PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) INKUIRI BERBASIS BERPIKIR KRITIS PADA MATERI DAUR BIOGEOKIMIA KELAS X

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) INKUIRI BERBASIS BERPIKIR KRITIS PADA MATERI DAUR BIOGEOKIMIA KELAS X"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) INKUIRI BERBASIS BERPIKIR KRITIS PADA MATERI DAUR BIOGEOKIMIA KELAS X Saviri Herdianawai, Herlina Firihidajai, Tarzan Purnomo Biologi, FMIPA, Universias Negeri Surabaya, herlinafirihidajai@yahoocom, arzan_unesa@yahoocoid Absra -Kuriulum Tinga Sauan Pendidian menyebuan bahwa sandar lulusan unu SMA-MA diharapan dapa memilii beberapa eerampilan yani melipui eerampilan mengamai, mengajuan hipoesis, menggunaan ala dan bahan secara bai dan benar selalu memperimbangan eamanan dan eselamaan erja, mengajuan peranyaan, menggolongan dan menafsiran daa, unu menguji gagasan-gagasan aau memecahan masalah sehari-hari Peneliian ini berujuan unu ) Menghasilan LKS inuiri berbasis berpiir riis pada maeri daur biogeoimia elas X SMA yang digunaan ) Mendesripsian validias ean eoriis Rancangan peneliian ini menggunaan pengembangan peranga 4-D (define, design, develop, disseminae), eapi hanya erbaas pada ahap develop Parameer ean LKS diinjau dari hasil validasi Kean LKS diunjuan apabila nilai ean LKS Sasaran dalam peneliian ini adalah LKS inuiri berbasis berpiir riis pada maeri daur biogeoimia yang diujicobaan pada siswa SMA Negeri Bangsal sebanya 0 ana Berdasaran hasil peneliian diperoleh ) LKS yang dihasilan digunaan ) hasil ean validasi LKS sebesar 95 aegori san dan hasil ean validasi LKS sebesar 94 aegori san Kaa unci : Pengembangan LKS, inuiri, berpiir riis, daur biogeoimia Absrac-Educaion Uni Curriculum said ha sandards for high school graduaes expeced o have some sills lie observe, hypohesize, use ools and maerials very well always consider securiy and safey, give quesions, classifying and inerpreing daa, o solve problemsthis sudy aimed o ) Consruc inquiry suden worshee in criical hining based in maerials of Biogeochemical cycle which is feasible o be used in 0 h ) Describe feasibiliy of he empirical validiy in inquiry suden worshee in criical hining based The design of his sudy used he 4-D models (define, design, develop, disseminae), bu only limied o he develop sage Parameer of worshee s feasibiliy was examined based on he resul of he validaion Feasibiliy of suden worshee is aained if he score exceeds Objecives of his research is inquiry suden worshee in criical hining based in he maerial biogeochemical cycle which is esed o 0 suden of Bangsal Senior High School The resul showed ha ) The suden worshee is feasible o be used ) he feasibiliy of firs worshee is 95 and caegorized as very feasible and he feasibiliy of second worshee is 94 and caegorized as very feasible Keywords : developing worshee, inquiry, criical hining, biogeochemichal cycle I PENDAHULUAN Kuriulum Tinga Sauan Pendidian diembangan sesuai sauan pendidian, poensi seolah aau daerah, araerisi seolah aau daerah, sosial budaya masyaraa seempa, dan araerisi pesera didi (Mulyasa, 00), sehingga seiap seolah diharapan dapa mengembangan sendiri, bai peranga pembelajaran maupun model pembelajaran Salah sau peranga pembelajaran yang dapa memberian manfaa bagi guru dan siswa adalah Lembar Kegiaan Siswa (LKS) Sraegi-sraegi pembelajaran dapa diinegrasian e dalam Lembar Kegiaan Siswa Menuru KTSP erdapa beberapa emampuan yang harus dilaihan epada siswa seperi merumusan masalah, membua hipoesis, merancang percobaan, melauan percobaan, mengumpulan dan menganalisis daa, dan membua esimpulan Tujuan-ujuan ini dapa dicapai melalui pendeaan inuiri Pendeaan inuiri merupaan egiaan pembelajaran yang melibaan secara masimal seluruh emampuan siswa unu mencari dan menyelidii sesuau (benda, manusia aau perisiwa) secara sisemais, riis, logis, analiis, BioEdu ol /No /Januari 0 Page 99

2 Proses yang berlangsung dalam pendeaan inuiri ini aan melaih emampuan berpiir riis siswa Kemampuan berpiir riis merupaan salah sau emampuan yang dapa dilaihan epada siswa Siswa yang berpiir secara riis aan dapa menjawab permasalahan-permasalahan yang pening bai Siswa aan berpiir secara jelas dan epa Siswa dapa menggunaan ide yang absra unu bisa membua model penyelesaian masalah secara efeif Maeri daur biogeoimia erdapa di elas X semeser gasal Maeri ini era aiannya permasalahan yang erjadi di lingungan dan dea ehidupan siswa Siswa dapa diarahan unu memahami onsep melalui proses inuiri yang berbasis berpiir riis Berdasaran hal ersebu diperluan upaya unu meningaan pemahaman sera emampuan berpiir riis siswa melalui suau peunju egiaan berupa LKS hususnya pada maeri daur biogeoimia Peneliian ini berujuan unu Menghasilan LKS inuiri berbasis berpiir riis pada maeri daur biogeoimia elas X SMA dan Mendesripsian validias ean eoriis yani validasi ahli pada LKS inuiri berbasis berpiir riis II METODE Peneliian ini ermasu jenis peneliian pengembangan yani mengembangan LKS inuiri berbasis berpiir riis pada maeri daur biogeoimia Peneliian pengembangan ini menggunaan model pengembangan 4-D,namun ahap disseminae ida dilauan Parameer ean LKS diinjau dari hasil validasi Sasaran peneliian ini adalah LKS inuiri berbasis berpiir riis pada maeri daur biogeoimia responden 0 orang siswa SMAN Bangsal Mojoero Daa dalam peneliian ini diperoleh melalui beberapa eni dianaranya melalui validasi alidasi dilauan melauan penilaian erhadap LKS yang diembangan Penilaian ini dilauan oleh dosen/ahli biologi menggunaan insrumen lembar validasi Daa yang diperoleh yani hasil validasi emudian dianalisis sala lier rieria sor = urang; = cuup; = bai; 4 = san bai (Riduwan, 0) Presenase ean emudian dihiung rumus sebagai beriu: LKS dapa diaaan apabila presenase III HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang diperoleh dari peneliian yang elah dilauan berupa hasil validasi LKS Lembar Kegiaan Siswa yang elah diembangan divalidasi oleh orang dosen biologi sera orang guru biologi Beriu disajian hasil validasi yang diperoleh pada LKS : Tabel Hasil alidasi LKS N o Topi Aspe opi LKS poo bahasan Wau aloasi wau unu melauan egiaan Tujuan Pembelajaran ujuan pembelajara n dalam LKS egiaan yang dilauan 4 Maeri Pelajaran penganar egiaan 5 Ala dan Bahan ala dan bahan yang diperluan egiaan 6 Kegiaan inuiri yang dicanuman sesuai a Merumu san masalah b Merumu san hipoesis Sor Ra ara a e an e BioEdu ol /No /Januari 0 Page 00

3 c Mengum pulan daa d Menguji hipoesis (Analisis ) e Membua simpulan Peranyaan sesuai indiaor berpiir riis melipui a Mengin erpreasi daa b Mengan alisis c Menges planasi d Memberi an inferensi 8 Penulisan dafar pusaa Raa raa ean N o Topi Aspe opi LKS poo bahasan Wau aloasi wau unu melauan egiaan Tujuan Pembelajaran ujuan pembelajar an dalam LKS egiaan yang dilauan Lay a Lay a Tabel Hasil alidasi LKS Sor Ra ara a Kelay aan () eera ngan N o 4 5 Aspe Maeri Pelajaran penganar egiaan Ala dan Bahan ala dan bahan yang diperluan egiaan 6 Kegiaan inuiri yang dicanuman sesuai a Merumu san masalah b Merumu san hipoesis Sor Ra ara a Kelay aan () c Mengum pulan daa 4 4 d Menguji hipoesis (Analisis 4 ) e Membua simpulan Peranyaan sesuai indiaor berpiir riis melipui a Mengin erpreasi daa b Mengana lisis c Menge splanasi d Member ian inferens i 8 Penulisan dafar pusaa Raa raa ean ,00 Keerangan: alidaor = Novia Karia Indah SPd, MSi alidaor = Dr Sunu Kunjoro, MSi alidaor = Jumiaun, SPd eera ngan ga ga ga ga BioEdu ol /No /Januari 0 Page 0

4 Berdasaran abel di aas dapa dieahui bahwa raa-raa ean LKS secara eseluruhan mendapaan sor 95 pada LKS dan 94,00 pada LKS Sor ini diaegorian diaegorian san berdasaran rieria inerpreasi yang dienuan Aspe perama yang dinilai adalah opi LKS Judul LKS yang dicanuman merupaan benu dari opi LKS Kesesuaian judul poo bahasan ini mendapaan nilai ean sebesar 00 pada edua LKS rincian seiap validaor memberian sor 4 Hal ini menunjuan bahwa judul elah sesuai poo bahasan daur biogeoimia Judul LKS disebu juga miniaur isi bahasan Judul LKS dapa membanu siswa mengeahui garis besar egiaan yang aan dilauan Judul LKS perama adalah pengaruh vegeasi erhadap efe rumah aca dan judul LKS edua adalah pengaruh pupu erhadap bera anaman Hal ini sejalan pernyaaan Depdinas (004) Judul LKS dienuan aas dasar ompeensi-ompeensi dasar aau maeri-maeri poo yang erdapa dalam uriulum Aspe penilaian yang edua adalah aspe wau Aloasi wau yang disediaan pada LKS adalah 60 meni Sedangan aloasi wau pada LKS adalah 60 meni wau pengamaan hari Aloasi wau dicanuman agar siswa dapa memperiraan egiaan yang aan dilauan agar selesai epa wau Penilaian aloasi wau pada edua LKS sebesar alidaor memberian sor erhadap aloasi wau yang dicanuman, hal ini diarenaan aloasi wau yang dicanuman urang sesuai egiaan yang dilauan Melalui revisi, penelii mencoba memperbaii enis pelasanaan egiaan, agar aloasi wau yang disediaan berjalan lancar dan epa Aspe penilaian yang eiga adalah ujuan pembelajaran Aspe ini mendapaan nilai ean sebesar Hal ersebu memperlihaan bahwa ujuan yang dicanuman elah sesuai ujuan Tujuan diperluan Penulis elah merumusan ujuan sesuai sandar ompeensi, ompeensi dasar, dan indiaor Menuru Direora Pendidian Menengah dan Umum (004) sruur LKS yang bai erdiri aas judul, peunju belajar, omponen yang aan dicapai, informasi penduung dan ugas aau langah erja Tujuan pembelajaran sama halnya omponen yang aan dicapai Kesesuaian penganar egiaan merupaan aspe eempa yang dinilai dalam lembar validasi Aspe ini mendapaan nilai ean sebesar 00 Persenase ean ini menunjuan bahwa penganar elah sesuai egiaan yang dilasanaan Penganar berupa ariel yang berhubungan fenomena yang erjadi pada daur arbon dan daur nirogen Penganar LKS dapa juga disebu sebagai maeri LKS, yang san berganung pada ompeensi dasar yang ingin dicapai Hal ini elah sesuai Depdinas (004) yang menyaaan Maeri LKS dapa berupa informasi penduung, yaiu gambaran umum aau ruang lingup subsansi yang aan dipelajari Maeri dapa diambil dari berbagai sumber seperi buu, majalah, inerne, jurnal hasil peneliian Kean pada aspe esesuaian ala dan bahan yang diperluan egiaan sebesar 00 Hal ini diarenaan ala dan bahan yang dibuuhan dalam egiaan elah dicanuman lengap dan sesuai ebuuhan, sehingga memudahan siswa unu merencanaan desain percobaan yang diehendai Penilaian pada aspe egiaan inuiri merumusan masalah mendapa nilai ean sebesar Siswa dimina unu merumusan masalah dari orienasi permasalahan Persenase yang didapaan ini menandaan bahwa egiaan merumusan masalah elah sesuai araerisi dari inuiri jaya (0) mengemuaan bahwa di dalam pembelajaran inuiri masalah hendanya dirumusan sendiri oleh siswa Masalah yang diaji adalah masalah yang jawabannya pasi Konsep-onsep dalam masalah adalah onsep yang sudah dieahui erlebih dahulu oleh siswa Aspe selanjunya yang dinilai adalah aspe merumusan hipoesis Aspe ini mendapa nilai ean sebesar 00 Hal ini berari egiaan merumusan hipoesis elah sesuai egiaan inuiri Peranyaan mampu mengarahan siswa unu membua hipoesis Menuru jaya (0) Kegiaan merumusan hipoesis ini merupaan egiaan merumusan berbagai pemiiran emunginan jawaban dari suau permasalahan Aspe pengumpulan daa inuiri, merupaan aspe selanjunya yang dinilai Aspe ini mendapa nilai ean sebesar 8 pada LKS dan pada LKS Perbedaan BioEdu ol /No /Januari 0 Page 0

5 persenase ean ini disebaban arena pada LKS peranyaan belum jelas dan belum mengarahan siswa unu mengumpulan daa dalam benu yang jelas Tugas dan peran guru pada ahapan ini adalah mengajuan peranyaan yang dapa mendorong siswa unu berfiir mencari informasi yang dibuuhan(jaya, 0) Mengumpulan daa juga merupaan proses menal yang san pening dalam pengembangan ineleual, sehingga perlu adanya revisi dalam pengajuan peranyaan pada aspe ini Hasil validasi pada aspe menguji hipoesis mendapa nilai ean sebesar 8 rieria pada edua LKS Penilaian ini merupaan penilaian erendah dari penilaian semua aspe yang ada di LKS Penilaian ini mendapa nilai ean yang rendah arena pada aspe menguji hipoesis ini peranyaan yang diberian epada siswa belum jelas unu mengarahan siswa dalam menguji hipoesis Menuru pendapa jaya (0), menguji hipoesis memerluan proses menenuan jawaban yang dianggap dierima sesuai daa aau informasi yang diperoleh berdasaran pengumpulan daa Melalui pernyaaan ini dapa dieahui bahwa menguji hipoesis merupaan proses yang cuup suli dan lama, sehingga peranyaan yang diberian hendanya lebih diperjelas Perbaian peranyaan ini dilauan melauan revisi erhadap susunan peranyaan-peranyaan esplanasi Menari esimpulan merupaan aspe yang juga dicanuman dalam lembar validasi Keiga validaor memberian nilai ean sebesar 00 Persenase ini menunjuan bahwa aspe menari esimpulan elah sesuai rieria yang dienuan Peranyaan mampu mengarahan siswa unu menari esimpulan Merumusan esimpulan adalah salah sau omponen dalam sraegi pembelajaran inuiri Menuru jaya (0) merumusan esimpulan adalah proses mendesripsian emuan yang diperoleh berdasaran hasil pengujian hipoesis Secara umum penilaian peranyaan yang berbasis indiaor berpiir riis mendapaan nilai ean yang bai Aspe e ujuh, yaiu aspe esesuaian peranyaan indiaor berpiir riis erdiri dari beberapa poin Poin perama yani menginerpreasi daa Poin ini mendapaan nilai ean sebesar Menginerpreasi daa ini diunjuan egiaan membua abulasi dan grafi dari daa yang elah diperoleh Hal ini menunjuan bahwa LKS elah sesuai rieria menginerpreasi daa Menuru Filsaime (008) emampuan-emampuan menginerpreasi daa anara lain menglasifiasi mana, mengaegorisasi dan menyampaian signifiasi Poin edua pada aspe e ujuh adalah menganalisis Nilai ean yang didapaan pada poin ini sebesar Hal ini menunjuan bahwa peranyaan pada aspe menganalisis elah memenuhi rieria penilaian Tahap analisis dalam LKS ini memina siswa unu menjelasan eadaan pada seiap daa pengamaan secara rinci Menuru Filsaime (008) Kemampuan-emampuan menganalisis anara lain mengidenifiasi hubungan anara daa, menguji daa yang dihasilan, dan mampu mendeesi argumenargumen Mengesplanasi adalah poin eiga dari aspe eujuh dalam penilaian LKS alidaor memberian nilai sebesar erhadap ean peranyaan poin ini Peranyaan yang ercanum dalam proses esplanasi adalah peranyaan yang memina siswa unu menjelasan proses-proses yang berlangsung berdasar hasil percobaan Peranyaan-peranyaan yang dicanuman dalam indiaor ini elah sesuai rieria yang diemuaan oleh Filsaime (008) seperi Peranyaan di melaih siswa dalam menjelasan cara mencapai esimpulan, Mempresenasian hasil penalarannya berupa argumen, dan menjelasan alasan hasil penalarannya Indiaor peranyaan berpiir riis yang erahir adalah menginferensi Menginferensi dapa juga diaaan mengambil esimpulan alidaor memberian nilai ean sebesar pada poin ini Hal ini menunjuan bahwa Peranyaan di elah sesuai rieria Filsaime (008) mengenai inferensi Krieria ersebu dianaranya melaih dalam membua dugaan aau hipoesis, Peranyaan melaih menyimpulan onseuensi dari daa, Peranyaan di mendorong siswa mampu unu memperimbangan informasi yang relevan dan menyimpulan dari informasi ersebu Aspe erahir yang dinilai adalah aspe penulisan dafar pusaa Penulisan dafar pusaa memperoleh penilaian sebesar 00 Hal ini membuian bahwa dafar pusaa yang dicanuman elah sesuai aidah yang dieapan Dafar pusaa penulisan yang BioEdu ol /No /Januari 0 Page 0

6 benar dapa memudahan siswa unu mengases informasi yang lebih banya dari sumber pusaa Keercapaian ean LKS ini didapaan dari proses yang berlangsung dalam pengembangan LKS Proses-proses ersebu melipui penyusunan draf LKS yang emudian dielaahan epada dosen pembimbing, selanjunya penelii melauan perbaian LKS yang dilauan berdasaran saran-saran pembimbing seperi perbaian pada aspe-aspe Prinsipnya, penyusunan LKS elah disesuaian syara LKS menuru Depdinas (004) Syara LKS yang bai menuru depdinas melipui sruur LKS yaiu judul, peunju belajar, ompeensi yang aan dicapai, informasi penduung, ugas-ugas dan langah erja Lembar Kegiaan Siswa yang diembangan diaaan juga arena elah memenuhi peranyaan-peranyaan inuiri dan berpiir riis Menuru jaya (0) aspe-aspe inuiri melipui orienasi, merumusan masalah, merumusan hipoesis, mengumpulan daa, menguji hipoesis dan merumusan esimpulan Facione dalam Filsaime (008) menyaaan erdapa beberapa aspe berpiir riis yani inerpreasi, analisis, inferensi, esplanasi Seluruh aspe ersebu erdapa yang diembangan Ucapan Terimaasih Ucapan erimaasih diberian epada Dr Sunu Kunjoro, MSi selau validaor I, Novia Karia Indah, SPd, MSi selau validaor, sera Jumiaun, SPd selau validaor Simpulan I PENUTUP Hasil ean eoriis yani validasi LKS inuiri berbasis berpiir riis oleh validaor (dosen ahli maeri dan guru bidang sudi) dinyaaan san Saran Saran yang dapa diberian pada peneliian selanjunya adalah peneliian ini hanya diujicobaan secara erbaas, sehingga perlu dilauan peneliian subje elas sesungguhnya unu mengeahui hasil belajar siswa secara eseluruhan DAFTAR PUSTAKA Depdinas, 004 Pedoman Penyusunan Lembar Kegiaan Siswa dan Senario Pembelajaran Seolah Menengah Aas Jaara: Direora Pendidian Dasar dan Menengah Filsaime, Dennis K 008 Mengua Rahasia Berfiir dan Kreaif Jaara: Presasi Pusaarya Herdianawai, Saviri 0 Pengembangan Lembar Kegiaan Siswa (LKS) inuiri berbasis berpiir riis pada maeri daur biogeoimia elas X SMA Sripsi ida dipubliasian Surabaya: Universias Negeri Surabaya Mulyasa 006 Kuriulum Tinga Sauan Pendidian Bandung: PT Remaja Rosdaarya Rahayu, Yuni Sri 009 Modul Pengembangan Peranga Pembelajaran Surabaya: Depdinas Unesa Riduwan 00 Sala Penguuran ariabelvariabel Peneliian Bandung: Alfabea jaya, Wina 0 Sraegi Pembelajaran Berorienasi Sandar Proses Pendidian Jaara: Kencana Prenada Media BioEdu ol /No /Januari 0 Page 04

4. VALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM MEMBUAT EVALUASI

4. VALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM MEMBUAT EVALUASI 4. ALIDITAS DA RELIABILITAS DALAM MEMBUAT EALUASI Tujuan : Seelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu membua ala evaluasi bau unu program pembelajaran Evaluasi pembelajaran adalah ahap ahir dalam prosedur

Lebih terperinci

ANALISIS SURVIVAL LAJU INDEKS KINERJA DOSEN STKIP PGRI TULUNGAGUNG DENGAN MODEL REGRESI COX

ANALISIS SURVIVAL LAJU INDEKS KINERJA DOSEN STKIP PGRI TULUNGAGUNG DENGAN MODEL REGRESI COX Seminar Nasional Maemaia dan Apliasinya, 1 Oober 17 ANALISIS SURVIVAL LAJU INDEKS KINERJA DOSEN STKIP PGRI TULUNGAGUNG DENGAN MODEL REGRESI COX Maylia Hasyim 1), Dedy Dwi Prasyo ) 1) Program Sudi Pendidian

Lebih terperinci

BAB IV SIMULASI MODEL

BAB IV SIMULASI MODEL 21 BAB IV SIMULASI MODEL Pada bagian ini aan diunjuan simulasi model melalui pendeaan numeri dengan menggunaan ala banu peranga luna Mahemaica. Oleh arena iu dienuan nilai-nilai parameer seperi yang disajian

Lebih terperinci

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.2, September 2012

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.2, September 2012 InfiniyJurnal Ilmiah Program Sudi Maemaia STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.2, Sepember 2012 GRUP PERMUTASI SIKLIS DALAM PERMAINAN SUIT Oleh: Bagus Ardi Sapuro Jurusan Pendidian Maemaia, IKIP PGRI Semarang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini aan diemuaan beberapa onsep dasar yang beraian dengan analisis runun wau, dianaranya onsep enang esasioneran, fungsi auoorelasi dan fungsi auoorelasi parsial, macam-macam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design

Lebih terperinci

UJI LINEARITAS DATA TIME SERIES DENGAN RESET TEST

UJI LINEARITAS DATA TIME SERIES DENGAN RESET TEST Vol. 7. No. 3, 36-44, Desember 004, ISSN : 1410-8518 UJI LINEARITAS DATA TIME SERIES DENGAN RESET TEST Budi Warsio, Dwi Ispriyani Jurusan Maemaia FMIPA Universias Diponegoro Absra Tulisan ini membahas

Lebih terperinci

KINETIKA REAKSI HOMOGEN SISTEM BATCH

KINETIKA REAKSI HOMOGEN SISTEM BATCH KINETIK REKSI HOMOGEN SISTEM BTH SISTEM REKTOR BTH OLUME TETP REKSI SEDERHN (SERH/IREERSIBEL Beberapa sisem reasi sederhana yang disajian di sini: Reasi ireversibel unimoleuler berorde-sau Reasi ireversibel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE CAMPBELL DUDEK AND SMITH (CDS) DAN PALMER DALAM MEMINIMASI TOTAL WAKTU PENYELESAIAN Studi Kasus : Astra Konveksi Pontianak

PERBANDINGAN METODE CAMPBELL DUDEK AND SMITH (CDS) DAN PALMER DALAM MEMINIMASI TOTAL WAKTU PENYELESAIAN Studi Kasus : Astra Konveksi Pontianak Bulein Ilmiah Mah. Sa. dan Terapannya (Bimaser) Volume 04, No. 3 (2015), hal 181 190. PERBANDINGAN METODE CAMPBELL DUDEK AND SMITH (CDS) DAN PALMER DALAM MEMINIMASI TOTAL WAKTU PENYELESAIAN Sudi Kasus

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

Hubungan Karakteristik Perawat Dengan Tingkat Kepatuhan Perawat Melakukan Cuci Tangan di Rumah Sakit Columbia Asia Medan

Hubungan Karakteristik Perawat Dengan Tingkat Kepatuhan Perawat Melakukan Cuci Tangan di Rumah Sakit Columbia Asia Medan ` Hubungan Karaerisi Perawa Dengan Tinga Kepauhan Perawa Melauan Cuci Tangan di Rumah Sai Columbia Asia Medan Rosia Saragih SKM, MKes 1, Naalina Rumapea 2 1 Dosen Faulas Ilmu Keperawaan Universias Darma

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo) PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.. Hasil Peneliian 4... Daa Hasil Peneliian Dari hasil peneliian diperoleh daa kemampuan dribble. hasilnya sebagai mana pada abel I (dilampirkan) 4... Deskripsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE Indra Nurhadi Program Sudi Manajemen Ekonomi, Fakulas Ekonomi, Universias Gunadarma Jl. Akses Kelapa Dua Cimanggis,

Lebih terperinci

( ) r( t) 0 : tingkat pertumbuhan populasi x

( ) r( t) 0 : tingkat pertumbuhan populasi x III PEMODELAN Model Perumbuan Koninu Terbaasnya sumber-sumber penyoong (ruang, air, maanan, dll) menyebaban populasi dibaasi ole suau daya duung lingungan Perumbuan populasi lamba laun aan menurun dan

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Hukum Newton pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Hukum Newton pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Hukum Newon pada Siswa X SMA Negeri 4 Palu Nursia, Darsikin, dan Syamsu Shiajung@yahoo.co.id Pend. Fisika, FKIP, Universias

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 13 ISSN: 338-4417 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 1/13

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA Erlangga Andalas Saki, Maskun, Suparman Arif. FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Soemanri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP Halima Rosida 1, Widha Sunarno 2, Supurwoko 3 Program Sudi Pendidikan Fisika PMIPA FKIP UNS Surakara, 57126, Indonesia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

ANALISIS KORELASI KANONIK PADA PERILAKU KESEHATAN DAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI DI KOTA PATI JAWA TENGAH ABSTRACT

ANALISIS KORELASI KANONIK PADA PERILAKU KESEHATAN DAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI DI KOTA PATI JAWA TENGAH ABSTRACT ANALISIS KOELASI KANONIK PADA PEILAKU KESEHATAN DAN KAAKTEISTIK SOSIAL EKONOMI DI KOTA PATI JAWA TENGAH Diah Sairi, Paramia Indrasari Program Sudi Saisia FMIPA UNDIP Alumni Program Sudi Saisia FMIPA UNDIP

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan 3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Kepuusan Model rumusan masalah dan pengambilan kepuusan yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini dimulai dari observasi lapangan

Lebih terperinci

PENERAPAN PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT BERBASIS AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA

PENERAPAN PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT BERBASIS AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA JPPM Vol. 9 No. 2 (2016) PENERAPAN PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT BERBASIS AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA Rika Mulyai Musika Sari Program Sudi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

Mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA-ITS ( ) Abstrak

Mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA-ITS ( ) Abstrak PEMODELAN DAYA LISTRIK DENGAN PENDEKATAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GARCH). (STUDI KASUS: PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK) Firoh Amalia, Drs. Haryono, MSIE Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan

Lebih terperinci

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 7-11

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 7-11 PERBEDAAN PENERAPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA KOMPETENSI MEMBUAT POLA CELANA PANJANG (SLACK) DI SMK NEGERI 3 KEDIRI Aufa Rohmaul Laili Mahasiswi Program

Lebih terperinci

Model GSTAR Termodifikasi untuk Produktivitas Jagung di Boyolali

Model GSTAR Termodifikasi untuk Produktivitas Jagung di Boyolali Prosiding Semnar Nasional VIII UNNES, 8 Nov 4 Semarang Hal.4-5 Model GSTAR Termodifiasi unu Produivias Jagung di Boyolali Prisa Dwi Apriyani ), Hanna Arini Parhusip ), Lili Linawai ) ))) Progdi Maemaia,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON Oleh: Nurul Hidayai Mahasiswa S1 Pendidikan Maemaika, Fakulas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN BAB PENDAHUUAN. ATAR BEAKANG Seringali ara enelii aau saisiawan melauan enganalisaan erhada suau eadaan/masalah dimana eadaan yang dihadai adalah besarnya jumlah variabel samel yang diamai. Unu iu erlu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III METODOLOGI PENELITIN Meode adalah suau prosedur aau cara unuk mengeahui sesuau yang mempunyai langkah-langkah sisemais. 1 Meode peneliian adalah semua asas, perauran, dan eknik-eknik yang perlu diperhaikan

Lebih terperinci

METODE NUMERIK STEPEST DESCENT TERINDUKSI NEWTON

METODE NUMERIK STEPEST DESCENT TERINDUKSI NEWTON Uomo, R. B. Jurnal Pendidian Maemaia STKIP Garu METODE NUMERIK STEPEST DESCENT TERINDUKSI NEWTON DALAM PEMECAHAN MASALAH OPTIMISASI TANPA KENDALA INDUCTED NEWTON STEEPEST DESCENT AS A NUMERICAL METHOD

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

RANK DARI MATRIKS ATAS RING Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau

Lebih terperinci

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh:

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh: Arikel Skripsi TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Diajukan Unuk Memenuhi Sebagian Syara Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Kunang-Kunang Untuk Penjadwalan Mata Kuliah di Universitas Ma Chung

Implementasi Algoritma Kunang-Kunang Untuk Penjadwalan Mata Kuliah di Universitas Ma Chung Seiawan, Implemenasi Algorima Kunang-Kunang unu Penjadwalan Maa Kuliah di Universias Ma Chung 269 Implemenasi Algorima Kunang-Kunang Unu Penjadwalan Maa Kuliah di Universias Ma Chung Hendry Seiawan 1,

Lebih terperinci

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

NiKomang Hendri Primayanti,NiNengahMadriAntari,NyomanDantes

NiKomang Hendri Primayanti,NiNengahMadriAntari,NyomanDantes PENERAPAN KONSELING EKSISTENSIAL HUMANISTIK MELALUI KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWAKELAS VIII BSMP NEGERI 3 SINGARAJA NiKomang Hendri Primayani,NiNengahMadriAnari,NyomanDanes

Lebih terperinci

Unnes Science Education Journal

Unnes Science Education Journal USEJ 3 (1) (014) Unnes Science Educaion Journal hp://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU MENGGUNAKAN LKS BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA

Lebih terperinci

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN)

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN) B PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Sudi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN) Firiya Gemala Dewi, Bobby O.P. Soepangka, Nurhadi Siswano Program Pasca Sarjana Magiser Manajemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN NEWTON BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN BUKU KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN NEWTON BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PENGEMBANGAN BUKU KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN NEWTON BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Farida Huriawati 1), Purwandari 1,2), Intan Permatasari 1,3) 1,2,3 Program Studi Pendidian

Lebih terperinci

ADAPTIVE SMOOTHING NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG

ADAPTIVE SMOOTHING NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG ADAPTIVE SMOOTHIG EURAL ETWORK UTUK PERAMALA ILAI TUKAR MATA UAG Wiwi Anggraeni Jurusan Sisem Infomasi, Faulas Tenologi Informasi, Insiu Tenologi Sepuluh opember Surabaya Gedung Tenologi Informasi, Jalan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,

Lebih terperinci

Ahmad Riyadi Sampurno 1, Erna Zuni Astutik, M.Kom 2

Ahmad Riyadi Sampurno 1, Erna Zuni Astutik, M.Kom 2 ANALISA DISTRIBUSI GAUSSE UNTUK PENGUJIAN STATISTIK Ahmad Riadi Sampurno 1, Erna Zuni Asuik, M.Kom 2 1 Mahasiswa Teknik Informaika, Universias Dian Nuswanoro Semarang 2 Dosen Pembimbing Teknik Informaika,

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya

Lebih terperinci

Relasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT

Relasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT 2 Relasi LOGIK FUNGSI ND, FUNGSI OR, DN FUNGSI NOT Tujuan : Seelah mempelajari Relasi Logik diharapkan dapa,. Memahami auran-auran relasi logik unuk fungsi-fungsi dasar ND, OR dan fungsi dasar NOT 2. Memahami

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN 5 STATISTIK NON PARAMETRIK

PEMBELAJARAN 5 STATISTIK NON PARAMETRIK PEMBELAJARAN 5 STATISTIK NON PARAMETRIK Kompeensi Dasar paramerik. Mahasiswa memahami enang beberapa eknik analisis saisik non Indikaor Pencapaian Mahasiswa dapa: a. Menjelaskan, menghiung dan menerapkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah

Lebih terperinci

TRANSMISI VERTIKAL HARGA BERAS DI PROPINSI LAMPUNG (Vertical Transmission For Rice Price In Lampung Province)

TRANSMISI VERTIKAL HARGA BERAS DI PROPINSI LAMPUNG (Vertical Transmission For Rice Price In Lampung Province) Transmisi Verial Harga Beras... (Reni L., D.H. Darwano dan Jangung H. M.) 85 TRANSMISI VERTIKAL HARGA BERAS DI PROPINSI LAMPUNG (Verical Transmission For Rice Price In Lampung Province) Oleh : Reno Lanarsih

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Aplikasi Meode Seismik 4D unuk Memanau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Prillia Aufa Adriani, Gusriyansyah Mishar, Supriyano Absrak Lapangan minyak Erfolg elah dieksploiasi sejak ahun 1990 dan sekarang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE TIME SERIES REGRESSION DAN ARIMAX PADA PEMODELAN DATA PENJUALAN PAKAIAN DI BOYOLALI ABSTRAK

PERBANDINGAN METODE TIME SERIES REGRESSION DAN ARIMAX PADA PEMODELAN DATA PENJUALAN PAKAIAN DI BOYOLALI ABSTRAK PERBANDINGAN METODE TIME SERIES REGRESSION DAN ARIMAX PADA PEMODELAN DATA PENJUALAN PAKAIAN DI BOYOLALI Ardia Suma Perdana (1308 100 503 Dosen Pembimbing: Ir. Dwiamono A. W., M.Iom JURUSAN STATISTIKA Faulas

Lebih terperinci

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ Khairunnisa aubara 1, Ir. Sugiharo Pujangkoro, MM 2, uchari, ST, M.Kes 2 Deparemen Teknik Indusri, Fakulas Teknik, Universias

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan

BAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Pendekaan Peneliiaan Peneliian sudi kasus ini menggunakan peneliian pendekaan kualiaif. menuru (Sugiono, 2009:15), meode peneliian kualiaif adalah meode peneliian ang berlandaskan

Lebih terperinci

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

Faradina GERAK LURUS BERATURAN GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang

Lebih terperinci

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci

(Indeks Rata-rata Harga Relatif, Variasi Indeks Harga, Angka Indeks Berantai, Pergeseran waktu dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014

(Indeks Rata-rata Harga Relatif, Variasi Indeks Harga, Angka Indeks Berantai, Pergeseran waktu dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014 ANGKA NDEKS (ndeks Raa-raa Harga Relaif, Variasi ndeks Harga, Angka ndeks Beranai, Pergeseran waku dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014 NDEKS RATA-RATA HARGA RELATF Rumus, 1 P 100% n P,0 = indeks raa-raa

Lebih terperinci

Prediksi Curah Hujan Kota Samarinda pada Tahun 2014 dengan Metode Filter Kalman. Rainfall Prediction Samarinda in 2014 with Kalman Filter Method

Prediksi Curah Hujan Kota Samarinda pada Tahun 2014 dengan Metode Filter Kalman. Rainfall Prediction Samarinda in 2014 with Kalman Filter Method Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor, Mei ISSN 8-789 Predisi Curah Hujan Koa Samarinda pada Tahun dengan Meode Filer Kalman Rainfall Predicion Samarinda in wih Kalman Filer Mehod Ea Syafiri Andarini, Sri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan

Lebih terperinci