Konsumsi dan Kemiskinan/ Consumption and Proverty
|
|
- Iwan Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2
3 Consumption and Proverty PENGELUARAN PENDUDUK Pada tahun 2008, kebanyakan pengeluaran penduduk di Kalimantan Timur digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan,konsumsi sedang selebihnya k bukan makanan seperti perumahan, sandang, aneka barang dan jasa, dan lainlain. Hal ini dapat dilihat dari persentase pengeluaran penduduk untuk bukan makanan sebesar 59,94 persen, masih lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk makanan yang sebesar persen (Tabel ). Berdasarkan area, secara umum tingkat pengeluaran penduduk perkotaan jauh lebih tinggi dibanding penduduk pedesaan. Di perkotaan ratarata pengeluaran per kapita sebulan sebesar rupiah sedangkan di pedesaan hanya sekitar rupiah. Sementara ratarata pengeluaran per kapita sebulan untuk daerah perkotaan dan pedesaan mencapai rupiah dengan rincian rupiah (43,38persen) untuk konsumsi makanan dan rupiah (56,62 persen) untuk konsumsi bukan makanan. Dari total pengeluaran untuk konsumsi makanan, 14,72 persen digunakan untuk konsumsi padipadian, 85,28 persen untuk konsumsi lainnya. Sedangkan pengeluaran konsumsi bukan makanan terutama digunakan untuk perumahan (46,12 persen) dan aneka barang dan jasa sebesar 29,70 persen PEOPLE S EXPENDITURE In 2008, most population of Kalimantan Timur spent the expenditure for food consumption, and the rest for nonfood such as housing, clothing, other goods and services respectively. The percentage of per capita monthly expenditure for food was per cent. It was higher than expenditure for nonfood59,94percent (table ). In general, average per capita monthly expenditure in urban areas was higher than rural areas. The average per capita monthly expenditure in urban areas was rupiahs while in rural areas was rupiahs. The per capita monthly expenditure for both areas was rupiahs on the average, whereas rupiahs (43,38 percent) for food consumption and 331,400 rupiahs (56,62 percent) for nonfood consumption. The consumption for cereals inclined to 14,72 percent of total food expenditure while 85,28 percent for other consumption. On the other hand, the main usage expenditure of nonfood expenditure was used for housing 46,12 percent and percent for goods and services. 465
4 Consumption and Poverty PENDUDUK MISKIN Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 telah berdampak negatif pada seluruh tatanan ekonomi dan sosial di Indonesia tidak terkecuali Provinsi Kalimantan Timur. Pada tahun 1996 jumlah penduduk miskin sebanyak jiwa melonjak menjadi jiwa pada tahun Sedangkan pada tahun 1999 dan 2000, jumlah penduduk miskin lebih tinggi dibanding tahun 2001 yaitu jiwa dan jiwa. Sedangkan pada tahun 2002 turun menjadi jiwa, tahun 2003 sebanyak jiwa dan tahun 2004 turun lagi menjadi jiwa, Walaupun pada tahun 2006 jumlah penduduk miskin kembali meningkat menjadi akibat dampak kebijakan kenaikan BBM tetapi jumlah penduduk miskin semakin menurun, sehingga pada tahun 2007 menurun menjadi jiwa dan tahun 2008 menurun kembali menjadi jiwa. Menurut kabupaten/kota, jumlah penduduk miskin terbanyak pada tahun 2008 adalah di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan rumahtangga sasaran sebanyak (21,54persen) POOR POPULATION The economic crises in the middle of the year 1997 had impacted on whole Indonesia socioeconomic badly even Kalimantan Timur Province. In the year 1996 number of poor people was 224,561 people increased to 779,415 people in The figure in the year 1999 and 2000 was much more as compared to 2001, there was 401,760 people and 532,751 people. Number of poor people fell down to 313,000 people in 2002, but in 2003 rose up to 328,600 people and in 2004 the figure fell down to 318,200 people. Eventhoug in 2006 number of poor people rose up again to 335,500 people but number of poor people fell down again in In 2007, number of poor people fell down to 324,700 people and fell down again to 286,400 in In the year 2008 number of poor people by regency/city was on Kutai Kartanegara with 30,205 poor households (21,54 percent). 466
5 Consumption and Proverty GAMBAR/Figure: PENGELUARAN RATARATA PERKAPITA SEBULAN UNTUK KELOMPOK MAKANAN MENURUT JENISNYA Average Percapita Montly Expenditure of Food by Food Group GAMBAR/Figure: PENGELUARAN RATARATA PERKAPITA SEBULAN MENURUT KABUPATEN/KOTA (Rp) Average Percapita Monthly Expenditure by Regency/City
6 Consumption and Poverty TABEL/Table: PENGELUARAN RATARATA PERKAPITA SEBULAN MENURUT DAERAH KOTA DAN PEDESAAN Average Percapita Monthly Expenditure by Urban and Rural Area U r a i a n Description 1. Kota Urban r) Rp % Rp % Rp % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) a. Makanan/Food , , ,06 b. BukanMakanan Non Food , , ,94 c. Jumlah/Total , , ,00 2. Pedesaan Rural a. Makanan/Food , , ,18 b. Bukan Makanan Non Food , , ,82 c. Jumlah/Total , , ,00 3. Kota + Pedesaan Urban + Rural a. Makanan/Food , , ,38 b. Bukan Makanan Non Food , , ,62 Jumlah Total , , ,00 Sumber: Badan Pusat Statistik Jakarta. Source: BPS Statistics Indonesia, Jakarta. 468
7 Consumption and Proverty TABEL/Table: PENGELUARAN RATARATA PERKAPITA SEBULAN UNTUK KELOMPOK MAKANAN MENURUT JENISNYA Average Percapita Montly Expenditure of Food by Food Group U r a i a n Description r) 2008 Rp Rp Rp % Rp % (1) (2) (3) (4) (6) (6) (5) 1. Padi padian/cereals , ,72 2. UbiUbian/Cassava , ,90 3. Ikan/Fish , ,53 4. Daging/Meats , ,09 5. Telur dan Susu Egg and Milk , ,31 6. Sayursayuran Vegetables , ,63 7. Kacangkacangan/Nuts , ,58 8. Buahbuahan/Fruits , ,35 9. Konsumsi lainnya Miscellaneous Food 10. Makanan Jadi Prepared Food 11. Minuman Beralkohol Alcoholic Beverages 12. Tembakau, Sirih Tobacco, Betelnut , , , , , ,10 Jumlah Total , ,00 Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur. Source: BPS Statistics of Kalimantan Timur Province. 469
8 Consumption and Poverty TABEL/Table: PENGELUARAN RATARATA PERKAPITA SEBULAN UNTUK KELOMPOK BUKAN MAKANAN MENURUT JENISNYA Average Percapita Monthly Expenditure of NonFood by Kinds Kelompok Bukan Makanan Non Foods Group r) 2008 Rp % Rp % Rp % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Perumahan, Bahan Bakar Penerangan dan air Housing, Fuel, Light & Water 2. Aneka Barang dan Jasa Miscellaneous Goods and Services 3. Pakaian, Alas kaki dan Tutup Kepala Clothing, Footware, and Headware 4. Barang Tahan Lama Durable Goods 5. Pajak Pemakaian Dan Premi Asuransi Consumption Taxes and Insurance Premiums 6. Keperluan Pesta dan Upacara Parties and Ceremonies , , , , , , , , , , , , , , , , , ,31 Jumlah Total , , ,00 Sumber: Badan Pusat Statistik Jakarta. Source : BPS Statistics Indonesia, Jakarta. 470
9 Consumption and Proverty TABEL/Table: PENGELUARAN RATARATA SEBULAN UNTUK GOLONGAN MAKANAN DAN BUKAN MAKANAN MENURUT GOLONGAN PENGELUARAN PERKAPITA SEBULAN (Rp) Average Percapita Monthly Expenditure of Food and NonFood by Expenditure Class (Rps) 2008 Pengeluaran Perkapita Sebulan (Rp) Monthly Percapita Expenditure (Rps) Makanan Food Bukan Makanan Non Food Jumlah Total (1) (2) (3) (4) > Ratarata Perkapita Average Percapita Sumber: Badan Pusat Statistik Jakarta. Source: BPS Statistics Indonesia, Jakarta. 471
10 Consumption and Poverty TABEL/Table: PENGELUARAN RATARATA PERKAPITA SEBULAN MENURUT KABUPATEN/KOTA (Rp) Average Percapita Monthly Expenditure by Regency/City (Rps) Kabupaten/Kota Regency/City (1) (2) (3) 1. Pasir Kutai Barat Kutai Kartanegara Kutai Timur Berau Malinau Bulungan Nunukan Penajam Paser U Balikpapan Samarinda Tarakan Bontang KALIMANTAN TIMUR Sumber: Badan Pusat Statistik Jakarta. Source: BPS Statistics Indonesia, Jakarta. 472
11 Consumption and Proverty TABEL/Table: PERKIRAAN PERSENTASE PEMBAGIAN TOTAL PENDAPATAN PERKAPITA DAN GINI RASIO Estimated Percentage of Income Distribution and Gini Ratio Distribusi Pembagian Pendapatan Income Distribution (1) (2) (3) (4) 1. 40% Rendah/Lower Perkotaan/Urban Pedesaan/Rural Kota+Desa/Urban+Rural 13,30 9,81 15,40 11,77 13,32 19,14 15, % Sedang/Middle Perkotaan/Urban Pedesaan/Rural Kota+Desa/Urban+Rural 32,76 27,78 37,89 31,07 35,31 41,85 37, % Tinggi/Highest Perkotaan/Urban Pedesaan/Rural Kota+Desa/Urban+Rural 53,94 62,41 46,71 57,16 51,37 39,01 46,99 4. Rasio Pembagian Pendapatan Tinggi Terhadap Pendapatan Rendah Ratio of Highest to Lowest 4,06 4,86 3,06 5. Gini Rasio/Ratio Gini Perkotaan/Urban Pedesaan/Rural Kota+Desa/Urban+Rural 0,33 0,28 0,26 0,30 0,2337 0,2566 0,2670 Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur. Source: BPS Statistics of Kalimantan Timur Province. 473
12 Consumption and Poverty TABEL/Table: PERKIRAAN PERSENTASE PEMBAGIAN TOTAL PENDAPATAN PERKAPITA DAN GINI RATIO MENURUT KABUPATEN/KOTA Estimated Percentage of Income Distribution and Gini Ratio by Regency/City 2008 Distribusi Pembagian Pendapatan Kabupaten/Kota Income Distribution Regency/City 2007 (1) (2) % Rendah/Lower Pasir Kutai Barat Kutai Kartanegara Kutai Timur Berau Malinau Bulungan Nunukan Penajam Paser Utara Balikpapan Samarinda Tarakan Bontang % Sedang/Middle Pasir Kutai Barat Kutai Kartanegara Kutai Timur Berau Malinau Bulungan Nunukan Penajam Paser Utara Balikpapan Samarinda Tarakan Bontang
13 Consumption and Proverty Lanjutan Tabel: Continued Table Distribusi Pembagian Pendapatan Kabupaten/Kota Income Distribution Regency/City 2007 (1) (2) % Tinggi/Highest Pasir Kutai Barat Kutai Kartanegara Kutai Timur Berau Malinau Bulungan Nunukan Penajam Paser Utara Balikpapan Samarinda Tarakan Bontang 4. Gini Rasio/Ratio Gini Pasir Kutai Barat Kutai Kartanegara Kutai Timur Berau Malinau Bulungan Nunukan Penajam Paser Utara Balikpapan Samarinda Tarakan Bontang Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur. Source: BPS Statistics of Kalimantan Timur Province. 475
14 Consumption and Poverty TABEL/Table: JUMLAH RUMAH TANGGA SASARAN MENURUT KABUPATEN/KOTA, JENIS KELAMIN KEPALA RUMAH TANGGA DAN JUMLAH RUMAH TANGGA SASARAN TAMBAHAN Poor Households by Regency/City 2008 Kabupaten/Kota Regency/City LakiLaki Jenis Kelamin Perempuan Jumlah RTS Tambahan Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pasir Kutai Barat Kutai Kartanegara Kutai Timur Berau Malinau Bulungan Nunukan Panajam Paser U Tana Tidung Balikpapan Samarinda Tarakan Bontang Jumlah Total Sumber: Hasil Pendataan Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2005 (PSE05). Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur. Source: Result of 2005 Social Economic Census. And PPLS 2008 BPS Statistics Kalimantan Timur Province. 476
15 Consumption and Proverty TABEL/Table: JUMLAH DAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN, RUMAH TANGGA MISKIN DAN GARIS KEMISKINAN MENURUT KABUPATEN/KOTA Number and Percentage of Poor Population, Households and Poverty Line by Regency/City 2008 Kabupaten/Kota Regency/City Penduduk Miskin Persentase Penduduk Miskin (%) Garis Kemiskinan (Rp) (1) (2) (3) (4) 1. Pasir , Kutai Barat , Kutai Kartanegara , Kutai Timur , Berau , Malinau , Bulungan , Nunukan , Panajam Paser Utara , Balikpapan , Samarinda , Tarakan , Bontang , Jumlah , Total , Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur Source: BPS Statistics Kalimantan Timur Province. 477
16 Consumption and Poverty TABEL/Table: GARIS KEMISKINAN, JUMLAH DAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN MENURUT DAERAH PERKOTAAN/PEDESAAN Poverty Line, Growth and Percentage of Population below Poverty Line by Urban/Rural U R A I A N Description Perkotaan Urban Pedesaan Rural Kota+Desa Urban + Rural (1) (2) (3) (4) A. Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan) Poverty Line (Rps/Capital/Month) r) B. Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) Number of Poor People (Person) r)
17 Consumption and Proverty Lanjutan Tabel: Continued Table U R A I A N Description Perkotaan Urban Pedesaan Rural Kota+Desa Urban + Rural C. Persentase Penduduk Miskin (%) Percentage of Poor Peopl e(%) (1) (2) (3) (4) r) ,71 6,40 5,63 7,44 21,58 19,11 18,68 16,98 9,24 21,69 15,91 22,10 15,75 12,20 12,15 11,57 10,57 11,41 11,04 8,53 Sumber: Badan Pusat Statistik Jakarta Source: BPS Statistics Indonesia, Jakarta. Catatan: Data tahun diperoleh dari SUSENAS Data tahun 2006 diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah rumahtangga miskin dan sangat miskin PSE05 dengan ratarata anggota rumahtangga (Juli 2006) Data tahun 2007 dan 2008 diperoleh dari data Susenas Panel bulan Maret 479
18
10. PENGELUARAN DAN KONSUMSI PENDUDUK/Expenditure and Consumptions of People
10. PENGELUARAN DAN KONSUMSI PENDUDUK/Expenditure and Consumptions of People PENGELUARAN DAN KONSUMSI PENDUDUK PENJELASAN TEKNIS 1. Data Pengeluaran dan Konsumsi penduduk menurut kelompok barang diperoleh
Lebih terperinciKonsumsi Consumption
Konsumsi Consumption Di negara-negara berkembang, pengeluaran untuk keperluan makanan masih merupakan bagian terbesar dari keseluruhan pengeluaran rumahtangga. Sementara di negara-negara maju, pengeluaran
Lebih terperinciComsumption and Cost
Comsumption and Cost CONSUMPTION AND COST Grafik 10.2/Figure 10.2 Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang di Jawaa Barat Average Monthly Per Capita Expenditure by Regency/City
Lebih terperincix Comsumption and Cost
x Comsumption and Cost CONSUMPTION AND COST Kesejahteraan suatu kelompok masyarakat dapat diketahui dari tingkat pendapatan masyarakatnya. Namun data pendapatan yang akurat sulit diperoleh, sehingga dalam
Lebih terperinciCONSUMPTION AND COST
CONSUMPTION AND COST Besarnya pendapatan yang diperoleh/diterima rumah tangga dapat menggambarkan kesejahteraan suatu masyarakat. Namun demikian data pendapatan yang akurat sulit diperoleh, sehingga dalam
Lebih terperinciCONSUMPTION AND COST
Besarnya pendapatan yang diperoleh/diterima rumah tangga dapat menggambarkan kesejahteraan suatu masyarakat. Namun demikian data pendapatan yang akurat sulit diperoleh, sehingga dalam survey/ kegiatan
Lebih terperinciCONSUMPTION AND COST
Besarnya pendapatan yang diperoleh/diterima rumah tangga dapat menggambarkan kesejahteraan suatu masyarakat. Namun demikian data pendapatan yang akurat sulit diperoleh, sehingga dalam survey/ kegiatan
Lebih terperinciComsumption and Cost
Comsumption and Cost CONSUMPTION AND COST Pengeluaran rumah tangga dapat dibedakan menurut Pengeluaran Makanan dan Bukan Makanan, dimana menggambarkan bagaimana penduduk mengalokasikan kebutuhan rumah
Lebih terperinciComsumption and Cost
Comsumption and Cost Pengeluaran rumah tangga dapat dibedakan menurut Pengeluaran Makanan dan Bukan Makanan, dimana menggambarkan bagaimana penduduk mengalokasikan kebutuhan rumah tangganya. Walaupun harga
Lebih terperinciBPS-Statistics DKI Jakarta Provincial Office 491
JAKARTA IN FIGURES 2007 EXPENDITURE AND CONSUMPTION 12. KONSUMSI DAN PENGELUARAN Tingkat ketersediaan pangan suatu daerah dapat ditinjau dari kecukupan gizi, angka kecukupan gizi yang dianjurkan pada Widyakarya
Lebih terperinciBAB 10 KETERSEDIAAN BAHAN MAKANAN & PENGELUARAN PENDUDUK CHAPTER 10 FOOD SUPPLY AND POPULATION EXPENDITURE Pengeluaran dan Konsumsi
BAB 10 KETERSEDIAAN BAHAN MAKANAN & PENGELUARAN PENDUDUK CHAPTER 10 FOOD SUPPLY AND POPULATION EXPENDITURE 10.1. Pengeluaran dan Konsumsi Secara umum tingkat ketersediaan pangan nasional ditinjau dari
Lebih terperinciKETERSEDIAAN BAHAN MAKANAN & PENGELUARAN PENDUDUK
KETERSEDIAAN BAHAN MAKANAN & PENGELUARAN PENDUDUK 596 Jambi Dalam Angka 2010 FOOD SUPPLY AND POPULATION OF EXPENDITURE BAB 10 KETERSEDIAAN BAHAN MAKANAN & PENGELUARAN PENDUDUK CHAPTER 10 FOOD SUPPLY AND
Lebih terperinciKonsumsi/ Consumption
Nusa Tenggara Barat in Figures 2012 531 532 Nusa Tenggara Barat in Figures 2012 BAB X KONSUMSI CHAPTER X CONSUMPTION Konsumsi/ Pada tahun 2011, rata rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk NTB sebesar
Lebih terperinciKonsumsi/ Consumption
529 530 BAB X KONSUMSI CHAPTER X CONSUMPTION Pada tahun 2008, rata rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk NTB sebesar 203.123 rupiah untuk makanan dan 169.343 rupiah untuk pengeluaran bukan makanan.
Lebih terperinciKONSUMSI CONSUMPTION
KONSUMSI CONSUMPTION NUSA TENGGARA BARAT DALAM ANGKA 2013 NUSA TENGGARA BARAT IN FIGURES 2013 BAB X KONSUMSI CHAPTER X CONSUMPTION Konsumsi/ Pada tahun 2012, rata rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk
Lebih terperinciBAB. XII. KONSUMSI PENGELUARAN PER KAPITA Per Capita Expenditure Consumtion JAWA TENGAH DALAM ANGKA
BAB. XII KONSUMSI PENGELUARAN PER KAPITA Per Capita Expenditure Consumtion 539 540 BAB XII CHAPTER XII PENGELUARAN KONSUMSI PER KAPITA PER CAPITA CONSUMPTION EXPENDITURE Besarnya pendapatan yang diterima
Lebih terperinciKonsumsi/ Consumption
2011 531 532 BAB X KONSUMSI CHAPTER X CONSUMPTION Pada tahun 2010, rata rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk NTB sebesar 255.273 rupiah untuk makanan dan 168.199 rupiah untuk pengeluaran bukan
Lebih terperinciKETERSEDIAAN BAHAN MAKANAN & PENGELUARAN PENDUDUK
KETERSEDIAAN BAHAN MAKANAN & PENGELUARAN PENDUDUK 522 Jambi Dalam Angka 2008 FOOD SUPPLY AND POPULATION OF EXPENDITURE BAB 10 KETERSEDIAAN BAHAN MAKANAN & PENGELUARAN PENDUDUK 10.1. Pengeluaran dan Konsumsi
Lebih terperinciBAB XI PENGELUARAN & KONSUMSI
BAB XI PENGELUARAN & KONSUMSI NON MAKANAN 47,62% 52,38 % MAKANAN Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk 11. Pengeluaran dan Konsumsi 11. Expenditure and Consumtion Sebanyak 49,50 persen pengeluaran rata-rata
Lebih terperinciKonsumsi/ Consumption SEKAT
SEKAT 505 506 BAB X KONSUMSI CHAPTER X CONSUMPTION Rata rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk NTB menurut golongan pengeluaran tahun 2007 sebesar 159.067 rupiah untuk makanan dan 100.711 rupiah
Lebih terperinciKonsumsi/ Consumption
2010 529 530 BAB X KONSUMSI CHAPTER X CONSUMPTION Pada tahun 2009, rata rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk NTB sebesar 231.174 rupiah untuk makanan dan 159.851 rupiah untuk pengeluaran bukan
Lebih terperinciBAB XIII. PERBANDIGAN REGIONAL KARANGASEM GINI RATIO : 0,337 IPM : 64,01 JEMBRANA BANGLI BULELENG TABANAN
BAB XIII PERBANDIGAN REGIONAL TABANAN JEMBRANA GINI RATIO : 0,386 IPM : 68,67 BANGLI BULELENG GINI RATIO : 0,393 IPM : 69,16 KARANGASEM GINI RATIO : 0,337 IPM : 64,01 GINI RATIO : 0,329 IPM : 65,75 GINI
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
CHAPTER XII POPULATION EXPENDITURE AND CONSUMPTION Penjelasan Teknis Technical Notes 1. Data pengeluaran dan konsumsi penduduk menurut kelompok barang diperoleh dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
Lebih terperinciCHAPTER XI POVERTY BAB XI KEMISKINAN
BAB XI KEMISKINAN Pada bab ini menyajikan gambaran umum kondisi kemiskinan di Kota Kendari yang mencakup jumlah penduduk miskin, Garis Kemiskinan, serta persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan.
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
CHAPTER XII POPULATION EXPENDITURE AND CONSUMPTION Penjelasan Teknis Technical Notes 1. Data pengeluaran dan konsumsi penduduk menurut kelompok barang diperoleh dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
Lebih terperinciCHAPTER XII COMPARISON BETWEEN REGENCIES/ CITIES BAB XII PERBANDINGAN ANTARA KABUPATEN/ KOTA
BAB XII PERBANDINGAN ANTARA KABUPATEN/ KOTA Pada bab ini menyajikan gambaran umum perbandingan datadata strategis daerah Kota Kendari dengan kabupaten/kota lain yang berada di kawasan provinsi Sulawesi
Lebih terperinciESTIMASI FUNGSI KONSUMSI PANGAN DAN NON PANGAN PENDUDUK PERKOTAAN PROPINSI JAMBI. Adi Bhakti ABSTRACT
ESTIMASI FUNGSI KONSUMSI PANGAN DAN NON PANGAN PENDUDUK PERKOTAAN PROPINSI JAMBI Adi Bhakti Dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jambi adibhakti@unja.ac.id ABSTRACT This study aims
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2012
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No 41/11/64/Th. XV, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2012 Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Timur pada Agustus 2012 tercatat sebanyak 1.777.381
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang atau jasa yang memuaskan bagi konsumen mereka. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, menimbulkan berbagai macam usaha bisnis dengan tujuan utamanya adalah memberikan atau menghasilkan barang
Lebih terperinciBAB IV DISTRIBUSI PENDAPATAN MASYARAKAT
BAB IV DISTRIBUSI PENDAPATAN MASYARAKAT Pendapatan masyarakat yang merata, sebagai suatu sasaran merupakan masalah yang sulit dicapai, namun jabatan pekerjaan, tingkat pendidikan umum, produktivitas, prospek
Lebih terperinciProvincial Comparison
Provincial Comparison Maluku Papua 3% Sulawesi 7% Kalimantan Bali, Nusa 6% Tenggara 6% Sumatera 21% Persentase Penduduk Indonesia Menurut Pulau 2010 Percentage Indonesia Population by Island 2010 Jawa
Lebih terperinciPendapatan Regional dan Pengeluaran
Pendapatan Regional dan Pengeluaran 10.1 Pendapatan Regional Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor/lapangan usaha yang melakukan
Lebih terperinciKalimantan Timur. Lembuswana
Laporan Provinsi 433 Kalimantan Timur Lembuswana Lembuswana adalah hewan dalam mitologi rakyat Kutai yang hidup sejak zaman Kerajaan Kutai. Lembuswana menjadi lambang Kerajaan Kutai hingga Kesultanan Kutai
Lebih terperinciBPS KABUPATEN MALINAU
BPS KABUPATEN MALINAU Profil Kemiskinan Kabupaten Malinau Tahun 2011-2016 No.02/06/Th.I, 20 Juni 2017 PROFIL KEMISKINAN KABUPATEN MALINAU TAHUN 2011-2016 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN 2016 SEBESAR 7,15 PERSEN
Lebih terperinciTABEL 3. KKP JUMLAH DAN PERSENTASE PENCAPAIAN PB SAMPAI DENGAN BULAN MARET 2011 DAN APRIL 2011 TOTAL MARET 2011 APRIL 2011 NO KAB/KOTA % THD
A. Peserta KB Baru 1. Pencapaian Peserta KB Baru Terhadap Kontrak Kinerja Provinsi () tahun 2011 yaitu jumlah peserta KB Baru sebanyak 101.629 peserta. Realisasi pencapaian peserta KB Baru yang telah dilayani
Lebih terperinciTabel 13. Pencapaian Peserta KB Aktif Terhadap PPM Bulan Mei 2011
PESERTA KB AKTIF 1. Peserta KB Aktif terhadap PPM Pada bulan Mei 2011 peserta KB Aktif yang tercatat sebanyak 444.159 peserta atau 102,57% dari PPM sebesar 433.019 peserta. Pencapaian peserta KB Aktif
Lebih terperinciBAB 10. PENDAPATAN REGIONAL
BAB 10. PENDAPATAN REGIONAL 10.1. Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha PDRB Kalimantan Selatan menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku dengan migas tahun 2009 mencapai 51.177 milyar
Lebih terperinciRegional Revenue. PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue
Regional Revenue PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue 10.1 Pendapatan Regional Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor/lapangan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi pelaksanaan otonomi daerah adalah sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pelaksanaan otonomi, maka daerah diberikan hak untuk mendapatkan sumber keuangan yang antara lain berupa kepastian tersedianya pendanaan dari pemerintah
Lebih terperinciRENCANA & REALISASI PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN) MENURUT SEKTOR TAHUN 2010 DI KALIMANTAN TIMUR
& PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN) MENURUT SEKTOR TAHUN 2010 2010-1 Tan. Pangan & Perkebunan 1 4.669.131.070 2.442-27 2.889.931.158.529 5.200-3 Kehutanan - - - - - - - - 5 Pertambangan 1 500.000.000
Lebih terperinciPENDUDUK DAN TENAGA KERJA. Population and Worker
PENDUDUK DAN TENAGA KERJA Population and Worker POPULATION AND WORKER III PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN III POPULATION AND EMPLOYMENT III.1 PENDUDUK a. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk
Lebih terperinciTabel 1. Jumlah PPKBD dan Sub PPKBD Yang Melapor Bulan April SUB PPKBD NO KAB/KOTA Yang ada PPKBD
PEMBINAAN KETAHANAN KELUARGA A. Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) 1. Jumlah kelompok Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) di Provinsi Kalimantan Timur yang melapor/dilaporkan pada bulan April 2011 sebanyak
Lebih terperinciBanyak kalangan pebisnis yang memprediksi bahwa tren pasar consumer. naiknya permintaan maupun konsumsi produk-produk fast moving consumer
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak kalangan pebisnis yang memprediksi bahwa tren pasar consumer goods di Indonesia akan meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
Lebih terperinciTabel 19. Jumlah PPKBD dan Sub PPKBD Yang Melapor Bulan Mei 2011 PPKBD. SUB PPKBD NO KAB/KOTA Yang ada
PEMBINAAN KETAHANAN KELUARGA A. Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) 1. Jumlah kelompok Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) di Provinsi Kalimantan Timur yang melapor/dilaporkan pada bulan Mei 2011 sebanyak
Lebih terperinciPopulation and Labour Force
Population and Labour Force POPULATION AND LABOUR FORCE Grafik 3.1 Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi Jawa Barat Menurut Kabupaten/Kota Growth Rate Population in Jawa Barat by Regency/City 2000-2010 26.
Lebih terperinciTabel 17. KKP DAN REALISASI MENURUT TAHAPAN PIK-REMAJA (PKBR) PER KABUPATEN/KOTA S.D BULAN AGUSTUS 2011 TAHAPAN PIK REMAJA TUMBUH TEGAK TEGAR
KEGIATAN PENYIAPAN KEHIDUPAN BERKELUARGA BAGI REMAJA Kegiatan ini dilakukan dengan maksud untuk menyiapkan kehidupan berkeluarga yang bertanggung jawab yang dilakukan melalui promosi, dan peningkatan pengetahuan,
Lebih terperinciTISTIK BADAN PUSAT STATISTIK BPS KUTAI KARTANEGARA
SAT STATISTIK TISTIK BADAN PUSAT STATISTIK BPS KUTAI KARTANEGARA No. 03/10/6403/Th. IV, 15 September 2014 KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA BULAN SEPTEMBER 2014 MENGALAMI DEFLASI SEBESAR -0,07 PERSEN Kabupaten
Lebih terperinciIV. POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA MISKIN DI PULAU JAWA
IV. POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA MISKIN DI PULAU JAWA Data pola konsumsi rumah tangga miskin didapatkan dari data pengeluaran Susenas Panel Modul Konsumsi yang terdiri atas dua kelompok, yaitu data pengeluaran
Lebih terperinciTABEL 3. KKP JUMLAH DAN PERSENTASE PENCAPAIAN PB SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2011 DAN MEI 2011 TOTAL APRIL 2011 MEI 2011 NO KAB/KOTA % THD
A. Peserta KB Baru 1. Pencapaian Peserta KB Baru Terhadap Kontrak Kinerja Provinsi () tahun 2011 yaitu jumlah peserta KB Baru sebanyak 101.629 peserta. Realisasi pencapaian peserta KB Baru yang telah dilayani
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
CHAPTER XIV REGIONAL INCOME Penjelasan Teknis Catatan Teknis 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (provinsi dan kabupaten/kota) menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
CHAPTER XI PRICES Penjelasan Teknis 1. Data harga yang disajikan meliputi Indeks Harga Konsumen (IHK) dan laju inflasi. Technical Notes 1. Price statistics cover : Consumer Price Indices (CPI) and inflation
Lebih terperinciPertumbuhan ekonomi di Kabupaten Berau selama dua tahun ini seiring dan. sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional yaitu mengalami pertumbuhan yang
BAB III TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN BERAU 3.1. Tinjauan Umum Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Berau selama dua tahun ini seiring dan sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional yaitu mengalami pertumbuhan
Lebih terperinciTabel 17. KKP DAN REALISASI MENURUT TAHAPAN PIK-REMAJA (PKBR) PER KABUPATEN/KOTA S.D BULAN NOVEMBER 2011 TAHAPAN PIK REMAJA TUMBUH TEGAK TEGAR
KEGIATAN PENYIAPAN KEHIDUPAN BERKELUARGA BAGI REMAJA Kegiatan ini dilakukan dengan maksud untuk menyiapkan kehidupan berkeluarga yang bertanggung jawab yang dilakukan melalui promosi, dan peningkatan pengetahuan,
Lebih terperinciPopulation and Manpower
Population and Manpower PENDUDUK Population KETENAGAKERJAAN Manpower Penduduk dan Ketenagakerjaan 3.1. Penduduk Penduduk merupakan salah satu sumber daya pembangunan, karena penduduk itu sendiri berperan
Lebih terperinciPopulation And Manpower
Population And Manpower Penduduk Government Ketenagakerjaan Manpower 3.1. Penduduk Penduduk merupakan salah satu sumber daya pembangunan, karena penduduk itu sendiri berperan penting dalam proses pembangunan.
Lebih terperinciPopulation And Manpower
Population And Manpower Penduduk Government Ketenagakerjaan Manpower Penduduk dan Ketenagakerjaan 3.1. Penduduk Penduduk merupakan salah satu sumber daya pembangunan, karena penduduk itu sendiri berperan
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010
BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 34/07/33/Th. IV, 1 Juli 2010 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) di Provinsi
Lebih terperinciPendapatan Regional Regional Income
Pendapatan Regional Regional Income Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara sederhana dapat diartikan sebagai keseluruhan nilai tambah Bruto dari kegiatan perekonomian di suatu wilayah. 11.1.PDRB
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2015 RINGKASAN
BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA 07/01/Th. X, 4 Januari 2016 PROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2015 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Sulawesi
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF PENGELUARAN DAN KONSUMSI PENDUDUK INDONESIA Executive Summary of Consumption and Expenditure of Indonesia
Katalog BPS : 3201013 Survei Sosial Ekonomi Nasional National Socio-Economic Survey RINGKASAN EKSEKUTIF PENGELUARAN DAN KONSUMSI PENDUDUK INDONESIA Executive Summary of Consumption and Expenditure of Indonesia
Lebih terperinciRegional Revenue. PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue
Regional Revenue PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue Pendapatan Regional 10.Pendapatan Regional Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor/lapangan
Lebih terperinciKesejahteraan Masyarakat dan Kemiskinan
Kesejahteraan Masyarakat dan Kemiskinan Tidak ada satu pun masyarakat yang tidak ingin sejahtera. Tidak ada satupun masyarakat yang ingin miskin. Tentu kesejahteraan dan kemakmuran menjadi prioritas masyarakat
Lebih terperinciTINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2007
BADAN PUSAT STATISTIK No. 38/07/Th. X, 2 Juli 2007 TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2007 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Indonesia pada bulan Maret 2007 sebesar
Lebih terperinciPendapatan Regional/ Regional Income
2010 539 540 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME PDRB atas dasar berlaku pada tahun 2008 sebesar 35.261,68 milyar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya 33522,22 milyar rupiah, atau mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Pada tahun 2010 prevalensi merokok
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, mengkonsumsi rokok dan produk tembakau lainnya sudah merupakan kebiasaan. Prevalensi konsumsi rokok cenderung meningkat dari
Lebih terperinciPENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME BAB IX PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER IX REGIONAL INCOME Struktur Ekonomi. 9.1.
BAB IX PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER IX 9.1. Struktur Ekonomi 9.1. Economy Structure Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah indikator utama perekonomian di suatu wilayah. PDRB atas dasar harga berlaku
Lebih terperinciBAB. XI. PENDAPATAN REGIONAL Regional Income
BAB. XI PENDAPATAN REGIONAL Regional Income 515 516 BAB XI CHAPTER XI PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME 1. PDRB Jawa Tengah menurut Sektor Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2008 yang ditunjukkan
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DAN TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI ACEH MARET 2017
B P S P R O V I N S I A C E H No. 32/07/Th.XX, 17 Juli 2017 PROFIL KEMISKINAN DAN TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI ACEH MARET 2017 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2017 MENCAPAI 872 RIBU DENGAN
Lebih terperinciKONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR
KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR Nurul Annisa Prias Kusuma Wardani, Suprapti Supardi, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF PENGELUARAN DAN KONSUMSI PENDUDUK INDONESIA Executive Summary of Consumption and Expenditure of Indonesia
Katalog BPS : 3201013 Survei Sosial Ekonomi Nasional National Socio-Economic Survey RINGKASAN EKSEKUTIF PENGELUARAN DAN KONSUMSI PENDUDUK INDONESIA Executive Summary of Consumption and Expenditure of Indonesia
Lebih terperinciBPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU
BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 125/07/21/Th. III, 1 Juli 2009 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2009 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Provinsi
Lebih terperinciPENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME
PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME PENJELASAN TEKNIS 1. Metodologi penghitungan pendapatan regional yang dipakai mengikuti buku petunjuk BPS Sistem Neraca Nasional. 2. Pengertian Produk Domestik Bruto
Lebih terperinciANALISIS PENGELUARAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI RIAU TAHUN 2008 DAN 2009
ANALISIS PENGELUARAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI RIAU TAHUN 2008 DAN 2009 Taryono dan Hendro Ekwarso Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciTabel : Lanjutan. Kota/Cities Inflasi Tahun 2011 (1) (2)
Tabel : 09.03.01 Lanjutan Continued Kota/Cities Inflasi Tahun 2011 (1) (2) 46 Dumai 3,09 47 Tanjung Pinang 3,32 48 Bogor 2,85 49 Sukabumi 4,26 50 Bekasi 3,45 51 Depok 2,95 52 Tulungagung 3,60 53 Banyuwangi
Lebih terperincisebanyak 160,5 ribu orang atau sebesar 12,98 persen. Pada tahun 2015, jumlah penduduk miskin mengalami sedikit kenaikan dibanding tahun sebelumnya, ya
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG No.02/11/33.08/Th.I, 08 November 2016 PROFIL KEMISKINAN DI KABUPATEN MAGELANG 2015 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN 2015 MENCAPAI 13,07 PERSEN Jumlah penduduk miskin
Lebih terperinciKEMISKINAN PROVINSI SULAWESI UTARA MARET 2015
No. 64/09/71/Th. IX, 15 September 2015 KEMISKINAN PROVINSI SULAWESI UTARA MARET 2015 Angka-angka kemiskinan yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik ini merupakan angka yang dihasilkan melalui Survei
Lebih terperinciKONDISI KEMISKINAN PROVINSI GORONTALO SEPTEMBER 2016
No. 05/01/75/Th.XI, 3 Januari 2017 KONDISI KEMISKINAN PROVINSI GORONTALO SEPTEMBER 2016 Berdasarkan survei pada September 2016 persentase penduduk miskin di Provinsi Gorontalo sebesar 17,63 persen. Angka
Lebih terperinciKONDISI KEMISKINAN PROVINSI GORONTALO SEPTEMBER 2014
No. 05/01/75/Th.IX, 2 Januari 2015 KONDISI KEMISKINAN PROVINSI GORONTALO SEPTEMBER 2014 Pada September 2014 persentase penduduk miskin di Provinsi Gorontalo sebesar 17,41 persen. Angka ini turun dibandingkan
Lebih terperinciPOPULATION AND LABOUR FORCE
3.1. Penduduk Jumlah penduduk Jawa Barat pada tahun 2006 mencapai 40,74 juta orang. Pada tahun 2003 baru mencapai 38,13 juta orang, meningkat lagi menjadi 39,14 juta orang di tahun 2004, sedangkan tahun
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2016 RINGKASAN
05/01/Th.XII, 03 JANUARI 2017 PROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2016 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Sulawesi Tenggara pada bulan September
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011
No. 37/07/33/Th. V, 1 Juli 2011 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Jawa Tengah pada bulan
Lebih terperinci2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah
2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI NTT MARET 2010
BADAN PUSAT STATISTIK No. 02 / 07 Th.XI / Juli PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI NTT MARET 2010 RINGKASAN Meskipun Penduduk miskin Provinsi NTT pada Maret 2010 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Maret
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT MARET 2010
No. 27/ 07/91/Th. IV, 1 Juli 2010 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT MARET 2010 Jumlah penduduk miskin di Provinsi Papua Barat pada tahun 2009 sebanyak 256.840 jiwa (35,71 persen) turun menjadi
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT SEPTEMBER 2012 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2012 SEBANYAK 223,24 RIBU ORANG.
No. 04/01/91/Th. VII, 2 Januari 2013 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT SEPTEMBER 2012 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2012 SEBANYAK 223,24 RIBU ORANG. Jumlah penduduk miskin berkurang 6,75 ribu
Lebih terperinciRegional Revenue. PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue
Regional Revenue PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue Pendapatan Regional 10.Pendapatan Regional Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor/lapangan
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT MARET 2013
No. 31/07/91/Th. VI, 1 Juli 2013 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT MARET 2013 Jumlah penduduk miskin (Penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) di Papua Barat kondisi September 2012 sebesar
Lebih terperinciINDEKS HARGA KONSUMEN DAN LAJU INFLASI KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014
Judul Buku : INDEKS HARGA KONSUMEN DAN LAJU INFLASI KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 Nomor Publikasi : Ukuran Buku : Kwarto (21 x 28 cm) Jumlah Halaman : iv + 27 hal Naskah : Badan Pusat Statistik Kabupaten
Lebih terperincipenduduk pertengahan tahun tersebut sebesar person jiwa. Jawa Barat Dalam Angka / Jawa Barat in Figures
Regional Income REG GIONAL INCOM ME Jawa Barat Dallam Angka / Jaw wa Barat in Figurres 2011 521 REGIONAL INCOME PDRB Provinsi Jawa Barat tahun 2010 atas dasar harga berlaku sebesar 770.660.505 juta rupiah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan maupun taraf hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan salah satu alternatif terbaik yang dapat dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan maupun taraf hidup masyarakat.
Lebih terperinciPenyerapan dan Efek-vitas Anggaran di Daerah
Penyerapan dan Efek-vitas Anggaran di Daerah Diskusi Teknis DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara Hotel Garden Palace, Surabaya, 17 Feb 2012 Dr. Wahyudi Kumorotomo Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah
Lebih terperinciPENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME
PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME PENJELASAN TEKNIS 1. Metodologi penghitungan pendapatan regional yang dipakai mengikuti buku petunjuk BPS Sistem Neraca Nasional. 2. Pengertian Produk Domestik Bruto
Lebih terperinciPERBANDINGAN ANTAR DAERAH
Perbandingan Antar Daerah/ Inter Regency Comparison 349 BAB 13 PERBANDINGAN ANTAR DAERAH Inter Regency Comparison Secara Regional, daerah di Provinsi Papua yang memiliki jumlah penduduk terbesar pada tahun
Lebih terperinciPola Pengeluaran Rumah Tangga di Kabupaten Sangihe, Talaud dan Sitaro Menggunakan Analisis Biplot
JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE () 34-39 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Pola Pengeluaran Rumah Tangga di Kabupaten Sangihe, Talaud dan Sitaro Menggunakan Analisis Biplot Arini
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEX HARGA KONSUMEN/INFLASI APRIL 2016 DEFLASI 0,16 PERSEN
No. 022/63/09 Th. III, 2 Mei 2016 PERKEMBANGAN INDEX HARGA KONSUMEN/INFLASI APRIL 2016 DEFLASI 0,16 PERSEN Di Kota Tanjung, pada Bulan April 2016 mengalami deflasi sebesar 0,16 persen. Laju inflasi kumulatif
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BPS PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA No. 05/01/34/Th.XVII, 2 Januari 2015 PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RINGKASAN Garis kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada sebesar Rp 321.056,-
Lebih terperinciPopulation and Labour Force
Population and Labour Force 3.1. Penduduk 3.1. Population Pada tahun 2009 penduduk di Kabupaten /Kota Jawa Barat yang terbanyak di Kabupaten Bogor, yaitu sebesar 4, 4 juta jiwa dan diikuti oleh Kabupaten
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 05/01/61/Th. XVIII, 2 Januari 2015 TINGKAT KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT JANUARI 2015 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di
Lebih terperinciRegional Revenue. PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue
Regional Revenue PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue Penda atan Regional 10.Pendapatan Regional Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor/lapangan
Lebih terperinci