ANALISA PENGGUNAAN IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) PADA SISTEM PENDINGIN UTAMA UNIT 1&2 PLTU PAITON

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA PENGGUNAAN IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) PADA SISTEM PENDINGIN UTAMA UNIT 1&2 PLTU PAITON"

Transkripsi

1 ANALISA PENGGUNAAN IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) PADA SISTEM PENDINGIN UTAMA UNIT 1&2 PLTU PAITON Bernanda C Pramana 1) Sardono Sarwito nanda_shipbuild@yahoo.com Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Abstract Corrosion is very detrimental because it can cause leaks in transmission pipelines. Corrosion of pipelines can be reduced by designing catodic protection. technical analysis and economic analysis has been done on `cathodic protection system on crude oil transmission pipelines. The results of technical analysis with manual method (ρ soil : 270 cmω) found the number of 833 anodes. According to the mapping method area gained as much as 99 the number of anode (21 anode 32lb, 78 anode 50 lb),. The results of economic analysis with the Life Cycle Cost Analysis (LCCA) according to the manual method (ρ soil : 270 cmω) an estimated cost of Rp.6,381,353,118,00 to design for 25 years. According to the method of mapping an area requires a fee of Rp.283,431,386,00 to design for 25 years. Keywords: Corrosion, Cathodic Protection System, Sacrificial Anode,Galvanic Anode, Sistem Pendingin Unit 1&2 PLTU PAITON, 1. Pendahuluan Logam sebagai bahan baku utama suatu industri memiliki karakteristik tersendiri dalam penanganan atau mitigasi resikonya. Salah satu resiko yang perlu mendapat perhatian yaitu pengendalian terhadap korosi. Korosi merupakan penyebab vital dari kerugian dan kegagalan material industri pembangkit listrik salah satunya di PLTU PAITON. Salah satu aset penting dalam industri di PLTU adalah penyaluran air laut menuju sistem pendingin utama. Maka digunakan sistem jaringan pipa atau pipeline sebagai jaur transmisi dan distribusi paling aman, mudah, dan efisien yang secara ironi menjadi pemilik persentase tertinggi pada industri tersebut yang diakibatkan karena korosi. Jaringan Pipa (pipeline) terdiri dari flowline yang menyalurkan air laut yang menuju sistem pendingin. Jaringan-jaringan pipa tersebut pada umumnya terbuat dari baja karbon atau baja paduan khusus. Resiko terjadinya korosi baik dari dalam maupun luar bagian pipa merupakan suatu masalah yang perlu ditangani. Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) adalah suatu metode dimana bertujuan untuk mencegah korosi pada material baja atau besi. Unsur-unsur korosif dari dalam bagian dalam pipa antara lain karena air laut. Kondisi tambahan yang dapat mempengaruhi korosi adalah suhu. Korosi adalah proses yang terjadi secara alami yang pasti akan terjadi, namun dengan teknologi yang telah ada sekarang korosi dapat dikendalikan. Ditinjau dari definisinya, konsep pengendalian korosi salah satunya adalah dengan cara elektrokimia. Yaitu membalikkan arah arus korosi atau listrik dalam proses korosi, yang berarti mengalirkan arus listrik searah ke seluruh permukaan logam melalui elektrilit. Cara ini disebut juga Proteksi Katodik. 2. Dasar Teori 2.1 Pengertian Dasar Tentan g Korosi Logam pada umumnya berasal dari mineral, yang keberadaanya di alam lebih stabil daripada logam. Untuk mendapatkan logam, orang pada umumnya menambahkan energi, sehingga logam berada pada kedudukan energi yang tinggi. Oleh sebab itu logam selalu

2 cenderung akan kembali ke alam atau bentuknya semula sebagai mineral. Proses kembalinya logam ke alam ini tidak lain adalah korosi. Banyak definisi mengenai korosi, tergantung kepada siapa definisi tersebut disampaikan, tetapi kesemuanya memiliki maksud yang sama. 2.2 Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) Perlindungan katodik dalam kasus ini adalah dengan mengaplikasikan katodik pada permukaan yang terkorosi, untuk tujuan ini arus DC yang dihasilkan digunakan untuk meluruskan dan arus arus AC diluruskan menggunakan transformator. Saat cathodic ada di permukaan yang dilapisi, potensi di permukaan akan turun. Objek yang terhubung secara elektrik ke sistem penyearah, sehingga dapat menutup jaringan listrik. Alasan yang paling umum untuk memilih impressed current cathodic protection yaitu dengan menggunakan galvanic cathodic karena kebutuhan arus proteksinya baik dibandingkan dengan proteksi dengan berbahan lain.anoda yang digunakan sebagai proteksi mempunyai kebutuhan yaitu mempunyai masa aktif yang lama. Dengan demikian, material seperti platinum, magnet, baja silikon, dan grafit biasanya digunakan pada pengaplikasian tersebut. Anoda berbahan magnet mempunyai rasio pemakaian rendah, dimana mempunyai masa aktif yang relatif lama. Ada 3(tiga) macam model Impressed Current Cathodic Protection yang digunakan, adalah sebagai berikut : Mode arus tetap Mode tegangan tetap Mode potensial tetap Ketika beroperasi pada kondisi Constant voltage mode menghendaki alat penyearah yang mudah, mode ini sangat jarang dimanfaatkan. Itu memberikan keuntungan untuk mengontrol arus keluar dan proteksi potensi. Mode arus tetap adalah salah satu yang digunakan dalam system impressed current cathodic protection. Dengan menetapkan nilai arus tetap dan mengontrol potensi objek, kinerja sistem dapat dioptimalkan.namun ini membutuhkan bahwa parameter operasi lainnya tetap relatif konstan.namun ini membutuhkan bahwa parameter operasi lainnya tetap relatif konstan, sebagai variasi pada daerah yang terproteksi akan menyebabkan variasi pada masa jenis arus. 2.3 Problem Korosi Yang Terdapat Di PLTU PAITON Alasan kenapa masalah korosi terjadi pada material berbahan besi dan besi paduan yang digunakan pada peralatan di air laut. Air laut dengan kadar klorida tinggi dan temperatue yang tinggi pula menjadikan salah satu penyebab terjadinya korosi. Karena dengan kadar klorida yang tinggi dan tahanan rendah pada air laut, kira-kira 20 Ω.cm, tegangan korosi akan relatif tinggi pada semua jenis korosi elektrik yang berbeda. Korosi secara umum pada permukaan yang tidak dilindungi oleh bahan seperti baja karbon biasanya memiliki masa aktif relatif pendek. Stainless steel akan terkorosi jika terdapat unsur-unsur organism yang akan menjadikan terjadinya korosi tersebut. Di PLTU PAITON korosi terjadi di panel condenser. 2.4 Jenis Anode Yang Diaplikasikan Pada Pipa Kedua logam katoda galvanik yang umum digunakan untuk jaringan pipa terkubur yang magnesium dan seng. Penampilan anoda tipikal ditunjukkan pada Gambar 2.5 dan 2.6. Aluminium memiliki kandungan energi teoritis (dalam hal ampere-jam per pon) yang melebihi

3 dari magnesium dan seng tapi sejauh ini, aluminium belum terbukti praktis untuk bumi-terkubur instalasi karena masalah yang terkait dengan menjaganya agar tetap elektrik aktif dengan karakteristik efisiensi yang baik. Anoda aluminium terutama digunakan untuk aplikasi laut tapi ini aplikasi khusus tidak akan dipertimbangkan di sini Galvanik Anode Penggunaan anoda galvanik untuk perlindungan katodik adalah sebuah aplikasi sederhana dari sel korosi logam. Apabila suatu pipa baja elektrik terhubung ke logam yang lebih tinggi dalam seri gaya gerak listrik dan keduanya berada dalam elektrolit konduktif umum seperti bumi, logam yang lebih aktif terkorosi dan pembuangan saat ini dalam proses. Magnesium dan seng adalah logam tersebut. Gambar typical zinc anodes. Gambar typical magnesium anodes 2.5 Aplikasi Anode Galvanik Untuk aplikasi pipeline perlindungan katodik, anoda galvanik umumnya digunakan dalam kasus dimana jumlah yang relatif kecil arus yang dibutuhkan (biasanya kurang dari 1A) dan daerah di mana tanah cukup rendah resistivitas (biasanya kurang dari ohm-cm) untuk memungkinkan mendapatkan arus yang diinginkan dengan wajar jumlah anoda. Jika sejumlah besar arus yang dibutuhkan (biasanya lebih dari 1 A) sistem saat ini terkesan cenderung bemore ekonomis. Jika ada pertanyaan yang sumber arus untuk digunakan, analisis ekonomi harus dilakukan, kecuali kondisi lokal. Penambahan pendek baik dilapisi pipa akan memiliki persyaratan saat moderat untuk perlindungan. Persyaratan ini saat ini galvanik anoda di mana resistivitas tanah kondisi yang cocok. Anoda galvanik dapat digunakan dalam beberapa kasus untuk memperbaiki kondisi gangguan tersesat saat di perlintasan pipa dimana campur tangan timbul dari sistem terkesan perlindungan katodik saat ini. Anoda galvanik juga dapat digunakan untuk aplikasi grounding

4 listrik di stasiun pompa dan pipa di seluruh sendi isolasi. Anoda seng sebagai batang tanah berfungsi sebagai dasar listrik yang efektif dan pada saat yang sama memberikan ukuran perlindungan katodik. 3. Metodologi 3.1 Studi Literatur Melakukan studi literatur buku, jurnal, website, maupun laporan penelitian yang berkaitan dengan teori-teori dan data-data yang akan digunakan dalam tugas akhir ini dalam perhitungan kebutuhan cathodic protection pada offshore pipelines. 3.2 Perolehan Data Lapangan Merupakan data yang diperoleh dari PLTU-PAITON sesuai dengan obyek tugas akhir berikut ini, yaitu pengaplikasian dari Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) pada sistem pendingin unit 1 dan Perolehan Data Non Lapangan Merupakan data yang didapatkan melalui referensi yang didapat informasi dari internet dan Corrosion Book dari Peabody yang berkaitan dengan data dimensi katode dan data harga katode. 3.4 Design Berbagai Katode Melalui perolehan data non lapangan, maka akan didapatkan desain berbagai tipe katode sesuai dengan jenis material, dimensi, biaya dari masing-masing spesifikasi material dan biaya instalasi yang diperlukan. 3.5 Mengetahui Spesifikasi Katoda Melalui perolehan data yang didapat sebelumnya, maka beberapa dari dimensi material akan dijadikan nilai yang digunakan dalam perhitungan pada tahap selanjutnya. 3.6 Analisa Melalui hasil perbandingan nilai ekonomis yang telah diperoleh muncul analisa optimalisasi untuk penggunaan Anoda yang tepat baik dari segi teknis maupun ekonomis. 3.7 Kesimpulan Isi dari kesimpulan ini merupakan jawaban dari perumusan masalah dan tujuan dari tugas akhir ini. 4. Analisa Dan Pembahasan 4.1 Data Spesifikasi Pipa Adapun data yang didapatkan dari PT. PJB Unit Pembangkit Paiton Situbondo. berdasarkan obyek adalah sebagai berikut : 2 Luas : 1 x 1450 m Diameter : 23,62 inches (600 mm) Material : Coated Steel Massa Jenis : 2 20 ma/m Total Arus Masuk : 1 x 29 A Coating Eksternal : Rubber Lining Coating Internal : Galvanic Dari data di atas, dapat dilihat bahwa material yang digunakan pada pengaplikasian pipa pendingin unit 1&2 PLTU PAITON adalah Coated Steel dengan diameter luar adalah 23,62 inches (600mm). Hal lain yang berhubungan dengan perhitungan proteksi katodik pada data di atas salah satunya adalah jenis coating atau lapisan pelindung yang digunakan pada pipa. Tertera pada data bahwa coating eksternal menggunakan Rubber Lining sementara untuk coating internal menggunakan bahan galvanic.

5 4.2 Data Tanah Data tanah yang ada di jalur pipa berdasarkan perbedaan korosifitas tanah di masing masing tempat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 korosifitas tanah No. lokasi panjang (m) ρ (cmω) 1 (wet rice) (house) (river) (wet rice) (river) (house) (river) (wet rice) (house) (wet rice) (house) (wet rice) forest (house) (wet rice) (house) Perolehan Data non lapangan Adapun data non lapangan yang dipakai adalah data anoda. Anoda yang dipakai adalah anoda dari perusahaan supplier anoda yaitu corrpro companies inc. anoda yang dipakai ada 2 jenis yaitu anoda yang 50 lb dan 32 lb. Tanah dengan ρ: sampai 1500cmΩ menggunakan anoda 50lb dan tanah dengan ρ: cmΩ menggunakan anoda 32lb, dengan spesifikasi sebagai berikut: Tabel 4.2 Anoda magnesium 50lb (sumber: Corrpro Companies Inc.) Keterangan Corrpro 50R8 panjang anode 15" diameter anode 8" berat anode (lb) 50 potensial anode (mv) 1550 potensial minimal proteksi 850 konstanta anode faktor guna (U) 85% efisiensi anode 50%

6 Tabel 4.3 Anoda magnesium 32lb (sumber: Corrpro Companies Inc.) keterangan Corrpro 32S5 panjang anode 21" diameter anode 4" berat anode (lb) 50 potensial anode (mv) 1550 potensial minimal proteksi 850 konstanta anode faktor guna (U) 85% efisiensi anode 50% 4.4 Perhitungan Anoda Perhitungan Anoda ( 270 Ωcm) Menghitung luas permukaan pipa Luas permukaan yang diproteksi yaitu luas permukaan pipa yang kontak langsung dengan tanah. Perhitungan luas permukaan luar dapat diperoleh dengan melibatkan diameter luar dan keseluruhan panjang untuk tiap jenis pipa yang digunakan dengan persamaan yang ada dibawah : A = π x D x L... (4.1) Dimana : A : luas permukaan pipa (m 2 ) D : Diameter luar pipa (m) L : panjang pipa (m) A = π x D x L = π x 0,6 x = m Menghitung luas pipa yang mengalami coating breakdown (A B ) Karena pipa ini dilindungi dengan coating Double reinforced coal tar enamel, sehingga mengalami coating break down sebesar 5%. Dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini : A B = A x f... (4.2) Dimana : A B : luas permukaan pipa yang mengalami coating berakdown (m 2 ) 2 A : luas permukaan pipa (m ) f : coating break down (%) A B = A x f = x 3% = 3485,4 m Menghitung kebutuhan arus proteksi (Ip) Parameter utama fariabel desain yaitu densitas arus desain Ip (initial, average and final). Kebutuhan total arus yang diperlukan untuk melindungi pipa dari serangan korosi dapat ditentukan melalui persamaan dibawah : Ip = A B x I D (4.3) Dimana : Ip : arus proteksi A : luas permukaan pipa yang mengalami coating breakdown(m 2 ) fi : tipe arus tiap tanah D

7 I P = A x ID = x 5 = A Menghitung tahanan tiap anoda (Rh) Dengan menggunakan Dwight formula tahanan tiap anode dapat di ketahui dengan persamaan yang ada dibawah : R =... (4.4) Dimana : R = tahanan (ohm) L = panjang anoda (ft) D = diameter anoda (ft) Ρ = resistivity (ohm cm) N = jumlah anoda R = R = R = R = 0.1 (ln ) R = Menghitung arus keluaran tiap katoda (I) Berdasarkan Peabody control of pipeline corrosion dapat diketahui masing masing driving voltage material yang digunakan, sehingga arus keluaran dari tiap tiap anode yang dipakai. dengan persamaan yang ada dibawah : dari NACE didapatkan criteria dari proteksi logam adalah -850 mv potensial anode dari magnesium adalah 1550 mv. sehingga driving voltage dapat di ketahui dengan rumus berikut : E = Potensial anoda potensial minimum anoda = = 700 mv setelah driving voltage diketahui maka arus keluaran tiap anoda dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini : I =...(4.5) Dimana : I : arus keluaran tiap anode E : driving voltage (table) Rh : tahanan tiap anode I = I = 700 0,4591 I = 1527, Menghitung Jumlah Anoda Jumlah anoda dapat dikalkulasikan dengan membagi total arus proteksi selama waktu desain dengan arus keluaran sebuah anode dengan persamaan yang ada dibawah : n =... (4.7)

8 Dimana : n = jumlah anoda Ip = arus proteksi I = arus keluaran tiap anoda n = n = n = 2281,2 anoda Menghitung umur tiap anoda (L) Dari jumlah anode yang telah di ditentukan maka dapat di ketahui umur tiap tiap anode dengan persamaan yang ada dibawah : Umur =... (4.8) Umur = Umur = Analisa Teknis Pada perbandingan metode pada perhitungan dengan data tanah ρ: 270 cmω dan mapping area maka akan terlihat perbandingan output dari masing masing metode. Data data output yang perlu diperhatikan adalah data jumlah anoda dan umur anoda, karena kedua data tersebut nantinya akan menentukan operasional desain selama 25 tahun dan juga pada perhitungan ekonomis. Data dari perhitungan pada metode data tanah ρ: 270 cmω diperoleh jumlah anoda 2281 anoda dengan menggunakan anoda jenis magnesium dengan berat 50 lb (ρ: sampai 1500cmΩ menggunakan anoda 50lb). dengan umur anoda 5 tahun. Maka dengan data yang ada tersebut desain anoda yang menggunakan tanah ρ: 270 cmω memerlukan operasional pergantian anoda yang sangat besar. 4.6 Perhitungan biaya dengan metode Life Cycle Cost Analysis (LCCA) Pada Metode Life Cycle Cost Analysis tedapat beberapa jenis perhitungan yang digunakan untuk menentukan biaya sebuah proyek diantaranya adalah: 1. Initial Investment Costs 2. Operations Costs 3. Maintenance & Repair Costs 4. Replacement Costs 5. Residual Value 6. Finalize LCCA Perhitungan diatas tidak semuanya dipakai, tetapi hanya dipakai sebagian saja tergantung jenis proyek yang ada. Disini perhitungan yang digunakan adalah investment cost, Maintenance & Repair Costs, Replacement Costs, dan Finalize LCCA. Pada perhitungan Replacement, Repair, dan Maintenance cost akan dijadikan satu, karena ketiga perhitungan ini saling berkaitan.

9 4.7 Perhitungan Biaya Untuk Anoda Initial Investment Cost Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi. Dalam hal ini yang berkaitan adalah besaran biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan barang dalam sebuah proyek. Berdasarkan analisa teknis diatas maka pada desain ini memerlukan pergantian anoda selama 5 tahun sekali sehingga perhitungan ekonomis terdiri dari investasi dan operasional selama waktu desain 25 tahun. Pada investasi juga terdapat pembelian anoda, total gaji pegawai terdapat pada tabel 4.8 dan juga biaya operasional selama 25 tahun yeng terdapat pada tabel 4.9 sampai tabel Proyek : Panjang pipa Jumlah anoda Waktu kerja : m : 2281 anoda (50 lb) : 30 hari (76 anoda/hari) Pembelian Anoda Satuan harga anoda magnesium anoda : USD /kg 1 USD : 8600 IDR Tabel 4.8 Total gaji pegawai pekerja gaji /hari gaji /bulan welder 756,000 22,680,000 supervisor 756,000 22,680,000 helper 100,000 3,000,000 konstruction 500,000 15,000,000 tukang gali 100,000 3,000,000 total 66,360,000 Biaya total anoda Anoda 50lb = berat anoda x x 8600 x jumlah anoda = 2,864,866 x 2281 = 6,534,759,346 Total Cash Outflows Investasi = pembelian anoda + pekerja = 6,534,759, ,360,000 = 6,601,119,346 Dalam perhitungan anoda untuk nilai korosifitas tanah 270 Ωcm, umur anoda 5 tahun maka diperlukan tambahan dalam biaya operasional selama 25 tahun. Operasional (Maintenance & Replacement) Tabel 4.9 Operasional tahun ke 5 sampai tahun ke 10 Keterangan tahun ke 5 tahun ke 10 Penbelian anode 6,534,759,346 6,773,402,717 pegawai 66,360,000 72,996,000 Total 6,601,119,346 6,846,398,717

10 Tabel 4.10 Operasional tahun ke 15 sampai tahun ke 20 Keterangan tahun ke 15 tahun ke 20 Penbelian anode 6,887,584,791 7,176,343,270 pegawai 80,295,600 88,325,160 Total 6,967,880,391 7,264,668,430 Perhitungan Net Present Value (NPV) Tabel 4.11 Operasional tahun ke 25 Keterangan tahun ke 25 Penbelian anode 7,493,977,597 Pegawai 97,157,676 Total 7,591,135,273 Table 4.12 Perhitungan Net Present Value (NPV) no. keterangan tahun ke 1 tahun ke 5 1 Tot al Cash Outflows 6,601,119,346 2 Total Cash Inflows 6,601,119,346 3 Total Net Cash Flows 6,601,119,346 6,601,119,346 Table 4.13 Perhitungan Net Present Value (NPV) (lanjutan) no. Keterangan tahun ke 10 tahun ke 15 1 Total Cash Outflows 2 Total Cash Inflows 6,846,398,717 6,967,880,391 3 Total Net Cash Flows 6,846,398,717 6,967,880,391 Table 4.14 Perhitungan Net Present Value (NPV) (lanjutan) no. keterangan tahun ke 20 tahun ke 25 1 Total Cash Outflows 2 Total Cash Inflows 7,264,668,430 7,591,135,273 3 Total Net Cash Flows 7,264,668,430 7,591,135,273 Net Present Value 6,381,353,118 Discount Factor 3% Nilai total LCC 1 : Rp. 6,381,353,118 Selama 25 tahun operasi total biaya yang di butuhkan adalah Rp. 6,381,353, Perhitungan Biaya Untuk Anoda (Mapping Area) Investment Cost Berdasarkan analisa teknis diatas maka pada desain ini memerlukan pergantian anoda selama 5 tahun sekali sehingga perhitungan ekonomis terdiri dari investasi dan operasional selama waktu desain 25 tahun. Pada investasi juga terdapat pembelian anoda, total gaji pegawai terdapat pada tabel 4.13 dan juga jadwal pergantian anoda serta biaya operasional selama 25 tahun yeng terdapat pada lampiran. Total biaya dapat diketahui dengan menjumlahkan biaya investasi dan operasional dan dapat dilihat pada tabel 4.12.

11 Proyek : Panjang pipa : m Jumlah anoda : 99 anoda(21 anode 32lb + 78 anode 50 lb ) Waktu kerja : 30 hari (3 anoda/hari) Tabel 4.15 Total gaji pekerja pekerja gaji /hari gaji /bulan welder 162,000 4,860,000 supervisor 162,000 4,860,000 helper 75,000 2,250,000 konstruction 300,000 9,000,000 tukang gali 75,000 2,250,000 Total 23,220, Pembelian anoda Satuan harga anoda magnesium anode : USD /kg 1 USD : 8600 IDR Biaya total anoda magnesium anode 32 lb : 32lb x x 8600 x jumlah anoda : 14.5 x x 8600 x 21 : 45,254,748 magnesium anode 50 lb : 50lb x x 8600 x jumlah anoda : 22.6 x x 8600 x 78 : 223,459,579 Total : anoda 50 lb + anoda 32 lb : 223,459, ,254,748 : 268,714,327 Dalam perhitungan anoda dengan metode mapping area, umur anoda cukup berfariasi sehingga di perlukan jadwal pergantian berdasarkan perhitungan yang ada dan juga operasional selama 25 tahun. Total Cash Outflows Investasi = pembelian anoda + pekerja = 268,714, ,220,000 = 291,934,327 Operasional (Maintenance & Replacement) Tabel 4.16 Operasional tahun ke 5 sampai tahun ke 10 Keterangan tahun ke 5 tahun ke 10 Penbelian anode 0 69,419,802 Pegawai 0 5,176,000 Total 0 74,595,802 Tabel 4.17 Operasional tahun ke 15 sampai tahun ke 20 Keterangan tahun ke 15 tahun ke 20 Penbelian anode 140,342,946 33,021,843 Pegawai 10,019,782 4,528,000 Total 150,362,728 37,549,843

12 Tabel 4.18 Operasional tahun ke 21 sampai tahun ke 25 Perhitungan Net Present Value (NPV) Keterangan tahun ke 25 Pembelian anode 115,251, Pegawai 7,716, Total 122,967,895 Table 4.19 Perhitungan Net Present Value (NPV) no. Keterangan tahun ke 1 tahun ke 5 1 Total Cash Outflows 291,934,327 2 Total Cash Inflows 0 3 Total Net Cash Flows 291,934,327 0 Table 4.20 Perhitungan Net Present Value (NPV) (lanjutan) no. keterangan tahun ke 10 tahun ke 15 1 Total Cash Outflows 2 Total Cash Inflows 74,595, ,362,728 3 Total Net Cash Flows 74,595, ,362,728 Table 4.21 Perhitungan Net Present Value (NPV) (lanjutan) no. keterangan tahun ke 20 tahun ke 25 1 Total Cash Outflows 2 Total Cash Inflows 37,549, ,967,895 3 Total Net Cash Flows 37,549, ,967,895 Table 4.22 Perhitungan Net Present Value (NPV) (lanjutan) Net Present Value 283,431,386 Discount Factor 3% Nilai total LCC 2 : Rp. 283,431,386 Selama 25 tahun operasi total biaya yang di butuhkan adalah Rp. 283,431,386 Net saving cost NS A = LCC 1 LCC 2 = 6,381,353, ,431,386 = 6,097,921,732 LCC 2 lebih menghemat pengeluaran, sehingga penggunaan LCC 2 lebih tepat. 5. Kesimpulan Berbagai kesimpulan yang dapat ditarik dari perumusan masalah yang dihadapkan pada penulisan ini antara lain : 5.1 Pentingnya analisa risiko terlebih pada potensi risiko korosi pada Siatem Pendingin Unit 1&2 PLTU Paiton adalah mengacu pada tujuan PT. PJB Unit Pembangkit Paiton dalam pengerjaan proyek tersebut yaitu sebagai salah satu salah satu pemasok air laut yang akan

13 akan digunakan untuk mendinginkan boiler (ketel uap), karena air laut salah satu penyebab terjadinya korosi. Maka unit tersebut menggunakan Cathodic Protection dengan menggunakan material Galvanic. 5.2 Memperhatikan pada pengamatan mengenai metode yang secara kontinyu kerap dilakukan oleh PT. PJB Unit Pembangkit Paiton dalam pelaksanaan Proteksi Katodik pada Jaringan Sistem pendingin dengan mengaplikasikan material Galvanic ke dalam pipa yang ada atau tercelup di dalam laut yang sebagai pemasok utama air laut untuk mendinginkan boiler. 5.3 Kriteria analisa teknis yang harus dipenuhi agar katoda dinilai mampu untuk memberikan proteksi kepada pipa pada sektor antara lain adalah umur katoda harus bernilai di atas 20 tahun sesuai umur desain pipa, kemudian jumlah katoda yang digunakan untuk memproteksi pipa selama 20 tahun harus bernilai lebih dari atau sama dengan 1 (satu). 6. Ucapan Terimakasih Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ir. Sardono Sarwito, M.Sc selaku dosen pembimbing Dan semua staf di PT. PJB Unit Pembangkit Paiton yang dengan sabar membimbing dan mengarahkan untuk pengambilan data skripsi. Kedua Orang Tua tercinta yang selalu mendoakan dan mendukung penulis. Buat Windhi Chintyana Maghfiroh yang selalu memberi support dan motivasi dalam pengerjaan. Serta pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah ikut memberi ide dan masukan sehingga terselesaikannya paper ini.

14 Daftar Pustaka Peabody Peabody control of pipeline corrosion. NACE international the corrosion society : Texas E.W.McAllister Pipeline Rules of Thumb Handbook, 7th Edition. USA Ismail, Alfajri Kerugian Akibat Korosi. Workshop Basic Chemistry of Corrosion and Corrosion Control. : Jakarta Limited, Corrpro Companies Europe.2010.Extruded Anodes. Stockton on Tees : UK Mihmidaty, Nia Analisis Desain Perlindungan korosi Eksternal pada Subsea Pipeline dengan Sistem Sacrificial Anode. ITS : Surabaya NACE RP 0176 Corrosion Control of Steel, Fixed Offshore Platform Associated with Petroleum Production. PJB Unit Pembangkit Paiton, PT Diktat Cathodic Protection

Oleh. *Mahasiswa: Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK-ITS **Staf Pengajar: Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK-ITS

Oleh. *Mahasiswa: Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK-ITS **Staf Pengajar: Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK-ITS OPTIMASI DESIGN JUMLAH CATODIC PROTECTION TERHADAP KOROSIFITAS TANAH DAN LAJU KOROSI PADA ONSHORE DESIGN JALUR PIPA 10 INCH DARI CENTRAL PROCESSING AREA (CPA) KE PALANG di JOB PPEJ Oleh Ir. Hari Prastowo,

Lebih terperinci

Perhitungan Teknis LITERATUR MULAI STUDI SELESAI. DATA LAPANGAN : -Data Onshore Pipeline -Data Lingkungan -Mapping Sector HASIL DESAIN

Perhitungan Teknis LITERATUR MULAI STUDI SELESAI. DATA LAPANGAN : -Data Onshore Pipeline -Data Lingkungan -Mapping Sector HASIL DESAIN MULAI STUDI LITERATUR DATA LAPANGAN : -Data Onshore Pipeline -Data Lingkungan -Mapping Sector DATA NON LAPANGAN : -Data Dimensi Anode -Data Harga Anode DESAIN MATERIAL ANODE DESAIN TIPE ANODE Perhitungan

Lebih terperinci

Jumlah Anoda (N) Tahanan Kabel (R2) Tahanan Total (Rt) = Ic / Io = 21,62 / 7 = 3,1. R2 = R1 + α (T2 T1) = 0, ,00393 (30-24) = 0,02426 ohm/m

Jumlah Anoda (N) Tahanan Kabel (R2) Tahanan Total (Rt) = Ic / Io = 21,62 / 7 = 3,1. R2 = R1 + α (T2 T1) = 0, ,00393 (30-24) = 0,02426 ohm/m Jumlah Anoda (N) N = Ic / Io = 21,62 / 7 = 3,1 Tahanan Kabel (R2) R2 = R1 + α (T2 T1) = 0,00068 + 0,00393 (30-24) = 0,02426 ohm/m Tahanan Total (Rt) Rt = Tahanan Anoda Rectifier + Tahanan Anoda = 1,02

Lebih terperinci

ANALISA DESAIN SISTEM SS IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) PADA OFFSHORE PIPELINE MILIK JOB PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA

ANALISA DESAIN SISTEM SS IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) PADA OFFSHORE PIPELINE MILIK JOB PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA ANALISA DESAIN SISTEM SS IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) PADA OFFSHORE PIPELINE MILIK JOB PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA OLEH : Rizky Ayu Trisnaningtyas 4306100092 DOSEN PEMBIMBING : 1. Ir.

Lebih terperinci

TERSELESAIKAN H+7 P2

TERSELESAIKAN H+7 P2 TELAH TERSELESAIKAN PADA P2 Penyusunan Pendahuluan Penyusunan Dasar Teori Metodologi : - Studi Literatur - Pengumpulan Data Lapangan dan Non lapangan - Mapping Sector dan Input Data - Pembuatan Spread

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah perusahaan yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah perusahaan yang bergerak BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi dan distribusi gas bumi, penggunaan jaringan pipa merupakan

Lebih terperinci

Analisa Desain Sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) pada Offshore Pipeline milik JOB Pertamina-Petrochina East Java

Analisa Desain Sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) pada Offshore Pipeline milik JOB Pertamina-Petrochina East Java Analisa Desain Sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) pada Offshore Pipeline milik JOB Pertamina-Petrochina East Java Rizky Ayu Trisnaningtyas (1), Hasan Ikhwani (2), Heri Supomo (3) 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISIS DESAIN SACRIFICIAL ANODE CATHODIC PROTECTION PADA JARINGAN PIPA BAWAH LAUT

ANALISIS DESAIN SACRIFICIAL ANODE CATHODIC PROTECTION PADA JARINGAN PIPA BAWAH LAUT ANALISIS DESAIN SACRIFICIAL ANODE CATHODIC PROTECTION PADA JARINGAN PIPA BAWAH LAUT Fajar Alam Hudi 1 dan Rildova, Ph.D 2 Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi

Lebih terperinci

ANALISA PROTEKSI KATODIK DENGAN MENGGUNAKAN ANODA TUMBAL PADA PIPA GAS BAWAH TANAH PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR DARI STASIUN KOMPRESSOR GAS KE KALTIM-2

ANALISA PROTEKSI KATODIK DENGAN MENGGUNAKAN ANODA TUMBAL PADA PIPA GAS BAWAH TANAH PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR DARI STASIUN KOMPRESSOR GAS KE KALTIM-2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 ANALISA PROTEKSI KATODIK DENGAN MENGGUNAKAN ANODA TUMBAL PADA PIPA GAS BAWAH TANAH PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR DARI STASIUN

Lebih terperinci

LAB KOROSI JPTM FPTK UPI

LAB KOROSI JPTM FPTK UPI PENDAHULUAN Salah satu potensi yang menyebabkan kegagalan komponen industri adalah korosi. Korosi adalah reaksi elektrokimia antara logam dan lingkungannya, baik secara eksternal maupun internal. Korosi

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR. Aisha Mei Andarini. Oleh : Dosen Pembimbing : Dr.rer.nat.Triwikantoro, M.Sc. Surabaya, 21 juli 2010

SEMINAR TUGAS AKHIR. Aisha Mei Andarini. Oleh : Dosen Pembimbing : Dr.rer.nat.Triwikantoro, M.Sc. Surabaya, 21 juli 2010 SEMINAR TUGAS AKHIR STUDI KASUS DESAIN PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA PIPA BAWAH TANAH PDAM JARINGAN KARANG PILANG III Oleh : Aisha Mei Andarini Dosen Pembimbing : Dr.rer.nat.Triwikantoro, M.Sc Surabaya,

Lebih terperinci

Perlindungan Lambung Kapal Laut Terhadap Korosi Dengan Sacrificial Anode. Oleh : Fahmi Endariyadi

Perlindungan Lambung Kapal Laut Terhadap Korosi Dengan Sacrificial Anode. Oleh : Fahmi Endariyadi Perlindungan Lambung Kapal Laut Terhadap Korosi Dengan Sacrificial Anode Oleh : Fahmi Endariyadi 20408326 1.1 Latar Belakang Salah satu sumber kerusakan terbesar pada pelat kapal laut adalah karena korosi

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 PENGARUH VARIASI BENTUK DAN UKURAN GORESAN PADA LAPIS LINDUNG POLIETILENA TERHADAP SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA TUMBAL PADUAN ALUMINIUM PADA BAJA AISI

Lebih terperinci

SKRIPSI PRESENTASI 3 (P3)

SKRIPSI PRESENTASI 3 (P3) SKRIPSI PRESENTASI 3 (P3) Oleh Adam Dipa Mahendra Page 1 RINGKASAN: Judul ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) DENGAN MEMANFAATKAN TENAGA SOLAR CELL UNTUK

Lebih terperinci

MANAJEMEN KOROSI BERBASIS RISIKO PADA PIPA PENYALUR GAS

MANAJEMEN KOROSI BERBASIS RISIKO PADA PIPA PENYALUR GAS MANAJEMEN KOROSI BERBASIS RISIKO PADA PIPA PENYALUR GAS Yomimas P Pradana 1, Daniel M Rosyid 2, Joswan J Soedjono 2 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan, FTK ITS, Surabaya 2) Staf Pengajar Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN KEBUTUHAN PROTEKSI

BAB IV DESAIN KEBUTUHAN PROTEKSI BAB IV DESAIN KEBUTUHAN PROTEKSI berikut : Dari data di lapangan, kita dapat memperoleh beberapa parameter sebagai Ukuran Pipa: Nominal pipe size Outside diameter : 6 inch (15,24 cm) : 6.625 inch (16,8275

Lebih terperinci

ANTI KOROSI BETON DI LINGKUNGAN LAUT

ANTI KOROSI BETON DI LINGKUNGAN LAUT ANTI KOROSI BETON DI LINGKUNGAN LAUT Pendahuluan : Banyak bangunan di lingkungan Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya terkena korosi terutama konstruksi beton di bawah duck beton dermaga Oil Jetty ( SPOJ

Lebih terperinci

OPTIMASI DESAIN DAN SIMULASI SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA WATER INJECTION PIPELINE

OPTIMASI DESAIN DAN SIMULASI SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA WATER INJECTION PIPELINE 1 OPTIMASI DESAIN DAN SIMULASI SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA WATER INJECTION PIPELINE PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA TUBAN PLANT Mustika Dwi Erlinda, Budi Agung Kurniawan, dan Mas Irfan P.

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Sutarsis,ST,M.Sc.Eng. Oleh : Sumantri Nur Rachman

Dosen Pembimbing : Sutarsis,ST,M.Sc.Eng. Oleh : Sumantri Nur Rachman Pengaruh Konsentrasi O 2 Terhadap Kebutuhan Arus Proteksi dan Umur Anoda pada sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) dengan menggunakan anoda SS 304 mesh pada Beton Bertulang Oleh : Sumantri

Lebih terperinci

PENGARUH STRAY CURRENT TERHADAP SISTEM PROTEKSI KATODIK DENGAN VARIASI KONDISI LINGKUNGAN, BESAR TEGANGAN DAN JARAK TERHADAP SISTEM PROTEKSI

PENGARUH STRAY CURRENT TERHADAP SISTEM PROTEKSI KATODIK DENGAN VARIASI KONDISI LINGKUNGAN, BESAR TEGANGAN DAN JARAK TERHADAP SISTEM PROTEKSI TUGAS AKHIR RL 1585 PENGARUH STRAY CURRENT TERHADAP SISTEM PROTEKSI KATODIK DENGAN VARIASI KONDISI LINGKUNGAN, BESAR TEGANGAN DAN JARAK TERHADAP SISTEM PROTEKSI NIA ARININGTYAS NRP. 2702 100 020 Dosen

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KATODIK (CP) ANODA KORBAN PADA PIPA BAJA (Studi Kasus Pipa PGN di PT. Nippon Sokubai Indonesia)

PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KATODIK (CP) ANODA KORBAN PADA PIPA BAJA (Studi Kasus Pipa PGN di PT. Nippon Sokubai Indonesia) PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KATODIK (CP) ANODA KORBAN PADA PIPA BAJA (Studi Kasus Pipa PGN di PT. Nippon Sokubai Indonesia) Dadang Kurnia; Bayu Prabowo Universitas Pamulang Abstract SYSTEM DESIGN CATHODIC

Lebih terperinci

Moch. Novian Dermantoro NRP Dosen Pembimbing Ir. Muchtar Karokaro, M.Sc. NIP

Moch. Novian Dermantoro NRP Dosen Pembimbing Ir. Muchtar Karokaro, M.Sc. NIP Pengaruh Variasi Bentuk dan Ukuran Scratch Polyethylene Wrap Terhadap Proteksi Katodik Anoda Tumbal Al-Alloy pada Baja AISI 1045 di Lingkungan Air Laut Moch. Novian Dermantoro NRP. 2708100080 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

4.1 INDENTIFIKASI SISTEM

4.1 INDENTIFIKASI SISTEM BAB IV ANALISIS 4.1 INDENTIFIKASI SISTEM. 4.1.1 Identifikasi Pipa Pipa gas merupakan pipa baja API 5L Grade B Schedule 40. Pipa jenis ini merupakan pipa baja dengan kadar karbon maksimal 0,28 % [15]. Pipa

Lebih terperinci

Kata kunci : BEM, Korosi, Beton berulang, Proteksi katodik, Anoda korban, Simulasi

Kata kunci : BEM, Korosi, Beton berulang, Proteksi katodik, Anoda korban, Simulasi Simulasi Desain Sistem Proteksi Katodik Anoda Korban pada Balok Beton Bertulang Dermaga Menggunakan Metode Elemen Batas M. Ridha a, S. Fonna b, M. R. Hidayatullah c, S. Huzni, S. Thalib Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengenalan Korosi Korosi atau karat terjadi secara terus menerus tanpa mau berhenti. Tidak ada suatu bahanpun di dunia ini yang sanggup menghindar dari korosi. NACE mendefinisikan

Lebih terperinci

PENGARUH TEMPERATUR PADA COATING WRAPPING TAPE TERHADAP COATING BREAKDOWN

PENGARUH TEMPERATUR PADA COATING WRAPPING TAPE TERHADAP COATING BREAKDOWN PENGARUH TEMPERATUR PADA COATING WRAPPING TAPE TERHADAP COATING BREAKDOWN DAN CURRENT DENSITY PADA PIPA BAJA DALAM APLIKASI IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) R.E.Dinar Rahmawati 1,a, Muhammad

Lebih terperinci

Proteksi Katodik dengan Menggunakan Anoda Korban pada Struktur Baja Karbon dalam Larutan Natrium Klorida

Proteksi Katodik dengan Menggunakan Anoda Korban pada Struktur Baja Karbon dalam Larutan Natrium Klorida Proteksi Katodik dengan Menggunakan Anoda Korban pada Struktur Baja Karbon dalam Larutan Natrium Klorida Rahmat Ilham, Komalasari, Rozanna Sri Irianty Jurusan S1 Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) F-56

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) F-56 JURNAL TEKNIK ITS Vol., No., () ISSN: -9 (-9 Print) F- Pengaruh Variasi Goresan Lapis Lindung dan Variasi ph Tanah terhadap Arus Proteksi Sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) pada Pipa API

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KOROSI PADA PLAT LAMBUNG KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN ANODA KORBAN

PENGENDALIAN KOROSI PADA PLAT LAMBUNG KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN ANODA KORBAN PENGENDALIAN KOROSI PADA PLAT LAMBUNG KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN ANODA KORBAN Ir. Edi Septe.,MT 1) Iman Satria, ST.,MT 2) Khairul Huda 3) Program Studi Teknik Mesin-Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-78

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-78 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-78 Pengaruh dan Variasi Cacat Gores Lapis Lindung terhadap Kebutuhan Arus Proteksi Sistem Impressed Current Cathodic Protection

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra

ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra 3.3 KOROSI Korosi dapat didefinisikan sebagai perusakan secara bertahap atau kehancuran atau memburuknya suatu logam yang disebabkan oleh reaksi kimia

Lebih terperinci

Oleh : Afif Wiludin NRP Dosen Pembimbing : Ir. Heri Supomo, Msc.

Oleh : Afif Wiludin NRP Dosen Pembimbing : Ir. Heri Supomo, Msc. ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN ICCP (IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION) DIBANDINGKAN DENGAN SACRIFICIAL ANODE DALAM PROSES PENCEGAHAN KOROSI Oleh : Afif Wiludin NRP 4108 100 110 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam proses desain sistim proteksi katodik landasan teori merupakan hal yang paling utama terutama ketika tahap perhitungan. Desain sistim proteksi katodik pada jaringan pipa onshore

Lebih terperinci

STRATEGI PENGENDALIAN UNTUK MEMINIMALISASI DAMPAK KOROSI. Irwan Staf Pengajar Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe ABSTRAK

STRATEGI PENGENDALIAN UNTUK MEMINIMALISASI DAMPAK KOROSI. Irwan Staf Pengajar Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe ABSTRAK STRATEGI PENGENDALIAN UNTUK MEMINIMALISASI DAMPAK KOROSI Irwan Staf Pengajar ABSTRAK Korosi merupakan proses pengrusakan bahan akibat interaksi dengan lingkungannya yang terjadi secara alamiah dan tidak

Lebih terperinci

BUKU V SISTEM ALAT BANTU

BUKU V SISTEM ALAT BANTU BUKU V SISTEM ALAT BANTU TUJUAN PELAJARAN : Setelah mengikuti pelajaran ini peserta mampu memahami sistem alat bantu sesuai dengan kebutuhan pengoperasian sistem air pendingin serta prosedur perusahaan.

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROTEKSI ARUS PAKSA PADA PIPA BAJA API 5L DENGAN COATING DAN TANPA COATING DI DALAM TANAH

PERANCANGAN PROTEKSI ARUS PAKSA PADA PIPA BAJA API 5L DENGAN COATING DAN TANPA COATING DI DALAM TANAH PERANCANGAN PROTEKSI ARUS PAKSA PADA PIPA BAJA API 5L DENGAN COATING DAN TANPA COATING DI DALAM TANAH Tubagus Noor R, Sulistijono, Azmi Mahiri, M. Rizal Pambudi Jurusan Teknik Material dan Metalurgi -

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KATODIK METODE ARUS PAKSA PADA PIPA PDAM KOTA SURABAYA JALUR DISTRIBUSI JEMBATAN MERAH KEDUNG COWEK

PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KATODIK METODE ARUS PAKSA PADA PIPA PDAM KOTA SURABAYA JALUR DISTRIBUSI JEMBATAN MERAH KEDUNG COWEK PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KATODIK METODE ARUS PAKSA PADA PIPA PDAM KOTA SURABAYA JALUR DISTRIBUSI JEMBATAN MERAH KEDUNG COWEK Tito Yanuar Saputra 1, Prof.Dr.Ir. Sulistijono, DEA 2, Sigit Tri Wicaksono

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN LARUTAN BENTONIT DAN GARAM UNTUK MEMPERBAIKI TAHANAN PENTANAHAN ELEKTRODA PLAT BAJA DAN BATANG

ANALISIS PENAMBAHAN LARUTAN BENTONIT DAN GARAM UNTUK MEMPERBAIKI TAHANAN PENTANAHAN ELEKTRODA PLAT BAJA DAN BATANG JETri, Volume 13, Nomor 2, Februari 2016, Halaman 61-72, ISSN 1412-0372 ANALISIS PENAMBAHAN LARUTAN BENTONIT DAN GARAM UNTUK MEMPERBAIKI TAHANAN PENTANAHAN ELEKTRODA PLAT BAJA DAN BATANG Ishak Kasim, David

Lebih terperinci

REDUKSI-OKSIDASI PADA PROSES KOROSI DAN PENCEGAHANNYA Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim.

REDUKSI-OKSIDASI PADA PROSES KOROSI DAN PENCEGAHANNYA Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim. REDUKSI-OKSIDASI PADA PROSES KOROSI DAN PENCEGAHANNYA Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim. e-mail enni_p3gipa@yahoo.co.id Di sekitar kita terdapat berbagai proses kimia yang dapat dijelaskan dengan konsep

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA JARINGAN PIPA PERTAMINA UPms V

DESAIN SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA JARINGAN PIPA PERTAMINA UPms V - 1 - DESAIN SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA JARINGAN PIPA PERTAMINA UPms V Iswahyudi Mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS Prof. Dr. Ir. Sulistijono, DEA Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PRESENTASI FIELD PROJECT

PRESENTASI FIELD PROJECT PRESENTASI FIELD PROJECT TEKNIK PERANCANGAN DAN KONSTRUKSI KAPAL JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2011 Presented by: Khairul Akbar

Lebih terperinci

Pengaruh variasi pembagian jumlah anoda dengan pola horisontal terhadap laju korosi baja SS400 pada media air laut

Pengaruh variasi pembagian jumlah anoda dengan pola horisontal terhadap laju korosi baja SS400 pada media air laut Dinamika Teknik Mesin 8 (2018) 14-20 Pengaruh variasi pembagian jumlah anoda dengan pola horisontal terhadap laju korosi baja SS400 pada media air laut A. Faisol *, Sumarji, G. Djatisukamto 1,2 Teknik

Lebih terperinci

PROPOSAL TUGAS AKHIR (P3) MO

PROPOSAL TUGAS AKHIR (P3) MO PROPOSAL TUGAS AKHIR (P3) MO 091336 Oleh : Asmauddin Putra 4309 100 085 Dosen Pembimbing : Ir. Imam Rochani, M.Sc NIP. 195610051984031004 Dan Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc NIP. 196901211993031002 JUDUL Analisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah perusahaan yang bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah perusahaan yang bergerak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi dan distribusi gas bumi, suatu perusahaan penyedia infrastruktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dari hasil data yang di peroleh saat melakukan penelitian di dapat seperti pada table berikut ini. Tabel 4.1 Hasil penelitian Tahanan (ohm) Titik A Titik

Lebih terperinci

Semarang, 6 juli 2010 Penulis

Semarang, 6 juli 2010 Penulis v KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan Tesis ini. Dalam penyusunan Tesis dengan judul Efektivitas Penggunaan

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN LAJU KOROSI MATERIAL STAINLESS STEEL SS 316 DENGAN CARBON STEEL A 516 TERHADAP PENGARUH AMONIAK

ANALISA PERBANDINGAN LAJU KOROSI MATERIAL STAINLESS STEEL SS 316 DENGAN CARBON STEEL A 516 TERHADAP PENGARUH AMONIAK ANALISA PERBANDINGAN LAJU KOROSI MATERIAL STAINLESS STEEL SS 316 DENGAN CARBON STEEL A 516 TERHADAP PENGARUH AMONIAK * Ir. Soewefy, M.Eng, ** Indra Prasetyawan * Staff Pengajar Jurusan Teknik Perkapalan

Lebih terperinci

Abstract

Abstract Analisa Penggunaan Impressed Current Anti Fouling (ICAF) Pada Sistem Air Pendingin Utama Unit 1 & 2 PLTU Paiton Sebagai Tambahan Pencegahan Terjadinya Fouling Moch. Tohir 1) Ir. Sardono Sarwito, M.Sc.

Lebih terperinci

Pengaruh Polutan Terhadap Karakteristik dan Laju Korosi Baja AISI 1045 dan Stainless Steel 304 di Lingkungan Muara Sungai

Pengaruh Polutan Terhadap Karakteristik dan Laju Korosi Baja AISI 1045 dan Stainless Steel 304 di Lingkungan Muara Sungai Pengaruh Polutan Terhadap Karakteristik dan Laju Korosi Baja AISI 1045 dan Stainless Steel 304 di Lingkungan Muara Sungai Muhammad Nanang Muhsinin 2708100060 Dosen Pembimbing Budi Agung Kurniawan, ST,

Lebih terperinci

Proteksi Katodik Metoda Anoda Tumbal Untuk Mengendalikan Laju Korosi

Proteksi Katodik Metoda Anoda Tumbal Untuk Mengendalikan Laju Korosi Proteksi Katodik Metoda Anoda Tumbal Untuk Mengendalikan Laju Korosi Fitri Afriani S, Komalasari, Zultiniar Laboratorium Konversi Elektrokimia Program Studi Sarjana Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Vol.3 No.1 Juni 2017, hal p-issn: e-issn:

Vol.3 No.1 Juni 2017, hal p-issn: e-issn: PELATIHAN OPTIMASI DESAIN GROUNDBED PADA SISTEM SACP UNTUK PIPA BAJA DI TANAH KAWASAN ITS SEBAGAI PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DAN SISWA SEKOLAH ALAM INSAN MULIA SURABAYA Oleh: Tubagus N. Rohmannudin 1,

Lebih terperinci

Pertemuan <<22>> <<PENCEGAHAN KOROSI>>

Pertemuan <<22>> <<PENCEGAHAN KOROSI>> Matakuliah Tahun : Versi : / : Pertemuan 1 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu

Lebih terperinci

PROTEKSI KATODIK DENGAN ANODA TUMBAL SEBAGAI PENGENDALI LAJU KOROSI BAJA DALAM LINGKUNGAN AQUEOUS

PROTEKSI KATODIK DENGAN ANODA TUMBAL SEBAGAI PENGENDALI LAJU KOROSI BAJA DALAM LINGKUNGAN AQUEOUS PROTEKSI KATODIK DENGAN ANODA TUMBAL SEBAGAI PENGENDALI LAJU KOROSI BAJA DALAM LINGKUNGAN AQUEOUS Isni Utami Jurusan Teknik Kimia, UPN "Veteran " Jawa Timur Email: isniutami@yahoo.com Abstrak Proteksi

Lebih terperinci

PENGARUH LAJU KOROSI PELAT BAJA LUNAK PADA LINGKUNGAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN BERAT.

PENGARUH LAJU KOROSI PELAT BAJA LUNAK PADA LINGKUNGAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN BERAT. PENGARUH LAJU KOROSI PELAT BAJA LUNAK PADA LINGKUNGAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN BERAT. Hartono Program Diploma III Teknik Perkapala, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro ABSTRACT One of the usage

Lebih terperinci

Tubagus Noor Rohmannudin, Sulistijono, Faris Putra Ardiansyah

Tubagus Noor Rohmannudin, Sulistijono, Faris Putra Ardiansyah Pengaruh Kondisi Asam dan Cacat Gores Berbentuk Persegi Panjang pada Lapis Lindung Terhadap Kebutuhan Arus Proteksi Sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) dengan Menggunakan Baja AISI 1045

Lebih terperinci

PENGARUH PENGERJAAN DINGIN TERHADAP KETAHANAN KOROSI AISI 1020 HASIL ELEKTROPLATING Zn DI MEDIA NaCl. Oleh : Shinta Risma Ingriany ( )

PENGARUH PENGERJAAN DINGIN TERHADAP KETAHANAN KOROSI AISI 1020 HASIL ELEKTROPLATING Zn DI MEDIA NaCl. Oleh : Shinta Risma Ingriany ( ) SIDANG TUGAS AKHIR PENGARUH PENGERJAAN DINGIN TERHADAP KETAHANAN KOROSI AISI 1020 HASIL ELEKTROPLATING Zn DI MEDIA NaCl Oleh : Shinta Risma Ingriany (2706100025) Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Sulistijono,

Lebih terperinci

Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim

Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim KONDUKTOR Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim digunakan adalah aluminium dan tembaga. Aluminium

Lebih terperinci

BAB II STUDI LITERATUR

BAB II STUDI LITERATUR BAB II STUDI LITERATUR 2.1. Galvanisasi Sistem Panas Hot dip galvanizing Manual ini disusun untuk membantu dan memahami proses Hot Dip Galvanizing ( HDG) dan desain untuk komponen - komponen yang akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Laju Korosi Baja Karbon Pengujian analisis dilakukan untuk mengetahui prilaku korosi dan laju korosi baja karbon dalam suatu larutan. Pengujian ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. Sulistijono, DEA 2. Tubagus Noor R., S.T., M.Sc. Luthfi Ardiansyah

Dosen Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. Sulistijono, DEA 2. Tubagus Noor R., S.T., M.Sc. Luthfi Ardiansyah PENGARUH DIMENSI CACAT GORES PADA COATING DAN TEMPERATUR TERHADAP ARUS PROTEKSI SISTEM IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) PADA BAJA API 5L GRADE B DI LINGKUNGAN AIR LAUT Dosen Pembimbing : 1.

Lebih terperinci

DASAR TEORI. Kata kunci: Kabel Single core, Kabel Three core, Rugi Daya, Transmisi. I. PENDAHULUAN

DASAR TEORI. Kata kunci: Kabel Single core, Kabel Three core, Rugi Daya, Transmisi. I. PENDAHULUAN ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA KABEL TANAH SINGLE CORE DENGAN KABEL LAUT THREE CORE 150 KV JAWA MADURA Nurlita Chandra Mukti 1, Mahfudz Shidiq, Ir., MT. 2, Soemarwanto, Ir., MT. 3 ¹Mahasiswa Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kini, misalnya industri gas dan pengilangan minyak. Salah satu cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. kini, misalnya industri gas dan pengilangan minyak. Salah satu cara untuk BAB I PENDAHULUAN Sistem Perpipaan merupakan bagian yang selalu ada dalam industri masa kini, misalnya industri gas dan pengilangan minyak. Salah satu cara untuk mentransportasikan fluida adalah dengan

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk mendistribusikan aliran fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Berbagi jenis pipa saat ini sudah beredar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan jenis martensitik, dan feritik, di beberapa lingkungan korosif seperti air

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan jenis martensitik, dan feritik, di beberapa lingkungan korosif seperti air BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Baja nirkarat austenitik AISI 304, memiliki daya tahan korosi lebih baik dibandingkan jenis martensitik, dan feritik, di beberapa lingkungan korosif seperti air laut.

Lebih terperinci

Analisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Korosi Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Korosi

Analisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Korosi Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Korosi 1 Analisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Muhammad S. Sholikhin, Imam Rochani, dan Yoyok S. Hadiwidodo Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi pemesinan saat ini telah berkembang sangat pesat, bermula pada tahun 1940-an dimana pembuatan produk benda masih menggunakan mesin perkakas konvensional

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGGUNAAN METODE IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION PADA LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN PENGGUNAAN METODE IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION PADA LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER Jurnal Teknik Komputer Unikom Komputika olume 2, No.1-2013 RANCANG BANGUN PENGGUNAAN METODE IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION PADA LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER Hidayat 1, Usep Mohamad Ishaq 2, Cecep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan teknologi dalam bidang konstruksi yang semakin maju dewasa ini, tidak akan terlepas dari teknologi atau teknik pengelasan karena mempunyai peranan yang

Lebih terperinci

(Fuel cell handbook 7, hal 1.2)

(Fuel cell handbook 7, hal 1.2) 15 hidrogen mengalir melewati katoda, dan memisahkannya menjadi hidrogen positif dan elektron bermuatan negatif. Proton melewati elektrolit (Platinum) menuju anoda tempat oksigen berada. Sementara itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Logam merupakan salah satu jenis bahan yang sering dimanfaatkan untuk dijadikan peralatan penunjang bagi kehidupan manusia dikarenakan logam memiliki banyak kelebihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi permesinan saat ini telah berkembang sangat pesat, bermula pada tahun 1940-an dimana pembuatan produk benda masih menggunakan mesin perkakas

Lebih terperinci

BAB... KATA PENGANTAR

BAB... KATA PENGANTAR TEORI KEANDALAN DAN MEKANISME KOROSI; Teknik Pembuatan Sensor Layar Sentuh, oleh Dr. Ir. Saludin Muis, M.Kom. Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manufacturing dan automotive, maka banyak sekali inovasi-inovasi maupun

BAB I PENDAHULUAN. manufacturing dan automotive, maka banyak sekali inovasi-inovasi maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya dunia industri, khususnya dunia manufacturing dan automotive, maka banyak sekali inovasi-inovasi maupun penemuan baru yang terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan energi panas bumi.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan energi panas bumi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan energi panas bumi. Potensi panas bumi di Indonesia mencapai 27.000 MWe yang tersebar di Sumatera bagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pentanahan Sistem pentanahan mulai dikenal pada tahun 1900. Sebelumnya sistemsistem tenaga listrik tidak diketanahkan karena ukurannya masih kecil dan tidak membahayakan.

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN SISTEM PERLINDUNGAN KOROSI SACRIFICIAL ANODE DAN IMPRESSED CURRENT PADA STRUKTUR JACKET

STUDI PERBANDINGAN SISTEM PERLINDUNGAN KOROSI SACRIFICIAL ANODE DAN IMPRESSED CURRENT PADA STRUKTUR JACKET Jurnal Tugas Akhir STUDI PERBANDINGAN SISTEM PERLINDUNGAN KOROSI SACRIFICIAL ANODE DAN IMPRESSED CURRENT PADA STRUKTUR JACKET Iqbal Maulana Arisa Effendi 1, Imam 2 Rochani, Heri Supomo 1) Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknik tenaga listrik sudah mengalami kemajuan yang cukup signifikan dalam sistem penyaluran tenaga listrik. Namun, masih ada daerah yang masih sulit dijangkau

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi ix xi xii BAB 1

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Pengaruh Perlakuan Panas Pada Anoda Korban Aluminium Galvalum Iii Terhadap Laju Korosi Pelat Baja Karbon Astm A380 Grade C Kharisma Permatasari,

Lebih terperinci

Pengaruh Perlakuan Panas Pada Anoda Korban Aluminium Galvalum Iii terhadap Laju Korosi Pelat Baja Karbon Astm A380 Grade C

Pengaruh Perlakuan Panas Pada Anoda Korban Aluminium Galvalum Iii terhadap Laju Korosi Pelat Baja Karbon Astm A380 Grade C JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-928X B-47 Pengaruh Perlakuan Panas Pada Anoda Korban Aluminium Galvalum Iii terhadap Laju Korosi Pelat Baja Karbon Astm A380 Grade C Kharisma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah kompor induksi type JF-20122

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah kompor induksi type JF-20122 BAB III METODE PENELITIAN.. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Research and Development Akademi Teknologi Warga Surakarta Jl.Raya Solo-Baki KM. Kwarasan, Grogol, Solo Baru, Sukoharjo...

Lebih terperinci

Sidang Tugas Akhir (TM091486)

Sidang Tugas Akhir (TM091486) Sidang Tugas Akhir (TM091486) Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Soeharto, DEA Oleh : Budi Darmawan NRP 2105 100 160 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelasan merupakan proses penyambungan setempat dari logam dengan menggunakan energi panas. Akibat panas maka logam di sekitar lasan akan mengalami siklus termal

Lebih terperinci

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Teras, R. Sutjipto Tantyonimpuno Laboratorium Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Telp 031-5939925, fax

Lebih terperinci

PENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH. Bagaimana pengaruh interaksi antar korosi terhadap tegangan pada pipa?

PENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH. Bagaimana pengaruh interaksi antar korosi terhadap tegangan pada pipa? PENDAHULUAN Korosi yang menyerang sebuah pipa akan berbeda kedalaman dan ukurannya Jarak antara korosi satu dengan yang lain juga akan mempengaruhi kondisi pipa. Dibutuhkan analisa lebih lanjut mengenai

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data 13 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan data lapang penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011. Tempat penelitian berada di dua lokasi yaitu untuk kapal fiberglass di galangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Maintenance Menara BTS 2.1.1 Pengertian Menara BTS Menara BTS adalah tower yang yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segi tiga, atau hanya berupa pipa

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI. sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan

BAB II TEGANGAN TINGGI. sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan BAB II TEGANGAN TINGGI 2.1 Umum Pengukuran tegangan tinggi berbeda dengan pengukuran tegangan rendah, sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan tinggi yang akan

Lebih terperinci

Pengukuran RESISTIVITAS batuan.

Pengukuran RESISTIVITAS batuan. Pengukuran RESISTIVITAS batuan. Resistivitas adalah kemampuan suatu bahan atau medium menghambat arus listrik. Pengukuran resistivitas batuan merupakan metode AKTIF, yaitu pengukuran dengan memberikan

Lebih terperinci

Studi Perbandingan Kinerja Anoda Korban Paduan Aluminium dengan Paduan Seng dalam Lingkungan Air Laut

Studi Perbandingan Kinerja Anoda Korban Paduan Aluminium dengan Paduan Seng dalam Lingkungan Air Laut Studi Perbandingan Kinerja Anoda Korban Paduan Aluminium dengan Paduan Seng dalam Lingkungan Air Laut Juliana Anggono, Soejono Tjitro Dosen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Petra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya sangat bergantung pada kebutuhan energi. Energi tersebut diperoleh dari berbagai sumber, kemudian didistribusikan dalam bentuk listrik. Listrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing). Secara sederhana, electroplating dapat

Lebih terperinci

PERTEMUAN III INISIASI PROYEK

PERTEMUAN III INISIASI PROYEK PERTEMUAN III INISIASI PROYEK 3.1. Identifikasi Proyek Potensial Tahap pertama dalam manajemen proyek menentukan proyek teknologi informasi mana yang pertama dilakukan. Langkah pertama adalah mengenali

Lebih terperinci

Muhammad

Muhammad Oleh: Muhammad 707 100 058 Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Pembimbing: Ir. Muchtar Karokaro M.Sc Sutarsis ST, M.Sc Tinjauan Pustaka

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya TUGAS AKHIR MN 091382 ANALISA PENGARUH VARIASI TANGGEM PADA PENGELASAN PIPA CARBON STEEL DENGAN METODE PENGELASAN SMAW DAN FCAW TERHADAP DEFORMASI DAN TEGANGAN SISA MENGGUNAKAN ANALISA PEMODELAN ANSYS

Lebih terperinci

Benny Syahputra, Sarjito Joko Sisworo, Andi Trimulyono, 1) 1)

Benny Syahputra, Sarjito Joko Sisworo, Andi Trimulyono, 1) 1) Analisa Teknis & Ekonomis Perancangan Sistem Pencegahan Korosi Pada Lambung Kapal, Dengan Variasi Sistem Pencegahan Menggunakan ICCP (Impressed Current Cathodic Protection) Dibandingkan dengan SACP (Sacrificial

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PELAPIS EPOKSI TERHADAP KETAHANAN KOROSI PIPA BAJA ASTM A53 DIDALAM TANAH SKRIPSI

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PELAPIS EPOKSI TERHADAP KETAHANAN KOROSI PIPA BAJA ASTM A53 DIDALAM TANAH SKRIPSI UNIVERSITAS INDONESIA EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PELAPIS EPOKSI TERHADAP KETAHANAN KOROSI PIPA BAJA ASTM A53 DIDALAM TANAH SKRIPSI SITI CHODIJAH 0405047052 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK METALURGI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. material lainnya yang dipergunakan sehari-hari memerlukan proses. penyelesaian akhir sebelum digunakan. Proses ini disebut dengan

BAB I PENDAHULUAN. material lainnya yang dipergunakan sehari-hari memerlukan proses. penyelesaian akhir sebelum digunakan. Proses ini disebut dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap benda logam baik baja, besi maupun aluminium dan material lainnya yang dipergunakan sehari-hari memerlukan proses penyelesaian akhir sebelum digunakan. Proses

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor ketenagalistrikan menjadi bagian yang menyatu dan tak terpisahkan dari pertumbuhan ekonomi suatu negara, juga merupakan komponen yang sangat penting bagi pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Korosi merupakan salah satu permasalahan penting yang harus dihadapi oleh berbagai macam sektor industri di Indonesia terutama industri perkapalan. Tidak sedikit

Lebih terperinci