BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (1) Mengajukan surat permohonan kepada Dekan I Fakultas Ilmu Sosial

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (1) Mengajukan surat permohonan kepada Dekan I Fakultas Ilmu Sosial"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. (1) Mengajukan surat permohonan kepada Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo guna memperoleh surat tugas meneliti tentang Karakteristik Aktivitas Belajar dan Pengaruhnya terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran di SMA Negeri 1 Gorontalo. Permohonan peneliti tersebut memperoleh surat tugas bernomor: 463/UN47.B2.3/KM/2012 tanggal 10 April (2) Menghubungi Dinas Pendidikan Kota Gorontalo guna memperoleh rekomendasi penelitian di SMA Negeri 1 Gorontalo. Permohonan tersebut ditanggapi dengan baik dan dibutikan dengan pemberian surat tugas meneliti nomor: 423.4/Disdik.Sekrt/1492 tanggal 24 April (3) Mengadakan uji coba instrumen kepada siswa di luar sampel penelitian di SMA Negeri 1 Gorontalo. (4) Melaksanakan pengumpulan data penelitian pada sampel penelitian yang telah ditetapkan. (5) Menghubungi Tata Usaha guna memperoleh surat keterangan telah meneliti dari kepala SMA Negeri 1 Gorontalo. Surat keterangan yang diberikan bernomor: 24 Juli 2012.

2 Berdasarkan langkah-langkah penelitian di atas, maka peneliti melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Gorontalo. Data yang terkumpul dari penelitian tersebut diolah dan dianalisis guna melakukan pengujian hipotesis. Sebelum diadakan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilihat tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini Uji itas Instrumen Uji validitas setiap butir atau item instrumen dimaksudkan untuk menguji kesejajaran atau korelasi skor instrumen dan skor total instrumen yang diperoleh responden. Rumus yang dipergunakan untuk menguji validitas setiap butir adalah korelasi product moment berikut ini. NΣXY (ΣX)( ΣY) r xy = (Arikunto, 2007: 327) (NΣX 2 (ΣX) 2 (NΣY 2 (ΣY) 2 ) Di mana : r xy = koefisien korelasi X = skor untuk setiap butir instrumen Y = skor total yang diperoleh responden N = jumlah responden 1. Uji validitas angket Angket yang diujicobakan kepada responden yang berjumlah 28 (duapuluh delapan) orang memuat 25 (duapuluh lima) butir pertanyaan. Setiap butir pertanyaan dilengkapi dengan 4 (empat) jawaban yang terdistribusi pada pilihan A, B, C dan D. Penyekoran jawaban responden menggunakan skala Likert 1-4.

3 Berdasarkan data pada lampiran 4, diperoleh koefisien validitas untuk setiap item angket seperti terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 5. Koefisien itas dan Status itas Angket No. Pertanyaan Koefisien itas 0,4237 0,468 0,491 0,5256 0,5075 0,2008 0,5742 0,2517 0,0974 0,257 0,5666 0,3641 0,3567 0,3096 0,5846 0,2392 0,3777 0,2603 0,0583 0,0263 0,0194 0,1899 0,2824 0,3195 0,2344 Status itas

4 Memperhatikan data pada tabel koefisien dan status validitas angket di atas dapat dikemukakan bahwa seluruh butir angket yang telah diujicobakan tersebut mempunyai tingkat kevalidan yang cukup dan baik digunakan untuk memperoleh informasi dari responden sehubungan dengan variabel yang dirumuskan. 2. Uji validitas tes Jumlah butir tes yang diujicobakan kepada 28 (duapuluh delapan) responden memuat 30 (tigapuluh) butir soal. Setiap jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Bentuk tes yang dibuat adalah pilihan ganda. Setiap butir soal diikuti oleh 5 (lima) pilihan jawaban. Keseluruhan materi tes dambil dari KD mata pelajaran sejarah pada semester genap. Ada 3 (tiga) materi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah, yaitu (1) teori-teori mengenai asal usul mengenai nenek moyang bangsa Indonesia, (2) kedatangan bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu ke Indonesia, dan (3) hubungan kebudayaan purbakala di Vietnam dan India dengan perkembangan masyarakat purbakala Indonesia. Berdasarkan data pada lampiran 5 dan hasil perhitungannya diperoleh koefisien validitas untuk setiap butir tes seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel 6. Koefisien itas dan Status itas Tes No. Pertanyaan Koefisien itas 0,4241 0,0508 0,3377 Status itas

5 ,4698 0,3264 0,5906-0,0759 0,3124 0,2148 0,4734 0,1173 0,3314 0,5622 0,471 0,2029 0,4856 0,2422 0,1345 0,4303 0,2918 0,2929 0,3502 0,5218 0,4422 0,1782 0,1818 0,2943 0,0927 0,2319-0,0465 Tidak Tidak Berdasarkan hasil perhitungan koefisien validitas seperti terlihat pada tabel di atas, terlihat bahwa instrumen tes yang telah diujicobakan memiliki 2 (dua) butir soal yang tidak valid. Butir soal yang tidak valid adalah nomor 7 dan nomor

6 30. Dengan demikian, jumlah butir tes yang memiliki status validitas yang baik berjumlah 28 (duapuluh delapan) butir soal. Setelah menetapkan jumlah tersebut, maka peneli memberikan penomoran kembali secara berurutan, yaitu dari nomor soal 1 sampai nomor soal 28 untuk tes yang digunakan dalam penelitian nanti Uji Reliabilitas Instrumen Tahapan berikutnya adalah menentukan tingkat reliabilitas instrumen (angket dan tes). Berikut ini dipaparkan hasil uji reliabilitas kedua instrumen tersebut. 1. Uji reliabilitas angket Pengujian reliabilitas angket dimaksudkan untuk mengetahui apakah angket yang akan digunakan cukup dipercaya sebagai alat pengumpul data pada penelitian ini. Berdasarkan hasil perhitungan mengenai uji coba angket pada lampiran (4) diperoleh harga-harga sebagai berikut: α 2 (n) = 22,001 α 2 (t) = 58,5243 n = 28 k = 25 Jika harga-harga ini dimasukkan dalam rumus Alpha maka diperoleh harga reliabilitas angket (r 11 ) sebesar 0,65. Apabila harga reliabilitas yang diperoleh tersebut dibandingkan dengan harga klasifikasi Gulifort, maka dapat dikatakan bahwa angket yang diujicobakan mempunyai reliabilitas sedang. Artinya, angket tersebut cukup dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data pada penelitian ini.

7 2. Uji reliabilitas tes Pengujian reliabilitas tes yang dimaksud untuk melihat apakah tes yang digunakan cukup dapat dipercaya untuk mengukur hasil siswa pada mata pelajaran sejarah. Analisa statistik yang digunakan, yakni rumus KR-21. Berdasarkan data pada lampiran 5 data hasil uji coba tes dan hasil perhitungannya diperoleh harga-harga sebagai berikut: X = 18,71 (ΣX) 2 = (ΣX 2 ) = Vt = 17,85 n = 28 k = 30 Harga-harga yang diperoleh di atas, kemudian dimasukkan ke dalam rumus KR-21. Hasil yang diperoleh adalah harga reliabilitas untuk tes (r 11 ) sebesar 0,63. Jika harga reliabilitas tersebut dibandingkan dengan harga klasifikasi Gulifort, maka dapat dikatakan bahwa tes yang diujicobakan mempunyai reliabilitas sedang. Artinya, tes tersebut cukup dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data pada penelitian ini Pengujian Normalitas Data Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Berikut penjelasan mengenai hasil pengujian normalitas data penelitian. 1. Uji normalitas data variabel X

8 Berdasarkan data hasil penelitian pada lampiran 9, pengujian normalitas datanya diperoleh harga X 2 hitung pada taraf nyata untuk data variable X adalah 9,29. Sedangkan harga X 2 daftar pada taraf nyata adalah α = 0,05 dan dk = 6 adalah 12,6. Jika kedua harga tersebut dibandingkan, ternyata r 2 hitung lebih kecil dari X 2 daftar atau 9,29 12,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data variable X berdistribusi normal. 2. Uji normalitas data variable Y Berdasarkan data hasil penelitian pada lampiran 11 dan pengujian normalitas datanya diperoleh harga X 2 hitung untuk variable Y adalah 10,6. Sementara itu, harga X 2 daftar pada taraf nyata α = 0,05 dan dk = 6 adalah 12,6. Jika dibandingkan kedua harga di atas ternyata X 2 hitung lebih kecil dari X 2 daftar atau 10,6 12,6. Dengan demikian dapat disimpulkan data variable Y berdistribusi normal Hasil Analisis Statistik Deskriptif Hasil analisis statistik menyangkut skor yang diperoleh responden untuk masing-masing variable dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Skor pada variable X menyangkut karakteristik aktivitas belajar siswa. Distribusi skor untuk variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 7. Analisis Statistik mengenai Karakteristik Aktivitas Belajar Siswa

9 Distribusi Ukuran sampel Skor terendah Skor tertinggi Skor rata-rata Skor rata-rata dalam % Standar deviasi Karakteristik ,83 80,83% 11,73 Berdasarkan tabel di atas, nampak bahwa skor rata-rata aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sejarah adalah 80,83 dari skor total atau 80,83%, sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sejarah dapat dikategorikan tinggi. 2. Skor pada variable Y menyangkut hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah. Distribusi skor tersebut dapat dilihat dari tabel 7 di bawah ini. Tabel 8. Analisis Statistik mengenai Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah Distribusi Ukuran sampel Skor terendah Skor tertinggi Skor rata-rata Skor rata-rata dalam % Standar deviasi Karakteristik ,24 73,24% 13,7 Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 73,24 dari skor total atau 73,24%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mata pelajaran sejarah dikategorikan sedang.

10 1.1.5 Pengujian Hipotesis Rumusan hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah Karakteristik aktivitas belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Gorontalo. Dengan hipotesis statistiknya: H 0 : ρ = 0 : karakteristik aktivitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. H 0 : ρ 0 : karakteristik aktivitas belajar tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan data pada lampiran 12 diperoleh harga-harga sebagai berikut. X = 4148 Y = 3747 N = 52 X 2 = Y 2 = XY = Apabila harga-harga tersebut dimasukan pada rumus korelasi product moment, maka perhitungannya adalah sebagai berikut. r xy = NΣXY (ΣX)( ΣY) (NΣX 2 (ΣX) 2 (NΣY 2 (ΣY) 2 ) r xy = (52)( ) (4148) (3747) (52)( ) (4148) 2 (52)( ) - (3747) 2 r xy = 0,93 Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh harga r adalah 0,93, sehingga koefisien determinasi (r 2 ) adalah 0,87.

11 Langkah berikutnya menghitung nilai statistik uji t dari koefisien korelasi (r), koefisien determinasi (r 2 ) dan jumlah responden (N) dengn rumus: t = r n-2 1-r 2 t = 0, (0,87) 2 t = 18,24 Berdasarkan hasil perhitungan diatas di peroleh t hitung = 18,24, sedangkan t daftar dengan taraf nyata α = 0,05 dan dk = (52-2) = 50 diperoleh t (0,95)(50) = 1,68. Kriteria pengujian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya dinyatakan bahwa H 0 diterima jika t hitung t daftar dan H 0 ditolak jika t hitung t daftar. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa t hitung t daftar atau 18,24 1,68. Oleh karena itu dapat disimpulkan hipotesis H 0 ditolak dan menerima H 1. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat koefisien korelasi yang signifikan antara kedua data tersebut. 1.2 Pembahasan Ketika seorang guru melaksanakan proses belajar mengajar sejarah, ia harus mampu mengelola kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga memungkinkan siswa untuk dapat menerima materi ajar dengan baik yang pada intinya mengarah pada pencapaian prestasi belajar yang optimal. Pencapaian hasil belajar yang optimal, khususnya mata pelajaran sejarah melibatkan intelektual siswa secara

12 menyeluruh dan manajemen kelas yang dirancang guru guna meningkatkan aktivitas belajar siswa terhadap materi pada kompetensi dasar tertentu. Kelas merupakan komunitas sosial yang ada di sekolah yang memiliki berbagai karakteteristik yang hetorogen. Adanya perbedaan karakteristik tersebut perlu disikapi oleh seorang guru agar dalam pelaksanaan pembelajaran perlu memperhatikan aktivitas belajar yang akan dilaksanakan. Di satu sisi, guru perlu mendesain aktivitas yang dapat menjadikan siswa betah dan termotivasi untuk belajar. di sisi lain, siswa harus memperlihatkan sikap antusias dan motivasi dalam belajar. Aktivitas belajar siswa di dalam kelas pada umumnya terjadi apabila terjadi interaksi berlangsung. Ketiga guru menjelaskan materi ajar tertentu, para siswa melakukan aktivitas yang beragam, seperti menulis atau mengerjakan tugas, mencatat intisari materi yang dianggap penting, mendengarkan penjelasan guru, melakukan atau mendemonstrasikan perintah guru, melakukan diskusi, dan sebagainya. Semua rancangan aktivitas belajar tidak lain bertujuan agar kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang telah dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berhasil atau berdampak pada hasil belajar yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah karakteristik aktivitas belajar pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Gorontalo serta mengetahui besar pengaruh karakteristik aktivitas belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Gorontalo. Pencapaian kedua tujuan penelitian tersebut memerlukan tahapan-

13 tahapan penelitian yang sistematis seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Penentuan tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, diawali dengan pelaksanaan uji coba (try-out) terhadap kedua instrumen penelitian, yaitu angket dan tes pada siswa yang bukan termasuk sampel penelitian. Pengujian tingkat validitas instrumen menggunakan rumus korelasi product moment. Hasil dari pengujian ini menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan memiliki validitas yang cukup, meskipun ada dua butir soal tes hasil belajar yang harus dikeluarkan karena tidak valid. Selanjutnya, pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha untuk angket dan rumus KR-21 untuk tes. Perbedaan penggunaan rumus dalam pengujian reliabilitas tersebut disebabkan oleh penyekoran yang digunakan pada kedua instrumen tersebut. Jika penyekoran pada angket menggunakan rentangan 1-4, maka penyekoran pada tes menggunakan skor 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah. Hasil uji coba terhadap kedua instrumen tersebut menunjukkan bahwa untuk data variabel X dari instrumen angket sebesar 0,65 dan data variabel Y dari instrumen tes sebesar 0,63. Hal ini berarti bahwa reliabilitas untuk kedua tes yang akan digunakan berada dalam kategori cukup tinggi. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data terhadap responden yang telah ditetapkan sebagai sampel penelitian yang diambil secara random sebanyak 52 orang siswa. Peneliti memberikan angket pertama kali kepada para responden untuk mengetahui respon siswa terhadap indikator karakteristik aktivitas belajar yang mereka lakukan. Para siswa responden (sampel penelitian) diminta untuk

14 merespon setiap butir pertanyaan dengan jalan memberikan tanda silang (X) pada salah satu dari empat pilihan, yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju). Pengujian data angket dan tes yang terkumpul dalam penelitian menggunakan diadakan pengujian normalitas data dengan rumus produk Chi- Kuadrat. Hasil perhitungan normalitas data tes diperoleh harga untuk X 2 hitung adalah 9,29. Sedangkan X 2 daftar pada taraf nyata α = 0,05 dari dk (derajat kebebasan) = 6 (n - 1) adalah 12,6. Jika dibandingkan kedua harga di atas ternyata X 2 hitung lebih kecil dari X 2 daftar atau 9,29 12,6. Selanjutnya, perhitungan data tes menunjukkan harga untuk X 2 hitung adalah 10,6. Sedangkan X 2 daftar pada taraf nyata α = 0,05 dari dk (derajat kebebasan) = 6 (n - 1) adalah 12,6. Jika dibandingkan kedua harga di atas ternyata X 2 hitung lebih kecil dari X 2 daftar atau 10,6 12,6. Dengan demikian, hasil pengujian normalitas data untuk data variabel X dan variabel Y menunjukkan bahwa kedua data berdistribusi normal. Pengujian normalitas data dalam rangka pengujian hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini. Oleh karena penelitian ini adalah penelitian deskriptif-korelasional, maka dalam pengujian hipotesisnya melalui analisis korelasi product moment. Berdasarkan pengujian hipotesis, diperoleh koefisien korelasi r sebesar 0,93 dan harga koefisien determinasi (r 2 ) sebesar 0,87. Tafsiran ini menunjukkan bahwa karakteristik aktivitas belajar berpengaruh signifikan pada tingginya hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1

15 Gorontalo. Karakteristik akvititas belajar siswa menyangkut aktivitas visual, lisan, mendengarkan, menulis, dan membaca. Gambar yang diperoleh dari angket yang dibagikan kepada para siswa ternyata pada aktivitas visual pada umumnya mereka setuju jika dalam penyajian materi pelajaran sejarah menggunakan media komputer dengan menggunakan fasilitas program powerpoint. Penggunaan berbagai media visual lainnya seperti gambar, LKS, papan tulis dan sebagainya selama pembelajaran dapat merangsang aktivitas belajar, menarik minat dan motivasi siswa dalam belajar sejarah. Namun di antara media-media tersebut, gambar sangat membantu aktivitas belajar siswa. Para siswa lebih mudah mengingat kembali materi pada saat pemberian tes hasil belajar apabila dalam pembelajaran sejarah dibarengi dengan penggunaan mediamedia visual. Berhubungan dengan aktivitas lisan, para siswa cukup merespon baik apabila dalam pembelajaran sejarah dilakukan melalui diskusi kelompok. Terlebih jika pada akhir setiap pembelajaran, mereka cukup setuju apabila aktivitas belajar diakhiri melalui penarikan kesimpulan mengenai materi pelajaran yang diperoleh pada saat itu. Para siswa juga cukup merespon baik apabila guru memberikan kesempatan kepada mereka untuk berdiskusi jika ada sesuatu materi yang dianggap belum dimengerti serta memberikan bantuan kepada teman sekelas yang mengalami kesulitan dalam belajar. Akvitas belajar berikutnya, yaitu aktivitas mendengarkan. Menurut siswa, mereka cukup setuju jika dalam aktivtas belajar sejarah menggunakan bahanbahan audio (rekaman) karena pembelajaran melalui media tersebut dapat

16 merangsang aktivitas mendengar mereka dan dapat menarik perhatian mereka dalam belajar. Aktivitas mencatat hal-hal penting pada saat guru menjelaskan materi pokok atau ketika anggota kelompok lain sedang menjelaskan materi pembahasan kelompok cukup disenangi pula oleh para siswa dibandingkan dengan membaca informasi melalui buku paket. Para siswa sangat senang jika situasi pembelajaran sangat kondusif dan jauh dari segala keributan yang dapat mengganggu konsentrasi belajar. Karakteristik aktivitas belajar lainnya yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah aktivitas menulis di mana mereka membuat catatan-catatan singkat setiap kali pertemuan pembelajaran tatap muka, membuat rangkuman, membuat laporan atau tulisan ilmiah, membuat klipping/mading. Selain itu, kebiasaan siswa mengerjakan soal-soal latihan secara mandiri, memberikan peluang kepada teman-temannya untuk berusaha belajar dengan giat dan mengikuti semua kegiatan belajar dengan baik. Karakterisk aktivitas membaca mempengaruhi juga hasil belajar siswa dalam pelajaran sejarah. Siswa yang suka membaca, baik dari buku cetak ataupun internet cukup membantu mereka dalam meningkatkan hasil belajar, terlebih informasi yang ada didukung oleh gambar atau foto yang berhubungan dengan informasi tersebut. Variasi cara dan teknik membaca yang dimiliki oleh masingmasing siswa cukup membantu mereka dalam belajar. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik aktivitas belajar dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Gorontalo. Hal ini dapat dibuktikan melalui pengujian hipotesis.

17 Hasil pengujian taraf keberartian korelasi diperoleh harga t hitung sebesar 18,24. Jika harga ini dibandingkan dengan harga t daftar atau t (0,95)(50) = 1,68, ternyata t hitung lebih besar dari t daftar. Kesimpulannya H 1 diterima dan H O ditolak. Hal ini berarti bahwa karakteristik aktivitas belajar signifikan pada penyebabnya cukup tingginya hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah. Menganalisa hasil penelitian ini, maka guru perlu memperhatikan karakteristik aktivitas belajar yang dilaksanakan siswa di dalam kelas, terutama dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian berikut. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai (1) Mengajukan surat permohonan kepada Dekan I Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gorontalo. Sekolah ini terletak di Jalan M.H. Thamrin No. 8 Kelurahan Ipilo, Kecamatan Kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang Hubungan Lingkungan Keluarga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Marisa. Sekolah ini terletak di Jalan Trans Sulawesi, Desa Teratai,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa istilah yang perlu diberikan penjelasan, agar memberikan gambaran

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa istilah yang perlu diberikan penjelasan, agar memberikan gambaran 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Beberapa istilah yang perlu diberikan penjelasan, agar memberikan gambaran yang lebih mudah, istilah-istilah tersebut adalah : 1. Pembelajaran untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan kematangan emosi dengan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan kematangan emosi dengan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kematangan emosi dengan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Gorontalo b. Waktu Penelitian Waktu dalam melakukan penelitian ini yang mana sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Dan Waktu 3.1.1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Batudaa Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat: Kesadaran Menjalankan Tugas (Y) 2. Variabel Bebas:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini menggunakan 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini menggunakan metode pra-eksperimen (Sugiyono, 007) dan deskriptif. Eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi terhadap minat mahasiswa menjadi guru. Dalam melakukan penelitian perlu ditentukan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian yang digunakan agar menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini ditujukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Menurut Suharsimi Arikunto (00:160) Penentuan dan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini digunakan oleh karena ingin mengetahui adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Melalui Metode Diskusi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian serta data yang digunakan cukup memadai dan. Tabel 1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian serta data yang digunakan cukup memadai dan. Tabel 1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Adapun yang menjadi tempat penelitian yakni SMA Negeri I Tibawa, penetapan lokasi tersebut berdasarkan beberapa alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Garut yang beralamatkan di Jalan Raya Bayongbong Km.07 Desa Panembong Tlp. (0262) 4772522 Garut. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Tapa. Sekolah ini berlokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Tapa. Sekolah ini berlokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian 1.1.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Tapa. Sekolah ini berlokasi di Jalan Tapa-Kabila No. 57A Desa Bulotalangi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung. 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Majalengka, di Jalan Tonjong Pinangraja No.55 Majalengka. 3.2 Metode Penelitian Penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdistribusi ke dalam delapan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan model korelasional dengan berusaha mengkaji hubungan antara pola asuh orangtua dengan sikap birrul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Pengujian Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba tentang interaksi belajar mengajar guru dan siswa (variabel X) yang disebar

Lebih terperinci

UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF

UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF Sebelum instrument digunakan dalam pengambilan data penelitian, maka sebaiknya instrument dilakukan beberapa uji agar instrument yang digunakan memberikan hasil yang lebih akurat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian, secara umum menggambarkan bagaimana sutu proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas masalah yang ada saat ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Nazir (2005:84-85) mengemukakan bahwa: Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian atau proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Variabel Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi literasi informasi terhadap hasil belajar siswa kelas XI mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat memberikan motivasi kerja terhadap karyawan, digunakan metode deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu (Arikunto, 003:7). Metode penelitian kuasi eksperimen berbeda dengan metode eksperimen.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei Semester genap Tahun

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei Semester genap Tahun 22 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei Semester genap Tahun Pelajaran 2013-2014. Tempat Penelitian adalah SMP Negeri 1 Kotabumi, SMP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi pembelajaran, proses pembelajaran, dan bentuk evaluasi dari kurikulum Cambridge

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan menggunaan analisis data kuantitatif. Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan desain penelitian jenis One Group Pretest-Posttest Design. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan dan menganalisisnya dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data yang empiris berdasarkan data atau fakta yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan masalah dalam proses penyelidikan. Metode merupakan cara seseorang dalam melakukan sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan yaitu dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan yaitu dari bulan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SMK 1 Limboto Kabupaten Gorontalo yang terletak di Jl. Merpati. 3.1.2 Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi pada penelitian ini yaitu sekolah SMA Negeri 1 Bandung yang berlokasi di Jl. Ir Juanda no 93. Subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen. Menurut Sugiono (010:109) bahwa penelitian pre-eksperimen hasilnya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses penelitian hendaknya dapat menentukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses penelitian hendaknya dapat menentukan suatu metode 93 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Pada proses penelitian hendaknya dapat menentukan suatu metode penelitian yang akan digunakan, hal ini berdasarkan pada suatu pemahaman bahwa metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one III. METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one group design pada kelompok-kelompok ekuivalen. Penelitian akan dilakukan pada dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang diambil oleh peneliti, Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dimana data-data penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Berdasarkan masalah penelitian yang dirumuskan, maka penelitian ini menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian seorang peneliti terlebih dahulu harus mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Alasannya adalah peneliti ingin mengeneralisasikan suatu fenomena pada suatu kelompok. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif. Menurut Hamid Darmadi (011: 17) eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

Tabel 3.1 Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini hanya memiliki satu variabel, yaitu implementasi ujian berbasis online pada kurikulum 2013 di SMA Negeri Kota Bandung. Sebagaimana yang dikemukakan

Lebih terperinci

orang-orang yang tergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturanperaturan

orang-orang yang tergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturanperaturan BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang hubungan pola asuh orang tua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu metode yang bertujuan membuat deskriptif gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental. Desain penelitian ini adalah Posttest-Only Control Design. Dalam desain ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada 58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi menurut Suharsimi (2010) adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa melalui

BAB III METODE PENELITIAN. kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa melalui 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah kuasi eksperimen untuk menelaah peningkatan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa melalui pembelajaran inkuiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Gaya Belajar merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan prestasi belajar siswa di SMK Negeri 1 Gorontalo. Januari 2013, bertempat di SMK Negeri 1 Gorontalo kelas XI.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan prestasi belajar siswa di SMK Negeri 1 Gorontalo. Januari 2013, bertempat di SMK Negeri 1 Gorontalo kelas XI. 13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan adalah metode korelasional,yaitu metode yang secara sistematis menggambarkan hubungan antara kodisi lingkungan sekolah dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitiatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif karena data-data yang diperoleh berupa angka-angka dan analisis yang digunakan adalah dalam bentuk analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan di SMA Negeri 2 Serui, jalan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan di SMA Negeri 2 Serui, jalan BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Subjek Penelitian. Penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan di SMA Negeri 2 Serui, jalan flamboyan famboaman serui, Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesiapan belajar dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester ganjil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya definisi operasional untuk menghindari kekeliruan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan adanya metode penelitian, metode penelitian ini berfungsi sebagai pendekatan dalam mendapatkan data dari penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Kota Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Kota Gorontalo. 3.1. Waktu Penelitiaan Penelitian ini dilaksanakan selama 4

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN Kehutanan Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen untuk menerapkan suatu model

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen untuk menerapkan suatu model 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimen untuk menerapkan suatu model pembelajaran pada mata pelajaran matematika. Desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 010.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sehubungan dengan hal ini, Suharsimi Arikunto (00:136)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena itu tempat penelitian akan dilakukan di lingkungan sekolah SMKN 6 Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan tipe Jigsaw terhadap pemahaman konsep dan keterampilan berpikir keatif siswa digunakan

Lebih terperinci