PERATURAN BUPATI PROPINSI JAMBI NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
|
|
- Widya Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERATURAN BUPATI PROPINSI JAMBI NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN MERANGIN 2015
2 BUPATI MERANGIN PROPINSI JAMBI PERATURAN BUPATI MERANGIN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MERANGIN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 02 Tahun 2015 tentang Izin Usaha Jasa Konstruksi, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Pelaksanaan Izin Usaha Jasa Konstruksi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25) Sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko dan Daerah Tingkat II Tanjung Jabung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2755); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3903), Sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3969);
3 4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833); 5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) Sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemeritahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5069) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5093); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 64, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 3956) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3956) 9. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3957); 10. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 04 Tahun 2015 tentang Perubahan keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan
4 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5655); 11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2011 tentang Pedoman Persyaratan Pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional; 12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2011 tentang Pembagian Subklasifikasi dan Subkualifikasi Usaha Jasa Konstruksi; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 02 Tahun 2015 tentang Izin Usaha Jasa Konstruksi (Lembaran Daerah Kabupaten Merangin Tahun 2015 Nomor 02); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Kabupaten adalah Kabupaten Merangin. 2. Pemeritah Daerah adalah Bupati dan Perangkat daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Merangin. 4. Pemerintah Daerah adalah Penyelenggara urusan Pemerintahan oleh Pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip Otonomi seluas-luasnya dalam system dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai yang dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republlik Indonseia Tahun Dinas Pekerjaan Umum adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Merangin. 6. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah Badan Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Merangin. 7. Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi. 8. Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagai rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan pekerjaan untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain. 9. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi yang selanjutnya disebut Lembaga adalah LPJKD Propinsi Jambi. 10. Badan Usaha Jasa Konstruksi yang selanjutnya disingkat BUJK, adalah badan usaha yang berbentuk badan hukun yang kegiatan usahanya bergerak di bidang Jasa Konstruksi. 11. Izin Usaha Jasa Konstruksi yang selanjutnya disingkat IUJK adalah izin untuk melakukan usaha dibidang Jasa Konstruksi yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. 12. Pengguna jasa adalah orang perorangan atau badan sebagai pemberi tugas atau pemilik pekerjaan/proyek yang memerlukan layanan jasa konstruksi.
5 13. Pengawasan konstruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) yang dinyatakan ahli dan profesional dibidang pengawasan jasa konstruksi, yang mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal pelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai selesai dan diserah terimakan; 14. Domisili adalah tempat pendirian dan/atau kedudukan/alamat badan usaha yang tetap dalam melakukan kegiatan usaha jasa konstruksi. 15. Pembinaan adalah kegiatan pengaturan, pemberdayaan, pengawasan dan Pengendalian yang dilakukan pemerintah daerah bagi penyedia jasa, pengguna jasa dan masyarakat. 16. Tim Pembina Jasa Konstruksi dibentuk dengan Surat Keputusan Bupati Merangin Nomor 20 /DPU/2015 Tahun Pasal 2 (1) Klasifikasi bidang usaha perencanaan dan pengawasan konstruksi di bagi dalam sub klasifikasi sebagai berikut: a. Sub Klasifikasi Arsitektur yang meliputi: 1. Jasa nasehat dan pra desain arsitektur; 2. Jasa desain arsitektural; 3. Jasa penilaian perawatan dan kelayakan bangunan gedung; 4. Jasa desain interior; dan 5. Jasa arsitektural lainya; b. Sub Klasifikasi Rekayasa Yang meliputi: 1. Jasa nasehat dan konsultansi rekayasa teknik; 2. Jasa desain rekayasa untuk konstruks pondasi serta struktur bangunan; 3. Jasa desain rekayasa untuk pekerjaan teknik sipil air; 4. Jasa desain rekayasa untuk pekerjaan teknik sipil transpotasi; 5. Jasa desain rekayasa untuk pekerjaan mekanikal dan elektrikal dalam bangunan; 6. Jasa desain rekayasa untuk proses industri dan produksi; 7. Jasa nasehat dan konsultansi jasa rekayasa konstruksi; dan 8. Jasa desain rekayasa lainnya. c. Sub Klasifikasi Penataan ruang meliputi: 1. Jasa perencanaan dan perancang perkotaan; 2. Jasa perencanaan wilayah; 3. Jasa perencanaan dan perancangan lingkungan bangunan dan landskape; 4. Jasa pengembangan pemanfaatan ruang; d. Sub Klasifikasi Jasa konsultasi lainnya yang meliputi; 1. Jasa konsultasi lingkungan; 2. Jasa konsultasi estimasi nilai lahan dan bangunan; dan 3. Jasa manajeman proyek terkait konstruksi pekerjaan teknik sipil transportasi. (2) Klasifikasi bidang usaha pelaksanaan konstruksi meliputi: a. Bangunan gedung, meliputi: 1. Jasa pelaksana konstruksi bangunan hunian tunggal dan Koppel; 2. Jasa pelaksanaan konstruksi bangunan multi atau banyak hunian; 3. Jasa pelaksana konstruksi bangunan gedung dan industri; 4. Jasa pelaksana konstruksi bangunan komersial; 5. Jasa pelaksana konstruksi bangunan hiburan publik; 6. Jasa pelaksanaan konstruksi bangunan hotel, restoran dan bangunan serupa lainnya;
6 7. Jasa pelaksana konstruksi bangunan pendidikan; 8. Jasa pelaksana konstruksi bangunan kesehatan; 9. Jasa pelaksana konstruksi bangunan gedung lainya; b. Bangunan sipil, meliputi: 1. Jasa pelaksana konstruksi saluran air, pelabuhan, dam dan prasarana sumber daya air lainnya; 2. Jasa pelaksana konstruksi instalasi pengolahan air minum dan air limbah serta bangunan pengolahan sampah; 3. Jasa pelaksana konstruksi jalan raya (kecuali jalan layang, jalan rel kereta api, dan landas pacu bandara); 4. Jasa pelaksana konstruksi jembatan, jalan layang, terowongan dan subways; 5. Jasa pelaksana konstruksi perpipaan air minum jarak jauh; 6. Jasa pelaksana konstruksi perpipaan air limbah jarak jauh; 7. Jasa pelaksana konstruksi perpipaan minyak dan gas jarak jauh; 8. Jasa pelaksana konstruksi perpipaan air minum lokal; 9. Jasa pelaksana konstruksi perpipaan air limbah lokal; 10. Jasa pelaksana konstruksi perpipaan minyak dan gas local; 11. Jasa Pelaksana konstruksi bangunan stadion untuk olah raga outdoor; 12. Jasa pelaksana bangunan fasilitas olah raga indoor dan fasilitas rekreasi; c. Instalasi mekanikal dan elektrikal, meliputi: 1. Jasa pelaksana konstruksi pemasangan pendingin udara (Air Conditioner), pemanasan dan ventilasi; 2. Jasa Pelaksana konstruksi pemasangan pipa air (Plambing) dalam bangunan dan salurannya; 3. Jasa pelaksana konstruksi pemasangan pipa gas dalam bangunan; 4. Jasa pelaksana konstruksi insulasi dalam bangunan; 5. Jasa pelaksana konstruksi pemasangan lift dan tangga berjalan; 6. Jasa pelaksana konstruksi pertambangan dan manufaktur; 7. Jasa pelaksana konstruksi instalasi thermal, brrtekanan, minyak gas, geothermal (pekerjaan rekayasa); 8. Jasa pelaksana konstruksi instalasi alat angkuta dan alat angkat; 9. Jasa pelaksana konstruksi instalasi perpipaan, gas dan energy (pekerjaan rekayasa); 10. Jasa pelaksana konstruksi instalasi pasilitas produksi, penyimpanan minyak dan gas (pekerjaan rekayasa); 11. Jasa pelaksana konstruksi instalasi pembangkit tenaga listrik semua daya; 12. Jasa pelaksana konstruksi instalasi pembangkit tenaga listrik daya maksimum 10 (sepuluh MW); 13. Jasa pelaksana konstruksi instalasi pembangkit tenaga listrik enargi baru dan terbarukan; 14. Jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan tranmisi tenaga listrik tegangan tinggi/ekstra tegangan tinggi; 15. Jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan trasmisi telekomunikasi dan/atau telepon; 16. Jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan distribusi tenaga listrik tegangan menengah; 17. Jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan distribusi tenaga listrik tegangan rendah; 18. Jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan distribusi telekomunikasi dan/ atau telepon;
7 19. Jasa pelaksana konstruksi system control dan instrumentasi; 20. Jasa pelaksana konstruksi instalasi tenaga listrik gedung dan pabrik; 21. Jasa pelaksana konstruksi instalasi elektrikal lainya. d. Jasa pelaksanaan lainya, meliputi: 1. Jasa penyewa alat konstruksi dan pembongkaran bangunan atau pekerjaan sipil lainya dengan operator; 2. Jasa pelaksana perakitan dan pemasangan konstruksi prafabrikasi untuk konstruksi bangunan gedung; 3. Jasa pelaksana perakitan dan pemasangan konstruksi prafabrikasi untuk konstruksi jalan dan jembatan serta rel kereta api; dan 4. Jasa pelaksana perakitan dan pemasangan konstruksi prafabrikasi untuk konstruksi prasarana sumber daya air, irigasi, dermaga, pelabuhan, persungaian, pantai serta bangunan pengolahan air bersih, limbah dan sampah (insinerator). Pasal 3 (1) Kualifikasi usaha besar bidang usaha jasa perencanaan dan pengawasan memiliki sub kualifilasi besar; (2) Kualifikasi usaha besar bidang usaha jasa pelaksana memiliki sub kualifikasi besar 1 (satu) dan besar 2 (dua); (3) Kualifikasi usaha menengah bidang usaha jasa perencanaan dan pengawasan memiliki sub kualifikasi menengah 1 (satu) dan menengah 2 (dua); (4) Kualifikasi usaha menengah bidang usaha jasa pelaksanaan memiliki sub kualifikasi menengah 2 (dua); (5) Kualifikasi usaha kecil bidang usaha jasa perencanaan dan pengawasan memiliki sub kualifikasi kecil 1 (satu) dan kecil 2 (dua); (6) Kualifikasi usaha kecil bidang usaha jasa pelaksanaan memiliki sub kualifikasi kecil 1 (satu), kecil 2 (dua), dan kecil 3 (tiga). Pasal 4 Dalam hal terdapat perbedaan pengaturan pembagian sub klasisikasi dan sub kualifikasi dengan Lembaga, maka pembagian sub klasifikasi dan sub kualifikasi yang digunakan adalah sesuai dengan yang tercantum dalam Sertifikasi Badan Usaha (SBU) yang masih berlaku. Pasal 5 (1) Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) diterbitkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Merangin. (2) Tata cara permohonan Izin Usaha Jasa Konstruksi adalah sebagai berikut : a. Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis kepada kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dengan menggunakan formulir yang telah disediakan; b. Pemohon diberikan tanda bukti penerimaan berkas permohonan yang berisi tanggal penerimaan berkas dan waktu penyelesaian proses izin setelah berkas pemohon dinyatakan lengkap dan benar;
8 c. IUJK diterbitkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu setelah mendapat kajian teknis dari Instansi yang membidangi Teknis yaitu Dinas Pekerjaan Umum; d. Bentuk dan surat izin dan tata cara permohonan IUJK dengan menggunakan formulir yang telah disediakan. (3) Tata cara perpanjangan IUJK adalah sebagai berikut : a. Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dengan menggunakan fomulir yang disediakan; b. Pemohon diberi tanda bukti penerima berkas pemohon yang berisi tanggal penerimaan berkas dan waktu penyelesaian proses izin setelah berkas pemohon dinyatakan lengkap dan benar; dan c. IUJK diterbitkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu setelah mendapat kajian teknis dari Tim Teknis: (4) Tata Cara perubahan IUJK adalah sebagai berikut: a. Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dengan menggunakan formulir yang disediakan; b. Pemohon diberi tanda bukti penerima berkas permohonan yang berisi tanggal penerimaan berkas dan waktu penyelesaian proses izin setelah berkas pemohon dinyatakan lengkap dan benar; dan c. IUJK diterbitkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu setelah mendapat kajian teknis dari Instansi Teknis: (5) Tata cara Penutupan IUJK adalah sebagai berikut; a. Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dengan menggunakan formulir yang disediakan; dan b. Pemohon diberikan tanda bukti penerima berkas setelah dinyatakan lengkap dan benar; (6) Pemohon diberikan Surat Keputusan Penutupan dari Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu, dengan Tata cara penggantian IUJK sebagai berikut : a. Pemohon mengajukan secara tertulis kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dengan menggunakan formulir yang telah disediakan: b. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu memberikan tanda bukti penerimaan berkas permohonan yang berisi tanggal penerimaan berkas, dan waktu penyelesaian setelah berkas pemohon dinyatakan lengkap dan benar; dan c. Pemohon diberikan Duplikasi IUJK dan surat pengantar ke Dinas Pekerjaan Umum selaku instansi teknis untuk mendapat Rekomendasi Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK); Pasal 6 (1) Tim Teknis melakukan kajian Administrasi dan Teknis terhadap berkas pemohon yang sudah dinyatakan lengkap dan benar. (2) Hasil kajian sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dituangkan dalam berita Acara Kajian Administrasi dan Teknis. (3) Bentuk Berita Acara Kajian Administrasi dan Teknis yaitu dengan menggunakan format yang telah disediakan.
9 Pasal 7 (1) Kartu Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha (PJT-BU) diterbitkan oleh Instansi yang membidangi jasa konstruksi; (2) Tata cara permohonan Kartu Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha (PJT-BU) sebagai berikut : a. Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Dinas Instansi yang membidangi jasa konstruksi dengan menggunakan formulir yang telah disediakan; b. Pemohon diberikan tanda bukti penerimaan berkas permohonan yang berisi tanggal penerimaan berkas dan waktu penyelesaian proses izin setelah berkas pemohon dinyatakan lengkap dan benar; c. Kartu Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha (PJT-BU) diterbitkan oleh Instansi yang membidangi jasa konstruksi atau instansi teknis; dan d. Bentuk Kartu Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha (PJT-BU) yaitu dengan menggunakan format yang telah disediakan; (3) Syarat permohonan Kartu PJT-BU adalah sebagai berikut : a. Fotocopy KTP pemohon yang masih berlaku; b. Fotocopy Sertifikat Keahlian (SKA) yang diregistrasi lembaga (bagi penanggungjawab klasifikasi perencana/pengawas dan kelistrikan); c. Fotocopy SKA/SKT yang diregistrasi lembaga (bagi penanggung jawab klasifikasi pelaksana kontruksi); dan d. Pas foto berwarna ukuran 2 x 3 cm sebanyak 2 (dua) lembar. (4) Masa berlaku Kartu Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha (PJT-BU) adalah 3 (tiga) Tahun. (5) Jangka waktu penyelesaian penerbitan Kartu Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha (PJT-BU) paling lama 3 (tiga) hari kerja. Pasal 8 (1) Tanda daftar usaha perorangan diterbitkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu; (2) Tata cara Tanda Daftar Usaha Orang Perorangan (TDUOP) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : a. Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dengan menggunakan formulir yang telah disediakan; b. Pemohon diberikan tanda bukti penerimaan berkas permohonan yang berisi tanggal penerimaan berkas dan waktu penyelesaian proses izin setelah berkas pemohon dinyatakan lengkap dan benar; c. Tanda Daftar Usaha Orang Perorangan (TDUOP) diterbitkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu setelah mendapatkan kajian teknis dari instansi Teknis yang membidangi dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum; dan d. Bentuk permohonan Tanda Daftar Usaha Orang Perorangan (TDUOP) yaitu dengan menggunakan format yang telah disediakan. (3) Tata cara perpanjangan Tanda Daftar Usaha Orang Perorangan (TDUOP) adalah sebagai berikut :
10 a. Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dengan menggunakan formulir yang telah disediakan; dan b. Pemohon diberikan tanda bukti penerimaan berkas permohonan yang berisi tanggal penerimaan berkas dan waktu penyelesaian proses izin setelah berkas permohonan dinyatakan lengkap dan benar; (4) Tata cara perubahan Tanda Daftar Usaha Orang Perorangan (TDUOP) adalah sebagai berikut : a. Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dengan menggunakan formulir yang telah disediakan; dan b. Pemohon diberikan tanda bukti penerimaan berkas permohonan yang berisi tanggal penerimaan berkas dan waktu penyelesaian proses izin setelah berkas permohonan dinyatakan lengkap dan benar; (5) Tata cara penutupan Tanda Daftar Usaha Orang Perorangan (TDUOP) adalah sebagai berikut : a. Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dengan menggunakan formulir yang telah disediakan; b. Pemohon diberikan tanda bukti penerimaan berkas permohonan yang berisi tanggal penerimaan berkas dan waktu penyelesaian proses izin setelah berkas permohonan dinyatakan lengkap dan benar; dan c. Pemohon diberikan Surat Keputusan Penutupan dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu; (6) Tata cara penggantian TDUOP adalah sebagai berikut : a. Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dengan menggunakan formulir yang telah disediakan; b. Pemohon diberikan tanda bukti penerimaan berkas permohonan yang berisi tanggal penerimaan berkas dan waktu penyelesaian proses izin setelah berkas permohonan dinyatakan lengkap dan benar; dan c. Penerbitan duplikat Tanda Daftar Usaha Orang Perorangan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu; Pasal 9 Masyarakat dapat mengakses informasi terkait IUJK dan TDUOP melalui media internet pada alamat dan Pasal 10 (1) Setiap BUJK/Orang perseorangan yang telah memiliki IUJK/Tanda Daftar Usaha Orang Perorangan wajib menyampaikan : a. Laporan perubahan data BUJK/orang perorangan dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah terjadi perubahan; dan b. Laporan Akhir Tahun.
11 (2) Laporan perubahan data BUJK/orang perorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a disampaikan kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu; (3) Laporan akhir tahun sebagaimana pada ayat (1) huruf b disampaikan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dengan menggunakan format yang telah disediakan; (4) Laporan akhir tahun sebagimana pada ayat (1) huruf b disampaikan paling lambat 15 Januari Tahun berikutnya. Pasal 11 (1) Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu menyampaikan laporan pertanggungjawab pemberian IUJK dan TDUOP secara berkala setiap 3 (tiga) bulan; (2) Laporan pertanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Bupati dengan menggunakan format yang telah disediakan; Pasal 12 (1) Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian jasa konstruksi adalah kepada Dinas Pekerjaan Umum selaku sekretaris Tim Pembina Jasa Konstruksi; (2) Dinas Pekerjaan Umum berkoordinasi dengan Tim Pembina Jasa Konstruksi bersama Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Daerah (LPJKD), untuk melaksanakan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian; (3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan terhadap penyedia jasa konstruksi dengan cara : a. Mensosialisasikan Peraturan Perundang-undangan dan peraturan yang mengatur tentang Jasa Konstruksi; dan b. Melaksanakan pelatihan dan bimbingan teknis. (4) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan terhadap pengguna jasa konstruksi dengan cara : a. Mensosialisasikan Peraturan Perundang-undangan tentang Jasa Konstruksi; b. Melaksanakan pelatihan dan bimbingan teknis kepada pengguna jasa; c. Memberikan informasi tentang ketentuan keteknikkan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja serta tata lingkungan setempat; dan d. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Daerah (LPJKD); Pasal 14 (1) Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu; (2) Pengawasan dan pengendalian Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) dilaksanakan oleh Tim Pembina Jasa Konstruksi; (3) Dalam pelaksanaan pengawasan dan pengendalian IUJK Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dapat berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Selaku Sekretaris Tim Pembina Jasa Konstruksi; (4) Pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yaitu :
12 a. Melaksanakan pengawasan untuk terpenuhinya tertib penyelengaraan jasa konstruksi dan tertib pemanfaatan jasa konstruksi; b. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian Kebijakan Pembinaan Penyelengaraan Jasa Konstruksi sesuai dengan peraturan yang berlaku: c. Hasil monitoring sebagaimana dimaskud pada huruf b dirangkum dalam sebuah buku. Pasal 15 (1) Masyarakat dapat berpartisipasi dalam melakukan pengawasan dan pengendalian serta melaporkan kepada Bupati; (2) Pengaduan dapat disampaikan melalui surat, , maupun langsung kepada Bupati; (3) Pengaduan melalui surat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yaitu ditujukan ke alamat Sekretariat Tim Pembina Jasa Kontruksi Kabupaten Merangin, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Merangin, Jl. Jenderal Sudirman Km. 3 Bangko. (4) Pengaduan melalui sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yaitu : pu.merangin@yahoo.com (5) Pengaduan secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yaitu dengan datang ke Sekretariat Tim Pembina Jasa Konstruksi Bidang Bina Teknik Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Merangin Pasal 16 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Merangin. Ditetapkan di Bangko Pada tanggal 2015 BUPATI MERANGIN ttd Diundangkan di Bangko Pada tanggal 2015 AL HARIS SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MERANGIN ttd SIBAWAHI BERITA DAERAH KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2015 NOMOR 61 Salinan Sesuai Dengan Aslinya Kepala Bagian Hukum FIRDAUS, SH, MH NIP
13 Lampiran Ia Peraturan Daerah Nomor : Tanggal : FORM HALAMAN DEPAN IUJK NASIONAL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MERANGIN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI NASIONAL Nomor : Sesuai dengan ketentuan Pasal 14 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi, serta berdasarkan penilaian terhadap permohonan yang diajukan badan usaha jasa konstruksi di bawah ini, Pemerintah Kabupaten Merangin menetapkan bahwa: Nama Badan Usaha : Alamat Kantor Badan Usaha : Jalan, Nomor : Kelurahan : RT/RK/RW : Kabupaten/Kota : Kode Pos : (wajib isi) Provinsi : No Fax : Nomor Telepon : Nama Penanggungjawab Utama Badan Usaha/Direktur Utama/Direktur *) Nama 1 : Nama 2 : Nama 3 : N.P.W.P Badan Usaha : Nama Penanggung Jawab Teknik : No Kartu Penanggung Jawab Teknik : telah memenuhi ketentuan yang disyaratkan untuk melaksanakan kegiatan usaha jasa konstruksi di seluruh wilayah Republik Indonesia dengan klasifikasi dan kualifikasi usaha sebagaimana tercantum di halaman belakang. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) ini berlaku sampai dengan tanggal... Foto Penanggung Jawab Badan Usaha Dikeluarkan di :. Pada tanggal :.... A/n Bupati (Jabatan Pejabat Penerbit IUJK) Cap dan tandatangan
14 FORM HALAMAN BELAKANG IUJK NASIONAL Lampiran Ib Peraturan Daerah Nomor : Tanggal : Nama Badan Usaha : Nomor IUJK : Nomor SBU : Jenis Usaha : Perencana/Pelaksana/Pengawas/Terintegrasi *) coret yang tidak perlu NO KLASIFIKASI KEMAMPUAN DASAR KUALIFIKASI NOMOR KODE SUBKLASIFIKASI TAHUN Nilai (Juta Rp)
15 Lampiran II Peraturan Daerah Nomor : Tanggal : FORMULIR PERMOHONAN IUJK NASIONAL JASA PELAKSANA KONSTRUKSI Nomor : , Lampiran : Kepada Yth. Bupati Merangin Di Perihal Nasional : Permohonan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Dengan hormat, Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk memperoleh Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yakni Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi untuk: 1. Permohonan Izin Baru 2. Memperpanjang Izin Usaha 3. Mengubah data 4. Penutupan Izin Di Kabupaten/Kota Provinsi untuk klasifikasi pekerjaan sebagai berikut: N O NOMO R KODE KLASIFIKASI SUBKLASIFIKASI KUALIFIKASI TAHU N KEMAMPUAN DASAR Nilai (Juta Rp) Bersama ini kami lampirkan persyaratan-persyaratan dan keterangan sebagai berikut : 1. Rekaman Sertifikat Badan Usaha 2. Rekaman Akta Pendirian dan perubahan terakhir
16 3. Rekaman Sertifikat Keahlian (SKA) dan/atau Sertifikat Keterampilan (SKT) dari Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha 4. Rekaman Kartu Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha 5. Surat Pernyataan Pengikatan Diri SPPJT dan Penanggung Jawab BUJK 6. dst..... Demikian permohonan kami dan atas perkenannya kami ucapkan terima kasih. (*) coret yang tidak sesuai Pemohon PT/CV Penanggung Jawab Badan Usaha Nama Jelas
17 Lampiran III Peraturan Daerah Nomor : Tanggal : Nomor :. tanggal.. Lampiran : 1 (satu) berkas Kepada Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak. Di Perihal : Keterangan Penutupan Badan Usaha Jasa Konstruksi Menunjuk Surat Penutupan Nomor..tanggal perihal Penutupan Badan Usaha dengan ini kami beritahukan bahwa Badan Usaha jasa konstruksi tersebut yang terdaftar di Pemerintah kabupaten/kota dengan sertifikat No...tanggal.. dengan masa berlaku sampai dengan., telah menghentikan kegiatan usahanya. Data perusahaan jasa konstruksi yang dimaksud adalah sebagai berikut : Nama Perusahaan : Alamat : Jenis Usaha : Penanggung Jawab : Utama Badan Usaha Demikian agar menjadi maklum dan atas perhatian serta kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih. Instansi Penerbit IUJK Ttd Tembusan disampaikan kepada Yth. 1. Dir. Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri, Ditjen Pembinaan Tenaga Kerja, Depnaker 2. (Nama Badan Usaha)
18 KOP SURAT UNIT KERJA/INSTANSI Lampiran IV Peraturan Daerah Nomor : Tanggal : Nomor : Tanggal. Lampiran : - Kepada Yth. (Instansi Pemberi IUJK) di -Tempat Perihal : Rekomendasi Pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi Menunjuk Surat Nomor Tanggal, perihal seperti (surat dari pemohon IUJK), bersama ini dengan hormat disampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2000 tentang usaha dan peran masyarakat jasa konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 63 Tambahan Lembar Negara Nomor 3955) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indinesia Tahun 2010 Nomor 157); 2. Memperhatikan Peraturan Daerah Nomor :.. tanggal. tentang.; 3. Serta setelah meneliti berkas permohonan Izin Usaha jasa Konstruksi dari : Nama Perusahaan: Nama PJBU : Alamat Perusahaan: Jenis Usaha :. Maka dengan ini. (Ketua Tim Pembina Jasa Konstruksi atau Pejabat yang ditunjuk oleh Ketua Tim Pembina Jasa Konstruksi) memberikan rekomendasi kepada Badan Usaha Jasa Konstruksi tersebut untuk memperoleh Izin Usaha Jasa Konstruksi dengan klasifikasi dan kualifikasi sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Badan Usaha Nomor. Demikian agar menjadi maklum dan atas perhatian serta kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih. (Ketua Tim Pembina Jasa Konstruksi atau Pejabat yang ditunjuk oleh Ketua Tim Pembina Jasa Konstruksi) ttd
19 Lampiran V Peraturan Daerah Nomor : Tanggal : PEMBERIAN NOMOR PADA IUJK NASIONAL Pemberian Nomor Kode kepada Badan Usaha sbb: Jumlah digit : Digit 1 : Bentuk usaha diisi 1 = Perusahaan nasional Digit 2 s/d 5 : Untuk kode kabupaten/kota dimana perusahaan berdomisili sesuai dengan Kode yang dikeluarkan BPS. Digit 6 : Jenis usaha diisi 1 = Jasa Perencanaan 2 = Jasa Pelaksanaan 3 = Jasa Pengawasan 4 = Gabungan dari ketiganya Digit 7 s/d 11 : Untuk nomor urut yang tercatat di Kabupaten/Kota dimulai dengan nomor No urut ini tetap dipakai walaupun telah diperpanjang/diubah/kadaluarsa Digit 12 s/d 17 : Nomor Registrasi pada LPJK Daerah Contoh 1. Sebuah badan usaha jasa konstruksi berdomisili di Surakarta dan terdaftar di LPJK Provinsi Jawa Tengah dengan nomor serta tercatat pada buku induk Pemerintah Daerah Surakarta No berusaha di bidang pelaksanaan maka kode badan usaha tersebut adalah 1. Badan Usaha : 1 (Badan Usaha Nasional) 2. Kode kota Surakarta : Jenis Usaha : 2 (Jasa pelaksana) 4. Nomor Urut Badan Usaha : 00811
20 5. Tercatat di LPJK : Kode Badan Usaha :
21 Lampiran VIa Peraturan Daerah Nomor : Tanggal : Alur Proses Perizinan dan Dokumen Persyaratan untuk Izin Baru a. mengisi Formulir Permohonan, sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini; b. menyerahkan rekaman Akta Pendirian BUJK; c. menyerahkan rekaman pengesahan kehakiman perusahaan bagi BUJK yang berbentuk perseroan; d. menyerahkan rekaman Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang masih berlaku dan telah diregistrasi lembaga ; e. menyerahkan rekaman Kartu Penanggungjawab Teknik Badan Usaha (PJT-BU); f. menyerahkan rekaman Sertifikat Keahlian (SKA) dan/atau Sertifikat Keterampilan (SKT) dari Penanggungjawab Teknik Badan Usaha (PJT-BU) yang telah diregistrasi oleh Lembaga; g. menyerahkan daftar riwayat hidup penanggungjawab badan usaha; h. menyerahkan rekaman Kartu Tanda Penduduk penanggungjawab badan usaha; i. menyerahkan rekaman Kartu Tanda Penduduk, NPWP, ijazah pendidikan formal, SKA, SKT tenaga ahli/terampil BUJK; j. menyerahkan rekaman Kartu Tanda Anggota (KTA) Perusahaan bila BUJK yang bersangkutan tergabung dalam asosiasi; k. menyerahkan rekaman Surat Keterangan Domisili BUJK yang berlaku dan dileges kelurahan; l. menyerahkan surat rekomendasi dari Ketua Tim Pembina Jasa Konstruksi atau Pejabat yang ditunjuk Jasa Konstruksi (bila pemberian IUJK dilaksanakan oleh unit kerja/instansi pelaksana yang tidak membidangi jasa konstruksi) m. menyerahkan surat kuasa dari penanggung jawab badan usaha bila pengurusan permohonan izin baru dikuasakan TIDAK LENGKAP? Ya PENGAMBILAN SERTIFIKAT
22 Lampiran VIb Peraturan Daerah Nomor : Tanggal : Alur Proses Perizinan dan Dokumen Persyaratan untuk Perpanjangan Izin a. mengisi Formulir Permohonan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 2 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini; b. menyerahkan rekaman Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang masih berlaku dan telah diregistrasi oleh Lembaga ; c. menyerahkan Rekaman Kartu Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha (PJT-BU); d. menyerahkan rekaman Sertifikasi Keahlian (SKA) dan/atau Sertifikat Ketrampilan (SKT) dari Penanggungjawab Teknik Badan Usaha (PJT-BU) yang telah diregistrasi oleh lembaga yang dilengkapi Surat Pernyataan Pengikatan Diri Tenaga Ahli/Terampil dengan Penanggungjawab Utama Badan Usaha; e. menyerahkan rekaman Kartu Tanda Penduduk, NPWP, ijazah pendidikan formal SKA, SKT tenaga ahli/terampil BUJK dalam hal terjadi pergantian pegawai; f. membuat surat pernyataan tidak masuk dalam daftar hitam yang ditandatangani Penanggungjawab Utama Badan Usaha; g. menyerahkan rekaman Surat Keterangan Domisili BUJK yang berlaku dan dileges kelurahan; h. menyerahkan rekaman Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perusahaan; i. menyerahkan rekaman bukti telah menyelesaikan kewajiban pembayaran pajak atas kontrak yang diperoleh; j. menyerahkan IUJK asli k. menyerahkan surat rekomendasi dari Ketua Tim Pembina Jasa Konstruksi atau Pejabat yang ditunjuk Jasa Konstruksi (bila pemberian IUJK dilaksanakan oleh unit kerja/instansi pelaksana yang tidak membidangi jasa konstruksi);dan l. menyerahkan surat kuasa dari penanggung jawab badan usaha bila pengurusan permohonan izin perpanjangan dikuasakan TIDAK LENGKAP? Ya Termasuk daftar sanksi TIDAK PENGAMBILAN SERTIFIKAT YA Diselesaikan sanksi nya
23 Alur Proses Perizinan dan Dokumen Persyaratan untuk Perubahan Data a. diajukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sebelum habis masa berlakunya b. mengisi Formulir Permohonan sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini. c. menyerahkan rekaman: 1. Akta Perubahan nama direksi/pengurus untuk perubahan data nama direksi/pengurus; 2. Surat Keterangan Domisili BUJK yang berlaku dan dileges kelurahan untuk perubahan alamat BUJK; 3. Akta Perubahan untuk perubahan nama BUJK; dan/atau 4. Sertifikat Badan Usaha yang masih berlaku untuk perubahan klasifikasi dan kualifikasi usaha. d. menyerahkan IUJK asli; dan e. menyerahkan surat kuasa dari penanggung jawab badan usaha bila pengurusan permohonan perubahan data IUJK dikuasakan. Lampiran VIc Peraturan Daerah Nomor : Tanggal : PENGAMBILAN SERTIFIKAT
24 Lampiran VId Peraturan Daerah Nomor : Tanggal : Alur Proses Perizinan dan Dokumen Persyaratan untuk Penutupan Izin 1. Izin Usaha Jasa Konstruksi yang asli. 2. Surat pajak nihil, yang dapat diperoleh dari Kantor Pajak setempat. 3. Formulir Permohonan Izin yang telah diisi. PENGAMBILAN SURAT KETERANGAN PENUTUPAN IUJK
25 Lampiran VII Peraturan Daerah Nomor : Tanggal : LAPORAN KEGIATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI TAHUN Nama Badan Usaha Jasa Konstruksi: Jenis Usaha : Jasa Perencana/Jasa Pelaksana/Jasa LAPORAN PEKERJAAN OLEH PEMEGANG IUJK NASIONAL KEPADA INSTANSI PENERBIT IUJK Pengawasan: No Nama Pengguna Jasa, alamat, kota, telp Nama paket pekerjaan Mulai selesai pekerjaan Nilai Pekerjaan Progres pekerjaan Fisik Keuangan Rencana Realisasi Rencana Realisasi Bulan ke-1 =...% Bulan ke-2 =..% Bulan ke- 3=...dan Seterusnya Bulan ke-1 =.. % Bulan ke-2 =.. % Bulan ke-3 = %dan Seterusnya Bangko... Penanggung Jawab Utama Badan Uasaha Catatan : - Setiap jenis usaha dibuat tersendiri - Termasuk Proyek swasta (Non APBN) (...)
26 Lampiran VIII Peraturan Daerah Nomor : Tanggal : LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN OLEH INSTANSI PEMBERI IUJK KEPADA BUPATI LAPORAN PEMBERIAN /SANKSI IUJK NASIONAL KABUPATEN / KOTA TAHUN :. SEMESTER KE : Provinsi : Jenis Usaha : Jasa Perencanaan/Jasa Pelaksana/Jasa Pengawasan : Jumlah Jumlah IUJK (buah) dokumen Tahun/ Permohonan Perubahan Perpanjangan Dikenakan Permohonan Sanksi No periode Keterangan (total) bulan Badan USaha Badan Badan selama 6 Badan usaha usaha baru usaha bulan Jumlah Keseluruhan s.d 1.Peringatan 1 tgl ini BUJK yang Peringatan 2 diberikan IUJK 2.Peringatan 3 1.Usaha Jasa atau Perencana = Pembekuan 2.Usaha jasa 3.Pencabutan Pelaksana = Sanksi 3.Usaha Jasa 4.Pemberlakukan Pengawasan= Kembali 4. Jumlah Usaha Orang
27 Peseorangan.., tgl.. Catatan : Instansi Penerbit. Lampiran IX Peraturan Daerah Nomor : Tanggal : LAPORAN IUJK OLEH BUPATI KEPADA GUBERNUR LAPORAN PENERBITAN /SANKSI IUJK NASIONAL KABUPATEN / KOTA TAHUN :. SEMESTER KE : Provinsi : Jenis Usaha : Jasa Perencanaan/Jasa Pelaksana/Jasa Pengawasan : No Tahun/ Jumlah Jumlah IUJK (buah) Jumlah Keterangan
28 periode bulan dokumen Permohonan (total) selama 6 bulan Permohonan Perubahan Perpanjangan Badan usaha baru Badan usaha Badan USaha Dikenakan Sanksi Badan usaha Usaha Orang Perseorangan Peringatan 1 2. Peringatan 2 3. Peringatan 3 4. Pembekuan 4.Pencabutan 5. Pemberlakuan kembali IUJK Jumlah Keseluruhan s.d tgl ini BUJK yang diberikan IUJK 1.Usaha Jasa Perencana = 2.Usaha jasa Pelaksana = 3.Usaha Jasa Pengawasan=.., tgl.. Catatan : FORMAT KARTU TANDA DAFTAR USAHA ORANG PERSEORANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN Pemerintah Kab. Merangin. Lampiran X Peraturan Daerah Nomor : Tanggal :
29 KOP INSTANSI PEMBERI IUJK KARTU TANDA DAFTAR USAHA ORANG PERSEORANGAN NOMOR : Nama : Tempat/Tgl. Lahir : Alamat : No SKA/SKT : Klasifikasi/Subklasifikasi : Kualifikasi/Subkualifikas : i Tanda tangan Pemegang kartu FOTO..., PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN... TTD NAMA NIP
30 Lampiran XI Peraturan Daerah Nomor : Tanggal : KOP INSTANSI PENERBIT IUJK FORMULIR PERMOHONAN PENDAFTARAN USAHA ORANG PERSEORANGAN NAMA KABUPATEN/KOTA PROPINSI TEMPAT/TANGGAL LAHIR ALAMAT NO.SKA/SKT :.. :.. :.. :.. :.. :.. PILIHAN KUALIFIKASI/SUBKUALIFIKASI NO. KODE URAIAN 1 2.., Tanggal Ttd Pemohon (nama Jelas Pemohon) PILIHAN KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI NO. KODE URAIAN 1 2
31 PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN KOP INSTANSI KARTU PENANGGUNG JAWAB TEKNIK BADAN USAHA NOMOR : NAMA : TEMPAT/TGL. : LAHIR ALAMAT :
32 NO SKA/SKT NAMA BUJK NO.IUJK Tanda tangan Pemegang kartu : : :..., INSTANSI... TTD NAMA NIP
LOGO PEMERINTAH DAERAH PEMERINTAH DAERAH KOTA PEKALONGAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI NASIONAL Nomor :...
LAMPIRAN IA LOGO PEMERINTAH DAERAH PEMERINTAH DAERAH KOTA PEKALONGAN NASIONAL Nomor :.................. Nama Badan Usaha : Alamat Kantor Badan Usaha : Jalan, Nomor : Kelurahan : RT/RK/RW : Kabupaten/Kota
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Lampiran 1 FORM HALAMAN DEPAN IUJK NASIONAL LOMBOK UTARA TIOQ,TATA,TUNAQ PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI NASIONAL Nomor :.................. Nama Badan Usaha : Alamat Kantor
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 10 Tahun 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG \IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN MERANGIN 2015 BUPATI MERANGIN PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 2
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 59 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 59 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA NOMOR TAHUN. TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA NOMOR TAHUN. TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA.. NOMOR. TAHUN. TENTANG \ IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI/WALIKOTA..,
Lebih terperinciBUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN
SALINAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2015 1 DAFTAR
Lebih terperinciAlur Proses Perizinan dan Dokumen Persyaratan untuk Izin Baru
Lampiran 1a Peraturan Menteri Nomor : 04 /PRT/M/2011 Alur Proses Perizinan dan Dokumen Persyaratan untuk Izin Baru 1. Formulir Permohonan Izin yang telah diisi. 2. Akta pendirian Badan Usaha Jasa Konstruksi
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG \ IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH BUMBU, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI BUPATI ENREKANG,
BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ENREKANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKABUPATEN LOMBOK BARAT
KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU
BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN MERANGIN 2015
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN MERANGIN 2015 BUPATI MERANGIN PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 2
Lebih terperinciBUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN
BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Ketentuan
Lebih terperinciWALIKOTA PALU PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALU,
SALINAN WALIKOTA PALU PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALU, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional dibidang
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATENSUKAMARA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATENSUKAMARA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG \IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : Mengingat : BUPATI SUKAMARA,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 14 ayat (1) Peraturan
Lebih terperinciBUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT
Menimbang Mengingat BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA : a.
Lebih terperinciBUPATI SIDENRENG RAPPANG
~ 1 ~ BUPATI SIDENRENG RAPPANG PERATURAN BUPATI SIDENRENG RAPPANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA
Lebih terperinciLAMPIRAN FORMULIR PERMOHONAN IUJK NASIONAL JASA PELAKSANA KONSTRUKSI. Nomor :..., Lampiran :
A. FORMULIR PERMOHONAN IUJK 1. JASA PELAKSANA KONSTRUKSI LAMPIRAN Nomor :.............., 20... Lampiran : Kepada Yth. Kepala Badan Penanaman Modan dan Perizinan Terpadu Kabupaten Kulon Progo di Wates PERATURAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2014 SERI : PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2014 NOMOR 06 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2014 NOMOR 06 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DI KABUPATEN TABALONG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU
PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAMUJU, Menimbang Mengingat : a. bahwa penyedia
Lebih terperinciBUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG
Lebih terperinciBUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU
1 BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU, Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR, Menimbang : a.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. BUPATI BANDUNG BARAT, bahwa dalam rangka mengendalikan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALEMBANG,
1 PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALEMBANG, Menimbang: Mengingat: a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK UTARA, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DI KABUPATEN BANTUL
BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa jasa
Lebih terperinciWALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 06 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 06 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,
-1- PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang Undang Nomor 32 Tahun
Lebih terperinciWALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 2 TAHUN 2013 T E N T A N G IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PONOROGO,
11 Desember 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 2 TAHUN 2013 T E N T A N G IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PONOROGO,
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI
BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 45 Tahun 2012 Seri E
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 45 Tahun 2012 Seri E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN, Menimbang
Lebih terperinciDINAS PEKERJAAN UMUM
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR DINAS PEKERJAAN UMUM JLN. HM. ARSYAD KM. 3 TELP. (0531) 21539 SAMPIT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
Lebih terperinciWALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN
WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang : Mengingat
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR : 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR : 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin ketertiban dalam
Lebih terperinciWALIKOTA PALANGKA RAYA
1 WALIKOTA PALANGKA RAYA PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALANGKA RAYA, Menimbang : a. bahwa usaha
Lebih terperinciBUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG \IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi merupakan salah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 08 / PRT / M / 2011 TENTANG PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI DAN SUBKUALIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 08 / PRT / M / 2011 TENTANG PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI DAN SUBKUALIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONTRUKSI
1 BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi
Lebih terperinciWALIKOTA LUBUKLINGGAU
WALIKOTA LUBUKLINGGAU PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA LUBUKLINGGAU, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang: a. bahwa dinamika pembangunan infrastruktur di daerah
Lebih terperinciBUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi
Lebih terperinciBUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI ALOR, : a. bahwa dalam rangka meningkatkan peran serta
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA DI BIDANG JASA KONSTRUKSI
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA DI BIDANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan
Lebih terperinciBUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI
LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2012 NOMOR 12 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI TANGGAL : 20 JULI 2012 NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG : IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI Sekretariat Daerah Kota Sukabumi Bagian
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04 / PRT / M / 2011 TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI NASIONAL
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04 / PRT / M / 2011 TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG
PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG \IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 14 ayat (1) Peraturan
Lebih terperinciBUPATI HULU SUNGAI TENGAH
1 BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI TENGAH, Menimbang :
Lebih terperinciWALI KOTA BONTANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
WALI KOTA BONTANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BONTANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciWALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi mempunyai
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciWALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BUKITTINGGI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BUKITTINGGI, Menimbang :
Lebih terperinciFORMULIR PERMOHONAN IUJK NASIONAL JASA PELAKSANA KONSTRUKSI
Nomor : BPMPTSP-FORM-REG- 023.01 Nomor : Lampiran : FORMULIR PERMOHONAN IUJK NASIONAL JASA PELAKSANA KONSTRUKSI Kepada Yth. Walikota Palembang Melalui Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN
PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA NOMOR 16 TAHUN 2014
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA NOMOR 16 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 9 TAHUN TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 9 TAHUN 2013... TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan jasa konstruksi
Lebih terperinciUndang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa
1 rr r- orr\ BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR it TAHUN 2016 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI
Lebih terperinciBUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA
Lebih terperinciBUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa usaha jasa konstruksi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA, Menimbang: Mengingat : a. bahwa untuk melindungi kepentingan masyarakat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 5 Tahun : 2014
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 5 Tahun : 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN
Lebih terperinciBUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO KUALA,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO KUALA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 14 ayat (1) Peraturan
Lebih terperinciNOMOR 11 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2014 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG
NOMOR 11 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2014 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PERIZINAN JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, a.
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG Menimbang : Mengingat : NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PERIZINAN JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, a. bahwa Jasa Konstruksi mempunyai peran strategis
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2010
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
Lebih terperinciWALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG
WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG \IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH, Menimbang : a.
Lebih terperinciDAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI
LAMPIRAN 24 DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 2 TAHUN 2011 KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 10 TAHUN 2013 Kode Subbid Sub-bidang, bagian Sub-bidang kode
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 14 ayat
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG IJIN USAHA JASA KONSTRUKSI
Lebih terperinciDAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI
LAMPIRAN 24 DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 2 TAHUN 2011 KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 10 TAHUN 2013 Kode Subbid Sub-bidang, bagian Sub-bidang kode
Lebih terperinciBUPATI MUSI RAWAS, TENTANG
BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal
Lebih terperinciDAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI
Page 1 of 5 www.sertifikasi.biz DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI L ampiran Peraturan LPJK Nomor 2 Tahun 2014 A. KLASIFIKASI USAHA BERSIFAT UMUM Sub-bidang, bagian Sub-bidang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 6 SERI E
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 6 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA,
Lebih terperinciBUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOGIRI, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciBUPATI PADANG LAWAS PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURANDAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
BUPATI PADANG LAWAS PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURANDAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PADANG LAWAS, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
1 BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BALANGAN, Menimbang : a.
Lebih terperinciPERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 10 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 10 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG REGISTRASI
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO
PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Izin Usaha Jasa Konstruksi; LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi berperan
Lebih terperinciWALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa usaha
Lebih terperinciPERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG TATACARA REGISTRASI
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PEMBINAAN USAHA JASA KONSTRUKSI DI KABUPATEN CILACAP
1 BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PEMBINAAN USAHA JASA KONSTRUKSI DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,
Lebih terperinciW A L I K O T A B A N J A R M A S I N
W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG IJIN USAHA JASA KONSTRUKSI
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
1 WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciWALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
SALINAN WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi
Lebih terperinciFORMULIR PERMOHONAN IUJK NASIONAL JASA PELAKSANA KONSTRUKSI. Nomor :..., Lampiran :
FORMULIR PERMOHONAN IUJK NASIONAL JASA PELAKSANA KONSTRUKSI Nomor :................, 20... Lampiran : Kepada Yth. Bupati Bandung Barat Melalui Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Lebih terperinciDAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI
LAMPIRAN 2a DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI A. KLASIFIKASI USAHA BERSIFAT UMUM KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 02 TAHUN 2011 KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 10 TAHUN 2013
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 10 Tahun : 2015
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 10 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH
Lebih terperinci