PERBEDAAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA OLAHRAGA
|
|
- Erlin Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 POWER POINT ANTROPOLOGI OLAHRAGA PERBEDAAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA OLAHRAGA Pada dasarnya tercakup dalam konsep lingkungan social- budaya yang berpengaruh kepada keterampilan motorik. Di Indonesia membutuhkan bukti-bukti yang banyak secara umum sudah ada bukti misalnya, perbedaan cabang olahraga yang disukai oleh suku-suku tertentu misalnya atlet tinju dari Maluku, pelari jarak jauh dari propinsi sebeleh timur. Fakta hubungan antara etnis dengan kemampuan motoriknya dilakukan di Amerika Serikat, keterampilan motorik antara kulit putih dan hitam. DIMENSI BIO-PSIKO-SOSIAL-KULTURAL OLAHRAGA Studi Antropologi, antara lain mengungkapkan kelebihan manusia dan mahluk lainnya dimuka bumi. Manusia memiliki kemampuan untuk mengekplorasi dan mengeksploitasi lingkungan di sekitarnya. Dengan kelebihannya manusia mampu berkomunikasi, mencatat masalah, hasil observasi, pengalaman dan gagasan. Manusia mampu mengembangkan lingkubgannya, mampu mengaktifkan dirinya berdasarkan kesadaran sehingga dapat berbuat dan bertindak dengan penuh pengertian untuk mencapai tujuannya ditengah kehidupan social. Rusli Lutan (1988); Gerak manusia berbeda dengan gerak binatang, perbedaannya terutama apada pengembangan bentuk gerak dasar. Manusia memiliki daya kreatif, hewan tidak memiliki. Gerak menusia berkembang sesuai dengan kreasinya. Gerak manusia terwujud dalam pola atau struktur yang lebih luas. Olahraga merupakan salah satu dari puncak kreasi manusia, dan melalui kegiatan tersbut manusia menyempurnakan pertumbuhan fisik dan psikisnya. Olahraga berkaitan erat dengan aspek social-budaya, hasil studi yang dilakukan Robert (1970), dan Sutton & Smith (1963). Studi tsb memaparkan bentuk-bentuk permainan yang berbeda-beda serta kaitannya dengan proses sosialisasi dilingkungan masyarakat, termasuk pengungkapan peranan pria dan wanita pada usia yang berbeda-beda dalam olahraga. Perkembangn olahraga dipengaruhi oleh budaya hingga taraf tertentu. Perkembangan olahraga memperkaya budaya suatu masyarakat. Olahraga merupakan kancah pembentukan tradisi, norma-norma dan nilai-nilai baru. Kontak budaya sangat mudah melalui olahraga. Peran olahragawan dalam olahraga nasional, merupakan salah satu kekuatan yang berpengaruh untuk membentuk budaya nasional. Olahraga Modern dan pendekatan ilmiah. Rusli Lutan (1988). Karakteristik olahraga secara lansung berkaitan dengan cirri-ciri prilaku manusia, dengan berbagai macam kegiatannya di masyarakat. Kegiatan olahraga tak terpisahkan dari kehidupan nyata. Pengertian secara spesifik: pelaksanaan olahraga pada tingkat individu, kelompok, komunitas, dipengaruhi oleh aspek biologis, psikis, lingkungan,
2 social, dan budaya. Karakteristik olahraga perlu diungkapkan berdasarkan sudut pandang yang luas. Sport Paedagogis. Bouet dari Perancis, Rijsdorp dari Belanda (1971). Sport Paedagogis, studi dengan memanfaatkan pendekatan ANTROPOLOGIES, bahwa olahraga mengandung nilai-nilai kependidikan. Mereka mengadopsi pola pikir hasil dari studi pernbandingan perilaku. (Buytendijk dan Porttman). Sport Paedagogi di Indonesia mencakup 2 kajian pokok yaitu: 1. Masalah isi pengajaran; adalah didaktik berisi tentang, kurikulum, letak geografis, social budaya olahraga, konteks olahraga pendidikan dengan tujuan pendidikan nasional. 2. Masalah Metodik: adalah tentang pengajaran, pengajaran di lembaga pendidikan dari mulai sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Selanjutnya pengajaran di sekolah luar biasa dsb. Penguasaan salah satu cabang olahraga dipengaruhi oleh beberapa factor seperti: Fungsi fisiologis, biomekanika, psikologi, lingkungan fisikal, dan social budaya. STUDI OLAHRAGA PADA BANGSA PRIMITIF Bangsa Primitif Olahraga telah dilaksanakan oleh bangsa primitive, kehidupan mereka erat hubungannya dengan alam gerakan jasmani adalah untuk keharusan hidupnya/mempertahankan hidupnya. Mereka hidup dari berberu, menangkap ikan pastinya memerlukan ketangkasan / keterampilan jasmani, disitu terdapat kekuatan, daya tahan tubuh, dan kelentukan, hal tsb dibutuhkan untuk menggunakan, lembing, laso, boomerang, batu,dsb. Mereka masih mempercayai kepada mahluk halus juga memuja kepada binatang tertentu sebagai dewa / nenek moyang (Cultur Toten). Untuk pembinaan anak, khususnya anak laki-laki tanggung jawab ayah yang selalu dibawa ketika kegiatan berburu, seangkan anak perempuan tanggung jawab ibunya di rumah dengan kegiatan menjahit, merajut, membuat alat-alat rumah tangga, serta diajarkan tari-tarian. Kesimpulan Olahraga pada Bangsa Primitif adalah: 1. Penjas sudah dilaksanakan walaupun belum disadari nilai gunanya. 2. Penjas belum dipelajari secara ilu pengetahuan. 3. Penjas merupakan pendidikan praktis dengan cara meniru. 4. Penjas adaah pendidikan yang menyeluruh / total meskipun bukan arti sebenernya. KEGIATAN OLAHRAGA PADA BANGSA MESIR
3 Ahli sejarah Yunani HERODOTUS TH SM, pada ekspedisi Perancis oleh NAPOLEON BONAPARTE, mendapatkan catatan bahwa seorang ahli Mesir bernama CHAMPLEON dan MARIETTE. Dapat membaca yang terdapat diperpustakaan Denhag, yaitu peta tentang kegiatan oleh jasmani, gerakan tari-tarian memegang peranan penting, Putra-putra raja dilatih berenang dan latihan lainnya. Kegiatan tersebut adalah : Anggar, Memanah, Berkuda, Kereta bendi, dan Mendayung. KEGIATAN OLAHRAGA PADA BANGSA TIONGKOK Demikian pula halnya dengan Bangsa lainnya, Bangsa Tiongkok melaksanakannya, terdapat kegiatan khusus yang diutamakan adalah HEILGIMNASTIK senam penyembuhan, pengobatan, tusuk jarum dengan ramuan, serta massage sejak th 2500 SM. KEGIATAN OLAHRAGA BANGSA INDIA Untuk bangsa India penguasaan tubuh mutlak diperlukan, pernafasan guna pikiran tenang, untuk mencapai manusia sempurna terkenal dengan berbagai tarian tradisional dan internasional; OLAHRAGA JAMAN YUNANI BANGSA SPARTA DAN ATHENA Di Yunani terdapat berbagai Bangsa, akan tetapi Bangsa Sparta dan Bangsa Athena yang menonjol.hasil penyelidikan latihan jasmani dimasukkan kepada Pendidikan Keseluruhan, Bukti bukti hokum yang diberikan oleh DURKHEM bahwa pendidikan didalam kehidupan manusia dipengaruhi oleh individu khususnya, dan masyarakat khususnya. Faktor agama, ketatanegaraan, dan politik, di Sparta dan Athena memberikan pengaruh kepada perkembangan sisitem pendidikan. Di Sparta dan Athena tingkat kebudayaan sangat tinggi, terdapat akhli ilmu pengetahuan mereka adalah : Pithagoras, Socrates, Aristoteles, Plato, dst Th 461 SM. Di sana terdapat suatu tempat yang digunakan untuk berlangsungnya pertandingan olahraga yaitu OLYMPHUS, yang diikuti seluruh bangsa di Yunani. Seseorang bernama Barron Pierre de Coubertien mendapat inspirasi menyelenggarakan kegiatan olahraga yaitu Olympiade Moderen pada Th 1896 bertempat di Athena (ke 1). Perkembangan olahraga menjadi berkembang, mereka mempunyai tujuan untuk menjadikan warga Negara yang harmonis rohani dan jasmani meliputi : Estetika, kecerdasan, ksatria, membentuk laki-laki yang kuat. KEGIATAN OLAHRAGA PADA BANGSA ROMAWI Di Romawi pendidikan bukan tanggung jawab Negara, akan tetapi merupakan tanggung jawab keluarga. Pendidikan dilakukan oleh ibunya yang selanjutnya diteruskan oleh ayahnya. Yaitu diajarkan keterampilan tertentu khusus terhadap anak laki-laki, anak perempuan tidak dilatihkan kegiatan jasmani karena tidak cocok. Bangsa Romawi beraanggapan bahwa manusia jangan dianggap sebagai permainan, mereka harus
4 bekerja giat dan positif walaupun dikalangan mereka terdapat sebagian kecil kontradiksi ada yang melakukan kegiatan jasmani dan permainan. Bangsa Romawi senang kepada kegitan seperti menonton: Adu tinju, Gladiator, Perang pedang, Sircus,dsb. Seseoang yaitu Nero, mendirikan Gymnasium terbuka yang dipakai untuk pertendingan bela diri. KEGIATAN OLAHRAGA PADA JAMAN MODERN Yang dimaksud dengan jaman modern disini, bukan jaman atom model sekarang, akan tetapi mengenai adanya perkembangan pendidikan umumnya dan pendidikan jasmani dipandang sebagai suatu alat di dalam Pendidikan Moral dan Aestetika. Pendidikan jasmani pada jaman modern, Pestalozzi th , beliau ingin membentuk manusia menurut hukum alam artinya menurut bahan-bahan serta menurut kesanggupan pada tiap-tiap individu, khususnya mengenai bersenam: 1. Senam harus merupakan gerakan yang wajar, untuk memperbaiki kembali kesatuan antara jasmani dan rokhani. 2. Senam harus merupakan koordinasi dari gerakan serta kemungkinan bergerak. 3. Senam harus merupakan latihan persendian. 4. Senam harus tertuju kepada pembentukan sikap dan gerak yang baik. 5. Senam harus memberikan pandangan yang jernih tentang tenaga jasmani dan daya pikir (intelegensi) dengan baik. 6. Senam harus bertujuan untuk penguasaan jasmani. PESTALOOZI adalah seorang sosialis yang pertama dikalangan Paedagoog. Menurut pendapatnya bahwa latihan jasmani itu adalah tanggung jawab rakyat sendiri. OLAHRAGA DI TINJAU DARI ASPEK SOSIOLOGI OR BUKAN SEMATA-MATA UNTUK INDIVIDU OR SEBAGAI KEGIATAN SOSIAL YANG LESTARI OR BERISI PERTANDINGAN / KOMPETISI YANG MENGANDUNG UNSUR PERSAINGAN,TERLEMBAGA DAN BERMAKNA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL. OR MENGANDUNG 3 FUNGSI ADALAH: A. KATARSIS-NALURI B. PEMBELAJARAN C. SIMBOL-LAMBANG TEORI KATARSIS-NALURI OR DIPANDANG SEBAGAI PELAMPIASAN. TERDAPAT SEGALA MACAM DORONGAN, KARENA KONDISI SOSIAL. DINYATAKAN DENGAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI KEADAAN TERSEBUT, MUNCUL DALAM OR DAN DAPAT MENGURANGI KETEGANGAN EMOSI.
5 NALURI-NALURI PRIMITIVE AKAN MUNCUL UNTUK MERUSAK, MENGHANCURKAN DALAM BENTUK PERANG. DILAMPIASKAN MELALUI PERSAINGAN DALAM PERTUMBUHAN OR. OR SEBAGAI PROSES PEMBELANJARAN SOSIAL MELALUI PENGALAMAN OR DAPAT BERBAUR DENGAN MASYARAKAT OR / UMUM DAPAT MENGETAHUI SIFAT-SIFAT PSIKOLOGI PERILAKU TERTENTU SEBAGAI ATLIT, PENONTON, PELATIH. OR SEBAGAI SIMBOL-LAMBANG KEBERHASILAN MAHASISWA DALAM SATU CABOR DAPAT MENGANGKAT MARTABAT-PRESTASI UNIVERSITAS, PERGURUAN TINGGI ALMAMATER, DSB. DENGAN MANFAAT OR TERDAPAT KEPERCAYAAN YANG DOMINAN: (EDWARD 1973). 1. MENGEMBANGKAN WATAK YANG BAIK. 2. MEMBANGKITKAN KENDALI DIRI DAN KONTROL SOSIAL. 3. MENGEMBANGKAN KETABAHAN. 4. MEMPERSIAPKAN OR WAN MEMASUKI KEHIDUPAN. 5. MEMBERI KESEMPATAN UNTUK MEMPEROLEH KEUNTUNGAN PRIBADI. 6. MENGHASILKAN KES-JAS/KEB.JAS. 7. MEMBANGKITKAN KEWASPADAAN MENTAL. 8. MEMBANTU PRESTASI PENDIDIKAN. 9. MENGEMBANGKAN KEAGAMAAN. 10. MENGEMBANGKAN PATRIOTISME.
DASAR SEJARAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
DASAR SEJARAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Zaman Kuno Mesir kuno Latihan senam dan gulat untuk menghormati dewa gulat. Permainan: mengangkat & mengayun benda, renang, permainan bola, permainan dgn raket,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan kemajuan ilmu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk meningkatkan pendidikan jasmani di sekolah harus ada usaha ke arah perbaikan metode melatih dalam kemampuan gerak siswa. Perbaikan metode dalam proses belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya olahraga sangat digemari oleh seluruh masyarakat dunia sehingga menjadi satu kebudayaan bagi bangsa dunia. Istilah olahraga jika ditinjau dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (2005:
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (2005: 2) olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan
Lebih terperinciterhadap kepribadian pelakunya. Kegiatan yang untuk menggunakan tubuh secara menyeluruh dalam bentuk permainan atau pertandingan/ perlombaan
Konsep Dasar Pendidikan Jasmani dan Olahraga Olahraga adalah kegiatan fisik manusia yang berpengaruh terhadap kepribadian pelakunya. Kegiatan yang menuntut kegiatan fisik tertentu untuk menggunakan tubuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan. Didalam hidup manusia dituntut untuk dapat menjaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya manusia sadar bahwa dirinya sebagai individu sekaligus makhluk sosial yang terdiri dari jasmani dan rohani, yang keduanya tidak bisa dipisahkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gagalnya seseorang dalam berprestasi. Bompa ( 1988 : 2 ) yang isinya bahwa : Persiapan fisik harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profil adalah keadaan atau potensi dan gambaran yang ada dalam diri seseorang. Keadaan dan gambaran seseorang dalam berfikir dengan cepat dan tepat dengan meningkatkan
Lebih terperinciKonsep Politik Menurut Pemikiran Filsuf Barat. By : Amaliatulwalidain, MA
Konsep Politik Menurut Pemikiran Filsuf Barat By : Amaliatulwalidain, MA NEGARA KOTA Apakah negara-negara kota itu? Terlebih dahulu perlu dijelaskan bahwa persepsi kita mengenai negara saat ini jelas berbeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga menjadi salah satu aktivitas yang banyak dilakukan oleh manusia demi menjaga dan meningkatkan kebugaran tubuh. Olahraga sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan olahraga di sekolah-sekolah, saat ini lebih dikenal dengan istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani sebagai komponen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan manusia dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 SEJARAH PANAHAN
1 BAB 1 SEJARAH PANAHAN Pengantar Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan perubahan gaya hidup manusia. Perkembangan tersebut, telah menghapuskan manfaat penggunaan peralatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sesuatu aktivitas yang selalu dilakukan oleh masyarakat, keberadaannya sekarang tidak lagi dipandang sebelah mata akan tetapi sudah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masyarakat primitif merupakan masyarakat yang menjunjung tinggi leluhurnya dan memegang teguh adat istiadatnya. Masyarakat primitif biasanya masih menjaga tradisi peninggalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia mempunyai tuntutan kebutuhan baik itu kebutuhan secara fisik-fisiologis maupun sosial-biologis, oleh sebab itu manusia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh Slameto ( 2010:83). Minat pada dasarnya
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Minat belajar Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh Slameto ( 2010:83). Minat pada dasarnya adalah
Lebih terperinciSejarah Lempar Lembing
Sejarah Lempar Lembing Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan dan kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan kecil. Awal mulanya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani (penjas) merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tubuh agar tetap sehat. Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik sebagai arena adu prestasi maupun sebagai kebutuhan untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sutresna et al. (20011:3) menambahkan mengenai Fungsi sosio-emosional sebagai berikut:
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Akhir-akhir ini kita menemui banyak permasalahan sosial yang timbul dikalangan pelajar (siswa) dari mulai kurangnya rasa toleransi, sikap hormat terutama
Lebih terperincisama maka diadakan babak tambahan untuk menentukan pemenang.
Pengaruh Kondisi Fisik Dan AgresivitasTerhadap Performance Olahragawan Pada Pertandingan Karate Nomor Kumite A. Latar Belakang Masalah Karate merupakan cabang olahraga beladiri yang mempertandingkan dua
Lebih terperinciSTUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH
STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH Oleh: B. Abduljabar Pada zaman Yunani Purba, zaman Palestra dan Gimnasium, pendidikan jasmani adalah bagian dari pendidikan. Pada abab ke-15, Vitorino da
Lebih terperinciMAKALAH Syarat dan Ciri Kelompok Sosial Sosiologi & Antropologi
MAKALAH Syarat dan Ciri Kelompok Sosial Sosiologi & Antropologi Disusun Oleh : 1. Angelista Putri Siman 2. Aswin Setiawati 3. Febry Putri Arbianti 4. Nisa Ussa adah Nurhaliza 5. Sjech Ridho Nurfaiza Kelas
Lebih terperinciGALIH PERMANA, 2015 PENGARUH PENGGUNAAN ALAT BANTU MODIFIED SMARTER SPOTTER TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SIKAP KAYANG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan merupakan bagian dari pendidikan secara keseluruhan. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di bidang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di bidang olahraga. Olahraga merupakan salah satu wujud yang bisa mengembangkan sumber daya manusia
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas.
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas. Psikologi olahraga di Indonesia merupakan cabang psikologi yang sangat baru, sekalipun pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kulitas hidup. Kemampuan gerak dasar di bagi menjadi 3, yaitu. gerak lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pada dasarnya gerakan dasar pada manusia adalah gerakan berjalan, berlari, dan melompat. Sebagaimana dikemukakan oleh Yudha (2008: 21) bahwa Kemampuan gerak
Lebih terperinciIMPLEMENTASI AKTIVITAS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA KETERAMPILAN GULING
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai Makhluk Tuhan yang dikaruniai kemampuan-kemampuan dasar yang bersifat rohaniah dan jasmaniah, manusia mampu mempertahankan hidup serta memperbaiki kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih nikmat, lebih cepat, dan lebih lancar karenanya. Dengan kemajuan teknologi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang demikian pesat, sangat besar manfaatnya bagi hidup dan kehidupan manusia. Segala aktivitas manusia menjadi lebih mudah, lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak lepas dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak lepas dan tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas
Lebih terperinci2015 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makna pendidikan apabila diartikan dalam suatu batasan tertentu maka dapat diartikan bermacam-macam dan memunculkan beragam pengertian. Pendidikan dalam arti sederhana
Lebih terperinciHUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini pendekatan ilmiah sangat diperlukan untuk memecahkan berbagai masalah di berbagai bidang, termasuk bidang olahraga. Untuk meningkatkan olahraga diperlukan
Lebih terperinciBab 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara
Bab 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kemampuan personal (personal competence) dalam kecerdasan emosi dengan prestasi. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan disekolah - sekolah yang sama kedudukan dan pentingnya dengan mata pelajaran yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan segala kemampuan. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan bergerak, bekerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang Olahraga sepakbola merupakan salah satu cabang Olahraga yang saat ini sudah memasyarakat disemua lapisan masyarakat, baik dari usia anakanak, remaja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia. Olahraga yang dilakukan dengan rutin dan tidak berlebihan akan membuat manusia menjadi sehat
Lebih terperinciPERMAINAN TRADISIOANAL. A. Sasaran Belajar 1. Sebagai wahana pendidikan 2. Per. tradisional sebagai bahan ajar Penjas
PERMAINAN TRADISIOANAL A. Sasaran Belajar 1. Sebagai wahana pendidikan 2. Per. tradisional sebagai bahan ajar Penjas 3. Mengubah permainan tradisional suatu daerah shg mudah dilakukan dan disenangi oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik sebagai arena adu prestasi maupun sebagai kebutuhan untuk menjaga kondisi tubuh agar
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus
6 II. KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani (penjas) Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa untuk mengikuti kegiatan ini tidak memerlukan kecerdasan, bahkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Banyak pandangan orang bahwa olahraga di sekolah adalah pelajaran yang paling disukai siswa karena dianggap tidak menggunakan otak, tetapi hanya memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku X di Kabupaten Papua yang menganut tradisi potong jari ketika salah seorang anggota
Lebih terperinciRuang Lingkup Ilmu Politik
Ruang Lingkup Ilmu Politik Perkembangan Ilmu Politik Apabila ilmu politik dipandang semata-mata sebagai salah satu cabang dari ilmuilmu sosial yang memiliki dasar, rangka, fokus dan ruang lingkup yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gulat merupakan salah satu jenis olahraga yang tertua. Perkembangannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu jenis olahraga yang tertua. Perkembangannya dimulai sejak kehidupan manusia primitif. Peninggalan sejarah menunjukkan bahwa bergulat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pencak silat merupakan hasil karya budaya bangsa Indonesia yang telah dikembangkan secara turun temurun hingga mencapai bentuknya seperti sekarang ini. Definisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kata lain mampu merumuskan tujuan pendidikan yang berisikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya, dimana pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pendidikan.
Lebih terperinciPENDIDIKAN LUAR KELAS SEBAGAI KURIKULUM PENJAS
PENDIDIKAN LUAR KELAS SEBAGAI KURIKULUM PENJAS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH SEBAGAI KURIKULUM PENJAS Tujuan PENJASORKES 1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan
Lebih terperinciMAKNA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
MAKNA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA PENDIDIKAN? Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN
BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN 2.1 Uraina Tentang Seni Kata seni berasal dari kata "SANI" yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Menurut kajian ilmu di eropa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dea Wulantika Utami, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan memegang peran penting untuk membentuk pola pikir, akhlak, dan perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau ketepatan antara potensi dan bakat atlet dengan cabang olahraga yang dipilih.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi olahraga dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kesesuaian atau ketepatan antara potensi dan bakat atlet dengan cabang olahraga yang dipilih.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taekwondo merupakan salah satu cabang olahraga bela diri yang digemari masyarakat dan telah berkembang karena dapat dilakukan oleh semua lapisan masyarakat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Definisi Pendidikan Jasmani (Penjas) menurut Harold M. Barrow dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi Pendidikan Jasmani (Penjas) menurut Harold M. Barrow dalam Freeman yang dikutip (Bambang Abduljabar, 2009:6) menyatakan bahwa, Pendidikan jasmani dapat didefinisikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada disekitarnya. Demikian halnya dengan nenek moyang kita yang telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah peradaban bangsa-bangsa di dunia ini menunjukkan bahwa berbagai upaya yang dilakukan berbagai bangsa untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya pada
Lebih terperinciUji keberbakatan atlet panahan usia tahun melalui sport search
Uji keberbakatan atlet panahan usia 12 14 tahun melalui sport search ( Studi Komparatif Anak Berbakat dan Tidak Berbakat Pada Siswa SMP di Cengkareng Timur Jakarta Barat ) Diajukan oleh : Ramdan Pelana
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEKUATAN DAN KECEPATAN LARI 30 METER TERHADAP KETANGKASAN LEMPAR LEMBING PADA SISWA KELAS XI SMA YPD DAWAR KABUPATEN MOJOKERTO
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN DAN KECEPATAN LARI 30 METER TERHADAP KETANGKASAN LEMPAR LEMBING PADA SISWA KELAS XI SMA YPD DAWAR KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses belajar mengajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciMENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BALING-BALING MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 CIBOGO WALED
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BALING-BALING MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 CIBOGO WALED Universitas Pendidikan Indonesia hendipaweka@upi.edu Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik sebagai arena adu prestasi maupun sebagai kebutuhan untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup dengan kata lain di mulai dari sejak dini hingga akhir hayat. Pendidikan adalah semua kegiatan
Lebih terperinciSosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I
Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I PERKEMBANGAN ILMU POLITIK CARA MEMANDANG ILMU POLITIK Ilmu yang masih muda jika kita memandang Ilmu Politik semata-mata sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pendidikan Nasional tidak dapat dipisahkan dari tujuan. nasional, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang Undang Dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional tidak dapat dipisahkan dari tujuan nasional, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea keempat, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini pendidikan jasmani dapat diterima secara luas sebagai model Pendidikan melalui aktivitas jasmani, yang berkembang sebagai akibat dari merebaknya telaahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan kita mentrasfer pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gulat adalah olahraga beladiri yang memiliki ciri khas tersendiri, baik dari segi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gulat adalah olahraga beladiri yang memiliki ciri khas tersendiri, baik dari segi teknik, peraturan, dan karakternya. Dengan kata lain, gulat ialah olahraga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pembangunan bangsa-bangsa mengajarkan pada kita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern, dan sejahtera. Sejarah perkembangan dan pembangunan bangsa-bangsa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Olahraga Atletik Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua, gerakan dalam atletik merupakan gerakan yang dilakukan dalam kehidupan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas kehidupan yang memerlukan proses, waktu dan melibatkan banyak faktor serta
Lebih terperinciPerbedaan pengaruh latihan lemparan atas bola softball dengan jarak tetap dan jarak bertahap terhadap ketepatan lemparan atas bola softball
Perbedaan pengaruh latihan lemparan atas bola softball dengan jarak tetap dan jarak bertahap terhadap ketepatan lemparan atas bola softball pada mahasiswa putra pembinaan prestasi softball JPOK FKIP UNS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan modern. Hal ini ditunjukkan dengan adanya minat untuk memandang olahraga dari berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi jasmani, rohani dan sosial (Toho dan Ali, 2007: 2). Dari pengertian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan segala aktivitas fisik yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk mendorong, membina dan mengembangkan potensi jasmani, rohani dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. commit to user
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga mempunyai arti penting dalam usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Olahraga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era teknologi maju ini, olahraga semakin penting, supaya manusia tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat menggunakan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Kemajuan olahraga dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa sebelumnya. Kemajuan olahraga dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimplementasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan kepada manusia. Olahraga juga merupakan satu keharusan dari aspek biologis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pandu Fauzi Fahmi, 2014 Profil Kualitas Interaksi Sosial Atlet Cabang Olahraga Beladiri
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembinaan olahraga di Indonesia dewasa ini semakin maju, hal ini tidak lepas dari peran serta masyarakat yang semakin sadar dan mengerti akan arti pentingnya
Lebih terperinciASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Fitri Dwi Lestari
ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI Fitri Dwi Lestari ASAL USUL SOSIOLOGI Dari bukti peninggalan bersejarah, manusia prasejarah hidup secara berkelompok. ASAL USUL SOSIOLOGI Aristoteles mengatakan bahwa
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola Lusye SD Negeri Tanamodindi, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manusia untuk pembangunan. Olahraga merupakan kebutuhan manusia yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga salah satu fenomena dunia, dan menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan bagi manusia dan olahraga pada dasarnya mempunyai peran yang sangat strategis bagi
Lebih terperinciDONALD HARIANJA J
BEDA PENGARUH LATIHAN PENGUATAN SECARA ISOMETRIK DAN ISOTONIK PADA OTOT KUADRISEP FEMURIS TERHADAP PENINGKATAN VERTICAL JUMP PADA ATLET BASKET SKRIPSI Untuk memenuhi persyaratan mencapai Sarjana Sains
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Senam merupakan bagian dari cabang olahraga yang diperlombakan dalam berbagai kegiatan kejuaraan olahraga, baik di tingkat internasional maupun di tingkat nasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan dimana saja berada. Olahraga tidak dapat dipisahkan dari kegiatan rutin yang dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan olahraga dalam kehidupan manusia sangat penting karna melalui olahraga dapat di bentuk manusia yang sehat jasmani rohani serta mempunyai watak disiplin
Lebih terperinci2016 PROFIL KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK, KEKUATAN MAKSIMAL, POWER,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagian besar masyarakat Indonesia menyadari bahwa pemeliharaan kesehatan sangat diperlukan selama manusia masih menghendaki hidup sehat jasmani dan rohani.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap orang di dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap orang di dalam kehidupannya, demikian pula dengan pendidikan yang dipelajari di sekolahsekolah. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga hingga kini kian meluas dan memiliki makna sebagai sebuah fenomena yang bersifat global, mencakup wilayah kajian hampir seluruh sendisendi kehidupan manusia.
Lebih terperinciOLAHRAGA UNTUK WANITA. Oleh: B. Abduljabar
OLAHRAGA UNTUK WANITA Oleh: B. Abduljabar Olahraga wanita tidak lumrah selama berabad-abad laki-laki menguasai kelemahan wanita dan demikian juga menguasai kegiatan olahraga. Pendapat etik-estetika, akhirakhir
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas dalam pendidikan jasmani dan olahraga merupakan fenomena yang kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek biologis isi kegiatan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makna pendidikan apabila diartikan dalam suatu batasan tertentu maka dapat diartikan bermacam-macam dan memunculkan beragam pengertian. Dalam arti sederhana pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan pendidikan. Hal ini secara tidak langsung menuntut para pendidik berupaya meningkatkan profesionalisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan investasi besar jangka panjang yang harus ditata dan disiapkan sebaik mungkin, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sifat yang berbeda. Mereka yang ekstrim adalah yang sangat rendah emosinya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap kegiatan olahraga yang dilakukan seseorang mempunyai maksud dan tujuan. Tujuan tersebut dapat berupa peningkatan kesehatan, kebungaran jasmani, aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan ialah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
Lebih terperinciSEBAGAI TESTOR TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SD, SMP SE KABUPATEN SLEMAN DALAM RANGKA PENELITIAN SPORT DEVELOPMENT INDEX (SDI)
SEBAGAI TESTOR TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SD, SMP SE KABUPATEN SLEMAN DALAM RANGKA PENELITIAN SPORT DEVELOPMENT INDEX (SDI) Oleh : Farida Mulyaningsih A. Nama Kegiatan : Penelitian Sport Development
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan manusia seumur hidup, dan pendidikan jasmani
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di sekolah dasar sebagai proses dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia seumur hidup, dan pendidikan jasmani merupakan salah
Lebih terperinciSKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS PERMAINAN BOLA VOLI PADASISWA PUTRA MTs NEGERI MODEL PARE TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aziz Fera Isroni, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan proses belajar mengajar merupakan hal utama yang didambakan oleh semua pihak dalam pelaksanaan pembelajaran disekolah. Bagi siswa, hal yang diutamakan
Lebih terperinciStandard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)
Standar Guru Penjas Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP) 1. Kompetensi Pedagogik 2. Kompetensi Kepribadian 3. Kompetensi Sosial 4. Kompetensi Profesional Kompetensi Pedagogik Menguasai karakteristik
Lebih terperinciUSULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS MODEL DESIMINASI OLAHRAGA SEBAGAI OLAHRAGA REKREATIF DI LINGKUNGAN SEKOLAH DI JAWA BARAT. Oleh:
USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS MODEL DESIMINASI OLAHRAGA SEBAGAI OLAHRAGA REKREATIF DI LINGKUNGAN SEKOLAH DI JAWA BARAT Oleh: JURUSAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN
Lebih terperinci