PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYULUH PERTANIAN SUPERVISOR KODE PROGRAM PELATIHAN : A V.01.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYULUH PERTANIAN SUPERVISOR KODE PROGRAM PELATIHAN : A V.01."

Transkripsi

1 PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYULUH PERTANIAN SUPERVISOR KODE PROGRAM PELATIHAN : A V.01. KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.6.A Jakarta Selatan 2011

2 KATA PENGANTAR Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 31 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional, bahwa setiap penyusunan program pelatihan kerja berbasis kompetensi mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Internasional dan/atau Standar Khusus. Untuk mengimplementasikan pelatihan berbasis kompetensi diperlukan adanya program pelatihan kerja. Program pelatihan kerja ini dijadikan acuan dalam pelaksanaan pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh Lembaga Pelatihan Kerja. Program pelatihan kerja dapat disusun secara berjenjang atau tidak berjenjang. Program pelatihan kerja yang disusun berjenjang mengacu pada jenjang Kerangka Kulaifikasi Nasional Indonesia (KKNI), sedangkan program pelatihan kerja tidak berjenjang disusun berdasarkan unit kompetensi atau kelompok unit kompetensi. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan pelatihan di masyarakat, maka disusun kemasan program pelatihan berbasis kompetensi dengan nama pelatihan Penyuluh Pertanian Supervisor dengan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang telah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. KEP.29/MEN/III/2010. Demikian program pelatihan berbasis kompetensi ini kami susun, semoga bermanfaat untuk menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja. Jakarta, April 2011 Direktur Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan Ir. Suhadi, M.Si NIP

3 PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI 1. Nama Pelatihan : Penyuluh Pertanian Supervisor 2. Kode Program Pelatihan : A V Jenjang Program Pelatihan : III (Berjenjang) 4. Tujuan Pelatihan : Setelah mengikuti pelatihan ini peserta kompeten mengelola Data Potensi Wilayah, Programa Penyuluhan Pertanian, Membuat dan Menggunakan Media Penyuluhan Pertanian evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian dan pelaksanaan kegiatan pengembangan Keprofesian Penyuluhan Pertanian dengan menggunakan prosedur yang sudah baku serta membutuhkan pengetahuan teoritis dan ketrampilan yang relevan. 5. Unit Kompetensi yang ditempuh: 5.1 TAN.PP Mengaktualisasikan NilaiNilai Kehidupan 5.2 TAN.PP Mengorganisakan Pekerjaan 5.3 TAN.PP Melakukan Komunikasi Dialogis 5.4 TAN.PP Membangun Jejaring Kerja 5.5 TAN.PP Mengorganisasikan Masyarakat 5.6 TAN.PP Mengumpulkan dan Mengolah Data Potensi Wilayah 5.7 TAN.PP Menyusun Programa Penyuluhan Pertanian 5.8 TAN.PP Menyusun Materi Penyuluhan Pertanian 5.9 TAN.PP Membuat dan Menggunakan Media Penyuluhan Pertanian 5.10 TAN.PP Menerapkan Metode Penyuluhan Pertanian 5.11 TAN.PP Menumbuhkembangkan Kelembagaan Petani 5.12 TAN.PP Mengevaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian 5.13 TAN.PP Mengevaluasi Dampak Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian 5.14 TAN.PP Melaksanakan Kegiatan Pengembangan Keprofesian Penyuluhan Pertanian 6. Perkiraan : 346 Jam 45 menit 7. Persyaratan Peserta Pelatihan : 7.1. Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian 7.2. Pelatihan : Telah memiliki sertifikat Penyuluh Pertanian Supervisor 7.3. Pengalaman Kerja : 7.4. Jenis Kelamin : Lakilaki/Perempuan 7.5. Kesehatan : Sehat Jasmani dan Rohani 2

4 KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN NO UNIT KOMPETENSI KODE UNIT KETER PENGE JUM AMPIL TAHUAN LAH AN I. KELOMPOK UNIT KOMPETENSI UM UM 1.1 Mengaktualisasikan NilaiNilai Kehidupan TAN.PP Mengorganisakan Pekerjaan TAN.PP Melakukan Komunikasi Dialogis TAN.PP Membangun Jejaring Kerja TAN.PP Mengorganisasikan Masyarakat TAN.PP Jumlah I II. KELOMPOK UNIT KOMPETENSI INTI 2.1 Mengumpulkan dan Mengolah Data Potensi Wilayah TAN.PP Menyusun Programa Penyuluhan Pertanian TAN.PP Menyusun Materi Penyuluhan Pertanian TAN.PP Membuat dan Menggunakan Media Penyuluhan Pertanian TAN.PP Menerapkan Metode Penyuluhan Pertanian TAN.PP Menumbuhkembangkan Kelembagaan Petani TAN.PP Mengevaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian 2.8 Mengevaluasi Dampak Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian TAN.PP TAN.PP Melaksanakan Kegiatan Pengembangan TAN.PP Keprofesian Penyuluhan Pertanian Jumlah II III. KELOMPOK UNIT KOMPETENSI KHUSUS Jumlah III IV. PELATIHAN DI TEMPAT KERJA (OJT) 2.1 Pelatihan di Tempat Kerja Jumlah IV Jumlah I s/d IV 346 3

5 SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI I. Kelompok Unit Kompetensi Umum 1.1. Judul Unit : Mengaktualisasikan NilaiNilai Kehidupan Kode Unit Kompetensi : TAN.PP : Menit Elemen Kompetensi 1. Melakukan tindakan1.1 Norma hukum, sosial, secara konsisten se budaya dan agama suai dengan norma dipahami dan dihayati hukum, sosial, buda dengan baik. ya dan agama dalam kehidupan bermasyarakat 1.2 Norma hukum, sosial, budaya dan agama diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dengan 2. Menampilkan kemandirian dalam bertindak dan memiliki etos kerja sebagai penyuluh baik. 1.1 Setiap tindakan dikerjakan dengan penuh percaya diri dan tanggungjawab. Dapat menjelaskan macam/jenis Norma hukum, sosial, budaya dan agama. Dapat menjelaskan macam/jenis Norma hukum, sosial, budaya dan agama. Mampu menerapkan Norma hukum, sosial, budaya dan agama Harus hatihati, sopan Dapat menjelaskan jenis kepribadian manusia Dapat menjelaskan jenis motivasi Dapat menjelaskan menjelaskan etos kerja Mampu melaksanakan pekerjaan dengan prinsip etos kerja Harus sopan, dan hatihati Macam/jenis Norma hukum, Norma sosial, 2 4 Norma budaya dan Norma agama Macam/jenis Norma hukum, Norma sosial, Norma budaya dan Norma agama jenis kepribadian manusia jenis motivasi etos kerja menerapkan Norma hukum, sosial, budaya dan agama melaksanakan pekerjaan dengan prinsip etos kerja Hatihati Sopan sopan, dan hatihati 4

6 Elemen Kompetensi 1.2 Setiap tindakan dikerjakan dengan bersemangat, kecintaan, kedisiplinan, dan kepatuhan/loyalitas. Dapat menjelaskan prinsip disiplin kerja Dapat menjelaskan jenis dan fungsi loyalitas Mampu melaksanakan kerja dengan bersemangat, berdisiplin dan loyalitas Harus hatihati, teliti Pinsip disiplin kerja Jenis dan fungsi loyalitas melaksanakan kerja dengan bersemangat, berdisiplin dan loyalitas Harus hatihati, teliti 3. Menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan sasaran serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak 3.1 Setiap tindakan telah diperhitungkan secara masak manfaat dan dampaknya terhadap sasaran. Dapat menjelaskan analisa duri ikan (Fish bon) Mampu melaksanakan tindakan terhadap suatu sasaran Harus hatihati terhadap tindakan terhadap suatu sasaran Analisa duri ikan (Fish bon) melaksanakan tindakan terhadap suatu sasaran Harus hatihati, teliti 3.2 Setiap tindakan dilakukan denganpenuh toleransi dan penghargaan terhadap pendapat, gagasan, sertatingkah laku orang lain baik yangsependapat maupun yang tidaksependapat dengan dirinya. Dapat menjelaskan jenis tingkah laku manusia Dapat menjelaskan prinsip pengambilan keputusan Mampu melaksanakan tindakan sesuai kondisi yang dihadapi Harus hatihati, sopan dan waspada melaksanakan tindakan sesuai kondisi yang dihadapi Tingkah laku manusia Prinsip pengambilan keputusan melaksanakan tindakan sesuai kondisi yang dihadapi hatihati, sopan dan waspada 5

7 Elemen Kompetensi 4. Memiliki cara berpikir dan perilaku yang positif 4.1 Setiap tindakan dilakukan dengan landasan berpikir secara jernih, tidak berburuk sangka, dan mengutamakan sisi positif dari suatu masalah. 4.2 Setiap tindakan dilakukan dengan memberikan perhatian, perlindungan, penghormatan, pengorbanan terhadap orang lain, kesadaran dan kemauan untuk bersamasama, saling membantu serta saling memberi tanpa amrih. Dapat menjelaskan jenis perilaku jenis perilaku manusia manusia Mampu melakukan berpikir secara jernih, tidak berburuk sangka, dan mengutamakan sisi positif dari suatu masalah. Harus hatihati, bijaksana Dapat menjelaskan jenis kerjasama/interaksi manusia Mampu memberikan perhatian, perlindungan, penghormatan, pengorbanan terhadap orang lain, kesadaran dan kemauan untuk bersamasama, saling membantu serta saling memberi tanpa amrih. Harus sopan, Melakukan berpikir Hatihati secara jernih, tidak Bijaksana berburuk sangka, dan mengutamakan sisi positif dari suatu masalah jenis memberikan kerjasama/interaks perhatian, i manusia perlindungan, penghormatan, pengorbanan terhadap orang lain, kesadaran dan kemauan untuk Sopan Asessmen Asessmen Asessmen 6

8 1.2 Judul Unit : Mengorganisakan Pekerjaan Kode Unit Kompetensi : TAN.PP : Menit Elemen Kompetensi 1. Mengidentifikasi pekerjaan 2. Melaksanakan kegiatan dalam tim kerja 1.1 Prosedur pelaksanaan dikuasai dan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan 1.2 Seluruh kegiatan dijadwalkan secara tepat dan Setiap tahap pekerjaan direncanakan dengan matang. sistematis 1.3 Kebutuhan alat dan tenaga kerja dihitung secara tepat 2.1 Prosedur pelaksanaan kerja dikuasai dan dilaksanakan sesuai SOP Dapat menjelaskan prinsip indentifikasi pekerjaan Dapat menjelaskan metoda identifikasi Mampu melaksanakan identifikasi pekerjaan sesuai SOP Harus teliti, hatihati Dapat menjelaskan jenis perencanaan dan shedul pekerjaan Mampu merencanakan kegiatan pekerjaan secara sistematis Harus teliti Dapat menjelaskan metoda kebutuhan tenagakerja Mampu menghitung kebutuhan alat TK Harus teliti Dapat menjelaskan Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai SOP Harus teliti, hatihati Prinsip indentifikasi pekerjaan Metoda identifikasi Jenis perencanaan dan shedul pekerjaan Metoda kebutuhan tenagakerja Cara melaksanakan prosedur kerja Melaksanakan identifikasi pekerjaan sesuai SOP Merencanakan kegiatan pekerjaan secara sistematis Menghitung kebutuhan alat tk Melaksanakan pekerjaan sesuai sop Teliti Hatihati Teliti Teliti Teliti, hatihati 3 4 7

9 Elemen Kompetensi 3. Mengkoordinasik an pekerjaan. 2.2 Anggota tim kerja dipilih sesuai kriteria yang ada dengan memperhatikan kemampuan dan kinerja. Pengamatan secara cermat terhadap prestasi kerja. 2.3 Memberikan teguran dan penghargaan terhadap prestasi kerja. 3.1 Prosedur pelaksanaan dikuasai dan dilaksanakan sesuai ketentuan 3.2 Hubungan antar bagian terorganisir dengan baik untuk memperlancar seluruh rangkaian kegiatan guna menjamin kualitas hasil yang maksimal. Dapat menjelaskan defenisi kinerja dan prestasi kerja Mampu menganalisa prestasi kerja. Harus teliti, cermat Dapat menjelaskan karateristik prestasi kerja Mampu Memberikan teguran dan penghargaan terhadap prestasi kerja. Harus hatihati Dapat menjelaskan cara pelaksanaan pekerjaan Mampu melaksanakan prosedur sesuai SOP Harus hatihati Dapat menjelaskan prinsip hubungan organisasi horizontal dasn vertikal Mampu melaksanakan hubungan antara organisasi Harus sopan, hatihati Defenisi kinerja dan prestasi kerja Menganalisa prestasi kerja. Karateristik prestasi kerja Memberikan teguran dan penghargaan terhadap prestasi kerja. Cara pelaksanaan pekerjaan Prinsip hubungan organisasi horizontal dasn vertikal Melaksanakan prosedur sesuai sop Melaksanakan hubungan antara organisasi Teliti, cermat Hatihati Hatihati Sopan, hatihati 8

10 Elemen Kompetensi 4. Mengevaluasi kegiatan pengorganisasia n pekerjaan 4.1 Pelaksanaan pekerjaan dievaluasi sesuai dengan perencanaan. 4.2 Hasil evaluasi kegiatan dilaporkan. 4.3 Hasil laporan pelaksanaan kegiatan dikembangkan Dapat menjelaskan tujuan evaluasi Dapat menjelaskan metoda evaluasi Mampu melaksanakan evaluasi pekerjaan Harus hatihati, teliti Dapat menjelaskan jenis pelaporan Dapat menjelaskan format laporan Mampu melaporkan hasil evaluasi Harus sopan, hatihati Hasil laporan pelaksanaan kegiatan dikembangkan Tujuan evaluasi Metoda evaluasi Jenis pelaporan Format laporan Melaksanakan evaluasi pekerjaan Melaporkan hasil evaluasi Hatihati, teliti Sopan, hatihati Asessmen Asessmen Asessmen 9

11 1.3 Judul Unit : Melakukan Komunikasi Dialogis Kode Unit Kompetensi : TAN.PP : Menit Elemen Kompetensi 1. Mengidentifikasi karakteristik komunikasi 1.1 Unsurunsur komunikasi diidentifikasi. Dapat menjelaskan jenisjenis komunikasi Dapat menjelaskan factor penghambat komunikasi Mampu mengidentifikasi unsureunsur komunikasi Harus teliti Jenisjenis komunikasi Factor penghambat komunikasi Mengidentifikasi unsureunsur komunikasi Teliti Faktorfaktor yang mempengaruhi komunikasi diidentifikasi. 2. Memahami pesan 2.1 Pesan komunikasi dan sikap dalam dipahami. berkomunikasi Dapat menjelaskan Faktorfaktor yang mempengaruhi mempengaruhi Faktorfaktor yang komunikasi komunikasi Mampu mengidentifikasi Faktorfaktor yang mempengaruhi komunikasi Harus Teliti Dapat menjelaskan bahasa komunikasi Bahasa isyarat komunikasi Mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhi komunikasi Teliti 2.2 Sikap dalam berkomunikasi dipahami. Dapat menjelaskan Jenis sikap dalam berkomunikasi. Sikap dalam berkomunikasi dipahami. 10

12 Elemen Kompetensi 3. Mengenali karakteristik, struktur, dan budaya komunikan 3.1 Karakter komunikan dikenali. Dapat menjelaskan jenis karakter komunikan. Mampu mengenali terhadap komunikan Harus sopan, hatihati Jenis karakter komunikan Mengenali terhadap komunikan Sopan, hatihati 4. Menjalankan komunikasi dialogis 3.2 Struktur komunikan dikenali. 3.3 Budaya komunikan dikenali. 4.1 Komunikasi dialogis dilakukan dengan pesan komunikasi yang jelas. 4.2 Komunikasi dialogis dilakukan dengan teknik komunikasi yang benar. 4.3 Komunikasi dialogis dilakukan dengan sikap komunikasi yang baik. Dapat menjelaskan jenis struktur komunikan. Mampu mengenali terhadap komunikan Harus sopan, hatihati Dapat menjelaskan jenis budaya komunikan. Mampu mengenali terhadap komunikan Harus sopan, hatihati Dapat menjelaskan cara pesan komunikasi dialogis Mampu melaksanakan pesan Komunikasi dialogis Harus sopan, hatihati Dapat menjelaskan teknik komunikasi dialogis Mampu melaksanakan pesan Komunikasi dialogis Harus sopan, hatihati Dapat menjelaskan sikap komunikasi dialogis Mampu melaksanakan sikap Komunikasi dialogis Harus sopan, hatihati Jenis struktur komunikan Mengenali terhadap komunikan Jenis budaya komunikan Mengenali terhadap komunikan Cara pesan komunikasi dialogis Cara teknik komunikasi dialogis Melaksanakan pesan komunikasi dialogis Melaksanakan teknik komunikasi dialogis Sikap komunikasi dialogis Melaksanakan sikap komunikasi dialogis Sopan, hatihati Sopan, hatihati Sopan, hatihati Sopan, hatihati Sopan, hatihati Asessmen Asessmen Asessmen 11

13 1.4. Judul Unit : Membangun Jejaring Kerja Kode Unit Kompetensi : TAN.PP : Menit Elemen Kompetensi 1. Mengidentifikasi 1.1 Aspekaspek yang aspekaspek jejaring diperlukan dan kerja mempengaruhi jejaring kerja dipelajari dan diidentifikasi. Dapat menjelaskan factor yang mempengaruhi jejaring kerja Dapat menjelaskan metoda jejaring kerja Mampu meindentifikasi jejaring kerja Harus teliti, taat azas. Factor yang mempengaruhi jejaring kerja Metoda jejaring kerja Meindentifikasi jejaring kerja Teliti, Taat azas. 1.2 Manfaatmanfaat jejaring kerja bagi mitra diidentifikasi. Manfaatmanfaat jejaring kerja bagi mitra diidentifikasi. Manfaatmanfaat Manfaatmanfaat jejaring kerja bagi mitra jejaring kerja bagi diidentifikasi. mitra diidentifikasi. 2. Menyamakan 2.1 Aspekaspek tentang pemahaman tentang jejaring kerja aspekaspek jejaring kerja kepada mitra disosialisaikan kepada mitra. Dapat menjelaskan Aspekaspek tentang jejaring kerja Aspekaspek tentang jejaring kerja 2.2 Capaian sosialisasi Dapat menjelaskan indicator pemahaman tentang ketercapaian kesepakatan aspekaspek jejaring Mampu mengukur indicator kerja kepada mitra diukur ketercapaian kesepakatan dengan indikator Harus hatihati, teliti, dan ketercapaian sopan. kesepakatan. Indicator ketercapaian kesepakatan Mengukur indicator ketercapaian kesepakatan Hatihati, teliti, dan sopan. 12

14 Elemen Kompetensi 3. Melaksanakan jejaring kerja dengan mitra 3.1 Tahapan pembentukan jejaring kerja direncanakan sesuai kesepakatan. 3.2 Jejaring kerja dilaksanakan sesuai rencana Dapat menjelaskan dasar network planning Dapat menjelaskan cara menyusun diagram network planning Mampu melaksanakan Jejaring kerja sesuai rencana Harus teliti Dasar network planning Cara menyusun diagram network planning Melaksanakan Jejaring kerja sesuai rencana teliti 4. Mengevaluasi jejaring kerja 4.1 Umpan balik hasil jejaring kerja dengan mitra dikompulasi. 4.2 Efek dan dampak dari pelaksanaan jejaring kerja dievaluasi. Dapat menjelaskan prinsip kompulasi Mampu melaksanakan kompilasi jejaring kerja Harus teliti, taat azas Dapat menjelaskan batasan keberhasilan evaluasi jejaring Dapat menjelaskan instrument evaluasi Mampu melaksanakan evaluasi jejaring kerja Harus teliti, taat azas Prinsip kompulasi Melaksanakan kompilasi jejaring kerja Batasan keberhasilan evaluasi jejaring Instrument evaluasi Melaksanakan evaluasi jejaring kerja Teliti, taat azas Teliti, taat azas 4.3 Hasil evaluasi disajikan dalam bentuk laporan tertulis. Mampu menyajikan hasil evaluasi jejaring kerja Harus teliti Menyajikan hasil evaluasi jejaring kerja Teliti Asessmen Asessmen Asessmen 13

15 1.5 Judul Unit : Mengorganisasikan Masyarakat Kode Unit Kompetensi : TAN.PP : Menit Elemen Kompetensi 1. Menemukenali aspek sosial budaya, ekonomi dan tepikal masyarakat sasaran 1.1 Potensi dan kondisi sosial budaya di observasi bersamasama masyarakat sasaran. 1.2 Potensi dan kondisi sosial budaya masyarakat diolah dan dianalisis untuk menentukan karakteristik masyarakat sasaran. 1.3 Tokoh atau orangorang yang memiliki pengaruh dalam masyarakat ditemukenali untuk kemungkinan dipilih sebagai panutan dalam organisasi Dapat menjelaskan sosiologi masyarakat Dapat menjelaskan ingrup dan out group Mampu mengobsevasi kondisi social masyarakat Harus sopan, hatihati, dan teliti Dapat menjelaskan jenis analisa sosiologi masyarakat Dapat menjelaskan karateristik masyarakat Mampu menganalisis karateristik masyarakat Harus sopan, hatihati, dan teliti Mampu menemukenali tokoh atau orang sebagai panbutan dalam organisasi Harus sopan, teliti, hatihati Sosiologi masyarakat Ingrup dan out group Jenis analisa sosiologi masyarakat Karateristik masyarakat Mengobsevasi kondisi social masyarakat Menganalisis karateristik masyarakat Sopan, hatihati, dan teliti Sopan, Hatihati, dan teliti Menemukenali tokoh Sopan, atau orang sebagai Hatihati, panbutan dalam Dan teliti organisasi

16 Elemen Kompetensi 2. Menampung semua keinginan dan kekuatan anggota yang ada 3. Menyusun sasaran dan tujuan yang harus dicapai 4. Membangun sebuah kelembagaan yang secara demokratis diawasi oleh seluruh anggota 1.4 Potensi kekuatan, kelemah, peluang dan tantangan dala kehidupan bermsyarakat ditemukenali 2.1. Menggali keinginan, kebutuhan, peluang, dan kekuatan anggota yang ada digali secara partisipatif Dapat menjelaskan diagram fish bon kehidupan masyarakat Mampu menemukenali kehidupan masyarakat Harus sopan, hatihati, dan teliti Mampu menggali keinginan, kebutuhan, peluang, dan kekuatan anggota yang ada digali secara partisipatif Harus sopan, teliti, hatihati 2.2 Ketidakpuasan Mampu menampung ketidak masyarakat atas keadaan puasan masyarakat. yang dialami beserta Mampu mengidentifikasi faktor penyebabnya ketidak puasan masyarakat ditampung. Harus sopan, teliti, hati 3.1 Sasaran dan tujuan ditetapkan sesuai kebutuhan masyarakat. 3.2 Cara mencapai sasaran dan tujuan ditetapkan secara partisipatif 4.1 Institusi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat ditumbuhkembangkan Dapat menjelaskan tingkat kebutuhan Maslow Mampu menetapkan sasaran dan tujuan kebutuhan masyarakat Harus teliti Mampu menetapkan sasaran dan tujuan secara partisipatif Harus sopan, teliti, hatihati Mampu menumbuh kembangkan institusi sebagai wadah pemberdayaan Harus sopan, teliti, hati Menjelaskan diagram fish bon kehidupan masyarakat Mampu menemukenali Menggali keinginan, kebutuhan, peluang, dan kekuatan anggota yang ada digali secara partisipatif Menampung ketidak puasan masyarakat Mengidentifikasi ketidak puasan masyarakat. Tingkat kebutuhan Maslow Menetapkan sasaran dan tujuan kebutuhan masyarakat Sopan, Hatihati, Dan teliti Sopan, Hatihati, Dan teliti Sopan, Hatihati, Dan teliti Teliti Menetapkan sasaran Sopan, dan tujuan secara Hatihati, partisipatif Dan teliti Menumbuh kembangkan institusi sebagai wadah pemberdayaan Sopan, Hatihati, Dan teliti 15

17 Elemen Kompetensi 4.2 Kepengurusan institusi ditetapkan dari dan oleh anggota masyarakat. 4.3 Pengorganisasian masyarakat dilakukan dengan strategi dan tahapan sesuai dengan rencana yang telah disepakati sebelumnya Mampu menetapkan kepengurusan dalam institusi yang ditetapkan oleh masyarakat Harus sopan, teliti, hati Dapat menjelaskan Unsur strategis dalam keputusan Mampu mengorganisir masyarakat dengan strategi yang telah disepakati Harus sopan, teliti, hati Menetapkan Sopan, kepengurusan dalam Hatihati, institusi yang Dan teliti ditetapkan oleh masyarakat Unsur strategis dalam keputusan Mengorganisir masyarakat dengan strategi yang telah disepakati Sopan, Hatihati, Dan teliti 5. Mengembangkan kapasitas (belajar, berlatih, mencari dukungan, menggalang dana, dll) untuk menangani ancaman yang ada 5.1 Kegiatan dalam rangka mengembangkan kapasitas masyarakat dirancang sesuai kebutuhan dan potensi yang ada. 5.2 Kegiatankegiatan dalam rangka mengembangkan kapasitas masyarakat dilaksanakan dan dikembangkan secara konsisten. Dapat menjelaskan jenis kelompok masyarakat Harus merancang pengembangan kapasitas masyarakat sesuai potensi Harus, teliti, hatihati Mampu mengembangkan kapasitas masyarakat secara konsisten Harus sopan, teliti, hatihati Jenis kelompok masyarakat Merancang pengembangan kapasitas masyarakat sesuai potensi Mengembangkan kapasitas masyarakat secara konsisten Sopan, Hatihati, dan teliti Sopan, Hatihati, Dan teliti Asessmen Asessmen Asessmen 16

18 II. Kelompok Unit Kompetensi Inti 2.1. Judul Unit : Mengumpulkan dan Mengolah Data Potensi Wilayah Kode Unit Kompetensi : TAN.PP : 45 Menit Elemen Kompetensi 1. Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan 1.1. Bahan dan alat indentifikasi potensi wilayah disiapkan sesuai dengan kebutuhan Dapat menjelaskan jenis bahan identifikasi potensi wilayah Dapat menjelaskan fungsi bahan dan alat identifikasi potensi wilayah Mampu mengidentifikasi potensi wilayah dipilih sesuai dengan kebutuhan Harus teliti, hatihati Jenis bahan identifikasi potensi wilayah Fungsi bahan dan alat identifikasi potensi wilayah Mengidentifikasi Teliti, hatihati potensi wilayah dipilih sesuai dengan kebutuhan Instrumen identifikasi potensi wilayah dipilih sesuai dengan kebutuhan Dapat menjelaskan jenis instrumen identifikasi Mampu mengidentifikasi instrumen potensi wilayah Harus teliti Jenis instrumen identifikasi Mengidentifikasi instrumen potensi wilayah Teliti 1.3. Instrumen yang sudah dipilih dipahami dengan baik dan benar Dapat menjelaskan jenis intrumen yang dipilih Jenis intrumen yang dipilih 17

19 Elemen Kompetensi 2. Mengumpulkan dan mengolah data potensi wilayah 2.1. Data sekunder potensi wilayah dikumpulkan dari sumber data yang relevan Dapat menjelaskan pengertian/arti dan fungsi da ta sekunder Mampu mengumpulkan data sekunder Harus teliti, sopan, hatihati Menjelaskan pengertian/arti dan fungsi da ta sekunder Mengumpulkan data sekunder Teliti, sopan, hatihati Data primer potensi wilayah dikumpulkan melalui wawancara dan observasi Dapat menjelaskan pengertian/arti dan fungsi da ta primer Mampu mengumpulkan data primer Harus teliti, sopan, hatihati Pengertian/arti dan fungsi da ta primer Mengumpulkan data primer Teliti, sopan, hatihati 2.3. Data potensi wilayah yang sudah dikumpulkan, direkapitulasi sesuai format yang ada dalam pedoman identifikasi potensi wilayah Mampu merekapitulasi data potensi wilayah yang dikumpulkan Harus teliti, hatihati Merekapitulasi data potensi wilayah yang dikumpulkan Teliti, hatihati 2.4. Data potensi wilayah hasil rekapitulasi, diolah dalam bentuk tabel dan grafik/ gambar Dapat menjelaskan jenis tabel/grafik dan gambar Harus t Eliti, taat asaz Jenis tabel/grafik dan gambar Mengolah hasil rekapitulasi dalam bentuk tabel dan grafik/gambar T eliti, taat asaz 3. Menganalisis dan merumuskan hasil identifikasi potensi wilayah 3.1. Data potensi wilayah hasil olahan dianalisis secara deskriptif kualitatif Dapat menjelaskan transformasi data deskriptif ke kualitatif Mampu menganalisis data deskriptif ke kualitatif Harus teliti dan taat asaz Transformasi data deskriptif ke kualitatif Menganalisis data deskriptif ke kualitatif Teliti dan taat asaz

20 Elemen Kompetensi 3.2. Data potensi wilayah hasil analisis, dirumuskan dan ditetapkan Mampu merumuskan hasil analisis data potensi wilayah Harus teliti, taat asaz Merumuskan hasil analisis data potensi wilayah Teliti, taat asaz 3.3. Hasil identifikasi potensi wilayah disusun dalam bentuk laporan Dapat menjelaskan kaidah penyusunan laporan Mampu membuat laporan identifikasi potensi wilayah Harus teliti, taat asaz Kaidah penyusunan laporan Membuat laporan identifikasi potensi wilayah Teliti, taat asaz Asessmen Asessmen Asessmen 19

21 2.2 Judul Unit : Menyusun Programa Penyuluhan Pertanian Kode Unit Kompetensi : TAN.PP : 45 Menit Elemen Kompetensi 1. Merumuskan keadaan 1.1. Data potensi wilayah kecamatan digunakan sebagai bahan penyusunan programa tingkat kabupaten yang disintesakan dengan rencana pengembangan propinsi sebagai bahan penyusunan programa tingkat propinsi. Mampu mensintesakan data potensi wilayah dengan rencana pengembangan propinsi Harus teliti, cermat Mensintesakan data potensi wilayah dengan rencana pengembangan propinsi Teliti, cermat Data keadaan mencakup potensi usaha petani, produktivitas usahatani, lingkungan usahatani serta perilaku dan kebutuhan petani dianalisis Dapat menjelaskan data keadaan potensi usaha tani Dapat menjelaskan produktivitas usaha tani Dapat menjelaskan lingkungan usaha tani, perilaku dan kebutuhan peteni Mampu menganalisis potensi usaha petani, produktivitas usahatani, lingkungan usahatani serta perilaku dan kebutuhan petani Harus teliti, hatihati, taat asas Data keadaan potensi usaha tani Produktivitas usaha tani lingkungan usaha tani, perilaku dan kebutuhan peteni Menganalisis potensi usaha petani, produktivitas usahatani, lingkungan usahatani serta perilaku dan kebutuhan petani Teliti, hatihati, taat asas 20

22 Elemen Kompetensi 2. Menetapkan tujuan 3. Menetapkan masalah 1.3. Data keadaan disajikan dalam bentuk tabel grafik atau gambar 2.1. Tujuan dirumuskan dengan prinsip SMART, sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan 2.2. Tujuan yang hendak dicapai disusun berdasarkan sasaran, perubahan perilaku yang dikehendaki, kondisi dan derajat kondisi yang akan dicapai 3.1. Faktorfaktor penyebab masalah yang bersifat perilaku dan non perilaku diidentifikasi Dapat menjelaskan jenis dan fungsi dari bentuk tabel grafik atau gambar Mampu menyajikan data analisis dalam bentuk tabel grafik atau gambar Harus taat asas Dapat menjelaskan prinsip SMART Mampu merumuskan tujuan dengqan prinsip SMART Harus teliti Dapatmenguraikan perubahan tingkah laku masyarakat Dapat kondisi perubahan tingkah laku Dapat menjelaskan Faktorfaktor penyebab masalah yang bersifat perilaku dan non perilaku Mampu mengidentifikasi penyebab masalah yang bersifat perilaku dan non perilaku Harus teliti. Jenis dan fungsi dari bentuk tabel grafik atau gambar Menyajikan data Taat asas analisis dalam bentuk tabel grafik atau gambar Prinsip SMART Merumuskan tujuan dengqan prinsip SMART Perubahan tingkah laku masyarakat Kondisi perubahan tingkah laku Faktorfaktor penyebab masalah yang bersifat perilaku dan non perilaku Mengidentifikasi Teliti penyebab masalah yang bersifat perilaku dan non perilaku Teliti

23 Elemen Kompetensi 3.2. Prioritas masalah ditetapkan dengan 4. Menetapkan 4.1. Rencana kegiatan disusun rencana kegiatan dengan memperhatikan siapa, apa, dimana, bilamana, berapa banyak dan bagaimana 4.2. Rencana kegiatan disusun dalam bentuk tabulasi atau matriks sesuai ketentuan Dapat menjelaskan teknik penetapan faktor penentu (impact point ) Dapat menjelaskan teknik pemeringkatan gawat Mampu menetapkan teknik penetapan faktor penentu (impact point) dan teknik pemeringkatan gawat, mendesak, penyebaran dan teknik lainnya Harus teliti dan sopan, hatihati Dapat menguraikan prinsip siapa, apa, dimana, bilamana dan bagaimana Mampu menyusun rencana kegiatan program penyuluh Harus teliti dan sopan, hatihati Dapat menjelaskan format tabulasi dan matrix Mampu menyusun rencana kegiatan dengan bentuk matrik atau tabulasi. Harus teliti, dan taat azas. Teknik penetapan faktor penentu (impact point ) teknik pemeringkatan gawat Prinsip siapa, apa, dimana, bilamana dan bagaimana Format tabulasi dan matrix Menetapkan teknik penetapan faktor penentu (impact point) dan teknik pemeringkatan gawat, mendesak, penyebaran dan teknik lainny Menyusun rencana kegiatan program penyuluh Menyusun rencana kegiatan dengan bentuk matrik atau tabulasi. Teliti dan sopan, hatihati Teliti, dan taat azas Asessmen Asessmen Asessmen

24 2.3. Judul Unit : Menyusun Materi Penyuluhan Pertanian Kode Unit Kompetensi : TAN.PP : 45 Menit Elemen Kompetensi 1. Mempersiapkan bahan penyusunan materi 2. Memilih dan menetapkan materi 1.1. Pedoman penulisan materi dipelajari dan dipahami 1.2. Bahan untuk penyusunan materi dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan sasaran 1.3. Bahan untuk penyusunan materi disiapkan 2.1. Bahan untuk materi yang sudah disiapkan dikelompokkan berdasarkan jenis usahatani, kelompok sasaran dan tujuan yang ingin dicapai Dapat menjelaskan pedoman penulisan materi Mampu mengumpulkan materi Harus teliti, taat azas Mampu menyiapkan materi bahan Harus teliti Dapat menjelaskan jenis usaha tani Mampu mengelompokkan materi pelatihan sesuai jenis usahatani, kelompok sasaran dan tujuan yang ingin dicapai Harus teliti, taat azas Pedoman penulisan materi 1 2 Mengumpulkan materi oenyuluhan Menyiapkan materi bahan Teliti, taat azas Teliti Jenis usaha tani Mengelompokkan materi Teliti, taat pelatihan sesuai jenis azas usahatani, kelompok sasaran dan tujuan yang ingin dicapai

25 Elemen Kompetensi 3. Menyusun dan menyajikan materi 2.2. Bahan untuk materi yang telah dikelompokkan berdasarkan jenis usahatani, kelompok sasaran dan tujuan yang ingin dicapai Bahan untuk materi yang telah dipilih ditetapkan sebagai materi 3.1. Materi disusun dalam bentuk tulisan sesuai dengan pedoman penulisan materi Materi disajikan dalam bentuk lembar persiapan menyuluh Mampu mengelompokkan bahan untuk materi berdasarkan jenis usahatani, kelompok sasaran dan tujuan yang ingin dicapai Harus teliti Mampu menetapkan materi. Dapat menjelaskan pedoman penyusunan penulisan materi Mampu menyusun materi pelatihan sesuai pedoman penulisan Harus teliti Mampu menyajikan materi dalam bentuk lembar persiapan menyuluh. Harus teliti, taat azas Mengelompokkan bahan Teliti untuk materi berdasarkan jenis usahatani, kelompok sasaran dan tujuan yang ingin dicapai Menetapkan materi 1 2 Menyajikan materi dalam bentuk lembar persiapan menyuluh. Teliti, taat azas Asessmen Asessmen Asessmen 24

26 2.4. Judul Unit : Membuat dan Menggunakan Media Penyuluhan Pertanian Kode Unit Kompetensi : TAN.PP : 45 Menit Elemen Kompetensi 1. Mempersiapkan bahan dan peralatan 1.1. Pedoman pemilihan media dipelajari dan dipahami. Dapat menjelaskan pedoman pemilhan media Pedoman pemilhan media Bahan berupa materi dan peralatan untuk membuat media elektronik disiapkan sesuai kebutuhan. Dapat menjelaskan prinsip Dapat menjelaskan metoda Dapat menjelaskan jenis bahan untuk menbuat media elektronik Mampu menyiapkan materi dan peralatan untuk membuat media elektronik Harus teliti, dan hatihati Prinsip metoda Jenis bahan untuk menbuat media elektronik Menyiapkan materi dan peralatan untuk membuat media elektronik Teliti, dan hatihati 2. Memilih dan menetapkan jenis media elektronik 2.1. Media yang ada diidentifikasi Dapat menjelaskan jenis media Dapat menjelaskan prosedur media Mampu mengidentifikasi media berdasarkan karakteristik kelompok sasaran Harus teliti Jenis media Prosedur media Mengidentifikasi media berdasarkan karakteristik kelompok sasaran Teliti

27 Elemen Kompetensi 3. Membuat dan menggunakan media elektronik 2.2. Media yang telah teridentifikasi, dikelompokkan sesuai karakteristik kelompok sasaran 2.3. Media yang telah dikelompokkan, dipilih dan ditetapkan sesuai dengan karakteristik kelompok sasaran Media elektronik yang telah ditetapkan, dirancang sesuai dengan kaidahkaidah pembuatan media elektronik 3.2. Media dibuat sesuai standar teknis pembuatan media elektronik 3.3. Media digunakan sesuai dengan metode yang diterapkan Mampu mengidentifikasi media sesuai karateristik kelompok sasaran Harus teliti, taat asas Mampu menetapkan media yang telah dikelompokkan Harus teliti Dapat menjelaskan jenis media elektronik Mampu merancang kaidah pembuatan media elektronik Harus teliti, taat asaz Dapat menjelaskan standarisasi teknis pembuatan media elektronik Mampu membuat media penyuluh sesuai standar teknis pembuatan media elektronik Harus teliti,taat asas Mampu menjelaskan jenis meteri Mampu menggunakan media penyuluh sesuai dengan metoda yang ditetapkan Harus teliti, taat asaz Mengidentifikasi media sesuai karateristik kelompok sasaran Menetapkan media yang telah dikelompokkan Jenis media elektronik Standarisasi teknis pembuatan media elektronik Jenis meteri Merancang kaidah pembuatan media elektronik Membuat media penyuluh sesuai standar teknis pembuatan media elektronik Menggunakan media penyuluh sesuai dengan metoda yang ditetapkan Teliti, taat asas Teliti Teliti, taat asaz Teliti,taat asas Teliti, taat asaz Asessmen Asessmen Asessmen

28 2.5. Judul Unit : Menerapkan Metode Penyuluhan Pertanian Kode Unit Kompetensi : TAN.PP : 45 Menit Elemen Kompetensi 1. Memilih metode 1.1. Metode, diidentifikasi berdasarkan karakteristik sasaran. Dapat menjelaskan metoda Dapat menjelaskan sasaran metoda Mampu mengidentifikasi metoda sesuai karateristik sasaran Harus teliti, taat asas Metoda sasaran metoda mengidentifikasi metoda sesuai karateristik sasaran Mengidentifikasi metoda sesuai karateristik sasaran Teliti, taat asas Metode yang telah teridentifikasi, disiapkan sesuai karakteristik sasaran. Mampu menyiapkan metoda sesuai karatteristik sasran Harus teliti, taat asas Menyiapkan metoda sesuai karatteristik sasran Teliti, taat asas 1.3. Metode yang telah disiapkan, dipilih dan ditetapkan sesuai dengan karakteristik sasaran. Mampu memilih metoda sesuai karateristik sasran Harus teliti Memilih metoda sesuai karateristik sasran Teliti 27

29 Elemen Kompetensi 2. Menerapkan metode 2.1. Metode yang telah ditetapkan, disesuaikan dengan materi, sasaran dan tujuan yang ingin dicapai Jenis metode yang telah dipilih disesuaikan dengan kaidahkaidah penggunaan metode dan tujuan Jenis Metode, disajikan dengan menggunakan alat bantu. Dapatmenjelaskan sasaran dan tujuan Mampu menetapkan metoda yang disesuaikan dengan materi, sasaran dan tujuan yang ingin dicapai Harus teliti Dapat menjelaskan kaidah menggunakan metoda Dapat menjelaskan tujuan Dapat menjelaskan jenis alat bantu Mampu menyajikan jenis metoda Harus teliti, hatihati, sopan Sasaran dan tujuan Menetapkan metoda yang disesuaikan dengan materi, sasaran dan Teliti 3 6 tujuan yang ingin dicapai Kaidah menggunakan metoda tujuan Jenis alat bantu Menyajikan jenis metoda Teliti, hatihati, sopan 3. Mengevaluasi metode 3.1. Metode yang digunakan, dianalisis relevansi sesuai dengan materi. Mampu menganalisis metoda yang relevansi sesuai dengan materi Harus teliti Menganalisis metoda yang relevansi sesuai dengan materi Teliti

30 Elemen Kompetensi 3.2. Metode yang digunakan, dianalisis relevansi sesuai dengan sasaran Metode yang digunakan, dianalisis relevansi sesuai dengan tujuan 3.4. Hasil analisis, disajikan dalam bentuk laporan. Mampu menganalisis metoda yang relevansi sesuai dengan sasaran Harus teliti Mampu menganalisis metoda yang relevansi sesuai dengan tujuan Harus teliti Dapat menjelaskan jenis laporan (pedomam) dalam Mampu menyajikan hasil analisis dalam bentuk laporan Harus teliti, taat asas Menganalisis metoda yang relevansi sesuai dengan sasaran Menganalisis metoda yang relevansi sesuai dengan tujuan Jenis laporan Menyajikan hasil analisis (pedomam) dalam dalam bentuk laporan Teliti Teliti Teliti, taat asas Asessmen Asessmen Asessmen 29

31 2.6. Judul Unit : Menumbuhkembangkan Kelembagaan Petani Kode Unit Kompetensi : TAN.PP : 45 Menit Elemen Kompetensi Keteram pilan 1. Merumuskan keadaan 1.1 Data keadaan mencakup potensi usaha petani, produktivitas usahatani, lingkungan usahatani serta perilaku dan kebutuhan petani dianalisis sesuai dengan RDK, RDKK. Dapat menjelaskan tentang identifikasi keadaan Dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan keadaan Dapat menjelaskan data yang mencakup keadaan Mampu Menganalisis data keadaan mencakup potensi usaha petani, produktivitas usahatani, lingkungan usahatani serta perilaku dan kebutuhan petani sesuai dengan RDK, RDKK Harus menunjukkan sikap dan perilaku cermat, teliti, tekun, dan sopan/santun Identifikasi Keadaan Wilayah Pengertian keadaan Data yang mencakup keadaan Menganalisis data keadaan mencakup potensi usaha petani, produktivitas usahatani, lingkungan usahatani serta perilaku dan kebutuhan petani sesuai dengan RDK, RDKK. Cermat Teliti Tekun Sopan/ santun Data keadaan disajikan dalam bentuk tabel grafik atau gambar. Dapat menjelaskan tentang tabel, grafik atau gambar Harus menunjukkan sikap dan perilaku cermat, dan teliti Macam tabel, grafik atau gambar Penyajian Data keadaan dalam bentuk tabel grafik atau gambar Cermat Teliti 30

32 Elemen Kompetensi Tujuan dirumuskan dengan prinsip SMART, sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan. 3. Menetapkan masalah Dapat menjelaskan pengertian SMART Mampu Penetapan tujuan dengan prinsip SMART, dan sesuai kebutuhan serta kebijakan Harus menunjukkan sikap dan perilaku cermat, teliti, dan taat asas 2.2. Tujuan yang Dapat menyebutkan dan hendak dicapai menjelaskan apa itu ABCD disusun berdasarkan sasaran, perubahan perilaku yang dikehendaki, kondisi dan derajat kondisi yang akan dicapai 3.1. Faktorfaktor penyebab masalah yang bersifat perilaku dan non perilaku diidentifikasi. Mampu melakukan penetapan tujuan dengan memperhatikan sasaran, perubahan perilaku yang dikehendaki, kondisi dan derajat kondisi yang akan dicapai Harus menunjukkan sikap dan perilaku cermat, teliti, dan taat asas Dapat menjelaskan pengertian masalah Dapat menjelaskan pengertian masalah umum dan masalah khusus Dapat menjelaskan Faktorfaktor penyebab masalah yang bersifat perilaku dan non perilaku. Mampu mengidentifikasi permasalahan yang ada pada unit usahatani Pengertian SMART Penetapan tujuan dengan Cermat prinsip SMART, dan sesuai Teliti kebutuhan serta kebijakan Taat asas Pengertian ABCD Penetapan tujuan dengan memperhatikan sasaran, perubahan perilaku yang dikehendaki, kondisi dan derajat kondisi yang akan dicapai Pengertian masalah Pengertian masalah umum dan masalah khusus Sumber masalah Faktorfaktor penyebab masalah yang bersifat perilaku dan non perilaku. Cermat Teliti Taat asas Cermat Teliti Tekun Sopan/ santun Keteram pilan

33 Elemen Kompetensi Keteram pilan Mampu mengidentifiksasi Faktorfaktor penyebab masalah yang bersifat perilaku dan non perilaku Harus menunjukkan sikap dan perilaku cermat, teliti, tekun, dan sopan/santun 3.2. Prioritas masalah ditetapkan dengan teknik penetapan faktor penentu (impact point) dan teknik pemeringkatan gawat, mendesak, penyebaran dan teknik lainnya. Dapat menjelaskan tentang teknik penetapan masalah Mampu melakukan penentuan prioritas masalah Harus menunjukkan sikap dan perilaku cermat, dan teliti Teknik penetapan masalah Penentuan prioritas masalah Uji prioritas masalah teknik penetapan faktor penentu (impact point) dan teknik pemeringkatan gawat, mendesak, penyebaran dan teknik lainnya Cermat Teliti 4. Menetapkan rencana kegiatan 4.1. Rencana kegiatan disusun dengan memperhatikan siapa, apa, dimana, bilamana, berapa banyak dan bagaimana. Dapat menjelaskan tentang cara penetapan rencana kegiatan Mampu melakukan menyusun rencana kegiatan dengan memperhatikan keadaan dan permasalahan Harus menunjukkan sikap dn perilaku cermat, teliti, dan taat asas Penetapan rencana kegiatan Menyusun rencana kegiatan dengan memperhatikan keadaan dan permasalahan. Menyusun Rencana kegiatan dengan memperhatikan siapa, apa, dimana, bilamana, berapa banyak dan bagaimana Cermat Teliti Taat asas

34 Elemen Kompetensi Keteram pilan 4.2. Rencana kegiatan disusun dalam bentuk tabulasi atau matriks sesuai ketentuan Dapat menjelaskan pengertian tabulasi atau matriks data Dapat menjelaskan cara menyusun matriks data Harus dapat menunjukkan sikap dan perilaku cermat, teliti, dan taat asas Pengertian tabulasi atau matriks data Cara menyusun matriks data Menyusun matriks programa Cermat Teliti Taat asas 2 4 Asessmen Asessmen Asessmen 33

35 2.7. Judul Unit : Mengevaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Kode Unit Kompetensi : TAN.PP : 45 Menit Elemen Kompetensi Keteram pilan 1. Merencanakan evaluasi pelaksanaan 1.1 Programa dipahami secara baik dan benar Dapat menjelaskan prinsip Dapat menjelaskan jenis Prinsip Jenis Rencana evaluasi Dapat menyebutkan jenis penyelenggaraan evalusasi dibuat Dapat menjelaskan tahapan dalam bentuk proposal evaluasi Mampu membuat evaluasi penyelenggaraan Harus teliti 1.3 Masalah penyelenggaraan Dapat menjelaskan defenisi, program diidentifikasi secara manfaat dan tujuan tepat dan benar program Mampu mengindentifikasi program Harus teliti, taat azas Jenis evalusasi Tahapan evaluasi Defenisi, manfaat dan tujuan program Membuat evaluasi Teliti penyelenggaraan mengindentifikasi program Teliti, taat azas 34

36 Elemen Kompetensi 2. Mengumpulkan dan mengolah data evaluasi hasil pelaksanaan 1.4 Standar, indikator dan kriteria evaluasi proses dan hasil disusun Dapat menjelaskan indikator keberhasilan evaluasi Dapat menyebutkan Standar, kriteria evaluasi 1.5 Instrumen evaluasi disusun Mampu menyusun instrumen evaluasi 3.1. Hasil capaian tujuan diidentifikasi melalui penelaahan laporan kegiatan dan kajian lapangan 3.3. Data penyelenggaraan dikumpulkan dan diolah Harus teliti, taat azas Dapat menelaah identifikasi laporan kegiatan Mampu mengumpulkan data hasil Harus hatihati dan teliti keberhasilan evaluasi Standar, kriteria evaluasi Menyusun instrumen evaluasi Identifikasi laporan kegiatan Mengumpulkan data hasil Teliti, taat azas Keteram pilan 2 3 Hatihati dan teliti 3. Menganalisis dan 3.1. Faktor penyebab kegagalan merumuskan tercapainya tujuan data hasil pelaksanaan evaluasi diidentifikasi. penyelenggaraan Mampu mengidentifikasi penyebab kegagalan pencapaian tujuan Harus hatihati dan teliti Mengidentifikasi penyebab kegagalan pencapaian tujuan Hatihati dan teliti 3.2. Faktor penyebab kegagalan atau faktor keberhasilan tujuan dianalisis Mampu menganalisis faktor kegagalan Harus hatihati, taat azas. Menganalisis faktor Hatihati, kegagalan taat azas 35

37 Elemen Kompetensi 4. Menyusun hasil evaluasi pelaksanaan 3.3. Faktor penyebab kegagalan atau faktor keberhasilan tujuan disimpulkan 4.1 Alternatif solusi disusun sesuai dengan hasil evaluasi penyelenggaraan 4.2 Hasil evaluasi penyelenggaraan disusun dalam bentuk laporan Mampu menyimpulkan penyebab kegagalan dan keberhasilan Harus teliti, taat azas Dapat menjelaskan alternatif solusi hasil evaluasi Mampu menyusun dhasil evaluasi hasil. Harus Menyimpulkan penyebab kegagalan dan keberhasilan Alternatif solusi hasil evaluasi Menyusun dhasil evaluasi hasil Teliti, taat azas Keteram pilan 2 2 Teliti, taat azas Asessmen Asessmen Asessmen 36

38 2.8. Judul Unit : Mengevaluasi Dampak Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Kode Unit Kompetensi : TAN.PP : 45 Menit ELEMEN KOMPETENSI 1. Merencanakan evaluasi dampak pelaksanaan KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Programa di wilayah kerjanya, dipahami secara baik dan benar. INDIKATOR UNJUK KERJA Dapat menjelaskan jenis wilayah Dapat menjelaskan jenis program MATERI PELATIHAN PRAKIRAAN WAKTU PELATIHAN Jenis wilayah 2 3 Jenis program pertania 1.2 Dampak sosial, ekonomi dan teknis dari pelaksanaan di identifikasi secara lengkap dan benar. Dapat menjelaskan jenis dampak sosial Mampu mengidentifikasi dampak, sosial penyuluh Harus hatihati dan teliti Jenis dampak sosial Mengidentifikasi dampak, sosial penyuluh Hatihati dan teliti 1.3 dan kriteria evaluasi dampak disusun berdasarkan program yang telah dilaksanakan pada tahuntahun sebelumnya. Dapat menjelaskan dampak dari Mampu menyusunndampak tahun sebelumnya. Harus teliti, taat azas Dampak dari Menyusunndampak tahun sebelumnya. Teliti, taat azas 37

39 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1.4 Instrumen evaluasi dampak disusun secara baik dan benar dalam bentuk daftar pertanyaan/isian/observasi. INDIKATOR UNJUK KERJA Dapat menjelaskan jenis pencarian data Dapat menjelaskan data primer dan skunder Mampu menyusun intrumen evaluasi Harus teliti/cermat MATERI PELATIHAN Jenis pencarian data Data primer dan skunder Menyusun intrumen evaluasi Teliti dan cermat PRAKIRAAN WAKTU PELATIHAN 1.5 Rencana pelaksanaan evaluasi dampak (sosial, ekonomi dan teknis) disusun dalam bentuk proposal. Dapat menjelaskan sistematika penyusunan proposal Dapat menjelaskan syarat tim pelaksana evaluasi Sistematika penyusunan proposal Syarat tim pelaksana evaluasi Mengumpulkan dan mengolah data evaluasi dampak pelaksanaan 2.1 Data dampak sosial, ekonomi dan teknis dari petanian, dikumpulkan dan diidentifikasi dengan instrumen evaluasi yang telah teruji. Dapat menjelaskan valid dan non valid instrumen Mampu memvalidasi intrumen Mampu mengidentifikasi dampak evaluasi sosial dan teknis Harus cermat, teliti Valid dan non valid instrumen Memvalidasi intrumen Mengidentifikasi dampak evaluasi sosial dan teknis Cermat, teliti 2.2 Data/informasi evaluasi dampak yang telah terkumpul diolah dan dikelompokkan berdasarkan aspek sosial, ekonomi dan teknis. Dapat menguraikan jenis pengolahan data Dapat menjelaskan pengelompokan data dari aspek sosial, ekonomis dan teknis. Mampu mengolah data informasi/evaluasi dampak. Jenis pengolahan data Pengelompokan data dari aspek sosial, ekonomis dan teknis Mengolah data Teliti, taat informasi/evaluasi azas dampak Harus teliti, taat azas. 38

40 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 2.3 Membandingkan keadaan sebelum dan sesudah kegiatan dari aspek sosial, ekonomi dan teknis. INDIKATOR UNJUK KERJA Mampu membandingkan keadaan sebelum dan sesudah kegiatan dari aspek sosial, ekonomi dan teknis Harus teliti, taat azas MATERI PELATIHAN Membandingkan keadaan sebelum dan sesudah kegiatan dari aspek sosial, ekonomi dan teknis Teliti, taat azas PRAKIRAAN WAKTU PELATIHAN 3. Menganalisis dan merumuskan hasil evaluasi dampak 3.1 Data/informasi dampak pelaksanaan dianalisis berdasarkan aspek sosial, ekonomi, dan teknis. Dapat menjelaskan analisis data informasi Mampu menganalisis aspek sosial, ekonomi, dan teknis dampak pelaksanaan. Harus Analisis data informasi Menganalisis aspek sosial, ekonomi, dan teknis dampak pelaksanaan. Teliti dan hantihati Data/informasi hasil analisis dampak dirumuskan berdasarkan perubahan aspek sosial, ekonomi, dan teknis. Mampu merumuskan dampak perubahan aspek sosial, ekonomi, dan teknis. Harus teliti, taat azas Merumuskan dampak perubahan aspek sosial, ekonomi, dan teknis Teliti, taat azas 3.3 Faktor penyebab perubahan ke arah positip atau negatip disimpulkan. Dapat menjelaskan penyebab positif atau negatif dari dampak Penyebab positif atau negatif dari dampak 39

41 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 3.4 Hasil evaluasi dampak pelaksanaan dirumuskan dalam bentuk rekomendasi INDIKATOR UNJUK KERJA Mampu merumuskan dampak Mampu merekomendasikan perumusan dampak Harus teliti, hatihati, dan taat azas. MATERI PELATIHAN Merumuskan dampak Merekomendasikan perumusan dampak Teliti, hatihati, dan taat azas. PRAKIRAAN WAKTU PELATIHAN 4. Menyusun laporan hasil evaluasi dampak 4.1. Alternatif solusi disusun sesuai dengan hasil evaluasi dampak. Dapat menjelaskan alternatif solusi dari dampak Mampu menyusun solusi dari dampak Harus teliti, hatihati Alternatif solusi dari dampak Menyusun solusi dari dampak Teliti, hatihati Hasil evaluasi dampak disusun dalam bentuk laporan. Dapat menguraikan jenis format laporan Mampu membuat laporan dari evaluasi dampak. Harus teliti, hatihati Jenis format laporan Membuat laporan Teliti, hatihati dari evaluasi dampak. Asessmen Asessmen Asessmen 40

42 2.9 Judul Unit : Melaksanakan Kegiatan Pengembangan Keprofesian Penyuluh Pertanian Kode Unit Kompetensi : TAN. PP : Menit ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK KERJA MATERI PELATIHAN PRAKIRAAN WAKTU PELATIHAN 1. merencanakan penulisan karya tulis 1.1 Sistematika penulisan karya tulis dipelajari dan dipahami Dapat menjelaskan pengertian dan manfaat penyusunan sistematika karya tulis Harus cermat, teliti dan tekun Pengertian dan manfaat penyusunan sistematika karya tulis. cermat teliti tekun Masalah dalam pengembangan keprofesian diidentifikasi Dapat menjelaskan pengertian masalah/isu aktual, kriteria masalah /isu aktual dan cara mengidentifikasi masalah/isu aktual Mampu melakukan identifikasi masalah Harus cermat, teliti dan teku Pengertian masalah/isu aktual masalah /isu aktual Cara mengidentifikasi masalah/isu aktual Mengidentifikasi masalah cermat teliti tekun 1.3 Topik pengembangan keprofesian dalam bentuk karya tulis ditentukan Dapat menjelaskan pengertian topik Dapat menjelaskan persyaratan penetapan topik Mampu menetapkan topik karya tulis Harus cermat, teliti dan tekun Pengertian topik Persyaratan penetapan topik Menetapkan topik karya tulis cermat teliti tekun 2.Mengumpulkan dan menganalisis bahan karya tulis 2.1 Data dan referensi yang terkait dengan topik karya tulis dikumpulkan Dapat menjelaskan pengertian data/informasi Dapat menjelaskan pengertian jenisjenis sumberdata/referensi yang terkait dengan topik karya tulis Pengertian data/informasi Jenisjenis sumberdata/refere nsi yang terkait dengan topik karya Mengumpulkan sumber data cermat teliti tekun

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PEMANDU WISATA PANJAT TEBING UTAMA

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PEMANDU WISATA PANJAT TEBING UTAMA BERBASIS PEMANDU WISATA PANJAT TEBING UTAMA KODE PROGRAM : P.93.223.0.0.1.1.VI.01 KEMENTERIAN TENAGA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (POPT) KODE PROGRAM PELATIHAN :...

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (POPT) KODE PROGRAM PELATIHAN :... PELATIHAN BERBASIS PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (POPT) KODE PROGRAM PELATIHAN :... KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl.

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI Manajemen Operasional Kerja Industri Kecil Menengah (IKM) KODE PROGRAM PELATIHAN :..

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI Manajemen Operasional Kerja Industri Kecil Menengah (IKM) KODE PROGRAM PELATIHAN :.. PELATIHAN BERBASIS Manajemen Operasional Kerja Industri Kecil Menengah (IKM) KODE PROGRAM PELATIHAN :.. KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI METODOLOGI PELATIHAN INSTRUKTUR TERAMPIL PENYELIA

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI METODOLOGI PELATIHAN INSTRUKTUR TERAMPIL PENYELIA PELATIHAN BERBASIS METODOLOGI PELATIHAN INSTRUKTUR TERAMPIL PENYELIA KODE PROGRAM PELATIHAN : O.93.09.5.1.0.3.V.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGELOLA USAHA PAKAIAN

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGELOLA USAHA PAKAIAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGELOLA USAHA PAKAIAN KODE PROGRAM PELATIHAN : O 93 09114 IV 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl.

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR M

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR M MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PELAYANAN PELANGGAN KLASTER (SERVICE EXCELLENCE) KODE PROGRAM PELATIHAN : K II.01

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PELAYANAN PELANGGAN KLASTER (SERVICE EXCELLENCE) KODE PROGRAM PELATIHAN : K II.01 PELATIHAN BERBASIS PELAYANAN PELANGGAN KLASTER (SERVICE EXCELLENCE) KODE PROGRAM PELATIHAN : K.74.9.0.1.2.38.II.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA BAGI CALON TENAGA

Lebih terperinci

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR (SURVEYOR) KODE PROGRAM PELATIHAN : M.7110000.01.14

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR (SURVEYOR) KODE PROGRAM PELATIHAN : M.7110000.01.14 PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR (SURVEYOR) KODE PROGRAM PELATIHAN : M.7110000.01.14 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI CNC WIRE CUT PROGRAMMER

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI CNC WIRE CUT PROGRAMMER PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI CNC WIRE CUT PROGRAMMER KODE PROGRAM PELATIHAN :... DEPARTEMEN TENAGA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jln. Jenderal Gatot Subroto

Lebih terperinci

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) BEKERJA PADA KETINGGIAN

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) BEKERJA PADA KETINGGIAN : Senggono PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) BE PADA KETINGGIAN KODE PROGRAM PELATIHAN : KEMENTERIAN TENAGA DAN TRANSMIGRASI SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT KESELAMATAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK KODE PROGRAM PELATIHAN C 11 20 0 1 1 1 II 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl.

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA BAGI CALON TENAGA

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU KETIK LEVEL I (TYPIST) KODE PROGRAM PELATIHAN : K I.01

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU KETIK LEVEL I (TYPIST) KODE PROGRAM PELATIHAN : K I.01 PELATIHAN BERBASIS JURU KETIK LEVEL I (TYPIST) KODE PROGRAM PELATIHAN : K.74.9.0.1.2.3.I.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend.

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PERAWATAN TANGAN DAN PEWARNAAN KUKU KODE PROGRAM PELATIHAN :

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PERAWATAN TANGAN DAN PEWARNAAN KUKU KODE PROGRAM PELATIHAN : PELATIHAN BERBASIS PERAWATAN TANGAN DAN PEWARNAAN KUKU KODE PROGRAM PELATIHAN : KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PERAWATAN KULIT WAJAH TIDAK BERMASALAH KODE PROGRAM PELATIHAN :

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PERAWATAN KULIT WAJAH TIDAK BERMASALAH KODE PROGRAM PELATIHAN : PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PERAWATAN KULIT WAJAH TIDAK BERMASALAH KODE PROGRAM PELATIHAN : KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl.

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENANGANAN SURAT/DOKUMEN KLASTER (MAIL HANDLING) KODE PROGRAM PELATIHAN : K II.01

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENANGANAN SURAT/DOKUMEN KLASTER (MAIL HANDLING) KODE PROGRAM PELATIHAN : K II.01 PELATIHAN BERBASIS PENANGANAN SURAT/DOKUMEN KLASTER (MAIL HANDLING) KODE PROGRAM PELATIHAN : K.74.9.0.1.2.35.II.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM MENGHITUNG SECARA SEDERHANA BIAYA MRP MUSLIM MRP.MS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM MENGHITUNG SECARA SEDERHANA BIAYA MRP MUSLIM MRP.MS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM MENGHITUNG SECARA SEDERHANA BIAYA MRP MUSLIM BUKU INFORMASI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU CATAT LEVEL I KODE PROGRAM PELATIHAN : K.74.9.0.1.2.3.I.01

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU CATAT LEVEL I KODE PROGRAM PELATIHAN : K.74.9.0.1.2.3.I.01 PELATIHAN BERBASIS JURU CATAT LEVEL I KODE PROGRAM PELATIHAN : K.74.9.0.1.2.3.I.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KORESPONDENSI (CORRESPONDENCE) KLASTER

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KORESPONDENSI (CORRESPONDENCE) KLASTER PELATIHAN BERBASIS KORESPONDENSI (CORRESPONDENCE) KLASTER KODE PROGRAM PELATIHAN : K.74.9.0.1.2.32.II.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENAM LEVEL II berbasis

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENAM LEVEL II berbasis STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENAM LEVEL II berbasis Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal Kementerian

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan.

BERITA NEGARA. No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK

Lebih terperinci

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER GRAFIKA KOMUNIKASI LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dewasa ini pendekatan Pelatihan dan Penilaian Berbasis Kompetensi telah berkembang

Lebih terperinci

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM MUKADDIMAH Universitas Muhammadiyah Mataram disingkat UM Mataram adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan

Lebih terperinci

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER)

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER) PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER) KODE PROGRAM PELATIHAN : H.49.4.2.5.0.001.14 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/8/2013 TANGGAL : 19 Agustus 2013 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu, baik secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan mengikuti laju

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI DETEKSI KEBOCORAN DAN COMMISSIONING JARINGAN PERPIPAAN SPAM Kode Jabatan Kerja :... Kode Pelatihan :... DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

04/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI

04/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI 04/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT AKADEMIK 2010 KATA PENGANTAR Pedoman Umum Pemilihan Pustakawan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemba

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemba No.723, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Penyusunan SOP. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PERAWATAN BADAN DENGAN TEKNOLOGI KODE PROGRAM PELATIHAN :

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PERAWATAN BADAN DENGAN TEKNOLOGI KODE PROGRAM PELATIHAN : PELATIHAN BERBASIS PERAWATAN BADAN DENGAN TEKNOLOGI KODE PROGRAM PELATIHAN : KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENAM LEVEL III berbasis

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENAM LEVEL III berbasis STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENAM LEVEL III berbasis Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal Kementerian

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1032, 2017 KEMEN-ESDM. Standardisasi Kompetensi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG STANDARDISASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan struktur ekonomi di dalam negeri. Menurut Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan struktur ekonomi di dalam negeri. Menurut Undang Undang A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam mendukung kebutuhan sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik, dalam menunjang perkembangan dan perubahan

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYELIA PROSES PEMBUATAN PAKAIAN

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYELIA PROSES PEMBUATAN PAKAIAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYELIA PROSES PEMBUATAN PAKAIAN KODE PROGRAM PELATIHAN : O 9 3 0 9 1 1 3 III 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.280/LATTAS/XI/2014

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.280/LATTAS/XI/2014 LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.280/LATTAS/XI/2014 TENTANG PEDOMAN TATA CARA KAJI ULANG STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR PADA KURSUS DAN PELATIHAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan tantangan bagi bangsa Indonesia. Tantangan tersebut bukan hanya dalam menghadapi dampak tranformasi

Lebih terperinci

C. Tujuan. D. Profil Lulusan

C. Tujuan. D. Profil Lulusan A. Latar Belakang Upaya perbaikan di bidang pendidikan merupakan suatu keharusan untuk selalu dilaksanakan agar masyarakat dapat maju dan berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan baik formal, informal

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan baik formal, informal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENAM LEVEL IV berbasis

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENAM LEVEL IV berbasis STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENAM LEVEL IV berbasis Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal Kementerian

Lebih terperinci

DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Standar Kompetensi PENGELOLA PAUD DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2007 A. LATAR

Lebih terperinci

ETOS KERJA PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER MODUL : WLO - 01 PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

ETOS KERJA PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER MODUL : WLO - 01 PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER MODUL : WLO - 01 ETOS KERJA DEPARTEMEN DEPARTEMEN PEKERJAAN PEKERJAAN UMUM UMUM BADAN BADAN PEMBINAAN PEMBINAAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI DAN DAN SUMBER SUMBER DAYA DAYA MANUSIA

Lebih terperinci

2018, No pelatihan profesi, uji kompetensi dan sertifikasi profesi yang ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; c. bahwa berdas

2018, No pelatihan profesi, uji kompetensi dan sertifikasi profesi yang ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; c. bahwa berdas No.235, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. KKNI PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.3/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2018 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK AUDITOR DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014 TENTANG KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 51 Lt. VI A. Telp. : 021-52901142 Fax. 021-52900925 Jakarta

Lebih terperinci

Dr. Ato Suprapto, MS

Dr. Ato Suprapto, MS KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas Rahmat dan Ridho-Nya sehingga terselesaikannya Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompoktani Tahun 2011. Penerbitan

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentan

2016, No Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentan No.1799, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. LPK. Akreditasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PELATIHAN KERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi yang pesat melahirkan tantangan pada berbagai aspek kehidupan umat manusia tak

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 (BUKU SISWA) BUKU TEKS PELAJARAN SOSIOLOGI SMA/MA KELAS X

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 (BUKU SISWA) BUKU TEKS PELAJARAN SOSIOLOGI SMA/MA KELAS X DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 (BUKU SISWA) BUKU TEKS PELAJARAN SOSIOLOGI SMA/MA KELAS X I. KOMPONEN KELAYAKAN ISI A. Kelengkapan Materi Butir 1 Butir 2 Kelengkapan kompetensi Materi yang disajikan mengandung

Lebih terperinci

Manual Mutu Pengabdian

Manual Mutu Pengabdian Manual Mutu Pengabdian MM 03 PJM Revisi Tanggal Dikaji Oleh Disetujui Oleh Pusat Jaminan Mutu Disetujui Oleh: Revisi ke 03 Tanggal 01 Juni 2011 KATA PENGANTAR Kehidupan dan perkembangan akademik di Perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan. Pendidikan adalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan telah diselesaikannya penyusunan Laporan Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja Aparatur Negara di STPP Medan periode semester

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007 tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rektor Universitas Dian Nuswantoro Menimbang : bahwa untuk menjamin penyelenggaraan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMOR : KEP.218/LATTAS/XII/2012

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMOR : KEP.218/LATTAS/XII/2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav 51 Lt. 6A Telepon (021) 52961311, Faximile (021) 52960456 Jakarta

Lebih terperinci

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 403 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI JASA PROFESIONAL,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 18 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA

Lebih terperinci

PROSES PENYUSUNAN RPJMDes BAB III

PROSES PENYUSUNAN RPJMDes BAB III BAB III PROSES PENYUSUNAN RPJMDes Dokument RPJMDes adalah Dokument Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang memuat seluruh Perencanaan Pelaksanaan Program dan Kegiatan selama 6 (Enam) Tahun dan Disusun

Lebih terperinci

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1314, 2014 KEMENDIKBUD. Instruktur. Kursus Dan Pelatihan. Kompetensi. Kualifikasi. Standar. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN

Lebih terperinci

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved 2 Kebijakan Mutu Akademik

Lebih terperinci

PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL.

PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL. VISI AKPER DIRGAHAYU PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL. MISI AKPER DIRGAHAYU 1. MENYELENGGARAKAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI YANG BERKUALITAS

Lebih terperinci

Membangun Keterampilan Pekerja Rumah Tangga Disampaikan pada Lokakarya ILO 15 Maret 2017

Membangun Keterampilan Pekerja Rumah Tangga Disampaikan pada Lokakarya ILO 15 Maret 2017 Membangun Keterampilan Pekerja Rumah Tangga Disampaikan pada Lokakarya ILO 15 Maret 2017 Oleh: Ir. Suhadi, M.Si Direktur Bina Standardisasi Kompetensi dan Pelatihan Kerja Direktorat Jenderal Pembinaan

Lebih terperinci

PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN

PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN 5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN I. Pendahuluan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 42/Permentan/SM.200/8/2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, untuk selanjutnya dideskripsikan agar mendapatkan gambaran keterampilan penyesuaian sosial peserta

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CELUP BENANG PACKAGE KODE PROGRAM PELATIHAN : D II 01

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CELUP BENANG PACKAGE KODE PROGRAM PELATIHAN : D II 01 PELATIHAN BERBASIS OPERATOR CELUP BENANG PACKAGE KODE PROGRAM PELATIHAN : D 7 2 5 2 9 II 0 KEMENTERIAN TENAGA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : X/Ganjil Mata Pelajaran : Matematika-Wajib Topik : Definisi Matriks, Jenis-jenis matriks, Transpos Matriks, Kesamaan dua

Lebih terperinci

Berkaitan dengan hal tersebut, maka disusun kurikulum pelatihan Monev Diklat.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka disusun kurikulum pelatihan Monev Diklat. Kurikulum PELATIHAN MONITORING DAN EVALUASI DIKLAT Bahan belajar PENDAHULUAN SASARAN PERAN DAN FUNGSI SETELAH PELATIHAN KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN TUJUAN MATERI DAN STRUKTUR PROGRAM PROSES DAN METODOLOGI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republi

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republi BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1060, 2017 KEMEN-LHK. SDM-LHK. Perencanaan dan Pengembangan. Pedoman. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.46/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2017

Lebih terperinci

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SULAM JENJANG 2 BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SULAM JENJANG 2 BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SULAM JENJANG BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS (DASAR BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN)

SILABUS MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS (DASAR BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN) 15.2 Silabus Mata Pelajaran Ekonomi dan SILABUS MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS (DASAR BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN) Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 21 JAKARTA Kelas : X Kompetensi Inti

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMORKEP.280 / LATTAS/ XI/2014

KEPUTUSAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMORKEP.280 / LATTAS/ XI/2014 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Rl DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jin. Jenderal Gatot Subroto Kavling 51 Telepon (021) 5262643, Faksimilie 5262643 Jakarta Selatan KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1463, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Pelatihan Kerja. Nasional. Daerah. Pedoman.

BERITA NEGARA. No.1463, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Pelatihan Kerja. Nasional. Daerah. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1463, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Pelatihan Kerja. Nasional. Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 73/KEP/UDN-01/VII/2007. tentang STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 73/KEP/UDN-01/VII/2007. tentang STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 73/KEP/UDN-01/VII/2007 tentang STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rektor Universitas Dian Nuswantoro Menimbang : 1. bahwa proses

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1136, 2014 KEMEN KP. Penyuluh Perikanan. Swasta. Swadaya. Pemberdayaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/PERMEN-KP/2014

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENDANAAN SISTEM PELATIHAN KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENDANAAN SISTEM PELATIHAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENDANAAN SISTEM PELATIHAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi Karya tulis ilmiah memiliki kedudukan yang sangat penting. Mahasiswa harus menghasilkan karya ilmiah, baik berupa tugas akhir, skripsi atau

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG III BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG III BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG III BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian

Lebih terperinci

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 40 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009 STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN 1. Kualifikasi Penguji

Lebih terperinci

Draft : GBHP. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Pengertian. 1.2 Landasan. 1.3 Tujuan. 1.4 Sistematika. Bab 2 Bidang-Bidang BP HIMATIKA ITB Periode

Draft : GBHP. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Pengertian. 1.2 Landasan. 1.3 Tujuan. 1.4 Sistematika. Bab 2 Bidang-Bidang BP HIMATIKA ITB Periode Draft : GBHP Bab 1 Pendahuluan 1.1 Pengertian 1.2 Landasan 1.3 Tujuan 1.4 Sistematika Bab 2 Bidang-Bidang BP Periode 2012-2013 2.1 Internal 2.2 Eksternal 2.3 Kemahasiswaan Bab 3 Penutup Bab 1 Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya Sin

BAB II LANDASAN TEORI. dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya Sin 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Sebelumnya yang Relevan Penelitian tentang nilai-nilai moral sudah pernah dilakukan oleh Lia Venti, dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya

Lebih terperinci