PENGGUNAAN PROTOKOL ROUTING OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF) DI JARINGAN TCP/IP
|
|
- Erlin Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGGUNAAN PROTOKOL ROUTING OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF) DI JARINGAN TCP/IP Agus Haryawan Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Pratama Mulia Surakarta ABSTRAK TCP/IP is a set of protocols used to communicate across the internet. In TCP/IP there is a protocol that deso the process of finding communication path. This protocol is called routing protocol. One of the routing protocols used on TCP / IP network is Open Shortest Path First (OSPF) protocol. OSPF was designed and developed as a substitute for Routing Information Protocol (RIP), which proved to have many shortcomings when applied to large and complex TCP / IP networks. This protocol included is a link-state protocol. Each node will know the topology of the entire network because each node stores a copy of an updated network map on a regular basis. Based on his complete knowledge it in its network topology, it will determine the best path to be taken to a destination. In this article writer makes a software that simulates the calculation of the shortest path first algorithm used by the OSPF routing protocol to find the best path based on the known network topology. Programs created using Microsoft Visual Basic 6.0 Keyword: OSPF, TCP/IP, routing, protokol LATAR BELAKANG Dalam dunia komunikasi data komputer, dikenal istilah protokol yang mengatur bagaimana sebuah komputer berkomunikasi dengan komputer yang lain. TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data di Internet. Komputer-komputer yang terhubung ke Internet berkomunikasi dengan protokol ini. Protokol TCP/IP terdiri dari beberapa protokol yang masingmasing bertanggung jawab atas bagian tertentu dari komunikasi data. Untuk menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain, suatu node harus mencari jalur komunikasi yang tepat dari sejumlah jalur yang ada. Proses pencarian jalur komunikasi dikenal dengan istilah routing sedangkan jalur komunikasi yang diperoleh disebut rute. Protokol Penggunaan Protokol... 93
2 yang mengatur proses pencarian jalur komunikasi atau routing ini disebut protokol routing. Dengan adanya protokol routing, penyampaian data dari satu komputer ke komputer menjadi cepat dan efisien. Proses routing di jaringan TCP/IP terjadi pada bagian yang disebut dengan lapisan internet karena pada lapisan inilah terjadi pengalamatan atau addressing. Salah satu protokol routing yang umum digunakan pada jaringan TCP/IP adalah Open Shortest Path First (OSPF). Protokol ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan protokol RIP yang umum dipakai di jaringan TCP/IP sebelum OSPF dibuat. Saat ini pemakaian protokol OSPF sangat disarankan terutama untuk jaringan yang besar dan kompleks. ROUTING DI JARINGAN TCP/IP Routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan internet terjadi pengalamatan (addressing). Dalam aliran data pada arsitektur TCP/IP, data dari lapisan aplikasi disampaikan ke lapisan transport dengan diberi header TCP atau UDP tergantung jenis aplikasinya. Setelah itu segmen TCP atau UDP disampaikan ke lapisan IP dan diberi header, termasuk alamat asal dan tujuan datagram. Pada saat ini host harus melakukan routing dengan melihat tabel routing. Setelah melihat tabel routing, datagram diteruskan ke lapisan network interface dan diberi header dengan alamat dan tujuan yang sesuai. Address Resolution Protocol (ARP) Address Resolution Protocol (ARP) bertugas menerjemahkan IP address ke alamat Ethernet. Penerjemahan dari IP address ke alamat Ethernet dilakukan dengan melihat sebuah tabel yang disebut sebagai cache ARP. Tabel 1 Cache ARP IP Address Alamat Ethernet :80:48:e3:d2: :80:ad:17:96: :20:4c:30:29:29 Proses Routing pada Host Proses routing yang dilakukan oleh host cukup sederhana. Jika host tujuan terletak di jaringan yang sama atau terhubung langsung, IP datagram dikirim langsung ke tujuan. Jika tidak, IP datagram dikirim ke default router. Router ini yang akan mengatur pengiriman IP selanjutnya, hingga sampai ke tujuannya. Proses Routing pada Router Dalam menentukan pilihan arah pelewatan IP datagram, router berkonsultasi dengan tabel routing yang dimilikinya. Entri tabel routing berisi: Alamat IP tujuan. Alamat IP router hop berikutnya. Flag yang menyatakan jenis routing. Spesifikasi interface jaringan tempat datagram dilewatkan. Penggunaan Protokol... 94
3 Tabel routing ini dihasilkan oleh program protokol routing. Tabel Routing Tabel 2 Tabel routing IP Address Langsung/tidak Router No. interface Langsung <kosong> tak langsung Gambar 1 Host dengan tabel routing minimal. Kelemahan entri tabel routing secara manual adalah semakin sulit dan lama dilakukan dengan semakin membesarnya ukuran jaringan. Di samping itu, pengisian tabel routing secara manual tidak mencerminkan dinamika jaringan. Selain kedua metode di atas, pembentukan tabel routing dapat dilakukan dengan menggunakan protokol routing. Protokol routing adalah protokol yang digunakan oleh router-router untuk saling bertukar informasi routing. Karena penggunaan protokol routing dapat mencerminkan dinamika jaringan maka metode ini disebut juga dengan routing dinamik. Keunggulan protokol routing yang lain adalah fleksibilitas dan konfigurasi yang umumnya relatif sederhana untuk jaringan yang besar. Routing Vektor-Jarak Salah satu protokol yang menggunakan routing jenis ini adalah RIP. Routing ini menggunakan algoritma distance-vector atau yang juga dikenal sebagai Bellman-Ford. Kelemahan algoritma distance-vector adalah lambat dalam mengetahui perubahan jaringan dan dapat menimbulkan routing loop. Routing Link State Prinsip dasar routing link-state cukup sederhana. Setiap router mempunyai peta jaringan dan router kemudian menentukan rute ke setiap tujuan di jaringan berdasarkan peta tersebut. Peta jaringan disimpan router dalam bentuk basis data (database) sebagai hasil dari pertukaran informasi link-state antara router-router bertetangga di jaringan tersebut. Setiap record dalam basis data menunjukkan status sebuah jalur dalam jaringan (link-state). Routing link-state membentuk peta jaringan dalam tiga tahap. Tahap pertama, setiap router mengenali seluruh tetangganya. Tahap berikutnya, router-router saling bertukar informasi link-state, dan tahap terakhir setiap router menghitung jarak terpendek ke setiap tujuan. Setiap router mempunyai peta jaringan, router menghitung rute terbaik ke setiap tujuan di jaringan menggunakan algoritma Dijkstra yang umum disebut sebagai shortest path first (SPF). Algoritma Dijkstra membuat pohon dari jaringan dengan Penggunaan Protokol... 95
4 sistem yang melakukan perhitungan menjadi akar dari pohon tersebut. Routing link-state juga bertukar informasi dalam selang tertentu untuk mengetahui kondisi terakhir jaringan. Informasi tersebut adalah dalam bentuk paket hello yang berguna untuk memberitahu bahwa router masih aktif. Sebuah router akan menganggap router tetangganya mati jika tidak lagi mendengar paket hello dari router tersebut setelah selang waktu tertentu. Perubahan jaringan menyebabkan basis data link-state berubah. Basis data yang pertama kali berubah adalah basis data pada router yang berdekatan dengan jalur yang berubah tersebut. Router harus menginformasikan perubahan ke router-router lain menggunakan paket LSA dan proses flooding. Akibat perubahan itu tentu saja router linkstate harus kembali menghitung jalur terpendek ke setiap tujuan di jaringan. Protokol Routing Protokol routing yang umum digunakan pada jaringan TCP/IP saat ini adalah Routing Information Protocol (RIP), Open Shortest Path First (OSPF), dan Border Gateway Protocol (BGP). Protokol-protokol tersebut dimasukkan dalam kategori yang berbeda. RIP dan OSPF termasuk dalam kategori interior gateway protocol (IGP) sedangkan BGP termasuk kategori exterior gateway protocol (EGP). IGP ialah protokol yang menangani routing jaringan internet pada sebuah autonomous system sementara EGP menangani routing antar autonomous system. Perlunya penggunaan exterior gateway protocol didasarkan pada kenyataan bahwa interior gateway protocol tidak dirancang untuk jaringan yang sangat besar. Akibatnya, routing jaringan TCP/IP yang terdiri atas banyak jaringan perlu menggunakan hierarki dengan membagi jaringan tersebut menjadi kumpulan autonomous system. Interior gateway yang banyak digunakan di jaringan TCP/IP adalah RIP dan OSPF. Karakteristik kedua protokol ini berbeda dan ini menjadi dasar pemilihan penggunaan protokol routing di jaringan. PENGGUNAAN PROTOKOL ROUTING OSPF DI JARINGAN TCP/IP Algoritma Link-state dan Shortest Path First pada OSPF OSPF merupakan protokol link-state. Link merupakan suatu interface pada router. Keadaan (state) link adalah gambaran atau deskripsi interface dan hubungannya dengan router-router tetangganya. Suatu deskripsi interface dapat berupa: alamat IP interface, mask, tipe jaringan, router-router yang terhubung ke jaringan tersebut dan sebagainya. Kumpulan seluruh linkstate ini membentuk suatu link-state database OSPF memakai algoritma link-state untuk membuat daftar dan menghitung jalur terpendek ke semua Penggunaan Protokol... 96
5 tujuan yang diketahui. Langkahlangkah algoritma link-state yang sangat kompleks ini dapat disederhanakan sebagai berikut: 1. Saat inisialisasi atau adanya perubahan informasi routing, router akan membangkitkan linkstate advertisement (LSA). 2. Semua router saling mempertukarkan link-states dengan cara flooding. Tiap router yang menerima link-state update menyimpan salinan tersebut ke dalam basis data link-state miliknya, lalu menyebarkan LSA terbarunya ke router lain. 3. Setelah basis data tiap router tersusun secara lengkap, router menghitung pohon jalur terpendek (shortest path tree) ke semua tujuan. Router memakai algoritma SPF untuk menghitung shortest path tree. Tujuan, cost dan hop berikutnya untuk mencapai tujuan tersebut membentuk tabel routing IP. 4. Jika ada perubahan dalam jaringan OSPF, seperti perubahan cost link, penambahan jaringan atau penghapusan jaringan, perubahan tersebut dikomunikasikan melalui paket link-state, dan algoritma SPF harus dihitung kembali untuk mendapatkan jalur terpendek. Jalur terpendek dihitung dengan memakai algoritma shortest path first atau algoritma Dijkstra. Biaya (cost atau metrik) dari suatu interface dalam OSPF merupakan indikasi overhead yang dibutuhkan untuk mengirim paket melalui interface tertentu. Biaya suatu interface berbanding terbalik dengan bandwidth interface tersebut. Bandwidth yang tinggi memiliki biaya yang rendah. Rumus yang dipakai untuk menghitung cost adalah: biaya (cost) = bandwidth(dalambps) Sebuah jalur semakin disukai jika biayanya semakin kecil. OSPF memakai IP multicast dalam melakukan pertukaran paket Hello dan paket link-state update. Suatu alamat IP multicast diimplementasikan dengan memakai pengalamatan kelas D yang bernilai antara sampai Beberapa alamat multicast yang khusus dipakai untuk OSPF adalah: : seluruh router OSPF harus mampu mengirim dan mendengar pada alamat ini : semua router DR dan BDR harus mampu mengirim dan mendengar pada alamat ini. Pemetaan antara alamat IP multicast dan alamat MAC diatur sebagai berikut: untuk jaringan multiakses yang mendukung multicast, 23 bit terendah pada alamat IP dipakai sebagai bit-bit terendah dari alamat MAC multicast E Misalkan dipetakan ke E Proses dasar dalam routing OSPF adalah menghidupkan adjacency, proses flooding, dan penghitungan tabel routing. Routerrouter mengirimkan paket Hello ke seluruh jaringan yang terhubung dengannya secara periodik. Jika paket Hello sebuah router tidak terdengar Penggunaan Protokol... 97
6 setelah selang waktu tertentu, router tersebut dianggap mati. Selang waktu ini secara default ditentukan empat kali interval pengiriman paket Hello. Proses flooding dimulai ketika router memiliki router tetangga yang adjacent dan proses ini hanya terjadi antara router-router yang adjacent dengan saling bertukar LSA-LSA yang terbaru saja. Dengan cara ini proses flooding tidak memberatkan jaringan dengan paket LSA. Proses flooding terjadi ketika dalam jaringan terdapat LSA yang baru. Routerrouter mengirimkan LSA baru mungkin karena link-state-nya berubah (misalnya sebuah jalur terputus) atau karena LSA miliknya sudah kadaluwarsa. Sebuah LSA menjadi kadaluwarsa dalam setengah jam, jadi setidaknya setiap setengah jam terjadi flooding di jaringan. Setiap kali basis data link-state router berubah, router kembali perlu menghitung rute terbaik dan membentuk tabel routing baru. Yang dimaksud dengan rute terbaik adalah rute dengan biaya terendah pada shortest path tree (pohon jalur terpendek) jaringan. Area dan Router Perbatasan Protokol routing OSPF dapat membentuk hierarki routing, yaitu dengan membagi jaringan dalam beberapa area. Setiap area menjalankan algoritma link-state yang hanya meliputi area tersebut. Flooding dan penghitungan algoritma Dijkstra dibatasi pada area tersebut. Setiap router dalam sebuah area mengetahui topologi jaringan untuk area tersebut dan tidak perlu mengetahui topologi jaringan area lain. Gambar 2 Area-area dan Border Router. Membagi jaringan menjadi beberapa area berarti memperkecil jumlah informasi routing dan mempermudah router melakukan penghitungan jalur terpendek karena basis data link-state menjadi lebih kecil. Basis Data Link-State OSPF sebagai routing linkstate menyimpan peta jaringan dalam bentuk basis data link-state. OSPF mengenal tiga jenis jaringan dalam membuat basis data link-state: Jaringan point-to-point Jaringan stub Jaringan broadcast atau nonbroadcast multi access (NBMA) Basis data link-state dinyatakan dalam bentuk sebuah directed graph dengan router dan jaringan digambarkan sebagai verteks. Graph membuat edge dari verteks A ke RT2 jika dan hanya jika A terhubung dengan RT2 (digambar diberi tanda +). Gambar 9 menunjukkan representasi jaringan Penggunaan Protokol... 98
7 dasar oleh basis data link-state OSPF. Dalam sebuah jaringan besar, basis data link-state OSPF merupakan gabungan dari basis data kecil seperti gambar 9. (a) (b) (c) RT7 RT1 RT5 Ia RT3 N2 N3 Ib RT2 RT4 RT6 ke dari RT1 RT2 + RT1 RT2 ke + Ia + Ib + ke dari RT3 N2 RT3 + N2 + dari RT5 RT6 RT4 RT7 N3 + RT4 RT5 + RT6 + RT7 + N Gambar 3 Peta jaringan dasar OSPF. Pada gambar (a) dua buah router RT1 dan RT2 terhubung oleh jaringan point-to-point masingmasing melalui interface Ia dan Ib. Kedua interface tidak perlu diberi IP address, tetapi jika interface diberi IP address, maka representasinya berubah menjadi dua buah jaringan stub. Gambar (b) menunjukkan jaringan stub, yaitu jaringan yang hanya memiliki sebuah router saja. Datagram IP yang melalui router RT3 pasti berawal dan berakhir di jaringan N3. Gambar (c) menunjukkan jaringan broadcast atau NBMA dengan beberapa router. Jaringan seperti ini dapat menjadi transit bagi datagram IP yang berasal dan menuju jaringan lain. Menghidupkan Adjacency Pada saat sebuah router baru menjalankan protokol OSPF, router tersebut tidak mengetahui apa pun mengenai tetangga-tetangganya. Router kemudian mulai mengirimkan paket Hello ke seluruh interface jaringan untuk memperkenalkan dirinya. Paket Hello dikirimkan secara teratur ke jaringan untuk mengetahui router-router apa saja yang masih aktif. Router juga mengirimkan identitas router-router tetangga yang dapat didengarnya di dalam paket Hello. Bila sebuah router menerima paket Hello yang mengandung identitas dirinya, maka router tersebut mengetahui bahwa ia dapat melakukan hubungan dua arah dengan router pengirim paket Hello tersebut. Dua router akan dapat saling bertetangga jika memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: Kedua router tersebut terhubung pada suatu segmen bersama. Interface kedua router harus berada dalam area yang sama pada segmen tersebut dan berada dalam subnet yang sama. Kedua router memiliki konfigurasi password yang sama. Kedua router memiliki Hello interval dan dead interval yang sama. Hello interval adalah selang waktu periodik pengiriman paket Hello. Sedangkan dead interval adalah selang waktu sebelum router menganggap router tetangganya mati. Kedua router memiliki stub area flag yang sama. Langkah selanjutnya setelah proses pemilihan tetangga adalah adjacency. Router akan menghidupkan adjacency dengan Penggunaan Protokol... 99
8 router tetangganya setelah komunikasi dua arah terjadi. Routerrouter yang terhubung oleh jaringan point-to-point, point-to-multipoint, dan virtual link selalu adjacent. Untuk meminimalkan jumlah pertukaran informasi pada suatu jaringan broadcast dan NBMA, router-router memilih satu router untuk menjadi designated router (DR) dan satu router untuk menjadi backup designated router (BDR) pada tiap segmen multiakses. Routerrouter di jaringan memilih DR dan BDR berdasarkan bilangan prioritas router yang terdapat dalam paket Hello router. BDR dipilih sebagai backup jika suatu saat DR mati. Description adalah untuk mengetahui LSA-LSA terbaru di antara kedua router. Setelah itu kedua router mulai melakukan pertukaran basis data sehingga setiap router memiliki LSA yang terbaru. Paket-paket LSA yang dipertukarkan tersebut dikirim ke IP address router menggunakan IP address multicast pada jaringan broadcast. Dua router kemudian menjadi adjacent sepenuhnya ketika kedua router itu telah memiliki semua LSA terbaru. OSPF memulai flooding segera setelah proses pertukaran basis data dimulai. Segera setelah LSA terbaru diterima oleh sebuah router, LSA tersebut langsung dikirimkan ke router lain yang adjacent. Diagram sinkronisasi basis data link-state ditunjukkan pada gambar 5. Gambar 4 Designated Router dan Backup Designate Router. Sinkronisasi Basis Data Spesifikasi OSPF menyatakan bahwa hanya router yang adjacent yang harus tetap sinkron satu sama lain. Proses sinkronisasi dimulai sejak router mencoba menghidupkan adjacency yaitu saat router dapat berkomunikasi dua arah dan telah terpilih sebuah Designated Router. Dua router yang mencoba menjadi adjacent saling mengirim paket Database Description yang memberitahukan LSA router masingmasing. Fungsi paket Database Penggunaan Protokol
9 TWO-WAY (Attempt on serial line in case neighbor is Down) Exstart (Master/Slave) Exchange Loading FULL DOWN RTA Hello (DR=0, None Seen) Hello (DR=R1, R2 and R3 Seen) DD (Seq=x, M) DD (Seq=x+1, M) DD (Seq=x+n, M) Link State Request Link State Update DD (Seq=y, M) DD (Seq=x, S) DD (Seq=x+1, S) DD (Seq=x+n, S) Link State Update Link State Request Gambar 5 Diagram Sinkronisasi Basis Data Link-State Link State Advertisement Pada saat sinkronisasi basis data dan proses flooding, routerrouter yang adjacent saling bertukar link-state advertisement (LSA). OSPF mengenal lima tipe LSA sebagai berikut: LSA tipe 1, yang merupakan router-lsa. LSA ini berasal dari seluruh router dan menunjukkan keadaan (state) interface router yang menuju sebuah area. Flooding LSA ini terbatas hanya dalam sebuah area saja. LSA tipe 2, yang merupakan network-lsa. LSA ini berasal dari jaringan broadcast dan RTB DOWN FULL NBMA. LSA ini dikirimkan oleh Designated Router jaringan bersangkutan dan berisi daftar router yang terhubung ke jaringan tersebut. LSA tipe ini juga hanya disebarkan dalam satu area saja. LSA tipe 3 dan 4, yang merupakan summary-lsa. LSA ini berasal dari Area Border Router (ABR) dan disebarkan ke area LSA yang bersangkutan (antar area). Setiap summary- LSA berisi rute ke sebuah tujuan di luar area. LSA tipe 3 berisi rute ke jaringan dan LSA tipe 4 berisi rute ke AS Boundary Router (ASBR). LSA tipe 5, yang merupakan ASexternal-LSA. LSA ini berasal dari ASBR dan disebarkan ke seluruh autonomous system. Setiap LSA ini berisi rute ke sebuah tujuan di luar autonomous system. Pada setiap LSA ini juga terdapat alamat forwarding sehingga rute eksternal dapat dibelokkan melalui router yang disebut pada alamat forwarding dan bukan melalui router asal LSA. Penggunaan Protokol
10 Gambar 6 Tipe-tipe paket link-state. Ilustrasi penyebaran paket LSA ditunjukkan pada gambar 15 berikut ini. Gambar 7 Penyebaran paket-paket LSA. Penghitungan Tabel Routing Setelah memiliki basis data link state, setiap router menghitung pohon jalur terpendek (shortest path tree, SPT) dengan dirinya sebagai akar pohon tersebut. Proses pembentukan tabel routing OSPF dapat dibagi menjadi beberapa langkah: 1. Menghapus tabel routing. Setiap kali menghitung tabel routing, router menyimpan tabel routing yang lama dan membangun tabel routing yang baru dari nol. Tabel routing yang lama disimpan untuk mengetahui perubahan tabel routing. 2. Menghitung rute intra-area dengan membuat pohon jalur terpendek untuk setiap area yang terhubung dengan router itu. 3. Menghitung rute inter-area dengan memeriksa summary- LSA, Area Border Router hanya memeriksa summary LSA untuk backbone. Area Border Router yang terhubung dengan area transit memeriksa summary-lsa untuk mencari rute terbaik melewati area transit tersebut. 4. Menghitung rute eksternal dengan memeriksa AS-eksternal- LSA. Backbone dan Area 0 Jika jaringan dikonfigurasikan dalam beberapa area, salah satu area harus ditandai dengan area 0. Area ini disebut dengan backbone. Biasanya, perencanaan jaringan dimulai dengan perencanaan area 0 dan selanjutnya ke area-area yang lain. Backbone harus merupakan pusat dari seluruh area yang ada. Backbone berfungsi untuk mendistribusikan informasi routing ke seluruh area dan seluruh area (ABR) harus terhubung langsung secara fisik dengan backbone. Dengan konfigurasi seperti ini diharapkan seluruh area akan Penggunaan Protokol
11 mengarahkan informasi routing ke backbone dan pada gilirannya backbone akan menyebarkan informasi tersebut ke area-area yang lain. Gambar berikut menggambarkan aliran informasi dalam jaringan OSPF: Gambar 8 Backbone dan Area 0. Dari gambar 16 di atas, ada beberapa macam tipe informasi routing. Rute-rute yang dibangkitkan dari dalam suatu area (dengan tujuan juga berada dalam area yang sama) disebut rute intra-area. Rute-rute ini biasanya direpresentasikan dengan huruf O dalam tabel routing IP. Ruterute yang berasal dari area lain disebut rute inter-area atau rute summary. Notasi untuk rute ini adalah O IA dalam tabel routing IP. Rute-rute yang berasal dari protokolprotokol routing lain (atau proses OSPF yang lain) dan dimasukkan ke dalam OSPF melalui redistribusi disebut rute eksternal. Rute-rute ini direpresentasikan dengan O E2 atau O E1 dalam tabel routing IP. Beberapa rute dengan tujuan yang sama dipilih dalam urutan berikut ini: intra-area, inter-area, external E1, external E2. Eksternal tipe E1 dan E2 akan dijelaskan pada subbab redistribusi. Pada diagram 16, seluruh area terhubung secara langsung dengan backbone. Dalam situasi khusus jika suatu area baru tidak dapat memiliki akses fisik langsung dengan backbone, maka area tersebut dapat dihubungkan ke backbone dengan jalur virtual (virtual link). Virtual Links Virtual links digunakan untuk menghubungkan area-area yang tidak mempunyai hubungan fisik ke backbone. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, area 0 harus menjadi pusat dari seluruh area. Pada suatu kasus di mana tidak mungkin untuk menghubungkan suatu area secara langsung ke backbone, maka dipakai virtual link. Virtual link menyediakan jalur logikal untuk area seperti itu. Virtual link dibentuk di antara dua ABR yang mempunyai area bersama, dengan salah satu ABR terhubung ke backbone. Gambar 9 Pembentukan virtual link. Pada gambar 17 di atas area 1 tidak terhubung secara langsung ke area 0. Suatu virtual link dikonfigurasikan antara RTA dan Penggunaan Protokol
12 RTB. Area 2 sebagai area transit dan RTB merupakan titik entry ke dalam area 0. Dengan cara ini area1 memiliki hubungan logikal ke backbone OSPF juga menyediakan penyambungan (patching) bagianbagian backbone yang terpisah dengan memakai virtual link. Dalam beberapa kasus, area-area 0 yang berbeda atau terpisah perlu digabung. Ini terjadi misalkan suatu organisasi ingin menyatukan dua jaringan OSPF yang terpisah menjadi satu jaringan dengan area 0 bersama. Virtual link dikonfigurasikan antar ABR yang tersambung pada area 0 dan mempunyai area bersama, seperti diilustrasikan pada gambar di bawah ini. antara dua sembarang area, peringkasan pada arah backbone lebih menguntungkan. Dengan cara ini backbone menerima seluruh alamat-alamat aggregate dan pada gilirannya akan mengirimkan hasil ringkasan ke area-area lain. Ada dua tipe ringkasan rute: Ringkasan Rute Inter-area Peringkasan rute inter-area dilakukan pada ABR untuk rute-rute yang berada dalam autonomous system. Angka-angka alamat jaringan dalam area-area digabung sehingga menjadi alamat-alamat yang berurutan dalam suatu range. Gambar 10 Mem-patching dua backbone yang berbeda. Pada gambar di atas dua area 0 digabung bersama dengan memakai virtual link. Jika tidak terdapat area bersama, sebuah area dibuat dan dijadikan sebagai area transit (area 3). Ringkasan Rute Ringkasan rute (route summarization) adalah konsolidasi atau penggabungan rute-rute ke dalam satu advertisement. Hal ini biasanya dilakukan pada perbatasan Area Border Router. Meskipun ringkasan rute dapat dikonfigurasikan Gambar 11 Ringkasan rute inter-area. Pada gambar di atas misalkan, RTB meringkas range subnet dari sampai dengan ke dalam satu range Ini dilakukan dengan me-masking 3 byte pertama dengan memakai mask Dengan cara yang sama, RTC membangkitkan alamat ringkasan (summary address) ke backbone. Range-range subnet yang akan diringkas mesti berdekatan. Peringkasan yang dilakukan untuk Penggunaan Protokol
13 range-range alamat yang overlapping dari dua router yang berbeda dapat menyebabkan paket dikirim ke tujuan yang salah. Pada gambar 4.12 peringkasan rute dapat berhasil dilakukan karena dua area tersebut memiliki dua range subnet yang berbeda yaitu dan Tetapi jika subnet antara area 1 dan area overlapping, area backbone akan menerima range ringkasan yang overlap dan router yang berada di tengah tidak akan tahu ke mana akan mengirimkan trafik berdasarkan alamat ringkasan tersebut. Redistribusi rute-rute Redistribusi Rute-rute ke dalam Jaringan OSPF Redistribusi rute-rute ke dalam OSPF dari protokol routing lain atau routing statik akan mengakibatkan rute-rute ini menjadi rute-rute eksternal OSPF. Informasi routing yang berasal dari jaringan selain OSPF dimasukkan ke dalam protokol OSPF menggunakan LSA tipe 5, ASexternal-LSA. OSPF menggunakan dua tipe metrik eksternal: tipe1 memakai biaya internal dan biaya eksternal untuk mencapai suatu rute eksternal, sedangkan tipe 2 selalu memakai biaya rute eksternal, tidak peduli berapa pun biaya rute internalnya. Router menghitung jalur terpendek menuju rute eksternal tipe 1 dengan menjumlahkan biaya internal dan eksternal menuju rute tersebut. Jika rute eksternal menggunakan tipe 2, router melihat jalur terpendek menuju rute tersebut hanya dari biaya eksternalnya saja. Gambar 12 Rute eksternal tipe 1 dan tipe 2. Pada gambar di atas, RTA meredistribusi dua rute eksternal ke dalam OSPF. N1 dan N2 memiliki biaya eksternal x. Perbedaannya adalah bahwa N1 diredistribusi ke dalam OSPF dengan memakai tipe metrik 1 dan N2 diredistribusi dengan memakai tipe metrik 2. Biaya untuk mencapai N2 dilihat dari RTB dan RTC selalu bernilai x. Sebaliknya biaya untuk mencapai N1 ditambahkan dengan biaya-biaya internal, yakni x+y jika dilihat dari RTB dan x+y+z jika dilihat dari RTC. Rute tipe 1 selalu didahulukan daripada rute tipe 2 seandainya ada dua rute yang memiliki biaya sama menuju suatu tujuan. Redistribusi OSPF ke dalam Protokol Lain Redistribusi OSPF ke dalam protokol selain OSPF harus mengikuti aturan yang dipakai oleh protokol tersebut. Metrik yang diterapkan harus sesuai dengan yang dipakai oleh protokol tersebut. Misalkan redistribusi ke RIP harus menerapkan metrik hitungan hop Penggunaan Protokol
14 antara 1 dan 16, di mana 1 menandakan jaringan berjarak 1 hop dan 16 menandakan jaringan tak terjangkau. Sedangkan IGRP dan EIGRP membutuhkan metrik dalam bentuk bandwidth, delay, keandalan dan beban. Flowchart Program SPF START Masukkan data tabel topologi jaringan Bentuk tabel routing awal Tukarkan tabel routing dengan milik tetangga Bandingkan tiap entry tabel tetangga dengan entry tabel miliknya Gambar 13 Redistribusi OSPF ke dalam protokol lain. Pada gambar di atas, RTE memakai OSPF sedangkan RTA memakai RIP. RTC melakukan redistribusi antara dua protokol tersebut. Masalahnya adalah bahwa jaringan kelas C mengandung VLSM dengan dua mask yang berbeda, dan RTE dapat mengenali dua subnet dalam jaringan sedangkan RTA menganggap jaringan tersebut hanya memiliki satu subnet. Informasi tentang subnet akan hilang dalam domain RIP. Untuk mencapai subnet tersebut, suatu rute statik harus dikonfigurasikan pada RTA. No No entry sudah ada? Bandingkan biaya entry tersebut dengan entry miliknya biaya entry tersebut lebih kecil? Update entry tabel Proses konvergen? END Yes Yes Yes No Gambar 14 Flowchart SPF Masukkan entry ke dalam tabel routing miliknya Algoritma ditulis dalam kode sebagai berikut: Input JumlahNode Input TabelTopologi(i,j) For all i,j TT(i,j) then If Not IsEmpty TT(i,j) then Cost(i,j)=TT(i,j) Path(i,j)=j blnneighbor=true end if end for blnconverge=false Do While blnconverge=false blnconverge=true for i=1 To JumlahNode do for t=1 To JumlahNode do Penggunaan Protokol
15 for j=1 To JumlahNode do if IsEmpty(Cost(t,j) then Cost(i,j)=Cost(i,t)+Cost(t,j) Path(i,j)=t blnconverge=false elseif Not IsEmpty Cost(t,j) and_ Cost(i,j)>Cost(i,t)+Cost(t,j)_ then Cost(i,j)=Cost(i,t)+Cost(t,j) Path(i,j)=t blnconverge=false end if next j next t next i Loop KESIMPULAN Protokol routing OSPF memiliki konvergensi yang lebih baik daripada RIP. Flooding dan penghitungan jalur terpendek pada OSPF dibatasi pada suatu area, tidak pada keseluruhan jaringan. Dengan demikian jaringan tidak terlalu dibebani dengan paket-paket link-state. Dengan konsep pembagian jaringan dalam area-area, pertukaran informasi routing antar area pada jaringan OSPF cukup dilakukan oleh routerrouter perbatasan. Protokol OSPF membutuhkan kemampuan CPU yang lebih tinggi dan memori yang lebih besar daripada yang dibutuhkan oleh protokol RIP. Dari simulasi algoritma shortest path first menunjukkan bahwa besarnya jumlah router per area mempengaruhi stabilitas jaringan. Area dengan jumlah router yang relatif sedikit lebih stabil daripada area dengan jumlah router yang banyak. Hal ini disebabkan pada area yang memiliki router relatif sedikit memiliki konvergensi yang relatif cepat. DAFTAR PUSTAKA Sidnie Feit, TCP/IP : Architecture, Protocols, and Implementation, McGraw-Hill Inc., International Edition 1996 Fred Halsall, Data Communications, Computer Network, and Open Systems, Addison-Wesley, 1996 C. Huitema, Routing in the Internet, Prentice Hall TPR, Englewood Cliffs, New Jersey, 1995 OSPF Design Guide, Cisco Systems Inc., 1999 Microsoft Visual Basic, Microsoft Corporation, 1999 Penggunaan Protokol
16 Penggunaan Protokol
BAB IV LINK STATE 4.1 Pendahuluan 4.2 Algoritma Dijkstra
BAB IV LINK STATE 4.1 Pendahuluan Protokol Link State pertama kali dikembangkan oleh Bolt Beranek dan Newman pada jaringan ARPANET. Mereka, Bolt dan Newman, menamukan bahwa protokol Link State memiliki
Lebih terperincifile:///c /Documents%20and%20Settings/Administrator/My%20Documents/My%20Web%20Sites/mysite3/ebook/pc/konsep%20router.txt
Ref: uus-bte KONSEP ROUTERKONSEP ROUTER Oleh: yerianto@yahoo.com Mengapa perlu router Sebelum kita pelajari lebih jauh mengenai bagaimana mengkonfigurasi router cisco, kita perlu memahami lebih baik lagi
Lebih terperinciOSPF (Open Shortest Path First) ini merupakan protocol link-state. Teknologi. link-state dikembangkan dalam ARPAnet untuk menghasilkan protokol yang
OSPF (Open Shortest Path First) 1. Pengertian OSPF (Open Shortest Path First) OSPF (Open Shortest Path First) ini merupakan protocol link-state. Teknologi link-state dikembangkan dalam ARPAnet untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peneliti Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti diantaranya: BGP, sebagai satu-satunya
Lebih terperinciDYNAMIC ROUTING. Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state.
DYNAMIC ROUTING Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan
Lebih terperinciRouting LOGO. Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs.
Routing Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs. Email : izzudin@uny.uny.ac.id Pendahuluan Fungsi utama dari layer network adalah pengalamatan dan routing Pengalamatan telah kita bicarakan sebelumnya. Routing merupakan
Lebih terperinciPendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host
Pendahuluan 0Alamat IP berbasis kepada host dan network 0Host: apa saja yang dapat menerima dan mengirim paket. Misal router, workstation 0 Host terhubung oleh satu (atau beberapa) network 0Alamat IP berisi
Lebih terperinciProtokol Routing. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc.
Protokol Routing 1 Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Pendahuluan Fungsi utama dari layer network adalah pengalamatan dan routing Routing merupakan fungsi yang bertanggung jawab membawa data melewati
Lebih terperinciLATAR BELAKANG DAN SEJARAH
LATAR BELAKANG DAN SEJARAH RIP (Routing Information Protocol) ini lahir dikarenakan RIP merupakan bagian utama dari Protokol Routing IGP (Interior Gateway Protocol) yang berfungsi menangani perutean dalam
Lebih terperinciANILISIS JARINGAN DENGAN ROUTING PROTOKOL BERBASIS SPF (SHORTEST PATH FIRST) DJIKSTRA ALGORITHM
ANILISIS JARINGAN DENGAN ROUTING PROTOKOL BERBASIS SPF (SHORTEST PATH FIRST) DJIKSTRA ALGORITHM Oris Krianto Sulaiman, Khairuddin Nasution Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik UISU oris.ks@ft.uisu.ac.id;
Lebih terperinciJaringan Komputer. Router dan Routing Protokol. Adhitya Nugraha.
Jaringan Komputer Router dan Routing Protokol Adhitya Nugraha adhitya@dsn.dinus.ac.id Fasilkom 1/20/2015 Objectives Prinsip Kerja Router Routing Statis dan Routing Dinamis Algorithma Routing Link State
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS. Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B
LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B 3.34.13.1.13 PROGAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI
Lebih terperinciRouting. Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya
Routing Politeknik ik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya 1 Pendahuluan Dengan menggunakan pengalamatan IP, memungkinkan kita membangun beberapa jaringan pada suatu
Lebih terperinciTujuan Menjelaskan role (peran) protokol routing dinamis dan menempatkannya dalam konteks desain jaringan modern.
Tujuan Menjelaskan role (peran) protokol routing dinamis dan menempatkannya dalam konteks desain jaringan modern. Introduction to Dynamic Routing Protocol Mengidentifikasikan beberapa cara untuk mengklasifikasikan
Lebih terperinciROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.
ROUTING Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng. Apa itu Routing? Proses pengambilan keputusan melalui gateway yang mana paket harus dilewatkan Routing dilakukan untuk setiap paket yang dikirimkan dari
Lebih terperinciStatic Routing & Dynamic Routing
Modul 20: Overview Routing tak lain adalah untuk menentukan arah paket data dari satu jaringan ke jaringan lain. Penentuan arah ini disebut juga sebagai route, routing dapat diberikan secara dinamis (dynamic
Lebih terperinciSTATIC & DYNAMIC ROUTING. Rijal Fadilah, S.Si
STATIC & DYNAMIC ROUTING Rijal Fadilah, S.Si Dasar Teori Static route : suatu mekanisme routing yg tergantung dengan routing table dengan konfigurasi manual. Jaringan skala yg terdiri dari 2 atau 3 router,
Lebih terperinciBAB 2. LANDASAN TEORI
BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1 IPv6 IPv6 dikembangkan oleh IETF untuk dapat memenuhi kebutuhan IP yang diperlukan, selain itu IPv6 juga dikembangkan untuk mengatasi atau menyempurnakan kekurangankekurangan
Lebih terperinciProdi D3 Teknik Telekomunikasi 2014
Dynamic Routing Prodi D3 Teknik Telekomunikasi 2014 TOPIK BAHASAN Dynamic routing protocols and network design Classifying routing protocols Metrics Administrative distance Routing tables Subnetting Static
Lebih terperinciPROTOKOL ROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T
PROTOKOL ROUTING Budhi Irawan, S.Si, M.T PENDAHULUAN Protokol Routing secara umum diartikan sebagai suatu aturan untuk mempertukarkan informasi routing yang akan membentuk sebuah tabel routing sehingga
Lebih terperinciROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T
ROUTING Budhi Irawan, S.Si, M.T PENDAHULUAN Routing adalah mekanisme yang dilaksanakan pada perangkat router dijaringan (yang bekerja pada lapis 3 network) untuk mencari dan menentukan jalur yang akan
Lebih terperinciOpen Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF) OSPF (Open Shortest Path First) ini merupakan protocol link -state. Teknologi link-state dikembangkan dalam ARPAnet untuk menghasilkan protokol yang terdistribusi yang jauh
Lebih terperinciPada bab 6 akan dijelaskan tentang konsep Routing dan jenisnya serta jenis-jenis protokol routing untuk komunikasi antar router di jaringan.
BAB 6 KONSEP ROUTING Pada bab 6 akan dijelaskan tentang konsep Routing dan jenisnya serta jenis-jenis protokol routing untuk komunikasi antar router di jaringan. 1.1. Pengertian Routing Routing adalah
Lebih terperinciModul 6 Routing dan protokol routing
Modul 6 Routing dan protokol routing Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara
Lebih terperinciUniversitas IGM. Internet Routing. Komunikasi Data Fery Antony, S.T., M.Kom
Universitas IGM Internet Routing Komunikasi Data Fery Antony, S.T., M.Kom 1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas IGM Jl. Jend. Sudirman No. 629 Km 4 Palembang Telp. 0711-322705, 06 Fax. 0711-357754. Website.
Lebih terperinciROUTING PADA TCP/IP. Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM
ROUTING PADA TCP/IP Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM Materi : Pengertian Routing Protocol Routing Protocol IGP pada Routing Dinamik Algoritma Dasar Untuk Protocol Interior
Lebih terperinciMata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM
Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM ROUTING STATIK dan DINAMIK Definition ROUTING : Routing is process offorwarding packets from one network to another, this is sometimes
Lebih terperinciDasar-dasar Routing. seth :80:ad:17:96: :20:4c:30:29:29. khensu :80:48:ea:35:10
Dasar-dasar Routing http://ridwanandriyana.webnode.com 1. Routing Lansung dan Tidak Langsung Seperti telah disebutkansebelumnya, proses pengiriman datagram IP selalu menggunakan tabel routing. Tabel routing
Lebih terperinciKholid Fathoni, S.Kom., M.T.
Routing Kholid Fathoni, S.Kom., M.T. Pendahuluan Fungsi utama dari layer network adalah pengalamatan dan routing Pengalamatan telah kita bicarakan sebelumnya. Routing merupakan fungsi yang bertanggung
Lebih terperinciRouting adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang
RIJAL FADILAH S.Si Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol
Lebih terperinciNETWORK LAYER : Routing
NETWORK LAYER : Routing Fungsi network layer Membawa paket dari host pengirim ke penerima Protokol network layer ada di setiap host dan router Tiga fungsi utama: path determination: menentukan rute yang
Lebih terperinciDynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer
Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer Ferry Ardian nyotvee@gmail.com http://a Dasar Teori. Routing merupakan suatu metode penjaluran suatu data, jalur mana saja yang akan dilewati oleh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Routing merupakan proses pertukaran informasi metric dan rute waktu tujuan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Routing Routing merupakan proses pertukaran informasi metric dan rute waktu tujuan antar router untuk menemukan jalur terpendek secepat mungkin pada jaringan [2]. Proses routing
Lebih terperinciIP Routing. Olivia Kembuan, M.Eng PTIK -UNIMA
IP Routing Olivia Kembuan, M.Eng PTIK -UNIMA Routing? Routing Routing adalah proses meneruskan suatu paket data dari suatu jaringan ke jaringan lain yang dituju. Router alat jaringan komputer yang melakukan
Lebih terperinciArtikel tentang Prinsip Dasar Routing yang penulis buat pada tahun 2001
Artikel tentang Prinsip Dasar Routing yang penulis buat pada tahun 2001 Deris Stiawan 1 Routing Introduction. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 1.1 Tinjauan Pustaka Penelitian dengan judul Analisis Perbandingan Routing Protokol OLSR (Optimized Link State Routing) dan Grp (Geographic Routing Protocol)
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET
ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET Vina Rifiani 1, M. Zen Samsono Hadi 2, Haryadi Amran Darwito 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Odom (2005, hal: 5) menyatakan bahwa jaringan komputer adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabling), yang memungkinkan berbagai
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF) SINGLE AREA DAN MULTIPLE AREA PADA JARINGAN WIRED SKRIPSI
ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF) SINGLE AREA DAN MULTIPLE AREA PADA JARINGAN WIRED SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Komputer
Lebih terperinciINTERNETWORKING. Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Slide by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO
INTERNETWORKING Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Slide by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO PURWOKERTO Tujuan Perkuliahan Mahasiswa dapat memahami dan
Lebih terperincimenyangkut semua router dan konfigurasi-konfigurasi yang menggunakan IP. Routing IP adalah proses memindahkan paket dari satu network ke network lain
Modul 6 Routed dan Routing Protocol Routing IP Routing IP adalah subjek yang penting untuk dimengerti, karena ia menyangkut semua router dan konfigurasi-konfigurasi yang menggunakan IP. Routing IP adalah
Lebih terperinciINTERNETWORKING. Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO
INTERNETWORKING Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO PURWOKERTO Review 1. Memori 2. Tabel routing 3. running
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara
Lebih terperinciDistance Vector Routing Protocols
Distance Vector Routing Protocols Artikel ini fokus pada Interior Gateway Protokol (IGPs). IGPs diklasifikasikan sebagai distance vector atau link-state routing protokol. artikel ini menjelaskan karakteristik,
Lebih terperinciRouting Dinamik Link-State
Routing Dinamik Link-State Objektif Memahami cara kerja protokol routing Link-State. Memahami bagaimana OSPF beroperasi. Men-deploy routing dinamik menggunakan OSPF. Memahami cara kerja protokol routing
Lebih terperinciStatik Routing. School of Industrial and System Engineering System Information Program 2016
Statik Routing School of Industrial and System Engineering System Information Program 2016 Introduction Static Routing Dynamic Routing ROUTING Routing adalah proses pengiriman informasi/data pada network
Lebih terperinciMODUL 5 OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)
MODUL 5 OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF) Modul 5 Open Shortest Path First (OSPF) 1. Tujuan - Praktikan mengetahui konsep dasar protokol routing OSPF Praktikan dapat membuat konfigurasi routing menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan internet semakin meningkat dari tahun ke tahun. Internet digunakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan internet semakin meningkat dari tahun ke tahun. Internet digunakan sebagai sumber informasi maupun media untuk pengiriman dan penerimaan data, baik oleh
Lebih terperinciDynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer
Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer Ferry Ardian nyotvee@gmail.com http://ardian19ferry.wordpress.com Dasar Teori. Routing merupakan suatu metode penjaluran suatu data, jalur mana saja
Lebih terperinciJARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA
Sudah Mengumpulkan Jurnal? http://goo.gl/hhsqum JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA Group Jarkom SI Amikom https://www.facebook.com/groups/jarkom.amikom/ Pertemuan 8 Router Protocol Routing TCP/IP
Lebih terperinciRouting Dinamik. Divisi Training PT UFOAKSES SUKSES LUARBIASA Jakarta
Routing Dinamik Divisi Training PT UFOAKSES SUKSES LUARBIASA Jakarta nux@ufoakses.co.id Dinamik routing protokol Mikrotik Router OS mendukung Open Shortest Path First ( OSPF ) Routing information Protokol
Lebih terperinciJaringan Komputer. Konfigurasi Dynamic Routing RIP
Jaringan Komputer Konfigurasi Dynamic Routing RIP Kelompok 3 : Taufik (2110165011) Galang Bafia Rachman (2110165008) Dyah Ayu Latifahsari (2110165005) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2016 I. Pendahuluan
Lebih terperinciIGRP OPERASI IGRP. Tujuan dari IGRP yaitu:
IGRP Interior Gateway routing Protocol atau yang biasa dikenal dengan sebutan IGRP merupakan suatu protokol jaringan kepemilikan yang mengembangkan sistem Cisco yang dirancang pada sistem otonomi untuk
Lebih terperinciTugas Jaringan Komputer
Tugas Jaringan Komputer SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan computer: OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protocol?
Lebih terperinciseth 132.96.11.2 0:80:ad:17:96:34 132.96.11.3 0:20:4c:30:29:29 anubis 132.96.36.5 0:80:ad:a7:a3:81 Gambar Jaringan TCP/IP
Dasar Routing Routing Lansung dan Tidak Langsung Seperti telah disebutkansebelumnya, proses pengiriman datagram IP selalu menggunakan tabel routing. Tabel routing berisi informasi yang diperlukan untuk
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol
Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing Border Gateway Protocol Nanda Satria Nugraha Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK Semarang,
Lebih terperinciPengaruh Routing Adaptif OSPF terhadap Penggunaan Bandwidth pada Jaringan Komputer
JETri, Volume 3, Nomor 1, Agustus 2003, Halaman 17-32, ISSN 1412-0372 Pengaruh Routing Adaptif OSPF terhadap Penggunaan Bandwidth pada Jaringan Komputer Ferrianto Gozali & Juniman* Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciSimulasi Pemanfaatan Dynamic Routing Protocol OSPF Pada Router Di Jaringan Komputer Unpar. Nama : Chandra Wijaya, S.T., M.T.
Simulasi Pemanfaatan Dynamic Routing Protocol OSPF Pada Router Di Jaringan Komputer Unpar Nama : Chandra Wijaya, S.T., M.T. NIK : 21200 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi dan
Lebih terperinciMemahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport
4.1 Tujuan : Memahami konsep dasar routing Mengaplikasikan routing dalam jaringan lokal Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.2 Teori Dasar Routing Internet adalah inter-network dari banyak
Lebih terperinciAnalisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN
Analisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN Aidil Halim Lubis halimlubis.aidil@gmail.com Erma Julita zidanefdzikri@yahoo.co.id Muhammad Zarlis m.zarlis@yahoo.com Abstrak Lalu lintas
Lebih terperinciModul 5 Open Shortest Path First (OSPF)
Modul 5 Open Shortest Path First (OSPF) 1. Tujuan - Praktikan mengetahui konsep dasar protokol routing OSPF - Praktikan dapat membuat konfigurasi routing menggunakan Packet Tracer dengan protokol routing
Lebih terperinciTK 2134 PROTOKOL ROUTING
TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-3 & 4: Konsep Routing Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Konsep Routing Topik yang akan dibahas pada pertemuan
Lebih terperinciSIMULASI DYNAMIC ROUTING DENGAN PROTOKOL OPEN SHORTEST PATH FIRST DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TUGAS AKHIR
SIMULASI DYNAMIC ROUTING DENGAN PROTOKOL OPEN SHORTEST PATH FIRST DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TUGAS AKHIR Diajuka Oleh : GIGA PRADIKTA NPM. 0634015041 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
Lebih terperinciKAJIAN ALGORITMA ROUTING DALAM JARINGAN KOMPUTER
KAJIAN ALGORITMA ROUTING DALAM JARINGAN KOMPUTER Doro Edi Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri No. 65 Bandung 40164 Email:
Lebih terperinciSwitching & Routing Rev 0.0. Nyoman Suryadipta Computer Science Faculty Narotama University
Switching & Routing Rev 0.0 Nyoman Suryadipta Computer Science Faculty Narotama University 1. Deskripsi 2. Jenis Perangkat 3. Proses Switching 4. Dasar Routing 5. Routing Statis & Dinamis Switching = Memindahkan
Lebih terperinciINTERNETWORKING. Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO
INTERNETWORKING Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO PURWOKERTO Topik Pembahasan Chapter 1 Pendahuluan Dinamic
Lebih terperinciNetworking BAB 6 ROUTING PROTOCOLS
Networking BAB 6 ROUTING PROTOCOLS 6.1 Macam macam routing : Istilah routingdapat diartikan tugas / proses untuk menentukan path/rute yang akan dilewati ole paket yang ingin dikirim ke suatu tujuan alamat
Lebih terperinciObjektif. Memahami perbedaan operasi routing statik dan dinamik. Mengkonfigurasi dan mem-verifikasi routing statik.
Routing Objektif Memahami perbedaan operasi routing statik dan dinamik. Mengkonfigurasi dan mem-verifikasi routing statik. Memahami cara kerja protokol routing distance vector seperti RIP. Mengkonfigurasi
Lebih terperinciDynamic Routing Topologi 1
Program Keahlian : TKJ Dynamic Routing Topologi 1 Nama : Bambang H. Experiment: Diagnosa WAN Kelas : XII TKJ B No. Experiment: 33 Instruktur : Netty Amaliah, S.Pd. Nusirwan Hakim, S.Pd. I. TUJUAN a. Siswa
Lebih terperinciPraktikum Minggu ke-11 Konfigurasi Routing OSPF menggunakan Mikrotik
Praktikum Minggu ke-11 Konfigurasi Routing OSPF menggunakan Mikrotik TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami konfigurasi dynamic routing pada perangkat mikrotik 2. Memahami cara mengkonfigurasi protocol OSPF pada
Lebih terperinciMIKROTIK. ROUTING dynamic AGUS SETYWAN. Smkn 3 buduran. sidoarjo
MIKROTIK ROUTING dynamic AGUS SETYWAN Smkn 3 buduran sidoarjo Dynamic Routing Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ROUTING PROTOCOL OPEN SHORTEST PATH FIRST(OSPF) PADA MODEL TOPOLOGY RING
IMPLEMENTASI ROUTING PROTOCOL OPEN SHORTEST PATH FIRST(OSPF) PADA MODEL TOPOLOGY RING ACHMAD achmad972@gmail.com Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Universitas Indraprasta
Lebih terperinciPerancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP
Jurnal ELKOMIKA Teknik Elektro Itenas No.2 Vol. 2 Institut Teknologi Nasional Bandung Juli - Desember 2014 Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP DWI ARYANTA, BAYU AGUNG
Lebih terperinciMata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM ROUTING DINAMIK
Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM ROUTING DINAMIK Definition ROUTING : Routing is process offorwarding packets from one network to another, this is sometimes referred to
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Penggunaan Metric Cost dan Bandwidth Pada Routing Protocol OSPF
Analisis Perbandingan Penggunaan Metric Cost dan Bandwidth Pada Routing Protocol OSPF Oris Krianto Sulaiman Universitas Islam Sumatera Utara Jl. Sisingamangaraja, Kelurahan Teladan, Medan oris.ks@ft.uisu.ac.id
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Routing Routing berarti menemukan topologi jaringan dan menyebarkan informasi mengenai sub jaringan yang terhubung secara langsung ke seluruh router tetangga (Gredler, Hannes,
Lebih terperinciPerancangan dan Simulasi Routing Static Berbasis IPV4 Menggunakan Router Cisco
ISSN: 2088-4591 Vol. 5 No. 2 Edisi Nopember 2015 Perancangan dan Simulasi Routing Static Berbasis IPV4 Menggunakan Router Cisco Imam Marzuki Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Panca
Lebih terperinciGBPP. V. Metoda Perkuliahan Ceramah Diskusi Presentasi Survey Lapangan Latihan Soal Quis Tugas (Mandiri + Kelompok)
GBPP I. Identifikasi Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Jaringan Komputer Kode Mata Kuliah : IF35311 Kredit : 2 SKS (2x45 menit) Semester : V Tingkat : III Program Studi : Strata I (S1) Jurusan : Teknik Informatika
Lebih terperinciLAPORAN SKRIPSI. ANALISIS PERBANDINGAN JARINGAN OSPF PADA IPv4 DAN IPv6 MENGGUNAKAN GNS3
LAPORAN SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN JARINGAN OSPF PADA IPv4 DAN IPv6 MENGGUNAKAN GNS3 (COMPARATIVE ANALYSIS OF OSPF NETWORK ON IPv4 AND IPv6 USING GNS3) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Routing, OSPF, IP, MPLS, GNS3, OSI. vii
ABSTRAK Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi semakin pesat yang menyebabkan lalu lintas perpindahan paket data (informasi) dalam jaringan komputer menjadi semakin padat dan luas. Untuk mengirim
Lebih terperinciPERCOBAAN ROUTING INFORMATION PROTOCOL (RIP)
PERCOBAAN ROUTING INFORMATION PROTOCOL (RIP) 1. Tujuan Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mendesain sebuah topologi jaringan 2. Melakukan proses routing dengan protokol
Lebih terperinciMODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 6 DYNAMIC ROUTING
MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 6 DYNAMIC ROUTING YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG 2007 MODUL 5 DYNAMIC ROUTING Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi Waktu : Sistem Jaringan
Lebih terperinciPerbandingan Redistribusi Routing Protokol Dinamis pada Exterior Gateway Protokol. Dadang Wahyudi1, Dedy Syamsuar 2, Edi Surya Negara 3.
179 Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Komunikasi (SEMNASTIK) IX Palembang-Indonesia, 25 Februari 2017 Perbandingan Redistribusi Routing Protokol Dinamis pada Exterior Gateway Protokol Dadang Wahyudi1,
Lebih terperinciS1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat PROGRAM STUDI
PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat Trainner: Adian Fatchur Rochim, ST, MT Email: adian@undip.ac.id 24 Oktober 2009 Digunakan untuk menghubungkan
Lebih terperinciModul 4 Routing RIP (Routing Information Protocol)
Modul 4 Routing RIP (Routing Information Protocol) 1. Tujuan - Praktikan dapat memahami konsep routing RIP. - Praktikan mampu membuat konfigurasi dengan menggunakan Packet Tracer dengan protokol routing
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai teori-teori sebagai landasan yang dibutuhkan untuk merancang jaringan pada CV Dwi Naga Mas. Pembahasan dibagi menjadi 2 bagian antara
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. dan teori-teori khusus. Pada teori umum mengenai pengertian dan klasifikasi masingmasing
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bagian landasan teori ini akan dijelaskan mengenai teori umum jaringan dan teori-teori khusus. Pada teori umum mengenai pengertian dan klasifikasi masingmasing dari OSI layer
Lebih terperinciTugas Jaringan Komputer
Tugas Jaringan Komputer Soal 1. Jelaskan perbedaan antara model jaringan OSI dan TCP/IP 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud Protocol? 4. Jelaskan tentang konsep class
Lebih terperinciChapter 3 part 3. Internetworking (Routing) Muhammad Al Makky
Chapter 3 part 3 Internetworking (Routing) Muhammad Al Makky Pembahasan Chapter 3 Memahami fungsi dari switch dan bridge Mendiskusikan Internet Protocol (IP) untuk interkoneksi jaringan Memahami konsep
Lebih terperinciPENGARUH MODEL JARINGAN TERHADAP OPTIMASI ROUTING OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)
TEKNOLOGI, VOL. 1, NO. 2, JULI 2011 PENGARUH MODEL JARINGAN TERHADAP OPTIMASI ROUTING OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF) Lady Silk M 1, Suhardi 2 1 Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Surabaya Jl.
Lebih terperinciAS IR O R U O TI U N TI G P AD
Tesis OPTIMASI ROUTING PADA JARING DATA MULTI JALUR MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO) Nama : Agus Kurniwanto NIM : 2209206803 PROGRAM STUDI MAGISTER BIDANG KEAHLIAN TELEMATIKA JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciAMALIA ZAKIYAH 1 D4LJ-TI
Nama : Amalia Zakiyah NRP : 2110165021 Kelas : 1 D4 LJ TI 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan komputer : OSI model dan TCP/IP model! Perbedaan anatara model OSI dan model TCP/IP model adalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Jaringan komputer menurut Andrew S. Tanenbaum (1997, p1) adalah sekumpulan computer berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam
Lebih terperinciDynamic Routing RIP EIGRP OSPF
Cisco Packet Tracer : Konfigurasi Dynamic Routing RIP EIGRP OSPF fm_iqbal faiqmuhammadiqbal@gmail.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara
Lebih terperinciPembimbing : Rudi Haryadi Kelas : XII TKJ A. Dynamic Routing. Tanggal : 12 Januari 2013 Nilai dan Paraf :
Nama : Selly Anggraini Pembimbing : Rudi Haryadi Kelas : XII TKJ A No. Absen : 25 Dynamic Routing Antoni Budiman Mapel : Diagnosa WAN Tanggal : 12 Januari 2013 Nilai dan Paraf : I. Tujuan - Siswa dapat
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SIMULASI JARINGAN KOMPUTER MULTI DEVICE DENGAN MENGGUNAKAN GNS3
Simulasi Jaringan Komputer Multi Device Menggunakan GNS3 IMPLEMENTASI SIMULASI JARINGAN KOMPUTER MULTI DEVICE DENGAN MENGGUNAKAN GNS3 I Gusti Lanang Putra Eka Prismana Jurusan Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 EIGRP 2.1.1 Pengertian EIGRP EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya bisa digunakan pada router CISCO atau disebut juga CISCO propietary,
Lebih terperinciBAB 8: EIGRP & OSPF. Reza Aditya Firdaus. Cisco Certified Network Associate R&S
BAB 8: EIGRP & OSPF Reza Aditya Firdaus Cisco Certified Network Associate R&S Enhanced IGRP (EIGRP) Merupakan Advance Distance Vector (Hybrid) Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) dalam pemilihan
Lebih terperinciNETWORK LAYER. Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI
NETWORK LAYER Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi berikut : Pengalamatan
Lebih terperinci