PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN LINTAS SELATAN JAWA TIMUR DI KABUPATEN TULUNGAGUNG PADA RUAS JALAN NGREJO PANTAI SINE STA

Transkripsi

1 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN LINTAS SELATAN JAWA TIMUR DI KABUPATEN TULUNGAGUNG PADA RUAS JALAN NGREJO PANTAI SINE STA Oleh : Rizki Agung Pramudia Dosen Pembimbing : Sapto Budi Wasono,ST,MT ABSTRAKSI Pembangunan jalan lintas selatan Jawa Timur merupakan jalan baru yang menghubungkan wilayah selatan jawa timur untuk meningkatkan mobilitas dan meningkatkan potensi wilayah selatan Jawa Timur. Dalam tugas akhir ini membahas tentang perencanaan geometri jalan, dan perkerasan jalan. Perencanaan lapis perkerasan harus mempertimbangkan faktor ekonomi, kondisi lingkungan, kondisi tanah dasar, beban lalu lintas, fungsi jalan dan faktor faktor lainnya. Adapun metode yang digunakan dalam perencanaan tebal perkerasan lentur jalan adalah Analisa Komponen Bina Marga, sedangkan untuk perancanaan tebal perkerasan kaku adalah metode Pd T Ditjen Bina Marga.Hal ini dikarenakan kedua metode tersebut cukup banyak dipakai untuk perencanaan tebal perkerasan jalan di Indonesia. Selain itu tugas akhir ini juga membahas tentang perbandingan biaya perencanaan tebal perkerasan dengan menggunakan metode Analisa Komponen dan metode Pd T untuk diperoleh hasil perencanaan akhir dari studi perbandingan kedua metode tersebut dengan memperhatikan nilai nilai yang lebih ekonomis dan sesuai dengan kondisi lapangan dan lingkungan hal itu dikarenakan kedua perkerasan memiliki kelebihan dan kekurangan. Kata kunci : Perkerasan lentur, perkerasan kaku, analisa harga

2 DAFTAR ISI Abstraksi... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vii Daftar Gambar... ix Daftar lampiran...x Bab I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penulisan Lokasi Gambar Rencana....4 Bab II. Tinjauan Pustaka 2.1 Umum Analisa Kapasitas Jalan Menentukan Kelas Jalan Kecepatan Rencana Jarak Pandangan Jarak Pandangan Henti Jarak Pandangan Menyiap Penampang Melintang Lebar Lajur Lebar Bahu Jalan Perencanaan Geometrik Jalan Alinyemen Horisontal Jari - Jari Minimum Lengkung Peralihan...15

3 Landai Relatif Bentuk Lengkung Horisontal Pelebaran Perkerasan di Tikungan Kesetimbangan Waktu Menikung Alinyemen Vertikal Landai Jalan Bentuk Lengkung Vertikal Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan Umur Rencana Data Lalu-Lintas Angka Ekivalen Jumlah Jalur dan Koefisien Distribusi Kendaraan ( C ) Faktor Regional Lintas Ekivalen Daya Dukung Tanah Dasar Indeks Permukaan Koefisien Kekuatan Relatif Penentuan Tebal Perkerasan Jalan Jenis Perkerasan Kaku Perkerasan Beton Semen Perkerasan kaku dengan permukaan aspal Faktor untuk menentukan tebal perkerasan Kekuatan Lapis Tanah dasar Kekuatan beton Material Berbutir lepas Material Terikat Aspal Beton Semen Lalu lintas Rencana Tata cara perhitungan lalu lintas Tata cara perhitungan tebal perkerasan...64

4 Tahapan Perencanaan Rencana Anggaran Biaya Umum Volume Pekerjaan Analisa Harga Satuan Pekerjaan...83 Bab III. Metodologi 3.1 Umum Pekerjaan Persiapan Tinjauan Pustaka Pengumpulan dan Pengolahan Data Perencanaan Bagan Alir Metodologi...88 Bab IV. Analisa Data dan Perencanaan 4.1 Umum Perencanaan Geometrik Jalan Data Spesifikasi Jalan Analisa Alinemen Horizontal PI Perencanaan Geometrik jalan PI Analisa Alinemen Horizontal PI Perencanaan Geometrik jalan PI Analisa alinyemen Vertikal Analisa Alinemen Vertikal VI Analisa Alinemen Vertikal V Perhhutungan Tebal Perkerasan Jalan Lentur Data Perencanaan Perencanaan tebal perkerasan Rencana Anggaran Biaya Perkerasan Lentur Perhitungan Perkerasan Kaku Data Perencanaan

5 4.5.2 Trafic Load Analysis Sub Base Thickness Design Efective CBR Slab Thickness design Determine TE, FE, &FRT Fatigue & erosion Analysis Rigid Pavement Design Rencana Anggaran Biaya Perkerasan KAku Bab V. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka Lampiran Peta Topografi...L1 CBR lapangan...l2

6 DAFTAR TABEL Tabel 2.1.Kecepatan minimum... 7 Tabel.2.2 Jarak Pandang henti minimum... 8 Tabel 2.3. Jarak Pandang Menyiap...9 Tabel 2.4. Lebar Jalur...10 Tabel.2.5. Lebar bahu jalan...11 Tabel 2.6. Pembagian tipe Alinemen...12 Tabel.2.7. Panjang jari-jari minimum...14 Tabel.2.8. Rmin yang tidak perlu peralihan...15 Tabel.2.9.Landai Relatif...17 Tabel.2.10.Jari-jari faktor gesekan melintang dan superelevasi...19 Tabel.2.11.Tabel Superelevasi...19 Tabel.2.12.Kelandaian maksimal yang diijinkan...26 Tabel.2.13.Koefisien SMP...36 Tabel.2.14.Penentuan kelas dan fungsi jalan...37 Tabel.2.15.Angka ekivalen beban sumbu kendaraan...39 Tabel.2.16.Distribusi beban sumbu...40 Tabel.2.17.Koefisien distribusi kendaraan...41 Tabel.2.18.Faktor regional...42 Tabel.2.19.Indeks permukaan akhir rencana...45 Tabel.2.20.Indeks permukaan awal umur rencana...46 Tabel.2.21.Koefisien kekuatan relatif...47 Tabel.2.22.Tebal minimum lapisan perkerasan...49 Tabel.2.23.Tebal minimum lapis pondasi...49 Tabel.2.24.Tipikal nilai kekakuan lapis pondasi...61 Tabel.2.25.faktor keamanan...64 Tabel.2.26.Perbandingan tegangan dan jumlah pengulangan beban ijin...66 Tabel.2.27.Ukuran dan jarak dowel...76 Tabel.2.28.jarak sambungan dari tepi terdekat...79 Tabel.2.29.Sambungan pelaksanaan memanjang dengan lidah alur dan tie bar...79

7 Tabel.4.1.Data lalu lintas harian Tabel.4.2.LHR awal dan Akhir Tabel.4.3.Jenis kendaraan dan konfigurasi sumbu Tabel.4.4.Tabel perhitungan LEP Tabel.4.5.Tabel perhitungan LEA Tabel.4.6.Tabel rencana anggaran biaya Tabel.4.7.Perhitungan jumlah beban sumbu Tabel.4.8.Distribusi kendaraan Tebal.4.9.Perhitungan sumbu rencana Tabel.4.10.determine TE,FR dan FRT Tabel.4.11.Perhitungan kerusakan fatik dan erosi Tabel.4.12.Rencana anggaran biaya...133

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1.Peta Jawa Timur...3 Gambar.1.2.Peta rencana...4 Gambar.2.3.ilustrasi lengkung peralihan...18 Gambar.2.5.Bentuk lengkung S-C-S...22 Gambar.2.6.lengkung vertikal...27 Gambar.2.7.Grafik panjang lengkung vertikal cekung berdasarkan jarak pandang henti 29 Gambar.2.8.grafik panjang lengkung vertikal cembung...31 Gambar.2.9.Grafik panjang lengkung vertikal cembung berdasarkan jarak pandang menyiap Gambar.2.11.Grafik korelasi CBR dan DDT...44 Gambar.2.12.Nomogram Gambar.2.13.Jenis dan tipe kendaraan untuk rancangan...59 Gambar.2.14.Pondasi bawah minimum yang diperlukan...61 Gambar.2.15.Tata letak sambungan pada perkerasan kaku...73 Gambar.2.16.Sambungan pelaksanaan...76 Gambar.2.17.sambungan susust melintang dengan dowel...77 Gambar.2.18.Sambungan muai dengan dowel...78 Gambar.2.19.Jarak pengikat tie bar...79 Gambar.3.1.Bagan alir metodologi pekerjaan...88 Gambar.4.1.alinemen horizontal PI Gambar.4.2.Perencanaan geometri jalan PI Gambar.4.3.Alinemen horizontal PI Gambar.4.4.Perencanaan geometri jalan PI Gambar 4.6.grafik penentuan nilai ITP Gambar.4.7.Lapisan perkerasan lentur Gambar.4.8.grafik sub base thickness design Gambar.49.Grafik efective CBR Gambar.4.10.Grafik perhitungan fatigue analysis Gambar.4.11.Grafikperhitungan erosion analysis Gambar.4.12.Lapisan perkerasan kaku...131

9 DAFTAR LAMPIRAN Peta Topografi... L1 Hasil Pemeriksaan CBR lapangan L2 4

10 DAFTAR PUSTAKA Alamsyah, Alik A. (2006) Rekayasa Jalan Raya.Malang : Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang. Bidang Kebinamargaan. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Engineers Estimate Surabaya : Dinas Pekerjaan Umum Departemen Pekerjaan Pekerjaan Umum Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota. Jakata : Yayasan Badan Penerbit PU Departemen Pekerjaan Umum Petunjuk Perencanaan Tebal perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen. Jakarta : Yayasan Badan Penerbit PU (1987) Hendarsin, Shirley L. (2000). Penuntun Praktis.Perencanaan Teknik Jalan Raya. Bandung : Politeknik Negeri Bandung. Sukirman, Silvia.(1999). Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung: NOVA