BAB I GAS DAN SIFAT-SIFATNYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I GAS DAN SIFAT-SIFATNYA"

Transkripsi

1 BAB I GAS DAN SIFA-SIFANYA ujuan Pembelajaran Setelah proses perkulian berlangsung, diharapkan para mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan tentang Gas Sempurna. Menerapkan hukum-hukum gas dalam kehidupan sehari-hari 3. Menentukan atau menghitung tekanan gas pada berbagai keadaan 4. Menjelaskan sifat-sifat gas real 5. Menerapkan persamaan an der Waal pada gas real 6. Menjelaskan keadaan kritis pada gas 1.1 Gas Ideal Suatu zat dapat berwujud padat, air, ataupun gas. Keadaan tersebut terutama ditentukan oleh tekanan dan temperatur absolut (Kelvin). Jika kita akan menggambarkan keadaan suatu gas seara lengkap, kita juga harus mempertimbangkan volume dan jumlah zat. Untuk menentukan hubungan antara empat variabel, P,, dan n, kita harus mengkondisikan dua variabel yang dibuat tetap dan mengukur dua variabel lainnya yang berubah. Dari keempat variabel ada beberapa hubungan yang dapat menggambarkan perilaku gas ideal Keadaan Gas pada n dan tetap, ( P ) Pengukuran hubungan tekanan-volume gas pertama sekali dibuat oleh Robert Boyle tahun 166. Oleh karena itu hubungan antara P dan ini dikenal dengan hukum Boyle. Pada jumlah mol (n) dan temperatur () konstan, perubahan tekanan (P) akan diikuti oleh perubahan volum (). 1

2 Hubungan antara perubahan P dan seara matematis dapat di tulis sebagai berikut. P konstan (k) atau P11 P (1.1) Dimana P1 dan 1 masing-masing adalah tekanan dan volume mula-mula, dan P dan adalah tekanan dan volume akhir. Hasil eksperimen terhadap gas ideal, jika dilakukan pada keadaan n dan konstan dengan mengamati perubahan tekanan dan perubahan volume. Penurunan volume gas menyebabkan tekanan menjadi naik atau sebaliknya, ilustrasi prilaku ini dapat dilihat pada gambar 1,1 berikut. A Gambar 1.1 Perubahan volume dan tekanan gas pada n dan tetap (a) gas sebelum dimampatkan, (b) setelah di mampatkan B Data yang diperoleh menunjukkan bahwa volume berbanding terbalik terhadap tekanan : C/P, di mana adalah volume, P sebagai tekanan dan C adalah suatu konstanta. Gambar 1. merupakan grafik hubungan sebagai fungsi P.

3 Gambar 1. Grafik perubahan volume sebagai fungsi tekanan, Hukum Boyle Hubungan P- ini dapat mengilustrasikan dengan pompa tangan yang digunakan untuk memompa ban sepeda atau bola. Jika tempat keluarnya udara ditutup agar udara di dalam pompa tidak keluar, ketika pompa kita tekan (tekanan gas dinaikkan) maka udara akan mengalami kompresi, sehingga volumenya menjadi lebih rendah. Hukum ini berguna untuk menentukan volume suatu tabung seperti pada Gambar 1.3 Gambar 1.3 Penentuan volume suatu tabung dengan hukum Boyle 3

4 Contoh soal 1. Jika sejumlah gas menempati volume 5 dm 3 pada 300 K dan atm, berapa volume gas tersebut pada tekanan 3 atm. jika temperatur dan jumlah gas tetap. Penyelasaian Kita mengaplikasikan persamaan 1, k P1 1 ( atm )( 5 dm 3 ) 10 atm dm 3 pada tekanan baru : 1 k P 10 atm.dm atm 3,3 dm 3 atau dapat juga diselesaikan seara singkat dengan persamaan : P11 P P1 1 P 3 ( atm)(5 dm ) 3,3 dm 3 3 atm 1.1. Keadaan Gas pada n dan P tetap, ( ) Hubungan antara dan ini dikenal sebagai hukum Charles (hukum Gay-Lussa). Charles seorang fisikawan Peranis mengemukan hukum ini pada tahun 1787, dan seara terpisah Gay- Lussa mempublikasikan pada tahun 180. Hukum ini dirumuskan sebagai berikut : k atau 1 (1.) 1 4

5 Hubungan ini dapat digambarkan dengan menggunakan balon yang berisi udara, balon yang tadinya ditempatkan pada suhu kamar kemudian kita masukkan ke dalam pendingin, setelah temperatur di dalam balon turun maka volume balon akan menjadi berkurang. Gambar 1.4 memperlihatkan perubahan volume gas ketika suhu gas dinaikkan pada n dan P tetap (a) Gambar 1.4 Perubahan volume dan temperatur gas pada n dan P tetap (a) gas sebelum dipanaskan, (b) setelah dipanaskan (b) Gay Lussa mengukur volume dari gas pada kondisi massa dan tekanan gas konstan, ditemukan bahwa volume merupakan fungsi linier dari temperatur. Ungkapan ini oleh Gay Lussa dituliskan sebagai: a + bt (1.3) dimana t adalah temperatur dalam o C, a dan b merupakan konstanta. Dari Gambar 1., interepnya adalah a o, yang 5

6 merupakan volume pada 0 o C, slope dari kurva didapatkan dari b, sehingga persamaan 1.3 menjadi : t p o + t (1.4) t p Gambar 1.5 olume sebagai fungsi temperatur Gambaran yang diperoleh dari garis pada Gambar 1.5 bahwa meskipun pada suhu 0 o C volume ketiga gas berbeda, hasil ekstrapolasi menuju pada nilai volume nol ketiga grafik memotong pada suhu -73,15 o C. Suhu -73,15 o C ini berhubungan dengan keadaan dimana volume hipotesis gas akan nol pada suhu mutlak 6

7 nol. Gambar 1.6 menunjukkan hasil ekstrapolasi grafik volume gas pada suhu mutlak. Gambar 1.6 Grafik volume gas fungsi suhu mutlak Contoh soal Jika suatu balon mempunyai volume 500 ml pada 5 o C dan tekanan 1 atm. Berapakan volume titik didih dari airan nitrogen (- 198 o C)? Penyelesaian Kita menggunakan persamaan 1. untuk menghitung konstanta k, (perlu diingat gunakan temperatur absolut) 7

8 500 ml k 1,68 ml K K pada temperatur baru : k (1,68 ml K -1 )( K) 19 ml atau dapat juga dengan ml ( )K (73 5) K 19 ml Keadaan Gas Pada n dan tetap, ( P ) Hubungan antara P dan ini tidak mempunyai nama, hubungannya dapat dirumuskan dengan : atau atau P k P1 P konstan (1.5) 1 Menurut persamaan ini gas ideal dilakukan pada jumlah mol dan volume tetap, dimana perubahan tekanan berbanding lurus terhadap temperatur gas. Ilustrasi bagaimana perubahan temperatur terhadap perubahan tekanan pada gas dengan jumlah mol dan volume tetap seperti terlihat pada gambar 1.7. Pada wadah dengan volume konstan, pemanasan gas menyebabkan tekanan gas naik. Menaikkan suhu pada gas menyebabkan energi kinetik atau gerakan partikel gas menjadi naik, akibat dari itu tumbukan gas 8

9 terhadap dinding menjadi meningkan yang pada akhirnya akan menaikkan tekanan. a Gambar 1.7 Perubahan temperatur dan tekanan gas pada n dan tetap (a) gas sebelum dipanaskan, (b) setelah dipanaskan B Contoh Soal 3. Jika tekanan gas dalam tabung adalah 8 lb in -1 pada temperatur 4 o C. Berapa tekanan yang dihasilkan setelah temperatur meningkat menjadi 3 o C. Penyelesaian P1 1 P P 1 P 1 8 lb in 305 K 9 lb in K Persamaan Gas Ideal Didapatkan dari persamaan 1.1 (P k), tetapi dari persamaan 1. dan 1.5 seara terpisah P dan berhubungan 9

10 langsung dengan (P, ), sehingga hasil dari P juga harus berbanding langsung dengan. P atau P k atau P k (konstan) (1.6) dari persamaan 1.6, dapat digunakan suatu hubungan dalam bentuk : Note : P1 1 P 1 (1.7) Hukum Boyle hanya dapat diaplikasikan pada jumlah mol dan temperatur konstan, sedangkan hukum Charles hanya pada jumlah mol dan tekanan konstan. Dari kedua hukum ini tidak jelas bahwa kombinasi keduanya dapat diyakini kebenarannya. Berikut akan diuraikan kedua hukum ini untuk memberikan hubungan bahwa pada massa gas tertentu, volume merupakan fungsi dari tekanan dan temperatur. d dp d P dari hukum Boyle, P 1 ( dan n konstan) P k 1 P P k P 1 P P P 10

11 Hukum Charles; k k dimana k1 dan k sebagai konstanya. Hasil subtitusi ke dalam persamaan untuk ungkapan d di dapat : d dp d P d dp P Bila diintegrasikan : d d dp P d ln - ln P + ln + ln k ln + ln P ln + ln k ln P ln k P k atau P k (lihat persamaan 1.6) Persamaan 1.6 dan 1.7 adalah valid jika hanya pada n konstan. Jika n tidak konstan, maka bentuk persamaan 1.6 menjadi P k n (1.8) Jika tetapan k digantikan dengan simbol R (untuk gas ideal), maka akan kita dapatkan persamaan 11

12 P nr atau P nr (1.9) Persamaan ini dikenal dengan persamaan Gas Ideal K P/atm K 1 K /Liter Gambar 1.8 Perilaku gas ideal pada isotermal Contoh soal 4. Berapakah tekanan dari 4 mol gas ideal yang menempati wadah 15 L pada suhu 50 K Penyelesaian Dari persamaan gas ideal (persamaan 1.8) didapatkan nr P (4 mol)(0,081l atm mol K )(50 K) 1 15 L 5,47 atm 1

13 1.1.5 Hukum Avogadro Menurut hipotesis Avogadro bahwa pada kondisi suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang berbeda tetapi mempunyai volume yang sama akan mengandung jumlah partikel yang sama. Pada P dan tetap berlaku Gambar 1.9 Perbandingan volume dan jumlah mol gas pada suhu dan tekanan tetap Hukum Dalton Hukum Dalton menyatakan bahwa tekanan total dari ampuran gas merupakan jumlah tekanan parsial masing-masing gas yang ada dalam ampuran tersebut. Seara matematika dapat dirumuskan dengan : Ptotal PA + PB + PC +.. (1.10) PA, PB, dan PC masing-masing seara berturut-turut adalah tekanan gas A, B, dan C. 13

14 Contoh soal 5 Dalam suatu tabung yang ukurannya 5 L terdapat 3 mol gas N, mol gas CO dan 5 mol gas O. Hitung tekanan total yang dihasilkan bila suhu dalam tabung 5 o C, dengan anggapan gas bersifat ideal. Penyelesaian nr P P N P CO P O (3 mol)(0,081l atm mol 5 L 14,679 atm ( mol)(0,081l atm mol 5 L 9,786 atm (5 mol)(0,081l atm mol 5 L 4,47 atm K 1 K 1 K 1 )(98 K) )(98 K) )(98 K) Ptotal N P + P CO + P O 14,679 atm + 9,786 atm + 4,47 48,93 atm Hukum Graham tentang difusi atau efusi Difusi adalah gerakan suatu gas melalui gas lainnya. Proses ini akan makin lambat bila berat molekulnya makin meningkat. 14

15 Hukum Graham menyatakan bahwa keepatan gerakan gas adalah berbanding terbalik dengan akar berat molekulnya. Laju(A) Laju(B) M r.b (1.11) M r.a Dimana Mr.A dan Mr.B masing-masing seara berurutan adalah massa molekul relatif gas A dan gas B Contoh Soal 6 abung berisi HS dan NH3 dibuka, jaraknya dengan anda sama. a. Manakah yang lebih epat sampai pada anda, b. berapa kali keepatan dari yang lainnya : Penyelesaian a. Laju(NH Laju(H 3 ) S) M r.h S 17 M r.nh ,4 Gas NH3 lebih duluan atau lebih epat. b. Laju (NH3) 1,4 x laju (HS), Laju gas NH3 besarnya 1,4 kali dibandingkan dengan laju gas HS 1. Faktor Kompresibilitas Perbedaan gas ideal dengan gas real dapat dilihat dari nilai Faktor kompresibilitas (Z). Nilai Z merupakan rasio P terhadap nr untuk suatu gas : P Z nr (1.1) Untuk gas ideal harga Z 1 pada semua tekanan. Untuk kebanyakan gas Z 1 hanya pada tekanan rendah. Data eksperimen 15

16 berbagai tekanan dari beberapa gas pada temperatur tetap menunjukkan perilaku seperti pada Gambar di bawah ini Gambar 1.10 Faktor kompresibilitas gas pada berbagai tekanan Contoh soal 7. Hasil pengukuran 1 mol gas yang menempati dengan volum 0,014 L pada 60 o C dan 00 atm. Hitung faktor kompresibilitas gas tersebut : Penyelesaian Dari persamaan 1.1 diperoleh : Z P nr (00 atm)(0,14 L) (1mol)(0,081L atm mol K 0, )(333 K) 16

17 1.3 Persamaan Gas Real Persamaan an der Waals Persamaan gas real yang sangat dikenal adalah persamaan an der Waals. di dalam persamaan tersebut terdapat faktor yang memperhitungkan gaya atraktif antar molekul dan volume yang menempati molekul. Kedua faktor tersebut mempengaruhi tekanan dan volume, sehingga pada persamaan gas terdapat faktor koreksi terhadap tekanan dan volume. an P (-nb) nr (1.13) parameter a dan b dikenal dengan konstanta an der Waals. harganya dapat kita temukan pada tabel : abel 1.1 etapan an der Waals Gas a/pa m 6 mol - b/ 10-6 m 3 mol -1 H 0, ,4 N 0,047 6,6 O 0,138 31,8 CO 0,366 4,7 HO 0,587 31,9 Hg 0,80 17,0 Sumber : Castelan (1983) Contoh soal 8 Gunakan persamaan an der Waals untuk menghitung tekanan yang diberikan oleh mol CO dalam wadah yang volumenya 0 L pada suhu 373 K, dan bandingkan jawaban anda dengan perhitungan menggunakan persamaan gas ideal. 17

18 Penyelesaian Dari tabel 1.1 harga a untuk CO 0,366 Pa m 6 mol - dan b 4,7 x 10-6 m 3 mol -1 0,366Pa m 6 mol - 0,366 Pa(1atm/10135Pa)m 6 (10 6 dm 6 /1m 6 ) mol - 3,61 atm L mol - 4,7 x 10-6 m 3 mol -1 4,7 x 10-6 m 3 (10 3 L/1 m 3 ) mol -1 4,7 x 10-3 L mol -1 P nr an nb 1 1 ( mol)(0,081l atm K mol )(373 K) -3 1 (0 L) ( mol)(4,7 x10 L mol ) (3.61 atm L mol (0 L) 3,075 atm- 0,036 atm 3,039 atm )( mol) Untuk gas Ideal P nr ( mol)(0,081l atm K 0 L 3,06 atm mol 1 1 )(373 K) 1.3. Persamaan Berthelot Selain dari persamaan an der Waals yang telah dibahas di atas, ada beberapa persamaan gas real yang lain diantaranya adalah persamaan Berthelot hampir sama dengan persamaan an der Waals, persamaan ini lebih akurat digunakan pada tekanan 1 atm atau dibawahnya. 18

19 A ( P )( b) R (1.14) Keadaan kritis untuk persamaan gas Berthelot, didapatkan harga P, dan sebagai berikut : 1/ 1/ 1 ar P a 1 3b 3 3bR 3b Persamaan Deiterii P R a/r e (1.15) b harga P, dan untuk persamaan deiterii ini adalah: a P 4e b a 4bR b Persamaan Beattie Brideman R B C D P (1.16) 3 4 Dimana B, C, dan D masing-masing seara berurutan adalah konstanta. 1.4 Keadaan Kritis itik Kritis Ketika suatu airan dipanaskan pada tekanan konstan, kondisi atau titik dimana lingkungan antara fasa gas dan fasa air 19

20 tidak dapat dibedakan. Iitik ini dikenal sebagai itik Kritis. Dan zatnya dinyatakan dalam keadaan kritis.emperatur pada titik ini disebut dengan temperatur kritis ( ). Sering juga disebutkan bahwa pada temperatur di atas titik kritis air tidak dapat di airkan dengan menaikkan tekanan. Pada Keadaan kiritis olume dan tekanan disebut juga volume kritis () dan tekanan kritis (P) 1.4. Konstanta Kritis Isoterm pada temperatur kritis (31,04 untuk gas CO) memiliki peran khusus dalam teori keadaan materi. Suatu isoterm pada fraksi dari Kelvin absolut menggambarkan perilaku di bawah. bahwa pada beberapa tekanan, suatu airan terkondensasi dari gas dan pada daerah itu kondisi fasanya dapat dibedakan dengan bidang batas yang jelas. etapi pada kondisi di atas dari, meskipun kondisi dikompresi pada, pemisahan dua fasa tidak dapat dibedakan Penentuan Konstanta Kritis Pada temperatur kritis kurvanya mempunyai infleksi. Dari sifat kurva dapat diketahui bahwa suatu infleksi tipe ini terjadi ketika kedua slope dan urvator sama-dengan nol. Sehingga dari keadaan ini dapat diperoleh konstanta kritis dengan melihat turunan pertama dan kedua dari persamaan gas sama dengan nol. P P 0 0 (1.17) 1.18) 0

21 Gambar 1.10 Isotermal isopentana yang menggambarkan daerah kritis Bila persamaan an der Waals di deferensialkan terhadap pada suhu konstan, akan didapatkan turunan pertama dan ke dua sebagai berikut R b a P P R b a 3 P R 6a 3 4 b 1

22 Pada keadaan kritis harus dipenuhi persamaan 1.17 dan 1.18 : P R b a 3 0 R b a 3 a R 3 b P R b 3 4 b 6a 0 6 R b 3 6a R 3 b 4 b 6 6b 3 3b a R 3 b R 3 3 R 3 3 9R 8

23 7R a b 8 8a 7Rb R P b 3 R b R P 8 b b R b a 7R b - 8(3b) 3R - 8b R 8 x 8a b 7Rb a 7b Sehingga kondisi kritis untuk persamaan an der Waals, diperoleh kontanta a dan b pada keadaan kritis a 3P ; b 3 atau (1.19) a 3b ; P 7b ; 8a 7Rb (1.0) abel 1. Konstanta Kritis Beberapa Gas Gas P/Mpa /10-6 m 3 mol -1 /K He 0,9 6 5,5 H 1, , N 3, O 5, CO 7, SO 7, HO, Hg Sumber : Castelan (1983) 3

24 Contoh soal 9 Hitung harga a dan b untuk gas CO dari konstanta kritis pada abel 1.. a 3P 3(7,4 x 10 6 Pa) (95 x 10-6 m 3 mol -1 ) 0,04 Pa m 6 mol b 95 x 10 m mol 31,6 x 10-6 m 3 mol Contoh soal 10 a. Hitung tekanan yang dihasilkan oleh 1 mol O dalam suatu vesel 15 dm 3 pada suhu 0 o C dengan menggunakan persamaan an der Waals. b. Berapakah tekanan yang diberikan oleh 4 mol O pada kondisi yang sama. Penyelesaian : Dari tabel 1.1 diketahui konstanta a Pa m 6 mol - 0,081 L atm K 1 1 (0.138 Pa m 6 mol - ) x ,314 Pa m K mol mol x (10 3 L/m 3 ) 1,363 L atm mol - ; b 31,8 x 10-6 m mol -1 ( 31,8 x 10-3 dm 3 mol -1 ) nr an P nb a. untuk 1 mol CO : P1 1mol (0,081L atm K 1 15 (1mol)(31,8 x10 mol 3 1 )(93 K) L mol 1 ) 4

25 1,363 L atm mol (15 L) P atm 1 b. untuk 4 mol CO : 4 mol (0,0806 L atm K P 15 (4 mol)(31,8 x10 1,3631 L atm mol (15 L) P 6,373 atm 1 (1 mol) 1 mol 3 (4 mol) 1 L mol )(93 K) 1 ) Asas keadaan yang bersesuaian eknik yang penting untuk membandingkan sifat-sifat beberapa obyek adalah dengan memilih sifat dasar yang dimiliki oleh objek-objek itu, kemudian menyusun skala relatif berdasarkan sifat tersebut. Sudah diketahui bahwa konstanta kritis adalah sifat khusus gas, sehingga dimungkinkan untuk membuat skala dengan menggunakan sifat itu sebagai ukuran. Oleh karena itu, diperkenalkan variabel tereduksi dengan membagi variabel sebenarnya dengan konstanta kritis yang sesuai: ekanan ereduksi : Pr olume ereduksi : r emperatur ereduksi : r an der Waals, yang pertama menoba ini, menduga bahwa gas yang dibatasi dengan volume tereduksi yang sarna pada temperatur tereduksi yang sarna, akan melakukan tekanan tereduksi yang sarna. Dugaan ini sebagian besar terpenuhi. Garnbar 1.11 memperlihatkan ketergantungan faktor pemarnpatan Z terhadap tekanan tereduksi untuk berbagai jenis gas pada berbagai 5 P P

26 temperatur tereduksi. Bandingkan grafik tersebut dengan Garnbar 1.8 yang melukiskan data serupa tanpa menggunakan variabelvariabel tereduksi. Pengamatan yang mewujudkan gas-gas nyata pada volume dan temperatur sarna, me1akukan tekanan tereduksi yang sarna disebut asas keadaan yang bersesuaian. Ini hanya sebuah pendekatan, dan berlaku paling dekat untuk gas yang tersusun dari molekul-molekul berbentuk bola. Gambar 1.11 Faktor pemampatan empat gas digambarkan dengan variabel tereduksi 6

27 Soal Latihan 1. Suatu gas ideal menempati volume 6,0 ml pada tekanan 700 mmhg. Jika gas tersebut diekspansi seara isotermal tekanan menjadi 300 mmhg. Berapakah volume yang dihasilkan?. Kuni jawaban 14 ml. Beberapa gas di kumpulkan dengan merkuri dan didapatkan volume ampuran gas tersebut 36,0 ml pada tekanan barometrik 75, mmhg dan temperatur 4,3 o C. Berapa volume gas yang menempati pada keadaan SP?. Kuni jawaban 0,037 L 3. Berapa mol gas ideal yang terdapat pada tabung 15 dm 3 dengan temperatur 300 o C dan tekanan 5,5 x 10 4 Pa?. Kuni jawaban 0,66 mol 4. Berapakah berat jenis dari CO (dalam gram/liter) pada 100 o C dan 0,50 atm, jika gas berprilaku ideal?. Kuni jawaban 0,719 g/l 5. Dua buah botol L masing-masing berisi 6,0 g gas SO dan 6,0 g gas CO pada 0 o C. Jika kedua gas tersebut dimasukkan ke dalam botol 4 L, temperatur tetap dipertahankan konstan berapakah tekanan yang akan dihasilkan?. Kuni jawaban 1,38 atm 6. Gas manakah yang lebih epat berdifusi antara CO dan NO. Kuni jawaban CO 7

28 7. Berat jenis gas niterogen pada 0 o C adalah 1,51 g L -1. Hitung berat jenis suatu gas yang keepatan disffusinya 0,84 kali dari keepatan nitrogen pada kondisi yang sama. Kuni jawaban 1,773 g L (a) Hitung tekanan yang dihasilkan oleh 1,00 mol CO dalam vesel 15 dm 3 pada 0 o C. Gunakan persamaan gas an der Waal. (b) Berapakah tekanan yang dihasilkan oleh 4,00 mol CO pada kondisi yang sama. Kuni jawaban a.1,64 atm ; b.7,01 atm 9. Sama dengan ontoh soal no 8. diasumsikan gas berperilaku ideal. Kuni jawaban a. 1,6 atm; b. 6,4 atm 10. urunkan ungkapan faktor kompresibilitas pada titik kritis untuk gas Deiterii 11. Suatu sampel udara menempati tabung 1,0 L pada 5 C dan 1 atm. Berapa tekanan yang diperlukan untuk memampatkannya menjadi 100 m 3 pada temperatur ini? Kuni jawaban 10 atm 1. Dapatkah 131 g Xe dalam tabung bervolume 1,0 L melakukan tekanan 0 atm pada 5 C, jika berperilaku sebagai gas sempurna? Jika tidak, berapa tekanan yang dilakukannya? Kuni jawaban idak, 4,44 atm; 13. Gas sempurna mengalami pemampatan isoterm, yang mengurangi volumenya sebesar,0 L. ekanan dan volume akhir gas adalah 3,78 x 10 3 orr dan 4,65 L. Hitung tekanan awal gas dalam (a) orr (b) atm. Kuni jawaban a. 5,66 x 10 torr; b. 19,5 atm 8

29 14. Sampai temperatur berapa 1,0 L sampel gas sempurna harus didinginkan dari temperatur kamar, agar volumenya berkurang menjadi 100 m 3? Kuni jawaban -4,8 o C 15. Sebuah ban mobil dipompa sampai tekanan 4 Ib in - (1 atm 14,7 Ib in - pada suatu hari dimusim dingin ketika temperatur - 5 C. Berapa tekanan yang dihasilkannya, jika tidak ada kebooran dan volumenya tetap, pada musim panas berikutnya ketika temperatur 35 C? Dalam praktik, kesulitan apa yang harus diperhitungkan? Kuni jawaban 7,58 Lb in - (1,88 atm) 16. Gas sempuma 340 K dipanaskan pada tekanan tetap sampai volumenya bertambah 14 persen. Berapa temperatur akhir gas? Kuni jawaban 387,6 K 17. Pada ketinggian permukaan air laut, yaitu tekanan sama dengan 755 orr, gas di dalam balon sebanyak,0 m 3 Sampai volume berapa balon akan mengembang jika balon itu naik sampai ketinggian yang tekanannya (a) 100 orr, (b) 10 orr? Anggaplah bahwa material balon dapat meluas tak terhingga. Kuni jawaban a.15,1 m 3 ; b. 151 m Sampel 55 mg neon menempati wadah 3,00 L pada 1 K. Gunakan hukum gas sempurna untuk menghitung tekanan gas. Kuni jawaban 0,4 atm 19. Campuran gas terdiri atas 30 mg metana, 175 mg argon, dan 5 mg neon. ekanan parsial Ne pada 300 K adalah 66,5 orr. Hitunglah (a) volume dan (b) tekanan total ampuran. Kuni jawaban a. 0,988 L ;b.118,1 torr 9

30 0. Dalam suatu eksperimen untuk menghitung massa molar suatu gas, 50 m 3 gas ditempatkan dalam tabung gas. ekanannya adalah 15 orr pada 98 K, dan setelah koreksi untuk efek daya apung, massa gas adalah 33,5 mg. Berapa massa molar gas? Kuni jawaban 8,76 g/mol 1. Suatu gas pada 50 K dan 15 atm mempunyai volume molar 1 persen lebih keil daripada volume molar yang dihitung dari hukum gas sempuma. Hitunglah (a) faktor pema mpatan di bawah kondisi tersebut, dan (b) volume molar gas. Dalam sampe1 itu mana yang menang, gaya tarik-menarik atau gaya tolak-menolak?. Pada 300 K dan 0 atm, faktor pemampatan suatu gas adalah 0,86. Hitunglah (a) volume yang ditem pati oleh 8, mmol gas tersebut di bawah kondisi tersebut, dan (b) nilai l ampiran koefisien virial kedua B pada 300 K. Kuni jawaban a. 0,00868 L; b. 3. Sebuah tabung dengan volume,4 L berisi,0 mol H dan 1,0 mol N pada 73,15 K. Hitunglah (a) fraksi m ol setiap komponen, (b) tekanan parsialnya, dan () tekanan totalnya. Kuni jawaban a. X(H)/3; X(H)1/3. b. 1 atm; atm. 3 atm 30

Chapter 6. Gas. Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.

Chapter 6. Gas. Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display. Chapter 6 Gas Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display. Beberapa zat yang berwujud gas pada suhu 25 0 C dan tekanan 1 Atm 5.1 1 5.1 Sifat-sifat fisis yang

Lebih terperinci

10/14/2012. Gas Nyata. Faktor pemampatan (kompresi), Z. Faktor Kompresi, Z. TERMODINAMIKA KIMIA (KIMIA FISIK 1 ) Sistem Gas Nyata

10/14/2012. Gas Nyata. Faktor pemampatan (kompresi), Z. Faktor Kompresi, Z. TERMODINAMIKA KIMIA (KIMIA FISIK 1 ) Sistem Gas Nyata 10/14/01 Jurusan Kimia - FMIA Universitas Gadjah Mada (UGM) ERMODINAMIKA KIMIA (KIMIA FISIK 1 ) Sistem Gas Nyata Gas Nyata engamatan bahwa gas-gas nyata menyimpang dari hukum gas ideal terutama sangat

Lebih terperinci

WUJUD ZAT (GAS) Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil

WUJUD ZAT (GAS) Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil WUJUD ZAT (GAS) SP-Pertemuan 2 Gas : Jarak antar partikel jauh > ukuran partikel Sifat Gas Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil Laju-nya selalu berubah-ubah karena adanya tumbukan dengan wadah

Lebih terperinci

Gas. Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.

Gas. Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display. Bab 5 Gas Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display. Beberapa zat yang berwujud gas pada suhu 25 0 C dan tekanan 1At Atm 5.1 5.1 Sifat-sifat fisis yang khas

Lebih terperinci

Pertemuan ke 7 BAB V: GAS

Pertemuan ke 7 BAB V: GAS Pertemuan ke 7 BAB V: GAS Zat-Zat yang Berwujud Gas Di dalam atmosfir normal terdapat sebanyak 11 unsur dalam bentuk gas dan beberapa senyawa di atmosfir juga ditemukan dalam wujud gas. Sifat fisik gas

Lebih terperinci

GAS. Sifat-sifat gas

GAS. Sifat-sifat gas GAS Sifat-sifat gas Volume dan bentuk sesuai dengan wadahnya. Mudah dimampatkan. Bercampur dengan segera dan merata. Kerapatannya lebih rendah dibandingkan dengan cairan dan padatan. Sebagian tidak berwarna.

Lebih terperinci

Semua zat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu padat, cair, dan gas. Berikut adalah sifat-sifat dari ketiga kelompok zat tersebut.

Semua zat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu padat, cair, dan gas. Berikut adalah sifat-sifat dari ketiga kelompok zat tersebut. Oleh : Rully Afis Hardiani Kelas : 1 D GAS IDEAL dan GAS NYATA Semua zat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu padat, cair, dan gas. Berikut adalah sifat-sifat dari ketiga kelompok zat tersebut. Berikut adalah

Lebih terperinci

Teori Kinetik Gas. C = o C K K = K 273 o C. Keterangan : P2 = tekanan gas akhir (N/m 2 atau Pa) V1 = volume gas awal (m3)

Teori Kinetik Gas. C = o C K K = K 273 o C. Keterangan : P2 = tekanan gas akhir (N/m 2 atau Pa) V1 = volume gas awal (m3) eori Kinetik Gas Pengertian Gas Ideal Istilah gas ideal digunakan menyederhanakan permasalahan tentang gas. Karena partikel-partikel gas dapat bergerak sangat bebas dan dapat mengisi seluruh ruangan yang

Lebih terperinci

Soal Teori Kinetik Gas

Soal Teori Kinetik Gas Soal Teori Kinetik Gas Tahun Ajaran 203-204 FISIKA KELAS XI November, 203 Oleh Ayu Surya Agustin Soal Teori Kinetik Gas Tahun Ajaran 203-204 A. SOAL PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling

Lebih terperinci

BAB 4. WUJUD ZAT 1. WUJUD GAS 2. HUKUM GAS 3. HUKUM GAS IDEAL 4. GAS NYATA 5. CAIRAN DAN PADATAN 6. GAYA ANTARMOLEKUL 7. TRANSISI FASA 8.

BAB 4. WUJUD ZAT 1. WUJUD GAS 2. HUKUM GAS 3. HUKUM GAS IDEAL 4. GAS NYATA 5. CAIRAN DAN PADATAN 6. GAYA ANTARMOLEKUL 7. TRANSISI FASA 8. BAB 4. WUJUD ZAT 1. WUJUD GAS 2. HUKUM GAS 3. HUKUM GAS IDEAL 4. GAS NYATA 5. CAIRAN DAN PADATAN 6. GAYA ANTARMOLEKUL 7. TRANSISI FASA 8. DIAGRAM FASA WUJUD ZAT: GAS CAIRAN PADATAN PERMEN (sukrosa) C 12

Lebih terperinci

KIMIA FISIKA I TC Dr. Ifa Puspasari

KIMIA FISIKA I TC Dr. Ifa Puspasari KIMIA FISIKA I TC20062 Dr. Ifa Puspasari TEORI KINETIK GAS (1) Dr. Ifa Puspasari Apa itu Teori Kinetik? Teori kinetik menjelaskan tentang perilaku gas yang didasarkan pada pendapat bahwa gas terdiri dari

Lebih terperinci

Sifat-sifat Gas. Modul 1 PENDAHULUAN

Sifat-sifat Gas. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Sifat-sifat Gas Dr. Omay Sumarna, M.Si. M PENDAHULUAN odul pertama dari mata kuliah Kimia Fisika I ini akan membahas sifatsifat gas, baik gas ideal maupun gas nyata. Materi sifat-sifat gas yang

Lebih terperinci

Teori Kinetik Gas Teori Kinetik Gas Sifat makroskopis Sifat mikroskopis Pengertian Gas Ideal Persamaan Umum Gas Ideal

Teori Kinetik Gas Teori Kinetik Gas Sifat makroskopis Sifat mikroskopis Pengertian Gas Ideal Persamaan Umum Gas Ideal eori Kinetik Gas eori Kinetik Gas adalah konsep yang mempelajari sifat-sifat gas berdasarkan kelakuan partikel/molekul penyusun gas yang bergerak acak. Setiap benda, baik cairan, padatan, maupun gas tersusun

Lebih terperinci

:: MATERI MUDAH :: Persamaan Gas Ideal Pertemuan ke 1

:: MATERI MUDAH :: Persamaan Gas Ideal Pertemuan ke 1 A. ARGE PEMBELAJARAN : No :: MAERI MUDAH :: Persamaan Gas Ideal Pertemuan ke arget yang diharapkan Menyebutkan ciri dan sifat konsep gas ideal. Menuliskan persamaan umum gas ideal. 3 Menentukan besaran

Lebih terperinci

Pilihan ganda soal dan jawaban teori kinetik gas 20 butir. 5 uraian soal dan jawaban teori kinetik gas.

Pilihan ganda soal dan jawaban teori kinetik gas 20 butir. 5 uraian soal dan jawaban teori kinetik gas. Pilihan ganda soal dan jawaban teori kinetik gas 20 butir. 5 uraian soal dan jawaban teori kinetik gas. A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Partikel-partikel gas ideal memiliki sifat-sifat

Lebih terperinci

Diktat Kimia Fisika SIFAT-SIFAT GAS

Diktat Kimia Fisika SIFAT-SIFAT GAS SIFA-SIFA GAS Gas terdiri atas molekul-molekul yang bergerak menurut jalan-jalan yang lurus ke segala arah, dengan kecepatan yang sangat tinggi. Molekul-molekul gas ini selalu bertumbukan dengan molekul-molekul

Lebih terperinci

WUJUD ZAT. 1. Fasa, Komponen dan Derajat Bebas

WUJUD ZAT. 1. Fasa, Komponen dan Derajat Bebas WUJUD ZAT 1. Fasa, Komponen dan Derajat Bebas 1.1 Jumlah Fasa (P) Fasa adalah bagian dari sistem yang bersifat homogen, dan dipisahkan dari bagian sistem yang lain dengan batas yang jelas. Jumlah Fasa

Lebih terperinci

Bab VIII Teori Kinetik Gas

Bab VIII Teori Kinetik Gas Bab VIII Teori Kinetik Gas Sumber : Internet : www.nonemigas.com. Balon udara yang diisi dengan gas massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara mengakibatkan balon udara mengapung. 249 Peta Konsep

Lebih terperinci

BAB 14 TEORI KINETIK GAS

BAB 14 TEORI KINETIK GAS BAB 14 TEORI KINETIK GAS HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC P 1 V 1 T 1 P 2 V 2 PERSAMAAN UMUM GAS IDEAL P. V n. R. T Atau P. V N. k. T Keterangan: P tekanan gas (Pa). V volume (m 3 ). n mol gas. R tetapan umum gas

Lebih terperinci

sifat-sifat gas ideal Hukum tentang gas 3. Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor

sifat-sifat gas ideal Hukum tentang gas 3. Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor teori kinetik gas mempelajari sifat makroskopis dan sifat mikroskopis gas. TEORI KINETIK GAS sifat-sifat gas ideal 1. terdiri atas molekul-molekul yang sangat banyak dan jarak pisah antar molekul lebih

Lebih terperinci

FIsika TEORI KINETIK GAS

FIsika TEORI KINETIK GAS KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI TEORI KINETIK GAS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami definisi gas ideal dan sifat-sifatnya.. Memahami

Lebih terperinci

II. Persamaan Keadaan

II. Persamaan Keadaan II. ersamaan Keadaan Bahasan entang:.1. ersamaan keadaan gas ideal dan diagram -v-.. endekatan persamaan keadaan gas real.3. Ekspansi dan Kompresibilitas.4. Konstanta kritis gas van der Waals.5. Hubungan

Lebih terperinci

B. HUKUM-HUKUM YANG BERLAKU UNTUK GAS IDEAL

B. HUKUM-HUKUM YANG BERLAKU UNTUK GAS IDEAL BAB V WUJUD ZAT A. Standar Kompetensi: Memahami tentang ilmu kimia dan dasar-dasarnya serta mampu menerapkannya dalam kehidupan se-hari-hari terutama yang berhubungan langsung dengan kehidupan. B. Kompetensi

Lebih terperinci

TEMPERATUR. dihubungkan oleh

TEMPERATUR. dihubungkan oleh 49 50 o F. Temperatur pada skala Fahrenheit dan Celcius TEMPERATUR 1. Teori atom zat mendalilkan bahwa semua zat terdiri dari kesatuan kecil yang disebut atom, yang biasanya berdiameter 10-10 m.. Massa

Lebih terperinci

Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu. FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 1

Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu. FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 1 FI-1101: Kuliah 13 TEORI KINETIK GAS Teori Kinetik Gas Suhu Mutlak Hukum Boyle-Gay y Lussac Gas Ideal Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 1 FISIKA TERMAL Cabang

Lebih terperinci

Panas dan Hukum Termodinamika I

Panas dan Hukum Termodinamika I Panas dan Hukum Termodinamika I Termodinamika yaitu ilmu yang mempelajari hubungan antara kalor (panas) dengan usaha. Kalor (panas) disebabkan oleh adanya perbedaan suhu. Kalor akan berpindah dari tempat

Lebih terperinci

G A S _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

G A S _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA G A S _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA Elemen Berwujud Gas pada 25 0 C dan 1 atm Karakteristik Fisika dari Gas Gas diasumsikan

Lebih terperinci

G A S _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

G A S _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA G A S _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA Elemen Berwujud Gas pada 25 0 C dan 1 atm Karakteristik Fisika dari Gas Gas diasumsikan

Lebih terperinci

FISIKA DASAR HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA

FISIKA DASAR HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA FISIKA DASAR HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan

Lebih terperinci

KOMANG SUARDIKA; ;JURUSAN P. FISIKA; UNDIKSHA

KOMANG SUARDIKA; ;JURUSAN P. FISIKA; UNDIKSHA PERCOBAAN HUKUM HUKUM GAS I. ujuan Percobaan ujuan dari dari percobaan ini adalah sebagai berikut. 1. Memahami prinsip persamaan gas ideal. 2. Mempelajari persamaan gas ideal. 3. Membuktikan kebenaran

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor

Xpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor Xpedia Fisika Soal Zat dan Kalor Doc. Name: XPPHY0399 Version: 2013-04 halaman 1 01. Jika 400 g air pada suhu 40 C dicampur dengan 100 g air pada 30 C, suhu akhir adalah... (A) 13 C (B) 26 C (C) 36 C (D)

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB IX TEORI KINETIK GAS Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS I. Tujuan 1. Menentukan berat molekul senyawa CHCl 3 dan zat unknown X berdasarkan pengukuran massa jenis gas secara eksperimen

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA KIMIA SUDARLIN

TERMODINAMIKA KIMIA SUDARLIN TERMODINAMIKA KIMIA SUDARLIN TERMODINAMIKA KIMIA Penyusun : Sudarlin Editor : Liana Aisyah Edisi : Pertama Cetakan : Pertama LISENSI BUKU This work is licensed under the Creative Commons Attribution Non-

Lebih terperinci

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA 1) Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ). Yaitu : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum

Lebih terperinci

Teori Kinetik Zat. 1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya. 2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil.

Teori Kinetik Zat. 1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya. 2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil. Teori Kinetik Zat Teori Kinetik Zat Teori kinetik zat membicarakan sifat zat dipandang dari sudut momentum. Peninjauan teori ini bukan pada kelakuan sebuah partikel, tetapi diutamakan pada sifat zat secara

Lebih terperinci

VOLUME MOLAR GAS. I. TUJUAN Menentukan volume relatif dari zat dalam wujud yang berbeda

VOLUME MOLAR GAS. I. TUJUAN Menentukan volume relatif dari zat dalam wujud yang berbeda VOLUME MOLAR GAS I. TUJUAN Menentukan volume relatif dari zat dalam wujud yang berbeda II. DASAR TEORI 1. Penggolongan Benda Benda-benda di bumi sangat banyak jenis dan jumlahnya. Contohnya Air, oksigen,

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA TEORI KINETIK GAS. Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : XI / II. Nama Kelompok:

LEMBAR KERJA SISWA TEORI KINETIK GAS. Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : XI / II. Nama Kelompok: BAB 3 LEMBAR KERJA SISWA TEORI KINETIK GAS Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : XI / II Nama Kelompok: 1. 2. 3. 4. 5. Kompetensi Dasar: I Mendeskripsikan sifat-sifat gas ideal monoatomik I TEORI KINETIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Percobaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Percobaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Senyawa volatil adalah senyawa yang mudah menguap, terutama jika terjadi kenaikan suhu (Aziz, dkk, 2009). Gas mempunyai sifat bahwa molekul-molekulnya sangat berjauhan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS. Oleh:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS. Oleh: LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS Oleh: NI PUTU WIDIASTI NI PUTU MERRY YUNITHASARI I DEWA GEDE ABI DARMA (1113031049)/D (1113031059)/D (1113031064)/D

Lebih terperinci

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol A. PENDAHULUAN Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol Hukum dasar kimia merupakan hukum dasar yang digunakan dalam stoikiometri (perhitungan kimia), antara lain: 1) Hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa.

Lebih terperinci

VI. Teori Kinetika Gas

VI. Teori Kinetika Gas VI. Teori Kinetika Gas 6.1. Pendahuluan dan Asumsi Dasar Subyek termodinamika berkaitan dengan kesimpulan yang dapat ditarik dari hukum-hukum eksperimen tertentu, dan memanfaatkan kesimpulan ini untuk

Lebih terperinci

LAPORAN PENENTUAN BERAT MOLEKUL SENYAWA BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

LAPORAN PENENTUAN BERAT MOLEKUL SENYAWA BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS LAPORAN PENENTUAN BERAT MOLEKUL SENYAWA BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS I. TUJUAN 1. Menentukan berat molekul senyawa yang mudah menguap (volatile) berdasarkan pengukuran massa jenis gas 2. Melatih

Lebih terperinci

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB VI 1. Padatan NH 4 NO 3 diaduk hingga larut selama 77 detik dalam akuades 100 ml sesuai persamaan reaksi berikut: NH 4 NO 2 (s) + H 2 O (l) NH

Lebih terperinci

KIMIA FISIKA I TC Dr. Ifa Puspasari

KIMIA FISIKA I TC Dr. Ifa Puspasari KIMIA FISIKA I TC20062 Dr. Ifa Puspasari Pokok Bahasan/Materi 1. Sifat-sifat gas ideal 2. Teori kinetik gas 3. Hukum termodinamika 4. Energi bebas dan potensial kimia 5. Kesetimbangan kimia 6. Kinetika

Lebih terperinci

TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) SUB KIMIA FISIK. 16 Mei Waktu : 120menit

TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) SUB KIMIA FISIK. 16 Mei Waktu : 120menit OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) BIDANG KIMIA SUB KIMIA FISIK 16 Mei 2017 Waktu : 120menit Petunjuk Pengerjaan H 1. Tes ini terdiri atas

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. 1.HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER "Massa zat-zat sebelum

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 15) Temperatur Skala Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor dan Energi Internal Kalor Jenis Transfer Kalor Termodinamika Temperatur? Sifat Termometrik?

Lebih terperinci

BAB TEEORI KINETIK GAS

BAB TEEORI KINETIK GAS 1 BAB TEEORI KINETIK GAS Gas adalah materi yang encer. Sifat ini disebabkan interaksi yang lemah antara partikel-partikel penyusunnya sehingga perilaku termalnya relatif sederhana. Dalam mempelajari perilaku

Lebih terperinci

Pembagian jumlah pertemuan mk KIMIA FISIKA : Dosen : Ir. Siti Tamaroh, MP

Pembagian jumlah pertemuan mk KIMIA FISIKA : Dosen : Ir. Siti Tamaroh, MP Pembagian jumlah pertemuan mk KIMIA FISIKA : Dosen : Ir. Siti Tamaroh, MP 1.Penjelasan umum tentang kimia fisika, pengertian dan ruang lingkup kimia fisika 2.Sifat fisik cairan dan larutan, keadaan gas,

Lebih terperinci

BAB TEORI KINETIK GAS

BAB TEORI KINETIK GAS 1 BAB TEORI KINETIK GAS Contoh 13.1 Sebuah tabung silinder dengan tinggi 0,0 m dan luas penampang 0,04 m memiliki pengisap yang bebas bergerak seperti pada gambar. Udara yang bertekanan 1,01 x 10 5 N/m

Lebih terperinci

RPP Teori Kinetik Gas Kurikulum 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP Teori Kinetik Gas Kurikulum 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Teori Kinetik Gas Kurikulum 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/Semester Peminatan Alokasi Waktu : Fisika : XI/Dua : M-IPA : 4 x 3 JP A. Kompetensi Inti KI 3 : Memahami dan menerapkan

Lebih terperinci

BAB V PERHITUNGAN KIMIA

BAB V PERHITUNGAN KIMIA BAB V PERHITUNGAN KIMIA KOMPETENSI DASAR 2.3 : Menerapkan hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro serta konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia (stoikiometri ) Indikator : 1. Siswa dapat menghitung

Lebih terperinci

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono Semester Gasal 2012/2013 STOIKIOMETRI 2 STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Soal TKG ( Teori Kinetik Gas )

Xpedia Fisika. Soal TKG ( Teori Kinetik Gas ) Xpedia Fisika Soal TKG ( Teori Kinetik Gas ) Doc Name : XPFIS0604 Version : 06-05 halaman 0. Yang bukan merupakan sifat-sifat gas ideal adalah... terdiri dari partikel yang memiliki energi kinetik energinya

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H2SO4 0.05 M dibutuhkan larutan H2SO4 5 M sebanyak ml a. 5 ml b. 10 ml c. 2.5 ml d. 15 ml e. 5.5

Lebih terperinci

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA 1. Asas Lavoiser atau kekekalan massa jumlah sebelum dan setelah reaksi kimia adalah tetap 2. Hukum Gas Ideal P V = nrt Dengan P adalah tekanan (atm),

Lebih terperinci

OVERVIEW Persamaan keadaan adalah persamaan yang menyatakan hubungan antara state variable

OVERVIEW Persamaan keadaan adalah persamaan yang menyatakan hubungan antara state variable OERIEW ersamaan keadaan adalah persamaan yang menyatakan huungan antara state variale yang menggamarkan keadaan dari suatu sistem pada kondisi fisik tertentu State variale adalah property dari sistem yang

Lebih terperinci

IV GAS IDEAL. Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik gas ideal dan implementasinya dalam proses-proses termodinamika

IV GAS IDEAL. Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik gas ideal dan implementasinya dalam proses-proses termodinamika IV GAS IDEAL ujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik gas ideal dan implementasinya dalam proses-proses termodinamika Materi: 4.1. Persamaan Karakteristik 4.. Kapasitas Panas

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan Xpedia Fisika Kapita Selekta Set 07 Doc. Name: XPFIS0107 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan... (A) Panas (B) Suhu

Lebih terperinci

Wusana Agung Wibowo. Prof. Dr. Herri Susanto

Wusana Agung Wibowo. Prof. Dr. Herri Susanto Wusana Agung Wibowo Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof. Dr. Herri Susanto Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung, 20 Oktober 2009 Gasifikasi biomassa Permasalahan Kondensasi tar Kelarutan sebagian

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom KIMIA XI SMA 3 S OAL TES SEMESTER I I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!. Elektron dengan bilangan kuantum yang tidak diizinkan n = 3, l = 0, m = 0, s = - / n = 3, l =, m =, s = / c. n = 3, l =, m =

Lebih terperinci

FIsika KTSP & K-13 TERMODINAMIKA. K e l a s. A. Pengertian Termodinamika

FIsika KTSP & K-13 TERMODINAMIKA. K e l a s. A. Pengertian Termodinamika KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI TERMODINAMIKA Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami pengertian termodinamika.. Memahami perbedaan sistem

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H 2 SO 4 0.05 M dibutuhkan larutan H 2 SO 4 5 M sebanyak ml a. 5 ml b. 10 ml c. 2.5 ml d. 15 ml e. 5.5 ml 2. Konsentrasi larutan yang

Lebih terperinci

BAB II SISTEM VAKUM. Vakum berasal dari kata latin, Vacuus, berarti Kosong. Kata dasar dari

BAB II SISTEM VAKUM. Vakum berasal dari kata latin, Vacuus, berarti Kosong. Kata dasar dari BAB II SISTEM VAKUM II.1 Pengertian Sistem Vakum Vakum berasal dari kata latin, Vacuus, berarti Kosong. Kata dasar dari kata vacuum tersebut merupakan Vakum yang ideal atau Vakum yang sempurna (Vacuum

Lebih terperinci

I. GAS IDEAL. T=T 1 n mol H 2 (N 2,O 2, dll) V V 1 V 2 V 3 V i n P P 1 P 2 P 3 P i PV P 1 V 1 P 2 V 2 P 3 V 3 P i V i. T=T 2 n mol H 2 (N 2,O 2, dll)

I. GAS IDEAL. T=T 1 n mol H 2 (N 2,O 2, dll) V V 1 V 2 V 3 V i n P P 1 P 2 P 3 P i PV P 1 V 1 P 2 V 2 P 3 V 3 P i V i. T=T 2 n mol H 2 (N 2,O 2, dll) I. GAS IDEAL 1.1 ersamaan gas ideal dan gas nyata Eksperimen : - ada suhu =1 volume sejumlah n mol gas diubah-ubah, dan tekanan dicatat. Ini dilakukan dengan berbagai jenis gas - Seluruh percobaab diulang

Lebih terperinci

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr SOAL LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H 2 SO 4 0.05 M dibutuhkan larutan H 2 SO 4 5 M sebanyak ml A. 5 ml B. 10 ml C. 2.5 ml D. 15 ml E. 5.5 ml : A Mencari volume yang dibutuhkan pada proses

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Skema Thermodinamika (Lim, 1990)

Gambar 2.1. Skema Thermodinamika (Lim, 1990) BAB II TINJAUAN PUSTAKA Thermodinamika adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi dan kerja dari suatu sistem.termodinamika hanya mempelajari besaran-besaran yang berskala besar (makroskopis)

Lebih terperinci

Sulistyani, M.Si.

Sulistyani, M.Si. Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Pendahuluan Termodinamika berasal dari bahasayunani, yaitu thermos yang berarti panas, dan dynamic yang berarti perubahan. Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

Teori Kinetik Gas dan Termodinamika 1 TEORI KINETIK GAS

Teori Kinetik Gas dan Termodinamika 1 TEORI KINETIK GAS Teori Kinetik Gas dan Termodinamika 1 TEORI KINETIK GAS GAS IDEAL. Untuk menyederhanakan permasalahan teori kinetik gas diambil pengertian tentang gas ideal : 1. Gas ideal terdiri atas partikel-partikel

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA101) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

Fisika Umum (MA101) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa Kalor Hukum Ke Nol Termodinamika Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal

Lebih terperinci

Bab IV Hukum Dasar Kimia

Bab IV Hukum Dasar Kimia Bab IV Hukum Dasar Kimia Sumber: Silberberg, Chemistry :The Molecular Nature of Matter and Change Kalsium karbonat ditemukan pada beberapa bentuk seperti pualam, batu koral, dan kapur. Persen massa unsur-unsur

Lebih terperinci

kimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran

kimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 kimia K e l a s XI KESETIMBANGAN KIMIA 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi reaksi kimia reversible dan irreversible..

Lebih terperinci

A. Gas Ideal KEGIATAN BELAJAR 9 MATERI POKOK : TEORI KINETIK GAS A. URAIAN MATERI. 1. Pengertian Gas Ideal. 2. Persamaan Gas Ideal

A. Gas Ideal KEGIATAN BELAJAR 9 MATERI POKOK : TEORI KINETIK GAS A. URAIAN MATERI. 1. Pengertian Gas Ideal. 2. Persamaan Gas Ideal KEGIATAN BELAJAR 9 MATERI POKOK : TEORI KINETIK GAS A. URAIAN MATERI tekanan (p) p 2 p 1 y z Gambar 7.1 Gerak arah partikel-partikel gas dalam ruang tertutup. 100 K isotermal V 1 V 2 volume (V) Gambar

Lebih terperinci

TEORI KINETIK GAS. Nama : Kelas : Bahan ajar Teori Kinetik Gas. Bahan Ajar Fisika Kelas XI Semester II Page 1

TEORI KINETIK GAS. Nama : Kelas : Bahan ajar Teori Kinetik Gas. Bahan Ajar Fisika Kelas XI Semester II Page 1 TEORI KINETIK GAS Nama : Kelas : Bahan ajar Teori Kinetik Gas Bahan Ajar Fisika Kelas XI Semester II Page 1 Bahan Ajar Fisika Kelas XI Semester II Page HUKUM BOYLE TEKANAN VOLUME HUKUM GAY LUSSAC TEORI

Lebih terperinci

TEMPERATUR. Air dingin. Air hangat. Fisdas1_Temperatur, Sabar Nurohman, M.Pd

TEMPERATUR. Air dingin. Air hangat. Fisdas1_Temperatur, Sabar Nurohman, M.Pd TEMPERATUR A. TEMPERATUR; Sebuah Kuantitas Makroskopis Secara kualitatif, temperatur dari sebuah objek (benda) dapat diketahui dengan merasakan sensasii panas atau dinginnya benda tersebut pada saat disentuh.

Lebih terperinci

c. Suhu atau Temperatur

c. Suhu atau Temperatur Pada laju reaksi terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi. Selain bergantung pada jenis zat yang beraksi laju reaksi dipengaruhi oleh : a. Konsentrasi Pereaksi Pada umumnya jika konsentrasi

Lebih terperinci

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

Stoikiometri. OLEH Lie Miah Stoikiometri OLEH Lie Miah 1 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KARAKTERISTIK MATERI KESULITAN BELAJAR SISWA STANDAR KOMPETENSI Memahami hukum-hukum dasar Kimia dan penerapannya dalam perhitungan

Lebih terperinci

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO*

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO* Di muka kita telah membahas tentang jenis perubahan materi. Bagian dari Kimia yang membahas hubungan kuantitatif (jumlah) antara zat-zat yang terlibat dalam suatu perubahan kimia atau reaksi kimia dikenal

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 Fisika

Antiremed Kelas 11 Fisika Antiremed Kelas Fisika Teori Kinetik Gas - Latihan Soal Doc Name : KARFIS090 Version : 04-09 halaman 0. Yang bukan merupakan sifat-sifat gas ideal adalah... Terdiri dari partikel yang memilik energi kinetik

Lebih terperinci

11/25/2013. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Tekanan. Tekanan. KINETIKA KIMIA Teori Kinetika Gas

11/25/2013. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Tekanan. Tekanan. KINETIKA KIMIA Teori Kinetika Gas Jurusan Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) KINETIKA KIMIA Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KECEPATAN REAKSI Disusun Oleh : 1. Achmad Zaimul Khaqqi (132500030) 2. Dinda Kharisma Asmara (132500014) 3. Icha Restu Maulidiah (132500033) 4. Jauharatul Lailiyah (132500053)

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa Kalor Hukum Ke Nol Termodinamika Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan

Lebih terperinci

7. Temperatur Teori Atom Zat. Tidak dapat dibagi

7. Temperatur Teori Atom Zat. Tidak dapat dibagi 7. Temperatur 1. Teori Atom Zat Atom Tidak dapat dibagi Hukum perbandingan yang tetap: ketika dua atau lebih unsur bergabung untuk membentuk senyawa, seyawa tersebut akan terbentuk dengan perbandingan

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA (II) Dr. Ifa Puspasari

TERMODINAMIKA (II) Dr. Ifa Puspasari TERMODINAMIKA (II) Dr. Ifa Puspasari PV Work Irreversible (Pressure External Constant) Kompresi ireversibel: Kerja = Gaya x Jarak perpindahan W = F x l dimana F = P ex x A W = P ex x A x l W = - P ex x

Lebih terperinci

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Gambar 1.1 Proses kenaikan titik didih Sumber: Jendela Iptek Materi Pada pelajaran bab pertama ini, akan dipelajari tentang penurunan tekanan uap larutan ( P), kenaikan titik

Lebih terperinci

Lembar Kegiatan Siswa

Lembar Kegiatan Siswa Lembar Kegiatan Siswa LEMBAR KEGIATAN PERTEMUAN I I. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)-01 : Kelompok Nama Kelompok : Nama Anggota : 1. 4. 2. 5. 3. 6. A. Petunjuk: 1. Bacalah dulu infornasi singkat pada LKS ini,

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ILMU KIMIA

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ILMU KIMIA SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ILMU KIMIA BAB II HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA, STOIKIOMETRI Prof. Dr. Sudarmin, M.Si Dra. Woro Sumarni, M.Si Cepi Kurniawan, M.Si, Ph.D KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan STOIKIOMETRI Pengertian Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) Stoikiometri adalah hitungan kimia Hubungan

Lebih terperinci

Materi Pokok Bahasan :

Materi Pokok Bahasan : STOIKIOMETRI Kompetensi : Memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan serta menerapkan dalam perhitungan kimia. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya dan terbiasa menggunakan

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN 1. Suatu reaksi dikatakan mencapai kesetimbangan apabila. A. laju reaksi ke kiri sama dengan ke kanan B. jumlah koefisien reaksi ruas kiri sama dengan ruas kanan

Lebih terperinci

PROFIL PERUBAHAN TEKANAN GAS TERHADAP SUHU PADA VOLUME TETAP

PROFIL PERUBAHAN TEKANAN GAS TERHADAP SUHU PADA VOLUME TETAP Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 PROFIL PERUAHAN TEKANAN GAS TERHADAP SUHU PADA VOLUME TETAP Dodi Krisdianto,

Lebih terperinci

AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KESETIMBANGAN ENERGI Konsep dan Satuan Perhitungan Perubahan Entalpi Penerapan Kesetimbangan Energi Umum

Lebih terperinci

PETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.

PETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan. PETA KONSEP LAJU REAKSI Berkaitan dengan ditentukan melalui Waktu perubahan Dipengaruhi oleh Percobaan dari Pereaksi Hasil reaksi Konsentrasi Luas Katalis Suhu pereaksi permukaan menentukan membentuk mengadakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1. Pengertian panas 1

DAFTAR ISI. 1. Pengertian panas 1 DAFTAR ISI KAT A PENGANTAR Hal. BABI.PENDAHULUAN 1. Pengertian panas 1 Temperatur 2. Tennometri..... 2 3. Syarat tennometri 3 4. Interpolasi dan ekstrapolasi linier 5 5. Derajat temperatur 5 6. Skala tennodinamis

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS OLEH: RATIH NOVIYANTI (1113031028) DEWA AYU PRAPTI WIDI PRAMERTI (1113031042) GUSTI AYU PUTU WULAN AMELIA PUTRI

Lebih terperinci

Fisika Panas 2 SKS. Adhi Harmoko S

Fisika Panas 2 SKS. Adhi Harmoko S Fisika Panas SKS Adhi Harmoko S Balon dicelupkan ke Nitrogen Cair Balon dicelupkan ke Nitrogen Cair Bagaimana fenomena ini dapat diterangkan? Apa yang terjadi dengan molekul-molekul gas di dalam balon?

Lebih terperinci

TITIK LELEH DAN TITIK DIDIH. I. TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan titik leleh beberapa zat Menentukan titik didih beberapa zat II.

TITIK LELEH DAN TITIK DIDIH. I. TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan titik leleh beberapa zat Menentukan titik didih beberapa zat II. TITIK LELEH DAN TITIK DIDIH I. TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan titik leleh beberapa zat Menentukan titik didih beberapa zat II. DASAR TEORI : A. TITIK LELEH Titik leleh didefinisikan sebagai temperatur dimana

Lebih terperinci

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang 1. Grafik antara tekanan gas y yang massanya tertentu pada volume tetap sebagai fungsi dari suhu mutlak x adalah... a. d. b. e. c. Menurut Hukum Gay Lussac menyatakan

Lebih terperinci

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar LOGO Stoikiometri Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar Konsep Mol Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut mol. 1 mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C 12,

Lebih terperinci