ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN JASA ANGKUTAN LAUT PADA KM. ALITA EKSPRESS RUTE BENGKALIS PEKANBARU SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN JASA ANGKUTAN LAUT PADA KM. ALITA EKSPRESS RUTE BENGKALIS PEKANBARU SKRIPSI"

Transkripsi

1 1 ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN JASA ANGKUTAN LAUT PADA KM. ALITA EKSPRESS RUTE BENGKALIS PEKANBARU SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah-satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Lengkap (S1) pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau U N IV E R S ITA S IS L A M R IA U P E K AN B A R U OLEH ABDUL RAHMAN NPM : MANAJEMEN/ S1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2011

2 2 ABSTRAK ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN JASA ANGKUTAN LAUT PADA KM. ALITA EKSPRESS RUTE BENGKALIS PEKANBARU Penelitian bertujuan untuk mengetahui kepuasan pelanggan terhadap jasa angkutan laut pada KM. Alita Ekspress Rute Trayek Bengkalis Pekanbaru, dan kebijakan perusahaan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap jasa angkutan laut tersebut. Adapun perumusan masalah penelitian adalah Bagaimana tingkat kepuasan pelanggan jasa angkutan laut pada KM. Alita Ekspress Rute Bengkalis Pekanbaru? Data penelitian terdiri dari data primer yang diperoleh melalui kuisioner dan wawancara, serta data sekunder yang diperoleh dari lokasi tempat penelitian dilaksanakan. Populasi penelitian adalah seluruh pelanggan jasa angkutan laut pada KM. Alita Ekspress, sedangkan Sampel penelitian ditentukan sebanyak 100 orang pelanggan, dengan cara accidental sampling. Kemudian dilakukan analisis data secara deskriptif terhadap data penelitian yang telah diperoleh. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kepuasan pelanggan terhadap jasa angkutan laut pada KM. Alita Ekspress secara keseluruhan masih belum maksimal, yang mana kenyataan pelayanan yang diterima lebih rendah dibandingkan dengan harapan pelanggan terhadap layanan jasa yang diberikan perusahaan. Adapun kebijakan yang diterapkan perusahaan dalam upaya meningkatkan kepuasan pelanggan jasa angkutan laut pada KM. Alita Ekspress adalah dengan peningkatan kualitas pelayanan serta pengendalian kualitas pelayanan. Peningkatan kualitas pelayanan dilakukan dengan cara meningkatkan mutu dan kelengkapan sarana pelayanan, serta peningkatan kualitas layanan. Kata kunci : kepuasan pelanggan.

3 3 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan karunia serta hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, untuk memenuhi salah-satu syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Lengkap (S-1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau Pekanbaru. Skripsi ini menganalisis kepuasan pelanggan, dengan judul penelitian: Analisis Kepuasan Pelanggan Jasa Angkutan Laut pada KM. Alita Ekspress Rute Bengkalis Pekanbaru. Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bimbingan, pengarahan serta motivasi dari berbagai pihak, oleh karenanya penulis mengucapkan terima kasih yang setinggitingginya, terutama kepada : 1. Bapak Drs. Syamri Syamsuddin, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau Pekanbaru. 2. Ibu Eva Sundari, SE., MM., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau Pekanbaru. 3. Bapak Suyadi, SE., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I, yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

4 4 4. Ibu Susie Suryani, SE., M.M., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan arahan dan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau Pekanbaru, dan segenap staf/ pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau Pekanbaru. 6. Juga buat rekan-rekan sekalian yang telah memberikan dorongan kepada penulis selama menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi ini, dan semoga segala kebaikan yang telah diberikan mendapatkan pahala dari Allah SWT, dan semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan suatu manfaat, Amin ya robbal alamin. Pekanbaru, 31 Maret 2011 Penulis, Abdul Rahman

5 5 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iv vi vii viii BAB I. : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan BAB II : TELAAH PUSTAKA HIPOTESA 2.1. Pengertian Jasa Kualitas Jasa Kepuasan Pelanggan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Pengukuran Kepuasan Pelanggan Penelitian Terdahulu Hipotesis Variabel Penelitian... 37

6 6 BAB III : METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Jenis dan Sumber Data Populasi dan Sampel Teknik Pengumpulan Data Analisis Data BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan Aktivitas Perusahaan BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Identitas Responden Analisis Kepuasan Pelanggan Analisis Rata-rata Hasil Kuisioner Tentang Kenyataan Pelayanan dan Harapan Pelanggan Analisis Deskriptif Kepuasan Pelanggan Pembahasan Kepuasan Pelanggan Jasa Angkutan Laut pada KM. Alita Ekspress Kebijakan Perusahaan dalam Meningkatkan Kepuasan Pelanggan BAB VI : PENUTUP 6.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... 85

7 7 DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Halaman Kapasitas dan Target Perkembangan Penjualan Jasa Speed Boat Pada KM. Alita Express Tahun Tabel 1.2. Jadwal keberangkatan Speed Boat KM. Alita Express... 6 Tabel 2.1. Operasional Variabel Tabel 5.1. Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pelanggan Tabel 5.2. Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan Pelanggan Tabel 5.3. Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Umur Pelanggan Tabel 5.4. Pendapat Responden Tentang Kondisi Fisik Armada Kapal Tabel 5.5. Tabel 5.6. Tabel 5.7. Tabel 5.8. Tabel 5.9. Tabel Tabel Tabel Tabel Pendapat Responden Tentang Fasilitas Ruang Tunggu Penumpang Kapal Pendapat Responden Tentang Akses Komunikasi Terhadap Pelanggan Pendapat Responden Tentang Akses Komunikasi Terhadap Pelanggan Pendapat Responden Tentang Layanan Pemesanan Tiket Perjalanan Kepada Pelanggan Pendapat Responden Tentang Penetapan Harga Tiket Perjalanan Pendapat Responden Tentang Ketepatan Jam Keberangkatan/ Tiba Kapal Pendapat Responden Tentang Kesigapan Petugas Kapal dalam Melayani Penumpang Pendapat Responden Tentang Perhatian Terhadap Keluhan Penumpang Pendapat Responden Tentang Kesigapan Pekerja Menangani Keluhan Pelanggan Pelanggan Tabel Pendapat Responden Tentang Keramah-tamahan dan Kesopanan Petugas Kapal Terhadap Penumpang Tabel Pendapat Responden Tentang Kepedulian Perusahaan Terhadap Keselamatan/ Kenyamanan Perjalanan Penumpang. 75

8 8 Tabel Rekapitulasi Tanggapan Responden Tentang Kenyataan Pelayanan (X) pada Jasa Angkutan Laut KM. Alita Ekspress.. 77 Tabel Rekapitulasi Tanggapan Responden Tentang Harapan Pelanggan (Y) pada Jasa Angkutan Laut KM. Alita Ekspress.. 78

9 9 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar II.1. : Konsep Kepuasan Pelanggan Gambar II.2. : Penyebab Utama Tidak Terpenuhinya Kepuasan Pelanggan Gambar II.3. : Pengaruh Harapan Terhadap Kepuasan Gambar IV.1. : Struktur Organisasi PT. Sumber Bahari Indah... 45

10 10 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. : Kuisioner Penelitian : Hasil Kuisioner Tentang Kenyataan Pelayanan (X) : Hasil Kuisioner Tentang Harapan Pelanggan (Y) : Foto Lokasi Penelitian

11 11 LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI Nama : Abdul Rahman NPM : Jurusan : Manajemen/ S1 Fakultas : Ekonomi Universitas Islam Riau Pekanbaru Judul Penelitian : Analisis Kepuasan Pelanggan Jasa Angkutan Laut pada KM. Alita Ekspress Rute Bengkalis Pekanbaru Disetujui Oleh : Pembimbing I Susie Suryani, SE., M.M. Pembimbing II Suyadi., SE., M.Si.

12 12 Jurusan Dekan Ketua Drs. Syamri Syamsuddin, M.Si. Eva Sundari, SE., M.M.

13 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan usaha bisnis selalu mengalami persaingan untuk memasarkan produk baik produk berupa barang maupun jasa. Persaingan dalam pemasaran suatu produk barang dan jasa terjadi karena faktor di luar perusahaan antara lain seperti masuknya produk baru, ancaman produk pengganti, tawarmenawar pembeli, serta faktor tawar-menawar pemasok. Persaingan bisa saja terjadi baik diantara para pesaing perusahaan-perusahaan yang memasarkan produk barang/ jasa sejenis mapun tidak yang sejenis. Keberhasilan suatu perusahaan untuk mampu bersaing dan meraih pangsa pasar yang sebesarbesarnya tergantung dari kemampuan perusahaan memasarkan produk dengan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk menghadapi persaingan yang cenderung semakin meningkat dewasa ini, maka setiap perusahaan harus mampu menciptakan keunggulan kompetitif dari produk barang dan jasa yang ditawarkannya. Keunggulan produk suatu perusahaan dapat diperoleh dari kualitas yang dimiliki produk tersebut. Semakin baik kualitas produk yang disajikan perusahaan, maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan untuk mengungguli persaingan dengan produk perusahaan lainnya.

14 14 Pada umumnya konsumen lebih suka memilih dan menggunakan produk barang dan jasa yang akan memberikan kemanfaatan relatif lebih besar. Oleh sebab itu pilihan produk yang menentukan keputusan pembelian oleh para konsumen juga dipengaruhi oleh sejauh mana produk yang ditawarkan mampu memberikan manfaat atau kepuasan bagi konsumen. Kepuasan yang diperoleh kalangan konsumen setelah menggunakan suatu produk barang maupun jasa adalah nilai relatif antara kenyataan tentang manfaat yang mereka peroleh dengan yang mereka harapkan dari produk tersebut. Jadi, apabila kualitas produk yang dirasakan atau diperoleh semakin mendekati kenyataan dengan yang diharapkan maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan konsumen pengguna jasa. Dengan meningkatnya aktivitas pembangunan di segala bidang khususnya di bidang ekonomi, maka sarana angkutan sebagai salah satu mata rantai perekonomian negara juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. Pada saat sekarang ini dan dimasa mendatang jasa angkutan merupakan salah satu bentuk jasa yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, baik itu dari kalangan umum, pemerintah maupun perusahaan-perusahaan industri. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk dengan segala aktivitas ekonomi tersebut, maka kebutuhan masyarakat akan alat transportasi kian meningkat pula, demikian pula halnya di Propinsi Riau. Dengan wilayahnya yang sebagian besar terdiri dari perairan serta banyak pulau-pulau, maka permintaan akan jasa angkutan laut di daerah ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu, bidang usaha jasa angkutan laut di daerah ini cukup pesat pertumbuhannya dan cukup potensil untuk dikelola.

15 15 Propinsi Riau sebagai salah satu propinsi yang memiliki ciri khusus dibandingkan dengan propinsi lainnya, dimana wilayahnya meliputi daratan dan perairan yang cukup luas yang meliputi sungai dan perairan laut. Dengan kondisi wilayah yang demikian, maka dibutuhkan sarana transportasi yang memadai untuk menjangkau daerah-daerah wilayah Propinsi Riau, untuk mencapai daerah yang satu ketempat tujuan yang lainnya diperlukan sarana transportasi perairan seperti ferry, kapal pompong, speed boat dan lain-lainnya. Transpotasi atau pengangkutan merupakan salah satu kebutuhan yang sagat penting saat ini. Semakin baiknya sarana transportasi bagi suatu daerah maka akan semakin baik pula pembanguna didaerah tersebut. hal ini akan membawa kebaikan taraf hidup masyarakat daerah yang bersangkutan. Pada umumnya, transportasi mencakup bidang yang sanggat luas, hampir keseluruh segi kehidupan manusia tidak terlepas dari keperluan akan transportasi tersebut. Transportasi tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan majunya tinggkat pemikiran budaya manusia itu sendiri, sebab kehidupan yang maju ditandai oleh mobilitas yang memungkinkan tersedianya fasilitas transportasi yang cukup memadai setiap saat. Salah satu jenis transportasi adalah trasportasi perairan yang mencakup sungai, danau dan laut. Pentingnya transportasi ini bagi masyarakat di Propinsi Riau khususnya di daerah Kabupaten Bengkalis akan membantu aktifitas yang dilakukan sehari-hari oleh masyarakat setempat. Selain dapat mengangkut penumpang dan barang dari suatu tempat ketempat yang lainnya, juga dapat mempelancar kegiatan perdagangan di Bengkalis. Adapun perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan transportasi laut di daerah ini diantaranya adalah

16 16 PT. Sumber Bahari Indah, yang mengoperasikan armada KM. Alita Express. Perusahaan ini berdiri didasari oleh tingginya minat konsumen yang membutuhkan dan mengunakan sarana transportasi laut untuk tujuan keberangkatan dari Bengkalis ke Pekanbaru dan sebaliknya, yang dinilai lebih efektif jika penggunaan transportasi air dibanding dengan transportasi darat. Apabila menggunakan trasportasi darat membutuhkan waktu ±5 jam perjalanan, sedangkan menggunakan speed boat hannyan membutuhkan waktu ±3,30 jam dan pelanggan dapat sampai tepat pada waktunya. Dari segi perbedaan waktu, harga, serta kenyamanan yang diberikan pada jasa speed boat tersebut, kosumen dapat menghemat biaya dan sampai tepat pada waktunya. Untuk menjalankan aktifitasnya, KM. Alita Express mengoperasikan 2 unit speed boat dengan kapasitas tempat duduk untuk 49 orang penumpang. Untuk lebih jelasnya kapasitas dan perkembangan penjualan jasa transportasi speed bota pada KM. Alita Express dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1.1. Kapasitas dan Target Perkembangan Penjualan Jasa Speed Boat Pada KM. Alita Express Tahun Tahun Jumlah Armada Beroperasi Kapasitas (Tempat Duduk) Target Penjualan (Tempat Duduk) Realisasi Penjualan (Tempat Duduk) Persentase Penjualan (%) x 49 = , x 49 = , x 49 = , x 49 = , x 49 = , x 49 = ,93 Sumber : KM. Alita Express

17 17 Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahi bahwa KM. Alita Express dalam menjalankan kegiatan usaha memberikan pelayanan jasa angkutan speed boat mengoperasikan 2 unit armada speed boat yang dimiliki, dengan kapasitas maksimal 98 orang penumpang perhari untuk trayek Bengkalis Pekanbaru dan 98 orang penumpang perhari untuk trayek Pekanbaru Bengkalis. Dari data tabel di atas diketahui bahwa pada tahun 2004 realisasi penjualan jasa speed boat sebesar tempat duduk dengan target penjualan sebesar tempat duduk dan dengan persentase 79,47%. Pada tahun 2005 penjualan mengalami peningkatan sebesar tempat duduk dengan target penjualan sebesar tempat duduk dan dengan persentase 79,41%. Pada tahun 2006 penjualan mengalami penurunan sebesar tempat duduk dengan target penjualan sebesar tempat duduk dan dengan persentase penjualan sebesar 76,69%. Pada tahun 2007 penjualan mengalami peningkatan sebesar tempat duduk dengan target penjualan sebesar tempat duduk dan dengan persentase penjualan sebesar 77,15%. Pada tahun 2008 penjualan mengalami peningkatan sebesar tempat duduk dengan target penjualan sebesar tempat duduk dan dengan persentase penjualan sebesar 79,57%. Kemudian pada tahun 2009 realisasi penjualan jasa mengalami peningkatan lagi sebesar tempat duduk dengan target penjualan sebesar tempat duduk dan dengan persentase penjualan sebesar 77,93%. Dari data tabel diatas dapat dikatakan bahwa tingkat penjualan jasa yang dicapai KM. Alita Express selama periode tahun adalah berfluktuasi. Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa realisasi penjualan jasa perusahaan mengalami penurunan penjualan pada tahun Hal ini dikarenakan adanya perusahaan pesaing yang menjual jasa angkutan yang sama dan dengan harga

18 18 yang relatif sama pula. Dalam hal ini perusahaan perlu meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan dan keselamatan penumpang dan perlu mengamati peluang pasar untuk jasa angkutan speed boat ini. Dalam kegiatan operasional yang dilaksanakan terlihat bahwa pihak manajemen perusahaan berusaha agar konsumen yang menggunakan jasa angkutan laut KM. Alita Express memperoleh suatu kepuasan sehingga konsumen tetap menggunakan kembali sarana angkutan tersebut atau tidak beralih ke penyedia jasa angkutan lain. Untuk itu pihak perusahaan berupaya menjaga kesetabilan harga dalam melayani pelanggan dengan menetapkan tarif tiket sebesar Rp ,- untuk satu kali keberangkatan tujuan trayek Bengkalis- Pekanbaru. Adapun fasilitas yang disediakan pada speed boat KM. Alita Express adalah ruangan berpendingin (AC) serta terjaga kebersihannya; tempat duduk yang nyaman; sarana hiburan seperti televisi dan DVD player; toilet, dan njuga disediakan minuman ringan bagi para penumpang. Disamping itu pihak KM. Alita Express juga berupaya untuk menerapkan jam keberangkatan tepat waktu dan tiba di tempat tujuan sesuai dengan waktu yang ditentukan sebagai berikut : Tabel 1.2. Jadwal keberangkatan Speed Boat KM. Alita Express Jadwal Keberangkatan Trip Bengkalis - Pekanbaru Pekanbaru - Bengkalis Trip I Jam wib Jam wib Trip II Jam wib Jam wib Sumber : KM. Alita Express Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jadwal keberangkatan terdiri dari 2 trip keberangkatan dengan waktu yang berbeda-beda baik untuk trayek

19 19 Bengkalis - Pekanbaru maupun trayek Pekanbaru-Bengkalis. Dengan jadwal keberangkatan yang telah dipersiapkan ini dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan dapat meningkatkan jasa penjualan angkutan speed boat pada KM. Alita Express. Adapun perusahaan jasa angkutan pesaing KM. Alita Express yaitu perusahaan jasa angkutan dalam bidang yang sama seperti KM. Terubuk Express dan KM. Bengkalis Express. Dengan tarif tiket yang relatif sama, dan dengan tujuan trayek yang sama, maka dengan demikian terjadi persaingan yang ketat pada faktor lain seperti persaingan dalam hal kualitas pelayanan pelanggan serta aktivitas promosi yang dilakukan perusahaan. Dalam hal kualitas pelayanan KM. Alita Express terlihat relatif lebih dibandingkan perusahaan pesaing, yang mana pada speed boat ini tidak tersedia seperti televisi/ DVD yang cukup penting sebagai sarana hiburan bagi para penumpang. Sarana transportasi baik darat, laut mapun udara merupakan suatu mata rantai penghubung, yang sangat menunjang kegiatan utuk tercapainya pengalokasian sumber-sumber ekonomi secara optimum. Untuk itu jasa angkutan harus cukup tersedia agar semua sektor dapat berjalan dengan lancar. Untuk mendukung kegiatan manusia dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari dibutuhkan suatu alat yang dapat memperlancar kegiatan manusia, alat tersebut adalah transportasi. Pengangkutan tidak lagi dipandang sebagai sektor yang memberikan pelayanan semata, tetapi telah menjadi partner dari kegiatan-kegiatan ekonomi umumnya.

20 20 Transportasi dapat didefinisikan sebagai Perpindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. 1. Pengertian pengangkutan mengandung hal-hal berikut, yaitu adanya muatan yang diangkut; tersedianya kendaraan sebagai alat angkutan dan; adanya jalan yang dilalui alat angkutan tersebut. 2) Dengan demikian trasportasi atau angkutan dapat digolongkan sebagai suatu usaha produksi yang memberikan jasa untuk proses perpindahan muatan atau penumpang. Dengan adanya transportasi maka dapat diadakan pemindahan barang-barang tersebut dan akan lebih bermanfaat. Oleh karena itu, transportasi adalah suatu fungsi yang mempunyai tugas pelayanan untuk menjamin bahwa barang atau orang yang tepat berada di suatu tempat pada saat yang tepat. Jasa angkutan yang komprehensif adalah yang bersifat menyeluruh dan saling terkait antar faktor pendukungnya, di antaranya faktor keselamatan dan keamanan, kenyamanan, ketepatan waktu dan kepercayaan yang merupakan faktor keberhasilan suatu usaha jasa angkutan. Transportasi atau pengangkutan merupakan hal yang memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat karena pengangkutan merupakan unsur yang terpenting dan hampir semua kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat melibatkan atau menggunakan pengangkutan. Dalam rangka pembangunan nasional masa kini dan masa yang akan datang, maka keberadaan sarana pengangkutan umum memegang peranan yang 1 Drs. H.M.N. Nasution, MS, Tr, Manajemen Transportasi, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 1996, hal. 1 2) Muchtaruddin Siregar, Beberapa Masalah Ekonomi, BPFE Universitas Indonesia, Jakarta, 1989, Hal. 15.

21 21 sangat penting. Barang-barang harus diangkut dari satu daerah ke daerah lainnya agar barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Demikian pula orang seringkali bepergian dari satu daerah ke daerah lainnya guna memenuhi kebutuhannya, seperti mencari pekerjaan, menjual atau membeli barang, berkunjung ke suatu tempat ataupun hanya pergi rekreasi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut berbagai jenis usaha angkutan umum yang ada seperti kereta api, bus, metro mini, taksi, kapal laut, dan pesawat udara satu sama lainnya saling menawarkan jasa angkutan kepada masyarakat. Bertitik tolak dari uraian latar belakang di atas, maka untuk menganalisis kepuasan pelanggan terhadap jasa angkutan laut menggunakan kapal motor, maka penulis bermaksud melaksanakan penelitian dan kemudian mendeskripsikannya dalam bentuk penulisan skripsi dengan judul : Analisis Kepuasan Pelanggan Jasa Angkutan Laut pada KM. Alita Ekspress Rute Bengkalis Pekanbaru Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan tersebut, dapatlah dirumuskan permasalahan penelitian ini, yaitu : Bagaimana tingkat kepuasan pelanggan jasa angkutan laut pada KM. Alita Ekspress Rute Bengkalis Pekanbaru? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kepuasan pelanggan terhadap jasa angkutan laut pada KM. Alita Ekspress Rute Trayek Bengkalis Pekanbaru.

22 22 2. Untuk mengetahui kebijakan perusahaan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap jasa angkutan laut KM. Alita Ekspress. b. Manfaat Penelitian Penelitian diharapkan bermanfaat untuk : 1. Bahan pertimbangan atau masukan bagi perusahaan dalam melaksanakan kebijakan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan serta penjualan produknya. 2. Meningkatkan wawasan penulis melalui penelitian serta sebagai penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan. 3. Referensi maupun sumber informasi bagi peneliti selanjutnya dalam bidang atau permasalahan yang sama Sistematika Penulisan Penulisan skripsi hasil penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bagian ini diurakan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan skripsi hasil penelitian. BAB II : TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESA

23 23 Bagian ini menyajikan telaah pustaka tentang konsep dan teori-teori yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan serta faktor-faktor yang mempengaruhi, sehingga dapat mengajukan hipotesis serta variabel penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bagian ini dikemukakan tentang lokasi penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan serta analisis data. BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pada bagian ini dijelaskan secara singkat tentang gambaran umum perusahaan, struktur organisasi serta aktivitas perusahaan. BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dikemukakan hasil penelitian dan analisis kepuasan pelanggan jasa angkutan laut pada KM. Alita Ekspress. BAB VI : PENUTUP Bagian ini menyajikan kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang dianggap perlu untuk penyempurnaan kegiatan operasional perusahaan serta untuk meningkatkan kepuasan pelanggan serta di masa mendatang.

24 24 BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESA 2.1. Pengertian Jasa Usaha di bidang angkutan laut yang menggunakan alat transportasi kapal motor sebagaimana yang dikelola oleh KM. Alita Ekspress adalah suatu jenis usaha di bidang jasa. Menurut Kotler pengertian jasa adalah : Kegiatan, aktivitas atau manfaat yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang tidak tampak dan tidak nyata dalam kepemilikannya. Produksinya mungkin terikat atau tidak dengan produk fisik.3) Sementara itu Leonard L. Berry, seperti dikutip Zeithaml dan Bitner (1996), mendefinisikan jasa itu sebagai deeds (tindakan, prosedur, aktivitas); proses-proses, dan unjuk kerja yang intangible.4) 3) Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol), Alih Bahasa : Hendra Teguh, SE., Ak., dan Ronny A. Rusli, SE, Ak., Prenhallindo, Jakarta, 1997, hal ) Drs. Yazid, Pemasaran Jasa : Konsep dan Implementasi, Cetakan Pertama, Ekonisia Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta, 1999, hal. 1.

25 25 Sedangkan pengertian jasa menurut pendapat Fandy Tjiptono adalah sebagai berikut: aktivitas, manfaat/kepuasan yang ditawarkan untuk dijual, misalnya adalah jasa dokter, jasa bengkel, jasa travel biro, dan lain-lain. Kemudian pendapat lainnya mengenai pengertian jasa menyatakan bahwa : Jasa adalah barang yang tidak kentara (intangible product) yang dibeli dan dijual di pasar melalui transaksi pertukaran yang selalu menguntungkan.6) Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jasa adalah suatu produk tidak berwujud yang diproduksi dan dipasarkan kepada konsumen penguna jasa, yang mana produknya dihasilkan bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan pelayanan. Produk jasa tidak dapat disimpan atau dijadikan persediaan. Kualitas produk jasa sangat tergantung dari proses penyampaiannya kepada para konsumen pengguna jasa. Secara umum jasa dapat dibedakan menjadi 2 (dua) golongan utama, yaitu : 7) a. Jasa Industri (industry service) Merupakan jasa yang diberikan dari organisasi dalam lingkungan yang luas termasuk pengolahan, pertambagan, pertanian, perhubungan, organisasi non laba dan pemerintah. b. Jasa Konsumen (consumer service) Merupakan jasa yang banyak dipergunakan secara luas dalam masyarakat, antara lain : 6) hal. 15. hal ) Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa. Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 2004, hal. 6. Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta, 2000, Drs. Basu Swastha, DH, MBA, Azas-azas Marketing, Liberty, Yogyakarta, 1991,

26 26 - Jasa konsumen (consumer service) - Jasa shoping (shoping service) - Jasa spesial (special service). Usaha transportasi atau pengangkutan merupakan bidang usaha yang menyediakan pelayanan jasa, baik untuk jasa pengangkutan barang maupun penumpang dari suatu tempat hingga ke tempat tujuan yang diinginkan dengan suatu tarif angkutan yang ditentukan, di antaranya adalah usaha jasa angkutan laut menggunakan alat transportasi speed boat. Jasa adalah aktivitas atau manfaat apapun yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tanpa wujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Sifat dan karakteristik jasa antara lain adalah : 8) a. b. c. Tak berwujud Sifat jasa tak berwujud (service intangibility) artinya jasa tidak dapat dilihat, dicecap, dirasakan, didengar, atau dicium sebelum dibeli. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli mencari tanda dari mutu jasa. Mereka menyimpulkan mengenai mutu dari tempat, orang, harga, peralatan dan matedri berkomunikasi yang dapat mereka lihat. Oleh karena itu tugas penyedia jasa adalah membuat jasa menjadi berwujud dengan berbagai cara. Tak terpisahkan Barang fisik diproduksi, kemudian disimpan, selanjutnya dijual, dan baru nantinya dikonsumsi. Sebaliknya jasa dijual dulu, kemudian diproduksi dan dikonsumsi bersamaan. Jasa tak terpisahkan (service inseparability) berarti bahwa tidakj dapat dipisahkan dari penyedianya. Karena pelanggan juga hadir ketika jasa itu diproduksi, interaksi penyedia jasa pelanggan adalah sifat khusus dari pemasaran jasa. Baik penyedia jasa maupun pelanggan mempengaruhi hasil jasa tadi. Keanekaragaman Keanekaragaman jasa (service variability) berarti bahwa mutu jasa tergantung pada siapa yang menyediakan jasa di samping waktu, tempat, dan bagaimana disediakan. Perusahaan dapat mengambil beberapa langkah untuk mengurangi beberapa keanekaragaman jasa. Mereka dapat 8) Philip Kotler dan Gary Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 2, Penerjemah Drs. Alexander Sindoro, Jakarta, 1998, hal. 276.

27 27 d. menyeleksi dan melatih dengan cermat karyawannya untuk memberikan pelayanan yang baik. Mereka dapat menyediakan insentif karyawan yang menekankan pada mutu seperti penghargaan atau bonus berdasarkan umpan balik pelanggan. perusahaan dapat mengukur kepuasan pelanggan secara reguler lewat sistem pemberian saran dan keluhan, survei pelanggan, dan membandingkan dengan layanan dari penyedia lain. Tak tahan lama Jasa tak tahan lama (service perishability) artinya jasa tidak dapat disimpan untuk dijual atau dipakai kemudian. Akan tetapi ketika permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa sering menghadapi masalah pelik. Misalnya perusahaan transportasi publik harus memiliki lebih banyak peralatan ketimbang yang ada, kalau permintaan tetap sepanjang hari. Perusahaan jasa dapat menggunakan beberapa strategi agar jumlah permintaan dan pasokan lebih sesuai. Di sisi permintaan, penetapan harga berbeda pada waktu yang berbeda akan menggeser beberapa permintaan dari periode puncak ke periode sepi. Di sisi pasokan, perusahaan dapat mempekerjaan karyawan paruh waktu yang melayani pada saat permintaan puncak. Dengan semakin meningkatnya persaingan dan biaya, dan menurunnya produktivitas dan mutu, diperlukan pemasaran yang lebih canggih. Perusahaan jasa menghadapi tiga tugas pemasaran utama : mereka ingin meningkatkan diferensiasi bersaing, mutu pelayanan, dan produktivitas. 8) a. Mengelola differensiasi Dalam sengitnya persaingan harga akhir-akhir ini, pemasar jasa sering mengeluh mengenai sulitnya membedakan pelayanan mereka mereka dari pesaing. Sejauh pandangan pelanggan bahwa pelayanan dan penyedia jasa itu serupa, maka mereka kurang peduli pada penyedianya dan lebih mempedulikan harga. Pemecahan dari persaingan harga mengembangkan tawaran, cara penyerahan, dan citra yang terbedakan. Tawaran meliputi sifat-sifat inovatif yang membedakan tawaran sebuah perusahaan dari pesaing, misalnya jasa penerbangan memperkenalkan inovasi pelayanan yang memuaskan terhadap pelanggan. Perusahaan jasa dapat melakukan pembedaan atas cara penyampaian pelayanan mereka dengan tiga cara, lewat manusia, lingkungan fisik dan proses. Perusahaan dapat mempekerjakan petugas pengontak pelanggan yang lebih mampu dan lebih dapat diandalkan ketimbang petugas perusahaan pesaing. Atau perusahaan dapat mengembangkan lingkungan 8) Philip Kotler dan Gary Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 2, Penerjemah Drs. Alexander Sindoro, Prenhallindo, Jakarta, 1998, hal. 282.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. JASA 1. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Jasa (Pelayanan) Menurut Kotler (2008) Jasa atau pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak dan pada dasarnya tidak terwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Jasa Pemasaran jasa merupakan disiplin ilmu yang masih relatif baru. Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa pelanggan adalah seseorang yang beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang 13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran dan Konsep Pemasaran Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang maksimal. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP 25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA KOPSYAKARDOS UNISBA A. Kepuasan Pelanggan Peluang usaha di Indonesia

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI Oleh PRATIWI K 100060070 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Jasa Dunia usaha yang ada dalam kehidupan manusia sehari-hari dapat berkaitan dengan industri jasa dimana pada setiap tahunnya mengalami kemajuan yang cukup pesat seiring

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran Menurut Gronroos dalam Wijaya (2014:4), pemasaran merupakan proses untuk mengidentifikasi dan menetapkan, memelihara, serta meningkatkan hubungan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Secara sederhana, dapat diartikan sebagai pemenuhan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Brand image Konsumen merupakan pusat perhatian dalam dunia pemasaran. Maka dari itu perlu dipelajari apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen pada saat ini. Dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Menurut Mursid (2010:26), menyatakan bahwa pengertian dari Pemasaran yaitu pemasaran tidak lain daripada suatu proses perpindahan barang atau jasa dari tangan produsen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan tersebut dilakukan dengan berbagai tujuan terkait aktivitas kehidupan sehari-harinya. Dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih pada masa globalisasi seperti sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan yang dilakukan di Indonesia pada saat ini semakin meningkat, disertai dengan pesatnya tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal tersebut

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK Septia Elsa Email: Septiaelsa@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : 12 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : Pemasaran adalah suatu proses sosial dengan nama individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Definisi pemasaran telah banyak dijabarkan oleh para pakar ekonomi. Adapun definisi pemasaran menurut para ahli yaitu: 1. Menurut Kotler dan Susanto (2000:11),

Lebih terperinci

TOTAL QUALITY MANAGEMENT dan KEPUASAN PELANGGAN DALAM JASA PARIWISATA Oleh Iis prasetyo, MM

TOTAL QUALITY MANAGEMENT dan KEPUASAN PELANGGAN DALAM JASA PARIWISATA Oleh Iis prasetyo, MM TOTAL QUALITY MANAGEMENT dan KEPUASAN PELANGGAN DALAM JASA PARIWISATA Oleh Iis prasetyo, MM A. Pendahuluan Persoalan kualitas dalam dunia bisnis kini sepertinya sudah menjadi harga yang harus di bayar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maraknya kebutuhan manusia rupanya membawa angin segar bagi dunia bisnis jasa

BAB I PENDAHULUAN. maraknya kebutuhan manusia rupanya membawa angin segar bagi dunia bisnis jasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi Indonesia telah berkembang ke arah yang lebih baik. Hal ini terlihat sejalan dengan pesatnya perkembangan dalam dunia bisnis, maraknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan memiliki kendaraan bermotor di Indonesia, tentunya setiap perusahaan automotive harus mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi yang semakin canggih mengakibatkan perubahan dan kemajuan disegala bidang serta menentukan peran aktif dari

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Merupakan landasan teori yang terkait dengan pokok masalah dalam penelitian. Berikut ini adalah teori-teori yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa (service) itu sendiri mempunyai banyak arti, dari pelayanan pribadi (personal service) sampai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individual dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA Oleh : DIAN ASRI SHOFIYATUN B 100 070 057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN JASA. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Dosen Pengampu: Drs. Ketut Sudharma, M.

MAKALAH MANAJEMEN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN JASA. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Dosen Pengampu: Drs. Ketut Sudharma, M. MAKALAH MANAJEMEN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN JASA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Dosen Pengampu: Drs. Ketut Sudharma, M.Si Oleh: Eko Sandhi Purnomo 7101406059 Fariza Budi Murtiawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Intensitas persaingan berskala global menuntut pergeseran dalam dunia bisnis. Misi suatu perusahaan tidak lagi berupa laba, melainkan penciptaan dan penambahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna. Beberapa definisi yang kerap kali dijumpai antara lain : kesesuaian dengan persyaratan/tuntutan, pemenuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini semakin ketat, sehingga menuntut manajemen perusahaan untuk lebih cermat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan memasarkan produk suatu kelompok atau individu untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memperoleh keuntungan. Maka pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Setiap perusahaan memiliki keinginan untuk memperoleh laba yang besar dan terus meningkat dalam usahanya. Salah satu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jasa Lovelock dan Writz (1991) mengungkapkan dua pengertian jasa, diantaranya adalah : 1. Jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Perilaku Konsumen Menurut Engel at al dalam buku Etta Mamang Sangadji (2013:7) perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam Pemerolehan,Pengeonsumsian,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pentingnya kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan yang berusaha meletakkan pemasaran sebagai pusat kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pelanggan 1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB I. Persaingan yang kian tajam membuat perusahaan harus jeli dalam menentukan

BAB I. Persaingan yang kian tajam membuat perusahaan harus jeli dalam menentukan 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Persaingan yang kian tajam membuat perusahaan harus jeli dalam menentukan strategi perusahaan yang dijalankan. Perusahaan semakin di tuntut untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Jasa Kotler mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Banyaknya persaingan dalam dunia usaha baik industri barang atau jasa menyebabkan perusahaan menentukan strategi pemasaran yang dapat memberikan kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan manusia sangat ditunjang oleh kemajuan dari ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi komputerisasi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81)

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81) BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi Pemasaran One Stop Shopping 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping Menurut Kotler (dalam www.sarjanaku.com, 2004 : 81) menyatakan bahwa strategi pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Banyak ahli yang telah mendefinisikan pengertian jasa sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing, diantaranya: Definisi jasa menurut Kotler dan Keller

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Karakteristik Jasa Jasa mempunyai banyak arti, mulai pelayanan personal (personal service) sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Di Indonesia perkembangan usaha sektor jasa berlangsung cukup pesat, meskipun keadaan perekonomian di Indonesia sedang mengalami masa yang cukup sulit pada saat sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha yang begitu pesat telah menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat, sehingga perusahaan dituntut untuk bekerja lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan. 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus menerus untuk meningkatkan nilai dari produk dan jasa, perusahaan harus mengetahui tingkat kepuasan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pada dasarnya pemasaran merupakan salah satu kegiatan dalam perekonomian yang bukan semata-mata kegiatan untuk menjual barang atau jasa saja, akan tetapi lebih mengarah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas Layanan 2.1.1. Pengertian Kualitas Layanan Pengertian kualitas layanan atau kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. pengertian manajamen pemasaran sebagai berikut :

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. pengertian manajamen pemasaran sebagai berikut : BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong dikutip oleh Buchari Alma (2009 : 130) pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kepuasan Konsumen Kotler (2004) mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK ABSTRAK Jimmy Email: jimmymannuel@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Service

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini dilakukan oleh: Nurmaya Sari (2009). Nurmaya Sari (2009) mengkaji Kepuasan Mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya merupakan suatu kondisi yang menguntungkan bagi dunia bisnis di Indonesia. Indikator membaiknya kondisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan harapan pelanggan (Kotler, 2000). Sedangkan kepuasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan harapan pelanggan (Kotler, 2000). Sedangkan kepuasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pelanggan A.1 Definisi Kepuasan Pelanggan kepuasan secara umum dapat didefinisikan sebagai perasaan seseorang mengenai kesenangan atau kepuasan atau hasil yang mengecewakan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Saat ini pemasaran harus dipahami tidak dalam pengertian kuno sebagai pembuat penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Travel Agency Travel Agency adalah perusahaan yang khusus mengatur dan menyelenggarakan perjalanan dan persinggahan orang-orang, termasuk kelengkapan perjalanannya,

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat,

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat, BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat, sarana transportasi tidak bisa dipisahkan dan selalu dibutuhkan manusia. Salah satunya alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia, banyak investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk menengah keatas juga bertambah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam menjalankan suatu bisnis, pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelayanan 2.1.1 Pengertian Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap tindakan atas kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerjasama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memuat teori-teori yang mendasari penelitian dan dijadikan pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan berkaitan dengan kepuasan dan ketidakpuasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Brech, pemasaran adalah proses menentukan permintaan konsumen atas sebuah produk atau jasa, memotivasi penjualan produk atau jasa tersebut dan mendistribusikannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelanggan Pelanggan adalah orang yang menjadi pembeli produk yang telah dibuat dan dipasarkan oleh sebuah perusahaan, dimana orang ini bukan hanya sekali membeli produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan, Citra Perusahaan Dan Loyalitas Pelanggan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan tingkat kualitas pelayanan yang baik agar pelanggan merasa puas dengan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan tingkat kualitas pelayanan yang baik agar pelanggan merasa puas dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, pesaingan didunia bisnis di masa sekarang ini sangat ketat. Untuk meraih kesuksesan dalam persaingan, perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pemasaran Pengertian pemasaran secara konseptual kerap mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya waktu. Berikut disajikan definisi pemasaran awal versi

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 KUALITAS PELAYANAN USAHA BONGKAR MUAT KONTAINER PADA PT POTENSI KARUNIA BAHARI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 KUALITAS PELAYANAN USAHA BONGKAR MUAT KONTAINER PADA PT POTENSI KARUNIA BAHARI DI PONTIANAK KUALITAS PELAYANAN USAHA BONGKAR MUAT KONTAINER PADA PT POTENSI KARUNIA BAHARI DI PONTIANAK ABSTRAK Merriyana Email: Melly_hye33@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator untuk menentukan kualitas sumber daya manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator untuk menentukan kualitas sumber daya manusia adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu indikator untuk menentukan kualitas sumber daya manusia adalah tingkat pengetahuan yang dimiliki, karena pengetahuan menjadi sumber daya utama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono, 2002:51) Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah analis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Jasa Jasa merupakan aktifitas, manfaat,atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (Fandy Tjiptono,2002:6). Kesimpulan, jasa merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan adalah aspek pemasaran (Kotler, 2009:10) mengemukakan pengertian

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan adalah aspek pemasaran (Kotler, 2009:10) mengemukakan pengertian BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pemasaran Salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam upaya meningkatkan penjualan adalah aspek pemasaran (Kotler, 2009:10) mengemukakan pengertian pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. liburan yang menggabungkan beberapa produk. Selain berurusan dengan

BAB I PENDAHULUAN. liburan yang menggabungkan beberapa produk. Selain berurusan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tour and Travel Agent adalah bisnis ritel yang menjual produk perjalanan dan jasa terkait kepada pelanggan atas nama pemasok seperti maskapai penerbangan, penyewaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Dewasa ini konsep kualitas telah menjadi faktor yang sangat dominan terhadap keberhasilan suatu organisasi. Kualitas menjadi

Lebih terperinci

UKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang

UKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang sangat pesat, terutama pada jasa penerbangan yang setiap tahun selalu meningkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempromosikan produk secara efektif, mendistribusikan produk serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempromosikan produk secara efektif, mendistribusikan produk serta BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu faktor penting dalam suatu siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan. Pemasar harus dapat menafsirkan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh (Zeithaml, 1988:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada E-CINEMA yang saat ini berpotensi cukup baik dalam perkembangan Cinema. Eresto, Ecinema, Elounge, 7 KTV dan Banquet Service.

BAB I PENDAHULUAN. pada E-CINEMA yang saat ini berpotensi cukup baik dalam perkembangan Cinema. Eresto, Ecinema, Elounge, 7 KTV dan Banquet Service. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Entertainment Plaza adalah perusahaan yang mendirikan sebuah produk jasa pada E-CINEMA yang saat ini berpotensi cukup baik dalam perkembangan Cinema di Indonesia

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah INTEGRITAS Vol. 3 No. 2 Desember 2017

Jurnal Ilmiah INTEGRITAS Vol. 3 No. 2 Desember 2017 PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG PADA BUS BANDARA KUALANAMO-BINJAI Oleh: Kristianus Boby A.M.S.,MSc.0026041005 (Politeknik Negeri Medan, Dohar Sinabutar, S.T, M.T.0013107907 (Politeknik Negeri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Kurniasari (2013:17) Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan). BAB II LANDASAN TEORI A. Jasa Jasa adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan social. Secara sederhana, dapat diartikan sebagai pemenuhan kepuasan demi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh dengan pesat. Salah satunya bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau jasa yang sebenarnya. Suatu perusahaan dapat mengambil langkah-langkah

BAB I PENDAHULUAN. atau jasa yang sebenarnya. Suatu perusahaan dapat mengambil langkah-langkah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era perdagangan bebas ini, setiap perusahaan menghadapi persaingan yang ketat. Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam menunjang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut William J. Stanton dalam Swastha (2008), menyatakan bahwa Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan pelaku usaha ataupun perusahaan dalam mempertahankan eksistensi dan kelangsungan kemajuan perusahaan itu sendiri.

Lebih terperinci

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * ** B-1-1 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL SEBAGAI DASAR PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus di P.T. Sumber Bahtera Motor, Yogyakarta) * Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh para pengusaha dalam menjalankan bisnisnya untuk tetap mempertahankan kelangsungan usahanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bisnis makanan (kuliner) merupakan salah satu bisnis yang dewasa ini berkembang pesat dan memiliki potensi berkembang yang cukup besar. Sudah banyak pelaku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang sangat pesat, terutama pada jasa penerbangan yang setiap tahun selalu meningkat secara

Lebih terperinci