KATA PENGANTAR. Garut, Februari 2015 Kepala Badan Ketahan Pangan Kabupaten Garut. Ir. Eddy Muharam, M.Si. NIP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Garut, Februari 2015 Kepala Badan Ketahan Pangan Kabupaten Garut. Ir. Eddy Muharam, M.Si. NIP"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Illahi Rabbi atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya, Akhirnya kami dapat menyelesaikan Peyusunan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Garut. Di dalam LAPORAN KINERJA Tahun ini, kami paparkan gambaran yang disusun dengan beberapa hal yang terdiri dari IKHTISAR EKSEKUTIF dan 4 BAB yang terdiri dari BAB I PENDAHULUAN yang berisikan penjelasan umum organisasi dengan penekanan terhadap aspek strategis organisasi dan permasalahan utama yang sedang dihadapi organisasi, BAB II PERENCANAAN KINERJA yang berisikan ringkasan/ikhtisar tentang target/perjanjian kinerja tahun, BAB III AKUNTABILITAS KINERJA menggambarkan capaian kerja organisasi dan realisasi anggaran, BAB IV PENUTUP berisikan kesimpulan dari seluruh paparan bab-bab sebelumnya. Laporan Akuntabilitas Kinerja ini merupakan Perwujudan dari kewajiban pertanggungjawaban dari serangkaian Perencanaan Strategis, Perencanaan Kinerja dan Kinerja Pengukuran, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Garut dalam pencapain visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program. Garut, Februari 2015 Kepala Badan Ketahan Pangan Kabupaten Garut Ir. Eddy Muharam, M.Si. NIP Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan Kab. Garut Tahun i

3 IKHTISAR EKSEKUTIF merupakan media pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan di jabarkan berdasarkan beberapa jenis indikator yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut tahun. Pada tahun, pengukuran kinerja dilakukan terhadap 10 sasaran dg menggunakan 13 Indikator yg ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun. Dari 13 indikator yg diukur, sebanyak 8 indikator (61 %) mencapai atau melebihi target, sebanyak 4 indikator (31 %) tidak mencapai target, tetapi ada peningkatan dibandingkan dg hasil tahun lalu & 1 indicator (8%) yang tidak mencapai target. Dengan demikian pada dasarnya semua kegiatan memberikan dukungan terhadap upaya pencapaian sasaran meskipun dengan persentase beragam. Hal ini disebabkan adanya beberapa permasalahan yang perlu ditindaklanjuti agar pencapaian sasaran program tahunan selanjutnya dapat tercapai lebih baik dari tahun sekarang. Permasalahan yang ditemui pada tahun ini antara lain Ketersediaan Pangan di Kabupaten Garut datanya belum tersedia berkala setiap tahun, Penguatan cadangan pangan pemerintah belum optimal baik dari segi kuantitas maupun segi manajemen pengelolaannya, selain itu cadangan pangan masyarakatpun (lumbung pangan) belum merata ada di setiap desa di kabupaten garut, Stabilitas harga dan pasokan pangan di kabupaten garut sudah terkontrol dengan baik tetapi intervensi/tindak lanjut jika terjadi masalah stabilitas harga dan pasokan pangan belum terlaksana dengan baik karena kurangnya koordinasi antar stakeholders yang menangai masalah ini, Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan di Kabupaten Garut belum mencapai angka maksimal dikarenakan tingkat kesadaran masyarakat akan perlunya penganekaragaman konsumsi pangan belum seperti yang diharapkan, masih perlunya ada pembinaan, sosialisasi dan intervensi serta koordinasi yang lebih baik, Keamanan pangan di kabupaten garut masih belum termonitoring dengan baik karena belum adanya UPT yang khusus menangani mutu dan keamanan pangan di Kabupaten Garut seperti OKKPD atau UPT Pengawasan mutu dan keamanan pangan, Dalam penanganan kerawanan pangan di kabupaten garut masih terdapat beberapa masalah yaitu kurang berperannya tim SKPG dalam pendeteksian dini kerawanan pangan di daerah dan masih banyaknya daerah beresiko rawan pangan di kabupaten garut yang belum ditangani dengan maksimal. Semua permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan meningkatkan koordinasi antar stakeholders ketahanan pangan baik pemangku kebijakan, pemerintah, swasta dan masyarakat. Selain itu perlu peningkatan kualitas pengkajian khususnya pengkajian NBM, Distribusi dan Harga, Survey PPH serta SKPG agar datanya bisa benar-benar jadi acuan untuk pemangku kebijakan mengambil kebijakannya. Jika kedua hal tersebut telah optimal maka pengembangan ketahanan pangan dari berbagai segi di kabupaten garut akan lebih berhasil. Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan Kab. Garut Tahun ii

4 DAFTAR ISI BAB KATA PENGANTAR... IKHTISAR EKSEKUTIF... DAFTAR ISI... HAL i ii iii I. PENDAHULUAN... 1 A Latar Belakang... 1 B Dasar Hukum... 2 C Aspek dan Permasalahan Strategi yang dihadapi... 3 C Tupoksi Badan Ketahanan Pangan Kab. Garut... 5 II. PERENCANAAN KINERJA... 7 A Perencanaan Strategis... 7 B Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Tahun III. AKUNTABILITAS KINERJA A Kinerja Tahun B Anggaran IV. PENUTUP Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan Kab. Garut Tahun iii

5 BAB. I PENDAHULUAN Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut A. Latar Belakang Terselenggaranya Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu, diperlukan pengembangan dan penerapan system pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan dapat diterima (legitimate) sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Upaya pengembangan tersebut di atas, sejalan dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dalam Pasal 3 Undang-Undang tersebut dinyatakan bahwa asas-asas umum penyelenggaraan Negara meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggara Negara, asas kepentingan umum,asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas, dan akuntabilitas. Dalam penjelasan mengenai pasal tersebut, dirumuskan bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam rangka untuk lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah yang mewajibkan setiap instansi pemerintah dan unit kerja untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban atas segala tugas dan kewajiban yang diamanatkan kepadanya. Pertanggungjawaban dimaksud selanjutnya dilaporkan kepada pemberi tugas dan wewenang (amanat) melalui suatu media yaitu Laporan Kinerja. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut sebagai SKPD di Kabupaten Garut berupaya menyusun Laporan Kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut sebagaimana diamanatkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah disusun berdasarkan atas tugas pokok dan fungsi Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut, Renstra Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut, RPJMD Kabupaten Garut, serta kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pusat di bidang ketahanan pangan dari Kementerian Pertanian maupun Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian yang menurut Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah 1

6 Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737). Penyusunan laporan ini secara umum berpedoman pada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang berisikan mengenai sasaran strategis, kebijaksanaan dan program/kegiatan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut dapat diketahui secara luas, sehingga dapat dijadikan media dalam pengambilan keputusan dan perbaikan guna tercapainya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas pokok & fungsi (tupoksi) masing-masing Unit pelaksana di lingkungan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut. Oleh karenanya laporan ini juga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengevaluasi diri khususnya Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut terhadap pelaksanaan tugas dan fungsinya yang berguna bagi perencanaan dan peningkatan kinerja masing-masing bagian. B. Dasar Hukum Penyusunan Laporan Kinerja, BKP Kabupaten Garut Tahun mengacu kepada : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota; 2

7 10. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah; 11. Peraturan Menpan RB Nomor 53 Tahun tentng Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 12. Perda Kab. Garut Nomor 32 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Perda Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah Kabupaten Garut tahun 2009-; 13. Perda Kab. Garut Nomor 08 tahun 2012 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah dan Inspektorat Kabupaten Garut; 14. Perbup Tupoksi nomor 549 tahun 2012 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut; 15. Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Nomor 050/38-BKP/2012 tentang Renstra SKPD Badan Ketahan Pangan Kabupaten Garut 2009-; 16. Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan Nomor 050/37-BKP/2012 tentang IKU Badan Ketahanan Pangan Tahun 2009-; 17. Keputusan Kepala Badan Ketahanan PanganNomor 050/21-BKP/2013 RKT Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut tahun ; 18. Penetapan Kinerja Perubahan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut tahun ; C. Aspek dan Permasalahan Strategis yang dihadapi Pada zaman sekarang ini masalah ketahanan pangan merupakan masalah yang sangat krusial karena dampaknya sangat besar bagi kestabilan roda kehidupan masyarakat khususnya di Kabupaten Garut ini. Apalagi saat ini alih fungsi lahan pertanian semakin luas dan akhirnya secara otomatis mengurangi lahan-lahan produktif pertanian dan mengurangi produksi pertanian. Selain masalah diatas banyak sekali masalah-masalah yang utama yang harus dihadap dan dipecahkan oleh Pemerintah Kabupaten Garut khususnya Badan Ketahanan Pangan yaitu : 1. Ketersediaan Pangan di Kabupaten Garut datanya belum tersedia berkala setiap tahun 2. Penguatan cadangan pangan pemerintah belum optimal baik dari segi kuantitas maupun segi manajemen pengelolaannya, selain itu cadangan pangan masyarakatpun (lumbung pangan) belum merata ada di setiap desa di kabupaten garut. 3. Stabilitas harga dan pasokan pangan di kabupaten garut sudah terkontrol dengan baik tetapi intervensi/tindak lanjut jika terjadi masalah stabilitas harga dan pasokan pangan belum terlaksana dengan baik karena kurangnya koordinasi antar stakeholders yang menangai masalah ini. 4. Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan di Kabupaten Garut belum mencapai angka maksimal dikarenakan tingkat kesadaran masyarakat akan perlunya penganekaragaman konsumsi pangan belum seperti yang diharapkan, masih perlunya ada pembinaan, sosialisasi dan intervensi serta koordinasi yang lebih baik. 3

8 5. Keamanan pangan di kabupaten garut masih belum termonitoring dengan baik karena belum adanya UPT yang khusus menangani mutu dan keamanan pangan di Kabupaten Garut seperti OKKPD atau UPT Pengawasan mutu dan keamanan pangan. 6. Dalam penanganan kerawanan pangan di kabupaten garut masih terdapat beberapa masalah yaitu kurang berperannya tim SKPG dalam pendeteksian dini kerawanan pangan di daerah dan masih banyaknya daerah beresiko rawan pangan di kabupaten garut yang belum ditangani dengan maksimal. D. Tupoksi Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut 1. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kab. Garut dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah dan Inspektorat Daerah Kabupaten Garut mempunyai tugas memimpin, merumuskan kebijakan umum dan kebijakan teknis, mengkoordinasikan, melaksanakan kerja sama dan mengendalikan pelaksanaan urusan pemerintahan daerah bidang Ketahanan Pangan meliputi kesekretariatan, ketersediaan dan cadangan pangan, distribusi dan akses pangan, Penganekaragaman dan keamanan pangan serta penanganan kerawanan pangan. Dan dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah tersebut Lembaga Teknis Daerah Menyelenggarakan fungsi : a. perumusan dan pengaturan kebijakan teknis bidang ketahanan pangan sesuai dengan kebijakan nasional dan propinsi serta kebijakan umum daerah; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang ketahanan pangan; c. pembinaan, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan tugas kesekretariatan, ketersediaan dan cadangan pangan, distribusi dan akses pangan,penganekaragaman dan keamanan pangan serta penanganan kerawanan pangan dan Unit Pelaksana Teknis; d. penyelenggaraan dan pengelolaan sumberdaya aparatur, keuangan, sarana dan prasarana badan; e. penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka pelaksanaan tugasnya; dan f. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja badan ketahanan pangan 4

9 2. Kedudukan Sesuai dengan Peraturan Daerah Kab. Garut Nomor 8 Tahun 2012, Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut adalah unsur pelaksana teknis pemerintah daerah di bidang ketahanan pangan. yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Adapun Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan terdiri dari : 1. Kepala Badan Ketahanan Pangan; 2. Sekretariat, membawahkan : 1) Sub Bagian Umum; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. 3. Bidang ketersediaan dan Cadangan Pangan, membawahkan : 1) Sub Bidang Ketersediaan Pangan; dan 2) Sub Bidang Penguatan Cadangan Pangan. 4. Bidang Distribusi dan Akses Pangan, membawahkan : 1) Sub Bidang Distribusi dan Harga Pangan; dan 2) Sub Bidang Akses Pangan. 5. Bidang Penganekaragaman dan Keamanan Pangan, membawahkan : 1) Sub Bidang Diversifikasi Pangan; dan 2) Sub Bidang Keamanan Pangan. 6. Bidang Penanganan Kerawanan Pangan, membawahkan : 1) Sub Bidang Penanggulangan Rawan Pangan; dan 2) Sub Bidang Pencegahan Rawan Pangan. 7. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Promosi Olahan Pangan Lokal. 8. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengujian Keamanan Pangan. 9. Kelompok Jabatan Fungsional. Adapun Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut adalah sebagaimana terlihat pada Gambar 1. 5

10 Gambar 1. Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut 6

11 BAB. II PERENCANAAN KINERJA Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut A. Perencanaan Stategis Tujuan pembangunan ketahanan pangan adalah untuk menjamin ketersediaan dan konsumsi pangan seluruh penduduk yang cukup, bermutu, bergizi seimbang, aman dan halal baik pada tingkat nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, Desa hingga rumah tangga. Ketahanan pangan harus diwujudkan secara merata di seluruh wilayah sepanjang waktu, yang didasarkan pada optimalisasi dan berbasis keragaman sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal. Mengingat pangan juga merupakan komoditas ekonomi, maka dalam pembangunannya dikaitkan dengan peluang pasar dan peningkatan daya saing, yang dibentuk dari keunggulan spesifik lokasi, keunggulan kualitas serta efisiensi dengan penerapan teknologi inovatif. Produksi pangan sebagian besar dilaksanakan oleh petani/masyarakat dengan skala usaha kecil di pedesaan, maka pembangunan ketahanan pangan sangat strategis untuk memperkuat ekonomi pedesaan dan sekaligus mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan kelaparan. Ketahanan pangan, di samping sebagai prasyarat untuk memenuhi hak azasi manusia, juga merupakan pilar bagi eksistensi dan kedaulatan suatu bangsa. Oleh sebab itu, seluruh komponen, yaitu Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, sepakat untuk bersama-sama membangun ketahanan pangan daerah. Dalam sistem pemerintahan yang demokratis dan desentralistis saat ini, pelaku utama pembangunan pangan mulai dari produksi, penyediaan, distribusi dan konsumsi adalah masyarakat, sedangkan pemerintah lebih berperan sebagai inisiator, fasilitator, serta regulator, agar kegiatan masyarakat yang memanfaatkan sumber daya daerah dapat berjalan lancar, efisien, berkeadilan dan bertanggungjawab. Kesepakatan dunia untuk mengurangi kemiskinan dan kerawanan pangan antara lain tertuang dalam Deklarasi Roma Tahun 1996 pada KTT Pangan Dunia (World Food Summit 1996) dan ditegaskan kembali dalam World Food Summir: five years later (WFS:fyl) 2001, serta deklarasi Millenium Development Goals (MDGs) 2000 yang isinya antara lain menyepakati mengurangi angka kemiskinan ekstrem/penduduk lapar dan kerawanan pangan di dunia sampai setengahnya pada tahun Pemerintah Kabupaten Garut sebagai bagian integral Pemerintah Pusat yang telah menyatakan komitmen dan berperan aktif, dalam berbagai hal untuk melaksanakan aksi kemanusiaan, terutama mengatasi masalah kelaparan, kekurangan gizi serta kemiskinan melalui program dan kegiatan berbasis pemberdayaan masyarakat perdesaan. Berdasarkan kerangka tersebut, Badan Ketahanan Pangan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Garut, sesuai tugas pokoknya yaitu menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang ketahanan pangan mempunyai peran strategis dalam mendorong perwujudan ketahanan pangan daerah termasuk dalam mengurangi angka kemiskinan/bebas dari kelaparan dan kerawanan pangan. 7

12 Dalam rangka memelihara kesinambungan proses pembangunan dan melanjutkan berbagai pencapaian pembangunan yang telah dilaksanakan serta sebagai upaya untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut pada masa mendatang. Rencana strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Tahun merupakan dokumen perencanaan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pokok pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rencana Strategis Tahun 2009 s/d 1. Visi dan Misi Dalam mewujudkan Visi Kabupaten Garut yaitu Terwujudnya Garut yang Mandiri dalam Ekonomi, Adil dalam Budaya dan Demokratis dalam Politik dengan Didasari Ridlo Allah SWT, Badan Ketahanan Pangan mempunyai peranan yang strategis dengan mengemban Misi ke 2 (dua) yaitu : Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis agribisnis, agroindustri, kelautan dan pariwisata disertai pengembangan seni budaya daerah yang bertujuan Meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis agribisnis dan agro industri dengan salah satu sasarannya adalah Meningkatnya pembangunan system ketahanan pangan dan pengembangan penyuluhan pertanian. Sasaran tersebut dapat dicapai apabila pangan tersedia dalam jumlah cukup dari waktu ke waktu, mudah diperoleh dan harganya terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Berdasarkan peranan tersebut diatas, serta mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang bidang Ketahananan Pangan di Kabupaten Garut, Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut menetapkan visi yang hendak dicapai adalah, Terwujudnya Ketahanan Pangan Masyarakat yang Berkelanjutan, Berbasis Sumberdaya Lokal dan Berorientasi Agribisnis untuk Kesejahteraaan Masyarakat Ketahanan Masyarakat yang Berkelanjutan adalah Kondisi terpenuhinya pangan pokok di Jawa Barat bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau serta berkelanjutan. Visi tersebut hanya dapat dicapai, apabila : 1) Pemerintah sebagai regulator mampu menyediakan pangan yang cukup setiap waktu, serta mampu mendistribusikannya secara merata ke seluruh Wilayah. 2) Semua lapisan masyarakat mempunyai kemampuan untuk mengakses pangan, sehingga pangan tersedia disetiap rumah tangga. Untuk mencapai visi diatas, Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut mengemban misi dalam tahun 2009 s/d, yaitu : 8

13 1) Mengembangkan Sumberdaya Aparatur, Sarana dan Prasarana. 2) Mengembangkan Sistem Ketahanan Pangan. 3) Mengembangkan koordinasi dengan stakeholders dalam Pembangunan Ketahanan Pangandan. 2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pada sub bagian ini disampaikan mengenai tujuan dan sasaran Jangka Menengah Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Tahun yang menjadi target untuk dicapai adalah sebagai berikut: Misi 1, Mengembangkan Sumberdaya Aparatur, Sarana dan Prasarana Tujuan : Meningkatkan Kompetensi Sumberdaya Aparatur serta Sarana dan Prasarana Sasaran 1 : Terpenuhinya Pelayanan Administrasi Perkantoran Sasaran 2 : Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Administrasi Perkantoran Sasaran 3 : Meningkatnya Kafasitas Sumberdaya Aparatur Sasaran 4 : Meningkatnya Disiplin aparatur Sasaran 5 : Berkembangnya Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan Misi 2, Mengembangkan Sistem Ketahanan Pangan Tujuan : Meningkatkan Kemampuan Masyarakat dalam membangun Sistem Ketahanan Pangan Sasaran 1 : Meningkatnya Ketersediaan Energi dan Cadangan Pangan Sasaran 2 : Meningkatnya Distribusi dan Akses Pangan Sasaran 3 : Meningkatnya Penganekaragaman dan Keamanan Pangan Sasaran 4 : Meningkatnya Penanganan Kerawanan Pangan 9

14 Keterangan : Nilai capaian dihitung berpedoman pada lampiran 1 SPM Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Misi 3, Mengembangkan Sistem Ketahanan Pangan Tujuan : Meningkatkan Jaringan Kerja dengan Stakeholders dalam Membangun Ketahanan Pangan Sasaran 1 : Pengembangan Jaringan Koordinasi dalam membangun ketahanan pangan 3. Kebijakan dan Program Untuk mencapai tujuan dan sasaran diperlukan suatu strategi. Strategi dijabarkan dalam kebijakan, program dan kegiatan selama lima tahun. Kebijakan adalah pedoman pelaksanaan tertentu untuk mempertajam makna dari strategi dan menjadi pedoman bagi keputusan-keputusan yang mendukung strategi. Program merupakan penjabaran tentang langkah-langkah yang diambil untuk menjabarkan kebijakan. Kegiatan adalah segala sesuatu yang harus dilakukan dalam merealisasikan program. Kegiatan dilakukan secara bertahap per tahun selama lima tahun. Strategi Badan Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten Garut dilaksanakan melalui kebijakan-kebijakan seperti pada tabel 1. Berikut : Tabel 1. Tujuan, Sasaran dan Kebijakan Visi : Terwujudnya Ketahanan Pangan Masyarakat yang Berkelanjutan, Berbasis Sumberdaya Lokal dan Berorientasi Agribisnis untuk Kesejahteraaan Masyarakat Misi 1 : Mengembangkan Sumberdaya Aparatur, Sarana dan Prasarana Tujuan Sasaran Kebijakan Meningkatkan Kompetensi Sasaran 1 : Peningkatan kompetensi Sumberdaya Aparatur serta Terpenuhinya Pelayanan Sumberdaya Aparatur serta Sarana dan Prasarana Administrasi Perkantoran Sasaran 2 : Sarana dan Prasarana Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Administrasi Perkantoran 10

15 Sasaran 3 : Meningkatnya Kafasitas Sumberdaya Aparatur Sasaran 4 : Meningkatnya Disiplin aparatur Sasaran 5 : Berkembangnya Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan Misi 2 : Mengembangkan Sistem Ketahanan Pangan Tujuan Sasaran Kebijakan Meningkatkan Kemampuan Sasaran 1 : Peningkatan Pembangunan Masyarakat dalam Meningkatnya Ketersediaan Sistem Ketahanan Pangan membangun Sistem Energi dan Cadangan Ketahanan Pangan Pangan Sasaran 2 : Meningkatnya Distribusi dan Akses Pangan Sasaran 3 : Meningkatnya Penganekaragaman dan Keamanan Pangan Sasaran 4 : Meningkatnya Penanganan Kerawanan Pangan Misi 2 : Mengembangkan Sistem Ketahanan Pangan Tujuan Sasaran Kebijakan Meningkatkan Jaringan Kerja dengan Stakeholders dalam Membangun Ketahanan Pangan Sasaran 1 : Pengembangan Jaringan Koordinasi dalam membangun ketahanan pangan Optimalisasi Koordinasi dalam membangun ketahanan pangan Kebijakan-kebijakan tersebut diatas, dituangkan dalam program baik yang bersumber dari dana APBD maupun APBN Tahun Anggaran 2009-, yaitu : 11

16 Sumber Dana APBD 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 4) Program Peningkatan Disiplin Aparatur 5) Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan SKPD 6) Program Peningkatan Ketahanan Pangan Sumber Dana APBN (Dana Dekonsentrasi) 1) Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat B. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Tahun Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja menjadi tanggung jawab Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut. 1. Sasaran Kinerja dan Target Indikatornya Sasaran kinerja dan indikatornya dapat dilihat pada table dibawah ini : Tabel 2. Sasaran dan Target Kinerja Tahun No Sasaran Indikator Target 1 Terpenuhinya Pelayanan Administrasi Perkantoran 2 Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Administrasi Perkantoran 3 Meningkatnya Kafasitas Sumberdaya Aparatur Terlaksananya 1 Tahun Fasilitasi Pelayanan Administrasi Perkantoran Terlaksananya 1 Tahun Fasilitasi Sarana da Prasarana Administrasi Perkantoran Pengembangan SDM 1 Tahun Aparatur 4 Meningkatnya Disiplin aparatur Terlaksananya Fasilitasi Pengembangan Disiplin Aparatur 1 Tahun 12

17 5 Berkembangnya Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan 6 Meningkatnya Ketersediaan Energi dan Cadangan Pangan 7 Meningkatnya Distribusi dan Akses Pangan Terlaksananya Fasilitasi Penyusunan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan Ketersediaan energy dan protein per kapita Penguatan cadangan pangan Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah Stabilitas harga dan pasokan pangan 1 Tahun 85 % 55 % 85 % 85 % 8 Meningkatnya Penganekaragaman dan Keamanan Pangan 9 Meningkatnya Penanganan Daerah Rawan Pangan 10 Pengembangan Jaringan Koordinasi dalam membangun ketahanan pangan Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan Meningkatnya Penanganan Kerawanan Pangan Terlaksananya Rapat Dewan Ketahanan Pangan sebanyak 55 % 75 % 55 % 2 Kali/Tahun Seperti yang telah disampaikan pada tabel diatas, terdapat 10 (sepuluh) rencana sasaran yang ingin dicapai Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut. Uraian sasaran dan penjelasannya yaitu : 1) Terpenuhinya Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan indikatornya Terlaksananya Fasilitasi Pelayanan Administrasi Perkantoran selama 1 Tahun 2) Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Administrasi Perkantoran dengan indikatornya Terlaksananya Fasilitasi Sarana da Prasarana Administrasi Perkantoran selama 1 Tahun 3) Meningkatnya Kafasitas Sumberdaya Aparatur dengan indikatornya Terlaksananya Pengembangan SDM Aparatur selama 1 Tahun 13

18 4) Meningkatnya Disiplin aparatur dengan indikatornya Terlaksananya Fasilitasi Pengembangan Disiplin Aparatur selama 1 Tahun 5) Berkembangnya Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan dengan indikatornya Terlaksananya Fasilitasi Penyusunan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan selama 1 Tahun 6) Meningkatnya Ketersediaan Energi dan Cadangan Pangan dengan indikatornya : - Ketersediaan energy dan protein per kapita sebesar 85 % pada tahun (kecukupan energy Kkal/Kap/Hr dan Protein Gram/Kap/Hr) serta tersedianya data ketersediaan pangan/tahun. - Penguatan cadangan pangan sebesar 55 % pada tahun (Cadangan Pangan Pemerintah minimal 55 Ton dan Cadangan Pangan Masyarakat minimal dengan terbentuknya lumbung pangan 442 Unit) 7) Meningkatnya Distribusi dan Akses Pangan dengan indikatornya adalah : - Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah sebesar 85 % pada tahun (Menyediakan data dan Informasi gabah/beras, jagung, kedele, daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, gula pasir, cabe merah yang disajikan dalam periode mingguan/ bulanan/kuartal/tahunan) - Stabilitas harga dan pasokan pangan sebesar 85 % pada tahun (Harga dinyatakan stabil jika gejolak harga pangan di suatu wilayah kurang dari 25 % dari kondisi normal dan Pasokan pangan dinyatakan stabil jika penurunan pasokan pangan di suatu wilayah berkisar antara 5 % - 40 %) 8) Meningkatnya Penganekaragaman dan Keamanan Pangan dengan indikatornya adalah : - Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan sebesar 85 % pada tahun (Point PPH minimah harus 85 Point dari Point Idealnya 100 Point) - Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan sebesar 75 % pada tahun (Jumlah Pangan yang diuji minimal 75 % harus aman) 9) Meningkatnya Penanganan Kerawanan Pangan dengan indikatornya : - Meningkatnya Penanganan Daerah Rawan Pangan minimal 55 % pada tahun (Penanganan Daerah (Kecamatan) yang beresiko rawan pangan tinggi sesuai analisis SKPG) 10) Pengembangan Jaringan Koordinasi dalam membangun ketahanan pangan dengan indikatornya adalah : - Terlaksananya Rapat Dewan Ketahanan Pangan sebanyak 2 kali/tahun 14

19 2. Program dan Kegiatan Sumber Dana APBD dan Banprop 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik c) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional d) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan e) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor f) Penyediaan Alat Tulis Kantor g) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan h) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor i) Penyediaan Peralatan Perlengkapan Kantor j) Penyediaan Peralatan Rumah Tangga k) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan l) Penyediaan Makanan dan Minuman m) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah n) Penyediaan Jasa Pendukung Tenaga Administrasi/Teknis 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a) Pengadaan Mobil Jabatan b) Pembangunan Gedung Kantor c) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor d) Pengadaan Meubelair e) Pemeliharaan Rutin/Berkala gedung kantor f) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 3) Program Peningkatan Displin Aparatur a) Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari 4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a) Pendidikan dan Pelatihan Formal b) Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan 5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Kinerja SKPD b) Penyusunan Laporan Prognosis Anggaran 15

20 6) Program Peningkatan Ketahanan Pangan a) Penanganan Daerah Rawan Pangan b) Analisis Rasio Jumlah Penduduk Terhadap Jumlah Kebutuhan Pangan c) Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan Daerah d) Kajian Rantai Pasokan dan Pemasaran Pangan e) Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan f) Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat g) Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan Pokok h) Pengembangan Cadangan Pangan daerah i) Pengembangan Desa Mandiri Pangan j) Pengembangan Lumbung Pangan Desa k) Peningkatan Mutu dan Keamanan l) Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif m) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan n) Pengadaan Lumbung pangan (DAK) o) Pelatihan Manajemen Lumbung Pangan p) Pelatihan Desa Mandiri Pangan q) Pendampingan Pengadaan Lumbung Pangan r) Manajemen Proyek Pengadaan Lumbung Pangan s) Diklat Penanganan Rawan Pangan t) Pengembangan Daerah Pangan Lestari u) Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS v) Akselerasi Penanganan Rawan Pangan Melalui Pengembangan Usaha Kelompok w) Penguatan Kelembagaan Untuk Penanganan Rawan Pangan x) Pecegahan Rawan Pangan Melalui Pemberdayaan Kelompok Masyarakat y) Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) z) Peningkatan Peranan Kelompok Usaha Ternak untuk Pencegahan Rawan Pangan aa) Pencegahan Rawan Pangan Melalui Pemberdayaan Kelompok Afinitas bb) Pendamping Pengadaan Lumbung Pangan (Lanjutan DAK 2012) cc) dd) ee) Pengembangan Usaha Mikro Pangan Berbasis Potensi Lokal Pengembangan Sarana dan Prasarana Penunjang Desa Mandiri Pangan Pengembangan Sarana Fasilitas Cadangan Pangan Masyarakat 16

21 ff) gg) hh) ii) jj) Pengembangan Kelembagaan Pangan Pencegahan Rawan Pangan Melalui Pemberdayaan Kelompok Afinitas (Banprop) Penanganan Daerah Rawan Pangan (Banprop) Pencegahan Daerah Rawan Pangan (Banprop) Peningkatan Ketahanan Pangan melalui Penangananan Kerawanan Pangan berbasis Pemberdayaan Kelompok (Banprop) Sumber Dana APBN (Dana Dekonsentrasi) 1) Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat a) Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Kerawanan Pangan b) Pendampingan P2KP (Percepatan Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan c) Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan Pangan 17

22 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut A. Kinerja Tahun 1) Ringkasan Pencapaian Kinerja Berdasarkan hasil Pengukuran Pencapaian Kinerja Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Tahun Anggaran secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar sebagai berikut : Gambar 2. Ringkasan Pencapaian Kinerja Badan Ketahanan Pangan TA 8% Mencapai/Melebihi Target 31% 61% Tidak Mencapai Target, tetapi ada Peningkatan Tidak Mencapai Target Pada tahun, pengukuran kinerja dilakukan terhadap 10 sasaran dg menggunakan 13 Indikator yg ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun. Dari 13 indikator yg diukur, sebanyak 8 indikator (61 %) mencapai atau melebihi target, sebanyak 4 indikator (31 %) tidak mencapai target, tetapi ada peningkatan dibandingkan dg hasil tahun lalu & 1 indicator (8%) yang tidak mencapai target. 2) Rincian Pencapaian Kinerja Pada bagian ini akan kami jelaskan pencapain kinerja secara rinci meliputi perbandingan target dan realiasi kinerja tahun, perbandingan target dan realisasi dengan beberapa tahun kebelakang, perbandingan target dan realisasi kinerja dengan target dan realisasi jangka menengah SKPD, Perbandingan dengan standar nasional/ SPM, Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yg telah dilakukan, Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya serta Analisis program/kegiatan yg menunjang keberhasilan/kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Tahun adalah tahun kelima dari implementasi Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Berikut diuraikan hasil pengukuran & analisis pencapaian sasaran strategis Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Tahun. 18

23 Indikator Kinerja Terlaksananya Fasilitasi Pelayanan Administrasi Perkantoran Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut a) Sasaran ke 1 Terpenuhinya Pelayanan Administrasi Perkantoran Tabel 3 Pencapaian Kinerja Sasaran 1 BKP Tahun Target Status Capai an Realisa si sd Target Akhir RPJMD 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 100 % 1 Tahun Ket: = mencapai/ melampaui target, = tidak mencapai taget, tetapi meningkat dari tahun lalu, X = tidak mencapai target, n/a = not available/ data tidak tersedia 1) Terlaksananya Fasilitasi Pelayanan Administrasi Perkantoran (Tahun) Fasilitasi pelayanan administrasi perkantoran pada tahun terlaksana selama 1 tahun, mencapai 100 % dari target tahun sebanyak 1 tahun. Apabila capaian kinerja tahun dibandingkan dengan capaian tahun 2013 tetap 100 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 tetap sebesar 100 %. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 1 tahun (100 %), maka realisasi tahun telah mencapai 100 % Faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan atau peningkatan kinerja adalah tersedianya anggaran yang memadai untuk pencapaian kinerja ke 1 tersebut terutama dalam hal pelayanan administrasi perkantoran. Pencapaian indicator kinerja ini didukung oleh 14 Kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp ,-. Indikator Kinerja Terlaksananya Fasilitasi Sarana da Prasarana Administrasi Perkantoran b) Sasaran ke 2 Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Administrasi Perkantoran Tabel 4 Pencapaian Kinerja Sasaran 2 BKP Tahun Target Status Capai an Realisa si sd Target Akhir RPJMD 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 100 % 1 Tahun Ket: = mencapai/ melampaui target, = tidak mencapai taget, tetapi meningkat dari tahun lalu, X = tidak mencapai target, n/a = not available/ data tidak tersedia 1) Terlaksananya Fasilitasi Sarana dan Prasarana Administrasi Perkantoran Fasilitasi pelayanan sarana dan prasarana administrasi perkantoran pada tahun terlaksana selama 1 tahun, mencapai 100 % dari target tahun sebanyak 1 tahun. Apabila capaian kinerja tahun dibandingkan dengan capaian tahun 2013 tetap 100 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 tetap 19

24 sebesar 100 %. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 1 tahun (100 %), maka realisasi tahun telah mencapai 100 % Faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan atau peningkatan kinerja adalah tersedianya anggaran yang memadai untuk pencapaian kinerja ke 2 tersebut terutama dalam hal penyediaan sarana dan prasarana administrasi perkantoran. Capaian yang sangat memuaskan pada tahun ini adalah Badan Ketahanan Pangan telah membangun Gedung Kantor Baru Lantai 2 yang berlokasi di Jalan Pahlawan/Pinggir STKIP Garut. Pencapaian indicator kinerja ini didukung oleh 6 Kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp ,-. Indikator Kinerja Terlaksananya Pengembangan SDM Aparatur c) Sasaran ke 3 Meningkatnya Kafasitas Sumberdaya Aparatur Tabel 5 Pencapaian Kinerja Sasaran 3 BKP Tahun Target Status Capai an Realisa si sd Target Akhir RPJMD 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 100 % 1 Tahun Ket: = mencapai/ melampaui target, = tidak mencapai taget, tetapi meningkat dari tahun lalu, X = tidak mencapai target, n/a = not available/ data tidak tersedia 1) Terlaksananya Pengembangan SDM Aparatur Fasilitasi pelayanan sarana dan prasarana administrasi perkantoran pada tahun terlaksana selama 1 tahun, mencapai 100 % dari target tahun sebanyak 1 tahun. Apabila capaian kinerja tahun dibandingkan dengan capaian tahun 2013 tetap 100 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 tetap sebesar 100 %. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 1 tahun (100 %), maka realisasi tahun telah mencapai 100 % Faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan atau peningkatan kinerja adalah tersedianya anggaran yang memadai untuk pencapaian kinerja ke 3 tersebut terutama dalam hal pengembangan SDM Aparatur baik Formal, Non Formal maupun fasilitasi Bimbingan-bimbingan Teknis Aparatur. Pencapaian indicator kinerja ini didukung oleh 2 Kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp ,-. 20

25 Indikator Kinerja Terlaksananya Fasilitasi Pengembangan Disiplin Aparatur d) Sasaran ke 4 Meningkatnya Disiplin aparatur Tabel 6 Pencapaian Kinerja Sasaran 4 BKP Tahun Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Target Status Capai an Realisa si sd Target Akhir RPJMD 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 100 % 1 Tahun Ket: = mencapai/ melampaui target, = tidak mencapai taget, tetapi meningkat dari tahun lalu, X = tidak mencapai target, n/a = not available/ data tidak tersedia 1) Terlaksananya Fasilitasi Pengembangan Disiplin Aparatur Fasilitasi pelayanan pengembangan disiplin aparatur pada tahun terlaksana selama 1 tahun, mencapai 100 % dari target tahun sebanyak 1 tahun. Apabila capaian kinerja tahun dibandingkan dengan capaian tahun 2013 tetap 100 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 tetap sebesar 100 %. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 1 tahun (100 %), maka realisasi tahun telah mencapai 100 % Faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan atau peningkatan kinerja adalah tersedianya anggaran yang memadai untuk pencapaian kinerja ke 4 tersebut terutama dalam hal pengembangan Disiplin Aparatur. Pencapaian indicator kinerja ini didukung oleh 1 Kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp ,-. Indikator Kinerja Terlaksananya Fasilitasi Penyusunan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan e) Sasaran ke 5 Berkembangnya Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan Tabel 7 Pencapaian Kinerja Sasaran 5 BKP Tahun Target Status Capai an Realisa si sd Target Akhir RPJMD 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 100 % 1 Tahun Ket: = mencapai/ melampaui target, = tidak mencapai taget, tetapi meningkat dari tahun lalu, X = tidak mencapai target, n/a = not available/ data tidak tersedia 1) Terlaksananya Fasilitasi Penyusunan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan Fasilitasi Penyusunan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan pada tahun terlaksana selama 1 tahun, mencapai 100 % dari target tahun sebanyak 1 tahun. Apabila capaian kinerja tahun dibandingkan dengan capaian tahun 2013 tetap 100 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 tetap sebesar 100 %. 21

26 Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 1 tahun (100 %), maka realisasi tahun telah mencapai 100 % Faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan atau peningkatan kinerja adalah tersedianya anggaran yang memadai untuk pencapaian kinerja ke 5 tersebut terutama dalam hal Penyusunan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan. Pencapaian indicator kinerja ini didukung oleh 3 Kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp ,-. Indikator Kinerja Ketersediaan energy dan protein per kapita Penguatan cadangan f) Sasaran ke 6 Meningkatnya Ketersediaan Energi dan Cadangan Pangan Tabel 8 Pencapaian Kinerja Sasaran 6 BKP Tahun Target Status Capai an Realisa si sd Target Akhir RPJMD 64.2 % 65.5 % 66.1 % 67.1 % 67.4 % 85 % 67.4 % 85 % 0 % 0 % 44.5 % 69.7 % 42.9 % 55 % X 42.9 % 55 % pangan Ket: = mencapai/ melampaui target, = tidak mencapai taget, tetapi meningkat dari tahun lalu, X = tidak mencapai target, n/a = not available/ data tidak tersedia 1) Ketersediaan energy dan protein per kapita Ketersediaan energy dan protein per kapita pada tahun tercapai 67.4 % (kecukupan energy Kkal/Kap/Hr dan Protein Gram/Kap/Hr), mencapai 79.3 % dari target tahun sebanyak 85% sesuai Target SPM Bidang Ketahanan Pangan yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian. Apabila capaian kinerja tahun dibandingkan dengan capaian tahun 2013 ada sedikit peningkatan. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 sebesar 64.2 % ada peningkatan. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 85 %, maka realisasi tahun tidak mencapai target. Faktor yang mempengaruhi kurang berhasilnya pencapaian ini adalah dikarenakan semakin banyaknya lahan pertanian yang terkikis oleh alih fungsi lahan dan kesadaran masyarakat yang kurang akan penyediaan pangan yang beragam, bergizi dan seimbang baik nabati maupun hayati. Pengadaan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh penduduk dan sesuai dengan persyaratan gizi, merupakan masalah besar sepanjang sejarah kehidupan manusia. Untuk menjawab masalah ini diperlukan informasi mengenai situasi pangan disuatu negara/daerah pada periode tertentu. Hal ini dapat terlihat dari gambaran produksi, pengadaan dan penggunaan pangan serta tingkat ketersediaan untuk konsumsi penduduk per kapita. Salah satu cara untuk memperoleh gambaran situasi pangan dapat disajikan dalam suatu neraca atau tabel yang dikenal dengan nama Neraca Bahan Makanan (NBM). 22

27 Pada Tahun telah disusun Neraca Bahan Makanan. Penyusunan NBM tersebut didukung oleh kegiatan Analisis Rasio Jumlah Penduduk Terhadap Jumlah Kebutuhan Pangan. Berdasarkan hal tersebut, maka terlihat capaian sasaran peningkatan ketersediaan energy dan protein masyarakat yaitu % (Ketersediaan Energi Kkal/Kap/Hr dan Ketersediaan Protein Gr/Kap/Hr). Hal ini telah sesuai dengan rencana stratejik Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut yaitu Meningkatnya Ketersediaan Pangan, tetapi masih belum mencapai target yang ditentukan. Peningkatan Ketersediaan Pangan ini didukung oleh beberapa Kegiatan penunjang yaitu : Analisis Rasio Jumlah Penduduk Terhadap Jumlah Kebutuhan Pangan dengan anggaran Rp ,- 2) Penguatan cadangan pangan Penguatan cadangan pangan pada tahun tercapai 42.9 %( Pengadaan Beras di Tahun adalah 22 Ton dan sisa tahun sebelumnya 15 Ton/37 % selain itu tersedianya lumbung pangan masyarakat sebanyak 216 lumbung s/d Tahun /48, %), mencapai 42.9 % dari target tahun sebanyak 55 % sesuai Target SPM Bidang Ketahanan Pangan yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian. Apabila capaian kinerja tahun dibandingkan dengan capaian tahun 2013 ada sedikit penurunan disebabkan karena cadangan pangan pemerintah telah disalurkan untuk bantuan bencana maupun kekeringan sedangkan pengadaan cadangan pangan pemerintah di tahun hanya 22 ton. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 sebesar 0 % ada peningkatan yang sangat signifikan. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 55 %, maka realisasi tahun tidak mencapai target. Faktor yang mempengaruhi kurang berhasilnya pencapaian ini adalah dikarenakan kurangnya dukungan anggara untuk pembelian cadangan pangan pemerintah serta belum meratanya pembentukan lumbung pangan masyarakat di 42 Kecamatan. Cadangan pangan merupakan salah satu sumber pasokan untuk mengisi kesenjangan antara produksi dan kebutuhan dalam negeri atau daerah. Stabilitas pasokan pangan dapat dijaga dengan pengelolaan cadangan yang tepat. Cadangan pangan terdiri atas cadangan pangan pemerintah dan cadangan pangan masyarakat. Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten bahwa target capain penguatan cadangan Pemerintah di tingkat Kabupaten minimal sebesar 100 ton ekuivalen beras, sementara untuk cadangan pangan masyarakat yaitu adanya lembaga cadangan pangan masyarakat /lumbung pangan masyarakat minimal 1 desa 1 lumbung, sementara target tahun dalam Rencana Strategi BKP adalah penambahan 55 ton beras untuk cadangan pangan 23

28 Pemerintah Kabupaten dan pembangunan 18 lumbung pangan masyarakat dari APBD Kabupaten, 77 Lumbung dari APBD Provinsi dan 5 Lumbung dari Kementerian PDT sehingga jumlah lumbung yang terbina dan terbentuk s/d adalah 216 lumbung (48%) dari target 442 Lumbung. Berdasarkan pada Standar Pelayanan Minimal Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten sebesar 55 ton, maka posisi Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten belum mencapai standar pelayanan minimal. Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian sasaran ini adalah : Pengembangan Cadangan Pangan daerah dengan anggaran Rp ,- Pengembangan Lumbung Pangan Desa dengan anggaran Rp ,- Pengadaan Lumbung Pangan (DAK) dengan anggaran Rp ,- Pelatihan manajemen lumbung Pangan dengan anggaran Rp ,- Pendampingan Pengadaan Lumbung Pangan (DAK) dengan anggaran Rp ,- Manajemen proyek Pengadaan Lumbung Pangan (DAK) dengan anggaran Rp ,- Pengembangan sarana Fasilitas Cadangan Pangan Masyarakat dengan anggaran Rp ,- Indikator Kinerja Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah Stabilitas harga dan pasokan g) Sasaran ke 7 Meningkatnya Distribusi dan Akses Pangan Tabel 9 Pencapaian Kinerja Sasaran 7 BKP Tahun Target Status Capai an Realisa si sd Target Akhir RPJMD 65% 70% 107.4% 93.83% 84.04% 85 % 84.04% 85 % 65% 70% 100% 98,59% % 85 % % pangan Ket: = mencapai/ melampaui target, = tidak mencapai taget, tetapi meningkat dari tahun lalu, X = tidak mencapai target, n/a = not available/ data tidak tersedia 85 % 1) Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah pada tahun tercapai % (Pemantauan harga baru dilakukan di 4 Kec, pasokan di 42 Kec dan Akses di 15 Kec/9 Komoditas/data disajikan mingguan, bulanan dan tahunan), mencapai % dari target tahun sebanyak 85% sesuai Target SPM Bidang Ketahanan Pangan yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian. Apabila capaian kinerja tahun dibandingkan dengan capaian tahun 2013 ada sedikit 24

29 pengurangan. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 sebesar 65 % ada peningkatan. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 85 %, maka realisasi tahun tidak mencapai target. Faktor yang mempengaruhi kurang berhasilnya pencapaian ini adalah dikarenakan pemantauan pasokan harga dan akses belum dilakukan di 42 kecamatan karena keterbatasan anggaran dan personil. Distribusi pangan berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien, sebagai prasyarat untuk menjamin agar seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau. Pencapaian standar pelayanan minimal distribusi pangan dan akses pangan, dioperasionalkan melalui indikator ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan. Informasi harga, pasokan, dan akses pangan adalah kumpulan data harga pangan, pasokan pangan, dan akses pangan yang dipantau dan dikumpulkan secara rutin atau periodik oleh kabupaten/kota untuk digunakan sebagai bahan menyusun analisis perumusan kebijakan yang terkait dengan masalah distribusi pangan. Informasi harga dan pasokan pangan yang dapat dihimpun dari 42 Kecamatan, terdiri dari 9 komoditas pangan yaitu beras, minyak goreng, gula pasir, daging sapi, daging ayam, telur ayam, cabe merah, jagung dan kedelai. Data tersebut berasal dari petugas pemantau harga yang secara rutin menyampaikannya setiap minggu. Berdasarkan Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut target capaian pada tahun adalah 85 %, dengan realisasinya adalah % Kondisi tersebut perlu secara kontinue dan konsisten dilaksanakan oleh Aparatur Kab./Kota di Garut yang menangani ketahanan pangan agar informasi harga, pasokan, dan akses pangan di Kabupaten Garut dapat terpantau secara menyeluruh selain itu harus dibina dan dikembangkan lembaga akses pangan masyarakat. Kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja adalah : Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat dengan anggaran Rp ,-. Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan Pokok dengan anggaran Rp ,- 2) Stabilitas harga dan pasokan pangan Stabilitas harga dan pasokan pangan pada tahun tercapai % (Bulan jan s/d des kenaikan harga kurang dari 25 % yakni 3,4 % dan Penurunan Pasokan hanya 6.9%), mencapai % dari target tahun sebanyak 85% sesuai Target SPM Bidang Ketahanan Pangan yang diterbitkan oleh Kementerian 25

30 Pertanian. Apabila capaian kinerja tahun dibandingkan dengan capaian tahun 2013 ada sedikit peningkatan. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 sebesar 65 % ada peningkatan. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 85 %, maka realisasi tahun melampaui target. Faktor yang mempengaruhi berhasilnya pencapaian ini adalah dikarenakan Bulan jan s/d des kenaikan harga kurang dari 25 % yakni 3,4 % dan Penurunan Pasokan hanya 6.9% selain itu telah berkembangnya lembaga distribusi pangan masyarakat (LDPM) sebagai lembaga yang bias membantu menstabilkan harga di tingkat masyarakat. Pencapaian Target 2 indikator diatas ini didukung oleh beberapa kegiatan yaitu : Kajian Rantai Pasokan dan Pemasaran Pangan dengan anggaran Rp Indikator Kinerja Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan Pengawasan dan Pembinaan Keamanan h) Sasaran ke 8 Meningkatnya Penganekaragaman dan Keamanan Pangan Tabel 10 Pencapaian Kinerja Sasaran 8 BKP Tahun Target Status Capai an Realisa si sd Target Akhir RPJMD 65,8% 65,8% 65,8% 65,8% 75.5% 85 % 75.5% 85 % 55% 60% 100% 100% 100% 75 % 100% 75 % Pangan Ket: = mencapai/ melampaui target, = tidak mencapai taget, tetapi meningkat dari tahun lalu, X = tidak mencapai target, n/a = not available/ data tidak tersedia 1) Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan pada tahun tercapai 75.5 % (Ponit PPH s/d mencapai 75.5 Point), mencapai 75.5 % dari target tahun sebanyak 85% sesuai Target SPM Bidang Ketahanan Pangan yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian. Apabila capaian kinerja tahun dibandingkan dengan capaian tahun 2013 ada sedikit peningkatan. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 sebesar 65.8 % ada peningkatan. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 85 %, maka realisasi tahun tidak mencapai target tetapi ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Faktor yang mempengaruhi kurang berhasilnya pencapaian ini adalah dikarenakan masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentignya penganekaragaman pangan serta masih belum optimalnya pengembangan P2KP dan KRPL di Kabupaten Garut. 26

31 Tingkat konsumsi pangan tercermin dalam pola konsumsi masyarakat di tingkat rumah tangga yang dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain kondisi ekonomi, sosial dan budaya setempat. Untuk itu, penanaman kesadaran pola konsumsi yang sehat perlu dilakukan sejak dini melalui pendidikan formal dan non-formal. Dengan kesadaran gizi yang baik, masyarakat dapat menentukan pilihan pangan sesuai kemampuannya dengan tetap memperhatikan kuantitas, kualitas, keragaman dan keseimbangan gizi, serta dapat meninggalkan kebiasaan serta budaya konsumsi yang kurang sesuai dengan kaidah gizi dan kesehatan. Kesadaran yang baik ini lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan gizi masing-masing anggota keluarga sesuai dengan tingkatan usia dan aktivitasnya. Indikator yang dapat digunakan untuk menilai Tingkat Konsumsi pangan adalah Pola Pangan Harapan. Pola Pangan Harapan merupakan acuan untuk menilai tingkat keragaman konsumsi pangan dengan skor 100 sebagai pola yang ideal. Sementara PPH Kabupaten Garut baru mencapai 75,5 point, seperti pada tabel berikut : Tabel 11. Capaian Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kab.Garut Tahun Kelompok Pangan Skor Maksimal 2013 Skor Ideal Padi-padian 17, Umbi-umbian 1,7 1,7 2,5 Hewani 23,2 19,1 24 Minyak dan Lemak 2 4,5 5 Kacang-kacangan Buah/biji berminyak 0,2 0,6 1 Gula 0,5 1,7 2,5 Sayur dan buah Lain-lain (bumbu-bumbuan) 0-0 Jumlah 65,8 75,5 100 Selain skor PPH indicator selanjutnya yaitu Keamanan Pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang menganggu, merugikan, dan membahayakan manusia. Kegiatan yang menunjang terhadap pencapain target indikator tersebut yaitu : Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan dengan anggaran Rp ,- 27

32 Penyuluhan sumber pangan alternative dengan anggaran Rp ,- Peringatan Hari Pangan Sedunia dengan anggaran Rp ,- Pendampingan P2KP (Dana Sekonsentrasi) dengan anggaran Rp ,- Dukungan Manajemen dan Administrasi dengan Anggaran Rp ,- 2) Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan pada tahun tercapai 100 % (Tahun Pangan Segar maupun Jajanan yang diuji 100% Aman), mencapai 100 % dari target tahun sebanyak 85% sesuai Target SPM Bidang Ketahanan Pangan yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian. Apabila capaian kinerja tahun dibandingkan dengan capaian tahun 2013 ada peningkatan dari jumlah pangan yang diuji. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 sebesar 55 % ada peningkatan. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 85 %, maka realisasi tahun melebihi target. Faktor yang mempengaruhi berhasilnya pencapaian ini adalah dikarenakan intensnya dilakukan sosialisasi atau penyuluhan mengenai peningkatan mutu dan keamanan pangan. Pada Tahun, hasil uji laboratorium terhadap 20 sample seluruhnya (100%) dikategorikan bebas residu dan bahan kimia, sehingga layak untuk diberikan sertifikat prima 2 dan 3. Jadi pencapaian targetnya adalah 100 %. Kegiatan yang menunjang terhadap pencapain target indikator tersebut yaitu : Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan dengan anggaran Rp ,- Indikator Kinerja Meningkatnya Penanganan Daerah Rawan Pangan i) Sasaran ke 9 Meningkatnya Penanganan Kerawanan Pangan Tabel 12 Pencapaian Kinerja Sasaran 9 BKP Tahun % (8 Desa) % (2 Desa) % (2 Desa) % (10 Ds) 160% (16 Ds) Target 100% (10 Ds) Status Capai an Realisa si sd 75% (30 Desa) Target Akhir RPJMD 55% (22 Desa) Ket: = mencapai/ melampaui target, = tidak mencapai taget, tetapi meningkat dari tahun lalu, X = tidak mencapai target, n/a = not available/ data tidak tersedia 1) Meningkatnya Penanganan Daerah Rawan Pangan Penanganan Daerah Rawan pada tahun tercapai 160 % (Dari Target 10 Desa (6 Kecamatan) sesuai Analisis FSVA Tahun 2013 sudah diberikan Stimulan/Pemberdayaan sebanyak 16 Desa), mencapai 75 % dari target tahun sebanyak 55% sesuai Target SPM Bidang Ketahanan Pangan yang diterbitkan oleh 28

33 Kementerian Pertanian. Apabila capaian kinerja tahun dibandingkan dengan capaian tahun 2013 ada sedikit peningkatan. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 sebesar 100 % (Lokasi sesuai analisis FSVA tahun 2010) ada peningkatan. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 55 %, maka realisasi tahun mencapai target. Faktor yang mempengaruhi berhasilnya pencapaian ini adalah dukungan program dan kegiatan yang memadai untuk pemberian stimulant pemberdayaan bagi lokasi-lokasi yang masuk kedalam prioritas 1 tersebut, tetapi untuk sementara hanya sebatas pemberian stimulant dan pembinaan sehingga belum tentu daerah tersebut bias sekaligus berubah statusnya, perlu penanganan yang intens dan berkala. Selain lokasi yang masuk prioritas 1 tersebut, kami juga melakukan penanganan dan pencegahan terjadinya kerawanan pangan yang terjadi di daerahdaerah prioritas 2-5, hampir di 42 kecamatan tersebar, karena walaupun secara mayoritas daerah tersebut tidak termasuk daerah rawan pangan tetapi pada kenyataannya masih ada lokasi-lokasi yang beresiko rawan pangan. Kerawanan pangan adalah suatu kondisi ketidakcukupan pangan yang dialami daerah, masyarakat atau rumah tangga pada waktu tertentu untuk memenuhi standar kebutuhan fisiologis bagi pertumbuhan dan kesehatan masyarakat. Rawan pangan terdiri dari Rawan pangan kronis yaitu ketidakmampuan rumah tangga untuk memenuhi standar minimum kebutuhan pangan anggotanya pada periode yang lama karena keterbatasan kepemilikan lahan, asset produktif dan kekurangan pendapatan. Rawan Pangan Transien yaitu suatu keadaan rawan pangan yang bersifat mendadak dan sementara, yang disebabkan oleh perbuatan manusia (penebangan liar yang menyebabkan banjir atau karena konflik sosial), maupun karena alam berupa berbagai musibah yang tidak dapat diduga sebelumnya, seperti: bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, banjir bandang, tsunami). Indikator yang digunakan untuk melihat capaian sasaran tertanganinya daerah rawan pangan yaitu Jumlah Penanganan Daerah Rawan Pangan di Garut. Kondisi kerawanan pangan di Kabupaten Garut dapat dilihat dari gambar dibawah ini : Gambar 3. Peta Kerawanan Pangan Garut Tahun

34 Target utama dari penanganan desa rawan pangan di Garut tahun adalah 40 desa di 6 Kecamatan (sesuai analisis SKPG Tahun 2013), Pencapaian target ini didukung oleh beberapa kegiatan yaitu : Penanganan Daerah Rawan Pangan dengan anggaran Rp ,- Diklat Penanganan Rawan Pangan dengan anggaran Rp ,- Akselerasi Penanganan Rawan Pangan Melalui Pengembangan Usaha Kelompok dengan anggaran Rp ,- Penguatan Kelembagaan Untuk Penanganan Rawan Pangan dengan anggaran Rp ,- Pecegahan Rawan Pangan Melalui Pemberdayaan Kelompok Masyarakat dengan anggaran Rp ,- Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi dengan anggaran Rp ,- Pencegahan Rawan Pangan Melalui Pemberdayaan Kelompok Afinitas dengan anggaran Rp ,- Peningkatan Peranan Kelompok Usaha Ternak untuk Pencegahan Rawan Pangan dengan anggaran Rp ,- Penanganan Daerah Rawan Pangan (banprop) dengan anggaran Rp ,- Pencegahan Daerah Rawan Pangan (banprop) dengan anggaran Rp ,- Pencegahan Rawan Pangan Melalui Pemberdayaan Kelompok Afinitas (Banprop) dengan anggaran Rp ,- 30

35 Pengembangan Desa Mandiri Pangan dengan anggaran Rp ,- Pelatihan Desa Mandiri Pangan dengan anggaran Rp ,- Pengembangan Usaha Mikro Pangan Berbasis Potensi Lokal dengan anggaran Rp ,- Pengembangan Sarana dan Prasarana Penunjang Desa Mandiri Pangan dengan anggaran Rp ,- Pengembangan Kelembagaan Pangan Masyarakat dengn anggaran Rp ,- Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Kerawanan Pangan (Dana Dekonsentrasi) dengan alokasi dana sebesar Rp ,- Peningkatan ketahanan pangan melalui penanganan kerawanan pangan berbasis pemberdayaan kelompok dengan Indikator Kinerja Terlaksananya Rapat Dewan Ketahanan Pangan j) Sasaran ke 10 Pengembangan Jaringan Koordinasi dalam membangun ketahanan pangan Tabel 13 Pencapaian Kinerja Sasaran 10 BKP Tahun Target Status Capai an Realisa si sd 0 Kali 0 Kali 2 Kali 2 Kali 2 Kali 2 Kali 2 Kali Target Akhir RPJMD 2 Kali/Tah un Ket: = mencapai/ melampaui target, = tidak mencapai taget, tetapi meningkat dari tahun lalu, X = tidak mencapai target, n/a = not available/ data tidak tersedia 1) Terlaksananya Rapat Dewan Ketahanan Pangan Terlaksananya Rapat Dewan Ketahanan Pangan tercapai 100 % (Dari Target 2 kali/tahun), mencapai 100 % dari target tahun sebanyak 100 %. Apabila capaian kinerja tahun dibandingkan dengan capaian tahun 2013 ada sedikit peningkatan. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 sebesar 100 % ada peningkatan. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 100 %, maka realisasi tahun mencapai target. Faktor yang mempengaruhi berhasilnya pencapaian ini adalah dukungan program dan kegiatan yang memadai untuk pelaksanaan kegiatan DKP tersebut, tetapi peran DKP belum optimal sampai saat ini sehingga masih perlunya ada perbaikan lagi kedepannya. Kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja ini adalah : Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan Daerah dengan anggaran Rp , 31

36 Capaian diatas terutama untuk indicator strategis merupakan indicator yang ditentukan oleh kementerian Pertanian yang diatur dalam Permentan Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dilihat dari rata-rata capaian sasaran, BKP Kabupatn Garut sasarannya tercapai lebih dari 100 % dan mendapat predikat baik. Tetapi jika dilihat dari indicator satu persatu masih ada indicator yang masih kurang dari target, dibawah ini akan kami sajikan Pencapaian Indikator Kinerja Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Tahun : Tabel 14. Indikator Kinerja Kegiatan Tahun Target dan Kinerja Program dan Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome)/kegiatan (output) Target Capaian RKT SKPD Tahun Keluaran Kegiatan SKPD Tahun Realisa Target si Urusan Wajib Urusan Ketahanan Pangan Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Surat Menyurat Penyediaan Jasa Komunikasi Sumberdaya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional Penyedia Jasa Administrasi Keuangan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang-Barang Cetakan dan Penggandaan Tersedianya jasa surat menyurat Tersedianya jasa komunikasi sumberdaya air dan listrik Tersedianya jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional Tersedianya jasa administrasi keuangan Tersedianya jasa kebersihan kantor Terpenuhinya kebutuhan alat tulis kantor Terpenuhinya penyediaan barang-barang cetakan dan penggandaan 1 Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

37 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan Peralatan Perlengkapan Kantor Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Penyediaan Bacaan dan peraturan Perundang-undangan Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah Penyediaan Jasa Pendukung Adum/Teknis Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pembangunan Gedung Kantor Pengadaan Perlengkapan Gedung/Kantor Pengadaan Meubeulair Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional Pengadaan mobil jabatan Peningkatan Disiplin Aparatur Terpenuhinya penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan Tersedianya peralatan perlengkapan kantor Tersedianya peralatan rumahtangga Tersedianya Bacaan dan peraturan Perundangundangan Tersedianya Makanan dan Minuman Terlaksananya Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah Tersedianya Jasa Pendukung Adum/Teknis Tersedianya Gedung Kantor Tersedianya perlengkapan gedung kantor Tersedianya meubeulair Terpeliharanya gedung kantor Terpeliharanya rutin/berkala kendaraan dinas operasional Tersedianya mobil jabatan 1 Tahun Paket Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Unit Paket Paket Paket Paket Unit 2 2 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu Peningkatan Kafasitas Sumberdaya Aparatur Pendidikan dan Pelatihan Formal Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan Tersedianya Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu Terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan Formal Terlaksananya bimbingan teknis implementasi peraturan 1 Paket Tahun Tahun

38 perundang-undangan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Kinerja SKPD Penyusunan Pelaporan Prognosis Angggaran Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Kinerja SKPD 1 Tahun 1 1 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggran 1 Tahun 1 1 Peningkatan Ketahanan Pangan/Perkebunan Penanganan Daerah Rawan Pangan Analisis Rasio Jumlah Penduduk Terhadap Jumlah Kebutuhan Pangan Terlaksananya Penanganan Rawan Pangan di Daerah melalui Pemberdayaan dan 4 Desa 4 11 Pemberian Stimulan Meningkatnya Pengetahuan tentang Penanganan Rawan Pangan untuk Daerah Rawan Pangan 120 Orang Tersusunnya Neraca Bahan Makanan 1 Laporan 1 1 Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan Daerah Kajian Rantai Pasokan dan Pemasaran Pangan Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan Pokok Pengembangan Cadangan Pangan Daerah Pengembangan Desa Mandiri Pangan Pengembangan Lumbung Pangan Terfasilitasinya Kegiatan Dewan Ketahanan Pangan Terkajinya kondisi pasokan dan pemasaran pangan Meningkatkan Pola Konsumsi Pangan Masyarakat Terpantaunya Akses Pangan Masyarakat Terpantaunya Akses Harga Pangan Pokok Tersedianya cadangan pangan berupa gabah/beras Berkembangnya Desa Mandiri Pangan Berkembanya Lumbung Pangan 4 Kali Laporan Desa Kecama tan Pasar Ton Desa Desa

39 Pengembangan Model Distribusi Pangan yang Efisien dan Efektif Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pengadaan Lumbung Pangan (DAK) Pelatihan Manajemen Lumbung Pangan Pelatihan Desa Mandiri Pangan Pendampingan Pengadaan Lumbung Pangan (DAK) Manajemen Proyek Pengadaan Lumbung Pangan (DAK) Diklat Penanganan Rawan Pangan Pengembangan Daerah Pangan Lestari Peringatan Hari Pangan Se-Dunia Terbinanya Gapoktan Penerima Penguatan LDPM Terkajinya Keamanan Pangan Segar dan Olahan Terpantauanya Keamanan dan Mutu Pangan serta Sosialiasi dan Promosi Tersedianya Denfarm Tanaman Jalawure Terlaksananya Promosi Olahan Pangan Tersalurkannya Stimulan bantuan Pemberdayaan Terlaksananya Pengendalian Program dan kegiatan Tersedianya Lumbung Pangan Desa Meningkatnya Pengetahuan tentang Manajemen Lumbung Pangan Meningkatnya Pengetahuan tentang Desa Mandiri Pangan Terfasilitasinya Pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat Terfasilitasinya Adinistrasi Proyek Pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat Terlaksannya Penguatan SDM Masyarakat untuk Penanganan Rawan Pangan di Daerah melalui, Pelatihan, Pemberdayaan dan Pemberian Stimulan Meningkatnya Pengetahuan tentang Penanganan Rawan Pangan Berkembangnya Daerah Pangan Lestari Terfasilitasinya Peringatan HPS 2 Desa Sample Kecama tan Tahun Kali Desa Tahun Unit Orang Orang Paket Paket Desa Orang Desa Kali

40 Akselerasi Penanganan Rawan Pangan melalui Pengembangan Usaha Kelompok Penguatan Kelembagaan untuk Penanganan Rawan Pangan Pencegahan Rawan Pangan melaui Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi Terlaksannya Percepatan Penanganan Rawan Pangan di Daerah melalui Pemberdayaan dan Pemberian Stimulan Berkembangnya Kelembagaan Pangan di Daerah melalui Pemberdayaan dan Pemberian Stimulan Meningkatnya Pengetahuan tentang Penguatan Kelembagaan Terlaksannya Pencegahan Rawan Pangan di Daerah melalui Pemberdayaan dan Pemberian Stimulan Tersusunnya Peta Kerawanan Pangan 20 Desa Desa Orang Desa Laporan 1 1 Peningkatan Peranan Kelompok Usaha Ternak untuk Pencegahan Rawan Pangan Pencegahan Rawan Pangan melalui Pemberdayaan Kelompok Afinitas Pengadaan Lumbung Pangan (Lanjutan DAK 2012) Pengembangan Usaha Mikro Pangan Berbasis Potensi Lokal Pengembangan Sarana dan Prasarana Penunjang Desa Mandiri Pangan Teratasinya Daerah Resiko Rawan Pangan sesuai Pemetaan SKPG melalui Pemberdayaan dan Pemberian Stimulan Terlaksannya Peningkatan Perananan Kelompok Usaha Ternak di Daerah melalui Pemberdayaan dan Pemberian Stimulan Terlaksannya Pencegahan Rawan Pangan untuk Kelompom Afinitas di Daerah melalui Pemberdayaan dan Pemberian Stimulan Tersedianya Lumbung Pangan Desa Terfasilitasinya Pengembangan Usaha Mikro berbasis Potensi Lokal Terfasilitasinya Sarana dan Prasarana Penunjang Desa Mandiri Pangan 22 Desa Desa Desa Unit 8-22 Desa Desa

41 Pengembangan Sarana Fasilitas Cadangan Pangan Masyarakat Pengembangan Kelembagaan Pangan Masyarakat Pencegahan Daerah Rawan Pangan melalui Pemberdayaan Kelompok Afinitas (Banprop) Penanganan Daerah Rawan Pangan (Banprop) Pencegahan Daerah Rawan Pangan (Banprop) Peningkatan ketahanan pangan melalui Penanganan Rawan Pangan berbasis Pemberdayaan kelompok masyarakat (banprop) Terfasilitasinya Pengembangan Cadangan Pangan di Masyarakat Berkembangnya Kelembagaan Pangan Masyarakat Optimalnya pencegahan resiko rawan pangan di daerah melalui pemberdayaan kelompok Optimalnya penanganan daerah resiko rawan pangan di daerah Optimalnya pencegahan resiko rawan pangan di daerah Optimalnya penanganan resiko rawan pangan di daerah 36 Desa Desa Desa Desa Desa Desa 67 - Melihat tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja pada kegiatan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut mayoritas dapat terealisasi 100 % tetapi ada beberapa kegiatan yang tidak dilaksanakan yaitu : 1) Kegiatan Pengadaan Lumbung Pangan (Lanjutan DAK 2012), kegiatan ini tidak dilaksanakan dikarenakan anggarannya adalah sisa tender pembangunan gudang cadangan pangan tahun Sehingga anggaran tersebut tidak bisa digunakan untuk peruntukan yang lainnya karena harus sesuai dengan Juklak/Juknis DAK pada Tahun ) Kegiatan Peningkatan ketahanan pangan melalui Penanganan Rawan Pangan berbasis Pemberdayaan kelompok masyarakat (banprop), kegiatan ini tidak dilaksanakan karena anggarannya keluar di Parsial Perubahan APBD bulan November. Dengan waktu yang tinggal 1 bulan dan anggaran yang besar sehingga tudak memungkinkan kegiatan ini untuk dilaksanakan. 37

42 B. Anggaran Rencana Anggaran untuk mendukung Rencana Kinerja BKP Tahun bersumber dari APBD dan APBN. Anggaran yang bersumber dari APBD sebesar Rp ,- (Tiga Puluh Dua Milyar Enam Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Enam Ratus Enam Belas Ribu Tujuh Ratus Lima Puluh Rupiah), digunakan untuk Belanja Tidak Langsung (Gaji Pegawai) sebesar Rp ,- (Dua Milyar Tiga Ratus Enam Puluh Empat Ratus Dua Puluh Enam Ribu Empat Ratus Lima Puluh Rupiah) dan Belanja Langsung (Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja Modal) sebesar Rp ,- (Tiga Puluh Milyar Tiga Ratus Dua Belas Juta Seratus Sembilan Puluh Ribu Tiga Ratus Rupiah) yang diarahkan pada 6 Program dan 64 Kegiatan. APBD badan Ketahanan Pangan Tahun Anggaran sebesar Rp ,- (Dua Puluh Tujuh Milyar Enam Ratus Empat Puluh Tiga Ribu Sembilan Ratus Delapan Puluh Sembilan Rupiah) untuk Belanja Tidak Langsung sebesar Rp ,- (Dua Milyar Dua Ratus Empat Puluh Tujuh Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Enam Ratus Enam Belas Rupiah) atau terealisasi 95,22 % dan Belanja Langsung terealisasi sebesar ,- (Dua Puluh Lima Milyar Tiga Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Dua Ribu Tiga Ratus Tujuh Puluh Tiga Rupiah) atau terealisasi 82,58%. Tabel 15. Anggaran dan APBD BKP Kab. Garut Tahun No Uraian Target % Belanja , , I Belanja tidak Langsung , , Belanja Pegawai , , II Belanja Langsung , , Belanja Pegawai , , Belanja Barang dan Jasa , , Modal , , Sedangkan Anggaran yang bersumber dari APBN (Dana Dekonsentrasi) sebesar Rp ,- (Dua Ratus Lima Puluh Satu Juta Lima Ratus Sepuluh Ribu Rupiah) terealisasi sebesar Rp ,- (Dua Ratus Empat Puluh Empat Juta Enam Ratus Delapan Belas Ribu Enam Ratus Dua Puluh Enam Rupiah) atau terealisasi 97,26 % yang diarahkan untuk 1 program 3 kegiatan. Berikut kami jelaskan realisasi anggaran Badan Ketahanan Pangan Tahun beserta outputnya per Program dan kegiatan : 38

43 Anggaran APBD Kabupaten Garut 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Sasaran dari Pelayanan Administrasi Perkantoran adalah terlaksananya penyediaan, pemeliharaan dan pelayanan sarana dan prasarana perkantoran guna memperlancar kinerja SKPD. Anggaran untuk Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar Rp ,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp ,- digunakan untuk membiayai (14) empat belas kegiatan sebagai berikut : a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya penyediaan jasa surat menyurat, Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya materai sebanyak 360 lembar (materai 6000) dan 360 lembar (materai 3000) untuk kelancaran administrasi surat menyurat; b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya Jasa Komunikasi, Sumberdaya air dan Listrik Kantor Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terpenuhinya jasa Komunikasi, Sumberadaya air dan Listrik kantor selama 12 bulan; c) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional.hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya jasa perizinan kendaraan dinas sebanyak 6 unit kendaraan roda 4 serta 18 unit kendaraan roda 2; d) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terpenuhinya honorarium jasa administrasi keuangan selama 12 bulan; e) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya Jasa Kebersihan Kantor, Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terpenuhinya jasa pemeliharaan kantor selama 12 bulan ; f) Penyediaan Alat Tulis Kantor sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya alat Tulis Kantor Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terpenuhinya Alat Tulis Kantor sebanyak 1 paket untuk 12 bulan; g) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya Barang cetakan dan penggandaan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terpenuhinya barang cetakan dan penggandaan selama 12 bulan; h) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya 39

44 komponen instalasi listrik dan penerangan kantor.hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya komponen instalasi listrik sehingga terpenuhinya penerangan di kantor selama 12 bulan; i) Penyediaan Peralatan Perlengkapan Kantor sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah optimalnya kinerja pegawai dengan adanya peralatan dan perlengkapan kantor yang memadai selama 12 bulan; j) Penyediaan Peralatan Rumah Tangga sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya peralatan rumah tangga kantor. Hasil yang di capai dari kegiatan ini adalah optimalnya kinerja pegawai dengan adanya peralatan rumah tangga selama 12 bulan; k) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya bahan bacaan dan peraturan peundang-undangan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terpenuhinya informasi untuk pegawai selama 12 bulan; l) Penyediaan Makanan dan Minuman sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya makanan dan minuman pegawai. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya makan dan minum untuk pegawai selama 12 bulan; m) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah Hasil yang dicapai dari kegiatan ini terlaksananya koordinasi dan konsultasi keluar daerah selama 12 bulan; n) Penyediaan Jasa Pendukung Tenaga Administrasi/Teknis sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya Jasa Pendukung Tenaga Administrasi/Teknis Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terpenuhinya honor Tenaga Kerja Kontrak (TKK) Selama 12 bulan. 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Sasaran pelaksanaan program ini adalah meningkatnya sarana dan prasarana aparatur untuk optimalisasi kinerja pegawai, anggaran untuk program peningkatan sarana dan prasarana aparatur sebesar Rp ,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp ,- digunakan untuk membiayai enam (6) kegiatan sebagai berikut: a) Pengadaan Mobil Jabatan sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya penyediaan mobil jabatan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya mobil jabatan sebanyak 2 unit; 40

45 b) Pembangunan Gedung Kantor sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu penyediaan gedung kantor untuk sarana kinerja pegawai sebanyak 1 unit; c) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya penyediaan perlengkapan gedung kantor. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya perlengkapan gedung kantor sebanyak 1 paket; d) Pengadaan Meubelair sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya pengadaan meubelair. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya meubelair di kantor sebanyak 1 paket; e) Pemeliharaan Rutin/Berkala gedung kantor sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terpeliharanya gedung kantor. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan rutin berkala gedung/kantor selama 1 tahun; f) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terpeliharanya mobil jabatan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala kendaraan roda 4 jabatan sebanyak 3 unit dan kendaraan roda 2 sebanyak 18 unit selama 1 tahun; 3) Program Peningkatan Displin Aparatur Sasaran pelaksanaan program ini adalah meningkatnya displin aparatur untuk optimalisasi kinerja pegawai, anggaran untuk program peningkatan disiplin aparatur sebesar Rp ,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp ,- digunakan untuk membiayai satu (1) kegiatan sebagai berikut: a) Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari tertentu sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya pakain khusus hari-hari tertentu bagi pegawai. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya pakain hari-hari tertentu sebanyak 70 stel; 4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Sasaran pelaksanaan program ini adalah meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur untuk optimalisasi kinerja pegawai, anggaran untuk program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur sebesar Rp ,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp , digunakan untuk membiayai dua (2) kegiatan sebagai berikut: 41

46 a) Pendidikan dan Pelatihan Formal sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu untuk terfasilitasinya bantuan biaya aparatur dalam diklat PIM untuk 2 orang; b) Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu di ikutsertakannya aparatur dalam bimbingan teknis untuk 3 orang. 5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Sasaran program ini berkembangnya system pelaporan capaian kinerja dan keuangan. Anggaran untuk Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan sebesar Rp ,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp ,- digunakan untuk membiayai (2) dua kegiatan sebagai berikut: a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Kinerja SKPD sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersusunnya Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Kinerja SKPD; b) Penyusunan Laporan Prognosis Anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersusunnya Laporan Prognosis Anggaran. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya Laporan Prognosis Anggaran; 6) Program Peningkatan Ketahanan Pangan Sasaran dari Program Peningkatan Ketahanan Pangan adalah meningkatnya ketahanan masyarakat. Pelaksanaan program ini didukung dengan anggaran sebesar Rp ,- dan dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp ,- untuk mendukung (36) tiga puluh Enam kegiatan yaitu: a) Penanganan Daerah Rawan Pangan dengan anggaran Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tertanganinya daerah rawan pangan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersalurkannya bantuan hewan ternak domba, itik dan sapi kepada 10 Lokasi kegiatan di Desa Bojong Kec. Pameungpeuk, Desa Tegalgede dan Desa Wangunjaya Kec. Pakenjeng, Desa Barusari Kec. Pasirwangi, Desa Wanamekar Kec. Wanaraja, Desa Sindanggalih Kec. Karangpawitan, Desa Pamalayan Kec. Cikelet, Desa Haur Panggung Kec. Tarogong Kidul, Desa Cikedokan Kec. Bayongbong, Desa Samida Kec. Selaawi, dan Desa Padamukti Kec. Sukaresmi; 42

47 b) Analisis Rasio Jumlah Penduduk Terhadap Jumlah Kebutuhan Pangan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Hasil yang dicapai yaitu terselenggaranya kegiatan analisis rasio jumlah penduduk terhadap jumlah kebutuhan pangan yang berlokasi di Kabupaten Garut; c) Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan Daerah dengan anggaran Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersusunnya laporan kondisi ketahanan pangan daerah. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah adanya rapat koordinasi dewan ketahanan pangan sebanyak 3 kali; d) Kajian Rantai Pasokan dan Pemasaran Pangan dengan anggaran Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terkumpulnya data pasokan pangan pokok strategis. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersusunnya hasil kajian rantai pasokan dan pemasaran pangan komoditas pangan pokok strategis pada 11 lokasi. Lokasi kegiatan ini yaitu di Desa Dungusiku Kec. Leuwigoon, Desa Mekarsari Kec. Cibalong, Desa Jagabaya Kec. Mekarmukti, Desa Cigawir Kec. Selaawi, Desa Karangtengah Kec. Leuwigoong, Desa Cintadamai Kec. Sukaresmi, Desa Sakawayana dan Desa Cikarang Kec. Malangbong, Desa Cipanjar Kec. Leles, Kec. Samarang dan Kec. Bayongbong. e) Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan dengan anggaran Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- Sasaran kegiatan ini yaitu berkembangnya pemanfaatan pekarangan untuk penanganan gizi buruk. Hasil kegiatan yang dicapai yaitu tersalurkannya bantuan ternak kepada 1 Desa yaitu Desa Wanajaya Kec. Wanaraja. f) Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat dengan anggaran Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya pemantauan dan analisis akses pangan masyarakat. Hasil Kegiatan yang di capai yaitu terpantaunya akses pangan di 15 kecamatan yaitu Leuwigoong, Limbangan, Banjarwangi, Peundeuy, Cisewu, Talegong, Bungbulang, Cikajang, Cilawu, Bayongbong, Cigedug, Samarang, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, dan Cibatu; g) Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan Pokok dengan anggaran Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terselenggaranya pengumpulan data harga pangan pokok strategis di tingkat produsen, pedagang besar dan pedagang eceran yang terus menerus dari waktu ke waktu. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah adanya database harga dan laporan perkembangan harga pangan pokok dan faktor yang mempengaruhi perdagangan/produsen dan pengecer dari 7 pasar di kecamatan yaitu Tarogong Kaler, Kadungora, Malangbong, Cikajang, Bungbulang, Talegong dan Karangpawitan; 43

48 h) Pengembangan Cadangan Pangan daerah dengan anggaran Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya pengadaan beras cadangan pangan pemerintah sebanyak 22 Ton. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersalurkannya bantuan stimulan pemberdayaan cadangan pangan Pemerintah (beras) ke daerah rawan pangan di Kabupaten. i) Pengembangan Desa Mandiri Pangan dengan anggaran Rp ,- sarana dan terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terselenggaranya kegiatan pendampingan desa mandiri pangan dan tersalurkannya bantuan ternak. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah berkembangnya desa mandiri pangan dan tersalurkannya bantuan ternak kepada 18 Desa yaitu Desa Ciristi Kec. Bayongbong, Desa Sirnajaya Kec. Cisurupan, Desa Simpang Sari Kec. Cisurupan, Desa Mandala Kasih Kec. Pameungpeuk, Desa Mandalasari Kec. Kadungora, Desa Pamalayan Kec. Cikelet, Desa Baru suda Kec. Cigedug, Desa Sirnagalih Kec. Bayongbong, Desa Pakenjeng Kec. Pakenjeng, Desa Sukajaya Kec. Tarogong Kidul, Desa Neglasari Kec. Pakenjeng, Desa Karangpawitan Kec. Karangpawitan, Desa Sukanegara Kec. Pendeuy, Desa Jati Kec. Tarogong Kaler, Desa Cangkuang Kec. Leles, Desa Girimukti Kec. Cisewu, Desa Dangdeur Kec. Banyuresmi, Desa Sindang Galih Kec. Karangpawitan, Desa Pamulihan Kec. Cisurupan, Desa Sukamenak Kec. Wanaraja. j) Pengembangan Lumbung Pangan Desa dengan anggaran Rp , dan terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya bantuan gabah padi dan terbangunnya gudang lumbung pangan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersalurkannya bantuan lumbung berupa gabah padi sebanyak 36 ton dan tersedianya gudang lumbung pangan sebanyak 2 unit di 10 desa yaitu Desa Padasuka Kec. Cibatu, Desa Mekarwangi Kec. Sukawening, Desa Jayaraga Kec. Tarogong Kidul, Desa Cipicung Kec. Banyuresmi, Desa Caringin Kec. Caringin, Desa Dawungsari Kec. Cilawu, Desa Limbangan Barat dan Desa Ciwangi Kec. Limbangan, Desa Pakenjeng Kec. Pamulihan, Desa Cintanagara Kec. Cigedug; k) Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan dengan anggaran Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu meningkatnya pengendalian keamanan pangan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terselenggaranya sosialisasi pemantapan mutu dan keamanan pangan ke 25 orang, terselenggaranya sosialisasi mutu dan keamanan pangan ke di 5 kecamatan, pembuatan leaflet dan poster sebanyak 2000 lembar, terselenggaranya monitoring dan evaluasi di 15 kecamatan, adanya laporean kegiatan sebanyak 5 buah, terlaksanannya ujian pangan olahan segar 1 kali dan adanya test kit sebanyak 1 kali. Lokasi kegiatan di Kecamatan Garut Kota, Tarogong Kaler, Tarogong kidul, Bayongbong, Leles, Banyuresmi, Sukaresmi, Lewigoong, Karangtengah, Cikajang, Cibalong, Bungbulang dan Mekarmukti; 44

49 l) Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif dengan anggaran Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu berkembangnya sumber pangan alternatif. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terlaksanannya penyediaan Denfarm tanaman jalawure di 12 Desa, telaksanannya sosialisasi Perpres no.22 sebanyak 1 kali, terlaksanannya fasilitas lomba 3BA tingkat provinsi sebanyak 1 kali, terlaksananya fasilitas galeri pangan lokal selama 1 tahun, terlaksanannya bazar olahan pangan lokal tk kab Garut sebanyak 1 kali, terlaksanannya fasilitas festival olahan pangan lokal tk Provinsi sebanyak 1 kali, terlaksanannya monitoring dan evaluasi selama 1 tahun, terlaksanannya penyusunan laporan selama 1 tahun. Lokasi kegiatan di kabupaten Garut; m) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dengan anggaran Rp ,- dan realisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan BKP. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terlaksananya pengendalian kegiatan SKPD. Lokasi kegiatan di Kabupaten Garut; n) Pengadaan Lumbung pangan (DAK) dengan anggaran Rp ,- dan realisasi sebesar Rp ,-. Sasaran Kegiatan ini yaitu terbangunnya gudang lumbung cadangan pangan sebanyak 18 unit. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya gudang cadangan pangan pemerintah; o) Pelatihan Manajemen Lumbung Pangan dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan yaitu terselenggaranya pelatihan manajemen lumbung pangan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah meningkatnya wawasan tentang manajemen lumbung pangan dan adanya persamaan persepsi dan pemahaman dalam manajemen lumbung pangan untuk 30 orang pengurus lumbung. Lokasi kegiatan di Kabupaten Garut; p) Pelatihan Desa Mandiri Pangan dengan anggaran Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran dari kegiatan ini yaitu terlaksanannya pelatihan Demapan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah adanya pemahaman dan presepsi yang sama tentang Demapan untuk 40 orang. Lokasi kabupaten Garut; q) Pendampingan Pengadaan Lumbung Pangan dengan anggaran Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran dari kegiatan ini yaitu terbangunnya gudang cadangan pangan pemerintah. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya gudang cadangan pangan pemerintah sebanyak 1 unit. Lokasi Kabupaten Garut; r) Manajemen Proyek Pengadaan Lumbung Pangan dengan anggaran Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran dari kegiatan ini yaitu terfasilitasinya administrasi proyek pembangunan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya gudang cadangan pemerintah dan lumbung masyarakat sebanyak 1 paket. Lokasi Kabupaten Garut; 45

50 s) Diklat Penanganan Rawan Pangan dengan anggaran Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran dari kegiatan ini yaitu terlaksanannya diklat penanganan rawan pangan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah adanya pemahaman dan presepsi yang sama tentang penanganan rawan pangan untuk 50 orang dan tersalurkannya bantuan ternak. Lokasi Desa Haruman Kec. Leles, Desa Selaawi Kec. Talegong dan Desa Mancagahar Kec. Pameungpeuk; t) Pengembangan Daerah Pangan Lestari dengan anggaran sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,-. Sasaran kegiatan yaitu terselenggaranya kegiatan pengembangan daerah pangan. Hasil kegiatan ini yaitu tersalurkannya bantuan tanaman daerah pangan lestari untuk 9 desa; u) Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan yaitu terselenggaranya peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) se Kabupaten Garut. Hasil kegiatan ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi olahan pangan local non beras; v) Akselerasi Penanganan Rawan Pangan Melalui Pengembangan Usaha Kelompok dengan anggaran Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini adalah terlaksananya akselerasi penanganan rawan pangan melalui pengembangan usaha kelompok pada 20 desa di 3 kecamatan; w) Penguatan Kelembagaan Untuk Penanganan Rawan Pangan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan tersebut yaitu terlaksananya diklat penguatan kelembagaan untuk penanganan rawan pangan di 9 desa; x) Pecegahan Rawan Pangan Melalui Pemberdayaan Kelompok Masyarakat dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan yaitu terlaksananya revitalisasi kelompok masyarakat dan tersalurkannya pemberdayaan ekonomi di 17 desa; y) Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) dengan anggaran Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersusunnya peta kewaspadaan pangan dan gizi. Hasil kegiatan tersalurkannya pemberdayaan ekonomi untuk 22 kelompok; z) Peningkatan Peranan Kelompok Usaha Ternak untuk Pencegahan Rawan Pangan dengan anggaran Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan yaitu terlaksananya revitalisasi kelompok masyarakat pada 22 kelompok di 4 Kecamatan; aa) Pencegahan Rawan Pangan Melalui Pemberdayaan Kelompok Afinitas dengan anggaran Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya sosialisasi penanganan daerah rawan pangan pada kelompok afinitas pada 17 kelompok; 46

51 bb) Pendamping Pengadaan Lumbung Pangan (Lanjutan DAK ) dengan anggaran Rp ,-. Tidak terealisasi; cc) Pengembangan Usaha Mikro Pangan Berbasis Potensi Lokal dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu adanya usaha mikro penggerak ekonomi pedesaan pada 22 kelompok; dd) Pengembangan Sarana dan Prasarana Penunjang Desa Mandiri Pangan dengan anggaran Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan yaitu terselenggaranya kegiatan pengembangan sarana dan prasarana desa mandiri pangan yang berlokasi di 28 desa; ee) Pengembangan Sarana Fasilitas Cadangan Pangan Masyarakat dengan anggaran Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan yaitu terselenggaranya pengembangan sarana fasilitasi cadangan pangan masyarakat pada 45 kelompok se kabupaten Garut; ff) Pengembangan Kelembagaan Pangan Masyarakat dengan anggaran Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan yaitu terselenggaranya kegiatan pengembangan kelembagaan pangan masyarakat pada 28 kelompok se kabupaten Garut; gg) Pencegahan Rawan Pangan Melalui Pemberdayaan Kelompok Afinitas (Banprop) dengan anggaran Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya sosialisasi penanganan rawan pangan pada kelompok afinitas, tersalurkannya bantuan pemberdayaan kelompok afinitas berupa ternak di 5 kelompok; hh) Penanganan Daerah Rawan Pangan (Banprop) dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya sosialisasi penagnanan daerah rawan pangan pada kelompok, di 8 kelompok se Kabupaten Garut; ii) Pencegahan Daerah Rawan Pangan (Banprop) dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya sosialisasi pencegahan daerah rawan pangan pada kelompok, di 13 kelompok se Kabupaten Garut. jj) Peningkatan Ketahanan Pangan melalui Penangananan Kerawanan Pangan berbasis Pemberdayaan Kelompok (Banprop) dengan anggaran sebesar Rp ,-, kegiatan ini tidak terealisasi dikarenakan anggarannya masuk di tahapan APBD Perubahan Pergeseran pada bulan November sehingga tidak dapat dilaksanakan karena waktu yang tidak memadai. 47

52 Anggaran APBN (Dana Dekonsentrasi) Satuan Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten Garut pada Tahun memperoleh anggaran dana bersumber dari APBN dengan Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat sebesar ,- (Dua Ratus Lima Puluh Satu Juta Lima Ratus Sepuluh Ribu Rupiah) terealisasi sebesar Rp ,- (Dua Ratus Empat Puluh Empat Juta Enam Ratus Delapan Belas Ribu Enam Ratus Dua Puluh Enam Rupiah) atau terealisasi 97,26 % yang diarahkan untuk 1 program 3 kegiatan yang terdiri dari : a) Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Kerawanan Pangan dengan alokasi dana sebesar Rp ,- yang direalisasikan sebesar 100%. Kegiatan tersebut diimplementasikan ke dalam 2 (dua) subkegiatan yaitu : Jumlah Desa Mandiri Pangan yang Diberdayakan sebanyak 22 desa dengan alokasi dana sebesar Rp ,- yang direalisasikan sebesar 100% serta realisasi output 100%. Pelaksanaan kegiatan berlokasi di Desa Girijaya Kecamatan Kersamanah, Desa Cigadog Kecamatan Cikelet, Desa Mekarmukti Kecamatan Cibalong, Desa Mekarmukti Kecamatan Selaawi, Desa Surabaya Kecamatan Balubur Limbangan, Desa Cimaragas Kecamatan Pangatikan, Desa Cimahi Kecamatan Caringin, Desa Mekarjaya Kecamatan Tarogong Kaler, Desa Karangwangi Kecamatan Mekarmukti, Desa Girimukti Kecamatan Singajaya, Desa Sirnabakti Kecamatan Pameungpeuk, Desa Karyamukti Kecamatan Cibalong, Desa Mekarwangi Kecamatan Cibalong, Desa Cirapuhan Kecamatan Selaawi, Desa Nanjungjaya Kecamatan Kersamanah, Desa Sukamaju Kecamatan Kersamanah, Desa Kersamanah Kecamatan Kersamanah, Desa Sukamulya Kecamatan Sukaresmi, Desa Pamalayan Kecamatan Cikelet, Desa Peundeuy Kecamatan Peundeuy, Desa Sindanggalih Kecamatan Karangpawitan, dan Desa Jati Kecamatan Tarogong Kaler. Lokasi Penanganan Rawan Pangan, SKPG dengan output kegiatan yaitu Terlaksananya Rapat Koordinasi Analisis SKPG sebanyak 8 kali dan Terfasilitasinya Pengolahan dan Penyusunan Laporan Bulanan SKPG sebanyak 10 Kali dengan alokasi dana sebesar Rp ,- yang direalisasikan sebesar 100% serta realisasi output 100%. b) Pendampingan P2KP (Percepatan Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan dengan keluaran yaitu Tersalurkannya Bansos untuk Kebun Bibit untuk 18 desa dan Pelatihan Pendamping sebanyak 1 Kali. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp ,- yang direalisasikan sebesar 97,12% serta realisasi output 100%. Pelaksanaan kegiatan berlokasi di Desa Pasirwaru Kecamatan Balubur Limbangan, Desa Limbangan Timur Kecamatan Balubur Limbangan, Desa Galih Pakuwon Kecamatan Balubur Limbangan, Desa Dunguswiru Kecamatan Balubur Limbangan, Desa Samida Kecamatan Selaawi, Desa Cibunar Kecamatan Cibatu, Desa Sukasono Kecamatan Sukawening, 48

53 Desa Cibiuk Kaler Kecamatan Cibiuk, Desa Ganda Mekar Kecamatan Kadungora, Desa Barusari Kecamatan Pasirwangi, Desa Padamukti Kecamatan Sukaresmi, Desa Cikedokan Kecamatan Bayongbong, Desa Sukamukti Kecamatan Cisompet, Desa Depok Kecamatan Cisompet, Desa Guna Mekar Kecamatan Bungbulang, Desa Bungbulang Kecamatan Bungbulang, Desa Mekarsari Kecamatan Cibalong. c) Dukungan Manajemen dan Administrasi. Sasaran kegiatan ini adalah Terfasilitasinya Manajemen dan Administrasi Pengelolaan Kegiatan serta Terfasilitasinya Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara selama 12 bulan. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp ,- dengan realisasi anggaran sebesar 91,72% dan realisasi output sebesar 100%. Untuk lebih jelasnya kami akan sajikan realisasi anggaran berdasarkan pencapaian sasaran kinerja Badan Ketahanan Pangan Garut : 49

54 Tabel 16. Rekapitulasi Anggaran untuk Pencapaian Sasaran Kinerja Kegiatan No Sasaran Indikator Target Pendukung Anggaran (APBD, Banprop dan Dekon) 1 Terpenuhinya Pelayanan Administrasi Perkantoran 2 Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Administrasi Perkantoran 3 Meningkatnya Kafasitas Sumberdaya Aparatur Terlaksananya Fasilitasi 1 Tahun 1 Tahun 14 Kegiatan Rp ,- Pelayanan Administrasi Perkantoran Terlaksananya Fasilitasi 1 Tahun 1 Tahun 6 Kegiatan Rp ,- Sarana da Prasarana Administrasi Perkantoran Pengembangan SDM 1 Tahun 1 Tahun 2 Kegiatan Rp ,- Aparatur 4 Meningkatnya Disiplin aparatur Terlaksananya Fasilitasi 1 Tahun 1 Tahun 1 Kegiatan Rp ,-. Pengembangan Disiplin Aparatur 5 Berkembangnya Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan 6 Meningkatnya Ketersediaan Energi dan Cadangan Pangan Terlaksananya Fasilitasi Penyusunan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan Ketersediaan energy dan protein per kapita 1 Tahun 1 Tahun 3 Kegiatan Rp ,-. 85 % 67.4 % 1 Kegiatan Rp ,- 50

55 7 Meningkatnya Distribusi dan Akses Pangan Penguatan cadangan pangan Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah Stabilitas harga dan pasokan pangan 55 % 42.9 % 7 Kegiatan Rp ,- 85 % 84.04% 2 Kegiatan Rp ,- 85 % % 1 Kegiatan Rp ,- 8 Meningkatnya Penganekaragaman dan Keamanan Pangan 9 Meningkatnya Penanganan Daerah Rawan Pangan 10 Pengembangan Jaringan Koordinasi dalam membangun ketahanan pangan Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan Meningkatnya Penanganan Kerawanan Pangan Terlaksananya Rapat Dewan Ketahanan Pangan sebanyak 55 % 75.5% 4 Kegiatan Rp ,- 75 % 100% 1 Kegiatan Rp ,- 55 % 75% 17 Kegiatan Rp ,- 2 Kali/Tahun 2 Kali/Tahun 1 Kegiatan Rp ,- 51

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 1.1. Latar Belakang Terselenggaranya Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang KATA PENGANTAR Dengan Mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015 Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang telah selesai disusun.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Samarinda, April 2016 Kepala, Ir. Fuad Asaddin, M.Si. Nip

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Samarinda, April 2016 Kepala, Ir. Fuad Asaddin, M.Si. Nip KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan SPM Bidang Ketahanan ini dapat kami selesaikan. Laporan ini merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menghadapi perubahan yang sedang dan akan terjadi akhir-akhir ini dimana setiap organisasi publik diharapkan lebih terbuka dan dapat memberikan suatu transparansi

Lebih terperinci

RENCANA AKSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA AKSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN ANGGARAN 2017 DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN ANGGARAN 2017 1 Meningkatnya Ketersediaan Ketersediaan (food Utama Program Peningkatan Ketahanan availability) (Kg/kapita/tahun): (pertanian/perkebunan)

Lebih terperinci

PENGENDALIAN DAN EVALUASI ATAS RENCANA AKSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN ANGGARAN 2017

PENGENDALIAN DAN EVALUASI ATAS RENCANA AKSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN ANGGARAN 2017 PENGENDALIAN DAN EVALUASI ATAS RENCANA AKSI DINAS KETAHANAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN ANGGARAN 2017 EVALUASI I V ANGGARAN 1 Meningkatnya Ketersediaan Ketersediaan Program Peningkatan Ketahanan (food availability)

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2013

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2013 GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 1.1. Latar Belakang Terselenggaranya Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 s/d 2019

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 s/d 2019 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 s/d 2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN KETAHANAN PANGAN Garut, 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami persembahkan ke

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan,

Lebih terperinci

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS 2016 2021 Sesuai dengan Rencana Strategis Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko, visi dan misi Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang KATA PENGANTAR Segala puji dan rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, bahwa Rencana Kerja (Renja) Dinas Ketahanan Pangan APBD Perubahan Tahun 2017 ini dapat disusun tepat waktu, sehingga dokumen

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN KONDISI UMUM

URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN KONDISI UMUM 4.1.21 URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN 4.1.21.1 KONDISI UMUM Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada Tahun 2016 Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga

Lebih terperinci

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN A. Tugas Pokok dan Fungsi PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan pemantapan ketersediaan pangan, serta pencegahan dan penanggulangan kerawanan

Lebih terperinci

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana program kegiatan dalam Renstra DISHANPAN 213-218 merupakan penjabaran dari RPJMD Pemerintah Provinsi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN ANGGARAN 06 Organisasi / SKPD :..0. BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN Halaman dari 8.. KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN Dalam rangka mewujudkan manajamen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, bersama

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1 Tahun 2016 3 Februari 2016 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN TAHUN 2012 2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN I - 1 KATA PENGANTAR Rasa syukur dengan segenap kepasrahan dan keikhlasan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN KETAHANAN PANGAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA BADAN KETAHANAN PANGAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA BADAN KETAHANAN PANGAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN KETAHANAN PANGAN Jl. Panglima Batur Timur Banjarbaru Kalimantan Selatan Telp. 0511-4772471-4778047

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

KANTOR KETAHANAN PANGAN

KANTOR KETAHANAN PANGAN KANTOR KETAHANAN PANGAN Kode 00 NON URUSAN 00 00 PROGRAM SETIAP SKPD 00 00 0 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI 239.442.950 287.33.540 PERKANTORAN 00 00 0 00 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Tercapainya kinerja

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaah Terhadap Kebijakan Nasional Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018, Kementerian PPN/Bappenas memangkas prioritas nasional agar lebih fokus menjadi

Lebih terperinci

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) A.1. Visi dan Misi Visi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 2018 adalah Terwujudnya masyarakat Kalimantan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) KANTOR KETAHANAN PANGAN KOTA PADANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA (RENJA) KANTOR KETAHANAN PANGAN KOTA PADANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA (RENJA) KANTOR KETAHANAN PANGAN KOTA PADANG TAHUN 2015 KANTOR KETAHANAN PANGAN, Februari 2014 EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF) Kantor Ketahanan Pangan Kota telah menyusun rencana kerja

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini: : Ir. Slamet Sudarsono : Kepala Kabupaten Merangin

Lebih terperinci

RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016

RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 1. LATAR BELAKANG Dalam rangka mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat,

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP Kata Pengantar Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Pembangunan tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah,yang selanjutnya disebut rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA PEKANBARU DENGAN

Lebih terperinci

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 - 2-3. 4. 5. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON SALINAN RANCANGAN NOMOR 72 TAHUN 2016, SERI D. 21 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR : 72 Tahun 2016 TENTANG FUNGSI, TUGAS POKOK DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA Tahun 2014

RENCANA KERJA Tahun 2014 RENCANA KERJA Tahun 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT KANTOR PENYULUHAN PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN ( KP2KP ) Jalan Sutan Syahrir No 47 Telp.(0532) 21430 / Fax. (0532) 21399 Pangkalan Bun

Lebih terperinci

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II BAB. II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam system akuntabilitas

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN WAY KANAN

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS KETAHANAN PANGAN DAERAH

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS KETAHANAN PANGAN DAERAH VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS KETAHANAN PANGAN DAERAH 1.1 Visi dan Misi Dinas Ketahanan Tujuan menetapkan Visi adalah : 1. Mencerminkan apa yang ingin dicapai oleh Dinas Ketahanan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN Indikator Kinerja Program Tolok Ukur. Target (Vol & Satuan)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN Indikator Kinerja Program Tolok Ukur. Target (Vol & Satuan) RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN SKPD : BADAN KETAHANAN PANGAN No. /Keg / Sub Keluaran Rencana Tahun Hasil Capaian 2015 Perkantoran 3.530.000 4.325.000 1. PROGRAM SETIAP Penyediaan Jasa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan kepada

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SINJAI PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI TAHUN 2010 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 5 TAHUN 2015 23 Oktober 2015 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS, Mengingat

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 10 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI, KEPALA BADAN, SEKRETARIS, SUB BAGIAN, BIDANG DAN SUB BIDANG PADA BADAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL

RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL RINCIAN TUGAS Kepala Badan Kepala Badan mempunyai tugas : a. memimpin penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan sesuai

Lebih terperinci

URAIAN PENDAPATAN 0, Pendapatan Asli Daerah 0,

URAIAN PENDAPATAN 0, Pendapatan Asli Daerah 0, PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN : 1.21. - KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2. BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan I. PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan Rencana Kerja (Renja) Dinas Peternakan Kabupaten Bima disusun dengan maksud dan tujuan sebagai berikut : 1) Untuk merencanakan berbagai kebijaksanaan dan strategi percepatan

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 201 1 Oktober 201 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan BAB I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan adalah kebutuhan dasar manusia paling utama, karena itu pemenuhan pangan merupakan bagian dari hak asasi individu. Pemenuhan pangan juga sangat penting sebagai

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 54 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Dalam rangka mendorong dan meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

https://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 18 7/31/17, 9:00 AM

https://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 18 7/31/17, 9:00 AM 1 of 18 7/31/17, 9:00 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2016 (Belanja Langsung) s/d Bulan Desember Badan dan Pelaksana Penyuluhan 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 286,336,000

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUN 2015 BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan Lampung Maju dan Sejahtera tidaklah mudah. Pembangunan ketahanan Pangan merupakan perwujudan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I. PENDAHULUAN. Halaman 1 Halaman 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang di percayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 1.1. Latar Belakang Terselenggaranya Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016 i

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA 2.1. PERENCANAAN STRATEGIS

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah S.W.T., atas limpahan rahmat, hidayah dan inayahnya, sehingga proses penyusunan Laporan Kinerja

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A ) PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) 2011 2016 ( B A P P E D A ) LUWUK, 2011 KATA PENGANTAR Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. Pertanian. Konsumsi Pangan. Sumber Daya Lokal.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. Pertanian. Konsumsi Pangan. Sumber Daya Lokal. No.397, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. Pertanian. Konsumsi Pangan. Sumber Daya Lokal. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 43/Permentan/OT.140/10/2009 TENTANG GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN

Lebih terperinci

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Pembangunan ketahanan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi penduduk merupakan salah satu urusan wajib pemerintah. Hal ini memberikan landasan dan peluang kepada daerah

Lebih terperinci

Rincian Program dan Kegiatan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau sebagai berikut : RENJA 2017 PER PROGRAM PER KEGIATAN

Rincian Program dan Kegiatan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau sebagai berikut : RENJA 2017 PER PROGRAM PER KEGIATAN A. APBD 2017 Pada tahun 2017 Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau mendapatkan Alokasi APBD yang terdiri dari 8 (delapan) program dan 50 (lima puluh) kegiatan. Dimana terdapat 2 (dua) program utama yaitu

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS 2013 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN BOGOR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, kami yang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2012 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita Bangsa Bernegara.

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Adanya peningkatan pelayanan publik ditandai dengan ekspektasi masyarakat terhadap kualitas pelayanan pada

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN GARUT TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan salah satu alat instrument untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 1

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan Kabupaten Lumajang sejalan dengan ditetapkannya Undang Undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah lebih mengutamakan pelaksanaan desentralisasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KETAHANAN PANGAN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KETAHANAN PANGAN WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI NTB

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI NTB PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI NTB Gedung Badan Ketahanan Provinsi Nusa Tenggara Barat 1. ALAMAT Badan Ketahanan Provinsi Nusa Tenggara Barat beralamat di Jl. Majapahit No. 29 Mataram Nusa Tenggara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 13 23 Nopember 2016 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN

Lebih terperinci

BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN KETAHANAN PANGAN Jl. Gatot Subroto Komplek Pertanian Tarubudaya Telp. (024) 6922411 6923412 Fax. (024) 6921997 Kotak Pos 106 Ungaran Barat 50501 SAMBUTAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD 1 DPA SKPD 2.1 Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran

Lebih terperinci

REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN APBD S/D TW I 2016 BADAN KETAHANAN PANGAN

REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN APBD S/D TW I 2016 BADAN KETAHANAN PANGAN REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN APBD S/D TW I 2016 BADAN KETAHANAN PANGAN No Program/ Kegiatan Anggaran A Program Pelayanan Administrasi 1 Penyediaan Jasa Surat-Menyurat 35.000.000 8.751.525 25,00 6.876.000

Lebih terperinci

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN INDIKATIF Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun Rupiah (000) Rupiah (000)

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN INDIKATIF Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun Rupiah (000) Rupiah (000) Rencana Strategis BP4KP Kabupaten Jayawijaya (0 08) Tabel 9 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Tahun 04 sampai dengan Tahun 08 Badan P4KP Kabupaten

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Pertanian, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian melaksanakan tugas pengkajian, pengembangan, dan koordinasi di bidang ketahanan pangan.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan pangan tidak hanya mencakup pengertian kesediaan pangan yang cukup. Dalam pencapaian kondisi ketahanan pangan, ada tiga subsistem/aspek yang sangat berpengaruh, yaitu

Lebih terperinci