan menyelesaikan tunggakan iuran; c. Menekan dan menyelesaikan PDS TK, PDS Upah dan PDS Program. 5. Membina hubungan baik dengan mitra dan pihak terkait. Tertib administrasi dan kepatuhan peserta lama. Hubungan baik. 6. Menyusun laporan hasil kerja. Laporan tersedia tepat waktu.

18 Penata Madya Administrasi Perusahaan (PMAP) Ruang lingkup : Menghimpun dan mengelola data yang terkait dengan kegiatan pemasaran dan administrasi kepesertaan, melakukan pelayanan dokumen administrasi dan penghitungan besar iuran serta denda (jika ada), guna menyediakan data yang akurat dan dokumen yang lengkap untuk mendukung kelancaran kegiatan pemasaran.

19 NO. Uraian Tugas Hasil Akhir 1. a. Mencocokan data potensi yang harus diinput dengan data base potensi dan data base kepesertaan. b. Membuat daftar PWBD; c. Menerbitkan SPP1 dan SPP2. 2. Mengumpulkan dan menyusun laporan rekapitulasi kegiatan serta pencapaian target MO & RO. 3. a. Melakukan koordinasi dengan bidang lain di cabang, untuk ketersediaan materi/slide/brosur/formulir. b. Menyimpan sarana dan prasarana bidang pemasaran termasuk materi/slide/brosur/formulir untuk penggunaan dikemudian hari. Penata Madya Administrasi Perusahaan (PMAP) a. Data base potensi akurat dan terkini; b. Tersedianya data PWBD. a. Rekapitulasi hasil pemasaran tersedia. a. Sarana dan prasarana tersedia. b. Terdokumentasi dengan baik sarana dan prasarana.

20 NO. Uraian Tugas Hasil Akhir 4. a. Meneliti dokumen kepesertaan dari MO/RO; b. Menerbitkan surat penetapan iuran pertama. 5. a. Menyiapkan dokumen yang akan dikirim ke calon peserta/perusahaan lama; b. Melakukan koordinasi dengan MO/RO terkait pengiriman dokumen kepada calon peserta/perusahaan lama; c. Menyimpan salinan dokumen yang telah dikirim kepada calon peserta/perusahaan lama. 6. a. Melakukan pengarsipan dokumen kepesertaan & iuran tahun berjalan; b. Menyerahkan dokumen kepesertaan & iuran yang sudah lewat tahun berjalan kepada Bidang Umum & SDM. Penata Madya Administrasi Perusahaan (PMAP) Dokumen kepesertaan lengkap. Dokumen lengkap dan disampaikan tepat waktu. Semua arsip kepesertaan terdokumentasi. 7. Menyusun laporan hasil kerja. Laporan tersedia tepat waktu.

21 Penata Madya Pemasaran Peserta BPU (PMPP-BPU) Ruang lingkup : Melaksanakan kegiatan pemasaran (untuk mengembangkan kepesertaan) dan pembinaan kepada peserta di sektor informal dan jasa konstruksi, memberikan pelayanan dan menangani keluhan peserta dengan cepat dan tepat, guna memastikan tercapainya target kepesertaan dan iuran informal yang telah dibebankan dan untuk menjaga kepuasan peserta.

22 NO. Uraian Tugas Hasil Akhir 1. Mengumpulkan data calon peserta dan peserta Data akurat 2. a. Menyusun dan melaksanakan rencana kerja pemasaran BPU/Jakons; b. Melakukan kontak dengan calon mitra BPU/Jakons; c. Melakukan kunjunga/pertemuan dengan mitra BPU/Jakons; d. Menerima pendaftaran BPU/Jakons. Penata Madya Pemasaran Peserta BPU (PMPP-BPU) 3. a. Menyusun program pembinaan BPU/Jakons; b. Melaksanakan program pembinaan BPU/Jakons. a. Rencana kerja tersedia; b. Penambahan peserta BPU & Jakons Program kerja pembinaan tersedia dan terlaksana.

23 NO. Uraian Tugas Hasil Akhir 4. a. Menerima dan menangani keluhan peserta; b. Melakukan koordinasi dengan Penata Madya Administrasi Peserta BPU, dalam hal : Pelayanan administrasi; Pelayanan dokumen; Akurasi data. Penata Madya Pemasaran Peserta BPU (PMPP-BPU) a. Tertib administrasi kepesertaan; b. Penurunan jumlah keluhan. 5. Menyusun laporan hasil kerja. Laporan tersedia tepat waktu.

24 Penata Madya Administrasi Peserta BPU (PMAP-BPU) Ruang lingkup : Menghimpun data yang terkait dengan kegiatan pemasaran dan administrasi kepesertaan BPU dan Jakon, menyiapkan sarana prasarana penunjang kegiatan pemasaran serta melakukan pelayanan dokumen administrasi dan penghitungan besar iuran serta denda (jika ada), guna menyediakan data yang akurat dan dokumen yang lengkap untuk mendukung kelancaran kegiatan pemasaran informal khusus.

25 NO. Uraian Tugas Hasil Akhir 1. a. Mengumpulkan data potensi; b. Mencocokan data potensi yang akan diinput dengan data base potensi & data base kepesertaan; c. Menginput data potensi. 2. Mengumpulkan dan menyusun laporan rekapitulasi kegiatan serta pencapaian target BPU & Jakons; 3. a. Melakukan koordinasi dengan bidang lain di cabang, untuk ketersediaan materi/slide/brosur/formulir. b. Menyimpan sarana dan prasarana bidang pemasaran termasuk materi/slide/brosur/formulir untuk penggunaan dikemudian hari. Penata Madya Administrasi Peserta BPU (PMAP-BPU) Data base potensi akurat dan terkini. Rekapitulasi hasil pemasaran BPU & Jakons tersedia. a. Sarana dan prasarana tersedia. b. Terdokumentasi dengan baik sarana dan prasarana.

26 NO. Uraian Tugas Hasil Akhir 4. a. Menerima dan meneliti dokumen pendaftaran; b. Menerbitkan SPI1 & SPI2 Jakons; c. Melakukan rekonsiliasi iuran Jakons. 5. a. Menyiapkan dokumen yang akan dikirim ke calon peserta/peserta lama (BPU & Jakons); b. Melakukan koordinasi dengan PMPP BPU terkait pengiriman dokumen kepada calon peserta/peserta lama (BPU & Jakons); c. Menyimpan salinan dokumen yang telah dikirim kepada calon peserta/peserta lama (BPU & Jakons). Penata Madya Administrasi Peserta BPU (PMAP-BPU) a. Data kepesertaan BPU & Jakons lengkap. b. Data rekonsliasi tersedia. Dokumen lengkap dan disampaikan tepat waktu. 6. Menyusun laporan hasil kerja. Laporan tersedia tepat waktu.

27 Proses Bisnis Pengelolaan Kepesertaan

28 Alur Bisnis Proses BPJS Ketenagakerjaan Marketing Sales Pendaftaran Pengelolaan Pelayanan 28

29 Proses Perluasan Kepesertaan

30 Strategi Perluasan dan Pertumbuhan Peserta Sosialisasi Masif/ Marketing Communication Sumber Perijinan (misal: PTSP) 1 2 Sosialisasi Klasikal Pihak ke 3 (Empowerment) 3 4

31 Strategi Perluasan dan Pertumbuhan Peserta Pengawasan dan Pemeriksaan Optimalisasi Kantor Cabang Perintis dan Service Point Officer 5 6 Pemanfaatan e-channel Pengelolaan Komunitas 7 8

32 Strategi Perluasan dan Pertumbuhan Peserta Prioritas Daerah Potensial Pemanfaatan Payment Point Online Bank 9 10

33 Hubungan Kerjasama Nota Kesepahaman Kerjasama Operasional Kerjasama Fungsional Bentuk lain yang disepakati bersama

34 Proses Data Potensi Pencarian Data potensi Perekaman Data Potensi Penyusunan Rencana Kegiatan dan Strategi Tindaklanjut Data Potensi

35 Proses Pendaftaran Kepesertaan Perekaman Dokumen Pendaftaran Penetapan iuran Pertama Konfirmasi Karena Ada Selisih Iuran Rekonsiliasi Iuran Penerimaan Iuran Pencetakan Tanda Bukti Kepesertaan

36 Iuran

37 Iuran PROGRAM PENGUSAHA IURAN PEKERJA JKK 0.24% - 1,74% - JKM 0.3% - JHT 3,70% 2% JP 2% 1% * Dihitung dari upah sebulan

38 Mekanisme Pendaftaran dan Pembayaran Iuran BPU Cara Pendaftaran Peserta Channel Cara Pembayaran Iuran Secara Individu Channel Yang Dikelola Sendiri Kantor Cabang Kantor Cabang Perintis Website BPJS Ketenagakerjaan Mobile App Secara Individu Melalui Wadah/Kelompok Channel Yang Dikelola Bekerjasama dengan Pihak Kedua Paymen Point (PPOB) ATM Service Point Office Mobile App Bank Melalui Wadah/Kelompok

39 Cara Mendaftarkan Jasa Konstruksi (Jakon)

40 Hubungan Kerja Antara MO dengan RO dan Petugas Wasrik Hubungan Kerja Antara MO dengan RO Hubungan Kerja Antara MO dengan WasRik Akusisi calon peserta menjadi peserta Menyerahkan daftar perusahaan tidak patuh (PWBD) Membina selama minimal 3 bulan sejak awal kepesertaan Penyerahan kepada RO disertai a. Berita Acara b. Memperkenalkan kepada peserta c. Menyerahkan seluruh dokumen Penyerahan daftar disertai a. SPP-1, SPP-2 b. Berita Acara Kunjungan c. Dokumen pendukung lain yang relevan Wasrik menindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku 40

41 Proses Rekonsiliasi Iuran

42 Proses Iuran Lanjutan Konfirmasi Karena Ada Selisih Iuran Perekaman Mutasi Kepesertaan Penetapan iuran Lanjutan Rekonsiliasi Iuran Penerimaan Iuran Pencetakan Tanda Bukti Kepesertaan

43 Hubungan Kerja Antara RO dengan Petugas Wasrik Menyerahkan daftar perusahaan tidak patuh (menunggak iuran dan PDS) Penyerahan daftar perusahaan menunggak disertai a. SPI-1, SPI-2 b. Berita Acara Kunjungan c. Dokumen pendukung lain yang relevan Penyerahan daftar perusahaan PDS disertai a. SP-PDS-1, SP-PDS-2 b. Berita Acara Kunjungan c. Dokumen pendukung lain yang relevan Wasrik menindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku 43

44 Proses Penyelesaian Piutang

45 Matrik Perubahan Piutang PU Piutang Jakons Piutang BPU X Uraian Masalah Old New Piutang Iuran Cash Basis Accrual Basis Piutang denda Cash Basis Accrual Basis Piutang Jakon Digabung di-break JKK dan JKM Piutang denda Digabung di-break JHT, JKK, JKM Jenis Denda Tanggal Create Piutang Denda keterlambatan pembayaran iuran. KEU: akhir bulan OPR: tgl 15 next month. Denda keterlambatan iuran dan denda WASRIK. KE & OPR: di-create pada akhir bulan.

46 Matrik Perubahan Uraian Masalah Old New Dasar Perhitungan Piutang Klasifikasi Piutang Penerima Upah Operasional : sesuai DUSR (Data Upah Siap Rekon) dan ITRF (Iuran Terakhir Rekon Final) Keuangan : DUSR tidak dibatasi umur piutang sedangkan ITRF max 3 bulan. Lancar 1 bulan Kurang lancar 2.s.d 3 bulan Macet > 3 bulan Kontijensi selisih nilai antara Piutang KEU vs OPR DUSR dan ITRF diterapkan sama dan konsistensi baik untuk Operasional & Keuangan Lancar 1 bulan Kurang lancar 2.s.d 3 bulan Macet 4 s.d. 6 bulan Kontijensi > 6 bulan

47 Matrik Perubahan Uraian Masalah Old New Klasifikasi Piutang Jakon Lancar s.d. 3 bulan Kurang lancar 4.s.d 6 bulan Macet > 6 bulan Kontijensi tidak diatur Lancar 1 bulan Kurang lancar 2.s.d 3 bulan Macet 4 s.d. 6 bulan Kontijensi 7 s.d. 12 bulan Umur Piutang Jakon Dihitung dari akhir proyek Dihitung dari jatuh tempo termin

48 Penagihan Piutang Iuran Iuran terakhir N Umur piutang SPI-1 SPI-2 SPI-3 WASRIK KPKNL Kejaksaan

49 Proses Penyelesaian PDS

50 Jenis PDS PDS Tenaga Kerja Perusahaan hanya mendaftarkan sebagian pekerja kedalam program BPJS Ketenagakerjaan PDS (Perusahaan Daftar Sebagian) PDS Upah Perusahaan hanya melaporkan sebagian upah pekerja kepada program BPJS Ketenagakerjaan PDS Program Perusahaan hanya mendaftarkan sebagian program tidak sesuai dengan ketentuan perundangan

51 Proses Penyelesaian PDS Identifikasi PDS Membuat Daftar Perusahaan PDS Penerbitan SPP1 UPH Penerbitan SPP2 Kunjungan Perusahaan

52 Proses CRM

53 Customer Relationship Management (CRM) CRM adalah : mengkolaborasikan setiap pelanggan/peserta dengan kemampuan menciptakan win-win solution, menambahkan value sehingga menjadi loyal Lintas Fungsional Proses CRM : Proses pengembangan strategi Proses penciptaan nilai Proses integrasi multi-channel Proses manajemen informasi PA1 : Perusahaan Aktif yang memiliki TK > 5 PA2 : Perusahaan Aktif yang memiliki TK < 6 Platinum = ((PA1 x 20%) x 20%) x 20% Silver = ((PA1 x 20%) x 80%) Segmentasi Pelanggan : Segmentasi Peserta Gold = ((PA1 x 20%) x 20%) x 80% Bronze = (PA1 x 80%) + PA2 53

54 Cara mensegmentasi Model Relations 1 Model Relations 2 Model Relations 3 Metode Pareto Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 80% iuran 80% iuran Platinum 80% iuran Bronze 20% iuran Silver 20% iuran Gold 20% iuran

55 Customer BPJS Ketenagakerjaan CRM Perusahaaan (B2B) Orientasi Hubungan Maksimalisasi nilai suatu hubungan Proses pembelian dengan banyak tahapan, siklus penjualan panjang Keputusan pembelian rasional berdasarkan nilai-nilai bisnis Tenaga Kerja (B2C) Orientasi produk maksimalisasi nilai transaksi pasar sasaran luas dan banyak Proses pembelian ditentukan perusahaan, tenaga kerja memakai service Sikap thd produk emosional, berdasarkan status, keinginan dan harga

56 Customer Relationship Management (CRM) BAB XVIII Perusahaan Skema Business to Business (B2B) Tenaga Kerja Skema Business to Customer (B2C) Sasaran CRM pada BPJS Ketenagakerjaan Bentuk Kegiatan CRM Phone Call Client Visit Pengiriman Ucapan (Hari Raya/PHBN) Sport Activities Gathering Invitation Personal Birthday Regular Information Report CRM Activities 56

57 Pemadanan data Adminduk Pemutakhiran Data Kepesertaan

58 Aspek Legal UU 24/2013 j.o UU 23/2006 UU ADMINDUK NIK wajib untuk semua pelayanan publik termasuk jaminan sosial tenaga kerja PKS BPJSTK vs Dukcapil UU 40/2004 & UU 24/2011 UU SJSN & UU BPJS Direksi wajib memberikan Nomor Identitas Tunggal Peserta Perpres 26/2009 Penerapan e-ktp Berbasis NIK scr Nasional KEP/176/ Registrasi dan Update TK Berdasarkan NIK SE Dukcapil: /3376/Dukcapil tanggal 27 Maret 2015 KTP Elektronik (KTP-el) Bagi Peserta atau Calon Peserta BPJS Ketenagakerjaan PERDIR/02/ Pedoman Nomor Identitas Tunggal Peserta BPJS Ketenagakerjaan NIK: WNI Paspor: WNA

59 Terima Kasih Gedung BPJS Ketenagakerjaan Jl. Jend. Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan T (021) F (021)

Program Kerja Strategis Direksi BPJS Ketenagakerjaan

Program Kerja Strategis Direksi BPJS Ketenagakerjaan Program Kerja Strategis Direksi BPJS Ketenagakerjaan Rapat Koordinasi BPJS Ketenagakerjaan dan DJSN Agus Susanto CEO BPJS Ketenagakerjaan PROGRAM KERJA STRATEGIS Peningkatan Produk & Layanan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN. A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN. A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara - untuk

Lebih terperinci

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN. jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN. jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN A. Sejarah Ringkas Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial

Lebih terperinci

Produk BPJS Ketenagakerjaan. Orientasi Persiapan Kerja Tahun 2016

Produk BPJS Ketenagakerjaan. Orientasi Persiapan Kerja Tahun 2016 Produk BPJS Ketenagakerjaan Orientasi Persiapan Kerja Tahun 2016 The The 9 PP NOMOR 60/2015 Perubahan atas PP 46/2016 tentang Jaminan Hari Tua 10 PERMENAKER 26/2015 Tata Cara Penyelenggaraan Program JKK,

Lebih terperinci

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT. jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT. jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT A. Sejarah Ringkas Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Umum BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 12 Tahun 2018 Seri E Nomor 7 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2018 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 12 Tahun 2018 Seri E Nomor 7 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2018 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 12 Tahun 2018 Seri E Nomor 7 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KOTA BOGOR Diundangkan dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Perlindungan Seluruh Pekerja Menuju operasionalisasi penuh 01 Juli 2015

Perlindungan Seluruh Pekerja Menuju operasionalisasi penuh 01 Juli 2015 Perlindungan Seluruh Pekerja Menuju operasionalisasi penuh 01 Juli 2015 DIDDI SISWADI Kepala Kantor Wilayah Sumbarriau Date : June 15 Sosial AMANAH UNDANG-UNDANG Sosial sebagai Amanah Undang-Undang Everyone,

Lebih terperinci

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dan Se

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dan Se BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1986, 2014 BPJS. Penyelenggaraan. Pengawasan. Pemeriksaan. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENYELENGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI 27 BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Sejarah terbentuknya BPJS Ketenagakerjaan yang sebelumnya bernama PT. Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang, dimulai dari

Lebih terperinci

BERITA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BPJS KETENAGAKERJAAN,

BERITA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BPJS KETENAGAKERJAAN, BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1769, 2015 BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Pensiun. Pemberian. Nomor. Sertifikat. Perubahan Data Kepersertaan. Pembayaran Iuran. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENYELENGGARA

Lebih terperinci

SIPP Online. User Manual SIPP Online

SIPP Online. User Manual SIPP Online PETUNJUK PENGGUNAAN : Aplikasi Sistem Informasi Pelaporan Perusahaan (SIPP) Online BPJS Ketenagakerjaan, adalah : aplikasi untuk pengelolaan laporan mutasi data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Buku ini

Lebih terperinci

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang No.1510, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Peserta Penerima Upah. Jaminan Kecelakaan Kerja. Jaminan Kematian. Jaminan Hari Tua. Tata Cara Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH. ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan

BAB II PROFIL BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH. ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan BAB II PROFIL BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH A. Sejarah Ringkas Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.224, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPJS Kesehatan. Online. Pendaftaran. Penagihan. Pelaporan. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TATA

Lebih terperinci

Pencapaian dan Tantangan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Dewan Jaminan Sosial Nasional

Pencapaian dan Tantangan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Dewan Jaminan Sosial Nasional Pencapaian dan Tantangan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Dewan Jaminan Sosial Nasional Jakarta, 28 Desember 2017 1. Pendahuluan 2. Pencapaian 3. Tantangan Implementasi JKN 1 Pendahuluan 3 Operasional

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.154, 2015 KESRA. Jaminan Sosial. Kecelakaan Kerja. Kematian. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5714). PERATURAN

Lebih terperinci

Panduan Penggunaan E-Payment System. BPJS Ketenagakerjaan Jalan Jend. Gatot Subroto No.79, Jakarta

Panduan Penggunaan E-Payment System. BPJS Ketenagakerjaan Jalan Jend. Gatot Subroto No.79, Jakarta E-Payment System BPJS Ketenagakerjaan Jalan Jend. Gatot Subroto No.79, Jakarta Divisi Pengembangan TI 2014 Daftar Isi E-Payment System... 1 Perusahaan... 1 Pendaftaran EPS... 1 Pembuatan Kode Iuran...

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Prosedur Pernyataan Piutang

BAB III PEMBAHASAN Prosedur Pernyataan Piutang BAB III PEMBAHASAN 3.1 Landasan Teori 3.1.1 Pengertian Prosedur Penagihan Piutang Prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu department atau lebih, yang dibuat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang No.608, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPJS Ketenagakerjaan. Kepesertaan. Pendaftaran. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

SUMMARY PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN INTERNAL TAHUN 2015

SUMMARY PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN INTERNAL TAHUN 2015 PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN INTERNAL TAHUN 2015 DIVISI PERENCANAAN STRATEGIS 2015 PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN INTERNAL TAHUN 2015 DIVISI PERENCANAAN STRATEGIS 2015 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

TUPOKSI RUMPUN SDM Divisi Human Capital

TUPOKSI RUMPUN SDM Divisi Human Capital TUPOKSI RUMPUN SDM Divisi Human Capital Peran Rumpun SDM BPJS Ketenagakerjaan Pengembangan Karir Core Support Pengelolaan kinerja Pemasaran Umum & SDM Remunerasi & Administrasi Pelayanan Keuangan Hubungan

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

2017, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta No.1776, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. e-hrm. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/PRT/M/2017 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN SECARA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.156, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Jaminan Sosial. Hari Tua. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5716). PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN Jaminan hari tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari

Lebih terperinci

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DUMAI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA No.156, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Jaminan Sosial. Hari Tua. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5716). PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BPJS KETENAGAKERJAAN. tanggung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan

BAB II PROFIL BPJS KETENAGAKERJAAN. tanggung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan BAB II PROFIL BPJS KETENAGAKERJAAN A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software disusun oleh Satrya Nurrachman 09.11.2820 Kelas : E-Bisnis 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Sejarah terbentuknya BPJS Ketenagakerjaan yang dahulu bernama PT. Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang, dimulai dari UU No.33/1947

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DI KOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : bahwa guna

Lebih terperinci

Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan

Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan Date : December 16 Capaian dan Isu Strategis Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan Abdul Latif Kepala Divisi Komunikasi Date : December 16 Overview MASA DEPAN INDONESIA Ekonomi yang Menjanjikan Indonesia

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA MELALUI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN ROKAN HULU DENGAN

Lebih terperinci

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP Karya Ilmiah E Business Sujiwo (09.11.3212) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Karya ilmiah e-business ini berisikan uraian mengenai lingkungan bisnis

Lebih terperinci

e-klaim (Fast Track Claim) BPJS Ketenagakerjaan

e-klaim (Fast Track Claim) BPJS Ketenagakerjaan e-klaim (Fast Track Claim) BPJS Ketenagakerjaan 1 E-KLAIM FITUR E-KLAIM KLAIM JHT KLAIM JK REQUIREMENT E-KLAIM UNTUK TENAGA KERJA/AHLI WARIS APLIKASI E-KLAIM JARINGAN INTERNET 2 Prosedur e-klaim 1. Peserta

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan Bab I Pendahuluan 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB III PROGRAM JAMINAN HARI TUA

BAB III PROGRAM JAMINAN HARI TUA BAB III PROGRAM JAMINAN HARI TUA A. Pengertian Jaminan Hari Tua Jaminan (dhaman) adalah pemindahan harta pihak penjamin kepada pihak yang dijamin dalam menunaikan suatu hak. Dalam pemindahan seseorang

Lebih terperinci

Sinergi BPJS Ketenagakerjaan Dengan Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun Sumarjono Direktur Perencanaan Strategis & TI

Sinergi BPJS Ketenagakerjaan Dengan Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun Sumarjono Direktur Perencanaan Strategis & TI Sinergi BPJS Ketenagakerjaan Dengan Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun Sumarjono Direktur Perencanaan Strategis & TI Prepared by actuarialteam@bpjsketenagakerjaan ver.17.03.21.0 Outline 1 2 3 4 5 6 7

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1718, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPJS KESEHATAN. Pendaftaran. Pembayaran. Perorangan. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran komunikasi pemasaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran komunikasi pemasaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran komunikasi pemasaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan sangatlah penting, terlebih lagi dengan semakin maraknya persaingan bisnis di segala sektor usaha.

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Sejarah terbentuknya BPJS Ketenagakerjaan yang dahulu bernama PT. Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang, dimulai dari UU No.33/1947

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,

2016, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, No.387, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER.Kembali Kerja. Kegiatan. Promotif dan Preventif. Pemberian Program. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/Per/M.KUKM/VI/2016 TENTANG PENDATAAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOPERASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan Sosial di Indonesia berlandaskan

Lebih terperinci

Jaminan Sosial bagi Tenaga Kerja Informal Tantangan Teknis dan Solusi

Jaminan Sosial bagi Tenaga Kerja Informal Tantangan Teknis dan Solusi Jaminan Sosial bagi Tenaga Kerja Informal Tantangan Teknis dan Solusi ELVYN G. MASASSYA Direktur Utama Yogyakarta, 30 September 2013 Pasar Tenaga Kerja Indonesia a. Petani/ Pekebun : 6,68 Juta TK Informal

Lebih terperinci

2018, No Perubahan Data Kepesertaan dan Pembayaran Iuran Program Jaminan Pensiun; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sist

2018, No Perubahan Data Kepesertaan dan Pembayaran Iuran Program Jaminan Pensiun; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sist BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.468, 2018 BPJS Ketenagakerjaan. Pemberian Nomor, Sertifikat, Perubahan Data Kepesertaan dan Pembayaran Iuran Program Jaminan Pensiun. PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN

Lebih terperinci

Marita Ahdiyana, M. Si

Marita Ahdiyana, M. Si Marita Ahdiyana, M. Si Pentingnya jaminan Kesehatan Isu jaminan kesehatan menjadi isu yang sangat krusial mengingat adanya fenomena jatuh miskin lagi (jamila), dan sakit sedikit menjadi miskin (sadikin)

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 14 TAHUN 2018 TENTANG LAYANAN BERJENJANG KEPEMILIKAN AKTA KELAHIRAN, AKTA KEMATIAN DAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN LAINNYA

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 14 TAHUN 2018 TENTANG LAYANAN BERJENJANG KEPEMILIKAN AKTA KELAHIRAN, AKTA KEMATIAN DAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN LAINNYA PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 14 TAHUN 2018 TENTANG LAYANAN BERJENJANG KEPEMILIKAN AKTA KELAHIRAN, AKTA KEMATIAN DAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN LAINNYA DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN, Menimbang

Lebih terperinci

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan So

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan So BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1812, 2015 BPJS Kesehatan. Peserta Perorangan. Pendaftaran. Pembayaran. Tata Cara PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

Yth. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di tempat.

Yth. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di tempat. Yth. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 20/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN BULANAN PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN PURWAKARTA BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN PURWAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWAKARTA,

Lebih terperinci

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT A. Sejarah Ringkas Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial

Lebih terperinci

Implementasi Jaminan Pensiun untuk Seluruh Pekerja

Implementasi Jaminan Pensiun untuk Seluruh Pekerja Implementasi Jaminan Pensiun untuk Seluruh Pekerja Mandat Undang Undang + Undang-Undang 24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) 2 Program dan Kepesertaan Sistem Jaminan Sosial Nasional

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO 3.1 Latar Belakang Perusahaan Salah satu tujuan berdirinya kantor PLN tingkat Rayon adalah agar dapat menjangkau dan menjadi suatu wadah bagi masyarakat di

Lebih terperinci

Program Jaminan Kesehatan Nasional-kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)

Program Jaminan Kesehatan Nasional-kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Program Jaminan Kesehatan Nasional-kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Sosialisasi Universitas Gajah Mada Kamis, 17/06/2016 1 OUTLINE PENDAHULUAN KEPESERTAAN MANFAAT JAMINAN KESEHATAN SANKSI DAN DENDA 2 A.

Lebih terperinci

Implementasi Jaminan Pensiun untuk Pekerja Indonesia

Implementasi Jaminan Pensiun untuk Pekerja Indonesia Implementasi Jaminan Pensiun untuk Pekerja Indonesia Disampaikan pada : Member Gathering APINDO 3 Juli 2015 Oleh : Hardi Yuliwan Kepala Divisi Perluasan Kepesertaan Konvensi Internasional dan Amanah Undang

Lebih terperinci

Perbankan Komersial dan UKM

Perbankan Komersial dan UKM 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 122 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis 06 Tanggung Jawab Sosial Tinjauan Perbankan Komersial dan

Lebih terperinci

2015, No Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Ta

2015, No Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Ta BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1650, 2015 BPJS.KETENAGAKERJAAN. Jaminan Pensiun. Jaminan Hari Tua. Jaminan Kematian. Jaminan Kecelakaan Kerja. Peserta. Formulir Sertifikat. Kartu. PERATURAN BADAN

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DATA KEPENDUDUKAN PADA REGISTRASI SELULER

PEMANFAATAN DATA KEPENDUDUKAN PADA REGISTRASI SELULER KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PEMANFAATAN DATA KEPENDUDUKAN PADA REGISTRASI SELULER Oleh : Prof. Dr. ZUDAN ARIF FAKRULLOH, SH, MH. DIREKTUR JENDERAL KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KEMENTERIAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN IURAN JAMINAN KESEHATAN DAN PEMBAYARAN DENDA AKIBAT KETERLAMBATAN PEMBAYARAN IURAN JAMINAN KESEHATAN

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BAGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN

LAPORAN BULANAN PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BAGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN BULANAN PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BAGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN - 1 - BAB I PENJELASAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 25 /PBI/2011 TENTANG PRINSIP KEHATI-HATIAN BAGI BANK UMUM YANG MELAKUKAN PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KEPADA PIHAK LAIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN 27 BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dengan sistem penyelenggaraan yang semakin maju, program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tidak hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan pengusaha

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri

Lebih terperinci

ISU STRATEGIS, TANTANGAN DAN KENDALA PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN. Dewan Jaminan Sosial Nasional

ISU STRATEGIS, TANTANGAN DAN KENDALA PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN. Dewan Jaminan Sosial Nasional ISU STRATEGIS, TANTANGAN DAN KENDALA PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN Dewan Jaminan Sosial Nasional Jakarta, 31 Maret 2016 1 PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 2 SEBELUM 1 JANUARI

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SBU DISTRIBUSI WILAYAH III GENERAL MANAGER

STRUKTUR ORGANISASI SBU DISTRIBUSI WILAYAH III GENERAL MANAGER Lampiran 1. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Departemen STRUKTUR ORGANISASI DISTRIBUSI WILAYAH III GENERAL MANAGER PENGENDALIAN KINERJA DAN HUKUM PENJUALAN DAN LAYANAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN INTEGRITAS

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 51 TAHUN 2016

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 51 TAHUN 2016 - 1 - SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Perkembangan industri, teknologi informasi dan komunikasi berdampak pada pasar dan persaingan lintas industri yang menjadi semakin dinamis. Pertumbuhan bisnis tergantung

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.443, 2014 BPJS Kesehatan. Unit Pengendali. Mutu. Pelayanan. Penanganan. Pengaduan. Peserta.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.443, 2014 BPJS Kesehatan. Unit Pengendali. Mutu. Pelayanan. Penanganan. Pengaduan. Peserta. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.443, 2014 BPJS Kesehatan. Unit Pengendali. Mutu. Pelayanan. Penanganan. Pengaduan. Peserta. PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2014

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Analisis yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif. Analisis ini digunakan untuk menggambarkan dan membandingkan penagihan pajak yang

Lebih terperinci

Bentuk Dokumen Keluaran

Bentuk Dokumen Keluaran 40 BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 1.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang sedang berjalan merupakan peninjauan atau analisis terhadap sistem yang berjalan yang didalamnya terdapat

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM ONLINE PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN, PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA DAN MEKANISME KERJA PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA III.1 Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga beralamatkan di Jl. K.H

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 85 TAHUN 2014 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN

Lebih terperinci

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis BCA terus meningkatkan kapabilitas dalam

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

DRAFT BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 31 TAHUN 2018 TENTANG

DRAFT BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 31 TAHUN 2018 TENTANG DRAFT BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 31 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR: 39 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR: 39 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR: 39 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.045/2007 TENTANG KEBIJAKAN PENAGIHAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.045/2007 TENTANG KEBIJAKAN PENAGIHAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.045/2007 TENTANG KEBIJAKAN PENAGIHAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Dalam rangka mendukung tercapainya rencana penerimaan pajak, perlu dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis kursus bahasa asing merupakan bisnis pendidikan yang akan selalu meningkat permintaannya seiring dengan perkembangan teknologi. Bahasa asing memiliki arti penting

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /SEOJK.03/2017

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /SEOJK.03/2017 Yth. Direksi Lembaga Jasa Keuangan di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /SEOJK.03/2017 TENTANG PELAPORAN DAN PERMINTAAN INFORMASI DEBITUR MELALUI SISTEM LAYANAN INFORMASI KEUANGAN

Lebih terperinci

JAMINAN PENSIUN UNTUK SELURUH PEKERJA. Oleh : AGUS SUPRIYADI

JAMINAN PENSIUN UNTUK SELURUH PEKERJA. Oleh : AGUS SUPRIYADI JAMINAN PENSIUN UNTUK SELURUH PEKERJA Oleh : AGUS SUPRIYADI BAGIAN I Amanah UU dan Perlindungan Jaminan Sosial untuk Tenaga Kerja Indonesia Mandat Undang Undang + Undang-Undang 24/2011 tentang Badan Penyelenggara

Lebih terperinci