BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. difokuskan pada kemampuan siswa kelas VII-5 yang berjumlah 25 orang, yang terdiri dari 13

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. difokuskan pada kemampuan siswa kelas VII-5 yang berjumlah 25 orang, yang terdiri dari 13"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Gorontalo kelas VII dan lebih difokuskan pada kemampuan siswa kelas VII-5 yang berjumlah 25 orang, yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 12 orang perempuan dalam menceritakan tokoh idola, dan dalam proses pembelajaran tentang tokoh idola, terdapat tingkat kemampuan siswa yang bervariasi. Hal-hal yang diamati dalam penelitian ini adalah proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa. Dalam proses belajar mengajar, peneliti melihat langsung guru mengajar dengan memberikan materi tentang tokoh idola. Guru menyampaikan materi, mengelola kelas, serta berinteraksi dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Setelah selesai proses belajar mengajar dan mendapatkan hasil belajar siswa dalam menceritakan tokoh idola, maka tahap selanjutnya adalah menyajikan hasil belajar siswa dalam menceritakan tokoh idola secara keseluruhan dengan nilai 70 sebagai patokan dalam menentukan kualifikasi kemampuan dan menginterpretasi hasil penelitian. Untuk menentukan siswa berhasil atau tuntas dalam proses pembelajaran, maka siswa harus mencapai standar nilai 70. Jika siswa tidak mencapai target nilai 70, maka itu berarti siswa tersebut tidak mencapai standar seperti yang diharapkan. Nilai 70 merupakan nilai standar ketuntasan mata pelajaran Bahasa Indonesia yang ada di SMP Negeri 13 Gorontalo. Adapun aspek yang dinilai dalam penelitian ini adalah mengemukakan identitas tokoh, mengemukakan keunggulan tokoh, memberikan alasan mengidolakan tokoh dan menggunakan pilihan kata yang sesuai. Pada keempat aspek ini, peneliti memberikan skor pada masing-masing aspek, yaitu aspek mengemukakan identitas tokoh (skor 40), mengemukakan keunggulan tokoh (skor 20), memberikan alasan mengidolakan tokoh (skor 20) serta menggunakan pilihan kata yang sesuai (skor 20), skor nilai ini kemudian dikonversi

2 ke Penafsiran Acuan Patokan (PAP) dengan rentang nilai Selain itu, nilai standar yang harus dicapai siswa adalah 70. Jika siswa mendapat nilai kurang dari 70, maka siswa tersebut tidak berhasil atau tidak tuntas dalam proses pembelajaran. penelitian. Selanjutnya akan disajikan hasil penelitian berdasarkan aspek yang menjadi pokok 4.2 Hasil Kemampuan Siswa Menceritakan Tokoh Idola pada Aspek Mengemukakan Identitas Tokoh. Pada aspek mengemukakan identitas tokoh, penulis memberikan skor 40, karena pada aspek ini dinilai tentang beberapa hal yang terdapat dalam identitas tokoh yang diidolakan serta keruntutan isi identitas tokoh yang diceritakan. Adapun keruntutan isi identitas tokoh yang diceritakan dimulai dari nama lengkap, nama panggilan, tempat tanggal lahir, nama orang tua, agama, cita-cita, jika sudah menikah, menyebutkan nama istri serta anak dan awal karir tokoh yang diidolakan atau karir yang sedang atau yang pernah dijalani tokoh idola. Selain beberapa aspek pokok yang dinilai yang terdapat dalam identitas yang telah disebutkan sebelumnya, ada juga aspek lain yang menjadi tambahan penilaian terdapat dalam identitas, seperti alamat, pendidikan, jabatan, hobi serta makanan kesukaan. Berikut ini dipaparkan beberapa contoh hasil belajar siswa pada aspek mengemukakan identitas tokoh idola. (1) Anggi Anggriani Nurdin Asalamualaikum.Wr.Wb. Saya akan menceritakan tentang tokoh idola saya yaitu dari personel Boy Band asal Bandung yaitu Smash. Nama lengkap Rafael Landri Tanubrata nama panggilan Rafael atau kak Koko. Tempat tanggal lahir Garut 16 November Nama orang tua ayah, John Tanubrata, dan nama ibu, Nila Setiawan. Cita-citanya dari kecil yaitu menjadi koki terkenal. Awal karir kak Rafael dengan anak-anak Smash yaitu pertama mendapat gelar Boy Band terkenal di Indonesia dan pertama mereka manggung

3 yaitu di sebuah acara Inbox. Kak Rafael dan anak-anak Smash nerfeus banget karena secara hostnya para Treeji. Pada aspek mengemukakan identitas tokoh idola, Anggi Anggriani Nurdin mendapatkan nilai 90 dan termasuk dalam kategori baik sekali. Ia mendapat nilai 90 karena ia menyebutkan 6 identitas tokoh idola, seperti nama lengkap, nama panggilan, tempat tanggal lahir, nama orang tua, cita-cita, dan awal karir. Selain menyebutkan 6 identitas tokoh idola, saat menceritakan tokoh idola, Anggi menyebutkan identitas tokoh secara runtut, mulai dari nama panjang sampai awal karir, dan cara penceritaannya juga baik, tidak gugup saat tampil di depan kelas. (2) Tri Utami Suleman Asalamualaikum, Wr.Wb. Saya akan menceritakan tentang idola saya yang bernama panjang Eza Gionino. Eza lahir di Samarinda 10 Mei Sejak kelas 5 SD Eza pindah ke kota Malang dan juga memulai karirnya di kota ini tersebut. Eza mengawali karirnya dalam sebuah ajang pemilihan Cafer Boy sebuah majalah pada tahun Keinginannya untuk menjadi seorang aktor terkenal mendorongnya untuk terus berjuang tanpa mengenal lelah. Menjadi sebuah bintang bagi Eza tentu sudah menjadi pilihan meski awalnya ia mengaku tidak pernah bercita-cita menjadi seorang artis. Sejak kecil dia ingin bekerja bagian pariwisata, hanya saja waktu itu menurutnya ada kesempatan sehingga tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Pada aspek mengemukakan identitas tokoh idola, Tri Utami Suleman mendapatkan nilai 87,5 dan termasuk dalam kategori baik. Ia mendapatkan nilai 87,5 karena ia menyebutkan 5 identitas tokoh idola, seperti nama lengkap, nama panggilan, tempat tanggal lahir, cita-cita, dan awal karir. Selain menyebutkan 5 identitas tokoh, cara

4 penceritaannya juga cukup baik dan tidak gugup saat maju di depan kelas untuk memceritakan tokoh idola, hanya saja Tri Utami hanya menyebutkan beberapa identitas tokoh idola, yaitu 5 identitas. (3) Moh. Rafli Ntoma Asalamualaikum, Wr.Wb. Saya akan menceritakan tokoh idola saya yaitu Raffi Ahmad. Nama lengkap Raffi Farid Ahmad, Agama Islam, tempat tanggal lahir Bandung, Jawa Barat 17 Februari Pada aspek mengemukakan identitas tokoh, Moh. Rafli Ntoma mendapat nilai 80 dan termasuk dalam katergori baik. Ia mendapat nilai 80 karena ia hanya menyebutkan 4 identitas tokoh idola, yaitu nama panggilan, nama lengkap, agama dan tempat tanggal lahir. Saat menceritakan tokoh idolanya, Moh. Rafli Ntoma sangat percaya diri dan tidak gugup, hanya saja identitas yang disebutkan tidak runtut, yaitu dimulai dari nama panggilan, yang seharusnya dimulai dari nama lengkap, kemudian nama panggilan. Selain itu, setelah menyebutkan nama kemudian tempat tanggal lahir, nama orang tua, setelah itu agama, tapi Moh. Rafli Ntoma setelah menyebutkan nama lengkap, ia menyebutkan agama, serta tidak menyebutkan identitas tokoh yang lain, seperti nama orang tua, dan lain-lain. (4) Zein Fitriyani Lamusu Asalamualaikum, Wr.Wb. Saya akan menceritakan tokoh idola saya yang bernama Diki Mohammad Prasetya. Nama panggilan Diki. Tempat tanggal lahir Bandung 18 Juli Nama orang tua Sri Yeti Muliati. Pada aspek mengemukakan identitas tokoh, Zein Fitriyani Lamusu mendapatkan nilai 77,5 dan termasuk dalam kategori cukup. Ia mendapat nilai 77,5 karena ia hanya menyebutkan 4 identitas tokoh idola, yaitu nama lengkap, nama panggilan, tempat tanggal lahir dan nama orang tua. Dalam menceritakan tokoh idolanya, Zein cukup baik,

5 hanya saja ia tidak menyebutkan nama orang tua secara lengkap, ia hanya menyebutkan nama ibu, serta tidak menyebutkan identitas tokoh yang lain. (5) Tri Mulyadi Suleman Asalamualaikum, Wr.Wb. Saya akan menceritakan tokoh idola saya. Prof. Dr. Boediono. Lahir di Blitar, Jawa Timur 20 Februari Pada aspek mengemukakan identitas tokoh, Tri Mulyadi Suleman mendapatkan nilai 65 dan termasuk pada kategori kurang. Ia mendapatkan nilai 65 karena ia kurang menyebutkan identitas tokoh idola, ia hanya menyebutkan 2 identitas tokoh idola yaitu nama lengkap dan tempat tanggal lahir. Secara keseluruhan hasil analisis data pada aspek mengemukakan identitas tokoh idola, adalah sebagai berikut : Tabel 2 Kemampuan siswa menceritakan tokoh idola berdasarkan aspek mengemukakan identitas tokoh No. Nama Siswa Skor % Kategori 1. Agus Yunus Baik 2. Aldi Alfian Suleman 31 77,5 Cukup 3. Alfian Ramdhan Gani Dulialo 35 87,5 Baik 4. Fadhel Ramadhan Hidayat 37 92,5 Sangat Baik 5. Faisal Tuta Baik 6. Farid R. Karim Baik 7. Moh. Nasution Katili 37 92,5 Sangat Baik 8. Moh. Rafli Ntoma Baik 9. Moh. Reza Ismail Nanue Baik 10. Ramdan Nusi Sangat Baik 11. Rian Abdul Tanib 35 87,5 Baik 12. Rifki Kurnia Sudarmanto Sangat Baik 13. Tri Mulyadi Suleman Kurang 14. Anggi Anggriani Nurdin Sangat Baik 15. Dinda Kune Baik 16. Findi Saidi Baik 17. Fitri Nihali 35 87,5 Baik 18. Nurain Kurune 35 87,5 Baik 19. Nurlaila M. Anis Sangat Baik 20. Olin Husain Baik 21. Rita Yunus Baik

6 22. Sandra Wati Dumu Baik 23. Titin Ibrahim Baik 24. Tri Utami Suleman 35 87,5 Baik 25. Zein Fitriyani Lamusu 31 77,5 Cukup Jumlah 833 : ,5 : 25 Rata-rata 33,32 83,3 Baik Untuk mencari tingkat kemampuan siswa pada tabel 2 di atas, dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Tingkat kemampuan = Jumlah skor benar Jumlah skor ideal x 100 % Tabel 3 Hasil total perolehan nilai siswa dalam menceritakan tokoh idola berdasarkan aspek mengemukakan identitas tokoh Kualifikasi Jumlah Siswa % Ket Sangat Baik 6 24% Baik 16 64% Cukup 2 8% Kurang 1 4% Kurang Sekali 0 0% 0-21 Jumlah % Untuk menghitung hasil total perolehan nilai siswa pada tabel 3 di atas, menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut : Hasil total = Jumlah siswa yang dapat kualifikasi Jumlah seluruh siswa x 100 % Berdasarkan tabel di atas, dari 25 siswa kelas VII-5 SMP Negeri 13 Gorontalo, 6 orang siswa termasuk dalam kategori sangat baik (24%), kemudian 16 orang siswa termasuk dalam kategori baik (64%), 2 orang siswa termasuk dalam kategori cukup (8%), dan 1 orang siswa yang termasuk dalam kategori kurang (4%). Secara keseluruhan nilai siswa adalah 83,3 dan berada pada kategori baik. Jadi, kemampuan siswa kelas VII-5 SMP Negeri 13 Gorontalo

7 dalam mengemukakan identitas tokoh idola tergolong dalam kategori baik, dan siswa sudah mampu pada aspek mengemukakan identitas tokoh idola. 4.3 Hasil Kemampuan Siswa Menceritakan Tokoh Idola pada Aspek Mengemukakan Keunggulan Tokoh. Keunggulan tokoh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kelebihan yang dimiliki oleh seseorang yang menyebabkan ia disukai, disenangi dan dikagumi oleh orang lain. Pada aspek keunggulan tokoh, penulis memberikan skor 20, karena pada aspek ini tidak terlalu banyak yang diceritakan, hanya keunggulan yang dimiliki oleh seorang tokoh yang menyebabkan ia diidolakan, keunggulan tersebut seperti prestasi yang diraih oleh tokoh, jabatan, keahlian, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kelebihan yang dimiliki oleh seorang tokoh, yang menyebabkan ia diidolakan. Untuk mendapatkan skor 20, siswa harus menyebutkan maksimal 5 keunggulan tokoh dan minimal 1 keunggulan tokoh. Berikut ini dipaparkan beberapa contoh hasil belajar siswa pada aspek mengemukakan keunggulan tokoh idola. (1) Aldi Alfian Suleman Tokoh idola : Mohammad Yusuf Kalla Keunggulan : Pada masa pemerintahan presiden Abdulrahman Wahid, Yusuf Kalla dipercayakan selama kurang kurang dari setahun 1999 sampai 2000 sebagai menteri perindustrian dan perdagangan RI, merangkap kepala bulog. Selain tugas-tugas sebagai menkokesra Yusuf Kalla telah meletakkan kerangka perdamaian di daerah konflik Posso, Sulawesi Tengah, dan Ambon Maluku. Pada aspek mengemukakan keunggulan tokoh, Aldi Alfian Suleman mendapatkan nilai 95 dan termasuk dalam kategori baik sekali. Ia mendapatkan nilai 95 karena ia

8 mengemukakan 5 keunggulan tokoh idola, seperti jabatan yang pernah didapat oleh tokoh idola, serta prestasi yang pernah diraih oleh tokoh idolanya tersebut. (2) Faisal Tuta Tokoh idola : Lionel Andreas Messi Keunggulan : Debut pertama Messi di Barcelona FC dimulai pada tahun 2004 di mana dia mencetak rekor sebanyak sebagai pemain termuda yang pernah mencetak gol pada liga sejak saat itu. Messi bermain pada posisi penting setiap musim dan telah memenangkan trofi bergengsi bersama Barcelona. Messi memenangkan penghargaan sebagai pemain terbaik dua tahun berturut-turut pada tahun 2007 dan Pada aspek mengemukakan keunggulan tokoh, Faisal Tuta mendapatkan nilai 85 dan termasuk dalam kateori baik. Ia mendapatkan nilai 85 karena ia mengemukakan sebagian keunggulan tokoh idola, yaitu 3 keunggulan. Keunggulan tokoh yang disebutkan seperti keahlian tokoh idola, prestasi yang pernah diraih oleh tokoh idola, serta penghargaan yang pernah diperolehnya sebagai pemain bola terbaik. Bahkan, sampai saat ini, Lionel Messi masih tercatat sebagai pemain terbaik di negaranya, yaitu Argentina. (3) Nurain Kurune Tokoh idola : Sri Azhari Sekarwati. Keunggulannya, mendapat kesempatan saat dia mengikuti berbagai lomba menari dan menjadi penari terkenal dan banyak diidolakan orang banyak. Pada aspek mengemukakan keunggulan tokoh, Nurain Kurune mendapatkan nilai 80 dan termasuk dalam kategori baik. Ia mendapatkan nilai 80 karena ia mengemukakan sebagian keunggulan tokoh yaitu 3 keunggulan tokoh, yang dilihat dari segi prestasi dan menjadi idola orang banyak (4) Farid R. Karim Tokoh idola : Suharti Dama

9 Keunggulan : Menjadi Guru yang terfavorit di SMP Negeri 13 Gorontalo. Pada aspek mengemukakan keunggulan tokoh idola, Farid R. Karim mendapatkan nilai 60 dan termasuk dalam kategori kurang. Ia mendapatkan nilai 60 karena ia kurang mengemukakan keunggulan tokoh idola, yaitu hanya 1 keunggulan tokoh, yang dilihat dari prestasi yang diraih oleh tokoh idola. (5) Sandra Wati Dumu Tokoh idola : Bisma Karisma Keunggulan : Tidak mengemukakan keunggulan tokoh idola Pada aspek mengemukakan keunggulan tokoh idola, Sandra Wati Dumu mendapatkan nilai 50 dan termasuk dalam kategori kurang sekali. Ia mendapatkan niali 50 karena ia tidak mengemukakan keunggulan tokoh, dan diantara 25 orang siswa, hanya Sandra Wati Dumu yang mendapat nilai paling rendah karena tidak mengemukakan keunggulan tokoh idola. Secara keseluruhan hasil analisis data pada aspek mengemukakan keunggulan tokoh idola, adalah sebagai berikut : Tabel 4 Kemampuan siswa menceritakan tokoh idola berdasarkan aspek mengemukakan Keunggulan tokoh No. Nama siswa Skor % Kategori 1. Agus Yunus Cukup 2. Aldi Alfian Suleman Sangat Baik 3. Alfian Ramdhan Gani Dulialo Sangat Baik 4. Fadhel Ramadhan Hidayat Sangat Baik 5. Faisal Tuta Baik 6. Farid R. Karim Kurang 7. Moh. Nasution Katili Cukup 8. Moh. Rafli Ntoma Cukup 9. Moh. Reza Ismail Nanue Kurang 10. Ramdan Nusi Sangat Baik 11. Rian Abdul Tanib Baik 12. Rifki Kurnia Sudarmanto Kurang 13. Tri Mulyadi Suleman Sangat Baik 14. Anggi Anggriani Nurdin Cukup 15. Dinda Kune Kurang

10 16. Findi Saidi Baik 17. Fitri Nihali Baik 18. Nurain Kurune Baik 19. Nurlaila M. Anis Cukup 20. Olin Husain Kurang 21. Rita Yunus Kurang 22. Sandra Wati Dumu Kurang Sekali 23. Titin Ibrahim Kurang 24. Tri Utami Suleman Kurang 25. Zein Fitriyani Lamusu Kurang Jumlah 361 : : 25 Rata-rata 14,4 72,2 Cukup Untuk mencari tingkat kemampuan siswa pada tabel 4 di atas, dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Tingkat kemampuan = Jumlah skor benar x 100 % Jumlah skor ideal Tabel 5 Hasil total perolehan siswa dalam menceritakan tokoh idola berdasarkan aspek mengemukakan keunggulan tokoh kualifikasi Jumlah siswa % Ket Sangat Baik 5 20% Baik 5 20% Cukup 5 20% Kurang 9 36% Kurang Sekali 1 4% 0 10 Jumlah % Untuk menghitung hasil total perolehan nilai siswa pada tabel 4 di atas, menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut : Hasil total = Jumlah siswa yang dapat kualifikasi x 100 % Jumlah seluruh siswa Berdasarkan tabel di atas, dari 25 siswa kelas VII-5 SMP Negeri 13 Gorontalo, 5 orang siswa termasuk dalam kategori sangat baik (20%), 5 orang siswa termasuk dalam kategori baik (20%), 5 orang siswa termasuk dalam kategori cukup (20%), 9 orang siswa

11 termasuk dalam kategori kurang (36%) dan 1 orang siswa termasuk dalam kategori kurang sekali (4%). Secara keseluruhan nilai siswa adalah 72,2 dan termasuk kategori cukup. Jadi, kemampuan siswa kelas VII-5 SMP Negeri 13 Gorontalo dalam mengemukakan keunggulan tokoh idola tergolong pada kategori cukup, dan siswa sudah mampu pada aspek mengemukakan keunggulan tokoh idola. 4.4 Hasil Kemampuan Siswa Menceritakan Tokoh Idola pada Aspek Memberikan Alasan Mengidolakan Tokoh. Pada aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh, penulis memberikan skor 20. Pada aspek ini, siswa mengemukakan alasan mengapa ia mengidolakan tokoh, alasan tersebut dapat berupa penilaian siswa terhadap penampilan fisik, sifat atau kepribadian yang dimiliki, prestasi serta keterampilan yang dimiliki oleh tokoh yang diidolakan siswa. Untuk memperoleh skor 20, siswa harus memberikan maksimal 4 alasan dan minimal 1 alasan mereka mengidolakan tokoh. Berikut ini dipaparkan beberapa contoh hasil belajar siswa pada aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh idola. (1) Titin Ibrahim Tokoh idola : Tri Utami Suleman, Alasan mengidolakan : baik, cantik, pintar dan banyak mendapat rengking satu di dalam kelas. Pada aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh, Titin Ibrahim mendapatkan nilai 95 dan termasuk dalam kategori baik sekali. Ia mendapatkan nilai 95 karena ia memberikan 4 alasan mengapa ia mengidolakan tokoh, dan dengan menyebutkan 4 alasan, dia sudah memberikan maksimal alasannya. Alasan yang diberikan didasarkan

12 atas penilaian siswa terhadap sifat atau kepribadian tokoh, penampilan fisik, serta prestasi yang diraih oleh tokoh idola. (2) Fitri Nihali Tokoh idola : Mohammad Reza Anugerah. Alasan mengidolakannya, karena orangnya baik, ramah dan ganteng. Pada aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh, Fitri Nihali mendapatkan nilai 80 dan termasuk dalam kategori baik. Ia mendapatkan nilai 80 karena ia memberikan beberapa alasan mengapa ia mengidolakan tokoh, yaitu 3 alasan. Alasan yang diberikan didasarkan atas penilaian siswa terhadap sifat atau kepribadian dan penampilan fisik tokoh idola. (3) Rian Abdul Tanib Tokoh idola : Soeharto Alasan mengidolakannya baik, rajin dan berani. Pada aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh, Rian Abdul Tanib mendapatkan nilai 80 dan termasuk dalam kategori baik. Ia mendapatkan nilai 80 karena ia memberikan beberapa alasan mengapa ia mengidolakan tokoh, yaitu 3 alasan. Alasan yang diberikan didasarkan atas penilaian siswa terhadap sifat atau kepribadian tokoh idola. (4) Nurlaila M. Anis Tokoh idola : Nikita Purnama Willy Alasan mengidolakan dia yaitu cantik dan banyak diidami banyak orang. Pada aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh, Nurlaila M. Anis mendapatkan nilai 70 dan termasuk dalam kategori cukup. Ia mendapatkan nilai 70 karena ia hanya memberikan sebagian alasan mengapa ia mengidolakan tokoh, yaitu 2 alasan. Alasan yang diberikan didasarkan atas penilaian siswa terhadap penampilan fisik dan diidami oleh banyak orang. (5) Rifki Kurnia Sudarmanto

13 Tokoh idola : Budi Suprianto mengidolakannya yaitu saya ingin bercita-cita menjadi pemain bulu tangkis. Alasan Pada aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh, Rifki Kurnia Sudarmanto mendapat nilai 60 dan termasuk dalam kategori kurang. Ia mendapatkan nilai 60 karena ia kurang memberikan alasan mengapa ia mengidolakan tokoh, yaitu hanya 1 alasan. Alasan yang diberikan didasarkan atas penilaian siswa terhadap keahlian yang dimiliki tokoh idola yang membuat siswa yang bersangkutan bercita-cita ingin menjadi seperti tokoh idolanya yaitu seorang pemain bulu tangkis. Secara keseluruhan hasil analisis data pada aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh adalah sebagai berikut : Tabel 6 Kemampuan siswa menceritakan tokoh idola berdasarkan aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh No. Nama siswa Skor % Kategori 1. Agus Yunus Kurang 2. Aldi Alfian Suleman Kurang 3. Alfian Ramdhan Gani Dulialo Kurang 4. Fadhel Ramadhan Hidayat Kurang Sekali 5. Faisal Tuta Cukup 6. Farid R. Karim Kurang Sekali 7. Moh. Nasution Katili Kurang 8. Moh. Rafli Ntoma Cukup 9. Moh. Reza Ismail Nanue Cukup 10. Ramdan Nusi Kurang 11. Rian Abdul Tanib Baik 12. Rifki Kurnia Sudarmanto Kurang 13. Tri Mulyadi Suleman Baik 14. Anggi Anggriani Nurdin Sangat Baik 15. Dinda Kune Kurang 16. Findi Saidi Cukup 17. Fitri Nihali Baik 18. Nurain Kurune Sangat Baik 19. Nurlaila M. Anis Cukup 20. Olin Husain Kurang 21. Rita Yunus Cukup 22. Sandra Wati Dumu Kurang Sekali 23. Titin Ibrahim Sangat Baik 24. Tri Utami Suleman Cukup 25. Zein Fitriyani Lamusu Kurang Jumlah 345 : : 25

14 Rata-rata 13,8 69 Kurang Untuk mencari tingkat kemampuan siswa pada tabel 6 di atas, dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Tingkat kemampuan = Jumlah skor benar x 100 % Jumlah skor ideal Tabel 7 Hasil total perolehan siswa dalam menceritakan tokoh idola berdasarkan aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh idola Kualifikasi Jumlah Siswa % Ket Sangat Baik 3 12% Baik 3 12% Cukup 7 28% Kurang 9 36% Kurang Sekali 3 12% 0 10 Jumlah % Untuk menghitung hasil total perolehan nilai siswa pada tabel 7 di atas, menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut : Hasil total = Jumlah siswa yang dapat kualifikasi Jumlah seluruh siswa x 100 % Berdasarkan tabel di atas, dari 25 siswa kelas VII-5 SMP Negeri 13 Gorontalo, 3 orang siswa termasuk dalam kategori sangat baik (12%), 3 orang siswa termasuk dalam kategori baik (12%), 7 orang siswa termasuk dalam kategori cukup (28%), 9 orang termasuk dalam kategori kurang (36%) dan 3 orang termasuk dalam kategori kurang sekali (12%). Secara keseluruhan nilai siswa adalah 69 dan termasuk dalam kategori kurang. Jadi, kemampuan siswa kelas VII-5 SMP Negeri 13 Gorontalo dalam memberikan alasan mengidolakan tokoh tergolong pada kategori kurang dan belum memenuhi kriteria ketuntasan yaitu 70. Jadi, kemampuan siswa pada aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh termasuk dalam kategori kurang.

15 4.5 Kemampuan Siswa Menceritakan Tokoh Idola dengan Menggunakan Pilihan Kata yang Sesuai. Pada aspek menceritakan tokoh idola dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai, penulis memberikan skor 20. Pada aspek ini, penulis menilai penggunaan pilihan kata oleh siswa pada saat menceritakan tokoh idola, apakah bermakna tepat dan selaras (cocok penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan tentang tokoh idola. Pada aspek ini, penulis menilai apakah siswa menggunakan pilihan kata yang tepat dan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia serta sesuai dengan kalimat yang digunakan. Untuk mendapatkan skor 20, siswa harus menggunakan pilihan kata yang sesuai (tidak salah dalam menggunakan pilihan kata) dan minimal terdapat 3 kesalahan saja dalam penggunaan pilihan kata untuk termasuk dalam kategori cukup dan memenuhi nilai kriteria ketuntasan yaitu 70, jika terdapat lebih dari 3 kesalahan maka siswa akan termasuk dalam kategori kurang bahkan kurang sekali dan tidak tuntas dalam aspek ini. Berikut ini dipaparkan beberapa contoh hasil belajar siswa pada aspek menceritakan tokoh idola dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai. (1) Ramdan Nusi Asalamualaikum, Wr.Wb. Saya akan menceritakan tokoh idola saya yang bernama Jusuf Habibie. Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare Sulawesi Selatan pada tanggal 25 Juni Beliau merupakan anak ke empat dari delapan bersaudara. Pasangan Hj.Abdul Jalil Habibie dan A. Tuti Marini Sumoryodo. Habibie yang menikahi dengan Hasri Aiunun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai 2 orang putra yaitu Ilham Akbar dan Maria Kemai. Keunggulan, Habibie 20 tahun menjabat menteri negara distrik, kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN industri strategis, dipilih MPR menjadi wakil presiden Republik Indonesia dan disumpah oleh ketua Mahkamah Agung menjadi

16 Presiden RI menggantikan Soeharto. Alasan saya memilih dia, baik. Sampai di sini dulu tokoh idola saya, Wasalamualaikum, Wr.Wb. Pada aspek menceritakan tokoh idola dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai, Ramdan Nusi mendapatkan nilai 95 dan termasuk dalam kategori baik sekali. Ia mendapatkan nilai 95 karena pada saat menceritakan tokoh idola, tidak terdapat kesalahan pada penggunaan pilihan kata (sudah sesuai). (2) Olin Husain Asalamualaikum, Wr.Wb. Saya akan menceritakan tokoh idola saya yaitu Melan Sukanta. Nama panggilan Rara. Tempat tanggal lahir Belanda 6 Januari Nama orang tua Ruli Sukanta dan Yuli Subrata. Keunggulannya yaitu jago dalam bernyanyi. Alasannya, orangnya baik. Terima kasih. Pada aspek menceritakan tokoh idola dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai, Olin Husain mendapatkan nilai 95 dan termasuk dalam kategori baik sekali. Ia mendapatkan nilai 95 karena pada saat menceritakan tokoh idola, tidak terdapat kesalahan pada penggunaan pilihan kata (sudah sesuai). (3) Fadhel Ramadhan Hidayat Asalamualaikum, Wr.Wb. saya akan mengidolakan Jenderal TNI Susilo Bambang Yudhoyono, lahir, Pacitan Jawa Timur 9 september Agama Islam, jabatan Presiden Republik Indonesia ke-6. Isteri, Rusdiana Herawati, puteri ke-3 alm Jenderal Purn.Sarwo Edhi Wibowo, anak Agus Harimurti Yudhoyono dan Edi Baskoro Yudhoyono. Ayah letnan satu, ibu Siti Habiba. Pangdam dua Sriwijaya 1996 sekaligus ketua bakostanata, ketua fraksi ABRI MPR sidang istimewa MPR 1908, kepala staf toritorial,

17 Mengkopolkam pemerintah.alasan, pintar, ganteng, jujur. Demikian tokoh idola saya Wabillahi Taufik Walhidayah Wassalamu Laikum wr.wb. Pada aspek menggunakan pilihan kata yang sesuai, Fadhel Ramadhan Hidayat mendapatkan nilai 90 dan termasuk dalam kategori baik sekali. Ia mendapatkan nilai 90 karena saat menceritakan tokoh idolanya terdapat 1 kesalahan yaitu pada kalimat saya akan mengidolakan, kesalahannya adalah kesalahan penggunaan kalimat, seharusnya ia menggunakan kalimat saya akan menceritakan tokoh idola saya, pada kalimat yang digunakannya bermakna seolah ia baru akan mengidolakaan Jenderal TNI Susilo Bambang Yudhoyono, seharusnya ia menggunakan kalimat saya akan menceritakan tokoh idola saya yang bermakna bahwa ia akan menceritakan seorang tokoh yang ia idolakan yaitu Jenderal TNI Susilo Bambang Yudhoyono. (4) Nurlaila M. Anis Asalamualaikum, Wr.Wb. Saya akan menceritakan tokoh idola saya yaitu Nikita Purnama Willy. Tempat tanggal lahir, Jakarta 29 Juni Agama Islam. Alamat, jalan Jaki Waringin Jakarta Timur. Orang tua Herni Willy, Yora Febrine. Hobi shopping, bernyanyi, baca buku, koleksi parfum. Keunggulannya pintar bernyanyi dan banyak mengikuti syuting. Alasan saya mengidolakan dia yaitu cantik dan banyak diidami banyak orang. Terima kasih. Pada aspek menceritakan tokoh idola dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai, Nurlaila M. Anis mendapatkan nilai 75 dan termasuk dalam kategori baik. Ia mendapatkan nilai 75 karena saat menceritakan tokoh idolanya terdapat 3 kesalahan penggunaan pilihan kata, yaitu menggunakan kata dalam Bahasa Inggris shopping, menggunakan kata yang sama dalam satu kalimat banyak diidami banyak orang dan

18 penggunaan kata yang kurang tepat diidami, seharusnya ia menggunakan kata dalam Bahasa Indonesia yaitu berbelanja, dan pada kalimat banyak diidami banyak orang, seharusnya ia hanya menggunakan 1 kata banyak kemudian kata diidami diganti dengan kata dikagumi dan ditambah dengan kata oleh, dan kalimatnya akan menjadi seperti ini Alasan saya mengidolakan dia yaitu cantik dan dikagumi oleh banyak orang. dengan menggunakan kalimat ini, maka makna kalimatnya akan lebih jelas yaitu ia mengagumi Nikita Willy karena Nikita memiliki wajah yang cantik dan dikagumi (disenangi) oleh banyak orang. (5) Agus Yunus Asalamualaikum.Wr.Wb. Saya akan menceritakan tokoh idola saya yaitu Cristiano Ronaldo. Nama lengkap Cristiano Ronaldo Dos Santos Afeiro lebih dikenal dengan nama Cristian Ronaldo lahir pada tanggal 5 Februari 1985 di Santo Antonio Portugal. Cristian Ronaldo merupakan pemain bintang dunia yang pada saat ini bermain untuk klub Real Madrid Fc. Ronaldo bermain pada posisi sayap atau penyerang dan merupakan kapten team Nasional Portugal. Keunggulannya, sejak tahun 2006 Ronaldo mulai menjadi perhatian dunia di mana dia berhasil mencetak 20 gol pada tahun itu dan berhasil membawa Manchester United untuk menang pada Liga Inggris. Alasan saya mengidolakannya, ia pintar membawa bola. Demikian tokoh idola saya. Wabillahi Taufik Walhidayah WassalamuaLaikum wr.wb. Pada aspek menceritakan tokoh idola, Agus Yunus mendapatkan nilai 75 dan termasuk dalam kategori cukup. Ia mendapatkan nilai 75 karena saat menceritakan tokoh idola terdapat beberapa kesalahan penggunaan pilihan kata yaitu pada kata di mana dan membawa. Pada kata dimana seharusnya ia menggunakan kata karena, dan kalimatnya akan menjadi keunggulannya, sejak tahun 2006 Ronaldo mulai menjadi

19 perhatian dunia karena dia berhasil mencetak 20 gol pada tahun itu. Dan pada kata membawa dapat diganti dengan kata membuat dan dihilangkan kata untuk, dan kalimatnya menjadi berhasil membuat Manchester United menang pada Liga Inggris. Demikian halnya dengan kata membawa pada kalimat berikutnya, dapat diganti dengan kata menggiring, dan kalimatnya menjadi alasan saya mengidolakannya, ia pintar menggiring bola. Kata membawa bola dalam olahraga sepak bola yang dimaksud oleh Agus Yunus berarti menggiring bola untuk ditendang ke gawang lawan hingga menjadi gol, tetapi dalam Kaidah Bahasa Indonesia, penggunaan kata membawa bermakna seseorang membawa sesuatu yang dipegang atau dijinjing oleh salah satu anggota tubuh yaitu tangan. Jadi, penggunaan kata membawa bola oleh Agus Yunus belum tepat penggunaannya. Secara keseluruhan hasil analisis data pada aspek menggunakan pilihan kata yang sesuai adalah sebagai berikut : Tabel 8 Kemampuan siswa menceritakan tokoh idola berdasarkan aspek pilihan kata No. Nama siswa Skor % Kategori 1. Agus Yunus Cukup 2. Aldi Alfian Suleman Sangat Baik 3. Alfian Ramdhan Gani Dulialo Sangat Baik 4. Fadhel Ramadhan Hidayat Sangat Baik 5. Faisal Tuta Baik 6. Farid R. Karim Sangat Baik 7. Moh. Nasution Katili Baik 8. Moh. Rafli Ntoma Sangat Baik 9. Moh. Reza Ismail Nanue Sangat Baik 10. Ramdan Nusi Sangat Baik 11. Rian Abdul Tanib Sangat Baik 12. Rifki Kurnia Sudarmanto Sangat Baik 13. Tri Mulyadi Suleman Sangat Baik 14. Anggi Anggriani Nurdin Kurang 15. Dinda Kune Sangat Baik 16. Findi Saidi Sangat Baik 17. Fitri Nihali Sangat Baik 18. Nurain Kurune Sangat Baik 19. Nurlaila M. Anis Cukup 20. Olin Husain Sangat Baik yang sesuai

20 21. Rita Yunus Sangat Baik 22. Sandra Wati Dumu Baik 23. Titin Ibrahim Sangat Baik 24. Tri Utami Suleman Sangat Baik 25. Zein Fitriyani Lamusu Sangat Baik Jumlah 446 : : 25 Rata-rata 17,84 89,2 Baik Untuk mencari tingkat kemampuan siswa pada tabel 8 di atas, dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Tingkat kemampuan = Jumlah skor benar x 100 % Jumlah skor ideal Tabel 9 Hasil total perolehan siswa dalam menceritakan tokoh idola berdasarkan aspek menggunakan pilihan kata yang sesuai Kualifikasi Jumlah Siswa % Ket Sangat Baik 19 76% Baik 3 12% Cukup 2 8% Kurang 1 4% Kurang Sekali 0 0% 0 10 Jumlah % Untuk menghitung hasil total perolehan nilai siswa pada tabel 9 di atas, menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut : Hasil total = Jumlah siswa yang dapat kualifikasi Jumlah seluruh siswa x 100 % Berdasarkan tabel di atas, dari 25 siswa kelas VII-5 SMP Negeri 13 Gorontalo, 19 orang siswa termasuk dalam kategori sangat baik (76%), 3 orang siswa berada pada kategori baik (12%), 2 orang siswa berada pada kategori cukup (8%), 1 orang termasuk dalam kategori kurang (4%) dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori kurang sekali. Secara keseluruhan nilai siswa adalah 89,2 dan berada pada kategori baik. Jadi, kemampuan siswa kelas VII-5 SMP Negeri 13 Gorontalo dalam menceritakan tokoh idola dengan

21 menggunakan pilihan kata yang sesuai tergolong pada kategori baik, dan siswa sudah mampu pada aspek menggunakan pilihan kata yang sesuai. 4.6 Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data, peneliti mengklasifikasikan, mengurutkan serta medeskripsikan hasil total kemampuan siswa dari semua aspek yang dinilai, yaitu dari aspek identitas tokoh idola, keunggulan tokoh idola, alasan mengidolakan tokoh serta penggunaan pilihan kata yang tepat dalam menceritakan tokoh idola. Hasil total penilaian kemampuan siswa menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas dan keunggulan tokoh serta alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai adalah sebagai berikut :. Tabel 10 Kemampuan siswa menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas dan keunggulan tokoh serta alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai Indikator Penilaian Nama Siswa Total Rata-rata Kategori Identitas Keunggulan Alasan Diksi Agus Yunus ,25 Cukup Aldi Alfian Suleman 77, ,5 80,62 Baik Alfian Ramdhan G. Dulialo 87, ,5 83,12 Baik Fadhel Ramadhan Hidayat 92, ,5 80,62 Baik Faisal Tuta ,25 Baik Farid R. Karim ,25 Cukup Moh. Nasution Katili 92, ,5 75,62 Cukup Moh. Rafli Ntoma ,75 Cukup Moh. Reza Ismail Nanue Cukup. Ramdan Nusi Baik. Rian Abdul Tanib 87, ,5 86,87 Baik. Rifki Kurnia Sudarmanto Cukup. Tri Mulyadi Suleman ,5 Baik. Anggi Anggriani Nurdin ,75 Cukup

22 . Dinda Kune ,75 Cukup. Findi Saidi ,25 Baik. Fitri Nihali 87, ,5 86,87 Baik. Nurain Kurune 87, ,5 88,12 Baik. Nurlaila M. Anis ,25 Cukup. Olin Husain ,75 Cukup. Rita Yunus ,25 Cukup. Sandra Wati Dumu Cukup. Titin Ibrahim ,5 Baik. Tri Utami Suleman 87, ,5 78,12 Cukup. Zein Fitriyani Lamusu 77, ,5 73,12 Cukup Jumlah 2082, ,5 1973,46 Persentasi 83,3 72, ,2 313,7 78,93 Cukup Berdasarkan hasil total nilai yang diperoleh siswa dalam satu kompetensi dasar yaitu menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas dan keunggulan tokoh serta alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai, maka dapat diketahui bahwa secara keseluruhan (rata-rata) nilai yang diperoleh siswa ádalah 78,93 dan termasuk dalam kategori cukup. Adapun total jumlah siswa yang mendapat kategori kurang sekali, kurang, cukup, baik dan baik sekali dalam menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas dan keunggulan tokoh serta alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai ádalah sebagai berikut: Tabel 11 Hasil total perolehan siswa dalam menceritakan tokoh idola idola dengan mengemukakan identitas dan keunggulan tokoh serta alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai No. Kualifikasi Jumlah Siswa % 1. Sangat Baik 0 0% 2. Baik 11 44% 3. Cukup 14 56% 4. Kurang 0 0% 5. Kurang Sekali 0 0% Jumlah % Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 25 siswa kelas VII-5 SMP Negeri 13 Gorontalo, tidak ada siswa termasuk dalam kategori sangat baik (0%), 11 orang siswa temasuk dalam kategori baik (44%), 14 orang siswa termasuk dalam kategori cukup

23 (56%), dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori kurang dan kurang sekali. Dari hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa termasuk dalam kategori baik dan cukup, tapi lebih banyak siswa yang termasuk dalam kategori cukup yaitu 14 orang siswa (56%), hal ini sesuai dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas VII-5 SMP Negeri 13 Gorontalo yaitu 78,93 yang juga termasuk dalam kategori cukup. Walaupun demikian, dari 25 siswa kelas VII-5, ada 1 orang yang tidak tuntas dalam pembelajaran ini karena hanya mendapat nilai 65, sedangkan kriteria ketuntasan yaitu mendapat nilai 70, Namun ia termasuk dalam kategori cukup. Jadi, kemampuan siswa kelas VII-5 dalam menceritakan tokoh idola idola dengan mengemukakan identitas dan keunggulan tokoh serta alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai termasuk dalam kategori cukup, dan secara keseluruhan siswa sudah mampu dalam pembelajaran ini. Hasil pencapaian siswa yang mendapat kategori baik, bahkan secara keseluruhan mendapat kategori cukup, dipengaruhi oleh kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam data hasil belajar siswa yang hal ini juga turut mempengaruhi keberhasilan maupun ketidakberhasilan suatu proses pembelajaran. Adapun kesalahan-kesalahan yang penulis temukan pada hasil belajar siswa adalah sebagai berikut : 1. Kesalahan yang ditemukan pada aspek mengemukakan identitas tokoh idola antara lain, (a) hanya mengemukakan sebagian identitas tokoh idola, (b) kurang mengemukakan identitas tokoh, (c) tidak berurutnya identitas tokoh idola yang disebutkan dan (d) menyebutkan aspek yang terdapat dalam identitas tokoh tapi tidak menyebutkan bagian dari aspek tersebut, seperti menyebutkan nama ayah dari tokoh idola tapi tidak menyebutkan nama ibunya, begitupun sebaliknya. 2. Kesalahan yang ditemukan pada aspek mengemukakan keunggulan tokoh idola antara lain, (a) hanya mengemukakan sebagian keunggulan tokoh idola, (b) kurang

24 mengemukakan keunggulan tokoh idola, (c) tidak mengemukakan keunggulan tokoh idola dan (d) tidak sesuainya keunggulan tokoh idola yang disebutkan. 3. Kesalahan yang ditemukan pada aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh idola antara lain, (a) hanya memberikan sebagian alasan tokoh idola, (b) kurang memberikan alasan mengidolakan tokoh idola, (c) tidak memberikan alasan mengidolakan tokoh idola dan (d) tidak sesuainya alasan yang diberikan mengapa mengidolakan tokoh tersebut. 4. Kesalahan yang ditemukan pada aspek menggunakan pilihan kata yang tepat antara lain, (a) terdapat beberapa kesalahan dalam penggunaan pilihan kata, (b) siswa menggunakan kata dari Bahasa Inggris, (c) siswa menggunakan kata yang tidak baku, (d) siswa menggunakan kata yang kurang tepat dalam kalimat, (d) siswa menggunakan 2 kata yang sama dalam kalimat (e) siswa menggunakan kalimat yang tidak lengkap dan (f) siswa menggunakan kalimat yang kurang sesuai dengan kalimat yang lain. Selain kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam data hasil belajar siswa, berdasarkan pengamatan langsung saat guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 13 Gorontalo memberikan materi, terdapat juga hambatan yang turut mempengaruhi keberhasilan suatu proses pembelajaran, khususnya pembelajaran menceritakan tentang tokoh idola. Adapun hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kurangnya minat siswa dalam keterampilan berbicara dibandingkan dengan keterampilan berbahasa lainnya. 2. Siswa dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru sekedar hanya untuk memenuhi tugas tersebut. 3. Siswa merasa takut, malu dan enggan ketika ditunjuk untuk menceritakan tokoh idolanya. 4. Siswa merasa gugup dan canggung ketika berbicara di depan kelas

25 5. Masih kentalnya dialek bahasa daerah pada setiap kegiatan berbicara pada siswa. 6. Kurangnya latihan dalam menceritakan tokoh idola.

Danang Budi Susetyo LEARN FROM FOOTBAL

Danang Budi Susetyo LEARN FROM FOOTBAL Danang Budi Susetyo Danang Budi Susetyo @danangsusetyo danang.geodet@gmail.com LEARN FROM FOOTBAL Inspirasi & Motivasi Kehidupan dari Sisi Lain Sepak Bola Penerbit Nida Dwi Karya Publishing 2 Learn From

Lebih terperinci

Biografi Presiden Megawati Soekarnoputri. Oleh Otto Ismail Rabu, 05 Desember :20

Biografi Presiden Megawati Soekarnoputri. Oleh Otto Ismail Rabu, 05 Desember :20 Bernama Lengkap Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri atau akrab di sapa Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Sebelum diangkat sebagai presiden, beliau adalah Wakil Presiden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi hasil penelitian tentang kemampuan mengomentari buku cerita

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi hasil penelitian tentang kemampuan mengomentari buku cerita 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi hasil penelitian tentang kemampuan mengomentari buku cerita yang dibaca dengan alasan logis oleh peserta didik kelas VII/10

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak digemari masyarakat di Indonesia. Perkembangan prestasi sepakbola di Indonesia nampaknya masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan sepak bola sudah tidak asing lagi di negara kita maupun di seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria maupun wanita bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dan tim yang menyatu dalam sebuah kerja sama keseluruhan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. individu dan tim yang menyatu dalam sebuah kerja sama keseluruhan. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat populer. Olahraga permainan ini merupakan gabungan dari beberapa teknik individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan manfaat bagi berbagai pihak. Suatu aktifitas yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan manfaat bagi berbagai pihak. Suatu aktifitas yang dilakukan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktifitas manusia di era modern saat ini menunjukkan perkembangan kegiatan yang sangat baik karena diiringi oleh perkembangan pemahaman dan penalaran yang maju. Kegiatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Mulai dari anak-anak,

I. PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Mulai dari anak-anak, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Mulai dari anak-anak, remaja, sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-masing oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-masing oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-masing oleh sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang, lapangan sepakbola berbentuk segi empat yang

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dg Paskibraka, di Jakarta, tgl.18 Agt 2014 Senin, 18 Agustus 2014

Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dg Paskibraka, di Jakarta, tgl.18 Agt 2014 Senin, 18 Agustus 2014 Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dg Paskibraka, di Jakarta, tgl.18 Agt 2014 Senin, 18 Agustus 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURAHIM PRESIDEN RI DENGAN PASKIBRAKA, PASUKAN

Lebih terperinci

BAB II PENGALAMAN KOMUNIKASI PADA HUBUNGAN PERNIKAHAN DENGAN PRIA YANG BERUSIA LEBIH MUDA DALAM BUDAYA PATRIARKI

BAB II PENGALAMAN KOMUNIKASI PADA HUBUNGAN PERNIKAHAN DENGAN PRIA YANG BERUSIA LEBIH MUDA DALAM BUDAYA PATRIARKI BAB II PENGALAMAN KOMUNIKASI PADA HUBUNGAN PERNIKAHAN DENGAN PRIA YANG BERUSIA LEBIH MUDA DALAM BUDAYA PATRIARKI Pada bab ini, peneliti menjelaskan pola komunikasi pada hubungan pernikahan dengan pria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah air sejak lama. Sangatlah beralasan bila sepakbola adalah permainan penuh aksi menakjubkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Letjen TNI (Purn) DR Tiopan Bernhard Silalahi, SH atau yang lebih di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Letjen TNI (Purn) DR Tiopan Bernhard Silalahi, SH atau yang lebih di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Letjen TNI (Purn) DR Tiopan Bernhard Silalahi, SH atau yang lebih di kenal dengan nama TB Silalahi adalah tokoh yang memiliki karir cemerlang dimulai dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Permainan sepak bola sangat membutuhkan kemampuan fisik dan taktik yang

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Permainan sepak bola sangat membutuhkan kemampuan fisik dan taktik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepak bola adalah olahraga yang sangat diminati oleh masyarakat di seluruh dunia. Permainan sepak bola sangat membutuhkan kemampuan fisik dan taktik yang baik. Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan media untuk meraih tujuan pendidikan sekaligus juga untuk meraih tujuan yang bersifat internal kedalam aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah olahraga paling populer di dunia. Hampir semua negara memiliki team sepakbola. Berbagai turnamen pun selalu ramai ditonton oleh para penggemarnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan olahraga di Indonesia pada hakikatnya adalah usaha mengenai pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan nasional yaitu

Lebih terperinci

MODUL 3 FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL

MODUL 3 FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL MODUL 3 FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL 1. Faktor yang Mendasari Terjadinya Interaksi Sosial Enam faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial: sugesti, imitasi, identifikasi, simpati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendengarkan (listening skills), berbicara (speaking skills), membaca (reading skills), dan

BAB I PENDAHULUAN. mendengarkan (listening skills), berbicara (speaking skills), membaca (reading skills), dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan (listening skills), berbicara (speaking skills), membaca (reading

Lebih terperinci

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA BAB V KESIMPULAN Media massa di Indonesia berkembang seiring dengan bergantinya pemerintahan. Kebijakan pemerintah turut mempengaruhi kinerja para penggiat media massa (jurnalis) dalam menjalankan tugas

Lebih terperinci

Empat alumni Akmil Jurtek berturutturut menjadi Pangdam Sriwijaya era

Empat alumni Akmil Jurtek berturutturut menjadi Pangdam Sriwijaya era Republika, Rabu, 30 Maret 2011 pukul 13:33:00 Empat alumni Akmil Jurtek berturutturut menjadi Pangdam Sriwijaya era 1979-1987. Entah sebuah kebetulan atau tidak, pada era 1979 hingga 1987, Kodam Sriwijaya

Lebih terperinci

Menghormati Orang Lain

Menghormati Orang Lain BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Desain Sikap Toleran Pada Buku Teks Tematik Kelas 1 SD Desain sikap toleran pada buku teks tematik kelas 1 SD meliputi: sikap menghormati orang lain, bekerjasama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah berkembang di masyarakat luas, baik di klub-klub, kantor-kantor, desa-desa, maupun sekolah-sekolah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga mempunyai arti yang penting dalam usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan olahraga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persepakbolaan nasional khususnya Sumatera Utara, banyak anakanak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persepakbolaan nasional khususnya Sumatera Utara, banyak anakanak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam persepakbolaan nasional khususnya Sumatera Utara, banyak anakanak usia dini atau remaja yang memiliki motivasi tinggi terhadap olahraga sepakbola tetapi

Lebih terperinci

PIALA DUNIA DAN MATEMATIKA

PIALA DUNIA DAN MATEMATIKA PIALA DUNIA DAN MATEMATIKA by ADVENT TAMBUN www.kursusspanyol.com 1 Ide dasar Memanfaatkan realitas aktual sebagai material pelajaran matematika bagi murid-murid SD. Sepakbola adalah olahraga yang paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola tergolong kegiatan olahraga yang sebetulnya sudah

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola tergolong kegiatan olahraga yang sebetulnya sudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan sepak bola tergolong kegiatan olahraga yang sebetulnya sudah tua usianya, walaupun masih dalam bentuk yang sederhana, akan tetapi sepak bola sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Sepakbola merupakan jenis olahraga beregu yang dimainkan oleh 11 orang di lapangan dengan bola sebagai alat permainannya. Olahraga sepakbola dimainkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat terkenal di dunia dalam deretan olahraga beregu. Olahraga yang dimainkan oleh berjuta-juta manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah olahraga yang populer di seluruh penjuru dunia. Sebagai salah satu cabang olahraga yang terpopuler di dunia saat ini permainan sepakbola telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Financial Accounting Standart Boards (FSAB), aktiva adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Financial Accounting Standart Boards (FSAB), aktiva adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sepakbola adalah salah satu olahraga terpopuler di muka bumi, kalau bukan di bilang yang paling popular menurut situs FIFA berdasarkan survei pada tahun 2001.

Lebih terperinci

Bagi saya, arti sebenarnya menjadi Raja besar, adalah selalu melakukan hal yang benar tanpa sesumbar. Kenny Dalglish

Bagi saya, arti sebenarnya menjadi Raja besar, adalah selalu melakukan hal yang benar tanpa sesumbar. Kenny Dalglish Kenny Dalglish adalah salah satu pemain sepak bola terhebat sepanjang masa, dijuluki Sang Raja oleh penggemar sepak bola di seluruh dunia sebagai bentuk pengakuan atas sumbangsihnya yang begitu besar bagi

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS BIOGRAFILatihan Soal 2.4

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS BIOGRAFILatihan Soal 2.4 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS BIOGRAFILatihan Soal 2.4 1. Hal-hal yang tidak perlu diperhatikan dalam meringkas bacaan adalah... mengetahui gagasan utama cerita itu mengetahui tokoh utama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Mei 2012.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Mei 2012. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo tempat peneliti bertugas dengan rentan waktu diperkirakan selama

Lebih terperinci

2015 PERBAND INGAN KECEPATAN REAKSI D AN ANTISIPASI REAKSI PAD A PENJAGA GAWANG D ALAM OLAHRAGA SEPAKBOLA D AN FUTSAL

2015 PERBAND INGAN KECEPATAN REAKSI D AN ANTISIPASI REAKSI PAD A PENJAGA GAWANG D ALAM OLAHRAGA SEPAKBOLA D AN FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reaksi merupakan bagian dari sebuah pergerakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, reaksi mempunyai definisi sebagai kegiatan yang timbul karena suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita. Semua orang suka dengan sepakbola. Baik orang tua, dewasa hingga anakanak. Tidak hanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas IIA SDN 87 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas IIA SDN 87 Kota 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas IIA SDN 87 Kota Tengah Kota Gorontalo dengan jumlah subyek 26 orang siswa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga permainan yang memasyarakat di dunia, termasuk di Indonesia. Memasyarakatnya permainan sepakbola di Indonesia ditandai dengan munculnya

Lebih terperinci

2015 ANALISIS KEBUTUHAN LATIHAN TEKNIK PEMAIN SEPAKBOLA DALAM LIGA SUPER INDONESIA

2015 ANALISIS KEBUTUHAN LATIHAN TEKNIK PEMAIN SEPAKBOLA DALAM LIGA SUPER INDONESIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepak bola adalah permainan invasi yaitu permainan yang memperbolehkan setiap pemain dalam sebuah tim atau regu yang bertanding menyerang memasuki daerah

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. : Variasi Permainan Sepak Bola

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. : Variasi Permainan Sepak Bola RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP 3 Pajangan : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan : VIII / 1 (Ganjil) : Variasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga prestasi yang banyak di

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga prestasi yang banyak di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga prestasi yang banyak di gemari masyarakat Indonesia. Terbukti bahwa permainan bulutangkis di mainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat di gemari diseluruh dunia. Sepakbola dalam perkembangan makin dapat diterima dan digemari oleh masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer dan mengagumkan. Hal itu bisa kita lihat dengan banyaknya orang yang menggemari olahraga ini, baik dari pelosok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga sepak bolatelah menjadi olahraga terpopuler didunia, tak terkecuali di Indonesia. Sepak bola merupakan sesuatu yang umum diantara orang-orang dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada awal pembelajaran suasana kelas belum kondusif, suasana kelas masih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada awal pembelajaran suasana kelas belum kondusif, suasana kelas masih BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pada awal pembelajaran suasana kelas belum kondusif, suasana kelas masih terlihat belum tertib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lagi adalah stadion, yang mana stadion tersebut bisa membuka sendiri saat ada hujan

BAB I PENDAHULUAN. lagi adalah stadion, yang mana stadion tersebut bisa membuka sendiri saat ada hujan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Sepak bola telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini bisa kita perhatikan pada peralatan, sarana dan prasarana olahraga yang dipakai, contohnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendekatan secara ilmiah dalam meningkatkan prestasi olahraga di zaman moderen ini yang tidak bisa di tawar-tawar lagi, terlebih bicara tentang olahraga khususnya olahraga

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo Nurzuldianta Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MEDIA GAMBAR

KEMAMPUAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MEDIA GAMBAR Vol. 4 No.1 Juli 2014 ISSN 2089-3973 KEMAMPUAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MEDIA GAMBAR Abdoel Gafar FKIP Universitas Batanghari ABSTRACT This research purposes is to describing of ability to tell

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani (Penjas). Merupakan mata pelajaran yang diajarkan di setiap

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani (Penjas). Merupakan mata pelajaran yang diajarkan di setiap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan Pendidikan Nasional adalah terbentuknya manusia yang sehat jasmani dan rohani. Upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut yaitu melalui pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri atas sebelas pemain dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan

Lebih terperinci

JURNAL SURVEI KETERAMPILAN PASSING, SHOOTING, DAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SSB SISWA TAMA U-12 KEDIRI

JURNAL SURVEI KETERAMPILAN PASSING, SHOOTING, DAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SSB SISWA TAMA U-12 KEDIRI JURNAL SURVEI KETERAMPILAN PASSING, SHOOTING, DAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SSB SISWA TAMA U-12 KEDIRI Survey Passing, Shooting, and Dribbling Skills in The Game of Football in SSB Siswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan batasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan (sekolah), sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang diajarkan di sekolah yang terangkum dalam kurikulum pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun 2012 berubah nama menjadi SDN 4 Tibawa. Sekolah terletak di Jalan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun 2012 berubah nama menjadi SDN 4 Tibawa. Sekolah terletak di Jalan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Kondisi Lokasi Penelitian SDN 4 Tibawa berdiri pada tahun 1957 dengan status hibah dan luas sekolah 3.150 M 2. Sebelumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di seluruh dunia. Futsal dalam perkembangan makin dapat diterima dan digemari oleh masyarakat

Lebih terperinci

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Asas kerakyatan mengandung arti bahwa kedaulatan ada pada rakyat. Segala hukum (recht, peraturan perundang-undangan)

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman yang modern ini masyarakat pada khususnya para pemuda sudah mengerti apa pentingnya olahraga. Olahraga yang dipilih bermacam macam, tapi belakangan

Lebih terperinci

LAPORAN WAWANCARA Judul Tujuan Topik Pelaksanaan Hari, Tanggal Pukul Tempat Pewawancara . Narasumber Latar Belakang

LAPORAN WAWANCARA Judul Tujuan Topik Pelaksanaan Hari, Tanggal Pukul Tempat Pewawancara . Narasumber Latar Belakang LAPORAN WAWANCARA 1. Judul : Mereka Sama Seperti Aku, Kamu, dan Kita. 2. Tujuan : Untuk mengetahui tentang seluk beluk pasar malam. 3. Topik : Pasar Malam. 4. Pelaksanaan : a. Hari, Tanggal : Minggu, 30

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kebugaran jasmani.hal ini dapat kita lihat dari antusias

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kebugaran jasmani.hal ini dapat kita lihat dari antusias 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena melakukan kegiatan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan

Lebih terperinci

SERI GENERASI EMAS GOAL UN SMP 2018 JEBOL SEKOLAH FAVORIT TIM GURU MAHARDIKA. Penerbit PT. Elex Media Komputindo

SERI GENERASI EMAS GOAL UN SMP 2018 JEBOL SEKOLAH FAVORIT TIM GURU MAHARDIKA. Penerbit PT. Elex Media Komputindo SERI GENERASI EMAS GOAL UN SMP 2018 JEBOL SEKOLAH FAVORIT TIM GURU MAHARDIKA ` Penerbit PT. Elex Media Komputindo Goal UN SMP 2018: Jebol Sekolah Favorit Ditulis oleh Tim Guru Mahardika 2017 Tim Guru Mahardika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi data Variabel X (Menonton Sepak Bola di Televisi)

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi data Variabel X (Menonton Sepak Bola di Televisi) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi data Variabel X (Menonton Sepak Bola di Televisi) Deskripsi data variabel X diperoleh rentang nilai terendah 51 dan nilai tertinggi 115 dengan mean

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang memberi kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, terhadap pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan mengarahkan peserta didik pada perubahan tingkah laku yang diinginkan. Pengertian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting dan Waktu Penelitian Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Bandung, Jalan Semar No. 5 Bandung. Subjek penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepak bola adalah olahraga yang sangat di gemari oleh setiap kalangan terutama siswa sekolah dasar, siswa SDN Pasirimpun Kecamatan Situraja Kabupaten sumedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan salah satu cara untuk menjaga agar kesegaran jasmani tetap berada dalam kondisi yang baik. Sehingga terlihat pria dan wanita, tua atau muda

Lebih terperinci

TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA

TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA Oleh: NAMA : AGUNG CHRISNA NUGROHO NIM : 11.02.7990 KELOMPOK :A PROGRAM STUDI : DIPLOMA 3 JURUSAN DOSEN : MANAJEMEN INFORMATIKA : Drs.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang A. LatarBelakang BAB I PENDAHULUAN Sepak bola adalah olahraga yang dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing berjuang untuk memasukkan bola ke gawang kelompok lawan. Masing masing kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

Ulasan Musim 12 / 13. Sebuah Kontemplasi Sepakbola. D a u l a t H u t a p e a

Ulasan Musim 12 / 13. Sebuah Kontemplasi Sepakbola. D a u l a t H u t a p e a Ulasan Musim 12 / 13 Sebuah Kontemplasi Sepakbola D a u l a t H u t a p e a Ulasan Musim 12 / 13 Sebuah Kontemplasi Sepakbola Oleh: Daulat Hutapea Layout Team Nulisbuku Copyright 2015 by Daulat Hutapea

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami persaingan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi dalam dunia bisnis saat ini mengalami perubahan inovasi produk yang begitu cepat, di mana konsumen sadar akan memahami merek produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sneyers (1988: 7) bahwa Dalam cabang olahraga sepakbola faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sneyers (1988: 7) bahwa Dalam cabang olahraga sepakbola faktor yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga sepakbola sangat populer di kalangan masyarakat pada umumnya dan masyarakat di sekitar Kota Medan. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya masyarakat

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 36 menit )

LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 36 menit ) LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 36 menit ) 1. MPR terdiri atas a. anggota DPR dan anggota DPD b. anggota DPR dan Presiden c. Presiden dan Wakil Presiden d. Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi e.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan olahraga sering kali terkalahkan oleh pendidikan akademis lainya, padahal aspek kesehatan jasmani merupakan aspek penting guna mendukung pendidikan

Lebih terperinci

Presiden Jokowi: 2016 sebagai Tahun Percepatan Pembangunan Nasional Selasa, 16 Agustus 2016

Presiden Jokowi: 2016 sebagai Tahun Percepatan Pembangunan Nasional Selasa, 16 Agustus 2016 Presiden Jokowi: 2016 sebagai Tahun Percepatan Pembangunan Nasional Selasa, 16 Agustus 2016 Pemerintah akan terus berjuang untuk mengatasi tiga permasalahan utama yang dihadapi bangsa Indonesia Memasuki

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Puncak Hari Anak Nasional 2014, di Jakarta, tgl.6 Agt 2014 Rabu, 06 Agustus 2014

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Puncak Hari Anak Nasional 2014, di Jakarta, tgl.6 Agt 2014 Rabu, 06 Agustus 2014 Sambutan Presiden RI pd Peringatan Puncak Hari Anak Nasional 2014, di Jakarta, tgl.6 Agt 2014 Rabu, 06 Agustus 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN PUNCAK HARI ANAK NASIONAL 2014 DI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah makhluk sosial yang harus diakui keberadaanya, dalam membentuk keluarga, masyarakat dan negara. Anak juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah makhluk sosial yang harus diakui keberadaanya, dalam membentuk keluarga, masyarakat dan negara. Anak juga merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah makhluk sosial yang harus diakui keberadaanya, dihargai harkat dan martabatnya sebagaimana orang dewasa, karena anak adalah aset yang berharga dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting bagi manusia, kemajuan dan peradaban manusia dari zaman dahulu hingga sekarang mengalami kemajuan yang pesat karena manusia sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Bola yang berdiri pada tahun 1978 di Cengkareng-Jakarta Barat, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Bola yang berdiri pada tahun 1978 di Cengkareng-Jakarta Barat, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Sepak Bola Garec s (SSB Garec s) adalah salah satu Sekolah Sepak Bola yang berdiri pada tahun 1978 di Cengkareng-Jakarta Barat, dan didirikan oleh Bapak Sariman.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan suatu olahraga permainan yang menggunakan bola lapangan dan dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu disebut dengan kesebelasan. Permainan

Lebih terperinci

BRONZE MEDAL FOR PSSGOETTINGEN

BRONZE MEDAL FOR PSSGOETTINGEN BRONZE MEDAL FOR PSSGOETTINGEN Oleh: Rangga Handika Perjalanan Tim PSSGoettingen (Persatuan Sepak bola Seluruh Goettingen) 2013 tidak bisa dikatakan panjang tetapi tidak bisa dikatakan juga pendek. Tulisan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menganggap dirinya sanggup, berarti, berhasil, dan berguna bagi dirinya sendiri,

BAB 1 PENDAHULUAN. menganggap dirinya sanggup, berarti, berhasil, dan berguna bagi dirinya sendiri, 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Harga diri adalah penilaian seseorang mengenai gambaran dirinya sendiri yang berkaitan dengan aspek fisik, psikologis, sosial dan perilakunya secara keseluruhan.

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 0792/Pdt.G/2015/PA.Plg

P U T U S A N Nomor 0792/Pdt.G/2015/PA.Plg P U T U S A N Nomor 0792/Pdt.G/2015/PA.Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sarana yang baik untuk mencapai pola hidup sehat, demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang sangat

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA A. Paparan Data 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Sejarah Berdirinya Pengadilan Agama Kabupaten Malang Pengadilan Agama Kabupaten Malang mulai melaksanakan kegiatannya pada

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN KAWASAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS PROVINSI SULAWESI UTARA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN KAWASAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN KAWASAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS PROVINSI SULAWESI UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

Pemimpin Berjiwa Kepemimpinan (Bukan Pemimpi) Adalah Impian Rakyat Indonesia (601/M)

Pemimpin Berjiwa Kepemimpinan (Bukan Pemimpi) Adalah Impian Rakyat Indonesia (601/M) KOPI - Presiden Indonesia saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono, kian waktu kian mengalami penurunan kepercayaan dari masyarakat. Beliau dinilai kurang tegas dalam mengambil tindakan atas kasus-kasus yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di dunia adalah sepakbola. Sucipto (2000: 7) berpendapat sepakbola adalah permainan beregu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam proses pengambilan data untuk mencapai suatu tujuan harus dilakukan secara ilmiah, yakni dengan menggunakan ciri-ciri keilmuan yang meliputi kerasionalan,

Lebih terperinci

Ulangan Akhir Semester (UAS) Semester 1 Tahun Pelajaran

Ulangan Akhir Semester (UAS) Semester 1 Tahun Pelajaran Ulangan Akhir Semester (UAS) Semester 1 Tahun Pelajaran 2016 2017 Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas / Semester : VI (Enam) / 1 (Satu) Hari / Tanggal :... Waktu : 90 menit A. Pilihlah

Lebih terperinci

Sri Mulyani jadi Menteri Keuangan

Sri Mulyani jadi Menteri Keuangan Sri Mulyani jadi Menteri Keuangan Rabu, 27 Juli 2016 11:52 WIB 1.995 Views http://www.antaranews.com/berita/575269/sri-mulyani-jadi-menteri-keuangan?utm_source=related_news&utm_medium=related&utm_campaign=news

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bercerita merupakan salah satu bentuk kemampuan berbicara. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bercerita merupakan salah satu bentuk kemampuan berbicara. Kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bercerita merupakan salah satu bentuk kemampuan berbicara. Kegiatan bercerita memiliki peranan yang penting untuk melatih komunikasi peserta didik. Melalui keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sepak bola merupakan cabang olahraga yang sangat popular diseluruh dunia. Sepak bola telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun negara-negara

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas.

Bab 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas. Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas. Psikologi olahraga di Indonesia merupakan cabang psikologi yang sangat baru, sekalipun pada

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal BAB II PROFIL INFORMAN Dalam bab sebelumnya telah dikemukakan tentang alasan apa saja yang mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal pasangan mahasiswa yang hamil diluar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Permainan Bola Voli adalah salah satu olahraga permainan yang di suakai oleh masyarakat. Permainan Bola Voli digemari oleh berbagai tingkatan usia mulai dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang diminati di berbagai penjuru dunia, dikarenakan bulutangkis merupakan cabang olahraga yang dapat dimainkan oleh berbagai

Lebih terperinci