BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan kebutuhan Identifikasi kebutuhan dilaksanakan untuk mengetahui data dan kebutuhan pengguna dari sistem. Terdapat dua teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: observasi dan wawancara Observasi Melalui observasi, didapatkan dokumen-dokumen yang terlibat dalam pembangunan sistem terdiri dari a. Berkas laporan bulanan bank sampah kepada LSM We~Hasta Berkas laporan bulanan bank sampah terdiri dari data transaksi penimbangan dan penjualan sampah yang telah dikumpulkan oleh bank sampah. Data yang ada dalam berkas ini berupa jenis sampah, berat sampah dan harga sampah yang telah dikumpulkan. Berkas ini dapat memberi informasi data apa saja yang harus disimpan dalam sistem. Contoh laporan bulanan bank sampah kepada LSM We~Hasta dapat dilihat dalam lampiran 1. b. Berkas rekapitulasi bulanan semua bank sampah anggota LSM We~Hasta Rekapitulasi bulanan ini terdiri dari data semua bank sampah di Surabaya yang merupakan anggota LSM We~Hasta. Data yang ada dalam berkas ini berupa data jenis sampah yang ditimbang, berat sampah yang telah dikumpulkan dan hasil dari penjualan sampah tersebut. Berkas ini dapat memberi informasi data apa saja

2 50 yang harus disimpan dalam sistem. Contoh rekapitulasi semua bank sampah dapat dilihat dalam lampiran Wawancara Narasumber yang terlibat dalam penelitian adalah LSM We~Hasta dan pengelola bank sampah. a. LSM We~Hasta Wawancara dengan salah seorang perwakilan LSM We~Hasta. LSM We~Hasta menyerahkan tanggung jawab terhadap proyek ini kepada Bendahara LSM We~Hasta. Materi wawancara meliputi gambaran umum tentang bank sampah, tujuan utama dari sistem yang akan dibangun, siapa saja user dan hak akses yang dimiliki terhadap sistem, fitur utama yang akan ditanamkan ke dalam sistem dan data apa saja yang akan digunakan dalam pembangunan sistem. Wawancara dengan perwakilan LSM We~Hasta dapat dilihat pada lampiran 3. b. Pengelola Bank Sampah Wawancara dengan perwakilan pengelola bank sampah ini dikemas dalam suatu rapat diskusi bersama bendahara We~Hasta. Diskusi ini dilakukan dua kali, yang pertama berisi tentang sosialisasi akan dibangunnya sistem informasi geografis untuk visualisasi data potensi bank sampah di Surabaya serta fitur fitur yang dibutuhkan pengelola dalam menjalankan proses bisnis bank sampah. Diskusi yang kedua adalah demo program sekaligus pengujian sistem yang telah dibangun. Wawancara dengan beberapa pengelola bank sampah di Surabaya. Wawancara dapat dilihat pada lampiran 4.

3 Analisis kebutuhan Hasil wawancara dan studi berkas selanjutnya dianalisis. Berdasarkan analisis pada data yang telah ada maka dapat diketahui informasi berikut: Hambatan yang terjadi Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan dengan metode observasi dan wawancara didapatkan hambatan yang dialami oleh klien. Hambatan dapat dilihat pada Gambar 4.1. Kendala yang dihadapi klien adalah sebagai berikut: a. Pengepul mendapatkan informasi bank sampah hanya berdasarkan panggilan dari bank sampah langganan. b. Rekapitulasi laporan bank sampah terhadap LSM We~Hasta masih dikemas secara manual, sehingga petugas We~Hasta mendatangi satu per satu bank sampah untuk mendapatkan laporan penimbangan sampah setiap bulannya. c. LSM We~Hasta kesulitan memantau status keaktifan bank sampah anggotanya. Status keaktifan bank sampah akan menjadi acuan kunjungan pihak We~Hasta untuk melakukan penyuluhan ulang. Gambar 4. 1 Fishbone Diagram

4 Pengguna sistem Berdasarkan wawancara dengan penanggungjawab LSM We~Hasta dan rapat dengan perwakilan bank sampah maka terdapat tiga macam pengguna. Ketiga macam pengguna adalah LSM We~Hasta, Bank Sampah, dan End User. a. LSM We~Hasta LSM We~Hasta memiliki hak untuk melihat laporan setiap bank sampah, melihat history laporan setiap bank sampah yang berupa data penimbangan dan penjualan, mengelola data bank sampah, mengelola data pengepul dan mengelola data user admin setiap bank sampah maupun admin dari pihak We~Hasta. b. Pengelola bank sampah Pengelola bank sampah memiliki hak untuk mengelola data penimbangan bank sampah yang dikelola dan melihat history data bank sampah yang dikelola. c. End user End user memiliki hak untuk melihat peta yang berisi data bank sampah beserta potensi yang ditawarkan. End User mencakup pengepul atau pihak lain yang memiliki kepentingan untuk melihat potensi bank sampah atau jadwal penimbangan di suatu bank sampah Fitur yang dibutuhkan Fitur yang dibutuhkan didapatkan melalui dua kali iterasi. Fitur-fitur iterasi pertama adalah fitur yang ditawarkan kepada pengguna berdasarkan hasil analisa kebutuhan. Sedangkan fitur-fitur pada iterasi kedua adalah fitur yang ditawarkan berdasarkan hasil evaluasi pada iterasi pertama. Terdapat perubahan atau

5 53 penambahan fitur dan iterasi pertama ke iterasi kedua. Pada subbab ini akan dijelaskan fitur-fitur yang ada dalam sistem menggunakan use case diagram Iterasi Pertama Pada iterasi pertama sistem visualisasi data potensi bank sampah di Surabaya berbasis online. Fitur pada iterasi pertama didapatkan dari hasil wawancara dan observasi dapat dilihat dalam Gambar 4.1. a. Melihat laporan penimbangan setiap bank sampah Fitur ini digunakan untuk LSM We~Hasta, menampilkan setiap laporan yang telah dikirimkan dari bank sampah terhadap LSM We~Hasta. Pihak We~Hasta dapat melihat laporan penimbangan yang berupa jumlah jenis sampah yang terkumpul, berat sampah yang terkumpul dan jumlah yang dihasilkan dari sampah yang terkumpul. b. Mengelola data bank sampah Fitur ini digunakan oleh LSM We~Hasta dan berfungsi untuk mengelola data identitas bank sampah anggotanya. c. Melihat peta persebaran bank sampah Fitur ini digunakan oleh ketiga user yaitu LSM We~Hasta, Bank Sampah, dan End User. Fitur ini berfungsi untuk melihat persebaran letak bank sampah di Surabaya, detail info dari bank sampah dan status bank sampah. d. Input data penimbangan bank sampah Fitur ini digunakan oleh bank sampah yang berfungsi memasukkan data penimbangan sampah ke dalam database sistem. Data yang dimasukkan berupa

6 54 jenis sampah yang dikumpulkan, jumlah berat sampah yang dikumpulkan dan jumlah uang yang dihasilkan dari sampah yang terkumpul. e. Melihat histori hasil penimbangan sampah Fitur ini berfungsi untuk melihat perkembangan hasil penimbangan sampah setiap bulannya. Gambar 4. 2 Use Case iterasi 1

7 55 f. Memberikan penilaian setiap bank sampah Petugas WeHasta memberikan penilaian terhadap penimbangan dan hasil kerja suatu bank sampah. We~Hasta memiliki lima macam klasifikasi berdasarkan total nilai bank sampah. White adalah klasifikasi untuk bank sampah dengan total nilai kurang dari 10, silver adalah klasifikasi bank sampah dengan total nilai berkisar antara 10 sampai dengan 18. Sedangkan blue untuk total nilai pada rentang nilai 18-25, Gold untuk total nilai lebih dari 25 dan kurang dari 32. Sedangkan Platinum adalah klasifikasi terbaik bank sampah yaitu dengan total nilai lebih dari 32. g. Import data penimbangan dari bank sampah Fitur ini merupakan untuk menyelaraskan data di bank sampah dan wehasta h. Export data penimbangan Fitur export data penimbangan mendapatkan data yang berubah selama sebulan. File hasil export data penimbangan selanjutnya dikirim ke We~Hasta. i. Mengelola data profil bank sampah Pada fitur ini setiap bank sampah dapat mengelola profilnya masing-masing ketika terdapat perubahan informasi bank sampah Iterasi Kedua Perubahan pada iterasi kedua adalah sistem dibagi menjadi dua macam yaitu sistem online dan sistem offline. Kurangnya kemampuan pengelola bank sampah mengakses sistem yang terhubung dengan jaringan internet menjadi evaluasi sistem pada iterasi pertama.

8 56 Sistem offline adalah sistem visualisasi data potensi bank sampah di Surabaya berbasis desktop. Pengguna sistem offline adalah pengelola bank sampah. Pengelola dapat mengelola profil, menyimpan atau melihat data penimbangan, menyimpan pengepul baru, melakukan import atau update database, serta export database.use Case sistem offline dapat dilihat pada Gambar 4.3 Gambar 4. 3 Use case Sistem Offline Fitur tambahan pada iterasi kedua di sistem offline adalah adanya fitur export dan import database. a. Export database File export database berisi perubahan dan penambahan data pada database sistem offline. File export database nantinya dikirim ke We~Hasta untuk menyamakan isi database offline suatu bank sampah dengan database online.

9 57 File export database berupa.sql. File export database dari bank sampah secara otomatis akan dikirimkan ke sistem online dalam bentuk . b. Import Database Import database adalah penyelarasan database offline terhadap data pada database sistem online. File import database dikirim oleh We~Hasta ke bank sampah melalui . File import database berupa file Ms. Excel. Sistem online adalah sistem visualisasi data potensi bank sampah di Surabaya berbasis web. Pengguna sistem online adalah petugas We~Hasta dan End User. End User mencakup pengelola bank sampah, pengepul, dan masyarakat umum. Fitur yang terdapat dalam sistem online adalah melihat peta persebaran bank sampah, mengelola data bank sampah, melihat laporan penimbangan bank sampah, mengelola data potensi, mengelola data pengepul, mengelola data petugas wehasta, dan export database. Use Case sistem online dapat dilihat pada Gambar 4.4 Fitur tambahan dan perubahan fitur pada iterasi kedua di sistem online adalah sebagai berikut: a. Mengelola data bank sampah Fitur mengelola data bank sampah mencakup penambahan penilaian bank sampah, melihat detail penilaian bank sampah, pengelolaan data pengelola bank sampah dan pengelolaan data bank sampah. b. Melihat laporan penimbangan Dalam fitur melihat laporan penimbangan, petugas We~Hasta dapat mengunduh rekapitulasi laporan bulanan semua bank sampah dan upload file.sql. File unduh rekapitulasi berisi laporan semua bank sampah berupa file Microsoft

10 58 Excel (.xls) yang berisi dua tab yaitu: tab profil dan tab penimbangan. Dalam tab profil berisi data profil bank sampah dan penilaian bank sampah pada bulan dan tahun yang dipilih oleh pengguna. Tab penimbangan berisi data penimbangan bank sampah dan jenis sampah sesuai dengan bulan dan tahun yang dipilih. Sedangkan upload file.sql merupakan penyelarasan database WeHasta terhadap perubahan database offline di suatu bank sampah. Gambar 4. 4 Use case sistem online c. Melakukan export database Fitur ini adalah untuk menghasilkan file.xls yang selanjutnya dikirim ke bank sampah terkait. File export database di sistem online merupakan calon file import database di sistem offline.

11 59 Tabel 4. 1 Tabel perkembangan fitur sistem dari iterasi 1 ke iterasi 2 No Fitur sistem Iterasi 1 Iterasi 2 1 Platorm Fitur Import database bank sampah Fitur export database bank sampah Melihat peta persebaran bank sampah Mengelola data bank sampah Melihat laporan penimbangan, download dan import database dari setiap bank sampah Mengelola data potensi sampah Web based untuk semua pengguna, yaitu LSM We~Hasta, End User, Pengelola Bank Sampah Tidak ada Tidak ada Ada di web based system Ada di web based system Hanya ada melihat laporan penimbangan Ada di web based system Dibagi menjadi dua platform, yaitu Web based (online) dan Desktop based (offline) a. Web based bagi LSM We~Hasta dan End User b. Desktop based bagi Pengelola bank sampah LSM We~Hasta menambahkan perubahan database pusat pada sistem online ke dalam database offline bank sampah LSM We~Hasta menambahkan perubahan data dari database offline bank sampah yang berupa data penimbangan, data profil bank sampah dan data pengepul ke dalam database pusat sistem online Terletak di web based tanpa hak akses Terletak di web based dengan hak akses LSM We~Hasta LSM We~Hasta menambahkan download laporan penimbagan dan import database dari setiap bank sampah Terletak di web based dengan hak akses LSM We~Hasta

12 60 8 Lanjutan Tabel 4.1. Tabel perkembangan fitur sistem dari iterasi 1 ke iterasi 2 No Fitur sistem Iterasi 1 Iterasi 2 Mengelola data petugas admin Ada di web based system sistem online Export database untuk setiap bank sampah Mengelola data pengepul Mengelola data penimbangan sampah Melihat history penimbangan sampah dan export database untuk We~Hasta Mengelola data profil bank sampah Melakukan import database dari We~Hasta Tidak ada Ada di web based system Ada di web based system a. Melihat history penimbangan sampah ada di web based system b. Export database untuk We~Hasta tidak ada Ada di web based system Tidak ada Terletak di web based dengan hak akses LSM We~Hasta LSM We~Hasta menambahkan fitur export database di sistem online diberikan kepada setiap bank sampah untuk memperbaharui database offline Terletak di kedua platform, yaitu web based dan desktop based LSM We~Hasta menyarankan untuk memindah fitur ini ke dalam sistem offline berbasis desktop LSM We~Hasta menyarankan untuk memindah fitur ini ke dalam sistem offline berbasis desktop LSM We~Hasta menyarankan untuk memindah fitur ini ke dalam sistem offline berbasis desktop LSM We~Hasta menambahkan fitur ini agar database offline bank sampah dan database We~hasta selalu terbaharui 4.3. Perancangan Cepat Terdapat dua macam perancangan pada penelitian sistem visualisasi potensi bank sampah di Surabaya yaitu perancangan proses dan perancangan database.

13 Perancangan Proses Perancangan proses mencakup perancangan use case diagram, activity diagram, class diagram, dan sequence diagram Use case diagram Perancangan menggunakan use case diagram telah dijelaskan pada subbab mengenai fitur yang dibutuhkan Activity diagram a. Mengelola data penimbangan sampah (Sistem Offline) Aktivitas pada mengelola data penimbangan dilakukan oleh bank sampah. Bank sampah memilih pengepul, jenis sampah, dan berat sampah. Sistem offline akan melakukan validasi semua data telah terisi. Setelah data lengkap maka sistem akan memproses untuk menyimpan data penimbangan. Activity diagram mengelola data penimbangan sampah dapat dilihat pada Gambar 4.5. b. Melihat history penimbangan sampah dan export database (Sistem offline) Bank sampah dapat melihat history penimbangan sampah dengan memilih bulan dan tahun dari penimbangan. Selanjutnya Bank sampah dapat memilih untuk melakukan export database atau tidak. Activity diagram dari melihat history penimbangan dan export database pada sistem offline dapat dilihat pada Gambar 4.6. c. Mengelola data profil bank sampah (Sistem offline) Bank sampah dapat mengubah data profilnya melalui sistem offline. Bank Sampah masuk ke menu mengelola profil, mengubah data profil dan

14 62 menyimpannya. Activity diagram mengelola data profil bank sampah dapat dilihat pada Gambar 4.7. Gambar 4. 5 Activity diagram mengelola data penimbangan sampah

15 63 Gambar 4. 6 Activity diagram melihat history penimbangan d. Melakukan import database dari We~Hasta (Sistem offline) Activity untuk melakukan import database adalah dengan masuk ke menu import database, memilih tombol import data dan memilih file yang akan diimport. Activity diagram pada import database dari We~Hasta dapat dilihat pada Gambar 4.8

16 64 Gambar 4. 7 Activity diagram mengelola data profil bank sampah e. Mengelola data pengepul (Sistem offline) Terdapat dua aktifitas inti dalam pengelolaan data pengepul yaitu menambah data pengepul atau mengubah data pengepul. Untuk menambah data pengepul adalah menginputkan semua data pengepul lalu menyimpannya. Sedangkan untuk mengubah data pengepul, pengguna harus memberi tanda centang pada checklist update data lalu mengubah dan menyimpan data pengepul tersebut. Aktivity diagram mengelola data pengepul dapat dilihat pada Gambar 4.9

17 65 Gambar 4. 8 Activity diagram melakukan import database dari database pusat f. Melihat peta persebaran bank sampah (Sistem online) Activity diagram melihat peta persebaran bank sampah dapat dilakukan oleh end user, bank sampah maupun We~Hasta. Melihat peta persebaran bank sampah merupakan halaman utama dari sistem online. Pengguna dapat menyaring bank sampah berdasarkan wilayah, keaktifan, klasifikasi, atau potensi. Activity diagram melihat peta persebaran bank sampah dapat dilihat pada Gambar 4. 10

18 66 Gambar 4. 9 Activity diagram mengelola data pengepul sistem offline g. Mengelola data bank sampah (Sistem online) Mengelola data bank sampah adalah fitur yang hanya dapat diakses oleh petugas We~Hasta. Dalam fitur ini terdapat pengelolaan data pengelola bank sampah, data penilaian, dan pengelolaan data bank sampah. Untuk mengubah atau menambah data pengelola, menambah penilaian, dan mengubah data bank sampah,

19 67 pengguna harus memilih salah satu nama bank sampah terlebih dahulu. Activity diagram mengelola data bank sampah dapat dilihat pada Gambar Gambar Activity diagram melihat peta persebaran bank sampah

20 68 Gambar Activity diagram mengelola data bank sampah

21 69 h. Melihat laporan penimbangan, download dan import database (Sistem online) We~Hasta dapat melihat laporan penimbangan setiap bank sampah dengan memilih menu report pada sistem online. We~Hasta juga dapat mengunduh laporan penimbangan semua bank sampah dengan memilih bulan dan tahun tertentu. Untuk menambah data penimbangan bulanan bank sampahpada databsae online, We~Hasta dapat mengunggah file.sql yang dikirim oleh bank sampah. Activity dalam menu report dapat dilihat pada Gambar 4.12 i. Mengelola data potensi sampah (Sistem online) Data potensi sampah hanya dapat dikelola oleh We~Hasta. Pada fitur ini, We~Hasta dapat menambah atau mengubah data potensi. Activity diagram mengelola data potensi sampah dapat dilihat pada Gambar j. Mengelola data petugas We~Hasta (Sistem online) Mengelola data petugas We~Hasta memiliki dua fungsi utama yaitu menambah data petugas atau mengubah data petugas. Activity diagram mengelola data petugas We~Hasta dapat dilihat pada Gambar 4.14 k. Export database untuk bank sampah (Sistem online) Pada fitur ini, pengguna memilih nama bank sampah yang akan menerima file untuk sinkronisasi database offline bank sampah dengan database online. File yang dieksport berupa Microsoft Excel. Activity diagram pada export database untuk bank sampah dapat dilihat pada Gambar 4.15 l. Mengelola data pengepul (Sistem online) Pengguna dapat mengubah dan menambah data pengepul. Activity diagram mengelola data pengepul dapat dilihat pada Gambar 4.16

22 70 Gambar Activity diagram melihat laporan penimbangan

23 71 Gambar Activity diagram mengelola data potensi sampah Class diagram Pada subbab class diagram hanya akan membahas subbab diagram pada sistem offline. Pada class diagram sistem offline terdapat delapan class view, lima class control, dan delapan class entity. Class diagram sistem offline dapat dilihat pada Gambar Class view diantaranya banksampah_off, login, home, pengepulview, transaksiview, HistoryView, ImportView, dan banksampahview. Banksampah_Off merupakan kelas yang pertama kali diakses ketika sistem

24 72 dijalankan, kelas ini berisi method main. Login merupakan kelas view untuk login pengguna sistem. Home merupakan kelas yang berisi halaman awal yang ditampilkan kepada pengguna setelah melakukan login. pengepulview adalah kelas untuk pengelolaan pengepul di sistem offline. TransaksiView adalah kelas untuk menginputkan data penimbangan setiap bulannya di bank sampah. HistoryView adalah kelas untuk melihat report atau hasil pelaporan setiap bulannya yang telah lalu. Sedangkan banksampah_view merupakan berfungsi untuk mengubah data bank sampah. Gambar Activity diagram mengelola data petugas WeHasta

25 73 Gambar Activity diagram export database

26 74 Gambar Activity diagram mengelola data pengepul sistem online Class entity terdiri dari koneksidatabase, homequeries, historyqueries, importqueries, banksampahqueries, pengepulqueries, pengelolaqueries, dan transaksiqueries. KoneksiDatabase adalah kelas entity ini hanya berisi satu method getconnection yang berfungsi untuk mendapatkan koneksi sistem dengan database. Setiap kelas entity memanggil kelas koneksidatabase agar dapat mengelola data dalam database. HomeQueries adalah kelas entity untuk mendapatkan data database sebagai informasi dasar kelas-kelas view, seperti biodata bank sampah. HistoryQueries adalah kelas entity untuk mendapatkan history penimbangan sampah. ImportQueries adalah kelas entity yang berfungsi untuk membaca data dari

27 75 Gambar Class diagram sistem offline

28 76 file Ms Excel dan menyimpan ke dalam database. BanksampahQueries adalah kelas entity untuk mengubah data bank sampah di database. PengepulQueries adalah kelas entity yang berfungsi untuk mengelola data pengepul. PengelolaQueries adalah kelas entity untuk mengubah data pengelola. TransaksiQueries adalah kelas entity yang berfungsi untuk menambah data penimbangan bulanan di bank sampah. Class control terdiri dari waktucontrol, historycontrol, logincontrol, pengepulcontrol, dan transaksicontrol. WaktuControl adalah kelas control untuk mengontrol waktu di lima kelas view: pengepulview, transaksiview, historyview, importview, dan banksampahview. historycontrol adalah kelas control untuk menghubungkan kelas historyview dengan kelas historyqueries. LoginControl adalah kelas yang mengontrol input user pada kelas Login dan mengambil data dari database melalui pengelolaqueries. pengepulcontrol adalah kelas kontrol yang menghubungkan pengepulview dengan pengepulqueries. TransaksiControl adalah kelas untuk mengontrol input user yang akan melakukan penyimpanan data penimbangan serta menghubungkan kelas transaksiview dengan transaksiqueries Sequence diagram Subbab sequence diagram hanya akan dibahas pada sistem offline. Terdapat enam sequence diagram pada sistem offline yaitu login, mengelola profil bank sampah, import database dari We~Hasta, mengelola pengepul, melihat history penimbangan sampah, dan input penimbangan sampah. a. Login Dalam sequence diagram login terdapat enam kelas terkait yaitu banksampah_off, login, logincontrol, pengelola queries, koneksidatabase, dan

29 77 home. Ketika sistem dijalankan maka kelas banksampah_off memanggil kelas Login. Setelah pengguna mengisi text field username dan password, kelas login memanggil kelas logincontrol untuk statususer dan status password. Halaman login selanjutnya memanggil kelas home. Sequence pada login dapat dilihat pada Gambar 4.18 Gambar Sequence diagram login b. Mengelola profil bank sampah Sequence diagram untuk mengelola profil bank sampah terdiri dari kelas home, banksampahview, waktucontrol, banksampahqueries, dan koneksidatabase. BankSampahView memanggil method setjam di waktucontrol untuk mengatur waktu. Method utama dalam sequence diagram mengelola profil bank sampah adalah editdata dan tambahkk. EditData adalah untuk mengubah perubahan data bank sampah di entitas bank_sampah dalam database. Sedangkan tambahkk berfungsi untuk menambah record pada entitas jumlah_anggota

30 78 dalam database. Sequence diagram mengelola profil bank sampah dapat dilihat pada Gambar 4.19 c. Import database dari We~Hasta Sequence diagram import database dari We~Hasta terdiri dari kelas importview, waktucontrol, dan importqueries. ImportView memanggil method setjam dari waktucontrol untuk mengatur waktu. Setelah pengguna memilih file yang akan diimport kelas importview memanggil method muatdata untuk mengambil data dalam file lalu menyimpan ke database. Sequence diagram import database dapat dilihat pada Gambar 4.20 Gambar Sequence diagram mengelola profil bank sampah

31 79 Gambar Sequence diagram import database d. Mengelola pengepul Sequence diagram mengelola pengepul terdiri dari kelas pengepulview, waktucontrol, pengepulcontrol, pengepulqueries, dan koneksidatabase. Kelas pengepulview memanggil method setjam di waktucontrol untuk mengatur waktu pada sistem. Untuk menampilkan semua data pengepul yaitu dengan cara memanggil method select all pada pengepulcontrol yang selanjutnya memanggil kelas getallpengepul pada pengepulqueries. Method inputpengepul adalah method untuk menyimpan data pengepul baru. Sedangkan untuk menyimpan hasil perubahan data pengepul menggunakan method updatepengepul. Sequence diagram pada mengelola data pengepul dapat dilihat pada Gambar 4.21 e. Melihat history penimbangan sampah Sequence diagram melihat history penimbangan sampah terdiri dari kelas historyview, historycontrol, historyqueries, dan koneksidatabase. Method selectall adalah untuk mendapatkan semua history penimbangan sampah.

32 80 Method atur dan aturdetail adalah untuk mengatur tabel sesuai dengan data yang dipilih. Method copyfile adalah method untuk export penimbangan yang dipilih ke dalam file '.sql'. Sequence diagram melihat history penimbangan sampah dapat dilihat pada Gambar Gambar Sequence diagram mengelola data pengepul f. Input penimbangan sampah Sequence diagram input penimbangan sampah terdiri dari kelas transaksiview, waktucontrol, ransaksicontrol, transaksiqueries dan koneksidatabase. TransaksiView memanggil method setjam pada waktucontrol untuk mengatur waktu. Kelas transaksiview memanggil method getidbank, setdatapengepul, setdatasampah, dan getkeluarid untuk mendapatkan informasi id bank sampah, id pengepul, id sampah, dan id pengelola. Selanjutnya disimpan menggunakan method

33 81 insertintotransaksi di transaksicontrol yang berhubungan pula dengan transaksiqueries dan koneksidatabase. Sequence diagram input penimbangan sampah dapat dilihat pada Gambar 4.23 Gambar Sequence diagram melihat data penimbangan Perancangan Database Sistem offline dan online memiliki desain database yang mirip. Entitas dalam database meliputi pengepul, pengelola, bank sampah, petugas wehasta, jenis sampah, wilayah, kecamatan, kelurahan, memiliki, transaksi keluar, penilaian, dan

34 82 jumlah anggota. Perbedaan desain database sistem online dan offline adalah pada entitas bank sampah. Pada sistem online terdapat atribut , sedangkan pada sistem offline tidak terdapat atribut . Desain database sistem offline dan online dapat dilihat pada Gambar 4.24 dan Gambar 4.25 Gambar Sequence diagram input data penimbangan a. Bank sampah Bank Sampah berelasi dengan entitas kelurahan, jumlah anggota, penilaian dan pengelola. Bank sampah berelasi many to one dengan kelurahan. Bank sampah berelasi one to many dengan jumlah anggota, penilaian, dan pengelola. Atribut dalam bank sampah terdiri dari ID bank sampah, nama bank sampah, alamat bank sampah, tahun pembentukan, status bank sampah, klasifikasi,

35 83 latitude dan longitude. Untuk system online juga terdapat atribut pada entitas bank sampah. b. Pengepul Pengepul berelasi one to many dengan transaksi keluar. Atribut dalam pengepul adalah ID pengepul, nama pengepul, alamat pengepul, telepon pengepul, dan status pengepul. ID Pengepul adalah no KTP pengepul. c. Pengelola Entitas pengelola berelasi one to many dengan transaksi keluar dan many to one dengan bank sampah. Atribut dalam entitas pengelola terdiri dari ID pengelola, nama pengelola, telepon pengelola, password pengelola, dan status. Status adalah aktif atau tidak aktif. d. Petugas We~Hasta Entitas petugas We~Hasta berelasi one to many dengan entitas penilaian. Atribut dalam entitas petugas We~Hasta terdiri dari ID petugas, nama petugas, jabatan petugas, alamat petugas dan password petugas. ID petugas dan password digunakan sebagai username dan password untuk masuk ke dalam sistem online. e. Jenis Sampah Entitas jenis sampah berelasi many to many dengan entitas transaksi keluar dan memunculkan entitas baru yaitu memiliki. Atribut di dalam entitas jenis sampah adalah ID sampah, nama sampah dan harga sampah.

36 84 Gambar Desain database offline

37 85 Gambar Desain database online

38 86 f. Wilayah Entitas wilayah berelasi one to many dengan entitas kecamatan. Atribut di dalam entitas wilayah adalah ID wilayah dan nama wilayah. Entitas wilayah berfungsi untuk mengkategorikan letak wilayah dari bank sampah. g. Kecamatan Entitas wilayah berelasi one to many terhadap entitas kelurahan dan many to one terhadap entitas wilayah. Atribut di dalam entitas kecamatan adalah ID kecamatan dan nama kecamatan. Entitas kecamatan berfungsi untuk mengkategorikan letak bank sampah berdasarkan kecamatan yang ada di Surabaya. h. Kelurahan Entitas kelurahan berelasi one to many terhadap entitas bank sampah dan many to one terhadap entitas kecamatan. Atribut di dalam entitas kelurahan adalah ID kelurahan dan nama kelurahan. Entitas kelurahan berfungsi untuk mengkategorikan letak bank sampah terhadap kelurahan yang ada di Surabaya. i. Memiliki Entitas memiliki muncul dari relasi many to many entitas jenis sampah dan transaksi keluar, jadi entitas memiliki berelasi many to one terhadap 2 entitas, yaitu entitas transaksi keluar dan entitas jenis sampah. Atribut di dalam entitas memiliki adalah jumlah.

39 87 j. Transaksi Keluar Entitas transaksi keluar berelasi many to many terhadap entitas jenis sampah sehingga memunculkan entitas baru yaitu entitas memiliki dan berelasi one to meny terhadapnya. Entitas transaksi keluar juga berelasi many to one terhadap entitas pengepul dan many to one terhadap entitas pengelola. Entitas transaksi keluar mencatat pengepul yang mengambil sampah dan pengelola yang bertanggung jawab atas transaksi yang dilakukan. Atribut di dalam entitas transaksi keluar ID transaksi keluar dan tanggal transaksi keluar. k. Penilaian Entitas penilaian berelasi many to one terhadap entitas bank sampah dan entitas petugas We~Hasta. Atribut di dalam entitas penilaian adalah ID penilaian, tanggal penilaian, nilai nasabah, tonase sampah, volume penjualan, nilai diversifikasi produk jasa, nilai program kerja, total nilai dan klasifikasi bank sampah. We~Hasta memiliki lima macam klasifikasi berdasarkan total nilai bank sampah. White adalah klasifikasi untuk bank sampah dengan total nilai kurang dari 10, silver adalah klasifikasi bank sampah dengan total nilai berkisar antara 10 sampai dengan 18. Sedangkan blue untuk total nilai pada rentang nilai 18-25, Gold untuk total nilai lebih dari 25 dan kurang dari 32. Sedangkan Platinum adalah klasifikasi terbaik bank sampah yaitu dengan total nilai lebih dari 32. l. Jumlah Anggota Entitas jumlah anggota berelasi many to one terhadap entitas bank sampah. Atribuat di dalam entitas jumlah anggota adalah ID jumlah, tanggal, jumlah KK

40 88 dan jumlah nasabah. Entitas jumlah anggota berfungsi untuk mencatat history perkembangan jumlah anggota dari bank sampah Membangun prototype Pembangunan prototype menggunakan beberapa aplikasi pendukung. Untuk pembangunan prototype system offline menggunakan bahasa pemrogaman Java berbasis desktop. Sedangkan pembangunan prototype system online menggunakan Bahasa pemrogaman PHP, HTML5, Javascript, dan JQuery. Pada subbab ini hanya akan membahas pembangunan system pada iterasi terakhir Login (Sistem Offline) Fitur login pada system offline dapat dilihat pada Gambar 4.26 Fitur ini hanya dapat diakses oleh pengelola bank sampah dengan memasukkan username dan password. Username yang dimaksud adalah no ID pengelola bank sampah. Gambar Antarmuka login

41 Mengelola data profil bank sampah (Sistem offline) Setelah pengelola melakukan login maka pengelola akan diarahkan ke halaman home system offline. Antarmuka home system offline dapat dilihat pada Gambar 4.27 Home system offline merupakan halaman untuk mengubah profil bank sampah. Gambar Antarmuka mengelola profil Mengelola data penimbangan sampah (Sistem Offline) Pengelola bank sampah dapat menambahkan data penimbangan dengan memilih nama pengepul, jenis sampah, dan berat sampah. Button tambahkan berfungsi untuk menambahkan data yang dipilih ke dalam table. Button masukkan adalah untuk menyimpan data yang telah diinput. Hasil pembangunan fitur mengelola data penimbangan sampah dapat dilihat pada Gambar 4.28.

42 90 Gambar Antarmuka mengelola data penimbangan Melihat history penimbangan sampah dan export database (Sistem offline) Pengelola dapat melihat seluruh data penimbangan atau dengan filtering bulan dan tahun. Fitur melihat history penimbangan dapat dilihat pada Gambar Gambar Antarmuka melihat history penimbangan

43 Melakukan import database dari We~Hasta (Sistem offline) Import database dari We~Hasta dilakukan dengan memilih file yang akan diimport. Antarmuka pada import database di system offline dapat dilihat pada Gambar Gambar Antarmuka import database dari Wehasta Mengelola data pengepul (Sistem offline) Pengelola dapat menginputkan atau mengubah data pengepul menggunakan menu input data pengepul. Untuk menambah data pengepul baru maka pengelola harus menghilangkan tanda centang pada check box Update data. Sedangkan untuk mengubah data pengepul, pengelola harus memberi tanda centang pada check box Update data. Fitur mengelola data pengepul dapat dilihat pada Gambar Melihat peta persebaran bank sampah (Sistem online) Pembangunan system online berbasis web sehingga untuk membukanya menggunakan browser. Fitur melihat peta persebaran merupakan halaman utama dari system online. Fitur ini dapat diakses oleh siapa pun baik sebagai petugas We~Hasta, pengelola bank sampah, pengepul, atau pun masyarakat umum. Pada

44 92 fitur ini, pengguna dapat memilih penyaringan berdasarkan wilayah, status keaktifan bank sampah, klasifikasi, atau potensi sampah. Gambar Antarmuka mengelola data pengepul Jika memilih penyaringan berdasarkan wilayah maka terdapat enam pilihan wilayah yaitu semua wilayah, Surabaya Barat, Surabaya Timur, Surabaya Utara, Surabaya Selatan, Surabaya Pusat. Jika memilih penyaringan berdasarkan status keaktifan bank sampah, maka akan tampil tiga pilihan yaitu semua bank sampah, bank sampah aktif dan bank sampah tidak aktif. Jika penyaringan berdasarkan klasifikasi bank sampah, maka akan tampil enam pilihan kategori yaitu semua klasifikasi, platinum, gold, silver, blue dan white. Jika penyaringan berdasarkan potensi sampah maka akan tampil delapan pilihan kategori potensi yaitu kertas, duplex, kardus, gelas plastik, botok plastik, plastik non botol, kaca dan besi. Antarmuka melihat peta persebaran bank sampah dapat dilihat pada Gambar 4.32.

45 93 Gambar Antarmuka melihat peta persebaran Login (Sistem Online) Pengguna yang dapat mengakses fitur selain melihat peta persebaran bank sampah adalah petugas We~Hasta. Button login pada halaman melihat peta persebaran bank sampah akan mengalihkan ke halaman login. Untuk login ke dalam system online menggunakan ID petugas dan password petugas. Fitur login pada system online dapat dilihat pada Gambar Petugas yang berhasil login akan diarahkan ke menu peta Mengelola data bank sampah (Sistem online) Petugas we~hasta dapat mengelola data bank sampah dengan memilih menu bank sampah. Untuk melihat data bank sampah petugas memilih nama bank sampah. Petugas dapat mengubah data pengelola bank sampah kecuali passwordnya, menambahkan detail penilaian, menambah bank sampah baru atau mengubah data bank sampah. Pembangunan mengelola data bank sampah dapat dilihat pada Gambar 4.34.

46 94 Gambar Antarmuka login sistem online Gambar Antarmuka mengelola data bank sampah Mengelola data potensi sampah (Sistem online) Menu potensi sampah adalah menu untuk mengelola jenis sampah. Pada fitur ini, petugas We~Hasta dapat mengubah harga jenis sampah atau menambah data jenis sampah baru. Untuk mengubah jenis sampah, petugas WeHasta harus

47 95 memilih nama jenis sampah terlebih dahulu. Fitur mengelola data potensi sampah dapat dilihat pada Gambar Melihat laporan penimbangan, download dan import database (Sistem online) Petugas Wehasta memilih menu report untuk melihat laporan penimbangan, download, atau import database. Untuk melihat penimbangan suatu bank sampah, petugas memilih bank sampah dan waktu penimbangan terlebih dahulu. Petugas dapat mengunduh laporan penimbangan semua bank sampah dengan memilih button download laporan bulanan. Sedangkan untuk update database adalah dengan memilih button upload laporan bulanan. Upload laporan bulanan hanya untuk membaca file.sql. Antarmuka pada fitur melihat history penimbangan dapat dilihat pada Gambar 4.36 Gambar Antarmuka mengelola data potensi sampah

48 96 Gambar Antarmuka melihat laporan penimbangan Mengelola data petugas We~Hasta (Sistem online) Petugas we~hasta dapat mengubah atau menambah data petugas we~hasta. Petugas We~hasta hanya dapat mengubah password dari petugas yang melakukan login ke system. Petugas we~hasta yang login juga tidak dapat melihat password petugas wehasta lain. Antarmuka mengelola data petugas WeHasta dapat dilihat pada Gambar 4.37 Gambar Antarmuka mengelola data petugas

49 Export database untuk bank sampah (Sistem online) Menu export berfungsi untuk menghasil file Ms Excel yang nantinya akan digunakan untuk update database system offline. Petugas WeHasta cukup memilih nama bank sampah penerima lalu memilih button proses. Setelah proses selesai maka system akan membuat link untuk mengunduh file. Lalu petugas WeHasta cukup mengklik pada link tersebut. Antarmuka export database dapat dilihat pada Gambar 4.38 Gambar Antarmuka export database bank sampah Mengelola data pengepul (Sistem online) Petugas wehasta dapat menambah atau mengubah data pengepul. Untuk mengubah data pengepul, petugas We~Hasta harus memilih nama pengepul. Fitur mengelola data pengepul dapat dilihat pada Gambar 4.39

50 98 Gambar Antarmuka mengelola data pengepul 4.5.Evaluasi dengan Pengguna Setelah perancangan dan pembangunan pada iterasi pertama selesai, tahap berikutnya adalah evaluasi dengan pengguna. Evaluasi iterasi pertama membahas apakah sistem telah memenuhi kebutuhan pengguna. Evaluasi pertama dilakukan dalam bentuk rapat bersama pengelola bank sampah dan perwakilan We~Hasta. Evaluasi pertama ini juga merupakan bahan untuk analisis pada iterasi kedua. Hasil pada evaluasi pertama adalah bahwa pada dasarnya kebutuhan pengguna telah terpenuhi. Namun, kebanyakan pengelola bank sampah terkendala dengan fasilitas jaringan internet dan terlalu awam untuk memahami sistem berbasis web. Sebagai solusinya sistem dipisah dengan dua platform yaitu sistem offline dan sistem online. Sistem offline berbasis desktop agar lebih mudah penggunaannya bagi pengelola bank sampah. Sistem offline dapat dijalankan tanpa menggunakan koneksi internet. Sistem offline hanya digunakan oleh pengelola bank sampah. Sistem online berbasis web. Penggunaan sistem online membutuhkan

51 99 jaringan koneksi internet karena berhubungan dengan API googlemap. Sistem online dapat digunakanoleh masyarakat umum untuk melihat peta persebaran bank sampah di Surabaya. Notulensi rapat evaluasi iterasi pertama terdapat pada lampiran 2 yaitu wawancara kedua dengan pengelola bank sampah. Pada iterasi kedua, pengguna merasa puas dengan cara kerja sistem. Sistem dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Sehingga tidak terdapat perubahan pada hasil perancangan dan pembangunan iterasi kedua. 4.6.Pengembangan skala besar Setelah melakukan pembangunan prototype memenuhi kebutuhan pengguna, tahap berikutnya adalah pengembangan skala besar. Pengembangan skala besar yang dimaksud adalah penerapan sistem pada lingkungan. Sistem offline dalam bentuk file executable dan sistem online dapat diakses melalui browser di PC atau smartphone pengguna. Pengembangan skala besar untuk sistem offline adalah sebagai berikut: a. Source code dihimpun dalam bentuk satu file.jar b. Melakukan export database offline dari aplikasi phpmyadmin ke bentuk file.sql c. Melakukan instalasi aplikasi database ke PC pengelola bank sampah d. Melakukan import database dari file.sql ke aplikasi database PC pengelola bank sampah e. Menyalin file executable beserta librarynya ke PC pengelola bank sampah f. Memberikan pelatihan ke pengelola bank sampah terkait cara menggunakan sistem offline.

52 100 Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan skala besar untuk sistem online adalah sebagai berikut: a. Pembuatan sub domain sebgai server sistem online dengan menggunakan penyedia layanan subdomain idhostinger b. Mendaftarkan subdomain banksampahsurabayawehasta.esy.es c. Mengunggah directory source code sistem online ke server d. Membuat database MySQL di idhostinger e. Import database sistem online ke database di idhostinger f. Memberikan pelatihan kepada petugas bank sampah dan pengepul mengenai penggunaan sistem online untuk mengelola database bank sampah di Surabaya Evaluasi Sistem Evaluasi sistem menggunakan kuesioner dengan perwakilan LSM We~Hasta, pengelola bank sampah, dan pengepul. Evaluasi sistem dilakukan setelah melakukan simulasi penggunaan sistem dengan 2 perwakilan We~Hasta, 10 pengelola bank sampah, 2 pengepul, dan 3 masyarakat umum. Hasil jawaban seluruh responden dapat dilihat di Gambar 4.40 dan Tabel 4.2. Secara ringkas, hasil jawaban responden dari kuesioner adalah sebagai berikut: a. Seluruh responden menyatakan bahwa fitur utama sistem berjalan sesuai kebutuhan. b. End user, bank sampah, dan LSM We~Hasta menyatakan setuju bahwa sistem visualisasi data potensi bank sampah bermanfaat dalam pekerjaan, mempercepat kinerja dan meningkatkan produktivitas.

53 101 Terjadi ketimpangan di sisi sumber daya, pada saat ini pihak end user dan bank sampah sumber daya yang kecil untuk menjalankan sistem visualisasi dat apotensi bank sampah, sedangkan LSM We~Hasta memiliki sumber daya yang cukup untuk menjalankannya. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% Hasil Kuisioner Pengujian Sistem 0% End User Bank Sampah LSM We Hasta End User Bank Sampah LSM We Hasta End User Bank Sampah LSM We Hasta End User Bank Sampah LSM We Hasta End User Bank Sampah LSM We Hasta End User Bank Sampah LSM We Hasta End User Bank Sampah LSM We Hasta End User Bank Sampah LSM We Hasta End User Bank Sampah LSM We Hasta End User Bank Sampah LSM We Hasta P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Jumlah jawaban Sangat setuju Jumlah jawaban Tidak Setuju Jumlah jawaban Setuju Jumlah jawaban Sangat Tidak Setuju Gambar Grafik Hasil Kuesioner c. LSM We~Hasta, end user dan bank sampah menyatakan puas atas kinerja sistem visualisasi data potensi bank sampah di Surabaya. Ketiga stakeholder menyatakan bahwa informasi yang ditampilkan oleh sistem visualisasi data sesuai kebutuhan pengguna.

54 102 Tabel 4. 2 Rangkuman Hasil Kuesioner Pernyataan Saya merasa penggunaan Sistem visualisasi data potensi bank sampah bermanfaat dalam pekerjaan Saya merasa penggunaan Sistem visualisasi data mampu meningkatkan penyelesaian tugas lebih cepat Saya mampu meningkatkan produktivitas jika menggunakan Sistem visualisasi data potensi bank sampah Saya memiliki sumberdaya (waktu, dana, dsb) yang cukup untuk menggunakan Sistem visualisasi data potensi bank sampah Saya memiliki pengetahuan yang cukup untuk bisa menggunakan Sistem visualisasi data potensi bank sampah Terdapat orang yang membantu jika saya mengalami kesulitan dalam menggunakan Sistem visualisasi data potensi bank sampah. Saya puas terhadap Sistem visualisasi data potensi bank sampah Saya puas menggunakan Sistem visualisasi data potensi bank sampah Informasi yang ditampilkan pada Sistem visualisasi data potensi bank sampah terbaharui secara real time Sistem visualisasi data potensi bank sampah mudah dimengerti P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 % Pengguna Persentase jumlah jawaban Sangat setuju Setuju Tidak Setuju End User 40% 60% 0% 0% Bank Sampah 30% 70% 0% 0% LSM We Hasta 50% 50% 0% 0% End User 60% 40% 0% 0% Bank Sampah 20% 80% 0% 0% LSM We Hasta 0% 100% 0% 0% End User 40% 60% 0% 0% Bank Sampah 70% 30% 0% 0% LSM We Hasta 50% 50% 0% 0% End User 20% 20% 40% 20% Bank Sampah 10% 40% 50% 0% LSM We Hasta 100% 0% 0% 0% End User 0% 80% 20% 0% Bank Sampah 10% 80% 10% 0% LSM We Hasta 50% 50% 0% 0% End User 0% 40% 60% 0% Bank Sampah 20% 80% 0% 0% LSM We Hasta 50% 50% 0% 0% End User 40% 60% 0% 0% Bank Sampah 70% 30% 0% 0% LSM We Hasta 100% 0% 0% 0% End User 20% 80% 0% 0% Bank Sampah 60% 40% 0% 0% LSM We Hasta 50% 50% 0% 0% End User 20% 80% 0% 0% Bank Sampah 40% 60% 0% 0% LSM We Hasta 50% 50% 0% 0% End User 40% 60% 0% 0% Bank Sampah 60% 40% 0% 0% LSM We Hasta 100% 0% 0% 0% Sangat Tidak Setuju

ADLN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Lampiran 1. SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI... Muhammad Zaky Erdiansyah

ADLN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Lampiran 1. SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI... Muhammad Zaky Erdiansyah Lampiran 1 108 Lampiran 2 109 Lampiran 3 Wawancara 1: 11 April 2015 Nara Sumber : Heni Lestari 1. Apa kendala dalam pengelolaan bank sampah di Surabaya? Sebenarnya berjalan lancar namun kadang pihak pengelola

Lebih terperinci

Visualisasi Data Menggunakan Sistem Informasi Geografis untuk Potensi Bank Sampah di Surabaya

Visualisasi Data Menggunakan Sistem Informasi Geografis untuk Potensi Bank Sampah di Surabaya Journal of Information Systems Engineering and Business Intelligence Vol. 2, No. 1, April 2016 Visualisasi Data Menggunakan Sistem Informasi Geografis untuk Potensi di Surabaya Muhammad Zaky Erdiansyah

Lebih terperinci

ADLN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui

ADLN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki permasalahan kompleks, salah satunya adalah permasalahan sampah. Sebagai kota terbesar ke dua

Lebih terperinci

Pengumpulan Data. Analisa Data. Pembuatan Use Case,Activity dan Sequence Diagram. Perancangan Database. Bisnis Proses.

Pengumpulan Data. Analisa Data. Pembuatan Use Case,Activity dan Sequence Diagram. Perancangan Database. Bisnis Proses. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang bagian analisa dan perancangan sistem. Analisa sistem dilakukan dengan mendeskripsikan, kebutuhan perangkat lunak yang meliputi use

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Kantor Kecamatan di Kota Medan masih menggunakan daftar tabel

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 28 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang dibutuhkan untuk membangun Aplikasi Berbagi Cerita Wisata Surakata Berbasis Android yaitu meliputi hardware dan software

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya, dengan maksud mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis penentuan jumlah penduduk yang kurang mampu pada kecamatan Medan Labuhan berbasis web yang meliputi analisa

Lebih terperinci

Gambar Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Langkah Dua)

Gambar Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Langkah Dua) Gambar 4.149 Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Langkah Dua) 270 Gambar 4.150 Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Cek) 271 Gambar 4.151 Rancangan Layar Halaman Nilai Guru 272 Gambar 4.152 Rancangan Layar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai hasil dari pembahasan Sistem Informasi Geografis Lokasi Gramedia di Sumatera Utara, yang telah dibuat serta akan dipaparkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 1.1. Implementasi Sistem Pada tahap ini merupakan proses pembuatan perangakat lunak yang disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan dari Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. atau tata cara memperoleh rute pariwisata di Provinsi Jawa Barat yang sedang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. atau tata cara memperoleh rute pariwisata di Provinsi Jawa Barat yang sedang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan dilakukan untuk mengetahui bagaimana alur atau tata cara memperoleh rute pariwisata di Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 46 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Perusahaan Batalion Barbershop adalah salah satu usaha jasa perawatan rambut yang berada di Jakarta Selatan. Batalion Barbershop merupakan usaha yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam mengevaluasi suatu proses diperlukan tahap analisis untuk menguji tingkat kelayakan terhadap proses perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis pemetaan masyarakat miskin di kecamatan Medan Johor yang meliputi

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Data Flow Diagram Level 0

Gambar 3.1 Data Flow Diagram Level 0 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Ruang lingkup aplikasi Berdasarkan kebutuhan dari pengguna, pembuatan website ini ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkan informasi studio photo yang dapat dijadikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Adapun yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai hasil dari pembahasan Sistem Informasi Geografis Lokasi Rumah Makan Padang di kota medan, yang telah dibuat serta akan dipaparkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada. Analisa dilakukan agar

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah Internasional di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan, desain sistem,

Lebih terperinci

Daftar Isi Langkah-langkah untuk sorting data : Filtering Data... 9

Daftar Isi Langkah-langkah untuk sorting data : Filtering Data... 9 Daftar Isi Daftar Isi... i Pendahuluan... 1 1 Alur Sistem PDDIKTI... 1 2 Persiapan Generate Data Awal... 2 3 Cara Masuk Ke Aplikasi... 5 4 Cara Keluar Dari Aplikasi... 7 5 Cara Sorting Dan Filtering Untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCARIAN DAN PEMESANAN RUMAH KOS BERBASIS WEB DAN SMS GATEWAY STUDI KASUS KECAMATAN BEKASI SELATAN KOTA BEKASI

SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCARIAN DAN PEMESANAN RUMAH KOS BERBASIS WEB DAN SMS GATEWAY STUDI KASUS KECAMATAN BEKASI SELATAN KOTA BEKASI SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCARIAN DAN PEMESANAN RUMAH KOS BERBASIS WEB DAN SMS GATEWAY STUDI KASUS KECAMATAN BEKASI SELATAN KOTA BEKASI Disusun Oleh : Nama : RAHMAT HIDAYAT NPM : 201210227022

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Akper dan Akbid ini masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak perusahaan yang memiliki banyak kegiatan yang harus dilakukan dan untuk mengatur kegiatan tersebut bisa dilakukan secara manual atau secara online.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 56 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Hasil rancangan sistem informasi geografis letak akademi kebidanan di Kota Medan yang penulis buat sudah selesai dimana tampilan terdiri dari 2 sbagian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Cabang BRI di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Tanah dalam perspektif ekonomi merupakan suatu investasi yang mempunyai nilai tinggi dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan nilai tanah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Apotik 24 Jam di Kota Medan masih bersifat manual, banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Analisis Analisis kebutuhan bertujuan untuk menentukan kebutuhan yang diperlukan pada sebuah aplikasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Analisis Analisis kebutuhan bertujuan untuk menentukan kebutuhan yang diperlukan pada sebuah aplikasi. 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Analisis Analisis kebutuhan bertujuan untuk menentukan kebutuhan yang diperlukan pada sebuah aplikasi. Analisis kebutuhan juga berfungsi sebagai bagaimana

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS MASALAH Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, berita tersebar ke khalayak luas melalui media kabar berkala seperti surat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Sebuah sistem informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Proses Bisnis Dari hasil observasi di lembaga Indonesia College, proses bisnis bimbingan privat di

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Proses Bisnis Dari hasil observasi di lembaga Indonesia College, proses bisnis bimbingan privat di BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan 3.1.1 Proses Bisnis Dari hasil observasi di lembaga Indonesia College, proses bisnis bimbingan privat di lembaga Indonesia College adalah sebagai berikut: 1. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisa Sistem Event kebudayaan merupakan acara yang diselenggarakan dengan tujuan untuk melestarikan kebudayaan daerah. Pelaksanaan event kebudayaan di Jawa

Lebih terperinci

Daftar Isi Langkah-langkah untuk sorting data : Filtering Data... 9

Daftar Isi Langkah-langkah untuk sorting data : Filtering Data... 9 Daftar Isi Daftar Isi... i Pendahuluan... 1 1 Alur Sistem PDDIKTI... 1 2 Persiapan Generate Data Awal... 2 3 Cara Masuk Ke Aplikasi... 6 4 Cara Keluar Dari Aplikasi... 7 5 Cara Sorting Dan Filtering Untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Pesantren Di Kota Medan. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan dan Penjurusan Untuk Peserta Didik Baru Online yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan dari Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui informasi tentang lokasi dan letak dari depo kontainer yang ada di kota Medan, Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Baby Shop di Kota Medan. Adapun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan dalam memberikan informasi tentang lokasi Bengkel Resmi Honda pada CV. Indako Trading Co masih

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Travel merupakan suatu agen yang melayani persoalan tiketing seperti pesawat terbang, kapal laut dan juga kereta api. Travel ini sudah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Perkembangan website sudah sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia terutama sebagai ladang bisnis yang sangat menggiurkan dan sangat menjanjikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 36 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Perancangan aplikasi E-Learning ini membahas seputar materi Microsoft Word 2003. Setiap penjelasan disertai dengan arahan berupa suara untuk melanjutkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN BAB III PERANCANGAN PENELITIAN 3.1 Peralatan Pendukung Peralatan pendukung dalam pembuatan aplikasi berbasis website terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan dari Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Kota medan memiliki jumlah penduduk yang tidak sedikit, dimana mayoritas penduduk kota Medan sekarang ialah Suku Jawa, Melayu dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Pemetaan Daerah Daerah Lokasi Aman Banjir Dikota Medan Berbasis Web, masih bersifat manual, yaitu untuk pencarian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem Informasi lokasi rawan narkoba di kota Medan adalah menggambarkan lingkungan rawan narkoba yang harus dihindari oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Dalam pembuatan aplikasi digunakan alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan pembuatan aplikasi. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan untuk membuat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mendapati beberapa kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang

Lebih terperinci

Bab 4. Implementasi dan Evaluasi. Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, aplikasi yang dibuat

Bab 4. Implementasi dan Evaluasi. Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, aplikasi yang dibuat 152 Bab 4 Implementasi dan Evaluasi 4 Implementasi dan evaluasi 4.1 Implementasi Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, aplikasi yang dibuat diharapkan dapat menjadi solusi pada perancangan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN Perancangan Algoritma Algoritma shortest path (Haversine formula)

BAB 4 PERANCANGAN Perancangan Algoritma Algoritma shortest path (Haversine formula) BAB 4 PERANCANGAN 4.1. Perancangan Algoritma 4.1.1 Algoritma shortest path (Haversine formula) Algoritma shortest path akan menghasilkan persamaan penting dalam sistem navigasi, nantinya haversine formula

Lebih terperinci

BAB III DATA METODE PENELITIAN. berupa perangkat keras dan perangkat lunak. a. Sistem operasi windows 8.1.

BAB III DATA METODE PENELITIAN. berupa perangkat keras dan perangkat lunak. a. Sistem operasi windows 8.1. BAB III DATA METODE PENELITIAN 1.1 Alat Alat yang digunakan untuk membuat website dalam penelitian ini berupa perangkat keras dan perangkat lunak. 1.1.1 Perangkat Keras a. Laptop b. Mouse 1.1.2 Perangkat

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN ACCESSORIES HANDPHONE BERBASIS WEB DI KONTER PRADANA CELLULAR BUSSINESS

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN ACCESSORIES HANDPHONE BERBASIS WEB DI KONTER PRADANA CELLULAR BUSSINESS PERANGKAT LUNAK PENJUALAN ACCESSORIES HANDPHONE BERBASIS WEB DI KONTER PRADANA CELLULAR BUSSINESS 1 Charel Samuel Matulessy,S.T.M.Kom 2 Asep Indra Hidayat 1 Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA 2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Dalam pembangunan sistem, penelitian menggunakan model Software Development Life Cycle). Model-model yang digunakan pada SDLC yaitu : a) Waterfall, b)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Deskripsi Umum Perangkat Lunak Sistem informasi kost di sekitar Universitas Sebelas Maret ini memberikan informasi tentang kost kepada mahasiswa Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Rawan Kejahatan di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA. Angga Indrajaya /

WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA. Angga Indrajaya / WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Angga Indrajaya / 1027014 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,. Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. No

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan program Sistem Informasi Manajemen Stock Pada Rumah Sakit Umum Kabupaten

Lebih terperinci

7.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

7.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv PRAKATA...... v DAFTAR ISI...... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xvi INTISARI... xvii ABSTRACT...... xviii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun tampilan hasil dari sistem informasi geografis lokasi gedung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun tampilan hasil dari sistem informasi geografis lokasi gedung BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. TampilanHasil Adapun tampilan hasil dari sistem informasi geografis lokasi gedung bioskop di Medan adalah sebagai berikut: IV.1.1. Tampilan Menu User IV.1.1.1.Tampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari pembuatan Sistem Informasi Geografis Lokasi Yang Terkena Dampak Bencana Gunung Sinabung Berbasis Web

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis tempat pelayanan dan rehabilitasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 37 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis lokasi wedding solution

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi. Pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Taman Kanak kanak Di Daerah Medan Marelan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

CATATAN KERJA DOKTER IGD

CATATAN KERJA DOKTER IGD CATATAN KERJA DOKTER IGD ANALISA DAN DESAIN PERANGKAT LUNAK KELOMPOK 6 NABILAH SHOFIANI (5213100051) HEMAS MASELVA PUTRI (5213100191) DWI NUR AMALIA (5213100506) KELAS ADPL D LATAR BELAKANG Rekam medis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian lokasi objek wisata di Pulau Nias memiliki kendala mengenai informasi lokasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana analisa dan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dijalankan. Pada tahap ini perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan saat ini adalah sebagai berikut : III.1.1. Analisa Input Input dari sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Distro Online Berbasis Web yang dibangun: 1. Tampilan Halaman Beranda Halaman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Adapun yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai hasil dari pembahasan Sistem Informasi Geografis Letak Persebaran Outlet Blackberry TAM wilayah kota Medan, yang telah dibuat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis lokasi supermarket Irian di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam bentuk website maupun dalam bentuk aplikasi android pada sisi klien.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam bentuk website maupun dalam bentuk aplikasi android pada sisi klien. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Berikut ini akan dijelaskan tampilan hasil program baik hasil program dari sisi admin dalam bentuk website maupun dalam bentuk aplikasi android pada sisi klien.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Analisa sistem adalah metode untuk menemukan kelemahan-kelemahan sistem guna memperoleh gambaran terhadap sistem yang akan dikembangkan sehingga dapat diusulkan perbaikkannya.

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM PENGELOLAAN DATA TRANSAKSI BANK SAMPAH. Jl. Kalisahak No 28 Komplek Balapan Yogyakarta

KONSEP SISTEM PENGELOLAAN DATA TRANSAKSI BANK SAMPAH. Jl. Kalisahak No 28 Komplek Balapan Yogyakarta KONSEP SISTEM PENGELOLAAN DATA TRANSAKSI BANK SAMPAH Erfanti Fatkhiyah 1, Annisaa Utami 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, IST AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak No 28 Komplek

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Kantor Lurah Daerah Kecamatan Medan Labuhan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Analisis Metode analisis yang akan digunakan adalah metode aliran data, metode ini memmiliki konsep yaitu bagaimana data mengalir sesuai dengan struktur model

Lebih terperinci

APLIKASI PENGINGAT AGENDA BERDASARKAN LOKASI DENGAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) BERBASIS ANDROID

APLIKASI PENGINGAT AGENDA BERDASARKAN LOKASI DENGAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) BERBASIS ANDROID APLIKASI PENGINGAT AGENDA BERDASARKAN LOKASI DENGAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) BERBASIS ANDROID Ahmad Habib, Skom., MM., Achmad Dicky Wibowo TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Permasalahan Keputusan selama ini yang dilakukan oleh Toko Buku Sembilan Wali Medan untuk menentukan buku apa saja yang paling potensial dijual berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Perancangan Sistem Cara kerja sistem

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Perancangan Sistem Cara kerja sistem 44 BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Sistem Sistem yang dibuat yaitu suatu aplikasi bantu dalam mengupdate keberadaan barang client. Selain sistem tracing yang sudah tersentralisasi kelebihan lainnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), masih bersifat manual, yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 31 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), belum memiliki sebuah sistem informasi yang terprogram, belum adanya aplikasi khusus yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Infrastruktur Aplikasi Verifikasi Warkat Berbasis Website Setelah melakukan analisis dan perancangan diharapkan agar aplikasi yang telah dibuat dapat menjadi solusi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis lokasi pemasaran produk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN. yang jelas untuk perbaikan ataupun pengembangan dari suatu sistem.

BAB III ANALISA DAN DESAIN. yang jelas untuk perbaikan ataupun pengembangan dari suatu sistem. 27 BAB III ANALISA DAN DESAIN Analisis sistem digunakan untuk melakukan penguraian terhadap suatu sistem informasi secara nyata yang bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap masalah yang mungkin

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Transmisi TVRI Di Sumatera Utara yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM DAN EVALUASI. perancangan diagram UML (use case, activity, class, dan sequence), perancangan

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM DAN EVALUASI. perancangan diagram UML (use case, activity, class, dan sequence), perancangan 41 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Sistem Hal-hal yang akan dilakukan dalam perancangan aplikasi antara lain : perancangan diagram UML (use case, activity, class, dan sequence), perancangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN DESAIN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN DESAIN BAB IV ANALISA PERANCANGAN DESAIN 4.1 Perancangan Antar Muka Perancangan dilakukan untuk menggambarkan, merencanakan, dan membuat sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis yang berjalan pada sistem ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Perancangan Objek Di Kota Medan Berbasis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM`

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM` 3.1 Analisis Masalah BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM` Pada dasarnya perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang mengelola suatu resiko. Dikarenakan mengelola resiko tersebut, perusahaan asuransi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Geografis Pos Polisi Penertiban Lalu Lintas Kota Medan. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis

Lebih terperinci

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI PROGRAM

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI PROGRAM BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi.

Lebih terperinci